Society 5.0 awalnya dibuat oleh pemerintah Jepang, mengingat banyak problem karena ketimpangan antara sisi sosial dan perkembangan teknologi, khususnya karena populasinya yang semakin menua. Sehingga, teknologi harus bisa memudahkan mereka tetap produktif dan sejahtera.
Society 5.0 mensyaratkan bersinerginya IoT, Big Data, AI, Robot, dan Manusia untuk memecahkan masalah sosial.
Di Indonesia, beberapa kota sudah mulai menerapkan Smart City. Ini bisa menjadi awalan suatu saat menuju Society 5.0.
Salah satu kunci pengembangan Smart City dan Society 5.0 adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan sehat untuk membangun teknologi dan mencari solusi sosial.
Generasi muda Indonesia menghadapi masalah besar di bidang literasi. Apalagi literasi digital, yang menjadi syarat menuju Smart City dan Society 5.0.
SDM perlu disiapkan dengan kemampuan Digital Citizenship: berpikir kritis, bagaimana aman terhubung online, dan memanfaatkan Internet untuk pengembangan diri.
SDM yang cerdas dan sehat sangat ditentukan saat golden age (usia bayi dan balita), saat otak mereka tumbuh 80% dari orang dewasa.
ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan Sehat
1. ERA SOCIETY 5.0
MENYIAPKAN SDM CERDAS
DAN SEHAT
Ismail Fahmi, Ph.D.
Director Media Kernels Indonesia (Drone Emprit)
Lecturer at the University of Islam Indonesia
Ismail.fahmi@gmail.com
WEBINAR SERIES
19 OKTOBER 2020
KABUPATEN
PURWOREJO
2. 2
1992 – 1997 S1, Teknik Elektro, ITB
2003 – 2004 S2, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2004 – 2009 S3, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2000 – 2003 Inisiator IndonesiaDLN (Digital Library Network pertama di Indonesia)
Mengembangkan Ganesha Digital Library (GDL)
Mendirikan Knowledge Management Research Group (KMRG) ITB
Membangun Digital Library ITB
2009 – Sekarang Engineer di Weborama, Perusahaan berbasis big data (Paris/Amsterdam)
2014 – Sekarang Founder PT. Media Kernels Indonesia, a Drone Emprit Company
2015 – Sekarang Konsultan Perpustakaan Nasional, Inisiator Indonesia OneSearch
2017 – Sekarang Dosen Tetap Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia
Ismail Fahmi, Ph.D.
Ismail.fahmi@gmail.com
Lahir: Bojonegoro, 1974
Founder Media Kernels Indonesia
3. AGENDA
• Tentang Society 5.0
• Smart City dan Society 5.0
• Menyiapkan SDM
• Belajar dari Finlandia
• Kurikulum Digital Citizenship
• Contoh Menyiapkan Generasi Cerdas Digital
• SDM Sehat dan Cerdas Dimulai dari Bayi dan Balita
• Penutup
3
11. LATAR BELAKANG LAHIRNYA “SOCITY 5.0” DI
JEPANG
Jepang telah mengalami stagnasi ekonomi
yang berkepanjangan sejak tahun 1990-an,
karena kombinasi beberapa faktor:
• persaingan global yang semakin intensif,
• perubahan struktur penciptaan nilai
dalam ekonomi digital baru,
• depopulasi dan penuaan,
• dan meningkatnya tekanan fiskal dari
meningkatnya pengeluaran pemerintah
untuk jaminan sosial.
11
12. SOLUSI (MANTAN) PERDANA MENTERI JEPANG,
SHINZO ABE
“Inti dari Society 5.0 adalah
memungkinkan untuk segera
mendapatkan solusi yang
paling sesuai yang memenuhi
kebutuhan setiap individu.”
Shinzo Abe
12
13. APA ITU “SOCIETY 5.0”?
Masyarakat yang berpusat
pada manusia yang
menyeimbangkan
kemajuan ekonomi dengan
penyelesaian masalah
sosial melalui sistem yang
sangat mengintegrasikan
dunia maya dan ruang
fisik.
Society 5.0 ini dianggap mirip
Industri 4.0, tetapi konsepnya jauh
lebih luas yang sepenuhnya
mentransformasi cara hidup.
13
21. SMART CITY: AWALAN MENUJU SOCITY 5.0
Kota pintar (smart city) adalah
upaya untuk meningkatkan efisiensi
dan kecanggihan fungsi dan layanan
perkotaan dan daerah melalui
penggunaan teknologi canggih,
untuk menyelesaikan berbagai
masalah, dan menciptakan nilai
baru termasuk kenyamanan dan
kemudahan.
Smart City adalah awalan menuju
Society 5.0.
21
28. DIGITAL LITERACY
DEFINISI DARI LIBRARY OF UNIVERSITY OF ILLINOIS
• Kemampuan untuk
MENGGUNAKAN teknologi
digital, perangkat komunikasi dan
jaringan (Internet) untuk mencari,
mengevaluasi, memanfaatkan,
dan menciptakan informasi.
• Kemampuan untuk MEMAHAMI
dan menggunakan informasi
dalam berbagai format dari
berbagai sumber yang disajikan
melalui computer (smart phone).
• Kemampuan seseorang untuk
MENJALANKAN tugasnya
secara efektif dalam lingkungan
digital.
28
39. GUNAKAN DENGAN NIAT DAN TERENCANA
(INTENTIONALLY)
39
Aku mau tahu soal
“gempa bumi”
Aku mau tanya
tugas sekolah ke
temenku Anna
Aku mau upload
karyaku ke
Instagram
Aku mau belajar
coding di Code.org
40. PENGGUNAAN YANG TANPA RENCANA
TIDAK MEMBANGUN KAPASITAS LITERASI, AKAN DIKONTROL
MEDIA DIGITAL
40
Lagi bosen,
enaknya main
game aja yuk.
Sampe pagi.
52. KESIMPULAN
• Society 5.0 awalnya dibuat oleh pemerintah Jepang, mengingat banyak problem karena
ketimpangan antara sisi sosial dan perkembangan teknologi, khususnya karena
populasinya yang semakin menua. Sehingga, teknologi harus bisa memudahkan mereka
tetap produktif dan sejahtera.
• Society 5.0 mensyaratkan bersinerginya IoT, Big Data, AI, Robot, dan Manusia untuk
memecahkan masalah sosial.
• Di Indonesia, beberapa kota sudah mulai menerapkan Smart City. Ini bisa menjadi awalan
suatu saat menuju Society 5.0.
• Salah satu kunci pengembangan Smart City dan Society 5.0 adalah Sumber Daya Manusia
(SDM) yang cerdas dan sehat untuk membangun teknologi dan mencari solusi sosial.
• Generasi muda Indonesia menghadapi masalah besar di bidang literasi. Apalagi literasi
digital, yang menjadi syarat menuju Smart City dan Society 5.0.
• SDM perlu disiapkan dengan kemampuan Digital Citizenship: berpikir kritis, bagaimana
aman terhubung online, dan memanfaatkan Internet untuk pengembangan diri.
• SDM yang cerdas dan sehat sangat ditentukan saat golden age (usia bayi dan balita), saat
otak mereka tumbuh 80% dari orang dewasa.
52