Dokumen ini membahas pentingnya literasi digital dan kurikulum kewarganegaraan digital untuk Indonesia. Literasi digital sangat rendah di Indonesia dibandingkan negara-negara lain. Perlu ada kurikulum seperti yang digunakan di Finlandia dan Common Sense Media untuk mengajarkan kompetensi kecerdasan digital sejak tingkat SD hingga SMA. Strategi yang disarankan adalah menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kondisi Indonesia dengan melibatkan berbagai pihak.

1. ETIKA DI INTERNET:
PENTINGNYA KURIKULUM
KEWARGANEGARAAN
DIGITAL BAGI +62
Ismail Fahmi, Ph.D.
Director, PT. Media Kernels Indonesia (Drone Emprit)
Dosen, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Wakil Ketua, Komisi Infokom Majelis Ulama Indonesia
Ismail.fahmi@gmail.com
IWCS TALK #2
2 JULI 2021

2. MASALAH BESAR KITA
LOW DIGITAL LITERACY
2

3. BANGSA TANPA LITERASI DIGITAL
3

4. 3 LEVEL KECERDASAN DIGITAL
4

5. KOMPETENSI KECERDASAN DIGITAL
5
KOMPETENSI
AREA
LEVEL

6. FINLAND JUARANYA
6

7. AGENSI PEMERIKSA FAKTA MEMBUAT TOOLKIT
BAGI SISWA SD - SMA
7

8. ORANG TUA PUN DIAJARI MENDETEKSI BERITA
BOHONG DI INTERNET LEWAT GURU SEKOLAH
8

9. IMD WORLD DIGITAL COMPETITIVENESS
RANKINGS (2019) – POPULASI > 20 JUTA
9
INDONESIA

10. IMD WORLD DIGITAL COMPETITIVENESS
RANKINGS (2019) – ASIA-PASIFIK
10
INDONESIA

11. INISIATIF COMMONSENSE.ORG
11
https://www.commonsense.org/education/digital-citizenship/curriculum

12. DIGITAL CITIZENSHIP CURRICULUM
12

13. HARVARD GRADUATE SCHOOL OF EDUCATION &
PROJECT ZERO
13

14. DIGUNAKAN SECARA LUAS
14

15. DARI PLAYGROUP HINGGA SMA
15

16. GRADE 4 & 5
16

17. MATERI GRADE 4 & 5
17

18. CYBER BULLYING – SD MUHAMADIYAH PUCANG KELAS 5
SURABAYA
18

19. STRATEGI: ADAPTASI KURIKULUM DARI COMMON
SENSE
• TIM adaptasi dan pembuatan kurikulum perlu dibentuk.
• TOPIK disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
• VIDEO dibuat melibatkan SMK Multimedia.
• GURU mendapat pelatihan dan penghargaan.
• MURID disiapkan menjadi warga negara digital (critical thinking).
• KELUARGA juga mendapat edukasi melalui pelajaran yang
didapat anak.
19

20. TERIMAKASIH
Ismail Fahmi, PhD.