SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 21
Baixar para ler offline
FILSAFAT MODEREN
Dewi Anggraeni,Lc.,MA
dewianggraeni@unusia.ac.id
Definisi Filsafat Moderen
Ciri-Ciri Umum Filsafat Moderen
Aliran-Aliran Filsafat Moderen
Rasionalisme Rene Descartes
Idealisme Hegel
Empirisme Jhon Locke
Positivisme Aguste Comte
Prgamatisme Jhon Dewey
Filsafat Moderen
• Filsafat modern adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang
menjadi tanda berakhirnya era skolastisisme. Waktu munculnya filsafat
modern adalah abad ke-17 hingga awal abad ke-20 di Eropa Barat dan
Amerika Utara. Filsafat Modern ini pun dimulai sejak munculnya
rasionalisme lewat pemikiran Descartes, seorang filsuf terkemuka pada
zaman Moderen.
• Filsafat moderen di Barat ditandai dengan berkembanganya
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ekonomi.
• Beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru
menuju perkembangan ilmiah yang modern. Mereka adalah Leonardo
da Vinci (1452-1519), Nicolaus Coperticus (1473-1543), Johannes
Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1643).[1] Sedangkan
Francis Bacon (1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar
filosofisnya untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan
Ciri-Ciri Umum Filsafat Moderen
(1) Kepercayaan pada kekuatan akal
budi manusia.
(2) Penolakan terhadap tradisi, dogma,
dan otoritas. Dengan ini berpengaruh
pada pelbagai bidang antara lain:
bidang sosial politik, agama dan ilmu-
ilmu pengetahuan.
(3) Rasionalisme mengembangakan
metode baru bagi ilmu pengetahuan
yang jelas menunjukkan ciri-ciri
kemodernan.
(4) Sekularisasi yang menimbulkan
minimal tiga hal: pertama,
demitologisasi sejarah, kedua, alam,
ketiga, perpisahan antara negara dan
agama.
(1) Renaisans – kebangkitan, Cara
berfikir dengan menggunakan
rasio, berwawal dari Florence kota
yang beradab di Italia
(2) sumber pengetahuan yang
sebenarnya adalah rasio (akal).
Descartes selalu dilekatkan pada
zaman modern,“Bapak Filsafat
Modern”
(3) Runtuhnya otoritas gereja menuju
kepada rasionalitas
Aliran-Aliran Filsafat Moderen
Rasionalisme
Idealisme
Positivisme Pragmatisme
Empirisme
Materaliasme
Pragmatisme Materaliasme
Rasionalisme
Rasionalisme
• Rasionalisme adalah paham filsafat yang menyatakan bahwa akal adalah alat
terpenting dalam mencari,memperoleh,dan mengetes pengetahuan.
• Pada zaman modern filsafat, tokoh pertama rasionalisme adalah Rene Descartes
(1595-1650). Tokoh rasionalisme lainnya adalah Baruch Spinoza (1632-1677) dan
Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716).
René Descartes, La Haye, Prancis, 31 Maret 1596 – meninggal di Stockholm, Swedia, 11 Februari 1650 pada umur 53
tahun)
Descartes menciptakan metode keraguan yang ia gunakan untuk menguji pengetahuan- pengetahuannya yang
lampau, dimana ia bisa memilih yang benar dan menghindari yang salah. Karena itulah anda menemukannya
meragukan pengetahuan kita terhadap segala hal.
Keraguan terhadap segala sesuatu dalam pengetahuan kita dapat menyampaikan kita kepada sebuah kebenaran yang
tidak diragukan. Maka, manakala aku meragukan bahwa aku sedang melakukan kerja berpikir dan kerja berpikir ini
mesti ada supaya aku bisa berpikir. Begitulah descartes mengucapkan ungkapan terkenalnya cogito ergo sum (aku
berpikir, maka aku ada). Disini kita melihat bahwa descartes menetapkan wujud jiwa dan bukan badan, karena
descartes berbicara tentang zat yang berpikir, bukan badan yang dapat diindera.
❑ Risalah tentang kesangsian metodis (metode), merupakan suatu salah satu pokok pemikiran Descartes
dalam permenungannya. Ia mengawali karya dengan sesuatu yang tidak mudah yaitu keraguan (keraguan
Cartesian) terhadap segala hal yang dilihat oleh indra manusia
❑ Metode matematika ini dibagi menjadi dua, yaitu intuisi dan deduksi. Metode matematika secara intuisi
artinya mereka membuktikan diri dengan menggunakan akal. Contoh, persamaan arimatika 3 + 2 = 5.
Sedangkan, deduksi adalah pemikiran atau kesimpulan logis yang ditarik dari aksioma, seperti halnya
semua geometri dipikirkan dalam urutan pasti dengan menggunakan deduksi dari aksioma.
Sederhananya, semesta fakta ini dapat disusun secara deduktif dan logis. Hal inilah yang menjadi impian
Descartes dalam permenungannya agar memiliki landasan filsafat yang dapat menyimpulkan dan tiba
pada kebenaran absolut.
❑ konsep berpikir digunakan Descartes dalam pengertian yang sangat luas. Sesuatu yang berpikir,
menurutnya, adalah sesuatu yang meragukan, memahami, mengerti, menegaskan, menolak,
berkehendak, membayangkan, dan merasakan – karena perasaan, ketika muncul dalam mimpi, adalah
suatu bentuk berpikir. Karena berpikir adalah esensi dari pikiran, pikiran pasti selalu berpikir, bahkan
ketika sedang tertidur nyenyak.
❑ Dalam bukunya Meditasi, Descartes sebenarnya memiliki tujuan untuk menemukan filsafat yang
seharusnya diterima oleh pemikiran rasional. Dan tentu saja hal ini kembali kepada teori pengetahuannya
yang menggunakan metode matematika. Hal ini disebutnya sebagai ide yang jelas dan nyata misalnya aku
yang berpikir, lebih jauh lagi, Descartes membuktikan keberadaan benda fisik, yang intinya meragukan
pengindraan terhadap benda fisik yang dicicipi, dilihat,
Idealisme
IDEALISME dalam filsafat:
1. Idealisme mengatakan bahwa realitas terdiri atas ide-ide, fikiran-fikiran, akal (mind) atau jiwa (selves) dan bukan
benda material dan kekuatan.
2. Idealisme menekankan mind sebagai hal yang lebih dahulu daripada materi.
3. Idealisme adalah suatu pandangan dunia atau metafisik yang mengatakan bahwa realitas dasar terdiri atas, atau
sangat erat hubungannya dengan ide, fikiran atau jiwa.
Filsafat idealisme adalah sistem filsafat yang menekankan pentingnya keunggulan pikiran (mind), roh (soul) atau jiwa
(spirit).
Pandangan umum yang disepakati oleh para filsuf idealisme : Jiwa (soul) manusia adalah unsur yang terpenting dalam
hidup, Hakikat akhir alam semesta pada dasarnya adalah non material
Jadi secara umum idealisme adalah pandangan yang menganggap hal yang terpenting adalah ide-ide sebab realitas
yang sesungguhnya adalah ide-ide tersebut. Pokok utama yang diajukan oleh idealisme adalah jiwa (kedudukan paling
utama dalam alam semesta.
Georg Wilhelm Friedrich
Hegel
• Dialah yang pertama kali memperkenalkan dalam filsafat, gagasan
bahwa Sejarah dan hal yang konkret adalah penting untuk bisa keluar
dari lingkaran philosophia perennis, yakni, masalah-masalah abadi
dalam filsafat. Ia juga menekankan pentingnya Yang Lain dalam proses
pencapaian kesadaran diri .
• Hegel dikenal sebagai filsuf yang menggunakan dialektika sebagai
metode berfilsafat. Dialektika menurut Hegel adalah dua hal yang
dipertentangkan lalu didamaikan, atau biasa dikenal dengan tesis
(pengiyaan), antitesis (pengingkaran) dan sintesis (kesatuan kontradiksi).
Kesatuan kontradiksi menjadi alat untuk melengkapi dua konsep
pengertian yang saling berlawanan agar tercipta konsep baru yang lebih
ideal.
• Konsep filsafat Hegel yang dikenal dengan Geisis (Roh, Spirit), yang
menjelama pada alam sehingga sadarlah ia akan dirinya. Dengan kata
lain bahwa kemanusiaan adalah bagian dari idea mutlak (Tuhan). Idea
berfikir adalah gerak yang menimbulkan gerak lain
Empirisme
Empirisme adalah salah satu aliran dalam filsafat yang menyatakan
bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia.
Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa
fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan.
Bagi penganut empirisme sumber pengetahuan yang memadai itu
adalah pengalaman. Pengalaman disini adlah pengalaman yang
lahir menyangkut dunia dan pengalaman batin yang menyangkut
pribadi manusia. Akal manusia hanya berfungsi dan bertugas untuk
mengatur dan mengolah bahan-bahan atau data yang diperoleh
melalui pengalaman.
Jhon Locke
• John Locke adalah filosof yang berasal dari Inggris. Beliau
dilahirkan di Wrington Somerst pada tanggal 29 Agustus 1632
• Secara menarik Locke membandingkan budi manusia pada saat
lahir dengan tabula rasa, yaitu sebuah papan kosong yang
belum tertulis apapun, yang artinya segala sesuatu yang ada
dalam pikiran berasal dari pengalaman inderawi, tidak dari akal
budi. Otak itu seperti sehelai kertas yang masih putih dan baru
melalui pengelaman inderawi itu sehelai kertas itu diisi.
Dengan ini beliau tidak hanya mau menyingkirkan gagasan
mengenai “ide bawaan”, tetapi juga untuk mempersiapkan
penjelasan bagaimana arti disusun oleh kerja keras data
sensoris (indrawi). Locke mengatakan bahwa tidak ada ide
yang diturunkan, sehingga dia menolak innate idea atau ide
bawaan. Menurut Locke semua ide diperoleh dari pengalaman,
dan terdiri atas dua macam, yaitu:
• 1. Ide ide Sensasi, yang diperoleh dari pancaindra seperti,
melihat, mendengar, dan lain-lain.
• 2. Ide-ide Refleksi yang diperoleh dari berbagai kegiatan budi
seperti berpikir, percaya, dan sebagainya.
• Jadi menurut Locke,apa yang kita ketahui adalah “ide”.
Positivisme
• Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya
sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik. Tidak
mengenal adanya spekulasi,semua didasarkanpada data empiris.
• Comte sering disebut “bapak Positivisme” karena aliran filsafat yang didirikannya tersebut.
Positivism adalah nyata, bukan khayalan. Ia menolak metafisika dan teologi. Jadi menurutnya
ilmu pengetahuan harus nyata dan bermanfaat serta diarahkan untuk mencapaikemajuan.
• Comte menuangkan gagasan positivisnya dalam bukunya the Course of Positivie Philosoph, yang
merupakan sebuah ensiklopedi mengenai evolusi filosofis dari semua ilmu dan merupakan
suatu pernyataan yang sistematisyang semuanya itu tewujud dalam tahap akhir perkembangan.
• Positivisme Aguste Comte arahnya adalah lingkup social. Maka Positivime dalam konteks ini
adalah sesuatu yang sifatnya vaktual (harus bias diobservasudengan panca indra)
• Aguste Comte adalah tokoh aliran positivisme, pendapat aliran in adalah indera amatlah
penting dalam memperoleh pengetahuan, tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan
diperkuat dengan eksperimen.Karena kekurangan inderawi dapat dikoreksi dengan eksperimen
Aguste Comte
• August Comte (1798-1857) adalah seorang filsuf
dari Perancis yang sering kali disebut sebagai
peletak dasar bagi ilmu Sosiologi dan dia pula-lah
yang memperkenalkan nama 'Sociology’.
• Aguste Comte mengakui bahwa tujuan ilmu
pengetahuan itu pada akhirnya mengarah kepada
pencapaian kekuasaan, sebagaimana semboyan
mengatakan ”knowladge is power” namun kita
tidak boleh melupakan bahwa disamping itu
masih terdapat tujuan lain yang lebih tinggi, yaitu
bahwa ilmu pengetahuan memberi kepuasan
kepada manusia melalui pengenalan hukum-
hukum gejala (fenomena) alam semesta, dan
dengan mengenal hukum-hukum gejala tadi,
manusia akan mampu meramalkan, dan bahkan
mampu pula merubah alam itu untuk
kepentingannya
Pragmatisme
• Pragmatisme adalah suatu sikap, metode dan filsafat yang memakai
akibat-akibat praktis dari pikiran dan kepercayaan sebagai ukuran
kebenaran.
• Bagi John Dewey, pengalaman adalah pokok. Pengalaman adalah hasil
dari pengaruh timbal balik antara organisme dan lingkungannya
• Teori Kebenaran : a) Truth happens to an ideas (kebenaran itu terjadi
kepada suatu ide). b) Suatu ide itu benar jika ia berhasil atau jika ia
memberi akibat-akibat yang memuaskan. c) Satu-satunya ukuran
kebenaran suatu teori adalah jika teori tersebut membawa kita kepada
hal-hal yang berfaidah. Keberhasilan (workability), kepuasan
(satisfiction), konsekuensi dan hasil (result) adalah katakata kunci
dalam konsep pragmatisme tentang kebenaran.
• John Dewey adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang termasuk Mazhab
Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, Dewey juga dikenal sebagai kritikus sosial dan pemikir
dalam bidang Pendidikan
• Dewey dilahirkan di Burlington pada tahun 1859. Setelah menyelesaikan studinya
di Baltimore, ia menjadi guru besar dalam bidang filsafat dan kemudian dalam bidang
pendidikan pada beberapa universitas. Sepanjang kariernya, Dewey menghasilkan 40 buku
dan lebih dari 700-an artikel. Dewey meninggal dunia pada tahun 1952.
• Menurut Dewey, tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata dalam
kehidupan. Oleh karena itu, filsafat tidak boleh tenggelam dalam pemikiran-
pemikiran metafisik belaka. Filsafat harus berpijak pada pengalaman, dan menyelidiki
serta mengolah pengalaman tersebut secara kritis. Dengan demikian, filsafat dapat
menyusun suatu sistem nilai atau norma. Dewey juga dianggap oleh
aliran fungsionalisme sebagai seorang pemikir bergaya praktis dan pragmatis, sehingga, di
dalam ilmu pendidikan ia menganjurkan teori dan metode learningby doing.
• Moralitas; Hal yang baik adalah sesuatu yang memberikan kehidupan yang lebih
memuaskan; yang jahat adalah sesuatu yang condong untuk merusak kehidupan.
• Dewey mengatakan bahwa manusia telah memakai dua metoda untuk menghindari
bahaya dan mencapai keamanan.
• Pertama adalah dengan melunakkan atau minta damai kepada kekuatan-kekuatan di
sekitarnya dengan upacara-upacara keagamaan, korban, berdoa, dan lain-lain .
• Kedua adalah dengan menciptakan alat untuk mengontrol kekuatan-kekuatan alam bagi
maslahat manusia, yaitu melalui sains, industri, dan seni. Cara inilah yang disetujui
Dewey.
Daftar Pustaka
Abbas Hamami M, Epistemologi Bagian I Teori Pengetahuan (Yogyakarta: Fakultas
Filsafat UGM, 1982
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra (Bandung:
Rosda, 2008)
Juhaya S. Praja, Aliran-aliran Filsafat dan Etika (Jakarta: Prenada Media, 2003
Ahmad Hamdi Mahmud, Ruwwad al-Falsafah al-Haditsah (Kairo, Maktabah al-
Usrah, tt
Kumara Ari Yuana, The Greatest Philosophers (Jogyakarta, Penerbit Andi, 2010),
hlm.
Reza A.A Wattimena, Filsafat dan Sains; Sebuah Pengantar (Jakarta: Grasindo),
Ibrahim Musthofa Ibrahim, al-Falsafah al-Haditsah min Decartes ila
Humm (Iskandariyyah, Daar al-Wafa, 2001),
Daftar Pustaka
Delfgaauw, Bernard. Sejarah Ringkas Filsafat Barat. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana,
1992.
Hamersma, Harry. Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia Jakarta, 1986.
Hamersma, Harry. Pintu Masuk ke Dunia Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius,
2008.
Lavine, T. Z. Descartes Masa Transisi Bersejarah menuju Dunia Modern. Yogyakarta:
Penerbit Jendela, 2003.
Mudhofir, Ali. Kamus Istilah Filsafat. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1992.
Magee, Bryan. The Story of Philosophy Kisah tentang FIlsafat. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius, 2008.
Strathern,Paul. 90 Menit Bersama Descartes. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001.
Terimakaish

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat IlmuPengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmugueste97040
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuayu Naoman
 
Ppt filsafat realisme
Ppt filsafat realismePpt filsafat realisme
Ppt filsafat realismePamela Natasa
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafatsayid bukhari
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Jocareture Interprises
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuWarnet Raha
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
Filsafat Abad Pertengahan
Filsafat Abad PertengahanFilsafat Abad Pertengahan
Filsafat Abad PertengahanIslamic Studies
 
Ciri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmu
Ciri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmuCiri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmu
Ciri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmuabdul gonde
 

Mais procurados (20)

Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat IlmuPengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmu
 
Filsafat Moderen
Filsafat ModerenFilsafat Moderen
Filsafat Moderen
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Empirisme
EmpirismeEmpirisme
Empirisme
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 
Ppt filsafat realisme
Ppt filsafat realismePpt filsafat realisme
Ppt filsafat realisme
 
Dasar filsafat
Dasar filsafatDasar filsafat
Dasar filsafat
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Dimensi Aksiologis
Dimensi AksiologisDimensi Aksiologis
Dimensi Aksiologis
 
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Filsafat Abad Pertengahan
Filsafat Abad PertengahanFilsafat Abad Pertengahan
Filsafat Abad Pertengahan
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
Filsafat Moderen
Filsafat Moderen Filsafat Moderen
Filsafat Moderen
 
Ciri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmu
Ciri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmuCiri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmu
Ciri ciri pemikiran teologi modern dan hubunganya dengan ilmu-ilmu
 

Semelhante a FILSAFAT MODERN

Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...DIANTO IRAWAN
 
Rasionalisme klasik dan modern
Rasionalisme klasik dan modernRasionalisme klasik dan modern
Rasionalisme klasik dan modernTyaseta Sardjono
 
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu FilsafatAliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafatinkian
 
Perkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptx
Perkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptxPerkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptx
Perkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptxberiwahyudi29
 
FILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptx
FILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptxFILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptx
FILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptxberiwahyudi29
 
Idealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialismeIdealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialismeUmi Nisa
 
Metodologi berfikir - adri 2022.pptx
Metodologi berfikir - adri 2022.pptxMetodologi berfikir - adri 2022.pptx
Metodologi berfikir - adri 2022.pptxadrizulpianto
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx22D082MuhammadIlham
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxLinnoNarendraSeptyaw
 
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSI
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSIOntologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSI
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSISUFINA SHUKRI
 
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptxAQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptxfiafifahNur
 

Semelhante a FILSAFAT MODERN (20)

Filsafat zaman modern
Filsafat zaman modernFilsafat zaman modern
Filsafat zaman modern
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
 
Makalah rasionalisme
Makalah rasionalismeMakalah rasionalisme
Makalah rasionalisme
 
Rasionalisme klasik dan modern
Rasionalisme klasik dan modernRasionalisme klasik dan modern
Rasionalisme klasik dan modern
 
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu FilsafatAliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
Aliran Filsafat Epistemologi Modern dalam Ilmu Filsafat
 
Perkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptx
Perkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptxPerkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptx
Perkembangan FILSAFAT MODERN dari filsafat barat.pptx
 
FILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptx
FILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptxFILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptx
FILSAFAT MODERN Perkembangan Filsafat.pptx
 
Rasionalisme
RasionalismeRasionalisme
Rasionalisme
 
Idealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialismeIdealisme, positivisme dan materialisme
Idealisme, positivisme dan materialisme
 
Metodologi berfikir - adri 2022.pptx
Metodologi berfikir - adri 2022.pptxMetodologi berfikir - adri 2022.pptx
Metodologi berfikir - adri 2022.pptx
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
 
idealisme
idealismeidealisme
idealisme
 
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSI
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSIOntologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSI
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSI
 
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptxAQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
 

Mais de Islamic Studies

Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptxPengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptxIslamic Studies
 
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdfDampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdfIslamic Studies
 
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptxRagam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptxIslamic Studies
 
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptxTauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptxIslamic Studies
 
Sumber Ajaran Islam.pptx
Sumber Ajaran Islam.pptxSumber Ajaran Islam.pptx
Sumber Ajaran Islam.pptxIslamic Studies
 
Relasi Ilmu dan Islam.pdf
Relasi Ilmu dan Islam.pdfRelasi Ilmu dan Islam.pdf
Relasi Ilmu dan Islam.pdfIslamic Studies
 
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan AgamaHistorisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan AgamaIslamic Studies
 
Book 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdfBook 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdfIslamic Studies
 
Book 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdfBook 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdfIslamic Studies
 
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdfObjek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdfIslamic Studies
 
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdfPembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdfIslamic Studies
 
Urgensi dan Pendekatan.pptx
Urgensi dan Pendekatan.pptxUrgensi dan Pendekatan.pptx
Urgensi dan Pendekatan.pptxIslamic Studies
 
Harmonisasi Sains dan Agama .pptx
Harmonisasi Sains dan Agama .pptxHarmonisasi Sains dan Agama .pptx
Harmonisasi Sains dan Agama .pptxIslamic Studies
 
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMATOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAIslamic Studies
 

Mais de Islamic Studies (20)

Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptxPengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
Pengantar Filsafat Ontologi/Matafisik.pptx
 
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdfDampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
Dampak UU Pesantren Terhadap Sistem Pendidikan.pdf
 
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptxRagam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
Ragam Pendekatan Sains dan Agama.pptx
 
Akhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdfAkhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdf
 
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptxTauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
Tauhid Sebagai Inti Ajaran Islam.pptx
 
Sumber Ajaran Islam.pptx
Sumber Ajaran Islam.pptxSumber Ajaran Islam.pptx
Sumber Ajaran Islam.pptx
 
Relasi Ilmu dan Islam.pdf
Relasi Ilmu dan Islam.pdfRelasi Ilmu dan Islam.pdf
Relasi Ilmu dan Islam.pdf
 
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan AgamaHistorisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
Historisasi Relasi Antara Ilmu Sains Dan Agama
 
Book 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdfBook 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdf
 
Book 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdfBook 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdf
 
Filsafat Pendidikan.pdf
Filsafat Pendidikan.pdfFilsafat Pendidikan.pdf
Filsafat Pendidikan.pdf
 
Moderasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdfModerasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdf
 
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdfAkhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
 
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdfObjek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
Objek filsafat pendidikan dalam perspektif Islam (Kosmologi).pdf
 
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdfPembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
Pembuatan Media Campaigen Moderasi Beragama.pdf
 
Urgensi dan Pendekatan.pptx
Urgensi dan Pendekatan.pptxUrgensi dan Pendekatan.pptx
Urgensi dan Pendekatan.pptx
 
Dirasah Islamiyah.pptx
Dirasah Islamiyah.pptxDirasah Islamiyah.pptx
Dirasah Islamiyah.pptx
 
Harmonisasi Sains dan Agama .pptx
Harmonisasi Sains dan Agama .pptxHarmonisasi Sains dan Agama .pptx
Harmonisasi Sains dan Agama .pptx
 
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMATOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
 
Moderasi Beragama
Moderasi BeragamaModerasi Beragama
Moderasi Beragama
 

Último

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Último (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

FILSAFAT MODERN

  • 2. Definisi Filsafat Moderen Ciri-Ciri Umum Filsafat Moderen Aliran-Aliran Filsafat Moderen Rasionalisme Rene Descartes Idealisme Hegel Empirisme Jhon Locke Positivisme Aguste Comte Prgamatisme Jhon Dewey
  • 3.
  • 4. Filsafat Moderen • Filsafat modern adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang menjadi tanda berakhirnya era skolastisisme. Waktu munculnya filsafat modern adalah abad ke-17 hingga awal abad ke-20 di Eropa Barat dan Amerika Utara. Filsafat Modern ini pun dimulai sejak munculnya rasionalisme lewat pemikiran Descartes, seorang filsuf terkemuka pada zaman Moderen. • Filsafat moderen di Barat ditandai dengan berkembanganya kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ekonomi. • Beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru menuju perkembangan ilmiah yang modern. Mereka adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Coperticus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1643).[1] Sedangkan Francis Bacon (1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan
  • 5. Ciri-Ciri Umum Filsafat Moderen (1) Kepercayaan pada kekuatan akal budi manusia. (2) Penolakan terhadap tradisi, dogma, dan otoritas. Dengan ini berpengaruh pada pelbagai bidang antara lain: bidang sosial politik, agama dan ilmu- ilmu pengetahuan. (3) Rasionalisme mengembangakan metode baru bagi ilmu pengetahuan yang jelas menunjukkan ciri-ciri kemodernan. (4) Sekularisasi yang menimbulkan minimal tiga hal: pertama, demitologisasi sejarah, kedua, alam, ketiga, perpisahan antara negara dan agama. (1) Renaisans – kebangkitan, Cara berfikir dengan menggunakan rasio, berwawal dari Florence kota yang beradab di Italia (2) sumber pengetahuan yang sebenarnya adalah rasio (akal). Descartes selalu dilekatkan pada zaman modern,“Bapak Filsafat Modern” (3) Runtuhnya otoritas gereja menuju kepada rasionalitas
  • 6. Aliran-Aliran Filsafat Moderen Rasionalisme Idealisme Positivisme Pragmatisme Empirisme Materaliasme Pragmatisme Materaliasme
  • 8. Rasionalisme • Rasionalisme adalah paham filsafat yang menyatakan bahwa akal adalah alat terpenting dalam mencari,memperoleh,dan mengetes pengetahuan. • Pada zaman modern filsafat, tokoh pertama rasionalisme adalah Rene Descartes (1595-1650). Tokoh rasionalisme lainnya adalah Baruch Spinoza (1632-1677) dan Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716). René Descartes, La Haye, Prancis, 31 Maret 1596 – meninggal di Stockholm, Swedia, 11 Februari 1650 pada umur 53 tahun) Descartes menciptakan metode keraguan yang ia gunakan untuk menguji pengetahuan- pengetahuannya yang lampau, dimana ia bisa memilih yang benar dan menghindari yang salah. Karena itulah anda menemukannya meragukan pengetahuan kita terhadap segala hal. Keraguan terhadap segala sesuatu dalam pengetahuan kita dapat menyampaikan kita kepada sebuah kebenaran yang tidak diragukan. Maka, manakala aku meragukan bahwa aku sedang melakukan kerja berpikir dan kerja berpikir ini mesti ada supaya aku bisa berpikir. Begitulah descartes mengucapkan ungkapan terkenalnya cogito ergo sum (aku berpikir, maka aku ada). Disini kita melihat bahwa descartes menetapkan wujud jiwa dan bukan badan, karena descartes berbicara tentang zat yang berpikir, bukan badan yang dapat diindera.
  • 9. ❑ Risalah tentang kesangsian metodis (metode), merupakan suatu salah satu pokok pemikiran Descartes dalam permenungannya. Ia mengawali karya dengan sesuatu yang tidak mudah yaitu keraguan (keraguan Cartesian) terhadap segala hal yang dilihat oleh indra manusia ❑ Metode matematika ini dibagi menjadi dua, yaitu intuisi dan deduksi. Metode matematika secara intuisi artinya mereka membuktikan diri dengan menggunakan akal. Contoh, persamaan arimatika 3 + 2 = 5. Sedangkan, deduksi adalah pemikiran atau kesimpulan logis yang ditarik dari aksioma, seperti halnya semua geometri dipikirkan dalam urutan pasti dengan menggunakan deduksi dari aksioma. Sederhananya, semesta fakta ini dapat disusun secara deduktif dan logis. Hal inilah yang menjadi impian Descartes dalam permenungannya agar memiliki landasan filsafat yang dapat menyimpulkan dan tiba pada kebenaran absolut. ❑ konsep berpikir digunakan Descartes dalam pengertian yang sangat luas. Sesuatu yang berpikir, menurutnya, adalah sesuatu yang meragukan, memahami, mengerti, menegaskan, menolak, berkehendak, membayangkan, dan merasakan – karena perasaan, ketika muncul dalam mimpi, adalah suatu bentuk berpikir. Karena berpikir adalah esensi dari pikiran, pikiran pasti selalu berpikir, bahkan ketika sedang tertidur nyenyak. ❑ Dalam bukunya Meditasi, Descartes sebenarnya memiliki tujuan untuk menemukan filsafat yang seharusnya diterima oleh pemikiran rasional. Dan tentu saja hal ini kembali kepada teori pengetahuannya yang menggunakan metode matematika. Hal ini disebutnya sebagai ide yang jelas dan nyata misalnya aku yang berpikir, lebih jauh lagi, Descartes membuktikan keberadaan benda fisik, yang intinya meragukan pengindraan terhadap benda fisik yang dicicipi, dilihat,
  • 10. Idealisme IDEALISME dalam filsafat: 1. Idealisme mengatakan bahwa realitas terdiri atas ide-ide, fikiran-fikiran, akal (mind) atau jiwa (selves) dan bukan benda material dan kekuatan. 2. Idealisme menekankan mind sebagai hal yang lebih dahulu daripada materi. 3. Idealisme adalah suatu pandangan dunia atau metafisik yang mengatakan bahwa realitas dasar terdiri atas, atau sangat erat hubungannya dengan ide, fikiran atau jiwa. Filsafat idealisme adalah sistem filsafat yang menekankan pentingnya keunggulan pikiran (mind), roh (soul) atau jiwa (spirit). Pandangan umum yang disepakati oleh para filsuf idealisme : Jiwa (soul) manusia adalah unsur yang terpenting dalam hidup, Hakikat akhir alam semesta pada dasarnya adalah non material Jadi secara umum idealisme adalah pandangan yang menganggap hal yang terpenting adalah ide-ide sebab realitas yang sesungguhnya adalah ide-ide tersebut. Pokok utama yang diajukan oleh idealisme adalah jiwa (kedudukan paling utama dalam alam semesta.
  • 11. Georg Wilhelm Friedrich Hegel • Dialah yang pertama kali memperkenalkan dalam filsafat, gagasan bahwa Sejarah dan hal yang konkret adalah penting untuk bisa keluar dari lingkaran philosophia perennis, yakni, masalah-masalah abadi dalam filsafat. Ia juga menekankan pentingnya Yang Lain dalam proses pencapaian kesadaran diri . • Hegel dikenal sebagai filsuf yang menggunakan dialektika sebagai metode berfilsafat. Dialektika menurut Hegel adalah dua hal yang dipertentangkan lalu didamaikan, atau biasa dikenal dengan tesis (pengiyaan), antitesis (pengingkaran) dan sintesis (kesatuan kontradiksi). Kesatuan kontradiksi menjadi alat untuk melengkapi dua konsep pengertian yang saling berlawanan agar tercipta konsep baru yang lebih ideal. • Konsep filsafat Hegel yang dikenal dengan Geisis (Roh, Spirit), yang menjelama pada alam sehingga sadarlah ia akan dirinya. Dengan kata lain bahwa kemanusiaan adalah bagian dari idea mutlak (Tuhan). Idea berfikir adalah gerak yang menimbulkan gerak lain
  • 12. Empirisme Empirisme adalah salah satu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Bagi penganut empirisme sumber pengetahuan yang memadai itu adalah pengalaman. Pengalaman disini adlah pengalaman yang lahir menyangkut dunia dan pengalaman batin yang menyangkut pribadi manusia. Akal manusia hanya berfungsi dan bertugas untuk mengatur dan mengolah bahan-bahan atau data yang diperoleh melalui pengalaman.
  • 13. Jhon Locke • John Locke adalah filosof yang berasal dari Inggris. Beliau dilahirkan di Wrington Somerst pada tanggal 29 Agustus 1632 • Secara menarik Locke membandingkan budi manusia pada saat lahir dengan tabula rasa, yaitu sebuah papan kosong yang belum tertulis apapun, yang artinya segala sesuatu yang ada dalam pikiran berasal dari pengalaman inderawi, tidak dari akal budi. Otak itu seperti sehelai kertas yang masih putih dan baru melalui pengelaman inderawi itu sehelai kertas itu diisi. Dengan ini beliau tidak hanya mau menyingkirkan gagasan mengenai “ide bawaan”, tetapi juga untuk mempersiapkan penjelasan bagaimana arti disusun oleh kerja keras data sensoris (indrawi). Locke mengatakan bahwa tidak ada ide yang diturunkan, sehingga dia menolak innate idea atau ide bawaan. Menurut Locke semua ide diperoleh dari pengalaman, dan terdiri atas dua macam, yaitu: • 1. Ide ide Sensasi, yang diperoleh dari pancaindra seperti, melihat, mendengar, dan lain-lain. • 2. Ide-ide Refleksi yang diperoleh dari berbagai kegiatan budi seperti berpikir, percaya, dan sebagainya. • Jadi menurut Locke,apa yang kita ketahui adalah “ide”.
  • 14. Positivisme • Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik. Tidak mengenal adanya spekulasi,semua didasarkanpada data empiris. • Comte sering disebut “bapak Positivisme” karena aliran filsafat yang didirikannya tersebut. Positivism adalah nyata, bukan khayalan. Ia menolak metafisika dan teologi. Jadi menurutnya ilmu pengetahuan harus nyata dan bermanfaat serta diarahkan untuk mencapaikemajuan. • Comte menuangkan gagasan positivisnya dalam bukunya the Course of Positivie Philosoph, yang merupakan sebuah ensiklopedi mengenai evolusi filosofis dari semua ilmu dan merupakan suatu pernyataan yang sistematisyang semuanya itu tewujud dalam tahap akhir perkembangan. • Positivisme Aguste Comte arahnya adalah lingkup social. Maka Positivime dalam konteks ini adalah sesuatu yang sifatnya vaktual (harus bias diobservasudengan panca indra) • Aguste Comte adalah tokoh aliran positivisme, pendapat aliran in adalah indera amatlah penting dalam memperoleh pengetahuan, tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen.Karena kekurangan inderawi dapat dikoreksi dengan eksperimen
  • 15. Aguste Comte • August Comte (1798-1857) adalah seorang filsuf dari Perancis yang sering kali disebut sebagai peletak dasar bagi ilmu Sosiologi dan dia pula-lah yang memperkenalkan nama 'Sociology’. • Aguste Comte mengakui bahwa tujuan ilmu pengetahuan itu pada akhirnya mengarah kepada pencapaian kekuasaan, sebagaimana semboyan mengatakan ”knowladge is power” namun kita tidak boleh melupakan bahwa disamping itu masih terdapat tujuan lain yang lebih tinggi, yaitu bahwa ilmu pengetahuan memberi kepuasan kepada manusia melalui pengenalan hukum- hukum gejala (fenomena) alam semesta, dan dengan mengenal hukum-hukum gejala tadi, manusia akan mampu meramalkan, dan bahkan mampu pula merubah alam itu untuk kepentingannya
  • 16.
  • 17. Pragmatisme • Pragmatisme adalah suatu sikap, metode dan filsafat yang memakai akibat-akibat praktis dari pikiran dan kepercayaan sebagai ukuran kebenaran. • Bagi John Dewey, pengalaman adalah pokok. Pengalaman adalah hasil dari pengaruh timbal balik antara organisme dan lingkungannya • Teori Kebenaran : a) Truth happens to an ideas (kebenaran itu terjadi kepada suatu ide). b) Suatu ide itu benar jika ia berhasil atau jika ia memberi akibat-akibat yang memuaskan. c) Satu-satunya ukuran kebenaran suatu teori adalah jika teori tersebut membawa kita kepada hal-hal yang berfaidah. Keberhasilan (workability), kepuasan (satisfiction), konsekuensi dan hasil (result) adalah katakata kunci dalam konsep pragmatisme tentang kebenaran.
  • 18. • John Dewey adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang termasuk Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, Dewey juga dikenal sebagai kritikus sosial dan pemikir dalam bidang Pendidikan • Dewey dilahirkan di Burlington pada tahun 1859. Setelah menyelesaikan studinya di Baltimore, ia menjadi guru besar dalam bidang filsafat dan kemudian dalam bidang pendidikan pada beberapa universitas. Sepanjang kariernya, Dewey menghasilkan 40 buku dan lebih dari 700-an artikel. Dewey meninggal dunia pada tahun 1952. • Menurut Dewey, tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata dalam kehidupan. Oleh karena itu, filsafat tidak boleh tenggelam dalam pemikiran- pemikiran metafisik belaka. Filsafat harus berpijak pada pengalaman, dan menyelidiki serta mengolah pengalaman tersebut secara kritis. Dengan demikian, filsafat dapat menyusun suatu sistem nilai atau norma. Dewey juga dianggap oleh aliran fungsionalisme sebagai seorang pemikir bergaya praktis dan pragmatis, sehingga, di dalam ilmu pendidikan ia menganjurkan teori dan metode learningby doing. • Moralitas; Hal yang baik adalah sesuatu yang memberikan kehidupan yang lebih memuaskan; yang jahat adalah sesuatu yang condong untuk merusak kehidupan. • Dewey mengatakan bahwa manusia telah memakai dua metoda untuk menghindari bahaya dan mencapai keamanan. • Pertama adalah dengan melunakkan atau minta damai kepada kekuatan-kekuatan di sekitarnya dengan upacara-upacara keagamaan, korban, berdoa, dan lain-lain . • Kedua adalah dengan menciptakan alat untuk mengontrol kekuatan-kekuatan alam bagi maslahat manusia, yaitu melalui sains, industri, dan seni. Cara inilah yang disetujui Dewey.
  • 19. Daftar Pustaka Abbas Hamami M, Epistemologi Bagian I Teori Pengetahuan (Yogyakarta: Fakultas Filsafat UGM, 1982 Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra (Bandung: Rosda, 2008) Juhaya S. Praja, Aliran-aliran Filsafat dan Etika (Jakarta: Prenada Media, 2003 Ahmad Hamdi Mahmud, Ruwwad al-Falsafah al-Haditsah (Kairo, Maktabah al- Usrah, tt Kumara Ari Yuana, The Greatest Philosophers (Jogyakarta, Penerbit Andi, 2010), hlm. Reza A.A Wattimena, Filsafat dan Sains; Sebuah Pengantar (Jakarta: Grasindo), Ibrahim Musthofa Ibrahim, al-Falsafah al-Haditsah min Decartes ila Humm (Iskandariyyah, Daar al-Wafa, 2001),
  • 20. Daftar Pustaka Delfgaauw, Bernard. Sejarah Ringkas Filsafat Barat. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1992. Hamersma, Harry. Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Jakarta, 1986. Hamersma, Harry. Pintu Masuk ke Dunia Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2008. Lavine, T. Z. Descartes Masa Transisi Bersejarah menuju Dunia Modern. Yogyakarta: Penerbit Jendela, 2003. Mudhofir, Ali. Kamus Istilah Filsafat. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1992. Magee, Bryan. The Story of Philosophy Kisah tentang FIlsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2008. Strathern,Paul. 90 Menit Bersama Descartes. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001.