SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 38
Oleh :
KH. M. SHIDDIQ AL JAWI, S.Si, MSI
INSTITUT MUAMALAH INDONESIA
16 APRIL 2020
FIQIH RAMADHAN
PENGERTIAN FIQIH RAMADHAN
‫فقه‬‫رمضان‬‫هو‬‫األحكام‬‫الشرعية‬‫المتعلقة‬‫بشهر‬‫رمضان‬‫من‬
‫عبادات‬‫ومعامالت‬،‫وغيرهما‬‫ويلحق‬‫بها‬‫األحكام‬‫الشرعية‬‫التي‬
‫تعمل‬‫في‬‫شهر‬‫شعبان‬‫وشوال‬.
 Fiqih Ramadhan adalah hukum-hukum
syara’ yang berkaitan dengan bulan
Ramadhan, seperti hukum-hukum ibadah,
muamalah, dan lain-lain, termasuk juga
hukum-hukum syara’ yang diamalkan di
bulan Sya’ban dan Syawal.
PENGERTIAN FIQIH RAMADHAN
 Hukum-hukum syara’ yang terkait dengan
bulan Ramadhan, antara lain:
 1. Puasa Sunnah di bulan Sya’ban.
 2. Hukum Rukyatul Hilal.
 3. Bolehkah Mengganti Berpuasa dengan
Fidyah dengan Alasan Menjadi Relawan
Covid-19?
 4. Hukum Membayar Zakat Fitrah Sebelum
Ramadhan.
 5. Hukum Menyegerakan Zakat Mal.
 6. Hukum Berzakat Kepada Non Muslim.
 7. Hukum Shadaqah di Bulan Ramadhan.
PENGERTIAN FIQIH RAMADHAN
 8. Hukum Shalat Traweh di Rumah.
 9. Hukum Menukarkan Uang Yang Tidak
Senilai Menjelang Idul Fitri.
 10. Hukum Sholat Idul Fitri di Rumah
Sendirian (Munfaridan).
1.HUKUM PUASA
SUNNAH SYA’BAN
1.HUKUM PUASA SUNNAH SYA’BAN
 Haram berpuasa sunnah jika sudah
mencapai pertengahan akhir bulan
Sya’ban, kecuali jika seseorang sudah
terbiasa puasa sunnah sebelumnya,
seperti puasa Senin dan Kamis, puasa
Daud, puasa 3 hari setiap bulan, dsb.
 Dikecualikan puasa wajib, seperti puasa
qadha` atau puasa nadzar, tetap boleh
dilaksanakan meski sudah mencapai
pertengan akhir bulan Ramadhan.
 (Imam Syirazi, Al Muhadzdzab, 1/189; Imam
Shan’ani, Subulus Salam, 2/171).
1.HUKUM PUASA SUNNAH SYA’BAN
 Dalil keharaman berpuasa sunnah jika sudah
mencapai pertengahan akhir bulan Sya’ban,
sabda Nabi SAW :
‫إذا‬‫انتصف‬‫شعبان‬‫فال‬‫تصوموا‬‫حتى‬‫يكون‬‫رمضان‬
 “Jika bulan Sya’ban telah mencapai
pertengahannya, maka janganlah kamu
berpuasa hingga datangnya bulan
Ramadhan.” (HR Ahmad, Abu Dawud, t
Tirmidzi, An Nasa`i, Ibnu Majah, dari Abu
Hurairah).
 Hadis sahih menurut Ibnu Hibban, dan hadis
hasan menurut Imam Suyuthi. (Subulus
Salam, 2/171; Al Jami’ Al Shaghir, 1/21).
2.HUKUM
RUKYATUL HILAL
2.HUKUM RUKYATUL HILAL
 Wajib secara fardhu kifayah melakukan
rukyatul hilal, yaitu pengamatan bulan
sabit (hilal), yang menjadi tanda (sebab)
untuk mengawali puasa Ramadhan, dan
juga sebab untuk mengakhiri puasa
Ramadhan (beridul Fitri).
 Jumhur ulama telah menetapkan bahwa
yang tanda (sebab) yang sahih untuk
masuknya bulan Ramadhan dan Syawal
adalah rukyatul hilal, bukan hisab.
 (Wahbah Zuhaili, Al Fiqh Al Islami wa
Adillatuhu, Juz II, bab Ash Shiyaam).
2.HUKUM RUKYATUL HILAL
 Dalil wajibnya rukyatul hilal, di antaranya
sabda Rasulullah SAW :
‫صوموا‬‫لرؤيته‬‫وأفطروا‬،‫لرؤيته‬‫فإن‬‫غبي‬‫عليكم‬‫فأكملوا‬‫عدة‬‫ش‬‫عبان‬
‫ثالثين‬
 ”Berpuasalah kamu karena melihat hilal
[Ramadhan], dan berbukalah kamu (beridul
fitrilah) karena melihat hilal [Syawwal]. Maka
jika pandangan kalian terhalang,
sempurnakanlah bilangan Sya’ban sebanyak
30 hari.” (HR Bukhari no 1810; Muslim no
1080). (Muhammad Husain Abdullah, Mafahim
Islamiyyah, 2/64).
2.HUKUM RUKYATUL HILAL
 Jika rukyatul hilal bulan Ramadhan telah
terbukti, berarti segala akibat hukumnya dapat
dilaksanakan, seperti niat berpuasa, makan
sahur, atau berpuasa. Sebaliknya jika rukyatul
hilal itu tidak terbukti, maka segala akibat
hukumnya tidak sah untuk dilaksanakan.
 Kaidah fiqih menetapkan:
َ‫ا‬‫ل‬‫ى‬‫ا‬‫ق‬ْ‫ب‬‫ا‬‫ي‬َُ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ا‬‫د‬ْ‫ع‬‫ا‬‫ب‬َ‫ال‬‫ا‬‫و‬‫ا‬‫ز‬َ‫ه‬‫ب‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬‫س‬
 Laa yabqaa al hukmu ba’da zawaali sababihi
(suatu hukum tidak berlaku jika sudah hilang /
sudah tidak ada sebabnya). (Muhammad Shidqi
Al Burnu, Mausu’ah Al Qawa’id Al Fiqhiyyah,
2/949).
3.HUKUM MENGGANTI
PUASA RAMADHAN
DENGAN FIDYAH BAGI
RELAWAN COVID-19
3. MENGGANTI PUASA DENGAN FIDYAH
 Bolehkah Mengganti Puasa Ramadhan
dengan Fidyah dengan Alasan Menjadi
Relawan Covid-19?
 Jawab : Tidak boleh.
 Karena fidyah itu hanya dibayarkan oleh 3
(tiga) golongan saja :
 Pertama, Pertama, orang-orang yang tak
mampu berpuasa, yaitu laki-laki atau
perempuan yang sudah lanjut usia, dan
orang sakit yang tak dapat diharap
kesembuhannya. (Lihat QS Al Baqarah :
184)
3. MENGGANTI PUASA DENGAN FIDYAH
 Kedua, orang yang meninggal dalam keadaan
mempunyai hutang puasa yang wajib di-
qadha`. Dalam hal ini hukumnya boleh, tidak
wajib, bagi wali (keluarga) orang yang mati
tersebut untuk membayar fidyah.
 Pendapat bolehnya membayar fidyah bagi
orang yang meninggal dalam keadaan
mempunyai utang puasa, merupakan pendapat
beberapa shahabat Nabi SAW, yaitu Umar bin
Khaththab, Ibnu ‘Umar, dan Ibnu Abbas,
radhiyallahu ‘anhum. (Mahmud Abdul Lathif
‘Uwaidhah, Al Jami’ li Ahkam As Shiyam, hlm.
207).
3. MENGGANTI PUASA DENGAN FIDYAH
 Ketiga, Ketiga, suami yang menggauli istrinya
pada siang hari Ramadhan dengan sengaja dan
tak mampu membayar kaffarah berupa puasa
dua bulan berturut-turut. Suami ini wajib
membayar fidyah, yaitu memberi makan 60
(enam puluh) orang miskin. (HR Bukhari no
6164; Muslim no 2559). Abdul Lathif ‘Uwaidhah,
Al Jami’ li Ahkam As Shiyam, hlm. 207).
 Adapun relawan Covid-19, yang asumsinya
bekerja dengan energi besar, termasuk golongan
yang mana?
 Nah di sini perlu dilakukan tahqiiqul manath
(pemahaman fakta) yang teliti.
3. MENGGANTI PUASA DENGAN FIDYAH
 Adapun relawan Covid-19, yang asumsinya bekerja
dengan energi besar, lebih tepat digolongkan
kepada orang sakit yang masih dapat diharap
sembuh (lihat QS Al Baqarah : 184).
 Jadi, kalau tidak berpuasa Ramadhan, relawan
Covid-19 wajib mengqadha`, bukan mengganti
puasa dengan fidyah.
 Karena yang dapat mengganti puasa dengan fidyah,
adalah kategori orang tua atau orang sakit yang
sudah tidak bisa diharap lagi sembuhnya, yang
boleh membayar fidyah sebagai pengganti puasa
Ramadhan (lihat QS Al Baqarah : 184).
 Apakah relawan Covid-19 akan dipilih dari orang yang sudah tua
atau yang berpenyakit parah yang tidak bisa diharap sembuh?
Tidak bukan?
4.HUKUM MEMBAYAR
ZAKAT FITRAH SEBELUM
RAMADHAN
4. MEMBAYAR ZAKAT FITRAH SEBELUM RAMADHAN
 Tidak boleh membayar zakat fitrah sebelum
bulan Ramadhan, karena belum terdapat sebab
yang disyariatkan untuk pembayaran zakat
fitrah, yaitu berpuasa (al shaum) atau berbuka (al
fithr), yaitu mengakhiri bulan Ramadhan dan
memasuki bulan Syawal.
 Maka boleh membayar sejak awal bulan
Ramadhan, karena sudah ada sebab berupa
berpuasa (al shaum).
 Boleh juga dibayar dengan sebab berbuka (al
fithr), yaitu memasuki bulan Syawal; yaitu sejak
saat matahari terbenam di hari terakhir bulan
Ramadhan, hingga selesainya sholat Idul Fitri.
4. MEMBAYAR ZAKAT FITRAH SEBELUM RAMADHAN
 Maka dari itu, tidak boleh mengeluarkan zakat
fitrah sebelum tibanya bulan Ramadhan,
 Karena belum adanya sebab dari zakat fitrah itu,
yaitu yaitu berpuasa (al shaum) atau berbuka (al
fithr), yaitu mengakhiri bulan Ramadhan dan
memasuki bulan Syawal.
 Kaidah fiqih menetapkan:
َ‫ا‬‫ل‬‫ى‬‫ا‬‫ق‬ْ‫ب‬‫ا‬‫ي‬َُ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ا‬‫د‬ْ‫ع‬‫ا‬‫ب‬َ‫ال‬‫ا‬‫و‬‫ا‬‫ز‬َ‫ه‬‫ب‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬‫س‬
 Laa yabqaa al hukmu ba’da zawaali sababihi
(suatu hukum tidak berlaku jika sudah hilang /
sudah tidak ada sebabnya). (Muhammad Shidqi
Al Burnu, Mausu’ah Al Qawa’id Al Fiqhiyyah,
2/949).
5.HUKUM
MENYEGERAKAN
MEMBAYAR ZAKAT MAL
5. MENYEGERAKAN ZAKAT MAL
 Masalah menyegerakan zakat disebut oleh
para fuqaha` dengan istilah ta’jiil az zakaat,
yaitu mengeluarkan zakat sebelum waktu
wajibnya, yaitu sebelum berlalunya haul
(satu tahun qamariyah) sejak tanggal ketika
harta mencapai nishabnya.
 (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah, 12/225 & 23/294;
Imam Syaukani, Nailul Authar, hlm. 815;
Rawwas Qal’ah Jie, Mu’jam Lughah Al
Fuqaha`, hlm. 102).
5. MENYEGERAKAN ZAKAT MAL
 Boleh hukumnya mengeluarkan zakat
sebelum waktu wajibnya, yaitu sebelum
berlalunya haul (satu tahun qamariyah)
asalkan nilai hartanya sudah mencapai
nishab.
 (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah, 23/243; Imam
Syaukani, Nailul Authar, hlm. 816).
 Dalil yang membolehkan membayar zakat
mal sebelum sempurnanya haul asalkan
sudah mencapai nishab adalah hadis-hadis
Nabi SAW.
5. MENYEGERAKAN ZAKAT MAL
 Pertama, hadits dari Ali bin Abi Thalib RA, dia
berkata :
َ‫ن‬‫ا‬‫أ‬َ‫ا‬‫اس‬َّ‫ب‬‫الع‬َ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫أ‬‫ا‬‫س‬َ‫ا‬‫ل‬‫و‬ُ‫س‬‫ا‬‫ر‬‫هللا‬‫ى‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ص‬‫هللا‬َ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ع‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ا‬‫م‬َّ‫ل‬‫ا‬‫س‬‫ا‬‫و‬‫في‬َ‫عجيل‬‫ا‬‫ت‬َ‫ا‬‫د‬‫ا‬‫ص‬َ‫ه‬‫ت‬‫ا‬‫ق‬َ‫ا‬‫ل‬‫ب‬‫ا‬‫ق‬
َْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ََّ‫ل‬‫ح‬‫ا‬‫ت‬َ‫ا‬‫ص‬َّ‫خ‬‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫ف‬َُ‫ه‬‫ا‬‫ل‬‫في‬َ‫ا‬‫لك‬‫ا‬‫ذ‬
 ”Al ‘Abbas pernah bertanya kepada Rasulullah
SAW mengenai penyegeraan zakatnya
sebelum haulnya. Maka Rasulullah SAW
memberikan rukhsah (keringanan) dalam hal
yang demikian itu.” (HR Tirmidzi no 673 dalam
Sunan At Tirmidzi, dan Al Hakim no 5431
dalam Al Mustadrak ‘Ala Al Shahihain. Hadits
ini dinilai sahih oleh Imam Al Hakim dan
penilaian ini disepakati oleh Imam Dzahabi).
5. MENYEGERAKAN ZAKAT MAL
 Kedua, hadits dari Ali bin Abi Thalib RA, bahwa
Rasulullah SAW telah bersabda kepada ‘Umar :
‫ا‬َّ‫ن‬‫إ‬‫قد‬‫ا‬‫ا‬‫ن‬ْ‫ذ‬‫ا‬‫خ‬‫ا‬‫أ‬َ‫ا‬‫ة‬‫زكا‬َ‫اس‬َّ‫ب‬‫الع‬َ‫ا‬‫م‬‫عا‬َ‫ل‬َّ‫و‬‫ا‬‫أل‬‫ا‬َ‫للعام‬
 ”Sesungguhnya kita telah mengambil zakat dari
Al ‘Abbas pada tahun yang awal (lalu) untuk tahun
ini. (‘aamal awwali li al ‘aami).” (HR Tirmidzi no 674
dan Al Daruquthni no 2033).
 Berdasarkan hadits-hadits seperti inilah, Imam
Syaukani berkata,”Boleh hukumnya
menyegerakan membayar zakat sebelum
berlalunya haul, walaupun untuk dua haul (dua
tahun). Inilah pendapat Syafi’i, Ahmad, Abu
Hanifah, juga pendapat Al Hadi dan Al Qasim.”
(Imam Syaukani, Nailur Authar, hlm. 816).
6.HUKUM MEMBERIKAN
ZAKAT KEPADA NON
MUSLIM
6. BERZAKAT KEPADA NON MUSLIM
 Pendapat yang rajih (kuat) adalah haram
hukumnya memberikan zakat kepada non
muslim.
 Syekh Abdul Qadim Zallum menyatakan,
zakat hanya diberikan kepada muallaf yang
sudah muslim, adapun yang masih kafir
(non muslim), tidak diberikan :
‫ألنها‬‫ل‬‫تعطى‬‫لكافر‬‫لقول‬‫الرسول‬‫صلى‬‫هللا‬‫عليه‬‫وسلم‬‫لمع‬‫اذ‬‫بن‬
‫جبل‬‫حين‬‫بعثه‬‫إلى‬‫اليمن‬:‫فأعلمهم‬‫أن‬‫هللا‬‫افترض‬‫عليهم‬‫ص‬‫دقة‬
‫في‬،‫أمولهم‬‫تؤخذ‬‫من‬‫أغنيائهم‬‫وترد‬‫على‬‫فقرائهم‬.‫رواه‬‫البخار‬‫ي‬
‫عن‬‫طريق‬‫ابن‬‫عباس‬
6. BERZAKAT KEPADA NON MUSLIM
 “Karena zakat itu tidak diberikan kepada
orang kafir, berdasarkan sabda Rasulullah
SAW kepada Mu’adz bin Jabal yang diutus
Rasulullah SAW ke Yaman :
 “…maka beritahukan kepada mereka [orang
Yaman yang sudah masuk Islam] bahwa
Allah telah mewajibkan zakat pada harta
mereka, yang diambil dari orang kaya
mereka dan dibagikan kepada orang fakir
mereka.” (HR Bukhari, dari Ibnu Abbas RA).
 (Abdul Qadim Zallum, Al Amwaal fi Daulah
Al Khilafah, hlm. 175).
7.HUKUM BERSHADAQAH
DI BULAN RAMADHAN
7. BERSHADAQAH DI BULAN RAMADHAN
 Bershadaqah hukumnya sunnah (mandub) dan
bershadaqah di bulan Ramadhan adalah sebaik-
baik shadaqah.
 Sabda Rasulullah SAW :
‫عن‬‫أنس‬‫رضي‬‫هللا‬‫عنه‬:‫سئل‬‫النبي‬‫صلى‬‫هللا‬‫عليه‬‫وسلم‬‫أي‬‫الصوم‬‫أ‬‫فضل‬
‫بعد‬‫رمضان‬‫فقال‬‫شعبان‬‫لتعظيم‬،‫رمضان‬‫فأي‬‫الصدقة‬‫أفضل‬‫قال‬‫ص‬‫دقة‬‫في‬
‫رمضان‬
 Dari Anas RA, Nabi SAW pernah ditanya,”Puasa
apakah yang paling afdhol setelah Ramadhan?’
Nabi SAW menjawab,’Puasa di bulan Sya’ban,
karena keagungan bulan Ramadhan.” Ditanya
lagi,”Lalu shadaqah manakah yang paling afdhol?’
Nabi SAW menjawab,”Shadaqah di bulan
Ramadhan.” (HR Tirmidzi).
7. BERSHADAQAH DI BULAN RAMADHAN
 Bershadaqah boleh diberikan kepada orang kafir,
asalkan bukan kafir harbi, yaitu kaum kafir yang
memerangi umat Islam.
 Firman Allah SWT :
‫ل‬َْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬‫ا‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ي‬َُ َّ‫اّلل‬َْ‫ان‬‫ع‬َ‫ا‬‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َْ‫م‬‫ا‬‫ل‬َُ‫ك‬‫و‬ُ‫ل‬‫ات‬‫ا‬‫ق‬ُ‫ي‬َْ‫م‬‫ي‬‫ف‬َ‫ين‬‫الد‬َْ‫م‬‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬‫و‬َُ‫ك‬‫و‬ُ‫ج‬‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫ي‬َْ‫م‬َْ‫ن‬‫م‬َْ‫م‬ُ‫ك‬‫ار‬‫ا‬‫ي‬‫د‬
َْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬َْ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬ُّ‫ر‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬‫ت‬‫وا‬ُ‫ط‬‫س‬ْ‫ق‬ُ‫ت‬‫ا‬‫و‬َْ‫م‬‫ه‬ْ‫ي‬‫ا‬‫ل‬‫إ‬ََّ‫ن‬‫إ‬َ‫ا‬ َّ‫اّلل‬َُّ‫ب‬‫ح‬ُ‫ي‬َ‫ا‬‫ين‬‫ط‬‫س‬ْ‫ق‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬
 “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik
dan berlaku adil terhadap orang-orang yang
tiada memerangimu karena agama dan tidak
(pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berlaku adil.” (QS Al Mumtahanah : 8)
8.HUKUM SHOLAT
TARAWIH DI RUMAH
8. SHOLAT TARAWIH DI RUMAH
 Boleh sholat tarawih di rumah, baik sendiri
(munfaridan) atau berjamaah. Yang afdhol,
berjamaah. Kata Imam Nawawi :
َُ‫ة‬‫ال‬‫ا‬‫ص‬َ‫يح‬‫او‬‫ا‬‫ر‬َّ‫ت‬‫ال‬َ‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫س‬َ‫اع‬‫ا‬‫م‬ْ‫ج‬‫إ‬‫ب‬َ‫اء‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬. . .َُ‫وز‬ُ‫ج‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫و‬‫ًا‬‫د‬‫ر‬‫ا‬‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫م‬َ‫ا‬‫ع‬‫ا‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ج‬‫ا‬‫و‬ًَ‫ة‬,
‫ا‬‫ا‬‫م‬ُ‫ه‬ُّ‫ي‬‫ا‬‫أ‬‫ا‬‫و‬َُ‫ل‬‫ا‬‫ض‬ْ‫ف‬‫ا‬‫أ‬‫؟‬َ‫يه‬‫ف‬َ‫ان‬‫ا‬‫ه‬ْ‫ج‬‫ا‬‫و‬َ‫ان‬‫ا‬‫ور‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬‫ا‬‫م‬. . .َُ‫ح‬‫ي‬‫ح‬َّ‫ص‬‫ال‬َ‫اق‬‫ا‬‫ف‬‫ات‬‫ب‬َْ‫ص‬‫ا‬‫أل‬‫ا‬َ‫اب‬‫ا‬‫ح‬
ََّ‫ن‬‫ا‬‫أ‬َ‫ا‬‫اة‬‫ع‬‫ا‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬َُ‫ل‬‫ا‬‫ض‬ْ‫ف‬‫ا‬‫أ‬
 “Sholat tarawih adalah sunnah berdasarkan
ijma’ para ulama… dan boleh dilakukan sendiri
atau pun berjamaah. Manakah yang lebih
afdhol? Ada dua pendapat yang
masyhur…Yang sahih sesuai kesepakatan
ashab (ulama Syafiiyyah) berjamaah itu lebih
afdhol.” (Imam Nawawi, Al Majmuu’, 3/526).
9.HUKUM MENUKARKAN
UANG YANG TIDAK
SENILAI MENJELANG IDUL
FITRI
9. MENUKAR UANG TAK SENILAI
 Haram menukarkan uang rupiah dengan sesama
uang rupiah yang tidak senilai.
 Misalnya, 1 lembar Rp 100 ribu, ditukarkan dengan
uang pecahan Rp 5000 sebanyak 18 lembar.
Selisihnya adalah riba.
 Yang boleh, 1 lembar Rp 100 ribu, ditukarkan
dengan uang pecahan Rp 5000 sebanyak 20
lembar (bukan 18 lembar).
 Syarat menukarkan uang yang sejenis (rupiah
dengan fupiah, dollar dengan dollar, dst) ada dua
syarat :
 Pertama, tamaatsul (sama nilainya).
 Kedua, taqaabudh (kontan).
9. MENUKAR UANG TAK SENILAI
 Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :
،‫ر‬‫والملح‬،‫بالملح‬ًَ‫ال‬‫مث‬،‫بمثل‬‫سواء‬،‫بسواء‬ًَ‫ا‬‫يد‬،‫بيد‬‫فإذا‬‫اخ‬‫تلفت‬
‫هذه‬‫األصناف‬‫فبيعوا‬‫كيف‬،‫شئتم‬‫إذا‬‫كان‬ًَ‫ا‬‫يد‬‫بيد‬
 ”Emas ditukarkan dengan emas, perak
dengan perak, gandum dengan gandum (al-
burru bil burri), jewawut dengan jewawut
(asy-sya’ir bi asy-sya’ir), kurma dengan
kurma, garam dengan garam, harus sama
takarannya (mitslan bi mitslin sawa`an bi
sawa`in) dan harus dilakukan dengan kontan
(yadan bi yadin). Dan jika berbeda jenis-
jenisnya, maka juallah sesukamu asalkan
dilakukan dengan kontan (yadan bi yadin).”
(HR Muslim no 1587).
10.HUKUM SHOLAT IDUL
FITRI DI RUMAH
10. HUKUM SHOLAT IDUL FITRI DI RUMAH
 Sholat Idul Fitri adalah sunnah muakkadah menurut
mazhab Syafi’i, dikerjakan di musholla (tempat
lapang) atau di masjid. (Imam Nawawi, Al Majmuu’,
5/5)
 Namun jika karena suatu udzur, misalnya Anda sakit
atau udzur yang lain, bolehkah dikerjakan sendirian
di rumah?
 Menurut Imam Muzani (murid Imam Syafi’i) dalam
kitab Mukhtashor Al Umm (8/125) :
‫ويصلي‬‫العيدين‬‫المنفرد‬‫في‬‫بيته‬‫والمسافر‬‫والعبد‬‫والمرأة‬
 “Sholat Idul Fitri dan Idul Adha boleh dilakukan di
rumah oleh seseorang secara sendiri (munfarid),
demikian juga oleh musafir, budak, dan perempuan.”
TERIMA KASIH.
WASSAALAAM
M. SHIDDIQ AL JAWI
Mobile : 081-3287-44133
Web : www.fissilmi-kaffah.com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi ImanMateri Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
 
Hijab Syar'i By Felix Siauw
Hijab Syar'i By Felix SiauwHijab Syar'i By Felix Siauw
Hijab Syar'i By Felix Siauw
 
Tafsir al 'ashr
Tafsir al 'ashrTafsir al 'ashr
Tafsir al 'ashr
 
16 kewajiban dakwah berjamaah
16 kewajiban dakwah berjamaah16 kewajiban dakwah berjamaah
16 kewajiban dakwah berjamaah
 
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimPeta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
 
Kewajiban Dakwah
Kewajiban DakwahKewajiban Dakwah
Kewajiban Dakwah
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejati
 
Problematika Umat
Problematika UmatProblematika Umat
Problematika Umat
 
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanMarhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
 
Jalan menuju iman
Jalan menuju iman Jalan menuju iman
Jalan menuju iman
 
Alur takatul hizb
Alur takatul hizbAlur takatul hizb
Alur takatul hizb
 
Mengenal islam sebagai mabda (ideologi)
Mengenal islam sebagai mabda (ideologi)Mengenal islam sebagai mabda (ideologi)
Mengenal islam sebagai mabda (ideologi)
 
Ihsanul amal
Ihsanul amalIhsanul amal
Ihsanul amal
 
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
 
Akhlak dalam pandangan islam
Akhlak dalam pandangan islamAkhlak dalam pandangan islam
Akhlak dalam pandangan islam
 
Standar Perbuatan
Standar PerbuatanStandar Perbuatan
Standar Perbuatan
 
Jalan dakwah
Jalan dakwahJalan dakwah
Jalan dakwah
 
Bersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan SyariatBersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan Syariat
 
4. ISLAM aqidah siyasiyyah Dan Aqidah Ruhiyah
4. ISLAM aqidah siyasiyyah Dan Aqidah Ruhiyah4. ISLAM aqidah siyasiyyah Dan Aqidah Ruhiyah
4. ISLAM aqidah siyasiyyah Dan Aqidah Ruhiyah
 
Hukum syara
Hukum syaraHukum syara
Hukum syara
 

Semelhante a Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan

33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah
SiLvi FitrissaLam
 

Semelhante a Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan (20)

Fiqih Ramadhan 16 april 2020
Fiqih Ramadhan 16 april 2020Fiqih Ramadhan 16 april 2020
Fiqih Ramadhan 16 april 2020
 
Hukum-hukum Penting Seputar Ramadhan
Hukum-hukum Penting Seputar RamadhanHukum-hukum Penting Seputar Ramadhan
Hukum-hukum Penting Seputar Ramadhan
 
Maklumat-Ramadhan-1443-H-2022-M.pdf
Maklumat-Ramadhan-1443-H-2022-M.pdfMaklumat-Ramadhan-1443-H-2022-M.pdf
Maklumat-Ramadhan-1443-H-2022-M.pdf
 
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...
 
Edaran Idul Adha Muhammadiyah
Edaran Idul Adha MuhammadiyahEdaran Idul Adha Muhammadiyah
Edaran Idul Adha Muhammadiyah
 
combine.pptx
combine.pptxcombine.pptx
combine.pptx
 
Tempat Bayar Zakat Fitrah Transfer, Zakat Fitrah Rekening, Zakat Fitrah Uang ...
Tempat Bayar Zakat Fitrah Transfer, Zakat Fitrah Rekening, Zakat Fitrah Uang ...Tempat Bayar Zakat Fitrah Transfer, Zakat Fitrah Rekening, Zakat Fitrah Uang ...
Tempat Bayar Zakat Fitrah Transfer, Zakat Fitrah Rekening, Zakat Fitrah Uang ...
 
Zakat Fitrah Pakai Uang, Zakat Fitrah Orang Hamil, Zakat Fitrah Orang Yang Su...
Zakat Fitrah Pakai Uang, Zakat Fitrah Orang Hamil, Zakat Fitrah Orang Yang Su...Zakat Fitrah Pakai Uang, Zakat Fitrah Orang Hamil, Zakat Fitrah Orang Yang Su...
Zakat Fitrah Pakai Uang, Zakat Fitrah Orang Hamil, Zakat Fitrah Orang Yang Su...
 
Zakat Fitrah Perorang, Zakat Fitrah Ramadhan, Zakat Fitrah Transfer Di Bandun...
Zakat Fitrah Perorang, Zakat Fitrah Ramadhan, Zakat Fitrah Transfer Di Bandun...Zakat Fitrah Perorang, Zakat Fitrah Ramadhan, Zakat Fitrah Transfer Di Bandun...
Zakat Fitrah Perorang, Zakat Fitrah Ramadhan, Zakat Fitrah Transfer Di Bandun...
 
Bayar Zakat Fitrah Uang, Zakat Fitrah Ramadhan, Zakat Fitrah Perak Di Bandung...
Bayar Zakat Fitrah Uang, Zakat Fitrah Ramadhan, Zakat Fitrah Perak Di Bandung...Bayar Zakat Fitrah Uang, Zakat Fitrah Ramadhan, Zakat Fitrah Perak Di Bandung...
Bayar Zakat Fitrah Uang, Zakat Fitrah Ramadhan, Zakat Fitrah Perak Di Bandung...
 
Zakat Fitrah Akad, Zakat Fitrah Fiqih, Zakat Fitrah Hari Raya Aidilfitri Di B...
Zakat Fitrah Akad, Zakat Fitrah Fiqih, Zakat Fitrah Hari Raya Aidilfitri Di B...Zakat Fitrah Akad, Zakat Fitrah Fiqih, Zakat Fitrah Hari Raya Aidilfitri Di B...
Zakat Fitrah Akad, Zakat Fitrah Fiqih, Zakat Fitrah Hari Raya Aidilfitri Di B...
 
Lembaga Pembayaran Zakat Fitrah, Bayar Zakat Bulan Ramadhan, Zakat Fitrah Ber...
Lembaga Pembayaran Zakat Fitrah, Bayar Zakat Bulan Ramadhan, Zakat Fitrah Ber...Lembaga Pembayaran Zakat Fitrah, Bayar Zakat Bulan Ramadhan, Zakat Fitrah Ber...
Lembaga Pembayaran Zakat Fitrah, Bayar Zakat Bulan Ramadhan, Zakat Fitrah Ber...
 
Zakat Fitrah Via Online, Bayar Zakat Fitrah Online, Lembaga Penerima Zakat Di...
Zakat Fitrah Via Online, Bayar Zakat Fitrah Online, Lembaga Penerima Zakat Di...Zakat Fitrah Via Online, Bayar Zakat Fitrah Online, Lembaga Penerima Zakat Di...
Zakat Fitrah Via Online, Bayar Zakat Fitrah Online, Lembaga Penerima Zakat Di...
 
Zakat Fitrah Uang, Zakat Fitrah Wanita Hamil, Zakat Fitrah Di Bandung | 0851 ...
Zakat Fitrah Uang, Zakat Fitrah Wanita Hamil, Zakat Fitrah Di Bandung | 0851 ...Zakat Fitrah Uang, Zakat Fitrah Wanita Hamil, Zakat Fitrah Di Bandung | 0851 ...
Zakat Fitrah Uang, Zakat Fitrah Wanita Hamil, Zakat Fitrah Di Bandung | 0851 ...
 
Zakat Fitrah Akad, Zakat Fitrah Eramuslim, Zakat Fitrah Diganti Uang Di Bandu...
Zakat Fitrah Akad, Zakat Fitrah Eramuslim, Zakat Fitrah Diganti Uang Di Bandu...Zakat Fitrah Akad, Zakat Fitrah Eramuslim, Zakat Fitrah Diganti Uang Di Bandu...
Zakat Fitrah Akad, Zakat Fitrah Eramuslim, Zakat Fitrah Diganti Uang Di Bandu...
 
Kajian puasa
Kajian puasaKajian puasa
Kajian puasa
 
HUKUM MENGQODO PUASA
HUKUM MENGQODO PUASAHUKUM MENGQODO PUASA
HUKUM MENGQODO PUASA
 
Fiqih ramadhan
Fiqih ramadhanFiqih ramadhan
Fiqih ramadhan
 
33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah
 
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan Menyusui
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan MenyusuiHukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan Menyusui
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan Menyusui
 

Mais de Anas Wibowo

Mais de Anas Wibowo (20)

Booklet penjelasan Politik Partai .PDF
Booklet penjelasan Politik Partai .PDFBooklet penjelasan Politik Partai .PDF
Booklet penjelasan Politik Partai .PDF
 
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]
 
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]
 
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]Menyoal Penceramah Radikal [pptx]
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]
 
Muslim Pelaksana Syariat Islam
Muslim Pelaksana Syariat IslamMuslim Pelaksana Syariat Islam
Muslim Pelaksana Syariat Islam
 
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
 
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan HakikiHijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
 
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]
 
RUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya BesarRUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya Besar
 
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan Umat
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan UmatKomunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan Umat
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan Umat
 
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020
 
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPTHukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
 
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahSolusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
 
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
 
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)
 
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arabkitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
 
Doa Para Nabi Dalam al-Qur'an .PDF
Doa Para Nabi Dalam al-Qur'an .PDFDoa Para Nabi Dalam al-Qur'an .PDF
Doa Para Nabi Dalam al-Qur'an .PDF
 
Doa untuk Dakwah, Doa Qunut Nazilah
Doa untuk Dakwah, Doa Qunut NazilahDoa untuk Dakwah, Doa Qunut Nazilah
Doa untuk Dakwah, Doa Qunut Nazilah
 

Último

PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
muhammadrezza14
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
Sumardi Arahbani
 

Último (9)

pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 

Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan

  • 1. Oleh : KH. M. SHIDDIQ AL JAWI, S.Si, MSI INSTITUT MUAMALAH INDONESIA 16 APRIL 2020 FIQIH RAMADHAN
  • 3. PENGERTIAN FIQIH RAMADHAN  Hukum-hukum syara’ yang terkait dengan bulan Ramadhan, antara lain:  1. Puasa Sunnah di bulan Sya’ban.  2. Hukum Rukyatul Hilal.  3. Bolehkah Mengganti Berpuasa dengan Fidyah dengan Alasan Menjadi Relawan Covid-19?  4. Hukum Membayar Zakat Fitrah Sebelum Ramadhan.  5. Hukum Menyegerakan Zakat Mal.  6. Hukum Berzakat Kepada Non Muslim.  7. Hukum Shadaqah di Bulan Ramadhan.
  • 4. PENGERTIAN FIQIH RAMADHAN  8. Hukum Shalat Traweh di Rumah.  9. Hukum Menukarkan Uang Yang Tidak Senilai Menjelang Idul Fitri.  10. Hukum Sholat Idul Fitri di Rumah Sendirian (Munfaridan).
  • 6. 1.HUKUM PUASA SUNNAH SYA’BAN  Haram berpuasa sunnah jika sudah mencapai pertengahan akhir bulan Sya’ban, kecuali jika seseorang sudah terbiasa puasa sunnah sebelumnya, seperti puasa Senin dan Kamis, puasa Daud, puasa 3 hari setiap bulan, dsb.  Dikecualikan puasa wajib, seperti puasa qadha` atau puasa nadzar, tetap boleh dilaksanakan meski sudah mencapai pertengan akhir bulan Ramadhan.  (Imam Syirazi, Al Muhadzdzab, 1/189; Imam Shan’ani, Subulus Salam, 2/171).
  • 7. 1.HUKUM PUASA SUNNAH SYA’BAN  Dalil keharaman berpuasa sunnah jika sudah mencapai pertengahan akhir bulan Sya’ban, sabda Nabi SAW : ‫إذا‬‫انتصف‬‫شعبان‬‫فال‬‫تصوموا‬‫حتى‬‫يكون‬‫رمضان‬  “Jika bulan Sya’ban telah mencapai pertengahannya, maka janganlah kamu berpuasa hingga datangnya bulan Ramadhan.” (HR Ahmad, Abu Dawud, t Tirmidzi, An Nasa`i, Ibnu Majah, dari Abu Hurairah).  Hadis sahih menurut Ibnu Hibban, dan hadis hasan menurut Imam Suyuthi. (Subulus Salam, 2/171; Al Jami’ Al Shaghir, 1/21).
  • 9. 2.HUKUM RUKYATUL HILAL  Wajib secara fardhu kifayah melakukan rukyatul hilal, yaitu pengamatan bulan sabit (hilal), yang menjadi tanda (sebab) untuk mengawali puasa Ramadhan, dan juga sebab untuk mengakhiri puasa Ramadhan (beridul Fitri).  Jumhur ulama telah menetapkan bahwa yang tanda (sebab) yang sahih untuk masuknya bulan Ramadhan dan Syawal adalah rukyatul hilal, bukan hisab.  (Wahbah Zuhaili, Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu, Juz II, bab Ash Shiyaam).
  • 10. 2.HUKUM RUKYATUL HILAL  Dalil wajibnya rukyatul hilal, di antaranya sabda Rasulullah SAW : ‫صوموا‬‫لرؤيته‬‫وأفطروا‬،‫لرؤيته‬‫فإن‬‫غبي‬‫عليكم‬‫فأكملوا‬‫عدة‬‫ش‬‫عبان‬ ‫ثالثين‬  ”Berpuasalah kamu karena melihat hilal [Ramadhan], dan berbukalah kamu (beridul fitrilah) karena melihat hilal [Syawwal]. Maka jika pandangan kalian terhalang, sempurnakanlah bilangan Sya’ban sebanyak 30 hari.” (HR Bukhari no 1810; Muslim no 1080). (Muhammad Husain Abdullah, Mafahim Islamiyyah, 2/64).
  • 11. 2.HUKUM RUKYATUL HILAL  Jika rukyatul hilal bulan Ramadhan telah terbukti, berarti segala akibat hukumnya dapat dilaksanakan, seperti niat berpuasa, makan sahur, atau berpuasa. Sebaliknya jika rukyatul hilal itu tidak terbukti, maka segala akibat hukumnya tidak sah untuk dilaksanakan.  Kaidah fiqih menetapkan: َ‫ا‬‫ل‬‫ى‬‫ا‬‫ق‬ْ‫ب‬‫ا‬‫ي‬َُ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ا‬‫د‬ْ‫ع‬‫ا‬‫ب‬َ‫ال‬‫ا‬‫و‬‫ا‬‫ز‬َ‫ه‬‫ب‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬‫س‬  Laa yabqaa al hukmu ba’da zawaali sababihi (suatu hukum tidak berlaku jika sudah hilang / sudah tidak ada sebabnya). (Muhammad Shidqi Al Burnu, Mausu’ah Al Qawa’id Al Fiqhiyyah, 2/949).
  • 12. 3.HUKUM MENGGANTI PUASA RAMADHAN DENGAN FIDYAH BAGI RELAWAN COVID-19
  • 13. 3. MENGGANTI PUASA DENGAN FIDYAH  Bolehkah Mengganti Puasa Ramadhan dengan Fidyah dengan Alasan Menjadi Relawan Covid-19?  Jawab : Tidak boleh.  Karena fidyah itu hanya dibayarkan oleh 3 (tiga) golongan saja :  Pertama, Pertama, orang-orang yang tak mampu berpuasa, yaitu laki-laki atau perempuan yang sudah lanjut usia, dan orang sakit yang tak dapat diharap kesembuhannya. (Lihat QS Al Baqarah : 184)
  • 14. 3. MENGGANTI PUASA DENGAN FIDYAH  Kedua, orang yang meninggal dalam keadaan mempunyai hutang puasa yang wajib di- qadha`. Dalam hal ini hukumnya boleh, tidak wajib, bagi wali (keluarga) orang yang mati tersebut untuk membayar fidyah.  Pendapat bolehnya membayar fidyah bagi orang yang meninggal dalam keadaan mempunyai utang puasa, merupakan pendapat beberapa shahabat Nabi SAW, yaitu Umar bin Khaththab, Ibnu ‘Umar, dan Ibnu Abbas, radhiyallahu ‘anhum. (Mahmud Abdul Lathif ‘Uwaidhah, Al Jami’ li Ahkam As Shiyam, hlm. 207).
  • 15. 3. MENGGANTI PUASA DENGAN FIDYAH  Ketiga, Ketiga, suami yang menggauli istrinya pada siang hari Ramadhan dengan sengaja dan tak mampu membayar kaffarah berupa puasa dua bulan berturut-turut. Suami ini wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan 60 (enam puluh) orang miskin. (HR Bukhari no 6164; Muslim no 2559). Abdul Lathif ‘Uwaidhah, Al Jami’ li Ahkam As Shiyam, hlm. 207).  Adapun relawan Covid-19, yang asumsinya bekerja dengan energi besar, termasuk golongan yang mana?  Nah di sini perlu dilakukan tahqiiqul manath (pemahaman fakta) yang teliti.
  • 16. 3. MENGGANTI PUASA DENGAN FIDYAH  Adapun relawan Covid-19, yang asumsinya bekerja dengan energi besar, lebih tepat digolongkan kepada orang sakit yang masih dapat diharap sembuh (lihat QS Al Baqarah : 184).  Jadi, kalau tidak berpuasa Ramadhan, relawan Covid-19 wajib mengqadha`, bukan mengganti puasa dengan fidyah.  Karena yang dapat mengganti puasa dengan fidyah, adalah kategori orang tua atau orang sakit yang sudah tidak bisa diharap lagi sembuhnya, yang boleh membayar fidyah sebagai pengganti puasa Ramadhan (lihat QS Al Baqarah : 184).  Apakah relawan Covid-19 akan dipilih dari orang yang sudah tua atau yang berpenyakit parah yang tidak bisa diharap sembuh? Tidak bukan?
  • 17. 4.HUKUM MEMBAYAR ZAKAT FITRAH SEBELUM RAMADHAN
  • 18. 4. MEMBAYAR ZAKAT FITRAH SEBELUM RAMADHAN  Tidak boleh membayar zakat fitrah sebelum bulan Ramadhan, karena belum terdapat sebab yang disyariatkan untuk pembayaran zakat fitrah, yaitu berpuasa (al shaum) atau berbuka (al fithr), yaitu mengakhiri bulan Ramadhan dan memasuki bulan Syawal.  Maka boleh membayar sejak awal bulan Ramadhan, karena sudah ada sebab berupa berpuasa (al shaum).  Boleh juga dibayar dengan sebab berbuka (al fithr), yaitu memasuki bulan Syawal; yaitu sejak saat matahari terbenam di hari terakhir bulan Ramadhan, hingga selesainya sholat Idul Fitri.
  • 19. 4. MEMBAYAR ZAKAT FITRAH SEBELUM RAMADHAN  Maka dari itu, tidak boleh mengeluarkan zakat fitrah sebelum tibanya bulan Ramadhan,  Karena belum adanya sebab dari zakat fitrah itu, yaitu yaitu berpuasa (al shaum) atau berbuka (al fithr), yaitu mengakhiri bulan Ramadhan dan memasuki bulan Syawal.  Kaidah fiqih menetapkan: َ‫ا‬‫ل‬‫ى‬‫ا‬‫ق‬ْ‫ب‬‫ا‬‫ي‬َُ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ا‬‫د‬ْ‫ع‬‫ا‬‫ب‬َ‫ال‬‫ا‬‫و‬‫ا‬‫ز‬َ‫ه‬‫ب‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬‫س‬  Laa yabqaa al hukmu ba’da zawaali sababihi (suatu hukum tidak berlaku jika sudah hilang / sudah tidak ada sebabnya). (Muhammad Shidqi Al Burnu, Mausu’ah Al Qawa’id Al Fiqhiyyah, 2/949).
  • 21. 5. MENYEGERAKAN ZAKAT MAL  Masalah menyegerakan zakat disebut oleh para fuqaha` dengan istilah ta’jiil az zakaat, yaitu mengeluarkan zakat sebelum waktu wajibnya, yaitu sebelum berlalunya haul (satu tahun qamariyah) sejak tanggal ketika harta mencapai nishabnya.  (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah, 12/225 & 23/294; Imam Syaukani, Nailul Authar, hlm. 815; Rawwas Qal’ah Jie, Mu’jam Lughah Al Fuqaha`, hlm. 102).
  • 22. 5. MENYEGERAKAN ZAKAT MAL  Boleh hukumnya mengeluarkan zakat sebelum waktu wajibnya, yaitu sebelum berlalunya haul (satu tahun qamariyah) asalkan nilai hartanya sudah mencapai nishab.  (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah, 23/243; Imam Syaukani, Nailul Authar, hlm. 816).  Dalil yang membolehkan membayar zakat mal sebelum sempurnanya haul asalkan sudah mencapai nishab adalah hadis-hadis Nabi SAW.
  • 23. 5. MENYEGERAKAN ZAKAT MAL  Pertama, hadits dari Ali bin Abi Thalib RA, dia berkata : َ‫ن‬‫ا‬‫أ‬َ‫ا‬‫اس‬َّ‫ب‬‫الع‬َ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫أ‬‫ا‬‫س‬َ‫ا‬‫ل‬‫و‬ُ‫س‬‫ا‬‫ر‬‫هللا‬‫ى‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ص‬‫هللا‬َ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ع‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ا‬‫م‬َّ‫ل‬‫ا‬‫س‬‫ا‬‫و‬‫في‬َ‫عجيل‬‫ا‬‫ت‬َ‫ا‬‫د‬‫ا‬‫ص‬َ‫ه‬‫ت‬‫ا‬‫ق‬َ‫ا‬‫ل‬‫ب‬‫ا‬‫ق‬ َْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ََّ‫ل‬‫ح‬‫ا‬‫ت‬َ‫ا‬‫ص‬َّ‫خ‬‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫ف‬َُ‫ه‬‫ا‬‫ل‬‫في‬َ‫ا‬‫لك‬‫ا‬‫ذ‬  ”Al ‘Abbas pernah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai penyegeraan zakatnya sebelum haulnya. Maka Rasulullah SAW memberikan rukhsah (keringanan) dalam hal yang demikian itu.” (HR Tirmidzi no 673 dalam Sunan At Tirmidzi, dan Al Hakim no 5431 dalam Al Mustadrak ‘Ala Al Shahihain. Hadits ini dinilai sahih oleh Imam Al Hakim dan penilaian ini disepakati oleh Imam Dzahabi).
  • 24. 5. MENYEGERAKAN ZAKAT MAL  Kedua, hadits dari Ali bin Abi Thalib RA, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda kepada ‘Umar : ‫ا‬َّ‫ن‬‫إ‬‫قد‬‫ا‬‫ا‬‫ن‬ْ‫ذ‬‫ا‬‫خ‬‫ا‬‫أ‬َ‫ا‬‫ة‬‫زكا‬َ‫اس‬َّ‫ب‬‫الع‬َ‫ا‬‫م‬‫عا‬َ‫ل‬َّ‫و‬‫ا‬‫أل‬‫ا‬َ‫للعام‬  ”Sesungguhnya kita telah mengambil zakat dari Al ‘Abbas pada tahun yang awal (lalu) untuk tahun ini. (‘aamal awwali li al ‘aami).” (HR Tirmidzi no 674 dan Al Daruquthni no 2033).  Berdasarkan hadits-hadits seperti inilah, Imam Syaukani berkata,”Boleh hukumnya menyegerakan membayar zakat sebelum berlalunya haul, walaupun untuk dua haul (dua tahun). Inilah pendapat Syafi’i, Ahmad, Abu Hanifah, juga pendapat Al Hadi dan Al Qasim.” (Imam Syaukani, Nailur Authar, hlm. 816).
  • 26. 6. BERZAKAT KEPADA NON MUSLIM  Pendapat yang rajih (kuat) adalah haram hukumnya memberikan zakat kepada non muslim.  Syekh Abdul Qadim Zallum menyatakan, zakat hanya diberikan kepada muallaf yang sudah muslim, adapun yang masih kafir (non muslim), tidak diberikan : ‫ألنها‬‫ل‬‫تعطى‬‫لكافر‬‫لقول‬‫الرسول‬‫صلى‬‫هللا‬‫عليه‬‫وسلم‬‫لمع‬‫اذ‬‫بن‬ ‫جبل‬‫حين‬‫بعثه‬‫إلى‬‫اليمن‬:‫فأعلمهم‬‫أن‬‫هللا‬‫افترض‬‫عليهم‬‫ص‬‫دقة‬ ‫في‬،‫أمولهم‬‫تؤخذ‬‫من‬‫أغنيائهم‬‫وترد‬‫على‬‫فقرائهم‬.‫رواه‬‫البخار‬‫ي‬ ‫عن‬‫طريق‬‫ابن‬‫عباس‬
  • 27. 6. BERZAKAT KEPADA NON MUSLIM  “Karena zakat itu tidak diberikan kepada orang kafir, berdasarkan sabda Rasulullah SAW kepada Mu’adz bin Jabal yang diutus Rasulullah SAW ke Yaman :  “…maka beritahukan kepada mereka [orang Yaman yang sudah masuk Islam] bahwa Allah telah mewajibkan zakat pada harta mereka, yang diambil dari orang kaya mereka dan dibagikan kepada orang fakir mereka.” (HR Bukhari, dari Ibnu Abbas RA).  (Abdul Qadim Zallum, Al Amwaal fi Daulah Al Khilafah, hlm. 175).
  • 29. 7. BERSHADAQAH DI BULAN RAMADHAN  Bershadaqah hukumnya sunnah (mandub) dan bershadaqah di bulan Ramadhan adalah sebaik- baik shadaqah.  Sabda Rasulullah SAW : ‫عن‬‫أنس‬‫رضي‬‫هللا‬‫عنه‬:‫سئل‬‫النبي‬‫صلى‬‫هللا‬‫عليه‬‫وسلم‬‫أي‬‫الصوم‬‫أ‬‫فضل‬ ‫بعد‬‫رمضان‬‫فقال‬‫شعبان‬‫لتعظيم‬،‫رمضان‬‫فأي‬‫الصدقة‬‫أفضل‬‫قال‬‫ص‬‫دقة‬‫في‬ ‫رمضان‬  Dari Anas RA, Nabi SAW pernah ditanya,”Puasa apakah yang paling afdhol setelah Ramadhan?’ Nabi SAW menjawab,’Puasa di bulan Sya’ban, karena keagungan bulan Ramadhan.” Ditanya lagi,”Lalu shadaqah manakah yang paling afdhol?’ Nabi SAW menjawab,”Shadaqah di bulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi).
  • 30. 7. BERSHADAQAH DI BULAN RAMADHAN  Bershadaqah boleh diberikan kepada orang kafir, asalkan bukan kafir harbi, yaitu kaum kafir yang memerangi umat Islam.  Firman Allah SWT : ‫ل‬َْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬‫ا‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ي‬َُ َّ‫اّلل‬َْ‫ان‬‫ع‬َ‫ا‬‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َْ‫م‬‫ا‬‫ل‬َُ‫ك‬‫و‬ُ‫ل‬‫ات‬‫ا‬‫ق‬ُ‫ي‬َْ‫م‬‫ي‬‫ف‬َ‫ين‬‫الد‬َْ‫م‬‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬‫و‬َُ‫ك‬‫و‬ُ‫ج‬‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫ي‬َْ‫م‬َْ‫ن‬‫م‬َْ‫م‬ُ‫ك‬‫ار‬‫ا‬‫ي‬‫د‬ َْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬َْ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬ُّ‫ر‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬‫ت‬‫وا‬ُ‫ط‬‫س‬ْ‫ق‬ُ‫ت‬‫ا‬‫و‬َْ‫م‬‫ه‬ْ‫ي‬‫ا‬‫ل‬‫إ‬ََّ‫ن‬‫إ‬َ‫ا‬ َّ‫اّلل‬َُّ‫ب‬‫ح‬ُ‫ي‬َ‫ا‬‫ين‬‫ط‬‫س‬ْ‫ق‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬  “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS Al Mumtahanah : 8)
  • 32. 8. SHOLAT TARAWIH DI RUMAH  Boleh sholat tarawih di rumah, baik sendiri (munfaridan) atau berjamaah. Yang afdhol, berjamaah. Kata Imam Nawawi : َُ‫ة‬‫ال‬‫ا‬‫ص‬َ‫يح‬‫او‬‫ا‬‫ر‬َّ‫ت‬‫ال‬َ‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫س‬َ‫اع‬‫ا‬‫م‬ْ‫ج‬‫إ‬‫ب‬َ‫اء‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬. . .َُ‫وز‬ُ‫ج‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫و‬‫ًا‬‫د‬‫ر‬‫ا‬‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫م‬َ‫ا‬‫ع‬‫ا‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ج‬‫ا‬‫و‬ًَ‫ة‬, ‫ا‬‫ا‬‫م‬ُ‫ه‬ُّ‫ي‬‫ا‬‫أ‬‫ا‬‫و‬َُ‫ل‬‫ا‬‫ض‬ْ‫ف‬‫ا‬‫أ‬‫؟‬َ‫يه‬‫ف‬َ‫ان‬‫ا‬‫ه‬ْ‫ج‬‫ا‬‫و‬َ‫ان‬‫ا‬‫ور‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬‫ا‬‫م‬. . .َُ‫ح‬‫ي‬‫ح‬َّ‫ص‬‫ال‬َ‫اق‬‫ا‬‫ف‬‫ات‬‫ب‬َْ‫ص‬‫ا‬‫أل‬‫ا‬َ‫اب‬‫ا‬‫ح‬ ََّ‫ن‬‫ا‬‫أ‬َ‫ا‬‫اة‬‫ع‬‫ا‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬َُ‫ل‬‫ا‬‫ض‬ْ‫ف‬‫ا‬‫أ‬  “Sholat tarawih adalah sunnah berdasarkan ijma’ para ulama… dan boleh dilakukan sendiri atau pun berjamaah. Manakah yang lebih afdhol? Ada dua pendapat yang masyhur…Yang sahih sesuai kesepakatan ashab (ulama Syafiiyyah) berjamaah itu lebih afdhol.” (Imam Nawawi, Al Majmuu’, 3/526).
  • 33. 9.HUKUM MENUKARKAN UANG YANG TIDAK SENILAI MENJELANG IDUL FITRI
  • 34. 9. MENUKAR UANG TAK SENILAI  Haram menukarkan uang rupiah dengan sesama uang rupiah yang tidak senilai.  Misalnya, 1 lembar Rp 100 ribu, ditukarkan dengan uang pecahan Rp 5000 sebanyak 18 lembar. Selisihnya adalah riba.  Yang boleh, 1 lembar Rp 100 ribu, ditukarkan dengan uang pecahan Rp 5000 sebanyak 20 lembar (bukan 18 lembar).  Syarat menukarkan uang yang sejenis (rupiah dengan fupiah, dollar dengan dollar, dst) ada dua syarat :  Pertama, tamaatsul (sama nilainya).  Kedua, taqaabudh (kontan).
  • 35. 9. MENUKAR UANG TAK SENILAI  Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW : ،‫ر‬‫والملح‬،‫بالملح‬ًَ‫ال‬‫مث‬،‫بمثل‬‫سواء‬،‫بسواء‬ًَ‫ا‬‫يد‬،‫بيد‬‫فإذا‬‫اخ‬‫تلفت‬ ‫هذه‬‫األصناف‬‫فبيعوا‬‫كيف‬،‫شئتم‬‫إذا‬‫كان‬ًَ‫ا‬‫يد‬‫بيد‬  ”Emas ditukarkan dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum (al- burru bil burri), jewawut dengan jewawut (asy-sya’ir bi asy-sya’ir), kurma dengan kurma, garam dengan garam, harus sama takarannya (mitslan bi mitslin sawa`an bi sawa`in) dan harus dilakukan dengan kontan (yadan bi yadin). Dan jika berbeda jenis- jenisnya, maka juallah sesukamu asalkan dilakukan dengan kontan (yadan bi yadin).” (HR Muslim no 1587).
  • 37. 10. HUKUM SHOLAT IDUL FITRI DI RUMAH  Sholat Idul Fitri adalah sunnah muakkadah menurut mazhab Syafi’i, dikerjakan di musholla (tempat lapang) atau di masjid. (Imam Nawawi, Al Majmuu’, 5/5)  Namun jika karena suatu udzur, misalnya Anda sakit atau udzur yang lain, bolehkah dikerjakan sendirian di rumah?  Menurut Imam Muzani (murid Imam Syafi’i) dalam kitab Mukhtashor Al Umm (8/125) : ‫ويصلي‬‫العيدين‬‫المنفرد‬‫في‬‫بيته‬‫والمسافر‬‫والعبد‬‫والمرأة‬  “Sholat Idul Fitri dan Idul Adha boleh dilakukan di rumah oleh seseorang secara sendiri (munfarid), demikian juga oleh musafir, budak, dan perempuan.”
  • 38. TERIMA KASIH. WASSAALAAM M. SHIDDIQ AL JAWI Mobile : 081-3287-44133 Web : www.fissilmi-kaffah.com