Nasionalisme dan Demokrasi dalam Konteks Nasional dan Daerah_by Intsiawati Ayus
1. Konsep
Nasionalisme dan Demokrasi
serta Tantangannya Dalam Konteks
Nasional dan Daerah
Oleh Intsiawati Ayus, SH., MH
2. Di sampaikan pada Dialog Interaktif
„Refleksi Satu Abad
Kebangkitan Nasional‟
yang diselenggarakan oleh
Komisariat Daerah Pemuda Katolik Riau
Pekanbaru, 24 Mei 2008
3. Asal-Usul Istilah Nasionalisme
• Kata ‗Nation‘ berasal dari kata latin ‗natio‘ yang
berakar pada kata ‗nascor‘ yang artinya ‗saya
lahir‘. (Guido Zernatto, 1944)
• Pada abad ke 18 Parlemen Revolusi Perancis
menyebut diri mereka dengan sebutan ‗asemble
nationale‘ yang menunjukkan persamaan hak
yang sama bagi semua kelas dalam berpolitik.
4. Makna Nasionalisme
• Bangsa (Nation)
Nasionalisme
mengacu pada
sejumlah makna • Kebangsaan
yang berbeda
(Nationality)
• Negara (State)
6. – Kesadaran
Nasional,
Abstrak – Rasa
Kebangsaan,
– Sentimen
Kebangsaan
Kebangsaan
(Nationality)
– Wilayah,
– Tanah Air,
– Bahasa Nasional,
Kongkrit – Sejarah,
– Ideologi
7. Bangkitnya Kesadaran
Nasionalisme Indonesia
Kebangkitan Nasional 1908
Masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan,
dan nasionalisme serta kesadaran untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang
sebenarnya tidak pernah muncul selama penjajahan
yang hampir menghabiskan waktu sekitar tiga
setengah abad (350 tahun).
8. Nasionalisme=Cinta Tanah Air
Nasionalisme bermula dari kesadaran
berTanah Air, yaitu kesadaran untuk merebut
tanah air dari cengkeraman penjajah
―Tanah & Air adalah tempat bepijak,
tinggal, dan bertanam untuk
mengarahkan kehidupan‖
9. “Tidak dapat
dipisahkan
rakyat dari bumi
yang ada di
bawah kakinya.”
(Ir.Soekarno, pada Pidato ‗Lahirnya Pancasila‘ dan
meletakkan nasionalisme sebagai dasar negara)
10. Nasionalisme=Kesatuan Solidaritas Besar
“Nasionalisme adalah kesatuan
solidaritas yang besar, tercipta
oleh perasaan pengorbanan
yang telah dibuat di masa
lampau untuk membangun
masa depan bersama. Hal ini
menuntut kesepakatan dan
keinginan yang dikemukakan
dengan nyata untuk terus hidup
bersama.‖
Ernest Renan (1823-1892)
Sejarawan dan Filologis Prancis
11. Dasar Nasionalisme Indonesia
• Kewilayahan Nusantara
• Ikatan Sejarah Kolonialisme Bangsa Eropa, Sumpah
Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan
1945
• Ideologi Pancasila
• Identitas Bahasa Indonesia (Melayu)
• Negara Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
13. Ancaman Terhadap
Nasionalisme
1. Sikap Individualistik—Mementingkan diri sendiri
2. Perilaku Mementingkan Kelompok & Daerah
3. Pemerintah Pusat yang Sentralistik
4. Pembusukan Elit Politik
5. Krisis Kepercayaan Rakyat terhadap Pemerintah
6. Lunturnya Identitas/Jatidiri Bangsa
7. Hilangnya Kebanggaan Nasional
8. Penjajahan Ekonomi & Budaya oleh Bangsa
Asing
14. Nasionalisme Retak Terbelah
• Nasionalisme kita selalu diuji dan dipertanyakan. Di beberapa
daerah nasionalisme sempat ditolak dan tidak dikehendaki. Bahkan
ada yang memisahkan diri. Republik Maluku Selatan
Gerakan Aceh Merdeka
Opsi Riau Merdeka
Retak terbelah itu terjadi justru Timor Leste
ketika kita berada di dalam alam
merdeka, di dalam Indonesia yang Organisasi Papua Merdeka
berbentuk Republik Kesatuan.
Rangkai-rangkai konflik yang saling membunuh -dengan latar agama
dan etnik- seperti di Ambon-Maluku, di Ternate, di Poso-Sulawesi
Tengah, di Kalimantan Barat dan di Kalimantan Tengah.
15. Penyalahgunaan Nasionalisme
• Nasionalisme disakralkan melebihi nilai-nilai
kemanusiaan. Rezim Kekuasaan membangkitkan isu
nasionalisme untuk dimanfaatkan sebagai sarana
meredam jeritan kesejahteraan rakyat.
• Nasionalisme digunakan sebagai dalih untuk
mengeliminir bahkan melenyapkan individu yang kritis
terhadap ketidakadilan.
• Nasionalisme bukan paham yang membela mati-matian
suatu negara, right or wrong is my country karena itu
hanya akan menimbulkan cauvinisme, rasialisme,
kejahatan terhadap kemanusiaan, serta penghianatan
terhadap kebenaran dan keadilan.
16. Nasionalisme & Demokrasi
• Demokrasi bukan sekedar sebagai gejala politik
melainkan suatu cara untuk menata seluruh aspek
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara secara
komprehensif dan holistik.
• Dengan demikian Demokrasi bisa menjadi alat penjaga
eksistensi Nasionalisme. Syaratnya: Tujuan Demokrasi
Terwujud
• Keadilan bersama (justice)
Tujuan • Pemerataan untuk semua (equality)
Demokrasi • Musyawarah untuk mencapai mufakat
• Pembangunan yang berkesinambungan
17. Fungsi Demokrasi
• Sosial
• Politik Upaya untuk menciptakan
Menganalisasi aspirasi masyarakat wahana pergaulan dan
sesuai dengan level partisipasinya hubungan interaktif antar
terhadap kekuasaan, pengambilan kelompok masyarakat yang
keputusan, dukungan massa, yang mengacu pada pemenuhan
diperjuangkan melalui lembaga- kepentingan bersama dalam
lembaga agregasi politik, baik kehidupan sehari-hari.
partisan maupun non partisan.
• Ekonomi
Terkait dengan pemerataan aksessibilitas seluruh lapisan
masyarakat terhadap sumber ekonomi, faktor produksi dan
kesempatan ekonomi.
18. Nasionalisme & Demokrasi
• Namun demikian, • Nasionalisme atau ke-
Bangsa Indonesia saat Indonesiaan kita terancam
ini sedang mengalami retak oleh krisis-krisis yang
proses transisi menyeruak: krisis
demokrasi, & benar- ekonomi, krisis moral,
benar sedang berada krisis sosial, krisis
dalam situasi kritis. politik, krisis kebangsaan
dan sebagainya
• Kini kita tepat berada di
persimpangan jalan
keselamatan atau jalan
kehancuran karena
tujuan demokrasi belum
terwujud.
19. Nasionalisme & Demokrasi
• Dalam situasi-kondisi dimana demokrasi
berkombinasi dengan krisis yang rentan dan rawan,
konflik horizontal dan pertarungan kekuasaan antar
elite politik baik yang berkedudukan di lembaga
legislatif maupun eksekutif, semakin menyeret
kehidupan berbangsa dan bernegara kedalam
kekalutan, ketegangan dan krisis berkepanjangan.
• Bila proses transisi ini tidak dapat kita lalui dengan
baik, kita menghadapi ancaman disintegrasi
bangsa dan disintegrasi sosial yang pada
gilirannya akan menghancurkan nasionalisme.
20. Hilangnya Nasionalisme &
Hancurnya Modal Bangsa
• Modal politik (political capital) hancur berkeping-
keping akibat konflik para elite yang terkesan tidak
tahu diri dan irasional.
• Modal ekonomi (economic capital) bangkrut akibat
ketidakberesan dan ketidakmampuan para pengambil
keputusan maupun kepemimpinan nasional dalam
mengelola perekonomian.
• Modal sosial (social capital) tergerus habis akibat
krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap para
pemimpin nasional yang ada.
21. Nasionalisme & Demokrasi Lokal
Otonomi daerah Pilkada
• Akan membuka peluang bagi • Pilkadal akan menjadi taruhan
solusi atas tuntutan-tuntutan langkah demokratisasi yang
daerah sehingga masalah isu dilakukan Indonesia. Konflik
kedaerahan bisa dipecahkan. horisontal berupa pertikaian
Kecenderungan otonomi masyarakat yang didasari isyu
daerah sangat sehat karena primordialitas berdasar
akan menciptakan kemandirian suku, agama, ras, antar golongan
& dinamika lokal, menurunkan masih menghantui hajatan raksasa
ketegangan pusat-daerah, nasional ini. Jika tidak diantisipasi
mengurangi kebijakan yang dan diselesaikan dengan
sentralistik, dan secara tajam baik, maka Pilkada akan menjadi
mengurangi larinya orang- mimpi buruk bagi nasionalisme
orang pandai di daerah ke Indonesia.
Jakarta.
22. Nasionalisme Indonesia Baru
• Realitas politik Indonesia pasca Orde Baru
(Reformasi) justru telah menimbulkan kembali
pertanyaan tentang identitas bersama yang
telah kita bangun sebagai sebuah bangsa.
• Masalah integrasi nasional di Indonesia
tampaknya belum selesai.
• Kita perlu memformat Ulang Nasionalisme
Indonesia yang Baru.