Problem posing adalah model pembelajaran dimana siswa diminta untuk mengajukan masalah berdasarkan situasi tertentu dan dapat dilakukan secara individu, berpasangan, atau kelompok. Problem posing berkorelasi positif dengan kemampuan pemecahan masalah dan dapat mengembangkan berpikir kreatif serta bernalar matematis.
2. Problem posing
Terdiri dari dua kata yaitu “problem” yang
artinya masalah dan “posing” berasal dari kata
“pose” artinya mengajukan atau membentuk
Problem posing merupakan pembelajaran
dimana siswa diminta untuk mengajukan
masalah (soal) berdasarkan situasi tertentu
3. Silver dan cay dalam Yuniati (2010) menjelaskan
bahwa problem posing berkorelasi positif dengan
kemampuan pemecahan masalah.
4. Stoyanova (1996) dalam Abdussakir
mengklasifikasikan informasi atau situasi
problem posing menjadi 3, yaitu :
1.situasi problem posing yang bebas
2.Situasi problem posing semi terstuktur
3.Situasi problem posing terstruktur.
5. Situasi problem posing yang bebas
Pada situasi problem posing yang bebas, siswa
tidak diberikan suatu informasi yang harus ia
patuhi, tetapi siswa diberi kesempatan yang
seluas-luasnya untuk membentuk soal sesuai
dengan apa yang ia kehendaki.
6. Situasi problem posing semi
terstruktur
Dalam situasi problem posing yang semi
terstruktur, siswa diberi situasi atau informasi
yang terbuka.
7. Situasi problem posing
terstruktur
Pada situasi problem posing yang terstuktur,
informasi atau situasinya berupa soal atau
penyelesaian dari suatu soal.
8. Problem Posing dalam
Pembelajaran Matematika
Dalam pembelajaran matematika, problem
posing (pengajuan soal) menempati posisi yang
strategis karena problem posing merupakan
salah satu alternatif pembelajaran yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
dan bernalar matematis.
9. Suryanto (1998) dalam Siregar (2011)
mengemukakan bahwa ada tujuh sistem kriteria
berpikir matematis, yaitu: (1) memahami, (2)
keluar dari kemacetan, (3) mengidentifikasi
kekeliruan, (4) meminimumkan pekerjaaan
berhitung, (5) tekun, (6) siap mencari jalan lain,
dan (7) merumuskan soal/ problem posing.
10. Pedoman pelaksanaan problem posing
menurut Suryanto (1998) dalam
Siregar (2011)
• Problem posing dilakukan sebelum, selama,
atau sesudah penyelesaian masalah
matematika.
• Untuk membantu mengembangkan
kemampuan siswa dalam mengajukan
masalah dari masalah lain dapat terlebih
dahulu menonjolkan komponen-komponen
masalah yang telah ada.
11. Lanjutan…
• Agar kemampuan problem posing siswa
berkembang dari situasi yang telah disediakan,
maka sebaiknya guru menyediakan situasi yang
cukup dekat bagi siswa.
• Sebaiknya guru memperhatikan faktor-faktor
penyulit soal atau masalah agar contoh yang
dibentuk bervariasi
12. Problem posing dapat dilakukan secara
individu, berpasangan, ataupun kelompok.
Problem posing yang dilakukan secara
berkelompok akan menghasilkan masalah atau
soal yang lebih berbobot.
13. Langkah-langkah pembelajaran model problem
posing secara umum menurut Fauzan
• Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa (dapat
diikuti dengan menampilkan media).
• Guru memberikan latihan soal secukupnya.
• Siswa diminta mengajukan soal sebanyak 1 atau 2 soal,
dan siswa yang bersangkutan harus mampu
menyelesaikannya.
• Guru menyuruh siswa untuk menyajikan soal temuannya
di depan kelas.
• Guru memberikan tugas rumah secara individual.
14. Kelebihan model problem posing
– Memberi penguatan pada konsep yang diterima
atau memperkaya konsep dasar.
– Memberi keleluasaan kepada siswa untuk
menggali pengetahuan dalam mencari dan
menyusun soal sesuai dengan pengetahuannya.
– Mampu melatih siswa meningkatkan
kemandirian dalam belajar.
15. Kekurangan model problem
posing
• Tidak semua siswa memiliki kemampuan
untuk menguasai konsep dalam waktu yang
singkat.
• Pertanyaan yang dibuat oleh siswa tidak
semuanya bersifat menantang.
• Pelaksanaannya memerlukan waktu yang
relatif lama.
17. Kesimpulan
Problem posing merupakan model
pembelajaran dimana siswa ditugaskan untuk
menyusun masalah atau soal sesuai dengan
pemahaman masing-masing siswa. Mamona dan
Gonzales dalam Siregar (2011) memandang
bahwa problem posing merupakan tindak lanjut
dari kegiatan pemecahan masalah, di mana hasil
pemecahan masalah matematika mengundang
untuk diajukannya pertanyaan yang baru.