SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
TUGAS BAHASA INDONESIA
KELOMPOK III
ANGGOTA :
-Ardhan Arrasyid -MileniaRosyi D.M.
-Darniti Wahyuni -M.Reza Santosa P.
-Famillya Yuni P. -Revy Crismona D.
-Fican Peradise A.Z. -Rizaldi Ginda W.
-Maulika JuniaM.R. -Rochima Hanif Izza
Berawalan ber-
Awalanber- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (verba). Kalimat yang
berpredikat kata kerja ini tidak memiliki objek, tapi dapat memiliki pelengkap atau
keterangan. Kata kerja berawalanber- tidak dapat dipasifkan dengan awalandi-.
Awalanber- akan berubah bentuk menjadi:
be- jika suku awal mengandung-er- atau kata dasarnya diawali huruf r:bekerja;
beternak; berumput; beracun
bel- untuk kasus khusus:belajar; belunjur
Awalanber- memiliki makna:
mempunyai:beratap; bercita-cit
a; beristri
menggunakan atau memakai:belayar; bermobil; berbaju
menghasilkan:bertelur; berkokok
dalam jumlah atau kelipatan:bertiga; berjuta-juta
mengakui atau memanggil sebagai:beradik; berbapak; bertuan
bertindak atau bekerja sebagai:bertani; bertinju; bertukang
berada dalam keadaan:bergembira; bersedih
menyatakan perbuatan timbal-balik:bergulat; bertinju
menyatakan perbuatan mengenai diri sendiri:berhias; bercukur
Awalanber- memiliki keterkaitan dengan awalanper-, misalnyabersegi danpersegi.
Berawalan meng-
Awalanmeng- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (verba) aktif, baik
transitif (memerlukan objek) maupun taktransitif (tidak memerlukan objek).
Awalanmeng- tetap berupameng- jika diikuti kata dasar yang diawali salah
satu dari lima vokal (a, e, i, o, u) atau lima huruf lain: g, h, k, q, dan x.
Tetapi, awalanmeng- akan berubah bentuk menjadi:
me- jika diikuti kata dasar berawalan l, m, n, r, w, y
men- jika diikuti kata dasar berawalan c, d, j, t*, z
mem- jika diikuti kata dasar berawalan b, f, p*, v
meny- jika diikuti kata dasar berawalan s*
Kata dasar yang diawali dengan konsonan k, p, s, dan t (ditandai dengan
bintang pada daftar di atas) akan mengalami peluluhan atau penghilangan
huruf tersebut jika diberi awalanmeng-,
misalnyamengaitkan,menarikan,memaku, danmenyapu. Peluluhan ini tidak
terjadi jika huruf pertama k, p, s, atau t pada kata dasar tersebut diikuti oleh
konsonan juga (konsonan ganda),
misalnyamengkristal,mempromosikan,mensyaratkan, danmentransmisikan.
Peluluhan juga tidak dilakukan terhadap kata-kata yang berasal dari bahasa
asing yang dianggap belum diserap sempurna juga tidak mengalami
peluluhan ini.
Berawalan di-
Awalandi- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (verba) pasif dan
berkaitan dengan bentuk aktifnya yang dibentuk dengan awalanmeng-,
misalnyadipukul danmemukul.
Awalandi- tidak mengalami perubahan bentuk seperti bentukmeng-
pasangannya. Awalandi- tidak mengalami peluluhan jika diikuti oleh kata
yang diawali oleh huruf k, p, s, atau t (mis.dikaitkan,ditarikan,dipaku,
dandisapu) dan juga tidak mendapatkan tambahan huruf e jika kata
dasarnya hanya terdiri dari satu suku kata (mis.dibom,dicat,dilas,direm).
Kesalahan yang sering terjadi adalah kekeliruan penulisandi- sebagai
awalan yang harus ditulis serangkai dan penulisandi sebagai kata depan
(preposisi) penunjuk tempat yang harus ditulis terpisah.
Contohnyadijualbukandi jual (karena sebagai awalan kata jual) dan di
mana bukan dimana (ka
rena merupakan kata depan). Cara mudah untuk memisahkan fungsi
keduanya adalah dengan melihat jenis kata yang terbentuk: Jika menjadi
kata kerja pasif, itu berarti harus ditulis serangkai dan jika menjadi
penunjuk tempat atau lokasi, itu berarti harus ditulis terpisah.
Awalandi- memiliki makna:
dikenai tindakan:dibeli; dipukul; dites
dikenai dengan:diparang; digunting; digergaji
Berawalan ter-
Awalan ter- memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pembentuk (1) kata kerja
(verba) dan (2) kata sifat (adjektiva).
Awalanter- akan berubah bentuk menjadi:
te- jika suku awal mengandung-er- atau kata dasarnya diawali huruf
r:teperdaya; tepercaya; terasa; terawat
tel- untuk kasus khusus:telanjur
Awalanter- memiliki makna sesuai dengan kata yang dibentuknya:
kata kerja
telah dilakukan atau dalam keadaan:terbuka;terjangkau
telah mengalami atau menderita keadaan atau kejadian (dengan sengaja atau
dengan tiba-tiba):terkencing-kencing; terbangun; teringat; terbawa
dapat (biasanya didahului oleh kata tidak atau dilengkapi dengan akhiran-
kan):terperikan; terkirakan; terangkat; terserap
kata sifat
paling:terpandai; tercantik
Dalam ragam percakapan, awalanter- sebagai pembentuk kata kerja
memiliki kesamaan makna dengan awalanke-, misalnyatertawa (kertawa)
danterpergok (kepergok).
Berawalan per-
Awalanper- memiliki 2 fungsi, yaitu pembentuk (1) kata kerja
(verba), dan (2) kata benda (nomina). Sebagai pembentuk nomina,
awalan ini berkaitan dengan awalanber-, misalnyapersegi (bersegi).
Awalanper- hanya mengalami perubahan bentuk jika berfungsi
sebagai pembentuk kata benda karena kaitannya dengan awalanber-.
Perubahannya sama dengan perubahan pada awalanber-, yaitu
menjadi:
pe- jika suku awal mengandung-er- atau kata dasarnya diawali huruf
r:pekerja; peternak
pel- untuk kasus khusus:pelajar;pelunjur
Awalanper- memiliki makna sesuai dengan kata yang dibentuknya:
kata kerja
menjadikan atau membuat menjadi:perindah; perjelas
membagi menjadi:perdua; pertiga
melakukan:perbuat
memanggil atau menganggap:perbudak; pertuan
Berimbuhan ber-an
Bentuk konfiks ber-an ada dua macam, yaitu ber-an dan be-
an.
Konfik ber-an berfungsi membentuk kata kerja.
Makna imbuhan ber-an sebagai berikut.
a) menyatakan makna saling
Contoh:
Mereka berpandangan ketika bertemu.
berpandangan = saling memandang
b) menyatakan makna perbuatan yang dilakukan oleh banyak
pelaku
Contoh:
Para peserta seminar berhamburan keluar ruangan.
berhamburan = bersama-sama
Berimbuhan me-i
Fungsi imbuhan me-i membentuk kata kerja aktif.
Makna imbuhan me-i sebagai berikut.
a) menyatakan makna memberi
Contoh:
Tanti menyampuli bukunya dengan sampul plastik
warna biru.
menyampuli = memberi sampul
b) menyatakan makna membuang
Contoh:
Pak Sarman menguliti kambing kurban.
menguliti = membuang kulit
Berimbuhan me-kan
Fungsi imbuhan me-kan membentuk kata kerja transitif, yaitu kata
kerja yang memerlukan objek.
Makna imbuhan me-kan sebagai berikut.
a) menyatakan makna kausatif
Contoh:
Niken menjatuhkan gelas.
menjatuhkan = membuat jatuh
b) menyatakan makna melakukan tindakan untuk orang lain atau
benefaktif
Contoh:
Rina membukakan pintu saat ayahnya datang.
membukakan = membuka untuk orang lain
c) menyatakan makna menuju ke
Contoh:
Pilot itu berhasil mendaratkan pesawatnya walaupun cuaca buruk.
mendaratkan = menuju ke darat
Berimbuhan di-kan
Fungsi imbuhan di-kan membentuk kata kerja
bentuk pasif.
Makna imbuhan di-kan menyatakan makna kausatif
.
Contoh:
Bulan ini gaji karyawan PT Dewa Perkasa
dinaikkan sepuluh persen.
dinaikkan = dibuat menjadi naik
Berimbuhan ber-kan
Fungsi imbuhan ber-kan membentuk kata kerja.
Makna imbuhan ber-kan sebagai berikut.
a) menyatakan makna memakai
Contoh:
Keputusan itu diambil berdasarkan kesepatan semua
anggota.
berdasarkan = memakai dasar
b) berfungsi sebagai pemanis
Contoh:
Malam ini tempat keramaian itu bermandikan cahaya
bulan.
Berawalan per-
Awalanper- memiliki 2 fungsi, yaitu pembentuk (1) kata kerja
(verba), dan (2) kata benda (nomina). Sebagai pembentuk nomina,
awalan ini berkaitan dengan awalanber-, misalnyapersegi (bersegi).
Awalanper- hanya mengalami perubahan bentuk jika berfungsi
sebagai pembentuk kata benda karena kaitannya dengan awalanber-.
Perubahannya sama dengan perubahan pada awalanber-, yaitu
menjadi:
pe- jika suku awal mengandung-er- atau kata dasarnya diawali huruf
r:pekerja; peternak
pel- untuk kasus khusus:pelajar;pelunjur
Awalanper- memiliki makna sesuai dengan kata yang dibentuknya:
kata kerja
menjadikan atau membuat menjadi:perindah; perjelas
membagi menjadi:perdua; pertiga
melakukan:perbuat
memanggil atau menganggap:perbudak; pertuan
Berawalan peng-
Awalanpeng- berfungsi sebagai pembentuk kata benda (nomina) yang bertalian
maknanya bentuk dan maknanya dengan awalanmeng-. Misalnyapengemis (orang
yangmengemis),pengarang (orang yangmengarang), dll. Pertalian makna ini
merupakan alasan pembedaan awalanpeng- dengan awalanper-.
Karena pertaliannya dengan awalanmeng- itu, maka awalanpeng- pun mengalami
perubahan bentuk yang serupa dengan perubahan pada awalanmeng-, yaitu:
tetappeng- jika diikuti kata dasar berawalan a, e, i, o, u, g, h, k*, q, x
pe- jika diikuti kata dasar berawalan l, m, n, r, w, y
pen- jika diikuti kata dasar berawalan c, d, j, t*, z
pem- jika diikuti kata dasar berawalan b, f, p*, v
peny- jika diikuti kata dasar berawalan s*
Juga sama dengan awalanmeng-, terjadi peluluhan/penghilangan huruf pada kata
dasar berawalan konsonan k, p, s, dan t (ditandai dengan bintang pada daftar di
atas) tapi tidak berkonsonan ganda, misalnyapengaitan,penarikan,pemalsuan,
danpenyapuan. Kata dasar ekasuku pun diberi tambahan huruf e jika diberi
awalanpeng-, misalnyapengeboman,pengecatan,pengelasan,pengereman.
Berimbuhan ke-an
Konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda konkret, kata
benda abstrak, kata kerja pasif, dan kata sifat.
Makna imbuhan ke-an sebagai berikut.
a) menyatakan sifat
Contoh:
Aku kagum akan keindahan senja di Pantai Kuta.
keindahan = bersifat indah
b) menyatakan makna dalam keadaan
Contoh:
Ia menggigil kedinginan.
Berimbuhan pe-an
Konfiks pe-an memiliki alomorf yang berwujud pe-an, pem-an,
penan,
peng-an, peny-an dan penge-an.
Konfiks pe-an berfungsi membentuk kata benda.
Makna imbuhan pe-an sebagai berikut.
a) menyatakan makna cara
Contoh:
Pengiriman barang ini dilakukan dengan paket kilat.
pengiriman = cara mengirim
b) menyatakan makna tempat
Contoh:
Kami sedang menuju pelabuhan Tanjung Perak.
pelabuhan = tempat berlabuh
WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (20)

Degrees of comparison
Degrees of comparisonDegrees of comparison
Degrees of comparison
 
2. [ejaan, pungtuasi dan istilah]
2. [ejaan, pungtuasi dan istilah]2. [ejaan, pungtuasi dan istilah]
2. [ejaan, pungtuasi dan istilah]
 
Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....Presentasi kata berimbuhan....
Presentasi kata berimbuhan....
 
Legenda sangkuriang
Legenda sangkuriangLegenda sangkuriang
Legenda sangkuriang
 
Pola kalimat
Pola kalimatPola kalimat
Pola kalimat
 
Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkatKalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat
 
Menulis naskah drama berdasarkan cerpen
Menulis naskah drama berdasarkan cerpenMenulis naskah drama berdasarkan cerpen
Menulis naskah drama berdasarkan cerpen
 
Belajar reported speech dengan mudah
Belajar reported speech dengan mudahBelajar reported speech dengan mudah
Belajar reported speech dengan mudah
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesia
 
Materi aksara bali
Materi aksara baliMateri aksara bali
Materi aksara bali
 
Sinonimdanantonim
SinonimdanantonimSinonimdanantonim
Sinonimdanantonim
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Paket hemat Menu catering harian
Paket hemat Menu catering harianPaket hemat Menu catering harian
Paket hemat Menu catering harian
 
berbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benarberbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benar
 
Presentasi Teks Prosedur Kompleks
Presentasi Teks Prosedur KompleksPresentasi Teks Prosedur Kompleks
Presentasi Teks Prosedur Kompleks
 
ECOPRINT.pptx
ECOPRINT.pptxECOPRINT.pptx
ECOPRINT.pptx
 
ANGGAH-UNGGUHING BASA BALI ppt
ANGGAH-UNGGUHING BASA BALI pptANGGAH-UNGGUHING BASA BALI ppt
ANGGAH-UNGGUHING BASA BALI ppt
 
Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
Pengertian & Contoh Singular and Plural Pada Nouns
Pengertian & Contoh Singular and Plural Pada NounsPengertian & Contoh Singular and Plural Pada Nouns
Pengertian & Contoh Singular and Plural Pada Nouns
 

Destaque

Tanses tugas bahasa inggris bisnis 2
Tanses tugas bahasa inggris bisnis 2Tanses tugas bahasa inggris bisnis 2
Tanses tugas bahasa inggris bisnis 2Aziza Zea
 
Present tense
Present tensePresent tense
Present tensesiryaya
 
teks ulasan film / drama b.indonesia (oleh siska dewi p)
 teks ulasan film / drama b.indonesia (oleh siska dewi p) teks ulasan film / drama b.indonesia (oleh siska dewi p)
teks ulasan film / drama b.indonesia (oleh siska dewi p)Siska Paramitha
 

Destaque (6)

PRESENTASI BAHASA INGGRIS 1
PRESENTASI BAHASA INGGRIS 1PRESENTASI BAHASA INGGRIS 1
PRESENTASI BAHASA INGGRIS 1
 
Tanses tugas bahasa inggris bisnis 2
Tanses tugas bahasa inggris bisnis 2Tanses tugas bahasa inggris bisnis 2
Tanses tugas bahasa inggris bisnis 2
 
Present tense
Present tensePresent tense
Present tense
 
Kelas kata dalam bahasa indonesia
Kelas kata dalam bahasa indonesiaKelas kata dalam bahasa indonesia
Kelas kata dalam bahasa indonesia
 
ULASAN FILM
ULASAN FILMULASAN FILM
ULASAN FILM
 
teks ulasan film / drama b.indonesia (oleh siska dewi p)
 teks ulasan film / drama b.indonesia (oleh siska dewi p) teks ulasan film / drama b.indonesia (oleh siska dewi p)
teks ulasan film / drama b.indonesia (oleh siska dewi p)
 

Semelhante a Optimized Tugas Bahasa Indonesia

Semelhante a Optimized Tugas Bahasa Indonesia (20)

Kata terbitan
Kata terbitanKata terbitan
Kata terbitan
 
Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)
Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)
Kata berimbuhan (materi kls 7 smes 1)
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Wungker
WungkerWungker
Wungker
 
2 sistem ejaan
2 sistem ejaan2 sistem ejaan
2 sistem ejaan
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
 
Bahan cardinal number
Bahan cardinal numberBahan cardinal number
Bahan cardinal number
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Penulisan Kata ppt
Penulisan Kata pptPenulisan Kata ppt
Penulisan Kata ppt
 
Presentasi kata berimbuhan
Presentasi kata berimbuhanPresentasi kata berimbuhan
Presentasi kata berimbuhan
 
Pengertian Kata dalam Bahasa Indonesia
Pengertian Kata dalam Bahasa IndonesiaPengertian Kata dalam Bahasa Indonesia
Pengertian Kata dalam Bahasa Indonesia
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Eyd 3
 
tatabahasa
 tatabahasa  tatabahasa
tatabahasa
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
4. kalimat
4. kalimat4. kalimat
4. kalimat
 
Bm sem 6
Bm sem 6Bm sem 6
Bm sem 6
 
Imbuhan
Imbuhan Imbuhan
Imbuhan
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
 

Mais de dewi inne kumalasari

ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...dewi inne kumalasari
 
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASARPERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASARdewi inne kumalasari
 
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...dewi inne kumalasari
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMILAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMIdewi inne kumalasari
 
LAPORAN PRAKTIKUM PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
LAPORAN PRAKTIKUM  PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...LAPORAN PRAKTIKUM  PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
LAPORAN PRAKTIKUM PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...dewi inne kumalasari
 
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...dewi inne kumalasari
 
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timurPeluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timurdewi inne kumalasari
 
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIPEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIdewi inne kumalasari
 
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesiaakulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesiadewi inne kumalasari
 
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warmingLaporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warmingdewi inne kumalasari
 

Mais de dewi inne kumalasari (20)

ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
 
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASARPERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
 
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMILAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
 
LAPORAN PRAKTIKUM PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
LAPORAN PRAKTIKUM  PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...LAPORAN PRAKTIKUM  PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
LAPORAN PRAKTIKUM PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
 
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
 
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timurPeluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
 
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIPEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
 
pertolongan pertama
pertolongan pertamapertolongan pertama
pertolongan pertama
 
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
 
sejarah-kerajaan islam di jawa
sejarah-kerajaan islam di jawasejarah-kerajaan islam di jawa
sejarah-kerajaan islam di jawa
 
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesiaakulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
 
Rahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantaraRahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantara
 
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warmingLaporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
 
Islam pada masa modern
Islam pada masa modernIslam pada masa modern
Islam pada masa modern
 
TEKS ULASAN FILM JOKOWI
TEKS ULASAN FILM JOKOWITEKS ULASAN FILM JOKOWI
TEKS ULASAN FILM JOKOWI
 
Struktur teks ulasan film JOKOWI
Struktur  teks ulasan film JOKOWIStruktur  teks ulasan film JOKOWI
Struktur teks ulasan film JOKOWI
 
B. inggris kelompok 8
B. inggris kelompok 8B. inggris kelompok 8
B. inggris kelompok 8
 
sejarah k13
sejarah k13sejarah k13
sejarah k13
 
SEJARAH KELAS X K13
SEJARAH KELAS X K13SEJARAH KELAS X K13
SEJARAH KELAS X K13
 

Último

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 

Último (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 

Optimized Tugas Bahasa Indonesia

  • 2. TUGAS BAHASA INDONESIA KELOMPOK III ANGGOTA : -Ardhan Arrasyid -MileniaRosyi D.M. -Darniti Wahyuni -M.Reza Santosa P. -Famillya Yuni P. -Revy Crismona D. -Fican Peradise A.Z. -Rizaldi Ginda W. -Maulika JuniaM.R. -Rochima Hanif Izza
  • 3.
  • 4. Berawalan ber- Awalanber- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (verba). Kalimat yang berpredikat kata kerja ini tidak memiliki objek, tapi dapat memiliki pelengkap atau keterangan. Kata kerja berawalanber- tidak dapat dipasifkan dengan awalandi-. Awalanber- akan berubah bentuk menjadi: be- jika suku awal mengandung-er- atau kata dasarnya diawali huruf r:bekerja; beternak; berumput; beracun bel- untuk kasus khusus:belajar; belunjur Awalanber- memiliki makna: mempunyai:beratap; bercita-cit a; beristri menggunakan atau memakai:belayar; bermobil; berbaju menghasilkan:bertelur; berkokok dalam jumlah atau kelipatan:bertiga; berjuta-juta mengakui atau memanggil sebagai:beradik; berbapak; bertuan bertindak atau bekerja sebagai:bertani; bertinju; bertukang berada dalam keadaan:bergembira; bersedih menyatakan perbuatan timbal-balik:bergulat; bertinju menyatakan perbuatan mengenai diri sendiri:berhias; bercukur Awalanber- memiliki keterkaitan dengan awalanper-, misalnyabersegi danpersegi.
  • 5. Berawalan meng- Awalanmeng- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (verba) aktif, baik transitif (memerlukan objek) maupun taktransitif (tidak memerlukan objek). Awalanmeng- tetap berupameng- jika diikuti kata dasar yang diawali salah satu dari lima vokal (a, e, i, o, u) atau lima huruf lain: g, h, k, q, dan x. Tetapi, awalanmeng- akan berubah bentuk menjadi: me- jika diikuti kata dasar berawalan l, m, n, r, w, y men- jika diikuti kata dasar berawalan c, d, j, t*, z mem- jika diikuti kata dasar berawalan b, f, p*, v meny- jika diikuti kata dasar berawalan s* Kata dasar yang diawali dengan konsonan k, p, s, dan t (ditandai dengan bintang pada daftar di atas) akan mengalami peluluhan atau penghilangan huruf tersebut jika diberi awalanmeng-, misalnyamengaitkan,menarikan,memaku, danmenyapu. Peluluhan ini tidak terjadi jika huruf pertama k, p, s, atau t pada kata dasar tersebut diikuti oleh konsonan juga (konsonan ganda), misalnyamengkristal,mempromosikan,mensyaratkan, danmentransmisikan. Peluluhan juga tidak dilakukan terhadap kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang dianggap belum diserap sempurna juga tidak mengalami peluluhan ini.
  • 6. Berawalan di- Awalandi- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (verba) pasif dan berkaitan dengan bentuk aktifnya yang dibentuk dengan awalanmeng-, misalnyadipukul danmemukul. Awalandi- tidak mengalami perubahan bentuk seperti bentukmeng- pasangannya. Awalandi- tidak mengalami peluluhan jika diikuti oleh kata yang diawali oleh huruf k, p, s, atau t (mis.dikaitkan,ditarikan,dipaku, dandisapu) dan juga tidak mendapatkan tambahan huruf e jika kata dasarnya hanya terdiri dari satu suku kata (mis.dibom,dicat,dilas,direm). Kesalahan yang sering terjadi adalah kekeliruan penulisandi- sebagai awalan yang harus ditulis serangkai dan penulisandi sebagai kata depan (preposisi) penunjuk tempat yang harus ditulis terpisah. Contohnyadijualbukandi jual (karena sebagai awalan kata jual) dan di mana bukan dimana (ka rena merupakan kata depan). Cara mudah untuk memisahkan fungsi keduanya adalah dengan melihat jenis kata yang terbentuk: Jika menjadi kata kerja pasif, itu berarti harus ditulis serangkai dan jika menjadi penunjuk tempat atau lokasi, itu berarti harus ditulis terpisah. Awalandi- memiliki makna: dikenai tindakan:dibeli; dipukul; dites dikenai dengan:diparang; digunting; digergaji
  • 7. Berawalan ter- Awalan ter- memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pembentuk (1) kata kerja (verba) dan (2) kata sifat (adjektiva). Awalanter- akan berubah bentuk menjadi: te- jika suku awal mengandung-er- atau kata dasarnya diawali huruf r:teperdaya; tepercaya; terasa; terawat tel- untuk kasus khusus:telanjur Awalanter- memiliki makna sesuai dengan kata yang dibentuknya: kata kerja telah dilakukan atau dalam keadaan:terbuka;terjangkau telah mengalami atau menderita keadaan atau kejadian (dengan sengaja atau dengan tiba-tiba):terkencing-kencing; terbangun; teringat; terbawa dapat (biasanya didahului oleh kata tidak atau dilengkapi dengan akhiran- kan):terperikan; terkirakan; terangkat; terserap kata sifat paling:terpandai; tercantik Dalam ragam percakapan, awalanter- sebagai pembentuk kata kerja memiliki kesamaan makna dengan awalanke-, misalnyatertawa (kertawa) danterpergok (kepergok).
  • 8. Berawalan per- Awalanper- memiliki 2 fungsi, yaitu pembentuk (1) kata kerja (verba), dan (2) kata benda (nomina). Sebagai pembentuk nomina, awalan ini berkaitan dengan awalanber-, misalnyapersegi (bersegi). Awalanper- hanya mengalami perubahan bentuk jika berfungsi sebagai pembentuk kata benda karena kaitannya dengan awalanber-. Perubahannya sama dengan perubahan pada awalanber-, yaitu menjadi: pe- jika suku awal mengandung-er- atau kata dasarnya diawali huruf r:pekerja; peternak pel- untuk kasus khusus:pelajar;pelunjur Awalanper- memiliki makna sesuai dengan kata yang dibentuknya: kata kerja menjadikan atau membuat menjadi:perindah; perjelas membagi menjadi:perdua; pertiga melakukan:perbuat memanggil atau menganggap:perbudak; pertuan
  • 9. Berimbuhan ber-an Bentuk konfiks ber-an ada dua macam, yaitu ber-an dan be- an. Konfik ber-an berfungsi membentuk kata kerja. Makna imbuhan ber-an sebagai berikut. a) menyatakan makna saling Contoh: Mereka berpandangan ketika bertemu. berpandangan = saling memandang b) menyatakan makna perbuatan yang dilakukan oleh banyak pelaku Contoh: Para peserta seminar berhamburan keluar ruangan. berhamburan = bersama-sama
  • 10. Berimbuhan me-i Fungsi imbuhan me-i membentuk kata kerja aktif. Makna imbuhan me-i sebagai berikut. a) menyatakan makna memberi Contoh: Tanti menyampuli bukunya dengan sampul plastik warna biru. menyampuli = memberi sampul b) menyatakan makna membuang Contoh: Pak Sarman menguliti kambing kurban. menguliti = membuang kulit
  • 11. Berimbuhan me-kan Fungsi imbuhan me-kan membentuk kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang memerlukan objek. Makna imbuhan me-kan sebagai berikut. a) menyatakan makna kausatif Contoh: Niken menjatuhkan gelas. menjatuhkan = membuat jatuh b) menyatakan makna melakukan tindakan untuk orang lain atau benefaktif Contoh: Rina membukakan pintu saat ayahnya datang. membukakan = membuka untuk orang lain c) menyatakan makna menuju ke Contoh: Pilot itu berhasil mendaratkan pesawatnya walaupun cuaca buruk. mendaratkan = menuju ke darat
  • 12. Berimbuhan di-kan Fungsi imbuhan di-kan membentuk kata kerja bentuk pasif. Makna imbuhan di-kan menyatakan makna kausatif . Contoh: Bulan ini gaji karyawan PT Dewa Perkasa dinaikkan sepuluh persen. dinaikkan = dibuat menjadi naik
  • 13. Berimbuhan ber-kan Fungsi imbuhan ber-kan membentuk kata kerja. Makna imbuhan ber-kan sebagai berikut. a) menyatakan makna memakai Contoh: Keputusan itu diambil berdasarkan kesepatan semua anggota. berdasarkan = memakai dasar b) berfungsi sebagai pemanis Contoh: Malam ini tempat keramaian itu bermandikan cahaya bulan.
  • 14.
  • 15. Berawalan per- Awalanper- memiliki 2 fungsi, yaitu pembentuk (1) kata kerja (verba), dan (2) kata benda (nomina). Sebagai pembentuk nomina, awalan ini berkaitan dengan awalanber-, misalnyapersegi (bersegi). Awalanper- hanya mengalami perubahan bentuk jika berfungsi sebagai pembentuk kata benda karena kaitannya dengan awalanber-. Perubahannya sama dengan perubahan pada awalanber-, yaitu menjadi: pe- jika suku awal mengandung-er- atau kata dasarnya diawali huruf r:pekerja; peternak pel- untuk kasus khusus:pelajar;pelunjur Awalanper- memiliki makna sesuai dengan kata yang dibentuknya: kata kerja menjadikan atau membuat menjadi:perindah; perjelas membagi menjadi:perdua; pertiga melakukan:perbuat memanggil atau menganggap:perbudak; pertuan
  • 16. Berawalan peng- Awalanpeng- berfungsi sebagai pembentuk kata benda (nomina) yang bertalian maknanya bentuk dan maknanya dengan awalanmeng-. Misalnyapengemis (orang yangmengemis),pengarang (orang yangmengarang), dll. Pertalian makna ini merupakan alasan pembedaan awalanpeng- dengan awalanper-. Karena pertaliannya dengan awalanmeng- itu, maka awalanpeng- pun mengalami perubahan bentuk yang serupa dengan perubahan pada awalanmeng-, yaitu: tetappeng- jika diikuti kata dasar berawalan a, e, i, o, u, g, h, k*, q, x pe- jika diikuti kata dasar berawalan l, m, n, r, w, y pen- jika diikuti kata dasar berawalan c, d, j, t*, z pem- jika diikuti kata dasar berawalan b, f, p*, v peny- jika diikuti kata dasar berawalan s* Juga sama dengan awalanmeng-, terjadi peluluhan/penghilangan huruf pada kata dasar berawalan konsonan k, p, s, dan t (ditandai dengan bintang pada daftar di atas) tapi tidak berkonsonan ganda, misalnyapengaitan,penarikan,pemalsuan, danpenyapuan. Kata dasar ekasuku pun diberi tambahan huruf e jika diberi awalanpeng-, misalnyapengeboman,pengecatan,pengelasan,pengereman.
  • 17. Berimbuhan ke-an Konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda konkret, kata benda abstrak, kata kerja pasif, dan kata sifat. Makna imbuhan ke-an sebagai berikut. a) menyatakan sifat Contoh: Aku kagum akan keindahan senja di Pantai Kuta. keindahan = bersifat indah b) menyatakan makna dalam keadaan Contoh: Ia menggigil kedinginan.
  • 18. Berimbuhan pe-an Konfiks pe-an memiliki alomorf yang berwujud pe-an, pem-an, penan, peng-an, peny-an dan penge-an. Konfiks pe-an berfungsi membentuk kata benda. Makna imbuhan pe-an sebagai berikut. a) menyatakan makna cara Contoh: Pengiriman barang ini dilakukan dengan paket kilat. pengiriman = cara mengirim b) menyatakan makna tempat Contoh: Kami sedang menuju pelabuhan Tanjung Perak. pelabuhan = tempat berlabuh