2. TUGAS BAHASA INDONESIA
KELOMPOK III
ANGGOTA :
-Ardhan Arrasyid -MileniaRosyi D.M.
-Darniti Wahyuni -M.Reza Santosa P.
-Famillya Yuni P. -Revy Crismona D.
-Fican Peradise A.Z. -Rizaldi Ginda W.
-Maulika JuniaM.R. -Rochima Hanif Izza
3.
4. Berawalan ber-
Awalanber- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (verba). Kalimat yang
berpredikat kata kerja ini tidak memiliki objek, tapi dapat memiliki pelengkap atau
keterangan. Kata kerja berawalanber- tidak dapat dipasifkan dengan awalandi-.
Awalanber- akan berubah bentuk menjadi:
be- jika suku awal mengandung-er- atau kata dasarnya diawali huruf r:bekerja;
beternak; berumput; beracun
bel- untuk kasus khusus:belajar; belunjur
Awalanber- memiliki makna:
mempunyai:beratap; bercita-cit
a; beristri
menggunakan atau memakai:belayar; bermobil; berbaju
menghasilkan:bertelur; berkokok
dalam jumlah atau kelipatan:bertiga; berjuta-juta
mengakui atau memanggil sebagai:beradik; berbapak; bertuan
bertindak atau bekerja sebagai:bertani; bertinju; bertukang
berada dalam keadaan:bergembira; bersedih
menyatakan perbuatan timbal-balik:bergulat; bertinju
menyatakan perbuatan mengenai diri sendiri:berhias; bercukur
Awalanber- memiliki keterkaitan dengan awalanper-, misalnyabersegi danpersegi.
5. Berawalan meng-
Awalanmeng- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (verba) aktif, baik
transitif (memerlukan objek) maupun taktransitif (tidak memerlukan objek).
Awalanmeng- tetap berupameng- jika diikuti kata dasar yang diawali salah
satu dari lima vokal (a, e, i, o, u) atau lima huruf lain: g, h, k, q, dan x.
Tetapi, awalanmeng- akan berubah bentuk menjadi:
me- jika diikuti kata dasar berawalan l, m, n, r, w, y
men- jika diikuti kata dasar berawalan c, d, j, t*, z
mem- jika diikuti kata dasar berawalan b, f, p*, v
meny- jika diikuti kata dasar berawalan s*
Kata dasar yang diawali dengan konsonan k, p, s, dan t (ditandai dengan
bintang pada daftar di atas) akan mengalami peluluhan atau penghilangan
huruf tersebut jika diberi awalanmeng-,
misalnyamengaitkan,menarikan,memaku, danmenyapu. Peluluhan ini tidak
terjadi jika huruf pertama k, p, s, atau t pada kata dasar tersebut diikuti oleh
konsonan juga (konsonan ganda),
misalnyamengkristal,mempromosikan,mensyaratkan, danmentransmisikan.
Peluluhan juga tidak dilakukan terhadap kata-kata yang berasal dari bahasa
asing yang dianggap belum diserap sempurna juga tidak mengalami
peluluhan ini.
6. Berawalan di-
Awalandi- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (verba) pasif dan
berkaitan dengan bentuk aktifnya yang dibentuk dengan awalanmeng-,
misalnyadipukul danmemukul.
Awalandi- tidak mengalami perubahan bentuk seperti bentukmeng-
pasangannya. Awalandi- tidak mengalami peluluhan jika diikuti oleh kata
yang diawali oleh huruf k, p, s, atau t (mis.dikaitkan,ditarikan,dipaku,
dandisapu) dan juga tidak mendapatkan tambahan huruf e jika kata
dasarnya hanya terdiri dari satu suku kata (mis.dibom,dicat,dilas,direm).
Kesalahan yang sering terjadi adalah kekeliruan penulisandi- sebagai
awalan yang harus ditulis serangkai dan penulisandi sebagai kata depan
(preposisi) penunjuk tempat yang harus ditulis terpisah.
Contohnyadijualbukandi jual (karena sebagai awalan kata jual) dan di
mana bukan dimana (ka
rena merupakan kata depan). Cara mudah untuk memisahkan fungsi
keduanya adalah dengan melihat jenis kata yang terbentuk: Jika menjadi
kata kerja pasif, itu berarti harus ditulis serangkai dan jika menjadi
penunjuk tempat atau lokasi, itu berarti harus ditulis terpisah.
Awalandi- memiliki makna:
dikenai tindakan:dibeli; dipukul; dites
dikenai dengan:diparang; digunting; digergaji
7. Berawalan ter-
Awalan ter- memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pembentuk (1) kata kerja
(verba) dan (2) kata sifat (adjektiva).
Awalanter- akan berubah bentuk menjadi:
te- jika suku awal mengandung-er- atau kata dasarnya diawali huruf
r:teperdaya; tepercaya; terasa; terawat
tel- untuk kasus khusus:telanjur
Awalanter- memiliki makna sesuai dengan kata yang dibentuknya:
kata kerja
telah dilakukan atau dalam keadaan:terbuka;terjangkau
telah mengalami atau menderita keadaan atau kejadian (dengan sengaja atau
dengan tiba-tiba):terkencing-kencing; terbangun; teringat; terbawa
dapat (biasanya didahului oleh kata tidak atau dilengkapi dengan akhiran-
kan):terperikan; terkirakan; terangkat; terserap
kata sifat
paling:terpandai; tercantik
Dalam ragam percakapan, awalanter- sebagai pembentuk kata kerja
memiliki kesamaan makna dengan awalanke-, misalnyatertawa (kertawa)
danterpergok (kepergok).
8. Berawalan per-
Awalanper- memiliki 2 fungsi, yaitu pembentuk (1) kata kerja
(verba), dan (2) kata benda (nomina). Sebagai pembentuk nomina,
awalan ini berkaitan dengan awalanber-, misalnyapersegi (bersegi).
Awalanper- hanya mengalami perubahan bentuk jika berfungsi
sebagai pembentuk kata benda karena kaitannya dengan awalanber-.
Perubahannya sama dengan perubahan pada awalanber-, yaitu
menjadi:
pe- jika suku awal mengandung-er- atau kata dasarnya diawali huruf
r:pekerja; peternak
pel- untuk kasus khusus:pelajar;pelunjur
Awalanper- memiliki makna sesuai dengan kata yang dibentuknya:
kata kerja
menjadikan atau membuat menjadi:perindah; perjelas
membagi menjadi:perdua; pertiga
melakukan:perbuat
memanggil atau menganggap:perbudak; pertuan
9. Berimbuhan ber-an
Bentuk konfiks ber-an ada dua macam, yaitu ber-an dan be-
an.
Konfik ber-an berfungsi membentuk kata kerja.
Makna imbuhan ber-an sebagai berikut.
a) menyatakan makna saling
Contoh:
Mereka berpandangan ketika bertemu.
berpandangan = saling memandang
b) menyatakan makna perbuatan yang dilakukan oleh banyak
pelaku
Contoh:
Para peserta seminar berhamburan keluar ruangan.
berhamburan = bersama-sama
10. Berimbuhan me-i
Fungsi imbuhan me-i membentuk kata kerja aktif.
Makna imbuhan me-i sebagai berikut.
a) menyatakan makna memberi
Contoh:
Tanti menyampuli bukunya dengan sampul plastik
warna biru.
menyampuli = memberi sampul
b) menyatakan makna membuang
Contoh:
Pak Sarman menguliti kambing kurban.
menguliti = membuang kulit
11. Berimbuhan me-kan
Fungsi imbuhan me-kan membentuk kata kerja transitif, yaitu kata
kerja yang memerlukan objek.
Makna imbuhan me-kan sebagai berikut.
a) menyatakan makna kausatif
Contoh:
Niken menjatuhkan gelas.
menjatuhkan = membuat jatuh
b) menyatakan makna melakukan tindakan untuk orang lain atau
benefaktif
Contoh:
Rina membukakan pintu saat ayahnya datang.
membukakan = membuka untuk orang lain
c) menyatakan makna menuju ke
Contoh:
Pilot itu berhasil mendaratkan pesawatnya walaupun cuaca buruk.
mendaratkan = menuju ke darat
12. Berimbuhan di-kan
Fungsi imbuhan di-kan membentuk kata kerja
bentuk pasif.
Makna imbuhan di-kan menyatakan makna kausatif
.
Contoh:
Bulan ini gaji karyawan PT Dewa Perkasa
dinaikkan sepuluh persen.
dinaikkan = dibuat menjadi naik
13. Berimbuhan ber-kan
Fungsi imbuhan ber-kan membentuk kata kerja.
Makna imbuhan ber-kan sebagai berikut.
a) menyatakan makna memakai
Contoh:
Keputusan itu diambil berdasarkan kesepatan semua
anggota.
berdasarkan = memakai dasar
b) berfungsi sebagai pemanis
Contoh:
Malam ini tempat keramaian itu bermandikan cahaya
bulan.
14.
15. Berawalan per-
Awalanper- memiliki 2 fungsi, yaitu pembentuk (1) kata kerja
(verba), dan (2) kata benda (nomina). Sebagai pembentuk nomina,
awalan ini berkaitan dengan awalanber-, misalnyapersegi (bersegi).
Awalanper- hanya mengalami perubahan bentuk jika berfungsi
sebagai pembentuk kata benda karena kaitannya dengan awalanber-.
Perubahannya sama dengan perubahan pada awalanber-, yaitu
menjadi:
pe- jika suku awal mengandung-er- atau kata dasarnya diawali huruf
r:pekerja; peternak
pel- untuk kasus khusus:pelajar;pelunjur
Awalanper- memiliki makna sesuai dengan kata yang dibentuknya:
kata kerja
menjadikan atau membuat menjadi:perindah; perjelas
membagi menjadi:perdua; pertiga
melakukan:perbuat
memanggil atau menganggap:perbudak; pertuan
16. Berawalan peng-
Awalanpeng- berfungsi sebagai pembentuk kata benda (nomina) yang bertalian
maknanya bentuk dan maknanya dengan awalanmeng-. Misalnyapengemis (orang
yangmengemis),pengarang (orang yangmengarang), dll. Pertalian makna ini
merupakan alasan pembedaan awalanpeng- dengan awalanper-.
Karena pertaliannya dengan awalanmeng- itu, maka awalanpeng- pun mengalami
perubahan bentuk yang serupa dengan perubahan pada awalanmeng-, yaitu:
tetappeng- jika diikuti kata dasar berawalan a, e, i, o, u, g, h, k*, q, x
pe- jika diikuti kata dasar berawalan l, m, n, r, w, y
pen- jika diikuti kata dasar berawalan c, d, j, t*, z
pem- jika diikuti kata dasar berawalan b, f, p*, v
peny- jika diikuti kata dasar berawalan s*
Juga sama dengan awalanmeng-, terjadi peluluhan/penghilangan huruf pada kata
dasar berawalan konsonan k, p, s, dan t (ditandai dengan bintang pada daftar di
atas) tapi tidak berkonsonan ganda, misalnyapengaitan,penarikan,pemalsuan,
danpenyapuan. Kata dasar ekasuku pun diberi tambahan huruf e jika diberi
awalanpeng-, misalnyapengeboman,pengecatan,pengelasan,pengereman.
17. Berimbuhan ke-an
Konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda konkret, kata
benda abstrak, kata kerja pasif, dan kata sifat.
Makna imbuhan ke-an sebagai berikut.
a) menyatakan sifat
Contoh:
Aku kagum akan keindahan senja di Pantai Kuta.
keindahan = bersifat indah
b) menyatakan makna dalam keadaan
Contoh:
Ia menggigil kedinginan.
18. Berimbuhan pe-an
Konfiks pe-an memiliki alomorf yang berwujud pe-an, pem-an,
penan,
peng-an, peny-an dan penge-an.
Konfiks pe-an berfungsi membentuk kata benda.
Makna imbuhan pe-an sebagai berikut.
a) menyatakan makna cara
Contoh:
Pengiriman barang ini dilakukan dengan paket kilat.
pengiriman = cara mengirim
b) menyatakan makna tempat
Contoh:
Kami sedang menuju pelabuhan Tanjung Perak.
pelabuhan = tempat berlabuh