SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 37
Fathurrahman
14702581062
MODEL-MODEL INTI
Hingga saat ini tidak ada teori mendasar yang
dapat menjelaskan semua sifat inti atom
yang diamati. Tapi beberapa model telah
dikembangkan, yang masing-masing hanya
mampu menjelaskan beberapa dari semua
sifat inti atom.
1. Model tetes cairan
Pada tahun 1935, C.v.weiszacker mengemukakan bahwa
sifat-sifat inti yang berkaitan dengan ukuran
geometris, massa dan energi ikatnya mirip dengan
yang telah diketahui tentang sebuah tetes cairan (
liquid drop). Pada tetes cairan kerapatannya konstan,
ukurannya berbanding lurus dengan jumlah partikel
atau molekul dalam tetesan dan kalor uap,atau energi
ikatnya berbanding lurus dengan massa atau jumlah
partikel yang membentuk tetes an.
Nukleon-nukleon yang ada dipermukaan nukleus
mendapatkan gaya tarikan yang lebih kuat kearah
dalam nukleus cenderung menjadi bulat seperti
setetes cairan.
Model tetes cairan bagi inti menghasilkan rumus
massa semi empiris,
 M = Zmp+ (A-Z)mn c2 – EI
 EI= b1A+b2A2/3+b3Z2A-1/3+b4(A-2Z)2A-1 + b5A-3/4
 Rumus massa semi empiris
dimana:
b1 = 14,0 MeV
b2 = 13,0 MeV
b3 = 0,58 MeV
b4 = 19,3 MeV
Z = proton (nomor atom)
A = nukleon (nomor massa)
 netron: nukleon – proton
MeV = Mega elektron volts
 Dimana b5 sesuai dengan skema berikut
A Z B5
Genap
Ganjil
Genap
Genap
ganjil
-33,5 MeV
0
33,5 MeV
Dengan mengabaikan energi ikatnya, maka
taksiran massa inti yang tersusun dari Z
proton, dan N= A-Z netron akan sama
dengan Zmp +(A-Z)mp.
Berikutnya, taksiran massa inti dikoreksi dengan
memperhitungkan energi ikat nukleon-nukleon.
Karena gaya ikat adalah tarik menarik, maka energi
ikat ini akan positif, sehingga massa inti akan lebih
kecil daripada jumlah massa nukleon-nukleon secara
terpisah. Dari model tetes cairan inilah kalor uap akan
berbanding lurus dengan jumlah nukleon A, yang
dihasilkan dari –b1A(b1> 0).
Anggapan yang disebut bahwa energi
ikat pernukleon adalah b1,setara
dengan menganggap bahwa semua
nukleon dikelilingi oleh jumlah
nukleon lainnya yang sama banyak.
Energi coulumb positif antara proton-proton Ec (yang
setara dengan energi ikat –Ec ) menambahkan massa
inti sebanyak Ec/c².
3/13
)1(
A
ZZ
aEc


Energi Coulomb negative karena energi ini timbul dari efek yang menantang
kemantapan inti.
Energi Asimetri
Semakin besar jumlah nucleon dalam inti, lebih kecil
jarak selang energi , dengan berbanding lurus dengan
1/A. Ini berarti energi asimetri Ea yang timbul dari
perbedaan antara N dan Z dapat dinyatakan:
A
ZA
aEEa
2
4
)2( 

Energi asimetri negative karena mereduksi energi ikat inti.
Energi Pasangan
Inti ganjil-ganjil memiliki proton tak berpasangan dan
neutron tak berpasangan dan memiliki energi ikat
yang relative rendah. Energi pasangan Ep positif untuk
inti genap-genap dan inti genap-ganjil, dan negative
untuk inti ganjil-ganjil, dan berubah terhadap A
menurut A-3/4 dan bertambah sebesar jumlah nucleon-
nukleon tidak berpasangan.
Jumlah ini ditentukan sebagai
berikut:
A Z
Examples JumlahNukleontidak
Berpasangan
Genap
Ganjil
Genap
Genap
-
Ganjil
He4
2
Li4
7
Li3
7
0
1
2(1netrondan1proton)
Jadi,
  4/3
5
0,
A
a
Ep 
EnergiIkat Total
 Rumus akhir untuk menyatakan energi ikat sebuah
inti bernomor atom Z dan bernomor massa A yang
pertama kali dikemukakan oleh C.F Von Weizsacker
pada tahun 1935 ialah:
  4/3
5
2
43
3/2
21 0,
)2()1(
A
a
A
ZA
a
A
ZZ
aAaAaEb 




2. Model kulit
Kita ketahui bahawa dalam model tetes cairan, nukleon-
nukleon dimana masing-masing efeknya dirata-
ratakan terhadap seluruh inti sehingga mampu
menerangkan sifat inti seperti energi ikat per nukleon.
Perlu diingat juga, pada beberapa sifat lain seperti
energi keadaan tereksitasi dan momen magnet,
memerlukan suatu model mikros kopik.
Ada suatu perubahan menyolok dalam sifat-sifat inti
yakni bilangan ajaib (magic number).Misal N atau Z
sama dengan 2, 8, 20, 28,50, 82, atau 126.
Pada bilangan ajaib ini inti diketahui stabil dan
jumlahnya banyak, dan nukleon-nukleon terahir atau
ajaib yang mengisi penuh “kulit-kulit” ini memiliki
energi ikat yang tinggi.
Disamping itu, Energi keadaan-keadaan eksitasi pertama
diketahui lebih besar daripada inti dalam urutan di
dekatnya yang tidak memiliki bilangan ajaib. Sebagai
contoh, untuk timah dengan bilangan ajaib Z= 50,
memiliki 10 buah isotop stabil, (Z sama, tetapi A berbeda),
dibutuhkan energi sekitar 11 Mev untuk membebaskan satu
proton, dan bahwa keadaan eksitasi pertama dari berbagai
isotop genap-genapnya ( yakni, N dan Z kedua-duanya
genap ) adalah sekitar 1,2 Mev di atas keadaan dasar.
Sebaliknya, bagi isotop-isotop tellurium, dengan Z = 52,
energi yang dibutuhkan untuk membebaskan satu
proton sekitar 7 MeV dan bagi isotop genapnya ,
kkeadaan ekstansi pertamanya memiliki energi sekitar
0,60 MeV
 Pada dasarnya struktur kulit atom diperoleh lewat
sejumlah hampiran berurutan. Pertama dianggap
bahwa tingkat-tingkat energi suatu inti bermuatan Ze
terisi secara berurutan oleh buah Z buah elektron dan
kemudian koreksi dilakukan untuk berbagai efek
interaksi.
 Untuk mengembangkan gambaran atau model kulit
inti melalui pendekatan yang sama, maka harus
digunakan potensial yang berbeda untuk menyatakan
gaya-gaya inti yang berjangkau pendek. Salah satu
hampirannya adalah dengan menganggap bahwa
nukleon-nukleon bergerak dalam suatu potensial
osilator harmonik.
V=
2
1
kR2
=
2
1
m 2
 R2
.
 Untuk potensial ini, mekanika kuantum
memperlihatkan bahwa tingkatan-tingkatan energinya
diberikan oleh
E = 






2
3
 h
Tentunya dengan  = 2(n-1) + l.
 Besaran bilangan kuantum momentum sudut orbital
(l) mengambil nilai-nilai 0,1,2,3, . . . Bilangan n adalah
suatu bilangan bulat yang mengambil nilai-nilai
1,2,3,4, ...dan
 Pada notasi spektroskopik, keadaan-keadaan
momentum sudut orbital nukleon ditunjukkan nilai
momentum sudut orbital (l) adalah 0, 1, 2, 3...dan
lambang huruf s p d f g h...
 Menurut M. Mayer dan J. Jensen, secara terpisah
mengusulkan kehadiran interaksi spin-orbit (1. s) di
samping potensial osilator harmonik. Karena
nukleon-nukleon memiliki nilai tunggal s = untuk
bilangan kuantum spinnya, maka efek spin-orbit akan
menyebabkan tiap-tiap keadaan momentum sudut
orbital dengan l > 0 pecah dalam dua orbit, maka
bilangan kuantum momentum sudut totalnya j = l + s
atau j = l – s.
1.s=  )1()1()1(
2
1
 sslljj 2

l.s = l/2 2
 untuk j = l +
2
1
l.s=-
2
1l 2
 untuk j = l -
2
1
Tampak bahwa pemisahan energi antara kedua orbit sebanding
lurus dengan 2l + 1, maka dengan demikian menjadi semakin
lebar begitu l bertambah. Orbit-orbit pecahan yang baru ini
diberi nama dengan menambahkan penulisan nilai j sebagai
indeks bawah susun pada lambang keadaan momentum
sudut.
Pada orbit yang sama proton-proton dan (netron-netron)
dalam orbit yang sama cenderung berpasangan
membentuk keadaan-keadaan yang momentum sudutnya
nol. Maka, inti-inti genap-genap akan memiliki
momentum sudut total J = j, sama dengan nol, sedangkan
jika intinya memiliki jumlah proton atau netron yang
ganjil, maka momentum sudut totalnya adalah momentum
sudut nukleon yang terakhir (yang ganjil). Untuk inti-inti
ganjil maka keadaannya ternyata lebih rumit.
LATIHAN SOAL
 model tetes cairan di temukan pada tahun 1935 oleh
seorang ilmuan yang bernama,,,
A. C.v.weiszacker
B. Niels Bohr
C. J.J Thomson
D. John Dal
JAWABAN : A
• Besaran untuk nilai satuan energy b1 pada rumus
massa semi empiris dalam model tetes cairan
adalah….
a. 0,58 MeV
b. 13,0 MeV
c. 14,0 MeV
d. 19,3 MeV
JAWABAN : C
 Besarnya nilai b5 untuk A ganjil adalah,,,,
a. 33,5 MeV
b. -33,5 MeV
c. 0 MeV
JAWABAN : C
 Dengan model tetes cairan, tentukan isobar yang paling stabil
untuk A ganjil tertentu. Untuk A ganjil, b5 = 0 dalam rumus massa
semi empiris sehingga energy ikatnya menjadi.....
a. EI= b1A+b2A-2/3+b3Z2A-1/3+b4(A-2Z)2A-1
b. EI= b1A+b2A2/3+b3Z2A-1/3+b4(A-2Z)2A-1
c. EI= b1A+b2A2/3+b3Z2A1/3+b4(A-2Z)2A-1
d. EI= b1A+b2A2/3+b3Z2A1/3+b4(A-2Z)2A1
JAWABAN : B
penyelesaian
a. 5,96925 u
b. 5,96970 u
c. 5,96975 u
d. 5,96995 u
JAWABAN : C
penyelesaian
 Sifat-sifat dari tetesan cairan yaitu, ….
a. Ukurannya tidak sebanding dengan jumlah partikel
atau molekul di dalam cairan
b. Energi ikatnya berbanding terbalik dengan massa
atau jumlah partikel yang membentuk tetesan.
c. Kerapatannya tidak konstan
d. Energi ikatnya berbanding lurus dengan massa atau
jumlah partikel yang membentuk tetesan
JAWABAN : D
 Besaran untuk nilai satuan energy b4 pada rumus
massa semi empiris dalam model tetes cairan adalah….
a. 0,58 MeV
b. 13,0 MeV
c. 14,0 MeV
d. 19,3 MeV
JAWABAN : D
 Perubahan sifat-sifat inti pada model kulit atom, secara
menonjol terjadi di dalam inti dengan N (neutron) dan Z
(proton) sebesar…
a. 0, 2, 8, 28, 50, 82, 126
b. 2, 8, 28, 50, 82, 126
c. 2, 8, 28, 50, 82
d. 2, 8, 28, 50
JAWABAN : B
 Sebuah atom dengan A ganjil dan Z genap, maka
berapakah jumlah nukleon yang tidak berpasangan
a. 1
b. 0
c. 2
JAWABAN : A

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
PELURUHAN RADIOAKTIF BERANTAI
PELURUHAN RADIOAKTIF BERANTAIPELURUHAN RADIOAKTIF BERANTAI
PELURUHAN RADIOAKTIF BERANTAI
 
Ketidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian HeisenbergKetidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian Heisenberg
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Zat padat parno
Zat padat parnoZat padat parno
Zat padat parno
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
indeks miller
indeks millerindeks miller
indeks miller
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
Efek zeeman
Efek zeemanEfek zeeman
Efek zeeman
 
Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
 

Destaque

Tugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomTugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomannisnuruli
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiFita Permata
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atomppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atomnisa sardj
 
Teori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksi
Teori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksiTeori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksi
Teori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksiSMAN 2 Dumai
 
Makalah fisin
Makalah fisinMakalah fisin
Makalah fisinSiti Rani
 
Struktur Kristal Logam
Struktur Kristal LogamStruktur Kristal Logam
Struktur Kristal Logammetalujay
 
92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti92046781 fisika-inti
92046781 fisika-intiIntan Nsp
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasSri Wulan Hidayati
 
Makalah fisika inti
Makalah fisika intiMakalah fisika inti
Makalah fisika intiErnhy Hijoe
 

Destaque (15)

Tugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomTugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atom
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat Inti
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atomppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
 
Teori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksi
Teori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksiTeori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksi
Teori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksi
 
Makalah fisin
Makalah fisinMakalah fisin
Makalah fisin
 
Struktur Kristal Logam
Struktur Kristal LogamStruktur Kristal Logam
Struktur Kristal Logam
 
struktur kristal
struktur kristalstruktur kristal
struktur kristal
 
Fisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan RadioaktivitasFisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan Radioaktivitas
 
Reaksi Inti (Makalah Fisika)
Reaksi Inti (Makalah Fisika)Reaksi Inti (Makalah Fisika)
Reaksi Inti (Makalah Fisika)
 
92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitas
 
Makalah fisika inti
Makalah fisika intiMakalah fisika inti
Makalah fisika inti
 

Semelhante a MODEL KULIT ATOM

Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiSinta Sry
 
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01sanoptri
 
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBayu Ariantika Irsan
 
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia wafiqasfari
 
Struktur elektron atom polielektron
Struktur elektron atom polielektronStruktur elektron atom polielektron
Struktur elektron atom polielektronamaniaaa
 
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Kalderizer
 
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiastruktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiamfebri26
 
Kb 1 modul-5_fis_zat_padat
Kb 1 modul-5_fis_zat_padatKb 1 modul-5_fis_zat_padat
Kb 1 modul-5_fis_zat_padatIka Permata Sari
 
Pngertian aufbau
Pngertian aufbauPngertian aufbau
Pngertian aufbauJho Baday
 
Jawaban Pertanyaan dari presentasi Struktur Elektron Atom Polielektron
Jawaban Pertanyaan dari presentasi Struktur Elektron Atom PolielektronJawaban Pertanyaan dari presentasi Struktur Elektron Atom Polielektron
Jawaban Pertanyaan dari presentasi Struktur Elektron Atom PolielektronJho Baday
 
Pngertian aufbau
Pngertian aufbauPngertian aufbau
Pngertian aufbauJho Baday
 
SIFAT INTI ATOM.docx
SIFAT INTI ATOM.docxSIFAT INTI ATOM.docx
SIFAT INTI ATOM.docxsertina1
 
Energi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAMEnergi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAMkemenag
 

Semelhante a MODEL KULIT ATOM (20)

Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
 
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
 
Bab1 stru
Bab1 struBab1 stru
Bab1 stru
 
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
 
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Struktur elektron atom polielektron
Struktur elektron atom polielektronStruktur elektron atom polielektron
Struktur elektron atom polielektron
 
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
 
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiastruktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
 
Kb 1 modul-5_fis_zat_padat
Kb 1 modul-5_fis_zat_padatKb 1 modul-5_fis_zat_padat
Kb 1 modul-5_fis_zat_padat
 
Pngertian aufbau
Pngertian aufbauPngertian aufbau
Pngertian aufbau
 
Jawaban Pertanyaan dari presentasi Struktur Elektron Atom Polielektron
Jawaban Pertanyaan dari presentasi Struktur Elektron Atom PolielektronJawaban Pertanyaan dari presentasi Struktur Elektron Atom Polielektron
Jawaban Pertanyaan dari presentasi Struktur Elektron Atom Polielektron
 
Pngertian aufbau
Pngertian aufbauPngertian aufbau
Pngertian aufbau
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
SIFAT INTI ATOM.docx
SIFAT INTI ATOM.docxSIFAT INTI ATOM.docx
SIFAT INTI ATOM.docx
 
Energi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAMEnergi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAM
 

Mais de IPA 2014

Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...IPA 2014
 
Power supply putri neviana
Power supply putri nevianaPower supply putri neviana
Power supply putri nevianaIPA 2014
 
Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)
Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)
Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)IPA 2014
 
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanMaterial magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanIPA 2014
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logikaIPA 2014
 
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)IPA 2014
 
Material Konduktor
Material KonduktorMaterial Konduktor
Material KonduktorIPA 2014
 
Energi Listrik Magnet Zamzam Fatma Ambarsari
Energi Listrik Magnet Zamzam Fatma AmbarsariEnergi Listrik Magnet Zamzam Fatma Ambarsari
Energi Listrik Magnet Zamzam Fatma AmbarsariIPA 2014
 
14708251073_Deby Kurnia Dewi_Sensor Cahaya
14708251073_Deby Kurnia Dewi_Sensor Cahaya14708251073_Deby Kurnia Dewi_Sensor Cahaya
14708251073_Deby Kurnia Dewi_Sensor CahayaIPA 2014
 
14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang
14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang
14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombangIPA 2014
 
14708251107_Ryani Andryani_Partikel elementer
14708251107_Ryani Andryani_Partikel elementer14708251107_Ryani Andryani_Partikel elementer
14708251107_Ryani Andryani_Partikel elementerIPA 2014
 
14708251120_Neviana wijayanti_Energi Kalor
14708251120_Neviana wijayanti_Energi Kalor14708251120_Neviana wijayanti_Energi Kalor
14708251120_Neviana wijayanti_Energi KalorIPA 2014
 
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optikIPA 2014
 
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklirIPA 2014
 
14708251099_Putri Rahadian_Model model atom
14708251099_Putri Rahadian_Model model atom14708251099_Putri Rahadian_Model model atom
14708251099_Putri Rahadian_Model model atomIPA 2014
 
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik 14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik IPA 2014
 
14708251013_Vina Fitri Yani R_Energi Mekanik
14708251013_Vina Fitri Yani R_Energi Mekanik14708251013_Vina Fitri Yani R_Energi Mekanik
14708251013_Vina Fitri Yani R_Energi MekanikIPA 2014
 
14708251059_Esmiyati_Energi Gelombang
14708251059_Esmiyati_Energi Gelombang14708251059_Esmiyati_Energi Gelombang
14708251059_Esmiyati_Energi GelombangIPA 2014
 
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
14708251076_Arna Putri_Sensor ListrikIPA 2014
 

Mais de IPA 2014 (20)

Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
 
Power supply putri neviana
Power supply putri nevianaPower supply putri neviana
Power supply putri neviana
 
Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)
Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)
Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)
 
Op amp
Op ampOp amp
Op amp
 
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanMaterial magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logika
 
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
 
Material Konduktor
Material KonduktorMaterial Konduktor
Material Konduktor
 
Energi Listrik Magnet Zamzam Fatma Ambarsari
Energi Listrik Magnet Zamzam Fatma AmbarsariEnergi Listrik Magnet Zamzam Fatma Ambarsari
Energi Listrik Magnet Zamzam Fatma Ambarsari
 
14708251073_Deby Kurnia Dewi_Sensor Cahaya
14708251073_Deby Kurnia Dewi_Sensor Cahaya14708251073_Deby Kurnia Dewi_Sensor Cahaya
14708251073_Deby Kurnia Dewi_Sensor Cahaya
 
14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang
14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang
14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang
 
14708251107_Ryani Andryani_Partikel elementer
14708251107_Ryani Andryani_Partikel elementer14708251107_Ryani Andryani_Partikel elementer
14708251107_Ryani Andryani_Partikel elementer
 
14708251120_Neviana wijayanti_Energi Kalor
14708251120_Neviana wijayanti_Energi Kalor14708251120_Neviana wijayanti_Energi Kalor
14708251120_Neviana wijayanti_Energi Kalor
 
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
 
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
14708251105_Maria hanifah_ radioaktifitas dan teknologi nuklir
 
14708251099_Putri Rahadian_Model model atom
14708251099_Putri Rahadian_Model model atom14708251099_Putri Rahadian_Model model atom
14708251099_Putri Rahadian_Model model atom
 
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik 14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
 
14708251013_Vina Fitri Yani R_Energi Mekanik
14708251013_Vina Fitri Yani R_Energi Mekanik14708251013_Vina Fitri Yani R_Energi Mekanik
14708251013_Vina Fitri Yani R_Energi Mekanik
 
14708251059_Esmiyati_Energi Gelombang
14708251059_Esmiyati_Energi Gelombang14708251059_Esmiyati_Energi Gelombang
14708251059_Esmiyati_Energi Gelombang
 
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
 

Último

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Último (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

MODEL KULIT ATOM

  • 3. Hingga saat ini tidak ada teori mendasar yang dapat menjelaskan semua sifat inti atom yang diamati. Tapi beberapa model telah dikembangkan, yang masing-masing hanya mampu menjelaskan beberapa dari semua sifat inti atom.
  • 4. 1. Model tetes cairan Pada tahun 1935, C.v.weiszacker mengemukakan bahwa sifat-sifat inti yang berkaitan dengan ukuran geometris, massa dan energi ikatnya mirip dengan yang telah diketahui tentang sebuah tetes cairan ( liquid drop). Pada tetes cairan kerapatannya konstan, ukurannya berbanding lurus dengan jumlah partikel atau molekul dalam tetesan dan kalor uap,atau energi ikatnya berbanding lurus dengan massa atau jumlah partikel yang membentuk tetes an.
  • 5. Nukleon-nukleon yang ada dipermukaan nukleus mendapatkan gaya tarikan yang lebih kuat kearah dalam nukleus cenderung menjadi bulat seperti setetes cairan. Model tetes cairan bagi inti menghasilkan rumus massa semi empiris,
  • 6.  M = Zmp+ (A-Z)mn c2 – EI  EI= b1A+b2A2/3+b3Z2A-1/3+b4(A-2Z)2A-1 + b5A-3/4  Rumus massa semi empiris dimana: b1 = 14,0 MeV b2 = 13,0 MeV b3 = 0,58 MeV b4 = 19,3 MeV Z = proton (nomor atom) A = nukleon (nomor massa)  netron: nukleon – proton MeV = Mega elektron volts
  • 7.  Dimana b5 sesuai dengan skema berikut A Z B5 Genap Ganjil Genap Genap ganjil -33,5 MeV 0 33,5 MeV
  • 8. Dengan mengabaikan energi ikatnya, maka taksiran massa inti yang tersusun dari Z proton, dan N= A-Z netron akan sama dengan Zmp +(A-Z)mp.
  • 9. Berikutnya, taksiran massa inti dikoreksi dengan memperhitungkan energi ikat nukleon-nukleon. Karena gaya ikat adalah tarik menarik, maka energi ikat ini akan positif, sehingga massa inti akan lebih kecil daripada jumlah massa nukleon-nukleon secara terpisah. Dari model tetes cairan inilah kalor uap akan berbanding lurus dengan jumlah nukleon A, yang dihasilkan dari –b1A(b1> 0).
  • 10. Anggapan yang disebut bahwa energi ikat pernukleon adalah b1,setara dengan menganggap bahwa semua nukleon dikelilingi oleh jumlah nukleon lainnya yang sama banyak.
  • 11. Energi coulumb positif antara proton-proton Ec (yang setara dengan energi ikat –Ec ) menambahkan massa inti sebanyak Ec/c². 3/13 )1( A ZZ aEc   Energi Coulomb negative karena energi ini timbul dari efek yang menantang kemantapan inti.
  • 12. Energi Asimetri Semakin besar jumlah nucleon dalam inti, lebih kecil jarak selang energi , dengan berbanding lurus dengan 1/A. Ini berarti energi asimetri Ea yang timbul dari perbedaan antara N dan Z dapat dinyatakan: A ZA aEEa 2 4 )2(   Energi asimetri negative karena mereduksi energi ikat inti.
  • 13. Energi Pasangan Inti ganjil-ganjil memiliki proton tak berpasangan dan neutron tak berpasangan dan memiliki energi ikat yang relative rendah. Energi pasangan Ep positif untuk inti genap-genap dan inti genap-ganjil, dan negative untuk inti ganjil-ganjil, dan berubah terhadap A menurut A-3/4 dan bertambah sebesar jumlah nucleon- nukleon tidak berpasangan.
  • 14. Jumlah ini ditentukan sebagai berikut: A Z Examples JumlahNukleontidak Berpasangan Genap Ganjil Genap Genap - Ganjil He4 2 Li4 7 Li3 7 0 1 2(1netrondan1proton)
  • 16. EnergiIkat Total  Rumus akhir untuk menyatakan energi ikat sebuah inti bernomor atom Z dan bernomor massa A yang pertama kali dikemukakan oleh C.F Von Weizsacker pada tahun 1935 ialah:   4/3 5 2 43 3/2 21 0, )2()1( A a A ZA a A ZZ aAaAaEb     
  • 17. 2. Model kulit Kita ketahui bahawa dalam model tetes cairan, nukleon- nukleon dimana masing-masing efeknya dirata- ratakan terhadap seluruh inti sehingga mampu menerangkan sifat inti seperti energi ikat per nukleon. Perlu diingat juga, pada beberapa sifat lain seperti energi keadaan tereksitasi dan momen magnet, memerlukan suatu model mikros kopik.
  • 18. Ada suatu perubahan menyolok dalam sifat-sifat inti yakni bilangan ajaib (magic number).Misal N atau Z sama dengan 2, 8, 20, 28,50, 82, atau 126. Pada bilangan ajaib ini inti diketahui stabil dan jumlahnya banyak, dan nukleon-nukleon terahir atau ajaib yang mengisi penuh “kulit-kulit” ini memiliki energi ikat yang tinggi.
  • 19. Disamping itu, Energi keadaan-keadaan eksitasi pertama diketahui lebih besar daripada inti dalam urutan di dekatnya yang tidak memiliki bilangan ajaib. Sebagai contoh, untuk timah dengan bilangan ajaib Z= 50, memiliki 10 buah isotop stabil, (Z sama, tetapi A berbeda), dibutuhkan energi sekitar 11 Mev untuk membebaskan satu proton, dan bahwa keadaan eksitasi pertama dari berbagai isotop genap-genapnya ( yakni, N dan Z kedua-duanya genap ) adalah sekitar 1,2 Mev di atas keadaan dasar.
  • 20. Sebaliknya, bagi isotop-isotop tellurium, dengan Z = 52, energi yang dibutuhkan untuk membebaskan satu proton sekitar 7 MeV dan bagi isotop genapnya , kkeadaan ekstansi pertamanya memiliki energi sekitar 0,60 MeV
  • 21.  Pada dasarnya struktur kulit atom diperoleh lewat sejumlah hampiran berurutan. Pertama dianggap bahwa tingkat-tingkat energi suatu inti bermuatan Ze terisi secara berurutan oleh buah Z buah elektron dan kemudian koreksi dilakukan untuk berbagai efek interaksi.  Untuk mengembangkan gambaran atau model kulit inti melalui pendekatan yang sama, maka harus digunakan potensial yang berbeda untuk menyatakan gaya-gaya inti yang berjangkau pendek. Salah satu hampirannya adalah dengan menganggap bahwa nukleon-nukleon bergerak dalam suatu potensial osilator harmonik. V= 2 1 kR2 = 2 1 m 2  R2 .
  • 22.  Untuk potensial ini, mekanika kuantum memperlihatkan bahwa tingkatan-tingkatan energinya diberikan oleh E =        2 3  h Tentunya dengan  = 2(n-1) + l.
  • 23.  Besaran bilangan kuantum momentum sudut orbital (l) mengambil nilai-nilai 0,1,2,3, . . . Bilangan n adalah suatu bilangan bulat yang mengambil nilai-nilai 1,2,3,4, ...dan  Pada notasi spektroskopik, keadaan-keadaan momentum sudut orbital nukleon ditunjukkan nilai momentum sudut orbital (l) adalah 0, 1, 2, 3...dan lambang huruf s p d f g h...
  • 24.  Menurut M. Mayer dan J. Jensen, secara terpisah mengusulkan kehadiran interaksi spin-orbit (1. s) di samping potensial osilator harmonik. Karena nukleon-nukleon memiliki nilai tunggal s = untuk bilangan kuantum spinnya, maka efek spin-orbit akan menyebabkan tiap-tiap keadaan momentum sudut orbital dengan l > 0 pecah dalam dua orbit, maka bilangan kuantum momentum sudut totalnya j = l + s atau j = l – s.
  • 25. 1.s=  )1()1()1( 2 1  sslljj 2  l.s = l/2 2  untuk j = l + 2 1 l.s=- 2 1l 2  untuk j = l - 2 1
  • 26. Tampak bahwa pemisahan energi antara kedua orbit sebanding lurus dengan 2l + 1, maka dengan demikian menjadi semakin lebar begitu l bertambah. Orbit-orbit pecahan yang baru ini diberi nama dengan menambahkan penulisan nilai j sebagai indeks bawah susun pada lambang keadaan momentum sudut.
  • 27. Pada orbit yang sama proton-proton dan (netron-netron) dalam orbit yang sama cenderung berpasangan membentuk keadaan-keadaan yang momentum sudutnya nol. Maka, inti-inti genap-genap akan memiliki momentum sudut total J = j, sama dengan nol, sedangkan jika intinya memiliki jumlah proton atau netron yang ganjil, maka momentum sudut totalnya adalah momentum sudut nukleon yang terakhir (yang ganjil). Untuk inti-inti ganjil maka keadaannya ternyata lebih rumit.
  • 29.  model tetes cairan di temukan pada tahun 1935 oleh seorang ilmuan yang bernama,,, A. C.v.weiszacker B. Niels Bohr C. J.J Thomson D. John Dal JAWABAN : A
  • 30. • Besaran untuk nilai satuan energy b1 pada rumus massa semi empiris dalam model tetes cairan adalah…. a. 0,58 MeV b. 13,0 MeV c. 14,0 MeV d. 19,3 MeV JAWABAN : C
  • 31.  Besarnya nilai b5 untuk A ganjil adalah,,,, a. 33,5 MeV b. -33,5 MeV c. 0 MeV JAWABAN : C
  • 32.  Dengan model tetes cairan, tentukan isobar yang paling stabil untuk A ganjil tertentu. Untuk A ganjil, b5 = 0 dalam rumus massa semi empiris sehingga energy ikatnya menjadi..... a. EI= b1A+b2A-2/3+b3Z2A-1/3+b4(A-2Z)2A-1 b. EI= b1A+b2A2/3+b3Z2A-1/3+b4(A-2Z)2A-1 c. EI= b1A+b2A2/3+b3Z2A1/3+b4(A-2Z)2A-1 d. EI= b1A+b2A2/3+b3Z2A1/3+b4(A-2Z)2A1 JAWABAN : B penyelesaian
  • 33. a. 5,96925 u b. 5,96970 u c. 5,96975 u d. 5,96995 u JAWABAN : C penyelesaian
  • 34.  Sifat-sifat dari tetesan cairan yaitu, …. a. Ukurannya tidak sebanding dengan jumlah partikel atau molekul di dalam cairan b. Energi ikatnya berbanding terbalik dengan massa atau jumlah partikel yang membentuk tetesan. c. Kerapatannya tidak konstan d. Energi ikatnya berbanding lurus dengan massa atau jumlah partikel yang membentuk tetesan JAWABAN : D
  • 35.  Besaran untuk nilai satuan energy b4 pada rumus massa semi empiris dalam model tetes cairan adalah…. a. 0,58 MeV b. 13,0 MeV c. 14,0 MeV d. 19,3 MeV JAWABAN : D
  • 36.  Perubahan sifat-sifat inti pada model kulit atom, secara menonjol terjadi di dalam inti dengan N (neutron) dan Z (proton) sebesar… a. 0, 2, 8, 28, 50, 82, 126 b. 2, 8, 28, 50, 82, 126 c. 2, 8, 28, 50, 82 d. 2, 8, 28, 50 JAWABAN : B
  • 37.  Sebuah atom dengan A ganjil dan Z genap, maka berapakah jumlah nukleon yang tidak berpasangan a. 1 b. 0 c. 2 JAWABAN : A