Tiga temuan utama dari dokumen tersebut:
1. Tiga pasangan kandidat yang paling banyak mendapat sorotan media yaitu Aher-Deddy, Rieke-Teten, dan Dede-Laksamana.
2. Ketiga pasangan tersebut juga menerima tone negatif terbanyak dari akademisi karena latar belakang artis/figur publik.
3. Kandidat masih menjadi sumber berita utama dibandingkan lembaga seperti KPU atau Panwaslu.
1. PETA PEMBERITAAN KANDIDATPETA PEMBERITAAN KANDIDATPETA PEMBERITAAN KANDIDATPETA PEMBERITAAN KANDIDAT
DALAM PILGUB JABARDALAM PILGUB JABARDALAM PILGUB JABARDALAM PILGUB JABAR
MONITORING MEDIA PADA SEMBILAN MEDIA ONLINEMONITORING MEDIA PADA SEMBILAN MEDIA ONLINEMONITORING MEDIA PADA SEMBILAN MEDIA ONLINEMONITORING MEDIA PADA SEMBILAN MEDIA ONLINE
PERIODE 10 NOVEMBERPERIODE 10 NOVEMBERPERIODE 10 NOVEMBERPERIODE 10 NOVEMBER –––– 10 DESEMBER 201210 DESEMBER 201210 DESEMBER 201210 DESEMBER 2012
Redaksi.immc@gmail.comRedaksi.immc@gmail.comRedaksi.immc@gmail.comRedaksi.immc@gmail.com
3. Share Pasangan Kandidat
Aher - Deddy
30%
Dede - Laksamana
Yance - Tatang
17%
Didik - Cecep
7%
• Pemberitaan pasangan kandidat cagub Jabar paling tinggi adalah
pasangan Aher-Deddy sebesar 30% disusul Rieke-Teten sebesar
24% dan yang terakhir pasangan Didik – Cecep sebanyak 7%.
Rieke - Teten
24%
Dede - Laksamana
22%
4. Share Tiap Kandidat
200
250
300
350
• Pemberitaan kandidat cagub masih lebih
dominan dibandingkan kandidat cawagub.
0
50
100
150
Ahmad
Heryawan
Deddy
Mizwar
Rieke Diah
Pitaloka
Teten
Masduki
Dede Yusuf Lex
Laksamana
Irianto MS
(Yance)
Tatang
Farhanul
Hakim
Dikdik
Muliana AM
Cecep Nana
Suryana T
6. Sumber Berita
100
120
140
160
Lainnya
Kepolisian
Tokoh Agama
Tokoh Masy
• Kandidat masih menjadi sumber utama
pemberitaan dibanding timses dan parpol.
0
20
40
60
80
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
Tokoh Masy
Internet
Panwaslu
KPUD
Parpol
Tim Sukses
Kandidat
7. Letak Pemberitaan
100
120
140
160
180
In Title
• Hampir seluruh kandidat Cagub kecuali Didik lebih banyak
menjadi judul sebuah berita. Sedangkan Kandidat Cawagub
banyak masuk dalam pemberitaan kandidat cagub.
0
20
40
60
80
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
In Title
In News
8. Foto Kandidat
120
140
160
180
200
• Kandidat yang banyak muncul foto dalam
pemberitaannya adalah Aher dan Rieke.
0
20
40
60
80
100
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
Ada
Tidak
9. Share Kandidat By Media
200
250
300
350
400
Oke Zone
Tribun Jabar
Antara Jabar
Bisnis Jabar
• Aher dan Dede mendapat porsi pemberitaan terbesar dari Inilah
Koran dan Pikiran Rakyat. Rieke mendapat porsi terbesar dari Tribu
Jabar
0
50
100
150
200
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
Bisnis Jabar
Pikiran Rakyat
DetikBandung
Kompas
InilahKoran
Galamedia
10. TEMUAN 1 #POPULARITAS KANDIDAT
• Ada tiga pasangan kandidat yang cukup populer
di media yaitu Aher-Deddy Mizwar, Rieke-Teten
dan Dede Yusuf-Lex Laksamana. Ketiga pasangan
ini memdapatkan porsi pemberitaan diatas 20 %ini memdapatkan porsi pemberitaan diatas 20 %
dari seluruh total pemberitaan.
• Yang paling populer adalah pasangan Aher-Deddy
yang mendapatkan 30%.
• Kedua pasangan ini memang mempunyai
kekuatan yang saling melengkapi dari sisi
kepopuleran.
11. Lanjutan.......
• Sebagai sumber berita, kandidat masih unggul
dibanding tim sukses dan tokoh parpol. Hal ini
berefek kepada penempatan kandidat pada
berita yang ditempatkan sebagai seringberita yang ditempatkan sebagai sering
dijadikanjudul berita.
• Diantara pasangan kandidat Cagub dan
Cawagub, kandidat Cagub lebih sering menjadi
sumber berita dibanding Cawagub. Demikian juga
pada penempatan foto kandidat di dalam berita.
12. ANALISA 1 #POPULARITAS KANDIDAT
• Dilihat dari kuantitas pemberitaan, pasangan Ahmad Heryawan-Deddy
Mizwar mampu unggul dibandingkan dengan pasangan kandidat lainnya.
Kedua pasangan ini memang mempunyai kekuatan yang saling melengkapi
dari sisi kepopuleran. Aher yang berstatus sebagai kepala daerah didukung
oleh ketenaran Deddy Mizwar. Meski demikian, Aher masih menjadi
penyumbang pemberitaan terbanyak dari pasangan ini, terutama daripenyumbang pemberitaan terbanyak dari pasangan ini, terutama dari
aspek kegiatan kegiatan pemerintahan yang dijalaninya. Banyaknya isu-isu
yang berkembang di Jawa Barat mulai dari bencana alam, hingga kasus
yang melibatkan pejabat daerah membuat Aher mendapat sorotan yang
lebih. Sehingga kepopulerannya bukan karena kebijakan yang diambil tapi
lebih pada klarifikasi dan penjelasan terhadap satu kejadian dan kasus
tertentu. Untuk itu, Aher sering menjadi sumber berita dan judul
pemberitaan. Sementar Deddy Mizwar lebih banyak diberitakan terkait
aktivitas pencalonannya sebagai calon wakil Gubernur. Meskipun
demikian dalam setiap pemberitaan Aher dan Deddy Mizwar kerap
menjadi satu kesatuan dalam berita.
13. Lanjutan.....
• Pasangan Rieke-Teten berada pada posisi kedua yang banyak mendapat sorotan
dari media di Jawa Barat. Yang menarik dari pasangan ini adalah keduanya menjadi
daya tarik media, sehingga pemberitaan tidak saja disumbang oleh calon Gubernur
tapi juga calon wakil gubernurnya. Jika pasangan yang lain, skala pemberitaan
antara kandidat gubernur dan wakil gubernur terlihat sangat timpang, tapi
pasangan ini mampu tampil secara berimbang. Kepopuleran Rieke sebagai anggotapasangan ini mampu tampil secara berimbang. Kepopuleran Rieke sebagai anggota
legislatif yang berlatarbelakang artis mampu diimbangi oleh Teten yang lahir dari
kalangan penggiat LSM di Jakarta. Yang menarik keduanya tidak selalu tampil
bersama dalam satu pemberitaan melainkan memiliki porsi pemberitaan sendiri-
sendiri. Hal ini menunjukkan keduanya memang memiliki daya tarik tersendiri bagi
media.
• Satu pasangan lainnya yang juga tampil secara berimbang adalah pasangan
kandidat Dikdik-Cecep. Meski berada pada posisi buncit dalam kuantitas
pemberitaan tapi pasangan ini mampu tampil secara bersama-sama. Hal ini
memang disebabkan karena aktivitas kegiatan yang sering mereka lakukan secara
bersama, sehingga pemberitaan mereka selalu bersama-sama.
14. Lanjutan....
• Seperti halnya pasangan Aher-Deddy Mizwar, pasangan Dede Yusuf dan Lex juga
mengalami hal yang sama dimana dalam porsi pemberitaan lebih banyak
disumbang oleh Dede Yusuf yang menjabat sebagai Wakil Gubernur yang
berlatang belakang artis. Tidak itu saja, Dede Yusuf juga banyak menjadi sumber
berita. Sementara Lek Laksamana masih kurang populer di media sehingga tidak
mendapatkan porsi pemberitaan yang banyak. Bahkan jika dilihat dari aspek
sumber pemberitaan, berita terkait Lex Laksamana lebih banyak bersumber dari
mendapatkan porsi pemberitaan yang banyak. Bahkan jika dilihat dari aspek
sumber pemberitaan, berita terkait Lex Laksamana lebih banyak bersumber dari
tim suksesnya.
• Satu pasangan lain yang juga tak jauh berbeda adalah pasangan Yance (Irianto Ms)
dan Tatang. Keduanya memang berlatarbelakang Bupati di daerahnya masing-
masing, namun dari sisi pemberitaan, Yance masih menjadi penyumbang terbesar
porsi pemberitaan. Hal ini selain disebabkan posisinya sebagai calon
Gubernur, Yance juga merupakan Ketua DPD Golkar Jawa Barat. Meski demikian
keduanya masih bisa saling melengkapi seperti halnya pasangan Rieke-
Teten, karena mampu tampil berimbang. Tatang meski relatif lebih sedikit porsi
pemberitaanya, tapi dia selalu menjadi judul berita dan kerap menjadi sumber
berita. Dalam perspektif analisis media, sumber pemberitaan merupakan salah
satu bagian penting pembentuk paradigma politik yang terbentuk di publik.
17. Akademisi Quote
5
6
7
8
9
Positif-Negatif
Negatif
• Akademisi masih menilai negatif pencalonan artis
sebagai cagub maupun cawagub karena dianggap
belum layak.
2
0
1
2
3
4
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
Negatif
Netral
Positif
18. Tokoh Agama/Mayarakat Quote
4
5
6
Positif-Negatif
• Pasangan Yance –Tatang paling banyak mendapat
pujian dari tokoh agama dan masyarakat
0
1
2
3
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
Positif-Negatif
Negatif
Netral
Positif
20. TEMUAN 2 #TONE KANDIDAT
• Ada tiga pasangan yang mendapat tone negatif
paling banyak yaitu Aher-Deddy Mizwar, Rieke-
Teten dan Dede-Lex Laksamana.
• Tone negatif terutama disebabkan latar belakang• Tone negatif terutama disebabkan latar belakang
kandidat sebagai publik figur/artis yang dianggap
layak memimpin Jabar
• Tone negatif utama berasal dari kalangan
akademisi
• Tokoh Agama dan tokoh masyarakat sangat
mendukung pasangan Yance-Tatang
21. ANALISA 2 #TONE KANDIDAT
• Pemberitaan terhadap kandidat memang secara umum
bersifat netral. Jika dilihat satu persatu, tone negatif
yang diterima oleh beberapa kandidat disebabkan oleh
berbagai faktor. Untuk kandidat yang saat ini menjabatberbagai faktor. Untuk kandidat yang saat ini menjabat
sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur, tone negatif
lebih disebabkan karena tidak maksimalnya capaian
kinerja selama memangku jabatan. Sementara
Rieke, Deddy Mizwar atau Dede Yusuf, latar belakang
mereka sebagai publik figur dianggap tidak layak
menjadi pemimpin di Jawa Barat. Penilaian negatif ini
tidak saja datang dari masyarakat umum, tapi juga dari
kalangan intelektual/akademisi.
22. Lanjutan......
• Berbeda dengan ketiga pasangan di
atas, Pasangan Yance-Tatang meski tidak
mendapatkan porsi pemberitaan sebesar tigamendapatkan porsi pemberitaan sebesar tiga
pasangan sebelumnya, tapi umumnya bersifat
netral dan positif. Hal ini menggambarkan
penerimaan masyarakat terhadap mereka cukup
besar meski bukan kandidat yang diunggulkan.
Yance-Tatang terlihat banyak mendapatkan
dukungan dari kalangan tokoh agama dan tokoh
masyarakat.
25. 10 Besar Person Quote Non Kandidat
Iwan R Sulandjana
joko widodo
Ihat Subihat
Netty Heryawan
Ruddy Gandakusumah
• Pulihono (Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar) adalah
person yang paling sering menjadi sumber berita.
0 5 10 15 20 25 30 35
Pulihono
Didin Supriadin
Tubagus Hasanuddin
Teten Setiawan
Imam Budi
Iwan R Sulandjana
26. TEMUAN 3 #QUOTE PERSON
• Dibanding institusi lain, kandidat masih
menjadi pihak/person yang banyakmenjadi pihak/person yang banyak
diberitakan.
• KPU dan Panwaslu terlihat belum terlalu
optimal dalam menjalankan kinerja sebagai
regulator dan pengawas.
27. ANALISA 3 #QUOTE PERSON
• Kandidat masih menjadi sentral pemberitaan setiap
media. Pemberitaan tentang kandidat hampir meliputi
segala aspek, mulai dari aktivitas, perilaku, dan
pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan olehpernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh
kandidat. Hal ini juga ditambah komentar-komentar
berbagai kalangan terhadap para kandidat yang
membuat kandidat semakin menjadi sentral utama
pemberitaan. Pada sisi yang lain, baik KPU dan
Panwaslu sebagai pelaksana dan pengawas belum
memperlihatkan kinerja yang berarti terbukti dari
minimnya pemberitaan media.
29. Kegiatan Kandidat
8
10
12
14
16
18
Penguatan Mesin Partai
• Aktivitas yang dilakukan kandidat sudah pada tahap
pencarian dukungan dan penguatan pencitraan.
0
2
4
6
8 Penguatan Mesin Partai
Pencarian Dukungan Partai/Nonpartai
Penguatan Pencitraan Kandidat
30. Kapasitas Kegiatan
Yance
Tatang
Dikdik
Cecep
Kandidat
• Kandidat masih sering menggunakan posisi atau jabatannya dalam
melakukan aktivitas, baik sebagai pemerintahan dan kader parpol
0 20 40 60 80 100 120
Aher
Deddy
Rieke
Teten
Dede
Laksamana
Kandidat
Organisasi
Partai
Pemerintahan
31. TEMUAN 4 #AKTIVITAS KANDIDAT
• Pasca pendaftaran, beberapa kandidat masih
fokus memperkuat soliditas internal
parpol, sementara kandidat lain sudah mulaiparpol, sementara kandidat lain sudah mulai
melakukan upaya pencitraan dan pencarian
dukungan dari kalangan non parpol.
• Dalam melakukan kegiatan, kandidat masih
belum melepaskan jabatan yang
diembannya, seperti pejabat pemerintahan.
32. ANALISA 4 #AKTIVITAS KANDIDAT
• Ada tiga kegiatan utama kandidat yang dilakukan pasca penetapan dan
pendaftaran calon oleh Partai Politik pengusung, yaitu penguatan mesin
partai, pencarian dukungan dari kalangan non parpol dan pencitraan
kandidat. Penguatan mesin partai dapat dilakukan dengan melakukan
konsolidasi internal partai, sementara dukungan dari non parpol dilakukankonsolidasi internal partai, sementara dukungan dari non parpol dilakukan
dengan mengunjungi komunitas-komunitas di Jawa Barat. Sedangkan
pencitraan dilakukan dengan mengunjungi perkampungan, pasar dan
sebagainya. Jika dilihat dari sisi kandidat, setidaknya ada tiga kandidat
yang memiliki target kegiatan masing-masing. Yang pertama, Rieke Diah
Pitaloka yang sangat berkonsentrasi pada aspek pencitraan dengan
mengunjungi pasar, perkampungan dan pabrik. Jika dilihat secara
seksama, apa yang dilakukan oleh Rieke sudah dilakukan oleh Jokowi
sebelumnya di Jakarta. Bisa jadi, apa yang dilakukan Rieke merupakan
“Jokowi Effect”. Dia ingin meniru apa yang dilakukan oleh Jokowi di
Jakarta. Hal ini juga terlihat jelas dengan pemakaian pakaian Kotak-kotak
yang sebelumnya juga digunakan oleh Jokowi di Jakarta.
33. Analisa
• Kedua, Dede Yusuf yang lebih banyak melakukan kegiatan konsolidasi
internal partai. Partai Demokrat sebagai pengusung utama pasangan Dede
Yusuf-Lex Laksamana memang dalam keadaan yang kurang kondusif
mengingat masih ada pihak-pihak yang tidak satu suara dalam mendukung
pencalonan Dede Yusuf-Lex. Inilah pekerjaan utama yang perlupencalonan Dede Yusuf-Lex. Inilah pekerjaan utama yang perlu
diselesaikan oleh Dede Yusuf sehingga aktivitasnya dalam satu bulan pasca
ditetapkan sebagai calon lebih banyak mengunjungi kader-kader partainya
untuk memperkuat konsolidasi internal partainya.
• Kegita, Irianto MS (Yance) yang terlihat lebih banyak menjaring dukungan
dari kalangan non parpol seperti dari organisasi masyarakat, komunitas-
komintas dan lain sebagainya. Sejak awal memang, Yance merupakan
tokoh yang digadang-gadang maju sebagai kandidat calon gubernur oleh
kader-kader Golkar di Jawa Barat, sehingga internal Partai Golkar sudah
terkonsolidasi dengan baik. Untuk memperkuat dukungan itu, maka Yance
dan Tatang banyak melakukan kunjungan-kunjungan ke organisasi
masyarakat dan komunitas-komunitas tertentu untuk menjaring dukung.
34. Analisa
• Jika dilihat dari sisi kapasitasnya dalam melakukan kegiatan, maka secara umum
kandidat bertindak sebagai kandidat cagub dan cawagub, pemerintah dan partai
serta organisasi. Dua kandidat yang memiliki jabatan di pemerintahan, yaitu Aher
dan Dede Yusuf, memang lebih banyak melakukan kegiatan dalam kapasitas
sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Namun jika diberikan komparasi, antara
Aher dan Dede Yusuf memiliki jurang yang cukup jauh dalam melakukan kegiatan.Aher dan Dede Yusuf memiliki jurang yang cukup jauh dalam melakukan kegiatan.
Aher memang lebih sering melakukan kegiatan pemerintahan dibandingkan Dede
Yusuf. Hal ini bisa jadi karena persaingan mereka sebagai kandidat sehingga Wakil
Gubernur yang sejak awal memang tidak memiliki posisi yang kuat di
pemerintahan hanya menjadi pemain figuran. Aktivitas pemerintahan lebih banyak
diambil alih oleh Gubernur Ahmad Heryawan. Khusus untuk Aher dan Dede
Yusuf, aktivitas mereka sangat sulit dikategorikan sebagai pejabat daerah dan
kandidat, sehingga sering terjadi tumpang tindih kewenangan.
• Sementara kandidat yang lain memang terlihat lebih banyak melakukan kegiatan
mengatasnamakan diri sebagai kandidat. Meski beberapa kandidat juga melakukan
aktivitas kepartaian seperti yang dilakukan oleh Yance dan Rieke namun skalanya
tidak terlalu besar.
36. Tanggapan Isu Oleh Kandidat Sebagai
Pemerintah
40
60
80
100
• Aher dan Dede Yusuf lebih banyak berbicara soal isu pemerintahan
dan lingkungan sedangkan Rieke masih fokus pada isu ekonomi dan
tenaga kerja.
0
20
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
Lingkungan Pertambangan/Energi Pertanian
Peternakan Perikanan/Kelautan Keagamaan
Sosial Budaya Olahraga Pariwisata
Pendidikan Kesehatan Jalan & Transportasi
Kependudukan Korupsi Keamanan
Ekonomi Pengangguran/Tenaga Kerja Kemiskinan
Politik Pemerintahan Lainnya
37. Tanggapan Isu Oleh Kandidat Sebagai
Anggota Parpol
6
8
10
12
14
• Sebagai kader parpol, seluruh kandidat masih fokus
pada isu politik.
0
2
4
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
Lingkungan Pertambangan/Energi Pertanian
Peternakan Perikanan/Kelautan Keagamaan
Sosial Budaya Olahraga Pariwisata
Pendidikan Kesehatan Jalan & Transportasi
Kependudukan Korupsi Keamanan
Ekonomi Pengangguran/Tenaga Kerja Kemiskinan
Politik Pemerintahan Lainnya
38. Tanggapan Isu Oleh Kandidat Sebagai
Anggota Organisasi
2
2,5
Lainnya
Pemerintahan
• Dede Yusuf menanggapi isu olahraga dalam
kapasitasnya sebagai Duta Persib.
0
0,5
1
1,5
2
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
Politik
Kemiskinan
Pengangguran/Tenaga Kerja
Ekonomi
Keamanan
Korupsi
Kependudukan
Jalan & Transportasi
Kesehatan
39. Tanggapan Isu Oleh Kandidat
5
10
15
20
25
• Dari semua isu yang ada, mayoritas kandidat masih fokus
membahas soal kondisi politik, hanya Rieke yang banyak
mengomentasi soal ekonomi dan tenaga kerja.
0
5
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
Lingkungan Pertambangan/Energi Pertanian
Peternakan Perikanan/Kelautan Keagamaan
Sosial Budaya Olahraga Pariwisata
Pendidikan Kesehatan Jalan & Transportasi
Kependudukan Korupsi Keamanan
Ekonomi Pengangguran/Tenaga Kerja Kemiskinan
Politik Pemerintahan Lainnya
40. Kandidat masuk dalam Isu
• Isu lingkungan
terutama bencana
alam, ekonomi dan
tenaga kerja danTeten
Dede
Laksa…
Yance
Tatang
Dikdik
Cecep
tenaga kerja dan
politik menjadi tiga
isu utama yang
banyak mendapat
perhatian dari para
kandidat.
0 50 100 150
Aher
Deddy
Rieke
Lingkungan Pertambangan/Energi
Pertanian Peternakan
Perikanan/Kelautan Keagamaan
Sosial Budaya Olahraga
Pariwisata Pendidikan
Kesehatan Jalan & Transportasi
Kependudukan Korupsi
Keamanan Ekonomi
Pengangguran/Tenaga Kerja Kemiskinan
Politik Pemerintahan
Lainnya
41. TEMUAN 5 #ISU
• Isu utama yang banyak mendapat perhatian dari
seluruh kandidat adalah isu politik dan ekonomi.
• Isu politik yang banyak dibicarakan adalah soal• Isu politik yang banyak dibicarakan adalah soal
proses penetapan calon oleh partai, pendaftaran
kandidat di KPU dan pemeriksaan kesehatan.
• Isu ekonomi lebih condong pada soal tenaga
kerja. Sedangkan lingkungan terutama pada
sektor penanganan bencana alam.
42. ANALISA 5 #ISU
• Melihat tanggapan atas isu dari para kandidat, sangat dipengaruhi
oleh latar belakang jabatan dan kapasitasnya. Sebagai pejabat
publik, Aher, Dede Yusuf dan Rieke menjadi kandidat yang paling
sering menanggapi isu yang berkembang di Jawa Barat. Secara
umum, Rieke lebih banyak berbicara tentang isu ekonomi danumum, Rieke lebih banyak berbicara tentang isu ekonomi dan
tenaga kerja. Ini tidak terlepas dari latar belakangnya sebagai aktivis
yang sangat dekat dengan kalangan buruh serta menjadi anggota
DPR yang membidangi tenaga kerja, kesehatan dan lain-lain.
• Sedangkan Aher sebagai Gubernur Jawa Barat memang terlihat
sangat aktif dalam menanggapi isu yang berkembang di Jawa Barat.
Satu sisi ini merupakan bagian dari tanggung jawabnya sebagai
pemimpin daerah. Pada sisi yang lain, aktifnya Aher juga menjadi
bagian dari sosialisasi dirinya menjadi calon Gubernur untuk kedua
kalinya.
43. Lanjutan....
• Dede Yusuf dalam kapasitasnya sebagai pejabat pemerintah
lebih banyak menanggapi isu seputar lingkungan. Dalam
setiap kejadian bencana alam yang terjadi di Jawa
Barat, Dede Yusuf memang sering hadir meninjau lokasi
kejadian. Hal ini juga didukung oleh berbagai aktivitaskejadian. Hal ini juga didukung oleh berbagai aktivitas
organisasinya yang banyak bergerak di bidang sosial.
Menariknya, dalam kapasitas kandidat sebagai pegiat
organisasi, Dede Yusuf merupakan satu-satunya kandidat
yang aktif memberikan komentar di media.
• Kandidat-kandiat yang lain, memang lebih banyak berbicara
dalam kapasitasnya sebagai kandidat. Namun, secara
umum kandidat lebih banyak berbicara isu politik terkait
pilkada dan pencalonannya.
45. Lokasi Kunjungan Kandidat
25
30
35
40
Tpt. Lainnya
Lokasi Bencana
RS/ Puskesmas
• Pasar dan perkampungan penduduk menjadi tempat
yang paling sering dikunjungi oleh kandidat
0
5
10
15
20
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
Sekolah/ Kampus
Tempat Iabadah
Tpt. Hiburan
Pasar
Perkampungan
47. TEMUAN 6 #LOKASI KUNJUNGAN
• Pasar dan perkampungan menjadi lokasi yang
banyak didatangi oleh kandidat
• Lokasi bencana alam sering dikunjungi oleh• Lokasi bencana alam sering dikunjungi oleh
kandidat yang masih menjadi pejabat
pemerintah daerah.
• Rieke dan Dede Yusuf merupakan kandidat
yang sering berkunjung ke pasar dan
perkampungan penduduk.
48. ANALISA 6 #LOKASI KUNJUNGAN
• Kampung dan pasar masih menjadi tempat favorit bagi
kandidat dalam melakukan kunjungan. Trend mengunjungi
kampung dan pasar ini sudah dimulai sejak pemilu secara
langsung di Indonesia, dimana seluruh kandidat berlomba-langsung di Indonesia, dimana seluruh kandidat berlomba-
lomba untuk datang dan bercengkrama dengan penduduk
kampung atau pedagang pasar. Selain kampung dan
pasar, tempat favorit lainnya adalah pabrik (lainnya) dan
lokasi bencana. Pabrik atau kelompok buruh harus
menjadi pilihan yang perlu dipertimbangkan mengingat
Jawa Barat yang memiliki beberapa Kabupaten/Kota yang
menjadi sentra industri. Disamping itu, juga sentra-sentra
pertanian dan peternakan, sebab secara umum pekerjaan
utama masyarakat Jawa Barat adalah petani dan peternak.
49. Lanjutan....
• Jika dilihat perbandingan antar kandidat, Dede Yusuf
dan Rieke menjadi kandidat yang cukup sering
melakukan kunjungan. Dede Yusuf lebih sering
berkunjung ke perkampungan penduduk. Sementara
Rieke banyak berkunjung ke pasar. Sedangkan Aher
berkunjung ke perkampungan penduduk. Sementara
Rieke banyak berkunjung ke pasar. Sedangkan Aher
banyak meninjau lokasi bencana. Untuk Yance terlihat
lebih sering berkunjung ke lokasi-lokasi acaranya
masyarakat.
• Daerah kunjungan para kandidat memang masih
berpusat di pusaran Ibu Kota Propinsi yaitu Kota
Bandung dan Kabupaten Bandung. Daerah kunjungan
ini akan semakin meluas seiring semakin dekatnya
waktu pemilihan.
51. Dukungan Terhadap Kandidat
25
30
35
40
45
• Yance dan Teten Masduki merupakan kandidat yang
lebih banyak mendapat dukungan dari pihak non
parpol.
0
5
10
15
20
25
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
Partai
Non Partai
52. Dukungan Parpol
30
35
40
45
Partai Lainya
Nasdem
Gerindra
PDIP
• Pasangan Dede-Lek Laksamana dan Aher-Deddy Mizwar
paling banyak mendapat dukungan partai politik
0
5
10
15
20
25
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
PAN
PKB
PKS
PPP
Hanura
Golkar
Demokrat
53. Bentuk Dukungan Partai Pengusung
Tiap Pasangan Kandidat
8
10
12
• Partai pendukung Dede-Laksamana paling banyak melakukan
program dan aksinya untuk memenangkan pilgub.
0
2
4
6
8
Golkar Hanura PPP PKS PKB PAN Demokrat Gerindra PDIP
Yance -
Tatang
Aher - Deddy Dede - Laksamana Rieke - Teten
Konsolidasi
Komitmen
Program Aksi
Lainnya
54. Dukungan Non Parpol
4
5
6
7
Agama
• Yance dan Teten banyak mendapat dukungan
dari ormas.
0
1
2
3
4
Aher Deddy Rieke Teten Dede Laksamana Yance Tatang Dikdik Cecep
Adat
Selebritis
Ormas
Lainnya
55. Bentuk Dukungan Non Parpol
Dede
Laksamana
Yance
Tatang
• Dukungan non parpol lebih banyak berbentuk
komitmen daripada aksi dan konsolidasi
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aher
Deddy
Rieke
Teten
Dede
Program Aksi
Komitmen
Konsolidasi
56. TEMUAN 7 #DUKUNGAN
• Dukungan dari partai politik banyak diberikan
kepada pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana dan
Aher-Deddy Mizwar.Aher-Deddy Mizwar.
• Bentuk dukungan baru pada batas komitmen
belum sampai pada tahapan program aksi.
• Pasangan Yance-Tatang lebih banyak mendapat
dukungan dari kalangan non parpol.
• Dukungan non parpol juga baru sebatas
komitmen
57. ANALISA 7 #DUKUNGAN
• Tidak ada persoalan berarti dalam konteks dukungan partai politik
terhadap para kandidat. Internal Partai secara bulat memberikan
dukungannya. Hanya Partai Demokrat yang sedikit mengalami persoalan
internalnya mengingat masih ada kader-kader partai yang menyatakan
mendukung kandidat diluar kandidat yang diusung Demokrat.mendukung kandidat diluar kandidat yang diusung Demokrat.
Selebihnya, internal partai relatif tidak ada gejolak. Namun jika dilihat dari
sisi bentuk dukungan partai terhadap kandidat, hampir seluruh partai baru
sampai pada level komitmen. Artinya partai belum memberikan
kontribusinya nyata untuk meningkatkan elektabilitas kandidat. Hanya
Partai Demokrat, Gerindra, PAN dan PKB yang notabene merupakan
pengusung pasangan kandidat Dede Yusuf-Lex Laksamana yang terlihat
sudah mulai membuat program aksi untuk mensosialisasikan kandidatnya.
Sementara partai yang lain belum melakukan apapun. Ini
membuktikan, dalam sistem pemilihan langsung kandidat masih menjadi
“sentral” yang menentukan tingkat keterpilihannya. Sementara partai
hanya berhenti pada level komitmen.
58. Lanjutan...
• Jika dilihat dukungan dari luar parpol, setidaknya ada
dua nama yang mendapat banyak dukungan, yaitu
Yance yang mendapat banyak dukungan dari Ormas di
Jawa Barat, dan Teten Masduki yang didukung oleh
kalangan LSM. Latar belakang keduanya sangat
Jawa Barat, dan Teten Masduki yang didukung oleh
kalangan LSM. Latar belakang keduanya sangat
mempengaruhi dukungan yang diperoleh dari kalangan
non parpol. Yance merupakan tokoh politik senior di
Jawa Barat yang juga memimpin beberapa ormas di
Jawa Barat. Sedangkan Teten merupakan tokoh LSM
yang memang sudah dikenal publik, tidak hanya di
tingkat Jawa Barat tapi di tingkat nasional. Meskipun
demikian, dukungan yang diberikan masih pada level
komitmen, belum sampai pada program aksi.
60. Kinerja Penyelenggara Pilgub
174
100
120
140
160
180
200
• Pemberitaan penyelenggara Pemilu untuk saat ini banyak
memberitakan kegiatan KPU dibanding institusi lain. Karena periode
sekarang adalah masa pedaftaran, verifikasi dan pemeriksaan
kandidat.
7 12
0
20
40
60
80
100
KPU Panwaslu Kepolisian Kejaksaan Pengadilan
61. TEMUAN 8 #PENYELENGGARA PEMILU
• Pemberitaan tentang KPU terkait pelaksanaan
tahapan pemilu mulai daritahapan pemilu mulai dari
pendaftaran, verifikasi dan pemeriksaan
kesehatan kandidat.
• Kepolisian mendapat porsi pemberitaan
terkait persiapan pengamanan selama proses
pemilu berlangsung.
62. ANALISA 8 #PENYELENGGARA PEMILU
• Selama masa pendaftaran dan verifikasi
kandidat, KPU menjadi lembaga yang paling
banyak mendapat sorotan. Selainbanyak mendapat sorotan. Selain
KPU, institusi lain yang juga banyak disorot
oleh media adalah kepolisian. Kepolisian
terlihat sudah sangat bersiap menyambut
pemilihan umum terbukti dengan berbagai
latihan, persiapan prajurit dan logistik.
64. KESIMPULAN 1 #POPULARITAS KANDIDAT
• Incumbent masih mendominasi pemberitaan dengan memanfaatkan
jabatan politik.
Implikasi
Dengan menjadikan jabatan politik sebagai alat untuk mensosialisasikan
diri akan berakibat pada rumitnya memisahkan antara tanggungjawab
jabatan dengan kampanye. Pada sisi lain, hal ini akan memudahkan lawan
politik untuk memperkarakan ke pihak pengawas pemilu.
Rekomendasi
Incumbent harus menjelaskan kepada publik bahwa aktivitas yang
dilakukan adalah bagian dari tugas jabatan atau agenda kampanye.
65. KESIMPULAN 2 #TONE KANDIDAT
• Meski memiliki popularitas yang tinggi, incumbent dan publik figur
mendapat respon yang negatif dari masyarakat
ImplikasiImplikasi
Tone negatif ini menyebabkan penerimaan masyarakat terhadap kandidat
sangat kurang. Hal ini bisa menjadi peluang bagi kandidat lain untuk
memaksimalkan dukungan dari masyarakat.
Rekomendasi
Bagi kandidat yang tone pemberitaannya lebih banyak positif, harus terus
berupaya merebut simpati publik yang tidak terlalu suka dengan kandidat
yang berlatar belakang artis dan pejabat pemerintahan.
66. KESIMPULAN 3 #QUOTE PERSON
• Tidak ada pembagian tugas antara Cagub dan Cawagub dalam melakukan
upaya sosialisasi di media sehingga sentral pemberitaan terpusat di cagub.
ImplikasiImplikasi
Popularitas kandidat akan sangat bergantung pada popularitas cagub.
Sehingga pasangan yang mampu memberikan porsi pemberitaan yang
berimbang akan semakin memudahkan masyarakat mengenalnya.
Rekomendasi
Kerja-kerja kehumasan baik itu oleh tim sukses maupun parpol harus
menjadi perhatian utama bagi setiap kandidat. Karena Pembentukan citra
kandidat di mata publik tidak terlepas dari tingginya intensitas
pemberitaan di media massa.
67. KESIMPULAN 4 #AKTIVITAS KANDIDAT
• Kondisi internal parpol pengusung sangat mempengaruhi aktivitas yang
dilakukan oleh kandidat.
ImplikasiImplikasi
Kondisi ini menguntungkan beberapa kandidat yang memiliki barisan
parpol yang solid untuk bisa mencari dukungan dari non parpol dan upaya
pencitraan dihadapan publik.
Rekomendasi
Kandidat yang masih sibuk mengurusi internal parpol harus segera
mengambil kebijakan agar tidak kalah star dalam upaya mencari simpati
publik, caranya dengan sebanyak mungkin melakukan program aksi yang
langsung bersentuhan dengan pemilih.
68. KESIMPULAN 5 #ISU
• Latarbelakang kandidat sangat mempengaruhi isu yang dibicarakan.
ImplikasiImplikasi
Masing-masing kandidat memiliki konsentrasi isu yang berbeda-
beda. Hal ini justru menguntungkan pemilih, karena akan semakin
banyak program yang akan ditawarkan oleh para kandidat.
Rekomendasi
Publik harus mampu melihat isu yang dibicarakan oleh
kandidat, karena hal itu sebenarnya merupakan bagian dari
program kerja yang akan ditawarkan.
69. KESIMPULAN 6 #LOKASI KUNJUNGAN
• Strategi pencitraan yang dilakukan kandidat masih meniru apa yang
dilakukan Jokowi di Jakarta yaitu dengan banyak mengunjungi pasar dan
perkampungan
Implikasi
Lokasi-lokasi lain yang layak untuk dikunjungi seperti sentra pertanian dan
pabrik belum dapat tersentuh secara maksimal. Ini merupakan peluang
bagi kandidat yang lain.
Rekomendasi
Para kandidat harus memperluas wilayah kunjungan karena Jawa Barat
bukan didominasi oleh pasar namun oleh sentra-sentra pertanian dan
pabrik.
70. KESIMPULAN 6 #DUKUNGAN
• Dukungan yang diberikan oleh parpol dan non parpol baru bersifat
komitmen, belum sampai pada program aksi.
ImplikasiImplikasi
Karena sifatnya hanya komitmen, hal ini tidak bisa dijadikan patokan oleh
kandidat, karena bisa berubah komitmen tersebut bisa berubah setiap
saat. Hal ini terutama untuk kalangan non parpol.
Rekomendasi
Kandidat harus memastikan bahwa dukungan yang didapatkan dari parpol
atau non parpol bisa bertahan sampai masa pemilihan. Hal ini untuk
menghindari berpindahnya dukungan yang diberikan kepada kandidat
yang lain.
71. KESIMPULAN 7 #PENYELENGGARA
PEMILU
• Kinerja KPU dalam menjalankan tahapan pemilu dianggap kurang
maksimal.
Implikasi
Kinerja KPU dalam menjalankan tahapan penyelenggaraan pemilu
banyak mendapat sorotan dari media.
Rekomendasi
KPU harus bekerja lebih keras dalam menyelenggarakan tahapan
pemilu sehingga bisa berjalan dengan baik.