SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 23
Baixar para ler offline
Assalamualaikum Wr.Wb.
Anggota :
Dalilah Sakinah P
Fanny Anggraini
Hamalna Putri Elsyipa
Nyimas Intan Kemuning
Rima Marliza
Ahmad Huzayfi
Muhammad Ibrahim
M.Ramadhan Zulkarnain
X.IPA 1
Kelompok 1
Guru Pembimbing : Nurbahari Martlan,S.Pd.
Pengertian Dasar Vektor dan Operasinya
1.Notasi Vektor dan Beberapa Jenis Vektor
A.Besaran Skalar dan Besaran Vektor
Besaran skalar atau disebut skalar adalah suatu
besaran yang hanya mempunyai besar saja, seperti: panjang,
waktu, massa, suhu/temperatur.
Luas dan isi atau volume merupakan besaran skalar.
Setiap besaran skalar biasanya dinyatakan oleh sebuah
bilangan.
Besaran vektor atau disebut vektor adalah sebuah
besaran yang mempunyai besar dan arah, seperti; kecepatan,
percepatan, gaya, momentum, dan medan magnet. Secara
geometris, vektor adalah suatu ruas garis berarah.
Contoh:
Vektor:
1. Kecepatan
2. Gaya
3. Perpindahan
4. Percepatan
Skalar:
1. Tinggi Badan
2. Jumlah Siswa
dalam kelas
3. Panjang sebuah
meja
4. Volume bangun
Ruang
Notasi Penulisan Vektor
 Bentuk vektor kolom:







4
3
u











0
2
1
PQatau
 Bentuk vektor baris:
 4,3AB  atau  0,3,2v 
 Vektor ditulis dengan notasi:
i, j dan k
misal : a = 3i – 2j + 7k
B.Menggambar dan Menulis Sebuah Vektor
Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak
panah (→) yang terdiri atas pangkal, panjang dan arah
anak panah. Perhatikan gambar contoh vektor berikut
ini:
Pada gambar anak panah di atas, pangkal anah
panah menunjukkan titik tangkap (titik awal) sebuah
vektor, panjang anak panah mewakili besar atau nilai
vektor (semakin panjang anak panah maka semakin besar
nilai atau harga vektor dan sebaliknya), sedangkan arah
anak panah menunjukkan arah vektor.
Untuk lebih jelas mengenai cara menggambarkan vektor,
perhatikan contoh gambar vektor di bawah ini.
Gambar (a) menunjukkan vektor gaya F sebesar 5 N ke arah kana
Gambar (b) menunjukkan vektor gaya F sebesar 10 N ke arah kiri
Penulisan simbol atau lambang vektor dapat
dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut:
1. Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau
satu huruf yang di atasnya diberi tanda anak panah.
2.Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf
yang ditebalkan
Jika kalian menggunakan dua huruf, maka huruf pertama
(A) merupakan titik asal vektor, atau juga disebut pangkal
vektor. Sementara huruf di belakang (B) merupakan arah vektor
atau titik terminal atau ujung vektor.
A
B
ditulis vektor AB atau u
Adisebut titik pangkal
B disebut titik ujung
u
45 X
Gambar Vektor :
C.Besar atau Panjang Sebuah Vektor
Besar atau Panjang Vektor ditulis dengan IaI atau lbl,
sedangkan besar vektor AB ditulis sebagai lABl atau lABl.
D.Vektor nol
Sebuah Vektor yang titik awal dan titik ujungnya sama
(berimpit) disebut vektor nol, seperti: AA= O, BB = O. Vektor
nol mempunyai panjang nol dan arah tak tentu.
E.Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang panjangnya satu
satuan
a
a
e 

ˆ
Contoh: Vektor Satuan dari
vektor a = i - 2j+ 2k
adalah….
Jawab:
a
a
ea

222
2)2(1
22



kji
ea
222
2)2(1
22



kji
ea
3
22 kji
ea


kjiea 3
2
3
2
3
1

2. Operasi Vektor
Operasi vektor meliputi perkalian sebuah vektor dengan
sebuah skalar, penjumlahan dua vektor, selisih dua vektor,
vektor posisi, teorema titik tengah , dan resultan dari beberapa
vektor.
A. Perkalian sebuah vektor dengan skalar
Jika k suatu bilangan real dan 𝑎 suatu vektor, perkalian k
𝑎 menghasilkan suatu vektor yang panjangnya 𝑘 kali panjang
vektor 𝑎 dan arahnya sama dengan arah 𝑎 jika k >0, atau
berlawanan dengan 𝑎 jika k < 0. jika k = 0, maka diperoleh
vektor nol.
Sifat-sifat perkalian vektor dengan skalar
(i) k(- 𝑎 ) = -(k 𝑎 ) = -k 𝑎 (iii) (k ± m) 𝑎 = k 𝑎 ± m 𝑎
(ii) K(m 𝑎 ) = (km) 𝑎 = m(k 𝑎 ) (iv) k( 𝑎 ± 𝑏 = k 𝑎 ± k 𝑏
B.Penjumlahan dua Vektor
Jumlah dua vektor atau lebih disebut vektor hasil atau
resultan. Untuk menjumlahkan dua buah
vektor 𝑎 dan 𝑏 , dapat kita gunakan 2 metode sebagai berikut.
1. Metode Segitiga
Vektor hasil ( resultan ), yaitu 𝑎 + 𝑏 , diperoleh dengan
menempatkan titik awal salah satu vektor (misalnya 𝑏 ) pada
titik ujung vektor yang lainnya. Resultan dari 𝑎 + 𝑏 dengan
metode segitiga merupakan vektor yang bertitik awal di titik
awal 𝑎 dan bertitik ujung 𝑏 . Apabila 𝐴𝐵 = 𝑎 dan 𝐵𝐶 = 𝑏 , maka AC
= 𝑎 + 𝑏 . Sehingga diperoleh :
𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 = 𝐴𝐶
2. Metode Jajargenjang
Resultan 𝑎 dan 𝑏 diperoleh dari diagonal jajargenjang
yang dibentuk oleh 𝑎 dan 𝑏 setelah titik awal 𝑎 dan 𝑏
ditempatkan berimpit.
3. Resultan dari beberapa vektor
Untuk menentukan resultan dari beberapa vektor.
Berarti kita menentukan penjumlahan lebih dari
dua vektor sehingga dapat digunakan cara poligon.cara ini
merupakan pengembangan metode segitiga.
Perhatikan :
Δ ABC, didapat 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 = 𝐴𝐶
Δ ACD, didapat 𝐴𝐶 + 𝐶𝐷 = 𝐴𝐷
Δ ADE, didapat 𝐴𝐷 + 𝐷𝐸 = 𝐴𝐸
Hal ini berarti :
𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐸 = 𝐴𝐸
Sifat-sifat penjumlahan dua vektor :
(i) Sifat Komutatif (pertukaran)
Untuk setiap vektor 𝑎 dan 𝑏 , berlaku :
𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎
(ii) Sifat Asosiatif(pengelompokkan)
Untuk setiap vektor 𝑎 , 𝑏 , dan 𝑐 , berlaku :
(𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐 )
(iii) Elemen identitas, yaitu vektor nol
Untuk setiap vektor 𝑎 , berlaku :
𝑎 + 0 = 𝑎 = 0 + 𝑎
(iv) Invers tambah
Invers tambah suatu vektor 𝑎 ditulis - 𝑎 dan
memenuhi :
𝑎 + (- 𝑎 ) = 0
C. Selisih dua vektor
Jika 𝑏 + 𝑥 = 𝑎 , maka 𝑥 dapat ditulis sebagai 𝑎 +
(-𝑏 ) atau ditulis sebagai 𝑥 = 𝑎 - 𝑏 .
𝐴𝐵 - 𝐴𝐶 = 𝐶𝐵 atau 𝐴𝐵 + 𝐶𝐴 = 𝐶𝐵
D. Vektor posisi
Vektor posisi dari titik A terhadap pusat O ditulis 𝑂𝐴 atau
𝑎 . Gambar tersebut menunjukkan posisi dari titik A, B, dan C
terhadap pusat O ditulis 𝑂𝐴 , 𝑂𝐵 , dan 𝑂𝐶 . Vektor 𝑂𝐴 , 𝑂𝐵 , dan 𝑂𝐶
disebut vektor posisi dari titik A, B dan C. Vektor posisi dari
titik A, B, dan C sering ditulis dengan huruf kecil 𝑎 , 𝑏 , dan 𝑐 .
perhatikan Δ ABO di samping, terlihat bahwa :
𝐴𝐵 = 𝐴𝑂 + 𝑂𝐵
= -𝑂𝐴 + 𝑂𝐵
= 𝑂𝐵 - 𝑂𝐴
∴ 𝐴𝐵 = 𝑏 - 𝑎
E. Teorema titik tengah
Jika titik A dan B mempunyai vektor posisi 𝑎 dan 𝑏
terhadap O, maka vektor posisi dari titik M yang merupakan
titik tengah dari titik A dan B, ditulis vektor posisi 𝑚 ,yaitu :
𝐴𝐵 = 𝑏 - 𝑎
𝐴𝑀 = 𝑀𝐵 , berarti 𝐴𝑀 = ½(𝐴𝐵 )
𝐴𝑀 = ½(𝑏 - 𝑎 )
Pandang, 𝑂𝑀 = 𝑂𝐴 + 𝐴𝑀
= 𝑎 + ½(𝑏 - 𝑎 )
𝑂𝑀 = ½(𝑎 + 𝑏 )
∴ 𝑚 = ½(𝑎 + 𝑏 )
Contoh Soal :
Diketahui titik-titik P(-1,3,0)
dan Q(1,2,-2).
Tentukan panjang vektor PQ
(atau jarak P ke Q) !
Jawab: P(1,2,-2)
Q(-1,3,0)
PQ = q – p =































2
1
2
2-
2
1
-
0
3
1-












2
2
1
p











0
3
1
q











2
1
2
PQ
222
21)2(PQ 
39PQJadi 
Tafsiran Geometri dari Kedudukan Dua
Vektor atau Lebih
Perluasan vektor posisi
Pengertian vektor posisi yaitu vektor dengan pangkal O
dan berujung disembarang titik bukan O, misalkan sebuah titik
pangkal O dikaitkan dengan sembarang titik P , berarti 𝑂
disebut vektor posisi dari titik P terhadap O. Vektor 𝑂𝑃 sering
ditulis sebagai 𝑝 . Sembarang vektor 𝑃𝑄 dapat dituliskan dalam
vektor posisi 𝑝 dan 𝑞 , yaitu :
A. Vektor Posisi dari Titik Formula Pembagian
Suatu titik C membagi ruas garis AB dala perbandingan m dan n
sehingga AC : BC = m : n
Jika C di dalam AB, maka AC→AC→, CB→CB→ mempunyai arah
yang sama dan m, n mempunyai tanda yang sama.
AC : CB = m : n
AC : AB = m : (m + n)
∴ 𝑝 =n𝑎 + m𝑏
m + n
Contoh Soal :
Diberikan vektor posisi dari titik P,Q,dan R terhadap titik
O : p= 9a – 4b, q = -3a – b, dan r = 5a – 3b.
A. Nyatakanlah setiap vektor dibawah ini dalam a dan b .
(i) PQ (ii) QR
B. Apakah PQ dan QR sejajar ? Bagaimana arah PQ dan QR ?
Pembahasan :
A. (i) PQ = q – p
= -3a – b – (9a – 4b)
= -3a – b - 9a + 4b
PQ = -12a + 3b = -3(4a – b)
(ii) QR = r – q
= 5a – 3b – (-3a – b)
= 5a – 3b + 3a + b
QR = 8a – 2b = 2(4a – b)
B. Dari Jawaban terlihat bahwa: PQ = -3/2QR, berarti PQ dan QR sejajar dalam
arah berlawanan
Terima Kasih
Dari Kelompok : 1 (Satu)
Wassalamualaikum Wr.Wb

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Matematika : Operasi Vektor Secara Aljabar
Matematika : Operasi Vektor Secara AljabarMatematika : Operasi Vektor Secara Aljabar
Matematika : Operasi Vektor Secara AljabarJuniarta Sitorus
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfPawit Ngafani
 
Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiderin4n1
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanNia Matus
 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratirmapuspita7
 
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometri
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometriPerbandingan sudut-berelasi-trigonometri
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometriAritmatika Salt
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukanisukani
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahNia Matus
 
TRANSFORMASI (TRANSLASI-REFLEKSI-ROTASI-DILATASI)
TRANSFORMASI (TRANSLASI-REFLEKSI-ROTASI-DILATASI)TRANSFORMASI (TRANSLASI-REFLEKSI-ROTASI-DILATASI)
TRANSFORMASI (TRANSLASI-REFLEKSI-ROTASI-DILATASI)Linda
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
Fungsi pecah fungsi rasional
Fungsi pecah  fungsi rasional Fungsi pecah  fungsi rasional
Fungsi pecah fungsi rasional Ig Fandy Jayanto
 

Mais procurados (20)

Matematika : Operasi Vektor Secara Aljabar
Matematika : Operasi Vektor Secara AljabarMatematika : Operasi Vektor Secara Aljabar
Matematika : Operasi Vektor Secara Aljabar
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasi
 
Asal usul rumus abc
Asal usul rumus abcAsal usul rumus abc
Asal usul rumus abc
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
 
Hiperbola
HiperbolaHiperbola
Hiperbola
 
Geometri transformasi
Geometri transformasiGeometri transformasi
Geometri transformasi
 
Materi 2. skalar vektor
Materi 2. skalar vektorMateri 2. skalar vektor
Materi 2. skalar vektor
 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadrat
 
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometri
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometriPerbandingan sudut-berelasi-trigonometri
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometri
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
 
TRANSFORMASI (TRANSLASI-REFLEKSI-ROTASI-DILATASI)
TRANSFORMASI (TRANSLASI-REFLEKSI-ROTASI-DILATASI)TRANSFORMASI (TRANSLASI-REFLEKSI-ROTASI-DILATASI)
TRANSFORMASI (TRANSLASI-REFLEKSI-ROTASI-DILATASI)
 
Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Fungsi pecah fungsi rasional
Fungsi pecah  fungsi rasional Fungsi pecah  fungsi rasional
Fungsi pecah fungsi rasional
 

Semelhante a Matematika Peminatan " Vektor"

Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanMaisyah Wanda
 
Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1nico popo
 
Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Ana Sugiyarti
 
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInyaDiah Fitriani
 
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdf
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdfPPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdf
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdfDefriPratama
 
Pamuji Yani-Vektor di R2
Pamuji Yani-Vektor di R2Pamuji Yani-Vektor di R2
Pamuji Yani-Vektor di R2PamujiYani
 
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)jimmy roring
 
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpasFatimah Sitompul
 
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangVektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangMuhammadFirzha1
 
tugas matematika peminatan sma ypi tunas bangsa palembang
tugas matematika peminatan  sma ypi tunas bangsa palembangtugas matematika peminatan  sma ypi tunas bangsa palembang
tugas matematika peminatan sma ypi tunas bangsa palembangmiftahul jannah
 
resume-vektor
resume-vektorresume-vektor
resume-vektor4905tgc
 
Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10ElisabethYesi
 

Semelhante a Matematika Peminatan " Vektor" (20)

Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika Peminatan
 
Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1
 
Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)
 
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInya
 
Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)
 
Kelompok 1 vektor
Kelompok 1 vektorKelompok 1 vektor
Kelompok 1 vektor
 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
 
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdf
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdfPPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdf
PPT_Vektor_Kelas_X_Matematika_Peminatan.pdf
 
Pamuji Yani-Vektor di R2
Pamuji Yani-Vektor di R2Pamuji Yani-Vektor di R2
Pamuji Yani-Vektor di R2
 
2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor
 
VEKTOR
VEKTORVEKTOR
VEKTOR
 
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
 
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas
2 teknik bab 4 vektor mgmpmtkpas
 
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik RuangVektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
Vektor Pada Dimensi 3 - Geometri Analitik Ruang
 
Modul vektor
Modul vektorModul vektor
Modul vektor
 
V e k t o r
V e k t o rV e k t o r
V e k t o r
 
tugas matematika peminatan sma ypi tunas bangsa palembang
tugas matematika peminatan  sma ypi tunas bangsa palembangtugas matematika peminatan  sma ypi tunas bangsa palembang
tugas matematika peminatan sma ypi tunas bangsa palembang
 
Vektor.pptx
Vektor.pptxVektor.pptx
Vektor.pptx
 
resume-vektor
resume-vektorresume-vektor
resume-vektor
 
Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10Vektor , matminat kelas 10
Vektor , matminat kelas 10
 

Matematika Peminatan " Vektor"

  • 1. Assalamualaikum Wr.Wb. Anggota : Dalilah Sakinah P Fanny Anggraini Hamalna Putri Elsyipa Nyimas Intan Kemuning Rima Marliza Ahmad Huzayfi Muhammad Ibrahim M.Ramadhan Zulkarnain X.IPA 1 Kelompok 1 Guru Pembimbing : Nurbahari Martlan,S.Pd.
  • 2. Pengertian Dasar Vektor dan Operasinya 1.Notasi Vektor dan Beberapa Jenis Vektor A.Besaran Skalar dan Besaran Vektor Besaran skalar atau disebut skalar adalah suatu besaran yang hanya mempunyai besar saja, seperti: panjang, waktu, massa, suhu/temperatur. Luas dan isi atau volume merupakan besaran skalar. Setiap besaran skalar biasanya dinyatakan oleh sebuah bilangan. Besaran vektor atau disebut vektor adalah sebuah besaran yang mempunyai besar dan arah, seperti; kecepatan, percepatan, gaya, momentum, dan medan magnet. Secara geometris, vektor adalah suatu ruas garis berarah.
  • 3. Contoh: Vektor: 1. Kecepatan 2. Gaya 3. Perpindahan 4. Percepatan Skalar: 1. Tinggi Badan 2. Jumlah Siswa dalam kelas 3. Panjang sebuah meja 4. Volume bangun Ruang
  • 4. Notasi Penulisan Vektor  Bentuk vektor kolom:        4 3 u            0 2 1 PQatau  Bentuk vektor baris:  4,3AB  atau  0,3,2v   Vektor ditulis dengan notasi: i, j dan k misal : a = 3i – 2j + 7k
  • 5. B.Menggambar dan Menulis Sebuah Vektor Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah (→) yang terdiri atas pangkal, panjang dan arah anak panah. Perhatikan gambar contoh vektor berikut ini: Pada gambar anak panah di atas, pangkal anah panah menunjukkan titik tangkap (titik awal) sebuah vektor, panjang anak panah mewakili besar atau nilai vektor (semakin panjang anak panah maka semakin besar nilai atau harga vektor dan sebaliknya), sedangkan arah anak panah menunjukkan arah vektor.
  • 6. Untuk lebih jelas mengenai cara menggambarkan vektor, perhatikan contoh gambar vektor di bawah ini. Gambar (a) menunjukkan vektor gaya F sebesar 5 N ke arah kana Gambar (b) menunjukkan vektor gaya F sebesar 10 N ke arah kiri Penulisan simbol atau lambang vektor dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut: 1. Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf yang di atasnya diberi tanda anak panah.
  • 7. 2.Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf yang ditebalkan Jika kalian menggunakan dua huruf, maka huruf pertama (A) merupakan titik asal vektor, atau juga disebut pangkal vektor. Sementara huruf di belakang (B) merupakan arah vektor atau titik terminal atau ujung vektor.
  • 8. A B ditulis vektor AB atau u Adisebut titik pangkal B disebut titik ujung u 45 X Gambar Vektor :
  • 9. C.Besar atau Panjang Sebuah Vektor Besar atau Panjang Vektor ditulis dengan IaI atau lbl, sedangkan besar vektor AB ditulis sebagai lABl atau lABl. D.Vektor nol Sebuah Vektor yang titik awal dan titik ujungnya sama (berimpit) disebut vektor nol, seperti: AA= O, BB = O. Vektor nol mempunyai panjang nol dan arah tak tentu. E.Vektor Satuan Vektor satuan adalah vektor yang panjangnya satu satuan a a e   ˆ
  • 10. Contoh: Vektor Satuan dari vektor a = i - 2j+ 2k adalah…. Jawab: a a ea  222 2)2(1 22    kji ea
  • 12. 2. Operasi Vektor Operasi vektor meliputi perkalian sebuah vektor dengan sebuah skalar, penjumlahan dua vektor, selisih dua vektor, vektor posisi, teorema titik tengah , dan resultan dari beberapa vektor. A. Perkalian sebuah vektor dengan skalar Jika k suatu bilangan real dan 𝑎 suatu vektor, perkalian k 𝑎 menghasilkan suatu vektor yang panjangnya 𝑘 kali panjang vektor 𝑎 dan arahnya sama dengan arah 𝑎 jika k >0, atau berlawanan dengan 𝑎 jika k < 0. jika k = 0, maka diperoleh vektor nol. Sifat-sifat perkalian vektor dengan skalar (i) k(- 𝑎 ) = -(k 𝑎 ) = -k 𝑎 (iii) (k ± m) 𝑎 = k 𝑎 ± m 𝑎 (ii) K(m 𝑎 ) = (km) 𝑎 = m(k 𝑎 ) (iv) k( 𝑎 ± 𝑏 = k 𝑎 ± k 𝑏
  • 13. B.Penjumlahan dua Vektor Jumlah dua vektor atau lebih disebut vektor hasil atau resultan. Untuk menjumlahkan dua buah vektor 𝑎 dan 𝑏 , dapat kita gunakan 2 metode sebagai berikut. 1. Metode Segitiga Vektor hasil ( resultan ), yaitu 𝑎 + 𝑏 , diperoleh dengan menempatkan titik awal salah satu vektor (misalnya 𝑏 ) pada titik ujung vektor yang lainnya. Resultan dari 𝑎 + 𝑏 dengan metode segitiga merupakan vektor yang bertitik awal di titik awal 𝑎 dan bertitik ujung 𝑏 . Apabila 𝐴𝐵 = 𝑎 dan 𝐵𝐶 = 𝑏 , maka AC = 𝑎 + 𝑏 . Sehingga diperoleh : 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 = 𝐴𝐶 2. Metode Jajargenjang Resultan 𝑎 dan 𝑏 diperoleh dari diagonal jajargenjang yang dibentuk oleh 𝑎 dan 𝑏 setelah titik awal 𝑎 dan 𝑏 ditempatkan berimpit.
  • 14. 3. Resultan dari beberapa vektor Untuk menentukan resultan dari beberapa vektor. Berarti kita menentukan penjumlahan lebih dari dua vektor sehingga dapat digunakan cara poligon.cara ini merupakan pengembangan metode segitiga. Perhatikan : Δ ABC, didapat 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 = 𝐴𝐶 Δ ACD, didapat 𝐴𝐶 + 𝐶𝐷 = 𝐴𝐷 Δ ADE, didapat 𝐴𝐷 + 𝐷𝐸 = 𝐴𝐸 Hal ini berarti : 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐸 = 𝐴𝐸
  • 15. Sifat-sifat penjumlahan dua vektor : (i) Sifat Komutatif (pertukaran) Untuk setiap vektor 𝑎 dan 𝑏 , berlaku : 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎 (ii) Sifat Asosiatif(pengelompokkan) Untuk setiap vektor 𝑎 , 𝑏 , dan 𝑐 , berlaku : (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐 ) (iii) Elemen identitas, yaitu vektor nol Untuk setiap vektor 𝑎 , berlaku : 𝑎 + 0 = 𝑎 = 0 + 𝑎 (iv) Invers tambah Invers tambah suatu vektor 𝑎 ditulis - 𝑎 dan memenuhi : 𝑎 + (- 𝑎 ) = 0
  • 16. C. Selisih dua vektor Jika 𝑏 + 𝑥 = 𝑎 , maka 𝑥 dapat ditulis sebagai 𝑎 + (-𝑏 ) atau ditulis sebagai 𝑥 = 𝑎 - 𝑏 . 𝐴𝐵 - 𝐴𝐶 = 𝐶𝐵 atau 𝐴𝐵 + 𝐶𝐴 = 𝐶𝐵 D. Vektor posisi Vektor posisi dari titik A terhadap pusat O ditulis 𝑂𝐴 atau 𝑎 . Gambar tersebut menunjukkan posisi dari titik A, B, dan C terhadap pusat O ditulis 𝑂𝐴 , 𝑂𝐵 , dan 𝑂𝐶 . Vektor 𝑂𝐴 , 𝑂𝐵 , dan 𝑂𝐶 disebut vektor posisi dari titik A, B dan C. Vektor posisi dari titik A, B, dan C sering ditulis dengan huruf kecil 𝑎 , 𝑏 , dan 𝑐 . perhatikan Δ ABO di samping, terlihat bahwa : 𝐴𝐵 = 𝐴𝑂 + 𝑂𝐵 = -𝑂𝐴 + 𝑂𝐵 = 𝑂𝐵 - 𝑂𝐴 ∴ 𝐴𝐵 = 𝑏 - 𝑎
  • 17. E. Teorema titik tengah Jika titik A dan B mempunyai vektor posisi 𝑎 dan 𝑏 terhadap O, maka vektor posisi dari titik M yang merupakan titik tengah dari titik A dan B, ditulis vektor posisi 𝑚 ,yaitu : 𝐴𝐵 = 𝑏 - 𝑎 𝐴𝑀 = 𝑀𝐵 , berarti 𝐴𝑀 = ½(𝐴𝐵 ) 𝐴𝑀 = ½(𝑏 - 𝑎 ) Pandang, 𝑂𝑀 = 𝑂𝐴 + 𝐴𝑀 = 𝑎 + ½(𝑏 - 𝑎 ) 𝑂𝑀 = ½(𝑎 + 𝑏 ) ∴ 𝑚 = ½(𝑎 + 𝑏 )
  • 18. Contoh Soal : Diketahui titik-titik P(-1,3,0) dan Q(1,2,-2). Tentukan panjang vektor PQ (atau jarak P ke Q) !
  • 19. Jawab: P(1,2,-2) Q(-1,3,0) PQ = q – p =                                2 1 2 2- 2 1 - 0 3 1-             2 2 1 p            0 3 1 q
  • 21. Tafsiran Geometri dari Kedudukan Dua Vektor atau Lebih Perluasan vektor posisi Pengertian vektor posisi yaitu vektor dengan pangkal O dan berujung disembarang titik bukan O, misalkan sebuah titik pangkal O dikaitkan dengan sembarang titik P , berarti 𝑂 disebut vektor posisi dari titik P terhadap O. Vektor 𝑂𝑃 sering ditulis sebagai 𝑝 . Sembarang vektor 𝑃𝑄 dapat dituliskan dalam vektor posisi 𝑝 dan 𝑞 , yaitu : A. Vektor Posisi dari Titik Formula Pembagian Suatu titik C membagi ruas garis AB dala perbandingan m dan n sehingga AC : BC = m : n Jika C di dalam AB, maka AC→AC→, CB→CB→ mempunyai arah yang sama dan m, n mempunyai tanda yang sama. AC : CB = m : n AC : AB = m : (m + n) ∴ 𝑝 =n𝑎 + m𝑏 m + n
  • 22. Contoh Soal : Diberikan vektor posisi dari titik P,Q,dan R terhadap titik O : p= 9a – 4b, q = -3a – b, dan r = 5a – 3b. A. Nyatakanlah setiap vektor dibawah ini dalam a dan b . (i) PQ (ii) QR B. Apakah PQ dan QR sejajar ? Bagaimana arah PQ dan QR ? Pembahasan : A. (i) PQ = q – p = -3a – b – (9a – 4b) = -3a – b - 9a + 4b PQ = -12a + 3b = -3(4a – b) (ii) QR = r – q = 5a – 3b – (-3a – b) = 5a – 3b + 3a + b QR = 8a – 2b = 2(4a – b) B. Dari Jawaban terlihat bahwa: PQ = -3/2QR, berarti PQ dan QR sejajar dalam arah berlawanan
  • 23. Terima Kasih Dari Kelompok : 1 (Satu) Wassalamualaikum Wr.Wb