SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
INTEGRATED PEST
MANAGEMENT
DALAM INDUSTRI
PANGAN
1. Integrated atau Terpadu berarti menyusun bagian-bagian yang
terpisah menjadi satu unit yang lebih lengkap atau membawa
bagian-bagian tertentu menjadi satu kesatuan.
2. Pest atau Hama adalah setiap organisme yang bersifat merusak
atau mempunyai potensi merusak terhadap tanaman, produk-
produk tanaman, produk dan bahan pangan, ternak dan manusia,
atau suatu organisme yang mampu mengurangi jumlah, mutu atau
harga sumber pangan manusia.
3. Management atau Manajemen diartikan sebagai menangani
sesuatu dengan penuh keahlian.
PENGERTIAN INTEGRATED PEST MANAGEMENT
1. Identifikasi; mengidentifikasi hama (serangga dan tikus).
2. Monitoring; memonitor populasi hama dan/atau kerusakannya.
3. Keputusan Tindakan (Action Decisions); menggunakan tingkat
kerusakan (injury level) dan tingkat tindakan (action level) untuk
memutuskan kapan dilakukan treatment pengendalian hama.
4. Treatment, penggunaan treatment terhadap hama, termasuk
tindakan
pencegahannya.
5. Evaluasi; mengevaluasi akibat/pengaruh treatment
PROGRAM IPM TERDIRI ATAS 5 LANGKAH UTAMA :
(1). Penyusunan Kebijakan Program
Pengendalian Hama, kaitannya dengan
program sanitasi dan
(2). Pengangkatan Kordinator Program
Pengendalian Hama
SEBELUM MENGINJAK LIMA HAL TADI PERLU MEMPERHATIKAN 2
HAL DIBAWAH INI :
1. Memelihara catatan semua hama yang terlihat oleh pegawai pengolahan
pangan dan gudang.
2. Melakukan kontak utama dengan operator pest control professional dan
mengkomunikasikan semua masalah hama yang timbul.
3. Mengkomunikasikan kebijakan atau prosedur yang berhubungan dengan
program sanitasi untuk mengendalian hama.
4. · Menjamin bahwa praktek-praktek penanganan hama oleh operator pest
control profesioanal sejalan dengan program IPM.
5. Memelihara dokumen semua penggunaan pestisida. Melakukan evaluasi
manajemen hama terpadu secara teratur.
TUGAS DARI KOORDINATOR IPM :
a. Potensi Reproduksi : merupakan jumlah keturunan maksimum yang dapat dihasilkan hama
betina.
b. Suhu dan Kelembaban : Umumnya semakin tinggi suhu (sampai batas tertentu) serangga
semakin cepat berkembangbiak.
c. Ketersediaan Makanan : Makanan merupakan faktor terpenting bagi perkembangan
semua jenis hama. Menghilangkan sumber makanan melalui penyimpanan dan sanitasi yang
baik dapat membuat hama kelaparan, sehingga pertumbuhan populasi dapat dikurangi.
d. Ketersediaan Air : Air merupakan komponen kunci untuk kehidupan
e. Menutupi/menghilangkan retakan-retakan sumber air merupakan tindakan yang penting
bagi pengendalian hama. Semakin luas gerakan hama (semakin mobil), semakin sulit untuk
menghilangkan sumber-sumber air baginya. Misalnya, untuk, Tikus sangat sulit
menghilangkan asal sumber air bagi kehidupannya.
e. Tersedianya Habitat : Habitat adalah tempat dimana hama dapat hidup. Hal ini termasuk
tempat istirahat, sembunyi, perlindungan ataupun tempat tinggal dan Bersarang
f. Musuh Alami :
IDENTIFIKASI HAMA. :
1. Mendetaksi populasi hama pada tahap dini, pada saat lebih
mudah untuk dikontrol.
2. Mendapatkan pusat populasi hama dan membatasi
penyebarannya
3. Menilai besarnya populasi hama dan kerusakan yang
ditimbulkannya.
4. Menentukan layout bangunan dan mencatat kondisi yang
mendukung timbulnya masalah hama.
5. Mengevaluasi keberhasilan program pengendalian hama.
MONITORING DIGUNAKAN UNTUK :
1. Mengamati tanda-tanda kehadiran atau adanya hama
(pest signs) dalam bentuk form
2. Mengisi log sheet Pest Sighting (pencatatan hama
yang terlihat) dalam bentuk form
3. Peralatan untuk menangkap atau menjebak hama
(untuk memonitor hama di malam hari).
DALAM MELAKUKAN MONITORING DILAKUKAN HAL-
HAL BERIKUT :
• Kunci untuk membuka ruangan dan akses ke tempat-tempat yang harus diinspeksi.
• Peta bangunan atau seseorang yang mengetahui seluk beluk bangunan.
• Lampu senter yang kuat.
• peralatan untuk membuka kayu.
• Topi yang keras dan alas siku dan lutut.
• Gelas pembesar (pembesaran 10 – 15 X) untuk identifikasi serangga dan vial untuk
mengumpulkan contoh serangga.
• Cermin tangan
• Buku dan alas catatan serta pensil.
• Petunjuk untuk identifikasi hama.
CARA MONITORING DENGAN INSPEKSI VISUAL
1. Apakah hama ada ?
2. Bagaimana hama ini dapat masuk ke tempat ini ?
Darimana hama ini berasal ?
3. Dimana hama bersembunyi dan hidup ?
4. Faktor-faktor apa saja yang menarik hama ke tempat ini ?
5. Bagaimana tempat masuk hama, bahan-bahan dan hal-hal yang menarik
hama, dan tempat sembunyi hama dapat dihilangkan
PERTANYAAN YANG HARUS DIAJUKAN KEPADA DIRI SENDIRI
SELAMA MELAKUKAN INSPEKSI DIDAERAH-DAERAH YANG MUDAH
DISERANG HAMA ANTARA LAIN :
· Merapatkan atau melapis pintu, jendela, dan jalan potensial lain dimana hama
dapat masuk.
· Memperbaiki retakan atau potongan atau lubang-lubang yang ada dalam
peralatan.
· Meningkatkan praktek-praktek sanitasi dan/atau manajemen pembuangan
sampah/limbah.
· Menghilangkan tempat hidup atau tempat sembunyi hama dengan menutup
retakan atau lubang-lubang yang memungkinkan hama dapat tinggal.
· Menghilangkan tempat sembunyi hama dan mempermudah jalan untuk inspeksi
dengan cara mengurangi keadaan yang berantakan (dipenuhi kertas bekas, karton
bekas, barang-barang bekas yang tidak terpakai dan lain-lain).
· Penggunaan umpan dan jebakan pada saat terjadi atau ada hama.
· Penggunaan pestisida untuk menghilangkan serangan hama.
· Inspeksi bulanan memungkinkan juga adanya komentar tentang kemajuan yang
dicapai atau tidak dicapai terhadap rekomendasi sebelumnya.
JAWABAN DARI PERTANYAAN TADI BISA DIKOMUNIKASIKAN KE
KOORDINATOR, SEHINGGA BISA DIHASILKAN SOLUSI BERSAMA.
· Inspeksi dan monitoring visual terhadap daerah yang mewakili, meliputi
perhitungan jumlah hama per satuan berat atau luas, serta perhitungan
kerusakan yang terjadi.
· Melakukan sampling atau pengambilan contoh secara acak untuk
mendapatkan unit contoh yang dianalisis kerusakan atau serangan hama
serangga pada makanan yang
disimpan terutama di gudang.
· Penggunaan jebakan menggunakan pheromon, yaitu menggunakan jebakan
lem yang dilengkapi umpan pheromon untuk menarik serangga. Atau
penggunaan jebakan baik lem atau kurungan
· Data sejarah gudang atau gedung dalam hubungannya dengan serangan
hama, untuk mencari pola serangan yang terjadi.
METODE MONITORING HAMA SERANGGA
· Dropping atau feses (bentuk dan ukuran menunjukkan spesies tikus)
· Urin tikus (berpendar atau berfluorescent di bawah cahaya ultraviolet)
· Jejak (pada debu dilantai atau permukaan lunak dan di tanah yang lembab)
· Kerusakan hasil gigitan/pengeratan
· Lubang tikus di dekat dinding di luar gedung
· “Jalan Lari” tikus yaitu daerah biasanya lewat dinding dimana tikus biasa lari
atau lewat yang tidak mengandung debu atau benda kotor lainnya.
· Tanda-tanda berminyak sepanjang dinding tempat lari tikus (berasal dari
minyak atau kotoran yang melekat pada bulu tikus).
· Tikus hidup atau mati
· Suara tikus
· Bau tikus terutama mencit.
MONITOR DAN INSPEKSI TIKUS

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Basyrowi Arby
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanAli Babang
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
Fungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiFungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiwidya pratiwi
 
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADUPengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADUsapri yanto
 
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanPengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanLeman Shah Mizatie
 
pengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatipengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatiTidar University
 
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiTugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiSartini Hita
 
Senyawa anti mikroba
Senyawa anti mikrobaSenyawa anti mikroba
Senyawa anti mikrobafikri asyura
 
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi -  Sanitasi LingkunganLaporan Mikrobiologi -  Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi LingkunganRukmana Suharta
 
5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma
5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma
5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganismaMohd Shukri Suib
 
1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganisma1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganismanevile86
 

Mais procurados (18)

Ppt virus dan bakteri
Ppt virus dan bakteriPpt virus dan bakteri
Ppt virus dan bakteri
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanaman
 
Isolasi mikroba
Isolasi mikrobaIsolasi mikroba
Isolasi mikroba
 
Pengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebarPengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebar
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Fungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologiFungi mikrobiologi & parasitologi
Fungi mikrobiologi & parasitologi
 
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADUPengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
 
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanPengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
 
pengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatipengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayati
 
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiTugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
 
Senyawa anti mikroba
Senyawa anti mikrobaSenyawa anti mikroba
Senyawa anti mikroba
 
Pekerti gitam adura
Pekerti gitam aduraPekerti gitam adura
Pekerti gitam adura
 
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi -  Sanitasi LingkunganLaporan Mikrobiologi -  Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
 
Pathogen Tanaman
Pathogen TanamanPathogen Tanaman
Pathogen Tanaman
 
5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma
5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma
5 menganalisis langkah menghindari jangkitan yang berpunca dari mikroorganisma
 
1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganisma1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganisma
 

Semelhante a Integrated pest management

TEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptx
TEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptxTEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptx
TEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptxBunyaminSidrap
 
Pengawalan organisma
Pengawalan organismaPengawalan organisma
Pengawalan organismaAziroh Johari
 
MAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptx
MAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptxMAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptx
MAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptxMaisaYuslena
 
Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatInoy Trisnaini
 
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumuloPpt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumuloanisasptiany
 
PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptx
PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptxPENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptx
PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptxTazmanianDevilz
 
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdfPENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdfTazmanianDevilz
 
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjaniPengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjaniNovia Anjani
 
Presentasi coloni fajari
Presentasi coloni fajariPresentasi coloni fajari
Presentasi coloni fajariFadjari Wibowo
 
MATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptx
MATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptxMATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptx
MATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptxMarcelTimothy
 
Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...
Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...
Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...rizky hadi
 
presentasi vektor dan pengendalian kesehatan masyarakat
presentasi vektor dan pengendalian kesehatan masyarakatpresentasi vektor dan pengendalian kesehatan masyarakat
presentasi vektor dan pengendalian kesehatan masyarakatLuthfiNurFitriani
 
Konsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit Berjangkit
Konsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit BerjangkitKonsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit Berjangkit
Konsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit BerjangkitMuhammad Nasrullah
 
Vektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptxVektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptxnopia wati
 
Vii pengendalian vektor
Vii  pengendalian vektorVii  pengendalian vektor
Vii pengendalian vektorAnNo ANdi
 
Makalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifMakalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifSeptian Muna Barakati
 
Bab v diagnosis hama tanaman
Bab v  diagnosis hama tanamanBab v  diagnosis hama tanaman
Bab v diagnosis hama tanamanKustam Ktm
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksimateri-x2
 

Semelhante a Integrated pest management (20)

TEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptx
TEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptxTEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptx
TEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptx
 
Pengawalan organisma
Pengawalan organismaPengawalan organisma
Pengawalan organisma
 
MAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptx
MAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptxMAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptx
MAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptx
 
Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor Lalat
 
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumuloPpt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
 
PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptx
PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptxPENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptx
PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptx
 
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdfPENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
 
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjaniPengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjani
 
Presentasi coloni fajari
Presentasi coloni fajariPresentasi coloni fajari
Presentasi coloni fajari
 
MATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptx
MATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptxMATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptx
MATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptx
 
Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...
Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...
Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...
 
presentasi vektor dan pengendalian kesehatan masyarakat
presentasi vektor dan pengendalian kesehatan masyarakatpresentasi vektor dan pengendalian kesehatan masyarakat
presentasi vektor dan pengendalian kesehatan masyarakat
 
Konsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit Berjangkit
Konsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit BerjangkitKonsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit Berjangkit
Konsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit Berjangkit
 
Vektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptxVektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptx
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Vii pengendalian vektor
Vii  pengendalian vektorVii  pengendalian vektor
Vii pengendalian vektor
 
Makalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifMakalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventif
 
Bab v diagnosis hama tanaman
Bab v  diagnosis hama tanamanBab v  diagnosis hama tanaman
Bab v diagnosis hama tanaman
 
Konsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksiKonsep dasar infeksi
Konsep dasar infeksi
 

Integrated pest management

  • 2. 1. Integrated atau Terpadu berarti menyusun bagian-bagian yang terpisah menjadi satu unit yang lebih lengkap atau membawa bagian-bagian tertentu menjadi satu kesatuan. 2. Pest atau Hama adalah setiap organisme yang bersifat merusak atau mempunyai potensi merusak terhadap tanaman, produk- produk tanaman, produk dan bahan pangan, ternak dan manusia, atau suatu organisme yang mampu mengurangi jumlah, mutu atau harga sumber pangan manusia. 3. Management atau Manajemen diartikan sebagai menangani sesuatu dengan penuh keahlian. PENGERTIAN INTEGRATED PEST MANAGEMENT
  • 3. 1. Identifikasi; mengidentifikasi hama (serangga dan tikus). 2. Monitoring; memonitor populasi hama dan/atau kerusakannya. 3. Keputusan Tindakan (Action Decisions); menggunakan tingkat kerusakan (injury level) dan tingkat tindakan (action level) untuk memutuskan kapan dilakukan treatment pengendalian hama. 4. Treatment, penggunaan treatment terhadap hama, termasuk tindakan pencegahannya. 5. Evaluasi; mengevaluasi akibat/pengaruh treatment PROGRAM IPM TERDIRI ATAS 5 LANGKAH UTAMA :
  • 4. (1). Penyusunan Kebijakan Program Pengendalian Hama, kaitannya dengan program sanitasi dan (2). Pengangkatan Kordinator Program Pengendalian Hama SEBELUM MENGINJAK LIMA HAL TADI PERLU MEMPERHATIKAN 2 HAL DIBAWAH INI :
  • 5. 1. Memelihara catatan semua hama yang terlihat oleh pegawai pengolahan pangan dan gudang. 2. Melakukan kontak utama dengan operator pest control professional dan mengkomunikasikan semua masalah hama yang timbul. 3. Mengkomunikasikan kebijakan atau prosedur yang berhubungan dengan program sanitasi untuk mengendalian hama. 4. · Menjamin bahwa praktek-praktek penanganan hama oleh operator pest control profesioanal sejalan dengan program IPM. 5. Memelihara dokumen semua penggunaan pestisida. Melakukan evaluasi manajemen hama terpadu secara teratur. TUGAS DARI KOORDINATOR IPM :
  • 6. a. Potensi Reproduksi : merupakan jumlah keturunan maksimum yang dapat dihasilkan hama betina. b. Suhu dan Kelembaban : Umumnya semakin tinggi suhu (sampai batas tertentu) serangga semakin cepat berkembangbiak. c. Ketersediaan Makanan : Makanan merupakan faktor terpenting bagi perkembangan semua jenis hama. Menghilangkan sumber makanan melalui penyimpanan dan sanitasi yang baik dapat membuat hama kelaparan, sehingga pertumbuhan populasi dapat dikurangi. d. Ketersediaan Air : Air merupakan komponen kunci untuk kehidupan e. Menutupi/menghilangkan retakan-retakan sumber air merupakan tindakan yang penting bagi pengendalian hama. Semakin luas gerakan hama (semakin mobil), semakin sulit untuk menghilangkan sumber-sumber air baginya. Misalnya, untuk, Tikus sangat sulit menghilangkan asal sumber air bagi kehidupannya. e. Tersedianya Habitat : Habitat adalah tempat dimana hama dapat hidup. Hal ini termasuk tempat istirahat, sembunyi, perlindungan ataupun tempat tinggal dan Bersarang f. Musuh Alami : IDENTIFIKASI HAMA. :
  • 7. 1. Mendetaksi populasi hama pada tahap dini, pada saat lebih mudah untuk dikontrol. 2. Mendapatkan pusat populasi hama dan membatasi penyebarannya 3. Menilai besarnya populasi hama dan kerusakan yang ditimbulkannya. 4. Menentukan layout bangunan dan mencatat kondisi yang mendukung timbulnya masalah hama. 5. Mengevaluasi keberhasilan program pengendalian hama. MONITORING DIGUNAKAN UNTUK :
  • 8. 1. Mengamati tanda-tanda kehadiran atau adanya hama (pest signs) dalam bentuk form 2. Mengisi log sheet Pest Sighting (pencatatan hama yang terlihat) dalam bentuk form 3. Peralatan untuk menangkap atau menjebak hama (untuk memonitor hama di malam hari). DALAM MELAKUKAN MONITORING DILAKUKAN HAL- HAL BERIKUT :
  • 9. • Kunci untuk membuka ruangan dan akses ke tempat-tempat yang harus diinspeksi. • Peta bangunan atau seseorang yang mengetahui seluk beluk bangunan. • Lampu senter yang kuat. • peralatan untuk membuka kayu. • Topi yang keras dan alas siku dan lutut. • Gelas pembesar (pembesaran 10 – 15 X) untuk identifikasi serangga dan vial untuk mengumpulkan contoh serangga. • Cermin tangan • Buku dan alas catatan serta pensil. • Petunjuk untuk identifikasi hama. CARA MONITORING DENGAN INSPEKSI VISUAL
  • 10. 1. Apakah hama ada ? 2. Bagaimana hama ini dapat masuk ke tempat ini ? Darimana hama ini berasal ? 3. Dimana hama bersembunyi dan hidup ? 4. Faktor-faktor apa saja yang menarik hama ke tempat ini ? 5. Bagaimana tempat masuk hama, bahan-bahan dan hal-hal yang menarik hama, dan tempat sembunyi hama dapat dihilangkan PERTANYAAN YANG HARUS DIAJUKAN KEPADA DIRI SENDIRI SELAMA MELAKUKAN INSPEKSI DIDAERAH-DAERAH YANG MUDAH DISERANG HAMA ANTARA LAIN :
  • 11. · Merapatkan atau melapis pintu, jendela, dan jalan potensial lain dimana hama dapat masuk. · Memperbaiki retakan atau potongan atau lubang-lubang yang ada dalam peralatan. · Meningkatkan praktek-praktek sanitasi dan/atau manajemen pembuangan sampah/limbah. · Menghilangkan tempat hidup atau tempat sembunyi hama dengan menutup retakan atau lubang-lubang yang memungkinkan hama dapat tinggal. · Menghilangkan tempat sembunyi hama dan mempermudah jalan untuk inspeksi dengan cara mengurangi keadaan yang berantakan (dipenuhi kertas bekas, karton bekas, barang-barang bekas yang tidak terpakai dan lain-lain). · Penggunaan umpan dan jebakan pada saat terjadi atau ada hama. · Penggunaan pestisida untuk menghilangkan serangan hama. · Inspeksi bulanan memungkinkan juga adanya komentar tentang kemajuan yang dicapai atau tidak dicapai terhadap rekomendasi sebelumnya. JAWABAN DARI PERTANYAAN TADI BISA DIKOMUNIKASIKAN KE KOORDINATOR, SEHINGGA BISA DIHASILKAN SOLUSI BERSAMA.
  • 12. · Inspeksi dan monitoring visual terhadap daerah yang mewakili, meliputi perhitungan jumlah hama per satuan berat atau luas, serta perhitungan kerusakan yang terjadi. · Melakukan sampling atau pengambilan contoh secara acak untuk mendapatkan unit contoh yang dianalisis kerusakan atau serangan hama serangga pada makanan yang disimpan terutama di gudang. · Penggunaan jebakan menggunakan pheromon, yaitu menggunakan jebakan lem yang dilengkapi umpan pheromon untuk menarik serangga. Atau penggunaan jebakan baik lem atau kurungan · Data sejarah gudang atau gedung dalam hubungannya dengan serangan hama, untuk mencari pola serangan yang terjadi. METODE MONITORING HAMA SERANGGA
  • 13. · Dropping atau feses (bentuk dan ukuran menunjukkan spesies tikus) · Urin tikus (berpendar atau berfluorescent di bawah cahaya ultraviolet) · Jejak (pada debu dilantai atau permukaan lunak dan di tanah yang lembab) · Kerusakan hasil gigitan/pengeratan · Lubang tikus di dekat dinding di luar gedung · “Jalan Lari” tikus yaitu daerah biasanya lewat dinding dimana tikus biasa lari atau lewat yang tidak mengandung debu atau benda kotor lainnya. · Tanda-tanda berminyak sepanjang dinding tempat lari tikus (berasal dari minyak atau kotoran yang melekat pada bulu tikus). · Tikus hidup atau mati · Suara tikus · Bau tikus terutama mencit. MONITOR DAN INSPEKSI TIKUS