SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
Makalah Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


     KETERKAITAN MIPA, TEKNOLOGI, DAN
              MASYARAKAT
                                      D
                                      I
                                      S
                                      U
                                      S
                                      U
                                      N

                                     Oleh
                               Kimia Dik A 2010
                                 Kelompok I :
                                  Eli Yusnita
                           Herry Purwanto Panjaitan
                            Khairatun Nisa Manik
                                Tridarno Purba
                                  Tukma Sari




         Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
                    Universitas Negeri Medan
                        Sumatera Utara
                              2012
BAB I
                                      PENDAHULUAN

         A.     Latar Belakang
         Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu konsep pembelajaran tentang alam dan
mempunyai hubungan yang sangat luas yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi,
karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang
mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil
penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
         Dengan demikian, IPA memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Kemajuan IPTEK yang begitu pesat sangat mempengaruhi perkembangan dalam dunia
pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia yang merupakan bagian dari Negara-negara
berkembang dan Negara-negara maju. Pendidikan IPA telah berkembang di Negara-negara maju
dan telah terbukti dengan adanya penemuan-penemuan baru yang terkait dengan teknologi. Akan
tetapi di Indonesia sendiri belum mampu mengembangkannya.
         Pendidikan IPA di Indonesia belum mencapai standar yang diinginkan, padahal untuk
memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Sains penting dan menjadi tolak ukur
kemajuan bangsa. Pendidikan di Indonesia yang sangat kurang atau masih sangatlah minim ini
yang menyebabkan Dirinya tidak mampu menciptakan suatu teknologi sendiri dari hasil
pemikiran atau tingkat kekreativan maupun kecerdasannya. Sehingga, inilah yang menjadi
pendorong utama, teknologi yang di konsumsi oleh masyarakat Indonesia berasal dari Luar
Negaranya. Maka dari itu, perlu adanya suatu pendidikan maupun bimbingan yang mampu
mengolah sumber daya manusia di Indonesia menjadi Sumber Daya Manusia yang berguna,
kreatif, dan cerdas.
         Gerakan reformasi dalam pembelajaran sains dan teknologi di sekolah, tiada lain
menjadikan warga negara melek akan sains dan teknologi (scientific and technological literacy)
sebagaimana apa yang dilakukan dan telah dimulai dalam dua dekade terakhir oleh negara-
negara maju. Perkembangan Iptek yang semakin pesat perlu perhatian oleh guru dan peserta
didik. Dalam hal ini peserta didik perlu dipersiapkan untuk mengenal, memahami, dan
menguasai Iptek dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya. Persiapan seawal mungkin
sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan yang semakin meningkat.
Berbagai tantangan muncul, antara lain menyangkut peningkatan kualitas hidup, pemerataan
hasil pembangunan, partisipasi masyarakat, dan kemampuan untuk mengembangkan sumber
daya manusia.
         Pendidikan IPA sebagai bagian dari pendidikan umumnya memiliki peran penting dalam
peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas,
yaitu manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di
masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saat ini, Iptek sudah mengalami peningkatan, namun pembelajaran masih didominasi
   dengan penggunaan metode ceramah atau metode yang masih konvensional yang kegiatannya
   lebih berpusat pada guru (teacher centered). Dalam hal ini tentu saja aktivitas siswa dapat
   dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru, mencatat hal-hal yang dianggap penting
   sehingga siswa cenderung dituntut untuk membenarkan apa yang dikatakan oleh guru tanpa
   usaha untuk membuktikan kebenarannya.
          Dalam proses pembelajaran guru hanya menjelaskan IPA sebatas produk (yang sudah
   ada) dan sedikit proses tanpa pembuktian. Salah satu alasan yang menyebabkan adalah
   banyaknya materi yang harus dibahas dan diselesaikan berdasarkan kurikulum yang berlaku.
   Padahal, dalam membahas IPA tidak cukup hanya menekankan pada produk, tetapi yang lebih
   penting adalah proses untuk membuktikan atau mendapatkan suatu teori atau hukum. Oleh
   karena itu, metode, pendekatan dan alat peraga/praktikum sebagai alat media pendidikan untuk
   menjelaskan IPA sangat diperlukan. Tujuan pembelajaran secara umum adalah agar siswa
   memahami konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan
   tentang alam sekitar untuk mengembangkan pengetahuan tentangproses alam sekitar, mampu
   menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala alam dan mampu menggunakan
   teknologi untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
          Salah satu cara untuk dapat menciptakan sumber daya manusia berkualitas, guru dalam
   mengajar dapat menggunakan beberapa metode dan pendekatan. Dalam hal ini, salah satu
   pendekatan yang sesuai dengan perkembangan Iptek adalah pendekatan Sains Teknologi
   Masyarakat (STM), karena pendekatan ini memungkinkan siswa berperan aktif dalam
   pembelajaran dan dapat menampilkan peranan sains dan teknologi di dalam kehidupan
   masyarakat. Maka dari itu dalam makalah ini penulis akan menyajikan pengaruh IPA dan
   Teknologi terhadap pengaruhnya kepada masyarakat, sehingga kita tidak terlalu mengagungkan
   yang namanya IPTEK dan Teknologi, dan kita juga bisa juga memilah apa-apa yang positif
   didalamnya tanpa harus mengabaikan segalanya.

          B.      Rumusan Masalah
          Adapun yang menjadi rumusan-rumusan permasalahan mengenai materi makalah ini
   adalah sebagai berikut:
   1. Apakah Pengertian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Pendidikan IPA, dan Sains, serta
      kaitan antara IPA terhadap Teknologi?
   2. Apakah Defenisi dari Sains Teknologi Masyarakat?
   3. Jenis-jenis pengetahuan apa saja yang berkembang dalam masyarakat?
   4. Bagaimana peranan IPA dan Teknologi dalam masyarakat?
   5. Apa saja dampak IPA dan Teknologi terhadap masyarakat?

         C.    Tujuan
         Adapun yang menjadi tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Pengertian IPA, Pendidikan IPA, dan sains, serta kaitan antara IPA terhadap
  teknologi
2.    Mengetahui Defenisi dari Sains Teknologi Masyarakat
3.    Mengetahui jenis-jenis pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat
4.    Mengetahui peranan IPA dan Teknologi dalam masyarakat
5.    Mengetahui dampak IPA dan Teknologi dalam masyarakat

            D.      Manfaat
     Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan yang dapat kita dipetik dari makalah ini adalah
     sebagai berikut :
        1. Mahasiswa Mengetahui Pengertian IPA, Pendidikan IPA, dan sains, serta kaitanantara
            IPA terhadap teknologi
        2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat
        3. Mahasiswa mengetahui Defenisi dari Sains Teknologi Masyarakat
        4. Mahasiswa mengetahui peranan IPA dan Teknologi dalam masyarakat
        5. Mahasiswa mengetahui dampak IPA dan Teknologi dalam masyarakat
BAB II
                                      PEMBAHASAN

A. Pengertian IPA, Pendidikan IPA, dan Sains
      1.     IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

        IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan
menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan dididapatkan dari hasil
eksperimen atau hasil observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan.
        Menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang diperoleh atau
disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait
mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”.
        Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi yang terkait dengan objek alam serta
persoalannya. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan
alam semesta serta proses materi dan sifatnya. IPA terdiri dari tiga aspek yaitu aspek Fisika,
aspek Biologi dan aspek Kimia. Pada aspek Fisika IPA lebih memfokuskan pada benda-benda
tak hidup. Pada aspek Biologi IPA mengkaji pada persoalan yang terkait dengan makhluk hidup
serta lingkungannya. Sedangkan pada aspek Kimia IPA mempelajari gejala-gejala kimia baik
yang ada pada makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada di alam.

       2.     Pendidikan IPA

        Berdasarkan uraian di atas mengenai pengertian pendidikan dan IPA maka dapat
disimpulkan bahwa pendidikan IPA merupakan penerapan dalam pendidikan dan IPA untuk
tujuan pembelajaran termasuk pembelajaran di SMP.
        Pendidikan IPA menurut Tohari (1978:3) merupakan “usaha untuk menggunakan tingkah
laku siswa hingga siswa memahami proses-proses IPA, memiliki nilai-nilai dan sikap yang baik
terhadap IPA serta menguasai materi IPA berupa fakta, konsep, prinsip, hokum dan teori IPA”.
Sedangkan Pendidikan IPA menurut Sumaji (1998:46) merupakan “suatu ilmu pegetahuan social
yang merupakan disiplin ilmu bukan bersifat teoritis melainkan gabungan (kombinasi) antara
disiplin ilmu yang bersifat produktif”.
        Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPA merupakan suatu
usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengungkap gejala-gejala alam dengan menerapkan
langkah-langkah ilmiah serta untuk membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa sehingga
siswa dapat memahami proses IPA dan dapat dikembangkan di masyarakat.
        Pendidikan IPA menjadi suatu bidang ilmu yang memiliki tujuan agar setiap siswa
terutama yang ada memiliki kepribadian yang baik dan dapat menerapkan sikap ilmiah serta
dapat mengembangkan potensi yang ada di alam untuk dijadikan sebagai sumber ilmu dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian pendidikan IPA bukan hanya sekedar teori akan tetapi dalam setiap
   bentuk pengajarannya lebih ditekankan pada bukti dan kegunaan ilmu tersebut. Bukan berarti
   teori-teori terdahulu tidak digunakan, ilmu tersebut akan terus digunakan sampai menemukan
   ilmu dan teori baru. Teori lama digunakan sebagai pembuktian dan penyempurnaan ilmu-ilmu
   alam yang baru. Hanya saja teori tersebut bukan untuk dihapal namun di terapkan sebagai tujuan
   proses pembelajaran. Melihat hal tersebut di atas nampaknya pendidikan IPA saat ini belum
   dapat menerapkannya.
           Perlu adanya usaha yang dilakukan agar pendidikan IPA yang ada sekarang ini dapat
   dilaksanakan sesuai dengan tujuan awal yang akan dicapai, karena kita tahu bahwa pendidikan
   IPA tidak hanya pada teori-teori yang ada namun juga menyangkut pada kepribadian dan sikap
   ilmiah dari peserta didik. Untuk itu maka kepribadian dan sikap ilmiah perlu ditumbuhkan agar
   menjadi manusia yang sesuai dari tujuan pendidikan.
           3.      Sains

           IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut Suyoso (1998:23)
   merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-
   hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode
   dan berlaku secara universal”. Sains timbul dari rasa ingin tahu melalui pengamatan dan
   pengalaman yang dilakukan dan menghasilkan sebuah pengetahuan. Pengetahuan ini kemudian
   akan menjadi sebuah ilmu pengetahuan ketika pengetahuan tersebut bersifat kumulatif, logis,
   objektif, metodik, sistematik dan general yang kemudian timbullah yang namanya IPA/ Sains.

   B. Interaksi Sains-Teknologi-Masyarakat
          1.     Sains dan teknologi memiliki hubungan Simbiosis
   Artinya teknologi (teknolog) menerapkan sains untuk menghasilkan produk-produk teknologi
   baru, instrument baru, dan teknik-teknik yang baru bermanfaat.
           2.    Teknologi dan Sains memiliki hubungan tidak pernah terpisah
          Tanpa ilmu = Tidak lahir teknologi.
          Tanpa teknologi = Ilmu sulit berkembang.
          3.     Masyarakat melahirkan teknologi dan sains
   Manusia             tercipta    sebagai         makhluk yang paling              sempurna
   yang mampu melahirkanperkembangan sains dan teknologi. Jadi sains dan teknologi tidak akan
   lahir, jika manusia tidak ada.
   C. Keterkaitan antara MIPA dan Teknologi

           Soedijarto mengemukakan bahwa dalam menghadapi abad ke-21 ada tiga indikator utama
   dari hasil pendidikan yang bermutu dan tercermin dari kemampuan pribadi lulusannya, yaitu :
1)   Kemampuan untuk bertahan dalam kehidupan,
2)   Kemampuan untuk meningkatkan kualtas kehidupan, baik dalam segi social budaya, dalam
   segi politik, segi ekonomi, maupun dalam segi fisik biologis, dan
3)      Kemampuan untuk belajar terus pada pendidikan lanjutan.
              Salah satu masalah kehidupan yang akan dihadapi para lulusan peserta didik adalah
     adanya perubahan masa yang akan datang yang belum pasti bentuk dan arahnya, namun, yang
     pasti adalah adanya tantangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia yang salah
     satunya teknologi.
              Nana Syaodih S mengemukakan bahwa sebenarnya sejak zaman dahulu teknologi sudah
     ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dahulu
     memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah
     menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
              Anglin mendefenisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta
     pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli lain, Kast
     dan Rosenweig menyatakan teknologi is the art of utilizing scientific knowledge. Sedangkan
     Iskandar Alisyahbana merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang teknologi yaitu cara
     melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga
     seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,
     pancaindra, dan otak manusia.
              Dari pengertian diatas tampak bahwa kehidupan manusia tidak lepas dari adanya
     teknologi. Artinya, teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada
     cirri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
              Pada abad ke-IV, antara pendidikan MIPA dan Teknologi dulunya tidak dikaitkan, dalam
     artian berdiri sendiri, dimana pendidikan MIPA hanyalah MIPA tanpa teknologi, dan teknologi
     hanyalah teknologi tanpa MIPA. Tetapi sekarang MIPA itu dikaitkan dengan teknologi artinya
     bahwa MIPA itu bagaimana diterapkan atau dikaitkan dengan teknologi. Sedangkan society,
     masyarakat tidak lagi dari kebutuhan IPA dan teknologi itu sendiri.
              Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM) atau biasa juga di Indonesia disebut
     dengan Salingtemas (Sains-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat) mulai berkembang pada
     dasarwarsa 70-an, sebagai reaksi dari pola pengajaran sains post-Sputnik. Titik penekanan dari
     pola ini adalah mengembangkan hubungan antara pengetahuan ilmiah siswa dengan pengalaman
     keseharian mereka. Paling tidak terdapat beberapa konteks dalam pedekatan STM ini. Konteks
     konteks tersebut adalah sebagai berikut :
              1.      Interaksi sehari-hari siswa dengan dunia sekitarnya
              Suatu pengetahuan ilmiah yang luas akan memperkaya kehidupan individu, juga
     membuat berbagai pengalaman untuk diinterpretasi pada tahap yang berbeda. Pengembaraan di
     kebun atau hutan misalnya, akan memperoleh suatu pengalaman yang lain bila si
     pengembara/siswa tersebut memiliki pengetahuan biologi dan geologi. Berhubungan dengan hal
     ini juga adalah ketika pengetahuan ilmiah digunakan dalam menyelesaikan masalah praktis yang
     bisa muncul kapan saja di sekitar rumah tangga, seperti memperbaiki mainan atau peralatan
     listrik yang rusak.
              Namun, hal ini sudah lama disadari bahwa jika guru ingin siswanya mampu melakukan
     aplikasi pengetahuan ilmiah, maka latihan yang diberikan untuk hal itu harus lebih banyak.
     Untuk kebanyakan siswa, hal ini tidak datang secara alami, dan pengetahuan serta keterampilan
yang dipelajari di kelas sains biasanya disimpan dalam “kotak ingatan” yang berbeda dengan
   yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
           2.     Cakupan yang lebih luas antara sains melalui teknologi terhadap masyarakat
           Dengan tujuan ini pengajaran sains bergerak keluar dari sekedar pengajaran sains di
   kelas. Berbagai materi mulai dari dampak pencemaran udara terhadap lingkungan seperti efek
   rumah kaca yang berlanjut ke hujan asam, pemanasan global dan perubahan iklim dipelajari di
   kelas sains. Ruang lingkup STM lebih luas dari sekedar komponen sains dari hal tersebut, namun
   ke segala hal detil yang mempengaruhi kelangsungan hidup umat manusia secara keseluruhan.
   Pada pola ini pemahaman sains harus benar-benar dipahami dan ini melibatkan pengajaran sains
   pada tahapan yang lebih tinggi. Sehingga hal ini akan memberikan tantangan yang berarti bagi
   guru sains di kelas untuk menyesuaikan diri terhadap pembahasan permasalahan yang diulas
   dengan taraf pengetahuan siswa.
           Pembahasan berbagai permasalahan STM akan membawa kepada pemahaman hal apa
   yang perlu dilakukan untuk menangani atau mencegah hal tersebut terjadi serta faktor apa saja
   yang terlibat atau tidak terhadap masalah tersebut membawa berbagai pengetahuan dan
   kepercayaan di luar pengajaran sains, dan hal nilah yang harusnya diintregrasikan dalam
   pengetahuan ilmiah. Para siswa diharapkan untuk dapat mulai melihat bahwa walaupun
   pengetahuan ilmiah berada di belakang permasalahan tersebut namun hal itu tidaklah cukup,
   diharapkan siswa melakukan tindakan bijak sebagai anggota masyarakat dalam memelihara
   kelestarian alam. Sehingga siswa belajar menyadari beberapa hal keterbatasan dalam sains yang
   merupakan bekal berarti bagi kehidupannya.
           3.     Pendekatan sikap dan nilai ilmiah
           Pendekatan ini dapat dilakukan dalam dua penekanan yang berbeda. Yang pertama
   melibatkan usaha untuk mengembangkan berbagai sikap tersebut yang dilihat sebagai sifat-sifat
   ilmuwan yang bila dikembangkan akan membantu siswa menyelesaikan persoalan sejenis seperti
   halnya ilmuwan menyelesaikannya.
           Beberapa sikap tersebut diantaranya adalah:
   a. Mengetahui butuhnya bukti sebelum membuat klaim pengetahuan
   b. Mengetahui butuhnya berhati-hati ketika melakukan interpretasi pada hasil
       percobaan/pengamatan
   c. Kemauan untuk mempertimbangkan interpretasi lain yang juga masuk akal
   d. Kemauan untuk melakukan aktivitas percobaan secara hati-hati
   e. Kemauan untuk mengecek bukti dan interpretasinya
   f. Mengakui keterbatasan penyelidikan secara ilmiah

           Penekanan yang kedua adalah mengembangkan sikap-sikap khusus terhadap alam sekitar,
   mata pelajaran selain sains ataupun dasar untuk karir masa depan seperti halnya sikap terhadap
   sains. Berbagai sikap tersebut seperti:
a)   Rasa ingin tahu tentang alam fisik dan biologis dan bagaimana hal itu bekerja
b)   Kesadaran bahwa sains dapat menyumbangkan hal untuk mengatasi masalah individu
   ataupun global
c)     Suatu antusiasme terhadap pengetahuan ilmiah dan metodanya
d)    Suatu pengakuan bahwa sains adalah aktivitas manusia bukan sesuatu yang mekanis
e)     Suatu pengakuan pentingnya pemahaman ilmiah dalam dunia yang modern
f)     Suatu kenyataan bahwa pengetahuan ilmiah bisa digunakan untuk maksud baik maupun jahat
g)     Suatu pemahaman hubungan antara sains dan bentuk aktivitas manusia lainnya
h)     Suatu pengakuan bahwa pengetahuan dan pemahaman sains berbeda dengan yang dilakukan
     sehari-hari

             Berbagai sikap di atas secara jelas berhubungan dengan sains, dan akan berpotensi terus
     berkembang khususnya ketika siswa terlibat dalam pelajaran sains di sekolah. Namun, terdapat
     juga sikap-sikap positif lainnya yang mana seorang guru sains dapat juga meneguhkan dan
     memperkuatnya seperti rasa tanggung jawab, kesediaan untuk bekerja sama, toleransi, rasa
     percaya diri, menghargai orang lain, kebebasan, dapat dipercaya dan kejujuran intelektual.
     Pengembangan sikap-sikap ini biasanya merupakan konsekwensi tidak langsung dari seluruh
     pengalaman di sekolah maupun di dunia luar. Tidak seorang gurupun atau sekumpulan kegiatan
     yang akan bertanggung jawab terhadap sikap siswa terhadap sains. Penelitian dalam pendidikan
     misalnya, menunjukkan betapa kuatnya pengaruh hidden curriculum dibanding isi materi
     kurikulum terhadap cara pandang siswa terhadap dirinya, guru, sekolah maupun proses
     pendidikan. Namun, walaupun perubahan sikap adalah hal yang lambat dibanding pertambahan
     pengetahuan dan pengurukannya juga sulit dilakukan, hal ini tidak menjadikan bahwa hal itu
     tidak perlu dilakukan.
             Pendekatan sifat alamiah dari sains adalah pendekatan yang membawa berbagai implikasi
     yang terkesan rumit baik bagi siswa maupun guru. Siswa yang belajar di kelas yang paling tidak
     mendapat tiga mata pelajaran sains (biologi, fisika dan kimia) akan berhadapan dengan beragam
     guru sains yang juga beragam sikap dan pandangannya tentang sains. Hal ini berpotensi untuk
     menimbulkan kebingungan siswa, sudut pandang guru yang mana yang memang lebih tepat?
     Cara yang lebih baik adalah dengan mengakui adanya keberagaman pandangan tentang sains dan
     kesulitannya mencari suatu konsensus, untuk kemudian mendiskusikan kekuatan dan kelemahan
     berbagai pandangan tersebut. Salah satu cara yang telah diterapkan adalah dengan pendekatan
     sejarah dan filsafat sains (History and Philosophy of Science) yaitu dimana siswa terlibat dalam
     mempelajari dan menganalisis sebab-sebab historis dimana prestasi sains berlangsung.

            Nampak bahwa sains dan teknologi memiliki titik mulai berbeda. Kegiatan sains (saintis)
     diawali dengan bertanya kepada alam atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang dunia
     kealaman (natural), sedangkan kegiatan teknologi (teknolog) diawali dari masalah-masalah yang
     sedang dihadapi manusia dalam berinterkasi dengan lingkungan/alam.
            Keduanya berinteraksi terutama pada dua hal, yaitu penerapan metode inquiry dan
     penerapan metode pemecahan masalah, proses eksplanasi fenomena alam, dan proses
     penyelesaian masalah yang dihadapi manusia dalam beradaptasi dengan lingkungan / alam.
D. Sains Teknologi Masyarakat

1. Sejarah timbulnya STS (Sains Teknology Society)

        ST didirikan tahun 1979, bertujuan untuk mengembangkan Sains dan Teknologi sebagai
bagian dari pendidikan umum masyarakat setiap Negara. Yang kemudian muncullah sebuah
organisasi internasional baru yaitu SE yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan sains
diseluruh dunia dengan cara menukar-menukar informasi dalam pertemuan-pertemuan ilmiah,
penerbit newsletter, buku pegangan bagi para sains dan lain-lain. Meskipun ICASE tidak
mencantumkan “Teknologi“ dalam nama organisasinya karena didirikan sejak tahun 1973,namun
kegiatan dan penelitiannya dalam bidang sains dan teknologi. Pada symposium ke-7 dinegeri
belanda ICASE berubah nama menjadi IOSTE, dengan harapan terjadinya inovasi dalam
pendidikan sains didunia dengan jalan memilih dan mengefektifkan strategi pembelajaran
melalui pengalaman.
        Adanya dampak negatif dari teknologi mengakibatkan timbulnya usaha-usaha untuk
menanggulangi dan memperbaikinya dengan konsep-konsep ilmiah yang dimilikinya. Maka dari
itu pada pertemuan IOSTE sebelumnya disarankan agar pendidikan sains dan teknologi yang
disajikan menggunakan “topik” dan “unit” yang menyatakan bahwa dilkasanakannya Science-
technology-society atau pendekatan STS dalam pendidikan sains. Hingga pada suatu ketika ada
yang mengusulkan untuk menggantinya dengan STSE atau Science-Teknology-Enviroment
(STE). Ada yang berpendapat agar pendidikan sains technology dinyatakan dengan pendidikan
lingkungan atau pendidikan saja dengan alasan, pada saat ini pendidikan sains tidak dapat lagi
disajikan tanpa dikaitkan dengan teknologi untuk kebutuhan masayarakat. Apapun namanya,
yang penting adanya perubahan pandangan para guru dan adanya keinginan untuk mengubah
atau memodifikasi pembelajarannya sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat membangun
dan membentuk pengetahuannya mengenai konsep-konsep tertentu melalui berbagai kegiatan
yang dirancang guru. Dan yang paling penting adalah mengembangkan kemampuan intelektual
anak sehingga dapat berfikir kritis dan menanggapi permasalahan baik didalam maupun diluar
sekolah “ Dikutip dari clipping service Anna Poedjiadi, FMIPA-IKIP Bandung ”

2. STM (Sains Teknologi Masyarakat) / STS (Sains Teknology Society)

        Pendidikan sains dengan pendekatan STM adalah suatu bentuk pembelajaran yang tidak
hanya menekankan pada penguasaan konsep-konsep sains saja tetapi juga menekankan pada
peran sains dan teknologi di dalam kehidupan masyarakat untuk memecahkan isu-isu di
dalamnya. Belajar IPA melalui isu-isu sosial di masyarakat yang ada kaitannya dengan IPA dan
Teknologi dirasakan lebih dekat dan belajar IPA melalui isu-isu masyarakat yang ada kaitannya
dengan IPA dan Teknologi dirasakan lebih punya arti dibandingkan dengan konsep-konsep dan
teori IPA itu sendiri.
Salah satu alasan dari pengajaran pengajaran STM ini yaitu untuk membantu siswa dalam
     mengembangkan pengetahuan, skill, yang secara efektif memberikan respon aktif terhadap issue
     sains dan teknologi.

     3. Tujuan Sains Teknology Society (STS)

            1.      Untuk keperluan pribadi (prinsip IPA harus diterapkan dalam kehidupan sehari-
            hari misalnya dalam dunia kesehatan,gizi dan lain-lainnya).
            2.      Issue sosial, dengan adanya STS ini masyarakat mampu dengan mudah
            memahami IPA
            3.      Adanya beberapa profesi atau karier yang banyak berkaitan dengan IPA .
            4.      Akademis atau Disiplin Ilmu, banyaknya warga yang melek / tidak paham
            terhadap sains dan teknologi, yang dapat dicirikan sebagai berikut :
a)    Mempunyai pengetahuan yang luas (Sains dan Teknologi)
b)    Skill (keterampilan proses), mampu bertindak ilmiah
c)    Belajar terus menerus (meskipun tidak disekolah)
d)    Faham keterbatasan sains dan teknologi
            5.      Program STS dapat menyiapkan siswa dalam menggunakan sains untuk
            memperbaiki kehidupannya dan sebagai penghalang atas pertambahan teknologi dunia
            6.      Program STS menyiapkan siswa dalam mengembangkan sains dengan penuh
            tanggung jawab dengan sains dan teknologi oriented issues.
            7.      Program STS membuat kita lebih mengenal pokok pengetahuan dalam sains dan
            teknologi sehingga siswa dapat deal with STS issue.
            8.      Program STS menyiapkam siswa untuk lebih aktif dan berpengalaman dalam
            membuat keputusan dan memberikan keuntungan untuk memilih karier terhadap sains
            dan teknologi.

     E. Domain Program/Pendekatan Teknologi
     Ada enam Domain utama teknologi untuk pengajaran dan penilaian, yaitu :
     1. Domain Konsep
     2. Domain Proses
     3. Domain Kreativitas
     4. Domain Sikap
     5. Domain Aplikasi
     6. Domain Keterkaitan
            Domain Konsep meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, hukum (prinsip-prinsip), serta teori
     dan hipotesis yang digunakan oleh para saintis.
            Domain proses meliputi aspek-aspek yang berhubungan bagaimana cara saintis berpikir
     dan bekerja, misalnya observasi, ekplanasi, pengorganisasian data, dan pembuatan grafik dan
     sebagainya.
Domain kreativitas meliputi visualisasi-produksi gambaran mental, pengkombinasian
     objek dan ide atau gagasan dalam cara baru, memberikan ekplanasi terhadap objek dan
     peristiwa-peristiwa yang dijumpai dan sebagainya.
             Domain Sikap meliputi pengembangan sikap positif terhadap guru-guru dan pelajaran
     sains disekolah, kepercayaan diri, motivasi, kepekaan, daya tanggap, dan rasa kasih sayang
     terhadap manusia.
             Domain Aplikasi dan keterkaitan meliputi melihat / menunjukkan contoh konsep-konsep
     ilmiah dalam kehidupan sehari-hari, menerapkan konsep sains dan keterampilan pada masalah
     teknologi sehari-hari.

     F. Jenis-jenis Pengetahuan

             Ilmu sains dan teknologi timbul dimulai dengan adanya pengetahuan-pengetahuan yang
     timbul dari manusia terdahulu yang kemudian dapat digolongkan atas 4 pengetahuan yaitu :
     1. Pengetahuan Tahayul atau Mithos
             Mithos adalah suatu penjelasan atas fakta yang tidak ada kebenarannya, hanya diduga
     dan dipercaya begitu saja. Semua suku bangsa pada zaman dahulu mempunyai mithos dan
     legenda. Legenda adalah cerita rakyat yang berdasarkan mithos.
             Contohnya, pada zaman dahulu orang percaya pelangi adalah tangga bidadari yang turun
     mandi, bunyi burung hantu adalah tanda munculnya bencana, kaisar Jepang adalah keturunan
     dewa matahari. Rakyat percaya dan menerima mithos karena keterbatasan-keterbatasan
     kemampuan pikiran manusia pada saat itu dan dorongan ingin tahunya sudah terpenuhi. Manusia
     tidak sanggup menjelaskan secara benar dan ilmiah tentang segala sesuatu yang diamatinya maka
     muncullah penjelasan yang bersifat tahayul.
     2. Pengetahuan ilmiah
             Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dengan
     pengamatan panca-indera dan penalaran akal budi disusun secara sistematis untuk menjeaskan
     fakta yang sedang dihadapi, yang merangsang panca-indera dan pikiran manusia. Pengetahuan
     ilmiah dapat dibagi lagi seperti berikut ini.
a)     Fakta, objektif, benar
b)      Pengetahuan ilmiah
c)     Tafsiran, fakta, benar, objektif
d)     Salah, subjektif
             Manusia berhadapan dengan fakta alam semesta, makhluk hidup atau benda mati.
     Kemudian menjelaskan fakta itu atau memberi tafsiran pada fakta yang dihadapinya. Penjelasan
     fakta yang sesuai dengan kenyataan merupakan fakta objektif yang tidak dapat dibantah lagi.
     Misalnya hukum Archimedes, bahwa benda padat yang tercelup dalam fluida, berkurang
     beratnya sebesar zat fluida yang dipindahkannya.
             Suatu teori pengetahuan adakalanya hanya bersifat tentatif artinya suatu teori
     pengetahuan pada suatu ketika gugur karena ditemukan fakta yang tidak mendukung teori
     tersebut. Berabad-abad lamanya manusia menganut pendapat Aristoteles tentang peredaran
matahari dan planet-planet bahwa mataharilah yang beredar mengelilingi bumi. Pendapat itu
menjadi gugur setelah Copernicus pada abad 16 menemukan bahwa bumilah yang beredar
mengelilingi matahari. Menarik kesimpulan yang terlalu jauh atau membuat ekstrapolasi yang
terlalu jauh dari beberapa buah fakta saja mengandung resiko tentang kebenaran ilmiah,
kemungkinan benar, kemungkinan salah.
3. Pengetahuan Super-natural
         Pengetahuan super-natural adalah pengetahuan yang tidak termasuk pada tahayul dan
pengetahuan ilmiah, namun mempunyai fakta. Pengetahuan super-natural tidak dapat dijangkau
dengan panca-indera maupun akal budi, sifatnya transrasional (di luar jangkauan akal budi).
Karena itu pengetahuan ini tidak ditanggapi dengan akal budi dan bukan objek pengetahuan
ilmiah dan IPA, tetapi masalah percaya, ditanggapi dengan iman, believe it or not yang sifatnya
sangat pribadi dan menyangkut hah-hak asasi manusia.
4.Pengetahuan Ilmiah Semu (Pseudo Science)
         Pengetahuan ilmiah semu adalah pengetahuan yang berdasarkan fakta ilmiah tetapi
dicampur dengan kepercayaan dan hal-hal yang bersifat super-natural. Bangsa Babelonia (daerah
Irak sekarang) kira-kira 2500 SM menyembuhkan penyakit disamping obat juga menggunakan
mantera. Bangsa Babelonia juga ahli dalam ilmu perbintangan dan memberikan nama pada rasi
bintang menurut nama binatang seperti Leo, Scorpio, Pisces dan sebagainya.
         Berdasarkan kedudukan binatang itu mereka meramal nasib seseorang dihubungkan
dengan hari dan bulan kelahirannya. Ilmu perbintangan yang dihubungkan dengan kepercayaan
ramalan nasib disebut astrologi. Astrologi bukan pengetahuan ilmiah melainkan pseudo science.
IPA memanfaatkan hukum-hukum alam untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia bukannya
alam seperti bintang-bintang di langit yang menentukan kehidupan dan nasib manusia. Manusia,
kalau menghadapi hal-hal yang berada diluar kemampuannya, maka manusia memerlukan iman
atau agama. Sebaliknya menghadapi hal-hal yang berada di dalam jangkauan kemampuannya,
manusia memerlukan rasio atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dapat dipelajari dan
dilatih. Dengan kata lain, iman dan rasio, agama dan IPTEK ( ilmu pengetahuan dan teknologi)
selalu berjalan bersama-sama mengiringi kehidupan manusia.
         Makin maju taraf pemikiran dan kebudayaan manusia, wilayah rasio dan IPTEK lebih
dominan dengan kemungkinan masih percaya kepada hal-hal yang bersifat super-natural. Rasio
dan iman, IPTEK dan agama berjalan bersama-sama walaupun IPTEK sudah semakin maju.
Dalam hal ini tepat sekali seperti yang dikatakan oleh Einstein “ Science without religion is
blind”, ilmu pengetahuan tanpa agama adalah buta. “Religion without science is limp”, agama
tanpa imu pengetahuan adalah lumpuh.
         Kemungkinan lain dengan semakin majunya taraf pemikiran dan kebudayaan, manusia
tidak percaya lagi kepada hal-hal yang bersifat super-natural, tidak percaya kepada ajaran agama.
Mereka hanya mengandalkan solusi dari IPTEK untuk mengatasi masalah kehidupan manusia
seperti yana dikatakan Lenin : Sebagai konsekuensi ilmiah, agama harus ditumpas dengan
kekerasan. Sayang Lenin tidak menyaksikan runtuhnya USSR yang dibangunnya dan tidak
menyaksikan patungnya diruntuhkan oleh rakyatnya sendiri yang menderita akibat filsafatnya
yang menyesatkan.
G. Peranan IPA dan Teknologi Terhadap Masyarakat

        Hal ini terlihat bahwa teknologi memiliki peranan yang penting dalam mendukung
pembelajaran apalagi dalam bidang matematika yaitu misalnya :
        1.     Tempat penekaan dugaan siswa dan dan pengujian dugaan
Teknologi memudahkan hal ini karena memungkinkan siswa untuk melakukan berbagai
perhitungan cepat menggunakan kalkulator sehingga akan menghemat waktu. Siswa dengan
demikian dapat memeriksa perhitungan dengan cepat dan akurat sehingga memungkinkan
mereka untuk memeriksa dan mengeksplorasi validitas dugaan mereka.
        2.     Sebagai Fasilitas
Untuk memfasilitasi siswa membangun ide-ide atau konsep-konsep yang lebih maju dan
sebagainya.
        3.     Sebagai Sarana Pendidikan
Sains dan teknologi merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan
kreatifitas termasuk mengembangkan keterampilan dalam pemecahan masalah (problem
solving). Seperti halnya, teknologi membantu kita menghitung sesuatu yang rumit yang kita
tidak sanggup, begitu pula kita dengan mudah mengetahui dan bahkan mendapatkan informasi-
informasi tentang keadaan dunia maupun hal-hal yang baru.
        4.     Sebagai Alat Untuk Memasuki Berbagai Bidang Profesi
Pengetahuan dan keterampilan ilmu sains dan teknologi memungkinkan kita dapat memasuki
berbagai bidang profesi, namun demikian tanpa dibarengi dengan pengembangan kreativitas
pribadi maka keterampilan itu sendiri menjadi tidak berarti dan tidak menjamin dengan
sendirinya masa depan yang cerah atau adanya pengembangan karir pribadi yang pasti.

       H. Dampak IPA dan Teknologi terhadap Masyarakat

        Disamping IPTEK memberi sumbangan positif bagi kehidupan manusia, IPTEK juga
membawa akibat negatif, antara lain sebagai berikut :
        1.      Kerusakan lingkungan hidup
        Pada gelombang kedua, masa industri sampai sekarang kemajuan IPTEK mendorong
manusia menguras sumber daya alam. Akibatnya hutan semakin berkurang, air tercemar, udara
menjadi kotor, lapisan ozon menjadi tipis. Pola pembangunan yang dijalankan adalah human
oriented technology yaitu teknologi yang berpusat pada kepentingan manusia saja tanpa
menghiraukan lingkungan dan makhluk lain. Dewasa ini air bersih semakin langka karena
tercemar oleh zat-zat kimia, sehingga ikanpun sulit untuk hidup. Agar keseimbangan kehidupan
tetap terpelihara, maka penggunaan teknologi dalam pembangunan harus menggunakan pola life-
oriented technology yaitu penggunaan teknologi yang memperhatikan lingkungan, baik
lingkungan biotik maupun abiotik.
        2.      Interaksi social
Pada gelombang agraria hubungan antara manusia dengan manusia lainnya diwarnai
dengan hubungan kekeluargaan, tata krama, semangat gotong royong dan lebih banyak waktu
yang dipakai untuk berkomunikasi antar pribadi. Masyarakat industri mempunyai corak yang
lain, pembangunan di kota mengakibatkan urbanisasi yang menimbulkan masalah sosial manusia
menjadi individualis, pergaulan dan nilai berubah, nilai lama ditinggalkan dan mengikuti nilai
baru yang belum tentu benar.
        3.     Manusia menjadi bagian dari mesin
        Manusia menciptakan teknologi untuk kepentingan manusia sendiri guna meningkatkan
mutu dan jumah produksi. Untuk itu diperlukan peralatan yang canggih dan rumit yang bekerja
secara cepat dan tepat. Dalan keadaan ini manusia hanya menjadi satu bagian dari mesin yang
bekerja secara mekanis dan rutin tanpa pribadi.
        4.     Pengaruh teori evolusi Darwin
        Struggle for existance adalah perjuangan makhluk hidup untuk mempertahankan
hidupnya. Perjuangan untuk hidup ini semakin berat apabila spesies populasinya bertambah.
Inheritance of variations adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan hanya individu yang sesuai dengan lingkungannya yang dapat bertahan hidup.
Survival of the fittest menyatakan bahwa individu yang kuatlah yang dapat bertahan hidup.
        Teori Darwin telah mengilhami beberapa ilmuwan salah satunya Karl Marx yang pada
waktu yang sama sedang menulis bukunya yang terkenal Das kapital. Buku itu tidak dapat
dilanjutkan, karena Karl Marx sendiri mengalami jalan buntu meneruskan jalan pikirnya supaya
masuk akal. Setelah membaca buku Darwin, Karl Marx dapat melanjutkan buah pikirnya tentang
perjuangan antar kelas masyarakat.
        5.     Rekayasa genetika
        Bayi tabung memerlukan beberapa buah pemikiran dan pertimbangan mengenai voetus
yang hidup di dalam tabung. Pada waktu pembuahan terjadi, di dalam tabung hidup lebih dari
satu voetus. dari sekian voetus yang hidup hanya satu voetus dimasukkan ke dalam rahim
sedangkan voetus yang lainnya dibunuh. Masalahnya disini adalah voetus disejajarkan dengan
benih hewan sedangkan menurut para ahli, voetus merupakan satu pribadi benih manusia.
Walaupun hal ini memberikan hal positif bagi yang membutuhkan misalnya dengan
terbentuknya anak melalui tabung tersebut akan tetapi terkadang terjadi masalah-masalah bahkan
penyakit baru baik itu bagi anak maupun ibu yang mengandung.
        6.     Meningkatkan tingkat kemalasan
        Adanya ledakan teknologi yang mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dan
pengembangan sumber daya manusia membuat sebagian manusia lupa dan mulai bermalas-
malasan. Dengan teknologi, membosankan perhitungan yang mudah dilakukan atau hal-hal yang
sebenarnya kita telah mengetahuinya. Secara tidak langsung kita telah diperbudak atau bahkan
bisa dikatakan bahwa kita merupakan bagian dari hal tersebut, yang bisa membuat pemikiran kita
menjadi tumpul akibat kekurang-asahan kita dalam melatih ingatan dan pemikiran kita.
        Kita sudah melihat IPTEK sangat membantu manusia untuk memudahkan dan
meningkatkan mutu kehidupan manusia. Tetapi pada sisi lain kita juga melihat keuntungan pada
satu pihak, menimbulkan kerugian pada sisi lain. IPTEK tidak berdiri sendiri, IPTEK tidak bebas
nilai tetapi IPTEK berhadapan dengan masalah etika tentang yang baik dan benar, tentang yang
boleh dan tidak boleh.
BAB III
                                          PENUTUP

A. Kesimpulan
       Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
       1.      IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan
       menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan dididapatkan dari
       hasil eksperimen atau hasil observasi yang bersifat umum sehingga akan terus
       disempurnakan.
       2.      Pendidikan IPA bukan hanya sekedar teori akan tetapi dalam setiap bentuk
       pengajarannya lebih ditekankan pada bukti dan kegunaan ilmu tersebut. Bukan berarti
       teori-teori terdahulu tidak digunakan, ilmu tersebut akan terus digunakan sampai
       menemukan ilmu dan teori baru.
       3.      Pengetahuan ini kemudian akan menjadi sebuah ilmu pengetahuan ketika
       pengetahuan tersebut bersifat kumulatif, logis, objektif, metodik, sistematik dan general
       yang kemudian timbullah yang namanya IPA/ Sains.
       4.      Jenis-jenis Pengetahuan terdiri atas Pengetahuan Tahayul atau Mithos,
       Pengetahuan ilmiah, Pengetahuan Super-natural, Pengetahuan Ilmiah Semu (Pseudo
       Science).
       5.      Peranan IPA dan Teknologi Terhadap Masyarakat antara lain : Tempat penekaan
       dugaan siswa dan dan pengujian dugaan, Sebagai Fasilitas, Sebagai Sarana Pendidikan,
       Sebagai Alat Untuk Memasuki Berbagai Bidang Profesi .
       6.      Dampak IPA dan Teknologi terhadap masyarakat adalah membuat kita selalu
       bergantung terhadap teknologi. Segala sesuatu yang kita kerjakan selalu mengharapkan
       bantuan teknologi untuk prosesnya. Sehingga kita ini dapat diibaratkan sebagai mesin
       yang dikendalikan oleh Teknologi.


B. Saran
        Manusia sebagai pencetus adanya Teknologi di dunia ini. Disebabkan karena inteligensi
yang dimilikinya tersebut. Sebagai manusia yang berilmu, sebaiknya kita menggunakan ilmu
yang kita peroleh dari kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Janganlah kita dikendalikan oleh
teknologi yang diciptakan oleh sesama manusia sendiri. Sebaiknya kita memanfaatkan
pengetahuan tersebut dalam mempermudah urusan kita, dan juga memanfaatkan teknologi yang
kita ciptakan di jalan yang benar.
DAFTAR PUSTAKA

Anglin, Gary J. 1991. Instructional Technology: Past, present, and Future. Englewod : Libraries
Unlimited.

Anonim a, 2011. Meningkatkan Teknologi Untuk Meningkatkan Prestasi Siswa.
http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/technlgy/te800.htm. Diakses pada tanggal 12
September 2012.

Anonim b, 2011. Practical Kerangka Integrasi Teknologi dalam Pendidikan
Matematika.http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.recsam.edu.my/rndpdf/R%26D%2520Research%2520Papers/Technology
%2520Integration%2520in%2520Mathematics%2520Education.pdf.
Diakses tanggal 12 September 2012.

Anonim c, 2011. Pengaruh Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Pada Proses
Pembelajaran Ipa Biologi Materi Ekosistem Terhadap Penguasaan.
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.aace.org/pubs/jcmst/v14n3.html. Diakses tanggal 12 September 2012.

Anonim d, 2011. Mengemas Sains, Teknologi dan Masyarakat dalam Pengajaran Sekolah.
izzatinkamala.files.wordpress.com/ ... /pengertian-dan-perkembangan-ipa.doc –. Diakses tanggal
12 September 2012.

Hassard, Jack. Minds On Science. Georgia Satte University. Happer Collins Publishers.

Kast, Fremont E. James dan Resenweig. 1962. Science Technology and Management. New
York : Mc. Grill Book.

Uno, Hamzah. 2010. Profesi Keguruan. Jakarta : Bumi Aksara.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Doan Gabriel Silalahi
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
ahmad sururi
 
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atomppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
nisa sardj
 
Problem based learning power point
Problem based learning power pointProblem based learning power point
Problem based learning power point
Daryo Susmanto
 

Mais procurados (20)

MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
MAKALAH REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
 
Cara Mereview Jurnal
Cara Mereview JurnalCara Mereview Jurnal
Cara Mereview Jurnal
 
Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
 
Buku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
 
25 Eksperimen Fisika Sederhana
25 Eksperimen Fisika Sederhana25 Eksperimen Fisika Sederhana
25 Eksperimen Fisika Sederhana
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
 
03 jenis jenis+data
03 jenis jenis+data03 jenis jenis+data
03 jenis jenis+data
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
 
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
 
Green Chemistry
Green ChemistryGreen Chemistry
Green Chemistry
 
Alat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannyaAlat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannya
 
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atomppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
 
penulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustakapenulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustaka
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Problem based learning power point
Problem based learning power pointProblem based learning power point
Problem based learning power point
 
Pemanfaatan nuklir dalam berbagai bidang
Pemanfaatan nuklir dalam berbagai bidangPemanfaatan nuklir dalam berbagai bidang
Pemanfaatan nuklir dalam berbagai bidang
 

Destaque

Dasar dasar kependidikan mipa
Dasar dasar kependidikan mipaDasar dasar kependidikan mipa
Dasar dasar kependidikan mipa
Kim Watea
 
Keterkaitan mipa,teknologi dan masyarakat
Keterkaitan mipa,teknologi dan masyarakatKeterkaitan mipa,teknologi dan masyarakat
Keterkaitan mipa,teknologi dan masyarakat
Ayu idha zhee Aan
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Christian Lokas
 
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
tappulak
 
Michael J Baugh Linked In Resume
Michael J Baugh Linked In ResumeMichael J Baugh Linked In Resume
Michael J Baugh Linked In Resume
MJBaugh
 
CIS 2303 LO2 Part 3
CIS 2303 LO2 Part 3CIS 2303 LO2 Part 3
CIS 2303 LO2 Part 3
Ahmad Ammari
 

Destaque (20)

Dasar dasar kependidikan mipa
Dasar dasar kependidikan mipaDasar dasar kependidikan mipa
Dasar dasar kependidikan mipa
 
Keterkaitan mipa,teknologi dan masyarakat
Keterkaitan mipa,teknologi dan masyarakatKeterkaitan mipa,teknologi dan masyarakat
Keterkaitan mipa,teknologi dan masyarakat
 
Keterkaitan mtk dan ipa
Keterkaitan mtk dan ipaKeterkaitan mtk dan ipa
Keterkaitan mtk dan ipa
 
peran guru dalam implementasi kurikulum 2013
peran guru dalam implementasi kurikulum 2013peran guru dalam implementasi kurikulum 2013
peran guru dalam implementasi kurikulum 2013
 
Peran guru ipa
Peran guru ipaPeran guru ipa
Peran guru ipa
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 
Kaedah penulisan ilmiah
Kaedah penulisan ilmiahKaedah penulisan ilmiah
Kaedah penulisan ilmiah
 
Sains dan teknologi Islm
Sains dan teknologi IslmSains dan teknologi Islm
Sains dan teknologi Islm
 
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
 
Makalah Perkembangan dan Manfaat Teknologi Komputer Serta Dampak Teknologi In...
Makalah Perkembangan dan Manfaat Teknologi Komputer Serta Dampak Teknologi In...Makalah Perkembangan dan Manfaat Teknologi Komputer Serta Dampak Teknologi In...
Makalah Perkembangan dan Manfaat Teknologi Komputer Serta Dampak Teknologi In...
 
Lec3
Lec3Lec3
Lec3
 
Software Series 3
Software Series 3Software Series 3
Software Series 3
 
Software Series ]5
Software Series  ]5Software Series  ]5
Software Series ]5
 
Michael J Baugh Linked In Resume
Michael J Baugh Linked In ResumeMichael J Baugh Linked In Resume
Michael J Baugh Linked In Resume
 
Kt24
Kt24Kt24
Kt24
 
Autoretrats
AutoretratsAutoretrats
Autoretrats
 
Porting a Clinical Mobile Device Application from iPhone to Android using Onl...
Porting a Clinical Mobile Device Application from iPhone to Android using Onl...Porting a Clinical Mobile Device Application from iPhone to Android using Onl...
Porting a Clinical Mobile Device Application from iPhone to Android using Onl...
 
CIS 2303 LO2 Part 3
CIS 2303 LO2 Part 3CIS 2303 LO2 Part 3
CIS 2303 LO2 Part 3
 
Lec08
Lec08Lec08
Lec08
 

Semelhante a Keterkaitan Mipa, Teknologi, dan Masyarakat

Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasarInovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Nur Halimah
 
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasarInovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Nur Halimah
 
KUL_1_HAKIKAT TP.ppt
KUL_1_HAKIKAT TP.pptKUL_1_HAKIKAT TP.ppt
KUL_1_HAKIKAT TP.ppt
Ria Amalia
 
Tantangan Dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.docx
Tantangan Dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.docxTantangan Dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.docx
Tantangan Dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.docx
FaniAzzahra3
 
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copyFile blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
ratnajutiningsih
 
Pendekatan konsep sain (stm) dalam pembelajaran
Pendekatan konsep sain (stm) dalam pembelajaranPendekatan konsep sain (stm) dalam pembelajaran
Pendekatan konsep sain (stm) dalam pembelajaran
AiyUis NuriEanty
 
Tugas siti azkiyah dan nur asiyah
Tugas siti azkiyah  dan nur asiyahTugas siti azkiyah  dan nur asiyah
Tugas siti azkiyah dan nur asiyah
nurasiyahnabil
 
Tugas siti azkiyah dan nur asiyah
Tugas siti azkiyah  dan nur asiyahTugas siti azkiyah  dan nur asiyah
Tugas siti azkiyah dan nur asiyah
nurasiyahnabil
 
Tugas siti azkiyah dan nur asiyah
Tugas siti azkiyah  dan nur asiyahTugas siti azkiyah  dan nur asiyah
Tugas siti azkiyah dan nur asiyah
nurasiyahnabil
 
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikanLandasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Dedi Yulianto
 
STM (Sains Teknologi Masyarakat)
STM (Sains Teknologi Masyarakat)STM (Sains Teknologi Masyarakat)
STM (Sains Teknologi Masyarakat)
errinpamikatsih2
 
Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)
Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)
Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)
Putra Adam Hisham
 

Semelhante a Keterkaitan Mipa, Teknologi, dan Masyarakat (20)

Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasarInovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
 
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasarInovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
 
Model pembelajaran ipa
Model pembelajaran ipaModel pembelajaran ipa
Model pembelajaran ipa
 
KUL_1_HAKIKAT TP.ppt
KUL_1_HAKIKAT TP.pptKUL_1_HAKIKAT TP.ppt
KUL_1_HAKIKAT TP.ppt
 
Tantangan Dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.docx
Tantangan Dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.docxTantangan Dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.docx
Tantangan Dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.docx
 
Makalah Bahasa Indonesia. Penerapan teknologi pendidikan - MAN IPUH
Makalah Bahasa Indonesia. Penerapan teknologi pendidikan - MAN IPUHMakalah Bahasa Indonesia. Penerapan teknologi pendidikan - MAN IPUH
Makalah Bahasa Indonesia. Penerapan teknologi pendidikan - MAN IPUH
 
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copyFile blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
 
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip PembelajaranTeknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran
 
Pendekatan konsep sain (stm) dalam pembelajaran
Pendekatan konsep sain (stm) dalam pembelajaranPendekatan konsep sain (stm) dalam pembelajaran
Pendekatan konsep sain (stm) dalam pembelajaran
 
Bab 1 2 3
Bab 1 2 3Bab 1 2 3
Bab 1 2 3
 
Penterjemahan Kurikulum Kebangsaan Sains Tingkatan Lima
Penterjemahan Kurikulum Kebangsaan Sains Tingkatan LimaPenterjemahan Kurikulum Kebangsaan Sains Tingkatan Lima
Penterjemahan Kurikulum Kebangsaan Sains Tingkatan Lima
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Tugas siti azkiyah dan nur asiyah
Tugas siti azkiyah  dan nur asiyahTugas siti azkiyah  dan nur asiyah
Tugas siti azkiyah dan nur asiyah
 
Tugas siti azkiyah dan nur asiyah
Tugas siti azkiyah  dan nur asiyahTugas siti azkiyah  dan nur asiyah
Tugas siti azkiyah dan nur asiyah
 
Tugas siti azkiyah dan nur asiyah
Tugas siti azkiyah  dan nur asiyahTugas siti azkiyah  dan nur asiyah
Tugas siti azkiyah dan nur asiyah
 
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikanLandasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
 
STM (Sains Teknologi Masyarakat)
STM (Sains Teknologi Masyarakat)STM (Sains Teknologi Masyarakat)
STM (Sains Teknologi Masyarakat)
 
Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)
Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)
Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)
 
Literasisains
LiterasisainsLiterasisains
Literasisains
 

Keterkaitan Mipa, Teknologi, dan Masyarakat

  • 1. Makalah Dasar-Dasar Pendidikan MIPA KETERKAITAN MIPA, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT D I S U S U N Oleh Kimia Dik A 2010 Kelompok I : Eli Yusnita Herry Purwanto Panjaitan Khairatun Nisa Manik Tridarno Purba Tukma Sari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan Sumatera Utara 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu konsep pembelajaran tentang alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, IPA memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kemajuan IPTEK yang begitu pesat sangat mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia yang merupakan bagian dari Negara-negara berkembang dan Negara-negara maju. Pendidikan IPA telah berkembang di Negara-negara maju dan telah terbukti dengan adanya penemuan-penemuan baru yang terkait dengan teknologi. Akan tetapi di Indonesia sendiri belum mampu mengembangkannya. Pendidikan IPA di Indonesia belum mencapai standar yang diinginkan, padahal untuk memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Sains penting dan menjadi tolak ukur kemajuan bangsa. Pendidikan di Indonesia yang sangat kurang atau masih sangatlah minim ini yang menyebabkan Dirinya tidak mampu menciptakan suatu teknologi sendiri dari hasil pemikiran atau tingkat kekreativan maupun kecerdasannya. Sehingga, inilah yang menjadi pendorong utama, teknologi yang di konsumsi oleh masyarakat Indonesia berasal dari Luar Negaranya. Maka dari itu, perlu adanya suatu pendidikan maupun bimbingan yang mampu mengolah sumber daya manusia di Indonesia menjadi Sumber Daya Manusia yang berguna, kreatif, dan cerdas. Gerakan reformasi dalam pembelajaran sains dan teknologi di sekolah, tiada lain menjadikan warga negara melek akan sains dan teknologi (scientific and technological literacy) sebagaimana apa yang dilakukan dan telah dimulai dalam dua dekade terakhir oleh negara- negara maju. Perkembangan Iptek yang semakin pesat perlu perhatian oleh guru dan peserta didik. Dalam hal ini peserta didik perlu dipersiapkan untuk mengenal, memahami, dan menguasai Iptek dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya. Persiapan seawal mungkin sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan yang semakin meningkat. Berbagai tantangan muncul, antara lain menyangkut peningkatan kualitas hidup, pemerataan hasil pembangunan, partisipasi masyarakat, dan kemampuan untuk mengembangkan sumber daya manusia. Pendidikan IPA sebagai bagian dari pendidikan umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • 3. Saat ini, Iptek sudah mengalami peningkatan, namun pembelajaran masih didominasi dengan penggunaan metode ceramah atau metode yang masih konvensional yang kegiatannya lebih berpusat pada guru (teacher centered). Dalam hal ini tentu saja aktivitas siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru, mencatat hal-hal yang dianggap penting sehingga siswa cenderung dituntut untuk membenarkan apa yang dikatakan oleh guru tanpa usaha untuk membuktikan kebenarannya. Dalam proses pembelajaran guru hanya menjelaskan IPA sebatas produk (yang sudah ada) dan sedikit proses tanpa pembuktian. Salah satu alasan yang menyebabkan adalah banyaknya materi yang harus dibahas dan diselesaikan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Padahal, dalam membahas IPA tidak cukup hanya menekankan pada produk, tetapi yang lebih penting adalah proses untuk membuktikan atau mendapatkan suatu teori atau hukum. Oleh karena itu, metode, pendekatan dan alat peraga/praktikum sebagai alat media pendidikan untuk menjelaskan IPA sangat diperlukan. Tujuan pembelajaran secara umum adalah agar siswa memahami konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan tentang alam sekitar untuk mengembangkan pengetahuan tentangproses alam sekitar, mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala alam dan mampu menggunakan teknologi untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk dapat menciptakan sumber daya manusia berkualitas, guru dalam mengajar dapat menggunakan beberapa metode dan pendekatan. Dalam hal ini, salah satu pendekatan yang sesuai dengan perkembangan Iptek adalah pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM), karena pendekatan ini memungkinkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan dapat menampilkan peranan sains dan teknologi di dalam kehidupan masyarakat. Maka dari itu dalam makalah ini penulis akan menyajikan pengaruh IPA dan Teknologi terhadap pengaruhnya kepada masyarakat, sehingga kita tidak terlalu mengagungkan yang namanya IPTEK dan Teknologi, dan kita juga bisa juga memilah apa-apa yang positif didalamnya tanpa harus mengabaikan segalanya. B. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan-rumusan permasalahan mengenai materi makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah Pengertian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Pendidikan IPA, dan Sains, serta kaitan antara IPA terhadap Teknologi? 2. Apakah Defenisi dari Sains Teknologi Masyarakat? 3. Jenis-jenis pengetahuan apa saja yang berkembang dalam masyarakat? 4. Bagaimana peranan IPA dan Teknologi dalam masyarakat? 5. Apa saja dampak IPA dan Teknologi terhadap masyarakat? C. Tujuan Adapun yang menjadi tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui Pengertian IPA, Pendidikan IPA, dan sains, serta kaitan antara IPA terhadap teknologi
  • 4. 2. Mengetahui Defenisi dari Sains Teknologi Masyarakat 3. Mengetahui jenis-jenis pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat 4. Mengetahui peranan IPA dan Teknologi dalam masyarakat 5. Mengetahui dampak IPA dan Teknologi dalam masyarakat D. Manfaat Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan yang dapat kita dipetik dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa Mengetahui Pengertian IPA, Pendidikan IPA, dan sains, serta kaitanantara IPA terhadap teknologi 2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat 3. Mahasiswa mengetahui Defenisi dari Sains Teknologi Masyarakat 4. Mahasiswa mengetahui peranan IPA dan Teknologi dalam masyarakat 5. Mahasiswa mengetahui dampak IPA dan Teknologi dalam masyarakat
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian IPA, Pendidikan IPA, dan Sains 1. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan dididapatkan dari hasil eksperimen atau hasil observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan. Menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”. Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi yang terkait dengan objek alam serta persoalannya. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan sifatnya. IPA terdiri dari tiga aspek yaitu aspek Fisika, aspek Biologi dan aspek Kimia. Pada aspek Fisika IPA lebih memfokuskan pada benda-benda tak hidup. Pada aspek Biologi IPA mengkaji pada persoalan yang terkait dengan makhluk hidup serta lingkungannya. Sedangkan pada aspek Kimia IPA mempelajari gejala-gejala kimia baik yang ada pada makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada di alam. 2. Pendidikan IPA Berdasarkan uraian di atas mengenai pengertian pendidikan dan IPA maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPA merupakan penerapan dalam pendidikan dan IPA untuk tujuan pembelajaran termasuk pembelajaran di SMP. Pendidikan IPA menurut Tohari (1978:3) merupakan “usaha untuk menggunakan tingkah laku siswa hingga siswa memahami proses-proses IPA, memiliki nilai-nilai dan sikap yang baik terhadap IPA serta menguasai materi IPA berupa fakta, konsep, prinsip, hokum dan teori IPA”. Sedangkan Pendidikan IPA menurut Sumaji (1998:46) merupakan “suatu ilmu pegetahuan social yang merupakan disiplin ilmu bukan bersifat teoritis melainkan gabungan (kombinasi) antara disiplin ilmu yang bersifat produktif”. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPA merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengungkap gejala-gejala alam dengan menerapkan langkah-langkah ilmiah serta untuk membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa sehingga siswa dapat memahami proses IPA dan dapat dikembangkan di masyarakat. Pendidikan IPA menjadi suatu bidang ilmu yang memiliki tujuan agar setiap siswa terutama yang ada memiliki kepribadian yang baik dan dapat menerapkan sikap ilmiah serta dapat mengembangkan potensi yang ada di alam untuk dijadikan sebagai sumber ilmu dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 6. Dengan demikian pendidikan IPA bukan hanya sekedar teori akan tetapi dalam setiap bentuk pengajarannya lebih ditekankan pada bukti dan kegunaan ilmu tersebut. Bukan berarti teori-teori terdahulu tidak digunakan, ilmu tersebut akan terus digunakan sampai menemukan ilmu dan teori baru. Teori lama digunakan sebagai pembuktian dan penyempurnaan ilmu-ilmu alam yang baru. Hanya saja teori tersebut bukan untuk dihapal namun di terapkan sebagai tujuan proses pembelajaran. Melihat hal tersebut di atas nampaknya pendidikan IPA saat ini belum dapat menerapkannya. Perlu adanya usaha yang dilakukan agar pendidikan IPA yang ada sekarang ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan awal yang akan dicapai, karena kita tahu bahwa pendidikan IPA tidak hanya pada teori-teori yang ada namun juga menyangkut pada kepribadian dan sikap ilmiah dari peserta didik. Untuk itu maka kepribadian dan sikap ilmiah perlu ditumbuhkan agar menjadi manusia yang sesuai dari tujuan pendidikan. 3. Sains IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut Suyoso (1998:23) merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti- hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal”. Sains timbul dari rasa ingin tahu melalui pengamatan dan pengalaman yang dilakukan dan menghasilkan sebuah pengetahuan. Pengetahuan ini kemudian akan menjadi sebuah ilmu pengetahuan ketika pengetahuan tersebut bersifat kumulatif, logis, objektif, metodik, sistematik dan general yang kemudian timbullah yang namanya IPA/ Sains. B. Interaksi Sains-Teknologi-Masyarakat 1. Sains dan teknologi memiliki hubungan Simbiosis Artinya teknologi (teknolog) menerapkan sains untuk menghasilkan produk-produk teknologi baru, instrument baru, dan teknik-teknik yang baru bermanfaat. 2. Teknologi dan Sains memiliki hubungan tidak pernah terpisah Tanpa ilmu = Tidak lahir teknologi. Tanpa teknologi = Ilmu sulit berkembang. 3. Masyarakat melahirkan teknologi dan sains Manusia tercipta sebagai makhluk yang paling sempurna yang mampu melahirkanperkembangan sains dan teknologi. Jadi sains dan teknologi tidak akan lahir, jika manusia tidak ada. C. Keterkaitan antara MIPA dan Teknologi Soedijarto mengemukakan bahwa dalam menghadapi abad ke-21 ada tiga indikator utama dari hasil pendidikan yang bermutu dan tercermin dari kemampuan pribadi lulusannya, yaitu : 1) Kemampuan untuk bertahan dalam kehidupan, 2) Kemampuan untuk meningkatkan kualtas kehidupan, baik dalam segi social budaya, dalam segi politik, segi ekonomi, maupun dalam segi fisik biologis, dan
  • 7. 3) Kemampuan untuk belajar terus pada pendidikan lanjutan. Salah satu masalah kehidupan yang akan dihadapi para lulusan peserta didik adalah adanya perubahan masa yang akan datang yang belum pasti bentuk dan arahnya, namun, yang pasti adalah adanya tantangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia yang salah satunya teknologi. Nana Syaodih S mengemukakan bahwa sebenarnya sejak zaman dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dahulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana. Anglin mendefenisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli lain, Kast dan Rosenweig menyatakan teknologi is the art of utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra, dan otak manusia. Dari pengertian diatas tampak bahwa kehidupan manusia tidak lepas dari adanya teknologi. Artinya, teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada cirri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Pada abad ke-IV, antara pendidikan MIPA dan Teknologi dulunya tidak dikaitkan, dalam artian berdiri sendiri, dimana pendidikan MIPA hanyalah MIPA tanpa teknologi, dan teknologi hanyalah teknologi tanpa MIPA. Tetapi sekarang MIPA itu dikaitkan dengan teknologi artinya bahwa MIPA itu bagaimana diterapkan atau dikaitkan dengan teknologi. Sedangkan society, masyarakat tidak lagi dari kebutuhan IPA dan teknologi itu sendiri. Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM) atau biasa juga di Indonesia disebut dengan Salingtemas (Sains-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat) mulai berkembang pada dasarwarsa 70-an, sebagai reaksi dari pola pengajaran sains post-Sputnik. Titik penekanan dari pola ini adalah mengembangkan hubungan antara pengetahuan ilmiah siswa dengan pengalaman keseharian mereka. Paling tidak terdapat beberapa konteks dalam pedekatan STM ini. Konteks konteks tersebut adalah sebagai berikut : 1. Interaksi sehari-hari siswa dengan dunia sekitarnya Suatu pengetahuan ilmiah yang luas akan memperkaya kehidupan individu, juga membuat berbagai pengalaman untuk diinterpretasi pada tahap yang berbeda. Pengembaraan di kebun atau hutan misalnya, akan memperoleh suatu pengalaman yang lain bila si pengembara/siswa tersebut memiliki pengetahuan biologi dan geologi. Berhubungan dengan hal ini juga adalah ketika pengetahuan ilmiah digunakan dalam menyelesaikan masalah praktis yang bisa muncul kapan saja di sekitar rumah tangga, seperti memperbaiki mainan atau peralatan listrik yang rusak. Namun, hal ini sudah lama disadari bahwa jika guru ingin siswanya mampu melakukan aplikasi pengetahuan ilmiah, maka latihan yang diberikan untuk hal itu harus lebih banyak. Untuk kebanyakan siswa, hal ini tidak datang secara alami, dan pengetahuan serta keterampilan
  • 8. yang dipelajari di kelas sains biasanya disimpan dalam “kotak ingatan” yang berbeda dengan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Cakupan yang lebih luas antara sains melalui teknologi terhadap masyarakat Dengan tujuan ini pengajaran sains bergerak keluar dari sekedar pengajaran sains di kelas. Berbagai materi mulai dari dampak pencemaran udara terhadap lingkungan seperti efek rumah kaca yang berlanjut ke hujan asam, pemanasan global dan perubahan iklim dipelajari di kelas sains. Ruang lingkup STM lebih luas dari sekedar komponen sains dari hal tersebut, namun ke segala hal detil yang mempengaruhi kelangsungan hidup umat manusia secara keseluruhan. Pada pola ini pemahaman sains harus benar-benar dipahami dan ini melibatkan pengajaran sains pada tahapan yang lebih tinggi. Sehingga hal ini akan memberikan tantangan yang berarti bagi guru sains di kelas untuk menyesuaikan diri terhadap pembahasan permasalahan yang diulas dengan taraf pengetahuan siswa. Pembahasan berbagai permasalahan STM akan membawa kepada pemahaman hal apa yang perlu dilakukan untuk menangani atau mencegah hal tersebut terjadi serta faktor apa saja yang terlibat atau tidak terhadap masalah tersebut membawa berbagai pengetahuan dan kepercayaan di luar pengajaran sains, dan hal nilah yang harusnya diintregrasikan dalam pengetahuan ilmiah. Para siswa diharapkan untuk dapat mulai melihat bahwa walaupun pengetahuan ilmiah berada di belakang permasalahan tersebut namun hal itu tidaklah cukup, diharapkan siswa melakukan tindakan bijak sebagai anggota masyarakat dalam memelihara kelestarian alam. Sehingga siswa belajar menyadari beberapa hal keterbatasan dalam sains yang merupakan bekal berarti bagi kehidupannya. 3. Pendekatan sikap dan nilai ilmiah Pendekatan ini dapat dilakukan dalam dua penekanan yang berbeda. Yang pertama melibatkan usaha untuk mengembangkan berbagai sikap tersebut yang dilihat sebagai sifat-sifat ilmuwan yang bila dikembangkan akan membantu siswa menyelesaikan persoalan sejenis seperti halnya ilmuwan menyelesaikannya. Beberapa sikap tersebut diantaranya adalah: a. Mengetahui butuhnya bukti sebelum membuat klaim pengetahuan b. Mengetahui butuhnya berhati-hati ketika melakukan interpretasi pada hasil percobaan/pengamatan c. Kemauan untuk mempertimbangkan interpretasi lain yang juga masuk akal d. Kemauan untuk melakukan aktivitas percobaan secara hati-hati e. Kemauan untuk mengecek bukti dan interpretasinya f. Mengakui keterbatasan penyelidikan secara ilmiah Penekanan yang kedua adalah mengembangkan sikap-sikap khusus terhadap alam sekitar, mata pelajaran selain sains ataupun dasar untuk karir masa depan seperti halnya sikap terhadap sains. Berbagai sikap tersebut seperti: a) Rasa ingin tahu tentang alam fisik dan biologis dan bagaimana hal itu bekerja b) Kesadaran bahwa sains dapat menyumbangkan hal untuk mengatasi masalah individu ataupun global
  • 9. c) Suatu antusiasme terhadap pengetahuan ilmiah dan metodanya d) Suatu pengakuan bahwa sains adalah aktivitas manusia bukan sesuatu yang mekanis e) Suatu pengakuan pentingnya pemahaman ilmiah dalam dunia yang modern f) Suatu kenyataan bahwa pengetahuan ilmiah bisa digunakan untuk maksud baik maupun jahat g) Suatu pemahaman hubungan antara sains dan bentuk aktivitas manusia lainnya h) Suatu pengakuan bahwa pengetahuan dan pemahaman sains berbeda dengan yang dilakukan sehari-hari Berbagai sikap di atas secara jelas berhubungan dengan sains, dan akan berpotensi terus berkembang khususnya ketika siswa terlibat dalam pelajaran sains di sekolah. Namun, terdapat juga sikap-sikap positif lainnya yang mana seorang guru sains dapat juga meneguhkan dan memperkuatnya seperti rasa tanggung jawab, kesediaan untuk bekerja sama, toleransi, rasa percaya diri, menghargai orang lain, kebebasan, dapat dipercaya dan kejujuran intelektual. Pengembangan sikap-sikap ini biasanya merupakan konsekwensi tidak langsung dari seluruh pengalaman di sekolah maupun di dunia luar. Tidak seorang gurupun atau sekumpulan kegiatan yang akan bertanggung jawab terhadap sikap siswa terhadap sains. Penelitian dalam pendidikan misalnya, menunjukkan betapa kuatnya pengaruh hidden curriculum dibanding isi materi kurikulum terhadap cara pandang siswa terhadap dirinya, guru, sekolah maupun proses pendidikan. Namun, walaupun perubahan sikap adalah hal yang lambat dibanding pertambahan pengetahuan dan pengurukannya juga sulit dilakukan, hal ini tidak menjadikan bahwa hal itu tidak perlu dilakukan. Pendekatan sifat alamiah dari sains adalah pendekatan yang membawa berbagai implikasi yang terkesan rumit baik bagi siswa maupun guru. Siswa yang belajar di kelas yang paling tidak mendapat tiga mata pelajaran sains (biologi, fisika dan kimia) akan berhadapan dengan beragam guru sains yang juga beragam sikap dan pandangannya tentang sains. Hal ini berpotensi untuk menimbulkan kebingungan siswa, sudut pandang guru yang mana yang memang lebih tepat? Cara yang lebih baik adalah dengan mengakui adanya keberagaman pandangan tentang sains dan kesulitannya mencari suatu konsensus, untuk kemudian mendiskusikan kekuatan dan kelemahan berbagai pandangan tersebut. Salah satu cara yang telah diterapkan adalah dengan pendekatan sejarah dan filsafat sains (History and Philosophy of Science) yaitu dimana siswa terlibat dalam mempelajari dan menganalisis sebab-sebab historis dimana prestasi sains berlangsung. Nampak bahwa sains dan teknologi memiliki titik mulai berbeda. Kegiatan sains (saintis) diawali dengan bertanya kepada alam atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang dunia kealaman (natural), sedangkan kegiatan teknologi (teknolog) diawali dari masalah-masalah yang sedang dihadapi manusia dalam berinterkasi dengan lingkungan/alam. Keduanya berinteraksi terutama pada dua hal, yaitu penerapan metode inquiry dan penerapan metode pemecahan masalah, proses eksplanasi fenomena alam, dan proses penyelesaian masalah yang dihadapi manusia dalam beradaptasi dengan lingkungan / alam.
  • 10. D. Sains Teknologi Masyarakat 1. Sejarah timbulnya STS (Sains Teknology Society) ST didirikan tahun 1979, bertujuan untuk mengembangkan Sains dan Teknologi sebagai bagian dari pendidikan umum masyarakat setiap Negara. Yang kemudian muncullah sebuah organisasi internasional baru yaitu SE yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan sains diseluruh dunia dengan cara menukar-menukar informasi dalam pertemuan-pertemuan ilmiah, penerbit newsletter, buku pegangan bagi para sains dan lain-lain. Meskipun ICASE tidak mencantumkan “Teknologi“ dalam nama organisasinya karena didirikan sejak tahun 1973,namun kegiatan dan penelitiannya dalam bidang sains dan teknologi. Pada symposium ke-7 dinegeri belanda ICASE berubah nama menjadi IOSTE, dengan harapan terjadinya inovasi dalam pendidikan sains didunia dengan jalan memilih dan mengefektifkan strategi pembelajaran melalui pengalaman. Adanya dampak negatif dari teknologi mengakibatkan timbulnya usaha-usaha untuk menanggulangi dan memperbaikinya dengan konsep-konsep ilmiah yang dimilikinya. Maka dari itu pada pertemuan IOSTE sebelumnya disarankan agar pendidikan sains dan teknologi yang disajikan menggunakan “topik” dan “unit” yang menyatakan bahwa dilkasanakannya Science- technology-society atau pendekatan STS dalam pendidikan sains. Hingga pada suatu ketika ada yang mengusulkan untuk menggantinya dengan STSE atau Science-Teknology-Enviroment (STE). Ada yang berpendapat agar pendidikan sains technology dinyatakan dengan pendidikan lingkungan atau pendidikan saja dengan alasan, pada saat ini pendidikan sains tidak dapat lagi disajikan tanpa dikaitkan dengan teknologi untuk kebutuhan masayarakat. Apapun namanya, yang penting adanya perubahan pandangan para guru dan adanya keinginan untuk mengubah atau memodifikasi pembelajarannya sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat membangun dan membentuk pengetahuannya mengenai konsep-konsep tertentu melalui berbagai kegiatan yang dirancang guru. Dan yang paling penting adalah mengembangkan kemampuan intelektual anak sehingga dapat berfikir kritis dan menanggapi permasalahan baik didalam maupun diluar sekolah “ Dikutip dari clipping service Anna Poedjiadi, FMIPA-IKIP Bandung ” 2. STM (Sains Teknologi Masyarakat) / STS (Sains Teknology Society) Pendidikan sains dengan pendekatan STM adalah suatu bentuk pembelajaran yang tidak hanya menekankan pada penguasaan konsep-konsep sains saja tetapi juga menekankan pada peran sains dan teknologi di dalam kehidupan masyarakat untuk memecahkan isu-isu di dalamnya. Belajar IPA melalui isu-isu sosial di masyarakat yang ada kaitannya dengan IPA dan Teknologi dirasakan lebih dekat dan belajar IPA melalui isu-isu masyarakat yang ada kaitannya dengan IPA dan Teknologi dirasakan lebih punya arti dibandingkan dengan konsep-konsep dan teori IPA itu sendiri.
  • 11. Salah satu alasan dari pengajaran pengajaran STM ini yaitu untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan, skill, yang secara efektif memberikan respon aktif terhadap issue sains dan teknologi. 3. Tujuan Sains Teknology Society (STS) 1. Untuk keperluan pribadi (prinsip IPA harus diterapkan dalam kehidupan sehari- hari misalnya dalam dunia kesehatan,gizi dan lain-lainnya). 2. Issue sosial, dengan adanya STS ini masyarakat mampu dengan mudah memahami IPA 3. Adanya beberapa profesi atau karier yang banyak berkaitan dengan IPA . 4. Akademis atau Disiplin Ilmu, banyaknya warga yang melek / tidak paham terhadap sains dan teknologi, yang dapat dicirikan sebagai berikut : a) Mempunyai pengetahuan yang luas (Sains dan Teknologi) b) Skill (keterampilan proses), mampu bertindak ilmiah c) Belajar terus menerus (meskipun tidak disekolah) d) Faham keterbatasan sains dan teknologi 5. Program STS dapat menyiapkan siswa dalam menggunakan sains untuk memperbaiki kehidupannya dan sebagai penghalang atas pertambahan teknologi dunia 6. Program STS menyiapkan siswa dalam mengembangkan sains dengan penuh tanggung jawab dengan sains dan teknologi oriented issues. 7. Program STS membuat kita lebih mengenal pokok pengetahuan dalam sains dan teknologi sehingga siswa dapat deal with STS issue. 8. Program STS menyiapkam siswa untuk lebih aktif dan berpengalaman dalam membuat keputusan dan memberikan keuntungan untuk memilih karier terhadap sains dan teknologi. E. Domain Program/Pendekatan Teknologi Ada enam Domain utama teknologi untuk pengajaran dan penilaian, yaitu : 1. Domain Konsep 2. Domain Proses 3. Domain Kreativitas 4. Domain Sikap 5. Domain Aplikasi 6. Domain Keterkaitan Domain Konsep meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, hukum (prinsip-prinsip), serta teori dan hipotesis yang digunakan oleh para saintis. Domain proses meliputi aspek-aspek yang berhubungan bagaimana cara saintis berpikir dan bekerja, misalnya observasi, ekplanasi, pengorganisasian data, dan pembuatan grafik dan sebagainya.
  • 12. Domain kreativitas meliputi visualisasi-produksi gambaran mental, pengkombinasian objek dan ide atau gagasan dalam cara baru, memberikan ekplanasi terhadap objek dan peristiwa-peristiwa yang dijumpai dan sebagainya. Domain Sikap meliputi pengembangan sikap positif terhadap guru-guru dan pelajaran sains disekolah, kepercayaan diri, motivasi, kepekaan, daya tanggap, dan rasa kasih sayang terhadap manusia. Domain Aplikasi dan keterkaitan meliputi melihat / menunjukkan contoh konsep-konsep ilmiah dalam kehidupan sehari-hari, menerapkan konsep sains dan keterampilan pada masalah teknologi sehari-hari. F. Jenis-jenis Pengetahuan Ilmu sains dan teknologi timbul dimulai dengan adanya pengetahuan-pengetahuan yang timbul dari manusia terdahulu yang kemudian dapat digolongkan atas 4 pengetahuan yaitu : 1. Pengetahuan Tahayul atau Mithos Mithos adalah suatu penjelasan atas fakta yang tidak ada kebenarannya, hanya diduga dan dipercaya begitu saja. Semua suku bangsa pada zaman dahulu mempunyai mithos dan legenda. Legenda adalah cerita rakyat yang berdasarkan mithos. Contohnya, pada zaman dahulu orang percaya pelangi adalah tangga bidadari yang turun mandi, bunyi burung hantu adalah tanda munculnya bencana, kaisar Jepang adalah keturunan dewa matahari. Rakyat percaya dan menerima mithos karena keterbatasan-keterbatasan kemampuan pikiran manusia pada saat itu dan dorongan ingin tahunya sudah terpenuhi. Manusia tidak sanggup menjelaskan secara benar dan ilmiah tentang segala sesuatu yang diamatinya maka muncullah penjelasan yang bersifat tahayul. 2. Pengetahuan ilmiah Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dengan pengamatan panca-indera dan penalaran akal budi disusun secara sistematis untuk menjeaskan fakta yang sedang dihadapi, yang merangsang panca-indera dan pikiran manusia. Pengetahuan ilmiah dapat dibagi lagi seperti berikut ini. a) Fakta, objektif, benar b) Pengetahuan ilmiah c) Tafsiran, fakta, benar, objektif d) Salah, subjektif Manusia berhadapan dengan fakta alam semesta, makhluk hidup atau benda mati. Kemudian menjelaskan fakta itu atau memberi tafsiran pada fakta yang dihadapinya. Penjelasan fakta yang sesuai dengan kenyataan merupakan fakta objektif yang tidak dapat dibantah lagi. Misalnya hukum Archimedes, bahwa benda padat yang tercelup dalam fluida, berkurang beratnya sebesar zat fluida yang dipindahkannya. Suatu teori pengetahuan adakalanya hanya bersifat tentatif artinya suatu teori pengetahuan pada suatu ketika gugur karena ditemukan fakta yang tidak mendukung teori tersebut. Berabad-abad lamanya manusia menganut pendapat Aristoteles tentang peredaran
  • 13. matahari dan planet-planet bahwa mataharilah yang beredar mengelilingi bumi. Pendapat itu menjadi gugur setelah Copernicus pada abad 16 menemukan bahwa bumilah yang beredar mengelilingi matahari. Menarik kesimpulan yang terlalu jauh atau membuat ekstrapolasi yang terlalu jauh dari beberapa buah fakta saja mengandung resiko tentang kebenaran ilmiah, kemungkinan benar, kemungkinan salah. 3. Pengetahuan Super-natural Pengetahuan super-natural adalah pengetahuan yang tidak termasuk pada tahayul dan pengetahuan ilmiah, namun mempunyai fakta. Pengetahuan super-natural tidak dapat dijangkau dengan panca-indera maupun akal budi, sifatnya transrasional (di luar jangkauan akal budi). Karena itu pengetahuan ini tidak ditanggapi dengan akal budi dan bukan objek pengetahuan ilmiah dan IPA, tetapi masalah percaya, ditanggapi dengan iman, believe it or not yang sifatnya sangat pribadi dan menyangkut hah-hak asasi manusia. 4.Pengetahuan Ilmiah Semu (Pseudo Science) Pengetahuan ilmiah semu adalah pengetahuan yang berdasarkan fakta ilmiah tetapi dicampur dengan kepercayaan dan hal-hal yang bersifat super-natural. Bangsa Babelonia (daerah Irak sekarang) kira-kira 2500 SM menyembuhkan penyakit disamping obat juga menggunakan mantera. Bangsa Babelonia juga ahli dalam ilmu perbintangan dan memberikan nama pada rasi bintang menurut nama binatang seperti Leo, Scorpio, Pisces dan sebagainya. Berdasarkan kedudukan binatang itu mereka meramal nasib seseorang dihubungkan dengan hari dan bulan kelahirannya. Ilmu perbintangan yang dihubungkan dengan kepercayaan ramalan nasib disebut astrologi. Astrologi bukan pengetahuan ilmiah melainkan pseudo science. IPA memanfaatkan hukum-hukum alam untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia bukannya alam seperti bintang-bintang di langit yang menentukan kehidupan dan nasib manusia. Manusia, kalau menghadapi hal-hal yang berada diluar kemampuannya, maka manusia memerlukan iman atau agama. Sebaliknya menghadapi hal-hal yang berada di dalam jangkauan kemampuannya, manusia memerlukan rasio atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dapat dipelajari dan dilatih. Dengan kata lain, iman dan rasio, agama dan IPTEK ( ilmu pengetahuan dan teknologi) selalu berjalan bersama-sama mengiringi kehidupan manusia. Makin maju taraf pemikiran dan kebudayaan manusia, wilayah rasio dan IPTEK lebih dominan dengan kemungkinan masih percaya kepada hal-hal yang bersifat super-natural. Rasio dan iman, IPTEK dan agama berjalan bersama-sama walaupun IPTEK sudah semakin maju. Dalam hal ini tepat sekali seperti yang dikatakan oleh Einstein “ Science without religion is blind”, ilmu pengetahuan tanpa agama adalah buta. “Religion without science is limp”, agama tanpa imu pengetahuan adalah lumpuh. Kemungkinan lain dengan semakin majunya taraf pemikiran dan kebudayaan, manusia tidak percaya lagi kepada hal-hal yang bersifat super-natural, tidak percaya kepada ajaran agama. Mereka hanya mengandalkan solusi dari IPTEK untuk mengatasi masalah kehidupan manusia seperti yana dikatakan Lenin : Sebagai konsekuensi ilmiah, agama harus ditumpas dengan kekerasan. Sayang Lenin tidak menyaksikan runtuhnya USSR yang dibangunnya dan tidak menyaksikan patungnya diruntuhkan oleh rakyatnya sendiri yang menderita akibat filsafatnya yang menyesatkan.
  • 14. G. Peranan IPA dan Teknologi Terhadap Masyarakat Hal ini terlihat bahwa teknologi memiliki peranan yang penting dalam mendukung pembelajaran apalagi dalam bidang matematika yaitu misalnya : 1. Tempat penekaan dugaan siswa dan dan pengujian dugaan Teknologi memudahkan hal ini karena memungkinkan siswa untuk melakukan berbagai perhitungan cepat menggunakan kalkulator sehingga akan menghemat waktu. Siswa dengan demikian dapat memeriksa perhitungan dengan cepat dan akurat sehingga memungkinkan mereka untuk memeriksa dan mengeksplorasi validitas dugaan mereka. 2. Sebagai Fasilitas Untuk memfasilitasi siswa membangun ide-ide atau konsep-konsep yang lebih maju dan sebagainya. 3. Sebagai Sarana Pendidikan Sains dan teknologi merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan kreatifitas termasuk mengembangkan keterampilan dalam pemecahan masalah (problem solving). Seperti halnya, teknologi membantu kita menghitung sesuatu yang rumit yang kita tidak sanggup, begitu pula kita dengan mudah mengetahui dan bahkan mendapatkan informasi- informasi tentang keadaan dunia maupun hal-hal yang baru. 4. Sebagai Alat Untuk Memasuki Berbagai Bidang Profesi Pengetahuan dan keterampilan ilmu sains dan teknologi memungkinkan kita dapat memasuki berbagai bidang profesi, namun demikian tanpa dibarengi dengan pengembangan kreativitas pribadi maka keterampilan itu sendiri menjadi tidak berarti dan tidak menjamin dengan sendirinya masa depan yang cerah atau adanya pengembangan karir pribadi yang pasti. H. Dampak IPA dan Teknologi terhadap Masyarakat Disamping IPTEK memberi sumbangan positif bagi kehidupan manusia, IPTEK juga membawa akibat negatif, antara lain sebagai berikut : 1. Kerusakan lingkungan hidup Pada gelombang kedua, masa industri sampai sekarang kemajuan IPTEK mendorong manusia menguras sumber daya alam. Akibatnya hutan semakin berkurang, air tercemar, udara menjadi kotor, lapisan ozon menjadi tipis. Pola pembangunan yang dijalankan adalah human oriented technology yaitu teknologi yang berpusat pada kepentingan manusia saja tanpa menghiraukan lingkungan dan makhluk lain. Dewasa ini air bersih semakin langka karena tercemar oleh zat-zat kimia, sehingga ikanpun sulit untuk hidup. Agar keseimbangan kehidupan tetap terpelihara, maka penggunaan teknologi dalam pembangunan harus menggunakan pola life- oriented technology yaitu penggunaan teknologi yang memperhatikan lingkungan, baik lingkungan biotik maupun abiotik. 2. Interaksi social
  • 15. Pada gelombang agraria hubungan antara manusia dengan manusia lainnya diwarnai dengan hubungan kekeluargaan, tata krama, semangat gotong royong dan lebih banyak waktu yang dipakai untuk berkomunikasi antar pribadi. Masyarakat industri mempunyai corak yang lain, pembangunan di kota mengakibatkan urbanisasi yang menimbulkan masalah sosial manusia menjadi individualis, pergaulan dan nilai berubah, nilai lama ditinggalkan dan mengikuti nilai baru yang belum tentu benar. 3. Manusia menjadi bagian dari mesin Manusia menciptakan teknologi untuk kepentingan manusia sendiri guna meningkatkan mutu dan jumah produksi. Untuk itu diperlukan peralatan yang canggih dan rumit yang bekerja secara cepat dan tepat. Dalan keadaan ini manusia hanya menjadi satu bagian dari mesin yang bekerja secara mekanis dan rutin tanpa pribadi. 4. Pengaruh teori evolusi Darwin Struggle for existance adalah perjuangan makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya. Perjuangan untuk hidup ini semakin berat apabila spesies populasinya bertambah. Inheritance of variations adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan hanya individu yang sesuai dengan lingkungannya yang dapat bertahan hidup. Survival of the fittest menyatakan bahwa individu yang kuatlah yang dapat bertahan hidup. Teori Darwin telah mengilhami beberapa ilmuwan salah satunya Karl Marx yang pada waktu yang sama sedang menulis bukunya yang terkenal Das kapital. Buku itu tidak dapat dilanjutkan, karena Karl Marx sendiri mengalami jalan buntu meneruskan jalan pikirnya supaya masuk akal. Setelah membaca buku Darwin, Karl Marx dapat melanjutkan buah pikirnya tentang perjuangan antar kelas masyarakat. 5. Rekayasa genetika Bayi tabung memerlukan beberapa buah pemikiran dan pertimbangan mengenai voetus yang hidup di dalam tabung. Pada waktu pembuahan terjadi, di dalam tabung hidup lebih dari satu voetus. dari sekian voetus yang hidup hanya satu voetus dimasukkan ke dalam rahim sedangkan voetus yang lainnya dibunuh. Masalahnya disini adalah voetus disejajarkan dengan benih hewan sedangkan menurut para ahli, voetus merupakan satu pribadi benih manusia. Walaupun hal ini memberikan hal positif bagi yang membutuhkan misalnya dengan terbentuknya anak melalui tabung tersebut akan tetapi terkadang terjadi masalah-masalah bahkan penyakit baru baik itu bagi anak maupun ibu yang mengandung. 6. Meningkatkan tingkat kemalasan Adanya ledakan teknologi yang mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dan pengembangan sumber daya manusia membuat sebagian manusia lupa dan mulai bermalas- malasan. Dengan teknologi, membosankan perhitungan yang mudah dilakukan atau hal-hal yang sebenarnya kita telah mengetahuinya. Secara tidak langsung kita telah diperbudak atau bahkan bisa dikatakan bahwa kita merupakan bagian dari hal tersebut, yang bisa membuat pemikiran kita menjadi tumpul akibat kekurang-asahan kita dalam melatih ingatan dan pemikiran kita. Kita sudah melihat IPTEK sangat membantu manusia untuk memudahkan dan meningkatkan mutu kehidupan manusia. Tetapi pada sisi lain kita juga melihat keuntungan pada satu pihak, menimbulkan kerugian pada sisi lain. IPTEK tidak berdiri sendiri, IPTEK tidak bebas
  • 16. nilai tetapi IPTEK berhadapan dengan masalah etika tentang yang baik dan benar, tentang yang boleh dan tidak boleh.
  • 17. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1. IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan dididapatkan dari hasil eksperimen atau hasil observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan. 2. Pendidikan IPA bukan hanya sekedar teori akan tetapi dalam setiap bentuk pengajarannya lebih ditekankan pada bukti dan kegunaan ilmu tersebut. Bukan berarti teori-teori terdahulu tidak digunakan, ilmu tersebut akan terus digunakan sampai menemukan ilmu dan teori baru. 3. Pengetahuan ini kemudian akan menjadi sebuah ilmu pengetahuan ketika pengetahuan tersebut bersifat kumulatif, logis, objektif, metodik, sistematik dan general yang kemudian timbullah yang namanya IPA/ Sains. 4. Jenis-jenis Pengetahuan terdiri atas Pengetahuan Tahayul atau Mithos, Pengetahuan ilmiah, Pengetahuan Super-natural, Pengetahuan Ilmiah Semu (Pseudo Science). 5. Peranan IPA dan Teknologi Terhadap Masyarakat antara lain : Tempat penekaan dugaan siswa dan dan pengujian dugaan, Sebagai Fasilitas, Sebagai Sarana Pendidikan, Sebagai Alat Untuk Memasuki Berbagai Bidang Profesi . 6. Dampak IPA dan Teknologi terhadap masyarakat adalah membuat kita selalu bergantung terhadap teknologi. Segala sesuatu yang kita kerjakan selalu mengharapkan bantuan teknologi untuk prosesnya. Sehingga kita ini dapat diibaratkan sebagai mesin yang dikendalikan oleh Teknologi. B. Saran Manusia sebagai pencetus adanya Teknologi di dunia ini. Disebabkan karena inteligensi yang dimilikinya tersebut. Sebagai manusia yang berilmu, sebaiknya kita menggunakan ilmu yang kita peroleh dari kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Janganlah kita dikendalikan oleh teknologi yang diciptakan oleh sesama manusia sendiri. Sebaiknya kita memanfaatkan pengetahuan tersebut dalam mempermudah urusan kita, dan juga memanfaatkan teknologi yang kita ciptakan di jalan yang benar.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Anglin, Gary J. 1991. Instructional Technology: Past, present, and Future. Englewod : Libraries Unlimited. Anonim a, 2011. Meningkatkan Teknologi Untuk Meningkatkan Prestasi Siswa. http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/technlgy/te800.htm. Diakses pada tanggal 12 September 2012. Anonim b, 2011. Practical Kerangka Integrasi Teknologi dalam Pendidikan Matematika.http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en| id&u=http://www.recsam.edu.my/rndpdf/R%26D%2520Research%2520Papers/Technology %2520Integration%2520in%2520Mathematics%2520Education.pdf. Diakses tanggal 12 September 2012. Anonim c, 2011. Pengaruh Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Pada Proses Pembelajaran Ipa Biologi Materi Ekosistem Terhadap Penguasaan. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en| id&u=http://www.aace.org/pubs/jcmst/v14n3.html. Diakses tanggal 12 September 2012. Anonim d, 2011. Mengemas Sains, Teknologi dan Masyarakat dalam Pengajaran Sekolah. izzatinkamala.files.wordpress.com/ ... /pengertian-dan-perkembangan-ipa.doc –. Diakses tanggal 12 September 2012. Hassard, Jack. Minds On Science. Georgia Satte University. Happer Collins Publishers. Kast, Fremont E. James dan Resenweig. 1962. Science Technology and Management. New York : Mc. Grill Book. Uno, Hamzah. 2010. Profesi Keguruan. Jakarta : Bumi Aksara.