PROSPEKTIF KERJASAMA INTERNASIONAL DALAM PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN HORTIKULTURA
1. 4/9/17
1
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PROSPEKTIF KERJASAMA INTERNASIONAL DALAM
PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN
HORTIKULTURA
Peneliti Pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian/
Tim Ahli Balitbangtan Kementan
Dr. Hermanto
Disampaikan pada FGD Peta Produksi dan Konsumsi Unggulan
Hortikultura Internasional, Kementerian Pertanian
Kuta Paradiso Hotel Bali, 18 Juli 2016
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
I. Pendahuluan
II. Prospektif Pengembangan
Hortikultura
III. Peluang dan Tantangan Kerjasama
Internasional
IV. Strategi Pengembangan Kerjasama
Internasional di bidang Hortikultura
V. Penutup
OUTLINE
2. 4/9/17
2
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PENDAHULUAN
• Indonesia sebagai negara tropis memiliki tanaman
hortikultura yang khas dan berbagai jenis
(keunggulan komperatif). Namun, masih minim
ekspor.
• Komoditas hortikultura yg potensial dikembangkan
sebanyak 323 komoditas: buah-buahan 60 jenis,
sayuran 80 jenis, biofarmaka 66 jenis dan tanaman
hias 117 jenis.
• Produktivitas tanaman hortikultura masih rendah :
pola usahatani yang kecil, mutu bibit yang rendah,
dan rendahnya penerapan teknologi budidaya.
• Usaha hortikultura merupakan agribisnis yang
menguntungkan dan prospektif.
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PDB HORTIKULTURA (HARGA BERLAKU)
PDB hor(kultura à dari 323 jenis tanaman, hor(kultura à 91 jenis
(BPS).
Lapangan Usaha 2013* 2014**
PDB Nasional 9524.7410542.69
PDB Pertanian 995 1,089
- Pangan 332 344
- Hortikultura 137 160
- Perkebunan 358 398
- Peternakan 148 167
- Jasa & Perburuan 19 21
PDB Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rupiah)
2013 - 2014
33.39
13.81
36.00
14.88
1.92
34.58
16.04
40.00
16.80
2.06
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
Pangan Hor5kultura Perkebunan Pertenakan Jasa &
buruh
pertanian
(%)
2013 2014
Sumber: BPS, diolah Pusdatin, 2015
Keterangan : *) Angka sangat sementara **) Angka sangat sangat sementara
3. 4/9/17
3
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PROSPEKTIF PENGEMBANGAN
HORTIKULTURA
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
• Peluang pasar dalam negeri akan semakin meningkat dengan meningkatnya jumlah
penduduk dan pendapatan masyarakat, serta timbulnya kesadaran akan gizi di kalangan
masyarakat.
Konsumsi buah dan sayur : 34,5 kg/kap/tahun
Rekomendasi FAO: 64–75 kg/kap/tahun.
POTENSI DAN PELUANG PASAR
Kebutuhan dalam negeri, baru
tercapai 56 % dari kebutuhan total
per tahun
• Semakin terbukanya pasar global serta berkembangnya blok-blok perdagangan
dunia
• Produk hortikultura Indonesia banyak diminati di luar negeri dimana favoritnya: nanas,
manggis, kubis, cabai dan jahe. Khusus untuk cabai, pasarnya cukup luas: Jepang, Hong
Kong, Korea Selatan, China, Belanda, Swiss dan Norwegia. Sayuran, khususnya kubis,
mayoritas diborong Singapura
• Berkembangnya sektor agroindustri dan sektor parawisata telah mendorong meningkatnya
permintaan produk hortikultura.
5. 4/9/17
5
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PRODUCTION OF BANANAS
Produc5on of top 5 producers
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
EKSPORT-IMPORT BANANAS
Exports of top 5 exporters, 2013
Imports of top 5 importers, 2013
Exports 1990 - 2013
Imports 1990 - 2013
6. 4/9/17
6
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PRODUCTION OF PINEAPPLES
Produc5on of top 5 producers
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
EKSPOR-IMPOR PINEAPPLES
Exports 1990 - 2013
Imports 1990 - 2013
Exports of top 5 exporters, 2013
Imports of top 5 importers, 2013
7. 4/9/17
7
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PRODUCTION OF POTATOES
Produc5on of top 5 producers
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
EKSPOR-IMPOR POTATOES
Exports 1990 - 2013
Imports 1990 - 2013
Exports of top 5 exporters, 2013
Imports of top 5 importers, 2013
8. 4/9/17
8
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PRODUCTION OF FRUIT, FRESH NES
Produc5on of top 5 producers
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
EKSPOR-IMPOR FRUIT, FRESH NES
Exports 1990 - 2013
Imports 1990 - 2013
Exports of top 5 exporters, 2013
Imports of top 5 importers, 2013
9. 4/9/17
9
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PRODUCTION OF FRUIT, TROPICAL FRESH NES
Produc5on of top 5 producers
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
EKSPOR-IMPOR FRUIT, TROPICAL FRESH NES
Exports 1990 - 2013
Imports 1990 - 2013
Exports of top 5 exporters, 2013
Imports of top 5 importers, 2013
10. 4/9/17
10
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PRODUCTION OF CHILLIES AND PEPPERS, GREEN
Produc5on of top 5 producers
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
EKSPOR-IMPOR CHILLIES AND PEPPERS, GREEN
Exports 1990 - 2013
Imports 1990 - 2013
Exports of top 5 exporters, 2013
Imports of top 5 importers, 2013
11. 4/9/17
11
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PRODUCTION OF GARLIC
Produc5on of top 5 producers
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
EKSPOR-IMPOR GARLIC
Imports 1990 - 2013
Exports 1990 - 2013 Exports of top 5 exporters, 2013
Imports of top 5 importers, 2013
12. 4/9/17
12
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PRODUCTION OF VEGETABLES, FRESH NES
Produc5on of top 5 producers
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
EKSPOR-IMPOR VEGETABLES, FRESH NES
Exports 1990 - 2013
Imports 1990 - 2013
Exports of top 5 exporters, 2013
Imports of top 5 importers, 2013
13. 4/9/17
13
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PENYEBAB RENDAHNYA DAYA SAING KOMODITAS
HORTIKULTURA
• Sempitnya penguasaan lahan,
• Tidak efisiennya usahatani,
• Iklim usaha yang kurang kondusif
• Ketergantungan pada alam masih tinggi
• Tidak dapat disimpan lama,
• Perlu tempat lapang (voluminous),
• Mudah rusak (perishable) dalam pengangkutan,
• Melimpah/meruah pada suatu musim dan langka pada musim
yang lain,
• Fluktuasi harganya tajam
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id26
PELUANG DAN TANTANGAN
KERJASAMA DI BIDANG
HORTIKULTURA
14. 4/9/17
14
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
1. Usaha hortikultura sebagian besar skalanya kecil, teknologi maju belum
sepenuhnya diterapkan
2. Manajemen usaha di tingkat petani hortikultura belum dilaksanakan secara
profesional
3. Kualitas produk hortikultura pada umumnya belum memenuhi standar dan
beragam
4. Ketersediaan prasarana usaha seperti pengairan, alat dan mesin pertanian,
peralatan panen dan pasca panen masih terbatas
5. Peraturan atau kebijakan di berbagai sektor belum sepenuhnya berpihak kepada
usaha agribisnis hortikultura
6. Pengusahaan produk hortikultura sebagian bersifat usaha sambilan, dan belum
sebagai usaha bisnis utama.
7. Penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) belum optimal karena belum
dikuasainya komponen teknologi dan kurangnya kesadaran
PERMASALAHAN
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
8. Ketersediaan benih varietas unggul hortikultura belum mencukupi kebutuhan,
karena lemahnya kelembagaan dan skala usaha perbenihan yang kecil dengan
teknologi sederhana
9. Produk hortikultura bersifat musiman, sehingga pasokan dan harganya
fluktuatif.
10. Nilai tambah dalam agribisnis hortikultura dinikmati oleh pedagang atau
industri hilir
11. Kelembagaan petani umumnya belum kokoh, tidak atau kurang berfungsi
dengan baik, sehingga perbaikan dan manajemen usaha penerapan teknologi
dalam skala luas sulit dilakukan
12. Belum tersedianya lahan secara khusus untuk komoditas hortikultura, kecuali
hortikultura dataran tinggi
13. Posisi hortikultura dalam alokasi anggaran belanja rumah tangga umumnya
berprioritas rendah.
14. Belum adanya sarana informasi untuk maksud promosi serta kurangnya
kegiatan promosi di tingkat nasional maupun internasional
Lanjutan...
15. 4/9/17
15
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
TANTANGAN KERJASAMA
INTERNAL
• Meningkatkan daya saing
• Meningkatkan iklim usaha domestik
• Meningkatkan fasilitasi perdagangan
• Meningkatkan konektivitas (fisik, non fisik)
• Meningkatkan kemampuan UKM
EKSTERNAL
• Memanfaatkan kerjasama sbg tujuan ekspor pertanian
• Memanfaatkan kerjasama sbg produc'on network
• Memanfaatkan kerjasama sbg salah satu sumber inovasi teknologi pertanian
• Memanfaatkan Invesment dari negara mitra
• Memanfaatkan permodalan dari negara mitra
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
PELUANG KERJASAMA
• Pengembangan pasar untuk buah-buah tropis segar seper5
mangga, manggis, rambutan, alpukat, durian, belimbing,
pisang, nanas dan lain- lain.
• Melakukan pertukaran informasi dan promosi
• Memperkuat sektor hortikultura melalui pengembangan
teknologi tertentu yang dianggap lemah dari Indonesia
• Pengembangan investasi di bidang hortikultura melalui
berbagai proyek kerjasama dengan negara mitra
• Peningkatan Capacity building :
(1) Pelatihan di bidang hortikultura : budidaya dan
system manajemen rantai pasok;
(2) Pelatihan mengenai sanitary dan phytosanitary,
budidaya hidroponik dan aeroponik
16. 4/9/17
16
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
MASALAH UTAMA KERJASAMA
• Produk Indonesia belum leluasa menembus pasar global, akibat
belum mampu memenuhi standar (hambatan non-tarif) dan tidak
kontinyuitas
• Beberapa negara mitra tidak membuat kualifikasi standar yang
menjadi hambatan nontarif
• Negara-negara mitra belum mampu memberikan peluang
memperkuat sektor hortikultura serta teknologi tertentu yang
dianggap lemah dari Indonesia
• Investasi di bidang hortikultura melalui proyek kerjasama belum
terlaksana dengan baik
• Peningkatan kapasitas dan asistensi teknis di dalam hubungan
“partnership” tidak bersifat “dispute mechanism
• Transfer teknologi masih mengalami hambatan dalam
hubungan kerjasama ekonomi Indonesia dengan negara mitra
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
STRATEGI PENGUATAN KERJASAMA
• Peningkatan investasi, daya saing dan penguatan sektor
Hortikultura dalam negeri serta ekspor produk hortikultura
Indonesia ke pasar dunia.
• Meningkatkan jenis dan jumlah sertifikasi atau standar
kompetensi, serta laboratorium
• Memetakan prioritas kerjasama di bidang hortikultura secara
komprehensif.
• Segera menyusun strategi nasional secara komprehensif
(standarisasi, kontinyuitas suplai, dan promosi) untuk produk-
produk hortikultura
• Mempercepat pelaksanaan program peningkatan daya saing
sektor pertanian termasuk sub sektor hortikultura melaui
percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan
produktivitas, efisiensi dan nilai tambah produk pertanian.
• Mendorong percepatan implementasi Good Agriculture Practices,
Good Handling Practices, dan Good Manufacturing Practices di
sektor hortikultura
17. 4/9/17
17
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
• Produk hortikultura Indonesia masih belum maksimal memasuki pasar global
karena produktivitas dan efisiensi yang masih rendah sehingga diperlukan
peningkatan kapasitas produksi melalui penerapan teknologi yang tepat.
• Peluang pengembangan kerjasama internasional masih terbuka luas terutama
di bidang pengembangan pasar, pertukaran informasi dan promosi,
pengembangan teknologi, investasi dan capacity building dalam rangka
meningkatkan daya saing produk hortikultura Indonesia
• Segera menyusun strategi nasional secara komprehensif (standarisasi,
kontinyuitas suplai, dan promosi) untuk produk-produk unggulan hortikultura
• Mempercepat pelaksanaan program peningkatan daya saing produk-produk
hortkultura melaui percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan
produktivitas, efisiensi dan nilai tambah produk pertanian.
• Mondorong perluasan penerapan Good Agriculture Practices, Good Handling
Practices, dan Good Manufacturing Practices di sektor hortikultura
PENUTUP
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id