SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 21
Teori ini diperkenalkan oleh H.W. Heinrich pada
tahun 1931. Menutunya 88% kecelakaan disebabkan
oleh perbuatan/tindakan tidak aman dari manusia
,sedangkan sisanya, yaitu 10 % disebabkan kondisi
yang tidak aman dan 2% disebabkan takdir Tuhan.
Heinrich menekankan bahwa kecelakaan lebih
banyak disebabkan oleh kekeliruan atau kesalahan
yang dilakukan oleh manusia.
Teori Bird & Loftus
Bird dan Loftus tidak lagi melihat kesalahan
terjadi pada manusia/pekerja semata,
melainkan lebih menyoroti pada bagaimana
manajemen lebih mengambil peran dalam
melakukan pengendalian agar tidak terjadi
kecelakaan.
Teori Swiss Cheese
• Kecelakaan terjadi ketika terjadi kegagalan interaksi
pada setiap komponen yang terlibat dalam suatu
sistem produksi.
• Sebab-sebab suatu kecelakan dapat dibagi menjadi
Direct Cause dan Latent Cause.
• Direct Cause sangat dekat hubungannya dengan
kejadian kecelakaan yang menimbulkan kerugian atau
cidera pada saat kecelakaan tersebut terjadi.
• Latent cause adalah suatu kondisi yang sudah terlihat
jelas sebelumnya dimana suatu kondisi menunggu
terjadinya suatu kecelakaan.
 Umur
 Jenis Kelamin
 Masa kerja
 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
 Tingkat Pendidikan
 Perilaku
 Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Peraturan K3
Kebisingan
Suhu
 Udara
Penerangan
Lantai licin
Kondisi mesin
Letak mesin
 Kesakitan atau cedera bahkan dapat
mengakibatkan cacat tetap atau kematian.
 Kehilangan waktu kerja karena harus menjalani
perawatan baik oleh perawat /
paramedis perusahaan ataupun oleh dokter
rumah sakit.
 Berkurang penghasilannya akibat kehilangan
waktu kerja untuk menjalani perawatan.
 Pemecatan
 Kesedihan.
 Jika penghasilan karyawan berkurang sudah
tentu pemasukan untuk keluarganya juga akan terhambat
atau berkurang sehingga tidak dapat memenuhi
semua kebutuhan hidupnya.
 Jika Kecelakaan yang dialami oleh karyawan mengakibatkan
cacat atau bahkan kematian maka masa depan anggota
keluarganya pun tidak menentu karena tidak ada lagi yang
akan membiayai atau mencukupi kebutuhannya.
 Akan menjadi beban keluarga , bukan sebagai
kepala keluarga atau sebagai anggota keluarga yang
harusnya memberi nafkah.
 Turunnya produktivitas perusahaan atau jadi lambatnya produksi
 Perusahaan mengeluarkan biaya penyembuhan untuk karyawan
 Perusahaan kerugian
 Perusahaan harus memikul biaya perbaikannya
 Kecelakaan kerja itu juga mungkin membuat rusak product dan
bahan-bahan
 Ada gaji yang perlu dibayarkan perusahaan selama karyawan belum
dapat bekerja lagi
 Potensi menyebabkan turunnya kekuatan karyawan setelah kembali
bekerja. Sehingga berpengaruh pada produktivitas pabrik.
 Bila ingin merekrut pekerja atau karyawan baru, perusahaan perlu
mengeluarkan biaya lagi, Baik untuk biaya rekrutmen ataupun biaya
untuk melatih pekerja baru.
Munculnya korban jiwa/cacat/cidera yang nanti dengan cara
segera dapat mempengaruhi pada orang-orang tempat
korban tinggal.
Karena produktivitas perusahaan yang terhambatnya, maka
keperluan orang-orang akan product dari perusahaan itu
juga turut terhalang.
1. PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3
mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi,
• Penerapan ketentuan & syarat
K3 sejak tahap rekayasa,
• Penyelenggaraan pengawasan &
pemantauan pelaksanaan K3.
2. STANDARISASI Standar K3 maju akan menentukan
tingkat kemajuan pelaksana K3.
3. INSPEKSI / PEMERIKSAAN Suatu kegiatan pembuktian sejauh
mana kondisi tempat kerja masih
memenuhi ketentuan &
persyaratan K3.
4. RISET TEKNIS, MEDIS,
PSIKOLOGIS & STATISTIK
• Riset atau penelitian untuk
menunjang tingkat kemajuan
bidang K3 sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan, tehnik
& teknologi.
5. PENDIDIKAN & LATIHAN Peningkatan kesadaran, kualitas
pengetahuan & keterampilan K3
bagi tenaga kerja.
6. PERSUASI Cara penyuluhan & pendekatan di
bidang K3, bukan
melalui penerapan & pemaksaan
melalui sanksi-sanksi.
7. ASURANSI Insentif finansial untuk
meningkatkan pencegahan
kecelakaan dengan pembayaran
premi yg lebih rendah terhadap
perusahaan yang memenuhi syarat
K3.
8. PENERAPAN K3 DI TEMPAT
KERJA
Langkah-langkah pengaplikasian di
tempat kerja dalam upaya
memenuhi syarat-syarat K3 di
tempat kerja.
Kecelakaan kerja

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi
Garnet Waluyo
 
Ppt hazard biologi virus
Ppt hazard biologi virusPpt hazard biologi virus
Ppt hazard biologi virus
Ida Saumi
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Herry Prakoso
 

Mais procurados (20)

7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
 
Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerjaKecelakaan kerja
Kecelakaan kerja
 
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerjaModul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
 
K3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaK3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan Kerja
 
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Dasar Ergonomi
Dasar ErgonomiDasar Ergonomi
Dasar Ergonomi
 
kecelakaan kerja
kecelakaan kerjakecelakaan kerja
kecelakaan kerja
 
Hazop
HazopHazop
Hazop
 
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
 
1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
 
Ppt hazard biologi virus
Ppt hazard biologi virusPpt hazard biologi virus
Ppt hazard biologi virus
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerja
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
 
PPT K3.pptx
PPT K3.pptxPPT K3.pptx
PPT K3.pptx
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAPengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
 
2 keselamatan kerja di pengecoran logam
2 keselamatan kerja di pengecoran logam2 keselamatan kerja di pengecoran logam
2 keselamatan kerja di pengecoran logam
 

Semelhante a Kecelakaan kerja

1 safety awareness
1   safety awareness1   safety awareness
1 safety awareness
nazaden
 
Bab 7 kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja
Bab 7  kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerjaBab 7  kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja
Bab 7 kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja
EKO SUPRIYADI
 
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxKesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Hana P Fadhilah
 
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerja
irvankhoirul
 

Semelhante a Kecelakaan kerja (20)

Keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan kesehatan kerjaKeselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja
 
Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01
Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01
Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01
 
Artikel 5 kesalahan dalam k3
Artikel   5 kesalahan dalam k3Artikel   5 kesalahan dalam k3
Artikel 5 kesalahan dalam k3
 
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaMakalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
 
Pengantar k3
Pengantar k3 Pengantar k3
Pengantar k3
 
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methode
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methodeTeknik Otomotif Alat Berat safety & methode
Teknik Otomotif Alat Berat safety & methode
 
1 safety awareness
1   safety awareness1   safety awareness
1 safety awareness
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 
Bab 7 kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja
Bab 7  kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerjaBab 7  kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja
Bab 7 kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja
 
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PERSONEL SAFETY PROJECT.pptx
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PERSONEL SAFETY PROJECT.pptxPERAN DAN TANGGUNG JAWAB PERSONEL SAFETY PROJECT.pptx
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PERSONEL SAFETY PROJECT.pptx
 
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
 
K3 konstruksi
K3 konstruksiK3 konstruksi
K3 konstruksi
 
Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja
 
Dasar-dasar-K3(3).ppt
Dasar-dasar-K3(3).pptDasar-dasar-K3(3).ppt
Dasar-dasar-K3(3).ppt
 
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxKesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
 
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerja
 
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerjaMakalah kesehatan dan keselamatan kerja
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja
 
Survey K3 ke Perusahaan
Survey K3 ke PerusahaanSurvey K3 ke Perusahaan
Survey K3 ke Perusahaan
 
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
 

Último

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Último (11)

PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 

Kecelakaan kerja

  • 1.
  • 2.
  • 3. Teori ini diperkenalkan oleh H.W. Heinrich pada tahun 1931. Menutunya 88% kecelakaan disebabkan oleh perbuatan/tindakan tidak aman dari manusia ,sedangkan sisanya, yaitu 10 % disebabkan kondisi yang tidak aman dan 2% disebabkan takdir Tuhan. Heinrich menekankan bahwa kecelakaan lebih banyak disebabkan oleh kekeliruan atau kesalahan yang dilakukan oleh manusia.
  • 4.
  • 5. Teori Bird & Loftus Bird dan Loftus tidak lagi melihat kesalahan terjadi pada manusia/pekerja semata, melainkan lebih menyoroti pada bagaimana manajemen lebih mengambil peran dalam melakukan pengendalian agar tidak terjadi kecelakaan.
  • 6.
  • 7. Teori Swiss Cheese • Kecelakaan terjadi ketika terjadi kegagalan interaksi pada setiap komponen yang terlibat dalam suatu sistem produksi. • Sebab-sebab suatu kecelakan dapat dibagi menjadi Direct Cause dan Latent Cause. • Direct Cause sangat dekat hubungannya dengan kejadian kecelakaan yang menimbulkan kerugian atau cidera pada saat kecelakaan tersebut terjadi. • Latent cause adalah suatu kondisi yang sudah terlihat jelas sebelumnya dimana suatu kondisi menunggu terjadinya suatu kecelakaan.
  • 8.
  • 9.
  • 10.  Umur  Jenis Kelamin  Masa kerja  Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)  Tingkat Pendidikan  Perilaku  Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja  Peraturan K3
  • 12.
  • 13.  Kesakitan atau cedera bahkan dapat mengakibatkan cacat tetap atau kematian.  Kehilangan waktu kerja karena harus menjalani perawatan baik oleh perawat / paramedis perusahaan ataupun oleh dokter rumah sakit.  Berkurang penghasilannya akibat kehilangan waktu kerja untuk menjalani perawatan.  Pemecatan
  • 14.  Kesedihan.  Jika penghasilan karyawan berkurang sudah tentu pemasukan untuk keluarganya juga akan terhambat atau berkurang sehingga tidak dapat memenuhi semua kebutuhan hidupnya.  Jika Kecelakaan yang dialami oleh karyawan mengakibatkan cacat atau bahkan kematian maka masa depan anggota keluarganya pun tidak menentu karena tidak ada lagi yang akan membiayai atau mencukupi kebutuhannya.  Akan menjadi beban keluarga , bukan sebagai kepala keluarga atau sebagai anggota keluarga yang harusnya memberi nafkah.
  • 15.  Turunnya produktivitas perusahaan atau jadi lambatnya produksi  Perusahaan mengeluarkan biaya penyembuhan untuk karyawan  Perusahaan kerugian  Perusahaan harus memikul biaya perbaikannya  Kecelakaan kerja itu juga mungkin membuat rusak product dan bahan-bahan  Ada gaji yang perlu dibayarkan perusahaan selama karyawan belum dapat bekerja lagi  Potensi menyebabkan turunnya kekuatan karyawan setelah kembali bekerja. Sehingga berpengaruh pada produktivitas pabrik.  Bila ingin merekrut pekerja atau karyawan baru, perusahaan perlu mengeluarkan biaya lagi, Baik untuk biaya rekrutmen ataupun biaya untuk melatih pekerja baru.
  • 16. Munculnya korban jiwa/cacat/cidera yang nanti dengan cara segera dapat mempengaruhi pada orang-orang tempat korban tinggal. Karena produktivitas perusahaan yang terhambatnya, maka keperluan orang-orang akan product dari perusahaan itu juga turut terhalang.
  • 17. 1. PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN • Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi, • Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa, • Penyelenggaraan pengawasan & pemantauan pelaksanaan K3. 2. STANDARISASI Standar K3 maju akan menentukan tingkat kemajuan pelaksana K3. 3. INSPEKSI / PEMERIKSAAN Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3.
  • 18. 4. RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK • Riset atau penelitian untuk menunjang tingkat kemajuan bidang K3 sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi. 5. PENDIDIKAN & LATIHAN Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & keterampilan K3 bagi tenaga kerja. 6. PERSUASI Cara penyuluhan & pendekatan di bidang K3, bukan melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi.
  • 19.
  • 20. 7. ASURANSI Insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan dengan pembayaran premi yg lebih rendah terhadap perusahaan yang memenuhi syarat K3. 8. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA Langkah-langkah pengaplikasian di tempat kerja dalam upaya memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja.