SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 38
O L E H :
H E N R Y Z U L F I K A R
N P M : 0 5 3 1 0 8 0 3 5
PENDAHULUAN
• KORUPSI MERUPAKAN EXTRAORDINARY CRIME DAN CRIME AGAINST
HUMANITY
•43,8% KASUS DI KPK ADALAH MASALAH PENGADAAN BARANG/JASA
Sumber: Laporan Tahunan 2011, KPK
E F I S I E N S I P B J D E N G A N E -
P R O C U R E M E N T
•Rerata efisiensi PBJ selama 5 tahun terakhir
adalah 11,51%
•Khusus tahun 2011 efisiensi sebesar 11,72% atau
Rp 4,4 Triliun
BELANJA BARANG DAN MODAL PEMERINTAH PUSAT
MELALUI PROSES PENGADAAN TAHUN 2011 LEBIH
DARI
RP 200 TRILIUN (± 16% DARI TOTAL BELANJA APBN)
BELANJA MODAL PADA PEMDA MENCAPAI LEBIH DARI
RP 70 TRILIUN (± 20% DARI TOTAL NILAI TRANSFER
KE DAERAH)
ANGKA TERSEBUT BELUM TERMASUK PENGADAAN
YANG BERSUMBER DARI KOMPONEN APBD LAIN DAN
PENGADAAN YANG DILAKUKAN OLEH BUMN/BUMD
Permasalahan Utama
BPK: “...penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa
salah satunya karena rendahnya kapasitas manajemen
pemerintah atau tidak memadainya pengetahuan para
pegawai dan pejabat pemerintah dalam proses
pengadaan barang/jasa”
Agus Raharjo: “...solusi untuk mengatasi penyimpangan
pengadaan adalah dengan memahami Perpres 54/2010
dengan baik, kemudian mengembangkan LPSE”
Busyro Muqodass: “...aturan yang ketat
harus diikuti dengan perbaikan SDM,
karena percuma saja sistem dan
aturannya ketat jika kapasitas, mental
dan integritas SDM rendah”
PENYIMPANGAN DALAM PENGADAAN
KONVENSIONAL ( M A N U A L )
 PENGADAAN SECARA ARISAN DAN ADANYA KICK-BACK SELAMA
PROSES PENGADAAN;
 MELAKUKAN SUAP UNTUK MEMENANGKAN PENGADAAN;
 PROSES PENGADAAN YANG TIDAK TRANSPARAN;
 SATKER TIDAK MENGUMUMKAN RENCANA PENGADAAN;
 PEMASOK MEMATOK HARGA YANG LEBIH TINGGI (MARK-UP);
 MEMENANGKAN PERUSAHAAN KELUARGA, KERABAT, ATAU
KELOMPOK TERTENTU;
 TIDAK MEMBUKA AKSES BAGI PESERTA DARI DAERAH SEKITARNYA;
 MEMBUAT SPESIFIKASI TEKNIS YANG HANYA DAPAT DIPASOK OLEH
SATU PELAKU USAHA TERTENTU;
 ADANYA PEMASOK YANG TIDAK MEMENUHI KELENGKAPAN
ADMINISTRASI NAMUN TETAP DAPAT IKUT PENGADAAN DAN BAHKAN
MENANG;
 MENGGUNAKAN METODA PENUNJUKAN LANGSUNG UNTUK
PENGADAAN YANG SEHARUSNYA DILELANG SECARA TERBUKA
PEMECAHAN PAKET PENGADAAN YANG TIDAK SESUAI KETENTUAN
Kelemahan Pengadaan
Konvensional (Manual)
Transparansi
Pengadaan konvensional dinilai tidak memberi informasi tentang seluruh
pemasok potensial kepada unit pengadaan
Akibatnya, persaingan menjadi terbatas, dampak terhadap pertumbuhan
ekonomi menjadi melemah, terjadi eksklusi terhadap pemasok potensial
dan pemberian hak khusus terhadap pemasok tertentu
Pengadaan konvensional juga dinilai tidak menyediakan mekanisme
pengawasan kepada publik
Fakta: 4,2 juta perusahaan di Indonesia yang bergerak
dalam sektor pengadaan barang/jasa pemerintah, hanya
3,5 persen (150.000) yang terlibat
KELEMAHAN PENGADAAN
KONVENSIONAL (MANUAL)
KURANGEFISIEN
WAKTU PENGIRIMAN (DELIVERY TIME) MENJADI LEBIH
LAMA DAN BIAYA MENJADI LEBIH MAHAL, BAIK BAGI
PEMERINTAH MAUPUN PENYEDIA
HARGA BARANG/JASA YANG DIPERLUKAN MENJADI
LEBIH TINGGI
Critical Point PBJ
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dapat terjadi pada seluruh tahap
PBJ
Perencanaan Pengadaan
• Penggelembungan anggaran (gejala penggelembungan
terlihat dari unit price yang tidak realistis)
• Spesifikasi teknis dengan kriteria yang diarahkan
• Tidak mengumumkan secara terbuka rencana PBJ pada
awal tahun anggaran
• Pemaketan pekerjaan yang direkayasa (memecah/
menggabungkan paket tidak realistis)
• Penyusunan jadwal yang tidak realistis
• Pemilihan metode pengadaan, metode dokumen, metode
kualifikasi dan metode evaluasi yang tidak tepat
• Kegiatan yang seharusnya swakelola diganti menjadi
kontraktual
• Anggaran untuk proses pengadaan tidak tersedia
Manual
=
Eproc
Pembentukan Pokja ULP
• Anggota Pokja tidak memenuhi
kualifikasi/persyarat
• Integritas Pokja
• Independensi Pokja
• Rangkap jabatan Pokja dengan
PPK/LPSE/Bendahara/Verifikator
Tagihan/Validator SPM/Internal Auditor/Tim
Pemeriksa atau Penerima BJ
Manual
=
Eproc
Penyusunan HPS
• HPS tidak ada
• Mark-up
• Mengarah pada merk produk tertentu
• Harga dasar tidak standar
• Penentuan estimasi tidak handal
• Referensi harga tidak memadai
• Penambahan item biaya yang tidak relevan
Manual
=
Eproc
Penyusunan Dokumen
Pemilihan
• Persyaratan teknis tidak realistis dan
menambahkan persyaratan yang tidak
perlu
• Kriteria kelulusan evaluasi tidak jelas
• Dokumen tidak standar (tidak sesuai SDP)
• Dokumen tidak lengkap
Manual
=
Eproc
Pengumuman Pengadaan
• Tidak melalui LPSE
• Menghindari menggunakan e-procurement
• Jangka waktu pengumuman tidak sesuai
aturan
• Syarat kualifikasi dalam pengumuman tidak
lengkap
Manual
>
Eproc
Prakualifikasi/Pascakualifikasi
• Dokumen tidak memenuhi syarat
tetapi lolos
• Evaluasi tidak sesuai kriteria
• Dokumen administrasi bersifat
“aspal” (Manual)
• Dokumen kualifikasi tidak didukung
data otentik (Manual)
• Dokumen disusulkan (Manual)
Manual
>
Eproc
Pendaftaran dan Pengambilan
Dokumen pemilihan
• Hampir tidak ada titik kritis dalam fase ini jika
menggunakan e-proc
• Kemungkinan terjadi pengaturan kapasitas
up/down bandwith, namun tidak bisa oleh panitia
tetapi panitia berkolusi dengan LPSE (auditor dapat
memperoleh bukti dengan melakukan Forensic IT
Audit)
• Dokumen lelang yang diserahkan tidak sama
(Manual)
• Lokasi pengambilan dokumen sulit dicari (Manual)
• Menyatakan pendaftaran dan pengambilan
dokumen tidak boleh diwakilkan/harus membawa
dokumen asli (Manual), dll
Manual
>
Eproc
Penjelasan/aanwijzing
• Perubahan penting atas dokumen pemilihan
penyedia tidak dituangkan dalam adendum
dokumen pemilihan penyedia jasa
• Penjelasan yang kontroversial
• Pre bid meeting (Manual)
• Tidak membuat BA penjelasan/tidak
disebarluaskan (Manual)
• Tidak ada partisipasi masyarakat (Manual)
Manual
>
Eproc
Pembukaan penawaran
• Ketidaklengkapan dokumen penawaran
• Perubahan jadwal pembukaan dokumen penawaran
tidak disertai alasan yang logis
• Relokasi tempat penyerahan dokumen penawaran
(Manual)
• Penyimpanan dokumen penawaran tidak pada kotak
terkunci (Manual)
• Penerimaan dokumen penawaran yang terlambat
(Manual)
• Pembukaan dokumen penawaran dilakukan pada
hari libur (Manual)
Manual
>
Eproc
Pengumuman Pemenang
• Perubahan jadwal pengumuman pemenang
tanpa alasan
• Tidak ada pengumuman pemenang (Manual)
• Pengumuman pemenang tidak diberitahukan
kepada seluruh pesertalelang (Manual)
• Pengumuman tidak mengindahkan aspek
publik atau dilakukan tersembunyi (Manual)
• Pengumuman tidak sesuai kaidah (Manual)
Manual
>
Eproc
Sanggahan
• Substansi sanggahan tidak ditanggapi
• Surat sanggahan tidak ditanggapi (Manual)
• Jawaban sanggahan ditunda-tunda (Manual)
• Sanggahan proforma untuk menghindari
tuduhan tender diatur (Manual)
• Tidak seluruh sanggahan ditanggapi (Manual)
Manual
>
Eproc
Penunjukkan Pemenang
• Surat penunjukkan yang tidak lengkap
• Surat penunjukkan dibuat terburu-buru
• Surat penunjukkan yang sengaja ditunda
pengeluarannya (Manual)
• Tanggal surat penunjukkan dibuat lebih
belakangan dibandingkan tanggal kontrak
(Manual)
Manual
>
Eproc
Penandatangan Kontrak
• Adanya kejanggalan dalam kontrak
• Penandatangan kontrak yang ditunda-tunda
• Tidak dilengkapi surat jaminan pelaksanaan
dari bank (untuk nilai tertentu)
• Tanggal surat jaminan pelaksanaan lebih
belakangan dibandingkan tanggal kontrak
Manual
=
Eproc
Pelaksanaan/Penyerahan BJ
• Kualitas/kuantitas tidak sesuai spesifikasi
• Jaminan pasca jual palsu
• Keterlambatan penyerahan BJ
• Kriteria penerimaan BJ bias/tidak jelas
Manual
=
Eproc
Pembayaran dan Pelaporan
• Pembayaran yang tidak sesuai kemajuan fisik
• Pembayaran fiktif
• Kekurangan pemungutan dan penyetoran
pajak
• Tidak dibuat berita acara pembayaran
• Pelaporan tidak lengkap/tidak sesuai aturan
Manual
=
Eproc
Potensi Penyimpangan
Pemanfaatan
• Kualitas/Kuantitas BJ yang diterima tidak
sesuai kebutuhan
• Penyerahan BJ di lokasi yang tidak tepat
• Barang/jasa yang belum/tidak dapat
dimanfaatkan
Manual
=
Eproc
 E - P R O C U R E M E N T A D A L A H P R O S E S
P E N G A D A A N B A R A N G / J A S A
P E M E R I N TA H YA N G P E L A K S A N A A N N YA
D I L A K U K A N S E C A R A E L E K T R O N I K
YA N G B E R B A S I S W E B / I N T E R N E T
D E N G A N M E M A N FA AT K A N FA S I L I TA S
T E K N O L O G I K O M U N I K A S I D A N
I N F O R M A S I M E L A L U I P E L E L A N G A N
U M U M S E C A R A E L E K T R O N I K
 P E N G A D A A N B A R A N G / J A S A S E C A R A
E L E K T R O N I K D I L A K U K A N D E N G A N
C A R A E - T E N D E R I N G ATA U E -
P U R C H A S I N G
DASAR HUKUM
• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 tahun
2003
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 tahun
2010
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 tahun
2012 “Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah”
Meningkatkan
transparansi dan
akuntabilitas
Meningkatkan akses
pasar dan persaingan
usaha yang sehat
Memperbaiki tingkat
efisiensi proses
pengadaan
Mendukung proses
monitoring dan audit
Memenuhi kebutuhan
akses informasi yang
real time
Tujuan E-Procurement
1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Terbuka & Persaingan
Sehat
4. Transparansi
5. Adil & Non-diskriminatif
6. Akuntabilitas
7. Interoperabilitas
8. Jaminan Keamanan Data
Prinsip-Prinsip Dasar e-Procurement
No. Tahapa
n
Manua
l
Elektronik
1. Pengumuman Melalui koran Melalui koran dan
website
2. Pendaftaran & Pengambilan Dokumen Datang langsung (tatap
muka)
Online dan unduh
dokumen di website
3. Penjelasan Dokumen & Perubahan
Dokumen
Datang langsung (tatap
muka)
1. Komunikasi online
2. Berita acara
tertuang dalam
rekaman
komunikasi online
3. Perubahan dokumen
diunduh di website
4. Dokumen Penawaran & Pembukaan
Dokumen Penawaran
Bentuk hardcopy dengan
sampul tersegel
disampaikan secara
langsung ke panitia dan
dibuka secara manual
Berbentuk dokumen
elektronik yang
disandikan (encrypt)
dikirim (upload)
melalui website dan
dibuka (decrypt)
secara elektronik.
No
.
Tahapan Manual Elektronik
5
.
Evaluasi Penawaran Sama Sama
6
.
Evaluasi Kualifikasi Sama Sama
7
.
Usulan calon pemenang Sama Sama
8
.
Penetapan Pemenang Sama Sama
9
.
Pengumuman Pemenang Datang lihat
langsung
Diumumkan di website
dan dikirimkan melalui
e- mail
10
.
Sanggah Hasil Lelang Datang langsung
(tatap muka) atau
surat menyurat
Komunikasi online
11
.
Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa Sama Sama
12
.
Penandatanganan Kontrak Sama Sama
1.Agency (Instansi)
2.Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
3.ULP/Panitia
Pengadaan/Pejabat
Pengadaan
4.Penyedia Barang/Jasa
5.LPSE
1. Pengumuman lelang oleh Panitia
2. Upload dokumen lelang oleh Panitia
3. Download dokumen lelang oleh
Penyedia
4. Penjelasan lelang
5. Pemasukan dokumen penawaran oleh
Penyedia
6. Pembukaan dokumen penawaran oleh
Panitia
7. Pengumuman pemenang lelang
8. Sanggahan
1. Mendapatkan penawaran
yang lebih banyak
2. Mempermudah proses
administrasi
3. Mempermudah PPK/Panitia
Pengadaan dalam
mempertanggung jawabkan
proses pengadaan
1. Menciptakan persaingan
usaha yang sehat
2. Memperluas peluang usaha
3. Membuka kesempatan
pelaku usaha mengikuti
lelang
4. Mengurangi biaya
transportasi untuk
mengikuti lelang
1. Metode Penelitian ini merupakan penelitian
dengan menggunakan metode Survey dengan
kuisioner dan wawancara sebagai alat pengumpul
data-data primer;
2. Penelitian ini untuk mengukur tingkat
keuntungan dan kerugian penerapan e-
procurement dibandingkan dengan Lelang
konvensional/manual khususnya bagi penyedia
jasa konsultansi;
3. Obyek penelitian adalah responden penyedia jasa
konsultansi.
4. Dari hasil analisa yang telah dilakukan, dapat
dilihat bagaimana pengaruh hasil penerapan e-
procurement terhadap keuntungan dan/atau
kerugian terutama dari transparansi, kinerja dan
efisiensi yang dirasakan peneyedia jasa
khususnya jasa konsultansi.
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Presentasi TA.pptx

Slide PL Sistem Pengadaan Secara Elektronik.ppt
Slide PL Sistem Pengadaan Secara Elektronik.pptSlide PL Sistem Pengadaan Secara Elektronik.ppt
Slide PL Sistem Pengadaan Secara Elektronik.pptAndi Kurniawansyah
 
Pengadan Langsung Sistem Pengadaan Secara Elektronik
Pengadan Langsung Sistem Pengadaan Secara ElektronikPengadan Langsung Sistem Pengadaan Secara Elektronik
Pengadan Langsung Sistem Pengadaan Secara ElektronikAndi Kurniawansyah
 
SIRUP Atria Penyusunan dan Pengumuman Rencana Umum Pengadaan.pdf
SIRUP Atria Penyusunan dan Pengumuman Rencana Umum Pengadaan.pdfSIRUP Atria Penyusunan dan Pengumuman Rencana Umum Pengadaan.pdf
SIRUP Atria Penyusunan dan Pengumuman Rencana Umum Pengadaan.pdfAhmadSofyanAtsauri
 
Tugas e procurement kelompok 4
Tugas e procurement kelompok 4Tugas e procurement kelompok 4
Tugas e procurement kelompok 4Handy Pras
 
Presentasi pepres 2010 galih gumelar
Presentasi pepres 2010   galih gumelarPresentasi pepres 2010   galih gumelar
Presentasi pepres 2010 galih gumelarGalih Gumelar Empat
 
Kajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdf
Kajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdfKajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdf
Kajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdfRiskiSyandriPratama
 
Perbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi Training
Perbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi TrainingPerbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi Training
Perbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi TrainingKanaidi ken
 
Materi_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptxMateri_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptxssuser7f59cb
 
KEBIJAKAN DALAM EKATALOG DAN EPURCHASING.pdf
KEBIJAKAN DALAM EKATALOG DAN EPURCHASING.pdfKEBIJAKAN DALAM EKATALOG DAN EPURCHASING.pdf
KEBIJAKAN DALAM EKATALOG DAN EPURCHASING.pdfTaufikAditya4
 
Presentasi pepres 2010 galih gumelar2
Presentasi pepres 2010   galih gumelar2Presentasi pepres 2010   galih gumelar2
Presentasi pepres 2010 galih gumelar2Galih Gumelar Empat
 
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)Khalid Mustafa
 
Materi peran apip
Materi peran apipMateri peran apip
Materi peran apipYoes Yudha
 
BAHAN PROBITY AUDIT.pdf
BAHAN PROBITY AUDIT.pdfBAHAN PROBITY AUDIT.pdf
BAHAN PROBITY AUDIT.pdfZarpani1
 
Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Daerah
Pemeriksaan Keuangan Pemerintah DaerahPemeriksaan Keuangan Pemerintah Daerah
Pemeriksaan Keuangan Pemerintah DaerahRusman R. Manik
 
Penilaian Pelayanan Publik Ombudsman RI 2022.pptx
Penilaian Pelayanan Publik Ombudsman RI 2022.pptxPenilaian Pelayanan Publik Ombudsman RI 2022.pptx
Penilaian Pelayanan Publik Ombudsman RI 2022.pptxDinsosPMDPPPA
 
Slide Recall Modul Melakukan Pemilihan Penyedia Barang Jasa Level 1 V3.1.pdf
Slide Recall Modul Melakukan Pemilihan Penyedia Barang Jasa Level 1 V3.1.pdfSlide Recall Modul Melakukan Pemilihan Penyedia Barang Jasa Level 1 V3.1.pdf
Slide Recall Modul Melakukan Pemilihan Penyedia Barang Jasa Level 1 V3.1.pdfWakhyudi
 
Garis besar raperki slip b imtek ppid kominfo 2021
Garis besar raperki slip  b imtek ppid kominfo 2021Garis besar raperki slip  b imtek ppid kominfo 2021
Garis besar raperki slip b imtek ppid kominfo 2021mrisnain
 

Semelhante a Presentasi TA.pptx (20)

Slide PL Sistem Pengadaan Secara Elektronik.ppt
Slide PL Sistem Pengadaan Secara Elektronik.pptSlide PL Sistem Pengadaan Secara Elektronik.ppt
Slide PL Sistem Pengadaan Secara Elektronik.ppt
 
Pengadan Langsung Sistem Pengadaan Secara Elektronik
Pengadan Langsung Sistem Pengadaan Secara ElektronikPengadan Langsung Sistem Pengadaan Secara Elektronik
Pengadan Langsung Sistem Pengadaan Secara Elektronik
 
SIRUP Atria Penyusunan dan Pengumuman Rencana Umum Pengadaan.pdf
SIRUP Atria Penyusunan dan Pengumuman Rencana Umum Pengadaan.pdfSIRUP Atria Penyusunan dan Pengumuman Rencana Umum Pengadaan.pdf
SIRUP Atria Penyusunan dan Pengumuman Rencana Umum Pengadaan.pdf
 
Bahan presentasi latihan
Bahan presentasi latihanBahan presentasi latihan
Bahan presentasi latihan
 
Tugas e procurement kelompok 4
Tugas e procurement kelompok 4Tugas e procurement kelompok 4
Tugas e procurement kelompok 4
 
Presentasi pepres 2010 galih gumelar
Presentasi pepres 2010   galih gumelarPresentasi pepres 2010   galih gumelar
Presentasi pepres 2010 galih gumelar
 
Kajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdf
Kajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdfKajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdf
Kajian Implementasi BeLa Pengadaan.pdf
 
Perbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi Training
Perbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi TrainingPerbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi Training
Perbedaan e-Procurement dengan Pengadaan Konvensional/Manual _Materi Training
 
Materi_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptxMateri_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptx
 
KEBIJAKAN DALAM EKATALOG DAN EPURCHASING.pdf
KEBIJAKAN DALAM EKATALOG DAN EPURCHASING.pdfKEBIJAKAN DALAM EKATALOG DAN EPURCHASING.pdf
KEBIJAKAN DALAM EKATALOG DAN EPURCHASING.pdf
 
Presentasi pepres 2010 galih gumelar2
Presentasi pepres 2010   galih gumelar2Presentasi pepres 2010   galih gumelar2
Presentasi pepres 2010 galih gumelar2
 
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
 
Materi peran apip
Materi peran apipMateri peran apip
Materi peran apip
 
Rakornis hub sulbar 26 juli 2017
Rakornis hub sulbar 26 juli 2017Rakornis hub sulbar 26 juli 2017
Rakornis hub sulbar 26 juli 2017
 
BAHAN PROBITY AUDIT.pdf
BAHAN PROBITY AUDIT.pdfBAHAN PROBITY AUDIT.pdf
BAHAN PROBITY AUDIT.pdf
 
Peran apip inspektorat jenderal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
Peran apip inspektorat jenderal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahPeran apip inspektorat jenderal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
Peran apip inspektorat jenderal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
 
Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Daerah
Pemeriksaan Keuangan Pemerintah DaerahPemeriksaan Keuangan Pemerintah Daerah
Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Daerah
 
Penilaian Pelayanan Publik Ombudsman RI 2022.pptx
Penilaian Pelayanan Publik Ombudsman RI 2022.pptxPenilaian Pelayanan Publik Ombudsman RI 2022.pptx
Penilaian Pelayanan Publik Ombudsman RI 2022.pptx
 
Slide Recall Modul Melakukan Pemilihan Penyedia Barang Jasa Level 1 V3.1.pdf
Slide Recall Modul Melakukan Pemilihan Penyedia Barang Jasa Level 1 V3.1.pdfSlide Recall Modul Melakukan Pemilihan Penyedia Barang Jasa Level 1 V3.1.pdf
Slide Recall Modul Melakukan Pemilihan Penyedia Barang Jasa Level 1 V3.1.pdf
 
Garis besar raperki slip b imtek ppid kominfo 2021
Garis besar raperki slip  b imtek ppid kominfo 2021Garis besar raperki slip  b imtek ppid kominfo 2021
Garis besar raperki slip b imtek ppid kominfo 2021
 

Presentasi TA.pptx

  • 1. O L E H : H E N R Y Z U L F I K A R N P M : 0 5 3 1 0 8 0 3 5
  • 2. PENDAHULUAN • KORUPSI MERUPAKAN EXTRAORDINARY CRIME DAN CRIME AGAINST HUMANITY •43,8% KASUS DI KPK ADALAH MASALAH PENGADAAN BARANG/JASA Sumber: Laporan Tahunan 2011, KPK
  • 3.
  • 4.
  • 5. E F I S I E N S I P B J D E N G A N E - P R O C U R E M E N T •Rerata efisiensi PBJ selama 5 tahun terakhir adalah 11,51% •Khusus tahun 2011 efisiensi sebesar 11,72% atau Rp 4,4 Triliun
  • 6. BELANJA BARANG DAN MODAL PEMERINTAH PUSAT MELALUI PROSES PENGADAAN TAHUN 2011 LEBIH DARI RP 200 TRILIUN (± 16% DARI TOTAL BELANJA APBN) BELANJA MODAL PADA PEMDA MENCAPAI LEBIH DARI RP 70 TRILIUN (± 20% DARI TOTAL NILAI TRANSFER KE DAERAH) ANGKA TERSEBUT BELUM TERMASUK PENGADAAN YANG BERSUMBER DARI KOMPONEN APBD LAIN DAN PENGADAAN YANG DILAKUKAN OLEH BUMN/BUMD
  • 7. Permasalahan Utama BPK: “...penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa salah satunya karena rendahnya kapasitas manajemen pemerintah atau tidak memadainya pengetahuan para pegawai dan pejabat pemerintah dalam proses pengadaan barang/jasa” Agus Raharjo: “...solusi untuk mengatasi penyimpangan pengadaan adalah dengan memahami Perpres 54/2010 dengan baik, kemudian mengembangkan LPSE” Busyro Muqodass: “...aturan yang ketat harus diikuti dengan perbaikan SDM, karena percuma saja sistem dan aturannya ketat jika kapasitas, mental dan integritas SDM rendah”
  • 8. PENYIMPANGAN DALAM PENGADAAN KONVENSIONAL ( M A N U A L )  PENGADAAN SECARA ARISAN DAN ADANYA KICK-BACK SELAMA PROSES PENGADAAN;  MELAKUKAN SUAP UNTUK MEMENANGKAN PENGADAAN;  PROSES PENGADAAN YANG TIDAK TRANSPARAN;  SATKER TIDAK MENGUMUMKAN RENCANA PENGADAAN;  PEMASOK MEMATOK HARGA YANG LEBIH TINGGI (MARK-UP);  MEMENANGKAN PERUSAHAAN KELUARGA, KERABAT, ATAU KELOMPOK TERTENTU;  TIDAK MEMBUKA AKSES BAGI PESERTA DARI DAERAH SEKITARNYA;  MEMBUAT SPESIFIKASI TEKNIS YANG HANYA DAPAT DIPASOK OLEH SATU PELAKU USAHA TERTENTU;  ADANYA PEMASOK YANG TIDAK MEMENUHI KELENGKAPAN ADMINISTRASI NAMUN TETAP DAPAT IKUT PENGADAAN DAN BAHKAN MENANG;  MENGGUNAKAN METODA PENUNJUKAN LANGSUNG UNTUK PENGADAAN YANG SEHARUSNYA DILELANG SECARA TERBUKA PEMECAHAN PAKET PENGADAAN YANG TIDAK SESUAI KETENTUAN
  • 9. Kelemahan Pengadaan Konvensional (Manual) Transparansi Pengadaan konvensional dinilai tidak memberi informasi tentang seluruh pemasok potensial kepada unit pengadaan Akibatnya, persaingan menjadi terbatas, dampak terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi melemah, terjadi eksklusi terhadap pemasok potensial dan pemberian hak khusus terhadap pemasok tertentu Pengadaan konvensional juga dinilai tidak menyediakan mekanisme pengawasan kepada publik Fakta: 4,2 juta perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam sektor pengadaan barang/jasa pemerintah, hanya 3,5 persen (150.000) yang terlibat
  • 10. KELEMAHAN PENGADAAN KONVENSIONAL (MANUAL) KURANGEFISIEN WAKTU PENGIRIMAN (DELIVERY TIME) MENJADI LEBIH LAMA DAN BIAYA MENJADI LEBIH MAHAL, BAIK BAGI PEMERINTAH MAUPUN PENYEDIA HARGA BARANG/JASA YANG DIPERLUKAN MENJADI LEBIH TINGGI
  • 11. Critical Point PBJ Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dapat terjadi pada seluruh tahap PBJ Perencanaan Pengadaan • Penggelembungan anggaran (gejala penggelembungan terlihat dari unit price yang tidak realistis) • Spesifikasi teknis dengan kriteria yang diarahkan • Tidak mengumumkan secara terbuka rencana PBJ pada awal tahun anggaran • Pemaketan pekerjaan yang direkayasa (memecah/ menggabungkan paket tidak realistis) • Penyusunan jadwal yang tidak realistis • Pemilihan metode pengadaan, metode dokumen, metode kualifikasi dan metode evaluasi yang tidak tepat • Kegiatan yang seharusnya swakelola diganti menjadi kontraktual • Anggaran untuk proses pengadaan tidak tersedia Manual = Eproc
  • 12. Pembentukan Pokja ULP • Anggota Pokja tidak memenuhi kualifikasi/persyarat • Integritas Pokja • Independensi Pokja • Rangkap jabatan Pokja dengan PPK/LPSE/Bendahara/Verifikator Tagihan/Validator SPM/Internal Auditor/Tim Pemeriksa atau Penerima BJ Manual = Eproc
  • 13. Penyusunan HPS • HPS tidak ada • Mark-up • Mengarah pada merk produk tertentu • Harga dasar tidak standar • Penentuan estimasi tidak handal • Referensi harga tidak memadai • Penambahan item biaya yang tidak relevan Manual = Eproc
  • 14. Penyusunan Dokumen Pemilihan • Persyaratan teknis tidak realistis dan menambahkan persyaratan yang tidak perlu • Kriteria kelulusan evaluasi tidak jelas • Dokumen tidak standar (tidak sesuai SDP) • Dokumen tidak lengkap Manual = Eproc
  • 15. Pengumuman Pengadaan • Tidak melalui LPSE • Menghindari menggunakan e-procurement • Jangka waktu pengumuman tidak sesuai aturan • Syarat kualifikasi dalam pengumuman tidak lengkap Manual > Eproc
  • 16. Prakualifikasi/Pascakualifikasi • Dokumen tidak memenuhi syarat tetapi lolos • Evaluasi tidak sesuai kriteria • Dokumen administrasi bersifat “aspal” (Manual) • Dokumen kualifikasi tidak didukung data otentik (Manual) • Dokumen disusulkan (Manual) Manual > Eproc
  • 17. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen pemilihan • Hampir tidak ada titik kritis dalam fase ini jika menggunakan e-proc • Kemungkinan terjadi pengaturan kapasitas up/down bandwith, namun tidak bisa oleh panitia tetapi panitia berkolusi dengan LPSE (auditor dapat memperoleh bukti dengan melakukan Forensic IT Audit) • Dokumen lelang yang diserahkan tidak sama (Manual) • Lokasi pengambilan dokumen sulit dicari (Manual) • Menyatakan pendaftaran dan pengambilan dokumen tidak boleh diwakilkan/harus membawa dokumen asli (Manual), dll Manual > Eproc
  • 18. Penjelasan/aanwijzing • Perubahan penting atas dokumen pemilihan penyedia tidak dituangkan dalam adendum dokumen pemilihan penyedia jasa • Penjelasan yang kontroversial • Pre bid meeting (Manual) • Tidak membuat BA penjelasan/tidak disebarluaskan (Manual) • Tidak ada partisipasi masyarakat (Manual) Manual > Eproc
  • 19. Pembukaan penawaran • Ketidaklengkapan dokumen penawaran • Perubahan jadwal pembukaan dokumen penawaran tidak disertai alasan yang logis • Relokasi tempat penyerahan dokumen penawaran (Manual) • Penyimpanan dokumen penawaran tidak pada kotak terkunci (Manual) • Penerimaan dokumen penawaran yang terlambat (Manual) • Pembukaan dokumen penawaran dilakukan pada hari libur (Manual) Manual > Eproc
  • 20. Pengumuman Pemenang • Perubahan jadwal pengumuman pemenang tanpa alasan • Tidak ada pengumuman pemenang (Manual) • Pengumuman pemenang tidak diberitahukan kepada seluruh pesertalelang (Manual) • Pengumuman tidak mengindahkan aspek publik atau dilakukan tersembunyi (Manual) • Pengumuman tidak sesuai kaidah (Manual) Manual > Eproc
  • 21. Sanggahan • Substansi sanggahan tidak ditanggapi • Surat sanggahan tidak ditanggapi (Manual) • Jawaban sanggahan ditunda-tunda (Manual) • Sanggahan proforma untuk menghindari tuduhan tender diatur (Manual) • Tidak seluruh sanggahan ditanggapi (Manual) Manual > Eproc
  • 22. Penunjukkan Pemenang • Surat penunjukkan yang tidak lengkap • Surat penunjukkan dibuat terburu-buru • Surat penunjukkan yang sengaja ditunda pengeluarannya (Manual) • Tanggal surat penunjukkan dibuat lebih belakangan dibandingkan tanggal kontrak (Manual) Manual > Eproc
  • 23. Penandatangan Kontrak • Adanya kejanggalan dalam kontrak • Penandatangan kontrak yang ditunda-tunda • Tidak dilengkapi surat jaminan pelaksanaan dari bank (untuk nilai tertentu) • Tanggal surat jaminan pelaksanaan lebih belakangan dibandingkan tanggal kontrak Manual = Eproc
  • 24. Pelaksanaan/Penyerahan BJ • Kualitas/kuantitas tidak sesuai spesifikasi • Jaminan pasca jual palsu • Keterlambatan penyerahan BJ • Kriteria penerimaan BJ bias/tidak jelas Manual = Eproc
  • 25. Pembayaran dan Pelaporan • Pembayaran yang tidak sesuai kemajuan fisik • Pembayaran fiktif • Kekurangan pemungutan dan penyetoran pajak • Tidak dibuat berita acara pembayaran • Pelaporan tidak lengkap/tidak sesuai aturan Manual = Eproc
  • 26. Potensi Penyimpangan Pemanfaatan • Kualitas/Kuantitas BJ yang diterima tidak sesuai kebutuhan • Penyerahan BJ di lokasi yang tidak tepat • Barang/jasa yang belum/tidak dapat dimanfaatkan Manual = Eproc
  • 27.  E - P R O C U R E M E N T A D A L A H P R O S E S P E N G A D A A N B A R A N G / J A S A P E M E R I N TA H YA N G P E L A K S A N A A N N YA D I L A K U K A N S E C A R A E L E K T R O N I K YA N G B E R B A S I S W E B / I N T E R N E T D E N G A N M E M A N FA AT K A N FA S I L I TA S T E K N O L O G I K O M U N I K A S I D A N I N F O R M A S I M E L A L U I P E L E L A N G A N U M U M S E C A R A E L E K T R O N I K  P E N G A D A A N B A R A N G / J A S A S E C A R A E L E K T R O N I K D I L A K U K A N D E N G A N C A R A E - T E N D E R I N G ATA U E - P U R C H A S I N G
  • 28. DASAR HUKUM • Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2003 • Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2010 • Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 tahun 2012 “Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah”
  • 29. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat Memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan Mendukung proses monitoring dan audit Memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time Tujuan E-Procurement
  • 30. 1. Efisiensi 2. Efektifitas 3. Terbuka & Persaingan Sehat 4. Transparansi 5. Adil & Non-diskriminatif 6. Akuntabilitas 7. Interoperabilitas 8. Jaminan Keamanan Data Prinsip-Prinsip Dasar e-Procurement
  • 31. No. Tahapa n Manua l Elektronik 1. Pengumuman Melalui koran Melalui koran dan website 2. Pendaftaran & Pengambilan Dokumen Datang langsung (tatap muka) Online dan unduh dokumen di website 3. Penjelasan Dokumen & Perubahan Dokumen Datang langsung (tatap muka) 1. Komunikasi online 2. Berita acara tertuang dalam rekaman komunikasi online 3. Perubahan dokumen diunduh di website 4. Dokumen Penawaran & Pembukaan Dokumen Penawaran Bentuk hardcopy dengan sampul tersegel disampaikan secara langsung ke panitia dan dibuka secara manual Berbentuk dokumen elektronik yang disandikan (encrypt) dikirim (upload) melalui website dan dibuka (decrypt) secara elektronik.
  • 32. No . Tahapan Manual Elektronik 5 . Evaluasi Penawaran Sama Sama 6 . Evaluasi Kualifikasi Sama Sama 7 . Usulan calon pemenang Sama Sama 8 . Penetapan Pemenang Sama Sama 9 . Pengumuman Pemenang Datang lihat langsung Diumumkan di website dan dikirimkan melalui e- mail 10 . Sanggah Hasil Lelang Datang langsung (tatap muka) atau surat menyurat Komunikasi online 11 . Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa Sama Sama 12 . Penandatanganan Kontrak Sama Sama
  • 33. 1.Agency (Instansi) 2.Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.ULP/Panitia Pengadaan/Pejabat Pengadaan 4.Penyedia Barang/Jasa 5.LPSE
  • 34. 1. Pengumuman lelang oleh Panitia 2. Upload dokumen lelang oleh Panitia 3. Download dokumen lelang oleh Penyedia 4. Penjelasan lelang 5. Pemasukan dokumen penawaran oleh Penyedia 6. Pembukaan dokumen penawaran oleh Panitia 7. Pengumuman pemenang lelang 8. Sanggahan
  • 35. 1. Mendapatkan penawaran yang lebih banyak 2. Mempermudah proses administrasi 3. Mempermudah PPK/Panitia Pengadaan dalam mempertanggung jawabkan proses pengadaan
  • 36. 1. Menciptakan persaingan usaha yang sehat 2. Memperluas peluang usaha 3. Membuka kesempatan pelaku usaha mengikuti lelang 4. Mengurangi biaya transportasi untuk mengikuti lelang
  • 37. 1. Metode Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode Survey dengan kuisioner dan wawancara sebagai alat pengumpul data-data primer; 2. Penelitian ini untuk mengukur tingkat keuntungan dan kerugian penerapan e- procurement dibandingkan dengan Lelang konvensional/manual khususnya bagi penyedia jasa konsultansi; 3. Obyek penelitian adalah responden penyedia jasa konsultansi. 4. Dari hasil analisa yang telah dilakukan, dapat dilihat bagaimana pengaruh hasil penerapan e- procurement terhadap keuntungan dan/atau kerugian terutama dari transparansi, kinerja dan efisiensi yang dirasakan peneyedia jasa khususnya jasa konsultansi.