Ontologi merupakan cabang filsafat yang membahas tentang apa yang ada dan hakikat keberadaan. Ruang lingkup ontologi meliputi objek ilmu, hubungan antara objek dengan pengetahuan manusia, serta wujud hakiki dari objek. Ontologi ilmu pengetahuan melihat aspek-aspek seperti batasan ilmu, sumber pengetahuan, dan cara penjelajahan ilmu secara metodis dan sistematis.
2. HAKIKAT ONTOLOGI
01
02
03
Yunani : Terdiri dari 2 Kata
On/Onto : Being (Ada)
Logos : Logic (Ilmu)
Jadi : the theory of being qua being (toeri
tentang keberadaan sebagai keberadaan
Menurut Bahasa
Ontologi : ilmu yang membahas tentang
hakekat yang menyelidiki alam nyata ini
dan bagaimana keadaan sebenarnya.
Menurut Istilah
Ontologi itu mencari ultimate reality. Jadi
dapat dikatakan bahwa ontologi adalah
cabang filsafat yang membicarakan
tentang segala sesuatu yang ada.
Louis O Kattsoff (1953)
1. Ontologi : Lapangangan Penyelidikan
Filsafat Paling Kuno.
2. Awal pemikiran ontologi yaitu Thales .
3. istilah Ontologi pertama kali diperkenalkan
oleh Rudolf Goclenius pada tahun 1636 M,
untuk menamai hakekat yang ada
bersifat metafisis.
4. Cristian Wolff (1679-1754 M) membagi
metafisika menjadi dua yaitu metafisika
umum dan metafisika khusus.
Ontologi
Ontologi membahas tentang apa yang ingin
kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu,
yang ada yang universal.
Jujun S. Suriasumantri
3. Ontologi Bersahaja
segala sesuatu
dipandang
dalam keadaan
sewajarnya dan
apa adanya
Ontologi Kuantitatif
karena
dipertanyakan
mengenai
tunggal
atau jamaknya.
Ontologi Monistik
melahirkan
monism atau
idealism
Louis O. Kattsoff (1953)
Membagi Ontology dalam 3 (tiga) Bagian :
4. Pertanyaan –Pertanyaan yang Dijawab dalam
Telaah Ontologis
Apakah obyek
ilmu yang akan
ditelaah?
Bagaimana hubungan antara obyek
tadi dengan daya tangkap manusia
(seperti berpikir, merasa, dan
mengindera) yang membuahkan
Pengetahuan?
Bagaimana
wujud yang
hakiki dari obyek
tersebut?
5. Karakteristik Ontologi
Studi tentang ciri-ciri
“esensial” dari yang
Ada dalam dirinya
sendiri yang berbeda
dari studi tentang hal
-hal yang ada secara
khusus, yang
menurut bentuknya
abstrak
Cabang filsafat
yang menggeluti
tata dan struktur
realitas dalam arti
seluas mungkin
Mencoba
melukiskan hakikat
ada yang terakhir,
yaitu yang satu,
yang absolut,
bentuk abadi,
sempurna, dan
keberadaan segala
sesuatu yang
mutlak bergantung
kepada-Nya
Mempelajari
tentang
status realitas
apakah nyata
atau semu.
6. Aliran Ontologi
Aliran ini berpendapat bahwa benda terdiri dari
dua macam hakikat sebagai sumbernya, yaitu
hakikat materi dan hakikat ruhani, benda dan
ruh, jasad dan spirit.
Dualisme
Aliran ini berpandangan bahwa segenap
macam bentuk merupakan kenyataan.
Pluralisme
Paham ini menganggap bahwa hakikat yang
asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah
satu, dan tidak mungkin dua.
1. Materialisme
2. Idealisme
Monoisme
Paham ini mengingkari kesanggupan manusia u
ntuk mengetahui hakikat benda. Baik hakikat ma
teri maupun ruhani.
Agnostitisme1. Tidak ada sesuatu yang eksis atau dapat dikt
akan realitas itu sebenarnya tidak ada.
2. Bila sesuatu itu ada, ia tidak dapat diketahui.
Ini disebabkan oleh penginderaan itu tidak
dapat dipercaya, penginderaan itu sumber
ilusi.
3. Apabila realitas itu dapat diketahui, Ia tida ak
an dapat kita beritahukan kepada orang lain.
.
Nihilisme
7. Ruang Kajian Ontologi
Pada prinsipnya ada itu ada
dua, ada yang menciptakan
dan ada yang diciptakan, ada
yang menyebabkan dan ada
yang diakibatkan.
Yang Ada (Being)
Masalah realitas dapat
dipahami dengan pernyataan
bahwa nyata dan ada
mempunyai pengertian serupa.
Yang Nyata (Realitas)
Dalam setiap yang ada, baik yang
nyata maupun tidak nyata selalu
ada dua sisi didalamnya, yaitu sisi
esensi dan sisi eksistensi.
Esensi dan Eksistensi
8. Adapun Cakupan Ontologi
Hal-Hal yang Harus
Diperhatikan :
1. Asumsi dalam ilmu harus
relevan dengan bidang dan
tujuan pengkajian disiplin
keilmuan.
2. Asumsi ini harus
disimpulkan dari “keadaan
sebagaimana danya”
bukan “bagaimana
keadaan yang seharusnya”
.
Batas-Batas Asumsi Dalam
Peluang
Dari sudut keilmuan hal tersebut
memberikan suatu penjelasan
bahwa ilmu tidak pernah ingin dan
tidak pernah berpretensi untuk
mendapatkan pengetahuan yang
bersifat mutlak.
Peluang
Tiga karakteristik yang perlu
ditinjau dari awal bahwa gejala
alam tunduk:
1. Determinisme
2. Pilihan Bebas
3. Probabilitas
Asumsi
Ada beberapa tafsiran
Metafisika :
1. Animisme
2. Naturalisme
3. Materialisme
Metafisika
Terdapat dua cabang ilmu:
1. Filsafat alam yang kemudian me
njadi ilmu.
2. filsafat moral yang kemudian me
njadi ilmu sosial
Pembelajaran dalam Ilmu
9. Ontologi Ilmu Pengetahuan
Objek apa yang telah
ditelaah ilmu?
Bagaimana wujud
yang hakiki dan
objek tersebut ?
Bagaimana proses yang
memungkinkan digalinya
pengetahuan yang berupa
ilmu ?
.
Bagaimana prosedurnya?
Bagaimana hubungan anatara objek tadi
dan daya tangkap manusia (sepeti berpikir,
merasa, dan mengindera) yang
membuahkan pengetahuan.
Ontologi yaitu Ilmu Yang Membahas Seluk Beluk Ilmu.
Adapun Aspek dalam Tahapan Ontologi Ilmu Pengetahuan :
10. Ontologi Ilmu Pengetahuan
Ilmu hanya berwenang dalam
menentukan benar atau salahnya suatu
pernyataan, tentang baik dan buruk,
sumber-sumber moral, tentang indah
dan jelek, serta terkait estetik.
Ilmu membatasi lingkup
penjelajahannya pada batas
pengalaman manusia.
01
02
03
.
Aspek ontologis ilmu pengetahuan tertentu
hendaknya diuraikan/ditelaah secara :
- Metodiis
- Sitematis
- Koheren
Cabang ilmu yaitu
1. Filsafat alam yang kemudian
menjadi ilmu alam ( Ilmu alam,
Ilmu Hayat, Matematika dan
Humaniora).
2. Filsafat moral yang kemudian
menjadi ilmu sosial
Sumber-sumber ontologi ilmu pengetahuan
:
- Alam Fisik
- Alam Akal
- Analogi
- Hati dan Ilham