SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 71
Baixar para ler offline
Inisiatif Mengimplementasikan Knowledge Management di PT

Haris Budiyono
Seminar : Knowledge Management System, UNISMA, Gedung G, Lt. III,
Jl. Cut Meutia No. 83, 11 November 2010

KPS

Kantor Pengembangan Strategis
Materi
• Bagian 1. Membangun Kesadaran atas Kepentingan Mengelola
Pengetahuan di Lingkungan Perusahaan/Organisasi;
• Bagian 2. Memahami Implementasi Knowledge Management di
Lingkungan Perusahaan/Organisasi;
• Bagian 3. Profil Perusahaan/Organisasi di Indonesia yang
Mengimplementasikan Knowledge Management;

• Bagian 4. Relevansi, Model, dan Best Practice Implementasi
Knowledge Management di Perguruan Tinggi.
Bagian 1.
Membangun Kesadaran atas Kepentingan Mengelola Pengetahuan
di Lingkungan Perusahaan/Organisasi
Apakah pengetahuan ?
Dalam epistimologi barat …
Pengetahuan dinyatakan sebagai kebenaran yang diketahui dan
diyakini, dengan kata lain “kebenaran” adalah atribut yang
esensial bagi sebuah pengetahuan.
tetapi
“Tidak ada kebenaran yang seutuhnya; seluruh kebenaran (yang
diyakini) adalah sebagian dari kebenaran (yang sesungguhnya).”
(Whitehead, 1954)

Source: Nonaka, Konno, and Toyama, 1998
Informasi dan Pengetahuan
Informasi

Realitas dipotong oleh sebuah
kerangka pandang yang
dibuat dengan tujuan tertentu.
Informasi hanya terkait dengan
bagian realitas yang ada di
dalam kerangka pandang
tersebut.

Pengetahuan

Realitas yang dipandang dari
sebuah sudut pandang tertentu.
Dengan cara mengubah perspektif
(misalnya merubah konteks),
seseorang dapat melihat
perbedaan aspek realitas dan latar
belakangnya.
Source: Nonaka, Konno, and Toyama, 1998
Organisasi : Mesin atau Entitas ?
Mesin yang mengolah informasi

Tergantung pada bagaimana
anda membuat sebuah
kerangka untuk memotong
realitas menurut tujuan,
bagaimana anda
memanfaatkan bagian dari
realitas (informasi) secara
efisien, bagaimana anda
mencegah masalah (e.g.,
opportunity cost) yang berasal
dari fakta yang terlihat dari
hanya sebagian realitas.

Entitas yang menghasilkan pengetahuan

Dari sudut mana anda melihat
realitas, bagaimana anda
bekerja dengan pihak lain yang
memiliki gambaran (atas realitas)
yang berbeda untuk
menghasilkan wujud gambaran
utuh dari realitas.
Source: Nonaka, Konno, and Toyama, 1998
Apakah pengetahuan (lanjutan) ?
Mengenal karakter pengetahuan :
 Context
- spesifik dan berhubungan
 Dynamic - terbentuk dalam interaksi sosial
 Humanistic - berakar kuat dalam sistem nilai individu
Dengan demikian, pengetahuan diartikan sebagai :

“Sebuah proses dinamis yang mengembangkan keyakinan
pribadi individu terhadap sebuah “kebenaran” dan/atau
melekatkan keterampilan teknis pada diri individu melalui
praktek”.

Source: Nonaka, Konno, and Toyama, 1998
Pengetahuan memerlukan Context
Tanpa context yang mempertimbangkan spesifik waktu, tempat, dan
hubungan dengan pihak lain, maka hal disampaikan tidak lebih dari sekedar
informasi.
 Informasi
: “Di Jalan Cut Meutia No. 83 Kota Bekasi”.
 Explicit Knowledge : “UNISMA terletak di Jalan Cut Meutia No. 83
Kota Bekasi, keluar Pintu Tol Bekasi Timur”.
 Tacit Knowledge
: “Saya sudah pernah ke UNISMA, dan
paham benar cara menuju ke sana”.
 Artikulasi tacit knowledge : menggambarkan sebuah peta, sehingga orang lain
dapat mencapai Jl. Cut Meutia No. 83 Kota Bekasi (mungkin melalui pelbagai
alternatif rute dan cara).

Source: Nonaka, Konno, and Toyama, 1998, dengan adaptasi contoh
Aset Pengetahuan dalam Organisasi/Perusahaan
“Knowledge is the only meaningful resource today.”
Peter Drucker (1993)
Saat ini pengetahuan dipandang sebagai sumberdaya yang paling
penting bagi sebuah perusahaan untuk membentuk keunggulan
bersaing secara berkelanjutan.

“Esensi pengetahuan sebagai sebuah aset adalah esensi pengetahuan
tersebut tidak tersedia untuk diperjualbelikan. Pengetahuan tersebut
seyogyanya dikembangkan dan digunakan secara internal, dalam
upaya meningkatkan nilai tambah yang diperoleh”
David Teece (1998)
Dua tipe pengetahuan
Tacit Knowledge

Explicit Knowledge

• Pengetahuan : bersifat

• Pengetahuan bersifat
objektif and rasional yang
dapat diekspresikan
dengan kata, kalimat,
angka, atau formula
(bebas konteks)

subjektif dan berdasarkan
pengalaman yang tidak dapat
diekspresikan dengan kata,
kalimat, angka, atau rumus

• Kecakapan kognitif
–
–
–
–

keyakinan
imajinasi
intuisi
model mental

• Kecakapan teknis
– keahlian (tangan)
– cara mengerjakan

–
–
–
–

Pendekatan teoritis
Pemecahan masalah
Buku petunjuk
Database (knowledge
base)

Source: Nonaka (1991), Nonaka, Byosiere, and Konno (1994)
Context adalah wujud dari interaksi
Context tidak dapat didefinisikan. Context adalah wujud
dari interaksi (Ueno, 2000).
Kunci untuk memahami context adalah interaksi. Hal ini
tidak timbul dari pemikiran seseorang. Contexts
didesiminasikan dan dikembangkan melalui interaksi, dan
beberapa contexts saling melengkapi satu sama lain.
Context

Interaksi
Tacit dan Explicit Knowledge
“Kekuatan industri manufaktur Jepang terletak pada
teknologi (berdasarkan) tacit knowledge.
Dengan kemajuan dan penggunaan Information
Technology (IT), tacit knowledge dikonversikan
menjadi explicit knowledge.
Namun demikian, kami tetap mengembangkan tacit
knowledge. Untuk mengembangkan desain mobil
baru, kami perlu mengembangkan orang.”
Hiroshi Okuda, the Chairman of Toyota
Tacit dan Explicit Knowledge
Sebuah perusahaan yang tidak mampu mengembangkan
tacit knowledge tertentu dan berkualitas, ia tak akan
mampu bertahan hanya dengan mengandalkan/meramu
explicit knowledge melalui outsourcing.
Sebuah perusahaan perlu mengenali sebaran tacit
knowledge yang ada pada diri para pekerja, melakukan
sintesis antar tacit dan explicit knowledge, dan melibatkan
knowledge dalam aktivitas kunci (penting) bagi organisasi
untuk secara terus menerus melakukan inovasi.
Empat Kategori Aset Pengetahuan Dalam Sebuah Organisasi
Aset itu bukan hanya intellectual capital dalam bentuk hak paten,
tetapi juga pelbagai pengetahuan, termasuk pelbagai tacit knowledge
yang dimiliki organisasi :

Experiential Knowledge Assets
Shared tacit knowledge
• Skills and know-how of individuals
• Care, love, trust, and security
• Energy, passion, and tension

Conceptual Knowledge Assets
Explicit knowledge articulated through images,
symbols, and language

• Product concepts
• Design
• Brand equity

Routine Knowledge Assets

Systemic Knowledge Assets

Tacit knowledge routinized and embedded
in actions and practices

Systematized and packaged explicit
knowledge

• Know-how in daily operations
• Organizational routines
• Organizational culture

• Documents, specifications, manuals
• Database
• Patents and licenses
Source: Nonaka, Konno, and Toyama, 1998
Bagaimana seorang pemimpin mengelola tacit knowledge pada organisasinya ?

SECI
Sharing and creating tacit
knowledge through direct
experience

Articulating tacit
knowledge through
dialogue and reflection

Tacit

Socialization

Externalization

Tacit

Explicit
Internalization

Combination

Learning and acquiring
new tacit knowledge in
practice

Explicit

Systemizing and applying
explicit knowledge and
information

Source: Nonaka (1991), Nonaka, Byosiere, and Konno (1994)
Proses Sosialisasi
1. Menangkap tacit knowledge dari luar lingkungan perusahaan
Proses untuk memperoleh pengetahuan/informasi melalui interaksi langsung
dengan para pemasok dan pelanggan.
2. Menangkap tacit knowledge dari dalam perusahaan
Proses untuk memperoleh pengetahuan/informasi melalui pengalaman ruang lingkup
kerja di dalam perusahaan dan pengumpulan informasi aktual yang tersedia.
3. Akumulasi tacit knowledge
Proses akumulasi dan pembentukan sistem atas pengetahuan/informasi yang diperoleh
ke dalam diri seseorang.
4. Diseminasi tacit knowledge
Proses transfer pemikiran atau imajinasi seseorang secara langsung kepada rekan kerja atau
bawahan.

Source: Nonaka (1991), Nonaka, Byosiere, and Konno (1994)
Proses Eksternalisasi
5. Artikulasi tacit knowledge
Proses mengekspresikan pemikiran atau imajinasi seseorang
dalam bentuk kata-kata, konsep, atau dialog, dengan
menggunakan metode deduktif/induktif dan abduktif (e.g.
metaphor/analogy).
6. Mentranslasikan tacit knowledge menjadi explicit knowledge
Proses “translasi” tacit knowledge dari pelanggan, pekerja,
pemasok, atau para ahli ke dalam bentuk yang dipersiapkan untuk
mudah dipahami.
Source: Nonaka (1991), Nonaka, Byosiere, and Konno (1994)
Proses Kombinasi
7. Menangkap dan mengintegrasikan explicit knowledge yang baru
Proses mengumpulkan explicit knowledge dari dalam dan luar
perusahaan dan mengkombinasikannya.
8. Diseminasi explicit knowledge
Proses transfer explicit knowledge secara langsung melalui
presentasi atau pertemuan.
9. Editing explicit knowledge
Proses editing explicit knowledge hingga lebih mudah dipahami dan
digunakan (e.g. dokumen-dokumen seperti perencanaan, laporan,
survey pasar, dll.)
Source: Nonaka (1991), Nonaka, Byosiere, and Konno (1994)
Proses Internalisasi
10. Mengejawantahkan explicit knowledge melalui tindakan dan kerja
Proses internalisasi explicit knowledge (e.g. on-the-job training), dalam rangka
mengaktualisasikan konsep atau metode tentang strategi, taktik, inovasi, atau
pengembangan.

11. Mengejawantahkan explicit knowledge melalui simulasi atau
eksperimen
Proses pembelajaran konsep atau metode dengan situasi virtual.
Source: Nonaka (1991), Nonaka, Byosiere, and Konno (1994)
Konversi pengetahuan :
Dari Tacit Knowledge menjadi Explicit Knowledge
Tacit Knowledge
Explicit Knowledge
Methods
• Dialogue
• Observation
• Keyword Elicitation (Montage)
• Motion Capturing
• Video Taping (VTR)
• Metaphor, Analogy, Model
• Cases, Stories, Anecdotes
• Onomatopoeia
• Pictures, Images

Conditions to Consider
• Incentives
• Commitments
• Care, Love, Trust, and Security
• Expressive Power
• Improvisation
• Appropriateness of Expression Form
Source: Nonaka, Akutsu and Toyama, 1998
Ba: Saling berbagi context untuk pembentukan
pengetahuan
Ba adalah tempat dimana seseorang saling berbagi context
dengan pihak lain untuk menghasilkan pemahaman/pengertian
(termasuk memperbaharui context).
Para peserta memahami contexts yang berasal dari pihak lain
dan dirinya sendiri, selanjutnya melalui interaksi, melakukan
perubahan atas contexts yang sudah ada.
Ba dapat berwujud :
• Physical - Office, Dispersed business space, Knowledge-affording architecture
• Virtual - E-mail, Teleconference
• Mental - Shared experiences, ideas, ideals
Source: Nonaka, Akutsu and Toyama, 1998
Ba bagaikan gelembung yang bergerak

Pelbagai Ba terbentuk,
beberapa di antaranya
menghilang dengan cepat.

Ba berhubungan satu
sama lain.

Beberapa
membentuk Ba yang
lebih luas.

Source: Nonaka, Akutsu and Toyama, 1998
Organisasi merupakan
konfigurasi organik dari Ba

Customer

University
Government

Supplier

Firm

Competitor

Source: Nonaka, Akutsu and Toyama, 1998
Ba merupakan wahana berbagi context
secara dinamis
Knowledge
Individual
Context

Individual
Context

Shared Context

Ba
Saling berbagi context secara individual terjadi pada Ba, dan
selanjutnya meluas melalui pelbagai interaksi
Source: Nonaka, Akutsu and Toyama, 1998
4 Macam Ba
Tipe interaksi
Individual

Kolektif

Originating Ba

Dialoguing Ba

Face-to-face

Media
Virtual

Exercising Ba

Systemizing Ba

Source: Nonaka, Toyama and Konno, 1999
Kepentingan Mengelola Pengetahuan Berkembang
Bagaikan Spiral
Current knowledge management:
limited context through IT focus

Multi-contextual IT- support
in organizations:
analog & digital spiral

Originating ba

Dialoguing ba

Exercising ba

Systemizing ba

Database; E-commerce
Quick Response
Internet/Intra-/Extranet
Yellow Pages
Electronic Agents
Cyber Communities
Enterprise Systems
Data Mining
High bandwidth communication; Integrated
Services Digital Network (ISDN); Personal
Communications systems (PCS); VSAT
(Very Small Aperture Satellites); Browsers;
Creativity Support Systems; CSCW etc.

Systemizing ba

Source: Nonaka, Reinmoeller, and Toyama, forthcoming
Bagian 2.
Memahami Implementasi Knowledge Management
di Lingkungan Perusahaan/Organisasi
Pengertian Knowledge Management
(http://en.wikipedia/wiki/knowledge_management)

• Knowledge Management (KM) comprises a range of strategies and
practices used in an organization to identify, create, represent, distribute,
and enable adoption of insights and experiences. Such insights and
experiences comprise knowledge, either embodied in individuals or
embedded in organizational processes or practice.
• An established discipline since 1991 (Nonaka 1991). KM includes courses
taught in the fields of business administration, information system,
management, and library and information sciences (Alavi & Leidner, 1999)
More recently, other fields have started contributing to KM research; these
include information and media, computer science, public health, and public
policy.
Implementasi KM di Lingkungan Perusahaan/Organisasi
(http://en.wikipedia/wiki/knowledge_management)

• Many large companies and non-profit organizations have resources
dedicated to internal KM efforts, often as a part of their business strategy,
information technology, or human resources management departments
(Addicott, McGivern & Ferlie 2006). Several consulting companies also
exist that provide strategy and advice regarding KM to these organizations.
• Knowledge Management efforts typically focus on organizational objectives
such as improved performance, competitive advantage, innovation, the
sharing of lesson learned, integration and continous improvement of the
organization. KM efforts overlap with organizational learning, and may be
distinguished from that by a greater focus on the management of
knowledge as a strategic asset and a focus on encouraging the sharing of
knowledge.
Manfaat Knowledge Management
(http://en.wikipedia/wiki/knowledge_management)

KM efforts can help individuals and groups :
• to share valuable organizational insights,
• to reduce redundant work,
• to avoid reinventing the wheel per se,
• to reduce training time for new employees,
• to retain intelectual capital as employees turnover
organization, and
• to adapt to changing environments and markets
(McAdam & McCreedy, 2000) (Thompson & Walsham, 2004).

in an
Perbedaan Perspektif dalam Memahami
Teori dan Implementasi Knowledge Management
(http://en.wikipedia/wiki/knowledge_management)

Dengan semakin berkembangnya KM sebagai sebuah disiplin ilmu,
para akademisi berdebat tentang teori dan praktek KM, sehingga
menimbulkan perspektif yang berbeda tentang KM :
• Techno-centric with a focus on technology, ideally those that
enhance knowledge sharing and creation.
• Organizational with a focus on how an organization can be
designed to facilitate knowledge processes best.
• Ecological with a focus on the interaction of people, identity,
knowledge, and environmental factors as a complex adaptive
system akin to a natural ecosystem.
Terdapat sejumlah pemahaman/penafsiran yang keliru tentang KM :
Ikujiro Nonaka (2007)

Professor Emeritus, Hitotsubashi University Graduate School of International Corporate Strategy, Xerox Distinguished
Faculty Scholar, UC Berkeley, First Distinguished Drucker Scholar in Residence
at the Drucker School and Institute Claremont Graduate University

•

•

•

•

•

“Knowledge management is… something to do with information technology (IT).”
Seventy-eight percent of IT systems projects fail. Information technology can help, but
it is the human factor that makes the difference.
“Knowledge management is… about product innovation.” Innovation must happen in
the entire operation of an organization, such as planning, financing, procurement,
marketing, process innovation and service.
“Knowledge management is… something that makes us efficient.” Fifty to seventy five
percent of knowledge re-engineering projects fail. It is not just about efficiency (or
exploitation of existing knowledge,) but also about effectiveness (or exploration of
new knowledge.)
“Knowledge management is… a large-scale operation.” It can start small. It requires
creativity and persistence, rather than large amounts of capital.
“Knowledge management is… the responsibility of ‘smart people’.” How we get
everyone’s commitment to share his or her own knowledge and create new
knowledge is the key to success. In 82 percent of the cases where knowledge
management fails, the reason is organizational resistance.
This five-step KM process is concerned with five key steps:
Asian Productivity Organization :
Knowledge Management Tools and Techniques Manual (2010)

•
•
•
•
•

Identifying the knowledge
Creating knowledge
Storing knowledge
Sharing knowledge
Applying knowledge
20 ESSENTIAL KM METHODS and TOOLS

Asian Productivity Organization :
Knowledge Management Tools and Techniques Manual (2010)

•
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Non–IT Methods and Tools

Brainstorming
Learning and Idea Capture
Peer Assist
Learning Reviews
After Action Review
Storytelling
Collaborative Physical Workspace
APO Knowledge Management Assessment
Tool
9. Knowledge Café
10. Community of Practice
11. Taxonomy

•

IT Methods and Tools

12. Document Libraries leading to a Document
Management System
13. Knowledge Bases (Wikis, etc.)
14. Blogs
15. Social Network Services
16. Voice and Voice-over-Internet Protocol
(VOIP)
17. Advanced Search Tools
18. Building Knowledge Clusters
19. Expert Locator
20. Collaborative Virtual Workspaces
Sejarah knowledge management
Rory L. Chase
Managing Director, Teleos (2007)

Knowledge management, as a business practice, began about 15 years ago (1992)
in the United States. At that point in time the rapid introduction of IT, together with
globalization and workforce issues, prompted a number of American companies to
think long and hard about how they could successfully compete at the global level.
These pioneering companies included Hewlett-Packard, IBM, Ernst & Young, Arthur
Andersen and Buckman Laboratories.
Unlike many business strategies which originated from academic or consulting
activities, knowledge management was a business-driven activity. By the mid 1990s,
knowledge management concepts had spread to Europe, where companies such as
British Petroleum and Siemens also became pioneers in creating knowledge strategies
to align with their business strategies. By the late 1990s, knowledge management
had arrived in Asia. Japanese companies and companies such as the Samsung
Group adopted formal knowledge strategies to enable them to compete at a global
level. Over the past 15 years we have seen this business-led management strategy
spread across industries and across the world.
Dirk Ramhorst
Siemens IT Solutions and Services Germany, Former Chief Knowledge Officer Siemens
Business Services (2007)
Making Knowledge Management Part of the Strategy

Dirk Ramhorst
Siemens IT Solutions and Services Germany, Former Chief Knowledge Officer Siemens
Business Services (2007)
Knowledge Management dan Strategi E-Bisnis

Teknologi
Informasi

Knowledge
Management

Strategi
E-Bisnis

Kreativitas dan
Inovasi

Sumber : Yogesh Maholtra, Knowledge Management for E-Business Performance: Advancing Information Strategy to “Internet Time”, Information
Strategy, The Executive’s Journal, Volume 16 (4), 2000.
The Trend of Economic Generations:
From Assets to Knowledge

Generation

Resources

Productivity Focus

Agriculture

Land and Labor

Quantum of Production

Industry

Man – Machine - Material

Efficiency

Information

Technology

Effectiveness

Knowledge

The Human Brain

Innovation
Bagian 3.
Profil Perusahaan/Organisasi di Indonesia
yang Mengimplementasikan Knowledge Management
Dunamis Organization Services – as an organizer for MAKE Award in Indonesia - has announced 11 companies as
the winners of “2007 Indonesian MAKE Award”, since they reached the minimum point 550 of the total 800.

11 Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study :
Astra International, Bank Indonesia, Bank Niaga, Binus University, ITB, Medco E&P Indonesia,
Telkom Indonesia, Unilever Indonesia, United Tractors, WIKA, dan XL.

October 25, 2007

UNISMA, HE INSTITUTION
IN D O N E S IA

41
Since Astra International, Unilever Indonesia, and XL (Excelcomindo Pratama) have the
highest point among the winners at national level and they automatically were
representatives for Indonesian to join
“2007 Asian MAKE Award”, South Korea, October 2007.

October 25, 2007

UNISMA, HE INSTITUTION
IN D O N E S IA

42
Institutionalize knowledge management
Expand and Support
Discover and Conduct Pilots
Explore and Experiment
Enter and Advocate
Consciousness
Desire
Unconsciousness

Interest
Awareness

Quality Assurance
Unit

Interest Group
of KM

Marketing and
New Student Enrollment
Unit

Framework of Knowledge Management Implementation at UNISMA
October 25, 2007

UNISMA, HE INSTITUTION
IN D O N E S IA

43
MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Award
• MAKE Study pertama kali diadakan Tahun 1998 oleh Teleos yang
bekerjasama dengan KNOW Network. Teleos adalah sebuah
badan penelitian mandiri di bidang KM dan intellectual capital. The
KNOW Network adalah sebuah komunitas organisasi seluruh dunia
berbasis internet yang berdedikasi menggapai kinerja superior
melalui benchmarking, networking dan best practice knowledge
sharing.
• Pada tahun 1999, Studi “MAKE” berkembang lebih lanjut dengan
adanya MAKE Amerika Utara dan MAKE Eropa, hingga MAKE Asia
di tahun 2000. Lalu, sejak 2002, Jepang juga menyelenggarakan
MAKE. Tahun 2005, Indonesia dan India menyelenggarakan
“MAKE Award” pertama kali (Suryajaya, 2006).
8 (delapan) dimensi kinerja KM penilaian dan penghargaan
“MAKE Award”
1. Perwujudan budaya di lingkungan organisasi yang memperlakukan pengetahuan (internal)
organisasi sebagai aset yang didayagunakan sebagai penghela kemajuan dan kesejahteraan
organisasi (creating an enterprise knowledge-driven culture);
2. Pengembangan para pekerja berbasis pengetahuan melalui kepeloporan dan kepemimpinan
pada tingkatan manajemen organisasi puncak dan pimpinan senior lainnya (developing
knowledge workers through senior management leadership);
3. Pemecahan masalah yang dihadapi organisasi dan penyampaian layanan/produk berbasis
pengetahuan (delivering knowledge-based products/services/solutions);
4. Maksimasi pembentukan modal intelektual organisasi (maximizing enterprise intellectual capital);
5. Penciptaan iklim di lingkungan organisasi yang bernuansa kolaboratif untuk berbagi
pengetahuan (creating an environment for collaborative knowledge sharing);
6. Perwujudan organisasi pembelajar (creating a learning organization);
7. Penyampaian nilai (pada layanan/jasa/produk) berbasis pengetahuan yang diperoleh dari
pelanggan sendiri dan tentang pelanggan itu sendiri (delivering value based on customer
knowledge);
8. Transformasi nilai-nilai yang dibangun dan diperoleh dari pengalaman/pengembangan
organisasi berbasis pengetahuan kepada masyarakat (transforming enterprise knowledge into
shareholder (or societal) value).
6 (kunci) penting untuk menerapkan KM pada perusahaan/organisasi
Menurut Rory L. Chase (2007) terdapat 6 (kunci) penting untuk
menerapkan KM pada perusahaan/organisasi, yakni :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Senior management leadership – especially from the CEO
Clear business vision
Formal corporate knowledge strategy
Alignment of business strategy with formal knowledge strategy
Focus on innovation and new product development
Management of enterprise intellectual capital growth
Bagian 4.
Relevansi, Model, dan Best Practice Implementasi
Knowledge Management di Perguruan Tinggi
Implementasi KM di PT
•
•

•
•

•

PT memiliki peluang yang cerah untuk mengaplikasikan KM dalam rangka mendukung setiap
kegiatan (akademik dan atau manajemen) dalam mencapai misinya.
KM selayaknya tidak dianggap sebagai hal yang mengancam PT sebagai sebuah konsep baru
yang radikal, semestinya KM dianggap sebagai faktor penggerak baru dalam menjalankan misi
kelembagaannya (Kidwel dkk., 2001).
Persoalannya adalah ruang lingkup dan bentuk penerapan KM yang begitu luas, sehingga sulit
dipahami bagaimana aplikasi KM untuk lingkungan kelembagaan pendidikan (Thorn, 2001).
ERIC digest menawarkan konsep dasar sebagai potensi penerapan KM pada PT, sebagai contoh
KM di PT dapat didayagunakan (sebagaimana yang telah sukses di perusahaan) / dalam
membangun kolaborasi, organizational learning, best practices, workflow, intellectual property
management, document management; customer-centric focus, dan penggunaan data secara
efektif. Inisiatif implementasi program KM bisa saja termasuk mengembangkan portal dengan
menggunakan web untuk memperluas jangkauan komunikasi antar unit di lingkungan lembaga
dan mengarahkan kiat promosi layanan dan produk kelembagaan PT dimaksud kepada
pelanggannya atau kelembagaan stakeholders lainnya (Roberts-Witt, 1999; Ruber, 2000).
Internet juga bisa digunakan oleh sebuah tim kolaborasi (team collaboration) dan pokja
(groupware); natural language queries of data; sharing information on best practices; dan
anytime/anywhere online learning (Delio, 1999; Sherman, 2000).

Knowledge Management for Higher Education ERIC DIGEST
John H. Milam, Jr., Ph.D., Research Associate Professor, Curry School of Education
University of Virginia
Implementasi KM di Perguruan Tinggi (PT)
Bagi sebuah PT yang secara tekun menggarap program KM, maka sejumlah manfaat kelak dapat
peroleh manajemen PT, yakni :
• Material pembelajaran semakin mudah dan semakin banyak yang dapat diakses, sehingga
meningkatkan student retention dan graduation rates;
• Terbantunya manajemen PT dengan didayagunakannya sumberdaya teknologi, dimana PT
umumnya dihadapkan pada persoalan keterbatasan sumberdaya pekerja administrasinya;
• Meningkatkan kinerja layanan atau bahkan dapat menciptakan bentuk layanan baru yang
berbasis web;
• Manajemen PT dapat bekerja lebih efektif dalam membuat analisis cost effective dengan bantuan
teknologi, sehingga kemampuannya meningkat dalam meraih daya tarik dan promosi
penerimaan mahasiswa baru;
• Transformasi bentuk transaction-based systems yang dilakukan selama ini, sehingga konsep
traksaksinya akan menghasilkan tidak hanya sekedar data, tetapi mampu memberikan keluaran
yang lebih tinggi derajatnya, yakni informasi dan pengetahuan bagi manajemen;
• Manajemen PT dapat meraih kesempatan untuk memperluas layanan dan promosinya,
menjangkau skala provinsi, nasional, bahkan regional dan global, untuk memenuhi harapan
mahasiswanya kapan pun dan dimana pun.
Knowledge Management for Higher Education ERIC DIGEST
John H. Milam, Jr., Ph.D., Research Associate Professor, Curry School of Education
University of Virginia
Model KM APTEKINDO

(Asosisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan Indonesia)
•

Sistem KM terbangun atas 4 (empat) pilar utama, yakni teknologi, aktivitas,
interface, dan berbagai komponen.
– Aktivitas : Web browsing, computer based collaboration, searching, dan data
mining;
– Interface : Web-base application, mailing list, web forum, dan customer service
application;
– Komponen : Data base, web platform, data management tools, messaging
engine, search engine, web service, document management, dan interference
engine.
– Teknologi : RDBMS (Relational Data Base Management System), client server,
web service, dan artificial intelegence/expert system (AI/ES).

http://y2n.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/02/implementasi-knowledge-management.pdf
Implementasi Knowledge Management pada APTEKINDO, Pembentukan Sharing
Culture antar Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di Indonesia1)
Yuyun Estriyanto, MT2), Taufiq Lilo Adi Sucipto, MT3)
1) Disampaikan dalam Konvensi Nasional IV APTEKINDO, 3-6 Juni 2008
Elemen Penyusun APTEKINDO Knowledge Management System
Model KM Perpustakaan UGM
•

•

•

•

•

Perpustakaan dapat dimaksimalkan peranannya dalam pengembangan mutu sumber daya
organisasi pendidikan seperti universitas. Begitu pula dalam lingkungan Universitas Gadjah
Mada sebagai universitas berkompeten lebih memperhatikan perpustakaan lebih dari sekedar
tambang pengetahuan, namun juga sebagai tempat pengembangan ideologi pengetahuan yang
berkelanjutan.
Knowledge management tidak dapat diterapkan secara terpisah dengan aktivitas operasional
dan teknologi informasi, karena ketiganya saling berkaitan dan mendukung dalam upaya
penciptaan institusi yang berwawasan pengetahuan.
Knowledge management yang terintegrasi dengan sistem informasi pendidikan akan
meningkatkan Universitas Gadjah Mada mengembangkan mahasiswa untuk mengelola berbagai
pengetahuan yang diperoleh dan selanjutnya dapat digunakan dalam lingkungan pendidikan
secara keseluruhan.
Penerapan teknologi berbasis web menjadi faktor penting dalam penerapan knowledge
management dan sistem informasi perpustakaan yang menghasilkan jaringan perpustakaan
(perpustakaan digital).
Universitas Gadjah Mada telah berhasil menjadikan sumber daya manusia sebagai penentu
berkembangnya budaya belajar sehingga penggunaan knowledge dapat dilakukan dengan
cepat seiring dengan kebutuhan informasi dan pengetahuan.

http://duniaperpustakaan.com/2010/03/08/knowledge-management-bagi-sistem-informasi-perpustakaan-universitasgadjah-mada/
Jaringan Internet UGM
Form halaman depan dari perpustakaan online
UGM

Form untuk pencarian buku
Proses Knowledge Management

Form entri data buku
Best Practice KM di PT

(Case KM Implementation in HE : The Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University, Thailand)

•

•

•

•

The Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University (hereinafter referred to as
“Siriraj”), consists of two main institutions—the Siriraj Hospital and the medical
school, approximately 11,000 and 3,500 employees, respectively.
Siriraj hospital, named after HRH Prince Siriraj Kakutabhundu, the beloved son of
King Chulalongkorn (King Rama V), who died of dysentery, was commissioned in
1888 by the King in memory of his son and out of his strong desire to establish a
hospital for the well-being of the Thai people.
The medical school was founded in 1900 as part of the hospital in response to the
shortage of physicians and demands for better medical care. After over a century, the
faculty has developed into one of the leading medical facilities, widely acclaimed for
its medical services, medical education, and research.
Specifically, Siriraj Hospital is now recognized as one of the largest hospitals in
Southeast Asia, with more than 1.5 million outpatients and 70,000 admissions per
year.
KM Implementation
in The Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University, Thailand
• Knowledge management (KM) came into the picture in 2002, during the
second period, after Siriraj Hospital received its hospital accreditation (HA).
It was among the first public hospitals to be were accredited. The hospital
accreditation standard is an integrated patient focused management
standard that helps hospitals to systematically and continuously improve
health care quality as well as personnel and organizational capabilities,
learning, and effectiveness.
• It was decided in 2003 to participate in a pilot project on the
implementation of Knowledge Management, 2 with the primary aims of
learning about KM, building up institutional capacity through KM
implementation methodology, and determining whether KM can be used as
a means to enhance the quality of patient care and, in the long term, result
in performance excellence.
Faculty Commitee

Dean

12 Deputy Deans

Office of The Dean

Academic Department

Siriraj Hospital
(Hospital Director)

11 Divisions

28 Departments

10 offices & 19 Departments

Organizational Chart The Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University
Strategy Map of Siriraj
The Six-Step Model4 (KM Implementation Model)
CoP Roadmap
Daftar Pustaka
•
•

•
•

•
•

APO (2007). Knowledge Management: From Brain to Business ©APO 2007, ISBN: 92-8337062-7, Edited by Dr. Serafin D. Talisayon, Manila, Philippines.
APO (2008). Knowledge Management in Asia: Experience and Lessons ©APO 2008, ISBN: 92833-7065-1 Report of the APO Survey on the Status of Knowledge Management in Member
Countries (06-RP-GE-SUV-31-B).
APO (2010). Knowledge Management Tools and Techniques Manual ©APO 2010, ISBN: 92833-7093-7, Dr. Ronald Young, United Kingdom, served as the volume editor.
Yogesh Maholtra (2000). Knowledge Management for E-Business Performance: Advancing
Information Strategy to “Internet Time”, Information Strategy, The Executive’s Journal, Volume 16
(4), 2000.
http://duniaperpustakaan.com/2010/03/08/knowledge-management-bagi-sistem-informasiperpustakaan-universitas-gadjah-mada/
http://y2n.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/02/implementasi-knowledge-management.pdf. :
Implementasi Knowledge Management pada APTEKINDO, Pembentukan Sharing Culture antar
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di Indonesia.
Lokasi “Timbunan Pengetahuan” pada Sebuah
Perusahaan/Organisasi
•
•
•
•

42 % di pikiran (otak) karyawan;
26 % di dokumen kertas;
20 % di dokumen elektronik;
12% knowledge base elektronik.

Data ini menceritakan bahwa porsi knowledge yang paling besar (42%) tersimpan dalam
otak saja. Knowledge semacam ini disebut dengan tacit knowledge, yaitu pengetahuan
yang tersembunyi. Sedangkan materialisasi knowledge berbentuk dokumen kertas (26%),
dokumen elektronik (20%) dan benda elektronik berbasis knowledge (12%). Potensi tacit
knowledge tersebut harus digali untuk kemudian dieksplisitkan untuk kemudian diorganisir
bersama komponen knowledge yang lain supaya bisa di-trasfer kepada orang lain.
Delphi Group.
Sumber : Anonim. Knowledge Management, a Practicioner’s Perspective.
• http://www.prasanna.org/KnowledgeManagement-101.ppt, akses tanggal 25 Mei 2008.
4 (EMPAT) SIKAP KEPEDULIAN
1.

Ketidakpedulian secara total.
(emangnya gue pikirin)

2.

Ada kepedulian, hanya sekedar kritik.
(k r i d o)

3.

Kepedulian cukup tinggi, namun semangat lemah.
(peduli tanpa tanggung jawab)

4.

Kepedulian dengan penuh tanggung jawab.
(fastabiqul khairat)
Wisdom
Knowledge
Information

Data
WISDOM
PROSES

• SILIH ASIH, SILIH
ASUH, SILIH ASAH
• NGUKUR KA KUJUR,
NIMBANG KA AWAK
• LEULEUS JEUJEUR,
LIAT TALI, NGEUNAH
DICEPRETKEUNNANA

HASIL

CAINA HERANG
BEUNANG LAUKNA
TERIMA KASIH

KPS

Kantor Pengembangan Strategis

PUSKOTDA

Pusat Kajian Otonomi dan Pembangunan Daerah

Fakultas Pertanian
Knowledge Management System (KM System)
• Knowledge Management System (KM System) refers to a (generally IT
based) system for managing knowledge in organizations for supporting
creation, capture, storage and dissemination of information. It can comprise
a part (neither necessary or sufficient) of a Knowledge Management
initiative.
• The idea of a KM system is to enable employees to have ready access to the
organization's documented base of facts, sources of information, and
solutions. For example a typical claim justifying the creation of a KM system
might run something like this: an engineer could know the metallurgical
composition of an alloy that reduces sound in gear systems. Sharing this
information organization wide can lead to more effective engine design and
it could also lead to ideas for new or improved equipment.
Dialog
•

Pak Ketua YPI :
–
–
–

•

Pak Aos :
–
–
–
–
–
–

•

Dejavu
Mental
Action plan
Sudah melakukan banyak, kenapa sih nggak maju-maju, ada apa sih di UNISMA
Bisa hilang, bisa menghilang, bisa dipakai orang/organisasi lain
Bagaimana menjadi sistem ?
Dosen baru, langsung dilepas mengajar di kelas
Perlu “Kawah candradimuka”
“Dokumentasi” perlu dibuat KM nya

Pak Sabenih :
–
–

Kesadaran, sebagi contoh melaporkan setelah pelatihan. Bagaimana membangun kesadaran ?
Redundant work, dalam akreditasi. Bagaimana memulai kesenjangan antara TK dan EK;
Dialog
•

Pak Ketua KKM :
–
–
–
–
–
–
–

•

Pak Warek II:
–
–
–
–
–
–
–

•

Momen baru, revitalisasi, perubahan paradigma,
Perlu komitmen, perlu kolosal, pimpinan jangan separo-paro,
Sebagai contoh KM, setiap unit bisa/perlu jadi provider info tertentu
Bagaimana di UNISMA untuk KM penerapannya ?, mau pilot project ttt dulu atau seluruh unit ?
Untuk memulai perlu jargon , perlu kantor perubahan ?
Perlu juga dibudayakan menghargai karya orang , termasuk PS nya
Buku ajar (orang vs lembaga)
Belum terlambat
Harapannya semua orang bisa tergugah,
Kepercayaan penuh (?) Perlu menjadi teladan
Karyawan – Dosen
Perlunya monitoring
Evaluasi
Total football

Bu Is Zunaini (Dekan FP) :
–

–
–

Kepenghargaan (tanggap dari karya), untuk ngurus mau nanya ke siapa ke orang atau ke unit kerja, contoh lain
Sepadan
Kesadaran
BI
Studi Kasus Pengembangan KMS
No

Kegiatan
(pilot
projects)

Langkah-Langkah

Pengetahuan yang
akan
dikembangkan

Metode/Alat KM

Nilai tambah bagi
pelanggan/
stakeholders

1

Peningkatan
layanan
“Simpatik “

Dikembangkan untuk 3 MK yang akan
dijadikan contoh simpatik

Pengetahuan akan
diperoleh dalam 2
(dua) bentuk, yakni :

Brainstrorming,
collaboration, IT
based

Bagi stakeholders
dosen : dapat
pengetahuan tata cara
membuat simpatik
MK

Dibentuk 3 pokja pengembangan MK
yang disimpatikkan
Pokja bekerja membuat format apa
saja yang sebaiknya dibuat pada
simpatik , isi, tayangan, dan untuk
interaksinya dengan mahasiswa
Pokja mengembangkan simpatik MK
dimaksud
Pokja melakukan ujicoba simpatik MK
dimaksud kepada mahasiswa
Pokja mempresentasikan hasil kerja
kepada Warek 1
Warek 1 memberikan apresiasi dan
menarapkan format serupa kepada
kelompok dosen lainnya
Pokja simpatik MK tetap bekerja
mengelola KM Simpatik MK
dimaksud

Pengetahun tentang
cara
mengembangkan
MK yang
disimpatikkan
Pengetahuan dalam
mengembangkan
bahan ajar yang
terus menerus
dilakukan

Bagi mahasiswa :
mendapatkan layanan
PBM yang lebih
efektif, lebih advance,
lebih up-dated

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Analis Kebijakan dan Policy Think Tank
Analis Kebijakan dan Policy Think TankAnalis Kebijakan dan Policy Think Tank
Analis Kebijakan dan Policy Think TankTri Widodo W. UTOMO
 
Gov.24 ministry of the interior and safety gov korea
Gov.24  ministry of the interior and safety gov koreaGov.24  ministry of the interior and safety gov korea
Gov.24 ministry of the interior and safety gov koreaRidho Fitrah Hyzkia
 
pengelolaan barang milik daerah
pengelolaan barang milik daerahpengelolaan barang milik daerah
pengelolaan barang milik daerahweldan yuda
 
Pengetahuan tacit dan eksplisit
Pengetahuan tacit dan eksplisitPengetahuan tacit dan eksplisit
Pengetahuan tacit dan eksplisitGusti Ani
 
Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran PembangunanAnggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran PembangunanDadang Solihin
 
Perencanaan Kinerja - Review Kinerja
Perencanaan Kinerja - Review KinerjaPerencanaan Kinerja - Review Kinerja
Perencanaan Kinerja - Review KinerjaFirly Zulkifli
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004Dadang Solihin
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusanhanatamara
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllKanaidi ken
 
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahyudi prihanto
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik93220872
 
Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan
Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga PemasyarakatanKepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan
Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatanmbabudik
 
Pmk 50 2014 penghapusan
Pmk 50 2014 penghapusanPmk 50 2014 penghapusan
Pmk 50 2014 penghapusanfahdayani
 
Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain
Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha LainPerbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain
Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha LainAi Solihat
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahSujatmiko Wibowo
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahSujatmiko Wibowo
 
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1ssuser167cff
 

Mais procurados (20)

Analis Kebijakan dan Policy Think Tank
Analis Kebijakan dan Policy Think TankAnalis Kebijakan dan Policy Think Tank
Analis Kebijakan dan Policy Think Tank
 
Gov.24 ministry of the interior and safety gov korea
Gov.24  ministry of the interior and safety gov koreaGov.24  ministry of the interior and safety gov korea
Gov.24 ministry of the interior and safety gov korea
 
pengelolaan barang milik daerah
pengelolaan barang milik daerahpengelolaan barang milik daerah
pengelolaan barang milik daerah
 
Pengetahuan tacit dan eksplisit
Pengetahuan tacit dan eksplisitPengetahuan tacit dan eksplisit
Pengetahuan tacit dan eksplisit
 
Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran PembangunanAnggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
 
Perencanaan Kinerja - Review Kinerja
Perencanaan Kinerja - Review KinerjaPerencanaan Kinerja - Review Kinerja
Perencanaan Kinerja - Review Kinerja
 
Isu kontemporer
Isu kontemporerIsu kontemporer
Isu kontemporer
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
 
Paparan menteri dn
Paparan menteri dnPaparan menteri dn
Paparan menteri dn
 
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan
Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga PemasyarakatanKepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan
Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan
 
Pmk 50 2014 penghapusan
Pmk 50 2014 penghapusanPmk 50 2014 penghapusan
Pmk 50 2014 penghapusan
 
Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain
Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha LainPerbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain
Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
 

Destaque

Knowledge Management Presentation
Knowledge Management PresentationKnowledge Management Presentation
Knowledge Management Presentationkreaume
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanAdhitya Budi
 
Information Session for the Master of Science in Knowledge Management
Information Session for the Master of Science in Knowledge ManagementInformation Session for the Master of Science in Knowledge Management
Information Session for the Master of Science in Knowledge Management2016
 
3 menggunakan teknologi informasi dalam menajalankan perdagangan elektronik (...
3 menggunakan teknologi informasi dalam menajalankan perdagangan elektronik (...3 menggunakan teknologi informasi dalam menajalankan perdagangan elektronik (...
3 menggunakan teknologi informasi dalam menajalankan perdagangan elektronik (...Judianto Nugroho
 
BAB 3 Menggunakan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektroni...
BAB 3Menggunakan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektroni...BAB 3Menggunakan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektroni...
BAB 3 Menggunakan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektroni...Emilia Wati
 
Etika Bisnis dan e Commerce
Etika Bisnis dan e CommerceEtika Bisnis dan e Commerce
Etika Bisnis dan e CommerceAl Marson
 
customer behavior in e-commerce
customer behavior in e-commercecustomer behavior in e-commerce
customer behavior in e-commerceNor Rasyidah
 
E commerce business models
E commerce business modelsE commerce business models
E commerce business modelsVikram g b
 
Knowledge management
Knowledge managementKnowledge management
Knowledge managementSehar Abbas
 
E commerce
E commerceE commerce
E commerceGBC
 

Destaque (16)

Knowledge management
Knowledge managementKnowledge management
Knowledge management
 
Knowledge Management Presentation
Knowledge Management PresentationKnowledge Management Presentation
Knowledge Management Presentation
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuan
 
Information Session for the Master of Science in Knowledge Management
Information Session for the Master of Science in Knowledge ManagementInformation Session for the Master of Science in Knowledge Management
Information Session for the Master of Science in Knowledge Management
 
APQC KM Conference
APQC KM ConferenceAPQC KM Conference
APQC KM Conference
 
3 menggunakan teknologi informasi dalam menajalankan perdagangan elektronik (...
3 menggunakan teknologi informasi dalam menajalankan perdagangan elektronik (...3 menggunakan teknologi informasi dalam menajalankan perdagangan elektronik (...
3 menggunakan teknologi informasi dalam menajalankan perdagangan elektronik (...
 
BAB 3 Menggunakan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektroni...
BAB 3Menggunakan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektroni...BAB 3Menggunakan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektroni...
BAB 3 Menggunakan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektroni...
 
Etika Bisnis dan e Commerce
Etika Bisnis dan e CommerceEtika Bisnis dan e Commerce
Etika Bisnis dan e Commerce
 
5 sistem pakar
5 sistem pakar5 sistem pakar
5 sistem pakar
 
customer behavior in e-commerce
customer behavior in e-commercecustomer behavior in e-commerce
customer behavior in e-commerce
 
E-Commerce PPT
E-Commerce PPTE-Commerce PPT
E-Commerce PPT
 
E commerce business models
E commerce business modelsE commerce business models
E commerce business models
 
Knowledge management
Knowledge managementKnowledge management
Knowledge management
 
E commerce ppt
E commerce pptE commerce ppt
E commerce ppt
 
E commerce
E commerceE commerce
E commerce
 
E commerce
E commerceE commerce
E commerce
 

Semelhante a Knowledge management untuk unisma

Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan  Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan rian rian
 
Chapter 4 km capture & codification
Chapter 4 km capture & codificationChapter 4 km capture & codification
Chapter 4 km capture & codificationdodyprasetyotrisandy
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanSlamet Readi
 
Rancangan knowledge management
Rancangan knowledge managementRancangan knowledge management
Rancangan knowledge managementadisti_cecilia
 
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)Sastra Diharlan
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanAsep Sahwani
 
4 knowledge management performance presentation-fix
4 knowledge management  performance presentation-fix4 knowledge management  performance presentation-fix
4 knowledge management performance presentation-fixnoe irredenta
 
Knowledge Management Kiat Sukses Mengelola Modal & Aset Perusahaan
Knowledge Management Kiat Sukses Mengelola Modal & Aset PerusahaanKnowledge Management Kiat Sukses Mengelola Modal & Aset Perusahaan
Knowledge Management Kiat Sukses Mengelola Modal & Aset PerusahaanAtsti77
 
Knowledge management di organisasi
Knowledge management di organisasiKnowledge management di organisasi
Knowledge management di organisasiNur Findiani
 
Knowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam OrganisasiKnowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam Organisasidhibah
 
Perspektif Manajemen Pengetahuan
Perspektif Manajemen PengetahuanPerspektif Manajemen Pengetahuan
Perspektif Manajemen PengetahuanAdiza Fatin
 
Faq km untuk organisasi masyarakat sipil
Faq km untuk organisasi masyarakat sipilFaq km untuk organisasi masyarakat sipil
Faq km untuk organisasi masyarakat sipilSatuDunia
 
Managemen Pengetahuan dalam Organisasi BelajarPLUS
Managemen Pengetahuan dalam Organisasi BelajarPLUSManagemen Pengetahuan dalam Organisasi BelajarPLUS
Managemen Pengetahuan dalam Organisasi BelajarPLUSImraan Muslim
 

Semelhante a Knowledge management untuk unisma (20)

Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan  Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan
 
Chapter 4 km capture & codification
Chapter 4 km capture & codificationChapter 4 km capture & codification
Chapter 4 km capture & codification
 
Artikel sim tm 12
Artikel sim tm 12Artikel sim tm 12
Artikel sim tm 12
 
IB4
IB4IB4
IB4
 
IB4
IB4IB4
IB4
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuan
 
4
44
4
 
Rancangan knowledge management
Rancangan knowledge managementRancangan knowledge management
Rancangan knowledge management
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuan
 
4 knowledge management performance presentation-fix
4 knowledge management  performance presentation-fix4 knowledge management  performance presentation-fix
4 knowledge management performance presentation-fix
 
Chapter 5 km sharing
Chapter 5 km sharingChapter 5 km sharing
Chapter 5 km sharing
 
Knowledge Management Kiat Sukses Mengelola Modal & Aset Perusahaan
Knowledge Management Kiat Sukses Mengelola Modal & Aset PerusahaanKnowledge Management Kiat Sukses Mengelola Modal & Aset Perusahaan
Knowledge Management Kiat Sukses Mengelola Modal & Aset Perusahaan
 
Pengantar Knowledge management
Pengantar Knowledge managementPengantar Knowledge management
Pengantar Knowledge management
 
Knowledge management di organisasi
Knowledge management di organisasiKnowledge management di organisasi
Knowledge management di organisasi
 
Knowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam OrganisasiKnowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam Organisasi
 
Perspektif Manajemen Pengetahuan
Perspektif Manajemen PengetahuanPerspektif Manajemen Pengetahuan
Perspektif Manajemen Pengetahuan
 
Faq km untuk organisasi masyarakat sipil
Faq km untuk organisasi masyarakat sipilFaq km untuk organisasi masyarakat sipil
Faq km untuk organisasi masyarakat sipil
 
Managemen Pengetahuan dalam Organisasi BelajarPLUS
Managemen Pengetahuan dalam Organisasi BelajarPLUSManagemen Pengetahuan dalam Organisasi BelajarPLUS
Managemen Pengetahuan dalam Organisasi BelajarPLUS
 

Último

Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 

Último (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Knowledge management untuk unisma

  • 1. Inisiatif Mengimplementasikan Knowledge Management di PT Haris Budiyono Seminar : Knowledge Management System, UNISMA, Gedung G, Lt. III, Jl. Cut Meutia No. 83, 11 November 2010 KPS Kantor Pengembangan Strategis
  • 2. Materi • Bagian 1. Membangun Kesadaran atas Kepentingan Mengelola Pengetahuan di Lingkungan Perusahaan/Organisasi; • Bagian 2. Memahami Implementasi Knowledge Management di Lingkungan Perusahaan/Organisasi; • Bagian 3. Profil Perusahaan/Organisasi di Indonesia yang Mengimplementasikan Knowledge Management; • Bagian 4. Relevansi, Model, dan Best Practice Implementasi Knowledge Management di Perguruan Tinggi.
  • 3. Bagian 1. Membangun Kesadaran atas Kepentingan Mengelola Pengetahuan di Lingkungan Perusahaan/Organisasi
  • 4. Apakah pengetahuan ? Dalam epistimologi barat … Pengetahuan dinyatakan sebagai kebenaran yang diketahui dan diyakini, dengan kata lain “kebenaran” adalah atribut yang esensial bagi sebuah pengetahuan. tetapi “Tidak ada kebenaran yang seutuhnya; seluruh kebenaran (yang diyakini) adalah sebagian dari kebenaran (yang sesungguhnya).” (Whitehead, 1954) Source: Nonaka, Konno, and Toyama, 1998
  • 5. Informasi dan Pengetahuan Informasi Realitas dipotong oleh sebuah kerangka pandang yang dibuat dengan tujuan tertentu. Informasi hanya terkait dengan bagian realitas yang ada di dalam kerangka pandang tersebut. Pengetahuan Realitas yang dipandang dari sebuah sudut pandang tertentu. Dengan cara mengubah perspektif (misalnya merubah konteks), seseorang dapat melihat perbedaan aspek realitas dan latar belakangnya. Source: Nonaka, Konno, and Toyama, 1998
  • 6. Organisasi : Mesin atau Entitas ? Mesin yang mengolah informasi Tergantung pada bagaimana anda membuat sebuah kerangka untuk memotong realitas menurut tujuan, bagaimana anda memanfaatkan bagian dari realitas (informasi) secara efisien, bagaimana anda mencegah masalah (e.g., opportunity cost) yang berasal dari fakta yang terlihat dari hanya sebagian realitas. Entitas yang menghasilkan pengetahuan Dari sudut mana anda melihat realitas, bagaimana anda bekerja dengan pihak lain yang memiliki gambaran (atas realitas) yang berbeda untuk menghasilkan wujud gambaran utuh dari realitas. Source: Nonaka, Konno, and Toyama, 1998
  • 7. Apakah pengetahuan (lanjutan) ? Mengenal karakter pengetahuan :  Context - spesifik dan berhubungan  Dynamic - terbentuk dalam interaksi sosial  Humanistic - berakar kuat dalam sistem nilai individu Dengan demikian, pengetahuan diartikan sebagai : “Sebuah proses dinamis yang mengembangkan keyakinan pribadi individu terhadap sebuah “kebenaran” dan/atau melekatkan keterampilan teknis pada diri individu melalui praktek”. Source: Nonaka, Konno, and Toyama, 1998
  • 8. Pengetahuan memerlukan Context Tanpa context yang mempertimbangkan spesifik waktu, tempat, dan hubungan dengan pihak lain, maka hal disampaikan tidak lebih dari sekedar informasi.  Informasi : “Di Jalan Cut Meutia No. 83 Kota Bekasi”.  Explicit Knowledge : “UNISMA terletak di Jalan Cut Meutia No. 83 Kota Bekasi, keluar Pintu Tol Bekasi Timur”.  Tacit Knowledge : “Saya sudah pernah ke UNISMA, dan paham benar cara menuju ke sana”.  Artikulasi tacit knowledge : menggambarkan sebuah peta, sehingga orang lain dapat mencapai Jl. Cut Meutia No. 83 Kota Bekasi (mungkin melalui pelbagai alternatif rute dan cara). Source: Nonaka, Konno, and Toyama, 1998, dengan adaptasi contoh
  • 9. Aset Pengetahuan dalam Organisasi/Perusahaan “Knowledge is the only meaningful resource today.” Peter Drucker (1993) Saat ini pengetahuan dipandang sebagai sumberdaya yang paling penting bagi sebuah perusahaan untuk membentuk keunggulan bersaing secara berkelanjutan. “Esensi pengetahuan sebagai sebuah aset adalah esensi pengetahuan tersebut tidak tersedia untuk diperjualbelikan. Pengetahuan tersebut seyogyanya dikembangkan dan digunakan secara internal, dalam upaya meningkatkan nilai tambah yang diperoleh” David Teece (1998)
  • 10. Dua tipe pengetahuan Tacit Knowledge Explicit Knowledge • Pengetahuan : bersifat • Pengetahuan bersifat objektif and rasional yang dapat diekspresikan dengan kata, kalimat, angka, atau formula (bebas konteks) subjektif dan berdasarkan pengalaman yang tidak dapat diekspresikan dengan kata, kalimat, angka, atau rumus • Kecakapan kognitif – – – – keyakinan imajinasi intuisi model mental • Kecakapan teknis – keahlian (tangan) – cara mengerjakan – – – – Pendekatan teoritis Pemecahan masalah Buku petunjuk Database (knowledge base) Source: Nonaka (1991), Nonaka, Byosiere, and Konno (1994)
  • 11. Context adalah wujud dari interaksi Context tidak dapat didefinisikan. Context adalah wujud dari interaksi (Ueno, 2000). Kunci untuk memahami context adalah interaksi. Hal ini tidak timbul dari pemikiran seseorang. Contexts didesiminasikan dan dikembangkan melalui interaksi, dan beberapa contexts saling melengkapi satu sama lain. Context Interaksi
  • 12. Tacit dan Explicit Knowledge “Kekuatan industri manufaktur Jepang terletak pada teknologi (berdasarkan) tacit knowledge. Dengan kemajuan dan penggunaan Information Technology (IT), tacit knowledge dikonversikan menjadi explicit knowledge. Namun demikian, kami tetap mengembangkan tacit knowledge. Untuk mengembangkan desain mobil baru, kami perlu mengembangkan orang.” Hiroshi Okuda, the Chairman of Toyota
  • 13. Tacit dan Explicit Knowledge Sebuah perusahaan yang tidak mampu mengembangkan tacit knowledge tertentu dan berkualitas, ia tak akan mampu bertahan hanya dengan mengandalkan/meramu explicit knowledge melalui outsourcing. Sebuah perusahaan perlu mengenali sebaran tacit knowledge yang ada pada diri para pekerja, melakukan sintesis antar tacit dan explicit knowledge, dan melibatkan knowledge dalam aktivitas kunci (penting) bagi organisasi untuk secara terus menerus melakukan inovasi.
  • 14. Empat Kategori Aset Pengetahuan Dalam Sebuah Organisasi Aset itu bukan hanya intellectual capital dalam bentuk hak paten, tetapi juga pelbagai pengetahuan, termasuk pelbagai tacit knowledge yang dimiliki organisasi : Experiential Knowledge Assets Shared tacit knowledge • Skills and know-how of individuals • Care, love, trust, and security • Energy, passion, and tension Conceptual Knowledge Assets Explicit knowledge articulated through images, symbols, and language • Product concepts • Design • Brand equity Routine Knowledge Assets Systemic Knowledge Assets Tacit knowledge routinized and embedded in actions and practices Systematized and packaged explicit knowledge • Know-how in daily operations • Organizational routines • Organizational culture • Documents, specifications, manuals • Database • Patents and licenses Source: Nonaka, Konno, and Toyama, 1998
  • 15. Bagaimana seorang pemimpin mengelola tacit knowledge pada organisasinya ? SECI Sharing and creating tacit knowledge through direct experience Articulating tacit knowledge through dialogue and reflection Tacit Socialization Externalization Tacit Explicit Internalization Combination Learning and acquiring new tacit knowledge in practice Explicit Systemizing and applying explicit knowledge and information Source: Nonaka (1991), Nonaka, Byosiere, and Konno (1994)
  • 16. Proses Sosialisasi 1. Menangkap tacit knowledge dari luar lingkungan perusahaan Proses untuk memperoleh pengetahuan/informasi melalui interaksi langsung dengan para pemasok dan pelanggan. 2. Menangkap tacit knowledge dari dalam perusahaan Proses untuk memperoleh pengetahuan/informasi melalui pengalaman ruang lingkup kerja di dalam perusahaan dan pengumpulan informasi aktual yang tersedia. 3. Akumulasi tacit knowledge Proses akumulasi dan pembentukan sistem atas pengetahuan/informasi yang diperoleh ke dalam diri seseorang. 4. Diseminasi tacit knowledge Proses transfer pemikiran atau imajinasi seseorang secara langsung kepada rekan kerja atau bawahan. Source: Nonaka (1991), Nonaka, Byosiere, and Konno (1994)
  • 17. Proses Eksternalisasi 5. Artikulasi tacit knowledge Proses mengekspresikan pemikiran atau imajinasi seseorang dalam bentuk kata-kata, konsep, atau dialog, dengan menggunakan metode deduktif/induktif dan abduktif (e.g. metaphor/analogy). 6. Mentranslasikan tacit knowledge menjadi explicit knowledge Proses “translasi” tacit knowledge dari pelanggan, pekerja, pemasok, atau para ahli ke dalam bentuk yang dipersiapkan untuk mudah dipahami. Source: Nonaka (1991), Nonaka, Byosiere, and Konno (1994)
  • 18. Proses Kombinasi 7. Menangkap dan mengintegrasikan explicit knowledge yang baru Proses mengumpulkan explicit knowledge dari dalam dan luar perusahaan dan mengkombinasikannya. 8. Diseminasi explicit knowledge Proses transfer explicit knowledge secara langsung melalui presentasi atau pertemuan. 9. Editing explicit knowledge Proses editing explicit knowledge hingga lebih mudah dipahami dan digunakan (e.g. dokumen-dokumen seperti perencanaan, laporan, survey pasar, dll.) Source: Nonaka (1991), Nonaka, Byosiere, and Konno (1994)
  • 19. Proses Internalisasi 10. Mengejawantahkan explicit knowledge melalui tindakan dan kerja Proses internalisasi explicit knowledge (e.g. on-the-job training), dalam rangka mengaktualisasikan konsep atau metode tentang strategi, taktik, inovasi, atau pengembangan. 11. Mengejawantahkan explicit knowledge melalui simulasi atau eksperimen Proses pembelajaran konsep atau metode dengan situasi virtual. Source: Nonaka (1991), Nonaka, Byosiere, and Konno (1994)
  • 20. Konversi pengetahuan : Dari Tacit Knowledge menjadi Explicit Knowledge Tacit Knowledge Explicit Knowledge Methods • Dialogue • Observation • Keyword Elicitation (Montage) • Motion Capturing • Video Taping (VTR) • Metaphor, Analogy, Model • Cases, Stories, Anecdotes • Onomatopoeia • Pictures, Images Conditions to Consider • Incentives • Commitments • Care, Love, Trust, and Security • Expressive Power • Improvisation • Appropriateness of Expression Form Source: Nonaka, Akutsu and Toyama, 1998
  • 21. Ba: Saling berbagi context untuk pembentukan pengetahuan Ba adalah tempat dimana seseorang saling berbagi context dengan pihak lain untuk menghasilkan pemahaman/pengertian (termasuk memperbaharui context). Para peserta memahami contexts yang berasal dari pihak lain dan dirinya sendiri, selanjutnya melalui interaksi, melakukan perubahan atas contexts yang sudah ada. Ba dapat berwujud : • Physical - Office, Dispersed business space, Knowledge-affording architecture • Virtual - E-mail, Teleconference • Mental - Shared experiences, ideas, ideals Source: Nonaka, Akutsu and Toyama, 1998
  • 22. Ba bagaikan gelembung yang bergerak Pelbagai Ba terbentuk, beberapa di antaranya menghilang dengan cepat. Ba berhubungan satu sama lain. Beberapa membentuk Ba yang lebih luas. Source: Nonaka, Akutsu and Toyama, 1998
  • 23. Organisasi merupakan konfigurasi organik dari Ba Customer University Government Supplier Firm Competitor Source: Nonaka, Akutsu and Toyama, 1998
  • 24. Ba merupakan wahana berbagi context secara dinamis Knowledge Individual Context Individual Context Shared Context Ba Saling berbagi context secara individual terjadi pada Ba, dan selanjutnya meluas melalui pelbagai interaksi Source: Nonaka, Akutsu and Toyama, 1998
  • 25. 4 Macam Ba Tipe interaksi Individual Kolektif Originating Ba Dialoguing Ba Face-to-face Media Virtual Exercising Ba Systemizing Ba Source: Nonaka, Toyama and Konno, 1999
  • 26. Kepentingan Mengelola Pengetahuan Berkembang Bagaikan Spiral Current knowledge management: limited context through IT focus Multi-contextual IT- support in organizations: analog & digital spiral Originating ba Dialoguing ba Exercising ba Systemizing ba Database; E-commerce Quick Response Internet/Intra-/Extranet Yellow Pages Electronic Agents Cyber Communities Enterprise Systems Data Mining High bandwidth communication; Integrated Services Digital Network (ISDN); Personal Communications systems (PCS); VSAT (Very Small Aperture Satellites); Browsers; Creativity Support Systems; CSCW etc. Systemizing ba Source: Nonaka, Reinmoeller, and Toyama, forthcoming
  • 27. Bagian 2. Memahami Implementasi Knowledge Management di Lingkungan Perusahaan/Organisasi
  • 28. Pengertian Knowledge Management (http://en.wikipedia/wiki/knowledge_management) • Knowledge Management (KM) comprises a range of strategies and practices used in an organization to identify, create, represent, distribute, and enable adoption of insights and experiences. Such insights and experiences comprise knowledge, either embodied in individuals or embedded in organizational processes or practice. • An established discipline since 1991 (Nonaka 1991). KM includes courses taught in the fields of business administration, information system, management, and library and information sciences (Alavi & Leidner, 1999) More recently, other fields have started contributing to KM research; these include information and media, computer science, public health, and public policy.
  • 29. Implementasi KM di Lingkungan Perusahaan/Organisasi (http://en.wikipedia/wiki/knowledge_management) • Many large companies and non-profit organizations have resources dedicated to internal KM efforts, often as a part of their business strategy, information technology, or human resources management departments (Addicott, McGivern & Ferlie 2006). Several consulting companies also exist that provide strategy and advice regarding KM to these organizations. • Knowledge Management efforts typically focus on organizational objectives such as improved performance, competitive advantage, innovation, the sharing of lesson learned, integration and continous improvement of the organization. KM efforts overlap with organizational learning, and may be distinguished from that by a greater focus on the management of knowledge as a strategic asset and a focus on encouraging the sharing of knowledge.
  • 30. Manfaat Knowledge Management (http://en.wikipedia/wiki/knowledge_management) KM efforts can help individuals and groups : • to share valuable organizational insights, • to reduce redundant work, • to avoid reinventing the wheel per se, • to reduce training time for new employees, • to retain intelectual capital as employees turnover organization, and • to adapt to changing environments and markets (McAdam & McCreedy, 2000) (Thompson & Walsham, 2004). in an
  • 31. Perbedaan Perspektif dalam Memahami Teori dan Implementasi Knowledge Management (http://en.wikipedia/wiki/knowledge_management) Dengan semakin berkembangnya KM sebagai sebuah disiplin ilmu, para akademisi berdebat tentang teori dan praktek KM, sehingga menimbulkan perspektif yang berbeda tentang KM : • Techno-centric with a focus on technology, ideally those that enhance knowledge sharing and creation. • Organizational with a focus on how an organization can be designed to facilitate knowledge processes best. • Ecological with a focus on the interaction of people, identity, knowledge, and environmental factors as a complex adaptive system akin to a natural ecosystem.
  • 32. Terdapat sejumlah pemahaman/penafsiran yang keliru tentang KM : Ikujiro Nonaka (2007) Professor Emeritus, Hitotsubashi University Graduate School of International Corporate Strategy, Xerox Distinguished Faculty Scholar, UC Berkeley, First Distinguished Drucker Scholar in Residence at the Drucker School and Institute Claremont Graduate University • • • • • “Knowledge management is… something to do with information technology (IT).” Seventy-eight percent of IT systems projects fail. Information technology can help, but it is the human factor that makes the difference. “Knowledge management is… about product innovation.” Innovation must happen in the entire operation of an organization, such as planning, financing, procurement, marketing, process innovation and service. “Knowledge management is… something that makes us efficient.” Fifty to seventy five percent of knowledge re-engineering projects fail. It is not just about efficiency (or exploitation of existing knowledge,) but also about effectiveness (or exploration of new knowledge.) “Knowledge management is… a large-scale operation.” It can start small. It requires creativity and persistence, rather than large amounts of capital. “Knowledge management is… the responsibility of ‘smart people’.” How we get everyone’s commitment to share his or her own knowledge and create new knowledge is the key to success. In 82 percent of the cases where knowledge management fails, the reason is organizational resistance.
  • 33. This five-step KM process is concerned with five key steps: Asian Productivity Organization : Knowledge Management Tools and Techniques Manual (2010) • • • • • Identifying the knowledge Creating knowledge Storing knowledge Sharing knowledge Applying knowledge
  • 34. 20 ESSENTIAL KM METHODS and TOOLS Asian Productivity Organization : Knowledge Management Tools and Techniques Manual (2010) • 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Non–IT Methods and Tools Brainstorming Learning and Idea Capture Peer Assist Learning Reviews After Action Review Storytelling Collaborative Physical Workspace APO Knowledge Management Assessment Tool 9. Knowledge Café 10. Community of Practice 11. Taxonomy • IT Methods and Tools 12. Document Libraries leading to a Document Management System 13. Knowledge Bases (Wikis, etc.) 14. Blogs 15. Social Network Services 16. Voice and Voice-over-Internet Protocol (VOIP) 17. Advanced Search Tools 18. Building Knowledge Clusters 19. Expert Locator 20. Collaborative Virtual Workspaces
  • 35. Sejarah knowledge management Rory L. Chase Managing Director, Teleos (2007) Knowledge management, as a business practice, began about 15 years ago (1992) in the United States. At that point in time the rapid introduction of IT, together with globalization and workforce issues, prompted a number of American companies to think long and hard about how they could successfully compete at the global level. These pioneering companies included Hewlett-Packard, IBM, Ernst & Young, Arthur Andersen and Buckman Laboratories. Unlike many business strategies which originated from academic or consulting activities, knowledge management was a business-driven activity. By the mid 1990s, knowledge management concepts had spread to Europe, where companies such as British Petroleum and Siemens also became pioneers in creating knowledge strategies to align with their business strategies. By the late 1990s, knowledge management had arrived in Asia. Japanese companies and companies such as the Samsung Group adopted formal knowledge strategies to enable them to compete at a global level. Over the past 15 years we have seen this business-led management strategy spread across industries and across the world.
  • 36. Dirk Ramhorst Siemens IT Solutions and Services Germany, Former Chief Knowledge Officer Siemens Business Services (2007)
  • 37. Making Knowledge Management Part of the Strategy Dirk Ramhorst Siemens IT Solutions and Services Germany, Former Chief Knowledge Officer Siemens Business Services (2007)
  • 38. Knowledge Management dan Strategi E-Bisnis Teknologi Informasi Knowledge Management Strategi E-Bisnis Kreativitas dan Inovasi Sumber : Yogesh Maholtra, Knowledge Management for E-Business Performance: Advancing Information Strategy to “Internet Time”, Information Strategy, The Executive’s Journal, Volume 16 (4), 2000.
  • 39. The Trend of Economic Generations: From Assets to Knowledge Generation Resources Productivity Focus Agriculture Land and Labor Quantum of Production Industry Man – Machine - Material Efficiency Information Technology Effectiveness Knowledge The Human Brain Innovation
  • 40. Bagian 3. Profil Perusahaan/Organisasi di Indonesia yang Mengimplementasikan Knowledge Management
  • 41. Dunamis Organization Services – as an organizer for MAKE Award in Indonesia - has announced 11 companies as the winners of “2007 Indonesian MAKE Award”, since they reached the minimum point 550 of the total 800. 11 Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study : Astra International, Bank Indonesia, Bank Niaga, Binus University, ITB, Medco E&P Indonesia, Telkom Indonesia, Unilever Indonesia, United Tractors, WIKA, dan XL. October 25, 2007 UNISMA, HE INSTITUTION IN D O N E S IA 41
  • 42. Since Astra International, Unilever Indonesia, and XL (Excelcomindo Pratama) have the highest point among the winners at national level and they automatically were representatives for Indonesian to join “2007 Asian MAKE Award”, South Korea, October 2007. October 25, 2007 UNISMA, HE INSTITUTION IN D O N E S IA 42
  • 43. Institutionalize knowledge management Expand and Support Discover and Conduct Pilots Explore and Experiment Enter and Advocate Consciousness Desire Unconsciousness Interest Awareness Quality Assurance Unit Interest Group of KM Marketing and New Student Enrollment Unit Framework of Knowledge Management Implementation at UNISMA October 25, 2007 UNISMA, HE INSTITUTION IN D O N E S IA 43
  • 44. MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Award • MAKE Study pertama kali diadakan Tahun 1998 oleh Teleos yang bekerjasama dengan KNOW Network. Teleos adalah sebuah badan penelitian mandiri di bidang KM dan intellectual capital. The KNOW Network adalah sebuah komunitas organisasi seluruh dunia berbasis internet yang berdedikasi menggapai kinerja superior melalui benchmarking, networking dan best practice knowledge sharing. • Pada tahun 1999, Studi “MAKE” berkembang lebih lanjut dengan adanya MAKE Amerika Utara dan MAKE Eropa, hingga MAKE Asia di tahun 2000. Lalu, sejak 2002, Jepang juga menyelenggarakan MAKE. Tahun 2005, Indonesia dan India menyelenggarakan “MAKE Award” pertama kali (Suryajaya, 2006).
  • 45. 8 (delapan) dimensi kinerja KM penilaian dan penghargaan “MAKE Award” 1. Perwujudan budaya di lingkungan organisasi yang memperlakukan pengetahuan (internal) organisasi sebagai aset yang didayagunakan sebagai penghela kemajuan dan kesejahteraan organisasi (creating an enterprise knowledge-driven culture); 2. Pengembangan para pekerja berbasis pengetahuan melalui kepeloporan dan kepemimpinan pada tingkatan manajemen organisasi puncak dan pimpinan senior lainnya (developing knowledge workers through senior management leadership); 3. Pemecahan masalah yang dihadapi organisasi dan penyampaian layanan/produk berbasis pengetahuan (delivering knowledge-based products/services/solutions); 4. Maksimasi pembentukan modal intelektual organisasi (maximizing enterprise intellectual capital); 5. Penciptaan iklim di lingkungan organisasi yang bernuansa kolaboratif untuk berbagi pengetahuan (creating an environment for collaborative knowledge sharing); 6. Perwujudan organisasi pembelajar (creating a learning organization); 7. Penyampaian nilai (pada layanan/jasa/produk) berbasis pengetahuan yang diperoleh dari pelanggan sendiri dan tentang pelanggan itu sendiri (delivering value based on customer knowledge); 8. Transformasi nilai-nilai yang dibangun dan diperoleh dari pengalaman/pengembangan organisasi berbasis pengetahuan kepada masyarakat (transforming enterprise knowledge into shareholder (or societal) value).
  • 46. 6 (kunci) penting untuk menerapkan KM pada perusahaan/organisasi Menurut Rory L. Chase (2007) terdapat 6 (kunci) penting untuk menerapkan KM pada perusahaan/organisasi, yakni : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Senior management leadership – especially from the CEO Clear business vision Formal corporate knowledge strategy Alignment of business strategy with formal knowledge strategy Focus on innovation and new product development Management of enterprise intellectual capital growth
  • 47. Bagian 4. Relevansi, Model, dan Best Practice Implementasi Knowledge Management di Perguruan Tinggi
  • 48. Implementasi KM di PT • • • • • PT memiliki peluang yang cerah untuk mengaplikasikan KM dalam rangka mendukung setiap kegiatan (akademik dan atau manajemen) dalam mencapai misinya. KM selayaknya tidak dianggap sebagai hal yang mengancam PT sebagai sebuah konsep baru yang radikal, semestinya KM dianggap sebagai faktor penggerak baru dalam menjalankan misi kelembagaannya (Kidwel dkk., 2001). Persoalannya adalah ruang lingkup dan bentuk penerapan KM yang begitu luas, sehingga sulit dipahami bagaimana aplikasi KM untuk lingkungan kelembagaan pendidikan (Thorn, 2001). ERIC digest menawarkan konsep dasar sebagai potensi penerapan KM pada PT, sebagai contoh KM di PT dapat didayagunakan (sebagaimana yang telah sukses di perusahaan) / dalam membangun kolaborasi, organizational learning, best practices, workflow, intellectual property management, document management; customer-centric focus, dan penggunaan data secara efektif. Inisiatif implementasi program KM bisa saja termasuk mengembangkan portal dengan menggunakan web untuk memperluas jangkauan komunikasi antar unit di lingkungan lembaga dan mengarahkan kiat promosi layanan dan produk kelembagaan PT dimaksud kepada pelanggannya atau kelembagaan stakeholders lainnya (Roberts-Witt, 1999; Ruber, 2000). Internet juga bisa digunakan oleh sebuah tim kolaborasi (team collaboration) dan pokja (groupware); natural language queries of data; sharing information on best practices; dan anytime/anywhere online learning (Delio, 1999; Sherman, 2000). Knowledge Management for Higher Education ERIC DIGEST John H. Milam, Jr., Ph.D., Research Associate Professor, Curry School of Education University of Virginia
  • 49. Implementasi KM di Perguruan Tinggi (PT) Bagi sebuah PT yang secara tekun menggarap program KM, maka sejumlah manfaat kelak dapat peroleh manajemen PT, yakni : • Material pembelajaran semakin mudah dan semakin banyak yang dapat diakses, sehingga meningkatkan student retention dan graduation rates; • Terbantunya manajemen PT dengan didayagunakannya sumberdaya teknologi, dimana PT umumnya dihadapkan pada persoalan keterbatasan sumberdaya pekerja administrasinya; • Meningkatkan kinerja layanan atau bahkan dapat menciptakan bentuk layanan baru yang berbasis web; • Manajemen PT dapat bekerja lebih efektif dalam membuat analisis cost effective dengan bantuan teknologi, sehingga kemampuannya meningkat dalam meraih daya tarik dan promosi penerimaan mahasiswa baru; • Transformasi bentuk transaction-based systems yang dilakukan selama ini, sehingga konsep traksaksinya akan menghasilkan tidak hanya sekedar data, tetapi mampu memberikan keluaran yang lebih tinggi derajatnya, yakni informasi dan pengetahuan bagi manajemen; • Manajemen PT dapat meraih kesempatan untuk memperluas layanan dan promosinya, menjangkau skala provinsi, nasional, bahkan regional dan global, untuk memenuhi harapan mahasiswanya kapan pun dan dimana pun. Knowledge Management for Higher Education ERIC DIGEST John H. Milam, Jr., Ph.D., Research Associate Professor, Curry School of Education University of Virginia
  • 50. Model KM APTEKINDO (Asosisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan Indonesia) • Sistem KM terbangun atas 4 (empat) pilar utama, yakni teknologi, aktivitas, interface, dan berbagai komponen. – Aktivitas : Web browsing, computer based collaboration, searching, dan data mining; – Interface : Web-base application, mailing list, web forum, dan customer service application; – Komponen : Data base, web platform, data management tools, messaging engine, search engine, web service, document management, dan interference engine. – Teknologi : RDBMS (Relational Data Base Management System), client server, web service, dan artificial intelegence/expert system (AI/ES). http://y2n.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/02/implementasi-knowledge-management.pdf Implementasi Knowledge Management pada APTEKINDO, Pembentukan Sharing Culture antar Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di Indonesia1) Yuyun Estriyanto, MT2), Taufiq Lilo Adi Sucipto, MT3) 1) Disampaikan dalam Konvensi Nasional IV APTEKINDO, 3-6 Juni 2008
  • 51. Elemen Penyusun APTEKINDO Knowledge Management System
  • 52. Model KM Perpustakaan UGM • • • • • Perpustakaan dapat dimaksimalkan peranannya dalam pengembangan mutu sumber daya organisasi pendidikan seperti universitas. Begitu pula dalam lingkungan Universitas Gadjah Mada sebagai universitas berkompeten lebih memperhatikan perpustakaan lebih dari sekedar tambang pengetahuan, namun juga sebagai tempat pengembangan ideologi pengetahuan yang berkelanjutan. Knowledge management tidak dapat diterapkan secara terpisah dengan aktivitas operasional dan teknologi informasi, karena ketiganya saling berkaitan dan mendukung dalam upaya penciptaan institusi yang berwawasan pengetahuan. Knowledge management yang terintegrasi dengan sistem informasi pendidikan akan meningkatkan Universitas Gadjah Mada mengembangkan mahasiswa untuk mengelola berbagai pengetahuan yang diperoleh dan selanjutnya dapat digunakan dalam lingkungan pendidikan secara keseluruhan. Penerapan teknologi berbasis web menjadi faktor penting dalam penerapan knowledge management dan sistem informasi perpustakaan yang menghasilkan jaringan perpustakaan (perpustakaan digital). Universitas Gadjah Mada telah berhasil menjadikan sumber daya manusia sebagai penentu berkembangnya budaya belajar sehingga penggunaan knowledge dapat dilakukan dengan cepat seiring dengan kebutuhan informasi dan pengetahuan. http://duniaperpustakaan.com/2010/03/08/knowledge-management-bagi-sistem-informasi-perpustakaan-universitasgadjah-mada/
  • 54. Form halaman depan dari perpustakaan online UGM Form untuk pencarian buku
  • 56. Best Practice KM di PT (Case KM Implementation in HE : The Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University, Thailand) • • • • The Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University (hereinafter referred to as “Siriraj”), consists of two main institutions—the Siriraj Hospital and the medical school, approximately 11,000 and 3,500 employees, respectively. Siriraj hospital, named after HRH Prince Siriraj Kakutabhundu, the beloved son of King Chulalongkorn (King Rama V), who died of dysentery, was commissioned in 1888 by the King in memory of his son and out of his strong desire to establish a hospital for the well-being of the Thai people. The medical school was founded in 1900 as part of the hospital in response to the shortage of physicians and demands for better medical care. After over a century, the faculty has developed into one of the leading medical facilities, widely acclaimed for its medical services, medical education, and research. Specifically, Siriraj Hospital is now recognized as one of the largest hospitals in Southeast Asia, with more than 1.5 million outpatients and 70,000 admissions per year.
  • 57. KM Implementation in The Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University, Thailand • Knowledge management (KM) came into the picture in 2002, during the second period, after Siriraj Hospital received its hospital accreditation (HA). It was among the first public hospitals to be were accredited. The hospital accreditation standard is an integrated patient focused management standard that helps hospitals to systematically and continuously improve health care quality as well as personnel and organizational capabilities, learning, and effectiveness. • It was decided in 2003 to participate in a pilot project on the implementation of Knowledge Management, 2 with the primary aims of learning about KM, building up institutional capacity through KM implementation methodology, and determining whether KM can be used as a means to enhance the quality of patient care and, in the long term, result in performance excellence.
  • 58. Faculty Commitee Dean 12 Deputy Deans Office of The Dean Academic Department Siriraj Hospital (Hospital Director) 11 Divisions 28 Departments 10 offices & 19 Departments Organizational Chart The Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University
  • 59. Strategy Map of Siriraj
  • 60. The Six-Step Model4 (KM Implementation Model)
  • 62. Daftar Pustaka • • • • • • APO (2007). Knowledge Management: From Brain to Business ©APO 2007, ISBN: 92-8337062-7, Edited by Dr. Serafin D. Talisayon, Manila, Philippines. APO (2008). Knowledge Management in Asia: Experience and Lessons ©APO 2008, ISBN: 92833-7065-1 Report of the APO Survey on the Status of Knowledge Management in Member Countries (06-RP-GE-SUV-31-B). APO (2010). Knowledge Management Tools and Techniques Manual ©APO 2010, ISBN: 92833-7093-7, Dr. Ronald Young, United Kingdom, served as the volume editor. Yogesh Maholtra (2000). Knowledge Management for E-Business Performance: Advancing Information Strategy to “Internet Time”, Information Strategy, The Executive’s Journal, Volume 16 (4), 2000. http://duniaperpustakaan.com/2010/03/08/knowledge-management-bagi-sistem-informasiperpustakaan-universitas-gadjah-mada/ http://y2n.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/02/implementasi-knowledge-management.pdf. : Implementasi Knowledge Management pada APTEKINDO, Pembentukan Sharing Culture antar Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di Indonesia.
  • 63. Lokasi “Timbunan Pengetahuan” pada Sebuah Perusahaan/Organisasi • • • • 42 % di pikiran (otak) karyawan; 26 % di dokumen kertas; 20 % di dokumen elektronik; 12% knowledge base elektronik. Data ini menceritakan bahwa porsi knowledge yang paling besar (42%) tersimpan dalam otak saja. Knowledge semacam ini disebut dengan tacit knowledge, yaitu pengetahuan yang tersembunyi. Sedangkan materialisasi knowledge berbentuk dokumen kertas (26%), dokumen elektronik (20%) dan benda elektronik berbasis knowledge (12%). Potensi tacit knowledge tersebut harus digali untuk kemudian dieksplisitkan untuk kemudian diorganisir bersama komponen knowledge yang lain supaya bisa di-trasfer kepada orang lain. Delphi Group. Sumber : Anonim. Knowledge Management, a Practicioner’s Perspective. • http://www.prasanna.org/KnowledgeManagement-101.ppt, akses tanggal 25 Mei 2008.
  • 64. 4 (EMPAT) SIKAP KEPEDULIAN 1. Ketidakpedulian secara total. (emangnya gue pikirin) 2. Ada kepedulian, hanya sekedar kritik. (k r i d o) 3. Kepedulian cukup tinggi, namun semangat lemah. (peduli tanpa tanggung jawab) 4. Kepedulian dengan penuh tanggung jawab. (fastabiqul khairat)
  • 66. WISDOM PROSES • SILIH ASIH, SILIH ASUH, SILIH ASAH • NGUKUR KA KUJUR, NIMBANG KA AWAK • LEULEUS JEUJEUR, LIAT TALI, NGEUNAH DICEPRETKEUNNANA HASIL CAINA HERANG BEUNANG LAUKNA
  • 67. TERIMA KASIH KPS Kantor Pengembangan Strategis PUSKOTDA Pusat Kajian Otonomi dan Pembangunan Daerah Fakultas Pertanian
  • 68. Knowledge Management System (KM System) • Knowledge Management System (KM System) refers to a (generally IT based) system for managing knowledge in organizations for supporting creation, capture, storage and dissemination of information. It can comprise a part (neither necessary or sufficient) of a Knowledge Management initiative. • The idea of a KM system is to enable employees to have ready access to the organization's documented base of facts, sources of information, and solutions. For example a typical claim justifying the creation of a KM system might run something like this: an engineer could know the metallurgical composition of an alloy that reduces sound in gear systems. Sharing this information organization wide can lead to more effective engine design and it could also lead to ideas for new or improved equipment.
  • 69. Dialog • Pak Ketua YPI : – – – • Pak Aos : – – – – – – • Dejavu Mental Action plan Sudah melakukan banyak, kenapa sih nggak maju-maju, ada apa sih di UNISMA Bisa hilang, bisa menghilang, bisa dipakai orang/organisasi lain Bagaimana menjadi sistem ? Dosen baru, langsung dilepas mengajar di kelas Perlu “Kawah candradimuka” “Dokumentasi” perlu dibuat KM nya Pak Sabenih : – – Kesadaran, sebagi contoh melaporkan setelah pelatihan. Bagaimana membangun kesadaran ? Redundant work, dalam akreditasi. Bagaimana memulai kesenjangan antara TK dan EK;
  • 70. Dialog • Pak Ketua KKM : – – – – – – – • Pak Warek II: – – – – – – – • Momen baru, revitalisasi, perubahan paradigma, Perlu komitmen, perlu kolosal, pimpinan jangan separo-paro, Sebagai contoh KM, setiap unit bisa/perlu jadi provider info tertentu Bagaimana di UNISMA untuk KM penerapannya ?, mau pilot project ttt dulu atau seluruh unit ? Untuk memulai perlu jargon , perlu kantor perubahan ? Perlu juga dibudayakan menghargai karya orang , termasuk PS nya Buku ajar (orang vs lembaga) Belum terlambat Harapannya semua orang bisa tergugah, Kepercayaan penuh (?) Perlu menjadi teladan Karyawan – Dosen Perlunya monitoring Evaluasi Total football Bu Is Zunaini (Dekan FP) : – – – Kepenghargaan (tanggap dari karya), untuk ngurus mau nanya ke siapa ke orang atau ke unit kerja, contoh lain Sepadan Kesadaran BI
  • 71. Studi Kasus Pengembangan KMS No Kegiatan (pilot projects) Langkah-Langkah Pengetahuan yang akan dikembangkan Metode/Alat KM Nilai tambah bagi pelanggan/ stakeholders 1 Peningkatan layanan “Simpatik “ Dikembangkan untuk 3 MK yang akan dijadikan contoh simpatik Pengetahuan akan diperoleh dalam 2 (dua) bentuk, yakni : Brainstrorming, collaboration, IT based Bagi stakeholders dosen : dapat pengetahuan tata cara membuat simpatik MK Dibentuk 3 pokja pengembangan MK yang disimpatikkan Pokja bekerja membuat format apa saja yang sebaiknya dibuat pada simpatik , isi, tayangan, dan untuk interaksinya dengan mahasiswa Pokja mengembangkan simpatik MK dimaksud Pokja melakukan ujicoba simpatik MK dimaksud kepada mahasiswa Pokja mempresentasikan hasil kerja kepada Warek 1 Warek 1 memberikan apresiasi dan menarapkan format serupa kepada kelompok dosen lainnya Pokja simpatik MK tetap bekerja mengelola KM Simpatik MK dimaksud Pengetahun tentang cara mengembangkan MK yang disimpatikkan Pengetahuan dalam mengembangkan bahan ajar yang terus menerus dilakukan Bagi mahasiswa : mendapatkan layanan PBM yang lebih efektif, lebih advance, lebih up-dated