4. Real Estate
SDM PTK SESUAI KOMPETENSI DAN
KUALIFKASI AKADEMIK
SARANA PRASARANA YANG
MEMADAI
IKLIM SEKOLAH YANG KONDUSIF
POTENSI
Identifikasi sumber daya dan potensi
(minimal 3 potensi) yang dimiliki oleh
sekolah dan kelas CGP yang mendukung
‘Merdeka Belajar’,
5. Alur Kerangka ‘Merdeka
Belajar’
Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila’
6. Mempunyai inisiatif berpikir
dan bertindak
Menumbuhkan rasa ingin tahu
dan minat belajar yang tinggi
Mandiri dalam menemukan ide orisinal
terkait pengembangan hasil
pembelajaran
Senantiasa melakukan refleksi dan
evaluasi diri setelah proses
pembelajaran berlangsung
KOMPTENSI
YANG DIHARAPKAN DARI
PROFIL PELAJAR PANCASILA
YANG DIPILIH
1
Peserta Didik mampu berpikir
bebas, kritis, terarah, fokus,
revolusioner, original, dan
reflektif.
2
Peserta Didik mampu
bertindak melalui pembuatan
karya yang orisinal
INDIKATOR KETERCAPAIAN
7. Elaborasi
pelaksanaan konkret
di sekolah dan kelas
1. Mendiskusikan dan
Mengomunikasikan
Rencana Program
Mulai mendiskusikan rencana
program dan bentuk intervensi
yang tepat dengan pihak sekolah
dan teman sejawat. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh masukan terkait
rencana program. Setelah itu,
mengomunikasikan dengan
pihak-pihak terkait implementasi
program.
2. Menyusun dan
Melaksanakan Kerangka
Program.
Pelaksanaan kerangka
pembelajaran dilakukan melalui
integrasi profil pelajar Pancasila
kreatif dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Hal yang Akan Dilakukan
8. Elaborasi
pelaksanaan konkret
di sekolah dan kelas
3. Melakukan Refleksi
dan Evaluasi Program.
Refleksi program bertujuan
memperoleh masukan terkait
pelaksanaan. Sedangkan evaluasi
bermanfaat sebagai bahan
perbaikan pelaksanaan program
ke depannya.
4. Menyusun Rencana
Tindak Lanjut Program.
Rencana Tindak Lanjut
merupakan hal penting untuk
menjaga keberlanjutan dan
keberlangsungan program ke
depan.
Hal yang Akan Dilakukan
9. Mengapa memilih Profil Pelajar
Pancasila yang dipilih?
Selain menyesuaikan diri dengan
kemampuan diri dalam mengelola
kreativitas murid, juga mengingat
faktor lainnya. Di antaranya, yaitu
kodrat zaman yang menuntut
murid untuk bisa memanfaatkan
teknologi dengan bijak tanpa
meninggalkan nilai budaya lokal.
Nilai kreatif merupakan gerbang
masuk untuk berkembangnya
kreativitas memanfaatkan sisi
positif perkembangan teknologi.
Dengan kreativitas murid bisa
terlibat aktif dalam menciptakan
pembelajaran menyenangkan bagi
mereka sendiri. Dengan memiliki
nilai kreatif mereka akan bisa lebih
bebas mengeksplorasi potensi diri
dalam proses pembelajaran. Hal ini
juga sekaligus sebagai upaya
menyiapkan murid menghadapi era
revoluis industri 4.0 dan
ketermapilan berpikir abad 21.
10. Upaya Mencapai Profil Pelajar Pancasila
Kreatif
1. Melaksanakan proses pembelajaran kontekstual dengan
mengedepankan konten budaya lokal dan menyesuaikannya dengan
upaya menyiapkan murid menghadapi era industri 4.0;
2. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berpusat pada murid.
Hal ini berkaitan dengan pelibatan murid selama proses
pembelajaran. Dapat dilakukan saat menentukan kelompok,
kesepakatan produk kreatif yang akan dihasilkan, dan sebagainya;
3. Melakukan penilaian berupa proyek atau produk dalam bentuk apa
saja sesuai kesepakatan masing-masing kelompok;
4. Memberikan kesempatan kepada murid untuk menyampaikan
presentasi dan publikasi;
5. Murid melakukan refleksi dan evaluasi pembelajaran demi perbaikan
proses pembelajaran selanjutnya.
11. Pihak-pihak yang terlibat dalam
implementasi Merdeka Belajar,
yaitu murid, rekan guru, sekolah,
orang tua, komite sekolah serta
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan.
Hal ini penting agar pelaksanaan
program nantinya bisa optimal.
Masing-masing pihak terkait
memiliki peran dan fungsi masing-
masing selama program berjalan.
Pihak Terlibat
dan Peran
1. Murid. Memiliki peran sebagai subjek
pendidikan.
2. Rekan Guru. Perannya adalah sebagai
pendukung pelaksanaan kegiatan di kelas dan
sekolah.
3. Sekolah. Dalam hal ini diwakili kepala sekolah
memiliki peran memberikan dukungan
sepenuhnya dalam pelaksanaan serta fungsi
pengawasan.
4. Orang Tua. Menjadi partner kolaborasi dalam
upaya pengembangan profil pelajar Pancasila
kreatif.
5. Komite Sekolah. Memiliki peran sebagai
perwakilan masyarakat yang menjadi
pendukung pelaksanaan.
6. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Setempat.
Berperan sebagai pendukung terkait kebijakan
program.