SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 89
SMK3
SPN
1
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
PP 50 TAHUN 2012
Jun-23
PT Surveyor Indonesia
2
INTERAKSI DALAM BEKERJA
ALAT BAHAN
TENAGA
KERJA
LINGKUNGAN KERJA
PROSES
PROSEDUR KERJA
PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
SPN
3
Penyebab dan Akibat Kecelakaan
 Kecelakaan adalah Akibat
4
LEMAHNYA
KONTROL
SEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI
STANDAR
TAK SESUAI
KETIDAK
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
FAKTOR
PERORANGAN
FAKTOR
KERJA
PERBUATAN
TAK AMAN
&
KONDISI
TAK AMAN
<KEJADIAN>
KONTAK
DENGAN
ENERGI
ATAU
BAHAN/ ZAT
KECELAKAAN
ATAU
KERUSAKAN
YANG TAK
DIHARAPKAN
KERUGIAN
SMK3
Definisi
Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab,
prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang
aman, nyaman, efisien dan produktif
 UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan khususnya pada pasal 87 yaitu
bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan
SMK3.
 Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012
Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Penetapan
Kebijakan
K3
Perencanaan
K3
Pelaksanaan
Rencana K3
Pengukuran
dan Evaluasi
Kinerja K3
Peninjauan dan
Peningkatan
Kinerja SMK3
8
MODEL SMK3
PEDOMAN PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PP No.50 Tahun 2012
1. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN
1.1. Kepemimpinan dan Komitmen
1.2. Tinjauan Awal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Initial Review)
1.3. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. PERENCANAAN
2.1. Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
2.2. Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya
2.3. Tujuan dan Sasaran
2.4. Indikator Kinerja
2.5. Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang Sedang Berlangsung
3. PENERAPAN
3.1. Jaminan Kemampuan
3.1.1. Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana
3.1.2. Integrasi
3.1.3. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
3.1.4. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
3.1.5. Pelatihan dan Kompetensi Kerja
3.2. Kegiatan Pendukung
3.2.1. Komunikasi
3.2.2. Pelaporan
3.2.3. Pendokumentasian
3.2.4. Pengendalian Dokumen
3.2.5. Pencatatan dan Manajemen Informasi
PEDOMAN PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PP No.50 Tahun 2012
3.3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
3.3.1. Identifikasi Sumber Bahaya
3.3.2. Penilaian Risiko
3.3.3. Tindakan Pengendalian
3.3.4. Perancangan (Design) dan Rekayasa
3.3.5 Pengendalian Administratif
3.3.6. Tinjauan Ulang Kontrak
3.3.7. Pembelian
3.3.8. Prosedur Menghadapi Keadaan Darurat atau Bencana
3.3.9. Prosedur Menghadapi Insiden
3.3.10. Prosedur Rencana Pemulihan Keadaan Darurat
PEDOMAN PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PP No.50 Tahun 2012
4. PENGUKURAN DAN EVALUASI
4.1. Inspeksi dan Pengujian
4.2. Audit Sistem Manajemen K3
4.3. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
5. TINJAUAN ULANG DAN PENINGKATAN
OLEH PIHAK MANAJEMEN
PEDOMAN PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PP No.50 Tahun 2012
4.2 Kebijakan K3
4.3 Perencanaan
4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan penetapan
pengendalian
4.3.2 Peraturan perundangan dan Persyaratan lainnya
4.3.3 Tujuan dan program
4.4 Penerapan dan Operasi
4.4.1 Sumberdaya, peran, tanggungjawab, akuntabilitas
dan wewenang
4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kepedulian
4.4.3 Komunikasi, partisipasi dan konsultasi
4.4.3.1 Komunikasi
4.4.3.2 Partisipasi dan konsultasi
4.4.4 Documentation
KLAUSA STANDAR OHSAS 18001:2007
4.4.5 Pengendalian dokumen
4.4.6 Pengendalian Operasional
4.4.7 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
4.5 Pemeriksaan
4.5.1 Pemantauan dan pengukuran kinerja
4.5.2 Evaluasi kesesuaian
4.5.3 Penyelidikan insiden, ketidaksesuaian,
tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan
4.5.3.1 Penyelidikan insiden
4.5.3.2 Ketidaksesuaian, Tindakan perbaikan dan
tindakan pencegahan
4.5.4 Pengendalian catatan
4.5.5 Audit Internal
4.6 Tinjauan Manajemen
KLAUSA STANDAR OHSAS 18001:2007
KEGIATAN
PERUSAHAAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
POTENSI BAHAYA
PENILAIAN RISIKO
KONSEKUENSI x KEMUNGKINAN TERJADI
RISIKO TINGGI, SEDANG, KECIL
RISIKO BISA DITERIMA ATAU TIDAK
PENGENDALIAN RISIKO
HIRAKI PENGENDALIAN RISIKO
- ELIMINASI
- SUBTITUSI
- REKAYASA ENJINERING
- PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
- ALAT PELINDUNG DIRI
PENGEMBANGAN SMK3
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO
SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SMK3
1. Komitmen dan Kebijakan
a. Kepemimpinan & Komitmen
Ditinjau ulang secara berkala dan melibatkan
semua pekerja dan orang lain yang berada di
tempat kerja.
Komitmen K3 diwujudkan dalam :
• Penempatan organisasi K3 pada posisi strategis dalam penetuan
keputusan perusahaan
• Penyediaaan anggaran dan tenaga kerja yang berkualitas
• Penetapan personil yang bertanggung jawab dan mempunyai
kewenangan serta kewajiban yang jelas dalam penanganan K3
• Perencanaan K3
• Penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3
Lima Prinsip Dasar Penerapan
SMK3
b. Tinjauan awal K3 (Initial Review)
Merupakan bahan masukan dalam perencanaan dan
pengembangan Sistem Manajemen K3
Tinjauan awal kondisi K3 yang ada di perusahaan :
 Identifikasi kondisi yang ada.
 Identifikasi sumber bahaya
 Penilaian tingkat pengetahuan, pemenuhan peraturan
perundangan dan standar K3.
 Membandingkan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor
lain yang lebih baik.
 Meninjau sebab dan akibat kejadian yang membahayakan,
kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya
yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
 Menilai efisiensi dan efektifitas sumberdaya yang disediakan.
1. Komitmen dan Kebijakan
c. Kebijakan K3
− Pernyataan tertulis yang
ditandatangani oleh
pengusaha dan atau
pengurus
− Memuat keseluruhan visi
dan tinjauan perusahaan,
komitmen dan tekad
melaksanakan keselamatan
dan kesehatan kerja,
− Kerangka dan program
kerja perusahaan.
1. Komitmen dan Kebijakan
Kebijakan K3
 Komitmen untuk:
 Mencegah terjadinya Kecelakaan Kerja
 Mencegah terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK)
 Mematuhi Peraturan dan Persyaratan K3
19
Jun-23
PT Surveyor Indonesia
20
KEBIJAKAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PT. SERASI INDAH
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam produksi tekstil, PT Serasi Indah
menyadari bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari setiap kegiatan perusahaan dan menjadi tanggung jawab
seluruh tingkat organisasi.
PT Serasi Indah akan senantiasa berusaha mencapai tingkat tertinggi dalam unjuk
K3 dengan komitmen untuk perbaikan berkelanjutan, mencegah cidera dan penyakit
akibat kerja, memenuhi peraturan perundangan serta persyaratan K3 yang relevan.
Untuk menerapkan dan mewujudkan kebijakan ini PT Serasi Indah menyediakan
sumberdaya dan fasilitas yang dibutuhkan serta meningkatkan kepedulian K3 pada
semua karyawan.
Bandung, 22 Nopember 2013
Arli Wirawan
Direktur Utama
 Mempertimbangkan hasil identifikasi
bahaya, penilaian dan pengendalian
risiko
 Mengetahui peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lainnya
sesuai dengan kegiatan perusahaan
 Tujuan dan Sasaran dalam perencanaan
harus dapat diukur.
2. Perencanaan
a. Jaminan Kemampuan
1) Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana
Dalam penerapan Sistem Manajemen K3 yang efektif dibutuhkan beberapa
hal-hal sebagai berikut :
 Menyediakan sumber daya (personel, sarana dan dana)
 Melakukan identifikasi kompetensi kerja
 Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi keselamatan
dan kesehatan kerja secara efektif.
2) Integrasi.
Perusahaan dapat mengintegrasikan Sistem Manajemen K3 kedalam
sistem manajemen perusahaan yang ada.
3. Penerapan
3) Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
 Tanggung jawab pimpinan :
Memastikan bahwa SMK3 telah diterapkan.
 Tanggung jawab pengurus :
menerapkan dan mengembangkan SMK3.
4) Konsultasi, Motivasi, dan Kesadaran
 konsultasi dengan melibatkan tenaga kerja
maupun pihak lain yang terkait.
 Tenaga kerja harus memahami serta
mendukung tujuan dan sasaran SMK3.
3. Penerapan
5) Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Prosedur untuk melakukan identifikasi
standar kompetensi kerja dan penerapannya
melalui program pelatihan harus tersedia.
Standar kompetensi kerja keselamatan dan
kesehatan kerja dapat dikembangkan
dengan:
 Menggunakan standar kompetensi kerja
yang ada.
 Memeriksa uraian tugas dan jabatan.
 Menganalisis tugas kerja.
 Menganalisis hasil inspeksi dan audit.
 Meninjau ulang laporan insiden.
3. Penerapan
b. Kegiatan Pendukung
1) Komunikasi
Harus ada prosedur yang berisi hal-hal berikut :
 Mengkomunikasikan hasil dan sistem
manajemen, pemantauan, audit dan tinjauan
ulang manajemen pada semua pihak dalam
perusahaan.
 Melakukan identifikasi dan menerima informasi
K3 yang terkait dari luar perusahaan.
 Menjamin bahwa informasi yang terkait
dikomunikasikan kepada orang-orang di luar
perusahaan yang terkait.
2) Pelaporan
Prosedur pelaporan harus ditetapkan untuk
menjamin bahwa Sistem Manajemen K3 dipantau
untuk peningkatan kinerja dan kinerjanya
ditingkatkan.
3. Penerapan
3) Pendokumentasian
Tujuan :
 Menyatukan secara sistematik
kebijakan, tujuan dan sasaran K3.
 Menguraikan sarana pencapaian
tujuan dan sasaran K3.
 Mendokumentasikan peranan,
tanggung jawab dan prosedur.
 Memberikan arahan mengenai
dokumen yang terkait dan
menguraikan unsur-unsur lain dari
sistem manajemen perusahaan.
 Menunjukkan bahwa unsur-unsur
Sistem Manajemen K3 yang sesuai
untuk perusahaan telah diterapkan.
3. Penerapan
4) Pengendalian Dokumen
Perusahaan harus menjamin bahwa
dokumen:
 Dapat diidentifikasi
 Ditinjau ulang secara berkala dan
direvisi sesuai kebutuhan
 Disetujui oleh personel yang
berwenang sebelum diterbitkan
 Update, dokumen baru tersedia
ditempat kerja yang dianggap perlu.
 Semua dokumen yang telah tidak
berlaku harus dimusnahkan
 Mudah ditemukan dan dipahami.
3. Penerapan
5) Pencatatan dan Manajemen Informasi
Pencatatan mencakup:
 Persyaratan ekstenal/peraturan perundangan dan
internal/indikator kinerja K3
 Izin kerja
 Risiko dan sumber bahaya yang meliputi alat kerja dan
peralatan lainnya, bahan-bahan dan sebagainya, lingkungan
kerja, sifat pekerjaan, cara kerja dan proses produksi
 Kegiatan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
 Kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan
 Pemantauan data
 Rincian insiden, keluhan dan tindak lanjut
 Identifikasi produk termasuk komposisinya
 Informasi mengenai pemasok dan kontraktor
 Audit dan peninjauan ulang Sistem Manajemen K3
3. Penerapan
c. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian risiko
1) Identifikasi Sumber Bahaya dilakukan dengan
mempertimbangkan:
− Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan
potensi bahaya.
− Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang
mungkin dapat terjadi.
2) Penilaian Risiko
3. Penerapan
3) Tindakan Pengendalian
4) Perancangan (Design) dan Rekayasa
5) Pengendalian Administratif
 Dibuat oleh personel yang memiliki kompetensi kerja
dengan melibatkan para pelaksana.
 Membuat prosedur dan instruksi kerja dengan
mempertimbangkan aspek K3 pada setiap tahapan
 Mendokumentasikan dan meninjau ulang secara berkala
jika terjadi perubahan peralatan, proses atau bahan baku
yang digunakan
6) Tinjauan Ulang Kontrak
Meninjau ulang kontrak pengadaan barang dan jasa untuk
menjamin terpenuhinya persyaratan K3 yang ditentukan.
3. Penerapan
7) Pembelian
 Sistem pembelian barang dan jasa:
⁻ Terintegrasi dengan penanganan pencegahan
risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
⁻ Dapat menjamin terpenuhinya persyaratan
K3.
 Perusahaan wajib menjelaskan kepada semua
pihak yang akan menggunakan barang dan jasa
tersebut mengenai identifikasi, penilaian dan
pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
3. Penerapan
8) Prosedur Menghadapi Keadaan
Darurat atau Bencana :
 Memiliki prosedur untuk
menghadapi keadaan darurat
atau bencana yang diuji secara
berkala oleh personel yang
berkompeten
 Mengkoordinasikan dengan
instansi terkait untuk instalasi
yang mempunyai bahaya besar
3. Penerapan
10) Prosedur Rencana Pemulihan Keadaan Darurat
 Membuat prosedur rencana pemulihan keadaan
darurat ke kondisi normal secara cepat
 Membantu pemulihan tenaga kerja yang mengalami
trauma.
9) Prosedur Menghadapi Insiden
• Penyediaan fasilitas P3K
dengan jumlah yang cukup dan
sesuai.
• Proses perawatan lanjutan.
3. Penerapan
Memiliki sistem untuk mengukur, memantau dan
mengevaluasi kinerja Sistem Manajemen K3
dengan cara menganalisa dan mengevaluasi
sehingga mencapai keberhasilan atau untuk
melakukan identifikasi tindakan perbaikan.
4. Pengukuran dan Evaluasi
a) Inspeksi dan Pengujian
Pengujian dan pemantauan secara umum meliputi:
 Personel harus mempunyai pengalaman dan
keahlian.
 Catatan inspeksi, pengujian dan pemantauan
yang sedang berlangsung dipelihara dan
tersedia bagi personel terkait
 Peralatan dan metode pengujian yang
memadai dandigunakan untuk menjamin
dipenuhinya standar K3
 Tindakan perbaikan dilakukan segera saat
ditemukan ketidaksesuaian.
 Menyelidiki hasil temuan inti permasalahan
dari suatu insiden.
 Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau
ulang.
4. Pengukuran dan Evaluasi
b) Audit Sistem Manajemen K3
 Dilakukan secara berkala, sistematik dan
independen
 Frekuensi audit ditentukan berdasarkan tinjauan
ulang hasil audit sebelumnya dan hasil
identifikasi sumber bahaya.
 Hasil audit digunakan oleh pengurus dalam
proses tinjauan ulang manajemen.
4. Pengukuran dan Evaluasi
c) Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan
 Mendokumentasikan semua
hasil temuan dari pelaksanaan
pemantauan, audit dan
tinjauan ulang SMK3 untuk
identifikasi tindakan
perbaikan dan pencegahan
 Pihak manajemen menjamin
pelaksanaannya secara
sistematik dan efektif.
4. Pengukuran dan Evaluasi
 Evaluasi terhadap penerapan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja.
 Tujuan, sasaran dan kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja.
 Hasil temuan audit Sistem Manajemen K3.
 Evaluasi efektifitas penerapan Sistem Manajemen
K3.
5. Tinjauan Ulang dan Peningkatan
oleh Pihak Manajemen
Jun-23
39
No Manual & Prosedur SMK3
1 Manual SMK3
2 Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilian Risiko dan Penetapan Pengedalian Risiko
3 Prosedur Identifikasi Peraturan dan Persyaran K3
4 Prosedur Komunikasi, Partisipasi & Konsultasi Potensi Bahaya
5 Prosedur Pengadaan Barang/Jasa
6 Prosedur Pemeliharaan Alat Kerja dan Kalibrasi Alat
7 Prosedur Kerja Aman dan Penggunaan Alat Pelindung Diri
8 Prosedur Penanganan Bahan Kimia Berbahaya
9 Prosedur/Instruksi Kerja Pengoperasian Alat dengan Cara yang Aman
10 Prosedur LOTO (Log Out Tag Out)
11 Prosedur Inspeksi Tempat Kerja
12 Prosedur Pemeliharaan Kesehatan
13 Prosedur Pelaporan P2K3
14 Prosedur Investigasi Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
15 Prosedur Kesiapsiagaan, Penangganan dan Pemulihan Keadaan Darurat
16 Prosedur Pengenalan K3 untuk Pengawai Baru, Tamu dan Mitra Kerja
17 Prosedur Pelatihan Peningkatan Kepedulian dan Kompetensi K3
18 Prosedur Pengendalian Dokumen
19 Prosedur Pengendalian Rekaman
20 Prosedur Audit Internal
21 Prosedur Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
22 Prosedur Rapat P2K3 dan Tinjauan Manajemen
23 Prosedur Penyerahan/Pengemasan Produk Yang Aman
Contoh
Dokumen
SMK3
PP NO.50 TAHUN 2012
UNTUK AHLI K3 UMUM
Audit SMK3
40
Penyebab dan Akibat Kecelakaan
 Kecelakaan adalah Akibat
41
LEMAHNYA
KONTROL
SEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI
STANDAR
TAK SESUAI
KETIDAK
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
FAKTOR
PERORANGAN
FAKTOR
KERJA
PERBUATAN
TAK AMAN
&
KONDISI
TAK AMAN
<KEJADIAN>
KONTAK
DENGAN
ENERGI
ATAU
BAHAN/ ZAT
KECELAKAAN
ATAU
KERUSAKAN
YANG TAK
DIHARAPKAN
KERUGIAN
Inspeksi K3
Audit SMK3
Penetapan
Kebijakan
K3
Perencanaan
K3
Pelaksanaan
Rencana K3
Pengukuran
dan Evaluasi
Kinerja K3
Peninjauan dan
Peningkatan
Kinerja SMK3
42
Audit SMK3
MODEL SMK3
AUDIT SMK3
 Audit SMK3
Pemeriksaan secara sistematis dan
independen terhadap pemenuhan kriteria
yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu
hasil kegiatan yang telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di
perusahaan
43
Kriteria Audit SMK3
1. PP50/2012 Lampiran
II Pedoman Penilaian
Penerapan SMK3
(166 Kriteria)
2. Peraturan
Perundangan &
Persyaratan K3
3. Kebijakan K3
4. Prosedur/IK
Kebijakan K3
Dokumen SMK3
Program K3
Sesuai
Tidak Sesuai
PP 50/2012 Lampiran I
Pedoman Penerapan SMK3
Rekaman/Arsip
Pelaksanaan di Lapangan
Penerapan SMK3
Skema Audit
44
Panduan Pelaksanaan Audit
berdasarkan ISO 19011:2011
45
ISO 19011:2011
1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Prinsip Audit
5. Pengelolaan Program Audit
6. Pelaksanaan Audit
6.1 Permulaan Audit (Initiating audit)
6.2 Pelaksanaan Tinjauan Dokumen
6.3 Persiapan On site Audit
6.4 Pelaksanaan On site Audit
6.5 Penyiapan,pengesahan & penyampaian laporan
6.6 Penyelesaian Audit
6.7 Pelaksanaan Tindak Lanjut Audit
7. Kompetensi dan Evaluasi Auditor
46
Istilah dan Definisi
Audit : Proses yang sistematik, independen dan
terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan
melakukan evaluasi secara objektif untuk menentukan
kesesuaiannya terhadap kriteria audit.
Kriteria Audit : Kebijakan,
persyaratan atau prosedur yang
dijadikan sebagai referensi
Temuan Audit : Hasil evaluasi terhadap
bukti audit yang terkumpul dan
dibandingkan terhadap kriteria audit.
Kesimpulan Audit : Hasil dari suatu
audit yang disampaikan oleh tim audit
setelah mempertimbangkan tujuan
audit dan seluruh temuan audit.
47
Istilah dan Definisi
Program Audit: satu atau lebih audit yang
direncanakan dalam jangka waktu tertentu
dan untuk tujuan tertentu
Rencana Audit : Uraian mengenai aktifitas
dan pengaturan pelaksanaan audit
Lingkup Audit: jangkauan dan
batas pelaksanaan audit.
Kompetensi: kemampuan seseorang yang
ditunjukkan melalui pengetahuan dan ketrampilan
untuk mencapai hasil yang diharapkan
Bukti audit: Rekaman, pernyataan, fakta atau informasi lain
yang relevan dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi
48
Istilah dan Definisi
Klien Audit: organisasi atau orang yang
memerintahkan pelaksanaan audit
Auditee: organisasi yang di audit
Auditor: orang yang memiliki kompetensi untuk
mengaudit
Tenaga Ahli: Orang yang memberikan pengetahuan
atau keahlian khusus kepada tim audit
Tim audit: Satu auditor atau lebih yang melaksanakan audit yang
bila dibutuhkan dapat didukung oleh tenaga ahli.
49
 Integritas :
• Jujur, rajin dan bertanggung jawab dalam melakukan audit
• observe & comply dengan legal requirements
• Kompeten, adil/ tidak memihak/ tidak berprasangka
• Peka terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi proses audit
 Pengungkapan secara objektif (fair):
Temuan audit, kesimpulan audit dan laporan audit
harus menggambarkan kegiatan yang diaudit secara
jujur dan akurat.
 Profesional: (kesungguhan & ketepatan penilaian audit)
Kegiatan yang dilaksanakan auditor harus sesuai dengan tugas yang
dibebankan kepada mereka oleh klien audit dan pihak terkait lainnya.
Prinsip yang berhubungan dengan auditor:
PRINSIP AUDIT
50
 Independen:
Auditor harus tidak terkait dengan
aktifitas yang diaudit dan bebas dari
prasangka dan konflik kepentingan
 Pendekatan berdasarkan Bukti:
Bukti audit dapat diverifikasi .
Pengambilan sampel yang sesuai
sangat terkait dengan kepercayaan
terhadap kesimpulan audit.
 Kerahasiaan -keamanan informasi
Penggunaan dan perlindungan informasi
Penanganan untuk kerahasiaan informasi
PRINSIP AUDIT
51
Audit Preparation On Site Audit Post Audit
Initiating the audit
• appointing audit team leader
• defining audit objectives,
scope & criteria
• Selecting audit team
• Initial contact with auditee
• determining the feasibility of
the audit
Preparing audit activities
• preparing document review
• preparing audit plan
• assigning work to the audit
team
• preparing work documents
Opening Meeting
Closing Meeting
Preparing audit conclusion
Auditing Process
• document review while
conducting the audit
• Communicating during audit
• Assigning roles &
responsibilities of guides &
observers
• collecting & verifying
information
• Generating audit findings
Preparing, approving and
distributing audit report
Completing the audit
• retaining document
• finalizing audit
Conducting audit follow up
Kegiatan Audit
52
Persiapan Audit
 Penugasan Tim audit : Ketua & Anggota
53
©Independensi auditor
© Kompetensi auditor
© Keefektifan penggunaan sumber
daya, termasuk pembagian tugas auditor, auditor
in-training dan technical expert.
Penugasan Tim Audit harus
mempertimbangkan:
• Membuat audit plan atau jadwal audit
 Waktu : hari, tanggal, pukul
 Auditi : bagian atau fungsi yang diaudit
 Auditor : nama auditor yang mengaudit
Menyiapkan dokumen kerja
Dokumen kerja harus disiapkan oleh tim audit sebagai
referensi dan catatan selama audit yang mencakup:
© Checklist dan Audit Plan
© Form untuk pencatatan hasil audit (NCR Form)
Manfaat checklist
 Mengelola waktu audit
 Mengontrol lingkup audit sesuai rencana
 Panduan mengaudit
 Rekaman yang digunakan sebagai acuan pembuatan laporan
audit
Persiapan Audit
54
Daftar Periksa
55
Format Daftar Periksa (Checklist)
© Proses yang akan di audit
© Dokumen yang relevan (identifikasi judul dan nomor)
© Form atau record
© Kriteria temuan audit (minor, major, observation)
◐ Fokus terhadap bidang yang diaudit
◐ Prioritas terhadap area / proses kritikal
◐ Acuan dalam melaksanakan audit (memory)
◐ Sarana informasi pada auditor
◐ Meminimasi audit berulang (redundance)
◐ Menghemat waktu & usaha
◐ Referensi dalam membuat laporan audit
Keuntungan Checklist
56
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
Opening Meeting
 Memperkenalkan tim
 Tujuan, lingkup dan kriteria audit
 Jadwal audit
 Metode dan prosedur audit
 Rantai komunikasi formal
 Sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan
 Kerahasiaan
 Alat keselamatan kerja yang relevan untuk tim audit
 Pemandu
 Tingkatan non-confomances
57
Metode mengumpulkan informasi
 Wawancara 5W + 1H + 1S

 Observasi Kegiatan
 Pemeriksaan Dokumen
SUMBER
INFORMASI
PENGUMPULAN
VERIFIKASI
EVALUASI THD
KRITERIA
KESIMPULAN
AUDIT
Informasi
Bukti Audit
Temuan Audit
PELAKSANAAN ON-SITE
Audit
58
Sumber-sumber informasi
 Wawancara dengan karyawan
 Pengamatan kegiatan dan kondisi lingkungan
 Dokumentasi
 Rekaman hasil inspeksi, hasil pengukuran, risalah rapat, laporan audit
 Rangkuman data, analisis dan indikator kerja
 Database, website, sumber lainnya
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
59
Dokumen yang perlu ditinjau:
 Manual
 Procedure
 Instuksi Kerja
 External Document, termasuk persyaratan pelanggan, peraturan
perundang-undangan terkait
 Notulen rapat dan Laporan P2K3
 Laporan audit sebelumnya
 Kemajuan program K3
 TNA dan pelaksanaan pelatihan K3
 Hasil inspeksi dan pemeliharaan alat
 Hasil medical check up
60
Gaya Bertanya
Open Question
– Pertanyaan bersifat umum
– Jawaban bukan “YA” atau “TIDAK”
Extended Question
– Pertanyan timbul dari pertanyaan
auditee
Closed Question
– Mengkonfirmasi jawaban auditee
– Memastikan tidak terjadi kesalahpahaman antara
auditor dan auditi
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
61
TIPS OBSERVASI
Lakukan observasi pada aktifitas kunci atau yang bersifat kritis
Berikan perhatian pada kondisi khusus, misal: kerusakan sarana
prasarana, materi training yang tidak lengkap, lingkungan kerja
yang tidak terawat, dll.
Siapkan apa saja yang akan di lihat di lapangan, misal: pencetakan
sertifikat, riwayat pemeliharaan sarana, dll
Lakukan pada jam kerja
Minta petugas untuk memperagakan pekerjaannya
Siapkan catatan
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
62
 Trace Forward
Penelusuran dari input ke output untuk
mengetahui bagaimana output dihasilkan,
misalnya: menelusuri proses penyediaan tenaga
kerja mulai dari konfirmasi job order, rekrutmen,
penempatan, dan sebagaianya.
 Trace Backward
Penelusuran dari output ke unput untuk
mengetahui bagaimana output terjadi dari
input yang ada
misalnya: menelusuri customer complaint mulai dari
proses pengiriman, inspeksi akhir, produksi,
penerimaan raw material, dsb
 Combination
Audit TRAIL
PELAKSANAAN ON-SITE
Audit
63
Audit MAP
Proses
1
Proses
2
Proses
3
Proses
4
Supervisor
Manajer
Operator
Trace upward
Trace backward
Trace
downward
Trace forward
PELAKSANAAN ON-SITE
Audit
64
Bukti Objectif (Objective evidence)
 Hasil wawancara
 Observasi terhadap aktifitas dan lingkungan atau kondisi kerja
disekitarnya
 Dokumen (contoh: kebijakan, sasaran, rencana, prosedur,
instruksi, spesifikasi, gambar, kontrak, order, dll).
 Ringkasan data, analisa, ukuran dan indikator kinerja
 Buktidasar sampling yang terkait
 Laporan dari customer feedback, laporan eksternal,
peringkat rekanan.
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
65
Mencatat hasil audit
 Tanggal audit
 Area/Department yang di audit
 Nomor referensi dokumen
 Kriteria yang terkait
 Uraian proses yang diaudit
Judul dan dokumen yang diaudit
Observasi
Temuan Audit
Conformity
Non Conformity
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
66
Temuan Audit
Non Conformity :
Ketidaksesuaian terhadap standard
atau Peraturan terhadap sistem yang telah
ditetapkan, misalnya: kebijakan K3,
tujuan/sasaran K3, manual K3,
prosedur, IK, dan lainnya.
Observasi : bukan kategori NC,
merupakan saran perbaikan yang
direkomendasikan auditor berdasarkan
pengalamannya
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
67
Melaporkan Non-Conformity
PProblem LLocation OObjective Evidence RReference
EXAMPLE:
No evidence for SMK3 Internal Audit implementation
in PT. XYZ
as required by procedure EP-XYZ-001
P
L
R
O
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
68
KATEGORI TEMUAN
MENURUT PP50/2012
 Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian
 Kategori Mayor
a) tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
b) tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
c) terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa
lokasi
 Kategori Minor
 Ketidakkonsitenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan
perundang-undangan, standar, pedoman dan acuan lainnya
Jun-23
69
Kesimpulan Audit
Tingkat kesesuaian
Efektifitas penerapan dan
pemeliharaan Sistem
Manajemen K3
Kemampuan untuk terus
melaksanakan tindakan
perbaikan
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
70
CLOSING MEETING
Temuan audit dan kesimpulan audit
Waktu untuk menyerahkan rencana tindakan
koreksi
Dihadiri oleh auditee dan klien audit
Hambatan-hambatan yang ditemui selama audit
Membicarakan setiap perbedaan pendapat mengenai temuan
audit/kesimpulan audit yang harus diselesaikan
Identifikasi prioritas (ranking) untuk tindak lanjut
(mengkategorikan ketidaksesuaian jika diperlukan,
misalnya : major, minor, observasi)
Rekomendasi perbaikan
PELAKSANAAN ON-SITE
Audit
71
LAMPIRAN II PP 50 TAHUN 2012
PEDOMAN PENILAIN PENERAPAN SMK3
1 Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
2 Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3
3 Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak
4 Pengendalian Dokumen
5 Pembelian dan Pengendalian Produk
6 Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
7 Standar Pemantauan
8 Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
9 Pengelolaan Material dan Perpindahannya
10 Pengumpulan dan Penggunaan Data
11 Pemeriksaan SMK3
12 Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan
72
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
1. Kebijakan K3
 Kebijakan K3 telah ditandatangani
 Melalui proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja
 Komunikasikan ke seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan
 Kebijakan khusus
 Ditinjau berkala
2. Tanggung Jawab & Wewenang Untuk Bertindak
 Tanggung jawab dan wewenang telah ditetapkan
 Penanggungjawab K3: petugas P3K, Pemadam, Dokter, AK3U
 Penanggungjawab kinerja K3 dan pelaksanan SMK3
 Saran saran dari para ahli K3
 Kinerja K3 dalam laporan tahunan
3. Tinjauan Ulang & Evaluasi
 Tinjauan penerapan SMK3
 Perencanaan tindakan manajemen
4. Keterlibatan dan konsultansi dengan Tenaga Kerja
 P2K3 yang disahkan
 Rapat bulanan P2K3
73
2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3
1. Rencana Strategi K3
 Prosedur identifikasi bahaya
 Hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko
 Program dan sasaran K3 dan dasar pertimbangan membuatnya
 Penyedian sumber daya
2. Manual SMK3
 Manual SMK3
 Mudah didapat
3. Peraturan Perundangan dan Persyaratan lain dibidang
K3
 Prosedur identifikasi peraturan
 Menyebarkan informasi peraturan dan persyaratan K3
 Menjadikan acuan dalam prosedur atau instruksi kerja
4. Informasi K3
 Penyebaran informasi K3
74
3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak
1. Pengendalian Perancangan
 Pengedalian ririsko K3 sejak tahap perancangan
 Petugas yang menyetujui rancangan
2. Peninjauan kontrak
 Pengendalian risiko K3 saat pengadaan barang dan jasa
 Subkontraktor dapat memenuhi persyaratan K3 (CSMS)
75
4. Pengendalian Dokumen
1. Persetujuan, Pengeluaran, dan Pengendalian Dokumen
 Prosedur pengendalian dokumen: persetujuan, tanggal terbit & revisi
 Dokumen terkendali dan kadaluarsa
2. Perubahan dan Modifikasi Dokumen
 Cara menyetujui perubahan
 Alasan terjadinya revisi
 Daftar dan status dokumen
76
5. Pembelian dan Pengendalian Produk
1. Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa
 Prosedur pembelian barang dan jasa
 Spesifikasi memperhatikan K3 dalam membeli barang dan jasa
 Kebutuhan pelatihan atau APD
 Persyaratan K3 dalam seleksi
2. Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli
 Periksa sesuai speksifikasi
3. Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok
Pelanggan
 Identifikasi bahaya dan nilai risiko dari barang/jasa sebelum digunakan
4. Kemampuan Telusur Produk
 Produk mudah ditelusur, nomor batch
77
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
1. Sistem Kerja
 Hasil identifikasi bahaya dan bentuk pengedaliannya
 Peraturan dan persyaratan K3 yang diacu
 Izin kerja
 Alat pelindung diri dipelihara dan sesuai standar
 Evaluasi pengendalian risiko
2. Pengawasan
 Pengawasan untuk pekerjaan berisiko tinggi
 Ikut dalam penyelidikan kecelakaan dan PAK
 Ikut dalam proses konsultasi
3. Seleksi dan Penempatan Personil
 Persyaratan penempatan
 Penugasan berdasarkan kemampuan
78
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
4. Area Terbatas
 Area izin masuk
 Fasilitas sesuai standar
 Pemasangan rambu-rambu K3
5. Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi
 Jadwal pemeriksaan dan pemeliharaan alat produksi: boiler, crane, forklift
 Arsip perubahan sarana
 Sertifikat peralatan
 Petugas yang kompeten
 Penandaan alat yang rusak
 Lock Out Tag Out
 Penangggungjawab alat sudah aman digunakan
6. Pelayanan
 Memenuhi persyaratan K3 dari klien
79
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
7. Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
 Potensi keadaan darurat
 Alat dan sarana penangganan: dipelihara, diperiksa, penempatan
 Tim tanggap darurat terlatih
 Simulasi keadaan darurat
8. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
 Alat dan petugas P3K
9. Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
 Cara pemulihan kondisi tenaga kerja dan sarana yang rusak setelah kejadian
80
7. Standar Pemantauan
1. Pemeriksaan Bahaya
 Inspeksi tempat kerja , daftar periksa dan jadwalnya
 Masukkan dari hasil pemeriksaan
 Tindakan perbaikan
2. Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
 Hasil pengukuran kebisingan, zat kimia, kualitas udara ruangan
 Faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi
 Pertugas yang memantau
3. Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
 Kalibrasi alat
 Petugas yang mengkalibrasi
4. Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
 MCU
 Pelayanan kesehatan
81
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
1. Pelaporan Bahaya
 Pelaporan bahaya K3
2. Pelaporan Kecelakaan
 Kecelakaan/PAK di laporkan
3. Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan
 Personil yang memeriksa dan pengkajian kecelakaan
 Sebab akibat serta rekomendasi
 Pelaksanaan tindakan perbaikan
4. Penanganan Masalah
82
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya
1. Penanganan Secara Manual dan Mekanis
 Identifikasi potensi bahaya dari pengelolaan material & perpindahan
 Penangganan risikonya
 Upaya mencegah kerusahan, kebocoran, tumpahan bahan
2. Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan
 Prosedur penyimpanan & perpindahan
 Pengedalian bahan yang rusak atau kadaluarsa
3. Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)
 Prosedur penyimpanan BKB
 MSDS material safety data sheet
 Pemberian label, rambu peringatan
 Petugas telah dapat pelatihan
83
10. Pengumpulan dan Penggunaan Data
1. Catatan K3
 Prosedur pengedalian rekaman
 Peraturan perundangan, standar di tempat yang mudah didapat
 Kerahasian
 Arsip kompensasi kecelakaan atau rehabilitas kesehatan
2. Data dan Laporan K3
 Analisis data
 Laporan kinerja K3 disebarkan
84
11. Pemeriksaan SMK3
 Audit Internal SMK3
 Jadwal audit internal
 Auditor kompeten
 Laporan audit
85
12. Pengembangan Ketrampilan dan
Kemampuan
1. Strategi Pelatihan
 TNA, rencana pelatihan, bukti pelatihan, progam pelatihan ditinjau
2. Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
 Manajemen eksekutif dan penyelia yang ikut pelatihan K3
3. Pelatihan Bagi Tenaga Kerja
 Pelatihan kepedulian K3 untuk seluruh tenaga kerja
 Pelatihan penyegaran
4. Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung
dan Kontraktor
 Taklimat K3 atau safety induction
5. Pelatihan Keahlian Khusus
 Pelatihan yang berlisensi : SIO, dokter hiperkes
86
PERHITUNGAN TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN
 Presentasi pemenuhan dihitung :
Jumlah Kriteria yang terpenuhi + kriteria yang tidak belaku X 100%
Jumlah kriteria yang harus dipenuhi
Jumlah Kriteria yang harus dipenuhi
Tingkat Awal : 64 Kriteria
Tingkat Transisi : 122 Kriteria
Tingkat Lanjutan : 166 Kriteria
• Tidak Berlaku (Not Applicable/NA) adalah kriteria yang tidak dapat diterapkan karena memang dalam
lingkup SMK3 yang diterapkan tidak bisa menerapkan kriteria tersebut.
 Pemenuhan Kriteria
87
% Pencapaian Pemenuhan
85% - 100% Memuaskan
60% - 84% Baik
0% - 59% Kurang
Tingkat Pencapaian Penerapan
PERMINT
AAN TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN
Prosedur / Proses / Lokasi :
No. LKS : Tanggal :
URAIAN KETIDAKSESUAIAN
(Diisi oleh Auditor)
Refrensi & No. Kriteria yang Tidaksesuai :
Nama & Ttd Auditor / Tgl : Nama & Ttd Auditee / Tgl :
HASILPENYELIDIKAN AKARPENYEBABMASALAH
(Diisi oleh Auditi/ Penanggungjawab proses)
RENCANA TINDAKAN PERBAIKAN / PENCEGAHAN
(Diisi oleh Auditi/ Penanggungjawab proses)
Target Tanggal Penyelesaian: Nama & TTd Penanggungjawab - Bagian :
VERIFIKASI TINDAKAN PERBAIKAN
(Diisi oleh Auditor atau Personil yang melakukan Verifikasi Tindakan Perbaikan)
oSesuai (Closed) Catatan:
oTidak Sesuai (Open)
Tanggal Verifikasi / Closing : Nama & Ttd Auditor / Verifikator:
*) Coret yang tidak perlu
MAJOR / MINOR / OBSERVASI *)
LAPORAN KETIDAK SESUAIAN
(LKS)
Auditor
Auditi
Auditor/
Verifikator
88
Terima kasih
Atas perhatiannya
89

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Pertemuan ke 6 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PP 50 tahun 2012.ppt

5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx
5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx
5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx
ssuserc110d7
 
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxKesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Hana P Fadhilah
 

Semelhante a Pertemuan ke 6 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PP 50 tahun 2012.ppt (20)

1402 2616-1-sm
1402 2616-1-sm1402 2616-1-sm
1402 2616-1-sm
 
OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf
OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdfOHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf
OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf
 
ISO 45001-2018.pdf
ISO 45001-2018.pdfISO 45001-2018.pdf
ISO 45001-2018.pdf
 
P5 k3-ohsas
P5 k3-ohsasP5 k3-ohsas
P5 k3-ohsas
 
Bimbingan Teknis Optimalisasi Tugas dan Fungsi P2K3.pdf
Bimbingan Teknis Optimalisasi Tugas dan Fungsi P2K3.pdfBimbingan Teknis Optimalisasi Tugas dan Fungsi P2K3.pdf
Bimbingan Teknis Optimalisasi Tugas dan Fungsi P2K3.pdf
 
PENGENALAN OHSAS, Sistem Manajemen K3.pptx
PENGENALAN OHSAS, Sistem Manajemen K3.pptxPENGENALAN OHSAS, Sistem Manajemen K3.pptx
PENGENALAN OHSAS, Sistem Manajemen K3.pptx
 
5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx
5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx
5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx
 
PP 50 2012 Penerapan SMK3
PP 50 2012 Penerapan SMK3PP 50 2012 Penerapan SMK3
PP 50 2012 Penerapan SMK3
 
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
 
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxKesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
 
Smk3 endang 2019
Smk3 endang 2019Smk3 endang 2019
Smk3 endang 2019
 
Audit k3
Audit k3Audit k3
Audit k3
 
PP no. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
PP no. 50 tahun 2012 tentang  Penerapan SMK3PP no. 50 tahun 2012 tentang  Penerapan SMK3
PP no. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
 
BBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxBBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptx
 
Pengertian p2k3
Pengertian p2k3Pengertian p2k3
Pengertian p2k3
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
keselamatan kerja
keselamatan kerjakeselamatan kerja
keselamatan kerja
 
Sistem SMK3 (Bimtek).ppt
Sistem SMK3 (Bimtek).pptSistem SMK3 (Bimtek).ppt
Sistem SMK3 (Bimtek).ppt
 
Tugas Besar OHSE_Kelompok 3.pptx
Tugas Besar OHSE_Kelompok 3.pptxTugas Besar OHSE_Kelompok 3.pptx
Tugas Besar OHSE_Kelompok 3.pptx
 
SMK3_Biorisiko Lab_Imelda_ABI_60822_ok.pdf
SMK3_Biorisiko Lab_Imelda_ABI_60822_ok.pdfSMK3_Biorisiko Lab_Imelda_ABI_60822_ok.pdf
SMK3_Biorisiko Lab_Imelda_ABI_60822_ok.pdf
 

Último

Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
serlinhae5
 

Último (8)

POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJAPOLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
 
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
 
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
62870470-RPP-kelas-2-smt-1.pdfbsbbddbbfvddvd sb
 
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdfLaporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
 
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
 

Pertemuan ke 6 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PP 50 tahun 2012.ppt

  • 1. SMK3 SPN 1 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PP 50 TAHUN 2012
  • 3. INTERAKSI DALAM BEKERJA ALAT BAHAN TENAGA KERJA LINGKUNGAN KERJA PROSES PROSEDUR KERJA PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN SPN 3
  • 4. Penyebab dan Akibat Kecelakaan  Kecelakaan adalah Akibat 4 LEMAHNYA KONTROL SEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN (Kontak) PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KETIDAK KEPATUHAN PELAKSANAAN FAKTOR PERORANGAN FAKTOR KERJA PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI TAK AMAN <KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT KECELAKAAN ATAU KERUSAKAN YANG TAK DIHARAPKAN KERUGIAN SMK3
  • 5. Definisi Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
  • 6. Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, efisien dan produktif
  • 7.  UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pada pasal 87 yaitu bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3.  Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  • 9. PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PP No.50 Tahun 2012 1. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN 1.1. Kepemimpinan dan Komitmen 1.2. Tinjauan Awal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Initial Review) 1.3. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2. PERENCANAAN 2.1. Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko 2.2. Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya 2.3. Tujuan dan Sasaran 2.4. Indikator Kinerja 2.5. Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang Sedang Berlangsung
  • 10. 3. PENERAPAN 3.1. Jaminan Kemampuan 3.1.1. Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana 3.1.2. Integrasi 3.1.3. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat 3.1.4. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran 3.1.5. Pelatihan dan Kompetensi Kerja 3.2. Kegiatan Pendukung 3.2.1. Komunikasi 3.2.2. Pelaporan 3.2.3. Pendokumentasian 3.2.4. Pengendalian Dokumen 3.2.5. Pencatatan dan Manajemen Informasi PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PP No.50 Tahun 2012
  • 11. 3.3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko 3.3.1. Identifikasi Sumber Bahaya 3.3.2. Penilaian Risiko 3.3.3. Tindakan Pengendalian 3.3.4. Perancangan (Design) dan Rekayasa 3.3.5 Pengendalian Administratif 3.3.6. Tinjauan Ulang Kontrak 3.3.7. Pembelian 3.3.8. Prosedur Menghadapi Keadaan Darurat atau Bencana 3.3.9. Prosedur Menghadapi Insiden 3.3.10. Prosedur Rencana Pemulihan Keadaan Darurat PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PP No.50 Tahun 2012
  • 12. 4. PENGUKURAN DAN EVALUASI 4.1. Inspeksi dan Pengujian 4.2. Audit Sistem Manajemen K3 4.3. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan 5. TINJAUAN ULANG DAN PENINGKATAN OLEH PIHAK MANAJEMEN PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PP No.50 Tahun 2012
  • 13. 4.2 Kebijakan K3 4.3 Perencanaan 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan penetapan pengendalian 4.3.2 Peraturan perundangan dan Persyaratan lainnya 4.3.3 Tujuan dan program 4.4 Penerapan dan Operasi 4.4.1 Sumberdaya, peran, tanggungjawab, akuntabilitas dan wewenang 4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kepedulian 4.4.3 Komunikasi, partisipasi dan konsultasi 4.4.3.1 Komunikasi 4.4.3.2 Partisipasi dan konsultasi 4.4.4 Documentation KLAUSA STANDAR OHSAS 18001:2007
  • 14. 4.4.5 Pengendalian dokumen 4.4.6 Pengendalian Operasional 4.4.7 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat 4.5 Pemeriksaan 4.5.1 Pemantauan dan pengukuran kinerja 4.5.2 Evaluasi kesesuaian 4.5.3 Penyelidikan insiden, ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan 4.5.3.1 Penyelidikan insiden 4.5.3.2 Ketidaksesuaian, Tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan 4.5.4 Pengendalian catatan 4.5.5 Audit Internal 4.6 Tinjauan Manajemen KLAUSA STANDAR OHSAS 18001:2007
  • 15. KEGIATAN PERUSAHAAN IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSI BAHAYA PENILAIAN RISIKO KONSEKUENSI x KEMUNGKINAN TERJADI RISIKO TINGGI, SEDANG, KECIL RISIKO BISA DITERIMA ATAU TIDAK PENGENDALIAN RISIKO HIRAKI PENGENDALIAN RISIKO - ELIMINASI - SUBTITUSI - REKAYASA ENJINERING - PENGENDALIAN ADMINISTRATIF - ALAT PELINDUNG DIRI PENGEMBANGAN SMK3 IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SMK3
  • 16. 1. Komitmen dan Kebijakan a. Kepemimpinan & Komitmen Ditinjau ulang secara berkala dan melibatkan semua pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja. Komitmen K3 diwujudkan dalam : • Penempatan organisasi K3 pada posisi strategis dalam penetuan keputusan perusahaan • Penyediaaan anggaran dan tenaga kerja yang berkualitas • Penetapan personil yang bertanggung jawab dan mempunyai kewenangan serta kewajiban yang jelas dalam penanganan K3 • Perencanaan K3 • Penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3 Lima Prinsip Dasar Penerapan SMK3
  • 17. b. Tinjauan awal K3 (Initial Review) Merupakan bahan masukan dalam perencanaan dan pengembangan Sistem Manajemen K3 Tinjauan awal kondisi K3 yang ada di perusahaan :  Identifikasi kondisi yang ada.  Identifikasi sumber bahaya  Penilaian tingkat pengetahuan, pemenuhan peraturan perundangan dan standar K3.  Membandingkan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang lebih baik.  Meninjau sebab dan akibat kejadian yang membahayakan, kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.  Menilai efisiensi dan efektifitas sumberdaya yang disediakan. 1. Komitmen dan Kebijakan
  • 18. c. Kebijakan K3 − Pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh pengusaha dan atau pengurus − Memuat keseluruhan visi dan tinjauan perusahaan, komitmen dan tekad melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja, − Kerangka dan program kerja perusahaan. 1. Komitmen dan Kebijakan
  • 19. Kebijakan K3  Komitmen untuk:  Mencegah terjadinya Kecelakaan Kerja  Mencegah terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK)  Mematuhi Peraturan dan Persyaratan K3 19
  • 20. Jun-23 PT Surveyor Indonesia 20 KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PT. SERASI INDAH Sebagai perusahaan yang bergerak dalam produksi tekstil, PT Serasi Indah menyadari bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan perusahaan dan menjadi tanggung jawab seluruh tingkat organisasi. PT Serasi Indah akan senantiasa berusaha mencapai tingkat tertinggi dalam unjuk K3 dengan komitmen untuk perbaikan berkelanjutan, mencegah cidera dan penyakit akibat kerja, memenuhi peraturan perundangan serta persyaratan K3 yang relevan. Untuk menerapkan dan mewujudkan kebijakan ini PT Serasi Indah menyediakan sumberdaya dan fasilitas yang dibutuhkan serta meningkatkan kepedulian K3 pada semua karyawan. Bandung, 22 Nopember 2013 Arli Wirawan Direktur Utama
  • 21.  Mempertimbangkan hasil identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko  Mengetahui peraturan perundang- undangan dan persyaratan lainnya sesuai dengan kegiatan perusahaan  Tujuan dan Sasaran dalam perencanaan harus dapat diukur. 2. Perencanaan
  • 22. a. Jaminan Kemampuan 1) Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana Dalam penerapan Sistem Manajemen K3 yang efektif dibutuhkan beberapa hal-hal sebagai berikut :  Menyediakan sumber daya (personel, sarana dan dana)  Melakukan identifikasi kompetensi kerja  Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif. 2) Integrasi. Perusahaan dapat mengintegrasikan Sistem Manajemen K3 kedalam sistem manajemen perusahaan yang ada. 3. Penerapan
  • 23. 3) Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat  Tanggung jawab pimpinan : Memastikan bahwa SMK3 telah diterapkan.  Tanggung jawab pengurus : menerapkan dan mengembangkan SMK3. 4) Konsultasi, Motivasi, dan Kesadaran  konsultasi dengan melibatkan tenaga kerja maupun pihak lain yang terkait.  Tenaga kerja harus memahami serta mendukung tujuan dan sasaran SMK3. 3. Penerapan
  • 24. 5) Pelatihan dan Kompetensi Kerja Prosedur untuk melakukan identifikasi standar kompetensi kerja dan penerapannya melalui program pelatihan harus tersedia. Standar kompetensi kerja keselamatan dan kesehatan kerja dapat dikembangkan dengan:  Menggunakan standar kompetensi kerja yang ada.  Memeriksa uraian tugas dan jabatan.  Menganalisis tugas kerja.  Menganalisis hasil inspeksi dan audit.  Meninjau ulang laporan insiden. 3. Penerapan
  • 25. b. Kegiatan Pendukung 1) Komunikasi Harus ada prosedur yang berisi hal-hal berikut :  Mengkomunikasikan hasil dan sistem manajemen, pemantauan, audit dan tinjauan ulang manajemen pada semua pihak dalam perusahaan.  Melakukan identifikasi dan menerima informasi K3 yang terkait dari luar perusahaan.  Menjamin bahwa informasi yang terkait dikomunikasikan kepada orang-orang di luar perusahaan yang terkait. 2) Pelaporan Prosedur pelaporan harus ditetapkan untuk menjamin bahwa Sistem Manajemen K3 dipantau untuk peningkatan kinerja dan kinerjanya ditingkatkan. 3. Penerapan
  • 26. 3) Pendokumentasian Tujuan :  Menyatukan secara sistematik kebijakan, tujuan dan sasaran K3.  Menguraikan sarana pencapaian tujuan dan sasaran K3.  Mendokumentasikan peranan, tanggung jawab dan prosedur.  Memberikan arahan mengenai dokumen yang terkait dan menguraikan unsur-unsur lain dari sistem manajemen perusahaan.  Menunjukkan bahwa unsur-unsur Sistem Manajemen K3 yang sesuai untuk perusahaan telah diterapkan. 3. Penerapan
  • 27. 4) Pengendalian Dokumen Perusahaan harus menjamin bahwa dokumen:  Dapat diidentifikasi  Ditinjau ulang secara berkala dan direvisi sesuai kebutuhan  Disetujui oleh personel yang berwenang sebelum diterbitkan  Update, dokumen baru tersedia ditempat kerja yang dianggap perlu.  Semua dokumen yang telah tidak berlaku harus dimusnahkan  Mudah ditemukan dan dipahami. 3. Penerapan
  • 28. 5) Pencatatan dan Manajemen Informasi Pencatatan mencakup:  Persyaratan ekstenal/peraturan perundangan dan internal/indikator kinerja K3  Izin kerja  Risiko dan sumber bahaya yang meliputi alat kerja dan peralatan lainnya, bahan-bahan dan sebagainya, lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja dan proses produksi  Kegiatan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja  Kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan  Pemantauan data  Rincian insiden, keluhan dan tindak lanjut  Identifikasi produk termasuk komposisinya  Informasi mengenai pemasok dan kontraktor  Audit dan peninjauan ulang Sistem Manajemen K3 3. Penerapan
  • 29. c. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian risiko 1) Identifikasi Sumber Bahaya dilakukan dengan mempertimbangkan: − Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya. − Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat terjadi. 2) Penilaian Risiko 3. Penerapan
  • 30. 3) Tindakan Pengendalian 4) Perancangan (Design) dan Rekayasa 5) Pengendalian Administratif  Dibuat oleh personel yang memiliki kompetensi kerja dengan melibatkan para pelaksana.  Membuat prosedur dan instruksi kerja dengan mempertimbangkan aspek K3 pada setiap tahapan  Mendokumentasikan dan meninjau ulang secara berkala jika terjadi perubahan peralatan, proses atau bahan baku yang digunakan 6) Tinjauan Ulang Kontrak Meninjau ulang kontrak pengadaan barang dan jasa untuk menjamin terpenuhinya persyaratan K3 yang ditentukan. 3. Penerapan
  • 31. 7) Pembelian  Sistem pembelian barang dan jasa: ⁻ Terintegrasi dengan penanganan pencegahan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja ⁻ Dapat menjamin terpenuhinya persyaratan K3.  Perusahaan wajib menjelaskan kepada semua pihak yang akan menggunakan barang dan jasa tersebut mengenai identifikasi, penilaian dan pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 3. Penerapan
  • 32. 8) Prosedur Menghadapi Keadaan Darurat atau Bencana :  Memiliki prosedur untuk menghadapi keadaan darurat atau bencana yang diuji secara berkala oleh personel yang berkompeten  Mengkoordinasikan dengan instansi terkait untuk instalasi yang mempunyai bahaya besar 3. Penerapan
  • 33. 10) Prosedur Rencana Pemulihan Keadaan Darurat  Membuat prosedur rencana pemulihan keadaan darurat ke kondisi normal secara cepat  Membantu pemulihan tenaga kerja yang mengalami trauma. 9) Prosedur Menghadapi Insiden • Penyediaan fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan sesuai. • Proses perawatan lanjutan. 3. Penerapan
  • 34. Memiliki sistem untuk mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja Sistem Manajemen K3 dengan cara menganalisa dan mengevaluasi sehingga mencapai keberhasilan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan. 4. Pengukuran dan Evaluasi
  • 35. a) Inspeksi dan Pengujian Pengujian dan pemantauan secara umum meliputi:  Personel harus mempunyai pengalaman dan keahlian.  Catatan inspeksi, pengujian dan pemantauan yang sedang berlangsung dipelihara dan tersedia bagi personel terkait  Peralatan dan metode pengujian yang memadai dandigunakan untuk menjamin dipenuhinya standar K3  Tindakan perbaikan dilakukan segera saat ditemukan ketidaksesuaian.  Menyelidiki hasil temuan inti permasalahan dari suatu insiden.  Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang. 4. Pengukuran dan Evaluasi
  • 36. b) Audit Sistem Manajemen K3  Dilakukan secara berkala, sistematik dan independen  Frekuensi audit ditentukan berdasarkan tinjauan ulang hasil audit sebelumnya dan hasil identifikasi sumber bahaya.  Hasil audit digunakan oleh pengurus dalam proses tinjauan ulang manajemen. 4. Pengukuran dan Evaluasi
  • 37. c) Tindakan Perbaikan dan Pencegahan  Mendokumentasikan semua hasil temuan dari pelaksanaan pemantauan, audit dan tinjauan ulang SMK3 untuk identifikasi tindakan perbaikan dan pencegahan  Pihak manajemen menjamin pelaksanaannya secara sistematik dan efektif. 4. Pengukuran dan Evaluasi
  • 38.  Evaluasi terhadap penerapan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja.  Tujuan, sasaran dan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.  Hasil temuan audit Sistem Manajemen K3.  Evaluasi efektifitas penerapan Sistem Manajemen K3. 5. Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Pihak Manajemen
  • 39. Jun-23 39 No Manual & Prosedur SMK3 1 Manual SMK3 2 Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilian Risiko dan Penetapan Pengedalian Risiko 3 Prosedur Identifikasi Peraturan dan Persyaran K3 4 Prosedur Komunikasi, Partisipasi & Konsultasi Potensi Bahaya 5 Prosedur Pengadaan Barang/Jasa 6 Prosedur Pemeliharaan Alat Kerja dan Kalibrasi Alat 7 Prosedur Kerja Aman dan Penggunaan Alat Pelindung Diri 8 Prosedur Penanganan Bahan Kimia Berbahaya 9 Prosedur/Instruksi Kerja Pengoperasian Alat dengan Cara yang Aman 10 Prosedur LOTO (Log Out Tag Out) 11 Prosedur Inspeksi Tempat Kerja 12 Prosedur Pemeliharaan Kesehatan 13 Prosedur Pelaporan P2K3 14 Prosedur Investigasi Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja 15 Prosedur Kesiapsiagaan, Penangganan dan Pemulihan Keadaan Darurat 16 Prosedur Pengenalan K3 untuk Pengawai Baru, Tamu dan Mitra Kerja 17 Prosedur Pelatihan Peningkatan Kepedulian dan Kompetensi K3 18 Prosedur Pengendalian Dokumen 19 Prosedur Pengendalian Rekaman 20 Prosedur Audit Internal 21 Prosedur Tindakan Perbaikan dan Pencegahan 22 Prosedur Rapat P2K3 dan Tinjauan Manajemen 23 Prosedur Penyerahan/Pengemasan Produk Yang Aman Contoh Dokumen SMK3
  • 40. PP NO.50 TAHUN 2012 UNTUK AHLI K3 UMUM Audit SMK3 40
  • 41. Penyebab dan Akibat Kecelakaan  Kecelakaan adalah Akibat 41 LEMAHNYA KONTROL SEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN (Kontak) PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KETIDAK KEPATUHAN PELAKSANAAN FAKTOR PERORANGAN FAKTOR KERJA PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI TAK AMAN <KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT KECELAKAAN ATAU KERUSAKAN YANG TAK DIHARAPKAN KERUGIAN Inspeksi K3 Audit SMK3
  • 42. Penetapan Kebijakan K3 Perencanaan K3 Pelaksanaan Rencana K3 Pengukuran dan Evaluasi Kinerja K3 Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 42 Audit SMK3 MODEL SMK3
  • 43. AUDIT SMK3  Audit SMK3 Pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan 43
  • 44. Kriteria Audit SMK3 1. PP50/2012 Lampiran II Pedoman Penilaian Penerapan SMK3 (166 Kriteria) 2. Peraturan Perundangan & Persyaratan K3 3. Kebijakan K3 4. Prosedur/IK Kebijakan K3 Dokumen SMK3 Program K3 Sesuai Tidak Sesuai PP 50/2012 Lampiran I Pedoman Penerapan SMK3 Rekaman/Arsip Pelaksanaan di Lapangan Penerapan SMK3 Skema Audit 44
  • 46. ISO 19011:2011 1. Ruang Lingkup 2. Acuan Normatif 3. Istilah dan Definisi 4. Prinsip Audit 5. Pengelolaan Program Audit 6. Pelaksanaan Audit 6.1 Permulaan Audit (Initiating audit) 6.2 Pelaksanaan Tinjauan Dokumen 6.3 Persiapan On site Audit 6.4 Pelaksanaan On site Audit 6.5 Penyiapan,pengesahan & penyampaian laporan 6.6 Penyelesaian Audit 6.7 Pelaksanaan Tindak Lanjut Audit 7. Kompetensi dan Evaluasi Auditor 46
  • 47. Istilah dan Definisi Audit : Proses yang sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan melakukan evaluasi secara objektif untuk menentukan kesesuaiannya terhadap kriteria audit. Kriteria Audit : Kebijakan, persyaratan atau prosedur yang dijadikan sebagai referensi Temuan Audit : Hasil evaluasi terhadap bukti audit yang terkumpul dan dibandingkan terhadap kriteria audit. Kesimpulan Audit : Hasil dari suatu audit yang disampaikan oleh tim audit setelah mempertimbangkan tujuan audit dan seluruh temuan audit. 47
  • 48. Istilah dan Definisi Program Audit: satu atau lebih audit yang direncanakan dalam jangka waktu tertentu dan untuk tujuan tertentu Rencana Audit : Uraian mengenai aktifitas dan pengaturan pelaksanaan audit Lingkup Audit: jangkauan dan batas pelaksanaan audit. Kompetensi: kemampuan seseorang yang ditunjukkan melalui pengetahuan dan ketrampilan untuk mencapai hasil yang diharapkan Bukti audit: Rekaman, pernyataan, fakta atau informasi lain yang relevan dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi 48
  • 49. Istilah dan Definisi Klien Audit: organisasi atau orang yang memerintahkan pelaksanaan audit Auditee: organisasi yang di audit Auditor: orang yang memiliki kompetensi untuk mengaudit Tenaga Ahli: Orang yang memberikan pengetahuan atau keahlian khusus kepada tim audit Tim audit: Satu auditor atau lebih yang melaksanakan audit yang bila dibutuhkan dapat didukung oleh tenaga ahli. 49
  • 50.  Integritas : • Jujur, rajin dan bertanggung jawab dalam melakukan audit • observe & comply dengan legal requirements • Kompeten, adil/ tidak memihak/ tidak berprasangka • Peka terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi proses audit  Pengungkapan secara objektif (fair): Temuan audit, kesimpulan audit dan laporan audit harus menggambarkan kegiatan yang diaudit secara jujur dan akurat.  Profesional: (kesungguhan & ketepatan penilaian audit) Kegiatan yang dilaksanakan auditor harus sesuai dengan tugas yang dibebankan kepada mereka oleh klien audit dan pihak terkait lainnya. Prinsip yang berhubungan dengan auditor: PRINSIP AUDIT 50
  • 51.  Independen: Auditor harus tidak terkait dengan aktifitas yang diaudit dan bebas dari prasangka dan konflik kepentingan  Pendekatan berdasarkan Bukti: Bukti audit dapat diverifikasi . Pengambilan sampel yang sesuai sangat terkait dengan kepercayaan terhadap kesimpulan audit.  Kerahasiaan -keamanan informasi Penggunaan dan perlindungan informasi Penanganan untuk kerahasiaan informasi PRINSIP AUDIT 51
  • 52. Audit Preparation On Site Audit Post Audit Initiating the audit • appointing audit team leader • defining audit objectives, scope & criteria • Selecting audit team • Initial contact with auditee • determining the feasibility of the audit Preparing audit activities • preparing document review • preparing audit plan • assigning work to the audit team • preparing work documents Opening Meeting Closing Meeting Preparing audit conclusion Auditing Process • document review while conducting the audit • Communicating during audit • Assigning roles & responsibilities of guides & observers • collecting & verifying information • Generating audit findings Preparing, approving and distributing audit report Completing the audit • retaining document • finalizing audit Conducting audit follow up Kegiatan Audit 52
  • 53. Persiapan Audit  Penugasan Tim audit : Ketua & Anggota 53 ©Independensi auditor © Kompetensi auditor © Keefektifan penggunaan sumber daya, termasuk pembagian tugas auditor, auditor in-training dan technical expert. Penugasan Tim Audit harus mempertimbangkan: • Membuat audit plan atau jadwal audit  Waktu : hari, tanggal, pukul  Auditi : bagian atau fungsi yang diaudit  Auditor : nama auditor yang mengaudit
  • 54. Menyiapkan dokumen kerja Dokumen kerja harus disiapkan oleh tim audit sebagai referensi dan catatan selama audit yang mencakup: © Checklist dan Audit Plan © Form untuk pencatatan hasil audit (NCR Form) Manfaat checklist  Mengelola waktu audit  Mengontrol lingkup audit sesuai rencana  Panduan mengaudit  Rekaman yang digunakan sebagai acuan pembuatan laporan audit Persiapan Audit 54
  • 55. Daftar Periksa 55 Format Daftar Periksa (Checklist) © Proses yang akan di audit © Dokumen yang relevan (identifikasi judul dan nomor) © Form atau record © Kriteria temuan audit (minor, major, observation)
  • 56. ◐ Fokus terhadap bidang yang diaudit ◐ Prioritas terhadap area / proses kritikal ◐ Acuan dalam melaksanakan audit (memory) ◐ Sarana informasi pada auditor ◐ Meminimasi audit berulang (redundance) ◐ Menghemat waktu & usaha ◐ Referensi dalam membuat laporan audit Keuntungan Checklist 56
  • 57. PELAKSANAAN ON-SITE Audit Opening Meeting  Memperkenalkan tim  Tujuan, lingkup dan kriteria audit  Jadwal audit  Metode dan prosedur audit  Rantai komunikasi formal  Sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan  Kerahasiaan  Alat keselamatan kerja yang relevan untuk tim audit  Pemandu  Tingkatan non-confomances 57
  • 58. Metode mengumpulkan informasi  Wawancara 5W + 1H + 1S   Observasi Kegiatan  Pemeriksaan Dokumen SUMBER INFORMASI PENGUMPULAN VERIFIKASI EVALUASI THD KRITERIA KESIMPULAN AUDIT Informasi Bukti Audit Temuan Audit PELAKSANAAN ON-SITE Audit 58
  • 59. Sumber-sumber informasi  Wawancara dengan karyawan  Pengamatan kegiatan dan kondisi lingkungan  Dokumentasi  Rekaman hasil inspeksi, hasil pengukuran, risalah rapat, laporan audit  Rangkuman data, analisis dan indikator kerja  Database, website, sumber lainnya PELAKSANAAN ON-SITE Audit 59
  • 60. Dokumen yang perlu ditinjau:  Manual  Procedure  Instuksi Kerja  External Document, termasuk persyaratan pelanggan, peraturan perundang-undangan terkait  Notulen rapat dan Laporan P2K3  Laporan audit sebelumnya  Kemajuan program K3  TNA dan pelaksanaan pelatihan K3  Hasil inspeksi dan pemeliharaan alat  Hasil medical check up 60
  • 61. Gaya Bertanya Open Question – Pertanyaan bersifat umum – Jawaban bukan “YA” atau “TIDAK” Extended Question – Pertanyan timbul dari pertanyaan auditee Closed Question – Mengkonfirmasi jawaban auditee – Memastikan tidak terjadi kesalahpahaman antara auditor dan auditi PELAKSANAAN ON-SITE Audit 61
  • 62. TIPS OBSERVASI Lakukan observasi pada aktifitas kunci atau yang bersifat kritis Berikan perhatian pada kondisi khusus, misal: kerusakan sarana prasarana, materi training yang tidak lengkap, lingkungan kerja yang tidak terawat, dll. Siapkan apa saja yang akan di lihat di lapangan, misal: pencetakan sertifikat, riwayat pemeliharaan sarana, dll Lakukan pada jam kerja Minta petugas untuk memperagakan pekerjaannya Siapkan catatan PELAKSANAAN ON-SITE Audit 62
  • 63.  Trace Forward Penelusuran dari input ke output untuk mengetahui bagaimana output dihasilkan, misalnya: menelusuri proses penyediaan tenaga kerja mulai dari konfirmasi job order, rekrutmen, penempatan, dan sebagaianya.  Trace Backward Penelusuran dari output ke unput untuk mengetahui bagaimana output terjadi dari input yang ada misalnya: menelusuri customer complaint mulai dari proses pengiriman, inspeksi akhir, produksi, penerimaan raw material, dsb  Combination Audit TRAIL PELAKSANAAN ON-SITE Audit 63
  • 64. Audit MAP Proses 1 Proses 2 Proses 3 Proses 4 Supervisor Manajer Operator Trace upward Trace backward Trace downward Trace forward PELAKSANAAN ON-SITE Audit 64
  • 65. Bukti Objectif (Objective evidence)  Hasil wawancara  Observasi terhadap aktifitas dan lingkungan atau kondisi kerja disekitarnya  Dokumen (contoh: kebijakan, sasaran, rencana, prosedur, instruksi, spesifikasi, gambar, kontrak, order, dll).  Ringkasan data, analisa, ukuran dan indikator kinerja  Buktidasar sampling yang terkait  Laporan dari customer feedback, laporan eksternal, peringkat rekanan. PELAKSANAAN ON-SITE Audit 65
  • 66. Mencatat hasil audit  Tanggal audit  Area/Department yang di audit  Nomor referensi dokumen  Kriteria yang terkait  Uraian proses yang diaudit Judul dan dokumen yang diaudit Observasi Temuan Audit Conformity Non Conformity PELAKSANAAN ON-SITE Audit 66
  • 67. Temuan Audit Non Conformity : Ketidaksesuaian terhadap standard atau Peraturan terhadap sistem yang telah ditetapkan, misalnya: kebijakan K3, tujuan/sasaran K3, manual K3, prosedur, IK, dan lainnya. Observasi : bukan kategori NC, merupakan saran perbaikan yang direkomendasikan auditor berdasarkan pengalamannya PELAKSANAAN ON-SITE Audit 67
  • 68. Melaporkan Non-Conformity PProblem LLocation OObjective Evidence RReference EXAMPLE: No evidence for SMK3 Internal Audit implementation in PT. XYZ as required by procedure EP-XYZ-001 P L R O PELAKSANAAN ON-SITE Audit 68
  • 69. KATEGORI TEMUAN MENURUT PP50/2012  Kategori Kritikal Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian  Kategori Mayor a) tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan b) tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan c) terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa lokasi  Kategori Minor  Ketidakkonsitenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan perundang-undangan, standar, pedoman dan acuan lainnya Jun-23 69
  • 70. Kesimpulan Audit Tingkat kesesuaian Efektifitas penerapan dan pemeliharaan Sistem Manajemen K3 Kemampuan untuk terus melaksanakan tindakan perbaikan PELAKSANAAN ON-SITE Audit 70
  • 71. CLOSING MEETING Temuan audit dan kesimpulan audit Waktu untuk menyerahkan rencana tindakan koreksi Dihadiri oleh auditee dan klien audit Hambatan-hambatan yang ditemui selama audit Membicarakan setiap perbedaan pendapat mengenai temuan audit/kesimpulan audit yang harus diselesaikan Identifikasi prioritas (ranking) untuk tindak lanjut (mengkategorikan ketidaksesuaian jika diperlukan, misalnya : major, minor, observasi) Rekomendasi perbaikan PELAKSANAAN ON-SITE Audit 71
  • 72. LAMPIRAN II PP 50 TAHUN 2012 PEDOMAN PENILAIN PENERAPAN SMK3 1 Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen 2 Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3 3 Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak 4 Pengendalian Dokumen 5 Pembelian dan Pengendalian Produk 6 Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 7 Standar Pemantauan 8 Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan 9 Pengelolaan Material dan Perpindahannya 10 Pengumpulan dan Penggunaan Data 11 Pemeriksaan SMK3 12 Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan 72
  • 73. 1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen 1. Kebijakan K3  Kebijakan K3 telah ditandatangani  Melalui proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja  Komunikasikan ke seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan  Kebijakan khusus  Ditinjau berkala 2. Tanggung Jawab & Wewenang Untuk Bertindak  Tanggung jawab dan wewenang telah ditetapkan  Penanggungjawab K3: petugas P3K, Pemadam, Dokter, AK3U  Penanggungjawab kinerja K3 dan pelaksanan SMK3  Saran saran dari para ahli K3  Kinerja K3 dalam laporan tahunan 3. Tinjauan Ulang & Evaluasi  Tinjauan penerapan SMK3  Perencanaan tindakan manajemen 4. Keterlibatan dan konsultansi dengan Tenaga Kerja  P2K3 yang disahkan  Rapat bulanan P2K3 73
  • 74. 2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3 1. Rencana Strategi K3  Prosedur identifikasi bahaya  Hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko  Program dan sasaran K3 dan dasar pertimbangan membuatnya  Penyedian sumber daya 2. Manual SMK3  Manual SMK3  Mudah didapat 3. Peraturan Perundangan dan Persyaratan lain dibidang K3  Prosedur identifikasi peraturan  Menyebarkan informasi peraturan dan persyaratan K3  Menjadikan acuan dalam prosedur atau instruksi kerja 4. Informasi K3  Penyebaran informasi K3 74
  • 75. 3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak 1. Pengendalian Perancangan  Pengedalian ririsko K3 sejak tahap perancangan  Petugas yang menyetujui rancangan 2. Peninjauan kontrak  Pengendalian risiko K3 saat pengadaan barang dan jasa  Subkontraktor dapat memenuhi persyaratan K3 (CSMS) 75
  • 76. 4. Pengendalian Dokumen 1. Persetujuan, Pengeluaran, dan Pengendalian Dokumen  Prosedur pengendalian dokumen: persetujuan, tanggal terbit & revisi  Dokumen terkendali dan kadaluarsa 2. Perubahan dan Modifikasi Dokumen  Cara menyetujui perubahan  Alasan terjadinya revisi  Daftar dan status dokumen 76
  • 77. 5. Pembelian dan Pengendalian Produk 1. Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa  Prosedur pembelian barang dan jasa  Spesifikasi memperhatikan K3 dalam membeli barang dan jasa  Kebutuhan pelatihan atau APD  Persyaratan K3 dalam seleksi 2. Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli  Periksa sesuai speksifikasi 3. Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan  Identifikasi bahaya dan nilai risiko dari barang/jasa sebelum digunakan 4. Kemampuan Telusur Produk  Produk mudah ditelusur, nomor batch 77
  • 78. 6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 1. Sistem Kerja  Hasil identifikasi bahaya dan bentuk pengedaliannya  Peraturan dan persyaratan K3 yang diacu  Izin kerja  Alat pelindung diri dipelihara dan sesuai standar  Evaluasi pengendalian risiko 2. Pengawasan  Pengawasan untuk pekerjaan berisiko tinggi  Ikut dalam penyelidikan kecelakaan dan PAK  Ikut dalam proses konsultasi 3. Seleksi dan Penempatan Personil  Persyaratan penempatan  Penugasan berdasarkan kemampuan 78
  • 79. 6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 4. Area Terbatas  Area izin masuk  Fasilitas sesuai standar  Pemasangan rambu-rambu K3 5. Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi  Jadwal pemeriksaan dan pemeliharaan alat produksi: boiler, crane, forklift  Arsip perubahan sarana  Sertifikat peralatan  Petugas yang kompeten  Penandaan alat yang rusak  Lock Out Tag Out  Penangggungjawab alat sudah aman digunakan 6. Pelayanan  Memenuhi persyaratan K3 dari klien 79
  • 80. 6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 7. Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat  Potensi keadaan darurat  Alat dan sarana penangganan: dipelihara, diperiksa, penempatan  Tim tanggap darurat terlatih  Simulasi keadaan darurat 8. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan  Alat dan petugas P3K 9. Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat  Cara pemulihan kondisi tenaga kerja dan sarana yang rusak setelah kejadian 80
  • 81. 7. Standar Pemantauan 1. Pemeriksaan Bahaya  Inspeksi tempat kerja , daftar periksa dan jadwalnya  Masukkan dari hasil pemeriksaan  Tindakan perbaikan 2. Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja  Hasil pengukuran kebisingan, zat kimia, kualitas udara ruangan  Faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi  Pertugas yang memantau 3. Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian  Kalibrasi alat  Petugas yang mengkalibrasi 4. Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja  MCU  Pelayanan kesehatan 81
  • 82. 8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan 1. Pelaporan Bahaya  Pelaporan bahaya K3 2. Pelaporan Kecelakaan  Kecelakaan/PAK di laporkan 3. Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan  Personil yang memeriksa dan pengkajian kecelakaan  Sebab akibat serta rekomendasi  Pelaksanaan tindakan perbaikan 4. Penanganan Masalah 82
  • 83. 9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya 1. Penanganan Secara Manual dan Mekanis  Identifikasi potensi bahaya dari pengelolaan material & perpindahan  Penangganan risikonya  Upaya mencegah kerusahan, kebocoran, tumpahan bahan 2. Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan  Prosedur penyimpanan & perpindahan  Pengedalian bahan yang rusak atau kadaluarsa 3. Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)  Prosedur penyimpanan BKB  MSDS material safety data sheet  Pemberian label, rambu peringatan  Petugas telah dapat pelatihan 83
  • 84. 10. Pengumpulan dan Penggunaan Data 1. Catatan K3  Prosedur pengedalian rekaman  Peraturan perundangan, standar di tempat yang mudah didapat  Kerahasian  Arsip kompensasi kecelakaan atau rehabilitas kesehatan 2. Data dan Laporan K3  Analisis data  Laporan kinerja K3 disebarkan 84
  • 85. 11. Pemeriksaan SMK3  Audit Internal SMK3  Jadwal audit internal  Auditor kompeten  Laporan audit 85
  • 86. 12. Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan 1. Strategi Pelatihan  TNA, rencana pelatihan, bukti pelatihan, progam pelatihan ditinjau 2. Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia  Manajemen eksekutif dan penyelia yang ikut pelatihan K3 3. Pelatihan Bagi Tenaga Kerja  Pelatihan kepedulian K3 untuk seluruh tenaga kerja  Pelatihan penyegaran 4. Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor  Taklimat K3 atau safety induction 5. Pelatihan Keahlian Khusus  Pelatihan yang berlisensi : SIO, dokter hiperkes 86
  • 87. PERHITUNGAN TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN  Presentasi pemenuhan dihitung : Jumlah Kriteria yang terpenuhi + kriteria yang tidak belaku X 100% Jumlah kriteria yang harus dipenuhi Jumlah Kriteria yang harus dipenuhi Tingkat Awal : 64 Kriteria Tingkat Transisi : 122 Kriteria Tingkat Lanjutan : 166 Kriteria • Tidak Berlaku (Not Applicable/NA) adalah kriteria yang tidak dapat diterapkan karena memang dalam lingkup SMK3 yang diterapkan tidak bisa menerapkan kriteria tersebut.  Pemenuhan Kriteria 87 % Pencapaian Pemenuhan 85% - 100% Memuaskan 60% - 84% Baik 0% - 59% Kurang Tingkat Pencapaian Penerapan
  • 88. PERMINT AAN TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN Prosedur / Proses / Lokasi : No. LKS : Tanggal : URAIAN KETIDAKSESUAIAN (Diisi oleh Auditor) Refrensi & No. Kriteria yang Tidaksesuai : Nama & Ttd Auditor / Tgl : Nama & Ttd Auditee / Tgl : HASILPENYELIDIKAN AKARPENYEBABMASALAH (Diisi oleh Auditi/ Penanggungjawab proses) RENCANA TINDAKAN PERBAIKAN / PENCEGAHAN (Diisi oleh Auditi/ Penanggungjawab proses) Target Tanggal Penyelesaian: Nama & TTd Penanggungjawab - Bagian : VERIFIKASI TINDAKAN PERBAIKAN (Diisi oleh Auditor atau Personil yang melakukan Verifikasi Tindakan Perbaikan) oSesuai (Closed) Catatan: oTidak Sesuai (Open) Tanggal Verifikasi / Closing : Nama & Ttd Auditor / Verifikator: *) Coret yang tidak perlu MAJOR / MINOR / OBSERVASI *) LAPORAN KETIDAK SESUAIAN (LKS) Auditor Auditi Auditor/ Verifikator 88