Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang koreksi geometris dan uji akurasi sumber data pemutakhiran peta dasar RTRW provinsi/kabupaten/kota.
2. Terdapat panduan tentang ketentuan persebaran dan pemilihan titik kontrol tanah serta titik uji akurasi yang harus merata dan jelas.
3. Langkah-langkah koreksi geometris dan uji akurasi dilakukan untuk memenuhi stand
PPT MATERI III - KOREKSI GEOMETRIS DAN UJI AKURASI SUMBER DATA - ZULFIKAR.pdf
1. KOREKSI GEOMETRIS
DAN UJI AKURASI SUMBER DATA
PEMUTAKHIRAN
PETA DASAR RTRW
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
Oleh: Zulfikar Mardiyadi
Support By:
& Papua Spatial
Planning
Disampaikan pada “Training Online GIS untuk Penataan Ruang – Seri 1
Senin, 8 Agustus 2022
2. Usia peta RBI yang relatif lama
menyebabkan perlunya pemutakhiran
unsur peta dasar dengan
menggunakan sumber data berupa
citra satelit dengan resolusi citra
sesuai spesifikasi peta dasar yang
akan dimutakhirkan
Latar Belakang
2
3. Outline
3
Ketentuan Persebaran Titik Kontrol Tanah Kontrol Tanah dan Titik Uji Akurasi
1
Ketentuan Pemilihan Titik Kontrol Tanah dan Titik Uji Akurasi
2
Panduan Pemeriksaan Sebaran Titik Kontrol Tanah
3
Pemeriksaan Sebaran Titik Uji Akurasi
4
Pemeriksaan Pemilihan Titik Kontrol Tanah dan titik Uji Akurasi
5
Koreksi Geometris
6
Uji Akurasi
7
5. Syarat Penentuan Sebaran Titik Kontrol Tanah
Adalah Sebagai Berikut:
5
Pada sisi perimeter area citra;
Pada wilayah perbatasan/overlap scene citra;
Pada tengah area/scene;
1
2
3
Tersebar secara merata dalam area citra;
4
Menyesuaikan kondisi terrain
5
6. Syarat Persebaran Titik Uji
Adalah Sebagai Berikut:
6
Obyek yang digunakan sebagai titik uji harus
memiliki sebaran yang merata diseluruh area
yang akan diuji, dengan ketentuan sebagai
berikut:
-Pada setiap kuadran jumlah minimum titik uji
adalah 20% dari total titik uji.
7. Syarat Persebaran Titik Uji
Adalah Sebagai Berikut:
7
-Jarak antar titik uji minimum 10% dari jarak diagonal
area yang diuji yang diilustrasikan pada gambar 1
8. Syarat Persebaran Titik Uji
Adalah Sebagai Berikut:
8
-Jumlah titik uji akurasi minimal 12 titik
9. Syarat Persebaran Titik Uji
Adalah Sebagai Berikut:
9
•Jumlah titik uji untuk mendapatkan ketelitian dengan
tingkat kepercayaan 90% ditunjukkan pada Tabel 1.
•Jumlah titik uji untuk ketelitian geometri bertambah
sejumlah 5 titik untuk setiap penambahan luasan
sebesar 250 km².
10. Syarat Persebaran Titik Uji
Adalah Sebagai Berikut:
10
Luasan
(km²)
Jumlah titik uji
untuk ketelitian
horizontal
Jumlah titik uji untuk ketelitian
vertikal
Area
non-vege
tasi
Area
vegetasi
Jumlah total
titik
< 250 12
250 – 500 20 20 5 25
501-750 25 20 10 30
751-1000 30 25 15 40
1001-1250 35 30 20 50
1251-1500 40 35 25 60
1501-1750 45 40 30 70
1751-2000 50 45 35 80
2001-2250 55 50 40 90
2251-2500 60 55 45 100
11. Syarat Persebaran Titik Uji
Adalah Sebagai Berikut:
11
•Ilustrasi Sebaran Titik Kontrol Tanah dan Titik Uji
Akurasi
13. Syarat penentuan objek untuk titik kontrol
(Titik Kontrol Tanah maupun Titik Uji Akurasi)
13
Obyek yang dijadikan Titik Kontrol Tanah harus dapat diidentifikasi secara
jelas dan akurat pada citra dalam resolusi tersebut.
1
6
5
4
3
2 Obyek berada pada permukaan tanah.
Obyek bukan merupakan bayangan.
Obyek tidak memiliki pola yang sama.
Bentuk objek harus jelas dan tegas.
Warna obyek harus kontras dengan warna disekitarnya.
23. 23
QC02.1-ST
QC02.1-ST Formulir
QC ke-
QC Sebaran Titik (GCP dan ICP)
CATATAN
Nama Pakerjaan:
[Tuliskan Nama Pekerjaan]
[Nama Penyedia Jasa/Pelaksana Pekerjaan]
Tanggal Mulai QC: Nama Petugas QC:
Hasil Penilaian Tim QC : Diterima / Ditolak *)
: (komentar/permasalahan/penjelasan)
Tanggal Akhir QC :
Petugas QC :
Koordinator QC :
A ADA/TIDAK KETERANGAN
NO PARAMETER SESUAI/TIDAK KETERANGAN
A. Sebaran GCP
B. Sebaran ICP
Dokumen dan Data Acuan QC
1
2
3
1 Pada sisi perimeter
2 Pada tengah area/scene citra
3 Pada wilayah perbatasan/overlap scene citra
4 Tersebar secara merata dalam lokasi pekerjaan
5 Kesesuaian sebaran terhadap kondisi variasi terrain
1 Kesesuaian jumlah ICP terhadap luasan area cakupan citra
2 Tersebar secara merata dalam luasan area cakupan citra
3
Jumlah minimum titik uji di tiap kuadran 20% dari jumlah total
titik uji
4
Jarak antar titik uji minimum 10% dari jarak diagonal area
cakupan citra
Dokumen QC Sumber Data
Citra Satelit yang telah digabungkan/assembles
GCP/ICP dalam format digital (.shp)
24. 24
QC02.2-ST
QC02.2-ST Formulir
QC ke-
QC Pemilihan Objek di Citra (GCP dan ICP)
CATATAN
Nama Pakerjaan:
[Tuliskan Nama Pekerjaan]
Nomor Titik:
Jenis Titik : GCP / ICP *)
[Nama Penyedia Jasa/Pelaksana Pekerjaan]
Tanggal Mulai QC: Nama Petugas QC:
Hasil Penilaian Tim QC : Diterima / Ditolak *)
: (komentar/permasalahan/penjelasan)
Tanggal Akhir QC :
Petugas QC :
Koordinator QC :
A. ADA/TIDAK KETERANGAN
NO PARAMETER SESUAI/TIDAK KETERANGAN
Dokumen dan Data Acuan QC
1
2
3
4
1
Obyek dapat diidentifikasi secara jelas dan akurat pada citra
sesuai resolusi citra tersebut
2 Obyek harus berada pada permukaan tanah
3 Obyek bukan merupakan bayangan
4 Obyek tidak memiliki pola yang sama
5 Bentuk obyek harus jelas dan tegas.
6 Warna obyek harus kontras dengan warna disekitarnya.
Dokumen QC Sumber Data
Dokumen QC Sebaran Titik
Citra Satelit yang telah digabungkan/assembles
GCP/ICP dalam format digital (.shp)
26. Data-data Yang Harus Diserahkan
Untuk Kelengkapan Pemeriksaan Antara Lain:
26
1 Dokumen QC Sumber Data 2 Dokumen QC Sebaran Titik
3 Dokumen QC Pemilihan Titik 4 Citra Satelit yang telah digabungkan/
assembles (.tiff)
5 Daftar Koordinat GCP (.xls) 6 GCP dalam format digital (.shp)
7 Laporan Proses Koreksi Geometris
28. Uji Akurasi
28
Standard nilai ketelitian posisi (akurasi
horizontal) Citra Satelit disesuaikan dengan skala
penyusunan Peta Rencana Tata Ruang (RTRW).
Nilai ketelitian geometris akurasi horizontal
dihitung berdasarkan Peraturan Kepala (Perka)
BIG No. 6 Tahun 2018, seperti disajikan pada
Tabel 2.
30. 30
Peta Rupabumi (RBI) yang digunakan untuk koreksi geometris
Citra Satelit memiliki akurasi horizontal sebesar 0,5 milimeter
kali angka skala petanya, sehingga toleransi pergeseran
posisi citra hasil koreksi geometris disesuaikan sebagai berikut:
1. Akurasi horizontal citra satelit hasil koreksi geometris untuk
penyusunan Peta RTRW Provinsi kurang dari atau sama
dengan 100 meter.
Uji Akurasi
31. 31
Peta Rupabumi (RBI) yang digunakan untuk koreksi geometris
Citra Satelit memiliki akurasi horizontal sebesar 0,5 milimeter
kali angka skala petanya, sehingga toleransi pergeseran
posisi citra hasil koreksi geometris disesuaikan sebagai berikut:
1. Akurasi horizontal citra satelit hasil koreksi geometris untuk
penyusunan Peta RTRW Provinsi kurang dari atau sama
dengan 100 meter.
Uji Akurasi
32. 32
2. Akurasi horizontal citra satelit hasil koreksi geometris untuk
penyusunan Peta RTRW Kabupaten kurang dari atau
sama dengan 30 meter.
3. Akurasi horizontal citra satelit hasil koreksi geometris untuk
penyusunan Peta RTRW Kota kurang dari atau sama
dengan 15 meter.
Uji Akurasi
33. 33
Akurasi hasil koreksi geometris (rektifikasi), dihitung
menggunakan nilai CE90 berdasarkan RMSE titik uji akurasi
pada citra satelit yang sudah direktifikasi terhadap obyek di
Peta Rupabumi. Formulir penghitungan uji akurasi disajikan
pada Tabel 3. Nilai akurasi horizontal dengan tingkat
kepercayaan pada level 90% (NSSDA), dihitung dengan
formula 1, berikut:
Uji Akurasi
36. Data Yang Harus Diserahkan
Untuk Pemeriksaan:
36
Daftar Koordinat ICP (.Xls)
ICP Dalam Format Digital (.Shp)
Mosaik Citra Satelit Hasil
Rektifikasi (.Tiff)
1
2
3