SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 25
TSUNAMI

By :
• Angelicha Putri Ayu S    (04/8.6)
• Fauziyah Ariesta Putri   (10/8.6)
• Hafara Firdausi          (11/8.6)
• Indira Kusuma Wardhani   (13/8.6)
Asal Usul Istilah “Tsunami”

    Istilah “Tsunami” berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti
"pelabuhan", dan nami berarti "gelombang", jadi Tsunami adalah
"gelombang pelabuhan". Istilah ini pertama kali muncul di kalangan
nelayan Jepang. Karena pada saat berada di tengah laut, panjang
gelombang tsunami sangat rendah sehingga para nelayan tidak
merasakan adanya gelombang ini. Namun setibanya di
pelabuhan, mereka mendapati wilayah di sekitar pelabuhan tersebut
rusak parah. Itulah sebabnya mereka menyimpulkan bahwa gelombang
tsunami hanya timbul di wilayah sekitar pelabuhan, bukandi tengah
lautan yang dalam.
Tsunami juga selalu dianggap sebagai gelombang air
pasang, karena tsunami dan gelombang pasang sama-sama
menghasilkan gelombang air yang bergerak ke daratan. Namun
sebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan
peristiwa pasang surut air laut. Untuk menghindari pemahaman yang
salah, Ahli oseanografi menggunakan istilah ”Gelombang Laut
Seismik (Seismic Sea Wave)” untuk menyebut tsunami, yang secara
ilmiah lebih akurat.
Pengertian Tsunami
   Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang disebabkan
oleh macam-macam gangguan di dasar samudra. Gelombang Tsunami
bergerak sangat cepat dengan ketinggian yang rendah di tengah lautan
yang dalam sehingga tidak kelihatan ketika masih berada jauh, Namun
begitu mencapai tepi (wilayah dangkal), gelombang ini bergerak
melambat tetapi juga semakin tinggi.
Tsunami di Indonesia
     Berdasarkan Katalog gempa (1629-2002) di Indonesia pernah
terjadi Tsunami sebanyak 109 kali, yakni 1 kali akibat tanah longsor
(landslide), 9 kali akibat gunung berapi (vulkanik) dan 98 kali akibat
gempa bumi tektonik.
Megatsunami
     Megatsunami adalah tsunami dengan ketinggian lebih dari 100
meter. Menurut para ahli geologi, megatsunami disebabkan oleh tanah
longsor yang sangat besar seperti runtuhnya sebuah pulau, letusan
gunung berapi seperti letusan Gunung Krakatau, atau tumbukan
sebuah meteor besar, tetapi tidak disebabkan oleh gempa bumi kecuali
jika menghasilkan tanah longsor.
     Megatsunami dapat naik hingga ratusan meter, dengan kecepatan
890 kilometer per jam, dan dapat menerjang daratan sejauh 20 km.
     Di tengah lautan dalam, megatsunami hampir tidak dapat
dirasakan. Permukaan laut hanya naik vertikal sekitar satu
meter, dengan wilayah yang sangat luas hingga ratusan kilometer. Saat
tsunami mencapai laut dangkal, gelombangnya hanya terlihat sekitar
30 cm. Namun, ketika mencapai daratan, gelombang tsunami meninggi
secara drastis.
Megatsunami dalam sejarah

– Tahun 1792, Letusan gunung Aso di Jepang membuat bagian
  gunungnya jatuh ke laut, menyebabkan tsunami setinggi 100 meter.
– Tahun 1958, Longsor besar menyebabkan tsunami setinggi 524
  meter di teluk Lituya.
– Tahun 1963, Longsor diatas bendungan Vajont menyebabkan
  tsunami setinggi 250 meter dan membunuh sekitar 2000 orang.
– Tahun 1980, Letusan gunung St. Helens di Amerika Serikat
  menyebabkan longsor dan membuat Tsunami setinggi 260 meter.
Megatsunami prasejarah

– 65 juta tahun yang lalu, Saat tumbukan meteorit yang membentuk
  kawah Chicxulub, menyebabkan tsunami setinggi 3 kilometer.
– 35 juta tahun yang lalu, Tumbukan meteorit di teluk Chesepeake
  menyebabkan megatsunami yang berulang- ulang.
– Selain itu juga terjadi di sekitar British Columbia, gunung Etna di
  Sisilia, di laut Norwegia, di kepulauan Réunion, di sebelah timur
  Madagascar, dan di kepulauan Hawaii.
Potensi ancaman megatsunami
–   Tenggelamnya suatu pulau yang terkena imbas tsunami
–   Korban jiwa yang sangat besar
–   Kerugian harta benda yang besar
–   Punahnya kehidupan
Kecepatan Tsunami

   Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer
per jam di lautan dalam dan dapat melanda daratan dengan ketinggian
gelombang mencapai 30 m lebih.
                                   Magnitudo Tsunami yang terjadi
                               di Indonesia berkisar antara 1,5-4,5
                               skala Imamura, dengan tinggi
                               gelombang       maksimum        yang
                               mencapai pantai berkisar antara 4 -
                               24 meter dan jangkauan gelombang
                               ke daratan berkisar antara 50 sampai
                               200 meter dari garis pantai.
Kecepatan Gelombang Tsunami Selama 24 Jam
Tanda-Tanda Terjadinya Tsunami
• Air laut yang surut secara tiba-tiba
• Bau asin yang sangat menyengat
• Dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang
  sangat keras
• Batas horizon antara lautan dan langit tidak terlihat jelas (seperti
  terlihat mendung)
• Merasakan terjadinya gempa
• Biasanya akan muncul gelembung-gelembung gas pada permukaan
  air dan membuat pantai terlihat seperti mendidih
Tsunami terjadi jika :
• Gempa bumi dengan pusat gempa berada di dasar laut berkekuatan
  gempa > 7.0 SR
• Kedalaman gempa kurang dari 60 - 70 km
• Terjadi deformasi vertikal dasar laut
• Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter.
• Jenis patahannya turun (normal fault) atau patahan naik (thrush
  fault)
Sebab-Sebab Terjadinya Tsunami......
Gempa bumi (Tektonik)
    Gempa bumi Tektonik disebabkan karena adanya pergeseran
lempeng bumi. Gempa bumi ini dapat menimbulkan gelombang yang
cukup besar (Tsunami), tergantung dari kekuatan gempa dan besarnya
area patahan yang terjadi. Jenis patahan yang menimbulkan tsunami
adalah Patahan turun (Normal fault) dan Patahan naik (Thrush fault).
    Tsunami dapat terbentuk manakala lantai samudera berubah
bentuk secara vertikal dan memindahkan air yang berada di atasnya.
Kejadian ini biasa terjadi di daerah pertemuan lempeng yang disebut
subduksi. Gempa bumi di daerah subduksi ini sangat efektif untuk
menghasilkan gelombang tsunami dimana Lempeng Samudera slip di
bawah Lempeng Kontinen. Proses ini disebut juga dengan subduksi.
Gunung Berapi (Vulkanik)
   Tsunami juga disebabkan oleh Gunung Berapi aktif yang berada di
dasar laut. Ketika Gunung Berapi meletus, letusan vulkaniknya yang cukup
besar membuat kolom air naik dan menimbulkan tsunami.
   Gelombang tsunami tersebut terbentuk akibat perpindahan massa air
yang      bergerak      di      bawah      pengaruh     gravitasi   untuk
mencapai keseimbangan dan bergerak di lautan.
                          Besar       kecilnya      tsunami       yang
                     terjadi, tergantung dari besar kecilnya letusan
                     gunung api tersebut. Di Indonesia, yang paling
                     terkenal adalah letusan Gunung Krakatau (1883)
Tanah Longsor
    Land Slide/ Tanah longsor dengan volume tanah yang jatuh cukup
besar dan terjadi di dasar Samudera, dapat mengakibatkan timbulnya
tsunami. Biasanya tsunami yang terjadi tidak terlalu besar.
     Proses terjadinya : Awalnya, hanya
terjadi gempa horizontal di dasar laut dengan
energi gempa yang besar. Kemudian hal ini
dapat meruntuhkan tebing/bukit di laut, yang
dengan sendirinya gerakan dari runtuhan
adalah tegak lurus dengan permukaan laut.
Sehingga keadaan bukit/tebing laut sudah
labil, maka gaya gravitasi dan arus laut sudah
bisa menimbulkan tanah longsor dan
akhirnya terjadi tsunami.
     Hal ini pernah terjadi di Larantuka tahun
1976 dan di Padang tahun 1980.
Benda Langit
     Tsunami tidak hanya disebabkan oleh semua hal yang berasal dari
dalam laut, namun ada juga penyebab yang berasal dari atas atau luar
laut. Penyebab yang berasal dari atas umumnya berupa hempasan
meteor atau benda langit yang jatuh dan masuk ke laut dengan tingkat
benturan yang keras sehingga menimbulkan gelombang besar.
                                   Walaupun ukuran meteornya
                              kecil, jika kecepatannya tinggi bisa
                              menimbulkan benturan yang kuat
                              sehingga terjadi gelombang yang
                              sangat besar atau Tsunami. Namun
                              tsunami yang disebabkan oleh meteor
                              maupun       benda     langit       yang
                              lain, sangat jarang sekali terjadi.
Cara Mengurangi Efek Tsunami
       Beberapa negara yang sering dilanda tsunami seperti
Jepang, membangun Tsunami Wall yaitu bangunan tembok setinggi 4.5
meter untuk menahan laju gelombang tsunami pada saat gelombang tersebut
mendekati daerah pantai.
       Cara lain adalah membangun pintu-pintu banjir atau parit yang cukup
besar dan lebar yang berfungsi membelokkan air yang datang akibat tsunami.
Cara alamiah adalah menanam pohon bakau (mangrove) di sekitar garis
pantai yang terbukti mampu menahan laju tsunami seperti kasus di
pemukiman Naluvedapathy di daerah India Tamil yang mengalami kerusakan
tidak begitu parah akibat tsunami tahun 2004 yang terjadi di Sumatera Utara
– Aceh (kepulauan Andaman).
       Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan apabila tanda-tanda tsunami
dapat kita lihat sehingga besar kemungkinan daerah kita terkena tsunami?
Yang penting dalam melakukan tindakan penyelamatan adalah tetap tenang
dan tidak panik sehingga memungkinkan kita untuk tetap berfikir rasional.
Setelah itu carilah daerah yang tinggi dimana gelombang tsunami tidak akan
mampu menjangkau daerah tersebut seperti daerah perbukitan.
Hubungan antara Tsunami dengan
               Fisika
     Peristiwa Gelombang Tsunami bisa dijelaskan menggunakan Fisika
yaitu penjalaran gelombang secara transversal atau Tegak lurus dengan
arah rambatannya.
     Ketinggian gelombang tsunami sangat dipengaruhi oleh panjang
gelombang. Sebuah tsunami memiliki panjang gelombang ratusan
km, berperilaku sebagai gelombang air-dangkal yaitu sebuah gelombang
ketika      perbandingan    kedalaman      air     dengan     panjang
gelombangnya, lebih kecil dari 0,05.
     Rumus kecepatan gelombang air-dangkal adalah :

                          v =√(g.d)
   • g (Percepatan gravitasi)
   • d (Kedalaman air)
   • v (Kecepatan gelombang air-dangkal)
Namun, energi yang dikandung gelombang tidaklah berkurang
banyak. Ini sesuai hubungan laju energi yang hilang (energi loss rate)
yaitu “gelombang berjalan berbanding terbalik dengan panjang
gelombangnya”, dengan kata lain “semakin besar panjang gelombangnya
maka semakin sedikit energi yang hilang”, sehingga energi yang
dikandung tsunami bisa dianggap konstan.
    Karena energinya konstan, berkurangnya kecepatan akan membuat
ketinggian gelombang (amplitudo) bertambah. Ilmuwan mencatat dengan
kecepatan 1.000 km/jam menuju pantai, tinggi gelombang bisa
mengalami kenaikan sampai 30 meter.
    Teori lain juga menjelaskan bahwa semakin dangkal lautnya, maka
gelombang akan melambat dan meninggi. Hal ini dikarenakan bagian
depan gelombang melambat dan terdorong oleh bagian belakang
gelombang sehingga meninggi.
Terima Kasih atas Perhatiannya
        Teman – Teman
           



                Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Jawaban uas fisika bencana alam 2013Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Desi Naspin
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Nita Mardiana
 

Mais procurados (20)

Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
Fisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitasFisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitas
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
Spektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom HidrogenSpektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom Hidrogen
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
MODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUMMODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUM
 
Ppt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetikPpt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetik
 
Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Jawaban uas fisika bencana alam 2013Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Jawaban uas fisika bencana alam 2013
 
Reaksi inti
Reaksi intiReaksi inti
Reaksi inti
 
Ketidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian HeisenbergKetidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian Heisenberg
 
Efek zeeman
Efek zeemanEfek zeeman
Efek zeeman
 
Sinar katoda
Sinar katodaSinar katoda
Sinar katoda
 
Makalah fisika inti ( Kesetimbangan Radioaktif)
Makalah fisika inti ( Kesetimbangan Radioaktif)Makalah fisika inti ( Kesetimbangan Radioaktif)
Makalah fisika inti ( Kesetimbangan Radioaktif)
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
 
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikRadiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
 

Semelhante a Fisika - tsunami

Tugas makalah plh tentang bencana alam
Tugas makalah plh  tentang bencana alamTugas makalah plh  tentang bencana alam
Tugas makalah plh tentang bencana alam
irvanhamdi
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Nanda Reda
 
3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami
3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami
3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami
haralhaj
 

Semelhante a Fisika - tsunami (20)

PPT TSUNAMI.pptx
PPT TSUNAMI.pptxPPT TSUNAMI.pptx
PPT TSUNAMI.pptx
 
Bencana tsunami
Bencana tsunamiBencana tsunami
Bencana tsunami
 
Dokumen.tips makalah tsunami.
Dokumen.tips makalah tsunami.Dokumen.tips makalah tsunami.
Dokumen.tips makalah tsunami.
 
Tugas makalah plh tentang bencana alam
Tugas makalah plh  tentang bencana alamTugas makalah plh  tentang bencana alam
Tugas makalah plh tentang bencana alam
 
MAKALAH TSUNAMI .docx
MAKALAH TSUNAMI .docxMAKALAH TSUNAMI .docx
MAKALAH TSUNAMI .docx
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Pergerakan lempeng
Pergerakan lempengPergerakan lempeng
Pergerakan lempeng
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Deskripsi mengenai Tsunami
Deskripsi mengenai TsunamiDeskripsi mengenai Tsunami
Deskripsi mengenai Tsunami
 
MAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docxMAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docx
 
Teks eksplanasi tsunami
Teks eksplanasi tsunamiTeks eksplanasi tsunami
Teks eksplanasi tsunami
 
Gerakan air__laut
Gerakan  air__lautGerakan  air__laut
Gerakan air__laut
 
Presentasi Ilsos (2003 Version)
Presentasi Ilsos (2003 Version)Presentasi Ilsos (2003 Version)
Presentasi Ilsos (2003 Version)
 
Tsunami fix[1]
Tsunami fix[1]Tsunami fix[1]
Tsunami fix[1]
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 
Pengantar geologi rekayasa
Pengantar geologi rekayasaPengantar geologi rekayasa
Pengantar geologi rekayasa
 
Pendidikan Lingkungan Hidup tentang kerusakan alam
Pendidikan Lingkungan Hidup tentang kerusakan alamPendidikan Lingkungan Hidup tentang kerusakan alam
Pendidikan Lingkungan Hidup tentang kerusakan alam
 
3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami
3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami
3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami
 
Teks Eksplanasi Gempa Bumi
Teks Eksplanasi Gempa BumiTeks Eksplanasi Gempa Bumi
Teks Eksplanasi Gempa Bumi
 

Mais de lucyous maji

SPLTV (Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel)
SPLTV (Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel)SPLTV (Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel)
SPLTV (Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel)
lucyous maji
 
Asmaul husna : Al-Hakim, Al-Wakil, Al-Mukmin, Al-Adl, Al-Akhir
Asmaul husna : Al-Hakim, Al-Wakil, Al-Mukmin, Al-Adl, Al-AkhirAsmaul husna : Al-Hakim, Al-Wakil, Al-Mukmin, Al-Adl, Al-Akhir
Asmaul husna : Al-Hakim, Al-Wakil, Al-Mukmin, Al-Adl, Al-Akhir
lucyous maji
 
Agama beriman kepada kitab-kitab allah (jadi)
Agama   beriman kepada kitab-kitab allah (jadi)Agama   beriman kepada kitab-kitab allah (jadi)
Agama beriman kepada kitab-kitab allah (jadi)
lucyous maji
 
Tik sistem operasi komputer (2)
Tik   sistem operasi komputer (2)Tik   sistem operasi komputer (2)
Tik sistem operasi komputer (2)
lucyous maji
 
Tik perkembangan teknologi (2)
Tik   perkembangan teknologi (2)Tik   perkembangan teknologi (2)
Tik perkembangan teknologi (2)
lucyous maji
 
Sistematika surat dinas full version
Sistematika surat dinas full versionSistematika surat dinas full version
Sistematika surat dinas full version
lucyous maji
 

Mais de lucyous maji (19)

SPLTV (Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel)
SPLTV (Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel)SPLTV (Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel)
SPLTV (Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel)
 
Kandungan surat Al Hujurat 10,12, Al Anfal 72
Kandungan surat Al Hujurat 10,12, Al Anfal 72Kandungan surat Al Hujurat 10,12, Al Anfal 72
Kandungan surat Al Hujurat 10,12, Al Anfal 72
 
Asmaul husna : Al-Hakim, Al-Wakil, Al-Mukmin, Al-Adl, Al-Akhir
Asmaul husna : Al-Hakim, Al-Wakil, Al-Mukmin, Al-Adl, Al-AkhirAsmaul husna : Al-Hakim, Al-Wakil, Al-Mukmin, Al-Adl, Al-Akhir
Asmaul husna : Al-Hakim, Al-Wakil, Al-Mukmin, Al-Adl, Al-Akhir
 
Harus liat ini : TARI REMO
Harus liat ini : TARI REMOHarus liat ini : TARI REMO
Harus liat ini : TARI REMO
 
PROSES HINDUISME DAN BUDDHAISME DI INDO
PROSES HINDUISME DAN BUDDHAISME DI INDOPROSES HINDUISME DAN BUDDHAISME DI INDO
PROSES HINDUISME DAN BUDDHAISME DI INDO
 
Software dan Pembagiannya
Software dan PembagiannyaSoftware dan Pembagiannya
Software dan Pembagiannya
 
Written informal invitation
Written informal invitationWritten informal invitation
Written informal invitation
 
Functional skill : Instruction
Functional skill : InstructionFunctional skill : Instruction
Functional skill : Instruction
 
Dampak Negatif Pergaulan Bebas dan Tindakan yang Mendekati Zina
Dampak Negatif Pergaulan Bebas dan Tindakan yang Mendekati ZinaDampak Negatif Pergaulan Bebas dan Tindakan yang Mendekati Zina
Dampak Negatif Pergaulan Bebas dan Tindakan yang Mendekati Zina
 
Bhs. jawa - pandhawa
Bhs. jawa - pandhawaBhs. jawa - pandhawa
Bhs. jawa - pandhawa
 
Bhs. indonesia - surat pembaca
Bhs. indonesia - surat pembacaBhs. indonesia - surat pembaca
Bhs. indonesia - surat pembaca
 
Agama beriman kepada kitab-kitab allah (jadi)
Agama   beriman kepada kitab-kitab allah (jadi)Agama   beriman kepada kitab-kitab allah (jadi)
Agama beriman kepada kitab-kitab allah (jadi)
 
Tik sistem operasi komputer (2)
Tik   sistem operasi komputer (2)Tik   sistem operasi komputer (2)
Tik sistem operasi komputer (2)
 
Tik perkembangan teknologi (2)
Tik   perkembangan teknologi (2)Tik   perkembangan teknologi (2)
Tik perkembangan teknologi (2)
 
Bhs. inggris how to make the doughnut
Bhs. inggris   how to make the doughnutBhs. inggris   how to make the doughnut
Bhs. inggris how to make the doughnut
 
Agama tanggung jawab (jadi)
Agama   tanggung jawab (jadi)Agama   tanggung jawab (jadi)
Agama tanggung jawab (jadi)
 
Bhs. Indonesia - Macam-macam alur
Bhs. Indonesia - Macam-macam alurBhs. Indonesia - Macam-macam alur
Bhs. Indonesia - Macam-macam alur
 
Sistematika surat dinas full version
Sistematika surat dinas full versionSistematika surat dinas full version
Sistematika surat dinas full version
 
Cara membuat slogan
Cara membuat sloganCara membuat slogan
Cara membuat slogan
 

Fisika - tsunami

  • 1. TSUNAMI By : • Angelicha Putri Ayu S (04/8.6) • Fauziyah Ariesta Putri (10/8.6) • Hafara Firdausi (11/8.6) • Indira Kusuma Wardhani (13/8.6)
  • 2. Asal Usul Istilah “Tsunami” Istilah “Tsunami” berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti "pelabuhan", dan nami berarti "gelombang", jadi Tsunami adalah "gelombang pelabuhan". Istilah ini pertama kali muncul di kalangan nelayan Jepang. Karena pada saat berada di tengah laut, panjang gelombang tsunami sangat rendah sehingga para nelayan tidak merasakan adanya gelombang ini. Namun setibanya di pelabuhan, mereka mendapati wilayah di sekitar pelabuhan tersebut rusak parah. Itulah sebabnya mereka menyimpulkan bahwa gelombang tsunami hanya timbul di wilayah sekitar pelabuhan, bukandi tengah lautan yang dalam.
  • 3. Tsunami juga selalu dianggap sebagai gelombang air pasang, karena tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang bergerak ke daratan. Namun sebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pasang surut air laut. Untuk menghindari pemahaman yang salah, Ahli oseanografi menggunakan istilah ”Gelombang Laut Seismik (Seismic Sea Wave)” untuk menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat.
  • 4. Pengertian Tsunami Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang disebabkan oleh macam-macam gangguan di dasar samudra. Gelombang Tsunami bergerak sangat cepat dengan ketinggian yang rendah di tengah lautan yang dalam sehingga tidak kelihatan ketika masih berada jauh, Namun begitu mencapai tepi (wilayah dangkal), gelombang ini bergerak melambat tetapi juga semakin tinggi.
  • 5. Tsunami di Indonesia Berdasarkan Katalog gempa (1629-2002) di Indonesia pernah terjadi Tsunami sebanyak 109 kali, yakni 1 kali akibat tanah longsor (landslide), 9 kali akibat gunung berapi (vulkanik) dan 98 kali akibat gempa bumi tektonik.
  • 6. Megatsunami Megatsunami adalah tsunami dengan ketinggian lebih dari 100 meter. Menurut para ahli geologi, megatsunami disebabkan oleh tanah longsor yang sangat besar seperti runtuhnya sebuah pulau, letusan gunung berapi seperti letusan Gunung Krakatau, atau tumbukan sebuah meteor besar, tetapi tidak disebabkan oleh gempa bumi kecuali jika menghasilkan tanah longsor. Megatsunami dapat naik hingga ratusan meter, dengan kecepatan 890 kilometer per jam, dan dapat menerjang daratan sejauh 20 km. Di tengah lautan dalam, megatsunami hampir tidak dapat dirasakan. Permukaan laut hanya naik vertikal sekitar satu meter, dengan wilayah yang sangat luas hingga ratusan kilometer. Saat tsunami mencapai laut dangkal, gelombangnya hanya terlihat sekitar 30 cm. Namun, ketika mencapai daratan, gelombang tsunami meninggi secara drastis.
  • 7. Megatsunami dalam sejarah – Tahun 1792, Letusan gunung Aso di Jepang membuat bagian gunungnya jatuh ke laut, menyebabkan tsunami setinggi 100 meter. – Tahun 1958, Longsor besar menyebabkan tsunami setinggi 524 meter di teluk Lituya. – Tahun 1963, Longsor diatas bendungan Vajont menyebabkan tsunami setinggi 250 meter dan membunuh sekitar 2000 orang. – Tahun 1980, Letusan gunung St. Helens di Amerika Serikat menyebabkan longsor dan membuat Tsunami setinggi 260 meter.
  • 8. Megatsunami prasejarah – 65 juta tahun yang lalu, Saat tumbukan meteorit yang membentuk kawah Chicxulub, menyebabkan tsunami setinggi 3 kilometer. – 35 juta tahun yang lalu, Tumbukan meteorit di teluk Chesepeake menyebabkan megatsunami yang berulang- ulang. – Selain itu juga terjadi di sekitar British Columbia, gunung Etna di Sisilia, di laut Norwegia, di kepulauan Réunion, di sebelah timur Madagascar, dan di kepulauan Hawaii.
  • 9. Potensi ancaman megatsunami – Tenggelamnya suatu pulau yang terkena imbas tsunami – Korban jiwa yang sangat besar – Kerugian harta benda yang besar – Punahnya kehidupan
  • 10. Kecepatan Tsunami Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per jam di lautan dalam dan dapat melanda daratan dengan ketinggian gelombang mencapai 30 m lebih. Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 1,5-4,5 skala Imamura, dengan tinggi gelombang maksimum yang mencapai pantai berkisar antara 4 - 24 meter dan jangkauan gelombang ke daratan berkisar antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai.
  • 12. Tanda-Tanda Terjadinya Tsunami • Air laut yang surut secara tiba-tiba • Bau asin yang sangat menyengat • Dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang sangat keras • Batas horizon antara lautan dan langit tidak terlihat jelas (seperti terlihat mendung) • Merasakan terjadinya gempa • Biasanya akan muncul gelembung-gelembung gas pada permukaan air dan membuat pantai terlihat seperti mendidih
  • 13. Tsunami terjadi jika : • Gempa bumi dengan pusat gempa berada di dasar laut berkekuatan gempa > 7.0 SR • Kedalaman gempa kurang dari 60 - 70 km • Terjadi deformasi vertikal dasar laut • Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter. • Jenis patahannya turun (normal fault) atau patahan naik (thrush fault)
  • 15. Gempa bumi (Tektonik) Gempa bumi Tektonik disebabkan karena adanya pergeseran lempeng bumi. Gempa bumi ini dapat menimbulkan gelombang yang cukup besar (Tsunami), tergantung dari kekuatan gempa dan besarnya area patahan yang terjadi. Jenis patahan yang menimbulkan tsunami adalah Patahan turun (Normal fault) dan Patahan naik (Thrush fault). Tsunami dapat terbentuk manakala lantai samudera berubah bentuk secara vertikal dan memindahkan air yang berada di atasnya. Kejadian ini biasa terjadi di daerah pertemuan lempeng yang disebut subduksi. Gempa bumi di daerah subduksi ini sangat efektif untuk menghasilkan gelombang tsunami dimana Lempeng Samudera slip di bawah Lempeng Kontinen. Proses ini disebut juga dengan subduksi.
  • 16.
  • 17. Gunung Berapi (Vulkanik) Tsunami juga disebabkan oleh Gunung Berapi aktif yang berada di dasar laut. Ketika Gunung Berapi meletus, letusan vulkaniknya yang cukup besar membuat kolom air naik dan menimbulkan tsunami. Gelombang tsunami tersebut terbentuk akibat perpindahan massa air yang bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mencapai keseimbangan dan bergerak di lautan. Besar kecilnya tsunami yang terjadi, tergantung dari besar kecilnya letusan gunung api tersebut. Di Indonesia, yang paling terkenal adalah letusan Gunung Krakatau (1883)
  • 18. Tanah Longsor Land Slide/ Tanah longsor dengan volume tanah yang jatuh cukup besar dan terjadi di dasar Samudera, dapat mengakibatkan timbulnya tsunami. Biasanya tsunami yang terjadi tidak terlalu besar. Proses terjadinya : Awalnya, hanya terjadi gempa horizontal di dasar laut dengan energi gempa yang besar. Kemudian hal ini dapat meruntuhkan tebing/bukit di laut, yang dengan sendirinya gerakan dari runtuhan adalah tegak lurus dengan permukaan laut. Sehingga keadaan bukit/tebing laut sudah labil, maka gaya gravitasi dan arus laut sudah bisa menimbulkan tanah longsor dan akhirnya terjadi tsunami. Hal ini pernah terjadi di Larantuka tahun 1976 dan di Padang tahun 1980.
  • 19. Benda Langit Tsunami tidak hanya disebabkan oleh semua hal yang berasal dari dalam laut, namun ada juga penyebab yang berasal dari atas atau luar laut. Penyebab yang berasal dari atas umumnya berupa hempasan meteor atau benda langit yang jatuh dan masuk ke laut dengan tingkat benturan yang keras sehingga menimbulkan gelombang besar. Walaupun ukuran meteornya kecil, jika kecepatannya tinggi bisa menimbulkan benturan yang kuat sehingga terjadi gelombang yang sangat besar atau Tsunami. Namun tsunami yang disebabkan oleh meteor maupun benda langit yang lain, sangat jarang sekali terjadi.
  • 20.
  • 21. Cara Mengurangi Efek Tsunami Beberapa negara yang sering dilanda tsunami seperti Jepang, membangun Tsunami Wall yaitu bangunan tembok setinggi 4.5 meter untuk menahan laju gelombang tsunami pada saat gelombang tersebut mendekati daerah pantai. Cara lain adalah membangun pintu-pintu banjir atau parit yang cukup besar dan lebar yang berfungsi membelokkan air yang datang akibat tsunami. Cara alamiah adalah menanam pohon bakau (mangrove) di sekitar garis pantai yang terbukti mampu menahan laju tsunami seperti kasus di pemukiman Naluvedapathy di daerah India Tamil yang mengalami kerusakan tidak begitu parah akibat tsunami tahun 2004 yang terjadi di Sumatera Utara – Aceh (kepulauan Andaman). Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan apabila tanda-tanda tsunami dapat kita lihat sehingga besar kemungkinan daerah kita terkena tsunami? Yang penting dalam melakukan tindakan penyelamatan adalah tetap tenang dan tidak panik sehingga memungkinkan kita untuk tetap berfikir rasional. Setelah itu carilah daerah yang tinggi dimana gelombang tsunami tidak akan mampu menjangkau daerah tersebut seperti daerah perbukitan.
  • 22. Hubungan antara Tsunami dengan Fisika Peristiwa Gelombang Tsunami bisa dijelaskan menggunakan Fisika yaitu penjalaran gelombang secara transversal atau Tegak lurus dengan arah rambatannya. Ketinggian gelombang tsunami sangat dipengaruhi oleh panjang gelombang. Sebuah tsunami memiliki panjang gelombang ratusan km, berperilaku sebagai gelombang air-dangkal yaitu sebuah gelombang ketika perbandingan kedalaman air dengan panjang gelombangnya, lebih kecil dari 0,05. Rumus kecepatan gelombang air-dangkal adalah : v =√(g.d) • g (Percepatan gravitasi) • d (Kedalaman air) • v (Kecepatan gelombang air-dangkal)
  • 23. Namun, energi yang dikandung gelombang tidaklah berkurang banyak. Ini sesuai hubungan laju energi yang hilang (energi loss rate) yaitu “gelombang berjalan berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya”, dengan kata lain “semakin besar panjang gelombangnya maka semakin sedikit energi yang hilang”, sehingga energi yang dikandung tsunami bisa dianggap konstan. Karena energinya konstan, berkurangnya kecepatan akan membuat ketinggian gelombang (amplitudo) bertambah. Ilmuwan mencatat dengan kecepatan 1.000 km/jam menuju pantai, tinggi gelombang bisa mengalami kenaikan sampai 30 meter. Teori lain juga menjelaskan bahwa semakin dangkal lautnya, maka gelombang akan melambat dan meninggi. Hal ini dikarenakan bagian depan gelombang melambat dan terdorong oleh bagian belakang gelombang sehingga meninggi.
  • 24.
  • 25. Terima Kasih atas Perhatiannya Teman – Teman  Wassalamu’alaikum Wr.Wb