1. 1
KEHIDUPAN SEHAT DAN SEJAHTERA
PENGELOLAAN BANK SAMPAH UNTUK MENJAGA
KELESTARIAN LINGKUNGAN DI DESA DADAGAN, KECAMATAN
KEBAKKRAMAT, KABUPATEN KARANGANYAR
Disusun oleh :
Alifia Ma’rifatul Putri Kibsia
Anis Fatimah
Aura Nurtsalsabila
Muhammad Farros Haura
Nova Puspitasari
Yunita Eka Nurlaela
SMA NEGERI KEBAKKRAMAT
2022
2. 2
PENGELOLAAN BANK SAMPAH UNTUK MENJAGA
KELESTARIAN LINGKUNGAN DI DESA DADAGAN, KECAMATAN
KEBAKKRAMAT, KABUPATEN KARANGANYAR
Penulis Satu 1)
: Fasyabilla Nur Yudiantika, Penulis Dua2)
: Alifia Ma’rifatul Putri Kibsia,
Penulis Tiga3)
: Aura Nurtsalsabila
SMA Negeri Kebakkramat
Jl. Nangsri Kebakkramat, Karanganyar, 57762 Telp/Fax. (0271) 654881
Provinsi Jawa Tengah
Email : fasya0205@gmail.com
ABSTRAK
Menurut Pasal 1 ayat (1) UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Sampah, pengertian sampah adalah sebagai berikut: “Sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat”.
Kurangnya sarana tempat membuang sampah di Desa Dadagan Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Karaganyar menyebabkan masyarakat kesulitan
dalam mengelola sampah sehingga mereka lebih cenderung membuang
sampah di sungai jika dibiarkan akan menimbulkan berbagai permasalahan,
sehingga perlu adanya pengelolaan efektif dan tepat sasaran yaitu Bank
Sampah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui peran masyarakat
dalam mengelola sampah rumah tangga, (2) Mengetahui sistem pengelolaan
bank sampah di Desa Dadagan, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten
Karanganyar, (3) Mengetahui cara menjaga kelestarian lingkungan melalui
bank sampah. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan
In-depth interview. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa Bank Sampah
memiliki peran positif dalam mengurangi produk sampah Pengolahan yang
terdapat di Bank Sampah yaitu pengelolaan barang bekas dan hasil sampah
tersebut di daur ulang menjadi produk yang dapat dijual dan memiliki nilai
ekonomi.
3. 3
Kata Kunci : Sampah, Pengelolaan Sampah, Bank Sampah Desa Dadagan
Pendahuluan
Penumpukan sampah rumah tangga menjadi permasalahan yang
cukup genting di Indonesia. Sampah-sampah yang tidak dibuang dan
diolah dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Perlu
perhatian yang sangat tinggi dalam pengelolaan sampah di sekitar kita.
Sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik menjadi masalah utama
bagi kelestarian lingkungan seperti menimbulkan penyakit, menjadi
sarang hewan kotor, mencemari sungai, dan menghambat proses
masuknya air tanah.
Sampah rumah tangga menurut UU Nomor 18 Tahun 2008
merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di dalam
rumah tangga. Adapun jenis sampah yang dihasilkan dari kegiatan
sehari-hari didalam rumah tangga menurut Damanhuri (2004), berupa
sisa makanan, plastik, kertas, karton atau kardus, kain, kayu, kaca, daun,
dan logam. Sampah rumah tangga perlu pengelolaan yang baik agar tidak
menimbulkan permasalahan lingkungan. Sedangkan dalam Peraturan
Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dijelaskan bahwa
sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan
sehari-hari di dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik. Sampah sejenis sampah rumah tangga antara lain sampah rumah
tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan
khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan atau fasilitas lainnya (Saputro
et al.,2015).
Pemerintah memiliki keterbatasan dalam upaya pengelolaan sampah
jika tidak didukung dengan partisipasi masyarakat sekitar. Upaya
pengelolaan sampah dengan baik dan optimal harus direalisasikan demi
meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik dan
meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan pendirian bank sampah. Selain untuk
4. 4
mengurangi masalah yang timbul karena penumpukan sampah, juga dapat
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat seperti ditukarkan dengan
bahan-bahan pokok dan perlengkapan sehari-hari (Linda, 2016). Dalam
menanggulangi dampak yang ditimbulkan karena penumpukan sampah
rumah tangga, para masyarakat berinisiatif untuk membuat program bank
sampah. Dalam program ini terdiri dari penyuluhan, edukasi, pelatihan
dan pelaksanaan.
Upaya masyarakat dalam mengatasi sistem pengelolaan sampah
masih tergolong minim. Mereka lebih terfokus untuk menciptakan
lingkungan yang bebas dari tumpukan sampah tanpa mengurangi jumlah
timbulan sampah. Banyak masyarakat di daerah Kecamatan Kebakkramat
khususnya di Desa Dadagan bersifat acuh tak acuh dan egois terhadap
lingkungan.. Mereka seringkali membuang sampah sembarangan, bahkan
sudah menjadi kebiasaan untuk menumpuk sampah. Kurangnya sarana
tempat membuang sampah menyebabkan masyarakat kesulitan dalam
mengelola sampah sehingga mereka lebih cenderung membuang sampah
di sungai. Hal tersebut menjadi salah satu faktor pencemaran lingkungan
yang dapat mengganggu kesehatan. Kurangnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya melakukan pengelolaan sampah berbasis 3R, maka
diperlukan suatu karya tulis ilmiah untuk mengurangi penumpukan
sampah rumah tangga dengan penerapan bank sampah di Desa Dadagan,
Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karangnyar.
5. 5
Metode
Metode memiliki dua pengertian, yaitu ilmu mengenai metode dan
proses yang dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian. Pengertian
pertama berkaitan dengan etimologi, asal-usul kata,sedangkan pengertian
kedua dikaitkan dengan keseluruhan ‘cara’, seperti: teori, metode, dan
teknik, termasuk cara-cara penyajian, bahkan juga penggunaan bahasanya.
Metodologi dengan demikian adalah pemahaman mengenai metode,
bukan cara kerjanya, bukan metode itu sendiri. Dengan kalimat lain
metodologi bukanlah seperangkat metode seperti penggunaan beberapa
teori yang biasa dilakukan dalam suatu penelitian. Dengan singkat,
metodologi bukan mode. Metodologi adalah prosedur ilmiah, di dalamnya
termasuk pembentukan konsep proposisi model hipotesis dan teori,
termasuk metode itu sendiri. Penggunaan metode penelitian sangat
penting supaya dalam penelitian kita dapat memperoleh data sesuai
dengan yang kita inginkan. Metode yang diambil dalam penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dalam penelitian deskriptif yaitu penelitian
yang dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin secara
aktual dan akurat mengenai keadaan atau fenomena yang diteliti.
Deskriptif lebih banyak berkaitan dengan kata-kata, bukan angka-angka,
benda-benda budaya apa saja yang sudah diterjemahkan ke dalam bentuk
bahasa, baik secara lisan maupun tulisan (Nyomn Kutha Ratna :2010)
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif
kualitatif, dengan penyajian data berupa hasil observasi dengan cara
deskripsi kata-kata dan penyajian yang bukan angka statistik.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2022, bertempat di
Desa Dadagan, Kelurahan Pulosari, Kabupaten Karanganyar.
6. 6
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau keseluruhan
unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang
sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh Desa
Dadagan Kelurahan Pulosari Kabupaten Karanganyar.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti,
dipandang sebagai suatu dugaan terhadap populasi, namun bukan
populasi itu sendiri. Teknik yang digunakan untuk memperoleh sampel
yaitu teknik Purposif Sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja
sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Karena itu, peneliti,
menetapkan bahwa sampel yang akan dipilih haruslah petugas bank
sampah dan masyarakat Desa Dadagan Kelurahan Pulosari Kecamatan
Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.
D. Metode Penelitian Data
Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Studi Pustaka (Literatur)
Literatur yang digunakan meliputi jurnal, laporan-laporan, serta
artikel yang berkaitan dengan bank sampah, pencemaran air tanah, dan
solusi pencemaran air tanah. Informasi yang didapatkan dari internet.
2. Penelusuran Data dan Informasi Melalui Internet
Penelusuran data dan informasi melalui internet digunakan untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai bank sampah, pencemaran air tanah,
dan solusi pencemaran air tanah.
3. Observasi
Observasi dilakukan di Desa Dadagan Kecamatan Kebakkramat
Kabupaten Karanganyar, untuk mengetahui bagaimana sistem
pengelolaan sampah berupa bank sampah. Observasi juga dilakukan
7. 7
untuk menguji keefektifan bank sampah dalam mengurangi pencemaran
air tanah.
4. In-depth interview
Peneliti akan melakukan wawancara tatap muka secara mendalam
kepada petugas bank sampah dan masyarakat di Desa Dadagan
Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar
E. Analisis Data
Data yang diperoleh baik berupa kajian pustaka meliputi jurnal,
laporan-laporan, artikel, maupun informasi melalui internet serta
menarasikan jawaban-jawaban dari penelitian yang diperoleh dari hasil
in-depth interview yang dilakukan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian. Analisis ini
dilakukan dengan mencari keterkaitan dari data tersebut sesuai dengan
materi yang dikaji.
8. 8
Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji dan analisis data dari penelitian yang dikaji
dapat dipaparkan beberapa foto dokumentasi penelitian sebagai berikut.
Gambar 1.1 Pengumpulan Sampah
(Sumber: dokumentasi pribadi)
Gambar 1.2 Pemilahan Sampah
(Sumber: dokumentasi pribadi)
Gambar 1.3 Limbah Cair
(Sumber: dokumentasi pribadi)
Gambar 1.4 Produk Daur Ulang
(Sumber: dokumentasi pribadi)
2. Pembahasan
Peran Masyarakat dalam Mengelola Sampah Rumah Tangga
Masyarakat ikut berperan dan ikut serta dalam pengelolaan sampah
rumah tangga seperti mendirikan bank sampah untuk meminimalisir
sampah rumah tangga dengan pola 3R, ada juga seperti diadakan kerja
bakti dalam lingkup masyarakat. Kesadaran akan lingkungan yang bersih
9. 9
perlu diterapkan supaya lebih terjaganya kelestarian dan kesehatan
lingkungan.
Sistem Pengelolaan Bank Sampah di Desa Dadagan, Kecamatan
Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.
Pengelolaan yang terdapat di Bank Sampah yaitu pengelolaan
barang bekas dan hasil sampah tersebut di daur ulang menjadi produk
yang dapat dijual dan memiliki nilai ekonomi. Pengolahan daur ulang
Bank Sampah dilakukan oleh pihak dari Bank Sampah tersebut dan dijual
secara langsung oleh pembuat produk daur ulang sendiri. Produk-produk
hasil pengolahan daur ulang dapat dilihat pada gambar 1.4.
Di dalam lingkungan Bank Sampah juga memiliki ruangan yang
digunakan sebagai tempat pembelajaran terkait Bank Sampah,
pengelolaan sampah, dan studi banding bagi masyarakat, pemerintah, dan
swasta dalam mempelajari tentang sampah.
Bank Sampah juga memiliki gudang penyimpanan untuk limbah cair
dan sampah, jadi yang dimaksudkan di sini Bank Sampah juga menerima
limbah cair untuk di tabungkan nasabah. Akan tetapi tidak semua jenis
limbah cair dapat dijual di Bank Sampah tersebut. Adapun jenis limbah
cair yang dapat ditabung di Bank Sampah terdapat pada gambar 1.4.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap salah satu pemilik Bank
Sampah yaitu tentang tahapan yang dilakukan Bank Sampah untuk
peningkatan dalam konteks jumlah nasabah Bank Sampah melakukan
sosialisasi. Sosialisasi yang dilakukan Bank Sampah yaitu:
1. Edukasi Sampah
Memberikan pemahaman terhadap masyarakat ataupun tamu yang
ingin belajar tentang sampah. Sampah mana yang dapat memberikan nilai
ekonomi dan bagaimana sampah yang tidak memberikan nilai ekonomi.
2. Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah disini dimaksudkan dengan memanfaatkan
kembali sampah-sampah yang dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang
memiliki nilai ekonomi.
10. 10
3. Sistem Bank Sampah
Memberikan pembelajaran terhadap masyarakat atau swasta cara dan
tahapan yang harus dilakukkan ketika mereka ingin mendirikan Bank
Sampah di lingkungan mereka.
Cara Menjaga Kelestarian Lingkungan melalui Bank Sampah
Diadakannya bank sampah diharapkan masing-masing warga sadar
betapa pengaruhnya sampah bagi kelestarian lingkungan. Dengan bank
sampah masyarakat akan lebih tertib dan bijak dalam memperlakukan
sampah. Yang awalnya membuang sampah di tepi sungai, di pinggir jalan,
sekarang warga dapat membuang sampah di bank sampah yang
menerapkan sistem 3R sehingga lingkungan tidak akan tercemar oleh
sampah.
11. 11
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Masyarakat ikut berperan dan ikut serta dalam pengelolaan sampah
rumah tangga seperti mendirikan bank sampah untuk meminimalisir
sampah rumah tangga dengan pola 3R, ada juga seperti diadakan
kerja bakti dalam lingkup masyarakat. Kesadaran akan lingkungan
yang bersih perlu diterapkan supaya lebih terjaganya kelestarian dan
kesehatan lingkungan.
2. Pengolahan yang terdapat di Bank Sampah yaitu pengelolaan barang
bekas dan hasil sampah tersebut di daur ulang menjadi produk yang
dapat dijual dan memiliki nilai ekonomi. Pengolahan daur ulang Bank
Sampah dilakukan oleh pihak dari Bank Sampah tersebut dan dijual
secara langsung oleh pembuat produk daur ulang sendiri.
3. Diadakannya bank sampah diharapkan masing-masing warga sadar
betapa pengaruhnya sampah bagi kelestarian lingkungan. Dengan
bank sampah masyarakat akan lebih tertib dan bijak dalam
memperlakukan sampah. Yang awalnya membuang sampah di tepi
sungai, di pinggir jalan, sekarang warga dapat membuang sampah di
bank sampah yang menerapkan sistem 3R sehingga lingkungan tidak
akan tercemar oleh sampah.
B. Saran
1. Peneliti diharapkan mampu mensosialisasikan bank sampah kepada
masyarakat di Kecamatan Kebakkramat, sehingga dapat mengurangi
pencemaran lingkungan di daerah tersebut.
2. Kepada seluruh masyarakat hendaknya mendukung sistem bank
sampah tersebut dalam melestarikan lingkungan dengan ikut serta
menjadi nasabah sampah.
3. Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan baik secara
moral maupun material dalam mendukung pengimplementasian bank
sampah dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
12. 12
Ucapan Terima Kasih
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul Pengelolaan Bank
Sampah untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan di Desa Dadagan,
Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Karya tulis ilmiah ini
telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan dukungan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan karya tulis ini. Untuk itu kami
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Bagus Nugroho, M.Pd yang telah memberikan dukungan dan
pengawasan terhadap penulis sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.
2. Ibu EVC. Bekti Rochayati, S.Pd, M.Pd sebagai pembimbing sekaligus
guru bahasa indonesia di SMAN Kebakkramat yang selalu mendampingi
dan membina dalam hal penulisan ini mulai dari awal penulisan sampai
terwujudnya karya tulis ini.
3. Seluruh Bapak Ibu Guru dan Staff SMAN Kebakkramat yang telah
memberikan dukungan dan saran sebagai wawasan tambahan penulis.
4. Teman-teman sekolah yang membantu penulis baik moral maupun
material sehingga berhasil menyelesaikan karya tulis ini.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Kami
berharap mendapat kritik dan saran sehingga mampu menghasilkan karya
tulis yang lebih baik. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, sehingga cita-cita pendidikan
nasional dapat terwujud.
13. 13
Kontribusi Penulis
Penulis Satu melakukan survei tempat mengenai hal yang dibahas
pada karya tulis ilmiah; Penulis Dua melakukan pengujian keefektifan
bank sampah; Penulis Tiga melakukan penyelesaian naskah; Guru
Pembimbing melakukan arahan riset dalam karya tulis ilmiah.
14. 14
Daftar Pustaka
Asteria, D., & Heruman, H. (2016). Bank Sampah Sebagai Alternatif Strategi
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Tasikmalaya. Jurnal
Manusia Dan Lingkungan, 23(1), 139.
Bachtiar, H., Hanafi, I., & Rozikin, M. (2015). Pengembangan Bank Sampah
Sebagai Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah
( Studi Pada Koperasi Bank Sampah Malang ). Jurnal Administrasi
Publik, 3(1), 130.
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2006, Kumpulan Panduan
Teknis Pengelolaan Air Tanah, Jakarta.
Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
Robert j, Kodoati. 2002. Pengelolaan Sumber Daya Air Dalam Otonomi
Daerah. Yogjakarta: Penerbit Andi
Saputro, Y. E., Kismartini, & Syafrudin. (2015). Pengelolaan Sampah
Berbasis Masyarakat Melalui Bank Sampah. Indonesian Journal of
Conservation, 04(1), 84.
Soetrisno S., 1997, Pengelolaan Air Tanah di Indonesia, Buletin Lingkungan
Pertambangan Vol. 1 & 2 , Departemen Pertambangan dan Energi,
Jakarta.
UU RI No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
UU RI No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.
UU RI No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.