Dokumen tersebut membahas tentang panduan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi remaja usia 12-17 tahun di Kabupaten Sampang. Dokumen ini menjelaskan tentang perkembangan kasus COVID-19 di Sampang, jenis vaksin yang digunakan, alur pelayanan vaksinasi, serta panduan pelaksanaan vaksinasi pada masa PPKM Darurat."
7. 24/07/2021
5
Peraturan-peraturan ini menjadi dasar hukum dan acuan standar
prosedur pelaksanaan vaksinasi COVID-19
Permenkes No.10 Tahun
2021 tentang Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi
COVID-19 serta
Perubahannya pada PMK 18
Tahun 2021
Kepmenkes No.
HK.01.07/MENKES/4776/20
21
tentang Penetapan
Jenis Vaksin Untuk
Pelaksanaan
Vaksinasi COVID-19
9. Manufacture Platform Administration AE/SAE Efficacy Study site
Sinovac
Biotech, China
Inactivated virus
2-8oC
2 dose, 0-14 days
Intramuscular
18-59 year
Safety: good
No AE grade 3
Turkey 90.25%
Indonesia 65,3%
Brazil 50,3%
Turkey, Indonesia,
Brazil Bangladesh,
Chile
Sinopharm
Wuhan & Beijing
Institute of
Biological Products
Inactivated virus
2-8oC
2 dose, 0-14 or 0-21
days
Intramuscular
18-59 year
No SAE
AE: fatigue, fever, pain at
injection site
79%
United Arab
Emirates
China
AstraZeneca
University of Oxford
Viral vector (non
replicating)
2-8oC
2 dosis, 0-28 days
Intramuscular
> 18 year
No SAE
AE: fever, headache pain
at injection site
62 to 9% USA, UK
CanSino
Beijing Institute of
Biotechnology
Viral vector (non
replicating)
2-8oC
One dose, 0-21
days
Intramuscular
18-59 year
AE: fatigue, fever, pain
(50%). AE gr 3:
High dose 9%,
Low dose 1%
91.6%
Pakistan
Gamaleya (Sputnik)
Research Institute
Viral vector
2-8oC
2 dose, 0-21 days
Intramuscular
>18 year
AE pain at site of
injection, fever, headache 95% Russia
Novavax
Canada
Protein subunit
2-8oC
2 dosis, 0-21 days
Intramuscular
18-84 year
AE more in 2nd dose
Fatique, headache 89.3% UK
Moderna
NIAID
RNA
-20oC
2 dosis, 0-28 days
Intramuscular
18-55, 56+ year
Fever mod/high dose 40
to 67%; Low dose 54%
after 2nd dose
95% USA
Pfizer/ BioNTech /
Fosun Pharma
RNA
-70oC
2 dosis, 0-28 days
Intramuscular
18-85 year
AE: fever, fatigue,
headache after 2nd dose 95%
USA, Argentina,
Brazil
10. 7
PETUGAS
PUBLIK
MASYARAKAT
RENTAN DARI
ASPEK
GEOSPASIAL,
SOSIAL DAN
EKONOMI DAN
MASY. LAIN
SELAIN
KELOMPOK
PRIORITAS
TAHAP 1 DAN 2
TENAGA
KESEHATAN,
ASISTEN
TENAGA
KESEHATAN
DAN TENAGA
PENUNJANG DI
FASYANKES
1 2 3
LANSIA
PENTAHAPAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
(KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/4638/2021)
Vaksinasi Tahap 1 telah dilaksanakan pada periode
Januari-Februari 2021
11. Tren vaksinasi harian
Capaian tertinggi pada tanggal 16 maret yaitu sebanyak 1622 sasaran, dan berikutnya pada tanggal 26
juni 2021 sejumlah 1465 sasaran
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
28-Jan
01-Feb
04-Feb
08-Feb
11-Feb
16-Feb
19-Feb
22-Feb
25-Feb
28-Feb
03-Mar
06-Mar
09-Mar
12-Mar
16-Mar
19-Mar
23-Mar
26-Mar
30-Mar
02-Apr
06-Apr
09-Apr
12-Apr
15-Apr
19-Apr
22-Apr
26-Apr
29-Apr
03-May
06-May
10-May
17-May
20-May
24-May
27-May
31-May
04-Jun
07-Jun
10-Jun
14-Jun
17-Jun
20-Jun
23-Jun
26-Jun
29-Jun
02-Jul
05-Jul
08-Jul
11-Jul
14-Jul
17-Jul
20-Jul
23-Jul
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul
Dosis 2
Dosis 1
13. 15
26 Juli 2021 Kick Off Pemberian
Vaksinasi di SMA 1 Ketapang
sebanyak 66 siswa
14. ALUR PELAYANAN VAKSINASI
Meja 1A
Pendaftaran
Meja 1B
Pendaftaran di tempat
Meja 3
Vaksinasi
Meja 4
Pencatatan &
Observasi
sebelu
mnya
Meja 1
Screening - Vaksinasi
Meja 2
Pencatatan &
Observasi
Saat ini
Ruang Tunggu - Petugas Mobile
Penerima Sasaran yang Datang
Meja 2
Screening
pengecekan
melalui
(terdaftar/
• Melakukan
sasaran
pedulilindungi.id
belum)
• Membagikan kertas kendali
untuk diisi oleh sasaran.
• Terdiri dari petugas kesehatan minimal 2 orang
(petugas screnning dan vaksinator)
• Melakukan screening terhadap sasaran. Screening
meliputi: tanda vital dan pertanyaan screening
sesuai Juknis
• Peserta yang sudah lolos skrining dapat langsung
diberikan vaksin di meja tersebut juga.
• Petugas mengisi hasil screening dan vaksinasi
pada kertas kendali.
• Melakukan entry data
dari kertas kendali ke
dalam Pcare.
• Waktu observasi
dikurangi menjadi 15
menit
• Kartu vaksinasi yang
sudah dicetak lebih
dahulu diisi dengan
ditulis tangan
18. PENCATATAN DAN PELAPORAN
HASIL
PELAYANAN
VAKSIN DAN
LOGISTIK
Pencatatan dan pelaporan secara
elektronik menggunakan aplikasi
Primary Care (PCare)
Setiap tempat pelayanan, baik
vaksinasi program maupun VGR,
diharuskan mencatat dan
melaporkan hasil pelayanan
vaksinasi COVID-19 menggunakan
PCare
Pencatatan dan pelaporan vaksin
dan logistik pelaksanaan
vaksinasi program menggunakan
sistem monitoring logistik
elektronik yaitu SMILE (Sistem
Monitoring Imunisasi dan Logistik
secara Elektronik), sedangkan
untuk VGR menggunakan SI
Biofarma dan SMILE.
19. 26
SEMUA KELUHAN ATAU REAKSI PASCA VAKSINASI
ATAU KIPI, BAIK VAKSINASI PROGRAM MAUPUN
GOTONG ROYONG, HARUS DILAPORKAN KE
PETUGAS, PETUGAS AKAN MEMANTAU DAN
MEMERIKSA LEBIH LANJUT SERTA MELAPORKAN
SECARA BERJENJANG KE KEMENTERIAN
KESEHATAN DAN KOMNAS PP KIPI
24/07/2021
20. PELAPORAN DAN KAJIAN KIPI
(KEJADIAN IKUTAN PASCA VAKSINASI)
Pengobatan dan perawatan KIPI:
• Peserta JKN aktif, ditanggung melalui mekanisme
Jaminan Kesehatan Nasional
• Peserta JKN nonaktif dan selain peserta JKN
didanai melalui pendanaan yg bersumber pd
anggaran kemenkes, diberikan setara dengan
pelayanan kesehatan kelas III program JKN
21. TELAH DITETAPKAN 57 KABUPATEN/KOTA AGLOMERASI
DENGAN MOBILITAS PENDUDUK TINGGI SEBAGAI
PRIORITAS VAKSINASI
• Kementerian Kesehatan mengeluarkan panduan perhitungan
kebutuhan vaksin dan laju vaksinasi harian untuk dapat
mengejar target 70% sasaran vaksinasi usia ≥ 18 tahun
dapat divaksin dosis pertama sampai bulan Agustus 2021
Jenis vaksin akan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin
yang ada
• Gubernur berwenang mengalihkan alokasi kebutuhan
vaksin dari kabupaten/kota yang kelebihan alokasi vaksin
kepada kabupaten/kota yang kekurangan alokasi vaksin.
DISTRIBUSI VAKSIN
• Vaksin akan dikirimkan melalui mekanisme distribusi dari
Biofarma ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi.
• Mekanisme pengiriman vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi
ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota akan diatur oleh Pemda.
• Gubernur perlu mempersiapkan SDM dan ruang penyimpanan
vaksin yang memadai sehingga alur distribusi vaksin dari
Dinas Kesehatan Provinsi ke Dinas Kesehatan
kabupaten/kota dapat berjalan dengan optimal.
PANDUAN PELAKSANAAN VAKSINASI
COVID-19 PADA MASA
PEMBERLAKUAN PPKM DARURAT
22. 30
PANDUAN PELAKSANAAN VAKSINASI
COVID-19 PADA MASA
PEMBERLAKUKAN PPKM DARURAT
Penjadwalan
vaksinasi
• secara manual maupun
menggunakan sistem
aplikasi, terutama pada
pelayanan vaksinasi
dengan target peserta
harian di atas 500 orang
• harus diatur dengan
baik untuk mencegah
kerumunan karena
penumpukan peserta
pada jam-jam tertentu
23. 31
PANDUAN PELAKSANAAN VAKSINASI
COVID-19 PADA MASA
PEMBERLAKUKAN PPKM DARURAT
Pelaksanaan
vaksinasi
• Pelaksanaan vaksinasi harus memperhatikan protokol kesehatan.
• Alur pelayanan vaksinasi mengikuti alur pelayanan 2 meja yang
tertuang dalam KMK No HK.01.07/MENKES/4638/2021 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi COVID-1g.
• Rantai dingin vaksin harus dijaga sesuai prosedur untuk
memastikan kualitas vaksin.
• Pemerintah daerah dan TNI/POLRI dapat bekerjasama dengan
berbagai pihak seperti komunitas keagamaan/masyarakat serta
pihak swasta dalam pelaksanaan pelayanan vaksinasi guna
memperluas akses dan meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang pentingnya vaksinasi.
• Dalam pelaksanaan vaksinasi, pemerintah daerah dapat
memberikan pelayanan kepada semua target sasaran tanpa
memandang domisili atau tempat tinggal pada Kartu Tanda
Penduduk (KTP).
24. 24/07/2021
PERCEPATAN
PEMERIKSAAN DAN
PELACAKAN DALAM MASA
PPKM
• Bagi kabupaten/kota dengan hasil asesmen
situasi COVID-19 pada level 4 dan level 3
dapat menggunakan RDT-Ag sebagai
diagnosis untuk pelacakan kontak erat dan
suspek, dan dapat digunakan sebagai data
dukung dalam pengajuan klaim COVID-19.
• Jika pemeriksaan RDT-Ag negative,
pemeriksaan dilanjutkan dengan exit tes
menggunakan PCR pada hari kelima sejak
pemeriksaan pertama (entri tes) kecuali
pada daerah yang tidak ada fasilitas
pemeriksaan PCR dapat menggunakan
RDT-Ag sebagai exit tes.
• Untuk meningkatkan pelacakan kontak,
seluruh orang yang tinggal serumah dan
bekerja di ruangan yang sama dianggap
kontak erat serta wajib dilakukan
pemeriksaan (entri tes) dan karantina.
Selanjutnya kontak erat juga perlu
diidentifikasi dari orang seperjalanan, satu
kegiatan keagamaan/sosial (seperti takziah,
pengajian, kebaktian, pernikahan), riwayat
makan bersama, kontak fisik.
32
25. KESIMPULAN
1. Cabang Dinas, Dinas Pendidikan dan Kemenag segera membuat
jadwal vaksinasi sekolah untuk dikirimkan kepada pemda tembusan
Dinas Kesehatan ;
2. Semua Sekolah wajib menginformasikan kepada murid maupun wali
murid tentang jadwal pelaksanaan vaksinasi di masing-masing sekolah
3. Semua murid wajib didaftarkan sebagai sasaran vaksinasi
KESIMPULAN