SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
Baixar para ler offline
Perumpamaan Yesus
Ayah dan Anak-anak yang Hilang
“Ada seorang mempunyai dua
anak laki-laki. Kata yang bungsu
kepada ayahnya: Bapa,
berikanlah kepadaku bagian
harta milik kita yang menjadi
hakku. Lalu ayahnya membagi-
bagikan harta kekayaan itu di
antara mereka. Beberapa hari
kemudian anak bungsu itu
menjual seluruh bagiannya itu
lalu pergi ke negeri yang jauh.”
(Lukas 15:11-13)
Permintaan yang luar biasa dari si anak bungsu ini mengejutkan dan
menjadi skandal bagi orang-orang yang pertama kali mendengar kisah
ini. Anak itu meminta bagian dari warisan yang biasanya akan diterima
pada waktu kematian ayahnya, sedangkan ayahnya masih hidup dan
sehat. Dengan melakukan ini, pada dasarnya dia memutuskan hubungan
dengan ayahnya. Kemungkinan para pendengar berekspektansi kata-
kata Yesus yang berikutnya adalah mengisahkan bagaimana si ayah
meledak dalam kemarahan dan memberi disiplin anaknya.
Sebaliknya, sang ayah mengalah dan membagi properti di antara kedua
anaknya. Anak yang lebih mudah ingin menjual warisannya untuk
mendapat uang tunai, dan dengan melakukan ini, ia tidak menunjukkan
kepedulian terhadap masa depan ayahnya dan merampas hasil tanah
yang merupakan haknya di masa tuanya.
Kakaknya, yang juga menerima bagiannya dari warisan pada saat itu,
menerima kepemilikan lahan yang tersisa tetapi tidakmengendalikannya.
Sebagaimana cerita berlanjut, menjadi jelas bahwa sang ayah
masih sebagai kepala rumah tangga dan perternakan.
Ketidak beruntungan anak yang lebih muda
Anak bungsu itu menjual seluruh
bagiannya itu lalu pergi ke negeri
yang jauh. Di sana ia memboroskan
harta miliknya itu dengan hidup
berfoya-foya. Setelah dihabiskannya
semuanya, timbullah bencana
kelaparan di dalam negeri itu dan
iapun mulai melarat. (Lukas 15:13-14)
Setelah meninggalkan rumah ayahnya, anak yang lebih muda itu
menjalankan hidup yang dapat digambarkan sebagai liar dan tidak
teratur, mengakibatkan habisnya segala yang dimilikinya. Setelah
dihabiskannya hartanya, terjadilah kelaparan. Pada saat seperti ini,
tidak banyak lowongan pekerjaan yang ada.
Lalu ia pergi bekerja pada seorang penduduk di situ, yang menyuruh dia
ke ladang menjaga babinya. Ia begitu lapar sehingga ingin mengisi
perutnya dengan makanan babi-babi itu. Walaupun ia begitu lapar, tidak
seorang pun memberi makanan kepadanya. (Lukas 15:15-16)
Para pendengar yang pertama paham seberapa dalamnya anak muda
Yesus kemudian mengisahkan apa yang terjadi terhadap anak yang
lebih muda:
itu telah terpuruk dari pekerjaannya memberi makan babi. Babi
dianggap haram menurut hukum, dan kemudian tulisan-tulisan
Yahudi menyatakan bahwa barang siapa memelihara babi mendapat
kutukan. Yang lebih parah lagi, ia kelaparan dan iri akan makanan
babi. Pada titik inilah “dia menyadari keadaannya.”
Pulang ke rumah
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh,
ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
(Lukas 15:20)
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya:
Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang
berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di
sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi
kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa,
aku telah berdosa terhadap sorga dan
terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan
anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah
seorang upahan bapa. (Lukas 15:17-19)
Anak itu sadar dan memutuskan untuk
kembali ke ayahnya, mengaku bersalah dan
berdosa. Ingat bahwa “orang upahan”
ayahnya mempunyai cukup makanan, ia
berencana untuk meminta ayahnya untuk
memperlakukan dia sebagai pekerja. Dengan
demikian, statusnya bukan lagi sebagai anak.
Kalimat yang direncanakannya untuk disampaikan
kepada ayahnya termasuk pengakuan bersalah, “aku
telah berdosa”; mengakui telah menghancurkan
hubungannya dengan ayahnya, “aku tidak layak disebut anak ayah”;
dan saran sebagai solusi dari permasalahan, “perlakukanlah aku
sebagai buruh bayaran.”
Anak itu telah mempermalukan ayahnya di hadapan seluruh peduduk
desa. Adalah sesuatu yang adil dan tepat bagi si ayah untuk
membiarkan anak itu datang kepadanya, berjalan melalui desa
menghadapi tatapan masyarakat yang mencela. Tetapi tidak, si ayah,
dengan penuh kasih sayang, berlari mendapatinya, sesuatu yang tidak
dilakukan oleh lelaki tua yang bermartabat di depan umum. Untuk
melakukannya, ia harus menarik jubahnya dan mengekspos kakinya,
yang akan dianggap memalukan dalam budaya pada saat itu.
Tindakan pertama si ayah adalah merangkul dan mencium anaknya,
bahkan sebelum ia mendengar apa yang anaknya katakan.
Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan
terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah
itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang
terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya
dan sepatu pada kakinya. (Lukas 15:21-22)
Anak itu mulai mengutarakan apa yang telah dipersiapkannya, tetapi
ayahnya tidak membiarkan dia menyelesaikan ucapannya. Sang ayah,
ketika mendengar anaknya mengutarakan bahwa dia tidak lagi layak
disebut anak, tidak mau mendengarkannya lagi. Dia memerintahkan
pelayannya untuk memberi anaknya jubah yang paling baik,
mengenakan cincin dan sepatu. Melalui tindakan ini si ayah
menyampaikan pesan bahwa ia berdamai dengan anaknya.
Selain menyampaikan pesan kepada hamba dan masyarakat, ada
pesan yang kuat juga yang disampaikan kepada si anak. Pesan itu
adalah pengampunan. Sambutan dari ayahnya adalah perbuatan
belas kasihan yang tidak layak untuk diterima. Itu adalah
pengampunan. Tidak ada sesuatu apa pun yang dapat dilakukan oleh
si anak dapat menebus masa lalunya. Ayahnya tidak mau uang yang
sudah hilang; dia menginginkan anaknya yang hilang.
“Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita
makan dan bersukacita” (Lukas 15:23)
Menyiapkan binatang yang besar seperti itu untuk pesta menyiratkan
jika tidak seluruh penduduk maka sebagian besar penduduk diundang.
Dan sang ayah menyerukan alasannya berpesta dan bersuka ria:
“Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang
dan didapat kembali.” Maka mulailah mereka bersukaria. (Lukas 15:24)
Anak yang Lebih Tua
Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan
dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa
arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu
telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali
dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk.
(Lukas 15:25-28)
Anak yang lebih tua, setelah usai bekerja, pulang dari ladang ketika
pesta sudah dimulai. Setelah tahu untuk apa perayaan itu, dan bahwa
ayahnya telah menyambut anak yang lebih muda kembali ke rumah, ia
menjadi sangat marah. Menurut kebiasaan pada acara yang demikian
anak yang lebih tua harusnya berada di antara para tamu, sebagai
Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab
ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum
pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah
bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan
sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah
memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-
pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.”
(Lukas 15:28-30)
Mengambil resiko penghinaan dan rasa malu di mata tamunya, sang
ayah meninggalkan pesta untuk memohon agar anaknya bergabung
dalam perayaan. Tanggapan si anak sangat tidak hormat, pahit hati,
benci, marah, dan kebenaran tentang bagaimana ia menganggap
hubungannya dengan ayahnya.
Bagaimana tanggapan ayahnya?
Persis sama seperti
tanggapannya terhadap anak
lainnya yang hilang itu juga—
dalam kasih sayang, kebaikan,
dan belas kasihan. Katanya:
“Anakku, engkau selalu bersama-
sama dengan aku, dan segala
kepunyaanku adalah
kepunyaanmu.” (Lukas 15:31)
Hubungan anak yang lebih tua
dengan ayahnya, sama seperti
dengan anak yang lebih muda,
telah rusak dan sang ayah ingin
memperbaikinya. Kedua anak itu
bagian dari tanggung jawabnya menjadi tuan rumah bersama dengan
ayahnya. Tetapi sang kakak melanggar protokol dan sebaliknya
secara terbuka menolak untuk masuk rumah dan perayaan, kemudian
berdebat dengan ayahnya di depan umum.
membutuhkan perdamaian dan pemulihan dengan ayah mereka. Anak-
anak itu menerima kasih yang sama dari ayah mereka, kasih yang
diberikan dengan kerendahan hati.
Pernyataan terakhir dari sang ayah mengutarakan sukacitanya bahwa
anak yang lebih muda yang telah hilang kini ditemukan.
“Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan
menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” (Lukas
15:32)
Para pendengar dibiarkan untuk membayangkan apakah anak yang
lebih tua yang juga hilang akan ditemukan dan dipulihkan, sebab tidak
diberitahukan bagaimana tanggapan dari anak yang lebih tua itu.
Perumpamaan ini mengisahkan sesuatu yang indah tentang Allah, Bapa
kita. Ia penuh dengan belas kasihan, rakhmat, kasih sayang. Seperti
ayah dalam kisah ini, Allah Bapa membiarkan kita membuat keputusan
sendiri, tanpa mengindahkan apa keputusan itu dan ke mana keputusan
itu akan membawa kita, Dia mengasihi kita. Dia berkehendak agar
setiap dari kita yang telah menyimpang, yang telah tersesat, yang
hubungannya dengan Dia telah rusak, agar pulang ke rumah. Dia
menantikan mereka dan menyambut dengan sukacita dan pesta besar-
besaran.
Tuhan itu murah hati, penuh kasih dan belas kasihan. Dia mengasihi
setiap orang dan memanggil kita, sebagai perwakilan-Nya, untuk
melakukan seperti yang dilakukan Yesus—memperlihatkan kasih tak
bersyarat dan menanggapi dengan sukacita dan perayaan ketika apa
yang hilang ditemukan.
www.freekidstories.org
Text and art © TFI.

Mais conteúdo relacionado

Mais de FreeChildrenStories

十二基石 – 第四課(上)- 對於年幼的孩 - 聆聽天堂的聲音.pdf
十二基石 – 第四課(上)- 對於年幼的孩 - 聆聽天堂的聲音.pdf十二基石 – 第四課(上)- 對於年幼的孩 - 聆聽天堂的聲音.pdf
十二基石 – 第四課(上)- 對於年幼的孩 - 聆聽天堂的聲音.pdfFreeChildrenStories
 
十二柱石 - 第四课(上)- 对于年幼的孩子 - 聆听天国的声音.pdf
十二柱石 - 第四课(上)- 对于年幼的孩子 - 聆听天国的声音.pdf十二柱石 - 第四课(上)- 对于年幼的孩子 - 聆听天国的声音.pdf
十二柱石 - 第四课(上)- 对于年幼的孩子 - 聆听天国的声音.pdfFreeChildrenStories
 
十二柱石 - 第三课 (下)- 对于年幼的孩子 - 祷告与赞美.pdf
十二柱石 -  第三课 (下)- 对于年幼的孩子 - 祷告与赞美.pdf十二柱石 -  第三课 (下)- 对于年幼的孩子 - 祷告与赞美.pdf
十二柱石 - 第三课 (下)- 对于年幼的孩子 - 祷告与赞美.pdfFreeChildrenStories
 
十二基石 – 第三課 (下)- 對於年幼的孩 - 禱告與讚美.pdf
十二基石 – 第三課 (下)- 對於年幼的孩 - 禱告與讚美.pdf十二基石 – 第三課 (下)- 對於年幼的孩 - 禱告與讚美.pdf
十二基石 – 第三課 (下)- 對於年幼的孩 - 禱告與讚美.pdfFreeChildrenStories
 
Mukjizat Menangkap Ikan - Buku Mewarnai
Mukjizat Menangkap Ikan - Buku MewarnaiMukjizat Menangkap Ikan - Buku Mewarnai
Mukjizat Menangkap Ikan - Buku MewarnaiFreeChildrenStories
 
耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人
耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人 耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人
耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人 FreeChildrenStories
 
耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人
耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人
耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人FreeChildrenStories
 
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang BaikKisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang BaikFreeChildrenStories
 
十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf
十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf
十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdfFreeChildrenStories
 
十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf
十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf
十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdfFreeChildrenStories
 
上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子
上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子
上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子FreeChildrenStories
 
上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子
上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子
上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子FreeChildrenStories
 

Mais de FreeChildrenStories (20)

十二基石 – 第四課(上)- 對於年幼的孩 - 聆聽天堂的聲音.pdf
十二基石 – 第四課(上)- 對於年幼的孩 - 聆聽天堂的聲音.pdf十二基石 – 第四課(上)- 對於年幼的孩 - 聆聽天堂的聲音.pdf
十二基石 – 第四課(上)- 對於年幼的孩 - 聆聽天堂的聲音.pdf
 
十二柱石 - 第四课(上)- 对于年幼的孩子 - 聆听天国的声音.pdf
十二柱石 - 第四课(上)- 对于年幼的孩子 - 聆听天国的声音.pdf十二柱石 - 第四课(上)- 对于年幼的孩子 - 聆听天国的声音.pdf
十二柱石 - 第四课(上)- 对于年幼的孩子 - 聆听天国的声音.pdf
 
十二柱石 - 第三课 (下)- 对于年幼的孩子 - 祷告与赞美.pdf
十二柱石 -  第三课 (下)- 对于年幼的孩子 - 祷告与赞美.pdf十二柱石 -  第三课 (下)- 对于年幼的孩子 - 祷告与赞美.pdf
十二柱石 - 第三课 (下)- 对于年幼的孩子 - 祷告与赞美.pdf
 
十二基石 – 第三課 (下)- 對於年幼的孩 - 禱告與讚美.pdf
十二基石 – 第三課 (下)- 對於年幼的孩 - 禱告與讚美.pdf十二基石 – 第三課 (下)- 對於年幼的孩 - 禱告與讚美.pdf
十二基石 – 第三課 (下)- 對於年幼的孩 - 禱告與讚美.pdf
 
捕魚神蹟 - 著色書
捕魚神蹟 - 著色書 捕魚神蹟 - 著色書
捕魚神蹟 - 著色書
 
Mukjizat Menangkap Ikan - Buku Mewarnai
Mukjizat Menangkap Ikan - Buku MewarnaiMukjizat Menangkap Ikan - Buku Mewarnai
Mukjizat Menangkap Ikan - Buku Mewarnai
 
奇迹捕鱼 - 着色书
奇迹捕鱼 - 着色书 奇迹捕鱼 - 着色书
奇迹捕鱼 - 着色书
 
صيد السمك
صيد السمك صيد السمك
صيد السمك
 
奇迹捕鱼
奇迹捕鱼 奇迹捕鱼
奇迹捕鱼
 
Mukjizat Menangkap Ikan
Mukjizat Menangkap Ikan Mukjizat Menangkap Ikan
Mukjizat Menangkap Ikan
 
捕魚神蹟
捕魚神蹟 捕魚神蹟
捕魚神蹟
 
耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人
耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人 耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人
耶穌的比喻 - 好撒瑪利亞人
 
耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人
耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人
耶稣讲的故事 - 好撒玛利亚人
 
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang BaikKisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
Kisah Yang Yesus Ceritakan: Orang Samaria yang Baik
 
十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf
十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf
十二柱石- 第一课(下)- 对于年幼的孩子 - 背诵经文.pdf
 
十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf
十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf
十二基石- 第一課(下)對於年幼的孩子 - 背誦經文.pdf
 
上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子
上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子
上帝的话语 - 十二柱石第一课对于年幼的孩子
 
上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子
上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子
上帝的話語 - 十二基石第一課(上)- 对于年幼的孩子
 
Majikan yang Berbelas kasih
Majikan yang Berbelas kasihMajikan yang Berbelas kasih
Majikan yang Berbelas kasih
 
寡婦與法官的比喻
寡婦與法官的比喻 寡婦與法官的比喻
寡婦與法官的比喻
 

Último

KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.MeidarLamskingBoangm
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 

Último (13)

KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 

Ayah dan Anak-anak yang Hilang

  • 1. Perumpamaan Yesus Ayah dan Anak-anak yang Hilang “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi- bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh.” (Lukas 15:11-13) Permintaan yang luar biasa dari si anak bungsu ini mengejutkan dan menjadi skandal bagi orang-orang yang pertama kali mendengar kisah ini. Anak itu meminta bagian dari warisan yang biasanya akan diterima pada waktu kematian ayahnya, sedangkan ayahnya masih hidup dan sehat. Dengan melakukan ini, pada dasarnya dia memutuskan hubungan dengan ayahnya. Kemungkinan para pendengar berekspektansi kata- kata Yesus yang berikutnya adalah mengisahkan bagaimana si ayah meledak dalam kemarahan dan memberi disiplin anaknya. Sebaliknya, sang ayah mengalah dan membagi properti di antara kedua anaknya. Anak yang lebih mudah ingin menjual warisannya untuk mendapat uang tunai, dan dengan melakukan ini, ia tidak menunjukkan kepedulian terhadap masa depan ayahnya dan merampas hasil tanah yang merupakan haknya di masa tuanya. Kakaknya, yang juga menerima bagiannya dari warisan pada saat itu, menerima kepemilikan lahan yang tersisa tetapi tidakmengendalikannya. Sebagaimana cerita berlanjut, menjadi jelas bahwa sang ayah masih sebagai kepala rumah tangga dan perternakan.
  • 2. Ketidak beruntungan anak yang lebih muda Anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. (Lukas 15:13-14) Setelah meninggalkan rumah ayahnya, anak yang lebih muda itu menjalankan hidup yang dapat digambarkan sebagai liar dan tidak teratur, mengakibatkan habisnya segala yang dimilikinya. Setelah dihabiskannya hartanya, terjadilah kelaparan. Pada saat seperti ini, tidak banyak lowongan pekerjaan yang ada. Lalu ia pergi bekerja pada seorang penduduk di situ, yang menyuruh dia ke ladang menjaga babinya. Ia begitu lapar sehingga ingin mengisi perutnya dengan makanan babi-babi itu. Walaupun ia begitu lapar, tidak seorang pun memberi makanan kepadanya. (Lukas 15:15-16) Para pendengar yang pertama paham seberapa dalamnya anak muda Yesus kemudian mengisahkan apa yang terjadi terhadap anak yang lebih muda:
  • 3. itu telah terpuruk dari pekerjaannya memberi makan babi. Babi dianggap haram menurut hukum, dan kemudian tulisan-tulisan Yahudi menyatakan bahwa barang siapa memelihara babi mendapat kutukan. Yang lebih parah lagi, ia kelaparan dan iri akan makanan babi. Pada titik inilah “dia menyadari keadaannya.” Pulang ke rumah Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. (Lukas 15:20) Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. (Lukas 15:17-19) Anak itu sadar dan memutuskan untuk kembali ke ayahnya, mengaku bersalah dan berdosa. Ingat bahwa “orang upahan” ayahnya mempunyai cukup makanan, ia berencana untuk meminta ayahnya untuk memperlakukan dia sebagai pekerja. Dengan demikian, statusnya bukan lagi sebagai anak. Kalimat yang direncanakannya untuk disampaikan kepada ayahnya termasuk pengakuan bersalah, “aku telah berdosa”; mengakui telah menghancurkan hubungannya dengan ayahnya, “aku tidak layak disebut anak ayah”; dan saran sebagai solusi dari permasalahan, “perlakukanlah aku sebagai buruh bayaran.”
  • 4. Anak itu telah mempermalukan ayahnya di hadapan seluruh peduduk desa. Adalah sesuatu yang adil dan tepat bagi si ayah untuk membiarkan anak itu datang kepadanya, berjalan melalui desa menghadapi tatapan masyarakat yang mencela. Tetapi tidak, si ayah, dengan penuh kasih sayang, berlari mendapatinya, sesuatu yang tidak dilakukan oleh lelaki tua yang bermartabat di depan umum. Untuk melakukannya, ia harus menarik jubahnya dan mengekspos kakinya, yang akan dianggap memalukan dalam budaya pada saat itu. Tindakan pertama si ayah adalah merangkul dan mencium anaknya, bahkan sebelum ia mendengar apa yang anaknya katakan. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. (Lukas 15:21-22) Anak itu mulai mengutarakan apa yang telah dipersiapkannya, tetapi ayahnya tidak membiarkan dia menyelesaikan ucapannya. Sang ayah, ketika mendengar anaknya mengutarakan bahwa dia tidak lagi layak disebut anak, tidak mau mendengarkannya lagi. Dia memerintahkan
  • 5. pelayannya untuk memberi anaknya jubah yang paling baik, mengenakan cincin dan sepatu. Melalui tindakan ini si ayah menyampaikan pesan bahwa ia berdamai dengan anaknya. Selain menyampaikan pesan kepada hamba dan masyarakat, ada pesan yang kuat juga yang disampaikan kepada si anak. Pesan itu adalah pengampunan. Sambutan dari ayahnya adalah perbuatan belas kasihan yang tidak layak untuk diterima. Itu adalah pengampunan. Tidak ada sesuatu apa pun yang dapat dilakukan oleh si anak dapat menebus masa lalunya. Ayahnya tidak mau uang yang sudah hilang; dia menginginkan anaknya yang hilang. “Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita” (Lukas 15:23) Menyiapkan binatang yang besar seperti itu untuk pesta menyiratkan jika tidak seluruh penduduk maka sebagian besar penduduk diundang. Dan sang ayah menyerukan alasannya berpesta dan bersuka ria: “Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” Maka mulailah mereka bersukaria. (Lukas 15:24) Anak yang Lebih Tua Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. (Lukas 15:25-28) Anak yang lebih tua, setelah usai bekerja, pulang dari ladang ketika pesta sudah dimulai. Setelah tahu untuk apa perayaan itu, dan bahwa ayahnya telah menyambut anak yang lebih muda kembali ke rumah, ia menjadi sangat marah. Menurut kebiasaan pada acara yang demikian anak yang lebih tua harusnya berada di antara para tamu, sebagai
  • 6. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur- pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.” (Lukas 15:28-30) Mengambil resiko penghinaan dan rasa malu di mata tamunya, sang ayah meninggalkan pesta untuk memohon agar anaknya bergabung dalam perayaan. Tanggapan si anak sangat tidak hormat, pahit hati, benci, marah, dan kebenaran tentang bagaimana ia menganggap hubungannya dengan ayahnya. Bagaimana tanggapan ayahnya? Persis sama seperti tanggapannya terhadap anak lainnya yang hilang itu juga— dalam kasih sayang, kebaikan, dan belas kasihan. Katanya: “Anakku, engkau selalu bersama- sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.” (Lukas 15:31) Hubungan anak yang lebih tua dengan ayahnya, sama seperti dengan anak yang lebih muda, telah rusak dan sang ayah ingin memperbaikinya. Kedua anak itu bagian dari tanggung jawabnya menjadi tuan rumah bersama dengan ayahnya. Tetapi sang kakak melanggar protokol dan sebaliknya secara terbuka menolak untuk masuk rumah dan perayaan, kemudian berdebat dengan ayahnya di depan umum.
  • 7. membutuhkan perdamaian dan pemulihan dengan ayah mereka. Anak- anak itu menerima kasih yang sama dari ayah mereka, kasih yang diberikan dengan kerendahan hati. Pernyataan terakhir dari sang ayah mengutarakan sukacitanya bahwa anak yang lebih muda yang telah hilang kini ditemukan. “Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” (Lukas 15:32) Para pendengar dibiarkan untuk membayangkan apakah anak yang lebih tua yang juga hilang akan ditemukan dan dipulihkan, sebab tidak diberitahukan bagaimana tanggapan dari anak yang lebih tua itu. Perumpamaan ini mengisahkan sesuatu yang indah tentang Allah, Bapa kita. Ia penuh dengan belas kasihan, rakhmat, kasih sayang. Seperti ayah dalam kisah ini, Allah Bapa membiarkan kita membuat keputusan sendiri, tanpa mengindahkan apa keputusan itu dan ke mana keputusan itu akan membawa kita, Dia mengasihi kita. Dia berkehendak agar setiap dari kita yang telah menyimpang, yang telah tersesat, yang hubungannya dengan Dia telah rusak, agar pulang ke rumah. Dia menantikan mereka dan menyambut dengan sukacita dan pesta besar- besaran. Tuhan itu murah hati, penuh kasih dan belas kasihan. Dia mengasihi setiap orang dan memanggil kita, sebagai perwakilan-Nya, untuk melakukan seperti yang dilakukan Yesus—memperlihatkan kasih tak bersyarat dan menanggapi dengan sukacita dan perayaan ketika apa yang hilang ditemukan. www.freekidstories.org Text and art © TFI.