SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
Peran Zat Gizi
Pada Remaja
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Zat Gizi
Zat gizi atau nutrient adalah elemen yang ada dalam makanan yang dapat dimanfaatkan
secara langsung dalam tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air.
Remaja
Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa
ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Masa remaja berlangsung antara umur 10 sampai 18 tahun.
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Gizi Usia Remaja
Mengapa remaja sangat butuh zat gizi?
Masa remaja merupakan waktu tumbuh cepat kedua setelah bayi.
Pada masa ini terjadi perubahan yang drastis dalam diri seseorang.
Peningkatan pertumbuhan mendadak ini disertai dengan perubahan-
perubahan hormonal, kognitif, dan emosional. Semua perubahan ini
membutuhkan zat gizi secara khusus.
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Faktor apa saja
yang membuat
remaja
membutuhkan zat
gizi?
1. Pertumbuhan Fisiologis
Proses perkembangan fisik dari usia anak menjadi
dewasa disebut pubertas. Pertumbuhan lambat
selama masa anak mulai meningkat pada masa
remaja, pada masa remaja terjadi laju pertumbuhan
cepat seperti pada bayi. Penilaian tingkat
kematangan dari karakteristik seksual sekunder
bermanfaat dalam mengevaluasi pertumbuhan dan
menentukan penyakit tertentu yang berkaitan dengan
remaja. Tingkat-tingkat pertumbuhan ini sangat
berkorelasi dengan tingkat pubertas.
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Pada laki-laki, tanda pertama pubertas adalah pembesaran organ
kemaluan (testis). Apabila perkembangan organ kemaluan tidak terjadi
pada usia 14,5 tahun, pubertas dianggap terlambat walaupun hal ini
mungkin juga merupan etilogi biologis.
Pada anak laki-laki, pertumbuhan kumis tipis pada ujung bibir
menunjukkan awal dari puncak perkembangan. Dan saat pertumbuhan
tinggi badan merupakan puncak perkembangan yang sangat
membutuhkan energi dan zat-zat energi.
Pertumbuhan anak perempuan terjadi pada awal proses pubertas,
setelah pertumbuhan rambut kemaluan (pubis). Pertumbuhan payudara
pertama-tama terlihat pada usia rata-rata 10,6 tahun, dengan jarak antara 9,0-
13 tahun. Haid umumnya terjadi setelah perkembangan rambut kemaluan dan
payudara. Pada masa pertumbuhan dan perkembangan ini sangat dibutuhkan
sekali zat gizi. Namun apabila anak perempuan sudah mulai haid dan
pertumbuhan tinggi badan nya telah sempurna sehingga kebutuhan gizi nya
mulai menurun.
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Selama proses pubertas, anak remaja mencapai kurang
lebih 15% tinggi badan usia dewasa, dan kurang lebih 45% masa
rangka maksimalnya. Dibanding dengan perempuan, laki-laki
mempunyai masa pertumbuhan anak lebih lama sebelum memulai
pertumbuhan cepat nya pada masa remaja. Kecepatan tumbuh
maksimum laki-laki pun lebih tinggi,sehingga menghasilkan perbedaan
rata-rata tinggi badan. Pada proses inilah remaja dibutuhkan sekali zat
gizi dari makanan,seperti zat besi,kalsium dll.
2. Proses Pencapaian Tinggi Badan
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
3. Perubahan Berat Badan dan Komposisi Tubuh
Kecepatan penambahan berat badan selama remaja sejajar
dengan kecepatan kenaikan tinggi badan. Pada laki laki, puncak kecepatan
kenaikan tinggi badan sejalan dengan puncak kecepatan penambahan berat
badan. Sementara itu, puncak kecepatan penambahan berat badan pada
perempuan terjadi antara 6-9 bulan sebelum puncak kenaikan tinggi badan.
Pada massa pra-pubertas, proporsi lemak dan otot pada laki-
laki dan perempuan cenderung sama (lemak tubuh masing-masing kurang
lebih 15%-19%) dan massa otot tanpa lemak mereka kurang lebih sama.
Laki-laki mempunyai massa otot tanpa lemak lebih banyak per unit tinggi
badan dibandingkan perempuan. Massa otot tanpa lemak meningkat pada
usia antara 10-17 tahun massa otot menjadi dua kali lipat dari semula.
pertumbuhan remaja laki-laki dan perempuan ini mempengaruhi gizinya.
Karena penambahan tulang jaringan dan tanpa lemak pada laki-laki lebih
besar daripada perempuan, kebutuhan remaja laki-laki akan protein, besi,
seng, dan kalsium lebih tinggi untuk perkembangan jaringan tersebut.
Alasan lain mengapa remaja laki-laki membutuhkan zat gizi lebih banyak
adalah karena laju pertumbuhan yang lebih besar.
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya
Angka Kecukupan
Gizi Remaja
Penetapan angka kecukupan gizi
(AKG) energi dan protein untuk usia
remaja sukar dilakukan, karena
besarnya pariasi pada kecepatan
pertumbuhan, aktivitas fisik, laju
metabolisme, keadaan fisiologis, dan
kemampuan beradaptasi pada usia
remaja.
AKG dapat digunakan sebagai
pedoman umum dalam menilai
penduduk yang beresiko kurang
mengonsumsi makanan. Status gizi
remaja harus dinilai secara perorangan
dengan menggunakan informasi dari
hasil penilaian klinik, biokimia,
antropometri, serta konsumsi makanan
dan aspek psikososial. By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes
Tabel Angka Kecukupan
Gizi Usia Remaja
Zat Gizi
Laki-laki Perempuan
10-12
Tahun
13-15
Tahun
16-18
Tahun
10-12
Tahun
13-15
Tahun
16-18
Tahun
Energi (kkal)
Protein (g)
Vitamin A (RE)
Vitamin D (µg)
Vitamin E (mg)
Vitamin K (µg)
Tiamin (mg)
Riboflavin (mg)
Niasin (mg)
Asam Folat (µg)
Piridoxin (mg)
VitaminB12 (µg)
Vitamin C (mg)
Kalsium (mg)
Fospor (mg)
Magnesium(mg)
Besi (mg)
Yodium (µg)
Seng (mg)
Selenium (µg)
Mangan (mg)
Flour (mg)
2050
50
600
5
11
35
1,0
1,0
12
300
1,3
1,8
50
1000
1000
170
13
120
14,0
20
1,9
1,7
2400
60
600
5
15
55
1,2
1,2
14
400
1,3
2,4
75
1000
1000
220
19
150
17,4
30
2,2
2,3
2600
65
600
5
15
55
1,3
1,3
16
400
1,3
2,4
90
1000
1000
270
15
150
17,0
30
2,3
2,7
2050
50
600
5
11
35
1,0
1,0
12
300
1,2
1,8
50
1000
1000
180
20
120
12,6
20
1,6
1,8
2350
57
600
5
15
55
1,1
1,0
13
400
1,2
2,4
65
1000
1000
230
26
150
15,4
30
1,6
2,4
2200
55
600
5
15
55
1,1
1,0
14
400
1,2
2,4
75
1000
1000
240
26
150
14,0
30
1,6
2,5
Tabel 7.1 Angka Kecukupan Gizi Usia Remaja
Sumber: widya karya nasional pangan dan gizi, 2004
Dari beberapa penelitan di Amerika
Serikat, diketahui bahwa rata-rata
asupan energi untuk laki-laki cenderung
meningkat tajam hingga kira-kira 3470
kkal/hari pada usia 16 tahun. Dari usia
16-19 tahun, asupan energi menurun
hingga 2900 kkl/hari. Pada anak
perempuan, asupan energi meningkat
Pada usia 12 tahun yaitu 2250 kkal/hari
kemudian menurun sampai usia 18 tahun
yaitu 2200 kkal/hari.
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya
Kebutuhan Gizi Bagi
Remaja
Angka kecukupan protein dalam dalam hubungannya dengan tingg badan merupakan cara
paling tepat untuk memperkirakan kebutuhan protein remaja. Angka kecukupan protein
remaja berkisar antara 0,29-0,32 g/cm tinggi badan untuk lelaki,dan 0,27-0,29 g/cm tinggi
badan untuk perempuan.
Apabila asupan energy kurang hal ini dapat menyebabkan pengurangan laju pertumbuhan
dan penurunan massa otot tubuh.
Angka Kecukupan Protein didasarkan pada data hasil meta-analisis penelitian Institute of
Medicine (IOM) 2001 Angka Kecukupan Protein dihitung per kg/berat badan/hari,yaitu 0,66
k/kg berat badan/hari dikalikan faktor koreksi mutu protein yaitu 1.2. Angka Kecukupan
Protein/orang/hari remaja laki-laki usia 10-12 tahun adalah 50g dan 65g. Angka Kecukupan
Protein/orang/hari untuk remaja perempuan dengan kelompok usia sama,secara berturut-
turut adalah 50g,57g dan 55g.
Protein
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya
Protein
Kebutuhan protein remaja berkolerasi lebih dekat dengan pola pertumbuhan dibandingkan
dengan usia kronologis. Angka kecukupan protein dalam dalam hubungannya dengan tinggi
badan merupakan cara paling tepat untuk memperkirakan kebutuhan protein remaja.
Angka kecukupan protein remaja berkisar antara 0,29-0,32 g/cm tinggi badan untuk
lelaki,dan 0,27-0,29 g/cm tinggi badan untuk perempuan.
Angka Kecukupan Protein didasarkan pada data hasil meta-analisis penelitian
Institute of Medicine (IOM) 2001, yang dilakukan terhadap kelompok usia remaja 9-
19 tahun. Angka Kecukupan Protein dihitung per kg/berat badan/hari,yaitu 0,66 k/kg
berat badan/hari dikalikan faktor koreksi mutu protein yaitu 1,2.
Angka Kecukupan Protein/orang/hari remaja laki-laki usia 10-12 tahun adalah 50g
dan 65g. Angka Kecukupan Protein/orang/hari untuk remaja perempuan dengan
kelompok usia sama,secara berturut-turut adalah 50g,57g dan 55g.
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya
Mineral
Kebutuhan semua mineral selama masa remaja meningkat. Remaja yang berada pada
masa puncak pertumbuhan membutuhkan zat gizi dalam jumlah besar. Remaja
membutuhkan mineral kalsium,besi,seng,magnesium dan nitrogen dua kali lebih besar
dibandingkan dengan tahun yang lain.
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya
Kalsium
Kebutuhan kalsium remaja lebih banyak dibandingkan dengan usia anak dan
usia dewasa karena peningkatan perkembangan otot, kerangka tubuh, dan
kelenjar endokrin. Pada puncak pertumbuhan cepat, penyimpanan kalsium
harian meningkat dua kali lipat dari rata rata penyimpanan selama periode
remaja usia 10-20 tahun. Masa kerangka tubuh bertambah 45% selama masa
remaja.
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat
menyababkan pengurangan masa dan kekerasan tulang
yang sedang dibentuk. Sedangkan kelebihan kalsium
dapat berpengaruh negative terhadap penyerapan seng,
besi dan mangan.
Kebutuhan kalsium dipengaruhi oleh ketersediaan biologis, aktivitas fisik,
dan keberadaan zat gizi lain. Angka kecukupan kalsium usia remaja
adalah 1000mg/hari, baik untuk laki laki maupun perempuan.
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya
Zat Besi
Kebutuhan besi selama remaja meningkat. Peningkatan tajam terjadi terutama pada laki-laki,
karena diperlukan untuk penambahan volume darah dan kenaikan konsentrasi hemoglobin,
sehubungan dengan terjadinya kematangan seksual. Setelah terjadi laju pertumbuhan cepat
dan tercapainya kematangan seksual, pertumbuhan menurun cepat dan kebutuhan besi
menurun.
Laju pertumbuhan pada remaja perempuan tidak secepat laki laki, tetapi
haid dimulai satu tahun setelah awal pertumbuhan. Tambahan besi
diperlukan untuk mengganti besi yang hilang bersama darah waktu haid.
Kekurangan asupan besi selama remajadapat mengganggu pertumbuhan
dan respon kekebalan.
Angka kecukupan besi remaja laki laki usia 10-20 tahun ,13-15 tahun, dan 16-18 tahun
secara berturut turut adalah 13 mg, 19 mg, dan 15mg/hari, sedangkan untuk remaja
perempuan dengan kelompok usian yang sama secara berturut turut adalah 20 mg, 26 mg,
dan 26 mg/hari, angka kecukupan besi pada perempuan lebih tinggi daripada remaja laki
laki karena memperhitungkan kehilangan besi selama haid.
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya
Seng
Pada saat pubertas retensi seng meningkat secara bermakna selam laju
pertumbuhan cepat. Seng perperan sebagai sintesis DNA dan RNA. Selain itu seng
berfungsi dalam pertumbuhan dan pematangan seksual. Asupan makanan
mengandung seng yang terbatas yang dapat mempengaruhi pertumbuha fisik dan
perkembangan karakteristik seksual sekunder.
Angka kecukupan seng remaja laki laki usi 10-12 tahun, 13-15 Tahun, dan
16-18 tahun secara berturut-turut adalah 14,0 mg, 17,4 mg, dan 17,0
mg/hari, sedangkan untuk remaja perempuan dengan kelompok usia yang
sama secara berturut-turut adalah 12,6 mg, 15,4 mg, dan 14,0 mg/hari.
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya
Vitamin
Kebutuhan vitamin selama usia remaja meningkat. Karena kebutuhan
energi meningkat, maka kebutuhan tiamin, riboflavin, dan niasin
meningkat untuk melepas energi yang berasal dari metabolisme
karbohidrat. Kebutuhan vitamin B6, asam folat, dan vitamin B12
meningkat karena sintesis jaringan.
Peningkatan kebutuhan vitamin D terjadi untuk pertumbuhan cepat
kerangka tubuh. Vitamin A, vitamin C, dan vitamin E dibutuhkan
untuk pertumbuhan sel-sel baru.
Kebutuhan vitamin terutama berhubungan dengan tingkat
kematangan remaja dibandingkan dengan usia kronologis, karena
tuntunan pertumbuhannya. Pada umumnya kebutuhan vitamin dapat
dipenuhi dengan cara memilih makanan yang baik, tanpa suplemen.
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Makan
1. Iklan
Saat ini banyak sekali iklan makanan ditayangkan berupa
makanan kaya gula, karbohidrat, dan lemak di televise. Hal ini
berpengaruh besar terhadap pilihan makan remaja.
2. Kemudahan Memperoleh Makanan Siap-Santap
Kemudahan memperoleh makan siap-santap (fast food) juga
mempengaruhi kebiasaan makan remaja. Contoh dari makanan-
siap-santap adalah ayam goreng(fried chicken), burger, dan
pizza. Pada umumnya makanan ini kaya energy, lemak
kaarbohidrat, dan garam, tetapi kurang dalam vitamin A, vitamin
C, riboflamin, asam folat, kalsium, dan serat.
By Fransiska Oktafiani
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya
Thanks!
Any questions?

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumilKerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
yusup firmawan
 
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi burukKerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
yusup firmawan
 
PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
Zakiah dr
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Health
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Boclamp1
 
Pemantauan di posyandu
Pemantauan di posyanduPemantauan di posyandu
Pemantauan di posyandu
Joni Iswanto
 

Mais procurados (20)

Kerangka acuan asi eks
Kerangka acuan asi eksKerangka acuan asi eks
Kerangka acuan asi eks
 
ppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptxppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptx
 
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 21000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptxPPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
 
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumilKerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
 
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
 
SOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SM
SOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SMSOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SM
SOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SM
 
Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar
 
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi burukKerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
 
Anemia pada rematri
Anemia pada rematriAnemia pada rematri
Anemia pada rematri
 
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbang
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
 
Gizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaGizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remaja
 
KAK Kelas Balita 2020.doc
KAK Kelas Balita 2020.docKAK Kelas Balita 2020.doc
KAK Kelas Balita 2020.doc
 
PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
 
Pemantauan di posyandu
Pemantauan di posyanduPemantauan di posyandu
Pemantauan di posyandu
 
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kekKerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
 

Semelhante a Peran Zat Gizi Pada Remaja

Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
Perilaku Gizi Seimbang Pada RemajaPerilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
Perilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
Sii AQyuu
 
PPT KOMUNITAS DUSUN SAWAHAN FIX.pptx
PPT KOMUNITAS DUSUN SAWAHAN FIX.pptxPPT KOMUNITAS DUSUN SAWAHAN FIX.pptx
PPT KOMUNITAS DUSUN SAWAHAN FIX.pptx
desti75
 
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
sugiartysoepardi
 
Materi prkuliahan gizi pd remaja ndewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi prkuliahan gizi pd remaja ndewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Materi prkuliahan gizi pd remaja ndewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi prkuliahan gizi pd remaja ndewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 

Semelhante a Peran Zat Gizi Pada Remaja (20)

Tumbuh Kembang Remaja yang Normal
Tumbuh Kembang Remaja yang NormalTumbuh Kembang Remaja yang Normal
Tumbuh Kembang Remaja yang Normal
 
Gizi untuk remaja
Gizi untuk remajaGizi untuk remaja
Gizi untuk remaja
 
GIZI PADA REMAJA.pptx
GIZI PADA REMAJA.pptxGIZI PADA REMAJA.pptx
GIZI PADA REMAJA.pptx
 
Tugas tina gizi remaja n dewasa
Tugas tina gizi remaja n dewasaTugas tina gizi remaja n dewasa
Tugas tina gizi remaja n dewasa
 
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Perilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
Perilaku Gizi Seimbang Pada RemajaPerilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
Perilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
 
Gizi pada remaja
Gizi pada remajaGizi pada remaja
Gizi pada remaja
 
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJAKONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
 
Gizi 1
Gizi 1Gizi 1
Gizi 1
 
Penilaian Status Gizi.pptx
Penilaian Status Gizi.pptxPenilaian Status Gizi.pptx
Penilaian Status Gizi.pptx
 
PPT KOMUNITAS DUSUN SAWAHAN FIX.pptx
PPT KOMUNITAS DUSUN SAWAHAN FIX.pptxPPT KOMUNITAS DUSUN SAWAHAN FIX.pptx
PPT KOMUNITAS DUSUN SAWAHAN FIX.pptx
 
Kulum Sekolah update (1).pptx
Kulum Sekolah update (1).pptxKulum Sekolah update (1).pptx
Kulum Sekolah update (1).pptx
 
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
 
Materi prkuliahan gizi pd remaja ndewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi prkuliahan gizi pd remaja ndewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Materi prkuliahan gizi pd remaja ndewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Materi prkuliahan gizi pd remaja ndewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
GIZI REMAJA.ppt.pdf
GIZI REMAJA.ppt.pdfGIZI REMAJA.ppt.pdf
GIZI REMAJA.ppt.pdf
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
 
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASAKEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
 
Materi prkuliahan gizi pd remaja ndewasa
Materi prkuliahan gizi pd remaja ndewasaMateri prkuliahan gizi pd remaja ndewasa
Materi prkuliahan gizi pd remaja ndewasa
 
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Cegah Stunting Gizi Remaja.ppt.pptx
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Cegah Stunting Gizi Remaja.ppt.pptxGerakan Masyarakat Hidup Sehat Cegah Stunting Gizi Remaja.ppt.pptx
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Cegah Stunting Gizi Remaja.ppt.pptx
 

Mais de Fransiska Oktafiani

Mais de Fransiska Oktafiani (20)

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
 
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal IndonesiaSejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal Indonesia
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
 
Drugs And Defibrillation
Drugs And DefibrillationDrugs And Defibrillation
Drugs And Defibrillation
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
 
Ambulans Keperawatan
Ambulans KeperawatanAmbulans Keperawatan
Ambulans Keperawatan
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
 
proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017
 
konsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiahkonsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiah
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 
Skenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kaderSkenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kader
 
Bagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTIBagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTI
 

Último

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Peran Zat Gizi Pada Remaja

  • 1. Peran Zat Gizi Pada Remaja By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 2. Zat Gizi Zat gizi atau nutrient adalah elemen yang ada dalam makanan yang dapat dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Remaja Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Masa remaja berlangsung antara umur 10 sampai 18 tahun. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 3. Gizi Usia Remaja Mengapa remaja sangat butuh zat gizi? Masa remaja merupakan waktu tumbuh cepat kedua setelah bayi. Pada masa ini terjadi perubahan yang drastis dalam diri seseorang. Peningkatan pertumbuhan mendadak ini disertai dengan perubahan- perubahan hormonal, kognitif, dan emosional. Semua perubahan ini membutuhkan zat gizi secara khusus. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 4. Faktor apa saja yang membuat remaja membutuhkan zat gizi?
  • 5. 1. Pertumbuhan Fisiologis Proses perkembangan fisik dari usia anak menjadi dewasa disebut pubertas. Pertumbuhan lambat selama masa anak mulai meningkat pada masa remaja, pada masa remaja terjadi laju pertumbuhan cepat seperti pada bayi. Penilaian tingkat kematangan dari karakteristik seksual sekunder bermanfaat dalam mengevaluasi pertumbuhan dan menentukan penyakit tertentu yang berkaitan dengan remaja. Tingkat-tingkat pertumbuhan ini sangat berkorelasi dengan tingkat pubertas. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 6. Pada laki-laki, tanda pertama pubertas adalah pembesaran organ kemaluan (testis). Apabila perkembangan organ kemaluan tidak terjadi pada usia 14,5 tahun, pubertas dianggap terlambat walaupun hal ini mungkin juga merupan etilogi biologis. Pada anak laki-laki, pertumbuhan kumis tipis pada ujung bibir menunjukkan awal dari puncak perkembangan. Dan saat pertumbuhan tinggi badan merupakan puncak perkembangan yang sangat membutuhkan energi dan zat-zat energi. Pertumbuhan anak perempuan terjadi pada awal proses pubertas, setelah pertumbuhan rambut kemaluan (pubis). Pertumbuhan payudara pertama-tama terlihat pada usia rata-rata 10,6 tahun, dengan jarak antara 9,0- 13 tahun. Haid umumnya terjadi setelah perkembangan rambut kemaluan dan payudara. Pada masa pertumbuhan dan perkembangan ini sangat dibutuhkan sekali zat gizi. Namun apabila anak perempuan sudah mulai haid dan pertumbuhan tinggi badan nya telah sempurna sehingga kebutuhan gizi nya mulai menurun. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 7. Selama proses pubertas, anak remaja mencapai kurang lebih 15% tinggi badan usia dewasa, dan kurang lebih 45% masa rangka maksimalnya. Dibanding dengan perempuan, laki-laki mempunyai masa pertumbuhan anak lebih lama sebelum memulai pertumbuhan cepat nya pada masa remaja. Kecepatan tumbuh maksimum laki-laki pun lebih tinggi,sehingga menghasilkan perbedaan rata-rata tinggi badan. Pada proses inilah remaja dibutuhkan sekali zat gizi dari makanan,seperti zat besi,kalsium dll. 2. Proses Pencapaian Tinggi Badan By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 8. 3. Perubahan Berat Badan dan Komposisi Tubuh Kecepatan penambahan berat badan selama remaja sejajar dengan kecepatan kenaikan tinggi badan. Pada laki laki, puncak kecepatan kenaikan tinggi badan sejalan dengan puncak kecepatan penambahan berat badan. Sementara itu, puncak kecepatan penambahan berat badan pada perempuan terjadi antara 6-9 bulan sebelum puncak kenaikan tinggi badan. Pada massa pra-pubertas, proporsi lemak dan otot pada laki- laki dan perempuan cenderung sama (lemak tubuh masing-masing kurang lebih 15%-19%) dan massa otot tanpa lemak mereka kurang lebih sama. Laki-laki mempunyai massa otot tanpa lemak lebih banyak per unit tinggi badan dibandingkan perempuan. Massa otot tanpa lemak meningkat pada usia antara 10-17 tahun massa otot menjadi dua kali lipat dari semula. pertumbuhan remaja laki-laki dan perempuan ini mempengaruhi gizinya. Karena penambahan tulang jaringan dan tanpa lemak pada laki-laki lebih besar daripada perempuan, kebutuhan remaja laki-laki akan protein, besi, seng, dan kalsium lebih tinggi untuk perkembangan jaringan tersebut. Alasan lain mengapa remaja laki-laki membutuhkan zat gizi lebih banyak adalah karena laju pertumbuhan yang lebih besar. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 9. Angka Kecukupan Gizi Remaja Penetapan angka kecukupan gizi (AKG) energi dan protein untuk usia remaja sukar dilakukan, karena besarnya pariasi pada kecepatan pertumbuhan, aktivitas fisik, laju metabolisme, keadaan fisiologis, dan kemampuan beradaptasi pada usia remaja. AKG dapat digunakan sebagai pedoman umum dalam menilai penduduk yang beresiko kurang mengonsumsi makanan. Status gizi remaja harus dinilai secara perorangan dengan menggunakan informasi dari hasil penilaian klinik, biokimia, antropometri, serta konsumsi makanan dan aspek psikososial. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes
  • 10. Tabel Angka Kecukupan Gizi Usia Remaja Zat Gizi Laki-laki Perempuan 10-12 Tahun 13-15 Tahun 16-18 Tahun 10-12 Tahun 13-15 Tahun 16-18 Tahun Energi (kkal) Protein (g) Vitamin A (RE) Vitamin D (µg) Vitamin E (mg) Vitamin K (µg) Tiamin (mg) Riboflavin (mg) Niasin (mg) Asam Folat (µg) Piridoxin (mg) VitaminB12 (µg) Vitamin C (mg) Kalsium (mg) Fospor (mg) Magnesium(mg) Besi (mg) Yodium (µg) Seng (mg) Selenium (µg) Mangan (mg) Flour (mg) 2050 50 600 5 11 35 1,0 1,0 12 300 1,3 1,8 50 1000 1000 170 13 120 14,0 20 1,9 1,7 2400 60 600 5 15 55 1,2 1,2 14 400 1,3 2,4 75 1000 1000 220 19 150 17,4 30 2,2 2,3 2600 65 600 5 15 55 1,3 1,3 16 400 1,3 2,4 90 1000 1000 270 15 150 17,0 30 2,3 2,7 2050 50 600 5 11 35 1,0 1,0 12 300 1,2 1,8 50 1000 1000 180 20 120 12,6 20 1,6 1,8 2350 57 600 5 15 55 1,1 1,0 13 400 1,2 2,4 65 1000 1000 230 26 150 15,4 30 1,6 2,4 2200 55 600 5 15 55 1,1 1,0 14 400 1,2 2,4 75 1000 1000 240 26 150 14,0 30 1,6 2,5 Tabel 7.1 Angka Kecukupan Gizi Usia Remaja Sumber: widya karya nasional pangan dan gizi, 2004 Dari beberapa penelitan di Amerika Serikat, diketahui bahwa rata-rata asupan energi untuk laki-laki cenderung meningkat tajam hingga kira-kira 3470 kkal/hari pada usia 16 tahun. Dari usia 16-19 tahun, asupan energi menurun hingga 2900 kkl/hari. Pada anak perempuan, asupan energi meningkat Pada usia 12 tahun yaitu 2250 kkal/hari kemudian menurun sampai usia 18 tahun yaitu 2200 kkal/hari. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 12. Angka kecukupan protein dalam dalam hubungannya dengan tingg badan merupakan cara paling tepat untuk memperkirakan kebutuhan protein remaja. Angka kecukupan protein remaja berkisar antara 0,29-0,32 g/cm tinggi badan untuk lelaki,dan 0,27-0,29 g/cm tinggi badan untuk perempuan. Apabila asupan energy kurang hal ini dapat menyebabkan pengurangan laju pertumbuhan dan penurunan massa otot tubuh. Angka Kecukupan Protein didasarkan pada data hasil meta-analisis penelitian Institute of Medicine (IOM) 2001 Angka Kecukupan Protein dihitung per kg/berat badan/hari,yaitu 0,66 k/kg berat badan/hari dikalikan faktor koreksi mutu protein yaitu 1.2. Angka Kecukupan Protein/orang/hari remaja laki-laki usia 10-12 tahun adalah 50g dan 65g. Angka Kecukupan Protein/orang/hari untuk remaja perempuan dengan kelompok usia sama,secara berturut- turut adalah 50g,57g dan 55g. Protein By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 13. Protein Kebutuhan protein remaja berkolerasi lebih dekat dengan pola pertumbuhan dibandingkan dengan usia kronologis. Angka kecukupan protein dalam dalam hubungannya dengan tinggi badan merupakan cara paling tepat untuk memperkirakan kebutuhan protein remaja. Angka kecukupan protein remaja berkisar antara 0,29-0,32 g/cm tinggi badan untuk lelaki,dan 0,27-0,29 g/cm tinggi badan untuk perempuan. Angka Kecukupan Protein didasarkan pada data hasil meta-analisis penelitian Institute of Medicine (IOM) 2001, yang dilakukan terhadap kelompok usia remaja 9- 19 tahun. Angka Kecukupan Protein dihitung per kg/berat badan/hari,yaitu 0,66 k/kg berat badan/hari dikalikan faktor koreksi mutu protein yaitu 1,2. Angka Kecukupan Protein/orang/hari remaja laki-laki usia 10-12 tahun adalah 50g dan 65g. Angka Kecukupan Protein/orang/hari untuk remaja perempuan dengan kelompok usia sama,secara berturut-turut adalah 50g,57g dan 55g. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 14. Mineral Kebutuhan semua mineral selama masa remaja meningkat. Remaja yang berada pada masa puncak pertumbuhan membutuhkan zat gizi dalam jumlah besar. Remaja membutuhkan mineral kalsium,besi,seng,magnesium dan nitrogen dua kali lebih besar dibandingkan dengan tahun yang lain. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 15. Kalsium Kebutuhan kalsium remaja lebih banyak dibandingkan dengan usia anak dan usia dewasa karena peningkatan perkembangan otot, kerangka tubuh, dan kelenjar endokrin. Pada puncak pertumbuhan cepat, penyimpanan kalsium harian meningkat dua kali lipat dari rata rata penyimpanan selama periode remaja usia 10-20 tahun. Masa kerangka tubuh bertambah 45% selama masa remaja. Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyababkan pengurangan masa dan kekerasan tulang yang sedang dibentuk. Sedangkan kelebihan kalsium dapat berpengaruh negative terhadap penyerapan seng, besi dan mangan. Kebutuhan kalsium dipengaruhi oleh ketersediaan biologis, aktivitas fisik, dan keberadaan zat gizi lain. Angka kecukupan kalsium usia remaja adalah 1000mg/hari, baik untuk laki laki maupun perempuan. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 16. Zat Besi Kebutuhan besi selama remaja meningkat. Peningkatan tajam terjadi terutama pada laki-laki, karena diperlukan untuk penambahan volume darah dan kenaikan konsentrasi hemoglobin, sehubungan dengan terjadinya kematangan seksual. Setelah terjadi laju pertumbuhan cepat dan tercapainya kematangan seksual, pertumbuhan menurun cepat dan kebutuhan besi menurun. Laju pertumbuhan pada remaja perempuan tidak secepat laki laki, tetapi haid dimulai satu tahun setelah awal pertumbuhan. Tambahan besi diperlukan untuk mengganti besi yang hilang bersama darah waktu haid. Kekurangan asupan besi selama remajadapat mengganggu pertumbuhan dan respon kekebalan. Angka kecukupan besi remaja laki laki usia 10-20 tahun ,13-15 tahun, dan 16-18 tahun secara berturut turut adalah 13 mg, 19 mg, dan 15mg/hari, sedangkan untuk remaja perempuan dengan kelompok usian yang sama secara berturut turut adalah 20 mg, 26 mg, dan 26 mg/hari, angka kecukupan besi pada perempuan lebih tinggi daripada remaja laki laki karena memperhitungkan kehilangan besi selama haid. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 17. Seng Pada saat pubertas retensi seng meningkat secara bermakna selam laju pertumbuhan cepat. Seng perperan sebagai sintesis DNA dan RNA. Selain itu seng berfungsi dalam pertumbuhan dan pematangan seksual. Asupan makanan mengandung seng yang terbatas yang dapat mempengaruhi pertumbuha fisik dan perkembangan karakteristik seksual sekunder. Angka kecukupan seng remaja laki laki usi 10-12 tahun, 13-15 Tahun, dan 16-18 tahun secara berturut-turut adalah 14,0 mg, 17,4 mg, dan 17,0 mg/hari, sedangkan untuk remaja perempuan dengan kelompok usia yang sama secara berturut-turut adalah 12,6 mg, 15,4 mg, dan 14,0 mg/hari. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 18. Vitamin Kebutuhan vitamin selama usia remaja meningkat. Karena kebutuhan energi meningkat, maka kebutuhan tiamin, riboflavin, dan niasin meningkat untuk melepas energi yang berasal dari metabolisme karbohidrat. Kebutuhan vitamin B6, asam folat, dan vitamin B12 meningkat karena sintesis jaringan. Peningkatan kebutuhan vitamin D terjadi untuk pertumbuhan cepat kerangka tubuh. Vitamin A, vitamin C, dan vitamin E dibutuhkan untuk pertumbuhan sel-sel baru. Kebutuhan vitamin terutama berhubungan dengan tingkat kematangan remaja dibandingkan dengan usia kronologis, karena tuntunan pertumbuhannya. Pada umumnya kebutuhan vitamin dapat dipenuhi dengan cara memilih makanan yang baik, tanpa suplemen. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • 19. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Makan 1. Iklan Saat ini banyak sekali iklan makanan ditayangkan berupa makanan kaya gula, karbohidrat, dan lemak di televise. Hal ini berpengaruh besar terhadap pilihan makan remaja. 2. Kemudahan Memperoleh Makanan Siap-Santap Kemudahan memperoleh makan siap-santap (fast food) juga mempengaruhi kebiasaan makan remaja. Contoh dari makanan- siap-santap adalah ayam goreng(fried chicken), burger, dan pizza. Pada umumnya makanan ini kaya energy, lemak kaarbohidrat, dan garam, tetapi kurang dalam vitamin A, vitamin C, riboflamin, asam folat, kalsium, dan serat. By Fransiska Oktafiani Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya