SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
Dr. Frans Dione, M.Si
081319906898 / fransdionesa@gmail.com
IPDN-KEMDAGRI
LATAR BELAKANG
• Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean dan
Pasar Bebas.
• Masyarakat Indonesia cenderung jadi
penonton atau konsumen saja, menanggung
beban produksi ( belum mampu mengolah
hasil produksi )
• Harga pasar dipermainkan broker dan
tengkulak
• Dana Desa Semakin besar, beberapa desa
sudah mulai kebingunan dalam pelaksanaan
pembangunan infra struktur
• Prioritas penggunaan DD untuk pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)
Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
Latar Belakang Pendirian BUM Desa
Menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum
yang dikelola oleh Desa dan/atau kerja sama antar-Desa.
Diolah dari:
Permendes PDTT No. 4/2014, Bab I Ketentuan Umum poin 2 dan Bab II Pendirian BUM Desa, Pasal 2
Tujuan BUM Desa Meningkatkan perekonomian Desa
Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk
kesejahteraan Desa
Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan
potensi ekonomi Desa
Mengembangkan rencana kerja sama usaha
antar desa dan/atau dengan pihak ketiga
BUM Desa
Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang
mendukung kebutuhan layanan umum warga
Membuka lapangan kerja
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi Desa
Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa
dan Pendapatan Asli Desa.
Diolah dari:
Permendes PDTT No. 4/2014, Bab II Pendirian BUM Desa Pasal 3
1. Perseroan Terbatas (PT) sebagai persekutuan modal, dibentuk
berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan
modal yang sebagian besar dimiliki oleh BUM Desa, sesuai
dengan peraturan perundangundangan tentang Perseroan
Terbatas;
BUM Desa dapat membentuk unit usaha me
2. Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar 60
(enam puluh) persen, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan tentang lembaga keuangan mikro.
3. Dalam hal BUM Desa tidak mempunyai unit-unit usaha yang
berbadan hukum, bentuk organisasi BUM Desa didasarkan
pada Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa.
SUSUNAN PENGURUS ORGANISASI PENGELOLA
BUMDes
PENASEHAT
PELAKSANA
OPERASIONAL
PENGAWAS
SUSUNAN PENGURUS ORGANISASI PENGELOLA
BUMDes
PENASEHAT:
EX OFFICIO KADES
PELAKSANA
OPERASIONAL
PENGAWAS :
1. KETUA
2. WAKIL
3. SEKRETARIS
4. ANGGOTA
1. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam
melaksanakan pengelolaan BUM Desa;
2. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang
dianggap penting bagi pengelolaan BUM Desa; dan
3. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.
4. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai
persoalan yang menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan
5. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat
menurunkan kinerja BUM Desa.
Kewajiban dan Wewenang PENASEHAT:
1. melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi
lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan
umum masyarakat Desa;
2. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa; dan
3. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa
lainnya.
4. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap
bulan;
5. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa
setiap bulan;
6. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa
kepada masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
Kewajiban dan Wewenang PELAKSANA OPERAS
1. masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
2. berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya
2 (dua) tahun;
3. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian
terhadap usaha ekonomi Desa; dan pendidikan
minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau
sederajat;
PELAKSANA OPERASIONAL
PERSYARATAN
PEMBERHENTI
AN
1. meninggal dunia;
2. telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam
AD dan ART BUM Desa;
3. mengundurkan diri;
4. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik
sehingga menghambat perkembangan kinerja BUM
Desa;
5. terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai
tersangka
1. menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja BUM
Desa sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
2. menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas untuk:
• pemilihan dan pengangkatan pengurus
• penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari
BUM Desa; dan
• pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja
Pelaksana Operasional.
Kewajiban dan Wewenang PENGAWAS:
PERMODALAN
BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan
• kebutuhan masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan
pokok;
• sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan secara optimal,
terutama kekayaan desa;
• sumberdaya manusia yang mampu mengelola badan usaha
sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat;
• unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi
warga masyarakat yang dikelola secara parsial dan kurang
terakomodasi.
KEBUTUHAN, POTENSI DESA dan SYARAT
BUMDES :
JENIS USAHA BUMDES (1)
NO. JENIS USAHA/BISNIS CONTOH
1 Bisnis Sosial (Social Business) Sederhana :
“memberikan pelayanan umum (serving)
kepada masyarakat dan memperoleh
keuntungan finansial”
(Pasal 19)
a. air minum Desa;
b. usaha listrik Desa;
c. lumbung pangan; dan
d. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna
lainnya.
2 Bisnis Penyewaan (Renting) Barang:
“untuk melayani kebutuhan masyarakat Desa
dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan
Asli Desa.” (Pasal 20)
a. alat transportasi;
b. perkakas pesta;
c. gedung pertemuan;
d. rumah toko;
e. tanah milik BUM Desa; dan
f. barang sewaan lainnya.
3 Usaha Perantara (Brokering):
“yang memberikan jasa pelayanan kepada
warga” (Pasal 21)
a. jasa pembayaran listrik;
b. pasar Desa untuk memasarkan produk yang
dihasilkan masyarakat; dan
c. jasa pelayanan lainnya.
JENIS USAHA BUMDES (2)
NO. JENIS USAHA/BISNIS CONTOH
4 Bisnis yang Berproduksi dan/atau Berdagang
(Trading):
“barang-barang tertentu untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan
pada skala pasar yang lebih luas” (Pasal 22)
a. pabrik es;
b. pabrik asap cair;
c. hasil pertanian;
d. sarana produksi pertanian;
e. sumur bekas tambang; dan
f. kegiatan bisnis produktif lainnya.
5 Bisnis Keuangan (Financial Business):
yang memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala
mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha
ekonomi Desa (Pasal 23)
Memberikan akses kredit dan peminjaman yang mudah
diakses oleh masyarakat Desa
6 Usaha Bersama (Holding):
sebagai induk dari unit-unit usaha yang
dikembangkan masyarakat Desa baik dalam
skala lokal Desa maupun kawasan perdesaan
(Pasal 24)
a. dapat berdiri sendiri serta diatur dan dikelola secara
sinergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha
bersama.
b. dapat menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi:
1) pengembangan kapal Desa berskala besar untuk
mengorganisir nelayan kecil agar usahanya menjadi
lebih ekspansif;
2) Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis
usaha dari kelompok masyarakat; dan
3) kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan
jenis usaha lokal lainnya.
SEKTOR
RIIL
KELEMBAGAAN
MASYARAKAT
SEKTOR
KEUANGAN
ASET
DESA
ASET
DESA
USAHA: (dua kaki) :
• Pembiayaan: Simpan Pinjam (menghimpun simpanan)
• Sektor Riil: Lumbung Desa, Pasar Desa, Wisata Desa(lingkungan),
Kerajinan Rakyat, Pertanian, Perdagangan, dll.
LOGIKA DASAR
Pengelolaan BUMDesa harus dilakukan secara
profesional, kooperatif, dan mandiri.
Badan usaha Ekonomi Kerakyatan yang
dibangun melalui BUMDes ini dapat beragam
di setiap desa di Indonesia, sesuai dengan
kesepakatan pemerintah desa dan masyarakat.
“Usaha Desa” adalah usaha masyarakat desa (ekonomi rakyat)
yang meliputi pelayanan ekonomi sesuai karakter, potensi dan
kebutuhan setempat, seperti:
 Usaha jasa yang meliputi jasa keuangan [Lembaga Keuangan
Mikro], jasa angkutan darat dan air, listrik desa, dan usaha
lain yang sejenis.
 Penyaluran sembilan bahan pokok ekonomi desa
 Penyediaan Input, Pembinaan, dan Penanganan Pasca
Produksi Hasil Pertanian meliputi tanaman pangan dan hias,
perkebunan, petemakan, perikanan, dan agrobisnis.
 Usaha Kerajinan Rakyat, Pasar Desa, Wisata Desa,
Pengelolaan Air Minum dsb.
BUMDes sebagai wadah penataan
Perekonomian desa
USAHA DESA :
Kegiatan ekonomi riil di desa
Simpan pinjam
Pasar Desa
Lumbung Desa
Air Minum
Kerajinan rmh tg
pertanian
Warung desa
Mendorong
USAHA MIKRO
PERDESAAN
OTODES
HUBUNGAN KERJA:
• Bentuk Kerjasama: Kemitraan
• Sifat Hub. Kerja: Berdasarkan kontrak (dinamis).
SISTEM PENGELOLAAN
PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN:
• Pemerintah Kab/Kota, melalui TIM PEMBINA KABUPATEN.
• Lembaga Pendamping BUMDes (Perguruan Tinggi, LSM dsb.)
• Pemerintahan Desa.
PENGELOLA USAHA:
• Masyarakat Desa bersama Pemerintah Desa.
BENTUK BADAN USAHA:
• USAHA DESA (UD) dengan prinsip:
• member-base : kebersamaan (saling menolong)
• self-help : mandiri
WILAYAH KERJA : Desa dan Antar Desa
Sistem PENGELOLAAN
PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN BUMDES
DI INDONESIA
1
• Iklim berusaha belum kondusif (unfair business
practices)
2
• Keterbatasan informasi dan akses pasar
3
• Rendahnya produktivitas (teknologi rendah)
4
• Keterbatasan permodalan
5
• Rendahnya jiwa dan semangat kewirausahaan
Penjualan Produk BUMDesa
Melalui Online Shop
Dalam rangka mengembangkan produk
BUMDesa melalui online shop, perlu
didukung dengan beberapa hal, seperti:
• Kualitas produk;
• Sarana Informasi dan
Telekomunikasi;
• Kualitas SDM (pelaku usaha);
• Permodalan/kredit ringan
2014 2015
252 Juta Penduduk
Indonesia
255 Juta Penduduk
Indonesia
88,1 Juta Pengguna
Internet
150 juta Pengguna
Internet
21,1 Juta Aktif
Berbelanja/Berjualan
Online
85,5 Juta Aktif
Berbelanja/Berjualan
Online
Rp 21 Triliun Nilai
Transaksi
Rp 50 Triliun
Perkiraan Nilai
Transaksi Sampai
Akhir Tahun
PELUANG E-COMMERCE
DI INDONESIA
PENGEMBANGANE-COMMERCE
DALAMMENDUKUNGPENGEMBANGANBUMDES
Sumber : Biro Perencanaan Kementerian PDTT
KELANGSUNGAN HIDUP
BUMDes
• Kelangsungan hidup BUMDes akan sangat bergantung pada
kemampuannya memenuhi kebutuhan masyarakat dari
waktu ke waktu. Artinya, BUMDes diharapkan dapat
menjadi pemasok utama kebutuhan masyarakat yang
belum terpenuhi di bidang jasa, perdagangan, dan
manufaktur (produksi).
• BUMDes dapat berfungsi sebagai penyalur hasil produksi
masyarakat desa (home industri, industri mikro) ke pasar
(lokal atau antar desa).
• BUMDes juga dapat berfungsi sebagai pensupport dana
bagi kebutuhan usaha produktif masyarakat.
Tata kelola dan administrasi Bumdes

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Siti Sahati
 
Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdes
Tri Cahyono
 
Badan usaha milik desa (bum des) ok
Badan usaha milik desa (bum des)  okBadan usaha milik desa (bum des)  ok
Badan usaha milik desa (bum des) ok
aris gunawan
 
Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017
Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017
Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017
Menna Ayu AManda
 

Mais procurados (20)

Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desa
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdes
 
03 Contoh LPJ BUMDes.docx
03 Contoh LPJ BUMDes.docx03 Contoh LPJ BUMDes.docx
03 Contoh LPJ BUMDes.docx
 
13. bum desa bersama
13. bum desa bersama13. bum desa bersama
13. bum desa bersama
 
Powerpoint desa
Powerpoint desaPowerpoint desa
Powerpoint desa
 
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.pptMATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
 
Pengembangan UMKM
Pengembangan UMKM  Pengembangan UMKM
Pengembangan UMKM
 
Badan usaha milik desa (bum des) ok
Badan usaha milik desa (bum des)  okBadan usaha milik desa (bum des)  ok
Badan usaha milik desa (bum des) ok
 
Program kerja bum desa terbaru seboro seboro
Program kerja bum desa terbaru seboro seboroProgram kerja bum desa terbaru seboro seboro
Program kerja bum desa terbaru seboro seboro
 
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
 
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakatStrategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
 
BUM Desa : Analisa Usaha Berbasis Data
BUM Desa :  Analisa Usaha Berbasis DataBUM Desa :  Analisa Usaha Berbasis Data
BUM Desa : Analisa Usaha Berbasis Data
 
Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017
Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017
Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017
 
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektoratPengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Digitalisai Ekonomi Desa: Transformasi Menuju Indonesia Maju
Digitalisai Ekonomi Desa: Transformasi Menuju Indonesia MajuDigitalisai Ekonomi Desa: Transformasi Menuju Indonesia Maju
Digitalisai Ekonomi Desa: Transformasi Menuju Indonesia Maju
 
Pemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaPemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desa
 
Pendirian koperasi
Pendirian koperasiPendirian koperasi
Pendirian koperasi
 
Materi pembinaan rtrw
Materi pembinaan rtrwMateri pembinaan rtrw
Materi pembinaan rtrw
 

Semelhante a Tata kelola dan administrasi Bumdes

Tahapan dan tata cara pendirian
Tahapan dan tata cara pendirianTahapan dan tata cara pendirian
Tahapan dan tata cara pendirian
wedi2
 
www.format-administrasi-desa.blogspot.com - 1. MANAJEMEN BUMDES.ppt
www.format-administrasi-desa.blogspot.com - 1. MANAJEMEN BUMDES.pptwww.format-administrasi-desa.blogspot.com - 1. MANAJEMEN BUMDES.ppt
www.format-administrasi-desa.blogspot.com - 1. MANAJEMEN BUMDES.ppt
SundanaRahman1
 
Kebijakan bum des bu pipit
Kebijakan bum des bu pipitKebijakan bum des bu pipit
Kebijakan bum des bu pipit
yuniarkowahyu
 
draft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptx
draft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptxdraft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptx
draft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptx
octa63
 

Semelhante a Tata kelola dan administrasi Bumdes (20)

Tahapan dan tata cara pendirian
Tahapan dan tata cara pendirianTahapan dan tata cara pendirian
Tahapan dan tata cara pendirian
 
Manajemen BumdeS.ppt
Manajemen BumdeS.pptManajemen BumdeS.ppt
Manajemen BumdeS.ppt
 
www.format-administrasi-desa.blogspot.com - 1. MANAJEMEN BUMDES.ppt
www.format-administrasi-desa.blogspot.com - 1. MANAJEMEN BUMDES.pptwww.format-administrasi-desa.blogspot.com - 1. MANAJEMEN BUMDES.ppt
www.format-administrasi-desa.blogspot.com - 1. MANAJEMEN BUMDES.ppt
 
manajemenbumdes.ppt
manajemenbumdes.pptmanajemenbumdes.ppt
manajemenbumdes.ppt
 
Kebijakan bum des bu pipit
Kebijakan bum des bu pipitKebijakan bum des bu pipit
Kebijakan bum des bu pipit
 
Skema Bisni Bumdes
Skema Bisni Bumdes Skema Bisni Bumdes
Skema Bisni Bumdes
 
Menengok bumdes wma 2709
Menengok bumdes wma 2709Menengok bumdes wma 2709
Menengok bumdes wma 2709
 
Mengali Potensi Desa Barambai
Mengali Potensi Desa BarambaiMengali Potensi Desa Barambai
Mengali Potensi Desa Barambai
 
Mendorong bu mdes-menjadi-kekuatan-baru-ekonomi-desa
Mendorong bu mdes-menjadi-kekuatan-baru-ekonomi-desaMendorong bu mdes-menjadi-kekuatan-baru-ekonomi-desa
Mendorong bu mdes-menjadi-kekuatan-baru-ekonomi-desa
 
Konsep, organisasi, dan pengembangan bumg sumadi
Konsep, organisasi, dan pengembangan bumg sumadiKonsep, organisasi, dan pengembangan bumg sumadi
Konsep, organisasi, dan pengembangan bumg sumadi
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
 
pedoman bundes.pdf
pedoman bundes.pdfpedoman bundes.pdf
pedoman bundes.pdf
 
SKRIPSI.pptx
SKRIPSI.pptxSKRIPSI.pptx
SKRIPSI.pptx
 
BUMDes 2.pptx
BUMDes 2.pptxBUMDes 2.pptx
BUMDes 2.pptx
 
BUMDes Berdasarkan Permendesa Nomor 4 Th 2015
BUMDes Berdasarkan Permendesa Nomor 4 Th 2015BUMDes Berdasarkan Permendesa Nomor 4 Th 2015
BUMDes Berdasarkan Permendesa Nomor 4 Th 2015
 
Pendirian BUM Desa
Pendirian BUM DesaPendirian BUM Desa
Pendirian BUM Desa
 
Bumdes dan-jenis-usaha-bumdesa-59
Bumdes dan-jenis-usaha-bumdesa-59Bumdes dan-jenis-usaha-bumdesa-59
Bumdes dan-jenis-usaha-bumdesa-59
 
draft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptx
draft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptxdraft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptx
draft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptx
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
 
Modul BUM Desa
Modul BUM DesaModul BUM Desa
Modul BUM Desa
 

Mais de Frans Dione

Metodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptxMetodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptx
Frans Dione
 

Mais de Frans Dione (20)

Metodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptxMetodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptx
 
Administrasi Perkantoran-FD.pptx
Administrasi Perkantoran-FD.pptxAdministrasi Perkantoran-FD.pptx
Administrasi Perkantoran-FD.pptx
 
Kekuasaan dan kepemimpinan fd
Kekuasaan dan kepemimpinan fdKekuasaan dan kepemimpinan fd
Kekuasaan dan kepemimpinan fd
 
From smartcity to smart village fd - genuene
From smartcity to smart village fd - genueneFrom smartcity to smart village fd - genuene
From smartcity to smart village fd - genuene
 
Evaluasi spbe fd-2020
Evaluasi spbe fd-2020Evaluasi spbe fd-2020
Evaluasi spbe fd-2020
 
Smartcity and information system fd
Smartcity and information system fdSmartcity and information system fd
Smartcity and information system fd
 
Dinamika politik-dan pemerintahan lokal-fd
Dinamika politik-dan pemerintahan lokal-fdDinamika politik-dan pemerintahan lokal-fd
Dinamika politik-dan pemerintahan lokal-fd
 
10 metode mengukur kinerja organisasi fd
10 metode mengukur kinerja organisasi fd10 metode mengukur kinerja organisasi fd
10 metode mengukur kinerja organisasi fd
 
09 faktor pengaruh dan masalah kinerja
09 faktor pengaruh dan masalah kinerja09 faktor pengaruh dan masalah kinerja
09 faktor pengaruh dan masalah kinerja
 
08 penilaian-kinerja-pns-2019
08 penilaian-kinerja-pns-201908 penilaian-kinerja-pns-2019
08 penilaian-kinerja-pns-2019
 
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
 
Sistem akuntabilitas kinerja kinerja fd
Sistem  akuntabilitas kinerja kinerja fdSistem  akuntabilitas kinerja kinerja fd
Sistem akuntabilitas kinerja kinerja fd
 
Kepemimpinan dalam konteks fd
Kepemimpinan dalam konteks fdKepemimpinan dalam konteks fd
Kepemimpinan dalam konteks fd
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahan Manajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
Organisasi publik dan teknologi informasi fd
Organisasi publik dan teknologi informasi fdOrganisasi publik dan teknologi informasi fd
Organisasi publik dan teknologi informasi fd
 
Konflik keorganisasian fd
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fd
 
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fdPerkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
 
Teori modernisasi fd
Teori modernisasi fdTeori modernisasi fd
Teori modernisasi fd
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fd
 
Teori ketergantungan lanjutan
Teori ketergantungan lanjutan Teori ketergantungan lanjutan
Teori ketergantungan lanjutan
 

Último

Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
citraislamiah02
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
AmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
MuhammadNorman9
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
iman333159
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
NezaPurna
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
Di Prihantony
 

Último (14)

Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 

Tata kelola dan administrasi Bumdes

  • 1. Dr. Frans Dione, M.Si 081319906898 / fransdionesa@gmail.com IPDN-KEMDAGRI
  • 2.
  • 3. LATAR BELAKANG • Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean dan Pasar Bebas. • Masyarakat Indonesia cenderung jadi penonton atau konsumen saja, menanggung beban produksi ( belum mampu mengolah hasil produksi ) • Harga pasar dipermainkan broker dan tengkulak • Dana Desa Semakin besar, beberapa desa sudah mulai kebingunan dalam pelaksanaan pembangunan infra struktur • Prioritas penggunaan DD untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
  • 4.
  • 5. Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Latar Belakang Pendirian BUM Desa Menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan/atau kerja sama antar-Desa. Diolah dari: Permendes PDTT No. 4/2014, Bab I Ketentuan Umum poin 2 dan Bab II Pendirian BUM Desa, Pasal 2
  • 6. Tujuan BUM Desa Meningkatkan perekonomian Desa Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga BUM Desa Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga Membuka lapangan kerja Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa. Diolah dari: Permendes PDTT No. 4/2014, Bab II Pendirian BUM Desa Pasal 3
  • 7. 1. Perseroan Terbatas (PT) sebagai persekutuan modal, dibentuk berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan modal yang sebagian besar dimiliki oleh BUM Desa, sesuai dengan peraturan perundangundangan tentang Perseroan Terbatas; BUM Desa dapat membentuk unit usaha me 2. Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar 60 (enam puluh) persen, sesuai dengan peraturan perundang- undangan tentang lembaga keuangan mikro. 3. Dalam hal BUM Desa tidak mempunyai unit-unit usaha yang berbadan hukum, bentuk organisasi BUM Desa didasarkan pada Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa.
  • 8. SUSUNAN PENGURUS ORGANISASI PENGELOLA BUMDes PENASEHAT PELAKSANA OPERASIONAL PENGAWAS
  • 9. SUSUNAN PENGURUS ORGANISASI PENGELOLA BUMDes PENASEHAT: EX OFFICIO KADES PELAKSANA OPERASIONAL PENGAWAS : 1. KETUA 2. WAKIL 3. SEKRETARIS 4. ANGGOTA
  • 10.
  • 11. 1. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan pengelolaan BUM Desa; 2. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BUM Desa; dan 3. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa. 4. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan 5. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja BUM Desa. Kewajiban dan Wewenang PENASEHAT:
  • 12. 1. melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat Desa; 2. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa; dan 3. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa lainnya. 4. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan; 5. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan; 6. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa kepada masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa sekurang- kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Kewajiban dan Wewenang PELAKSANA OPERAS
  • 13. 1. masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha; 2. berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; 3. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha ekonomi Desa; dan pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau sederajat; PELAKSANA OPERASIONAL PERSYARATAN PEMBERHENTI AN 1. meninggal dunia; 2. telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam AD dan ART BUM Desa; 3. mengundurkan diri; 4. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat perkembangan kinerja BUM Desa; 5. terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka
  • 14. 1. menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja BUM Desa sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali. 2. menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas untuk: • pemilihan dan pengangkatan pengurus • penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM Desa; dan • pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana Operasional. Kewajiban dan Wewenang PENGAWAS:
  • 15. PERMODALAN BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan
  • 16. • kebutuhan masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok; • sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan secara optimal, terutama kekayaan desa; • sumberdaya manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat; • unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi warga masyarakat yang dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi. KEBUTUHAN, POTENSI DESA dan SYARAT BUMDES :
  • 17. JENIS USAHA BUMDES (1) NO. JENIS USAHA/BISNIS CONTOH 1 Bisnis Sosial (Social Business) Sederhana : “memberikan pelayanan umum (serving) kepada masyarakat dan memperoleh keuntungan finansial” (Pasal 19) a. air minum Desa; b. usaha listrik Desa; c. lumbung pangan; dan d. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya. 2 Bisnis Penyewaan (Renting) Barang: “untuk melayani kebutuhan masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan Asli Desa.” (Pasal 20) a. alat transportasi; b. perkakas pesta; c. gedung pertemuan; d. rumah toko; e. tanah milik BUM Desa; dan f. barang sewaan lainnya. 3 Usaha Perantara (Brokering): “yang memberikan jasa pelayanan kepada warga” (Pasal 21) a. jasa pembayaran listrik; b. pasar Desa untuk memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat; dan c. jasa pelayanan lainnya.
  • 18. JENIS USAHA BUMDES (2) NO. JENIS USAHA/BISNIS CONTOH 4 Bisnis yang Berproduksi dan/atau Berdagang (Trading): “barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan pada skala pasar yang lebih luas” (Pasal 22) a. pabrik es; b. pabrik asap cair; c. hasil pertanian; d. sarana produksi pertanian; e. sumur bekas tambang; dan f. kegiatan bisnis produktif lainnya. 5 Bisnis Keuangan (Financial Business): yang memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha ekonomi Desa (Pasal 23) Memberikan akses kredit dan peminjaman yang mudah diakses oleh masyarakat Desa 6 Usaha Bersama (Holding): sebagai induk dari unit-unit usaha yang dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun kawasan perdesaan (Pasal 24) a. dapat berdiri sendiri serta diatur dan dikelola secara sinergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha bersama. b. dapat menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi: 1) pengembangan kapal Desa berskala besar untuk mengorganisir nelayan kecil agar usahanya menjadi lebih ekspansif; 2) Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok masyarakat; dan 3) kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha lokal lainnya.
  • 19. SEKTOR RIIL KELEMBAGAAN MASYARAKAT SEKTOR KEUANGAN ASET DESA ASET DESA USAHA: (dua kaki) : • Pembiayaan: Simpan Pinjam (menghimpun simpanan) • Sektor Riil: Lumbung Desa, Pasar Desa, Wisata Desa(lingkungan), Kerajinan Rakyat, Pertanian, Perdagangan, dll.
  • 20. LOGIKA DASAR Pengelolaan BUMDesa harus dilakukan secara profesional, kooperatif, dan mandiri. Badan usaha Ekonomi Kerakyatan yang dibangun melalui BUMDes ini dapat beragam di setiap desa di Indonesia, sesuai dengan kesepakatan pemerintah desa dan masyarakat.
  • 21. “Usaha Desa” adalah usaha masyarakat desa (ekonomi rakyat) yang meliputi pelayanan ekonomi sesuai karakter, potensi dan kebutuhan setempat, seperti:  Usaha jasa yang meliputi jasa keuangan [Lembaga Keuangan Mikro], jasa angkutan darat dan air, listrik desa, dan usaha lain yang sejenis.  Penyaluran sembilan bahan pokok ekonomi desa  Penyediaan Input, Pembinaan, dan Penanganan Pasca Produksi Hasil Pertanian meliputi tanaman pangan dan hias, perkebunan, petemakan, perikanan, dan agrobisnis.  Usaha Kerajinan Rakyat, Pasar Desa, Wisata Desa, Pengelolaan Air Minum dsb.
  • 22. BUMDes sebagai wadah penataan Perekonomian desa USAHA DESA : Kegiatan ekonomi riil di desa Simpan pinjam Pasar Desa Lumbung Desa Air Minum Kerajinan rmh tg pertanian Warung desa Mendorong USAHA MIKRO PERDESAAN OTODES
  • 23. HUBUNGAN KERJA: • Bentuk Kerjasama: Kemitraan • Sifat Hub. Kerja: Berdasarkan kontrak (dinamis). SISTEM PENGELOLAAN PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN: • Pemerintah Kab/Kota, melalui TIM PEMBINA KABUPATEN. • Lembaga Pendamping BUMDes (Perguruan Tinggi, LSM dsb.) • Pemerintahan Desa. PENGELOLA USAHA: • Masyarakat Desa bersama Pemerintah Desa.
  • 24. BENTUK BADAN USAHA: • USAHA DESA (UD) dengan prinsip: • member-base : kebersamaan (saling menolong) • self-help : mandiri WILAYAH KERJA : Desa dan Antar Desa Sistem PENGELOLAAN
  • 25. PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN BUMDES DI INDONESIA 1 • Iklim berusaha belum kondusif (unfair business practices) 2 • Keterbatasan informasi dan akses pasar 3 • Rendahnya produktivitas (teknologi rendah) 4 • Keterbatasan permodalan 5 • Rendahnya jiwa dan semangat kewirausahaan
  • 26. Penjualan Produk BUMDesa Melalui Online Shop Dalam rangka mengembangkan produk BUMDesa melalui online shop, perlu didukung dengan beberapa hal, seperti: • Kualitas produk; • Sarana Informasi dan Telekomunikasi; • Kualitas SDM (pelaku usaha); • Permodalan/kredit ringan 2014 2015 252 Juta Penduduk Indonesia 255 Juta Penduduk Indonesia 88,1 Juta Pengguna Internet 150 juta Pengguna Internet 21,1 Juta Aktif Berbelanja/Berjualan Online 85,5 Juta Aktif Berbelanja/Berjualan Online Rp 21 Triliun Nilai Transaksi Rp 50 Triliun Perkiraan Nilai Transaksi Sampai Akhir Tahun PELUANG E-COMMERCE DI INDONESIA PENGEMBANGANE-COMMERCE DALAMMENDUKUNGPENGEMBANGANBUMDES Sumber : Biro Perencanaan Kementerian PDTT
  • 27. KELANGSUNGAN HIDUP BUMDes • Kelangsungan hidup BUMDes akan sangat bergantung pada kemampuannya memenuhi kebutuhan masyarakat dari waktu ke waktu. Artinya, BUMDes diharapkan dapat menjadi pemasok utama kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi di bidang jasa, perdagangan, dan manufaktur (produksi). • BUMDes dapat berfungsi sebagai penyalur hasil produksi masyarakat desa (home industri, industri mikro) ke pasar (lokal atau antar desa). • BUMDes juga dapat berfungsi sebagai pensupport dana bagi kebutuhan usaha produktif masyarakat.