SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 5
Baixar para ler offline
3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Kewajiban Mu‘âwin at-Tafwîdh dan Khalifah
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/kewajiban-muawin-at-tafwidh-dan-khalifah/ 1/5
Kewajiban Mu‘âwin at-Tafwîdh dan Khalifah
April 3rd, 2014 by solihan
Dari kajian sebelumnya kita tahu bahwa Mu‘âwin Tafwîdh adalah wazîr yang ditunjuk Khalifah
untuk bersama-sama mengemban tanggung jawab pemerintahan dan kekuasaan. Khalifah
mendelegasikan kepada dirinya pengaturan berbagai urusan menurut pendapatnya dan
melaksanakan tugasnya berdasarkan ijtihadnya sesuai dengan ketentuan hukum-hukum
syariah (Zallum, Nizhâm al-Hukm fi al-Islâm, hlm. 130). Dengan demikian Khalifah memberi
dia wewenang secara umum dan juga posisi untuk mewakili Khalifah.
Lalu apakah dengan semua itu Mu‘âwin Tafwîdh bebas melakukan apa saja tanpa perlu
melapor dan meberitahu Khalifah terkait keputusan pengaturan urusan yang dia buat? Ataukah
dengan kewenangan umum yang diberikan oleh Khalifah sekaligus sebagai wakil Khalifah,
Khalifah berlepas diri dan tidak perlu mengontrol aktivitas Mu‘âwin Tafwîdh?
Telaah Kitab kali ini akan membahas Rancangan UUD (Masyrû’ Dustûr) Negara
Islam: Pertama, pasal 45 yang berbunyi: “Mu’awin Tafwîdl wajib memberikan laporan kepada
Khalifah tentang apa saja yang telah diputuskan, atau apa yang dilakukan, atau tentang
penugasan wali dan pejabat, agar wewenangnya tidak sama seperti Khalifah. Mu’awin
Tafwîdh wajib memberikan laporan kepada Khalifah dan melaksanakan apa yang
diperintahkan oleh Khalifah.” (An-Nabhani, Muqaddimah ad-Dustûr, hlm. 179);
Kedua, pasal 46 yang berbunyi: “Khalifah wajib mengetahui aktivitas Mu’awin Tafwidh dan
pengaturan berbagai urusan yang dia lakukan, agar Khalifah dapat menyetujui apa saja
yang sesuai dengan kebenaran dan mengoreksi kesalahan. Hal ini karena pengaturan
urusan umat adalah tugas Khalifah yang dijalankan berdasar ijtihadnya.” (An-
Nabhani,Muqaddimah ad-Dustûr, hlm. 180).
Mu’awin Tafwîdh Wajib Melapor Kepada Khalifah
Mu‘âwin Tafwîdh adalah orang yang ditunjuk Khalifah untuk membantu Khalifah dalam
menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Dalam menjalankan tugasnya, Mu‘âwin Tafwîdh harus
menyampaikan kepada Khalifah setiap pengaturan urusan pemerintahan yang telah dia
rencanakan, serta melaporkan kepada Khalifah berbagai pengaturan urusan pemerintahan
yang telah dia jalankan. Agar Mu‘âwin Tafwîdh dalam melaksanakan mandat dan wewenang
yang dia miliki tidak menjadi seperti Khalifah—karena dia memang bukan Khalifah dan hanya
mewakili Khalifah, maka kewajiban Mu‘âwin Tafwîdh adalah menyampaikan laporan kepada
Khalifah sekaligus melaksanakan tugas-tugasnya selama Khalifah tidak menghentikan
pelaksanaannya (Zallum, Nizhâm al-Hukm fi al-Islâm, hlm. 133; Ajhizah Dawlah al-Khilâfah fi
3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Kewajiban Mu‘âwin at-Tafwîdh dan Khalifah
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/kewajiban-muawin-at-tafwidh-dan-khalifah/ 2/5
al-Hukm wa al-Idârah, hlm. 59).
Dalil atas masalah itu adalah realita Mu‘âwin itu sendiri sebagai wakil Khalifah dalam hal-hal
yang dibebankan kepada dia. Mu‘âwinmelaksanakan aktivitas dalam kapasitasnya sebagai
wakil dari orang yang memberi mandat kepada diriinya sehingga Mu‘âwin tidak terlepas sama
sekali dari Khalifah, bahkan ia akan terus melaporkan semua aktivitasnya kepada Khalifah. Hal
ini persis seperti yang dilakukan oleh Umar ketika menjadi wazîr bagi khalifah Abu Bakar. Saat
itu Umar melaporkan setiap kebijakannya kepada Khalifah Abu Bakar dan melaksanakan
kebijakan beliau. M
Maksud dari penyampaian laporan itu bukanlah untuk meminta izin dalam semua persoalan
hingga pada hal-hal yang detil. Sebab, jika demikian maka hal ini bertentangan dengan
realita Mu‘âwin itu sendiri yang telah diberi kewenangan secara umum sekaligus sebagai wakil
Khalifah. Jadi, maksud dari penyampaian laporan itu adalah bahwa Mu‘âwin harus selalu
menyampaikan setiap hal kepada Khalifah, misalnya adanya suatu wilayah yang membutuhkan
seorang wali yang betul-betul memiliki kemampuan, atau mengenai perlunya mengatasi
masalah minimnya bahan makanan yang tersedia di pasar yang diadukan oleh masyarakat,
ataupun semua urusan negara yang lainnya; atau Mu‘âwin hanya sekadar menyampaikan
masalah-masalah tersebut kepada Khalifah, yakni melapor kepada Khalifah dan Mu‘âwin akan
mengikuti apa yang menjadi keputusan Khalifah.
Dengan demikian, pelaporan ini saja telah cukup bagi Mu‘âwin untuk bisa melaksanakan
setiap perkara dengan segala rinciannya tanpa memerlukan keluarnya izin dari Khalifah atas
aktivitas tersebut. Namun, jika ada hal yang tidak boleh dilaksanakan dalam laporan tersebut,
maka Mu‘âwin tidak boleh melaksanakan perkara yang tidak dibolehkan itu. Artinya,
penyampaian laporan itu adalah semata-mata menyampaikan perkara atau melaporkan
perkara itu kepada Khalifah, bukan meminta izin kepada Khalifah untuk melaksanakannya.
Dalam hal ini, Mu‘âwin Tafwîdh berhak melaksanakan apa yang dia laporkan selama Khalifah
tidak menghentikan atau melarang pelaksanaannya (An-Nabhani, Muqaddimah ad-Dustûr,
hlm. 180; Zallum, Nizhâm al-Hukm fi al-Islâm, hlm. 133; Ajhizah Dawlah al-Khilâfah fi al-Hukm
wa al-Idârah, hlm. 59).
Adapun apa yang tertulis pada akhir pasal 45 dalam Rancangan UUD (Masyrû’ Dustûr) Negara
Islam tersebut, yakni “dan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Khalifah”, adalah
karena Mu‘âwin Tafwîdh tidak memiliki otoritas kekuasaan sendiri sebagaimana Khalifah,
melainkan ia mendapatkan otoritas kekuasaan itu karena adanya mandat dari Khalifah.
Dengan demikian, apabila Khalifah memerintah dia dengan suatu perintah, maka ia wajib
melaksanakan perintah itu, dan tidak boleh menolak. Apabila Khalifah telah memberi dia
kewenangan untuk mengatur semua urusan dengan pendapat dan ijtihadnya sendiri, maka ia
menjalankan semua tugas dan wewenangnya berdasarkan pendapat dan ijtihadnya sendiri,
selama Khalifah tidak memerintahkan dia dengan sesuatu yang berbeda dengan pendapat dan
ijtihadnya. Apabila Khalifah memerintahkan Mu‘âwin Tafwîdhuntuk melaksanakan suatu perkara
3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Kewajiban Mu‘âwin at-Tafwîdh dan Khalifah
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/kewajiban-muawin-at-tafwidh-dan-khalifah/ 3/5
yang berbeda dengan pendapat dan ijtihadnya, maka wajib atas Mu‘âwin
Tafwîdh melaksanakan apa yang diperintahkan Khalifah kepada dia, dan tidak boleh
melaksanakan selain dari yang diperintahkan oleh Khalifah (An-Nabhani, Muqaddimah ad-
Dustûr, hlm. 180).
Khalifah Wajib Mengontrol Aktivitas Mu‘âwin Tafwîdh
Sekalipun Khalifah telah memberi Mu‘âwin Tafwîdh wewenang secara umum dan juga posisi
untuk mewakili Khalifah, Khalifah tetap wajib mengontrol tugas-tugas Mu‘âwin Tafwîdh dan
pengaturan berbagai urusan pemerintahan yang dia lakukan agar Khalifah bisa menyetujui apa
saja yang sesuai dengan ketentuan, serta mengarahkan dan meluruskan setiap yang belum
sesuai ketentuan. Sebab, pengaturan berbagai urusan umat pada dasarnya adalah sesuatu
yang diwakilkan kepada Khalifah dan dijalankan sesuai pendapat dan ijtihadnya. Hal ini sesuai
dengan hadis tentang tanggung jawab mengurusi urusan rakyat, yaitu sabda Rasulullah saw.:
ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺗ‬‫ﱠ‬‫ﯾ‬ِ‫ﻋ‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫ﻋ‬ ٌ‫ل‬‫و‬ُ‫ﺋ‬ْ‫ﺳ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ُو‬‫ھ‬ َ‫و‬ ٍ‫اع‬َ‫ر‬ ُ‫م‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ِْ‫اﻹ‬
Imam (Khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas (urusan)
rakyatnya (HR Muslim).
Berdasarkan hadis di atas, Khalifah yang diserahi tugas untuk mengatur berbagai urusan
rakyat bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus atau dia pimpin. Dalam hal ini, Mu‘âwin
Tafwîdh tidak bertanggung jawab secara langsung untuk mengurusi urusan rakyat. Akan tetapi,
ia hanya bertanggung jawab atas tugas-tugas yang ia laksanakan. Tanggung jawab mengurusi
urusan rakyat hanya adapa pada Khalifah. Karena itu, Khalifah wajib mengontrol tugas-
tugas Mu‘âwin Tafwîdh dan pengaturan yang dia lakukan. Dengan mengontrol semua
aktivitas Mu‘âwin Tafwîdh, Khalifah benar-benar bisa dikatakan telah melaksanakan tanggung
jawabnya dalam mengurusi urusan rakyat.
Selain itu, karena Mu‘âwin Tafwîdh bisa saja berbuat kesalahan, dan kesalahan yang dilakukan
oleh Mu‘âwin harus diluruskan. Jadi, Khalifah harus mengontrol semua tindakan Mu‘âwin
Tafwîdh karena dua alasan ini: (1) pelaksanaan tanggung jawab mengurusi urusan rakyat; (2)
pelurusan kesalahan yang dilakukan oleh Mu‘âwin Tafwîdh (An-Nabhani,Muqaddimah ad-
Dustûr, hlm. 181; Zallum, Nizhâm al-Hukm fi al-Islâm, hlm. 134; Ajhizah Dawlah al-Khilâfah fi
al-Hukm wa al-Idârah, hlm. 61).
Dalam menjalani roda kehidupan ini, tentu setiap orang tidak ingin salah menunjuk atau
mengangkat orang lain untuk mewakili dirinya menjalankan suatu aktivitas yang seharusnya ia
lakukan sendiri Demikian pula Khalifah ketika menunjuk Mu‘âwin Tafwîdh untuk bersama-sama
mengemban tanggung jawab pemerintahan dan kekuasaan. Apabila Mu‘âwin Tafwîdh itu
adalah seorang wazîr (pembantu) yang baik, jujur, lurus dan benar, maka ia akan memberi
3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Kewajiban Mu‘âwin at-Tafwîdh dan Khalifah
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/kewajiban-muawin-at-tafwidh-dan-khalifah/ 4/5
manfaat yang besar bagi Khalifah, karena ia akan mengingatkan Khalifah dengan segala
kebaikan dan membantu Khalifah untuk melaksanakan semua kebaikan itu. Aisyah ra.
mengatakan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:
ْ‫م‬َ‫ﻟ‬ َ‫ﻲ‬ِ‫ﺳ‬َ‫ﻧ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫وء‬ُ‫ﺳ‬ َ‫ﯾر‬ ِ‫ز‬ َ‫و‬ ‫ﮫ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ل‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬ َ‫ك‬ِ‫ﻟ‬َ‫ذ‬ َ‫ْر‬‫ﯾ‬َ‫ﻏ‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﷲ‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫َﮫ‬‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ﻋ‬َ‫أ‬ َ‫َر‬‫ﻛ‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ َ‫ه‬ َ‫ر‬‫ﱠ‬‫ﻛ‬َ‫ذ‬ َ‫ﻲ‬ِ‫ﺳ‬َ‫ﻧ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫ق‬ْ‫د‬ ِ‫ﺻ‬ َ‫ﯾر‬ ِ‫ز‬ َ‫و‬ ‫ﮫ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ل‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ﯾ‬َ‫ﺧ‬ ِ‫ﯾر‬ِ‫ﻣ‬َ‫ﻷ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﷲ‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬
ُ‫ﮫ‬ْ‫ﻧ‬ِ‫ﻌ‬ُ‫ﯾ‬ ْ‫م‬َ‫ﻟ‬ َ‫َر‬‫ﻛ‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ ْ‫ر‬ِّ‫ﻛ‬َ‫ذ‬ُ‫ﯾ‬
Jika Allah menghendaki kebaikan terhadap seorang amir (Imam/Khalifah), Allah menjadikan
bagi dia seorang pembantu (wazîr) yang jujur dan benar; jika ia lupa, wazir itu akan
mengingatkan dirinya, dan jika ia ingat, wazir itu akan membantu dirinya. Jika Allah
menghendaki terhadap amir itu selain yang demikian, Allah menjadikan bagi dia wazîr yang
jahat/buruk; jika ia lupa, wazir itu tidak mengingatkan dirinya, dan jika ia ingat, wazir itu tidak
membantu dirinya.” (HR Ahmad).
An-Nawawi berkata bahwa sanad hadis ini bagus (jayyid). Al-Bazzar meriwayatkan hadis
tersebut dengan sanad yang dinyatakan oleh al-Haitsami bahwa para perawinya adalah perawi
yang sahih (Ajhizah Dawlah al-Khilâfah fi al-Hukm wa al-Idârah, hlm. 56).
Namun, meskipun Mu‘âwin Tafwîdh adalah seorang wazîr (pembantu) yang baik, jujur dan lurus,
Khalifah tetap wajib mengontrol dia. Sebab, bagaimanapun juga Mu‘âwin Tafwîdh itu adalah
manusia dan tetap manusia yang berpotensi untuk berbuat salah dalam menjalankan tugas-
tugasnya. Ini juga sebagai bentuk tanggung jawab Khalifah dalam mengurusi urusan rakyat.
Khatimah
Mungkin tidak sedikit orang yang khawatir bahwa dengan Khalifah memberi wewenang secara
umum pada Mu‘âwin Tafwîdh, juga posisi untuk mewakili Khalifah, maka Mu‘âwin Tafwîdh akan
memanfaatkan wewenang dan posisinya ini untuk kepentingan pribadinya, keluarganya dan
koleganya. Tentu munculnya kekhawatiran seperti ini adalah wajar saja, dan kemungkinan
terjadinya juga perkara yang lumrah dan biasa, jika kita melihatnya dengan kacamata sistem
sekarang yang diterapkan di dunia, termasuk di Indonesia, yakni demokrasi sekular, sistem
sampah. Namun, dengan Rancangan UUD (Masyrû’ Dustûr) Negara Islam pasal 45 dan 46 ini,
kekhawatiran itu tidak perlu ada lagi. Hanya saja, UUD yang agung ini tidak bisa diterapkan
dalam sistem sampah sebab bisa-bisa menjadi sampah juga. Untuk itu tentu diperlukan sistem
pemerintahan yang agung pula. Di dunia ini tidak ada sistem pemerintahan yang agung, kecuali
sistem Khilafah Rasyidah yang mengikuti cara-cara kenabian.
Dengan demikian, jika kita ingin menerapkan UUD yang agung, warisan dari orang yang
agung, Rasulullah Muhammad saw, maka yang harus dilakukan terlebih dulu adalah mendirikan
sistem pemerintahan yang agung itu, yakni sistem negara Khilafah Rasyidah. WalLâhu a’lam
bish-shawâb.[Muhammad Bajuri]
3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Kewajiban Mu‘âwin at-Tafwîdh dan Khalifah
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/kewajiban-muawin-at-tafwidh-dan-khalifah/ 5/5
Daftar Bacaan
Hizbut Tahrir, Ajhizah Dawlah al-Khilâfah fi al-Hukm wa al-Idârah (Beirut: Darul Ummah),
Cetakan I, 2005.
An-Nabhani, Asy-Syaikh Taqiyuddin, Muqaddimah ad-Dustûr awal-Asbâb al-Mujîbah Lahu,
Jilid I, (Beirut: Darul Ummah), Cetakan II, 2009.
Zallum, Asy-Syaikh Abdul Qadimi, Nizhâm al-Hukm fi al-Islâm, (Beirut: Darul Ummah),
Cetakan VI, 2002.
Baca juga :
1. Pembantu Khalifah Bidang Pemerintahan (Mu‘âwin at-Tafwîdh)
2. Dua Syarat Penyerahan Jabatan Mu‘âwin at-Tafwîdh
3. Dua Syarat Penyerahan Jabatan Mu‘awin at-tafwidh
4. Syarat-syarat Mu‘âwin at-Tafwîdh
5. Pemberhentian Khalifah

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Materi khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwahMateri khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwah
el-hafiy
 

Mais procurados (20)

Dustur
DusturDustur
Dustur
 
Thariqul iman
Thariqul imanThariqul iman
Thariqul iman
 
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimPeta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
 
05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia
 
Tholabul ilmi
Tholabul ilmiTholabul ilmi
Tholabul ilmi
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
 
Menjadi Orang yang Lebih Beruntung
Menjadi Orang yang Lebih BeruntungMenjadi Orang yang Lebih Beruntung
Menjadi Orang yang Lebih Beruntung
 
Materi khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwahMateri khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwah
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
 
Hukum syara
Hukum syaraHukum syara
Hukum syara
 
Islam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup SempurnaIslam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup Sempurna
 
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatMateri IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
 
Simpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama AqidahSimpul Islam, Bernama Aqidah
Simpul Islam, Bernama Aqidah
 
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatMateri IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum Syariat
 
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi ImanMateri Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
 
Mencintai dan mengikuti rasul saw secara kâffah
Mencintai  dan mengikuti  rasul saw secara kâffahMencintai  dan mengikuti  rasul saw secara kâffah
Mencintai dan mengikuti rasul saw secara kâffah
 
Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan Ngaji
 
73. syakhsiyah islam
73. syakhsiyah islam73. syakhsiyah islam
73. syakhsiyah islam
 
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
 
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arabkitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
 

Destaque (11)

School board project
School board projectSchool board project
School board project
 
PARTES DE UNA COMPUTADORA
PARTES DE UNA COMPUTADORAPARTES DE UNA COMPUTADORA
PARTES DE UNA COMPUTADORA
 
Islam, khilafah, dan hizbut tahrir dalam pandangan barat (2)
Islam, khilafah, dan hizbut tahrir dalam pandangan barat (2)Islam, khilafah, dan hizbut tahrir dalam pandangan barat (2)
Islam, khilafah, dan hizbut tahrir dalam pandangan barat (2)
 
شرايح مفيدة للعروض
شرايح مفيدة للعروضشرايح مفيدة للعروض
شرايح مفيدة للعروض
 
Meneladani ulama pejuang
Meneladani ulama pejuangMeneladani ulama pejuang
Meneladani ulama pejuang
 
Harga diyat satinah
Harga diyat satinahHarga diyat satinah
Harga diyat satinah
 
Unit 02-Northwestern Technologies
Unit 02-Northwestern TechnologiesUnit 02-Northwestern Technologies
Unit 02-Northwestern Technologies
 
Objetivo top 3 y proy de vida
Objetivo top 3 y proy de vidaObjetivo top 3 y proy de vida
Objetivo top 3 y proy de vida
 
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariahKaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
 
Smart Board History Activities
Smart Board History ActivitiesSmart Board History Activities
Smart Board History Activities
 
Menggunakan Automatic Level
Menggunakan Automatic LevelMenggunakan Automatic Level
Menggunakan Automatic Level
 

Mais de FlamencoRizky

Seputar pandangan manusia terhadap gharizah an nau’
Seputar pandangan manusia terhadap gharizah an nau’Seputar pandangan manusia terhadap gharizah an nau’
Seputar pandangan manusia terhadap gharizah an nau’
FlamencoRizky
 
Penegakan hukum makin suram
Penegakan hukum makin suramPenegakan hukum makin suram
Penegakan hukum makin suram
FlamencoRizky
 
Kejahatan dipicu kebencian tiga pemuda muslim ditembak mati di as
Kejahatan dipicu kebencian  tiga pemuda muslim ditembak mati di asKejahatan dipicu kebencian  tiga pemuda muslim ditembak mati di as
Kejahatan dipicu kebencian tiga pemuda muslim ditembak mati di as
FlamencoRizky
 
Perubahan harus menyentuh sistem
Perubahan harus menyentuh sistemPerubahan harus menyentuh sistem
Perubahan harus menyentuh sistem
FlamencoRizky
 
Pengantar [kegagalan revolusi timur tengah]
Pengantar [kegagalan revolusi timur tengah]Pengantar [kegagalan revolusi timur tengah]
Pengantar [kegagalan revolusi timur tengah]
FlamencoRizky
 
Pt freeport dimanjakan, rakyat dirugikan
Pt freeport dimanjakan, rakyat dirugikanPt freeport dimanjakan, rakyat dirugikan
Pt freeport dimanjakan, rakyat dirugikan
FlamencoRizky
 
Bukannya freeport dipidanakan malah dimudahkan, bukti tunduknya rezim jokowi ...
Bukannya freeport dipidanakan malah dimudahkan, bukti tunduknya rezim jokowi ...Bukannya freeport dipidanakan malah dimudahkan, bukti tunduknya rezim jokowi ...
Bukannya freeport dipidanakan malah dimudahkan, bukti tunduknya rezim jokowi ...
FlamencoRizky
 
Indonesia negeri muslim yang terjual
Indonesia negeri muslim yang terjualIndonesia negeri muslim yang terjual
Indonesia negeri muslim yang terjual
FlamencoRizky
 
Sikap seorang-muslim-ketika-melihat-kemungkaran
Sikap seorang-muslim-ketika-melihat-kemungkaranSikap seorang-muslim-ketika-melihat-kemungkaran
Sikap seorang-muslim-ketika-melihat-kemungkaran
FlamencoRizky
 
Kaum manula di barat kesepian saat natal
Kaum manula di barat  kesepian saat natalKaum manula di barat  kesepian saat natal
Kaum manula di barat kesepian saat natal
FlamencoRizky
 
Refleksi akhir tahun peserta hip padati islamic center kota kendari
Refleksi akhir tahun peserta hip padati islamic center kota kendariRefleksi akhir tahun peserta hip padati islamic center kota kendari
Refleksi akhir tahun peserta hip padati islamic center kota kendari
FlamencoRizky
 
Kala penguasa menabrak fatwa
Kala penguasa menabrak fatwaKala penguasa menabrak fatwa
Kala penguasa menabrak fatwa
FlamencoRizky
 
Kristen sendiri anggap natal tak sah
Kristen sendiri anggap natal tak sahKristen sendiri anggap natal tak sah
Kristen sendiri anggap natal tak sah
FlamencoRizky
 
Sekelompok konspirator menjadikan perang melawan isis sebagai jalan untuk mem...
Sekelompok konspirator menjadikan perang melawan isis sebagai jalan untuk mem...Sekelompok konspirator menjadikan perang melawan isis sebagai jalan untuk mem...
Sekelompok konspirator menjadikan perang melawan isis sebagai jalan untuk mem...
FlamencoRizky
 
Pasukan khilafah utsmani berperang untuk gaza
Pasukan khilafah utsmani berperang untuk gazaPasukan khilafah utsmani berperang untuk gaza
Pasukan khilafah utsmani berperang untuk gaza
FlamencoRizky
 
Kekayaan laut melimpah, indonesia tak pantas punya utang
Kekayaan laut melimpah, indonesia tak pantas punya utangKekayaan laut melimpah, indonesia tak pantas punya utang
Kekayaan laut melimpah, indonesia tak pantas punya utang
FlamencoRizky
 
Asean free trade regime is cancer for the muslim ummah in southeast asia!
Asean free trade regime is cancer for the muslim ummah in southeast asia!Asean free trade regime is cancer for the muslim ummah in southeast asia!
Asean free trade regime is cancer for the muslim ummah in southeast asia!
FlamencoRizky
 
Refleksi akhir tahun 2014
Refleksi akhir tahun 2014Refleksi akhir tahun 2014
Refleksi akhir tahun 2014
FlamencoRizky
 
Tetap kokoh menghadapi setiap makar yang mendistorsi khilafah atau melemahkan...
Tetap kokoh menghadapi setiap makar yang mendistorsi khilafah atau melemahkan...Tetap kokoh menghadapi setiap makar yang mendistorsi khilafah atau melemahkan...
Tetap kokoh menghadapi setiap makar yang mendistorsi khilafah atau melemahkan...
FlamencoRizky
 
Natal bersama indikasi keberhasilan sepilis
Natal bersama indikasi keberhasilan sepilisNatal bersama indikasi keberhasilan sepilis
Natal bersama indikasi keberhasilan sepilis
FlamencoRizky
 

Mais de FlamencoRizky (20)

Seputar pandangan manusia terhadap gharizah an nau’
Seputar pandangan manusia terhadap gharizah an nau’Seputar pandangan manusia terhadap gharizah an nau’
Seputar pandangan manusia terhadap gharizah an nau’
 
Penegakan hukum makin suram
Penegakan hukum makin suramPenegakan hukum makin suram
Penegakan hukum makin suram
 
Kejahatan dipicu kebencian tiga pemuda muslim ditembak mati di as
Kejahatan dipicu kebencian  tiga pemuda muslim ditembak mati di asKejahatan dipicu kebencian  tiga pemuda muslim ditembak mati di as
Kejahatan dipicu kebencian tiga pemuda muslim ditembak mati di as
 
Perubahan harus menyentuh sistem
Perubahan harus menyentuh sistemPerubahan harus menyentuh sistem
Perubahan harus menyentuh sistem
 
Pengantar [kegagalan revolusi timur tengah]
Pengantar [kegagalan revolusi timur tengah]Pengantar [kegagalan revolusi timur tengah]
Pengantar [kegagalan revolusi timur tengah]
 
Pt freeport dimanjakan, rakyat dirugikan
Pt freeport dimanjakan, rakyat dirugikanPt freeport dimanjakan, rakyat dirugikan
Pt freeport dimanjakan, rakyat dirugikan
 
Bukannya freeport dipidanakan malah dimudahkan, bukti tunduknya rezim jokowi ...
Bukannya freeport dipidanakan malah dimudahkan, bukti tunduknya rezim jokowi ...Bukannya freeport dipidanakan malah dimudahkan, bukti tunduknya rezim jokowi ...
Bukannya freeport dipidanakan malah dimudahkan, bukti tunduknya rezim jokowi ...
 
Indonesia negeri muslim yang terjual
Indonesia negeri muslim yang terjualIndonesia negeri muslim yang terjual
Indonesia negeri muslim yang terjual
 
Sikap seorang-muslim-ketika-melihat-kemungkaran
Sikap seorang-muslim-ketika-melihat-kemungkaranSikap seorang-muslim-ketika-melihat-kemungkaran
Sikap seorang-muslim-ketika-melihat-kemungkaran
 
Kaum manula di barat kesepian saat natal
Kaum manula di barat  kesepian saat natalKaum manula di barat  kesepian saat natal
Kaum manula di barat kesepian saat natal
 
Refleksi akhir tahun peserta hip padati islamic center kota kendari
Refleksi akhir tahun peserta hip padati islamic center kota kendariRefleksi akhir tahun peserta hip padati islamic center kota kendari
Refleksi akhir tahun peserta hip padati islamic center kota kendari
 
Kala penguasa menabrak fatwa
Kala penguasa menabrak fatwaKala penguasa menabrak fatwa
Kala penguasa menabrak fatwa
 
Kristen sendiri anggap natal tak sah
Kristen sendiri anggap natal tak sahKristen sendiri anggap natal tak sah
Kristen sendiri anggap natal tak sah
 
Sekelompok konspirator menjadikan perang melawan isis sebagai jalan untuk mem...
Sekelompok konspirator menjadikan perang melawan isis sebagai jalan untuk mem...Sekelompok konspirator menjadikan perang melawan isis sebagai jalan untuk mem...
Sekelompok konspirator menjadikan perang melawan isis sebagai jalan untuk mem...
 
Pasukan khilafah utsmani berperang untuk gaza
Pasukan khilafah utsmani berperang untuk gazaPasukan khilafah utsmani berperang untuk gaza
Pasukan khilafah utsmani berperang untuk gaza
 
Kekayaan laut melimpah, indonesia tak pantas punya utang
Kekayaan laut melimpah, indonesia tak pantas punya utangKekayaan laut melimpah, indonesia tak pantas punya utang
Kekayaan laut melimpah, indonesia tak pantas punya utang
 
Asean free trade regime is cancer for the muslim ummah in southeast asia!
Asean free trade regime is cancer for the muslim ummah in southeast asia!Asean free trade regime is cancer for the muslim ummah in southeast asia!
Asean free trade regime is cancer for the muslim ummah in southeast asia!
 
Refleksi akhir tahun 2014
Refleksi akhir tahun 2014Refleksi akhir tahun 2014
Refleksi akhir tahun 2014
 
Tetap kokoh menghadapi setiap makar yang mendistorsi khilafah atau melemahkan...
Tetap kokoh menghadapi setiap makar yang mendistorsi khilafah atau melemahkan...Tetap kokoh menghadapi setiap makar yang mendistorsi khilafah atau melemahkan...
Tetap kokoh menghadapi setiap makar yang mendistorsi khilafah atau melemahkan...
 
Natal bersama indikasi keberhasilan sepilis
Natal bersama indikasi keberhasilan sepilisNatal bersama indikasi keberhasilan sepilis
Natal bersama indikasi keberhasilan sepilis
 

Kewajiban mu‘âwin at tafwîdh dan khalifah

  • 1. 3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Kewajiban Mu‘âwin at-Tafwîdh dan Khalifah http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/kewajiban-muawin-at-tafwidh-dan-khalifah/ 1/5 Kewajiban Mu‘âwin at-Tafwîdh dan Khalifah April 3rd, 2014 by solihan Dari kajian sebelumnya kita tahu bahwa Mu‘âwin Tafwîdh adalah wazîr yang ditunjuk Khalifah untuk bersama-sama mengemban tanggung jawab pemerintahan dan kekuasaan. Khalifah mendelegasikan kepada dirinya pengaturan berbagai urusan menurut pendapatnya dan melaksanakan tugasnya berdasarkan ijtihadnya sesuai dengan ketentuan hukum-hukum syariah (Zallum, Nizhâm al-Hukm fi al-Islâm, hlm. 130). Dengan demikian Khalifah memberi dia wewenang secara umum dan juga posisi untuk mewakili Khalifah. Lalu apakah dengan semua itu Mu‘âwin Tafwîdh bebas melakukan apa saja tanpa perlu melapor dan meberitahu Khalifah terkait keputusan pengaturan urusan yang dia buat? Ataukah dengan kewenangan umum yang diberikan oleh Khalifah sekaligus sebagai wakil Khalifah, Khalifah berlepas diri dan tidak perlu mengontrol aktivitas Mu‘âwin Tafwîdh? Telaah Kitab kali ini akan membahas Rancangan UUD (Masyrû’ Dustûr) Negara Islam: Pertama, pasal 45 yang berbunyi: “Mu’awin Tafwîdl wajib memberikan laporan kepada Khalifah tentang apa saja yang telah diputuskan, atau apa yang dilakukan, atau tentang penugasan wali dan pejabat, agar wewenangnya tidak sama seperti Khalifah. Mu’awin Tafwîdh wajib memberikan laporan kepada Khalifah dan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Khalifah.” (An-Nabhani, Muqaddimah ad-Dustûr, hlm. 179); Kedua, pasal 46 yang berbunyi: “Khalifah wajib mengetahui aktivitas Mu’awin Tafwidh dan pengaturan berbagai urusan yang dia lakukan, agar Khalifah dapat menyetujui apa saja yang sesuai dengan kebenaran dan mengoreksi kesalahan. Hal ini karena pengaturan urusan umat adalah tugas Khalifah yang dijalankan berdasar ijtihadnya.” (An- Nabhani,Muqaddimah ad-Dustûr, hlm. 180). Mu’awin Tafwîdh Wajib Melapor Kepada Khalifah Mu‘âwin Tafwîdh adalah orang yang ditunjuk Khalifah untuk membantu Khalifah dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Dalam menjalankan tugasnya, Mu‘âwin Tafwîdh harus menyampaikan kepada Khalifah setiap pengaturan urusan pemerintahan yang telah dia rencanakan, serta melaporkan kepada Khalifah berbagai pengaturan urusan pemerintahan yang telah dia jalankan. Agar Mu‘âwin Tafwîdh dalam melaksanakan mandat dan wewenang yang dia miliki tidak menjadi seperti Khalifah—karena dia memang bukan Khalifah dan hanya mewakili Khalifah, maka kewajiban Mu‘âwin Tafwîdh adalah menyampaikan laporan kepada Khalifah sekaligus melaksanakan tugas-tugasnya selama Khalifah tidak menghentikan pelaksanaannya (Zallum, Nizhâm al-Hukm fi al-Islâm, hlm. 133; Ajhizah Dawlah al-Khilâfah fi
  • 2. 3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Kewajiban Mu‘âwin at-Tafwîdh dan Khalifah http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/kewajiban-muawin-at-tafwidh-dan-khalifah/ 2/5 al-Hukm wa al-Idârah, hlm. 59). Dalil atas masalah itu adalah realita Mu‘âwin itu sendiri sebagai wakil Khalifah dalam hal-hal yang dibebankan kepada dia. Mu‘âwinmelaksanakan aktivitas dalam kapasitasnya sebagai wakil dari orang yang memberi mandat kepada diriinya sehingga Mu‘âwin tidak terlepas sama sekali dari Khalifah, bahkan ia akan terus melaporkan semua aktivitasnya kepada Khalifah. Hal ini persis seperti yang dilakukan oleh Umar ketika menjadi wazîr bagi khalifah Abu Bakar. Saat itu Umar melaporkan setiap kebijakannya kepada Khalifah Abu Bakar dan melaksanakan kebijakan beliau. M Maksud dari penyampaian laporan itu bukanlah untuk meminta izin dalam semua persoalan hingga pada hal-hal yang detil. Sebab, jika demikian maka hal ini bertentangan dengan realita Mu‘âwin itu sendiri yang telah diberi kewenangan secara umum sekaligus sebagai wakil Khalifah. Jadi, maksud dari penyampaian laporan itu adalah bahwa Mu‘âwin harus selalu menyampaikan setiap hal kepada Khalifah, misalnya adanya suatu wilayah yang membutuhkan seorang wali yang betul-betul memiliki kemampuan, atau mengenai perlunya mengatasi masalah minimnya bahan makanan yang tersedia di pasar yang diadukan oleh masyarakat, ataupun semua urusan negara yang lainnya; atau Mu‘âwin hanya sekadar menyampaikan masalah-masalah tersebut kepada Khalifah, yakni melapor kepada Khalifah dan Mu‘âwin akan mengikuti apa yang menjadi keputusan Khalifah. Dengan demikian, pelaporan ini saja telah cukup bagi Mu‘âwin untuk bisa melaksanakan setiap perkara dengan segala rinciannya tanpa memerlukan keluarnya izin dari Khalifah atas aktivitas tersebut. Namun, jika ada hal yang tidak boleh dilaksanakan dalam laporan tersebut, maka Mu‘âwin tidak boleh melaksanakan perkara yang tidak dibolehkan itu. Artinya, penyampaian laporan itu adalah semata-mata menyampaikan perkara atau melaporkan perkara itu kepada Khalifah, bukan meminta izin kepada Khalifah untuk melaksanakannya. Dalam hal ini, Mu‘âwin Tafwîdh berhak melaksanakan apa yang dia laporkan selama Khalifah tidak menghentikan atau melarang pelaksanaannya (An-Nabhani, Muqaddimah ad-Dustûr, hlm. 180; Zallum, Nizhâm al-Hukm fi al-Islâm, hlm. 133; Ajhizah Dawlah al-Khilâfah fi al-Hukm wa al-Idârah, hlm. 59). Adapun apa yang tertulis pada akhir pasal 45 dalam Rancangan UUD (Masyrû’ Dustûr) Negara Islam tersebut, yakni “dan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Khalifah”, adalah karena Mu‘âwin Tafwîdh tidak memiliki otoritas kekuasaan sendiri sebagaimana Khalifah, melainkan ia mendapatkan otoritas kekuasaan itu karena adanya mandat dari Khalifah. Dengan demikian, apabila Khalifah memerintah dia dengan suatu perintah, maka ia wajib melaksanakan perintah itu, dan tidak boleh menolak. Apabila Khalifah telah memberi dia kewenangan untuk mengatur semua urusan dengan pendapat dan ijtihadnya sendiri, maka ia menjalankan semua tugas dan wewenangnya berdasarkan pendapat dan ijtihadnya sendiri, selama Khalifah tidak memerintahkan dia dengan sesuatu yang berbeda dengan pendapat dan ijtihadnya. Apabila Khalifah memerintahkan Mu‘âwin Tafwîdhuntuk melaksanakan suatu perkara
  • 3. 3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Kewajiban Mu‘âwin at-Tafwîdh dan Khalifah http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/kewajiban-muawin-at-tafwidh-dan-khalifah/ 3/5 yang berbeda dengan pendapat dan ijtihadnya, maka wajib atas Mu‘âwin Tafwîdh melaksanakan apa yang diperintahkan Khalifah kepada dia, dan tidak boleh melaksanakan selain dari yang diperintahkan oleh Khalifah (An-Nabhani, Muqaddimah ad- Dustûr, hlm. 180). Khalifah Wajib Mengontrol Aktivitas Mu‘âwin Tafwîdh Sekalipun Khalifah telah memberi Mu‘âwin Tafwîdh wewenang secara umum dan juga posisi untuk mewakili Khalifah, Khalifah tetap wajib mengontrol tugas-tugas Mu‘âwin Tafwîdh dan pengaturan berbagai urusan pemerintahan yang dia lakukan agar Khalifah bisa menyetujui apa saja yang sesuai dengan ketentuan, serta mengarahkan dan meluruskan setiap yang belum sesuai ketentuan. Sebab, pengaturan berbagai urusan umat pada dasarnya adalah sesuatu yang diwakilkan kepada Khalifah dan dijalankan sesuai pendapat dan ijtihadnya. Hal ini sesuai dengan hadis tentang tanggung jawab mengurusi urusan rakyat, yaitu sabda Rasulullah saw.: ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺗ‬‫ﱠ‬‫ﯾ‬ِ‫ﻋ‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫ﻋ‬ ٌ‫ل‬‫و‬ُ‫ﺋ‬ْ‫ﺳ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ُو‬‫ھ‬ َ‫و‬ ٍ‫اع‬َ‫ر‬ ُ‫م‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ِْ‫اﻹ‬ Imam (Khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas (urusan) rakyatnya (HR Muslim). Berdasarkan hadis di atas, Khalifah yang diserahi tugas untuk mengatur berbagai urusan rakyat bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus atau dia pimpin. Dalam hal ini, Mu‘âwin Tafwîdh tidak bertanggung jawab secara langsung untuk mengurusi urusan rakyat. Akan tetapi, ia hanya bertanggung jawab atas tugas-tugas yang ia laksanakan. Tanggung jawab mengurusi urusan rakyat hanya adapa pada Khalifah. Karena itu, Khalifah wajib mengontrol tugas- tugas Mu‘âwin Tafwîdh dan pengaturan yang dia lakukan. Dengan mengontrol semua aktivitas Mu‘âwin Tafwîdh, Khalifah benar-benar bisa dikatakan telah melaksanakan tanggung jawabnya dalam mengurusi urusan rakyat. Selain itu, karena Mu‘âwin Tafwîdh bisa saja berbuat kesalahan, dan kesalahan yang dilakukan oleh Mu‘âwin harus diluruskan. Jadi, Khalifah harus mengontrol semua tindakan Mu‘âwin Tafwîdh karena dua alasan ini: (1) pelaksanaan tanggung jawab mengurusi urusan rakyat; (2) pelurusan kesalahan yang dilakukan oleh Mu‘âwin Tafwîdh (An-Nabhani,Muqaddimah ad- Dustûr, hlm. 181; Zallum, Nizhâm al-Hukm fi al-Islâm, hlm. 134; Ajhizah Dawlah al-Khilâfah fi al-Hukm wa al-Idârah, hlm. 61). Dalam menjalani roda kehidupan ini, tentu setiap orang tidak ingin salah menunjuk atau mengangkat orang lain untuk mewakili dirinya menjalankan suatu aktivitas yang seharusnya ia lakukan sendiri Demikian pula Khalifah ketika menunjuk Mu‘âwin Tafwîdh untuk bersama-sama mengemban tanggung jawab pemerintahan dan kekuasaan. Apabila Mu‘âwin Tafwîdh itu adalah seorang wazîr (pembantu) yang baik, jujur, lurus dan benar, maka ia akan memberi
  • 4. 3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Kewajiban Mu‘âwin at-Tafwîdh dan Khalifah http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/kewajiban-muawin-at-tafwidh-dan-khalifah/ 4/5 manfaat yang besar bagi Khalifah, karena ia akan mengingatkan Khalifah dengan segala kebaikan dan membantu Khalifah untuk melaksanakan semua kebaikan itu. Aisyah ra. mengatakan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: ْ‫م‬َ‫ﻟ‬ َ‫ﻲ‬ِ‫ﺳ‬َ‫ﻧ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫وء‬ُ‫ﺳ‬ َ‫ﯾر‬ ِ‫ز‬ َ‫و‬ ‫ﮫ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ل‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬ َ‫ك‬ِ‫ﻟ‬َ‫ذ‬ َ‫ْر‬‫ﯾ‬َ‫ﻏ‬ ِ‫ﮫ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﷲ‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫َﮫ‬‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ﻋ‬َ‫أ‬ َ‫َر‬‫ﻛ‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ َ‫ه‬ َ‫ر‬‫ﱠ‬‫ﻛ‬َ‫ذ‬ َ‫ﻲ‬ِ‫ﺳ‬َ‫ﻧ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫ق‬ْ‫د‬ ِ‫ﺻ‬ َ‫ﯾر‬ ِ‫ز‬ َ‫و‬ ‫ﮫ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ل‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺟ‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ﯾ‬َ‫ﺧ‬ ِ‫ﯾر‬ِ‫ﻣ‬َ‫ﻷ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﷲ‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ُ‫ﮫ‬ْ‫ﻧ‬ِ‫ﻌ‬ُ‫ﯾ‬ ْ‫م‬َ‫ﻟ‬ َ‫َر‬‫ﻛ‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ ْ‫ر‬ِّ‫ﻛ‬َ‫ذ‬ُ‫ﯾ‬ Jika Allah menghendaki kebaikan terhadap seorang amir (Imam/Khalifah), Allah menjadikan bagi dia seorang pembantu (wazîr) yang jujur dan benar; jika ia lupa, wazir itu akan mengingatkan dirinya, dan jika ia ingat, wazir itu akan membantu dirinya. Jika Allah menghendaki terhadap amir itu selain yang demikian, Allah menjadikan bagi dia wazîr yang jahat/buruk; jika ia lupa, wazir itu tidak mengingatkan dirinya, dan jika ia ingat, wazir itu tidak membantu dirinya.” (HR Ahmad). An-Nawawi berkata bahwa sanad hadis ini bagus (jayyid). Al-Bazzar meriwayatkan hadis tersebut dengan sanad yang dinyatakan oleh al-Haitsami bahwa para perawinya adalah perawi yang sahih (Ajhizah Dawlah al-Khilâfah fi al-Hukm wa al-Idârah, hlm. 56). Namun, meskipun Mu‘âwin Tafwîdh adalah seorang wazîr (pembantu) yang baik, jujur dan lurus, Khalifah tetap wajib mengontrol dia. Sebab, bagaimanapun juga Mu‘âwin Tafwîdh itu adalah manusia dan tetap manusia yang berpotensi untuk berbuat salah dalam menjalankan tugas- tugasnya. Ini juga sebagai bentuk tanggung jawab Khalifah dalam mengurusi urusan rakyat. Khatimah Mungkin tidak sedikit orang yang khawatir bahwa dengan Khalifah memberi wewenang secara umum pada Mu‘âwin Tafwîdh, juga posisi untuk mewakili Khalifah, maka Mu‘âwin Tafwîdh akan memanfaatkan wewenang dan posisinya ini untuk kepentingan pribadinya, keluarganya dan koleganya. Tentu munculnya kekhawatiran seperti ini adalah wajar saja, dan kemungkinan terjadinya juga perkara yang lumrah dan biasa, jika kita melihatnya dengan kacamata sistem sekarang yang diterapkan di dunia, termasuk di Indonesia, yakni demokrasi sekular, sistem sampah. Namun, dengan Rancangan UUD (Masyrû’ Dustûr) Negara Islam pasal 45 dan 46 ini, kekhawatiran itu tidak perlu ada lagi. Hanya saja, UUD yang agung ini tidak bisa diterapkan dalam sistem sampah sebab bisa-bisa menjadi sampah juga. Untuk itu tentu diperlukan sistem pemerintahan yang agung pula. Di dunia ini tidak ada sistem pemerintahan yang agung, kecuali sistem Khilafah Rasyidah yang mengikuti cara-cara kenabian. Dengan demikian, jika kita ingin menerapkan UUD yang agung, warisan dari orang yang agung, Rasulullah Muhammad saw, maka yang harus dilakukan terlebih dulu adalah mendirikan sistem pemerintahan yang agung itu, yakni sistem negara Khilafah Rasyidah. WalLâhu a’lam bish-shawâb.[Muhammad Bajuri]
  • 5. 3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Kewajiban Mu‘âwin at-Tafwîdh dan Khalifah http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/kewajiban-muawin-at-tafwidh-dan-khalifah/ 5/5 Daftar Bacaan Hizbut Tahrir, Ajhizah Dawlah al-Khilâfah fi al-Hukm wa al-Idârah (Beirut: Darul Ummah), Cetakan I, 2005. An-Nabhani, Asy-Syaikh Taqiyuddin, Muqaddimah ad-Dustûr awal-Asbâb al-Mujîbah Lahu, Jilid I, (Beirut: Darul Ummah), Cetakan II, 2009. Zallum, Asy-Syaikh Abdul Qadimi, Nizhâm al-Hukm fi al-Islâm, (Beirut: Darul Ummah), Cetakan VI, 2002. Baca juga : 1. Pembantu Khalifah Bidang Pemerintahan (Mu‘âwin at-Tafwîdh) 2. Dua Syarat Penyerahan Jabatan Mu‘âwin at-Tafwîdh 3. Dua Syarat Penyerahan Jabatan Mu‘awin at-tafwidh 4. Syarat-syarat Mu‘âwin at-Tafwîdh 5. Pemberhentian Khalifah