SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
SEMIKONDUKTOR

           SEMIKONDUKTOR
                Oleh : Kelompok V
Anggota kelompok :
1. Meidah Rianti
2. M. Renza
3. Ina Rusnani
4. Fitriyana
5. Ester L.S
6. Epilia Nirbaya
7. Isgiandini
8. Fahjri Asrullah
SEMIKONDUKTOR
A. Pengertian Semikonduktor

        Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan
konduktivitas listrik yang berada di antara insulator dan
konduktor. Semikonduktor merupakan material zat padat
yang memiliki harga resistivitas antara 10-5–105 Ω.cm.

         Bahan Semikonduktor disebut juga sebagai bahan
setengah penghantar listrik (setengah konduktor) karena
celah energi yang dibentuk oleh struktur bahan ini lebih kecil
dari celah energi bahan isolator tetapi lebih besar dari celah
energi bahan konduktor, sehingga memungkinkan elektron
berpindah dari satu atom penyusun ke atom penyusun lain
dengan perlakuan tertentu terhadap bahan tersebut
(pemberiantegangan, perubahan suhu dan sebagainya).
SEMIKONDUKTOR
B. Bahan Pembuat Semikonduktor
         Pada awal perkembangannya bahan semikonduktor
yang pertama kali dieksplorasi adalah germanium, namun
sampai saat ini bahan semikonduktor yang banyak diteliti
untuk bahan baku pembuatan divais elektronik maupun
optoelektronik adalah silikon dengan pertimbangan bahan
silikon cukup melimpah di alam ini dan harganya relatif
murah.
         Selain silikon material lain yang banyak dipelajari
dan diteliti adalah material paduan dari golongan II-VI atau
III-V seperti dalam tabel periodik di bawah baik binary
(paduan 2 unsur) maupun ternary (paduan 3 unsur) seperti
ZnO, GaN, AlN, InN, GaAs, GaSb, AlGaN, AlGaSb, GaNAs
SEMIKONDUKTOR
Gambar 1. Unsur-unsur yang banyak digunakan sebagai
bahan semikonduktor
SEMIKONDUKTOR
C.   Model    Ikatan         Atom      pada      Bahan
Semikonduktor
Kristal semikonduktor tersusun dari atom-atom yang
letaknya saling berdekatan dan saling berikatan satu sama
lain membentuk suatu ikatan kristal yang disebut ikatan
kovalen. Sebagai ilustrasi dari model ikatan kristal
tersebut, di bawah ini digambarkan terbentuknya ikatan
kristal pada bahan silikon.
Perhatikan Gambar dibawah ini :
SEMIKONDUKTOR
Pada Gambar (a) menunjukkan ilustrasi ikatan kovalen dari
atom silikon pada kondisi temperatur nol Kelvin, untuk kasus
ini setiap atom silikon menyumbangkan satu elektron untuk
tiap pasangan ikatan kovalen.
Apabila kristal semikonduktor tersebut diberi energi termal
dengan kata lain temperaturnya dinaikan, maka penambahan
energi termal tersebut dapat menyebabkan putusnya ikatan
kovalen, hal ini dapat membangkitkan pasangan elektron-
hole dimana elektron tersebut dapat bebas dari keadaan
valensi ke keadaan konduksi sedangkan kekosongan yang
ditinggalkan elektron akan menjadi hole seperti nampak pada
gambar (b).
SEMIKONDUKTOR
D. Model Pita Energi Semikonduktor
Gambar dibawah ini adalah gambar Model pita energi bahan
semikonduktor
SEMIKONDUKTOR
         Setiap atom penyusun kristal semikonduktor
memiliki sejumlah elektron valensi pada kulit terluarnya
yang menempati keadaan valensi (gambar B), keadaan
elektron valensi ini memiliki tingkat energi yang besarnya Ev.
Elektron valensi ini berkontribusi pada pembentukan ikatan
kovalen antara atom-atom penyusun kristal semikonduktor.

         Sedangkan keadaan dimana elektron sudah
terbebas dari ikatan kovalen disebut keadaan konduksi
dengan tingkat energi Ec (gambar A). Apabila kristal
semikonduktor tersebut temperaturnya dinaikan maka akan
ada penambahan energi termal yang menyebabkan
terputusnya ikatan kovalen yang terbentuk. Pemutusan
ikatan kovalen ini akan menghasilkan elektron bebas yang
sudah dalam keadaan konduksi dengan tingkat energi Ec.
SEMIKONDUKTOR
           Pada gambar C diilustrasikan keadaan elektron
konduksi dimana setelah terjadinya pemutusan ikatan
kovalen, elektron valensi pada tingkat energi Ev akan berpindah
kekeadaan konduksi dengan tingkat energi Ec. Selisih antara
tingkat energi konduksi dengan tingkat energi valensi ini
dinamakan energi celah pita (energy gap) dimana energi gap
tersebut merupakan energi minimal yang dibutuhkan untuk
memutuskan ikatan kovalen pada kristal semikonduktor. Berikut
ini tabel energi gap bahan semikonduktor
SEMIKONDUKTOR
               E. Tipe Semikonduktor
Pada bahan semikonduktor, hole (kekosongan) dan elektron
berfungsi sebagai pembawa muatan listrik (pengantar arus).
Semikonduktor dibagi dua berdasarkan jenis muatan
pembawanya, yaitu:
 Semikonduktor intrinsik, adalah semikonduktor yang
   belum disisipkan atom-atom lain (atom pengotor)

 Semikonduktor ekstrinsik, adalah semikonduktor yang
  sudah dimasukkan sedikit ketidakmurnian (doping).
SEMIKONDUKTOR
Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor murni
yang belum diberikan atom pengotor (impuritas). Proses
aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift”
dapat dituliskan sebagai berikut “Peristiwa hantaran listrik
pada semikonduktor adalah akibat adanya dua partikel
masing-masing bermuatan positif dan negatif yang bergerak
dengan arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh
medan listrik”
Apabila semikonduktor intrinsik ini dipanaskan maka akan
terbentuk pasangan elektron-hole dimana elektron
bermuatan negatif dan hole dapat dianggap sebagai muatan
positif. Konsentrasi elektron pada semikonduktor intrinsik
sama dengan konsentrasi hole-nya yang dirumuskan:
SEMIKONDUKTOR
Keterangan:
EG = energi celah pita semikonduktor (eV)
B = konstanta bahan (untuk Si = 1,08x1031 K-3cm-6)
T = temperatur (K)
k = konstanta Boltzman (8,62x105 eV/K)
ni ≈ 1010 cm-3 untuk silikon pada temperatur kamar

Pada semikonduktor ekstrinsik konsentrasi elektron dan
konsentrasi hole-nya tidak sama hal ini disebabkan oleh
adanya penambahan muatan pembawa akibat adanya atom
pengotor. Sebagai contoh pemberian atom pengotor fosfor
yang memiliki elektron valensi 5.
SEMIKONDUKTOR
Pada semikonduktor silikon yang bervalensi 4 akan
menyebabkan adanya satu elektron yang tidak terpasangkan
untuk membentuk ikatan kovalen akibatnya elektron ekstra ini
dapat menyumbangkan pada konsentrasi elektron keseluruhan.
Semikonduktor jenis ini dinamakan semikonduktor tipe-n
(negatif) karena didominasi oleh muatan pembawa elektron
seperti gambar di bawah.




Gambar 5. Kristal silikon yang diberi pengotor fosfor
SEMIKONDUKTOR
Apabila kristal silikon diberi atom pengotor boron yang memiliki
elektron valensi 3 maka akan terbentuk ikatan kovalen yang
tidak sempurna karena terdapat satu kekosongan (hole) yang
tidak terisi elektron. Sehingga dengan demikian muatan
pembawa pada kristal silikon yang telah diberi pengotor boron
akan didominasi oleh muatan positif (hole) sehingga kristal
silikon akan bertipe-p (positif) seperti gambar di bawah.




Gambar 6. Kristal silikon yang telah diberi atom pengotor boron
SEMIKONDUKTOR
F. Tipe Arus Listrik pada Semikonduktor
Keberadaan elektron dan hole pada semikonduktor akan
mempengaruhi karakteristik listrik pada bahan tersebut. Ada
dua jenis arus listrik yang terjadi pada semikonduktor yaitu
arus hanyut (drift) dan arus difusi.

 Arus hanyut (drift)
Ketika semikonduktor diberi medan listrik E, maka partikel-
partikel bermuatan dalam semikonduktor tersebut akan
bergerak (hanyut) dengan laju yang berbanding lurus dengan
medan listriknya.
Laju hanyut elektron         vn = -µnE


Laju hanyut hole             vp = µpE
SEMIKONDUKTOR
dimana:
vn dan vp = laju dari elektron dan hole (cm/s)
µn dan µp = mobilitas dari elektron dan hole (cm2/V.s)

Rapat arus drift untuk elektron adalah:

                    jn = q n µ n E


Rapat arus drift untuk hole adalah:

                     jp = q p µ p E
SEMIKONDUKTOR
Sehingga rapat arus total drift pada semikonduktor adalah
penjumlahan dari rapat arus drift elektron dengan rapat arus
drift hole.

              jT = jn + jp = q (n µn + p µp)E = σ E



Konduktivitas muatan pembawa pada semikonduktor :

                        σ = q(n µn + p µp)


Dan resistivitasnya :

                             ρ = 1/σ
SEMIKONDUKTOR
 Arus Difusi
Arus difusi terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi
muatan pembawa. Arus difusi akan mengalir dari daerah
yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang memiliki
konsentrasi rendah. Arus difusi akan sebanding dengan
gradien konsentrasi yang dirumuskan:
Arus difusi untuk hole:




Arus difusi untuk elektron:
SEMIKONDUKTOR
Konstanta DP dan Dn adalah konstanta difusivitas dari hole
dan elektron.
Rapat arus total dalam semikonduktor adalah penjumlahan
dari arus drift dengan arus difusi yang dirumuskan pada

Rapat arus total untuk elektron:




Rapat arus total untuk hole:
SEMIKONDUKTOR
G. Pita Energi Semikonduktor
Orbital-orbital elektron dalam kristal semikonduktor terbagi
dalam dua kelompok pita energi. Pita yang memiliki energi
rendah dinamakan pita valensi sedangkan pita yang memiliki
energi tinggi dinamakan pita konduksi. Pita valensi dan pita
konduksi dibatasi oleh nilai-nilai energi yang tidak boleh
ditempati elektron.
Daerah terlarang tersebut dinamakan celah energi. Lebar
celah energi didefinisikan sebagai selisih antara energi
terendah dalam pita konduksi dengan energi tertinggi dalam
pita valensi, atau dapat dituliskan:

                                   Dimana:
      Eg = Ec – Ev          Eg = lebar celah pita energi
                            Ec = energi terendah dalam pita konduksi
                            Ev = energi tertinggi dalam pita valensi
SEMIKONDUKTOR
Aliran muatan listrik dalam bahan semikonduktor terjadi jika
ada elektron yang meloncat dari pita valensi ke pita konduksi.
Dalam pita valensi, elektron tidak dapat mengalir bebas dalam
logam sehingga mudah mengalir ketika diberi medan listrik.
Dalam pita valensi, elektron tidak dapat mengalir bebas
meskipun diberikan medan listrik yang besar.
Pada suhu mendekati nol Kelvin tidak ada elektron yang
sanggup meloncat dari pita valensi ke pita konduksi sehingga
semikonduktor bersifat isulator. Jika suhu dinaikkan maka ada
elektron dari pita valensi yang meloncat ke pita konduksi. Makin
tinggi suhu makin banyak elektron yang meloncat ke pita
konduksi sehingga konduktivitas semikonduktor makin besar.
Ketika elektron meloncat ke pita konduksi maka pita valensi
menjadi kekurangan elektron. Lokasi yang ditinggalkan elektron
seolah berperilaku sebagai partikel bermuatan positif.
SEMIKONDUKTOR
Partikel ini dinamakan hole. Dalam bahan semikonduktor
murni, jumlah elektron yang meloncat ke pita konduksi
persis sama dengan jumlah hole yang terbentuk di pita
valensi. Dengan demikian, jika ne adalah konsentrasi elektron
pada pita konduksi dan nh adalah konsentrasi hole pada pita
valensi maka untuk semikonduktor murni terpenuhi:
                        ne = nh

Namu pada bahan semikonduktor untuk aplikasi industri
umumnya       bukan    semikonduktor    murni,    tetapi
semikonduktor yang didop dengan atom tertetu. Doping
tersebut menyebabkan terjadinya perubahan konsentrasi
elektron dan hole yang tidak lagi memenuhi persamaan di
atas. Jika atom dopan pada semikonduktor memberikan
sumbangan elektron pada material sehingga menjadi atom
yang bermuatan positif maka dikatakan atom tersebut
sebagai donor (pemberi elektron ).
SEMIKONDUKTOR
Sebaliknya jika atom dopan pada semikonduktor menarik
elektron dari pita valensi sehingga menjadi atom yang
bermuatan negatif maka dikatakan atom tersebut sebagai
akseptor. Jika jumlah atom donor lebih banyak dari atom
akseptor maka dinamakan semikonduktor tersebut bertipe
negatif. Sebaliknya jika jumlah akseptor lebih banyak
daripada jumlah atom donor maka dinamakan
semikonduktor bertipe positif.
Karena elektron adalah fermion maka distribusi elektron
pada pita konduksi memenuhi fungsi distribusi Fermi-Dirac:
SEMIKONDUKTOR
Populasi elektron pada pita konduksi adalah:




dan jumlah hole pada pita valensi adalah:




dengan:
SEMIKONDUKTOR


Hukum Aksi Massa
Sekarang kita hitung perkalian ne dan nh
SEMIKONDUKTOR

Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada
temperatur yang sangat rendah, namun pada
temperatur ruangan bersifat sebagai konduktor . Hal ini
dapat terjadi karena dalam temperatur rendah seluruh
lintasan elektron terisi penuh oleh elektron, dan ketika
dalam temperatur yang tinggi akan ada ikatan-ikatan
yang pecah sehingga menyebabkan adanya elektron-
elektron bebas.
SEMIKONDUKTOR
                    KESIMPULAN
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas
listrik yang berada di antara insulator dan konduktor.
Semikonduktor merupakan material zat padat yang memiliki
harga resistivitas antara 10-5–105 Ω.cm. Semikonduktor
disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik.

Semikonduktor dibagi dua berdasarkan jenis muatan
pembawanya, yaitu:
• Semikonduktor intrinsik, adalah semikonduktor yang
  belum disisipkan atom-atom lain (atom pengotor)
• Semikonduktor ekstrinsik, adalah semikonduktor yang
  sudah dimasukkan sedikit ketidakmurnian (doping).
SEMIKONDUKTOR


  Terima Kasih
  ありがとう



  Kelompok V

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
SMP IT Putra Mataram
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
AyuShaleha
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
Risdawati Hutabarat
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Muhammad Ali Subkhan Candra
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
Khotim U
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrik
Merah Mars HiiRo
 
Material semikonduktor
Material semikonduktor Material semikonduktor
Material semikonduktor
Heru Dermawan
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz
Fakhrun Nisa
 

Mais procurados (20)

Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Partikel Elementer
Partikel ElementerPartikel Elementer
Partikel Elementer
 
Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrik
 
Atom berelektron banyak
Atom berelektron banyakAtom berelektron banyak
Atom berelektron banyak
 
Material semikonduktor
Material semikonduktor Material semikonduktor
Material semikonduktor
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz
 
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalKapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
 

Destaque

Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasiEtika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
Fitriyana Migumi
 
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
kemenag
 
penggunaan keramik pada komponen mesin
penggunaan keramik pada komponen mesinpenggunaan keramik pada komponen mesin
penggunaan keramik pada komponen mesin
Andi Suciana Malla
 
Semikonduktor
SemikonduktorSemikonduktor
Semikonduktor
risal07
 
Design inhaust valve
Design inhaust valveDesign inhaust valve
Design inhaust valve
Chodiq Waela
 

Destaque (20)

Ringkasan Semikonduktor
Ringkasan Semikonduktor  Ringkasan Semikonduktor
Ringkasan Semikonduktor
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasiEtika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
 
Semikonduktor
SemikonduktorSemikonduktor
Semikonduktor
 
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
Material konduktor (asti, armadhani, fuad)
 
Konduktor dan isolator
Konduktor dan isolatorKonduktor dan isolator
Konduktor dan isolator
 
Katalog csr062014
Katalog csr062014Katalog csr062014
Katalog csr062014
 
Bahan Semikonduktor
Bahan SemikonduktorBahan Semikonduktor
Bahan Semikonduktor
 
penggunaan keramik pada komponen mesin
penggunaan keramik pada komponen mesinpenggunaan keramik pada komponen mesin
penggunaan keramik pada komponen mesin
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Material Konduktor
Material KonduktorMaterial Konduktor
Material Konduktor
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Semikonduktor
SemikonduktorSemikonduktor
Semikonduktor
 
Design inhaust valve
Design inhaust valveDesign inhaust valve
Design inhaust valve
 
Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 
Teknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrikTeknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrik
 
Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]
 
Perhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnotPerhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnot
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktor
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 

Semelhante a semikonduktor

Chapter 12. electrical properties , William D.Callister
Chapter 12. electrical properties , William D.CallisterChapter 12. electrical properties , William D.Callister
Chapter 12. electrical properties , William D.Callister
Agam Real
 
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
Okky Valiant
 

Semelhante a semikonduktor (20)

MARYANTI123.docx
MARYANTI123.docxMARYANTI123.docx
MARYANTI123.docx
 
PPT BACA FZP (1).pptx
PPT BACA FZP (1).pptxPPT BACA FZP (1).pptx
PPT BACA FZP (1).pptx
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktor
 
Semikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampak
Semikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampakSemikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampak
Semikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampak
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Intan gita sabrina 103224201(1)
Intan gita sabrina 103224201(1)Intan gita sabrina 103224201(1)
Intan gita sabrina 103224201(1)
 
Kuliah bahan listrik_3[1]
Kuliah bahan listrik_3[1]Kuliah bahan listrik_3[1]
Kuliah bahan listrik_3[1]
 
Elektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - SemikonduktorElektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - Semikonduktor
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
Chapter 12. electrical properties , William D.Callister
Chapter 12. electrical properties , William D.CallisterChapter 12. electrical properties , William D.Callister
Chapter 12. electrical properties , William D.Callister
 
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
 
Eldas pak andi
Eldas pak andiEldas pak andi
Eldas pak andi
 
Ringkasan tentang Solar Cell
Ringkasan tentang Solar CellRingkasan tentang Solar Cell
Ringkasan tentang Solar Cell
 
8.2 Diod Semikonduktor
8.2 Diod Semikonduktor8.2 Diod Semikonduktor
8.2 Diod Semikonduktor
 
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.PhotovoltaicSel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
 
Tugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pontTugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pont
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Semikoduktor
SemikoduktorSemikoduktor
Semikoduktor
 
Semikoduktor
SemikoduktorSemikoduktor
Semikoduktor
 

Mais de Fitriyana Migumi

konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekaskonsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
Fitriyana Migumi
 
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUSTRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
Fitriyana Migumi
 
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisikacontoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
Fitriyana Migumi
 
desain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolahdesain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolah
Fitriyana Migumi
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
Fitriyana Migumi
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
Fitriyana Migumi
 
Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)
Fitriyana Migumi
 

Mais de Fitriyana Migumi (20)

konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekaskonsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
 
Makalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetikMakalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetik
 
Makalah interferensi
Makalah interferensiMakalah interferensi
Makalah interferensi
 
Proposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsorProposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsor
 
Proposal pia 2011
Proposal pia 2011Proposal pia 2011
Proposal pia 2011
 
Konsep fasor
Konsep fasorKonsep fasor
Konsep fasor
 
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUSTRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
 
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisikacontoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
 
desain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolahdesain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolah
 
Sistem banyak partikel
Sistem banyak partikelSistem banyak partikel
Sistem banyak partikel
 
sistem banyak partikel
sistem banyak partikelsistem banyak partikel
sistem banyak partikel
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
 
Gelombang harmonik
Gelombang harmonikGelombang harmonik
Gelombang harmonik
 
Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)
 
GALILEO DAN FISIKA BARU
GALILEO DAN FISIKA BARUGALILEO DAN FISIKA BARU
GALILEO DAN FISIKA BARU
 
Anggota tata surya
Anggota tata suryaAnggota tata surya
Anggota tata surya
 
ANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYAANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYA
 
"Galileo dan Fisika Baru"A history of science’s 2nd book
"Galileo dan Fisika Baru"A history of science’s 2nd book"Galileo dan Fisika Baru"A history of science’s 2nd book
"Galileo dan Fisika Baru"A history of science’s 2nd book
 
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
 

semikonduktor

  • 1. SEMIKONDUKTOR SEMIKONDUKTOR Oleh : Kelompok V Anggota kelompok : 1. Meidah Rianti 2. M. Renza 3. Ina Rusnani 4. Fitriyana 5. Ester L.S 6. Epilia Nirbaya 7. Isgiandini 8. Fahjri Asrullah
  • 2. SEMIKONDUKTOR A. Pengertian Semikonduktor Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator dan konduktor. Semikonduktor merupakan material zat padat yang memiliki harga resistivitas antara 10-5–105 Ω.cm. Bahan Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik (setengah konduktor) karena celah energi yang dibentuk oleh struktur bahan ini lebih kecil dari celah energi bahan isolator tetapi lebih besar dari celah energi bahan konduktor, sehingga memungkinkan elektron berpindah dari satu atom penyusun ke atom penyusun lain dengan perlakuan tertentu terhadap bahan tersebut (pemberiantegangan, perubahan suhu dan sebagainya).
  • 3. SEMIKONDUKTOR B. Bahan Pembuat Semikonduktor Pada awal perkembangannya bahan semikonduktor yang pertama kali dieksplorasi adalah germanium, namun sampai saat ini bahan semikonduktor yang banyak diteliti untuk bahan baku pembuatan divais elektronik maupun optoelektronik adalah silikon dengan pertimbangan bahan silikon cukup melimpah di alam ini dan harganya relatif murah. Selain silikon material lain yang banyak dipelajari dan diteliti adalah material paduan dari golongan II-VI atau III-V seperti dalam tabel periodik di bawah baik binary (paduan 2 unsur) maupun ternary (paduan 3 unsur) seperti ZnO, GaN, AlN, InN, GaAs, GaSb, AlGaN, AlGaSb, GaNAs
  • 4. SEMIKONDUKTOR Gambar 1. Unsur-unsur yang banyak digunakan sebagai bahan semikonduktor
  • 5. SEMIKONDUKTOR C. Model Ikatan Atom pada Bahan Semikonduktor Kristal semikonduktor tersusun dari atom-atom yang letaknya saling berdekatan dan saling berikatan satu sama lain membentuk suatu ikatan kristal yang disebut ikatan kovalen. Sebagai ilustrasi dari model ikatan kristal tersebut, di bawah ini digambarkan terbentuknya ikatan kristal pada bahan silikon. Perhatikan Gambar dibawah ini :
  • 6. SEMIKONDUKTOR Pada Gambar (a) menunjukkan ilustrasi ikatan kovalen dari atom silikon pada kondisi temperatur nol Kelvin, untuk kasus ini setiap atom silikon menyumbangkan satu elektron untuk tiap pasangan ikatan kovalen. Apabila kristal semikonduktor tersebut diberi energi termal dengan kata lain temperaturnya dinaikan, maka penambahan energi termal tersebut dapat menyebabkan putusnya ikatan kovalen, hal ini dapat membangkitkan pasangan elektron- hole dimana elektron tersebut dapat bebas dari keadaan valensi ke keadaan konduksi sedangkan kekosongan yang ditinggalkan elektron akan menjadi hole seperti nampak pada gambar (b).
  • 7. SEMIKONDUKTOR D. Model Pita Energi Semikonduktor Gambar dibawah ini adalah gambar Model pita energi bahan semikonduktor
  • 8. SEMIKONDUKTOR Setiap atom penyusun kristal semikonduktor memiliki sejumlah elektron valensi pada kulit terluarnya yang menempati keadaan valensi (gambar B), keadaan elektron valensi ini memiliki tingkat energi yang besarnya Ev. Elektron valensi ini berkontribusi pada pembentukan ikatan kovalen antara atom-atom penyusun kristal semikonduktor. Sedangkan keadaan dimana elektron sudah terbebas dari ikatan kovalen disebut keadaan konduksi dengan tingkat energi Ec (gambar A). Apabila kristal semikonduktor tersebut temperaturnya dinaikan maka akan ada penambahan energi termal yang menyebabkan terputusnya ikatan kovalen yang terbentuk. Pemutusan ikatan kovalen ini akan menghasilkan elektron bebas yang sudah dalam keadaan konduksi dengan tingkat energi Ec.
  • 9. SEMIKONDUKTOR Pada gambar C diilustrasikan keadaan elektron konduksi dimana setelah terjadinya pemutusan ikatan kovalen, elektron valensi pada tingkat energi Ev akan berpindah kekeadaan konduksi dengan tingkat energi Ec. Selisih antara tingkat energi konduksi dengan tingkat energi valensi ini dinamakan energi celah pita (energy gap) dimana energi gap tersebut merupakan energi minimal yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan kovalen pada kristal semikonduktor. Berikut ini tabel energi gap bahan semikonduktor
  • 10. SEMIKONDUKTOR E. Tipe Semikonduktor Pada bahan semikonduktor, hole (kekosongan) dan elektron berfungsi sebagai pembawa muatan listrik (pengantar arus). Semikonduktor dibagi dua berdasarkan jenis muatan pembawanya, yaitu:  Semikonduktor intrinsik, adalah semikonduktor yang belum disisipkan atom-atom lain (atom pengotor)  Semikonduktor ekstrinsik, adalah semikonduktor yang sudah dimasukkan sedikit ketidakmurnian (doping).
  • 11. SEMIKONDUKTOR Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor murni yang belum diberikan atom pengotor (impuritas). Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift” dapat dituliskan sebagai berikut “Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah akibat adanya dua partikel masing-masing bermuatan positif dan negatif yang bergerak dengan arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh medan listrik” Apabila semikonduktor intrinsik ini dipanaskan maka akan terbentuk pasangan elektron-hole dimana elektron bermuatan negatif dan hole dapat dianggap sebagai muatan positif. Konsentrasi elektron pada semikonduktor intrinsik sama dengan konsentrasi hole-nya yang dirumuskan:
  • 12. SEMIKONDUKTOR Keterangan: EG = energi celah pita semikonduktor (eV) B = konstanta bahan (untuk Si = 1,08x1031 K-3cm-6) T = temperatur (K) k = konstanta Boltzman (8,62x105 eV/K) ni ≈ 1010 cm-3 untuk silikon pada temperatur kamar Pada semikonduktor ekstrinsik konsentrasi elektron dan konsentrasi hole-nya tidak sama hal ini disebabkan oleh adanya penambahan muatan pembawa akibat adanya atom pengotor. Sebagai contoh pemberian atom pengotor fosfor yang memiliki elektron valensi 5.
  • 13. SEMIKONDUKTOR Pada semikonduktor silikon yang bervalensi 4 akan menyebabkan adanya satu elektron yang tidak terpasangkan untuk membentuk ikatan kovalen akibatnya elektron ekstra ini dapat menyumbangkan pada konsentrasi elektron keseluruhan. Semikonduktor jenis ini dinamakan semikonduktor tipe-n (negatif) karena didominasi oleh muatan pembawa elektron seperti gambar di bawah. Gambar 5. Kristal silikon yang diberi pengotor fosfor
  • 14. SEMIKONDUKTOR Apabila kristal silikon diberi atom pengotor boron yang memiliki elektron valensi 3 maka akan terbentuk ikatan kovalen yang tidak sempurna karena terdapat satu kekosongan (hole) yang tidak terisi elektron. Sehingga dengan demikian muatan pembawa pada kristal silikon yang telah diberi pengotor boron akan didominasi oleh muatan positif (hole) sehingga kristal silikon akan bertipe-p (positif) seperti gambar di bawah. Gambar 6. Kristal silikon yang telah diberi atom pengotor boron
  • 15. SEMIKONDUKTOR F. Tipe Arus Listrik pada Semikonduktor Keberadaan elektron dan hole pada semikonduktor akan mempengaruhi karakteristik listrik pada bahan tersebut. Ada dua jenis arus listrik yang terjadi pada semikonduktor yaitu arus hanyut (drift) dan arus difusi.  Arus hanyut (drift) Ketika semikonduktor diberi medan listrik E, maka partikel- partikel bermuatan dalam semikonduktor tersebut akan bergerak (hanyut) dengan laju yang berbanding lurus dengan medan listriknya. Laju hanyut elektron vn = -µnE Laju hanyut hole vp = µpE
  • 16. SEMIKONDUKTOR dimana: vn dan vp = laju dari elektron dan hole (cm/s) µn dan µp = mobilitas dari elektron dan hole (cm2/V.s) Rapat arus drift untuk elektron adalah: jn = q n µ n E Rapat arus drift untuk hole adalah: jp = q p µ p E
  • 17. SEMIKONDUKTOR Sehingga rapat arus total drift pada semikonduktor adalah penjumlahan dari rapat arus drift elektron dengan rapat arus drift hole. jT = jn + jp = q (n µn + p µp)E = σ E Konduktivitas muatan pembawa pada semikonduktor : σ = q(n µn + p µp) Dan resistivitasnya : ρ = 1/σ
  • 18. SEMIKONDUKTOR  Arus Difusi Arus difusi terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi muatan pembawa. Arus difusi akan mengalir dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi rendah. Arus difusi akan sebanding dengan gradien konsentrasi yang dirumuskan: Arus difusi untuk hole: Arus difusi untuk elektron:
  • 19. SEMIKONDUKTOR Konstanta DP dan Dn adalah konstanta difusivitas dari hole dan elektron. Rapat arus total dalam semikonduktor adalah penjumlahan dari arus drift dengan arus difusi yang dirumuskan pada Rapat arus total untuk elektron: Rapat arus total untuk hole:
  • 20. SEMIKONDUKTOR G. Pita Energi Semikonduktor Orbital-orbital elektron dalam kristal semikonduktor terbagi dalam dua kelompok pita energi. Pita yang memiliki energi rendah dinamakan pita valensi sedangkan pita yang memiliki energi tinggi dinamakan pita konduksi. Pita valensi dan pita konduksi dibatasi oleh nilai-nilai energi yang tidak boleh ditempati elektron. Daerah terlarang tersebut dinamakan celah energi. Lebar celah energi didefinisikan sebagai selisih antara energi terendah dalam pita konduksi dengan energi tertinggi dalam pita valensi, atau dapat dituliskan: Dimana: Eg = Ec – Ev Eg = lebar celah pita energi Ec = energi terendah dalam pita konduksi Ev = energi tertinggi dalam pita valensi
  • 21. SEMIKONDUKTOR Aliran muatan listrik dalam bahan semikonduktor terjadi jika ada elektron yang meloncat dari pita valensi ke pita konduksi. Dalam pita valensi, elektron tidak dapat mengalir bebas dalam logam sehingga mudah mengalir ketika diberi medan listrik. Dalam pita valensi, elektron tidak dapat mengalir bebas meskipun diberikan medan listrik yang besar. Pada suhu mendekati nol Kelvin tidak ada elektron yang sanggup meloncat dari pita valensi ke pita konduksi sehingga semikonduktor bersifat isulator. Jika suhu dinaikkan maka ada elektron dari pita valensi yang meloncat ke pita konduksi. Makin tinggi suhu makin banyak elektron yang meloncat ke pita konduksi sehingga konduktivitas semikonduktor makin besar. Ketika elektron meloncat ke pita konduksi maka pita valensi menjadi kekurangan elektron. Lokasi yang ditinggalkan elektron seolah berperilaku sebagai partikel bermuatan positif.
  • 22. SEMIKONDUKTOR Partikel ini dinamakan hole. Dalam bahan semikonduktor murni, jumlah elektron yang meloncat ke pita konduksi persis sama dengan jumlah hole yang terbentuk di pita valensi. Dengan demikian, jika ne adalah konsentrasi elektron pada pita konduksi dan nh adalah konsentrasi hole pada pita valensi maka untuk semikonduktor murni terpenuhi: ne = nh Namu pada bahan semikonduktor untuk aplikasi industri umumnya bukan semikonduktor murni, tetapi semikonduktor yang didop dengan atom tertetu. Doping tersebut menyebabkan terjadinya perubahan konsentrasi elektron dan hole yang tidak lagi memenuhi persamaan di atas. Jika atom dopan pada semikonduktor memberikan sumbangan elektron pada material sehingga menjadi atom yang bermuatan positif maka dikatakan atom tersebut sebagai donor (pemberi elektron ).
  • 23. SEMIKONDUKTOR Sebaliknya jika atom dopan pada semikonduktor menarik elektron dari pita valensi sehingga menjadi atom yang bermuatan negatif maka dikatakan atom tersebut sebagai akseptor. Jika jumlah atom donor lebih banyak dari atom akseptor maka dinamakan semikonduktor tersebut bertipe negatif. Sebaliknya jika jumlah akseptor lebih banyak daripada jumlah atom donor maka dinamakan semikonduktor bertipe positif. Karena elektron adalah fermion maka distribusi elektron pada pita konduksi memenuhi fungsi distribusi Fermi-Dirac:
  • 24. SEMIKONDUKTOR Populasi elektron pada pita konduksi adalah: dan jumlah hole pada pita valensi adalah: dengan:
  • 25. SEMIKONDUKTOR Hukum Aksi Massa Sekarang kita hitung perkalian ne dan nh
  • 26. SEMIKONDUKTOR Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan bersifat sebagai konduktor . Hal ini dapat terjadi karena dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron terisi penuh oleh elektron, dan ketika dalam temperatur yang tinggi akan ada ikatan-ikatan yang pecah sehingga menyebabkan adanya elektron- elektron bebas.
  • 27. SEMIKONDUKTOR KESIMPULAN Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator dan konduktor. Semikonduktor merupakan material zat padat yang memiliki harga resistivitas antara 10-5–105 Ω.cm. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Semikonduktor dibagi dua berdasarkan jenis muatan pembawanya, yaitu: • Semikonduktor intrinsik, adalah semikonduktor yang belum disisipkan atom-atom lain (atom pengotor) • Semikonduktor ekstrinsik, adalah semikonduktor yang sudah dimasukkan sedikit ketidakmurnian (doping).
  • 28. SEMIKONDUKTOR Terima Kasih ありがとう Kelompok V