2. Gaya Kepemimpinan Tiga
Dimensi (William J. Reddin)
Efektif
Tidak Efektif
• Eksekutif (Executif)
• Kompromis (compromiser)
• Pembangun (developer)
• Misionaris (missionary)
•Otokrat penuh kebajikan
• Otokrat (autokrat)
(benevolent autocrat)
• Pelarian (deserter)
• Birokrat (Bureaucrat)
3. Gaya Kepemimpinan yang
Efektif
Eksekutif (Executif)
Gaya Executif mempunyai perhatian yang banyak terhadap tugastugas pekerjaan dan hubungan kerja. Manajager seperti ini berfungsi
sebagai motivator yang baik dan mau menetapkan produktifitas yang
tinggi.
Keterbukaan terhadap bawahan tanpa melupakan adanya hirarki yang
berlaku dalam organisasi.
Memandang pekerjaan orang lain sama baiknya dengan
pekerjaannya.
Memberikan moral yang tinggi disertai contoh moral yang baik.
Tidak memeras bawahan, tetapi bawahan tetap bekerja keras dengan
sadar dan sukarela.
4. Pembangun (developer)
Gaya pembangun ini lebih mempunyai perhatian yang penuh terhadap
hubungan kerja,sedangkan perhatian terhadap tugas-tugas perkerjaan
adalah minim : kreatif, dinamis, inovatif, memberikan/melimpahkan
wewenang dengan baik, menaruh kepercayaan pada bawahan.
Otokrat penuh kebajikan (benevolent autocrat)
Gaya kepemimpinan ini melakukan perhatian yang maksimum
terhadap pekerjaan(tugas-tugas) dan perhatian terhadap hubungan
kerja yang minimum sekali.
Bawahan tidak akan hormat pada Pemimpin kecuali Pemimpin
memberikan disiplin kepada mereka
5. Birokrat (Bureaucrat)
Gaya
kepemimpinan
ini
melakukan
perhatian
terhadap
pekerjaan(tugas-tugas) dan perhatian terhadap hubungan kerja
dengan cara mengutaman sebuah birokrasi terhadap masingmasing bawahan untuk mencapai suatu efektifitas tujuan
pekerjaan masing-masing.
Pemimpin birokratis bekerja “berdasarkan aturan”,
memastikan staf mereka mengikuti prosedur secara tepat.
Keputusan-keputusan dibuat berdasarkan prosedur-prosedur
baku.
bahwa kesulitan-kesulitan akan dapat diatasi bila setiap orang
mematuhi peraturan
6. Gaya Kepemimpinan
yang Tidak Efektif
Kompromis (compromiser)
Gaya kompromi ini menitikberatkan perhatian kepada tugas dan
hubungan berdasarkan situasi kompromi. Kompromi merupakan
suatu jalan hidup karena untuk membuat satu keputusan diterima
oleh mayoritas, orang sering harus mengalah kepada yang lain.
7. Misionaris (missionary)
Manajer seperti ini menilai keharmonisan sebagai suatu
tujuan,dengan kata lain memberikan perhatian besar pada orangorang dan hubungan kerja tetapi sedikit perhatian terhadap tugas
dan perilaku yang sesuai.
•Melaksanakan tugas dengan santai.
•Selalu berusaha membahagiakan bawahan.
•Menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain.
•Tidak pernah atau jarang mengalami konflik dengan orang lain.
8. Otokrat (autokrat)
Pemimpin tipe seperti ini akan memberikan perhatian yang
banyak terhadap tugas dan sedikit perhatian terhadap
hubungan kerja dengan perilaku yang tidak sesuai.
Melaksanakan tugas adalah di atas segalanya.
Mempunyai anggapan bahwa bawahan perlu dikontrol,
diawasi bahkan kalau perlu dihukum, sebab menganggap
orang pada dasarnya adalah malas dan suka menghindari
diri dari tugas.
Kurang mementingkan hubungan atau pergaulan dengan
bawahan.
10. Empat Sistem Manajemen
Dari Likert
Exploitative Outhoritative
manajer
sebagai
otokratis,
hanya
mau
memperhatikan pada komunikasi top-down dan
hanya membatasi proses pengambilan keputusan
ditangan atasan saja.
Mempunyai sedikit kepercayaan kepada
bawahannya
Sukamengeksploitasi bawahan, dan
Bersikap paternalistic
11. Benevolent Outhoritative “birokrat yang baik hati”
yaitu
pemimpin
mempunyai
kepercayaan
yang
terselubung , memotivasi, memperbolehkan adanya
kominikasi keatas namun bawahan merasa tidak tidak
bebas mengungkapkan pendapat kepada atasan.
Mendengarkan ide dan pendapat dari bawahan
Memperbolehkan adanya pendelegasian wewenang
dalam proses pengambilan keputusan.
12. Manajer Konsultatif
Manajer dalam hal ini mempunyai sedikit kepercayaan pada
bawahan, biasanya dalam hal ini kalau membutuhkan informasi, ide
atau pendapat bawahan, dan masih menginginkan melakukan
pengendalian atas keputusan-keputusan yang dibuatnya.
Manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi
bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap perintahperintah tersebut.
13. Pemimpin bergaya kelompok berpartisipatif
(Partisipative Group).
Pemimpin mempunyai kepercayaan sempurna terhadap bawahannya.
Bawahan
merasa
secara
mutlak
mendapat
kebebasan
untuk
membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugasnya bersama
atasannya. Dalam setiap persoalan selalu mengandalkan untuk
mendapatkan ide-ide dan pendapat dari bawahan dan mempunyai
niatan untuk menggunakan pendapat bawahan secara konstruktif.
Gaya ini menetapkan bahwa keberhasilan pemimpin adalah jika
berorientasi pada bawahan, dan mendasarkan pada komunika
14. Kesimpulan
Tipe
Deserter (Pembelot) Sifatnya : bermoral rendah
Tipe Birokrat , Sifatnya : kaku, patuh pada peraturan dan norma-norma
Tipe Misionaris (Missionary) Sifatnya : terbuka, penolong, lembut hati,
Tipe Developer (Pembangun) Sifatnya : kreatif, dinamis, inovatif,
menaruh kepercayaan pada bawahan.
Tipe Otokrat, Sifatnya : keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras
kepala, sombong. Bandel.
Benevolent Autocrat (otokrat yang bijak) Sifatnya : lancar, tertib, ahli
dalam mengorganisir, besar rasa keterlibatan diri.
Tipe Compromiser (kompromis) Sifatnya : selalu mengikuti angin tanpa
pendirian, tidak mempunyai keputusan, berpandangan pendek dan
sempit.
Tipe Eksekutif Sifatnya : bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi
yang baik, berpandangan jauh, tekun.
15.
System 1 : Tidak percaya takut, ancaman, dan hukuman sedikit
interaksi, selalu ada ketidakpercayaan
System 2 : Master / hamba imbalan dan hukuman sedikit interaksi,
selalu berhati-hati
System
3
:
Substansial
tapi
tidak
lengkap
kepercayaannya
penghargaan, hukuman, beberapa keterlibatan moderat interaksi,
beberapa kepercayaan
Sistem 4 : Kepercayaan penuh tujuan yang didasarkan pada partisipasi
dan perbaikan luas interaksi. Friendly, kepercayaan yang tinggi.