SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 36
Matematika
Wajib
Bab 3
Pengertian, Notasi, dan Ordo Matriks
Anggota
• Ferry
• Firda
• Rasyid
2022
Hello!
Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun secara
baris dan kolom (atau membentuk pola persegi panjang),
dan ditempakatkan didalam kurung biasa atau kurung
siku.
Pengertian Matriks
KELAS IZI N SAKIT ALPHA
XI MIPA 1 1 0 0
XI MIPA 2 0 0 0
XI IPS 1 0 1 1
XI IPS 2 1 1 0
XI IBB 2 2 1
Contoh I
Keadaan absensi XI
Apabila pembatas-pembatas dihilangkan
maka akan didaptkan susunan
parlemen-parlemen berikut
𝟏 0 0
0 0 0
0 1 1
1 1 0
2 2 1
Matriks dari keadaan absensi siswa-
siswi kelas XI
A.
Contoh II
8 5
9 2 3
4 7 1
Bukan matriks karena tidak membentuk pola persegi panjang.
B.
8 5 6
9 3
4 7 1
Bukan matriks karena ada posisis di tengah tidak terisi.
Ordo Matriks
M : Banyak baris suatu
matriks
N : Banyak kolom suatu
matriks
Ordo Matriks = M x N . 𝟏 0 0
0 0 0
0 1 1
1 1 0
2 2 1
Baris ke-1
Baris ke-2
Baris ke-3
Baris ke-4
Baris ke-5
Kolem ke-1 Kolem ke-2 Kolem ke-3
Banyak baris : 5
Banayak Kolom : 3
Ordi Matriks : 5 x 3
Notasi Matriks
Dalam matriks A = [ aij ],
dengan i dan j
merupakan bilangan
bulat yang menunjukkan
baris ke-i dan kolom ke-j
Penjelasan
Misalnya a12 artinya
elemen baris ke-1 dan
kolom ke-2.
Contoh
.
Contoh
5 6 7
3 8 9
Dapat dinotasikan A =
(aij)2 x 3
Dengan a11 = 5, a12 = 6, a13 =
7, a21 = 3, a22 = 8, a23 = 9.
2 x 3 disebut ordo atau ukran
matriks.
Beberapa
Matriks
Khusus Matriks baris adalah matriks yang terdiri dari satu baris.
Contoh : [ 3 6 ] ; [ 5 1 9 ]
Matriks kolom adalah matriks yang terdiri dari satu kolom.
contoh : R = S =
Matriks Baris
Matriks Kolom
Matriks Persegi










4
9
2








3
7
Matriks persegi adalah matriks yang banyak baris sama dengan
banyak kolom.
Contoh : A =








8
9
7
6
Beberapa
Matriks
Khusus Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang elemen-elemen
di bawah diagonal utamanya bernilai nol.
Contoh : M =
Matriks segitiga bawah adalah matriks persegi yang elemen
elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol.
contoh : N =
Matriks Segitiga Atas
Matriks Segitiga Bawah
Matriks Diagonal
Matriks diagonal adalah matriks persegi yang elemen di luar
diagonal utamanya bernilai nol.
Contoh : M =








4
0
0
2










6
4
6
0
2
9
0
0
2








4
0
0
2
Beberapa
Matriks
Khusus
Matriks Skalar adalah matriks yang elemen-elemen diagonal
utamanya sama, sedangkan elemen di luar elemen diagonalnya
bernilai nol. Contoh : S =
Matriks Skalar
Matriks Identitas
Matriks identitas adalah matriks yang elemen-elemen diagonal
utamanya sama dengan 1, sedangkan elemen-elemen lainnya
sama dengan 0.
Contoh : I = J =










6
0
0
0
6
0
0
0
6








1
0
0
1










1
0
0
0
1
0
0
0
1
Transpose Matriks
Transpose matriks adalah matriks baru yang diperoleh
dengan cara menukar elemen-elemen baris menjadi
elemen kolom atau sebaliknya.
Sifat transpose matriks adalah :
Contoh : Matriks A =
Matriks =
A
A t
t

)
(








8
9
7
6
t
A 







8
7
9
6
Matriks Simetri
Matriks A disebut simetris jika dan
hanya jika
Contoh :
t
A
A 
Dua matriks sama jika kedua matriks tersebu berukuran
sama dan elemen-elemen yang seletek bernilai sama.
Misal A = (aij)mxn dan B = (bij)mxn Jika A = B maka aij = bij
Kesamaan Dua Matriks
Contoh : Misal A =
3 2 7
4 9 6
Misal B =
3 2 7
4 9 6
Karena A dan B berordo sama yaitu (2 x 3) dan elemn elemen yang seletak
sama maka A = B.
Penjumlahan Matriks
Dua matriks dapat dijumblah jika kedua matriks berordo sama.
Penjumlahan dilakukan dengan menjumlah elemen-elemen yang seletak.
Jika A = (aij)mxn dan
B = (bij)mxn, Maka
A + B = (aij + bij)mxn
Misal A = dan B =
A dan B berordo sama yaitu 2 x 3 berarti A dan B dapat dijumblahkan.
Yaitu : A + B = =
13 8 14
14 14 7
Contoh
7 4 5
6 9 3
6 2 9
8 5 4
7 + 6 4 + 2 5 + 9
6 + 8 9 + 5 3 + 4
Pengurangan Matriks
Adakalanya elemen-elemen matriks hasil
penjumblahan semuanya bernilai nol. Matriks
yang semua elemennya bernilai nol disbeut
matriks nol, sedangkan kedua matriks yang
sedang dijumblahkan disebut matriks yang
sedang berlawanan. Matriks nol umumnnya
dinotasikan dengan nol.
Misal A + B = 0 maka A
berlawanan dengan B atau
A = - B
Contoh :
A = dan B = maka :
A + B =
+ = =
Perhatikan bahwa A = -B atau B = -A
Jika B = -A maka A + B = A + (-A) = A – A = 0
Dapat dirumuskan bahwa A – C = A + (-C).










8
9
7
6










8
9
7
6










8
9
7
6










8
9
7
6
















8
8
)
9
(
9
7
7
)
6
(
6








0
0
0
0
Misal A = dan B = maka :
A – B = A + (-B) +
= =
=








8
9
7
4








5
3
8
6








8
9
7
4












5
3
8
6
















)
5
(
8
)
3
(
9
)
8
(
7
)
6
(
4












5
8
3
9
8
7
6
4







 

3
6
1
2
Perkalian Bilangan Real dengan
Matriks
Jika k adalah bilangan real dan
A adalah sebuah matriks maka : k A
(aij)mxn = (kaij)mxn
Contoh :
Miasal A : maka 2A =
2 x = =








8
9
7
4








8
9
7
4








8
.
2
9
.
2
7
.
2
4
.
2








16
18
14
8
Perkalian
Dua Matriks
• Matriks A dapat dikalikan dengan matriks B jika
banyaknya baris matriks A sama dengan
banyaknya kolom matriks B.
• Untuk mencari hasil kali matriks A dengan
matriks B adalah mengalikan baris pada matriks
A dengan kolom-kolom pada matriks B kemudian
dijumblahkan hasil perkalian antara baris dan
kolom.
• AB = BA
• (AB) C = A (BC)
• A (B+C) = AB + AC
• (B+C) A = BA + CA
• k (A+B) = kA + kB
• Jika AB = 0, belum tentu A = 0 atau B = 0
• Jika AB = AC, belum tentu B = C
Sifat sifat perkalian dua
buah matriks atau lebih








s
r
q
p








w
v
u
t












sw
ru
sv
rt
qw
pu
qv
pt
Contoh soal
Perhatikan daftar pembelian alat tulis dari dua
orang anak di sebuah toko beserta daftar
hargannya berikut ini
Pensil Buku
Ana 3 2
Budi 4 5
Harga
Pensil 300
Buku 500
Pengeluaran
Ana 2100
Budi 3500
Nilai dari determinan diperoleh dari unsur-unsur matriks
dengan operasi tertentu. Determinan dan matriks A dapat
dinotasikan dengan det. A atau | A |.
Sebuah matriks persegi yang nilai determinannya sama
dengan nol disebut matriks singular.
Determinan Matriks
Determinan matriks berordo 1 x 1
a. Jika A = (3) maka determinan A adalah det. A = | A | = 3
b. Jika B = (12) maka determinan B adalah det. B = | B | = 12
Contoh I
Determinan matriks
Apabila A = (a) maka determinan A adalah: | A | = a.
Determinan matriks berordo 2 x 2
Jika A =
4 3
8 6
maka | A | = 4 . 6 – 3 . 8 = 0
Apabila A = 𝑎 𝑏
𝑐 𝑑
maka determinan A adalah: | A | = 𝑎 𝑏
𝑐 𝑑
= ad - bc
A adalah matriks singular
Contoh II
Determinan matriks berordo 3 x 3
Penetuan nilai determinan matrik (3x3) seperti ini, disebut aturan Sarrus.
Apabila A =
𝑎 𝑏 𝑐
𝑑 𝑒 𝑓
𝑔 ℎ 𝑖
maka determinan matriks A adalah:
| A | =
𝑎 𝑏 𝑐
𝑑 𝑒 𝐹
𝑔 ℎ 𝑖
=
𝑎 𝑏 𝑐
𝑑 𝑒 𝐹
𝑔 ℎ 𝑖
= aei + bfg + cdh - ceg - afh - bdi
a
d
b
g
e
h
(+) (+) (+)
(-) (-) (-)
Jika A =
3 1 2
5 1 4
5 2 6
maka determinan A adalah:
| A | =
3 1 2
5 1 4
5 2 6
=
3 1 2
5 1 4
5 2 6
= 3 . 1 . 6 + 1 . 4 . 5 + 2 . 5 . 2 – 2 . 1 . 5 – 3 . 4 . 2 – 1 . 5 . 6
= 18 + 20 + 20 – 10 – 24 – 30 = - 6
3
5
1
5
1
2
(+) (+) (+)
(-) (-) (-)
Sifat-sifat
Determinan Contoh :
2 3
4 1
=
2 4
3 1
= 2 x 1 – 4 x 3 = - 10
Contoh :
1 2 3
4 5 6
7 8 9
= –
4 5 6
1 2 3
7 8 9
1. Determinan A = Determinan A'
2. Tanda determinan berubah jika dua baris atau
dua kolom yang berdekatan ditukar tempat.
3. Jika satu baris/kolom dari suatu determinan
mempunyai faktor k, maka k dapat dikeluarkan
menjadi pengali di depan.
Contoh :
5 6 3
2 8 6
1 4 2
=
5 6 3
2.1 2.4 2.3
1 4 2
= 2
5 6 3
1 4 3
1 4 2
Sifat-sifat
Determinan Contoh :
1 2
3 6
= 0, karena (baris 2) = 2 x (baris 1)
Contoh :
2 3 5
0 4 7
0 0 6
=
2 0 0
3 4 0
5 7 6
= 2 . 4 . 6 = 48
4. Nilai determinan suatu matrik sama dengan 0 jika
ada dua baris/kolom saling berkelipatan.
5. Nilai determinan matriks segitiga bawah/atas dan
matriks diagonal sama dengan hasil kali elemen-
elemen diagonal utamanya.
6. Harga determinan tidak berubah jika baris ke i
ditambah dengan k kali baris ke j
Contoh :
Sifat-sifat
Determinan
7. Determinan dari perkalian dua matriks sama
dengan hasil kali determinan kedua matriks tersebut.
| AB | = | A | | B |.
Contoh :
Sistem Persamaan Linear
Sistem persamaan linear yang disusun dalam bentuk matriks juga dapat
ditentukan himpunan penyelesaiannya dengan metode determinan.
Misalnya, sistem persamaan linear untuk dua variable
Misal system persamaan
linearya adalah :
ax + by = p
cx + dy = q
Pada sistem persaman linear dua variabel, bentuk tersebut dapat diubah
ke bentuk matriks berikut.
, dengan A = , X = , dan B = .
D = = ad – bc (Determinan koefisien x dan y, dengan elemen-elemen matriks A)
Dx = = pd – bq (Ganti kolom ke-1, dengan elemen-elemen matriks B)
Dy = = aq – cp (Ganti kolom ke-2, dengan elemen-elemen matriks B)
Nilai x dan y dapat ditentukan dengan rumus berikut.
Sistem Persamaan Linear
Sistem persamaan linear yang disusun dalam bentuk matriks juga dapat
ditentukan himpunan penyelesaiannya dengan metode determinan.
Misalnya, sistem persamaan linear untuk tiga variable.
Misal system persamaan
linearnya adalah :
Dengan cara yang sama dapat ditentukan D, Dx, Dy, dan Dz untuk
sistem persamaan linear tiga variabel sebagai berikut.
Nilai x, y, dan z dapat ditentukan dengan cara berikut.
; z =
𝐷𝑧
𝐷
a1x + b1y + c1z = d1
a2x + b2y + c2z = d2
a3x + b3y + c3z = d3
Invers Matriks
Matriks bujur sangkar A = (𝑎𝑖𝑗)
berordo nxn, mempunyai invers,
jika ada matriks B sedemikian
sehingga: AB = BA = I𝑛𝑥𝑛
dengan I adalah matriks satuan
atau matriks identitas. Pada
persamaan: AB = BA = I𝑛𝑥𝑛, A
dan B disebut saling invers.
. Contoh:
Invers Matriks Ordo 2x2
Contoh
Tentukanlah invers dari matriks berikut.
Pembahasan:
Elemen-elemen yang berada di lingkar biru merupakan diagonal utama
matriks A yang ditukar posisinya, sedangkan elemen-elemen yang berada
di lingkar oranye merupakan diagonal kedua matriks A yang dikalikan
dengan minus satu (-1).
1. AA−1
= A−1
A = I
2. 𝐴−1 −1 = A
3. (A𝐵)−1 = B−1 A−1
4. | A−1
| =
1
𝐴
Matriks singular (matriks yang determinannya = 0) tidak
mempunyai invers.
Sifat-sifat Invers Matriks
Persamaan Matriks
Contoh:
Sistem Persamaan Linear
Dua Peubah
Sistem persamaan linear dapat diselesaikan dengan
menggunakan matriks
EP & EK
Hal. 42-44
EP & EK
Hal. 42-44
EP & EK
Hal. 60-62
EP & EK
Hal. 60-62
Thank you!

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a MATRIKS (20)

Matriks :)
Matriks :)Matriks :)
Matriks :)
 
Buku siswa Materi Matriks
Buku siswa Materi MatriksBuku siswa Materi Matriks
Buku siswa Materi Matriks
 
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxPERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
 
Matriks 2
Matriks 2Matriks 2
Matriks 2
 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINAN
 
matriks_2.ppt
matriks_2.pptmatriks_2.ppt
matriks_2.ppt
 
Matriks Kelas X
Matriks Kelas XMatriks Kelas X
Matriks Kelas X
 
PPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptxPPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptx
 
determinan.pptx
determinan.pptxdeterminan.pptx
determinan.pptx
 
Matriks 2
Matriks 2Matriks 2
Matriks 2
 
Matriks untuk mhs.pptx
Matriks untuk mhs.pptxMatriks untuk mhs.pptx
Matriks untuk mhs.pptx
 
Matriks powerpoint
Matriks powerpointMatriks powerpoint
Matriks powerpoint
 
Ppt media it
Ppt media itPpt media it
Ppt media it
 
Cal2 1 matriks
Cal2 1   matriksCal2 1   matriks
Cal2 1 matriks
 
MODUL MATRIKS_220814_165642.pdf
MODUL MATRIKS_220814_165642.pdfMODUL MATRIKS_220814_165642.pdf
MODUL MATRIKS_220814_165642.pdf
 
3 mtl matriks_1 print
3 mtl matriks_1 print3 mtl matriks_1 print
3 mtl matriks_1 print
 
Matriks
Matriks Matriks
Matriks
 
Ppt Matriks
Ppt Matriks Ppt Matriks
Ppt Matriks
 
Bab 4 matriks
Bab 4 matriksBab 4 matriks
Bab 4 matriks
 
Mediaakuuuu
MediaakuuuuMediaakuuuu
Mediaakuuuu
 

Último

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Último (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

MATRIKS

  • 1. Matematika Wajib Bab 3 Pengertian, Notasi, dan Ordo Matriks Anggota • Ferry • Firda • Rasyid 2022 Hello!
  • 2. Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun secara baris dan kolom (atau membentuk pola persegi panjang), dan ditempakatkan didalam kurung biasa atau kurung siku. Pengertian Matriks
  • 3. KELAS IZI N SAKIT ALPHA XI MIPA 1 1 0 0 XI MIPA 2 0 0 0 XI IPS 1 0 1 1 XI IPS 2 1 1 0 XI IBB 2 2 1 Contoh I Keadaan absensi XI Apabila pembatas-pembatas dihilangkan maka akan didaptkan susunan parlemen-parlemen berikut 𝟏 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 2 2 1 Matriks dari keadaan absensi siswa- siswi kelas XI
  • 4. A. Contoh II 8 5 9 2 3 4 7 1 Bukan matriks karena tidak membentuk pola persegi panjang. B. 8 5 6 9 3 4 7 1 Bukan matriks karena ada posisis di tengah tidak terisi.
  • 5. Ordo Matriks M : Banyak baris suatu matriks N : Banyak kolom suatu matriks Ordo Matriks = M x N . 𝟏 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 2 2 1 Baris ke-1 Baris ke-2 Baris ke-3 Baris ke-4 Baris ke-5 Kolem ke-1 Kolem ke-2 Kolem ke-3 Banyak baris : 5 Banayak Kolom : 3 Ordi Matriks : 5 x 3
  • 6. Notasi Matriks Dalam matriks A = [ aij ], dengan i dan j merupakan bilangan bulat yang menunjukkan baris ke-i dan kolom ke-j Penjelasan Misalnya a12 artinya elemen baris ke-1 dan kolom ke-2. Contoh . Contoh 5 6 7 3 8 9 Dapat dinotasikan A = (aij)2 x 3 Dengan a11 = 5, a12 = 6, a13 = 7, a21 = 3, a22 = 8, a23 = 9. 2 x 3 disebut ordo atau ukran matriks.
  • 7. Beberapa Matriks Khusus Matriks baris adalah matriks yang terdiri dari satu baris. Contoh : [ 3 6 ] ; [ 5 1 9 ] Matriks kolom adalah matriks yang terdiri dari satu kolom. contoh : R = S = Matriks Baris Matriks Kolom Matriks Persegi           4 9 2         3 7 Matriks persegi adalah matriks yang banyak baris sama dengan banyak kolom. Contoh : A =         8 9 7 6
  • 8. Beberapa Matriks Khusus Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang elemen-elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol. Contoh : M = Matriks segitiga bawah adalah matriks persegi yang elemen elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol. contoh : N = Matriks Segitiga Atas Matriks Segitiga Bawah Matriks Diagonal Matriks diagonal adalah matriks persegi yang elemen di luar diagonal utamanya bernilai nol. Contoh : M =         4 0 0 2           6 4 6 0 2 9 0 0 2         4 0 0 2
  • 9. Beberapa Matriks Khusus Matriks Skalar adalah matriks yang elemen-elemen diagonal utamanya sama, sedangkan elemen di luar elemen diagonalnya bernilai nol. Contoh : S = Matriks Skalar Matriks Identitas Matriks identitas adalah matriks yang elemen-elemen diagonal utamanya sama dengan 1, sedangkan elemen-elemen lainnya sama dengan 0. Contoh : I = J =           6 0 0 0 6 0 0 0 6         1 0 0 1           1 0 0 0 1 0 0 0 1
  • 10. Transpose Matriks Transpose matriks adalah matriks baru yang diperoleh dengan cara menukar elemen-elemen baris menjadi elemen kolom atau sebaliknya. Sifat transpose matriks adalah : Contoh : Matriks A = Matriks = A A t t  ) (         8 9 7 6 t A         8 7 9 6
  • 11. Matriks Simetri Matriks A disebut simetris jika dan hanya jika Contoh : t A A 
  • 12. Dua matriks sama jika kedua matriks tersebu berukuran sama dan elemen-elemen yang seletek bernilai sama. Misal A = (aij)mxn dan B = (bij)mxn Jika A = B maka aij = bij Kesamaan Dua Matriks Contoh : Misal A = 3 2 7 4 9 6 Misal B = 3 2 7 4 9 6 Karena A dan B berordo sama yaitu (2 x 3) dan elemn elemen yang seletak sama maka A = B.
  • 13. Penjumlahan Matriks Dua matriks dapat dijumblah jika kedua matriks berordo sama. Penjumlahan dilakukan dengan menjumlah elemen-elemen yang seletak. Jika A = (aij)mxn dan B = (bij)mxn, Maka A + B = (aij + bij)mxn Misal A = dan B = A dan B berordo sama yaitu 2 x 3 berarti A dan B dapat dijumblahkan. Yaitu : A + B = = 13 8 14 14 14 7 Contoh 7 4 5 6 9 3 6 2 9 8 5 4 7 + 6 4 + 2 5 + 9 6 + 8 9 + 5 3 + 4
  • 14. Pengurangan Matriks Adakalanya elemen-elemen matriks hasil penjumblahan semuanya bernilai nol. Matriks yang semua elemennya bernilai nol disbeut matriks nol, sedangkan kedua matriks yang sedang dijumblahkan disebut matriks yang sedang berlawanan. Matriks nol umumnnya dinotasikan dengan nol. Misal A + B = 0 maka A berlawanan dengan B atau A = - B Contoh : A = dan B = maka : A + B = + = = Perhatikan bahwa A = -B atau B = -A Jika B = -A maka A + B = A + (-A) = A – A = 0 Dapat dirumuskan bahwa A – C = A + (-C).           8 9 7 6           8 9 7 6           8 9 7 6           8 9 7 6                 8 8 ) 9 ( 9 7 7 ) 6 ( 6         0 0 0 0 Misal A = dan B = maka : A – B = A + (-B) + = = =         8 9 7 4         5 3 8 6         8 9 7 4             5 3 8 6                 ) 5 ( 8 ) 3 ( 9 ) 8 ( 7 ) 6 ( 4             5 8 3 9 8 7 6 4           3 6 1 2
  • 15. Perkalian Bilangan Real dengan Matriks Jika k adalah bilangan real dan A adalah sebuah matriks maka : k A (aij)mxn = (kaij)mxn Contoh : Miasal A : maka 2A = 2 x = =         8 9 7 4         8 9 7 4         8 . 2 9 . 2 7 . 2 4 . 2         16 18 14 8
  • 16. Perkalian Dua Matriks • Matriks A dapat dikalikan dengan matriks B jika banyaknya baris matriks A sama dengan banyaknya kolom matriks B. • Untuk mencari hasil kali matriks A dengan matriks B adalah mengalikan baris pada matriks A dengan kolom-kolom pada matriks B kemudian dijumblahkan hasil perkalian antara baris dan kolom. • AB = BA • (AB) C = A (BC) • A (B+C) = AB + AC • (B+C) A = BA + CA • k (A+B) = kA + kB • Jika AB = 0, belum tentu A = 0 atau B = 0 • Jika AB = AC, belum tentu B = C Sifat sifat perkalian dua buah matriks atau lebih         s r q p         w v u t             sw ru sv rt qw pu qv pt
  • 17. Contoh soal Perhatikan daftar pembelian alat tulis dari dua orang anak di sebuah toko beserta daftar hargannya berikut ini Pensil Buku Ana 3 2 Budi 4 5 Harga Pensil 300 Buku 500 Pengeluaran Ana 2100 Budi 3500
  • 18. Nilai dari determinan diperoleh dari unsur-unsur matriks dengan operasi tertentu. Determinan dan matriks A dapat dinotasikan dengan det. A atau | A |. Sebuah matriks persegi yang nilai determinannya sama dengan nol disebut matriks singular. Determinan Matriks
  • 19. Determinan matriks berordo 1 x 1 a. Jika A = (3) maka determinan A adalah det. A = | A | = 3 b. Jika B = (12) maka determinan B adalah det. B = | B | = 12 Contoh I Determinan matriks Apabila A = (a) maka determinan A adalah: | A | = a. Determinan matriks berordo 2 x 2 Jika A = 4 3 8 6 maka | A | = 4 . 6 – 3 . 8 = 0 Apabila A = 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 maka determinan A adalah: | A | = 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 = ad - bc A adalah matriks singular
  • 20. Contoh II Determinan matriks berordo 3 x 3 Penetuan nilai determinan matrik (3x3) seperti ini, disebut aturan Sarrus. Apabila A = 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 𝑒 𝑓 𝑔 ℎ 𝑖 maka determinan matriks A adalah: | A | = 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 𝑒 𝐹 𝑔 ℎ 𝑖 = 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 𝑒 𝐹 𝑔 ℎ 𝑖 = aei + bfg + cdh - ceg - afh - bdi a d b g e h (+) (+) (+) (-) (-) (-) Jika A = 3 1 2 5 1 4 5 2 6 maka determinan A adalah: | A | = 3 1 2 5 1 4 5 2 6 = 3 1 2 5 1 4 5 2 6 = 3 . 1 . 6 + 1 . 4 . 5 + 2 . 5 . 2 – 2 . 1 . 5 – 3 . 4 . 2 – 1 . 5 . 6 = 18 + 20 + 20 – 10 – 24 – 30 = - 6 3 5 1 5 1 2 (+) (+) (+) (-) (-) (-)
  • 21. Sifat-sifat Determinan Contoh : 2 3 4 1 = 2 4 3 1 = 2 x 1 – 4 x 3 = - 10 Contoh : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 = – 4 5 6 1 2 3 7 8 9 1. Determinan A = Determinan A' 2. Tanda determinan berubah jika dua baris atau dua kolom yang berdekatan ditukar tempat. 3. Jika satu baris/kolom dari suatu determinan mempunyai faktor k, maka k dapat dikeluarkan menjadi pengali di depan. Contoh : 5 6 3 2 8 6 1 4 2 = 5 6 3 2.1 2.4 2.3 1 4 2 = 2 5 6 3 1 4 3 1 4 2
  • 22. Sifat-sifat Determinan Contoh : 1 2 3 6 = 0, karena (baris 2) = 2 x (baris 1) Contoh : 2 3 5 0 4 7 0 0 6 = 2 0 0 3 4 0 5 7 6 = 2 . 4 . 6 = 48 4. Nilai determinan suatu matrik sama dengan 0 jika ada dua baris/kolom saling berkelipatan. 5. Nilai determinan matriks segitiga bawah/atas dan matriks diagonal sama dengan hasil kali elemen- elemen diagonal utamanya. 6. Harga determinan tidak berubah jika baris ke i ditambah dengan k kali baris ke j Contoh :
  • 23. Sifat-sifat Determinan 7. Determinan dari perkalian dua matriks sama dengan hasil kali determinan kedua matriks tersebut. | AB | = | A | | B |. Contoh :
  • 24. Sistem Persamaan Linear Sistem persamaan linear yang disusun dalam bentuk matriks juga dapat ditentukan himpunan penyelesaiannya dengan metode determinan. Misalnya, sistem persamaan linear untuk dua variable Misal system persamaan linearya adalah : ax + by = p cx + dy = q Pada sistem persaman linear dua variabel, bentuk tersebut dapat diubah ke bentuk matriks berikut. , dengan A = , X = , dan B = . D = = ad – bc (Determinan koefisien x dan y, dengan elemen-elemen matriks A) Dx = = pd – bq (Ganti kolom ke-1, dengan elemen-elemen matriks B) Dy = = aq – cp (Ganti kolom ke-2, dengan elemen-elemen matriks B) Nilai x dan y dapat ditentukan dengan rumus berikut.
  • 25. Sistem Persamaan Linear Sistem persamaan linear yang disusun dalam bentuk matriks juga dapat ditentukan himpunan penyelesaiannya dengan metode determinan. Misalnya, sistem persamaan linear untuk tiga variable. Misal system persamaan linearnya adalah : Dengan cara yang sama dapat ditentukan D, Dx, Dy, dan Dz untuk sistem persamaan linear tiga variabel sebagai berikut. Nilai x, y, dan z dapat ditentukan dengan cara berikut. ; z = 𝐷𝑧 𝐷 a1x + b1y + c1z = d1 a2x + b2y + c2z = d2 a3x + b3y + c3z = d3
  • 26. Invers Matriks Matriks bujur sangkar A = (𝑎𝑖𝑗) berordo nxn, mempunyai invers, jika ada matriks B sedemikian sehingga: AB = BA = I𝑛𝑥𝑛 dengan I adalah matriks satuan atau matriks identitas. Pada persamaan: AB = BA = I𝑛𝑥𝑛, A dan B disebut saling invers. . Contoh:
  • 28. Contoh Tentukanlah invers dari matriks berikut. Pembahasan: Elemen-elemen yang berada di lingkar biru merupakan diagonal utama matriks A yang ditukar posisinya, sedangkan elemen-elemen yang berada di lingkar oranye merupakan diagonal kedua matriks A yang dikalikan dengan minus satu (-1).
  • 29. 1. AA−1 = A−1 A = I 2. 𝐴−1 −1 = A 3. (A𝐵)−1 = B−1 A−1 4. | A−1 | = 1 𝐴 Matriks singular (matriks yang determinannya = 0) tidak mempunyai invers. Sifat-sifat Invers Matriks
  • 31. Sistem Persamaan Linear Dua Peubah Sistem persamaan linear dapat diselesaikan dengan menggunakan matriks
  • 32. EP & EK Hal. 42-44
  • 33. EP & EK Hal. 42-44
  • 34. EP & EK Hal. 60-62
  • 35. EP & EK Hal. 60-62