SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
KECEPATAN DISOLUSI
FARMASI FISIKA 2

1
Pendahuluan
• Kecepatan disolusi adalah suatu ukuran yang
menyatakan banyaknya suatu zat yang dapat
terlarut dalam pelarut tertentu setiap satuan
waktu

2
factor yang mempengaruhi kecepatan
disolusi
•
•
•
•
•
•
•
•
•

Suhu
Viskositas
pH pelarut
Pengadukan
Ukuran partikel
Polimorfisme
Sifat permukaan Zat
Formulasi
Teknik pembuatan Sediaansi
3
Kecepatan disolusi dapat ditentukan
dengan metode-metode
• Metode suspensi
– Serbuk zat padat ditambahkan ke dalam pelarut tanpa
pengontrolan eksak terhadap luas permukaan
partikelnya. Sampel diambil pada waktu-waktu
tertentu dan jumlah zat yang larut ditentukan dengan
cara yang sesuai.

• Metode Permukaan Konstan
– Zat ditempatkan dalam suatu wadah yang diketahui
luasnya sehingga variable perbedaan luas permukaan
efektif dapat diabaikan. Umunya zat diubah menjadi
tablet terlebih dahulu kemudian ditentukan seperti
pada metode suspensi
4
Aplikasi
• Dalam bidang farmasi, penentuan kecepatan
disolusi suatu zat perlu dilakukan karena
kecepatan disolusi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi absorpsi obat
disamping membantu memprediksi kecepatan
absorpsi obat di dalam tubuh

5
Tujuan Praktikum
• Menentukan kecepatan disolusi suatu zat
• Menggunkan alat penentuan kecepatan
disolusi suatu zat
• Menerangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan disolusi suatu zat

6
Prosedur Kerja
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
8
9
10
11
12
13
14

Alat
Alat uji disolusi
Timbangan
Gelas ukur
Spoit 20 ml
Spoit 20 ml
Buret 50 ml
Gelas kimia 50 ml
Gelas ukur 25 ml
Botol 500 ml
Botol 100 ml
Vial
Spektrofotometer
Kuvet
Botol Semprot

Bahan
Asam salisilat
Air
Parasetamol
Larutan NaOH 0,1 N
Indikator fenoftalein
Tween 80

7
Pengaruh suhu terhadap kecepatan
disolusi zat
• Isilah bejana dengan 900 ml
• Pasang thermostat pada suhu 30o C
• Jika suhu air di dalam bejana sudah mencapai
suhu 30o C, masukkan 2 g asam salisilat dan
hidupkan motor penggerak pada kecepatan 50
rpm
• Ambil sebanyak 20 ml air dari bejana setiap
selang waktu 1, 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit
setelah pengaduka. Setiap selesai pengambilan
sampel, segera digantikan dengan 20 ml air
8
Pengaruh suhu terhadap kecepatan
disolusi zat
• Tentukan kadar asam salisilat terlarut dari
setiap sampel dengan cara titrasi asam-basa
menggunakaan NaOH 0,05 N dan indicator
fenoftalein. Lakukan koreksi perhitungan
kadar yang diperoleh setiap waktu terhadap
pengenceran yang dilakukan karena
penggantian larutan dengan air suling.
• Lakukan percobaan yang sama untuk suhu
40o C dan suhu 50o C
9
Pengaruh suhu terhadap kecepatan
disolusi zat
• Tabelkan hasil yang diperoleh
• Buat kurva antara konsentrasi asam salisilat
yang diperoleh dengan waktu untuk setiap
satuan waktu (dalam satu grafik)

10
Suhu 30o C
Konsi (%)
Menit ke Vol titran
(ml)

Suhu 40o C
Vol
Konsi
titran
(%)
(ml)

Suhu 50o C
Vol Konsi
titran (%)
(ml)

1
5
10
15
20
25
30

11
Pengaruh kecepatan pengadukan
terhadap kecepatan disolusi zat
• Isilah bejana dengan 900 ml
• Pasang thermostat pada suhu 30o C
• Jika suhu air di dalam bejana sudah mencapai
suhu 30o C, masukkan 2 g asam salisilat dan
hidupkan motor penggerak pada kecepatan 50
rpm
• Ambil sebanyak 20 ml air dari bejana setiap
selang waktu 1, 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit
setelah pengadukan. Setiap selesai pengambilan
sampel, segera digantikan dengan 20 ml air.
12
Pengaruh kecepatan pengadukan
terhadap kecepatan disolusi zat
• Tentukan kadar asam salisilat terlarut dari
setiap sampel dengan cara titrasi asam-basa
menggunakaan NaOH 0,05 N dan indicator
fenoftalein. Lakukan koreksi perhitungan
kadar yang diperoleh setiap waktu terhadap
pengenceran yang dilakukan karena
penggantian larutan dengan air suling.
• Lakukan percobaan yang sama untuk
kecepatan 100 dan 150 rpm
13
Pengaruh kecepatan pengadukan
terhadap kecepatan disolusi zat
• Tabelkan hasil yang diperoleh
• Buat kurva antara konsentrasi asam salisilat
yang diperoleh dengan waktu untuk setiap
satuan waktu (dalam satu grafik

14
Kec 50 rpm
Menit ke

Vol titran
(ml)

Konsi (%)

Kec 100 rpm
Vol
titran
(ml)

Konsi (%)

Kec 150 rpm
Vol titran
(ml)

Konsi
(%)

1
5
10
15
20
25
30

15
Disolusi tablet parasetamol
• Penentuan parameter disolusi tablet
prasetamol (prosedur lengkap lihat farmakope
Indonesia IV)

16

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Aireruna18
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolKezia Hani Novita
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.Maranata Gultom
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikristyaji
 
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptxadaptifakhlak
 
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisPengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisdimaswp
 
Iodatometri kel 11 a
Iodatometri kel 11 aIodatometri kel 11 a
Iodatometri kel 11 aWTikaL
 
Laporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasLaporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasMina Audina
 
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatuji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatnisha althaf
 
formulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutanformulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutanapri cwothy
 
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Mina Audina
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsaEka Selvina
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesMusrin Salila
 
HAS senyawa penekan sistem saraf pusat
HAS senyawa penekan sistem saraf pusatHAS senyawa penekan sistem saraf pusat
HAS senyawa penekan sistem saraf pusatSapan Nada
 

Mais procurados (20)

Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisik
 
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx
 
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisPengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
 
Teknik peracikan
Teknik peracikanTeknik peracikan
Teknik peracikan
 
Iodatometri kel 11 a
Iodatometri kel 11 aIodatometri kel 11 a
Iodatometri kel 11 a
 
Laporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasLaporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitas
 
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatuji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
 
formulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutanformulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutan
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
 
Reaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
Reaksi Kimia dalam Metabolisme ObatReaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
Reaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
 
HAS senyawa penekan sistem saraf pusat
HAS senyawa penekan sistem saraf pusatHAS senyawa penekan sistem saraf pusat
HAS senyawa penekan sistem saraf pusat
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 

Semelhante a 06 kecepatan disolusi

Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
Apriliyanti ppt prospen
Apriliyanti ppt prospenApriliyanti ppt prospen
Apriliyanti ppt prospenAprili yanti
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranKelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranRena Choerunisa
 
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxLAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxkeishanadine186
 
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...Naila Faradisa
 
Ekstraksi SI.pptx
Ekstraksi SI.pptxEkstraksi SI.pptx
Ekstraksi SI.pptxFitraNamikz
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdfTrouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdfRifkahIqbal1
 
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxPEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxChairulAnam34
 
ANALISIS_farmasi_kuantit_as_bs (1).ppt
ANALISIS_farmasi_kuantit_as_bs (1).pptANALISIS_farmasi_kuantit_as_bs (1).ppt
ANALISIS_farmasi_kuantit_as_bs (1).pptKikiAdriani1
 
laporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairlaporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairagusasnafi
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxCitraCirebon
 

Semelhante a 06 kecepatan disolusi (20)

Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Apriliyanti ppt prospen
Apriliyanti ppt prospenApriliyanti ppt prospen
Apriliyanti ppt prospen
 
Sudah selesai
Sudah selesai Sudah selesai
Sudah selesai
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranKelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
 
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxLAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
 
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...
 
Ekstraksi SI.pptx
Ekstraksi SI.pptxEkstraksi SI.pptx
Ekstraksi SI.pptx
 
Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Laporan titrasi
Laporan titrasiLaporan titrasi
Laporan titrasi
 
Titrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka MakanTitrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka Makan
 
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdfTrouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
Trouble Shooting HPLC (High Performance Liquid Chromatography).pdf
 
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxPEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
 
Analisis Protein dan Senyawa Bernitrogen
Analisis Protein dan Senyawa BernitrogenAnalisis Protein dan Senyawa Bernitrogen
Analisis Protein dan Senyawa Bernitrogen
 
ANALISIS_farmasi_kuantit_as_bs (1).ppt
ANALISIS_farmasi_kuantit_as_bs (1).pptANALISIS_farmasi_kuantit_as_bs (1).ppt
ANALISIS_farmasi_kuantit_as_bs (1).ppt
 
Protap produk-jadi-fix
Protap produk-jadi-fixProtap produk-jadi-fix
Protap produk-jadi-fix
 
laporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairlaporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cair
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptx
 

Mais de Fathir Musawwir (8)

Ass pendahuluan farfis 2
Ass pendahuluan farfis 2Ass pendahuluan farfis 2
Ass pendahuluan farfis 2
 
05 stabilitas obat
05 stabilitas obat05 stabilitas obat
05 stabilitas obat
 
04 mikromeritik
04 mikromeritik04 mikromeritik
04 mikromeritik
 
03kelarutan
03kelarutan03kelarutan
03kelarutan
 
02 reologi
02 reologi02 reologi
02 reologi
 
07 emulsifikasi
07 emulsifikasi07 emulsifikasi
07 emulsifikasi
 
1kunyit
1kunyit1kunyit
1kunyit
 
01 tegangan permukaan
01 tegangan permukaan01 tegangan permukaan
01 tegangan permukaan
 

06 kecepatan disolusi

  • 2. Pendahuluan • Kecepatan disolusi adalah suatu ukuran yang menyatakan banyaknya suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut tertentu setiap satuan waktu 2
  • 3. factor yang mempengaruhi kecepatan disolusi • • • • • • • • • Suhu Viskositas pH pelarut Pengadukan Ukuran partikel Polimorfisme Sifat permukaan Zat Formulasi Teknik pembuatan Sediaansi 3
  • 4. Kecepatan disolusi dapat ditentukan dengan metode-metode • Metode suspensi – Serbuk zat padat ditambahkan ke dalam pelarut tanpa pengontrolan eksak terhadap luas permukaan partikelnya. Sampel diambil pada waktu-waktu tertentu dan jumlah zat yang larut ditentukan dengan cara yang sesuai. • Metode Permukaan Konstan – Zat ditempatkan dalam suatu wadah yang diketahui luasnya sehingga variable perbedaan luas permukaan efektif dapat diabaikan. Umunya zat diubah menjadi tablet terlebih dahulu kemudian ditentukan seperti pada metode suspensi 4
  • 5. Aplikasi • Dalam bidang farmasi, penentuan kecepatan disolusi suatu zat perlu dilakukan karena kecepatan disolusi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi absorpsi obat disamping membantu memprediksi kecepatan absorpsi obat di dalam tubuh 5
  • 6. Tujuan Praktikum • Menentukan kecepatan disolusi suatu zat • Menggunkan alat penentuan kecepatan disolusi suatu zat • Menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan disolusi suatu zat 6
  • 7. Prosedur Kerja No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 8 9 10 11 12 13 14 Alat Alat uji disolusi Timbangan Gelas ukur Spoit 20 ml Spoit 20 ml Buret 50 ml Gelas kimia 50 ml Gelas ukur 25 ml Botol 500 ml Botol 100 ml Vial Spektrofotometer Kuvet Botol Semprot Bahan Asam salisilat Air Parasetamol Larutan NaOH 0,1 N Indikator fenoftalein Tween 80 7
  • 8. Pengaruh suhu terhadap kecepatan disolusi zat • Isilah bejana dengan 900 ml • Pasang thermostat pada suhu 30o C • Jika suhu air di dalam bejana sudah mencapai suhu 30o C, masukkan 2 g asam salisilat dan hidupkan motor penggerak pada kecepatan 50 rpm • Ambil sebanyak 20 ml air dari bejana setiap selang waktu 1, 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit setelah pengaduka. Setiap selesai pengambilan sampel, segera digantikan dengan 20 ml air 8
  • 9. Pengaruh suhu terhadap kecepatan disolusi zat • Tentukan kadar asam salisilat terlarut dari setiap sampel dengan cara titrasi asam-basa menggunakaan NaOH 0,05 N dan indicator fenoftalein. Lakukan koreksi perhitungan kadar yang diperoleh setiap waktu terhadap pengenceran yang dilakukan karena penggantian larutan dengan air suling. • Lakukan percobaan yang sama untuk suhu 40o C dan suhu 50o C 9
  • 10. Pengaruh suhu terhadap kecepatan disolusi zat • Tabelkan hasil yang diperoleh • Buat kurva antara konsentrasi asam salisilat yang diperoleh dengan waktu untuk setiap satuan waktu (dalam satu grafik) 10
  • 11. Suhu 30o C Konsi (%) Menit ke Vol titran (ml) Suhu 40o C Vol Konsi titran (%) (ml) Suhu 50o C Vol Konsi titran (%) (ml) 1 5 10 15 20 25 30 11
  • 12. Pengaruh kecepatan pengadukan terhadap kecepatan disolusi zat • Isilah bejana dengan 900 ml • Pasang thermostat pada suhu 30o C • Jika suhu air di dalam bejana sudah mencapai suhu 30o C, masukkan 2 g asam salisilat dan hidupkan motor penggerak pada kecepatan 50 rpm • Ambil sebanyak 20 ml air dari bejana setiap selang waktu 1, 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit setelah pengadukan. Setiap selesai pengambilan sampel, segera digantikan dengan 20 ml air. 12
  • 13. Pengaruh kecepatan pengadukan terhadap kecepatan disolusi zat • Tentukan kadar asam salisilat terlarut dari setiap sampel dengan cara titrasi asam-basa menggunakaan NaOH 0,05 N dan indicator fenoftalein. Lakukan koreksi perhitungan kadar yang diperoleh setiap waktu terhadap pengenceran yang dilakukan karena penggantian larutan dengan air suling. • Lakukan percobaan yang sama untuk kecepatan 100 dan 150 rpm 13
  • 14. Pengaruh kecepatan pengadukan terhadap kecepatan disolusi zat • Tabelkan hasil yang diperoleh • Buat kurva antara konsentrasi asam salisilat yang diperoleh dengan waktu untuk setiap satuan waktu (dalam satu grafik 14
  • 15. Kec 50 rpm Menit ke Vol titran (ml) Konsi (%) Kec 100 rpm Vol titran (ml) Konsi (%) Kec 150 rpm Vol titran (ml) Konsi (%) 1 5 10 15 20 25 30 15
  • 16. Disolusi tablet parasetamol • Penentuan parameter disolusi tablet prasetamol (prosedur lengkap lihat farmakope Indonesia IV) 16