Dokumen ini menjelaskan penemuan partikel subatom seperti elektron, proton, dan neutron melalui eksperimen yang dilakukan ilmuwan seperti Benjamin Franklin, Henry Becquerel, Marie Curie, J.J. Thomson, dan Ernest Rutherford. Partikel-partikel ini ditemukan dengan menggunakan berbagai peralatan seperti tabung sinar katode dan melalui observasi sinar yang dipancarkan oleh unsur-unsur radioaktif.
4. Pendapat Benjamin Franklin
• Benjamin Franklin adalah ilmuwan yang
menemukan dua muatan listrik yang
dinamakan muatan positif (+) dan muatan
negatif (-) serta kedua muatan ini bersifat
seimbang .
• Hasil eksperimennya juga menunjukkan
bahwa dua muatan listrik yang sama saling
tolak-menolak sementara dua muatan listrik
yang berbeda saling taik-menarik
6. Pendapat Henry Becquerel
• Henry Becquerel menemukan bahwa bijih
uranium memancarkan berkas sinar yang
dapat menghitamkan pelat fotografi,
walaupun pelat tersebut telah dilapisi dengan
kertas hitam untuk mencegahnya dari kontak
dengan berkas sinar
• Eksperimennya menjadi dasar dari Marie Curie
melakukan eksperimen dengan polonium dan
uranium
7. Pendapat Marie Curie
• Tahun 1898 Marie Curie dan rekan-rekannya
mengisolasi polonium dan radium yang
memancarkan sinar sama seperti uranium
• Tahun 1899, ia berpendapat bahwa atom dari
zat-zat tertentu mengalami pembalahan jika
atom-atom ini memancarkan radiasi.
Fenomena ini disebut radioaktivitas dan zat
yang memiliki sifat ini disebut zat radioaktif
8. • Jika atom dapat dibelah, harus ada sesuatu
yang lebih kecil daripada atom. Jadi, atom
mengandung partikel-partikel subatom.
9. Identifikasi dari 3 jenis radiasi :
• Radiasi alfa (α) : partikel bermuatan listrik.
Bermuatan +2, dua kali muatan partikel beta.
Namun pembelokkan partikel oleh medan
magnet partikel α<β (lebih lemah) hal ini
menunjukkan partikel alfa > beta (lebih berat)
• Radiasi beta (β) : partikel bermuatan listrik
• Radiasi gamma (γ) : partikel tidak bermuatan
10. Michael Firaday, Tabung Sinar Katode, J.J. Thomson, Robert
Andrews Milikan
PENEMUAN ELEKTRON DAN
SIFAT SIFATNYA
11. Michael Firaday
• Perbedaan arus listrik dalam proses pelapisan
logam secara elektrokimia menyebabkan
jumlah logam yang terkumpul pada katode
• Perbedaan ini berhubungan dengan masa
atom relatif unsur
• Listrik harus memiliki partikel dasar yang
disebut elektron
12. Tabung Sinar Katode
Tabung kaca hampa udara yang
memiliki logam sebagai elektrode
pada kedua ujung.
Jika tegangan yang diberika kepada
ujung elektrode cukup tinggi, “sinar
katode” mengalir dari eletrode
negatif (katode) ke ujung elektrode
positif (anode).
Kesimpulan : Sinar katode,
bergerak menurut garis lurus,
dapat dibelokkan oleh medan
magnet dan tertarik ke arah pelat
bermuatan positif.
Prinsip ini digali lagi oleh Sir Joseph
John Thomson untuk membuktikan
keberadaan elektron melalui
eksperimen.
13. J.J. Thomson
Dalam percobaanya J.J. Thomson
memberikan medan listrik dan magnet
secara bersamaan pada berkas sinar
katode. Denngan menyeimbangkan
pengaruh keduanya, J.J. Thomson
menghitung perbandingan muatan
terhadap massa (q/m) partikel-partikel
dalam berkas sinar. Ia tidak dapat
menemukan massa maupun muatan
secara terpisah.
Karena Thomson mendapatkan nilia q/m
yang sama dengan Faraday maka
Thomson berpendapat bahwa elektron
ada di dalam semua jenis materi, yakni
semua unsur.
Selain itu, atom adalah partikel berbentuk
bulat bermuatan positif yang di
permukaannya tersebar elektron-elektron
bermuatan negatif.
14. Robert Andrews Milikan
• Dengan peralatannya, ia mengukur massa atom
• Setiap tetes memiliki muatan yang berbeda, namun
nilai muatannya merupakan perkalian bilangan bulat
dengan -1,6 x 10 -19
• Milikan menganggap ini sebagai muatan elektron.
Muatan ini dinyatakan sebagai muatan tunggal = -1
• Massa 1 elektron = 9,1 x 10-28 g = 1/1836 massa 1
atom hidrogen
15. Eugen Goldstein, James Cadwick, Ernest Rutherford, Hans Geiger
dan Ernst Marsden
PENEMUAN PROTON DAN
NEUTRON BESERTA SIFAT-SIFATNYA
16. Eugene Goldstein
• Adanya “sinar terusan” pada sisi lain katode
berlubang. Karena sinar ini tertarik ke arah pelat
bermuatan negatif maka sinar ini harus tersusun dari
partikel-partikel bermuatan positif.
• Hidrogen memberikan muatan positif dengan massa
yang paling kecil
• Massa proton 1,67263 x 10-24 gram
• Karena atom tidak bermuatan, maka jumlah proton
dalam atom harus sama dengan jumlah elektron
17. James Cadwick
• Kebanyakan atom memiliki massa yang lebih besar
dibandingkan dengan jumlah proton dan neutron
yang diperhitungkan, hal ini menunjukkan adanya
partikel lain yang tidak bermuatan
• Tahun 1923 James Cadwick berhasil menemukan alat
yang dapat mendeteksi partikel yang tidak
bermuatan, yang disebut neutron
• Massa neutron adalah 1,6749286 x 10-24 g
18. Ernest Rutherford,Hans Geiger dan
Ernst Marsden
• Sebagian besar partikel alfa diteruskan dan
sebagian lain dihamburkan. Namun ada juga
yang ditolak balik
• Rutherford berkesimpulan bahwa sebagian
besar massa atom terpusat dalam ruangan
dengan volume sangat kecil, yang dusebut inti
atom atau nukleus
• Diameter sekitar 10-8cm. Jarak antara elektron
terdekat dengan inti sekitar ½ mil
19. Kesimpulan
• Sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang kosong
• Inti atom dan elektron di sekitar inti hanya menempati sebagian kecil ruang
dalam atom
• Diameter atom pada umumnya sekitar 10.000 kali diameter inti atom
• Semua atom mengandung tiga partikel subatom yaitu, proton, neutron, dan
elektron
• Proton dan neutron terletak di dalam inti atom dengan volume yang sangat kecil
• Inti atom bermuatan positif dengan hampir semua massa atom terpusat pada inti
atom
• Elektron, partikel subatom bermuatan negatif, menepati hampir semua ruang di
sekitar inti atom dan berputar mengelilingi inti
• Atom tidak bermuatan sehingga jumlah proton dalam inti atom sama dengan
jumlah elektron di sekitar inti