SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
PERATURAN UJIAN BEGLEITHUND (BH) THN. 2004
                  Semua ujian dan kejuaraan adalah berdasarkan sportifitas dengan memperhatikan
                  penampilan dan perilaku para peserta. Jenis dari penampilan dan penilaiannya percis seperti
                  yang tertulis berikut ini.
Peraturan ini mengikat semua kelompok dan semua peserta dengan harus mengikuti semua syarat tanpa pilih
kasih. Aplikasi yang berubah dari peraturan sebelumnya adalah di BH/VT tentang verifikasi terhadap suara
tembakan dihilangkan.
Untuk dapat mengikuti ujian FH, VPG [Shutzhund], IPO, RTP, Agility dan Obidience, kelulusan dari BH/VT
diharuskan. Juri VHD yang menjuri untuk VPG, Agelity dan Kepatuhan serta juri yang terdaftar dalan list juri
organisasi anggota AZG memiliki ijin untuk menguji BH/VT. Hasil yang diperoleh harus dicatat dalam Logbook
dengan baik.

Ujian BH hanya diakui bila dilaksanakan oleh organisasi/asosiasi dibawah naungan AZG (VDH-Komite khusus
untuk VPG [Schutzhund]/Agility).

Acaranya bersifat terbuka untuk publik/umum. Lokasi dan waktu mulai ujian dipublikasikan secara terbuka ke
semua anggota. Acara hanya dapat berlangsung bila organisasi anggota VDH telah menetapkan tanggal ujian.
Senua organisasi anggota terikat dengan peraturan yang ada.

Peraturan Umum.

Semua pemilik anjing diijinkan untuk [berpatisipasi] bagi siapa yang dapat membuktikan bahwa mereka sukses
lulus ujian pengetahuan khusus menghandle anjing pada waktu acara yang telah ditentukan oleh VDH atau
surat ijin VDH menghandle anjing, atau siapa yang dapat menunjukkan sertifikat pengetahuan menghandle
anjing yang resmi. Peserta yang pertama sekali ikut pada ujian VDH-BH dan tidak dapat menunjukan sertifikat
pengetahuan yang resmi, harus mengikuti ujian tertulis dan harus lulus [bagian dari ujian BH].

CATATAN :
Karena perbedaan Peraturan /Hukum kepemilikan di Jerman, Amerika dan Indonesia, Himpunan Trah Perkin
memperbolehkan begi peserta yang ikut ujian pertama sekali tidak harus mengikuti ujian tertulis.

Anjing dari semua trah dan ukuran diperbolehkan mengikuti ujian BH, Usia minimum anjing yang boleh
mengikuti ujian BH adalah 15 Bulan. Agar dapat menyelenggarakan ujian BH, minimal harus ada 4 ekor anjing
                               Bulan                                          ,
yang berpatisipasi pada ujian tersebut. Jika ujian BH digabung dengan ujian titel yang lain, harus ada minimal 4
                               tersebut
ekor anjing yang berpatisipasi (Contoh : Partisipasi dalam VPG [Schutzhund], BH dan lain-lain]. Jumlah peserta
yang boleh dijuri dalam satu hari bervariasi dari 10 hingga 15 ekor dan diatur dengan total jumlah bagian yang
dijuri, yang mana tidak boleh melebihi 30 bagian. (Ujian BH bila ada ujian tertulis dihitung memiliki 3 bagian.
Tanpa ujian teori, Ujian BH dihitung 2 bagian)

Tes Sikap [Temperamen]

Sebelum mulai ujian BH, semua anjing harus mengikuti tes sikap/temperamen, yang mana identitas anjing
dikonfermasi melalui pengecekan nomor tato/nomor chip. Anjing yang tidak dapat diindentifikasi tidak
diperbolehkan untuk mengikuti ujian.

CATATAN : Tidak ada perubahan dalam pengidentifikasian anjing untuk ujian di Himpunan Trah.

Mengevaluasi temperamen anjing juga terjadi selama ujian berlangsung. Anjing yang tidak lulus ujian
temperamen dilarang untuk mengikuti ujian lebih lanjut. Jika, selama ujian berlangsung, anjing menunjukan
sikap karakter yang tidak stabil, meskipun jika dia telah lulustes temperamen yang pertama, juri boleh saja
mendiskualifikasi anjing tersebut dari ujian dan mencatatnya dalam Logbook, “Tes temperamen/Tes prilaku
gagal”.

Evaluasi.

Anjing yang tidak mencapai 70% dari point yang dibutuhkan pada bagian A tidak akan diijinkan untuk
mengikuti ujian kelayakan dijalan.
Pada akhir ujian tidak ada point yang diberikan oleh juri, tetapi berupa peringkat lulus atau gagal. Ujian
                                                                                              gagal
dinyatakan lulus bila diperoleh 70% dari nilai yang adad dibagian A dan Bagian B, juri mempertimbangkan ujian
                                                                                B
dilakukan dengan cukup baik.
                                                                                                            1
Gelar BH bukan gelar pelatihan dalam arti terhadap trah, anatomi dan peraturan penyeleksian trah dari
anggota organisasi dari VDH. Ujian BH dapat diulang kapan saja. Setiap hasil tes dari masing-masing ujian
dicatat dalam Logbook apapun hasilnya.

A. Ujian BH dilapangan Latihan                    Total Nilai : 60

Setiap rutinitas dimulai dan diakhiri pada posisi awal. Anjing langsung duduk disamping kiri pawangnya dengan
pundak kaki kanan anjing sejajar dengan lutut kaki kiri pawangnya. Posisi awal hanya diperbolehkan sekali
yakni dimana dimulainya suatu rutinitas. Pawang harus berdiri diposisi awal dengan sikap yang sportif dan
sopan. Berdiri dengan dikap kaki yang loyo/serampangan tidak diijinkan. Posisi awal, pada akhir rutinitas dapat
menjadi posisi awal untuk rutinitas berikutnya. Bantuan pawang tidak diijinkan dan jika digunakan , hasilnya
point dikurangi. Membawa sesuatu yang dapat memotivasi anjing seperti makanan, mainan tidak
diperbolehkan. Jika seorang pawang tidak dapat menunjukan rutinitas dengan benar karena cacat, juri harus
diberitahukan terlebih dahulu. Jika pawang yang cacat, tidak membolehkan anjingnya jalan disamping kiri,
anjing dapat berjalan dengan posisi yang sama disebelah kanan.

Juri akan memberikan sinyal/tanda utnuk memulai setiap rutinita. Yang lainya, seperti belok , berhenti,
menganti kecepatan langkah kaki, dan lain-lain dilakukan tanpa instruksi dari juri. Bagaimanapun,
diperbolehkan seorang pawang untuk mendapatkan instruksi dari juri.

 Membelai/memuji anjing diperbolehkan diakhir setiap rutinitas. Setelah itu, pawang mengambil posisi awal
yang baru. Waktu antara memuji/membelai dan mengambil posisi awal yang baru adalah 3 detik. Anjing harus
tetap pada posisi kiri pawang selama rutinitas berlangsung.

1. Jalan dengan Tali Penuntun (15 Point)

Perintah : “Heel/Samping”

Dari posisi awal perintah “hell/samping”, anjing dengan tali penuntun, mengunakan kalung leher yang
diperbolehkan adalah Choke Chain, mengikuti pawang dengan senang hati. Tali penuntun tidak boleh dikaitkan
pada ring Choke Collar yang dapat mengunci.

Diawal rutinitas, anjing dan pawang berjalan lurus sejauh 40-50 langkah tanpa berhenti, kemudian balik kiri
                                                                                 berhenti
dan setelah 10-15 langkah, tunjukan langkah cepat dan kemudian langkah pelan lebih kurang masing-masing
10 langkah. Kemudian langkah normal kembali 10-15 langkah dan belok kanan, lebih kurang 15-20 langkah dan
    langkah
belok kanan kembali lebih kurang 15 langkah, kemudian balik kiri dan 10 langkah kemudian diam. Kemudian
                                                                                               diam
jalan kembali dan belok kiri kearah group orang yang tersedia. Pundak kanan anjing harus selalu sejajar dengan
lutut kaki kiri pawang. Tidak ada anjing jalan didepan, tertinggal dibelakang atau jauh dari pawang, anjing
dituntun mengitari group orang. Balik arah yang ditunjukan adalah hanya balik kiri saja.

Perintah “heel/samping” hanya diperbolehkan ketika memulai dari posisi awal dan pada waktu pergantian
kecepatan langkah. Ketika pawang diam, anjing harus segera duduk tanpa bantuan dari pawang. Pawang tidak
diperkenankan pada kondidsi ini menganti posisi awal dan khususnya tidak boleh bergerak ke anjing jika dia
duduk jauh dari pawang. Selama dalam rutinitas heeling/jalan disamping, tali penuntun harus dipegang
ditangan kiri dan harus kendor. Atas instruksi dari juri, pawang dan anjing berjalan menuju group yang terdiri
dari 4 orang. Pawang harus diam paling sedikit sekali dalam group. Orang di group harus bergerak secara acak.

Anjing tertinggal dibelakang, terlalu ke depan atau jauh dari pawang, ketika anjing berjalan disamping pawang,
begitu juga pada waktu balik arah anjing diam, adalah tidak benar.

Grup.

Berjalan melalui grup yang bergerak harus ditunjukan baik mengunakan tali penuntun dan tanpa mengunakan
tali penuntun. Ketika berjalan didalam grup, harus sekali mengelilingi orang dari sebelah kiri dan sekali dari
sebelah kanan (Contoh , seperti angka “8”) harus ditunjukan. Sekali ketika melewati grup, pawang harus
berhenti dekat ke seseorang dalam grup. Juri boleh meminta pawang untuk mengulangi rutinitas ini.
Memuji anjing diperbolehkan hanya pada waktu pawang telah meninggalkan grup dan mengambil posisi awal.

Balik Arah (180o)

Ada 2 bentuk balik arah yang diperbolehkan, tetapi bentuk balik arah keduanya harus menunjukan balik kiri.
                                                                                                     kiri
                                                                                                              2
Ketika hendak balik arah, anjing boleh mengelilingi pawang atau tetap ada disebelah kiri pawang ketika balik
arah kiri. (Anjing tetap disebelah kiri pawang)

2. Jalan Tanpa Tali Penuntun (15 Point)

Perintah : “Heel/Samping”

Atas instruksi dari juri, tali penuntun dilepas ketika anjing dalam posisi awal. Pawang boleh mengantungkan
tali dipundak atau mengantonginya. (Untuk kedua hal tersebut, tali ada diselah kanan pawang, yakni
digantungkan pada pundak kiri dan diikat disamping kanan atau berada dalam saku/kantong sebelah kanan).

Pawang dan anjing segera masuk kembali kedalam grup tanpa tali penuntun. Diam/duduk, sekali dalam grup.
Setelah meninggalkan grup, pawang kembali mengambil posisi awal dan memulai menuntun anjingnya jalan
disamping tanpa tali penuntun dengan pola seperti pada waktu jalan disamping dengan tali penuntun (Seperti
rutinitas 1)

                                               POLA MENUNTUN ANJING
                                         Pola bola juga dengan arah sebaliknya.


                                                                  Putar Kiri



                                         10 - 15 Langkah Normal




                                                                                                 Dalam Grup :
                                          10 - 15 Langkah Cepat
                                                                                     1. Putrin seseorang ke kanan
                        Putar Kiri                                                   2. Putarin seseorang ke kiri
                                                                                     3. Berhenti dekat seseorang


                                         10 - 15 Langkah Lambat
                                                                               50 langkah          Grup
                                 15 - 20 Langkah Normal
             Berhenti

                                         10 - 15 Langkah Normal



                                      15 - 20 Langkah Normal            Awal




3. Duduk Dalam Keadaan Sedang Berjalan (10 Point)

Perintah : “Sit/Duduk”
Dari posisi awal dan dengan anjing tanpa tali penuntun, pawang berjalan lurus kedepan, sejauh 10 – 15
langkah, kemudian perintah “Sit/Duduk”, ketika pawang dalam keadaan terus berjalan, anjing harus duduk
dengan cepat , tanpa bantuan dari pawang seperti berhenti atau menoleh kebelakang.
Setelah pawang terus berjalan, setelah 30 langkah, pawang berhenti dan balik menghadap anjingnya. Atas
instruksi dari juri, pawang kembali menjemput anjingnya dan mengambil posisi awal disebelah kanan anjing.
Jika anjing berdiri atau tiarap bukannya duduk, akan terjadi pengurangan 5 point.


                                                                  “SIT”

         Posisi awal x               10-15 lankah normal x             Minimal 30 langkah normal * Pawang diam


4. Tiarap Dalam Keadaan Sedang Berjalan Dengan Memanggil Balik (10Point)

                                                                                                                    3
Perintah : “Down/Tiarap”, “Come/Mari” dan “Heel/Samping”

Dari posisi awal pawang memberikan perintah “Heel/Samping” dan berjalan lurus sejauh 10-15 langkah
kemudian memberika perintah “Down/Tiarap” dalam keadaan pawang dan anjing sedang berjalan, anjing
harus segera tiarap. Tanpa bantuan dari pawang seperti berhenti atau menoleh kebelakang, pawang harus
berjalan 30 langkah kedepan, kemudian berhenti dan balik melihat anjingnya. Atas instruksi dari juri, pawang
memanggil anjing. Anjing harus dengan cepat berlatri dan dengan senang ke pawang dan duduk didepan
pawang. Emudian perintah “Hell/Samping” diberikan oleh pawang dan anjing harus bergerak menuju samping
kiri pawangnya.

Jika anjing duduk atau berdiri bukannya tiarap maka 5 point pengurangan diberikan.

                                       “DOWN”
       Posisi awal x     10-15 lankah normal x              Minimal 30 langkah normal * Pawang diam

5. Tiarap Dalam Keadaan Terganggu (10 Point)

Perintah : “Down/Tiarap” dan “Sit/Duduk”

Setiap kali awal ujian, ada 2 pawang / 2 elor anjing yang melaporkan diri ke juri bahwa siap mengikuti ujian BH.
Kemudian satu pawang dengan anjingnya atas instruksi dari juri, membawa anjingnya ke posisi yang telah
ditentukan. Kemudian dia memerintahkan anjingnya “Down/Tiarap”. Anjing diperintahkan tiarap tanpa tali
penuntun atau artikel lain yang bersama anjing pada waktu tiarap. Pawang kemudian berjalan 30 langkah ke
depan dan berdiri diam dengan punggung menghadap anjing. Selama dalam keadaan tiarap, anjing harus
dalam keadaan tenang. Atas instruksi dari juri, pawang kembali ke anjingnya dan berdiri disebelah kanan
anjing, kemudian memerintahkan “Sit/Duduk”. Jika anjing duduk, berdiri atau istirahat, hanya sebagian point
yang diberikan. Jika anjing bergerak lebih dari 1x panjang badannya pada waktu posisi tiarap, rutinitas ini
adalah gagal.

Prilaku malas/istirahat pada handler, begitu juga bantuan lain yang tersembunyi tidak dibenarkan.
Betina ditiarapkan secara terpisah bila memungkinkan.
Aanjing yang tidak memperoleh minimal 70% (42 Point) dari total rutinitas 1 sampai 5 dinyatakan tidak lulus
dan tidak perlu mengikuti ujiannya fase B.

B. Ujian Kelayakan Di Jalan Raya

Umum.

Rutinitas ini mengambil tempat diluar lapangan latihan, ditempat /lingkungan yang layak. Juri bersama dengan
Ketua Panitia menentukan dimana dan bagimana rutinitas kelayakan di area jalan umum/public (Jalan, Taman
atau Tempat ramai). Akan tetapi tidak boleh menghalangi/menghambat jalan raya/publik.
Karena karakter anjing mereka yang diuji, inplementasi pada bagian tes ini memerlukan waktu yang banyak,
untuk melihat dan mempelajari mereka. Persyaratan dari pengujian ini tidak boleh disamakan dengan
pengujian dipermukaan saja dengan banyak jumlah anjing.

Tidak ada point yang diberikan secara individu pada rutinitas bagian B ini. Untuk dapat lulus dari bagian tes ini,
total impresi/kesan dari anjing ketika dia bergerak melewati keramaian /jalanan sangatlah berhubungan.

Rutinitas ini disebutkan dapat dimodifikasi atau disarankan oleh juri untuk mencocokan kondisi daerah yang
ada. Jika juri tidak yakin dalam menilai anjing, juri diberi otorisasi untuk mengulang rutinitas ini atau
mengubahnya.

Prosedur Pengujian.

1. Bertemu Dengan Satu Grup / Kelompok Orang (min. 6 Orang)

Atas instruksi dari juri, anjing dituntun dengan tali penuntun, pawang berjalan di sepanjang sisi jalan tempat
orang berlalu-lalang/jalan. Juri mengikuti tim dari jarak yang seharusnya.
Anjing harus mengikuti dengan senang hati disebelah kiri pawang dengan tali penuntun kendor, pundak kanan
anjing sejajar dengan lutut kaki kiri pawang.

Anjing harus tidak menunjukan perubahan pada waktu berjalan ditempat yang sepi maupun yang ramai.

                                                                                                                 4
Disamping itu, pelari/pejalan kaki (seseorang yang ditunjuk untuk melakukan ini, bukan orang asing) melewati/
memotong jalan pawang. Anjing harus menunjukan sifat yang netral dan tidak berubah.

Pawang dan anjing berjalan lebih jauh dan memasuki sekelompok orang minimal 6 orang, yang mana satu
                                                                              orang
orang berbicara dengan pawang dan menyalaminya dengan cara berjabat tangan. Atas perintah pawang,
anjing harus duduk atau tiarap dekat pawang dan berprilaku tenang selama pawang berbincang antar mereka.

2. Bertemu Dengan Orang Yang Mengendarai Sepeda

Anjing dengan tali penuntun, pawang berjalan bersamanya dijalan dan dari arah belakang sepeda bergerak
melewati pawang dengan membunyikan lonceng. Dari jarak yang telah ditentukan, si pengendara sepeda
berbalik dan menuju pawang dan anjing. Disamping tim, pengendara membunyikan kembali lonceng. Pola
jalan harus disusun sedemikian rupa sehingga anjing berada diantara pawang dan si pengendara sepeda.

Anjing harus tidak berubah sikap terhadap pengendara sepeda dan sepeda tersebut.

3. Bertemu Dengan Mobil

Anjing berjalan dengan tali penuntun, pawang dan anjing berjalan melewati beberapa mobil. Salah satu mobil
mulai dihidupkan mesinnya, dan ketika melewati mobil lain, pintu sedang ditutup. Begitu pawang dan anjing
berjalan lebuh jauh, sebuah mbil berhenti dekat mereka. Pengemudi menurunkan jendela dan
bertanya/berbicara sesuatu pada pawang. Pada waktu yang sama , pawang memerintahkan anjingnya duduk
atau tiarap. Anjing harus kelihatan tenang dan tidak terganggu dengan mobil atau suara lain dijalanan.

4. Bertemu Dengan Pelari / Pejalan Kaki atau Pemain Sepatu Roda.
                                                           Roda.

Anjing berjalan dengan tali penuntun, pawang dan anjing berjalan disepanjang jalan yang sepi, minimal 2 orang
pejalan kaki atau sedang berlari melewati mereka, tanpa mengurangi kecepatan. Ketika seorang pejalan kaki
                                           mereka
meliwati, pejalan kaki yang lain berjalan menuju ke pawang dan anjing, dan orang tersebut berjalan/lari tanpa
mengurangi kecepatan melewati mereka. Anjing tidak dalam posisi heeling, tetapi tidak boleh menganggu
pejalan/pelari yang melewati mereka dari arah belakang atau yang lain dari depan mereka. Selama berselisihan
jalan dengan para pelari/pejalan kaki, pawang diperbolehkan mendudukan atau meniarapkan anjingnya.
5. Bertemu Dengan Anjing lain.

Ketika anjing dan pawang dilewati oleh, atau bertemu dengan anjing lain, dan pawang nya, anjing harus
berprilaku netral. Pawang boleh mengulangi perintah “Heel/Samping” atau mendudukan atau meniarapkan
selama pertemuan itu.

6. Prilaku Anjing Ketika Diikat dan Ditinggal Sendiri ; Prilaku terhadap Binatang.

Atas instruksi juri, anjing dituntun dengan tali penuntun, pawang berjalan disepanjang sisi jalan yang ramai.
Setelah pada jarak tertentu dan juri memberi instruksi “Berhenti”, pawang berhenti dan mengikatkan
anjingnya pada pagar, tiang atau sejenisnya. Pawang kemudian meninggalkan anjingnya untuk melakukan
sesuatu hal atau memasuki rumah.

Anjing boleh berdiri, duduk atau tiarap.

Selama tidak hadirnya pawang, seseorang lewat (Seseorang yang ditujuk untuk melakukan ini) berjalan dengan
anjing pada tali penuntun, disamping anjing yang sedang diuji dengan jarak lebih kurang 5 langkah.
                                                                                          langkah

Prilaku anjing yang ditinggal oleh pawang harus tenang, selama ketidak hadiran sang pawang. Dia
harusmemperbolehkan anjing untuk melewatinya tanpa berprilaku agresif (tidak berusaha menarik talinya
dengan kuat atau mengonggong yang terus menerus).
Atas instruksi juri, anjing dijemput kembali.

Catatan :
Tergantung pada juri yang ditunjuk, jika dia melakukan pengujian terhadap masing-masing anjing secara
individu pada tempat yang ditentukan atau dia memperbolehkan semua pawang/kandidat untuk
menyelesaikan ujian ini dengan rutinitas yang sama dan kemudian menemukan tempat tes yang baru dan
melakukan bentuk ujian yang sama untuk anjing yang lain.


                                                                                                                5
6

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

training report on pwd
training report on pwdtraining report on pwd
training report on pwdAjay Upadhyay
 
Analysis and design of high rise building frame using staad pro
Analysis and design of high rise building frame using staad proAnalysis and design of high rise building frame using staad pro
Analysis and design of high rise building frame using staad proeSAT Journals
 
Airport Hangars And Aircraft Maintenance Operations
Airport Hangars And Aircraft Maintenance OperationsAirport Hangars And Aircraft Maintenance Operations
Airport Hangars And Aircraft Maintenance OperationsMichael Bseliss
 
Methods of estimation - Estimation, Costing and Valuation Engineering
Methods of estimation - Estimation, Costing and Valuation EngineeringMethods of estimation - Estimation, Costing and Valuation Engineering
Methods of estimation - Estimation, Costing and Valuation EngineeringShanmugasundaram N
 
Job layout per
Job layout perJob layout per
Job layout perraj balar
 
Trumpet interchange
Trumpet interchange Trumpet interchange
Trumpet interchange Spice Shuvo
 
Concrete Mixers - Types, Suitability & Specifications
Concrete Mixers - Types, Suitability & SpecificationsConcrete Mixers - Types, Suitability & Specifications
Concrete Mixers - Types, Suitability & SpecificationsAbhishek Bharti
 
Report on Residential Construction
Report on Residential ConstructionReport on Residential Construction
Report on Residential ConstructionMayank Walecha
 
AN INTERNSHIP REPORT ON RESIDENTIAL BUILDING CONSTRUCTION
AN INTERNSHIP  REPORT  ON  RESIDENTIAL  BUILDING  CONSTRUCTIONAN INTERNSHIP  REPORT  ON  RESIDENTIAL  BUILDING  CONSTRUCTION
AN INTERNSHIP REPORT ON RESIDENTIAL BUILDING CONSTRUCTIONAbhishek Singh
 
5. construction equipment Building Construction
5. construction equipment Building Construction5. construction equipment Building Construction
5. construction equipment Building ConstructionHamdija Velagic
 
Report on Pile Foundation
Report on Pile FoundationReport on Pile Foundation
Report on Pile FoundationSubham Kundu
 
Design & Analysis of G+2 Residential Building Using STAAD Pro
Design & Analysis of G+2 Residential Building Using STAAD ProDesign & Analysis of G+2 Residential Building Using STAAD Pro
Design & Analysis of G+2 Residential Building Using STAAD ProPARAS TANEJA
 
Design of t beam bridge using wsm(2)
Design of t beam bridge using wsm(2)Design of t beam bridge using wsm(2)
Design of t beam bridge using wsm(2)Ankit Singh
 
estimation and quantity surveying
estimation and quantity surveyingestimation and quantity surveying
estimation and quantity surveyingsooricivil
 
SEISMIC ANALYASIS AND DESIGN OF PROPOSED ELEVATED INTZ TYPE WATER TANK AT SBP...
SEISMIC ANALYASIS AND DESIGN OF PROPOSED ELEVATED INTZ TYPE WATER TANK AT SBP...SEISMIC ANALYASIS AND DESIGN OF PROPOSED ELEVATED INTZ TYPE WATER TANK AT SBP...
SEISMIC ANALYASIS AND DESIGN OF PROPOSED ELEVATED INTZ TYPE WATER TANK AT SBP...ijiert bestjournal
 
Delhi metro(underground system) ppt
Delhi metro(underground system) pptDelhi metro(underground system) ppt
Delhi metro(underground system) pptGurudutt Bagha
 

Mais procurados (20)

earth moving equipments
earth moving equipmentsearth moving equipments
earth moving equipments
 
Road construction
Road constructionRoad construction
Road construction
 
training report on pwd
training report on pwdtraining report on pwd
training report on pwd
 
Analysis and design of high rise building frame using staad pro
Analysis and design of high rise building frame using staad proAnalysis and design of high rise building frame using staad pro
Analysis and design of high rise building frame using staad pro
 
Airport Hangars And Aircraft Maintenance Operations
Airport Hangars And Aircraft Maintenance OperationsAirport Hangars And Aircraft Maintenance Operations
Airport Hangars And Aircraft Maintenance Operations
 
Methods of estimation - Estimation, Costing and Valuation Engineering
Methods of estimation - Estimation, Costing and Valuation EngineeringMethods of estimation - Estimation, Costing and Valuation Engineering
Methods of estimation - Estimation, Costing and Valuation Engineering
 
Job layout per
Job layout perJob layout per
Job layout per
 
Trumpet interchange
Trumpet interchange Trumpet interchange
Trumpet interchange
 
multi swing bridges
multi swing bridgesmulti swing bridges
multi swing bridges
 
Concrete Mixers - Types, Suitability & Specifications
Concrete Mixers - Types, Suitability & SpecificationsConcrete Mixers - Types, Suitability & Specifications
Concrete Mixers - Types, Suitability & Specifications
 
Report on Residential Construction
Report on Residential ConstructionReport on Residential Construction
Report on Residential Construction
 
AN INTERNSHIP REPORT ON RESIDENTIAL BUILDING CONSTRUCTION
AN INTERNSHIP  REPORT  ON  RESIDENTIAL  BUILDING  CONSTRUCTIONAN INTERNSHIP  REPORT  ON  RESIDENTIAL  BUILDING  CONSTRUCTION
AN INTERNSHIP REPORT ON RESIDENTIAL BUILDING CONSTRUCTION
 
5. construction equipment Building Construction
5. construction equipment Building Construction5. construction equipment Building Construction
5. construction equipment Building Construction
 
Report on Pile Foundation
Report on Pile FoundationReport on Pile Foundation
Report on Pile Foundation
 
Design & Analysis of G+2 Residential Building Using STAAD Pro
Design & Analysis of G+2 Residential Building Using STAAD ProDesign & Analysis of G+2 Residential Building Using STAAD Pro
Design & Analysis of G+2 Residential Building Using STAAD Pro
 
Design of t beam bridge using wsm(2)
Design of t beam bridge using wsm(2)Design of t beam bridge using wsm(2)
Design of t beam bridge using wsm(2)
 
estimation and quantity surveying
estimation and quantity surveyingestimation and quantity surveying
estimation and quantity surveying
 
SEISMIC ANALYASIS AND DESIGN OF PROPOSED ELEVATED INTZ TYPE WATER TANK AT SBP...
SEISMIC ANALYASIS AND DESIGN OF PROPOSED ELEVATED INTZ TYPE WATER TANK AT SBP...SEISMIC ANALYASIS AND DESIGN OF PROPOSED ELEVATED INTZ TYPE WATER TANK AT SBP...
SEISMIC ANALYASIS AND DESIGN OF PROPOSED ELEVATED INTZ TYPE WATER TANK AT SBP...
 
Training Report
Training ReportTraining Report
Training Report
 
Delhi metro(underground system) ppt
Delhi metro(underground system) pptDelhi metro(underground system) ppt
Delhi metro(underground system) ppt
 

Mais de Faisal Yahya

Hybrid IT, Inovasi Disruptif Menuju Kesempurnaan
Hybrid IT, Inovasi Disruptif Menuju KesempurnaanHybrid IT, Inovasi Disruptif Menuju Kesempurnaan
Hybrid IT, Inovasi Disruptif Menuju KesempurnaanFaisal Yahya
 
The Value of IT.pptx
The Value of IT.pptxThe Value of IT.pptx
The Value of IT.pptxFaisal Yahya
 
Managing IT as a Business.pptx
Managing IT as a Business.pptxManaging IT as a Business.pptx
Managing IT as a Business.pptxFaisal Yahya
 
Security Transformation
Security TransformationSecurity Transformation
Security TransformationFaisal Yahya
 

Mais de Faisal Yahya (6)

Hybrid IT, Inovasi Disruptif Menuju Kesempurnaan
Hybrid IT, Inovasi Disruptif Menuju KesempurnaanHybrid IT, Inovasi Disruptif Menuju Kesempurnaan
Hybrid IT, Inovasi Disruptif Menuju Kesempurnaan
 
My Latest Resume
My Latest ResumeMy Latest Resume
My Latest Resume
 
The Value of IT.pptx
The Value of IT.pptxThe Value of IT.pptx
The Value of IT.pptx
 
My Visual Resume
My Visual ResumeMy Visual Resume
My Visual Resume
 
Managing IT as a Business.pptx
Managing IT as a Business.pptxManaging IT as a Business.pptx
Managing IT as a Business.pptx
 
Security Transformation
Security TransformationSecurity Transformation
Security Transformation
 

Último

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Último (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

PERATURAN BH

  • 1. PERATURAN UJIAN BEGLEITHUND (BH) THN. 2004 Semua ujian dan kejuaraan adalah berdasarkan sportifitas dengan memperhatikan penampilan dan perilaku para peserta. Jenis dari penampilan dan penilaiannya percis seperti yang tertulis berikut ini. Peraturan ini mengikat semua kelompok dan semua peserta dengan harus mengikuti semua syarat tanpa pilih kasih. Aplikasi yang berubah dari peraturan sebelumnya adalah di BH/VT tentang verifikasi terhadap suara tembakan dihilangkan. Untuk dapat mengikuti ujian FH, VPG [Shutzhund], IPO, RTP, Agility dan Obidience, kelulusan dari BH/VT diharuskan. Juri VHD yang menjuri untuk VPG, Agelity dan Kepatuhan serta juri yang terdaftar dalan list juri organisasi anggota AZG memiliki ijin untuk menguji BH/VT. Hasil yang diperoleh harus dicatat dalam Logbook dengan baik. Ujian BH hanya diakui bila dilaksanakan oleh organisasi/asosiasi dibawah naungan AZG (VDH-Komite khusus untuk VPG [Schutzhund]/Agility). Acaranya bersifat terbuka untuk publik/umum. Lokasi dan waktu mulai ujian dipublikasikan secara terbuka ke semua anggota. Acara hanya dapat berlangsung bila organisasi anggota VDH telah menetapkan tanggal ujian. Senua organisasi anggota terikat dengan peraturan yang ada. Peraturan Umum. Semua pemilik anjing diijinkan untuk [berpatisipasi] bagi siapa yang dapat membuktikan bahwa mereka sukses lulus ujian pengetahuan khusus menghandle anjing pada waktu acara yang telah ditentukan oleh VDH atau surat ijin VDH menghandle anjing, atau siapa yang dapat menunjukkan sertifikat pengetahuan menghandle anjing yang resmi. Peserta yang pertama sekali ikut pada ujian VDH-BH dan tidak dapat menunjukan sertifikat pengetahuan yang resmi, harus mengikuti ujian tertulis dan harus lulus [bagian dari ujian BH]. CATATAN : Karena perbedaan Peraturan /Hukum kepemilikan di Jerman, Amerika dan Indonesia, Himpunan Trah Perkin memperbolehkan begi peserta yang ikut ujian pertama sekali tidak harus mengikuti ujian tertulis. Anjing dari semua trah dan ukuran diperbolehkan mengikuti ujian BH, Usia minimum anjing yang boleh mengikuti ujian BH adalah 15 Bulan. Agar dapat menyelenggarakan ujian BH, minimal harus ada 4 ekor anjing Bulan , yang berpatisipasi pada ujian tersebut. Jika ujian BH digabung dengan ujian titel yang lain, harus ada minimal 4 tersebut ekor anjing yang berpatisipasi (Contoh : Partisipasi dalam VPG [Schutzhund], BH dan lain-lain]. Jumlah peserta yang boleh dijuri dalam satu hari bervariasi dari 10 hingga 15 ekor dan diatur dengan total jumlah bagian yang dijuri, yang mana tidak boleh melebihi 30 bagian. (Ujian BH bila ada ujian tertulis dihitung memiliki 3 bagian. Tanpa ujian teori, Ujian BH dihitung 2 bagian) Tes Sikap [Temperamen] Sebelum mulai ujian BH, semua anjing harus mengikuti tes sikap/temperamen, yang mana identitas anjing dikonfermasi melalui pengecekan nomor tato/nomor chip. Anjing yang tidak dapat diindentifikasi tidak diperbolehkan untuk mengikuti ujian. CATATAN : Tidak ada perubahan dalam pengidentifikasian anjing untuk ujian di Himpunan Trah. Mengevaluasi temperamen anjing juga terjadi selama ujian berlangsung. Anjing yang tidak lulus ujian temperamen dilarang untuk mengikuti ujian lebih lanjut. Jika, selama ujian berlangsung, anjing menunjukan sikap karakter yang tidak stabil, meskipun jika dia telah lulustes temperamen yang pertama, juri boleh saja mendiskualifikasi anjing tersebut dari ujian dan mencatatnya dalam Logbook, “Tes temperamen/Tes prilaku gagal”. Evaluasi. Anjing yang tidak mencapai 70% dari point yang dibutuhkan pada bagian A tidak akan diijinkan untuk mengikuti ujian kelayakan dijalan. Pada akhir ujian tidak ada point yang diberikan oleh juri, tetapi berupa peringkat lulus atau gagal. Ujian gagal dinyatakan lulus bila diperoleh 70% dari nilai yang adad dibagian A dan Bagian B, juri mempertimbangkan ujian B dilakukan dengan cukup baik. 1
  • 2. Gelar BH bukan gelar pelatihan dalam arti terhadap trah, anatomi dan peraturan penyeleksian trah dari anggota organisasi dari VDH. Ujian BH dapat diulang kapan saja. Setiap hasil tes dari masing-masing ujian dicatat dalam Logbook apapun hasilnya. A. Ujian BH dilapangan Latihan Total Nilai : 60 Setiap rutinitas dimulai dan diakhiri pada posisi awal. Anjing langsung duduk disamping kiri pawangnya dengan pundak kaki kanan anjing sejajar dengan lutut kaki kiri pawangnya. Posisi awal hanya diperbolehkan sekali yakni dimana dimulainya suatu rutinitas. Pawang harus berdiri diposisi awal dengan sikap yang sportif dan sopan. Berdiri dengan dikap kaki yang loyo/serampangan tidak diijinkan. Posisi awal, pada akhir rutinitas dapat menjadi posisi awal untuk rutinitas berikutnya. Bantuan pawang tidak diijinkan dan jika digunakan , hasilnya point dikurangi. Membawa sesuatu yang dapat memotivasi anjing seperti makanan, mainan tidak diperbolehkan. Jika seorang pawang tidak dapat menunjukan rutinitas dengan benar karena cacat, juri harus diberitahukan terlebih dahulu. Jika pawang yang cacat, tidak membolehkan anjingnya jalan disamping kiri, anjing dapat berjalan dengan posisi yang sama disebelah kanan. Juri akan memberikan sinyal/tanda utnuk memulai setiap rutinita. Yang lainya, seperti belok , berhenti, menganti kecepatan langkah kaki, dan lain-lain dilakukan tanpa instruksi dari juri. Bagaimanapun, diperbolehkan seorang pawang untuk mendapatkan instruksi dari juri. Membelai/memuji anjing diperbolehkan diakhir setiap rutinitas. Setelah itu, pawang mengambil posisi awal yang baru. Waktu antara memuji/membelai dan mengambil posisi awal yang baru adalah 3 detik. Anjing harus tetap pada posisi kiri pawang selama rutinitas berlangsung. 1. Jalan dengan Tali Penuntun (15 Point) Perintah : “Heel/Samping” Dari posisi awal perintah “hell/samping”, anjing dengan tali penuntun, mengunakan kalung leher yang diperbolehkan adalah Choke Chain, mengikuti pawang dengan senang hati. Tali penuntun tidak boleh dikaitkan pada ring Choke Collar yang dapat mengunci. Diawal rutinitas, anjing dan pawang berjalan lurus sejauh 40-50 langkah tanpa berhenti, kemudian balik kiri berhenti dan setelah 10-15 langkah, tunjukan langkah cepat dan kemudian langkah pelan lebih kurang masing-masing 10 langkah. Kemudian langkah normal kembali 10-15 langkah dan belok kanan, lebih kurang 15-20 langkah dan langkah belok kanan kembali lebih kurang 15 langkah, kemudian balik kiri dan 10 langkah kemudian diam. Kemudian diam jalan kembali dan belok kiri kearah group orang yang tersedia. Pundak kanan anjing harus selalu sejajar dengan lutut kaki kiri pawang. Tidak ada anjing jalan didepan, tertinggal dibelakang atau jauh dari pawang, anjing dituntun mengitari group orang. Balik arah yang ditunjukan adalah hanya balik kiri saja. Perintah “heel/samping” hanya diperbolehkan ketika memulai dari posisi awal dan pada waktu pergantian kecepatan langkah. Ketika pawang diam, anjing harus segera duduk tanpa bantuan dari pawang. Pawang tidak diperkenankan pada kondidsi ini menganti posisi awal dan khususnya tidak boleh bergerak ke anjing jika dia duduk jauh dari pawang. Selama dalam rutinitas heeling/jalan disamping, tali penuntun harus dipegang ditangan kiri dan harus kendor. Atas instruksi dari juri, pawang dan anjing berjalan menuju group yang terdiri dari 4 orang. Pawang harus diam paling sedikit sekali dalam group. Orang di group harus bergerak secara acak. Anjing tertinggal dibelakang, terlalu ke depan atau jauh dari pawang, ketika anjing berjalan disamping pawang, begitu juga pada waktu balik arah anjing diam, adalah tidak benar. Grup. Berjalan melalui grup yang bergerak harus ditunjukan baik mengunakan tali penuntun dan tanpa mengunakan tali penuntun. Ketika berjalan didalam grup, harus sekali mengelilingi orang dari sebelah kiri dan sekali dari sebelah kanan (Contoh , seperti angka “8”) harus ditunjukan. Sekali ketika melewati grup, pawang harus berhenti dekat ke seseorang dalam grup. Juri boleh meminta pawang untuk mengulangi rutinitas ini. Memuji anjing diperbolehkan hanya pada waktu pawang telah meninggalkan grup dan mengambil posisi awal. Balik Arah (180o) Ada 2 bentuk balik arah yang diperbolehkan, tetapi bentuk balik arah keduanya harus menunjukan balik kiri. kiri 2
  • 3. Ketika hendak balik arah, anjing boleh mengelilingi pawang atau tetap ada disebelah kiri pawang ketika balik arah kiri. (Anjing tetap disebelah kiri pawang) 2. Jalan Tanpa Tali Penuntun (15 Point) Perintah : “Heel/Samping” Atas instruksi dari juri, tali penuntun dilepas ketika anjing dalam posisi awal. Pawang boleh mengantungkan tali dipundak atau mengantonginya. (Untuk kedua hal tersebut, tali ada diselah kanan pawang, yakni digantungkan pada pundak kiri dan diikat disamping kanan atau berada dalam saku/kantong sebelah kanan). Pawang dan anjing segera masuk kembali kedalam grup tanpa tali penuntun. Diam/duduk, sekali dalam grup. Setelah meninggalkan grup, pawang kembali mengambil posisi awal dan memulai menuntun anjingnya jalan disamping tanpa tali penuntun dengan pola seperti pada waktu jalan disamping dengan tali penuntun (Seperti rutinitas 1) POLA MENUNTUN ANJING Pola bola juga dengan arah sebaliknya. Putar Kiri 10 - 15 Langkah Normal Dalam Grup : 10 - 15 Langkah Cepat 1. Putrin seseorang ke kanan Putar Kiri 2. Putarin seseorang ke kiri 3. Berhenti dekat seseorang 10 - 15 Langkah Lambat 50 langkah Grup 15 - 20 Langkah Normal Berhenti 10 - 15 Langkah Normal 15 - 20 Langkah Normal Awal 3. Duduk Dalam Keadaan Sedang Berjalan (10 Point) Perintah : “Sit/Duduk” Dari posisi awal dan dengan anjing tanpa tali penuntun, pawang berjalan lurus kedepan, sejauh 10 – 15 langkah, kemudian perintah “Sit/Duduk”, ketika pawang dalam keadaan terus berjalan, anjing harus duduk dengan cepat , tanpa bantuan dari pawang seperti berhenti atau menoleh kebelakang. Setelah pawang terus berjalan, setelah 30 langkah, pawang berhenti dan balik menghadap anjingnya. Atas instruksi dari juri, pawang kembali menjemput anjingnya dan mengambil posisi awal disebelah kanan anjing. Jika anjing berdiri atau tiarap bukannya duduk, akan terjadi pengurangan 5 point. “SIT” Posisi awal x 10-15 lankah normal x Minimal 30 langkah normal * Pawang diam 4. Tiarap Dalam Keadaan Sedang Berjalan Dengan Memanggil Balik (10Point) 3
  • 4. Perintah : “Down/Tiarap”, “Come/Mari” dan “Heel/Samping” Dari posisi awal pawang memberikan perintah “Heel/Samping” dan berjalan lurus sejauh 10-15 langkah kemudian memberika perintah “Down/Tiarap” dalam keadaan pawang dan anjing sedang berjalan, anjing harus segera tiarap. Tanpa bantuan dari pawang seperti berhenti atau menoleh kebelakang, pawang harus berjalan 30 langkah kedepan, kemudian berhenti dan balik melihat anjingnya. Atas instruksi dari juri, pawang memanggil anjing. Anjing harus dengan cepat berlatri dan dengan senang ke pawang dan duduk didepan pawang. Emudian perintah “Hell/Samping” diberikan oleh pawang dan anjing harus bergerak menuju samping kiri pawangnya. Jika anjing duduk atau berdiri bukannya tiarap maka 5 point pengurangan diberikan. “DOWN” Posisi awal x 10-15 lankah normal x Minimal 30 langkah normal * Pawang diam 5. Tiarap Dalam Keadaan Terganggu (10 Point) Perintah : “Down/Tiarap” dan “Sit/Duduk” Setiap kali awal ujian, ada 2 pawang / 2 elor anjing yang melaporkan diri ke juri bahwa siap mengikuti ujian BH. Kemudian satu pawang dengan anjingnya atas instruksi dari juri, membawa anjingnya ke posisi yang telah ditentukan. Kemudian dia memerintahkan anjingnya “Down/Tiarap”. Anjing diperintahkan tiarap tanpa tali penuntun atau artikel lain yang bersama anjing pada waktu tiarap. Pawang kemudian berjalan 30 langkah ke depan dan berdiri diam dengan punggung menghadap anjing. Selama dalam keadaan tiarap, anjing harus dalam keadaan tenang. Atas instruksi dari juri, pawang kembali ke anjingnya dan berdiri disebelah kanan anjing, kemudian memerintahkan “Sit/Duduk”. Jika anjing duduk, berdiri atau istirahat, hanya sebagian point yang diberikan. Jika anjing bergerak lebih dari 1x panjang badannya pada waktu posisi tiarap, rutinitas ini adalah gagal. Prilaku malas/istirahat pada handler, begitu juga bantuan lain yang tersembunyi tidak dibenarkan. Betina ditiarapkan secara terpisah bila memungkinkan. Aanjing yang tidak memperoleh minimal 70% (42 Point) dari total rutinitas 1 sampai 5 dinyatakan tidak lulus dan tidak perlu mengikuti ujiannya fase B. B. Ujian Kelayakan Di Jalan Raya Umum. Rutinitas ini mengambil tempat diluar lapangan latihan, ditempat /lingkungan yang layak. Juri bersama dengan Ketua Panitia menentukan dimana dan bagimana rutinitas kelayakan di area jalan umum/public (Jalan, Taman atau Tempat ramai). Akan tetapi tidak boleh menghalangi/menghambat jalan raya/publik. Karena karakter anjing mereka yang diuji, inplementasi pada bagian tes ini memerlukan waktu yang banyak, untuk melihat dan mempelajari mereka. Persyaratan dari pengujian ini tidak boleh disamakan dengan pengujian dipermukaan saja dengan banyak jumlah anjing. Tidak ada point yang diberikan secara individu pada rutinitas bagian B ini. Untuk dapat lulus dari bagian tes ini, total impresi/kesan dari anjing ketika dia bergerak melewati keramaian /jalanan sangatlah berhubungan. Rutinitas ini disebutkan dapat dimodifikasi atau disarankan oleh juri untuk mencocokan kondisi daerah yang ada. Jika juri tidak yakin dalam menilai anjing, juri diberi otorisasi untuk mengulang rutinitas ini atau mengubahnya. Prosedur Pengujian. 1. Bertemu Dengan Satu Grup / Kelompok Orang (min. 6 Orang) Atas instruksi dari juri, anjing dituntun dengan tali penuntun, pawang berjalan di sepanjang sisi jalan tempat orang berlalu-lalang/jalan. Juri mengikuti tim dari jarak yang seharusnya. Anjing harus mengikuti dengan senang hati disebelah kiri pawang dengan tali penuntun kendor, pundak kanan anjing sejajar dengan lutut kaki kiri pawang. Anjing harus tidak menunjukan perubahan pada waktu berjalan ditempat yang sepi maupun yang ramai. 4
  • 5. Disamping itu, pelari/pejalan kaki (seseorang yang ditunjuk untuk melakukan ini, bukan orang asing) melewati/ memotong jalan pawang. Anjing harus menunjukan sifat yang netral dan tidak berubah. Pawang dan anjing berjalan lebih jauh dan memasuki sekelompok orang minimal 6 orang, yang mana satu orang orang berbicara dengan pawang dan menyalaminya dengan cara berjabat tangan. Atas perintah pawang, anjing harus duduk atau tiarap dekat pawang dan berprilaku tenang selama pawang berbincang antar mereka. 2. Bertemu Dengan Orang Yang Mengendarai Sepeda Anjing dengan tali penuntun, pawang berjalan bersamanya dijalan dan dari arah belakang sepeda bergerak melewati pawang dengan membunyikan lonceng. Dari jarak yang telah ditentukan, si pengendara sepeda berbalik dan menuju pawang dan anjing. Disamping tim, pengendara membunyikan kembali lonceng. Pola jalan harus disusun sedemikian rupa sehingga anjing berada diantara pawang dan si pengendara sepeda. Anjing harus tidak berubah sikap terhadap pengendara sepeda dan sepeda tersebut. 3. Bertemu Dengan Mobil Anjing berjalan dengan tali penuntun, pawang dan anjing berjalan melewati beberapa mobil. Salah satu mobil mulai dihidupkan mesinnya, dan ketika melewati mobil lain, pintu sedang ditutup. Begitu pawang dan anjing berjalan lebuh jauh, sebuah mbil berhenti dekat mereka. Pengemudi menurunkan jendela dan bertanya/berbicara sesuatu pada pawang. Pada waktu yang sama , pawang memerintahkan anjingnya duduk atau tiarap. Anjing harus kelihatan tenang dan tidak terganggu dengan mobil atau suara lain dijalanan. 4. Bertemu Dengan Pelari / Pejalan Kaki atau Pemain Sepatu Roda. Roda. Anjing berjalan dengan tali penuntun, pawang dan anjing berjalan disepanjang jalan yang sepi, minimal 2 orang pejalan kaki atau sedang berlari melewati mereka, tanpa mengurangi kecepatan. Ketika seorang pejalan kaki mereka meliwati, pejalan kaki yang lain berjalan menuju ke pawang dan anjing, dan orang tersebut berjalan/lari tanpa mengurangi kecepatan melewati mereka. Anjing tidak dalam posisi heeling, tetapi tidak boleh menganggu pejalan/pelari yang melewati mereka dari arah belakang atau yang lain dari depan mereka. Selama berselisihan jalan dengan para pelari/pejalan kaki, pawang diperbolehkan mendudukan atau meniarapkan anjingnya. 5. Bertemu Dengan Anjing lain. Ketika anjing dan pawang dilewati oleh, atau bertemu dengan anjing lain, dan pawang nya, anjing harus berprilaku netral. Pawang boleh mengulangi perintah “Heel/Samping” atau mendudukan atau meniarapkan selama pertemuan itu. 6. Prilaku Anjing Ketika Diikat dan Ditinggal Sendiri ; Prilaku terhadap Binatang. Atas instruksi juri, anjing dituntun dengan tali penuntun, pawang berjalan disepanjang sisi jalan yang ramai. Setelah pada jarak tertentu dan juri memberi instruksi “Berhenti”, pawang berhenti dan mengikatkan anjingnya pada pagar, tiang atau sejenisnya. Pawang kemudian meninggalkan anjingnya untuk melakukan sesuatu hal atau memasuki rumah. Anjing boleh berdiri, duduk atau tiarap. Selama tidak hadirnya pawang, seseorang lewat (Seseorang yang ditujuk untuk melakukan ini) berjalan dengan anjing pada tali penuntun, disamping anjing yang sedang diuji dengan jarak lebih kurang 5 langkah. langkah Prilaku anjing yang ditinggal oleh pawang harus tenang, selama ketidak hadiran sang pawang. Dia harusmemperbolehkan anjing untuk melewatinya tanpa berprilaku agresif (tidak berusaha menarik talinya dengan kuat atau mengonggong yang terus menerus). Atas instruksi juri, anjing dijemput kembali. Catatan : Tergantung pada juri yang ditunjuk, jika dia melakukan pengujian terhadap masing-masing anjing secara individu pada tempat yang ditentukan atau dia memperbolehkan semua pawang/kandidat untuk menyelesaikan ujian ini dengan rutinitas yang sama dan kemudian menemukan tempat tes yang baru dan melakukan bentuk ujian yang sama untuk anjing yang lain. 5
  • 6. 6