O slideshow foi denunciado.
Seu SlideShare está sendo baixado. ×

WEBINAR PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM TRISAKTI - Revisi UUCK.pdf

Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Carregando em…3
×

Confira estes a seguir

1 de 23 Anúncio

Mais Conteúdo rRelacionado

Semelhante a WEBINAR PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM TRISAKTI - Revisi UUCK.pdf (20)

Mais recentes (20)

Anúncio

WEBINAR PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM TRISAKTI - Revisi UUCK.pdf

  1. 1. Revisi UUCK (Klaster Ketenagakerjaan) berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi oleh : Dr. Sugeng Santoso PN, S.H., M.M., M.H. disampaikan dalam Webinar Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Trisakti Sabtu, 5 Februari 2022
  2. 2. UUCK Kontroversial • 12 nomor perkara yang akhirnya diputus oleh MK yakni Perkara Nomor 87, 91, 101, 103, 105, 107, 108/PUU-XVIII/2020, serta Perkara Nomor 3, 4, 5, 6, 55/PUU-XIX/2021 • Perkara Nomor 87, 101, 103, 105, 107, 108/PUU-XVIII/2020, serta Perkara Nomor 3, 4, 5, 6, 55/PUU-XIX/2021 dinyatakan tidak dapat diterima
  3. 3. Putusan MK Nomor : 91/PUU-XVIII/2020 • Diputus dengan amar sebagai berikut : Dalam Provisi: 1. Menyatakan Permohonan Provisi Pemohon I dan Pemohon II tidak dapat diterima; 2. Menolak Permohonan Provisi Pemohon III, Pemohon IV, Pemohon V, dan Pemohon VI.
  4. 4. Putusan MK Nomor : 91/PUU-XVIII/2020 • Dalam Pokok Permohonan: 1. Menyatakan permohonan Pemohon I dan Pemohon II tidak dapat diterima; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon III, Pemohon IV, Pemohon V, dan Pemohon VI untuk sebagian; 3. Menyatakan pembentukan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai “tidak dilakukan perbaikan dalam waktu 2 (dua) tahun sejak putusan ini diucapkan”; 4. Menyatakan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573) masih tetap berlaku sampai dengan dilakukan perbaikan pembentukan sesuai dengan tenggang waktu sebagaimana yang telah ditentukan dalam putusan ini;
  5. 5. Putusan MK Nomor : 91/PUU-XVIII/2020 5. Memerintahkan kepada pembentuk undang-undang untuk melakukan perbaikan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak putusan ini diucapkan dan apabila dalam tenggang waktu tersebut tidak dilakukan perbaikan maka Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan 417 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573) menjadi inkonstitusional secara permanen; 6. Menyatakan apabila dalam tenggang waktu 2 (dua) tahun pembentuk undang-undang tidak dapat menyelesaikan perbaikan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573) maka undang-undang atau pasal-pasal atau materi muatan undang-undang yang telah dicabut atau diubah oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573) dinyatakan berlaku kembali;
  6. 6. Putusan MK Nomor : 91/PUU-XVIII/2020 7. Menyatakan untuk menangguhkan segala tindakan/kebijakan yang bersifat strategis dan berdampak luas, serta tidak dibenarkan pula menerbitkan peraturan pelaksana baru yang berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); 8. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya; 9. Menolak permohonan para Pemohon untuk selain dan selebihnya.”
  7. 7. Kontroversi • MK menyatakan UUCK masih berlaku s/d dilakukan perbaikan dengan tenggang waktu 2 (dua) tahun • Menangguhkan penerbitan peraturan pelaksana baru yg berkaitan dengan UUCK
  8. 8. Permasalahan 1. Bagaimana dengan peraturan pelaksana yg telah ada? 2. Ambiguitas - penentuan tindakan/kebijakan yg bersifat strategis & berdampak luas 3. Inkonsistensi Putusan - MK menghalangi penggunaan hak konsitusional warga negara yg bermaksud mengajukan uji materi UUCK 4. Tidak ada kejelasan perbaikan
  9. 9. Permasalahan Inkonsistensi Putusan a. UUCK dinyatakan masih berlaku b. Seluruh Uji materi UUCK dinyatakan tidak dapat diterima (NO) - tafsir UUCK sudah tidak berlaku /objek pengujian telah hilang
  10. 10. Permasalahan - Tidak ada kejelasan perbaikan a. Pembuatan Ulang UUCK b. Revisi UUCK
  11. 11. Permasalahan - Perbaikan • Bagaimana jika tidak diperbaiki ? • Apakah amar Putusan MK yg menyatakan UUCK Inkonstitusional bersyarat a. Otomatis berlaku saat jangka waktu yg ditentukan terlewati b. Harus dilakukan pengujian kembali
  12. 12. Pesan MK • Pembentukan UU memperhatikan aspek Formil dan Meteriil (substansi)
  13. 13. Dampak Putusan MK 1. Gangguan iklim investasi - Center of Economic and Law Studies 2. Kebingungan Penentuan UMP/UMK - kasus Keputusan Gubernur DKI 3. Hambat pemulihan Ekonomi - Reset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia
  14. 14. Revisi 1. Perbaikan aspek Formil 2. Perbaikan Substansi
  15. 15. Perbaikan aspek Formil a. Kesesuaian dengan teknik perancangan peraturan perundang- undangan sesuai dengan Lampiran II UU PPP b. Buka seluas-luasnya partisipasi publik/masyarakat dalam tahap penyusunan c. Hindari perubahan substansi yang ‘mendadak’
  16. 16. Perbaikan Substansi a. Sesuaikan materi dalam uji materi UUCK yang lain (11 Putusan MK) b. Perhatikan pendapat berbeda (DO) hakim MK : Anwar Usman dan Arief Hidayat c. Sesuaikan dengan putusan2 MK terdahulu
  17. 17. Perbaikan Substansi Pendapat berbeda dari Hakim Anwar Usman & Arief Hidayat terkait materi klaster ketenagakerjaan yang merugikan hak konstitusional buruh terkait : • penghormatan (to respect), • perlindungan (to protect), dan • pemenuhan (to fullfil)
  18. 18. Perbaikan Substansi perkara nomor 103/PUU-XVIII/2020 - Pendapat berbeda dari Hakim Anwar Usman & Arief Hidayat Materi muatan yg berpotensi dibatalkan : 1. Pengupahan 2. Pesangon 3. Outsourcing 4. PKWT
  19. 19. Perbaikan Substansi - Pengupahan • Ketiadaan klasifikasi upah minimum berdasarkan provinsi atau kabupaten/kota • Ketiadaan upah sektoral • Absennya Dewan Pengupahan dalam memberikan rekomendasi • Hapusnya peran Serikat Pekerja/Buruh
  20. 20. Perbaikan Substansi - Pesangon • Penghapusan materi UU & diatur dalam PP - merugikan hak-hak pekerja & bertentangan dengan UUD 1945 • Dilema konstitusional - pengujian terhadap PP • Ketentuan nomonal yg lebih rendah dari UU lama
  21. 21. Perbaikan Substansi - Outsourcing • Perubahan politik hukum pembentuk UU harus berorientasi pada pemberian prioritas perlindungan & kesejahteraan pada pekerja • Alih daya tidak diperbolehkan untuk pekerjaan pokok atau kegiatan yg berhubungan langsung dengan proses produksi
  22. 22. Perbaikan Substansi - PKWT • Limitasi waktu merupakan syarat mutlak • Paling lama 2 tahun 6 bulan & dapat diperpanjang 1 kali • Apabila pekerjaan belum selesai maka harus merubah kontruksi PKWT menjadi PKWTT • Pekerjaan yg bersifat tetap/rutin tidak boleh PKWT • PKWT harus diatur dalam UU tidak boleh dalam PP
  23. 23. Revisi Ideal “Menyelesaikan masalah tanpa masalah”

×