Buku ini membahas tentang tata krama dalam berbusana dan bergaul di kalangan remaja Indonesia. Perkembangan zaman modern berpengaruh besar terhadap tata krama berbusana dan bergaul remaja akibat faktor pergaulan, lingkungan, dan pengaruh budaya barat. Buku ini menyarankan pentingnya mempertahankan nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal di tengah perubahan zaman.
2. BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tata krama adalah kebiasaan. Kebiasaan ini merupakan tata cara
yang lahir dalam hubungan antar manusia. Kebiasaan ini muncul
karena adanya aksi dan reaksi dalam berbusana dan pergaulan.
Tata krama berbusana dan bergaul adalah sopan santun yang
ditunjukan seseorang saat berpakaian dan cara bergaul .
Tata krama berbusana dan bergaul pada zaman sekarang ini sudah
mulai mengikuti era globalisasi. Banyak remaja di Indonesia yang lebih
menyukai gaya hidup yang modern, sehingga mereka lebih terbiasa
dalam berbusana dan bergaul yang mengikuti perkembangan zaman.
Bergaul tidak hanya asal bergaul, tetapi perlu menyertakan tata
krama dalam pergaulan agar lebih mudah memposisikan diri dan
diterima ditengah lingkungan yang baru. Tata krama bersikap dalam
bergaul dapat dilihat dari sudut Budaya, Adat, Norma, Susila, dan
Agama.
3. 1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari karya tulis ini adalah untuk menjelaskan
tata cara yang benar dalam berbusana dan bergaul.
1.3 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam karya tulis ini adalah : Bagaimana
tata cara yang benar dalam berbusana dan bergaul ?
4. 1.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam buku yang berjudul Tata Krama dalam Berbusana dan
Bergaul salah satunya mengajarkan bagaimana cara memilih
busana yang tepat, tata krama ditempat kedudukan, serta sopan
santun pada saat bersenyum.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Tujuan
Penelitian, Perumusan Masalah, dan Metode Pengumpulan Data.
Bab II : Pembahasan terdiri dari Pengertian Tata Krama Berbusana
dan Bergaul, Proses Memilih Busana yang Tepat, Faktor Penyebab
Korban Mode, dan Penggunaan Pakaian Santai di Dalam dan di
Luar Rumah.
Bab III : Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tata Krama Berbusana dan Bergaul
Tata krama berbusana dan bergaul adalah sopan santun yang
ditunjukan seseorang saat berpakaian dan cara bergaul. Hal ini
sesuai dengan pendapat dari Dewi Motik dalam bukunya yang
bejudul Tata Krama Berbusana dan Bergaul. “Tata krama merupakan
tata cara yang lahir dalam hubungan antar manusia.”
2.2 Proses Memilih Busana yang Tepat
Cara berbusana seseorang sangat ditentukan oleh
kepribadian, pergaulan, dan lingkungan disekitarnya. dibuktikan oleh
Dewi Motik dalam bukunya yang bejudul Tata Krama Berbusana dan
Bergaul. “Cara berpakaian seseorang tergantung pada
waktu, tempat, sifat pertemuan, dan siapa yang mengundang.”
6. 2.3 Faktor Penyebab Korban Mode
Mayoritas remaja di Indonesia mudah terpengaruh dengan
era globalisasi. Menurut Dewi Motik dalam bukunya yang bejudul
Tata Krama Berbusana dan Bergaul. “Seseorang yang mengikuti
mode yang sedang populer tanpa memikirkan efek sampingnya. “
2.4 Penggunaan Pakaian Santai di Dalam dan di Luar
Rumah
Pakaian santai yang kita gunakan saat diluar rumah, harus
lebih sopan dari pakaian santai yang kita gunakan di dalam rumah.
dibuktikan juga oleh Dewi Motik dalam bukunya yang bejudul Tata
Krama Berbusana dan Bergaul. “Bahan pakaian yang digunakan
saat diluar rumah harus lebih tebal dan tertutup daripada pakaian
saat berada didalam rumah.”
7. [1]Dewi Motik , Tata Krama Berbusana dan
Bergaul, ( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1991
), hlm. 9
[2]Dewi Motik , Tata Krama Berbusana dan Bergaul,
( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1991 ), hlm. 10
[3]Dewi Motik , Tata Krama Berbusana dan Bergaul,
( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1991 ), hlm. 17
[4]Dewi Motik , Tata Krama Berbusana dan Bergaul,
( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1991 ), hlm. 21
8. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan zaman modern dapat dengan mudah
mempengaruhi tata krama berbusana dan bergaul pada kalangan
remaja di Indonesia. Faktor dari pergaulan, lingkungan, dan orang tua
juga dapat mempengaruhi tata krama berbusana dan bergaul.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
diajukan beberapa saran yaitu:
•Seharusnya kalangan remaja lebih meningkatkan kualitas keimanan
•Lebih memperhatikan dampak dari adanya perkembangan zaman
•Bisa membedakan teman yang baik dan buruk