SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
BAB I
                            Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

       Tata krama adalah kebiasaan. Kebiasaan ini merupakan tata cara
   yang lahir dalam hubungan antar manusia. Kebiasaan ini muncul
   karena adanya aksi dan reaksi dalam berbusana dan pergaulan.

       Tata krama berbusana dan bergaul adalah sopan santun yang
   ditunjukan seseorang saat berpakaian dan cara bergaul .

       Tata krama berbusana dan bergaul pada zaman sekarang ini sudah
   mulai mengikuti era globalisasi. Banyak remaja di Indonesia yang lebih
   menyukai gaya hidup yang modern, sehingga mereka lebih terbiasa
   dalam berbusana dan bergaul yang mengikuti perkembangan zaman.

       Bergaul tidak hanya asal bergaul, tetapi perlu menyertakan tata
  krama dalam pergaulan agar lebih mudah memposisikan diri dan
  diterima ditengah lingkungan yang baru. Tata krama bersikap dalam
  bergaul dapat dilihat dari sudut Budaya, Adat, Norma, Susila, dan
  Agama.
1.2 Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian dari karya tulis ini adalah untuk menjelaskan
tata cara yang benar dalam berbusana dan bergaul.

1.3 Perumusan Masalah

    Perumusan masalah dalam karya tulis ini adalah : Bagaimana
tata cara yang benar dalam berbusana dan bergaul ?
1.4 Metode Pengumpulan Data

   Dalam buku yang berjudul Tata Krama dalam Berbusana dan
Bergaul salah satunya mengajarkan bagaimana cara memilih
busana yang tepat, tata krama ditempat kedudukan, serta sopan
santun pada saat bersenyum.

1.5 Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Tujuan
Penelitian, Perumusan Masalah, dan Metode Pengumpulan Data.
Bab II : Pembahasan terdiri dari Pengertian Tata Krama Berbusana
dan Bergaul, Proses Memilih Busana yang Tepat, Faktor Penyebab
Korban Mode, dan Penggunaan Pakaian Santai di Dalam dan di
Luar Rumah.
Bab III : Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran
BAB II
                         PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tata Krama Berbusana dan Bergaul

    Tata krama berbusana dan bergaul adalah sopan santun yang
ditunjukan seseorang saat berpakaian dan cara bergaul. Hal ini
sesuai dengan pendapat dari Dewi Motik dalam bukunya yang
bejudul Tata Krama Berbusana dan Bergaul. “Tata krama merupakan
tata cara yang lahir dalam hubungan antar manusia.”

2.2     Proses        Memilih       Busana        yang       Tepat

   Cara     berbusana      seseorang    sangat    ditentukan    oleh
kepribadian, pergaulan, dan lingkungan disekitarnya. dibuktikan oleh
Dewi Motik dalam bukunya yang bejudul Tata Krama Berbusana dan
Bergaul.   “Cara      berpakaian   seseorang     tergantung    pada
waktu, tempat, sifat pertemuan, dan siapa yang mengundang.”
2.3 Faktor Penyebab Korban Mode

        Mayoritas remaja di Indonesia mudah terpengaruh dengan
era globalisasi. Menurut Dewi Motik dalam bukunya yang bejudul
Tata Krama Berbusana dan Bergaul. “Seseorang yang mengikuti
mode yang sedang populer tanpa memikirkan efek sampingnya. “

2.4 Penggunaan Pakaian Santai di Dalam dan di Luar
Rumah

         Pakaian santai yang kita gunakan saat diluar rumah, harus
lebih sopan dari pakaian santai yang kita gunakan di dalam rumah.
dibuktikan juga oleh Dewi Motik dalam bukunya yang bejudul Tata
Krama Berbusana dan Bergaul. “Bahan pakaian yang digunakan
saat diluar rumah harus lebih tebal dan tertutup daripada pakaian
saat berada didalam rumah.”
[1]Dewi Motik , Tata Krama Berbusana dan
Bergaul, ( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1991
), hlm. 9

[2]Dewi Motik , Tata Krama Berbusana dan Bergaul,
( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1991 ), hlm. 10

[3]Dewi Motik , Tata Krama Berbusana dan Bergaul,
( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1991 ), hlm. 17

[4]Dewi Motik , Tata Krama Berbusana dan Bergaul,
( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1991 ), hlm. 21
BAB III
                               PENUTUP
3.1 Kesimpulan

        Perkembangan zaman modern dapat dengan mudah
mempengaruhi tata krama berbusana dan bergaul pada kalangan
remaja di Indonesia. Faktor dari pergaulan, lingkungan, dan orang tua
juga dapat mempengaruhi tata krama berbusana dan bergaul.

3.2 Saran

        Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
diajukan beberapa saran yaitu:
•Seharusnya kalangan remaja lebih meningkatkan kualitas keimanan
•Lebih memperhatikan dampak dari adanya perkembangan zaman
•Bisa membedakan teman yang baik dan buruk
SEKIAN PRESENTASI KARYA ILMIAH DARI
          KELOMPOK KAMI




           TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Tata Krama Berbusana dan Bergaul

TINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSEN
TINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSENTINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSEN
TINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSENsari nurfiani
 
Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin muridPengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin muridfiezas0363
 
Makalah-2.pptx
Makalah-2.pptxMakalah-2.pptx
Makalah-2.pptxHeriBA
 
Pp kedisiplinan
Pp kedisiplinanPp kedisiplinan
Pp kedisiplinanhaniisla
 
Bab 4 kepatuhan terhadap norma
Bab 4 kepatuhan terhadap normaBab 4 kepatuhan terhadap norma
Bab 4 kepatuhan terhadap normaCatharina School
 
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2animax2000
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaFataha Fatih
 
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa BerbudayaNorma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudayarosikho
 
Makalah periode2
Makalah periode2Makalah periode2
Makalah periode2rosikho
 
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa BerbudayaNorma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudayarosikho
 

Semelhante a Tata Krama Berbusana dan Bergaul (20)

TINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSEN
TINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSENTINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSEN
TINGKAT KESOPANAN MAHASISWA TPB KEPADA DOSEN
 
Makalah pkn hasbi
Makalah pkn hasbiMakalah pkn hasbi
Makalah pkn hasbi
 
Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin muridPengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
 
RPT T1 MORAL.docx
RPT T1 MORAL.docxRPT T1 MORAL.docx
RPT T1 MORAL.docx
 
Makalah-2.pptx
Makalah-2.pptxMakalah-2.pptx
Makalah-2.pptx
 
Pp kedisiplinan
Pp kedisiplinanPp kedisiplinan
Pp kedisiplinan
 
Bab 4 kepatuhan terhadap norma
Bab 4 kepatuhan terhadap normaBab 4 kepatuhan terhadap norma
Bab 4 kepatuhan terhadap norma
 
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
 
tabarruj
tabarrujtabarruj
tabarruj
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
 
Makalah 4
Makalah 4Makalah 4
Makalah 4
 
Tgs
TgsTgs
Tgs
 
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa BerbudayaNorma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
 
Makalah periode2
Makalah periode2Makalah periode2
Makalah periode2
 
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa BerbudayaNorma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
 
Tgs
TgsTgs
Tgs
 
Tgs
TgsTgs
Tgs
 
Tgs
TgsTgs
Tgs
 
Tgs
TgsTgs
Tgs
 
Tgs
TgsTgs
Tgs
 

Mais de Eudia16

Organisasi penyelamat bumi (geografi)
Organisasi penyelamat bumi (geografi)Organisasi penyelamat bumi (geografi)
Organisasi penyelamat bumi (geografi)Eudia16
 
Macam macan lingkungan (geografi)
Macam macan lingkungan (geografi)Macam macan lingkungan (geografi)
Macam macan lingkungan (geografi)Eudia16
 
Hujan asam (geografi)
Hujan asam (geografi)Hujan asam (geografi)
Hujan asam (geografi)Eudia16
 
5 negara paling tercemar dan 5 negara terbaik (geografi)
5 negara paling tercemar dan 5 negara terbaik (geografi)5 negara paling tercemar dan 5 negara terbaik (geografi)
5 negara paling tercemar dan 5 negara terbaik (geografi)Eudia16
 
Task 6 (bhs inggris)
Task 6 (bhs inggris)Task 6 (bhs inggris)
Task 6 (bhs inggris)Eudia16
 
Task 5 (bhs inggris)
Task 5 (bhs inggris)Task 5 (bhs inggris)
Task 5 (bhs inggris)Eudia16
 
Task 3 (bhs inggris)
Task 3 (bhs inggris)Task 3 (bhs inggris)
Task 3 (bhs inggris)Eudia16
 
Task 2 (bhs inggris)
Task 2 (bhs inggris)Task 2 (bhs inggris)
Task 2 (bhs inggris)Eudia16
 
Task 1 (bhs inggris)
Task 1 (bhs inggris)Task 1 (bhs inggris)
Task 1 (bhs inggris)Eudia16
 
Task 3 (WebDesign)
Task 3 (WebDesign)Task 3 (WebDesign)
Task 3 (WebDesign)Eudia16
 
Task 2 (WebDesign)
Task 2 (WebDesign)Task 2 (WebDesign)
Task 2 (WebDesign)Eudia16
 
Task 1 (WebDesign)
Task 1 (WebDesign)Task 1 (WebDesign)
Task 1 (WebDesign)Eudia16
 
Noun+verb+adverb+adjactive
Noun+verb+adverb+adjactiveNoun+verb+adverb+adjactive
Noun+verb+adverb+adjactiveEudia16
 
Pelestarian Lingkungan
Pelestarian LingkunganPelestarian Lingkungan
Pelestarian LingkunganEudia16
 
Integrasi Sosial
Integrasi SosialIntegrasi Sosial
Integrasi SosialEudia16
 
Tugas Remedial Matematika
Tugas Remedial MatematikaTugas Remedial Matematika
Tugas Remedial MatematikaEudia16
 
Kelompok 2 - Sarekat Islam
Kelompok 2 - Sarekat IslamKelompok 2 - Sarekat Islam
Kelompok 2 - Sarekat IslamEudia16
 

Mais de Eudia16 (17)

Organisasi penyelamat bumi (geografi)
Organisasi penyelamat bumi (geografi)Organisasi penyelamat bumi (geografi)
Organisasi penyelamat bumi (geografi)
 
Macam macan lingkungan (geografi)
Macam macan lingkungan (geografi)Macam macan lingkungan (geografi)
Macam macan lingkungan (geografi)
 
Hujan asam (geografi)
Hujan asam (geografi)Hujan asam (geografi)
Hujan asam (geografi)
 
5 negara paling tercemar dan 5 negara terbaik (geografi)
5 negara paling tercemar dan 5 negara terbaik (geografi)5 negara paling tercemar dan 5 negara terbaik (geografi)
5 negara paling tercemar dan 5 negara terbaik (geografi)
 
Task 6 (bhs inggris)
Task 6 (bhs inggris)Task 6 (bhs inggris)
Task 6 (bhs inggris)
 
Task 5 (bhs inggris)
Task 5 (bhs inggris)Task 5 (bhs inggris)
Task 5 (bhs inggris)
 
Task 3 (bhs inggris)
Task 3 (bhs inggris)Task 3 (bhs inggris)
Task 3 (bhs inggris)
 
Task 2 (bhs inggris)
Task 2 (bhs inggris)Task 2 (bhs inggris)
Task 2 (bhs inggris)
 
Task 1 (bhs inggris)
Task 1 (bhs inggris)Task 1 (bhs inggris)
Task 1 (bhs inggris)
 
Task 3 (WebDesign)
Task 3 (WebDesign)Task 3 (WebDesign)
Task 3 (WebDesign)
 
Task 2 (WebDesign)
Task 2 (WebDesign)Task 2 (WebDesign)
Task 2 (WebDesign)
 
Task 1 (WebDesign)
Task 1 (WebDesign)Task 1 (WebDesign)
Task 1 (WebDesign)
 
Noun+verb+adverb+adjactive
Noun+verb+adverb+adjactiveNoun+verb+adverb+adjactive
Noun+verb+adverb+adjactive
 
Pelestarian Lingkungan
Pelestarian LingkunganPelestarian Lingkungan
Pelestarian Lingkungan
 
Integrasi Sosial
Integrasi SosialIntegrasi Sosial
Integrasi Sosial
 
Tugas Remedial Matematika
Tugas Remedial MatematikaTugas Remedial Matematika
Tugas Remedial Matematika
 
Kelompok 2 - Sarekat Islam
Kelompok 2 - Sarekat IslamKelompok 2 - Sarekat Islam
Kelompok 2 - Sarekat Islam
 

Tata Krama Berbusana dan Bergaul

  • 1.
  • 2. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tata krama adalah kebiasaan. Kebiasaan ini merupakan tata cara yang lahir dalam hubungan antar manusia. Kebiasaan ini muncul karena adanya aksi dan reaksi dalam berbusana dan pergaulan. Tata krama berbusana dan bergaul adalah sopan santun yang ditunjukan seseorang saat berpakaian dan cara bergaul . Tata krama berbusana dan bergaul pada zaman sekarang ini sudah mulai mengikuti era globalisasi. Banyak remaja di Indonesia yang lebih menyukai gaya hidup yang modern, sehingga mereka lebih terbiasa dalam berbusana dan bergaul yang mengikuti perkembangan zaman. Bergaul tidak hanya asal bergaul, tetapi perlu menyertakan tata krama dalam pergaulan agar lebih mudah memposisikan diri dan diterima ditengah lingkungan yang baru. Tata krama bersikap dalam bergaul dapat dilihat dari sudut Budaya, Adat, Norma, Susila, dan Agama.
  • 3. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari karya tulis ini adalah untuk menjelaskan tata cara yang benar dalam berbusana dan bergaul. 1.3 Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam karya tulis ini adalah : Bagaimana tata cara yang benar dalam berbusana dan bergaul ?
  • 4. 1.4 Metode Pengumpulan Data Dalam buku yang berjudul Tata Krama dalam Berbusana dan Bergaul salah satunya mengajarkan bagaimana cara memilih busana yang tepat, tata krama ditempat kedudukan, serta sopan santun pada saat bersenyum. 1.5 Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penelitian, Perumusan Masalah, dan Metode Pengumpulan Data. Bab II : Pembahasan terdiri dari Pengertian Tata Krama Berbusana dan Bergaul, Proses Memilih Busana yang Tepat, Faktor Penyebab Korban Mode, dan Penggunaan Pakaian Santai di Dalam dan di Luar Rumah. Bab III : Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Tata Krama Berbusana dan Bergaul Tata krama berbusana dan bergaul adalah sopan santun yang ditunjukan seseorang saat berpakaian dan cara bergaul. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Dewi Motik dalam bukunya yang bejudul Tata Krama Berbusana dan Bergaul. “Tata krama merupakan tata cara yang lahir dalam hubungan antar manusia.” 2.2 Proses Memilih Busana yang Tepat Cara berbusana seseorang sangat ditentukan oleh kepribadian, pergaulan, dan lingkungan disekitarnya. dibuktikan oleh Dewi Motik dalam bukunya yang bejudul Tata Krama Berbusana dan Bergaul. “Cara berpakaian seseorang tergantung pada waktu, tempat, sifat pertemuan, dan siapa yang mengundang.”
  • 6. 2.3 Faktor Penyebab Korban Mode Mayoritas remaja di Indonesia mudah terpengaruh dengan era globalisasi. Menurut Dewi Motik dalam bukunya yang bejudul Tata Krama Berbusana dan Bergaul. “Seseorang yang mengikuti mode yang sedang populer tanpa memikirkan efek sampingnya. “ 2.4 Penggunaan Pakaian Santai di Dalam dan di Luar Rumah Pakaian santai yang kita gunakan saat diluar rumah, harus lebih sopan dari pakaian santai yang kita gunakan di dalam rumah. dibuktikan juga oleh Dewi Motik dalam bukunya yang bejudul Tata Krama Berbusana dan Bergaul. “Bahan pakaian yang digunakan saat diluar rumah harus lebih tebal dan tertutup daripada pakaian saat berada didalam rumah.”
  • 7. [1]Dewi Motik , Tata Krama Berbusana dan Bergaul, ( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1991 ), hlm. 9 [2]Dewi Motik , Tata Krama Berbusana dan Bergaul, ( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1991 ), hlm. 10 [3]Dewi Motik , Tata Krama Berbusana dan Bergaul, ( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1991 ), hlm. 17 [4]Dewi Motik , Tata Krama Berbusana dan Bergaul, ( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1991 ), hlm. 21
  • 8. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Perkembangan zaman modern dapat dengan mudah mempengaruhi tata krama berbusana dan bergaul pada kalangan remaja di Indonesia. Faktor dari pergaulan, lingkungan, dan orang tua juga dapat mempengaruhi tata krama berbusana dan bergaul. 3.2 Saran Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diajukan beberapa saran yaitu: •Seharusnya kalangan remaja lebih meningkatkan kualitas keimanan •Lebih memperhatikan dampak dari adanya perkembangan zaman •Bisa membedakan teman yang baik dan buruk
  • 9. SEKIAN PRESENTASI KARYA ILMIAH DARI KELOMPOK KAMI TERIMA KASIH