SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 49
1
Aplikasi Vektor untuk
Medan dan Gelombang EM
2
Dasar-dasar Vektor
( ) ( ) ( ) ( ) zzyyxx az,y,xAaz,y,xAaz,y,xAz,y,xA ++=

Konvensi:
Vektor ditulis dengan anak
panah diatas atau cetak tebal
Vektor biasanya
fungsi dari koordinat
spasial
Konvensi:
vektor satuan dilambangkan
dengan topi diatasnya
magnitude dari komponen vektor
(bisa jadi fungsi dari x,y,z)
ke arah sumbu-y
A
A
aˆora

=
( )2
1
2
z
2
y
2
x AAAA ++=

3
Penjumlahan vektor
( ) zzzyyyxxx a)BA(a)BA(aBAC +++++=

Pengurangan ekivalen dng penjumlahan
A dng negatif dari B: D = A – B = A + (-B)
4
Vektor posisi dan vektor jarak
z2y2x22
z1y1x11
azayaxR
azayaxR
++=
++=


Vektor R12 adalah vektor dari
P1 ke P2 dan jaraknya (panjang
atau magnitude) adalah d:
( ) ( ) ( ) z12y12x12
1212
azzayyaxx
RRR
−+−+−=
−=

( ) ( ) ( )[ ] 212
12
2
12
2
12
12
zzyyxx
Rd
−+−+−=
=

5
Vektor posisi dan vektor jarak
Contoh : Titik P (1,2,3) dan Q (2,-2,1)
Vektor posisi OP = rP = ax + 2ay + 3 az
Vektor posisi OQ = rQ= 2ax - 2ay + az
Vektor jarak RPQ = rQ - rP = ax - 4ay - 2 az
6
Perkalian titik (perkalian skalar)
( )ABBABA θcos

=⋅
• Selalu menghasilkan bilangan skalar
• A cos(θAB) adalah komponen A sepanjang B.
Disebut sebagai proyeksi dari A pada B.
• Dua vektor ortogonal memberikan hasil kali skalar
nol:
• A·A=|A|2
=A2
0ˆˆ =⋅ yx
7
Perkalian titik (perkalian skalar)
( )
332211
z3y2x1
z3y2x1
AB
BABABABA
aBaBaBB
aAaAaAA
θcosBABA
++=⋅
++=
++=
=⋅




8
Perkalian silang (perkalian vektor)
Aturan sekrup putar bisa dipakai:
Pemutaran A ke B menggerakkan
sekrup ke arah vektor hasil
Perhatikan bahwa perkalian skalar menghasilkan
vektor tegak lurus pada bidang yg mengandung
dua vektor yg dikalikan! Ini berhubungan dengan
Komponen tangensial dan normal.
!!!!PENTING!!!
9
Perkalian silang (ljt)
Pergerakan searah arah-putar-jarum jam memberikan hasil
perkalian silang positif, sebaliknya, pergerakan ke-arah
berlawanan arah-putar-jarum-jam memberikan hasil perkalian
silang negatif.
xa
yaza
yzx
yxz
zyx
aaa
aaa
aaa
−=×
=×
=×
zyx
zyx
zyx
BBB
AAA
aaa
BA =×

10
Triple Products
Hasil operasi lain yang penting:
( ) ( ) ( )BACACBCBA

×⋅=×⋅=×⋅
Scalar triple product
Vector triple product (aturan bac-cab)
( ) ( ) ( )BACCABCBA

⋅−⋅=××
Menghasilkan skalar
Menghasilkan vektor
11
VECTOR REPRESENTATION
3 PRIMARY COORDINATE SYSTEMS:
• RECTANGULAR
• CYLINDRICAL
• SPHERICAL
Choice is based on
symmetry of problem
Examples:
Sheets - RECTANGULAR
Wires/Cables - CYLINDRICAL
Spheres - SPHERICAL
12
Sistem Koord. Kartesian
x
y
z
(x, y, z) Kuantitas diferensial:
dV, dS and d!
yxz
zyx
aˆdzdxaˆdzdyaˆdydxsd
aˆdzaˆdyaˆdxld
dzdydxdv
===
++=
=


xaˆ
yaˆ
zaˆ
13
Sistem Koord. Kartesian
yxz
zyx
aˆdzdxaˆdzdyaˆdydxsd
aˆdzaˆdyaˆdxld
dzdydxdv
===
++=
=


14
Sistem Koord. Tabung atau Silindris
z
y
x
φ
ρ
(ρ, φ, z)
Perhatikan kuantitas diferensial:
dV, dS and d!
dzdddv
aˆdzdsd
aˆdzaˆdaˆdld z
φρρ=
φρ=
+φρ+ρ=
ρ
φρ


zaˆ
φaˆ
ρaˆ
15
Sistem Koord. Tabung atau Silindris
dzdddv
aˆdzdsd
aˆdzaˆdaˆdld z
φρρ=
φρ=
+φρ+ρ=
ρ
φρ


16
Sistem Koordinat Bola
z
y
x
r
φ
θ
(r, θ, φ)
nb : harga θ adalah 0 sampai π
, bukan 0 sampai 2π
Lihat lagi kuantitas diferensial:
dV, dS and d!
ddθdrsinθr
aˆddθsinθr
aˆdsinθraˆdθraˆdrld
2
r
2
θr
φ
φ
φ φ
=
=
++=
dv
sd


θaˆ
φaˆ
raˆ
17
Sistem Koordinat Bola
ddθdrsinθrdv
aˆddθsinθrsd
aˆdsinθraˆdθraˆdrld
2
r
2
θr
φ=
φ=
φ++= φ


18
Transformasi Koordinat
Kadang kala kita perlu melakukan transformasi antar sistem
koordinat: mis. dlm teori antena kita perlu Transformasi dari
sistem kartesian ke bola :
φ+θ−=
θ−φθ+φθ=
θ+φθ+φθ=
φ
θ
cosAsinAA
sinAsincosAcoscosAA
cosAsinsinAcossinAA
yx
zyx
zyxr
Transformasi lain dapat dilihat pada buku acuan
19
Soal2
1. Tiga titik A(2,-3,1); B(-4,-2,6); C(1,5,-3)
Cari :
– Vektor dari A ke C
– Vektor satuan dari B ke A
– Jarak dari B ke C
•-ax+8ay-4az
•0,762ax-0,127ay-0,635az
•12,45
20
Soal2
2. Sebuah medan vektor dinyatakan oleh
W=4x2
y ax – (7x+2z) ay + (4xy+2z2
) az
Cari :
– Besar medan di P(2,-3,4)
– Vektor satuan yg menyatakan arah medan di P
– Titik mana pd sumbu z , besar W mrpk vektor satuan
• 53,4
• -0,899ax-0,412ay+0,150az
• +- 0,455
21
Soal2
3. Diketahui F = 2ax-5ay-4az; G = 3ax+5ay+2az
Cari :
3. F.G
4. Sudut antara F dan G
5. Panjang proyeksi F pada G
6. Proyeksi vektor F pada G
• -27,0
• 130,8 o
• -4,38
• -2,13ax-3,55ay-1,42az
22
Soal2
4. Diketahui F = -45ax+70ay+25az; G = 4ax-3ay+2az
Cari :
4. F x G
5. ax (ay x F)
6. (ay x ax ) x F
7. Vektor satuan yang tegak lurus F pada G
• 215ax+190ay-145az
• -45ay
• -70ax-45ay
• +- (0,669ax+0,591ay-0,451az)
23
Soal2
5. Diketahui P(ρ=6,φ=1250
, z=-3) dan Q(x=3,y=-1,z=4)
Cari :
– Jarak dari P ke titik asal
– Q tegak lurus pada sumbu z
– P ke Q
• 6,71
• 3,16
• 11,20
24
Soal2
6. a. Nyatakan T=240+z2
-2xy dalam koordinat
tabung
b. Cari kerapatan di titik P(-2,-5,1) jika
kerapatannya ( )ϕρ 23
cos2
2
+−z
e
• 240+z2
–ρ2
sin 2φ
• 8,66
25
Soal2
7. a. Nyatakan medan vektor W= (x-y)ay dalam
koordinat tabung
b. Cari medan F dalam koord cartesian jika
F= ρ cosφ aρ
• ρ(cos φ- sin φ)(sin φ aρ+cos φ aφ
•
( )yx yaxa
yx
x +








+ 22
26
Operator Del = ∇
( )
( )
( )Bolaa
sinr
a
r
a
r
Tabunga
z
aa
Cartesiana
z
a
y
a
x
r
z
zyx
φθ
φρ
φ∂θ
∂
+
θ∂
∂
+
∂
∂
=∇
∂
∂
+
φ∂
∂
+
ρ∂
∂
=∇
∂
∂
+
∂
∂
+
∂
∂
=∇
27
Grad, Div dan Curl
an vektormenghasilkuntukvektorpadaberoperasi:Curl
AAA
zyx
aaa
ACurlA
skalaranmenghasilkuntukvektorpadaberoperasi:Div
z
A
y
A
x
A
ADivergensiA
an vektormenghasilkuntukskalarfungsipadaberoperasi:Grad
a
z
a
y
a
x
Gradien
EMmedanteoridalammendasarsangatyang
halmerupakandanldiferensiaoperatoradalahKetiganya
zyx
zyx
zyx
zyx
∂
∂
∂
∂
∂
∂
==×∇
∂
∂
+
∂
∂
+
∂
∂
==⋅∇
∂
φ∂
+
∂
φ∂
+
∂
φ∂
=φ=φ∇
28
Gradien dari medan skalar
Jika ϕ(x,y,z) fungsi riil dari 3 variabel, maka fungsi ini disebut
medan skalar. Gradien dari ϕ, dinyatakan sbg grad ϕ atau ∇ϕ
Adalah vektor menurut aturan berikut:
dibaca
“del phi”
Gradien adalah ukuran laju perubahan maksimum dari permu-
kaan yang digambarkan oleh ϕ(x,y,z) dan perubahan laju
ini muncul pada arah tertentu.
Catat bahwa operator gradien mengubah fungsi skalar menjadi
fungsi vektor.
a
z
a
y
a
x
Grad zyx
∂
φ∂
+
∂
φ∂
+
∂
φ∂
==φ∇
29
Contoh gradien
( )
( )
2
2
, ,
ˆ ˆ ˆMaka 2
z
z z
x y z x y xe
x e x x y xe z
ϕ
ϕ
= −
∇ = − + −
Evaluasi gradien pada titik P (2,-1,0), menghasilkan
( ) ˆ ˆ ˆ5 4 2P x y zϕ∇ = − + −
Jika kita melihat dari permukaan ke berbagai arah, akan
teramati bahwa perubahan maksimum dari permukaan muncul
pada arah yg diberikan vektor tsb diatas. Laju maksimumnya
adalah ( )
28
21
Pϕ
−
∇ = turunan
berarah
30
Rapat fluks
Operator divergensi dinyatakan sbg ∇ dan selalu beroperasi
pada vektor. Tidak dibaca sbg “del” yg beroperasi titik thd
vektor !
Divergensi berhubungan dengan rapat fluks dari sumber
Arah medan searah dengan anak
panah (jadi suatu vektor).
Kekuatan medan sebanding dengan
kerapatan anak panah (bukan panjangnya).
medan
seragam
medan tak seragam
31
Divergensi
Divergensi pada suatu titik adalah fluks keluar netto per satuan
volume pada (sepanjang) permukaan tertutup. Pada pembahasan
Mendatang akan diberi-kan tafsiran EM-nya:
Secara matematika:
Perhatikan bahwa operator divergensi selalu beroperasi pada
(fungsi/medan) vektor untuk menghasilkan skalar.
z
E
y
E
x
E
EDivergensiE zyx
∂
∂
+
∂
∂
+
∂
∂
==⋅∇
32
Contoh divergensi
x6x
x0x6E
zˆzxyˆz2xˆx3E
2
2
22
+=
++=⋅∇
++=


Di titik (2,-2,0)
( )
16
0,2,2
=⋅∇
−
E

Karena nilai divergensi >0 berarti ada fluks netto keluar dan
mengindikasikan adanya sumber (source). Jika nilainya <0, ini
menandakan fluks netto kedalam volume dan menandakan
adanya sink.
33
Curl (Rotasi=Pusaran)
Curl dari medan vektor berhubungan dengan rotasi dari
medan vektor tsb. Dilihat dari sudut pandang lain, rotasi dapat
dipakai sebagai ukuran ketidakseragaman medan, semakin
tidak seragam suatu medan, semakin besar pula nilai
pusarannya.
Medan B seragam,
curl-nya nol.
medan tak-seragam,
Curl-nya tidak nol.
34
Perhitungan curl
( )
teksbookpadaditemukanbisalainkoordinatsistemUntuk
Cartesian
BBB
zyx
aaa
BCurlB
zyx
zyx
∂
∂
∂
∂
∂
∂
==×∇
35
Operator penting lainnya
( )
( )
2
2
2
2
2
2
2
z
2
y
2
x
22
2
z
V
y
V
x
V
V
AAA
0
0
∂
∂
+
∂
∂
+
∂
∂
=∇
∇+∇+∇=∇
=×∇⋅∇
=φ∇×∇
∇−⋅∇∇=×∇×∇
A
A
AAA
Dua rumus ini sangat
bermanfaat pd pembaha-
san mendatang.
Operator Laplacian
36
Operator Laplacian (1)
Ingat: ˆ ˆ ˆ
ˆ ˆ ˆx y z
x y z
x y z
A x A y A z
ϕ ϕ ϕ
ϕ
∂ ∂ ∂
∇ = + +
∂ ∂ ∂
= + +
Sekarang ( )
2 2 2
2 2 2
yx z
AA A
x y z
x y y
ϕ
ϕ ϕ ϕ
∂∂ ∂
∇× ∇ = + +
∂ ∂ ∂
∂ ∂ ∂
= + +
∂ ∂ ∂
Untuk praktisnya ditulis: ( )2
ϕ ϕ∇ = ∇× ∇
baca “del kuadrat”
37
Laplacian (2)
Laplacian bisa juga ber-operasi pada vektor
ˆ ˆ ˆx y zE xE yE zE= + +

Jika
Maka,
2 2 2
2
2 2 2
2 2 2
ˆ ˆ ˆx y z
E E
x y y
x E y E z E
 ∂ ∂ ∂
∇ = + + ÷
∂ ∂ ∂ 
= ∇ + ∇ + ∇
 
Dapat juga ditunjukkan bahwa:
( )2
E E E∇ = ∇ ∇× −∇×∇×
  
“curl curl dari E”
38
Ikhtisar: Grad, Div, dan Curl
zyx
zyx
AAA
zyx
zyx
z
A
y
A
x
A
z
z
y
y
x
x
∂
∂
∂
∂
∂
∂
=×∇
∂
∂
+
∂
∂
+
∂
∂
=⋅∇
∂
∂
+
∂
∂
+
∂
∂
=∇
ˆˆˆ
ˆˆˆ
A
A
φφφ
φ
39
Teorema integral
(teorema divergensi)
v S
E dv E dS∇× = ×∫ ∫
 
Ñ
Hubungan ini berguna untuk mengubah integral volume
menjadi integral permukaan.
( ) (teorema Stokes)
S C
B dS B dl∇× × = ×∫ ∫
 
Ñ
Yang ini berguna untuk mengubah integral permukaan
menjadi integral garis.
permukaan atau lintasan tertutup
40
Integral garis/permukaan
Contoh: teorema Stoke
rn ˆˆ =
( ) (teorema Stoke)
S C
B dS B dl∇× × = ×∫ ∫
rrr r
Ñ
Hitung integral ini
ke-seluruh segmen
permukaan.
Hitung integral ini
sepanjang garis-batas
dari segmen.
41
Permasalahan nilai batas
Karena PDE (partial differential equation-persm. diff. parsial)
yg menggambarkan medan EM adalah fungsi dari ruang
(dlm bentuk harmonik-waktu), solusi unik hanya bisa diperoleh
jika diberikan sekumpulansyarat batas.
Secara umum ada tiga jenis syarat batas:
•Syarat batas jenis Dirichlet
•Syarat batas jenis Neumann
•Syarat batas jenis campuran
(kombinasi dari Dirichlet & Neumann)
42
Syarat batas jenis Dirichlet
S

Daerah S dibatasi oleh kurva . Misalkan kita ingin menentukan
suatu kuantitas (variabel yg kita selesaikan, mis. V) dalam
daerah S, sedemikian hingga V = g pada .
gV =
Persyaratan V = g pada  disebut sbg syarat batas Dirichlet.
43
Syarat batas jenis Neumann
Untuk kasus dimana turunan normal dari suatu kuantitas
diberikan pada batasnya, mis, pada .f
dn
dV
=
S

f
dn
dV
=
Ini dikenal sebagai syarat batas Neumann.
44
Contoh (1) batas bidang (planar)
Hi EiEr
Hr
x
θr θi
θtHt
Et
ε2µ2
ε1µ1
Kita perlu pernyataan mengenai medan normal
dan tangensial pada antarmuka, yaitu syarat
batas. Hal ini memungkinkan kita menerus-
kan solusi dari satu sisi batas (y>0) ke yang
lainnya (y<0).
y
incidentreflected
transmitted
45
Contoh (2): bumbung gelombang
( ) 0y,xEk
yx
z
2
c2
2
2
2
=








+
∂
∂
+
∂
∂
( ) 02
2
2
2
2
=





+
∂
∂
+
∂
∂
yxHk
yx
zc ,
X
Y
a
b ε, µ
Perlu Ez=0 pada semua
dinding ⇒ syarat batas Dirichlet
perlu
pada dinding.
⇒ syarat batas Neumann
dan 0z zH H
x y
∂ ∂
=
∂ ∂
46
Syarat batas dalam EM
Et1 nε1µ1σ1
ε2µ2σ2 Et2
E tangensial kontinyu
nε1µ1σ1
ε2µ2σ2 Ht2
Ht1
n × (H1-H2)=Js
nε1µ1σ1
ε2µ2σ2
Bn1
Bn2
B normal kontinyu
nε1µ1σ1
ε2µ2σ2
D2n
D1n
n·(D1-D2)=ρs
Ekivalen
47
Lihat contoh berikut
Et1 nε1µ1σ1
ε2µ2σ2 Et2
E tangensial kontinyu
Hal ini menyatakan bahwa
medan (listrik) tangensial dalam
daerah-1 adalah sama dengan
medan (listrik) tangensial pada
daerah-2.
Ini tdk menyatakan apapun
mengenai kompenen lain dr E.
Jika kita punya: ˆ ˆ ˆx y zE xE yE zE= + +
r
Maka, secara otomatis memilih komponen tangensial!ˆn E×
r
48
Dan satu contoh lagi
nε1µ1σ1
ε2µ2σ2 Ht2
Ht1
n × (H1-H2) = Js
Hal ini menyatakan bahwa medan
magnetik pada kedua sisi tidak
kontinyu oleh adanya arus.
Hal ini umum terjadi. Jika
medium kedua konduktif
sempurna, σ2→∞. Maka, sama
sekali tidak ada medan didalam
daerah-2, dan persamaan menjadi:
1
ˆ sn H J× =
r rIni berarti bahwa komponen
tangensial dari medan H
adalah arus permukaan.
“permukaan”
49
Contoh:
( )
( )
0
0
2 2
0
2 2
ˆ
memenuhi 0
ˆ
ˆ memenuhi 0d
j z
i i
j z
r r
j z
t t d
E xE e
E
E xE e
E xE e E
β
β
β
β
β
−
+
−
= 
∇ + =
= 
= ∇ + =
r
r
r
r r
zε0
εd
Ei atau Er
Et
Kini pada batas kita terapkan syarat batas yg menyatakan bahwa
(pada z=0), medan tangensial E dan H kontinyu.
( )
0
1
i r t
t
i r
d
E E E
E
E E
Z Z
+ =
− =

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Heni Widayani
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2unesa
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial ParsialRose Nehe
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Khubab Basari
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolalinda_rosalina
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanFahrul Razi
 
Integral fourier
Integral fourierIntegral fourier
Integral fourierNur Fadzri
 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi zIbnu Hakim
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
 
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenRizky Wulansari
 
Transformasi laplace (bag. kedua)
Transformasi laplace (bag. kedua)Transformasi laplace (bag. kedua)
Transformasi laplace (bag. kedua)Heni Widayani
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 

Mais procurados (20)

Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
Integral fourier
Integral fourierIntegral fourier
Integral fourier
 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi z
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
 
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
 
Transformasi laplace (bag. kedua)
Transformasi laplace (bag. kedua)Transformasi laplace (bag. kedua)
Transformasi laplace (bag. kedua)
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 

Semelhante a Medan vektor

Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Dayga_Hatsu
 
integrasi
integrasiintegrasi
integrasiQiu Mil
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1pitrahdewi
 
Review Matematika SMA
Review Matematika SMAReview Matematika SMA
Review Matematika SMAbagustris
 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratfajarcoeg
 
Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Persamaan dan pertidaksamaan kuadratPersamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Persamaan dan pertidaksamaan kuadratDinar Nirmalasari
 
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiPrayudi MT
 
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiPrayudi MT
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiPrayudi MT
 
Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)-Eq Wahyou-
 
Bab 1 persamaan kuadrat
Bab 1 persamaan kuadratBab 1 persamaan kuadrat
Bab 1 persamaan kuadratAtik Damanik
 

Semelhante a Medan vektor (20)

Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
 
integrasi
integrasiintegrasi
integrasi
 
Aplikasi integral
Aplikasi integralAplikasi integral
Aplikasi integral
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
 
Kalkulus 2
Kalkulus 2Kalkulus 2
Kalkulus 2
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
 
Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan LinearSistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan Linear
 
Review Matematika SMA
Review Matematika SMAReview Matematika SMA
Review Matematika SMA
 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadrat
 
Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Persamaan dan pertidaksamaan kuadratPersamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
 
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
 
Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2
 
Tugas kalkulus 2 r
Tugas kalkulus 2 rTugas kalkulus 2 r
Tugas kalkulus 2 r
 
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Kalkulus II stta
Kalkulus  II sttaKalkulus  II stta
Kalkulus II stta
 
Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)
 
Bab 1 persamaan kuadrat
Bab 1 persamaan kuadratBab 1 persamaan kuadrat
Bab 1 persamaan kuadrat
 

Mais de Ethelbert Phanias

Dampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan Lingkungan
Dampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan LingkunganDampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan Lingkungan
Dampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan LingkunganEthelbert Phanias
 
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan GlobalMengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan GlobalEthelbert Phanias
 
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...Ethelbert Phanias
 
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanPengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanEthelbert Phanias
 
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)  PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)  PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...Ethelbert Phanias
 
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginPemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginEthelbert Phanias
 
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFEthelbert Phanias
 
SEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARA
SEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARASEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARA
SEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARAEthelbert Phanias
 
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)Ethelbert Phanias
 
MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...Ethelbert Phanias
 

Mais de Ethelbert Phanias (10)

Dampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan Lingkungan
Dampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan LingkunganDampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan Lingkungan
Dampak Perubahan Iklim Global Pada Masalah Pembangunan Dan Lingkungan
 
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan GlobalMengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
Mengurangi Daya Dukung Sampah Penghasil Gas Metana Terhadap Pemanasan Global
 
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Berbasis Ramah Lingkungan Pad...
 
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara BerkelanjutanPengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
Pengelolaan Gambut Secara Berkelanjutan
 
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)  PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)  PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
 
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginPemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
 
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
 
SEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARA
SEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARASEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARA
SEJARAH FISIKA WRIGHT BERSAUDARA
 
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
Makalah OSN PERTAMINA 2011 ( Transmisi Cahaya Melalui Serat Optis)
 
MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
MAKALAH OSN PERTAMINA 2012 (Pemanfaatan Energi Surya Melalui Teknologi Non-Ph...
 

Último

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 

Último (20)

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 

Medan vektor

  • 1. 1 Aplikasi Vektor untuk Medan dan Gelombang EM
  • 2. 2 Dasar-dasar Vektor ( ) ( ) ( ) ( ) zzyyxx az,y,xAaz,y,xAaz,y,xAz,y,xA ++=  Konvensi: Vektor ditulis dengan anak panah diatas atau cetak tebal Vektor biasanya fungsi dari koordinat spasial Konvensi: vektor satuan dilambangkan dengan topi diatasnya magnitude dari komponen vektor (bisa jadi fungsi dari x,y,z) ke arah sumbu-y A A aˆora  = ( )2 1 2 z 2 y 2 x AAAA ++= 
  • 3. 3 Penjumlahan vektor ( ) zzzyyyxxx a)BA(a)BA(aBAC +++++=  Pengurangan ekivalen dng penjumlahan A dng negatif dari B: D = A – B = A + (-B)
  • 4. 4 Vektor posisi dan vektor jarak z2y2x22 z1y1x11 azayaxR azayaxR ++= ++=   Vektor R12 adalah vektor dari P1 ke P2 dan jaraknya (panjang atau magnitude) adalah d: ( ) ( ) ( ) z12y12x12 1212 azzayyaxx RRR −+−+−= −=  ( ) ( ) ( )[ ] 212 12 2 12 2 12 12 zzyyxx Rd −+−+−= = 
  • 5. 5 Vektor posisi dan vektor jarak Contoh : Titik P (1,2,3) dan Q (2,-2,1) Vektor posisi OP = rP = ax + 2ay + 3 az Vektor posisi OQ = rQ= 2ax - 2ay + az Vektor jarak RPQ = rQ - rP = ax - 4ay - 2 az
  • 6. 6 Perkalian titik (perkalian skalar) ( )ABBABA θcos  =⋅ • Selalu menghasilkan bilangan skalar • A cos(θAB) adalah komponen A sepanjang B. Disebut sebagai proyeksi dari A pada B. • Dua vektor ortogonal memberikan hasil kali skalar nol: • A·A=|A|2 =A2 0ˆˆ =⋅ yx
  • 7. 7 Perkalian titik (perkalian skalar) ( ) 332211 z3y2x1 z3y2x1 AB BABABABA aBaBaBB aAaAaAA θcosBABA ++=⋅ ++= ++= =⋅    
  • 8. 8 Perkalian silang (perkalian vektor) Aturan sekrup putar bisa dipakai: Pemutaran A ke B menggerakkan sekrup ke arah vektor hasil Perhatikan bahwa perkalian skalar menghasilkan vektor tegak lurus pada bidang yg mengandung dua vektor yg dikalikan! Ini berhubungan dengan Komponen tangensial dan normal. !!!!PENTING!!!
  • 9. 9 Perkalian silang (ljt) Pergerakan searah arah-putar-jarum jam memberikan hasil perkalian silang positif, sebaliknya, pergerakan ke-arah berlawanan arah-putar-jarum-jam memberikan hasil perkalian silang negatif. xa yaza yzx yxz zyx aaa aaa aaa −=× =× =× zyx zyx zyx BBB AAA aaa BA =× 
  • 10. 10 Triple Products Hasil operasi lain yang penting: ( ) ( ) ( )BACACBCBA  ×⋅=×⋅=×⋅ Scalar triple product Vector triple product (aturan bac-cab) ( ) ( ) ( )BACCABCBA  ⋅−⋅=×× Menghasilkan skalar Menghasilkan vektor
  • 11. 11 VECTOR REPRESENTATION 3 PRIMARY COORDINATE SYSTEMS: • RECTANGULAR • CYLINDRICAL • SPHERICAL Choice is based on symmetry of problem Examples: Sheets - RECTANGULAR Wires/Cables - CYLINDRICAL Spheres - SPHERICAL
  • 12. 12 Sistem Koord. Kartesian x y z (x, y, z) Kuantitas diferensial: dV, dS and d! yxz zyx aˆdzdxaˆdzdyaˆdydxsd aˆdzaˆdyaˆdxld dzdydxdv === ++= =   xaˆ yaˆ zaˆ
  • 14. 14 Sistem Koord. Tabung atau Silindris z y x φ ρ (ρ, φ, z) Perhatikan kuantitas diferensial: dV, dS and d! dzdddv aˆdzdsd aˆdzaˆdaˆdld z φρρ= φρ= +φρ+ρ= ρ φρ   zaˆ φaˆ ρaˆ
  • 15. 15 Sistem Koord. Tabung atau Silindris dzdddv aˆdzdsd aˆdzaˆdaˆdld z φρρ= φρ= +φρ+ρ= ρ φρ  
  • 16. 16 Sistem Koordinat Bola z y x r φ θ (r, θ, φ) nb : harga θ adalah 0 sampai π , bukan 0 sampai 2π Lihat lagi kuantitas diferensial: dV, dS and d! ddθdrsinθr aˆddθsinθr aˆdsinθraˆdθraˆdrld 2 r 2 θr φ φ φ φ = = ++= dv sd   θaˆ φaˆ raˆ
  • 18. 18 Transformasi Koordinat Kadang kala kita perlu melakukan transformasi antar sistem koordinat: mis. dlm teori antena kita perlu Transformasi dari sistem kartesian ke bola : φ+θ−= θ−φθ+φθ= θ+φθ+φθ= φ θ cosAsinAA sinAsincosAcoscosAA cosAsinsinAcossinAA yx zyx zyxr Transformasi lain dapat dilihat pada buku acuan
  • 19. 19 Soal2 1. Tiga titik A(2,-3,1); B(-4,-2,6); C(1,5,-3) Cari : – Vektor dari A ke C – Vektor satuan dari B ke A – Jarak dari B ke C •-ax+8ay-4az •0,762ax-0,127ay-0,635az •12,45
  • 20. 20 Soal2 2. Sebuah medan vektor dinyatakan oleh W=4x2 y ax – (7x+2z) ay + (4xy+2z2 ) az Cari : – Besar medan di P(2,-3,4) – Vektor satuan yg menyatakan arah medan di P – Titik mana pd sumbu z , besar W mrpk vektor satuan • 53,4 • -0,899ax-0,412ay+0,150az • +- 0,455
  • 21. 21 Soal2 3. Diketahui F = 2ax-5ay-4az; G = 3ax+5ay+2az Cari : 3. F.G 4. Sudut antara F dan G 5. Panjang proyeksi F pada G 6. Proyeksi vektor F pada G • -27,0 • 130,8 o • -4,38 • -2,13ax-3,55ay-1,42az
  • 22. 22 Soal2 4. Diketahui F = -45ax+70ay+25az; G = 4ax-3ay+2az Cari : 4. F x G 5. ax (ay x F) 6. (ay x ax ) x F 7. Vektor satuan yang tegak lurus F pada G • 215ax+190ay-145az • -45ay • -70ax-45ay • +- (0,669ax+0,591ay-0,451az)
  • 23. 23 Soal2 5. Diketahui P(ρ=6,φ=1250 , z=-3) dan Q(x=3,y=-1,z=4) Cari : – Jarak dari P ke titik asal – Q tegak lurus pada sumbu z – P ke Q • 6,71 • 3,16 • 11,20
  • 24. 24 Soal2 6. a. Nyatakan T=240+z2 -2xy dalam koordinat tabung b. Cari kerapatan di titik P(-2,-5,1) jika kerapatannya ( )ϕρ 23 cos2 2 +−z e • 240+z2 –ρ2 sin 2φ • 8,66
  • 25. 25 Soal2 7. a. Nyatakan medan vektor W= (x-y)ay dalam koordinat tabung b. Cari medan F dalam koord cartesian jika F= ρ cosφ aρ • ρ(cos φ- sin φ)(sin φ aρ+cos φ aφ • ( )yx yaxa yx x +         + 22
  • 26. 26 Operator Del = ∇ ( ) ( ) ( )Bolaa sinr a r a r Tabunga z aa Cartesiana z a y a x r z zyx φθ φρ φ∂θ ∂ + θ∂ ∂ + ∂ ∂ =∇ ∂ ∂ + φ∂ ∂ + ρ∂ ∂ =∇ ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ =∇
  • 27. 27 Grad, Div dan Curl an vektormenghasilkuntukvektorpadaberoperasi:Curl AAA zyx aaa ACurlA skalaranmenghasilkuntukvektorpadaberoperasi:Div z A y A x A ADivergensiA an vektormenghasilkuntukskalarfungsipadaberoperasi:Grad a z a y a x Gradien EMmedanteoridalammendasarsangatyang halmerupakandanldiferensiaoperatoradalahKetiganya zyx zyx zyx zyx ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ==×∇ ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ ==⋅∇ ∂ φ∂ + ∂ φ∂ + ∂ φ∂ =φ=φ∇
  • 28. 28 Gradien dari medan skalar Jika ϕ(x,y,z) fungsi riil dari 3 variabel, maka fungsi ini disebut medan skalar. Gradien dari ϕ, dinyatakan sbg grad ϕ atau ∇ϕ Adalah vektor menurut aturan berikut: dibaca “del phi” Gradien adalah ukuran laju perubahan maksimum dari permu- kaan yang digambarkan oleh ϕ(x,y,z) dan perubahan laju ini muncul pada arah tertentu. Catat bahwa operator gradien mengubah fungsi skalar menjadi fungsi vektor. a z a y a x Grad zyx ∂ φ∂ + ∂ φ∂ + ∂ φ∂ ==φ∇
  • 29. 29 Contoh gradien ( ) ( ) 2 2 , , ˆ ˆ ˆMaka 2 z z z x y z x y xe x e x x y xe z ϕ ϕ = − ∇ = − + − Evaluasi gradien pada titik P (2,-1,0), menghasilkan ( ) ˆ ˆ ˆ5 4 2P x y zϕ∇ = − + − Jika kita melihat dari permukaan ke berbagai arah, akan teramati bahwa perubahan maksimum dari permukaan muncul pada arah yg diberikan vektor tsb diatas. Laju maksimumnya adalah ( ) 28 21 Pϕ − ∇ = turunan berarah
  • 30. 30 Rapat fluks Operator divergensi dinyatakan sbg ∇ dan selalu beroperasi pada vektor. Tidak dibaca sbg “del” yg beroperasi titik thd vektor ! Divergensi berhubungan dengan rapat fluks dari sumber Arah medan searah dengan anak panah (jadi suatu vektor). Kekuatan medan sebanding dengan kerapatan anak panah (bukan panjangnya). medan seragam medan tak seragam
  • 31. 31 Divergensi Divergensi pada suatu titik adalah fluks keluar netto per satuan volume pada (sepanjang) permukaan tertutup. Pada pembahasan Mendatang akan diberi-kan tafsiran EM-nya: Secara matematika: Perhatikan bahwa operator divergensi selalu beroperasi pada (fungsi/medan) vektor untuk menghasilkan skalar. z E y E x E EDivergensiE zyx ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ ==⋅∇
  • 32. 32 Contoh divergensi x6x x0x6E zˆzxyˆz2xˆx3E 2 2 22 += ++=⋅∇ ++=   Di titik (2,-2,0) ( ) 16 0,2,2 =⋅∇ − E  Karena nilai divergensi >0 berarti ada fluks netto keluar dan mengindikasikan adanya sumber (source). Jika nilainya <0, ini menandakan fluks netto kedalam volume dan menandakan adanya sink.
  • 33. 33 Curl (Rotasi=Pusaran) Curl dari medan vektor berhubungan dengan rotasi dari medan vektor tsb. Dilihat dari sudut pandang lain, rotasi dapat dipakai sebagai ukuran ketidakseragaman medan, semakin tidak seragam suatu medan, semakin besar pula nilai pusarannya. Medan B seragam, curl-nya nol. medan tak-seragam, Curl-nya tidak nol.
  • 35. 35 Operator penting lainnya ( ) ( ) 2 2 2 2 2 2 2 z 2 y 2 x 22 2 z V y V x V V AAA 0 0 ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ =∇ ∇+∇+∇=∇ =×∇⋅∇ =φ∇×∇ ∇−⋅∇∇=×∇×∇ A A AAA Dua rumus ini sangat bermanfaat pd pembaha- san mendatang. Operator Laplacian
  • 36. 36 Operator Laplacian (1) Ingat: ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆx y z x y z x y z A x A y A z ϕ ϕ ϕ ϕ ∂ ∂ ∂ ∇ = + + ∂ ∂ ∂ = + + Sekarang ( ) 2 2 2 2 2 2 yx z AA A x y z x y y ϕ ϕ ϕ ϕ ∂∂ ∂ ∇× ∇ = + + ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ = + + ∂ ∂ ∂ Untuk praktisnya ditulis: ( )2 ϕ ϕ∇ = ∇× ∇ baca “del kuadrat”
  • 37. 37 Laplacian (2) Laplacian bisa juga ber-operasi pada vektor ˆ ˆ ˆx y zE xE yE zE= + +  Jika Maka, 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 ˆ ˆ ˆx y z E E x y y x E y E z E  ∂ ∂ ∂ ∇ = + + ÷ ∂ ∂ ∂  = ∇ + ∇ + ∇   Dapat juga ditunjukkan bahwa: ( )2 E E E∇ = ∇ ∇× −∇×∇×    “curl curl dari E”
  • 38. 38 Ikhtisar: Grad, Div, dan Curl zyx zyx AAA zyx zyx z A y A x A z z y y x x ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ =×∇ ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ =⋅∇ ∂ ∂ + ∂ ∂ + ∂ ∂ =∇ ˆˆˆ ˆˆˆ A A φφφ φ
  • 39. 39 Teorema integral (teorema divergensi) v S E dv E dS∇× = ×∫ ∫   Ñ Hubungan ini berguna untuk mengubah integral volume menjadi integral permukaan. ( ) (teorema Stokes) S C B dS B dl∇× × = ×∫ ∫   Ñ Yang ini berguna untuk mengubah integral permukaan menjadi integral garis. permukaan atau lintasan tertutup
  • 40. 40 Integral garis/permukaan Contoh: teorema Stoke rn ˆˆ = ( ) (teorema Stoke) S C B dS B dl∇× × = ×∫ ∫ rrr r Ñ Hitung integral ini ke-seluruh segmen permukaan. Hitung integral ini sepanjang garis-batas dari segmen.
  • 41. 41 Permasalahan nilai batas Karena PDE (partial differential equation-persm. diff. parsial) yg menggambarkan medan EM adalah fungsi dari ruang (dlm bentuk harmonik-waktu), solusi unik hanya bisa diperoleh jika diberikan sekumpulansyarat batas. Secara umum ada tiga jenis syarat batas: •Syarat batas jenis Dirichlet •Syarat batas jenis Neumann •Syarat batas jenis campuran (kombinasi dari Dirichlet & Neumann)
  • 42. 42 Syarat batas jenis Dirichlet S  Daerah S dibatasi oleh kurva . Misalkan kita ingin menentukan suatu kuantitas (variabel yg kita selesaikan, mis. V) dalam daerah S, sedemikian hingga V = g pada . gV = Persyaratan V = g pada  disebut sbg syarat batas Dirichlet.
  • 43. 43 Syarat batas jenis Neumann Untuk kasus dimana turunan normal dari suatu kuantitas diberikan pada batasnya, mis, pada .f dn dV = S  f dn dV = Ini dikenal sebagai syarat batas Neumann.
  • 44. 44 Contoh (1) batas bidang (planar) Hi EiEr Hr x θr θi θtHt Et ε2µ2 ε1µ1 Kita perlu pernyataan mengenai medan normal dan tangensial pada antarmuka, yaitu syarat batas. Hal ini memungkinkan kita menerus- kan solusi dari satu sisi batas (y>0) ke yang lainnya (y<0). y incidentreflected transmitted
  • 45. 45 Contoh (2): bumbung gelombang ( ) 0y,xEk yx z 2 c2 2 2 2 =         + ∂ ∂ + ∂ ∂ ( ) 02 2 2 2 2 =      + ∂ ∂ + ∂ ∂ yxHk yx zc , X Y a b ε, µ Perlu Ez=0 pada semua dinding ⇒ syarat batas Dirichlet perlu pada dinding. ⇒ syarat batas Neumann dan 0z zH H x y ∂ ∂ = ∂ ∂
  • 46. 46 Syarat batas dalam EM Et1 nε1µ1σ1 ε2µ2σ2 Et2 E tangensial kontinyu nε1µ1σ1 ε2µ2σ2 Ht2 Ht1 n × (H1-H2)=Js nε1µ1σ1 ε2µ2σ2 Bn1 Bn2 B normal kontinyu nε1µ1σ1 ε2µ2σ2 D2n D1n n·(D1-D2)=ρs Ekivalen
  • 47. 47 Lihat contoh berikut Et1 nε1µ1σ1 ε2µ2σ2 Et2 E tangensial kontinyu Hal ini menyatakan bahwa medan (listrik) tangensial dalam daerah-1 adalah sama dengan medan (listrik) tangensial pada daerah-2. Ini tdk menyatakan apapun mengenai kompenen lain dr E. Jika kita punya: ˆ ˆ ˆx y zE xE yE zE= + + r Maka, secara otomatis memilih komponen tangensial!ˆn E× r
  • 48. 48 Dan satu contoh lagi nε1µ1σ1 ε2µ2σ2 Ht2 Ht1 n × (H1-H2) = Js Hal ini menyatakan bahwa medan magnetik pada kedua sisi tidak kontinyu oleh adanya arus. Hal ini umum terjadi. Jika medium kedua konduktif sempurna, σ2→∞. Maka, sama sekali tidak ada medan didalam daerah-2, dan persamaan menjadi: 1 ˆ sn H J× = r rIni berarti bahwa komponen tangensial dari medan H adalah arus permukaan. “permukaan”
  • 49. 49 Contoh: ( ) ( ) 0 0 2 2 0 2 2 ˆ memenuhi 0 ˆ ˆ memenuhi 0d j z i i j z r r j z t t d E xE e E E xE e E xE e E β β β β β − + − =  ∇ + = =  = ∇ + = r r r r r zε0 εd Ei atau Er Et Kini pada batas kita terapkan syarat batas yg menyatakan bahwa (pada z=0), medan tangensial E dan H kontinyu. ( ) 0 1 i r t t i r d E E E E E E Z Z + = − =

Notas do Editor

  1. Medan Elektromagnetik. Sukiswo