SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
Disusun Oleh: Kelompok 8
• Afifah Tuzzakiyah (01)
• Annisa Nur Kholifah (08)
• Arief Saferman (09)
• Erreina Saifa Aurelian (12)
Nama : Neptunus (Dewa Lautan Romawi)
(disebut juga raksasa es)
Status dalam galaksi : Planet
Penemu : Johann Galle.
Tanggal ditemukan : 23 September 1846
Ditinjau dari matahari : planet urutan kedelapan dari matahari
Massa : 1,0243×1026 kg (17 kali lebih besar dari
bumi) (terberat ketiga)
Diameter : 49.530 km (terbesar keempat)
Revolusi : 164,8 tahun
Rotasi : 16,1 jam
Struktur internal Neptunus
Keterangan :
1. Atmosfer atas
2. Atmosfer yang terdiri dari
hidrogen, helium, dan gas
metana
3. Mantel yang terdiri dari es air,
amonia, dan metana
4. Inti yang terdiri dari bebatuan
(silikat dan nikel-besi)
Pada tahun 1846 Johann
Gottfried Galle menemukan
planet kedelapan dari
sistem tata surya kita,
Neptunus.
Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi
Internasional mendefinisikan kata "planet" untuk
pertama kalinya, kembali mengelompokkan Pluto
sebagai "planet kerdil" dan menjadikan Neptunus
sekali lagi planet terakhir di Tata Surya.
Neptunus di ambil
dari nama seorang dewa
lautan. Hal ini dikarenakan
Neptunus tampak biru
seperti laut. Simbol
astronomisnya adalah ♆,
yang merupakan trident
dewa Neptunus.
Atmosfer Neptunus terbagi lagi menjadi dua wilayah utama;
troposfer bawah, tempat suhu terus menurun seiring
ketinggiannya, dan stratosfer, tempat suhu terus meningkat
seiring ketinggiannya.
•Pada tahun 1989, Triton merupakan benda
terdingin yang pernah diukur di tata surya
perkiraan suhu sekitar −235 °C.
Neptunus memiliki sebuah sistem cincin planet,
meski kurang kokoh daripada Saturnus. Cincin-
cincin tersebut terdiri dari partikel es yang
diselubungi bahan berdasar silikat atau karbon
yang memberi warna merah pada cincin.
Neptunus juga memiliki magnetosfer yang mirip
Uranus, dengan medan magnet yang sangat miring
relatif terhadap sumbu rotasinya pada 47° dan
berimbang pada 0,55 radii, atau sekitar 13500 km dari
pusat fisik planet ini.
Orbit elips Neptunus berinklinasi 1,77° jika
dibandingkan dengan Bumi.
Kemiringan sumbu Neptunus adalah 28,32°, sama
seperti kemiringan Bumi (23°) dan Mars (25°). Akibatnya,
planet ini mengalami perubahan musim yang sama seperti
Bumi. Periode orbit Neptunus yang lama berarti musim-
musim tersebut berlangsung selama 40 tahun Bumi.
Cuaca Neptunus dapat dikenali dari sistem
badai dinamisnya yang ekstrem, dengan
angin mencapai kecepatan 600 m/detik—
hampir menyamai aliran supersonik. Selain
itu, dengan melacak gerakan awan tetap,
kecepatan angin juga ditunjukkan beragam
mulai dari 20 m/detik ke timur hingga
325 m/detik ke barat. Di puncak awan, angin
kuat memiliki kecepatan yang berkisar antara
400 m/detik di sepanjang khatulistiwa hingga
250 m/detik di kutub. Kebanyakan angin di
Neptunus berembus dengan arah melawan
rotasi planet.[
Voyager 2 berada di jarak terdekat dengan
Neptunus pada 25 Agustus 1989. Gambar
yang dikirimkan ke Bumi dari Voyager 2
menjadi dasar program malam PBS tahun
1989, Neptune All Night.
Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim
disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas
yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan
umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang
sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut
sebagai bolide.
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan
mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor
yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.
NEPTUNUS

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Rotasi dan revolusi
Rotasi dan revolusiRotasi dan revolusi
Rotasi dan revolusiRirisya
 
Tata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendik
Tata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendikTata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendik
Tata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendikdidit23
 
Geografi: Asteroid, Komet, Meteor
Geografi: Asteroid, Komet, MeteorGeografi: Asteroid, Komet, Meteor
Geografi: Asteroid, Komet, Meteorkiyaary
 
Tata surya by yusuf calvin
Tata surya by yusuf calvinTata surya by yusuf calvin
Tata surya by yusuf calvinyusufcalvin12
 
Gerhana bulan dan gerhana matahari
Gerhana bulan dan gerhana matahariGerhana bulan dan gerhana matahari
Gerhana bulan dan gerhana matahariItsna MS
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdfSMPK Stella Maris
 
Tulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atasTulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atasDanang Danang
 
Sistem koordinat-benda-langit
Sistem koordinat-benda-langitSistem koordinat-benda-langit
Sistem koordinat-benda-langityuliantomuchlas
 
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Gendis Wildah Nia
 
Matahari sebagai pusat tata surya
Matahari sebagai pusat tata suryaMatahari sebagai pusat tata surya
Matahari sebagai pusat tata suryadhewwi98
 
Pptku gerhana matahari dan gerhana bulan
Pptku gerhana matahari dan gerhana bulanPptku gerhana matahari dan gerhana bulan
Pptku gerhana matahari dan gerhana bulanyesiamalia
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langiteli priyatna laidan
 

Mais procurados (20)

Tata surya.ppt
Tata surya.pptTata surya.ppt
Tata surya.ppt
 
Rotasi dan revolusi
Rotasi dan revolusiRotasi dan revolusi
Rotasi dan revolusi
 
Tata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendik
Tata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendikTata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendik
Tata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendik
 
astronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintangastronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintang
 
Geografi: Asteroid, Komet, Meteor
Geografi: Asteroid, Komet, MeteorGeografi: Asteroid, Komet, Meteor
Geografi: Asteroid, Komet, Meteor
 
Tata surya by yusuf calvin
Tata surya by yusuf calvinTata surya by yusuf calvin
Tata surya by yusuf calvin
 
Gerhana bulan dan gerhana matahari
Gerhana bulan dan gerhana matahariGerhana bulan dan gerhana matahari
Gerhana bulan dan gerhana matahari
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 2 - Fase D.pdf
 
Tulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atasTulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atas
 
Sistem koordinat-benda-langit
Sistem koordinat-benda-langitSistem koordinat-benda-langit
Sistem koordinat-benda-langit
 
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
 
Planet Saturnus
Planet SaturnusPlanet Saturnus
Planet Saturnus
 
Matahari sebagai pusat tata surya
Matahari sebagai pusat tata suryaMatahari sebagai pusat tata surya
Matahari sebagai pusat tata surya
 
Planet yupiter
Planet yupiterPlanet yupiter
Planet yupiter
 
Bola langit
Bola langitBola langit
Bola langit
 
P. Sulawesi
P. SulawesiP. Sulawesi
P. Sulawesi
 
Pptku gerhana matahari dan gerhana bulan
Pptku gerhana matahari dan gerhana bulanPptku gerhana matahari dan gerhana bulan
Pptku gerhana matahari dan gerhana bulan
 
Laporan Interpret Bikin Peta di Kalkir
Laporan Interpret Bikin Peta di KalkirLaporan Interpret Bikin Peta di Kalkir
Laporan Interpret Bikin Peta di Kalkir
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
 
Tokoh-Tokoh dalam SPU
Tokoh-Tokoh dalam SPUTokoh-Tokoh dalam SPU
Tokoh-Tokoh dalam SPU
 

Semelhante a NEPTUNUS

Semelhante a NEPTUNUS (20)

Tata Surya
Tata SuryaTata Surya
Tata Surya
 
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan Bumi
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan BumiMakalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan Bumi
Makalah Geografi (Bab 2) Pembentukan Jagat Raya, Tata Surya dan Bumi
 
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semestaPertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
20 benda jagad raya
20 benda jagad raya20 benda jagad raya
20 benda jagad raya
 
tata suryaPower point
tata suryaPower point tata suryaPower point
tata suryaPower point
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
IPA Jilid 1_Bab 9 - Tata Surya.pptx
IPA Jilid 1_Bab 9 - Tata Surya.pptxIPA Jilid 1_Bab 9 - Tata Surya.pptx
IPA Jilid 1_Bab 9 - Tata Surya.pptx
 
Planet uranus 1
Planet uranus 1Planet uranus 1
Planet uranus 1
 
Bab 7.pptx
Bab 7.pptxBab 7.pptx
Bab 7.pptx
 
TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
Planet Venus :)
Planet Venus :)Planet Venus :)
Planet Venus :)
 
Planet
PlanetPlanet
Planet
 
Presentasi ipba
Presentasi ipbaPresentasi ipba
Presentasi ipba
 
PERSENTASI APA ITU TATA SURYA DENGAN PENJELASAN
PERSENTASI APA ITU TATA SURYA DENGAN PENJELASANPERSENTASI APA ITU TATA SURYA DENGAN PENJELASAN
PERSENTASI APA ITU TATA SURYA DENGAN PENJELASAN
 
Bumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semestaBumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semesta
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 

Mais de Erreina Saifa

Karakteristik negara vietnam
Karakteristik negara vietnamKarakteristik negara vietnam
Karakteristik negara vietnamErreina Saifa
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahErreina Saifa
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankLembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankErreina Saifa
 
Sistem eksresi pada ginjal
Sistem eksresi pada ginjalSistem eksresi pada ginjal
Sistem eksresi pada ginjalErreina Saifa
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Erreina Saifa
 
Fasilitas fasilitas di internet
Fasilitas fasilitas di internetFasilitas fasilitas di internet
Fasilitas fasilitas di internetErreina Saifa
 

Mais de Erreina Saifa (6)

Karakteristik negara vietnam
Karakteristik negara vietnamKarakteristik negara vietnam
Karakteristik negara vietnam
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankLembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank
 
Sistem eksresi pada ginjal
Sistem eksresi pada ginjalSistem eksresi pada ginjal
Sistem eksresi pada ginjal
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup
 
Fasilitas fasilitas di internet
Fasilitas fasilitas di internetFasilitas fasilitas di internet
Fasilitas fasilitas di internet
 

Último

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 

Último (12)

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 

NEPTUNUS

  • 1. Disusun Oleh: Kelompok 8 • Afifah Tuzzakiyah (01) • Annisa Nur Kholifah (08) • Arief Saferman (09) • Erreina Saifa Aurelian (12)
  • 2. Nama : Neptunus (Dewa Lautan Romawi) (disebut juga raksasa es) Status dalam galaksi : Planet Penemu : Johann Galle. Tanggal ditemukan : 23 September 1846 Ditinjau dari matahari : planet urutan kedelapan dari matahari Massa : 1,0243×1026 kg (17 kali lebih besar dari bumi) (terberat ketiga) Diameter : 49.530 km (terbesar keempat) Revolusi : 164,8 tahun Rotasi : 16,1 jam
  • 3. Struktur internal Neptunus Keterangan : 1. Atmosfer atas 2. Atmosfer yang terdiri dari hidrogen, helium, dan gas metana 3. Mantel yang terdiri dari es air, amonia, dan metana 4. Inti yang terdiri dari bebatuan (silikat dan nikel-besi)
  • 4. Pada tahun 1846 Johann Gottfried Galle menemukan planet kedelapan dari sistem tata surya kita, Neptunus.
  • 5. Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional mendefinisikan kata "planet" untuk pertama kalinya, kembali mengelompokkan Pluto sebagai "planet kerdil" dan menjadikan Neptunus sekali lagi planet terakhir di Tata Surya.
  • 6. Neptunus di ambil dari nama seorang dewa lautan. Hal ini dikarenakan Neptunus tampak biru seperti laut. Simbol astronomisnya adalah ♆, yang merupakan trident dewa Neptunus.
  • 7. Atmosfer Neptunus terbagi lagi menjadi dua wilayah utama; troposfer bawah, tempat suhu terus menurun seiring ketinggiannya, dan stratosfer, tempat suhu terus meningkat seiring ketinggiannya.
  • 8.
  • 9. •Pada tahun 1989, Triton merupakan benda terdingin yang pernah diukur di tata surya perkiraan suhu sekitar −235 °C.
  • 10. Neptunus memiliki sebuah sistem cincin planet, meski kurang kokoh daripada Saturnus. Cincin- cincin tersebut terdiri dari partikel es yang diselubungi bahan berdasar silikat atau karbon yang memberi warna merah pada cincin.
  • 11. Neptunus juga memiliki magnetosfer yang mirip Uranus, dengan medan magnet yang sangat miring relatif terhadap sumbu rotasinya pada 47° dan berimbang pada 0,55 radii, atau sekitar 13500 km dari pusat fisik planet ini.
  • 12. Orbit elips Neptunus berinklinasi 1,77° jika dibandingkan dengan Bumi. Kemiringan sumbu Neptunus adalah 28,32°, sama seperti kemiringan Bumi (23°) dan Mars (25°). Akibatnya, planet ini mengalami perubahan musim yang sama seperti Bumi. Periode orbit Neptunus yang lama berarti musim- musim tersebut berlangsung selama 40 tahun Bumi.
  • 13. Cuaca Neptunus dapat dikenali dari sistem badai dinamisnya yang ekstrem, dengan angin mencapai kecepatan 600 m/detik— hampir menyamai aliran supersonik. Selain itu, dengan melacak gerakan awan tetap, kecepatan angin juga ditunjukkan beragam mulai dari 20 m/detik ke timur hingga 325 m/detik ke barat. Di puncak awan, angin kuat memiliki kecepatan yang berkisar antara 400 m/detik di sepanjang khatulistiwa hingga 250 m/detik di kutub. Kebanyakan angin di Neptunus berembus dengan arah melawan rotasi planet.[
  • 14. Voyager 2 berada di jarak terdekat dengan Neptunus pada 25 Agustus 1989. Gambar yang dikirimkan ke Bumi dari Voyager 2 menjadi dasar program malam PBS tahun 1989, Neptune All Night.
  • 15. Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide. Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.