1. ninth edition
STEPHEN P. ROBBINS MARY COULTER
Chapter
Desain dan
9 Struktur
Organisasi
PowerPoint Presentation by Mukhtar
Akuntansi-Untirta. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2. Definisi Struktur Organisasi.
• Struktur Organisasi
Pengeturan pekerjaan secara formal dalam suatu
organisasi.
• Desain Organisasi.
Suatu proses yang melibatkan keputusan tentang
enam komponen penting:
Work specialization
Departmentalization
Chain of command
Span of control
Centralization and decentralization
Formalization
Akuntansi-Untirta
3. Exhibit 10–1 Tujuan Pengorganisasian.
• Membagi pekerjaan yang dikerjakan menjadi tugas
departemen yang spesifik.
• Membebankan tugas dan tanggungjawab yang
berhubungan dengan tugas individual.
• Kordinasi tugas organisasi yang berbeda.
• Menelompokan pekerjaan menjadi satu unit.
• Membangun hubungan diantara individual,
kelompok, dan departemen.
• Membangun garis wewenang formal.
• Alokasi dan deploys sumberdaya organisasional
Akuntansi-Untirta
5. Departementalisasi Berdasar Tipe.
• Functional • Process
Pengelompokan Pengelompokan
pekerjaan berdasarkan pekerjaan berdasarkan
fungsi yang dilakukan. produk atau arus
• Product pelanggan.
Pengelompokan oleh lini • Customer
produk. Pengelompokan
• Geographical pekerjaan berdasarkan
jenis pelanggan dan
Pengelompokan kebutuhannya.
pekerjaan berdasarkan
wilayah geografis.
Akuntansi-Untirta
6. Exhibit 10–2 Departementalisasi Fungsional.
• Keuntungan
• Efisiensi dengan cara menempatkan bersama spesialisasi
dan orang dengan keahlian, pengetahuan, dan orientasi.
• Koordinasi anta area fungsional.
• Pendalaman spesialisasi.
• Kerugian
• Komunikasi lintas are fungsioanal.
• Terbatasnya sudutpandang organisasi.
Akuntansi-Untirta
7. Exhibit 10–2 (cont’d) Departementalisasi Berdasarkan Geografis.
• Keuntungan
• Lebih efekti dan efisien menangani masalah-
masalah regional yang timbul.
• Melayani kebutuhan geografis yang unik lebih
baik.
• Kerugian
• Duplikasi fungsi
• Dapat menimbulkan perasaan terisolasi dari area
geografis lainnya.
Akuntansi-Untirta
8. Exhibit 10–2 (cont’d) Departementalisasi Berdasarkan Produk.
+ Membantu menspesialisasikan produk dan jasa tertentu.
+ manajer menjadi lebih ahli pada industri mereka.
+ Lebih dekat ke pelanggan.
– Duplikasi fungsi.
– pandangan terbatas terhadap tujuan orgnisasi.
Akuntansi-Untirta
9. Exhibit 10–2 (cont’d) Departementalisasi Berdasarkan Proses.
+ Arus aktivitas lebih efisien.
– hanya dapat digunakan pada tipe produk tertentu.
Akuntansi-Untirta
10. Exhibit 10–2 (cont’d) Departementalisasi Berdasarkan Pelanggan.
+ Kebutuhan pelanggan dan permasalahaan dapat dipenuhi
oleh spesialis.
- Duplikasi fungsi
-Pandangan terbatas terhadap tujuan organisasi.
Akuntansi-Untirta
11. Struktur Organisasi. (cont’d)
• Rantai Komando
Garis kewenangan berkelanjutan yang membentang
dari level paling atas suatu organisasi hingga level
paling bawah dan menjelaskan siapa yang melapor
kesiapa.
Akuntansi-Untirta
12. Organization Structure (cont’d)
• Authority
Hak yang melekat dalam suatu posisi manajerial
untuk memberitahukan orang apa yang harus
dikerjakan.
• Responsibility
Kewajiban atau harapan untuk melaksanakan.
• Unity of Command
Konsep bahwa seseorang harus memiliki satu bos
dan harus lapor ke hanya satu orang tersebut.
Akuntansi-Untirta
13. Organization Structure (cont’d)
• Rentang Kendali
Jumlah orang yang dapat secara efektif dan efisien di
awasi oleh manajer.
Rentang kendali dipengaruhi oleh:
Keahlian dan kemampuan manajer.
Karakteristik karyawan.
Karakteristik pekerjaan yang dikerjakan.
Keserupaan tugas.
Kerumitan tugas.
Kedekatan fisik dengan bawahan.
Standarisasi tugas.
Akuntansi-Untirta
Akuntansi-Untirta.
14. Exhibit 10–3 Contrasting Spans of Control
Akuntansi-Untirta
Akuntansi-Untirta.
15. Organization Structure (cont’d)
• Centralization
Tingkat dimana pembuatan keputusan dikonsentrasikan pada
satu titik dalam suatu organisasi.
pengorganisasian dimana manajer pucak membuat semua
keputusan dan karayawan level rendah hanya menunaikan
tugas yang diberikan.
• Decentralization
Pengorganisasian dimana pembuatan keputusan didorong ke
pada siapa yang paling dekat pada tindakan.
• Employee Empowerment
Meningkatkan keputusan pembuatan keputusan (kekuasan) oleh
karyawan.
Akuntansi-Untirta
Akuntansi-Untirta.
18. Organization Structure (cont’d)
• Formalization
Tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi di
standarisasi dan kadar dimana perilaku di arahkan
oleh peraturan dan prosedur.
Formalisasi tinggi terhadap pekerjaan menawarkan sedikit
kebijakan terhadap apa yang dikerjakan.
Formalisasi rendah berarti sedikit penekanan terhadap
bagaimana pekerjaan tersebut harus dilakukan.
Akuntansi-Untirta
Akuntansi-Untirta.
21. Faktor Kontijensi.
• Keputusan struktural dipengaruhi oleh:
Keseluruhan strategi organisasi.
Struktural organisasi mengikuti strategi.
Ukuran organisasi.
Perusahaan berubah dari organik ke mekanis ketika
ukurannya tumbuh besar.
Teknologi yang digunakan oleh organisasi.
Perusahaan mengadaptasikan struktur mereka terhadap
teknologi yang mereka gunakan.
Tingkat Ketidak pastian lingkungan.
Lingkungan dinamis membutuhkan struktur organik, struktur
mekanis membutuhkan lingkungan yang stabil.
Akuntansi-Untirta
Akuntansi-Untirta.
22. Faktor Kontijensi.
• Kerangka Strategi
Inovasi
Struktural organisasi mengikuti strategi.
Meminimalkan Biaya
Memusatkan perhatian pada pengendalian biaya yang
dibutuhkan oleh struktur mekanistik untuk organisasi
Imitasi
Mengurangi resiko dan meningkatkan keuntungan dengan
meniru pemimpin pasar yang dibutuhkan baik oleh elemen
organik dan mekanistik dalam struktur organisasi.
Akuntansi-Untirta
Akuntansi-Untirta.
28. Exhibit 10–7 Kekuatan dan Kelemahan Desain Organisasi Tradisional
Struktur Simpel
Kekuatan Cepat, fleksibel, pemeliharaannya hemat, akuntabilitasnya jelas.
Kurang layak ketika organisasinya berkembang, bertumpu pada satu orang
Kelemahan
saja terlalu beresiko.
Struktur Fungsional
Keunggulan penghematan biaya dari spesialisasi (skala ekonomis, duplikasi
Kekuatan minimal dari personel dan peralatan), para pekerja dikelompokkan ke dalam
pembagian tugas kerja yang sejenis.
Mengejar sasaran fungsional bisa mengakibatkan manajer kehilangan arah
tentang apa yang terbaik bagi organisasi secara keseluruhan, spesialis
Kelemahan
struktural menjadi terisolasi dan hanya memiliki sedikit pemahaman tentang
apa yang dikerjakan unit organisasi lainnya.
Struktur Divisional
Berfokus pada hasil – manajer divisi bertanggung jawab atas apa yang
Kekuatan
terjadi pada produk dan layanannya.
Duplikasi aktivitas dan sumber daya akan menambah biaya dan mengurangi
Kelemahan
efisiensi
29. Exhibit 10–8 Contemporary Organizational Designs
Team Structure
• Apa itu? Struktur dimana keseluruhan organisasi terdiri dari kelompok
atau tim kerja.
• Keunggulan: Pekerja merasa lebih terlibat dan diberdayakan.
Mengurangi hambatan di antara bidang-bidang fungsional.
• Kekurangan: Tidak ada rantai komando yang jelas. Tekanan diberikan
kepada masing-masing tim dalam berkinerja.
Matrix-Project Structure
• Apa itu? Matriks merupakan struktur yang menugaskan para spesialis
dari berbagai bidang fungsional untuk bekerja dalam proyek
tetapi akan kembali ke bidang mereka setelah proyek tersebut
rampung. Proyek merupakan struktur dimana pekerja secara
kontinu memberikan kontribusi dalam proyek. Begitu satu
proyek telah selesai, para pekerja beralih ke proyek berikutnya.
• Keunggulan: Desain luwes dan fleksibel yang dapat merespons perubahan
lingkungan. Pengambilan keputusan lebih cepat.
• Kekurangan: Rumitnya menugaskan orang-orang ke dalam proyek .
Rawannya terjadi konflik pekerjaan dan kepribadian.
10–29