4. Asal Muasal Ketakutan
₪ Pengalaman langsung
₪ Cerita yang didengar
₪ Menjadi saksi mata suatu
kejadian
₪ Transfer ketakutan dari
orang dekat
₪ Perangai dan pola asuh
keluarga
5. Sebab utama ketakutan anak
dan cara mengelolanya
Orang tak dikenal
Akibat
• Anak akan sulit beradaptasi dengan orang yang
baru dikenalnya
• Sulit beradaptasi dengan lingkungan baru
• Sangat tergantung pada orang tua/pengasuh
• Menarik diri dari lingkungan sosialnya.
6. Solusi
• Memperkenalkan lingkungan yang lebih luas
sejak dini, menunjukkan sikap ramah dan
memberikan waktu agar anak terbiasa
• Ajak anak bermain dan mengawasi dari jauh
• Ajarkan anak untuk memberi salam
• Mintalah anak untuk menjawab pertanyaan
orang lain
• Sesekali, biarkan anak jauh untuk sementara
waktu.
7. Hewan tertentu
Akibat
• Perasaan takut bisa menetap hingga dewasa dan
berkembang menjadi fobia
• Bisa menggeneralisasikan perasaan takut pada
hewan lainnya.
Solusinya
• Hilangkan takut yang ada pada diri (orang tua)
• Berilah dukungan pada anak
• Bacakan cerita mengenai hewan
• Ajaklah anak bermain dengan boneka/mainan lain
yang berbentuk hewan
• Jika anak sudah mulai berani, peliharalah hewan
peliharaan.
8. Mimpi buruk
Akibat
• Tidak berani tidur sendiri
• Tidak mau tidur
• Mengalami gangguan tidur.
Solusi
• Hindari memberi hukuman
• Jangan menganggap
enteng dan dengarkan
ceritanya
• Carilah penyebab/sumber
perasaan takut anak
• Berikan kepercayaan pada
anak
• Berikan benda yang dapat
menenangkan anak
• Persiapkan anak untuk
menghadapi setiap hal baru
• Bacakan kisah anak
pemberani mengatasi
mimpi buruk
• Usahakan untuk tidak
menunjukkan kecemasan
• Hindari
menonton/membacakan
cerita menakutkan sebelum
tidur.
9. Kehilangan/berpisah dari orang tua
Akibat
• Sulit beradaptasi dengan
lingkungan baru jika tidak
didampingi orang tua
• Sulit bersosialisasi ketika
masuk sekolah
• Mengembangkan sikap
tidak percaya diri
• Tidak percaya pada orang
tua jika tidak menepati
janji.
Solusi
• Tidak menunjukkan
kecemasan didepan anak
• Hindari bepergian dalam
waktu lama
• Buatlah rencana sebelum
bepergian
• Rancanglah hal yang
menyenangkan untuk
dilakukan anak selama
pergi
• Latihlah anak untuk jauh
sedikit demi sedikit
• Berikan perhatian yang
cukup ketika sedang
bersama anak.
10. Masuk sekolah
Akibat
• Akan seterusnya menganggap
bahwa sekolah adalah tempat
menakutkan dan tidak
menyenangkan
• Anak mogok sekolah
• Ketakutan akan menetap hingga
menjadi school phobia
• Hubungan orang tua dan anak
akan terganggu.
Solusi
• Beri pujian jika anak melakukan
hal baik
• Hargai anak dengan benar-benar
memperhatikannya
• Dengarkan anak ketika sedang
bercerita
• Tanyakan kegiatan yang
dilakukannya
• Berbagi dengan orang tua lain
tentang cara-cara menghadapi
permasalahan anak
• Bacakan buku asyiknya
bersekolah
• Ceritakan pengalaman kita yang
menyenangkan sewaktu sekolah
• Sebelum anak masuk sekolah
untuk pertama kali, ajaklah
mengunjungi sekolah
• Batasi anak menonton tv dipagi
hari.
11. Gelap
Akibat
• Tidur anak terganggu
• Anak menjadi penakut
Solusi
• Pahami perasaan anak
• Temukan sumber
ketakutan
• Berikan penghargaan
pada tingkah laku
positif anak
• Hindari cara-cara yang
menekan atau
menghukum anak.
12. Strategi untuk Membantu Anak
Mengelola Rasa Takut
• Tumbuhkan Keyakinan anak akan Tuhan
• Bantulah anak untuk memisahkan kenyataan
dengan imajinasi
• Bantulah anak menghadapi masalah nyata
dalam skala yang aman
• Tekankanlah pada anak bahwa
mengekspresikan perasaan bukanlah sesuatu
yang salah
13. • Doronglah anak untuk menuliskan atau
menggambarkan perasaannya
• Siapkanlah benda yang dapat membantu anak
mengurangi ketakutannya
• Bantu anak mengurangi ketakutannya dengan
pengetahuan
• Mintalah anak menarik napas dalam-dalam
saat takut atau gugup
• Jadilah contoh
• Perhatikan apa yang anak lihat dan baca
• Untuk kasus yang lebih berat, bila perlu
mintalah bantuan ahli
15. Kenakalan Remaja
• Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh
remaja-remaja yang gagal dalam menjalani
proses-proses perkembangan jiwanya, baik
pada saat remaja maupun pada masa kanak-
kanaknya.
• Kartini Kartono (1988 : 93) mengatakan
remaja yang nakal itu disebut pula sebagai
anak cacat sosial. Mereka menderita cacat
mental disebabkan oleh pengaruh sosial
yang ada ditengah masyarakat, sehingga
perilaku mereka dinilai oleh masyarakat
sebagai suatu kelainan dan disebut
“kenakalan”.
• Kenakalan remaja meliputi semua perilaku
yang menyimpang dari norma-norma hukum
16. Penyebab terjadinya kenakalan
Remaja
• Faktor internal:
1. Krisis identitas
2. Kontrol diri yang lemah
• Faktor eksternal:
1. Keluarga (kurang kasih sayng dan perhatian)
2. Minimnya pemahaman tentang keagamaan
3. Teman sebaya yang kurang baik dan pengaruh
budaya
4. Komunitas/lingkungan/sekolah/ tempat tinggal
yang kurang baik.
17. Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh
kenakalan remaja
1. Bagi diri remaja itu sendiri
• Merugikan fisik dan mental
2. Bagi keluarga
• Ketidakharmonisan di dalam kekuarga dan
putusnya komunikasi
• Keluarga akan merasa malu dan kecewa
3. Bagi lingkungan masyarakat
• Dianggap anggota masyarakat yang memiliki
moral rusak, dan pandangan masyarakat tentang
sikap remaja tersebut akan jelek.
18. Solusi Kenakalan Remaja
1. Tindakan Preventif
a. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
b. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam
penambahan pengetahuan dan keterampilan
melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui
pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
c. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan
suasana yang optimal demi perkembangan pribadi
yang wajar.
19. d. Memberikan wejangan secara umum dengan
harapan dapat bermanfaat.
e. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk
bertingkah laku baik dan merangsang hubungan
sosial yang baik.
f. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan
kesempatan mengemukakan pandangan dan
pendapat para remaja dan memberikan
pengarahan yang positif.
g. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan
sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak
terjadi kenakalan remaja.
20. 2. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma
sosial dan moral dapat dilakukan dengan
mengadakan hukuman terhadap setiap
perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi
tegas pelaku kenakalan remaja tersebut,
diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut
“jera” dan tidak berbuat hal yang menyimpang
lagi.
21. 3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
• Prinsip keteladanan. Remaja
harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figur orang-
orang dewasa yang telah
melampaui masa remajanya
dengan baik juga mereka yang
berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
• Adanya motivasi dari keluarga,
guru, teman sebaya untuk
melakukan point pertama.
22. • Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai
kegiatan positif, seperti berolahraga, melukis,
mengikuti event perlombaan, dan penyaluran
hobi.
• Remaja pandai memilih teman dan lingkungan
yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja
harus bergaul.
• Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak
mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya
atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan
harapan.
24. Permasalahan dalam penyesuaian
Pekerjaan
a. Pilihan pekerjaan
b. Stabilitas Pilihan Pekerjaan
c. Penyesuaian Diri dengan Pekerjaan
d. Penilaian terhadap Penyesuaian Pekerjaan
25. Solusi
• Menentukan pilihan pekerjaan jauh-jauh hari
sehingga dapat melatih diri sesuai dengan prasyarat
yang diperlukan untuk jenis tugas yang mereka
anggap cocok dengan minat dan bakatnya.
• Karier khusus tertentu memerlukan pelatihan
khusus, perlu secara khusus mengikuti pelatihan
dengan cara meningkatkan tugasnya untuk
sementara.
• Pengalaman kerja, Daya tarik pribadi terhadap
pekerjaan, Nilai yang terkandung pada pekerjaan
yang dipilih.
• Tidak menopang pada masyarakat dan tidak ego