SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 46
Baixar para ler offline
Pendekatan Kritis
dan Postmodern
MK TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI
Assyifa Gema Ayu
Febrianto Adi Saputro
Clara Diana Setyawati
Outline
Critical Theory of Communications in
Organizations
Teori Komunikasi Kritis Organisasi (Stanley
Deetz)
Postmodernism and Organizational
Communication
Studi Kasus
Critical Theory of
Communications
in Organizations
POLITIK, KEKUASAAN,
DAN ORGANISASI
Struktur makna intersubjektif yang
diproduksi, direproduksi, dan diubah
melalui komunikatif yang dilakukan oleh
para anggotanya (Jablin dan Putnam, 2001).
Prosesnya dimediasi oleh kekuasaan, sebagai fitur
yang menentukan dan ada di mana-mana dari
kehidupan organisasi. Semua kerumitannya,
kekuatannya sendiri harus dibuat masuk akal melalui
lensa komunikasi (Jablin dan Putnam, 2001).
POLITIK DAN
KEKUASAAN
Keduanya menjelaskan
tentang bagaimana kekuasaan
dilaksanakan di bawah kondisi
pembagian kerja (Jablin &
Putnam, 2001)
IDEOLOGY HEGEMONY REIFICATION
KONSEP UTAMA
DALAM TRADISI KRITIS
Berorientasi pada teori.
Menantang asumsi manajerial yang
mendasari sebagian besar studi organisasi
dan mengembangkan perspektif
alternatif yang sangat berfokus pada
masalah kekuasaan dan politik
Ahli teori kritis menunjukkan bagaimana teori
manajemen berfungsi secara ideologis dengan
mereifikasi dan menaturalisasi suatu pengetahuan,
sehingga mengecualikan bentuk lain yang tidak
sah dari representasi klaim pengetahuan.
Fokus pada politik representasi pengetahuan dan
bagaimana teori secara manajerial berfungsi untuk
mempertahankan hegemoni kepentingan
manajemen
CRITICAL APPROACHES TO
COMMUNICATION, POWER,
AND ORGANIZATION
(Jablin & Putnam, 2001)
Penelitian yang meneliti secara empiris
hubungan antara komunikasi kekuasaan,
dan organisasi, berfokus pada cara-cara di
mana kekuasaan dan perlawanan
dimanifestasikan pada tingkat
pengorganisasian sehari-hari.
makna, identitas, dan hubungan kekuasaan
diproduksi, dipertahankan, dan
direproduksi melalui praktik komunikatif yang
berkelanjutan
CRITICAL APPROACHES TO
COMMUNICATION, POWER,
AND ORGANIZATION
Penelitian mengenai bentuk komunikasi tertentu sebagai cara untuk mencapai
dinamika kompleks yang mencirikan penataan ideologis organisasi.: cerita
(Ehrenhaus, 1993; Helmer, 1993; Mumby, 1987, 1993b; Witten, 1993), ritual (Izraeli &
Jick, 1986; Rosen, 1985, 1988). metafora (Deetz & Mumby, 1985; McMillan & Cheney,
1996; Salvador & Markham, 1995; Wendt, 1994), iklan perusahaan (Fairclough, 1993),
pengumuman publik (Banks, 1994), interaksi percakapan (Clegg, 1975; Huspek &
Kendall, 1991; Penkoff, 1995; van Dijk, 1993), lagu kerja (Conrad, 1988), humor
(Collinson, 1988, 1992), dan teks organisasional (Laird Brenton, 1993)
(Jablin & Putnam, 2001)
PENTINGNYA STUDI
KRITIS DARI KONSEP
KOMUNIKATIF
KEKUASAAN
ORGANISASI
Kekuasaan dikonseptualisasikan sebagai
perebutan makna; kelompok yang paling
mampu "memperbaiki" makna dan
mengartikulasikannya untuk kepentingannya
sendiri adalah kelompok yang paling mampu
mempertahankan dan mereproduksi
hubungan kekuasaan (Deetz, 1992a; Deetz &
Mumby, 1990; Giddens, 1979; Gray, Bougon, &
Donnellon, 1985; Hall, 1985; Mumby, 1987, 1988,
1989)
Bahasa dan komunikasi sebagai konstitutif dari hubungan kekuasaan
organisasi >> pendekatan struktural Giddens (1976, 1979, 1984) sebagai
lensa teoretis untuk menjelaskan hubungan antara agensi
(komunikasi) dan struktur (aturan dan sumber daya) (Banks & Riley,
1993; Mumby, 1987, 1988; Penkoff , 1995; Riley, 1983).
(Jablin & Putnam, 2001)
Critical
Approaches to
Communication,
Power,
and Organization
Studi kritis memberi wawasan penting ke dalam hubungan
antara identitas, kekuasaan, dan praktik organisasi sehari-hari
>> menjelaskan hubungan agensi-struktur, mengeksplorasi
proses melalui mana aktor organisasi memproduksi ulang dan
menolak makna yang dilembagakan yang tertanam dalam
setiap tindakan komunikasi.
>> mengontekstualisasikan diskusi tentang ideologi, hegemoni,
dan reifikasi dan untuk menempatkan proses pengorganisasian
dalam masalah sosial, politik, dan ekonomi yang lebih besar
>> mempolitisasi studi komunikasi organisasi dengan
mengeksplorasi hubungan intim antara komunikasi, kekuasaan,
dan pembentukan identitas dan dengan menyarankan
kemungkinan untuk perubahan sosial
(Jablin & Putnam, 2001)
Teori komunikasi kritis yang dikembangkan oleh Stanley Deetz
dirancang untuk mengeksplorasi cara untuk memastikan kesehatan
organisasi disertai peningkatan representasi kepentingan manusia
yang beragam. Ia melakukan ini pertama dengan menunjukkan
bahwa korporasi telah menjadi institusi politik dan juga ekonomi.
Deetz kemudian menggunakan kemajuan dalam teori komunikasi
untuk menunjukkan bagaimana praktik komunikasi dalam korporasi
dapat mendistorsi pengambilan keputusan. Terakhir, dia menjelaskan
bahwa tempat kerja dapat menjadi lebih produktif dan demokratis
melalui reformasi komunikasi.
TEORI KOMUNIKASI
KRITIS DALAM
ORGANISASI
Stanley Deetz
Profesor Komunikasi di
Universitas Colorado
PARTISIPASI: DEMOKRASI PEMANGKU
KEPENTINGAN DALAM TINDAKAN
Deetz mengkritik strategi manajerial meningkatkan kontrol atas pekerja, teknis pengambilan
keputusan, dan memberi pekerja kebebasan ekspresi tanpa menjadikan mereka suara dalam
suatu keputusan
Deetz meyakini keputusan bersama dan terbuka di tempat kerja sangat memungkinkan
PARTISIPASI
Proses dimana semua
pemangku kepentingan dalam suatu
organisasi menegosiasikan kekuasaan
dan secara terbuka mencapai keputusan
kolaboratif.
Tujuannya membangun kembali
kemungkinan negosiasi terbuka kekuasaan
(Demokrasi Pemangku Kepentingan)
ENAM KELOMPOK
PEMANGKU KEPENTINGAN
Investors
Workers
Consumers
Suppliers
Host communities
Greater Society and the world
community
Deetz percaya bahwa sangat penting bagi
para pemangku kepentingan yang
terpengaruh oleh keputusan perusahaan
memiliki suara bagaimana keputusan
tersebut dibuat.
Deetz memandang perusahaan-perusahaan
multinasional sebagai kekuatan dominan dalam
masyarakat yang lebih kuat daripada negara, gereja,
atau keluarga dalam mempengaruhi kehidupan
individu.
Sebagian besar keputusan dalam perusahaan seperti
penggunaan SDA, pengembangan teknologi,
ketersediaan produk, dan hubungan kerja antar
manusia dibuat melalui eksekutif perusahaan.
Sehingga, Deetz menganggap bahwa korporasi
“mengontrol dan menjajah” kehidupan modern
melalui cara yang tidak dilakukan oleh Pemerintah
maupun badan publik.
Kesalahan dari kontrol perusahaan >> terjadi
penurunan kualitas hidup manusia pada sebagian
besar warga (Griffin, 2006).
KOLONISASI
PERUSAHAAN
TERHADAP
PENGENDALIAN
SEHARI-HARI
INFORMASI ATAU
KOMUNIKASI:
TRANSMISI ATAU
PENCIPTAAN
MAKNA
Deetz memulai analisisnya dengan
memandang bahwa informasi yang
disampaikan dalam organisasi murni
merupakan informasi, ataukah komunikasi di
mana di dalamnya sudah terjadi penciptaan
makna.
Menurut Deetz, masyarakat benar-benar ingin
percaya pada realitas yang independen."
Namun, selama kita menerima gagasan
bahwa komunikasi hanya merupakan
pengiriman informasi, maka kita akan terus
mempertahankan dominasi korporasi dalam
segala aspek kehidupan.
Dalam konsep ini, terdapat dua poin dari
pemikiran Deetz yakni model informasi dan
model komunikasi.
Model Informasi dan Model Komunikasi
POSTMODERNISM
AND ORGANIZATIONAL
COMMUNICATION
Tokoh yang menjelaskan kapan Era Postmodern terjadi:
Jean Baudrillard >> Era di mana kosumsi lebih masif
daripada produksi.
Terjadi pasca Perang Dunia II (tahun 1950-an), adanya
welfare state “negara kesejahteraan” memunculkan banyak
kelas menengah baru yang segera terintegrasi dengan
budaya konsumsi.
Anthony Giddens >> Era di mana produksi informasi lebih
masif daripada produksi manufaktur atau benda.
Terjadi pada akhir tahun 1970-an ketika raksasa komputer
Amerika Serikat, IBM, memperkenalkan internet pada
publik
POSTMODERN
Merujuk pada produk-produk budaya yang hadir di era postmodern
Dimulai ketika pada tahun 1975 Charles A. Jencks menulis buku The Language of
Post-Modern Architecture, sekaligus menerapkan gaya arsitektur yg jauh
berbeda dari arsitektur sebelumnya.
POSTMODERNISME
Teori sosial postmodern muncul sebagai kritik atas teori sosial
modern yang berifat rasional, universal, dan ahistoris
Filsuf Kanada Jean-Francois Lyotard adalah orang pertama yang
mengemukakan konsep postmodern, dalam bukunya The
Postmodern Condition (1979), yang membahas tentang runtuhnya
"Narasi besar"
POSTMODERN
Tokoh-tokoh Teori Sosial Postmodern
1. Jean Baudrillard
2. Jacques Derrida
3. Michael Foucault
4. Jacques Lacan
5. Roland Barthes
6. Emmanuel Levinas
7. Julia Kristeva
8. Luce Irigaray
9. Gilles Deleuze
10. Felix Guattaru
dll
Pengetahuan sebagian
besar dalam format cerita,
narasi. Narasi terkemuka,
seperti berbagai narasi
religius dan mitologis,
didasarkan pada tugas
mereka untuk menciptakan
dan memelihara hubungan
sosial.
PRAMODERN MODERN POSTMODERN
Pengetahuan didasarkan
pada informasi ilmiah,
yang pada gilirannya
didasarkan pada verifikasi
dan bukti empiris yang
relevan
Ketidakpercayaan
terhadap narasi besar.
Penekanannya berpindah
dari metode ke tujuan, juga
dari output ke input.
Kriteria informasi adalah
nilai tukar dan perannya
dalam menciptakan
efisiensi, bukan
kebenarannya. Informasi
menjadi komoditas.
Struktur Pengetahuan dalam Budaya
Sumber: Diadaptasi dari Lyotard (1984).
Postmodernisme merupakan tanggapan dan kritik terhadap
kepekaan modernis.; "postmodern" mencirikan baik pemutusan
epistemologis dengan "yang modern" dan pemutusan sejarah
dengan zaman modernitas (Cooper & Burrell, 1988; Featherstone,
1988; Hassard, 1993a, 1993b)
POSTMODERN??
Postmodern adalah kondisi historis dan ontologis yang
menuntut bentuk pengorganisasian baru, pascakapitalis, pasca-
Fordis, yang dicirikan oleh skala ekonomi kecil, kemampuan
produksi yang fleksibel, dan reintegrasi proses kerja (mis.
Bergquist , 1993; Clegg, 1990; Harvey, 1989)..
Postmodern merupakan cara untuk mendekonstruksi
organisasi sebagai situs kekuasaan yang membuat anggota
tunduk pada berbagai bentuk praktik disiplin (Barker &
Cheney, 1994; Burrell, 1992,1993; Daudi, 1986; Holmer-Nadesan,
1997, 1999: Jacques, 1996: Knights & Vurdubakis, 1994; Knights &
Willmott, 1992; Linstead, 1993; Linstead & Grafton-Small, 1992).
(Jablin & Putnam, 2001)
Postmodernis menantang
gagasan rasionalitas. Ide
pengetahuan sebagai
progresif, kumulatif, dan
berkelanjutan ditolak karena
fokus pada diskontinuitas.
(Foucault, 1979)
Postmodernisme menolak
“subjek” sebagai asal mula
pengetahuan; sebaliknya,
subjek diselidiki sebagai efek
dari berbagai rezim
pengetahuan kekuasaan
(Foucault. 1980b).
Bahasa dan wacana dipahami
tidak transparan, melainkan
sebagai konstitutif
pengetahuan dan identitas
(Laclau, 1990; Laclau & Mouffe,
1985)
ISU SENTRAL POSTMODERN
(Jablin & Putnam, 2001)
Postmodernisme tidak
membedakan antara kebenaran
dan kepalsuan, melainkan mencoba
untuk memahami bagaimana
berbagai jenis hubungan kekuasaan
pengetahuan muncul pada
konjungtur sejarah yang berbeda,
sehingga meletakkan aturan
sebagai kebenaran (Foucault, 1979,
1980b) . Oleh karena itu, kebenaran
dan kekuasaan berimplikasi satu
sama lain
Lyotard (1984) mendefinisikan
postmodernisme sebagai
“ketidakpercayaan terhadap
metanarasi lingkungan” (hal.
xxiv). memperdebatkan
paralogi, narasi kecil, dan
"pencarian ketidakstabilan"
(hlm. 53) daripada homologi,
narasi besar, dan konsensus.
Mengobarkan "krisis
representasi" (Jameson, 1984)
oleh postmodernisme telah
diterjemahkan menjadi
keprihatinan dengan isu-isu
marginalitas dan perbedaan,
dan artikulasi pandangan
dunia yang menantang
ortodoksi dominan (Clifford,
1988; Clifford & Marcus, 1986;
Conquergood, 1991; West, 1993)
ISU SENTRAL POSTMODERN
(Jablin & Putnam, 2001)
Organisasi sebagai tempat diskursif kekuasaan (Laclau dan Mouffe,1985;
Laclau, 1990; Foucault, 1979, 1980a; dan Derrida,1976)
Karya Michel Foucault telah diadopsi dalam studi komunikasi organisasi
sebagai cara untuk memeriksa organisasi sebagai situs kekuasaan disiplin
(Barker, 1993,1999; Clegg, 1989a, 1989b, 1994a, 1994b; Deetz, 1992a, 1992b;
Holmer-Nadesan , 1997; Knights & Vurdu-bakis, 1994; Knights & Willmott, 1992;
Mar-sden, 1993)
>>> kekuasaan tidak dipaksakan dari atas dan tidak berasal dari satu sumber
>>> Kekuasaan berdasarkan disiplin bekerja dengan membentuk objeknya
menjadi individu yang sadar akan identitas diri dan kelemahannya
(panoptisisme)
>>>Kekuasaan tidak melarang dan meniadakan, melainkan menghasilkan
identitas, pengetahuan, dan perilaku, "rezim pengetahuan-kekuasaan"
(Foucault, 1980)
DAMPAK PERKEMBANGAN POSTMODERN
TERHADAP KEKUASAAN ORGANISASI
(Jablin & Putnam, 2001)
"Pengetahuan
adalah kekuasaan"
Dekonstruksi
"tidak ada sesuatu pun di luar teks"
DAMPAK PERKEMBANGAN POSTMODERN
TERHADAP ORGANISASI
Jacques Derrida
(Jablin & Putnam, 2001)
mengeksplorasi dan mengkritik praktik representasi teks organisasi (Calh &
Smircich, 1991; Kilduff, 1993; Mumby & htnam, 1992).
pengembangan etnografi dekonstruktif untuk mengeksplorasi ketegangan
antara organisasi dan disorganisasi (Linstead, 1992)
analisis dekonstruktif dan silsilah praktek pengorganisasian yang muncul dari
bidang akuntansi (Amngton & Francis, 1989; Hoskin & Macve, 1986, 1988; Miller &
O'Leary, 1987; Power & Laughlin , 1992).
Karya Derrida telah digunakan oleh sejumlah sarjana organisasi :
>>> mengungkap oposisi hierarkis
>>> hubungan antara praktik representasional, kekuasaan, dan ortodoksi (peraturan
dan ajaran agama) mengenai apa yang dianggap sebagai "pengetahuan" dalam
bidang studi organisasi
>>> menggunakan dekonstruksi sebagai sarana untuk mengeksplorasi ketegangan,
ketidakhadiran, dan kontradiksi yang menghubungkan kekuasaan dan subjektivitas
(Burrell, 1993; Kondo, 1990; J. Martin, 1990).
Fokus pengaruh pemikiran postmodern di bidang komunikasi organisasi
>>> pada hubungan antara kekuasaan, pengetahuan, dan wacana >>>
memberikan wawasan penting tentang bagaimana organisasi modern
berfungsi sebagai situs disipliner yang menyusun makna dan identitas
Postmodernisme menempatkan komunikasi sebagai pusat penciptaan
subjektivitas dan hubungan kekuasaan yang berlipat ganda,
diperebutkan, dan terfragmentasi >>> komunikasi bukan hanya
penciptaan makna konsensual dan komunitas tetapi juga merupakan
bagian integral dari proses normalisasi, rezim pengetahuan kekuasaan,
dan disiplin subjektivitas, serta sarana yang menolak proses tersebut
POSTMODERNISM
AND ORGANIZATIONAL COMMUNICATION
(Jablin & Putnam, 2001)
Definisi tujuan atau misi umum perusahaan tidak hanya
didasarkan pada keputusan internal elite organisasi tetapi
sebaliknya, semua karyawan berdialog secara terbuka
mengenai tujuan perusahaan.
Budaya teknis dengan penekanan pada metode diimbangi
dengan diskusi yang berkaitan dengan nilai dan pandangan
bersama tentang dunia.
Strategi berusaha untuk menganalisis perkembangan dan
pasar organisasi dalam jangka panjang
Penekanan utama dalam pengelolaan organisasi terletak
pada penciptaan suasana kepercayaan, melalui
kepemimpinan yang demokratis
1.
2.
3.
4.
CIRI ORGANISASI POSTMODERN
Clegg (1990), menyajikan gambaran tentang organisasi postmodern yang
menggabungkan fitur spesifikasi fleksibel dengan logika organisasi yang lebih luas
yang melampaui rasionalitas birokrasi
(Emerald Group Publishing Limited, 2016)
Short term profit goals
Mass production
Worker is a cost
Vertical planning
Top down focus
Planning leads to order
1.
2.
3.
4.
5.
6.
(Boje & Dennehy, 1993)
MODERN POSTMODERN
Long term profit goals
Flexible production
Worker is an investment
Horizontal planning
Internal and external customer focus
Planning leads to disorder and
confusion
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PLANNING
PRINSIP MANAJEMEN
ORGANIZING
One man, one job and de-skilled jobs
Mass productionLabor-management
confrontation
Division of departments
Tall is better
Homogeneity is strength.
Top has voice & diversity is tolerated.
Efficiency increases with specialization,
formalization, routinization, fragmentation,
division of labor.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Work teams, multi-skilled workers.
Labor-management cooperation.
Flexible networks with permeable boundaries
Flat is better.
Diversity is strength.
Many-voices and diversity is an asset
Efficiency decreases with specialization,
formalization, routinization, fragmentation, and
division of labor..
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Authority vested in superiors
Extrinsic rewards and
punishments
Surveillance mechanisms
everywhere
Individual incentives
1.
2.
3.
4.
(Boje & Dennehy, 1993)
MODERN POSTMODERN
Authority delegated to leaders by
teams
Intrinsic, empowered, ownership over
work process
People are self-disciplined
Team incentives
1.
2.
3.
4.
INFLUENCING
PRINSIP MANAJEMEN
LEADING
Theory X or Y
Centralized with many layers and
rules
Boss centered
Tell them what to do
1.
2.
3.
4.
Theory S (Servant Leadership)
Decentralized with few layers and wide
spans
People centered
Visionary
1.
2.
3.
4.
Centralized control.
End-of-line inspection
Micro surveillance
Red tape
Lots of procedures, rules, MBO &
computers for surveillance
Train top of pyramid
Measure result criteria
Hoard information
Fear-based controls
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
(Boje & Dennehy, 1993)
MODERN POSTMODERN
Decentralized control
Quality control is everyone's job
Two-way surveillance
Cut red tape
Dump procedures
Train people
Measure process criteria
Information is given to all
Self-control.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
CONTROLLING
PRINSIP MANAJEMEN
Narayana Mahendra Prastya
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta
KOLONISASI FIFA TERHADAP DUNIA: ANALISIS
DENGAN PENDEKATAN KRITIS DALAM KOMUNIKASI
ORGANISASI
CASE STUDY
FIFA memiliki kekuasaan yang begitu
besar hingga mampu menembus
batas-batas kedaulatan sebuah
negara.
FIFA melarang keras intervensi pihak
ketiga, termasuk negara, dalam
pengelolaan sepakbola oleh federasi
atau asosiasi sepakbola sebuah
negara.
Sebaliknya, FIFA dapat menekan
pemerintah sebuah negara agar
memberikan otonomi penuh kepada
federasi atau asosiasi sepakbola yang
bersangkutan.
Latar Belakang
Bagi negara anggota FIFA, jatuhnya
sanksi FIFA merupakan "kiamat kecil"
karena negara tersebut akan dilarang
ikut serta dipertandingan resmi FIFA,
tidak memperoleh bantuan dana dari
FIFA, dan anggota federasi dilarang
mengikuti agenda resmi FIFA.
Kekuasaan yg dimiliki oleh FIFA
merupakan bentuk dari kolonisasi
sebuah korporasi terhadap
kehidupan sehari-hari.
Latar Belakang
KEKUASAAN FIFA
MELAMPAUI NEGARA:
KASUS BOSNIA DALAM FIFA
Asosiasi sepakbola Bosnia (NFSBiH) yang dikenai sanksi FIFA per 1 April 2011 karena memiliki tiga presiden
yang masing-masing mewakili golongan Serbia, Kroasia, dan Bosnia
Secara administratif, hanya satu orang yang dapat menjabat sebagai pimpinan resmi. Sementara yang lain
berstatus “subfederasi”. UEFA (asosiasi sepakbola kawasan Eropa) menyebut kompromi semacam itu
adalah “solusi ad-interim” atau jalan keluar sementara.
FIFA memandang Bosnia gagal menepati komitmennya.
FIFA menjatuhkan sanksi kepada Bosnia.
FIFA mencabut sanksi tersebut pada 30 Mei, usai NFSBiH menuruti aturan dari FIFA. NFSBiH juga
melakukan perubahan terhadap statutanya.
CONTOH KASUS:
INTERVENSI FIFA
TERHADAP
PERSEPAKBOLAAN
INDONESIA DI TAHUN
2011
Dibawah kepemimpinan Nurdin
Halid, PSSI mengalami banyak
permasalahan yang berujung
pada dipaksanya Nurdin Halid
untuk turun dari jabatannya.
Melanggar Statuta FIFA pasal 32
ayat (4) yang menyebutkan
bahwa ketua umum asosiasi
sepakbola di sebuah negara
tidak boleh tersangkut kasus
kriminal.
Negara anggota harus
meratifikasi Statuta FIFA dalam
statuta asosiasi atau federasi
negara tersebut.
Pemerintah melakukan upaya
perbaikan sepakbola nasional,
melalui Kongres Sepakbola
Nasional (KSN) di Malang, Maret
2010.
KASUS INDONESIA
DALAM FIFA
Ancaman sanksi FIFA, membuat
pemerintah sulit untuk
bertindak dalam kasus PSSI
(negara seolah kehilangan
kedaulatan karena adanya
Statuta FIFA).
Pemerintah tidak mengakui
FIFA dibawah kepemimpinan
Nurdin (28 Maret 2011).
FIFA mengeluarkan keputusan
tidak mengakui kepengurusan
Nurdin dan membentuk Komite
Normalisasi (KN) pada 4 April
2011 (7 hari setelah pernyataan
Pemerintah).
Dengan adanya keputusan FIFA,
akhirnya Nurdin Halid mundur
dari PSSI
Kongres PSSI umemilih
kepengurusan baru periode
2011-2015 (contoh besarnya
kekuasaan FIFA dan hilangnya
kedaulatan Indonesia.
KASUS INDONESIA
DALAM FIFA
Dalam kurun waktu 2009- 2010, tercatat 25
negara dijatuhi sanksi FIFA akibat campur tangan
negara, termasuk di antaranya adalah negara-
negara yang merupakan kekuatan sepakbola
seperti Inggris dan Prancis (Pandjaitan, 2011: 308-
342).
Pola komunikasi FIFA bersifat top-down yang
merupakan pendekatan klasik yang menganggap
bahwa komunikasi didesain untuk membantu para
manajer mengontrol anak buahnya.
Komunikasi benar-benar bersifat dari atasan
kepada bawahan. Manajemen tidak tertarik dengan
ide-ide dari anak buah (Heath, 2000: 302).
Menurut pandangan kritis, studi tentang organisasi
khususnya komunikasi organisasi harus
memberikan kebebasan kepada anak buah dengan
membongkar kekuatan struktur yang menekan
kebebasan dan preferensi individu (Heath, 2000:
321).
Membahas FIFA dari Sudut Pandang
Komunikasi Organisasi
Dari empat model, FIFA menggunakan strategi
(kotak yang terdapat di “koordinat” model
informasi– managerial control) ketika
berkomunikasi dengan anggotanya yang tengah
bermasalah (Indonesia  Bosnia).
FIFA menegaskan “turuti statuta FIFA jika tak mau
kena sanksi”.
FIFA tidak berdialog dengan negara anggotanya yg
bermasalah
KOLONISASI FIFA
Kekuasaan FIFA begitu besar bahkan bisa meruntuhkan
batas-batas kedaulatan negara.
Konsep kolonisasi bisa diterapkan pada kasus FIFA,
meskipun profit bukan tujuan utama organisasi tertinggi
sepakbola dunia ini.
Terkait kolonisasi, pendekatan kritis memfokuskan pada
bagaimana produksi dan reproduksi sebuah struktur
wacana memposisikan subjek dengan cara tertentu.
Adanya peraturan FIFA yang menyatakan bahwa intervensi
pemerintah terhadap federasi atau asosiasi sepakbola
sebuah negara yang merupakan anggota FIFA akan
berakibat pada jatuhnya sanksi kepada negara tersebut.
Negara tidak akan runtuh saat sanksi FIFA jatuh (Marsis,
2011: 67).
KOLONISASI FIFA
Namun ancaman sanksi ini faktanya– dalam kasus
Indonesia- membuat pemerintah menghadapi situasi
yang sulit antara bertindak atau diam saja.
Pasca KSN tahun 2010 Pemerintah tidak segera
bertindak terhadap PSSI karena takut dengan sanksi
FIFA yang bisa merugikan sepakbola nasional.
Efek paling nyata dari sanksi FIFA : tim nasional
sepakbola Indonesia tidak bisa berpartisipasi di
kejuaraan int. di kejuaraan internasional internasional.
Pemerintah tidak mengakui PSSI dibawah
kepemimpinan NH. Sepekan kemudian, FIFA
memutuskan membentuk Komite Normalisasi PSSI,
sepekan setelah pernyataan dari pemerintah.
Ketika asosiasi atau federasi sepakbola di sebuah negara
bermasalah, otoritas di negara tersebut tidak bisa berbuat
apa-apa. Hanya FIFA yang memiliki otoritas untuk
mengatasi masalah.
CONCLUSION
FIFA merupakan salah satu institusi yang memiliki power
besar. Kekuatan FIFA bahkan bisa menembus kedaulatan
sebuah negara.
Cara FIFA berkomunikasi dengan anggotanya dan
bagaimana pengaruh FIFA terhadap hal-hal yang berada
di luar dirinya bisa dikaji dengan pendekatan kritis.
Jika mengacu pada kasus yang terjadi di Indonesia,
memang negara anggota FIFA bisa memberikan
informasi apa pun kepada FIFA terkait masalah yang
dihadapi. Namun itu tetap tak mengubah keputusan dan
ketetapan FIFA (Pola komunikasi top-down).
CONCLUSION
FIFA menggunakan pola komunikasi strategis terhadap para
anggotanya.
Cara pandang FIFA juga telah mengkolonisasi dunia di
luar sepakbola.
EM Griffin. (2012). A First look at Communication Theory. NY: McGraw-Hill.
(2016), Postmodern Organization Theory, Organization Theory (Critical
Management Studies), Emerald Group Publishing Limited, Bingley, pp.
183-217. https://doi.org/10.1108/S2059-65612016010
Faedlulloh, D. (2017). Postmodern dan Teori Organisasi: Kondisi
Postmodernitas dan Organisasi dari Perspektif Foucault. Conference
Paper.June 2017. Dianamika Perkembangan Ilmu Sosial di Indonesia:
Kajian Teori dan Praktek
Jablin, F.M.  Putnam, L.L. (Ed.). (2001). The New Handbook of
Organizational Communication: Advances in Theory, Research, and
Methods. California: Sage
Katherine Miller (2014). Organizational Communications: Approaches
and Procesess. 7th ed. Stamford: Cengage Learning.
PUSTAKA

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
 
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massaPpt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massaPrasetiyo Eko Laksono
 
The Spiral of Silence Theory
The Spiral of Silence Theory The Spiral of Silence Theory
The Spiral of Silence Theory Faiz Sujudi
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)Diana Amelia Bagti
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theorymankoma2013
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Nida Sabila Rafa
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theorymankoma2013
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologimankoma2013
 
Spiral of Silence Theory
Spiral of Silence TheorySpiral of Silence Theory
Spiral of Silence Theorymankoma2013
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokKentos2069
 
Dramatism Theory
Dramatism TheoryDramatism Theory
Dramatism Theorymankoma2012
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi KomunikasiGadis Octory
 
Teori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan AdaptifTeori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan AdaptifLisa Ramadhanty
 
uses and gratification theory
uses and gratification theoryuses and gratification theory
uses and gratification theoryFaiz Sujudi
 
teori interaksi simbolik-Laila.R
teori interaksi simbolik-Laila.Rteori interaksi simbolik-Laila.R
teori interaksi simbolik-Laila.RLailaRachmaw
 

Mais procurados (20)

Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massaPpt 5 kontribusi budaya dalam media massa
Ppt 5 kontribusi budaya dalam media massa
 
The Spiral of Silence Theory
The Spiral of Silence Theory The Spiral of Silence Theory
The Spiral of Silence Theory
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
 
Teori komunikasi
Teori komunikasiTeori komunikasi
Teori komunikasi
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theory
 
130313 spiral of silence
130313 spiral of silence130313 spiral of silence
130313 spiral of silence
 
Muted Group
Muted GroupMuted Group
Muted Group
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Tradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasiTradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasi
 
Spiral of Silence Theory
Spiral of Silence TheorySpiral of Silence Theory
Spiral of Silence Theory
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompok
 
Dramatism Theory
Dramatism TheoryDramatism Theory
Dramatism Theory
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Teori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan AdaptifTeori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan Adaptif
 
uses and gratification theory
uses and gratification theoryuses and gratification theory
uses and gratification theory
 
teori interaksi simbolik-Laila.R
teori interaksi simbolik-Laila.Rteori interaksi simbolik-Laila.R
teori interaksi simbolik-Laila.R
 

Semelhante a Pendekatan Kritis dan Postmodern.pdf

Teori Komunikasi
Teori KomunikasiTeori Komunikasi
Teori KomunikasiFinnland
 
PPT UAS SOSKOM KELOMPOK 10.pdf
PPT UAS SOSKOM KELOMPOK 10.pdfPPT UAS SOSKOM KELOMPOK 10.pdf
PPT UAS SOSKOM KELOMPOK 10.pdfOliviaPutriMadani
 
Teori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanTeori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanReni Kurniati
 
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.TTEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.TAdePutraTunggali
 
macam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasimacam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasimulia12
 
Pembingkaian berita lgbt_di_media_online
Pembingkaian berita lgbt_di_media_onlinePembingkaian berita lgbt_di_media_online
Pembingkaian berita lgbt_di_media_onlineDenny Kodrat
 
Critical Approach Based on Karl Marx Theory
Critical Approach Based on Karl Marx TheoryCritical Approach Based on Karl Marx Theory
Critical Approach Based on Karl Marx TheoryAhmed Latif II
 
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptPPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptFajarSKMMKes
 
Analisis Wacana Kritis
Analisis Wacana KritisAnalisis Wacana Kritis
Analisis Wacana Kritishakim jayli
 
Komunikasi organisasi ke 2
Komunikasi organisasi ke 2Komunikasi organisasi ke 2
Komunikasi organisasi ke 2suroso_mtp
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatSirajuddin Lathif
 
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina44
 
MASS COMMUNICATION THEORY
MASS COMMUNICATION THEORYMASS COMMUNICATION THEORY
MASS COMMUNICATION THEORYEvry Purrba
 
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASITEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASIJhosua Korwa
 
Seminar Riset & Kajin Media
Seminar Riset & Kajin MediaSeminar Riset & Kajin Media
Seminar Riset & Kajin MediaWidya Hasan
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2Diana Amelia Bagti
 

Semelhante a Pendekatan Kritis dan Postmodern.pdf (20)

Teori Komunikasi
Teori KomunikasiTeori Komunikasi
Teori Komunikasi
 
PPT UAS SOSKOM KELOMPOK 10.pdf
PPT UAS SOSKOM KELOMPOK 10.pdfPPT UAS SOSKOM KELOMPOK 10.pdf
PPT UAS SOSKOM KELOMPOK 10.pdf
 
Teori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanTeori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatan
 
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.TTEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
TEORI KOMUNIKASI MEDIA MASSA - Ade Putranto P.W.T
 
macam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasimacam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasi
 
Pembingkaian berita lgbt_di_media_online
Pembingkaian berita lgbt_di_media_onlinePembingkaian berita lgbt_di_media_online
Pembingkaian berita lgbt_di_media_online
 
Critical Approach Based on Karl Marx Theory
Critical Approach Based on Karl Marx TheoryCritical Approach Based on Karl Marx Theory
Critical Approach Based on Karl Marx Theory
 
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptPPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
 
Materi Teori Sosial.pptx
Materi Teori Sosial.pptxMateri Teori Sosial.pptx
Materi Teori Sosial.pptx
 
Tugas teori organisasi
Tugas teori organisasiTugas teori organisasi
Tugas teori organisasi
 
Analisis Wacana Kritis
Analisis Wacana KritisAnalisis Wacana Kritis
Analisis Wacana Kritis
 
Komunikasi organisasi ke 2
Komunikasi organisasi ke 2Komunikasi organisasi ke 2
Komunikasi organisasi ke 2
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakat
 
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
 
MASS COMMUNICATION THEORY
MASS COMMUNICATION THEORYMASS COMMUNICATION THEORY
MASS COMMUNICATION THEORY
 
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASITEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
 
Seminar Riset & Kajin Media
Seminar Riset & Kajin MediaSeminar Riset & Kajin Media
Seminar Riset & Kajin Media
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
 
Media Discourse oleh Yasraf Amir Piliang
Media Discourse oleh Yasraf Amir PiliangMedia Discourse oleh Yasraf Amir Piliang
Media Discourse oleh Yasraf Amir Piliang
 
peran masyarakat dalam pengambilan keputusan
 peran masyarakat dalam pengambilan keputusan peran masyarakat dalam pengambilan keputusan
peran masyarakat dalam pengambilan keputusan
 

Último

Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Último (20)

Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pendekatan Kritis dan Postmodern.pdf

  • 1. Pendekatan Kritis dan Postmodern MK TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI Assyifa Gema Ayu Febrianto Adi Saputro Clara Diana Setyawati
  • 2. Outline Critical Theory of Communications in Organizations Teori Komunikasi Kritis Organisasi (Stanley Deetz) Postmodernism and Organizational Communication Studi Kasus
  • 4. POLITIK, KEKUASAAN, DAN ORGANISASI Struktur makna intersubjektif yang diproduksi, direproduksi, dan diubah melalui komunikatif yang dilakukan oleh para anggotanya (Jablin dan Putnam, 2001). Prosesnya dimediasi oleh kekuasaan, sebagai fitur yang menentukan dan ada di mana-mana dari kehidupan organisasi. Semua kerumitannya, kekuatannya sendiri harus dibuat masuk akal melalui lensa komunikasi (Jablin dan Putnam, 2001).
  • 5. POLITIK DAN KEKUASAAN Keduanya menjelaskan tentang bagaimana kekuasaan dilaksanakan di bawah kondisi pembagian kerja (Jablin & Putnam, 2001)
  • 6. IDEOLOGY HEGEMONY REIFICATION KONSEP UTAMA DALAM TRADISI KRITIS
  • 7. Berorientasi pada teori. Menantang asumsi manajerial yang mendasari sebagian besar studi organisasi dan mengembangkan perspektif alternatif yang sangat berfokus pada masalah kekuasaan dan politik Ahli teori kritis menunjukkan bagaimana teori manajemen berfungsi secara ideologis dengan mereifikasi dan menaturalisasi suatu pengetahuan, sehingga mengecualikan bentuk lain yang tidak sah dari representasi klaim pengetahuan. Fokus pada politik representasi pengetahuan dan bagaimana teori secara manajerial berfungsi untuk mempertahankan hegemoni kepentingan manajemen CRITICAL APPROACHES TO COMMUNICATION, POWER, AND ORGANIZATION (Jablin & Putnam, 2001)
  • 8. Penelitian yang meneliti secara empiris hubungan antara komunikasi kekuasaan, dan organisasi, berfokus pada cara-cara di mana kekuasaan dan perlawanan dimanifestasikan pada tingkat pengorganisasian sehari-hari. makna, identitas, dan hubungan kekuasaan diproduksi, dipertahankan, dan direproduksi melalui praktik komunikatif yang berkelanjutan CRITICAL APPROACHES TO COMMUNICATION, POWER, AND ORGANIZATION Penelitian mengenai bentuk komunikasi tertentu sebagai cara untuk mencapai dinamika kompleks yang mencirikan penataan ideologis organisasi.: cerita (Ehrenhaus, 1993; Helmer, 1993; Mumby, 1987, 1993b; Witten, 1993), ritual (Izraeli & Jick, 1986; Rosen, 1985, 1988). metafora (Deetz & Mumby, 1985; McMillan & Cheney, 1996; Salvador & Markham, 1995; Wendt, 1994), iklan perusahaan (Fairclough, 1993), pengumuman publik (Banks, 1994), interaksi percakapan (Clegg, 1975; Huspek & Kendall, 1991; Penkoff, 1995; van Dijk, 1993), lagu kerja (Conrad, 1988), humor (Collinson, 1988, 1992), dan teks organisasional (Laird Brenton, 1993) (Jablin & Putnam, 2001)
  • 9. PENTINGNYA STUDI KRITIS DARI KONSEP KOMUNIKATIF KEKUASAAN ORGANISASI Kekuasaan dikonseptualisasikan sebagai perebutan makna; kelompok yang paling mampu "memperbaiki" makna dan mengartikulasikannya untuk kepentingannya sendiri adalah kelompok yang paling mampu mempertahankan dan mereproduksi hubungan kekuasaan (Deetz, 1992a; Deetz & Mumby, 1990; Giddens, 1979; Gray, Bougon, & Donnellon, 1985; Hall, 1985; Mumby, 1987, 1988, 1989) Bahasa dan komunikasi sebagai konstitutif dari hubungan kekuasaan organisasi >> pendekatan struktural Giddens (1976, 1979, 1984) sebagai lensa teoretis untuk menjelaskan hubungan antara agensi (komunikasi) dan struktur (aturan dan sumber daya) (Banks & Riley, 1993; Mumby, 1987, 1988; Penkoff , 1995; Riley, 1983). (Jablin & Putnam, 2001)
  • 10. Critical Approaches to Communication, Power, and Organization Studi kritis memberi wawasan penting ke dalam hubungan antara identitas, kekuasaan, dan praktik organisasi sehari-hari >> menjelaskan hubungan agensi-struktur, mengeksplorasi proses melalui mana aktor organisasi memproduksi ulang dan menolak makna yang dilembagakan yang tertanam dalam setiap tindakan komunikasi. >> mengontekstualisasikan diskusi tentang ideologi, hegemoni, dan reifikasi dan untuk menempatkan proses pengorganisasian dalam masalah sosial, politik, dan ekonomi yang lebih besar >> mempolitisasi studi komunikasi organisasi dengan mengeksplorasi hubungan intim antara komunikasi, kekuasaan, dan pembentukan identitas dan dengan menyarankan kemungkinan untuk perubahan sosial (Jablin & Putnam, 2001)
  • 11. Teori komunikasi kritis yang dikembangkan oleh Stanley Deetz dirancang untuk mengeksplorasi cara untuk memastikan kesehatan organisasi disertai peningkatan representasi kepentingan manusia yang beragam. Ia melakukan ini pertama dengan menunjukkan bahwa korporasi telah menjadi institusi politik dan juga ekonomi. Deetz kemudian menggunakan kemajuan dalam teori komunikasi untuk menunjukkan bagaimana praktik komunikasi dalam korporasi dapat mendistorsi pengambilan keputusan. Terakhir, dia menjelaskan bahwa tempat kerja dapat menjadi lebih produktif dan demokratis melalui reformasi komunikasi. TEORI KOMUNIKASI KRITIS DALAM ORGANISASI Stanley Deetz Profesor Komunikasi di Universitas Colorado
  • 12. PARTISIPASI: DEMOKRASI PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM TINDAKAN Deetz mengkritik strategi manajerial meningkatkan kontrol atas pekerja, teknis pengambilan keputusan, dan memberi pekerja kebebasan ekspresi tanpa menjadikan mereka suara dalam suatu keputusan Deetz meyakini keputusan bersama dan terbuka di tempat kerja sangat memungkinkan
  • 13. PARTISIPASI Proses dimana semua pemangku kepentingan dalam suatu organisasi menegosiasikan kekuasaan dan secara terbuka mencapai keputusan kolaboratif. Tujuannya membangun kembali kemungkinan negosiasi terbuka kekuasaan (Demokrasi Pemangku Kepentingan)
  • 14. ENAM KELOMPOK PEMANGKU KEPENTINGAN Investors Workers Consumers Suppliers Host communities Greater Society and the world community Deetz percaya bahwa sangat penting bagi para pemangku kepentingan yang terpengaruh oleh keputusan perusahaan memiliki suara bagaimana keputusan tersebut dibuat.
  • 15. Deetz memandang perusahaan-perusahaan multinasional sebagai kekuatan dominan dalam masyarakat yang lebih kuat daripada negara, gereja, atau keluarga dalam mempengaruhi kehidupan individu. Sebagian besar keputusan dalam perusahaan seperti penggunaan SDA, pengembangan teknologi, ketersediaan produk, dan hubungan kerja antar manusia dibuat melalui eksekutif perusahaan. Sehingga, Deetz menganggap bahwa korporasi “mengontrol dan menjajah” kehidupan modern melalui cara yang tidak dilakukan oleh Pemerintah maupun badan publik. Kesalahan dari kontrol perusahaan >> terjadi penurunan kualitas hidup manusia pada sebagian besar warga (Griffin, 2006). KOLONISASI PERUSAHAAN TERHADAP PENGENDALIAN SEHARI-HARI
  • 16. INFORMASI ATAU KOMUNIKASI: TRANSMISI ATAU PENCIPTAAN MAKNA Deetz memulai analisisnya dengan memandang bahwa informasi yang disampaikan dalam organisasi murni merupakan informasi, ataukah komunikasi di mana di dalamnya sudah terjadi penciptaan makna. Menurut Deetz, masyarakat benar-benar ingin percaya pada realitas yang independen." Namun, selama kita menerima gagasan bahwa komunikasi hanya merupakan pengiriman informasi, maka kita akan terus mempertahankan dominasi korporasi dalam segala aspek kehidupan. Dalam konsep ini, terdapat dua poin dari pemikiran Deetz yakni model informasi dan model komunikasi.
  • 17. Model Informasi dan Model Komunikasi
  • 19. Tokoh yang menjelaskan kapan Era Postmodern terjadi: Jean Baudrillard >> Era di mana kosumsi lebih masif daripada produksi. Terjadi pasca Perang Dunia II (tahun 1950-an), adanya welfare state “negara kesejahteraan” memunculkan banyak kelas menengah baru yang segera terintegrasi dengan budaya konsumsi. Anthony Giddens >> Era di mana produksi informasi lebih masif daripada produksi manufaktur atau benda. Terjadi pada akhir tahun 1970-an ketika raksasa komputer Amerika Serikat, IBM, memperkenalkan internet pada publik POSTMODERN
  • 20. Merujuk pada produk-produk budaya yang hadir di era postmodern Dimulai ketika pada tahun 1975 Charles A. Jencks menulis buku The Language of Post-Modern Architecture, sekaligus menerapkan gaya arsitektur yg jauh berbeda dari arsitektur sebelumnya. POSTMODERNISME
  • 21. Teori sosial postmodern muncul sebagai kritik atas teori sosial modern yang berifat rasional, universal, dan ahistoris Filsuf Kanada Jean-Francois Lyotard adalah orang pertama yang mengemukakan konsep postmodern, dalam bukunya The Postmodern Condition (1979), yang membahas tentang runtuhnya "Narasi besar" POSTMODERN Tokoh-tokoh Teori Sosial Postmodern 1. Jean Baudrillard 2. Jacques Derrida 3. Michael Foucault 4. Jacques Lacan 5. Roland Barthes 6. Emmanuel Levinas 7. Julia Kristeva 8. Luce Irigaray 9. Gilles Deleuze 10. Felix Guattaru dll
  • 22. Pengetahuan sebagian besar dalam format cerita, narasi. Narasi terkemuka, seperti berbagai narasi religius dan mitologis, didasarkan pada tugas mereka untuk menciptakan dan memelihara hubungan sosial. PRAMODERN MODERN POSTMODERN Pengetahuan didasarkan pada informasi ilmiah, yang pada gilirannya didasarkan pada verifikasi dan bukti empiris yang relevan Ketidakpercayaan terhadap narasi besar. Penekanannya berpindah dari metode ke tujuan, juga dari output ke input. Kriteria informasi adalah nilai tukar dan perannya dalam menciptakan efisiensi, bukan kebenarannya. Informasi menjadi komoditas. Struktur Pengetahuan dalam Budaya Sumber: Diadaptasi dari Lyotard (1984).
  • 23. Postmodernisme merupakan tanggapan dan kritik terhadap kepekaan modernis.; "postmodern" mencirikan baik pemutusan epistemologis dengan "yang modern" dan pemutusan sejarah dengan zaman modernitas (Cooper & Burrell, 1988; Featherstone, 1988; Hassard, 1993a, 1993b) POSTMODERN?? Postmodern adalah kondisi historis dan ontologis yang menuntut bentuk pengorganisasian baru, pascakapitalis, pasca- Fordis, yang dicirikan oleh skala ekonomi kecil, kemampuan produksi yang fleksibel, dan reintegrasi proses kerja (mis. Bergquist , 1993; Clegg, 1990; Harvey, 1989).. Postmodern merupakan cara untuk mendekonstruksi organisasi sebagai situs kekuasaan yang membuat anggota tunduk pada berbagai bentuk praktik disiplin (Barker & Cheney, 1994; Burrell, 1992,1993; Daudi, 1986; Holmer-Nadesan, 1997, 1999: Jacques, 1996: Knights & Vurdubakis, 1994; Knights & Willmott, 1992; Linstead, 1993; Linstead & Grafton-Small, 1992). (Jablin & Putnam, 2001)
  • 24. Postmodernis menantang gagasan rasionalitas. Ide pengetahuan sebagai progresif, kumulatif, dan berkelanjutan ditolak karena fokus pada diskontinuitas. (Foucault, 1979) Postmodernisme menolak “subjek” sebagai asal mula pengetahuan; sebaliknya, subjek diselidiki sebagai efek dari berbagai rezim pengetahuan kekuasaan (Foucault. 1980b). Bahasa dan wacana dipahami tidak transparan, melainkan sebagai konstitutif pengetahuan dan identitas (Laclau, 1990; Laclau & Mouffe, 1985) ISU SENTRAL POSTMODERN (Jablin & Putnam, 2001)
  • 25. Postmodernisme tidak membedakan antara kebenaran dan kepalsuan, melainkan mencoba untuk memahami bagaimana berbagai jenis hubungan kekuasaan pengetahuan muncul pada konjungtur sejarah yang berbeda, sehingga meletakkan aturan sebagai kebenaran (Foucault, 1979, 1980b) . Oleh karena itu, kebenaran dan kekuasaan berimplikasi satu sama lain Lyotard (1984) mendefinisikan postmodernisme sebagai “ketidakpercayaan terhadap metanarasi lingkungan” (hal. xxiv). memperdebatkan paralogi, narasi kecil, dan "pencarian ketidakstabilan" (hlm. 53) daripada homologi, narasi besar, dan konsensus. Mengobarkan "krisis representasi" (Jameson, 1984) oleh postmodernisme telah diterjemahkan menjadi keprihatinan dengan isu-isu marginalitas dan perbedaan, dan artikulasi pandangan dunia yang menantang ortodoksi dominan (Clifford, 1988; Clifford & Marcus, 1986; Conquergood, 1991; West, 1993) ISU SENTRAL POSTMODERN (Jablin & Putnam, 2001)
  • 26. Organisasi sebagai tempat diskursif kekuasaan (Laclau dan Mouffe,1985; Laclau, 1990; Foucault, 1979, 1980a; dan Derrida,1976) Karya Michel Foucault telah diadopsi dalam studi komunikasi organisasi sebagai cara untuk memeriksa organisasi sebagai situs kekuasaan disiplin (Barker, 1993,1999; Clegg, 1989a, 1989b, 1994a, 1994b; Deetz, 1992a, 1992b; Holmer-Nadesan , 1997; Knights & Vurdu-bakis, 1994; Knights & Willmott, 1992; Mar-sden, 1993) >>> kekuasaan tidak dipaksakan dari atas dan tidak berasal dari satu sumber >>> Kekuasaan berdasarkan disiplin bekerja dengan membentuk objeknya menjadi individu yang sadar akan identitas diri dan kelemahannya (panoptisisme) >>>Kekuasaan tidak melarang dan meniadakan, melainkan menghasilkan identitas, pengetahuan, dan perilaku, "rezim pengetahuan-kekuasaan" (Foucault, 1980) DAMPAK PERKEMBANGAN POSTMODERN TERHADAP KEKUASAAN ORGANISASI (Jablin & Putnam, 2001) "Pengetahuan adalah kekuasaan"
  • 27. Dekonstruksi "tidak ada sesuatu pun di luar teks" DAMPAK PERKEMBANGAN POSTMODERN TERHADAP ORGANISASI Jacques Derrida (Jablin & Putnam, 2001) mengeksplorasi dan mengkritik praktik representasi teks organisasi (Calh & Smircich, 1991; Kilduff, 1993; Mumby & htnam, 1992). pengembangan etnografi dekonstruktif untuk mengeksplorasi ketegangan antara organisasi dan disorganisasi (Linstead, 1992) analisis dekonstruktif dan silsilah praktek pengorganisasian yang muncul dari bidang akuntansi (Amngton & Francis, 1989; Hoskin & Macve, 1986, 1988; Miller & O'Leary, 1987; Power & Laughlin , 1992). Karya Derrida telah digunakan oleh sejumlah sarjana organisasi : >>> mengungkap oposisi hierarkis >>> hubungan antara praktik representasional, kekuasaan, dan ortodoksi (peraturan dan ajaran agama) mengenai apa yang dianggap sebagai "pengetahuan" dalam bidang studi organisasi >>> menggunakan dekonstruksi sebagai sarana untuk mengeksplorasi ketegangan, ketidakhadiran, dan kontradiksi yang menghubungkan kekuasaan dan subjektivitas (Burrell, 1993; Kondo, 1990; J. Martin, 1990).
  • 28. Fokus pengaruh pemikiran postmodern di bidang komunikasi organisasi >>> pada hubungan antara kekuasaan, pengetahuan, dan wacana >>> memberikan wawasan penting tentang bagaimana organisasi modern berfungsi sebagai situs disipliner yang menyusun makna dan identitas Postmodernisme menempatkan komunikasi sebagai pusat penciptaan subjektivitas dan hubungan kekuasaan yang berlipat ganda, diperebutkan, dan terfragmentasi >>> komunikasi bukan hanya penciptaan makna konsensual dan komunitas tetapi juga merupakan bagian integral dari proses normalisasi, rezim pengetahuan kekuasaan, dan disiplin subjektivitas, serta sarana yang menolak proses tersebut POSTMODERNISM AND ORGANIZATIONAL COMMUNICATION (Jablin & Putnam, 2001)
  • 29. Definisi tujuan atau misi umum perusahaan tidak hanya didasarkan pada keputusan internal elite organisasi tetapi sebaliknya, semua karyawan berdialog secara terbuka mengenai tujuan perusahaan. Budaya teknis dengan penekanan pada metode diimbangi dengan diskusi yang berkaitan dengan nilai dan pandangan bersama tentang dunia. Strategi berusaha untuk menganalisis perkembangan dan pasar organisasi dalam jangka panjang Penekanan utama dalam pengelolaan organisasi terletak pada penciptaan suasana kepercayaan, melalui kepemimpinan yang demokratis 1. 2. 3. 4. CIRI ORGANISASI POSTMODERN Clegg (1990), menyajikan gambaran tentang organisasi postmodern yang menggabungkan fitur spesifikasi fleksibel dengan logika organisasi yang lebih luas yang melampaui rasionalitas birokrasi (Emerald Group Publishing Limited, 2016)
  • 30. Short term profit goals Mass production Worker is a cost Vertical planning Top down focus Planning leads to order 1. 2. 3. 4. 5. 6. (Boje & Dennehy, 1993) MODERN POSTMODERN Long term profit goals Flexible production Worker is an investment Horizontal planning Internal and external customer focus Planning leads to disorder and confusion 1. 2. 3. 4. 5. 6. PLANNING PRINSIP MANAJEMEN ORGANIZING One man, one job and de-skilled jobs Mass productionLabor-management confrontation Division of departments Tall is better Homogeneity is strength. Top has voice & diversity is tolerated. Efficiency increases with specialization, formalization, routinization, fragmentation, division of labor. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Work teams, multi-skilled workers. Labor-management cooperation. Flexible networks with permeable boundaries Flat is better. Diversity is strength. Many-voices and diversity is an asset Efficiency decreases with specialization, formalization, routinization, fragmentation, and division of labor.. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
  • 31. Authority vested in superiors Extrinsic rewards and punishments Surveillance mechanisms everywhere Individual incentives 1. 2. 3. 4. (Boje & Dennehy, 1993) MODERN POSTMODERN Authority delegated to leaders by teams Intrinsic, empowered, ownership over work process People are self-disciplined Team incentives 1. 2. 3. 4. INFLUENCING PRINSIP MANAJEMEN LEADING Theory X or Y Centralized with many layers and rules Boss centered Tell them what to do 1. 2. 3. 4. Theory S (Servant Leadership) Decentralized with few layers and wide spans People centered Visionary 1. 2. 3. 4.
  • 32. Centralized control. End-of-line inspection Micro surveillance Red tape Lots of procedures, rules, MBO & computers for surveillance Train top of pyramid Measure result criteria Hoard information Fear-based controls 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. (Boje & Dennehy, 1993) MODERN POSTMODERN Decentralized control Quality control is everyone's job Two-way surveillance Cut red tape Dump procedures Train people Measure process criteria Information is given to all Self-control. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. CONTROLLING PRINSIP MANAJEMEN
  • 33. Narayana Mahendra Prastya Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta KOLONISASI FIFA TERHADAP DUNIA: ANALISIS DENGAN PENDEKATAN KRITIS DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI CASE STUDY
  • 34. FIFA memiliki kekuasaan yang begitu besar hingga mampu menembus batas-batas kedaulatan sebuah negara. FIFA melarang keras intervensi pihak ketiga, termasuk negara, dalam pengelolaan sepakbola oleh federasi atau asosiasi sepakbola sebuah negara. Sebaliknya, FIFA dapat menekan pemerintah sebuah negara agar memberikan otonomi penuh kepada federasi atau asosiasi sepakbola yang bersangkutan. Latar Belakang
  • 35. Bagi negara anggota FIFA, jatuhnya sanksi FIFA merupakan "kiamat kecil" karena negara tersebut akan dilarang ikut serta dipertandingan resmi FIFA, tidak memperoleh bantuan dana dari FIFA, dan anggota federasi dilarang mengikuti agenda resmi FIFA. Kekuasaan yg dimiliki oleh FIFA merupakan bentuk dari kolonisasi sebuah korporasi terhadap kehidupan sehari-hari. Latar Belakang
  • 36. KEKUASAAN FIFA MELAMPAUI NEGARA: KASUS BOSNIA DALAM FIFA Asosiasi sepakbola Bosnia (NFSBiH) yang dikenai sanksi FIFA per 1 April 2011 karena memiliki tiga presiden yang masing-masing mewakili golongan Serbia, Kroasia, dan Bosnia Secara administratif, hanya satu orang yang dapat menjabat sebagai pimpinan resmi. Sementara yang lain berstatus “subfederasi”. UEFA (asosiasi sepakbola kawasan Eropa) menyebut kompromi semacam itu adalah “solusi ad-interim” atau jalan keluar sementara. FIFA memandang Bosnia gagal menepati komitmennya. FIFA menjatuhkan sanksi kepada Bosnia. FIFA mencabut sanksi tersebut pada 30 Mei, usai NFSBiH menuruti aturan dari FIFA. NFSBiH juga melakukan perubahan terhadap statutanya.
  • 38. Dibawah kepemimpinan Nurdin Halid, PSSI mengalami banyak permasalahan yang berujung pada dipaksanya Nurdin Halid untuk turun dari jabatannya. Melanggar Statuta FIFA pasal 32 ayat (4) yang menyebutkan bahwa ketua umum asosiasi sepakbola di sebuah negara tidak boleh tersangkut kasus kriminal. Negara anggota harus meratifikasi Statuta FIFA dalam statuta asosiasi atau federasi negara tersebut. Pemerintah melakukan upaya perbaikan sepakbola nasional, melalui Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang, Maret 2010. KASUS INDONESIA DALAM FIFA
  • 39. Ancaman sanksi FIFA, membuat pemerintah sulit untuk bertindak dalam kasus PSSI (negara seolah kehilangan kedaulatan karena adanya Statuta FIFA). Pemerintah tidak mengakui FIFA dibawah kepemimpinan Nurdin (28 Maret 2011). FIFA mengeluarkan keputusan tidak mengakui kepengurusan Nurdin dan membentuk Komite Normalisasi (KN) pada 4 April 2011 (7 hari setelah pernyataan Pemerintah). Dengan adanya keputusan FIFA, akhirnya Nurdin Halid mundur dari PSSI Kongres PSSI umemilih kepengurusan baru periode 2011-2015 (contoh besarnya kekuasaan FIFA dan hilangnya kedaulatan Indonesia. KASUS INDONESIA DALAM FIFA
  • 40. Dalam kurun waktu 2009- 2010, tercatat 25 negara dijatuhi sanksi FIFA akibat campur tangan negara, termasuk di antaranya adalah negara- negara yang merupakan kekuatan sepakbola seperti Inggris dan Prancis (Pandjaitan, 2011: 308- 342).
  • 41. Pola komunikasi FIFA bersifat top-down yang merupakan pendekatan klasik yang menganggap bahwa komunikasi didesain untuk membantu para manajer mengontrol anak buahnya. Komunikasi benar-benar bersifat dari atasan kepada bawahan. Manajemen tidak tertarik dengan ide-ide dari anak buah (Heath, 2000: 302). Menurut pandangan kritis, studi tentang organisasi khususnya komunikasi organisasi harus memberikan kebebasan kepada anak buah dengan membongkar kekuatan struktur yang menekan kebebasan dan preferensi individu (Heath, 2000: 321). Membahas FIFA dari Sudut Pandang Komunikasi Organisasi Dari empat model, FIFA menggunakan strategi (kotak yang terdapat di “koordinat” model informasi– managerial control) ketika berkomunikasi dengan anggotanya yang tengah bermasalah (Indonesia Bosnia). FIFA menegaskan “turuti statuta FIFA jika tak mau kena sanksi”. FIFA tidak berdialog dengan negara anggotanya yg bermasalah
  • 42. KOLONISASI FIFA Kekuasaan FIFA begitu besar bahkan bisa meruntuhkan batas-batas kedaulatan negara. Konsep kolonisasi bisa diterapkan pada kasus FIFA, meskipun profit bukan tujuan utama organisasi tertinggi sepakbola dunia ini. Terkait kolonisasi, pendekatan kritis memfokuskan pada bagaimana produksi dan reproduksi sebuah struktur wacana memposisikan subjek dengan cara tertentu. Adanya peraturan FIFA yang menyatakan bahwa intervensi pemerintah terhadap federasi atau asosiasi sepakbola sebuah negara yang merupakan anggota FIFA akan berakibat pada jatuhnya sanksi kepada negara tersebut. Negara tidak akan runtuh saat sanksi FIFA jatuh (Marsis, 2011: 67).
  • 43. KOLONISASI FIFA Namun ancaman sanksi ini faktanya– dalam kasus Indonesia- membuat pemerintah menghadapi situasi yang sulit antara bertindak atau diam saja. Pasca KSN tahun 2010 Pemerintah tidak segera bertindak terhadap PSSI karena takut dengan sanksi FIFA yang bisa merugikan sepakbola nasional. Efek paling nyata dari sanksi FIFA : tim nasional sepakbola Indonesia tidak bisa berpartisipasi di kejuaraan int. di kejuaraan internasional internasional. Pemerintah tidak mengakui PSSI dibawah kepemimpinan NH. Sepekan kemudian, FIFA memutuskan membentuk Komite Normalisasi PSSI, sepekan setelah pernyataan dari pemerintah.
  • 44. Ketika asosiasi atau federasi sepakbola di sebuah negara bermasalah, otoritas di negara tersebut tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya FIFA yang memiliki otoritas untuk mengatasi masalah. CONCLUSION FIFA merupakan salah satu institusi yang memiliki power besar. Kekuatan FIFA bahkan bisa menembus kedaulatan sebuah negara. Cara FIFA berkomunikasi dengan anggotanya dan bagaimana pengaruh FIFA terhadap hal-hal yang berada di luar dirinya bisa dikaji dengan pendekatan kritis.
  • 45. Jika mengacu pada kasus yang terjadi di Indonesia, memang negara anggota FIFA bisa memberikan informasi apa pun kepada FIFA terkait masalah yang dihadapi. Namun itu tetap tak mengubah keputusan dan ketetapan FIFA (Pola komunikasi top-down). CONCLUSION FIFA menggunakan pola komunikasi strategis terhadap para anggotanya. Cara pandang FIFA juga telah mengkolonisasi dunia di luar sepakbola.
  • 46. EM Griffin. (2012). A First look at Communication Theory. NY: McGraw-Hill. (2016), Postmodern Organization Theory, Organization Theory (Critical Management Studies), Emerald Group Publishing Limited, Bingley, pp. 183-217. https://doi.org/10.1108/S2059-65612016010 Faedlulloh, D. (2017). Postmodern dan Teori Organisasi: Kondisi Postmodernitas dan Organisasi dari Perspektif Foucault. Conference Paper.June 2017. Dianamika Perkembangan Ilmu Sosial di Indonesia: Kajian Teori dan Praktek Jablin, F.M. Putnam, L.L. (Ed.). (2001). The New Handbook of Organizational Communication: Advances in Theory, Research, and Methods. California: Sage Katherine Miller (2014). Organizational Communications: Approaches and Procesess. 7th ed. Stamford: Cengage Learning. PUSTAKA