SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
i
PIDATO
DI BUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH KECAKAPAN ANTAR PERSONAL
OLEH : EFRONIUS PADUANSI
N I M : 181021400159
2018
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER ERESHA
ii
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat serta bimbinganNya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai dan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat
dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kecakapan Antar Personal, maka dari itu tak
lupa pula saya berterima kasih kepada Bpk. Ichwan Nugroho selaku dosen mata kuliah yang
telah memberikan tugas sebagai bentuk latihan kepada mahasiswa/I dalam mengaplikasikan mata
kuliah ini.
Adapun penyusunan makalah ini bukan semata-mata usaha penulis sendiri, akan tetapi
dikutip dari berbagai sumber. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum
sempurna sebagaimana yang diharapkan. Dengan demikian kritik serta saran yang kiranya
membangun senantiasa menyempurnakan dalam penyusunan selanjutnya.
Tangerang Selatan, 24 September 2018
Penulis
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................. ii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................... 1
Bab 2 Pembahasan
A. Pengertian Pidato........................................................................... 2
B. Tujuan Pidato................................................................................. 2
C. Kriteria Pidato yang baik............................................................... 3
D. Tata Cara dan Etika Berpidato ...................................................... 3
E. Menulis Naskah Pidato.................................................................. 5
F. Menyunting naskah pidato ............................................................ 5
G. Sistematika berpidato .................................................................... 5
H. Teknik Berpidato Yang Efektif ..................................................... 6
I. Faktor penunjang keefektifan berpidato........................................ 7
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan.............................................................................. 8
B. Saran........................................................................................ 8
Daftar Pustaka
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ragam berbicara yang sering digunakan dalam penataran, peringatan, seminar, dan
perayaan dari dahulu sampai sekarang adalah Pidato. Pidato merupakan suatu hal yang sangat
penting baik waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang, karena pidato merupakan
penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau dari gagasan pembicara kepada kepada
semua orang. Seorang yang berpidato baik akan mampu menyakinkan pendengarnya untuk
menerima dan mematuhi pikiran, informasi, gagasan, atau pesan yang disampaikan. Agar dapat
berpidato dengan baik, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai tekad dan keyakinan bahwa pembicara mampu menyakinkan orang lain.
2. Memiliki pengetahuan yang luas sehingga pembicara dapat menguasai materi dengan
baik.
3. Memiliki pembendaharaan kata yang cukup sehingga pembicara mampu
mengungkapkan pidato dengan lancar dan menyakinkan; dan
4. Melakukan latihan yang intensif.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kita uraikan dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa itu berpidato?
2. Apa sajakah tujuan dari pidato?
3. Bagaimanakah kriteria berpidato yang baik?
4. Bagaimanakah tata cara dan etika berpidato?
5. Bagaimanakah menulis naskah berpidato?
6. Bagaimanakah sistematika berpidato?
7. Bagaimanakah teknik berpidato yang efektif?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Pidato serta tujuannya
2. Mengetahui kriteria dan etika berpidato yang baik
3. Mengetahui bagaimana menulis serta menyunting naskah berpidato
4. Mengetahui bagaimana sistematika berpidato serta teknik berpidato yang efektif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Berpidato
Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud berbahasa
lisan, berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan
yang didukung oleh mimic seperti gestur tubuh dan cara pandang yang baik. Dengan demikian
berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran
yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung keefisienan
dan keefektifan pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu.
Pidato ialah kegiatan berbahasa lisan atau berucap didepan umum untuk tujuan tertentu. Jadi,
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau
memberikan gambaran tentang suatu hal yang ditujukan untuk orang banyak. Pidato biasanya
dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa
yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato banyak jenisnya, di antaranya, pidato sambutan
yang disampaikan pada awal sebuah acara atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh presiden.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato
tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk
mencapai jenjang karier yang baik.
Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato
pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Dalam berpidato,
penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi kita hendaknya diperhatikan serta kita harus percaya diri
menyampaikan isi dari pidato kita, agar orang yang melihat pidato kita pun tertarik dan
terpengaruh oleh pidato yang kita sampaikan. Pidato adalah semacam cara penyampaian gagasan,
ide-ide, tujuan, pikiran serta informasi dari pihak pembicara kepada banyak orang (audience)
dengan cara lisan. Pidato juga bisa diartikan sebagai the art of persuasion, yaitu sebagai seni
membujuk/mempengaruhi orang lain.
B. Tujuan Pidato
Adapun tujuan pidato secara umum adalah :
1. Informatif, yaitu bertujuan untuk memberikan laporan, informasi, pengetahuan atau
sesuatu yang menarik untuk orang lain / pendengar.
2. Persuasif dan instruktif, bertujuan untuk mempengaruhi, mendorong, meyakinkan dan
mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu hal dengan suka rela.
3. Edukatif, yaitu berupaya untuk menekankan pada aspek-aspek pendidikan.
4. Entertain, bertujuan memberikan penyegaran kepada pendengar dan membuat
pendengar itu senang dan puas dengan pidato yang disampaikan.
3
C. Kriteria Berpidato yang Baik
Adapun kriteria Pidato yang baik adalah sebagai berikut :
a) isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung,
b) isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar,
c) isinya tidak menimbulkan pertentangan sara,
d) isinya jelas, benar dan objektif,
e) bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya, dan
f) disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat.
Seseorang harus menguasai unsur kebahasaan secara baik dan juga unsur nonkebahasaan,
misalnya keberanian, ketenangan, kesanggupan melakukan reaksi yang cepat dan tepat,
kesanggupan menyampaikan gagasan atau ide secara lancar dan teratur, dan kesanggupan
memperlihatkan sikap dan gerak-gerik yang tidak canggung.
Menurut Gorys Keraf, ada tujuh langkah yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan
pidato yang baik.
1. Menentukan topik dan tujuan
2. Menganalisis pendengar dan situasi
3. Memilih dan menyimpitkan topik
4. Mengumpulkan bahan
5. Membuat kerangka uraian
6. Menguraikan secara mendetail
7. Melatih dengan suara nyaring
Ketujuh langkah tersebut diperingkas menjadi tiga langkah, yaitu menelitih masalah (1, 2 dan
3), menyusun uraian (4, 5, dan 6), dan mengadakan latihan (7).
D. Tata Cara dan Etika Berpidato
Tata cara berpidato merujuk kepada langkah-langkah dan uraian untuk memula,
mengembangkan, dan mengakhiri pidato. Etika berpidato merujuk kepada nilai-nilai kepatutan
yang perlu diperhtikan dan dijunjung ketika berpidato. Langkah-langkah dan uruttan berpidato
secara umum diawali dengan pembukaan, sajian isi, dan penutup.
1. Pembukaan
biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang diundang atau yang hadir dalam suatu
acara. Beberapa cara yang dapat digunakan seorang pembicara untuk membuka pidatonya:
(a) Dengan memperkenalkan diri. (b) Membuka pidato dengan humor. (c) Membuka
pidato dengan pendahuluan secara umum.
2. Sajian
4
Merupakan hasil penjabaran gagasan pokok, sajian isi perlu di rinci sesuai dengan waktu
yang disediakan. Pada bagian ini pokok pembahasan ditampilkan dengan terlebih dahulu
mengemukakan latar belakang permasalahannya.Pokok pembicaraan dikemukakan
sedemikian rupa sehingga tampak jelas kaitannya dengan kepentingan para audience.
3. Pembahasan
Bagian ini merupakan kesatuan, yang berisi alasan-alasan yang mendukung hal-hal yang
dikemukakan pada bagian isi. Pada bagian ini biasanya berisi berbagai hal tentang
penjelasan, alasan-alasan, bukti-bukti yang mendukung, ilustrasi, angka-angka dan
perbandingan, kontras-kontras, bagan- bagan, model, dan humor yang relevan.
4. Penutup
Penutup berisi penegasan kembali gagasan pokok yang telah dipaparkan dalam sajian isi,
harapan, dan ucapan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam acara sedang
berlangsung. Penutup pidato ini terdiri atas bagian simpulan dan harapan- harapan.
Kesimpulan tersebut dapat disampaikan langsung oleh orang yang berpidato (tersurat),
dapat juga pendengar menafsirkannya sendiri (tersirat).
Menurut ada tidaknya persiapan sesuai dengan cara yang dilakukan waktu persiapan ada empat
macam metode pidato:
1. Impromtu (serta merta) yaitu membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya
mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga
dan banyak menggunakan teknik serta merta.
2. Ekstemporan yaitu teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola
secara lengkap. Maksud dari terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus
disiapkan garis-graris besar isinya dengan menuliskan hal-hal yang dianggap paling
penting untuk disampaikan.
3. Memoriter merupakan metode pidato dengan menulis pesan atau gagasan yang akan
disampaikan dan kemudian menghafalkannya kata demi kata.
Nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam berpidato yaitu janganlah menyinggung
perasaan orang lain tetapi sebaliknya berupa menghargai dan membangun optimisme
bagi pendengarnya, keterbukaan, kejujuran, empati, dan persahabatn perlu diusahakan
dalam berpidato.
Adapun tata krama dalam berpidato diantarnya:
1. Jika berpidato di hadapan umum, hendaknya memperhatikan tiga hal berikut ini:
a. berpakaian dengan rapi dan bersih,
b. menggunakan kata-kata sopan,
c. jika pidato panjang, agar tidak membosankan pendengar hendaknya diselingi
humor yang sopan.
5
2. Bila berpidato di hadapan orang-orang terkemuka, hendaknya mempersiapkan diri
dengan sempurna; dengan demikian keyakinan kita akan tumbuh; selain itu kita tidak
perlu merasa rendah diri.
3. Jika berpidato di hadapan sesama golongan, kita harus terbuka dan terus terang dan dapat
agak santai, namun jangan melupakan tata krama.
4. Jika yang mendengarkan pidato kita itu pelajar atau mahasiswa, kita harus mampu
menyakinkan mereka argumentasi yang logis.
5. Jika berpidato di hadapan pemeluk suatu agama, kita harus menjaga jangan sampai ada
satu ucapan pun yang menyinggung martabat suatu agama.
6. Jika yang mendengarkan pidato kita itu masyarakat desa, gunakanlah kata-kata atau
kalimat yang sederhana sehingga pidato kita itu mudah dimengerti.
E. Menulis Naskah Berpidato
Menulis naskah pidato perlu dilakukan apabila kegiatan pidato yang akan dilakukan memang
dipersiapkan sebelumnya. Akan tetapi, apabila kegiatan berpidato itu dilakukan secara spontan
tentu tidak perlu menulis naskah pidato sebelum kegiatan pidato dilakukan. Menulis naskah pidato
hakikatnya dalah menuangkan gagasan ke dalam bentuk bahasa tertulis yang siap dilisankan
melalui kegiatan berpidato. Pilihan kosa kata dan kalimat-kalimat serta paragraf dalam menulis
naskah pidato sesungguhnya tidak jauh berbeda apabila dibandingkan dengan kegiatan menulis
untuk menghasilkan naskah lain. Situasi resmi atau kurang resmi akan menentukan pilihan kosa
kata dalam menulis naskah pidato. Dengan demikian, sekalipun naskah pidato itu merupakan
bahan tulis yang akan dilisankan, sehingga konteks kelisanan perlu diperhatikan.
F. Menyunting naskah pidato
Isi, bahasa, dan penalaran dalam naskah pidato menjadi sasaran penyuntingan. Isinya dicermati
kembali apakah telah sesuai dengan tujuan pidato, calon pendengar, dan kegiatan yang digelar.
Selain itu, isinya juga dipastikan apakah benar, representatif, dan mengandung informasi yang
relevan dengan konteks pidato. Penyuntingan terhadap bahasa diarahkan pada pilihan kosa kata,
kalimat, dan penyusunan paragraf. Ketepatan pilihan kosa kata, kalimat, dan satuan-satuan
gagasan dalam paragraf menjadi perhatian utama dalam kegiatan penyuntingan ini. Sedangkan
penalaran dalam naskah pidato juga disunting untuk memastikan apakah isi dalam naskah pidato
telah dikembangkan dengan menggunakan penalaran yang tepat, misalnya dengan pola induktif,
deduktif, dan campuran.
G. Sistematika berpidato
Secara garis besar sistematika berpidato adalah seperti berikut ini.
1. Mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin;
2. Menyampaikan pendahuluan yang biasanya dilahirkan dalam ucapan terima kasih, atau
ungkapan kegembiraan atau rasa syukur;
6
3. Menyampaikan isi pidato yang diucapkan dengan jelas dengan menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar dan dengan gaya bahasa yang menarik;
4. Menyampaikan kesimpulan dari isi pidato supaya mudah diingat oleh pendengar;
5. Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada pendengar untuk
melaksanakan isi pidato; dan
6. Menyampaikan salam penutup.
H. Teknik Berpidato Yang Efektif
Pidato dapat disampaikan dalam dua cara, yakni pidato tanpa teks dan pidato dengan
membacakan teks. Pidato tanpa teks disebut juga dengan pidato ekstemporan. Pidato ini dilakukan
dengan cara menuliskan pokok-pokok pikirannya. Kemudian ia menyampaikannya dengan kata-
katanya sendiri. Ia menggunakan catatan itu untuk mengingatkannya tentang urutan dan ide-ide
penting yang hendak disampaikan, metode ekstemporan dianggap paling baik, karena itu pidato
Inilah yang sering digunakan oleh banyak pembicara.
Pidato dengan membacakan teks disebut juga pidato naskah. Dalam hal ini juru pidato
membacakan pidato yang telah dipersiapkannya terlebih dahulu. Pidato dengan membacakan teks,
akan terkesan kaku apabila kita tidak pandai-pandai dalam menyampaikannya. Apalagi bila
kegiatan tersebut tanpa disertai dengan ekspresi, intonasi suara,dan kesiapan mental yang
memadai, pidato yang kita sampaikan betul-betul tidak menarik. Efektivitas pidato dipengaruhi
oleh beberapa hal, di antaranya pelafalan, intonasi, nada, dan sikap berpidato.
1. Lafal adalah ucapan bunyi-bunyi bahasa. Setiap bahasa cenderung mempunyai
karakteristik bunyi tertentu, oleh karena itu ketika berpidato dalam bahasa Indonesia
pembicara harus menggunakan lafal baku yang dimiliki oleh bahasa Indonesia.
2. Intonasi mempunyai dua fungsi pokok: Pertama, intonasi menentukan makna
kalimat yang kita ucapkan, dengan intonasi yang berbeda, klausa sama dapat menjadi
kalimat berita, tanya, atau perintah hanya karena perbedaan intonasi kalimat. Berdiri
dengan rileks, jangan tegang atau kaku. Kedua, intonasi dapat mempengaruhi daya
persuasi pidato. Dengan penggunaan intonasi yang tepat pembawa pidato dapat
membujuk, mempengaruhi atau meyakinkan pendengarnya. Oleh karena itu daya
tarik pidato juga sangat ditentukan ketetapan penggunaan intonasinya.
3. Nada adalah tinggi atau rendahnya suara ketika berpidato. Kualitas nada biasanya
ditentukan oleh cepat atau lambatnya pita suara bergetar. Dalam proses berpidato
nada mempunyai fungsi yang cukup penting, walaupun dalam bahasa Indonesia nada
tidak bersifat distingtif, tatapi penggunaannya dapat mempengaruhi daya tarik dan
efektifitas pidato. Untuk itu penggunaan nada tertentu dalam pidato tidak bisa
sewenang- wenang, penggunaannya didasari oleh kesadaran akan fungsinya di dalam
mengefektifkan proses penyampaian dan pemahaman pidato.
7
4. Sikap merupakan unsur non bahasa, tetapi sangat mempengaruhi efektifitas pidato,
sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi seseorang terhadap diri dan
lingkungannya. Berikut ini beberapa bentuk sikap yang baik dilakukan pada saat
berpidato :
a. Sopan.
b. Menghargai pendengar dan menciptakan rasa bersahabat.
c. Pandangan harus tertuju kepada seluruh pendengar.
d. Hindarkan gerakan yang dapat mengganggu konsentrasi pendengar.
e. Ciptakan rasa humor yang sehat.
f. Gunakan mimik dan gerakan tubuh secara wajar.
I. Faktor penunjang keefektifan berpidato
Ada empat hal yang perlu diperhatikan agar pidatonya sukses.
1. Pembicara dituntut seseorang yang bermoral. Jika pembicara bermoral tidak baik dan
diketahui oleh pendengar, maka pendengar akan mencemooh.
2. Pembicara hendaknya sehat jasmani dan rohani sehingga penampilannya dapat
bersemangat, gagah, dan simpatik. Jangan sekali-kali menunjukkan fisik yang lemah
dihadapan khalayak.
3. Sarana yang diperlukan hendaknya cukup menunjang, misalnya publikasi; jika pidato
disampaikan di hadapan massa, pengeras suara yang memadai, waktu, dan tempat harus
sesuai.
4. Jika berpidato di hadapan massa, harus diperhatikan; volume suara, tingkat pengetahuan
massa, keadaan sosial, kebiasaan, adat istiadat, dan agama, waktu berbicara tidak begitu
lama, pembicara harus sabar dan menyesuaikan gaya dengan massa.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pidato merupakan kegiatan berbicara atau berorasi untuk menyatakan pendapat di depan umum.
Adapun tujuan dalam berpidato ialah untuk memberi pemahaman dan informasi kepada orang lain,
serta fungsinya untuk mempermudah komunikasi. Dalam praktiknya pidato disampaikan oleh
seseorang pimpinan pada khalayak ramai. Dalam berpidato ada tata caranya mulai diawali dengan
pembukaan, penyampaian isi dan penutup serta bagaimana kita bersikap dan berbicara yang baik
di muka umum.Metode yang dapat kita gunakan untuk berpidato diantaranya Impromptu (serta
merta), Manuskrip, Memoriter dan Ekstemporan.
1. Berpidato merupakan kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan
menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan
yang dapat mendukung keefisienan dan keefektifan pengungkapan gagasan kepada
orang banyak dalam suatu acara tertentu.
2. Pidato yang baik ditandai oleh kriteria tujuh hal, yaitu:
a) isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung,
b) isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar,
c) isinya tidak menimbulkan pertentangan sara,
d) isinya jelas,
e) isinya benar dan objektif,
f) bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya, dan
g) disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat.
3. Menurut Gorys Keraf, ada tujuh langkah yang perlu diperhatikan dalam
mempersiapkan pidato yang baik.
a) Menentukan topik dan tujuan.
b) Menganalisis pendengar dan situasi.
c) Memilih dan menyimpitkan topik.
d) Mengumpulkan bahan.
e) Membuat kerangka uraian.
f) Menguraikan secara mendetail.
4. Menulis naskah pidato hakikatnya adalah menuangkan gagasan ke dalam bentuk
bahasa tertulis yang siap dilisankan melalui kegiatan berpidato.
B. Saran
Diharapkan setelah mempelajari dan memahami makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui
cara berpidato yang baik, dan mahasisawa dapat mengembangkan kemampuan berpidato serta
diharapkan tampilan mahasiwa dalam berpidato benar-benar menunjukkan kualitas sebagai insan
yang terpelajar.
9
Daftar Pustaka
Depdiknas, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Montefiore, Simon Sebag. 2009. Pidato-pidato yang mengubah dunia. Surabaya: Erlangga.
Ramly, dkk. 2013. Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia. Makassar: UNM.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Materi ajar pramuka tingkat penggalang
Materi ajar pramuka tingkat penggalangMateri ajar pramuka tingkat penggalang
Materi ajar pramuka tingkat penggalang
Ferdy Satria
 
Ppt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterPpt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakter
Reni H_dika BK
 
Laporan pelaksanaan kegiatn maulid Nabi Muhammad SAW neo (1).docx
Laporan pelaksanaan kegiatn maulid Nabi Muhammad SAW neo (1).docxLaporan pelaksanaan kegiatn maulid Nabi Muhammad SAW neo (1).docx
Laporan pelaksanaan kegiatn maulid Nabi Muhammad SAW neo (1).docx
trikus1
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di Indonesia
Yulia Fauzi
 

Mais procurados (20)

PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
 
Kearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangs
Kearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangsKearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangs
Kearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangs
 
Ppt dasar konseling islami
Ppt dasar konseling islamiPpt dasar konseling islami
Ppt dasar konseling islami
 
Kepemimpinan osis
Kepemimpinan osisKepemimpinan osis
Kepemimpinan osis
 
MENYUNTING TEKS DESKRIPSI.docx
MENYUNTING TEKS DESKRIPSI.docxMENYUNTING TEKS DESKRIPSI.docx
MENYUNTING TEKS DESKRIPSI.docx
 
Tugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galauTugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galau
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
 
Materi ajar pramuka tingkat penggalang
Materi ajar pramuka tingkat penggalangMateri ajar pramuka tingkat penggalang
Materi ajar pramuka tingkat penggalang
 
Power point teks drama
Power point teks  dramaPower point teks  drama
Power point teks drama
 
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembaliMasa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
 
PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi
 
Ppt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterPpt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakter
 
Laporan pelaksanaan kegiatn maulid Nabi Muhammad SAW neo (1).docx
Laporan pelaksanaan kegiatn maulid Nabi Muhammad SAW neo (1).docxLaporan pelaksanaan kegiatn maulid Nabi Muhammad SAW neo (1).docx
Laporan pelaksanaan kegiatn maulid Nabi Muhammad SAW neo (1).docx
 
PPT-Teks Argumentasi.ppt
PPT-Teks Argumentasi.pptPPT-Teks Argumentasi.ppt
PPT-Teks Argumentasi.ppt
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
 
Pancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan
Pancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuanPancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan
Pancasila sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di Indonesia
 
Metode pendidikan islam
Metode pendidikan islamMetode pendidikan islam
Metode pendidikan islam
 
Sejarah dan Model Pengembangan Kurikulum
Sejarah dan Model Pengembangan KurikulumSejarah dan Model Pengembangan Kurikulum
Sejarah dan Model Pengembangan Kurikulum
 

Semelhante a Makalah tentang Pidato

Tugas presentasi akhir
Tugas presentasi akhirTugas presentasi akhir
Tugas presentasi akhir
Vhe Viie
 
Berbicara mengenai kepentingan akademikpptx
Berbicara mengenai kepentingan akademikpptxBerbicara mengenai kepentingan akademikpptx
Berbicara mengenai kepentingan akademikpptx
apriliasnasution
 
Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..
Mitha Ye Es
 
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan beritaKelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Mitha Ye Es
 

Semelhante a Makalah tentang Pidato (20)

WEEK_13_-_KOMUNIKASI_DI_KHALAYAK.pptx
WEEK_13_-_KOMUNIKASI_DI_KHALAYAK.pptxWEEK_13_-_KOMUNIKASI_DI_KHALAYAK.pptx
WEEK_13_-_KOMUNIKASI_DI_KHALAYAK.pptx
 
Teras bahasa melayu
Teras bahasa melayuTeras bahasa melayu
Teras bahasa melayu
 
Tugas presentasi akhir
Tugas presentasi akhirTugas presentasi akhir
Tugas presentasi akhir
 
Berbicara mengenai kepentingan akademikpptx
Berbicara mengenai kepentingan akademikpptxBerbicara mengenai kepentingan akademikpptx
Berbicara mengenai kepentingan akademikpptx
 
Ceramah 2
Ceramah 2Ceramah 2
Ceramah 2
 
Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..
 
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan beritaKelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
 
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
Tugas Resume Teknik Presentasi dan Negosiasi
 
Makalah Keterampilan Berbicara
Makalah Keterampilan BerbicaraMakalah Keterampilan Berbicara
Makalah Keterampilan Berbicara
 
Teks pidato
Teks pidatoTeks pidato
Teks pidato
 
Tugas mandiri bahasa indonesia
Tugas mandiri bahasa indonesiaTugas mandiri bahasa indonesia
Tugas mandiri bahasa indonesia
 
Format Penulisan Ceramah dan Teks Ceramah
Format Penulisan Ceramah dan Teks CeramahFormat Penulisan Ceramah dan Teks Ceramah
Format Penulisan Ceramah dan Teks Ceramah
 
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidatoMengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
 
Makalah pidato informatif retorika berbahasa
Makalah pidato informatif retorika berbahasaMakalah pidato informatif retorika berbahasa
Makalah pidato informatif retorika berbahasa
 
Pidato
PidatoPidato
Pidato
 
Makalah presentasi
Makalah presentasiMakalah presentasi
Makalah presentasi
 
Nota
NotaNota
Nota
 
pidato
pidatopidato
pidato
 
Pengucapan awam
Pengucapan awamPengucapan awam
Pengucapan awam
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Menyimak
 

Mais de Pamulang University

Mais de Pamulang University (10)

Laporan praktikum basis data- mysql-phpmyadmin
Laporan praktikum basis data- mysql-phpmyadminLaporan praktikum basis data- mysql-phpmyadmin
Laporan praktikum basis data- mysql-phpmyadmin
 
Hak dan kewajiban
Hak dan kewajibanHak dan kewajiban
Hak dan kewajiban
 
Ppt good government
Ppt good governmentPpt good government
Ppt good government
 
Tugas pengantar aplikasi komputer
Tugas  pengantar aplikasi komputer Tugas  pengantar aplikasi komputer
Tugas pengantar aplikasi komputer
 
Makalah Kewarganegaraan- Good Government
Makalah Kewarganegaraan- Good GovernmentMakalah Kewarganegaraan- Good Government
Makalah Kewarganegaraan- Good Government
 
Laporan Praktikum Jaringan Komputer
Laporan Praktikum Jaringan KomputerLaporan Praktikum Jaringan Komputer
Laporan Praktikum Jaringan Komputer
 
Kewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani pptKewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
 
Kewarganegaraan-Politik strategi nasional
Kewarganegaraan-Politik strategi nasionalKewarganegaraan-Politik strategi nasional
Kewarganegaraan-Politik strategi nasional
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusiKewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
 
Makalah kewarganegaraan negara dan konstitusi
Makalah kewarganegaraan negara dan konstitusiMakalah kewarganegaraan negara dan konstitusi
Makalah kewarganegaraan negara dan konstitusi
 

Último

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Makalah tentang Pidato

  • 1. i PIDATO DI BUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KECAKAPAN ANTAR PERSONAL OLEH : EFRONIUS PADUANSI N I M : 181021400159 2018 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ERESHA
  • 2. ii
  • 3. i Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat serta bimbinganNya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai dan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kecakapan Antar Personal, maka dari itu tak lupa pula saya berterima kasih kepada Bpk. Ichwan Nugroho selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas sebagai bentuk latihan kepada mahasiswa/I dalam mengaplikasikan mata kuliah ini. Adapun penyusunan makalah ini bukan semata-mata usaha penulis sendiri, akan tetapi dikutip dari berbagai sumber. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum sempurna sebagaimana yang diharapkan. Dengan demikian kritik serta saran yang kiranya membangun senantiasa menyempurnakan dalam penyusunan selanjutnya. Tangerang Selatan, 24 September 2018 Penulis
  • 4. ii Daftar Isi Kata Pengantar ......................................................................................... i Daftar Isi .................................................................................................. ii Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan........................................................................... 1 Bab 2 Pembahasan A. Pengertian Pidato........................................................................... 2 B. Tujuan Pidato................................................................................. 2 C. Kriteria Pidato yang baik............................................................... 3 D. Tata Cara dan Etika Berpidato ...................................................... 3 E. Menulis Naskah Pidato.................................................................. 5 F. Menyunting naskah pidato ............................................................ 5 G. Sistematika berpidato .................................................................... 5 H. Teknik Berpidato Yang Efektif ..................................................... 6 I. Faktor penunjang keefektifan berpidato........................................ 7 Bab 3 Penutup A. Kesimpulan.............................................................................. 8 B. Saran........................................................................................ 8 Daftar Pustaka
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu ragam berbicara yang sering digunakan dalam penataran, peringatan, seminar, dan perayaan dari dahulu sampai sekarang adalah Pidato. Pidato merupakan suatu hal yang sangat penting baik waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang, karena pidato merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau dari gagasan pembicara kepada kepada semua orang. Seorang yang berpidato baik akan mampu menyakinkan pendengarnya untuk menerima dan mematuhi pikiran, informasi, gagasan, atau pesan yang disampaikan. Agar dapat berpidato dengan baik, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Mempunyai tekad dan keyakinan bahwa pembicara mampu menyakinkan orang lain. 2. Memiliki pengetahuan yang luas sehingga pembicara dapat menguasai materi dengan baik. 3. Memiliki pembendaharaan kata yang cukup sehingga pembicara mampu mengungkapkan pidato dengan lancar dan menyakinkan; dan 4. Melakukan latihan yang intensif. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan kita uraikan dalam makalah ini, yaitu: 1. Apa itu berpidato? 2. Apa sajakah tujuan dari pidato? 3. Bagaimanakah kriteria berpidato yang baik? 4. Bagaimanakah tata cara dan etika berpidato? 5. Bagaimanakah menulis naskah berpidato? 6. Bagaimanakah sistematika berpidato? 7. Bagaimanakah teknik berpidato yang efektif? C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Pidato serta tujuannya 2. Mengetahui kriteria dan etika berpidato yang baik 3. Mengetahui bagaimana menulis serta menyunting naskah berpidato 4. Mengetahui bagaimana sistematika berpidato serta teknik berpidato yang efektif.
  • 6. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Berpidato Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud berbahasa lisan, berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung oleh mimic seperti gestur tubuh dan cara pandang yang baik. Dengan demikian berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung keefisienan dan keefektifan pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu. Pidato ialah kegiatan berbahasa lisan atau berucap didepan umum untuk tujuan tertentu. Jadi, Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal yang ditujukan untuk orang banyak. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato banyak jenisnya, di antaranya, pidato sambutan yang disampaikan pada awal sebuah acara atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh presiden. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Dalam berpidato, penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi kita hendaknya diperhatikan serta kita harus percaya diri menyampaikan isi dari pidato kita, agar orang yang melihat pidato kita pun tertarik dan terpengaruh oleh pidato yang kita sampaikan. Pidato adalah semacam cara penyampaian gagasan, ide-ide, tujuan, pikiran serta informasi dari pihak pembicara kepada banyak orang (audience) dengan cara lisan. Pidato juga bisa diartikan sebagai the art of persuasion, yaitu sebagai seni membujuk/mempengaruhi orang lain. B. Tujuan Pidato Adapun tujuan pidato secara umum adalah : 1. Informatif, yaitu bertujuan untuk memberikan laporan, informasi, pengetahuan atau sesuatu yang menarik untuk orang lain / pendengar. 2. Persuasif dan instruktif, bertujuan untuk mempengaruhi, mendorong, meyakinkan dan mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu hal dengan suka rela. 3. Edukatif, yaitu berupaya untuk menekankan pada aspek-aspek pendidikan. 4. Entertain, bertujuan memberikan penyegaran kepada pendengar dan membuat pendengar itu senang dan puas dengan pidato yang disampaikan.
  • 7. 3 C. Kriteria Berpidato yang Baik Adapun kriteria Pidato yang baik adalah sebagai berikut : a) isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung, b) isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar, c) isinya tidak menimbulkan pertentangan sara, d) isinya jelas, benar dan objektif, e) bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya, dan f) disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat. Seseorang harus menguasai unsur kebahasaan secara baik dan juga unsur nonkebahasaan, misalnya keberanian, ketenangan, kesanggupan melakukan reaksi yang cepat dan tepat, kesanggupan menyampaikan gagasan atau ide secara lancar dan teratur, dan kesanggupan memperlihatkan sikap dan gerak-gerik yang tidak canggung. Menurut Gorys Keraf, ada tujuh langkah yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pidato yang baik. 1. Menentukan topik dan tujuan 2. Menganalisis pendengar dan situasi 3. Memilih dan menyimpitkan topik 4. Mengumpulkan bahan 5. Membuat kerangka uraian 6. Menguraikan secara mendetail 7. Melatih dengan suara nyaring Ketujuh langkah tersebut diperingkas menjadi tiga langkah, yaitu menelitih masalah (1, 2 dan 3), menyusun uraian (4, 5, dan 6), dan mengadakan latihan (7). D. Tata Cara dan Etika Berpidato Tata cara berpidato merujuk kepada langkah-langkah dan uraian untuk memula, mengembangkan, dan mengakhiri pidato. Etika berpidato merujuk kepada nilai-nilai kepatutan yang perlu diperhtikan dan dijunjung ketika berpidato. Langkah-langkah dan uruttan berpidato secara umum diawali dengan pembukaan, sajian isi, dan penutup. 1. Pembukaan biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang diundang atau yang hadir dalam suatu acara. Beberapa cara yang dapat digunakan seorang pembicara untuk membuka pidatonya: (a) Dengan memperkenalkan diri. (b) Membuka pidato dengan humor. (c) Membuka pidato dengan pendahuluan secara umum. 2. Sajian
  • 8. 4 Merupakan hasil penjabaran gagasan pokok, sajian isi perlu di rinci sesuai dengan waktu yang disediakan. Pada bagian ini pokok pembahasan ditampilkan dengan terlebih dahulu mengemukakan latar belakang permasalahannya.Pokok pembicaraan dikemukakan sedemikian rupa sehingga tampak jelas kaitannya dengan kepentingan para audience. 3. Pembahasan Bagian ini merupakan kesatuan, yang berisi alasan-alasan yang mendukung hal-hal yang dikemukakan pada bagian isi. Pada bagian ini biasanya berisi berbagai hal tentang penjelasan, alasan-alasan, bukti-bukti yang mendukung, ilustrasi, angka-angka dan perbandingan, kontras-kontras, bagan- bagan, model, dan humor yang relevan. 4. Penutup Penutup berisi penegasan kembali gagasan pokok yang telah dipaparkan dalam sajian isi, harapan, dan ucapan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam acara sedang berlangsung. Penutup pidato ini terdiri atas bagian simpulan dan harapan- harapan. Kesimpulan tersebut dapat disampaikan langsung oleh orang yang berpidato (tersurat), dapat juga pendengar menafsirkannya sendiri (tersirat). Menurut ada tidaknya persiapan sesuai dengan cara yang dilakukan waktu persiapan ada empat macam metode pidato: 1. Impromtu (serta merta) yaitu membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga dan banyak menggunakan teknik serta merta. 2. Ekstemporan yaitu teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara lengkap. Maksud dari terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus disiapkan garis-graris besar isinya dengan menuliskan hal-hal yang dianggap paling penting untuk disampaikan. 3. Memoriter merupakan metode pidato dengan menulis pesan atau gagasan yang akan disampaikan dan kemudian menghafalkannya kata demi kata. Nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam berpidato yaitu janganlah menyinggung perasaan orang lain tetapi sebaliknya berupa menghargai dan membangun optimisme bagi pendengarnya, keterbukaan, kejujuran, empati, dan persahabatn perlu diusahakan dalam berpidato. Adapun tata krama dalam berpidato diantarnya: 1. Jika berpidato di hadapan umum, hendaknya memperhatikan tiga hal berikut ini: a. berpakaian dengan rapi dan bersih, b. menggunakan kata-kata sopan, c. jika pidato panjang, agar tidak membosankan pendengar hendaknya diselingi humor yang sopan.
  • 9. 5 2. Bila berpidato di hadapan orang-orang terkemuka, hendaknya mempersiapkan diri dengan sempurna; dengan demikian keyakinan kita akan tumbuh; selain itu kita tidak perlu merasa rendah diri. 3. Jika berpidato di hadapan sesama golongan, kita harus terbuka dan terus terang dan dapat agak santai, namun jangan melupakan tata krama. 4. Jika yang mendengarkan pidato kita itu pelajar atau mahasiswa, kita harus mampu menyakinkan mereka argumentasi yang logis. 5. Jika berpidato di hadapan pemeluk suatu agama, kita harus menjaga jangan sampai ada satu ucapan pun yang menyinggung martabat suatu agama. 6. Jika yang mendengarkan pidato kita itu masyarakat desa, gunakanlah kata-kata atau kalimat yang sederhana sehingga pidato kita itu mudah dimengerti. E. Menulis Naskah Berpidato Menulis naskah pidato perlu dilakukan apabila kegiatan pidato yang akan dilakukan memang dipersiapkan sebelumnya. Akan tetapi, apabila kegiatan berpidato itu dilakukan secara spontan tentu tidak perlu menulis naskah pidato sebelum kegiatan pidato dilakukan. Menulis naskah pidato hakikatnya dalah menuangkan gagasan ke dalam bentuk bahasa tertulis yang siap dilisankan melalui kegiatan berpidato. Pilihan kosa kata dan kalimat-kalimat serta paragraf dalam menulis naskah pidato sesungguhnya tidak jauh berbeda apabila dibandingkan dengan kegiatan menulis untuk menghasilkan naskah lain. Situasi resmi atau kurang resmi akan menentukan pilihan kosa kata dalam menulis naskah pidato. Dengan demikian, sekalipun naskah pidato itu merupakan bahan tulis yang akan dilisankan, sehingga konteks kelisanan perlu diperhatikan. F. Menyunting naskah pidato Isi, bahasa, dan penalaran dalam naskah pidato menjadi sasaran penyuntingan. Isinya dicermati kembali apakah telah sesuai dengan tujuan pidato, calon pendengar, dan kegiatan yang digelar. Selain itu, isinya juga dipastikan apakah benar, representatif, dan mengandung informasi yang relevan dengan konteks pidato. Penyuntingan terhadap bahasa diarahkan pada pilihan kosa kata, kalimat, dan penyusunan paragraf. Ketepatan pilihan kosa kata, kalimat, dan satuan-satuan gagasan dalam paragraf menjadi perhatian utama dalam kegiatan penyuntingan ini. Sedangkan penalaran dalam naskah pidato juga disunting untuk memastikan apakah isi dalam naskah pidato telah dikembangkan dengan menggunakan penalaran yang tepat, misalnya dengan pola induktif, deduktif, dan campuran. G. Sistematika berpidato Secara garis besar sistematika berpidato adalah seperti berikut ini. 1. Mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin; 2. Menyampaikan pendahuluan yang biasanya dilahirkan dalam ucapan terima kasih, atau ungkapan kegembiraan atau rasa syukur;
  • 10. 6 3. Menyampaikan isi pidato yang diucapkan dengan jelas dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan dengan gaya bahasa yang menarik; 4. Menyampaikan kesimpulan dari isi pidato supaya mudah diingat oleh pendengar; 5. Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada pendengar untuk melaksanakan isi pidato; dan 6. Menyampaikan salam penutup. H. Teknik Berpidato Yang Efektif Pidato dapat disampaikan dalam dua cara, yakni pidato tanpa teks dan pidato dengan membacakan teks. Pidato tanpa teks disebut juga dengan pidato ekstemporan. Pidato ini dilakukan dengan cara menuliskan pokok-pokok pikirannya. Kemudian ia menyampaikannya dengan kata- katanya sendiri. Ia menggunakan catatan itu untuk mengingatkannya tentang urutan dan ide-ide penting yang hendak disampaikan, metode ekstemporan dianggap paling baik, karena itu pidato Inilah yang sering digunakan oleh banyak pembicara. Pidato dengan membacakan teks disebut juga pidato naskah. Dalam hal ini juru pidato membacakan pidato yang telah dipersiapkannya terlebih dahulu. Pidato dengan membacakan teks, akan terkesan kaku apabila kita tidak pandai-pandai dalam menyampaikannya. Apalagi bila kegiatan tersebut tanpa disertai dengan ekspresi, intonasi suara,dan kesiapan mental yang memadai, pidato yang kita sampaikan betul-betul tidak menarik. Efektivitas pidato dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya pelafalan, intonasi, nada, dan sikap berpidato. 1. Lafal adalah ucapan bunyi-bunyi bahasa. Setiap bahasa cenderung mempunyai karakteristik bunyi tertentu, oleh karena itu ketika berpidato dalam bahasa Indonesia pembicara harus menggunakan lafal baku yang dimiliki oleh bahasa Indonesia. 2. Intonasi mempunyai dua fungsi pokok: Pertama, intonasi menentukan makna kalimat yang kita ucapkan, dengan intonasi yang berbeda, klausa sama dapat menjadi kalimat berita, tanya, atau perintah hanya karena perbedaan intonasi kalimat. Berdiri dengan rileks, jangan tegang atau kaku. Kedua, intonasi dapat mempengaruhi daya persuasi pidato. Dengan penggunaan intonasi yang tepat pembawa pidato dapat membujuk, mempengaruhi atau meyakinkan pendengarnya. Oleh karena itu daya tarik pidato juga sangat ditentukan ketetapan penggunaan intonasinya. 3. Nada adalah tinggi atau rendahnya suara ketika berpidato. Kualitas nada biasanya ditentukan oleh cepat atau lambatnya pita suara bergetar. Dalam proses berpidato nada mempunyai fungsi yang cukup penting, walaupun dalam bahasa Indonesia nada tidak bersifat distingtif, tatapi penggunaannya dapat mempengaruhi daya tarik dan efektifitas pidato. Untuk itu penggunaan nada tertentu dalam pidato tidak bisa sewenang- wenang, penggunaannya didasari oleh kesadaran akan fungsinya di dalam mengefektifkan proses penyampaian dan pemahaman pidato.
  • 11. 7 4. Sikap merupakan unsur non bahasa, tetapi sangat mempengaruhi efektifitas pidato, sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi seseorang terhadap diri dan lingkungannya. Berikut ini beberapa bentuk sikap yang baik dilakukan pada saat berpidato : a. Sopan. b. Menghargai pendengar dan menciptakan rasa bersahabat. c. Pandangan harus tertuju kepada seluruh pendengar. d. Hindarkan gerakan yang dapat mengganggu konsentrasi pendengar. e. Ciptakan rasa humor yang sehat. f. Gunakan mimik dan gerakan tubuh secara wajar. I. Faktor penunjang keefektifan berpidato Ada empat hal yang perlu diperhatikan agar pidatonya sukses. 1. Pembicara dituntut seseorang yang bermoral. Jika pembicara bermoral tidak baik dan diketahui oleh pendengar, maka pendengar akan mencemooh. 2. Pembicara hendaknya sehat jasmani dan rohani sehingga penampilannya dapat bersemangat, gagah, dan simpatik. Jangan sekali-kali menunjukkan fisik yang lemah dihadapan khalayak. 3. Sarana yang diperlukan hendaknya cukup menunjang, misalnya publikasi; jika pidato disampaikan di hadapan massa, pengeras suara yang memadai, waktu, dan tempat harus sesuai. 4. Jika berpidato di hadapan massa, harus diperhatikan; volume suara, tingkat pengetahuan massa, keadaan sosial, kebiasaan, adat istiadat, dan agama, waktu berbicara tidak begitu lama, pembicara harus sabar dan menyesuaikan gaya dengan massa.
  • 12. 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pidato merupakan kegiatan berbicara atau berorasi untuk menyatakan pendapat di depan umum. Adapun tujuan dalam berpidato ialah untuk memberi pemahaman dan informasi kepada orang lain, serta fungsinya untuk mempermudah komunikasi. Dalam praktiknya pidato disampaikan oleh seseorang pimpinan pada khalayak ramai. Dalam berpidato ada tata caranya mulai diawali dengan pembukaan, penyampaian isi dan penutup serta bagaimana kita bersikap dan berbicara yang baik di muka umum.Metode yang dapat kita gunakan untuk berpidato diantaranya Impromptu (serta merta), Manuskrip, Memoriter dan Ekstemporan. 1. Berpidato merupakan kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung keefisienan dan keefektifan pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu. 2. Pidato yang baik ditandai oleh kriteria tujuh hal, yaitu: a) isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung, b) isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar, c) isinya tidak menimbulkan pertentangan sara, d) isinya jelas, e) isinya benar dan objektif, f) bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya, dan g) disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat. 3. Menurut Gorys Keraf, ada tujuh langkah yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pidato yang baik. a) Menentukan topik dan tujuan. b) Menganalisis pendengar dan situasi. c) Memilih dan menyimpitkan topik. d) Mengumpulkan bahan. e) Membuat kerangka uraian. f) Menguraikan secara mendetail. 4. Menulis naskah pidato hakikatnya adalah menuangkan gagasan ke dalam bentuk bahasa tertulis yang siap dilisankan melalui kegiatan berpidato. B. Saran Diharapkan setelah mempelajari dan memahami makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui cara berpidato yang baik, dan mahasisawa dapat mengembangkan kemampuan berpidato serta diharapkan tampilan mahasiwa dalam berpidato benar-benar menunjukkan kualitas sebagai insan yang terpelajar.
  • 13. 9 Daftar Pustaka Depdiknas, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Montefiore, Simon Sebag. 2009. Pidato-pidato yang mengubah dunia. Surabaya: Erlangga. Ramly, dkk. 2013. Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia. Makassar: UNM.