modul ini berisi tentang model pembelajaran drill and parctice, yakni suatu cara mengajar siswa melakukan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang di pelajari.
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Modul Pembelajaran Driil and Practice
1. KEL. IV : ECI RISNAWAN TAWULO DAN ASFIANTI
2018
MODUL PEMBELAJARAN
DRILL AND PRACTICE
Dosen Pembimbing: Dr. Ambar Sri Lestari SE., M.Pd
Jurusan Pendidikan Mipa Prodifisika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, InstitutAgama Islam Negeri (IAIN) Kendari
M E D I A P E M B E L A J R A N
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam selalu tecurahkan kepada nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, para sahabatnya serta kami selaku umatnya. Semoga kita mampu
meneladani beliau sebagai manusia yang berguna.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu
tugas dari mata kuliah Media Pembelajaran dengan judul “Model Pembelajaran
Drill and Practice”. Semoga dengan diberikannya tugas ini kami dapat
meningkatkan pemahaman tentang mata kuliah Media Pembelajaran dan dapat
meningkatkan kualitas belajar kami.
Makalah ini tentu tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing Ibu
Dr. Ambar Sri Lestari, SE., M.Pd yang telah memberikan tugas kepada kami dan
semua pihak yang telah membantu memberikan saran serta masukan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan
datang.
Kendari, 29 September 2018
Penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..
DAFTAR ISI …………………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Drill and Pratcice …………………
B. Macam-macam Model Pembelajaran Drill and Practice ……………
C. Tujuan Penggunaan Model Pembelajaran Drill and Practice ……….
D. Syarat-syarat Model Pembelajaran Drill and Practice ………………
E. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Drill and Practice ……………..
F. Faktor-Faktor yang harus diperhatikan dalam Model Drills and
Practice .....................................................................................
G. Langkah-Langkah Penerapan Metode Pembelajaran Drill and
Practice .........................................................................................
H. Kelebihan Model Pembelajaran Drill Practice ……………………....
I. Kelamahan Model Pembelajaran Drill and Practice dan Cara
Mengatasinya ..............................................................................
BAB III EVALUASI
A. Soal.................................................................................................
B. Kunci Jawaban.................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………..
B. Saran ………………………………………………………………....
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan salah satu komponen dari proses
pembelajaran yang kehadirannya akan sangat menentukan tingkat
keberhasilan dari pembelajaran yang dilakukan. Ketepatan pemilihan model
akan berdampak positif bagi meningkatnya tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, mengingat dalam proses pembelajaran di dalam kelas ada tujuan
yang ingin dicapai, yaitu “tujuan pendidikan memiliki kedudukan yang
menentukan dalam kegiatan pendidikan.”
Tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah dan
merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
Karena itu, pendukung-pendukung dari keberhasilan proses pembelajaran
untuk mencapai tujuannya tersebut perlu dihadirkan, pengkajian tentang
model yang tepat juga menjadi hal yang perlu dilakukan agar model yang
diterapkan sesuai dengan kondisi siswa dan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Drill and Practice
Model mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murni
memberikan pelajaran pada waktu pembelajaran berlangsung, baik dalam
bentuk memberitahukan atau membangkitkan1. Dengan model pembelajaran
yang tepat diharapkan tumbuh berbgaia kegiatan belajar siswa denga kata lain
terciptalah interaksi pembelajaran yang baik antara guru dengan siswa. Dalam
interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing. Sedangkan
siswa berperang sebagai penerima atau sebagai dibimbing. Proses interaksi ini
aka berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif dibandingkan denga gurunya.
Oleh karena itu metode mengajar dengan baik adalah metode yang dapat
menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan materi pembelajaran.
Dari uraian definisi model mengajar, dapat disimpulkan bahwa model
mengajar adalah suatu cara mengajar siswa melakukan kegiatan-kegiatan
latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi
dari apa yang dipelajari2. Model latihan yang disebut juga dengan model
training yaitu merupakan suatu cara kebiasaan tertentu. Juga sarana untuk
memelihara kebiasaan yang baik. Selain itu, model ini juga dapat digunakan
untuk ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan3.
1Abu Ahmad, Metode Khusus Pendidikan Agama, (Bandung: CV. Amrico, 1986),
hlm.152
2Abu Ahmad, Metode Khusus Pendidikan Agama, ... hlm. 125
3Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1996), hlm. 108.
6. Pengertian model drill and practice menurut beberapa pendapat memiliki
arti sebagai berikut:
a) Roestiyah N.K, Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara
mengajar siswa melakukan kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan
dan keterampilan lebih tinggi dari apa yang dipelajari4.
b) Zuhairini, Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan
melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan5.
c) Shalahuddin, Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara
berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk
menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen6.
d) Dalam buku Nana Sudjana, model drill practise adalah satu kegiatan
melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan
tujuan untuk menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi permanen.
Ciri yang khas dari model ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang
berkali-kali dari suatu hal yang sama7.
e) Dalam bukunya Winarno Surakhmad, yaitu disebut juga latihan yang
dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan dan keterampilan latihan
terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengan melakukannya secara
praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan dan disiap siagakan8.
4 Roestiyah N.K., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Bina Aksara, 1985), hlm. 125
5Zuhairini, et al., Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Suarabaya: Usaha Nasional,
1983), hlm.106
6Shalahuddin, Metodologi Pengajaran Agama, (Surabaya: Bina Ilmu, 1987). hlm.100
7Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1991),
hlm. 86
8Winarno Surakhmad, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, (Bandung: Tarsito, 1994),
hlm. 76
7. B. Macam-macam Model Drill and Practice
Bentuk-bentuk Model drill practise dapat direalisasikan dalam berbagai
bentuk teknik, yaitu sebagai berikut9:
a) Teknik kerja kelompok
Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok siswa untuk
bekerja sama dalam memecahakan masalah dengan cara mengerjakan
tugas yang diberikan.
b) Teknik Micro Teaching
Digunakan untuk mempersiapkan diri siswa sebagai calon guru untuk
menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai
pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.
c) Teknik Modul Belajar
Digunakan dengan cara mengajar siswa melalui paket belajar.
d) Teknik Belajar Mandiri
Dilakukan dengan cara meminta siswa agar belajar sendiri dan tetap
dalam bimbingan guru, baik dalam kelas maupun di luar kelas.
Ternyata model drill practise terdapat beberapa teknik yang bisa dipakai
untuk menggunakannya. Karena semua metode bagus untuk pembelajaran
tetapi semua itu tidak lepas dari pemilihan materi yang cocok dengan teknik
model tersebut. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menggunakan
model drill practise teknik belajar mandiri.
9 Muhaimin Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: Trigenda Karya,
1993), hlm. 226-228
8. C. Tujuan Penggunaan Model Drill and Practice
Model drill practise biasanya digunakan agar siswa dapat:
1) Memiliki kemampuan menghafalakan kata-kata, menulis,
mempergunakan alat.
2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,
menjumlahkan.
3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan
yang lain10.
4) Untuk memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu
yang dipelajari siswa dengan melakukannya secara praktis pengetahuan
yang telah di pelajari. Dan siap diperlukan bila sewaktu-waktu di
perlukan.
D. Syarat-syarat Model Pembelajaran Drill and Practice
Dalam menjalankan metode drill, ada beberapa syarat yang harus
ditempuh untuk hasil yang optimal. Antara lain:
1) Masa latihan harus menarik dan menyenangkan.
a. Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan.
b. Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas.
c. Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi.
2) Latihan-latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat
otomatik
10Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Anas, Strategi Belajar Mengajar, ... hlm. 95
9. 3) Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/daya tahan
murid, baik segi jiwa maupun jasmani.
4) Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid
tidak perlu mengulang suatu respons yang salah.
5) Latihan diberikan secara sistematis.
6) Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan
pengarahan dan koreksi.
7) Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya.
E. Prinsip-rinsip Model Pembelajaran Drill and Practice
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
model drill, antara lain11:
1) Waktu yang digunakan dalam drill cukup tersedia
2) Drill hendaklah disesuaikan dengan taraf kemampuan dan perkembangan
peserta didik
3) Drill memiliki daya tarik dan merangsang peserta didik untuk belajar dan
berlatih secara sungguh-sungguh
4) Dalam latihan (drill) pertama yang diutamakan ketepatan kemudian
kecepatan, kemudian kedua-duanya
5) Pada waktu latihan harus diutamakan yang esensial
6) Latihan dapat memenuhi perbedaan kemampuan dan kecakapan individu
siswa
11Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Anas, Strategi Belajar Mengajar, ... hlm. 351
10. 7) Dapat menyelingi latihan, sehingga tidak membosankan
8) Diperlukan kesabaran dan ketelatenan dari pendidik
F. Faktor-Faktor yang harus diperhatikan dalam Model Drills and Practice
Dalam melatih siswa guru hendaknya memperhatikan jalannya
pembelajaran, serta faktor-faktor sebagai berikut:
1) Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi.
2) Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu, dan
lain sebagainya yang akan dilatihkan.
3) Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihkan.
4) Gunakan selingan latihan, supaya tidak membosankan dan melelahkan.
5) Guru hendaknya memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa,
serta mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa.
6) Latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu cepat, lamanya latihan dan
banyaknya bahan yang dilatihkan disesuaikan dengan keadaan, kemampuan,
serta kesanggupan siswa.
G. Langkah-Langkah Penerapan Metode Pembelajaran Drill and Practice
Untuk keberhasilan dalam pelaksanaan teknik latihan (drill) dan praktek
(practice). Menurut Sumiati dan Asra (2011, hal. 105) guru perlu
memperhatikan langkah-langkah atau prosedur yang akan disusun diantaranya:
1) Gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang dilakukan
secara otomatis, sesuatu yang dilakukan siswa tanpa menggunakan
11. pemikiran dan pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapat dilakukan
dengan cepat seperti gerak refleks saja, seperti: menghafal, menghitung, lari
dan sebagainya.
2) Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas yang dapat
menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan
sebelum mereka melakukan. Sehingga mampu menyadarkan siswa akan
kegunaan bagi kehidupannya saat sekarang ataupun di masa yang akan
datang.
3) Guru perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara
tepat, kemudian diperhatikan kecepatan; agar siswa dapat melakukan
kecepatan atau keterampilan menurut waktu yang telah ditentukan juga
perlu diperhatikan pula apakah respons siswa telah dilakukan dengan tepat
dan cepat.
4) Guru memperhitungkan waktu atau masa latihan yang singkat saja agar
tidak meletihkan dan membosankan, tetapi sering dilakukan puda
kesempatan yang lain. Masa latihan itu harus menyenangkan dan menarik,
bila perlu dengan mengubah situasi dan kondisi sehingga menimbulkan
optimisme pada siswa dan kemungkinan rasa gembira itu bisa menghasilkan
ketrampilan yang baik.
5) Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses-proses yang
esensial atau yang pokok atau inti sehingga tidak tenggelam pada hal-hal
yang rendah atau tidak perlu kurang diperlukan.
12. 6) Guru perlu memperhatikan perbedaan individual siswa. Sehingga
kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing tersalurkan atau
dikembangkan. Maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu mengawasi dan
memperhatikan latihan perseorangan.
Dengan langkah-langkah itu diharapkan bahwa latihan akan betul-betul
bermanfaat bagi siswa untuk menguasai kecakapan itu. Serta dapat
menumbuhkan pemahaman untuk melengkapi penguasaan pelajaran yang
diterima secara teori dan praktek di sekolah.
H. Kelebihan Model Drill and Practice
Model drill practise memiliki kelebihan sebagai berikut:
1) Mengkokohkan daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan,
kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.
2) Siswa dapat menggunakan daya fikirnya dengan baik, dengan pengajaran
yang baik, maka siswa menjadi lebih teliti.
3) Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung
dari guru.
4) Siswa akan memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan
sesuatu sesuai dengan apa yang dipelajarinya12.
5) Guru bisa lebih mudah mengontrol dan dapat membedakan mana siswa
yang disiplin dan yang tidak13.
12 Http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/15/drill-and-practice.html
13 Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, ...hlm. 108-109.
13. 6) Pemanfaatan kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi yang tinggi
dalam pelaksanaannya serta dapat membentuk kebiasaan yang
baik.Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang14.
Dengan adanya berbagai kelebihan dari penggunaan model drill and
practice ini maka diharapkan bahwa latihan dapat bermanfaat bagi siswa
untuk menguasai materi. Serta dapat menumbuhkan pemahaman untuk
melengkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan praktek.
I. Kelemahan Metode Drill and Practice dan Cara Mengatasinya
Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga
tidak dapat dipungkiri bahwa model drill and practice juga mempunyai
kelemahan, yaitu:
1) Latihan yang dilakukan dibawah pengawasan yang ketat dan suasana
serius mudah sekali menimbulkan kebosanan.
2) Latihan yang selalu diberikan dibawah bimbingan guru, perintah guru
dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa.
3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
Maka dari itu, guru yang ingin mempergunakan model ini ada baiknya
memahami karakteristik model ini terlebih dahulu. Akan tetapi ada beberapa
cara untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, yaitu:
14 Pak Guru, Pendidikan, (April 12, 2011). http://pakguruonline.pendidikan.id
14. 1) Janganlah seorang guru menuntut dari murid suatu respons yang
sempurna.
2) Jika terdapat kesulitan pada murid pada saat merespon, hendaknya guru
segera meneliti penyebabnya.
3) Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik respon yang betul maupun
yang salah.
4) Usahakan murid memiliki ketepatan merespon kemudian kecepatan
merespon.
5) Istilah-istilah baik berupa kata maupun kalimat yang digunakan dalam
latihan hendaknya dimengerti oleh murid.
15. BAB III
EVALUASI
A. Soal
1. Apa yang di maksud dengan drill practice...
a. Memberikan perintah untuk melakukan sesuatu
b. Teknik pengajaran yang dilakukan berulang kali untuk mendapatkan
keterampilan
c. Memiliki keterampilan proses
d. Untuk membentuk mental maupun fisik
2. Drill practice pertama kali digunakan di sekolah- sekolah tua di amerika
sebagai cara untuk...
a. Memahami kemampuan belajar
b. Memahami keterampilan siswa
c. Memacu kemampuan dasar motorik
d. Memacu keterampilan belajar mengajar
3. Apa saja ciri-ciri drill and practice...
a. Perencenaan,implementasi,dan evaluasi
b. Pembagian keterampilan,evaluasi
c. Motorik, kebiasaan,dan mental
d. Motorik keterampilan,implementasi
4. Ada berapakah bentuk-bentuk metode drill yang dapat direalisasikan
dalam berbagai bentuk teknik...
a. 2 teknik
b. 3 teknik
c. 4 teknik
d. 5 teknik
5. Yang bukan termasuk macam-macam metode penyajian drill practice
adalah...
a. Teknik kerja kelompok
b. Teknik tanpa modul belajar
c. Teknik micro teaching
16. d. Teknik belajar mandiri
6. Tekhnik yang digunakan dengan cara mengajar siswa melalui paket
belajar adalah...
a. Tekhnik micro teaching
b. Tekhnik kerja kelompok
c. Tekhnik modul belajar
d. Teknik belajar mandiri
7. Salah satu tujuan metode pembelajaran drill practice adalah...
a. Dapat menambah kesiapan siswa untuk belajar
b. Agar siswa mampu menghafalkan kata, menulis, dan mempergunakan
alat
c. Agar siswa bisa belajar mandiri
d. Agar siswa bisa mengevaluasi pembelajaran yang telah dipelajar
8. Salah satu yang menjadi kelebihan metode pembelajaran drill practice
adalah...
a. Latihan yang dilakukan dibawah pengawasan yang ketat dan suasana
serius mudah sekali menimbulkan kebosanan
b. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang- ulang
merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan
c. Metode ini memungkinkan kesempatan untuk lebih memperdalam
kemampuan secara spesifik
d. Latihan yang selalu diberikan dibawah bimbingan guru, perintah guru
dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa
9. Salah satu yang menjadi kekurangan dari metode pembelajaran drill
practice adalah...
a. Latihan yang selalu diberikan dibawah bimbingan guru, perintah guru
dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa
b. Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan
respon yang cepat
c. Berbagai macam strategi dapat menambah dan meningkatkan
kemampuan
17. d. Siswa dapat menggunakan daya pikirnya dengan baik, dengan
pengajaran yang baik, maka siswa menjadi lebih teliti
10. Dari kelemahan metode pembelajaran drill practice yang bukan cara
mengatasi kelemahan drill practice adalah...
a. Jika terdapat kesulitan pada murid pada saat merespon, hendaknya
guru segera meneliti penyebabnya
b. Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik respon yang betul
maupun yang salah
c. Seorang guru menuntut dari murid suatu respons yang sempurna
d. Usahakan murid memiliki ketepatan merespon kemudian kecepatan
merespon
B. Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. A
4. C
5. B
6. C
7. B
8. C
9. A
10. C
18. BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Model drill and practice merupakan Suatu teknik yang dapat diartikan
sebagai suatu cara mengajar siswa melakukan kegiatan latihan, siswa
memiliki ketangkasan dan keterampilan lebih tinggi dari apa yang
dipelajari. Model driil and practice juga merupakan Suatu metode dalam
pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih siswa terhadap bahan
pelajaran yang sudah diberikan.
b. Ada beberapa macam model drill and practice diantaranya yaitu: Teknik
kerja kelompok, Teknik Micro Teaching, Teknik Modul Belajar, dan
Teknik Belajar Mandiri
c. Tujuan model pembelajaran drill and practice yaitu: a) Memiliki
kemampuan menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat; b)
Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,
menjumlahkan, dan; c) Memiliki kemampuan menghubungkan antara
sesuatu keadaan dengan yang lain.
d. Syarat-syarat model pembelajaran drill and practice diantaranya: Latihan-
latihan hanyalah untuk keterampilan tindakan yang bersifat Otomatik,
Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/daya tahan
murid, baik segi jiwa maupun jasmani, Adanya pengerahan dan koreksi
dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu
respons yang salah.
19. e. Prinsip-prinsip model pembelajaran drill and practice yaitu: Waktu yang
digunakan dalam drill cukup tersedia, pembelajaran Drill hendaklah
disesuaikan dengan taraf kemampuan dan perkembangan peserta didik,
dan model pembelajaran Drill memiliki daya tarik dan merangsang peserta
didik untuk belajar dan berlatih secara sungguh-sungguh.
f. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam Model Drills and Practice
sebagai berikut: 1)Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi;
2)Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu, dan
lain sebagainya yang akan dilatihkan; 3)Pusatkan perhatian siswa terhadap
bahan yang akan atau sedang dilatihkan; 4)Gunakan selingan latihan,
supaya tidak membosankan dan melelahkan; 5)Guru hendaknya
memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, serta
mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa; 6)Latihan tidak
boleh terlalu lama atau terlalu cepat.
g. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Drill and Practice
diantaranya: 1)Gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan
yang dilakukan secara otomatis; 2)Guru harus memilih latihan yang
mempunyai arti luas yang dapat menanamkan pengertian pemahaman akan
makna dan tujuan latihan sebelum mereka melakukan; 3)Guru perlu
mengutamakan ketepatan; 4)Guru memperhitungkan waktu atau masa
latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan, tetapi
sering dilakukan puda kesempatan yang lain; 5)Guru dan siswa perlu
memikirkan dan mengutamakan proses-proses yang esensial atau yang
20. pokok atau inti sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang rendah atau
tidak perlu kurang diperlukan; 6)Guru perlu memperhatikan perbedaan
individual siswa.
h. Kelebihan model pembelajaran drill and practice yaitu: Mengkokohkan
daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan
dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan. Serta siswa dapat
menggunakan daya fikirnya dengan baik, dengan pengajaran yang baik,
maka siswa menjadi lebih teliti.
i. Kelemahan model pembelajaran drill and practice diantaranya yaitu:
Latihan yang dilakukan dibawah pengawasan yang ketat dan suasana
serius mudah sekali menimbulkan kebosanan, Latihan yang selalu
diberikan dibawah bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan
inisiatif maupun kreatifitas siswa, dan Kadang-kadang latihan yang
dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan
mudah membosankan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis sangat membutuhkan saran serta kritik dari
pembaca yang sifatnya membangun agar penulisan makalah selanjutnya dapat
lebih baik lagi. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
21. DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, 1986, Metode Khusus Pendidikan Agama, Bandung: CV. Amrico.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 1996, Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/15/drill-and-practice.html
http://pakguruonline.pendidikan.id Pak Guru. Pendidikan. (April 12, 2011).
Mujib, Muhaimin Abdul., 1993, Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung: Trigenda
Karya.
Roestiyah N.K., 1985, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Bina Aksara.
Shalahuddin, 1987, Metodologi Pengajaran Agama, Surabaya: Bina Ilmu,
Sudjana, Nana., 1991, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar
Baru.
Surakhmad, Winarno., 1994, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, Bandung:
Tarsito.
Zuhairini, dkk., 1983, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Suarabaya: Usaha
Nasional.