Integrasi pelayanan kesehatan primer bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas melalui jejaring pelayanan hingga tingkat desa dan dusun dengan fokus pada siklus hidup sebagai sasaran utama. Standar paket pelayanan dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh klaster siklus hidup secara menyeluruh di tingkat puskesmas, posyandu, dan posyandu.
2. 2
Daftar isi
1. Latar Belakang Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
2. Konsep Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
3. Pelaksanaan Uji Coba
3. 3
Sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan
kasus yang dapat dicegah ataupun dicegah sebagian
Penyebab kematian utama per kelompok usia
Sumber: Institut Evaluasi Metrik Kesehatan, Kemenkes data tahun 2019
Dapat dicegah Sebagian dapat dicegah Kecelakaan dan lainnya
Bayi
Neonatal disorder
Congenital birth
defects
Sexually transmitted
infections exc. HIV
Lower respiratory
infections
Diarrheal
Cedera yang tidak
disengaja
Tetanus
96,8%
Neonatal disorder
Congenital birth
defects
Sexually transmitted
infections exc. HIV
Lower respiratory
infections
Diarrheal
Cedera yang tidak
disengaja
Demam berdarah
Anak-anak
76,4%
Kecelakaan
transportasi
Kanker
Tuberkulosis
Cedera yang tidak
disengaja
Tifus dan paratifoid
Sirosis dan penyakit hati
kronis lainnya
Self-harm and inter-
personal violence
Remaja
63,9%
Kanker
Penyakit jantung
Stroke
Lower respiratory
infections
Diabetes Melitus
Tuberkulosis
Kecelakaan
transportasi
Usia Produktif
72,6%
Stroke
Penyakit jantung
Kanker
Diabetes Melitus
Penyakit paru obstruktif
kronis
Sirosis dan penyakit hati
kronis lainnya
Tuberkulosis
Lansia
73,5%
1
2
3
4
5
6
7
Peringk
at
% dari total
kematian
4. 4
Capaian SPM Bidang Kesehatan Tahun 2021 jauh dari target …
MASALAH KESEHATAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN CAPAIAN 2021 (%)
Ibu hamil Kurang Energi Kronik
(17,3%), Anemia Ibu hamil (48,9%),
Kematian ibu krn pendarahan (27%)
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
61.8
Komplikasi persalinan 28,3%, Asfiksia
dan Kardiovaskuler 21,3%
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
62.5
Bayi Berat Lahir rendah (6,2%) Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 64.1
Stunting pada balita (24,4%),
Wasting pada balita (7,1%)
Pelayanan Kesehatan Balita
55.5
Anemia remaja (32%) Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar 37.3
Hipertensi WUS (21%), Anemia WUS
(24%)
Pelayanan Kesehatan Usia Produktif
36.9
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 50.2
Hipertensi penduduk >18 tahun (7%),
Prevalensi jantung (1,5%), Prevalensi
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
28.3
Diabetes Melititus (1,5%) Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus 37.6
Rumah tangga dengan ART
gangguan jiwa (7%)
Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat
2.0
Jumlah kasus TBC sebanyak 824.000 Persentase Orang Terduga Tuberkulosis 24.4
Kasus HIV 2019 (50.282 kasus) Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi
Virus yang Melemahkan Daya Tahan Tubuh Manusia (HIV)
41.1
Sumber: Pusdatin Kemenkes 2021
Capaian SPM tidak ada
yang mencapai 100%
Dibutuhkan peran
pelayanan
kesehatan primer
yang kuat untuk
dapat
menyediakan
pelayanan sesuai
standar minimal
bagi seluruh
masyarakat
5. 5
Struktur dan jejaring pelayanan kesehatan
primer belum terintegrasi
1 Masih ada kendala dalam
pemenuhan kebutuhan
pelayanan kesehatan primer:
SDM, sarana, prasarana,
peralatan dan BMHP
2 Penyediaan layanan dilakukan
berbasis program (mis., TBC,
malaria) belum berdasarkan
kebutuhan per siklus hidup
3 Peran LKD dalam
pemberdayaan masyarakat
mengenai kesehatan dilakukan
secara terpisah oleh berbagai
UKBM
DINKES Kab/Kota
RSUD Kab/Kota
KOTA /
KABUPATEN
KECAMATAN PUSKESMAS
POSKESDES
KELUARGA / MASYARAKAT
DESA /
KELURAHAN
PUSTU
PUSTU
PUSKESMAS
PEMBANTU
UKBM (belum terintegrasi)
Posyandu
Pos UKK
Posyandu
Remaja
Posyandu
Lansia
Posbindu
PTM
6. 6
Daftar isi
1. Latar Belakang Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
2. Konsep Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
3. Pelaksanaan Uji Coba
7. 7
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana dan kesehatan
reproduksi
Mempercepat perbaikan
gizi masyarakat
Memperbaiki
pengendalian penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
(GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan &
pengendalian obat dan
makanan
6
kategori
utama
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
7 kampanye utama:
imunisasi, gizi
seimbang, olah
raga, anti rokok,
sanitasi &
kebersihan
lingkungan, skrining
penyakit, kepatuhan
pengobatan
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14 antigen
dan perluasan
cakupan di seluruh
Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Skrining 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap
sasaran usia,
skrining stunting, &
peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu
& bayi.
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan primer
Pembangunan
Puskesmas di 171
kec., penyediaan 40
obat esensial,
pemenuhan SDM
kesehatan primer
Transformasi layanan
rujukan
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan sekunder
& tersier
Pembangunan RS di
Kawasan Timur,
jejaring pengampuan
6 layanan unggulan,
kemitraan dengan
world’s top healthcare
centers.
Memperkuat
ketahanan
tanggap darurat
Jejaring nasional
surveilans berbasis
lab, tenaga
cadangan tanggap
darurat, table top
exercise
kesiapsiagaan krisis.
Regulasi pembiayaan kesehatan
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes
lulusan luar negeri.
Transformasi SDM
Kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
Transformasi teknologi
kesehatan
1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem ketahanan
kesehatan
4
Meningkatkan
ketahanan sektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam
negeri 14 vaksin
rutin, top 10 obat, top
10 alkes by volume &
by value.
5 6
a b c d
a b
8. 8
8
+270 juta penduduk
Indonesia mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Primer berkualitas
100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor
secara berkala
+300 ribu unit penyedia
pelayanan Kesehatan Primer
dengan fasilitas dan SDM
terstandardisasi
Fokus Transformasi
Pelayanan Kesehatan Primer
Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan
promosi dan pencegahan
Mendekatkan layanan kesehatan melalui
jejaring hingga tingkat desa dan dusun,
termasuk untuk memperkuat promosi dan
pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi
Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS) melalui pemantauan dengan dashboard
situasi kesehatan per desa
9. 9
Puskesmas
(Kecamatan)
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Pelayanan Kesehatan Primer Terintegrasi
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
Klaster Manajemen
Klaster Ibu
Hamil-Remaja
Klaster Usia
Produktif-Lansia
Klaster Penanggulangan
Penularan Penyakit
Laboratorium
Dusun/RT/RW
Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Dashboard hingga
tingkat desa
Desa:
Posyandu Prima
1
ANC cakupan dan outcome
Bumil Anemia?, Bumil Hipertensi?,
Bumil KEK?; Cakupan imunisasi
rendah
Puskesmas melakukan evaluasi
cakupan berdasar wilayah
2
Puskesmas meneruksan data
evaluasi capaian ke unit di Desa
3
Posyandu meneruskan data
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun
5
Kunjungan terjadwal untuk kader
melakukan pengecekan catatan
home based record (buku KIA)
saat kunjungan rumah dan
mengidentifikasi missing services
Dusun
Kegiatan Posyandu: KIA,
Remaja, UPL
4
Kader menindaklanjuti
permasalahan evaluasi capaian
dan masalah yang ditemukan dari
kegiatan Posyandu dengan
melakukan kunjungan rumah
6
Unit di Desa dan Dusun
melakukan evaluasi mingguan
7
Puskesmas dan Unit di Desa
melakukan evaluasi bulanan
Tindak lanjut
Tinda
k
lanjut
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja
10. 10
Standar Paket Pelayanan Kesehatan Primer telah disusun untuk
memenuhi kebutuhan tiap klaster siklus hidup secara menyeluruh
Perubahan terkait Paket
Pelayanan Kesehatan Primer
Optimalisasi kegiatan di luar
gedung untuk edukasi dan
pemantauan kesehatan
komunitas
2
Standardisasi pemberian
layanan untuk penduduk /
pasien, sesuai kebutuhan
masing-masing siklus hidup
1
Penguatan fungsi preventif
dengan pemberian
pelayanan Kesehatan yang
komprehensif, termasuk
skrining penyakit
3
Detail paket pelayanan secara lebih lengkap terlampir
11. 11
Daftar layanan di Puskemas, Posyandu Prima dan Posyandu
Sasaran
Masalah
Kesehatan
Delivery Unit
Puskesmas
(Kecamatan)
Posyandu Prima
(Desa / Kelurahan)
Kegiatan Posyandu
(Dusun / RT/RW)
Ibu hamil,
bersalin, nifas
1. ANC (6x + USG oleh dokter)
2. Kelas ibu hamil
3. Pemantauan gizi, asupan,edukasi, PMT
4. Persalinan normal dan rujukan
5. Pelayanan nifas
1. ANC (K2,K3, K4, K6)
2. Kelas ibu hamil
3. Edukasi dan PMT
4. Pelayanan nifas
1. Kelas ibu hamil, edukasi, senam, sharing session dan
TTD
2. Edukasi gizi seimbang dan PMT pemulihan
Bayi dan
anak pra-
sekolah
6. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling
7. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR)
8. Imunisasi
9. Penanganan balita dengan masalah gizi
10. Pembangilan dan pengiriman sampel SHK
11. MTBS
5. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling
6. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR)
7. Pemantauan gizi buruk
8. Imunisasi
9. MTBS
3. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling
4. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR)
5. Imunisasi
6. Pemberian vit A & obat cacing
7. Edukasi pemberian MT
Usia sekolah
dan remaja
12. Fasilitasi kegiatan UKS
13. Penjaringan (termasuk imunisasi rutin lanjutan(
14. PKPR
10. Fasilitasi kegiatan UKS dan posyandu remaja 8. Edukasi
9. Penjaringan usia sekolah non formal (termasuk
imunisasi rutin lanjutan)
Usia produktif
dan lansia
15. Skrining PTM (hipertensi, DM)
16. Skrining jantung dan stroke
17. Skrining kanker
18. Skrining PPOK
19. Skrining obesitas
20. Skrining TBC
21. Skrining masalah jiwa
22. Skrining kebugaran
23. Skrining layak hamil
24. Pelayanan KB
25. Pemeriksaan geriartti
11. Skrining PTM (hipertensi, DM)
12. Skrining kanker
13. Skrining PPOK
14. Skrining obesitas
15. Skrining TBC
16. Skrining masalah jiwa
17. Skrining layak hamil
18. Pelayanan KB
10. Skrining PTM (hipertensi, DM)
11. Skrining PPOK
12. Skrining obesitas
13. Skrining TBC
14. Skrining masalah jiwa
15. Skrining layak hamil
16. Pelayanan KB
Layanan lain 26. Pengobatan umum
27. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
28. Laboratorium
29. Farmasi
30. Gawat darurat
31. Rawat inap
19. Pengobatan umum
20. Farmasi
12. Pasien berkunjung
ke Puskesmas
Registrasi
Kasus
Gawat
Darurat
Penanganan
IGD/RB
Dapat
ditangani
Tangani
sesuai kasus
Rujuk FKRTL
Klaster Pelayanan:
1.Klaster Ibu, Anak dan Remaja
2.Klaster Usia Produktif dan Lansia
Klaster pelayanan meliputi skrining
penyakit, pengobatan umum,
konseling dan pengambilan sampel
Membutuhkan
pelayanan
umum lainnya
Pelayanan:
- Pengobatan Gigi dan Mulut
-Laboratorium
-Rawat Inap (bila ada)
Konsultasi
ulang
Perlu
penangan
lanjutan
Spesialistik
Rujuk FKRTL
Pelayanan
Farmasi (jika
diperlukan)
Pasien Pulang
PWS:
Analisa Beban
Penyakit meliputi
morbiditas dan
cakupan pelayanan
Klaster
Ibu, Anak dan
Remaja
Klaster
Usia Produktif
dan Lansia
Klaster
Penanggulangan
Penularan Penyakit
Tindak Lanjut
Posyandu Prima
•Pelayanan
kesehatan
•Evaluasi PWS
Kegiatan
Kunjungan Rumah
(Nakes/Kader)
Perlu
Pemantauan
Lanjutan
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tindak Lanjut Pada
Kegiatan
Posyandu
LAYANAN
LUAR
PUSKESMAS
LAYANAN DALAM PUSKESMAS
FKTP lain
• Klinik Pratama
• Praktik Mandiri
ALUR PELAYANAN INTEGRASI
PUSKESMAS, POSYANDU PRIMA DAN POSYANDU
13. 13
Penambahan Jumlah Infrastruktur Kesehatan di
Desa/Kelurahan untuk Memperluas Jangkauan
1 Posyandu Prima
(Lembaga Kemasyarakat
Desa) di tiap
desa/kelurahan, diintegrasi
dari Pustu atau Poskesdes:
• Minimal 2 tenaga
kesehatan: 1 bidan dan
1 perawat
• Memiliki sarpras standar
untuk menyediakan
pelayanan dan
berperan sebagai LKD
kesehatan
Mendukung peran Kader
sebagai aktivis
kesehatan di komunitas
(5 kader per Dusun /
RT/RW)
DINKES
RSUD KO/KAB
POSYANDU PRIMA
POSYANDU
Kab/Kota (514)
Kecamatan (7.230)
10.292 Puskesmas
191 kecamatan tanpa
Puskesmas
Desa/Kel (~85.000)
~17.000 belum memiliki
Pustu/Poskesdes
Dusun/RW
~300.000 Posyandu
Dusun/RT/RW
~273.5 juta penduduk
RS Swasta
Klinik Swasta
Praktek
Mandiri
UKS
PUSKESMAS
MASYARAKAT
14. POSYANDU PRIMA
Untuk memenuhi kebutuhan
layanan kesehatan di
masyarakat, dilakukan
integrasi satu layanan
kesehatan terpadu dengan
mendayagunakan potensi
Posyandu sebagai Lembaga
Kemasyarakatan
Desa/Kelurahan
LKD yang mempunyai fungsi
Peningkatan
membantu
Layanan
layanan
Kesehatan
lainnya
dan
sesuai
kebutuhan masyarakat Pustu, Poskesdes, Polindes
POSYANDU
PRIMA
Posyandu Prima adalah Posyandu sebagai wadah pemberdayaan
masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan lainnya sesuai dengan kebutuhan secara terintegrasi di
Desa dan Kelurahan
Posyandu Prima berasal dari:
• Puskesmas Pembantu yang sudah ada menjadi Posyandu Prima
• Pos Kesehatan Desa yang sudah ada menjadi Posyandu Prima
• Pengintegrasian Puskesmas Pembantu dan Poskesdes yang sudah ada menjadi Posyandu
Prima; atau
• Bagi Desa/ Kelurahan yang tidak memiliki pustu atau poskesdes membentuk Posyandu
Prima sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
15. POSYANDU PRIMA
Posyandu
Prima lainnya
Posyand
u Posyand
u Posyand
u Posyand
u
Posyandu
Dusun/RT/RW
PUSKESMAS KECAMATAN
POKJANAL
KECAMATAN
PEMERINTAH
DESA/KEL
POKJA
DESA/KEL
Lembaga
sejenis
Lembaga
sejenis
Lembaga
sejenis
L
Lem
eba
mga
bse
ajen
gis
a
sejenis
MEKANISME HUBUNGAN KERJA
POSYANDU PRIMA
a. Mekanisme Hubungan Kerja dengan Posyandu RT/RW/Dusun
Posyandu Prima merupakan Koordinator Posyandu yang ada di
Dusun/RT/RW dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan memberikan
ruang konsultasi untuk Posyandu diwilayahnya
b. Mekanisme Hubungan Kerja dengan Pemerintah
Desa/Kelurahan
Posyandu Prima sebagai mitra pemerintah Desa berkoordinasi dan
berkonsultasi kepada Kepala Desa dalam melaksanakan program dan
kegiatannya
c. Mekanisme Hubungan Kerja dengan Pokjanal Kecamatan dan
Pokja Posyandu Desa/Kelurahan
Posyandu Prima mendapat pembinaan teknis dan kelembagaan dari
Pokjanal tingkat Kecamatan dan Pokja Posyandu Desa/Kelurahan dalam
pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan
d. Mekanisme Hubungan Kerja dengan Puskesmas
Posyandu Prima merupakan jejaring Puskesmas namun upaya kesehatan
yang dilakukan sub bidang pelayanan kesehatan merupakan jaringan
(bagian) Puskesmas, sehingga dalam pelaksanaan kegiatannya
mendapatkan sumberdaya serta pembinaan teknis dari Puskesmas
e. Mekanisme Hubungan Kerja sesama Posyandu Prima
Mekanisme hubungan kerja antar atau sesama Posyandu Prima bersifat
koordinasi dan kemitraan yang didasarkan pada kepentingan dalam dan
luar wilayah kerja untuk penanganan maupun kelangsungan pembinaan
program
f. Mekanisme Hubungan Kerja dengan
Organisasi/Kelembagaan Lain Sejenis
Posyandu Prima mempunyai hubungan koordinasi dan mitra dengan LKD
16. 14
Posyandu Prima bertanggung jawab untuk hasil status
kesehatan masyarakat di desa/kelurahan
Kunjungan rumah oleh kader: memastikan keluarga sudah mendapatkan layanan kesehatan, penemuan dini masalah
kesehatan dan tanda bahaya, monitoring kepatuhan dalam pengobatan
Bayi dan Balita
mendapatkan:
• ASI Ekslusif
• Imunisasi dasar dan
lanjutan
• Pemantauan tumbuh
kembang
• Memastikan sasaran
yang sakit mendapatkan
layanan kesehatan
• Seluruh sasaran
mendapatkan skrining
Hipertensi, Diabetes
Melitus, jantung dan
stroke, kanker, PPOK,
obesitas, gejala TBC,
masalah kesehatan jiwa,
kebugaran, layak hamil
• Memastikan usia subur
menjadi akseptor KB
• Seluruh sasaran
mendapatkan skrining
Hipertensi, Diabetes
Melitus, kanker, PPOK,
geriatri terpadu, gejala
TBC, katarak,
kebugaran
• Pemantauan kepatuhan
pengobatan pada
sasaran dengan
penyakit kronis
Posyandu Prima dan Posyandu
Bayi dan balita
Ibu Hamil, bersalin, nifas Lansia
Status gizi Ibu Hamil
Kehamilan, persalinan dan nifas
beresiko.
Status gizi, tumbuh kembang,
infeksi
Remaja Usia Produktif
Status gizi, Anemia remaja,
Karies gigi, Penglihatan
pendengaran, Periilaku berisiko,
obesitas, maslaah kebugaran
PTM (hipertensi, DM, Stroke, PPOK) ,
kanker, penyakit menular/ infeksi
(TBC,dll), masalah gizi (anemia, obesitas)
gangguan mental emosional dan
depresi, masalah kebugaran, masalah
layak hamil
Masalah Kesehatan di setiap siklus hidup yang ingin diatasi
• Semua Ibu Hamil memeriksakan
kandungan (ANC)
• Semua Ibu hamil mengikuti kelas
ibu hamil
• Semua ibu hamil mendapatkan
edukasi gizi seimbang
• Semua Ibu Hamil mendapatkan
dan konsumsi TTD
• Ibu Hamil KEK mendapatkan dan
mengonsumsi makanan
tambahan
• Semua ibu pasca bersalin
mendapatkan pelayanan nifas
• Semua ibu memberikan ASI
• Seluruh sasaran dilakukan
skrining kesehatan.
• Memastikan sasaran yang
bermasalah kesehatan
mendapatkan pelayanan
kesehatan
• Seluruh remaja putri
mengkonsumsi TTD
• Seluruh remaja
mendapatkan edukasi
kesehatan reproduksi
PTM (hipertensi, DM,
stroke, PPOK), kanker,
masalah gizi, penglihatan,
demensia. tingkat
kemandirian lansia,
gangguan mental emosional
17. Bayi, balita, pra
sekolah
Usia Sekolah dan
Remaja
Usia Produktif
Ibu Hamil, bersalin
dan nifas
Lansia
• ANC K2, K3, K4 dan K6
• Edukasi gizi seimbang
dan PMT pemulihan
• Pelayanan nifas
termasuk kunjungan
nifas
• Pengobatan terbatas
• Kunjungan rumah (jika
diperlukan)
• Kunjungan Neonatal
dengan Manajemen
Terpadu Bayi Muda
(MTBM), Edukasi
perawatan neonatal
termasuk pemberian ASI
ekslusif dan konseling
• Pemantauan tumbuh
kembang (Timbang BB,
Ukur PB/TB, LiLA,
Lingkar Kepala, stimulasi
deteksi dan intervensi
dini tumbuh kembang,
penentuan status gizi)
• Imunisasi rutin dasar
• MTBS
• Kunjungan rumah (jika
diperlukan)
• Pengobatan terbatas
dengan [endekatan PKPR
• Pemberian TTD
• Kunjungan rumah (jika
diperlukan)
• Pemeriksaan Tekanan
darah, Gula Darah
• Skrining status gizi:TB,
BB, LP
• Skrining Gejala TBC,
pengambilan dahak
• Pengobatan terbatas,
termasuk pemantauan
kepatuhan pengobatan
• Kunjungan rumah (jika
diperlukan)
• Skrining geriatri: BB, TB,
LP, anamnesa perilaku
berisiko, status fungsional
(tingkat kemandirian), risiko
jatuh, status gizi, mental
emosional, kognitif,
pemeriksaan tekanan
darah, gula darah,
kolesterol dan asam urat,
kuesioner SRQ-20
• Skrining gejala TBC,
• Pengobatan terbatas,
termasuk pemantauan
kepatuhan pengobatan
• Kunjungan rumah (jika
diperlukan)
PAKET PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU PRIMA
18. Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan (LKD/LKK) merupakan
wadah partisipasi masyarakat yang bertugas membantu Kepala Desa/Lurah dalam peningkatan
pelayanan bidang kesehatan dan bidang lainnya sesuai dengan potensi dan kebutuhan.
Posyandu melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan dikoordinir oleh
Posyandu Prima. POSYANDU PRIMA
Posyand
u
Posyand
u
Posyand
u
Posyandu
POSYANDU
1. Dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat
2. Ditetapkan melalui Peraturan Desa untuk Desa dan Peraturan Bupati/Walikota untuk
Kelurahan
3. Memiliki pengurus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Bidang Kesehatan
dan Bidang-Bidang lainnya sesuai kebutuhanyang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Kepala Desa/Lurah
4. Berkedudukan di tingkat RT/RW/dusun
5. Memiliki kader yang memenuhi kriteria
6. Memiliki bangunan, prasarana dan peralatan untuk mendukung pelayanan.
PERSAYARATAN
POSYANDU
A. GAMBARAN UMUM
19. PENGORGANISASIAN
1. Pengurus Posyandu terdiri dari Ketua, Bendahara, Sekretaris, Koordinator dan Pelaksana Bidang.
2. Pelaksana Bidang Kesehatan adalah kader yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala
Desa/Lurah.
3. Kepengurusan Posyandu berlangsung selama 5 (lima) tahun terhitung sejak ditetapkan dan
menjabat
paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut
4. Pengurus Posyandu dilarang merangkap jabatan pada LKD lainnya dan partai politik
5. Petugas di bidang Kesehatan adalah kader.
KETUA
SEKRETARIS
BENDAHARA
Bidang
Ekonomi
Bidang
Kesehatan
Bidang
Pendidikan
Bidang
Lingkungan
Bidang
Lainnya
20. Posyandu
dusun/RT/RW
lainnya
POSYANDU
Masyarakat/Keluarga
PUSKESMAS KECAMATAN
PEMERINTAH
DESA/KEL
POSYANDU
PRIMA
Lemb
aga
sejenisnya
a. Mekanisme Hubungan Kerja dengan
Posyandu Prima.
Posyandu melakukan koordinasi, konsultasi,
dan
menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan
terkait kondisi dan pendataan kesehatan di
wilayah setempat, serta mendapatkan
bimbingan teknis dari Posyandu Prima.
b. Mekanisme Hubungan Kerja dengan
Pemerintah Desa, Pokja Posyandu dan
Lembaga sejenisnya. Posyandu
berkoordinasi dengan lembaga
pemberdayaan masyarakat sejenis sebagai
mitra, mendapatkan pembinaan kelembagaan
dan administrasi serta melakukan konsultasi
ke pemerintah desa/kelurahan dan Pokja
Posyandu.
c. Mekanisme Hubungan Kerja dengan
Posyandu lainnya
Posyandu dalam pelaksanaan kegiatan
berkoordinasi dengan Posyandu lainnya
sebagai mitra.
d. Mekanisme Hubungan Kerja
dengan Masyarakat/Keluarga
Posyandu sebagai penggerak dan
pendamping dalam pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat/keluarga.
Pokja Posyandu
Instruktif dan/ atau konsultatif
Koordinatif
Keterangan:
MEKANISME HUBUNGAN KERJA
POSYANDU
21. KRITERIA
Pelaksana bidang kesehatan adalah kader
yang merupakan anggota masyarakat,
bersedia, mampu, dan memiliki waktu untuk
menyelenggarakan kegiatan Posyandu.
Kriteria:
1. Sekurang-kurangnya 5 orang kader.
2. Berdomisili di wilayah setempat
3. Memiliki pengalaman di bidangnya
minimal 1 tahun
4. Memiliki kemampuan literasi
5. Memiliki kemampuan berkomunikasi,
menguasai sosio kultural sesuai kearifan
local
6. Mampu mengoperasikan telepon
genggam (HP Android)
Prima, Puskesmas, dan pelayanan kesehatan lainnya
TUGAS DAN FUNGSI
1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai siklus hidup (ibu hamil nifas dan
bersalin, bayi balita dan anak usia pra sekolah, usia sekolah dan remaja,
usia produktif dan lansia) secara terintegrasi
2. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat
3. Melakukan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
4. Melaksanakan kegiatan Posyandu dengan bimbingan teknis petugas sub
bidang pelayanan kesehatan dan sub bidang pemberdayaan masyarakat
Posyandu Prima
5. Melakukan kegiatan sebelum hari buka posyandu
6. Menyelenggarakan hari buka posyandu minimal 1 bulan sekali sesuai
kebutuhan
7. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) bersama Sub Bidang Pemberdayaan
Masyarakat Posyandu Prima
8. Menghadiri Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) jika diperlukan
9. Menyusun perencanaan partisipatif untuk disampaikan ke Posyandu Prima
dan Pokja Posyandu
10. Melakukan kunjungan rumah secara rutin dan terencana serta melakukan
kegiatan lainnya sebagai tindak lanjut dari PWS serta melaporkan hasilnya
kepada Posyandu Prima dan Pokja Posyandu melalui Kepala Desa/Lurah
seminggu sekali
11. Melakukan monitoring dan evaluasi bersama Sub Bidang Pemberdayaan
Masyarakat Posyandu Prima
12. Menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam upaya kesehatan
sesuai kewenangannya dengan memanfaatkan Posyandu, Posyandu
BIDANG
KESEHATAN
22. Output yang ingin dicapai
1. Semua Ibu Hamil
memeriksakan
kandungan (ANC)
A. Ibu Hamil, Bersalin, Nifas
Bayi dan Balita mendapatkan:
1. Imunisasi dasar
dan lanjutan
2. Pemantauan tumbuh
kembang
3. Memastikan sasaran
yang sakit
mendapatkan pelayanan
kesehatan
B . B ay i dan B al i t a dan Pr a S ek ol ah
Output yang ingin dicapai
1.Kelas Ibu Hamil :
• Edukasi buku KIA
• Senam ibu hamil
• Sharing session
• Pemberian TTD
2. Edukasi gizi
seimbang dan PMT
pemulihan
Posyandu
Kunjungan rumah (kader)
1.Ibu hamil:
• Pendataan ibu hamil
• Edukasi memeriksakan
kehamilan, mengikuti kelas
ibu hamil, gizi seimbang
• Deteksi ibu hamil berisiko
(4T)
• Pemantauan dan
Pendampingan ibu hamil
• Deteksi dini dan edukasi
tanda bahaya kehamilan
• Monitoring PMT
2. Ibu nifas:
• Sweeping ibu yang belum
mendapatkan kunjungan
nifas
• Deteksi dini dan edukasi
tanda bahaya nifas.
1.Kunjungan neonatal dengan MTBM
2.Edukasi perawatan neonatal, ASI
eksklusif, konseling
3.Pemantauan BBLR
4.Pemantauan tumbuh kembang (Timbang
BB, Ukur PB/TB, LiLA, LK, ceklis
perkembangan, rujukan
5.Imunisasi rutin dasar
6.Pemberian vit. A dan obat cacing
7.Edukasi dan pemberian makanan
tambahan
1.Edukasi perawatan neonatal dan ASI
eksklusif.
2.Sweeping neonatal yang belum
mendapatkan kunjungan neonatal
3.Sweeping dan edukasi:
• tumbuh kembang
• imunisasi rutin dasar
• Vitamin A dan obat cacing
4.Edukasi dan monitoring rujukan pada
balita gizi kurang, gizi buruk dan stunting.
5. Sweeping balita sakit tidak melakukan
kunjungan ulang
Posyandu)
Kunjungan rumah (kader)
B. PAKET PELAYANAN
KESEHATAN
23. Output yang ingin dicapai
• Memastikan
sasaran yang
bermasalah
kesehatan
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
C. Usia Sekolah dan Remaja
•Seluruh sasaran
mendapatkan
skrining hipertensi,
Diabetes Melitus,
gejala TBC,
D . U s i a Pr odu k t i f
Output yang ingin dicapai
1.Edukasi 8 isu prioritas remaja
(Kespro, gizi, Napza, HIV/Aids,
PTM, Keswa, PHBS,
kekerasan/cedera)
2.Pemantauan status gizi, anemi
3.Pemberian dan edukasi TTD
4.Skrining factor risiko dan PTM
(obesitas, DM dan Hipertensi)
5.Imunisasi rutin lanjutan:
Campak, Rubella, DTV, TD,
HPV
1. Edukasi, pemantauan status
gizi, pelacakan kasus,
monitoring konsumsi TTD
remaja putri
2. Sweeping usia sekolah dan
remaja yang belum
mendapatkan pelayanan
penjaringan kesehatan. TTD
pada remaja putri dan
imunisasi rutin lanjutan
Posyandu dan Sekolah (UKS)
Kunjungan rumah (kader)
1. Pemeriksaan tekanan darah, gula
darah
2. Skrining obesitas (pengukuran TB,
BB, LP)
3. Skrining gejala TBC
1.Edukasi dan sweeping sasaran belum
mendapatkan skrining hioertensi, DM,
2.Deteksi dini gejala TBC, , investigasi
kontak, edukasi
3.Pemantauan kepatuhan pengobatan
penyakit kronis (TBC, Hipertensi, DM)
Posyandu
Kunjungan rumah (kader)
PAKET PELAYANAN KESEHATAN
24. • Seluruh sasaran
mendapatkan
skrining Hipertensi,
Diabetes Melitus,,
gejala TBC,
E. L a n s i a
Output yang ingin
dicapai
1. Pemeriksaan tekanan darah, gula darah
2. Skrining geriatri (BB, TB, LP, kuesioner SRQ-20, tingkat
kemandirian, anamnesa perilaku berisiko, pemeriksaan lab
sederhana (gula darah, kolesterol)
3. Skrining gejala TBC
1.Edukasi dan sweeping sasaran belum mendapatkan skrining hipertensi,
DM,
2.Deteksi dini gejala TBC, investigasi kontak, edukasi
3.Pemantauan kepatuhan pengobatan penyakit kronis (TBC, Hipertensi, DM,
gangguan jiwa)
Posyandu
Kunjungan rumah (kader)
PAKET PELAYANAN
KESEHATAN
25. C. ALUR PELAYANAN
POSYANDU
LANGKAH IV
PELAYANAN / KIE
/PENYULUHAN /
KONSELING/RUJUKAN
- Petugas : Kader +
Nakes (Petugas yang
sama dengan langkah
III)
LANGKAH III
PEMERIKSAAN
/ SKRINING /
PENCATATAN
- Petugas : 2 Kader +
2 Nakes
LANGKAH I
PENDAFTARAN
- Semua kelompok
sasaran
- No. Antrian
- Form Registrasi
- Petugas : 1-2
orang kader
LANGKAH II
PENIMBANGAN /
PENGUKURAN
- Semua kelompok
sasaran
- Petugas: 2 kader +
1 Nakes
BAYI / BALITA
Petugas :
1 Kader + Nakes
• Alat : Antropometri
Kit (Dacin,
Timbangan digital
Bayi,
lenghtboard,mikrot
oise, Pita LILA,
LIKA, LIDA)
• Buku pencatatan
▪ IBU HAMIL,
▪ REMAJA,
▪ USIA
PRODUKTIF
▪ LANSIA
• Petugas :
1 kader
• Alat :
Antropometri Kit
(Timbangan
Dewasa,
mikrotoise, Pita
LiLA, LIKA, LIDA,
waist
ruler/meteran
badan)
KOLABORASI
SEKTOR-SEKTOR
LAIN
Bayi/Balita
Nakes:
Gizi/Perawat/Bida
n
Sarana : Buku KIA
Form Rujukan
Ibu Hamil
Nakes : Bidan
Sarana :
• Buku KIA/kohort ibu,
• Form Rujukan
Remaja
Nakes: Perawat
Sarana :
• PKPR Kit,
• Buku rapot Kesehatan/
• Pemantauan Kesehatan
Remaja/ Kohort
• Hb meter,
• Form Rujukan
Usia Produktif & Lansia
Nakes: Perawat
Sarana :
• Tensimeter
• Glukometer
• RR Monitoring
Kesehatan
• Kesehatan Lansia
• Form Rujukan
Bayi/Balita
Sarana : Media KIE
Ibu Hamil
Sarana : Media KIE
Remaja
Sarana : Media KIE
Usia Produktif &
Lansia
Sarana : Media KIE
LANGKAH V
VALIDASI &
SINKRONISASI DATA
HASIL PELAYANAN
Petugas : TIM
POSYANDU
(Kader + Nakes )
Format
Rekapitulasi
Kohort
26. KEGIATAN
POSYANDU
1. Melakukan kegiatan sebelum hari buka
posyandu :
a. Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan bagi ibu hamil dan
balita
b. Menyebarluaskan hari buka posyandu melalui pertemuan warga
setempat.
c. Mempersiapkan sasaran, tempat pelaksanaan, sarana,
dan media Posyandu.
d. Melakukan pembagian tugas antar kader
e. Berkoordinasi dengan petugas bidang kesehatan di Posyandu
prima/ tenaga kesehatan Puskesmas, dan petugas terkait
Petugas : Kader
2. Menyelenggarakan hari buka posyandu bagi sasaran : ibu hamil, bersalin,
nifas, bayi, balita, anak usia prasekolah, usia sekolah, remaja, usia
produktif, dan lansia dengan 5 langkah.
Hari buka: minimal 1 kali sebulan mempertimbangkan jumlah sasaran,
sumber daya dan kesepakatan bersama.
Petugas : minimal 5 Kader dan 2 Nakes (perawat/bidan/tenaga gizi)
yang berasal dari Posyandu Prima atau Puskesmas.
27. 3. Melakukan kunjungan rumah dan kegiatan lainnya di luar hari buka posyandu sebagai tindak lanjut dari
PWS
a. Mengadakan pemutakhiran data sasaran Posyandu: ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, balita, anak usia
prasekolah, usia sekolah, remaja, usia produktif, dan lansia.
b. Membuat diagram batang (balok) SKDN tentang jumlah semua balita yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu, jumlah balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat (KMS) atau Buku KIA,
jumlah balita yang datang pada hari buka Posyandu dan jumlah balita yang timbangan berat
badannya naik.
c. Melakukan tindak lanjut terhadap hari buka Posyandu melalui pertemuan warga setempat dan, atau
melakukan kunjungan rumah rutin untuk memastikan keluarga sudah mendapatkan layanan
kesehatan, penemuan dini masalah kesehatan dan tanda bahaya, monitoring kepatuhan
dalam pengobatan.
d. Mendampingi petugas Posyandu Prima untuk melakukan advokasi ke tokoh masyarakat dan
pemangku kepentingan dan menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi
keagamaan.
e. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) bersama Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Posyandu Prima
f. Menghadiri Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) jika diperlukan
g. Menyusun perencanaan partisipatif dan disampaikan ke Posyandu Prima
h. Melakukan monitoring dan evaluasi bersama Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Posyandu Prima
i. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan kunjungan rumah kepada
Posyandu Prima seminggu sekali
KEGIATAN
POSYANDU
28. 5 Langkah pada Kegiatan Posyandu
Langkah 1: Pendaftaran
• Petugas: Kader
• Melaksanakan
pendaftaran pengunjung
Posyandu.
Langkah 2:
Penimbangan dan
Pengukuran
• Petugas Kader dibantu
tenaga kesehatan
• Melaksanakan
penimbangan
pengukuran
dan
TB/PB,
LiLA, LIKA, LIDA, LP
bagi semua sasaran
yang berkunjung ke
Posyandu.
Langkah 3: Pemeriksaan/ Skrining dan Pencatatan
(Petugas: Tenaga Kesehatan dibantu oleh Kader)
1.Ibu, anak dan remaja
a.Mencatat hasil penimbangan dan pengukuran ke dalam buku
KIA, buku pemantauan kesehatan remaja dan mengisi buku
register Posyandu
b.Imunisasi, pemantauan BBLR, ceklis perkembangan, pemberian
TTD, Vit A, Obat cacing
1. Usia Produktif dan Lansia
a. Mencatat hasil penimbangan dan pengukuran ke dalam buku
monitoring Posbindu dan buku kesehatan lansia
a. Melakukan pemeriksaan/skrining pada :
Usia Produktif, meliputi:
• Pemeriksaan tekanan darah, gula darah
• Skrining gejala PPOK dengan kuesioner PUMA
• Skrining gejala TBC
• Skrining kesehatan jiwa dengan kuesioner SRQ-20
• Skrining layak hamil (kuesioner dengan aplikasi)
Lansia, meliputi:
• Pemeriksaan tekanan darah, gula darah
• Skrining gejala PPOK dengan kuesioner PUMA
• Skrining geriatri (BB, TB, LP, kuesioner SRQ-20,
tingkat kemandirian, anamnesa perilaku berisiko,
gangguan mental dan kognitif, pemeriksaan lab
sederhana (gula darah, kolesterol)
• Skrining gejala TBC
• Pemantauan kepatuhan pengobatan penyakit kronis
c.Pelayanan KB (pil, suntik, kondom)
Langkah 4: Pelayanan KIE / Penyuluhan / Konseling
dan Rujukan (Petugas : Kader didampingi Tenaga
Kesehatan)
a.Melaksanakan kegiatan penyuluhan, konseling
kesehatan, dan gizi sesuai dengan hasil penimbangan,
pengukuran, dan/atau pemeriksaan/skrining pada
semua sasaran.
b.Memberikan PMT penyuluhan dan pemulihan kepada
ibu hamil, bayi, dan balita sesuai hasil pemeriksaan.
c.Melakukan rujukan bagi sasaran yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut ke
Posyandu Prima/ Puskesmas
Langkah 5: Validasi dan Sinkronisasi Data Hasil
Pelayanan (Petugas : Kader dan Tenaga Kesehatan)
a.Setelah pelayanan Posyandu selesai, kader bersama
petugas kesehatan melengkapi pencatatan, validasi,
dan sinkronisasi data hasil kegiatan
b.Menyusun rencana tindak lanjut, seperti: kunjungan
dan
bulan
rumah, mengevaluasi hasil kegiatan,
merencanakan kegiatan Posyandu pada
berikutnya.
29. 29
Daftar isi
1. Latar Belakang Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
2. Konsep Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
3. Pelaksanaan Uji Coba
30. 30
Uji coba Integrasi Pelayanan Kesehatan
Primer akan dilakukan di 9 daerah
Daerah uji coba terpilih mewakili berbagai geografi dan
kondisi yang ada di Indonesia
Persiapan:
1. Penyusunan panduan dan
instrumen
2. Sosialisasi dan advokasi
3. Kick off
4. Persiapan orientasi dan orientasi
Pelaksanaan (3 bulan)
1. Pelayanan sesuai klaster di
Puskesmas
2. Kegiatan Posyandu Prima
3. Kegiatan pelayanan di Posyandu
Dusun/RW
4. Kunjungan rumah oleh kader
5. Pemantauan wilayah setempat
(PWS) oleh Puskesmas dan
Posyandu Prima
Pemantauan, evaluasi dan
sosialisasi hasil uji coba
~18 Juli - …Okt 2022
31. 31
Kegiatan Pilot Integrasi Layanan Primer
Jun Jul Agu Sep Okt
18 Juli – 15 Oktober 2022
18 Juli – 15 Oktober 2022
Kick-
off
Kalakarya
Orientasi fasilitator
Orientasi petugas dan
kader
Pendampingan dan
evaluasi
cara kerja baru
Aktivit
as
Pelaksanaan uji
coba
Pendampingan
dan
analisis oleh BKPK
Keteranga
n
10 Juni 2022
Dilakukan setiap
akhir bulan, dapat
secara luring
maupun daring
Untuk persiapan
scale-up; dilakukan
secara daring oleh
pendamping BKPK
tiap lokus
23 Juni
6-8 Juli
13 - 15Juli
32. 32
Bahan Acuan Uji Coba Integrasi Layanan Primer
Instrumen Kunjungan Rumah untuk
Kader
Panduan Posyandu Prima
Buku saku ini disusun sebagai panduan bagi sasaran,
berisi informasi terkait kegiatan dan pelayanan yang
diberikan oleh Posyandu Prima dan Posyandu
Dusun/RW
Juknis dan Buku Saku Integrasi
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
33. Sistem Pencatatan pada Uji Coba Integrasi Layanan Primer
33
ASIK PRIMER
Mobile-App
- Nakes
- Kader
Ekohort Upgrade
1. REGISTRASI PASIEN
2. PELAYANAN PER CLUSTER
• Ibu Hamil,
• Bayi dan Balita,
• Usia Sekolah dan
Remaja,
• Usia Produktif dan
• Usia Lanjut
3. LABORATORIUM
4. FARMASI
PENCATATAN PELAYANAN
LUAR GEDUNG
PENCATATAN PELAYANAN
DALAM GEDUNG
• Puskesmas
• Posyandu Primer
34. YANG BISA DIRUBAH
YANG TIDAK BISA DIRUBAH
Perlu memahami transformasi kesehatan dalam hal ini integrasi pelayanan
kesehatan primer
Pelayanan kesehatan primer akan berfokus kepada pelayan system cluster
dimana fokusnya kepada kesehatan setiap siklus kehidupan
Posyandu prima merupakan wadah pemberdayaan masyarakat yang
memberikan pelayanan kesehatan dan pelayanan lainnya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang terintegrasi di desa/kelurahan
Posyandu merupakan UKBM yang berada di tingkat dusun/RT/RW dimana
ada minimal 5 orang kader yang nanti kegiatannya akan dikoordinir
posyandu prima
Posyandu prima masih bersifat ujicoba
Pentingnya penguasaan teknologi dalam proses pelayanan kesehatan di era
digitalisasi
KESIMPULAN