SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
PERALATAN PEKERJAAN TANAH



1. ALAT- ALAT GUSUR
1.1. Bulldozer
      Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai
      tempat dudukan dengan penggerak utamanya, jadi berupa attachement
      .Tetapi sudah menjadi kebiasaan umum bahwa bila kita bulldozer , Dalam
      hal in yang disebut dozer attachment itu kemudian lebih dikenal berupa
      blade (pisau) yang berfungsi untuk mendorong atau memotong material
      yang ada didepannya, perlu dikemukaakan disini untuk memberikan
      pengertian bahwa ada kalanya bulldozer ini juga dipasang pada prime mover
      lain seperti truk-truk berat atau grader. Terutama bulldozer ukuran kecil
      .untuk timbangan ekonomis.

    a. Macam –macam pisau dozer
           Beberapa jenis pisau yang digunakan pada bulldozer atau angle dozer
    ada beberapa jenis , Antara lain sebagai berikut :
         1. Universal Blade (U_Blade) , adalah pisau yang digunakan untuk
             efektifitas produksi .Hal ini memungkinkan bulldozer dapat
             mendorong / membawa muatan lebih banayak karena kehilangan
             muatan yang relative lebih kecil dalam jarak angkut yang cukup jauh
             Kebanyakan blade tipe ini dipakai untuk pekerjaan reklamasi tanah,
             pekerjaan penyediaan bahan (stock pilling) dan lain-lain
         2. Straight Blade ( S-Blade ) ,adalah pisau yang digunakan dan cocok
             untuk segala jenis medan .Blade ini merupakan modifikasi dari U-
             Blade. Dengan pisau ini maneuver lebih mudah dan dapat membawa
             material lebih mudah.
         3. Angling Blade ( A-Blade ), adalah pisau yang digunakan untuk
             posisi lurus dan menyudut
         4. Cushion Blade (C-Blade), adalah Blade        yang dilengkapi dengan
             rubber cushion (bantalan karet ) sebagai peredam tumbukan .
5. Bowldozer , adalah pisau yang dibuat untuk membawa/mendorong
   material dalam jumlah kehilangan yang sedikit mungkin .Hal ini
   dimungkinkan karena adanya dinding-dinding baja pada sampingan
   danbagian bawah .
6. Light Material U Blade , ( U Blade untuk material ringan ), adalah
   pisau yang direncanakan untuk pekerjaan yang nonkohesif, atau
   material lepas yang rinagn mialnya stock pile.
7. Straight Tilt Dozer ,adalah blade yang dapat di tinggikan sebelah,
   untuk mendapatkan kemiringan hasil pemotongan. Disamping itu
   pada medan tanah lembek, blake dengan tilt ini dapat bekerja efektif.
8. Rake Blade , Adalah blade berbentuk garpu terpasang pada bagian
   depan unit bulldozer. Fungsi untuk mencabut sisa akar pohon
   sehingga kerusakan top soil jauh lebih kecil dibandingkan dengan
   blade biasa.




  JENIS PISAU                                GAMBAR



  Universal Blade




  Straight Blade




  Angling Blade




  Cushion Blade
Bowldozer



 Light Material U Blade



   Straight Tilt Dozer




       Rake Blade


                         Gambar 1.1.1 Pisau dozer
b. Operasi dengan Dozer
   Untuk meningkatkan produksi , ada beberapa cara operasi menggunakan
Bulldozer, antaralain sebagai berikut .
 1. Slot Dozing , ialah dengan melakukan beberapa lintasan dan
     membiarkan tanah yang bececeran di kiri-kanan dozer, hal ini
     merupakan penghalang terhadap tercecernya tanah pada lintasan –
     lintasan berikutnya .Cara ini akan menambah produksi hingga 20 %.
 2. Side by side dozing,atau blade toblade dozing, inilah cara kerjanya
     dengan dua Dozer berdampingan ,sehingga ujung blade dozer yang
     Satu dengan yang lain hamper bersentuhan dan berjalan pada arah yang
     sama .Cara itu dapat menaikkan produksi yakni berkisar antara 15% -
     25%.




   Gambar 1.1.2.Slot Dozing         Gambar 1.1.3 Side by side dozing
c. Produksi Bulldozer
   Untuk menghitung produksi Bulldozer ,beberapa pabrik pembuat alat
berat memberikan table estimasi untuk model bulldozer tertentu.Misalnya
pada gambar 3-1 adlah prakiraan produksi dozing dengan menggunakan
Universal blade dan straight blade untuk bulldozer tipe D7 sampai D 10
Catterpilar .U adalah Universal blade dan S adalah Straight blade ,
sedangkan pada gambar tersebut pproduksi didasarkan atas kondisi sebagai
berikut.
    a.     Efisiensi kerja 100% (60 menit/ jam )
    b.     Fixed time (waktu tetap untuk pindah gigi )0.05 menit
    c.     Berat volume tanah yang digusur 1790 kg/m atau 1370 kg/m3 (LM)
    d.     Sweel 30% atau load factor = 0.769
    e.     Keoefisien traksi, track = 0.5 atau lebih sedangkan wheel = 0.4
    f.     Blade dengan hydraulic controlled




         Gambar 1.1.4 Grafik perkiraan produksi bulldozer Caterpillar
Beberapa factor koreksi perlu diberikan jika kondisi kerja dan ada faktor-faktor
    lain yang tidak sesuai seperti pada gambar 3.2 dibawah ini



No.                               Uraian                              Crawler     Wheel
                                      a    Baik sekali                  1,0         1,0
1     Operator :                      b    Sedang                      0,75        0,75
                                      c    Buruk                       0,60        0,60
                                      a    Stock pile                  1,20        1,20
                                           Sulit di’’cut’’/digusur
                                             Dengan tilt silinder      0,80        0,75
                                      b
                                             Tanpa tilt silinder       0,70          -
2     Bahan :                                Dengan kabel kendali      0,60          -
                                           Keras dipotong/digusur
                                      c    (kering nonchesive          0,80        0,80
                                           soil)
                                      d    Batu hasil ledakan        0,60-0,80       -
3     Dengan metode dozing (celah)                                     1,20        1,20
4     Dengan metode berdampingan (side by side dozing)               1,15-1,25   1,15-1,25
5     Jarak pandang terganggu (berdebu, kabut, gelap, hujan)           0,80        0,70
                                      a    50 menit/jam                0,84        0,84
6     Efisiensi kerja :
                                      b    40 menit/jam                0,67        0,67
7     Direct drive transmission (fix time 0,1 menit)                   0,80          -
                                      a    A-blade                   0,50-0,75       -
                                      b    C-blade                   0,50-0,75   0,50-0,75
8     Type bulldozer                  c    D5 (sempit)                 0,90          -
                                      d    U-blade                     1,20        1,20
                                      e    Bowl blade                  1,30        1,30


                          Gambar 1.1.5 Faktor koreksi kondisi kerja


    Selain faktor tersebut diatas , ada satu faktor lagi yang harus dihitung ,faktor
    tersebut adalah grade correction , adalah koreksi yang diakibatkan oleh
    landainya jalan yang ditempuh yang ditunjukan dalam gambar 1.6 dibawah ini
Gambar 1.1.6 Grafik faktor grade
  Untuk lebih jelasnya , ada beberapa contoh .
Contoh 1.1.1
Sebuah bulldozer D8U dengan tilt slinder bekerja pada tanah lempung keras .
Jarak gusur rerata 60 m ,landai naik 10%. Operasi dengan cara slot dozing
Berat volume tanah 1600 kg/m3 (loose). Operator sedang , efisiensi kerja 50
menit /jam. Berapa produksi rerata /jam?
Penyelesaian :
Faktor-faktor koreksi :
   a. Lempung keras ,tilt slinder = 0.80
   b. Koreksi landai                = 0.84
   c. Slot dozing                   = 1.20
   d. Operator sedang               = 0.75
   e. Efisiensi kerja               = 0.84
   f. Koreksi berat tanah           = 1370/1600
                                    = 0.856

  Dari gambar 1.1.4 didapat produksi ideal = 410 m3/jam (LM)

  Jadi produksi nyatanya adalah = 410 x 0.80 x 0.84 x 1.20 x 0.75 x 0.84 x 0,8
                                  = 178.29 m3 ;jam (LM)
Apabila dari pabrik tidak ada grafik / table yang dapat membantu untuk
estimasi produksi .Oroduksi dapat ditentukan secara teorotis , dengan cara
menghitung kapasitas blade.kemudian produksi rerata dihitung dengan
estimasi jumlah lintasan per jamnya .

Pada gambar 3.5 kedudukan A.Bulldozer mula-mula atau dalam keadaaan
berhenti.   Pisau   sedikit   masuk     kedalam     tanah   dengan   tujuan
untukmenggali/menggusur .Dalam keduukan yang demikian ini traktor mulai
dijalankan maju.biasanya harus dalam gigi rendah.




                     Gambar 1.1.7 Cara kerja bulldozer



Kedudukan B adalah menggusur/mengangkut tanah dengan kecepatan
tetsp,jika dipandang perlu traktor dapat menambah kecepatan dengan pindah
gigi dan hal ini memerlukan waktu tetap yang disebut dengan fixed
time.Kedudukan C adalah posisi membuang muatan pada akhir jalan angkut
,pisau diangkat naik sehingga tanah dapat lewat dibawah pisau .Apabila tanah
didepan pissau sudah habis tertinggal ,maka traktor dihentikan ,kemudian
dlam posisi pisau masih terangkat traktor dijalankan mundur menuju ke
kedudukan A.

Jalan L adalah jarak angkut dozer ,sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk
menjalani jarak L pulang balik disebut waktu pulang balik atau cycle time
( roundtrip time) waktu yang dibutuhkan untuk menjalani roundtrip dirinci
sebagai berikut :

1.   Waktu tetap ( fixed time),      adalah waktu yang diperlukan untuk
melakukan tindakan-tindakan yang selalu harus dijalankan , misalnya
memasukan gigi ,menambah kecepatan ,dan memindah gigi.
2.   Waktu tidak tetap (variable time) ,adalah waktu yang bergerak maju
mendorong muatan dan waktu kembali mengambil muatan , waktu ini
biasanya bergantung pada jarak dan kecepatan mgerak dari traktor.

Untuk estimasi produksi dapat digunakan rumus sbb:

                 Produksi =

Keterangan :

T    : cycle time, menit

BC : Kapasitas blade (pisau).

JE : Efisiensi kerja

LF : Load factor




Contoh 1.1.2

Estimasikan produksi rerata bulldozer jika ditentukan tanah lempung
berpasir.Volume 2700 lbs/cu-yd(BM).swell 25%.Jarak gusur 100ft .Traktor
72HP.ukuran blade panjang 9.5ft.kecepatan maju/gusur 1.5 mph,mundur
3.5mph .efisiensi kerja 50 menit /jam.

Hitungan:

Kapasitas blade dihitung dengan pendekatan sebagai berikut :
2
                          1



               2H


                              Gambar 1.1.8 ukuran volume blade/ isi blade

Lereng tanah ditentukan 2:1

Kapasitas blade =

                   =


                   = 85.5 cu-ft

                   =     = 3.167cu –yd (LM)


Kpapasita blade dalam BM

Roundtrip time :

      Dorong/maju                        = 0.758 menit

      Kembali                            = 0.324 menit

      Fixed time                           1.382 menit

Produksi =
d. Penggunaan bulldozer

        Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi , terutama jalan raya,landasan pesawat
terbang dan sebagainya .bulldozer bersifat serbaguna dan dapat melakukan tugas –tugas
antara lain sebagai berikut in .

   1. Pembersihan lapanagn pekerjaan dari pepohonan , kayu –kayu dan bingol-
        bonggolnya ,puing-puing bekas bangunan dan sebagainya.pekerjaan ini sering
        disebut clearing .
   2. Pembukaan jalan-jalan kerja darurat menuju ke tempat lokasi pekerjaan
   3. Pembukaan atau penggusuran tanah dalam jarak dekat (100 m)
   4. Meendorong scraper pada waktu memuat (push)
   5. Meratakan timbunan tanah pada daerah fill, mengisi kembali galian atau parit
        spreading dan sebagainya
   6. Memelihara jalan kerja ,jalan angkut
   7. Menyiapkan bahan –bahan dari quarry atau tempat pengambilan material
   8. Mengupas tanah bagian atas yang jelek atau stripping
   9.   Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata(finishing)

e. Mengerjakan bukit dengan bulldozer

        Pekerjaan pada bukit yanga tanahnya terdiri dari butir yang lepas akan sulit
didaki sampai ke puncak oleh traktor ,karena tanah akan longsor .Untuk merintis jalan
menuju puncak ialah dengan menghadapkan dozer ke tebing yang akan didaki dengan
blade diangkat setinggi mungkin.Dengan kedudukan blade ini traktor digerakan maju
sedemikian rupa sehingga blade masuk ke tebing ,kemudian traktor didigerakan mundur
agar tidak tertimpa longsoran tebing akibat gerakan mundur tersebut .Bahan longsoran
yang terkumpul pada kaki tebing itu kemudian diratakan dengan cara back blading
,ialah dengan meletakan blade di belakang onggokan bekas longsoran dan menarik
mundur traktor yang akan menghasilkan suatu bidang rata dan mempunyai ketinggian
lebih dari kedudukan semula .Kemudian pekerjaan dimulai dengan mengangkat blade
tinggi-tinggi dan maju ke dapan lalu mundur lagi .

        Apabila bukit terdiri dari tanah keras dan berbatu , makam biasanya tidak ada
jalan lain kecuali membuat         jalan   melingkar (side hill cut ) .Lintasan pertama
digunakan tilt dozing. Kemudian dengan angle              dozing agar tanah hasil gusurahn
dapat dibuang ke jurang atau bagain tebing yang rendah .Seandainya harus terpaksa
menggali melalui bukit .Misalnya untuk membuat jalan tembus , maka harus
diperhatikan adanya pola galian seperti pada gambar 1.9 dibawah ini




                                         a) Pola galian


                                  Gambar 1.1.9 Penggalian tebing

         Hal ini untuk menghindari agar dozer tidak terjepit di antara dua tebing hasil
galian .Karena pisau dozer      tidak jauh lebih lebar antara letak dua track traktor.
Sehingga jika tidaj hati-hati dalam memilih urutan linttasan bukan tidak mungkin dozer
akan terjebak dan sulit untuk keluar.

f. Meratakan timbunan tanah (spreading)

         Timbunan tanah yang dimaksud adalah bekas dumping                  dari truk untuk
pengisian jarak jauh , atau stock pile dari hasil timbunan yang lain. Pekerjaan dimulai
dengan memberikan kedudukan dozer blade cukup tinggi diatas tanah asal agar tidak
terambil terlalu banyak muatan sekaligus .Jika di depan          blade sudah tidak cukup
banyak     muatan   ,   maka   traktor    dihentikan   dan     dijalankan   mundur   untuk
mengambilMuatan baru , sissa muatan dari pass yang lalu di dorong dengan pass
yang berikutnya.mendorong muatan yang maksimal .Dalam melaksanakan ini tiap kali
harus pindah jalur pada waktu menjalankan masing-masing pass yang berurutan ,
sehingga tanggul-tanggul yang terjadi pada pada lintas-lintas sebelumnya tidak terlalu
berat untuk diratakan kemudian .Naik turunya blade pada kebanyakan dozer adalah
hal yang sukar dikendalikan terutama bagi operator yang belum cukup berpengalaman.
Maka sebaiknya jika terjadi punuk-punuk diatas permukaan tanah , lebih baik dozer
dihentikan dan mindur mengulangi pass yang sedang dijalani .

g. Menggali tanah keras
       Jika dijumpai tanah keras , misalnya tanah liat kering , maka penggalian dapat
       dilakukan dengan pisau dozer .Khusus yang disebut ripper (pembajak ) . Alat
       ini pada dasarnya tidak lain seperti bajak yang gigi-giginya terbuat dari baja
       sehingga dapat diberikan tekanan yang cukup besar untuk dapat masuk ke dalam
       tanah keras . ripper ini ada yang merupakan alat trsendiri yang ditarik ( towed )
       oleh traktor .ada juga yang merupakan alat pelengkap (attachement ) yang
       dipasang pada traktor sebagai alat penggeraknya .




       a) Parallelogram kaku sudut pisau tetap             b) dapat diatur secara hidrolis
c) ripper tunggal kaku                           d) Parallelogram dapat diatur

                            Gambar 1.1.10 Macam-macam ripper

        Macam-macam ripper pada gambar 1.10 antara lain sebagai berikut :

   1. Ripper yang merupakan alat tersendiri ].
   2.   Ripper yang ditarik traktor
           a. Dengan cable controlled (kendali hidrolis )
           b. Dengan hydraulic controlled (kendali hidrolis )
   3. Rippper yang merupakan attachement yang dipasang pada traktor sebagai
        penggeraknya.
           a. Adjustable parallelogram. Giginya sejajan dan dapat diatur / dilepas
                macamnya
                   1) Single shank (gig tunggal )
                   2) Muliti shank (gigi banyak )
           b. Parallelogram gigi sejajar dan kaku
                   1) Single shank
                   2) Multi shank
           c.   Hinge , berbentuk piringan dengan ukuran tertentu

        Gigi-gigi ripper inijika aus dapat diganti, hanya harus dijaga agar kehausannya
jangan sampai pada inti giginya , karena penggantinya akan lebih mahal .

        Beberapa jenis tanah tertentu tidak dapat dibajak dengan ripper      ini untuk
jelasnya dapat dilihat tabel kemampuan ripper pada gambar 1.1.11
Gambar 1.1.11 tabel kemampuan ripper

       Pada table berikut terlihat bahwa clay dengan kecepatan rambat antara 3000-
5000ft/detik dapat dibajak ,sedang clay dengan kecepatan rambat suara antara 5000-
6000 ft/detik , merupakan batas kemampuan ripper yang bersangkutan .Kecepatan
rambat suara ini dihuting berdasarkan penyelidikan di lapangan pada jenis material yang
akan dikerjakan .Tabel tersebut tidak mutlak memberikan kepastian dapat tidaknya
material dibajak, karena material dapat dibajak tanpa memperhatikan kecepatan rambat
suara , terutama untuk material yang homogen.Sebaliknya kecepatan rambat suara yang
rendah belum tentu menjamin dapt dibajaknya material , karena joint Fracture yang
ada tidak memungkinkan untuk penetrasi gigi ripper . untuk batuan konglomerat dan
beberapa jenis batuan yang lain kadang-kadang diperlukan bantuan dengan peledakan.
Produksi dapat diestimasikan sebagai berikut .

Contoj 3.3 :

Sebuah ripper dengan single shank yang diarik traktor

               Jarak ripping                 : 0.915 m

               Dalam ripping                 : 0.610 m

               Panjang ripping               : 91 m

               Kecepatan ripping             : 1.6 km/jam atau 26.6 m/menit

               Waktu kembali                          : 0.25 menit

               Efesiensi kerja                        : 50 menit / jam

Cycle time :

      Waktu membajak =                               = 3.42 menit

      Waktu kembali                                  = 0.25 menit
                                      _______________________
                                      T               = 3.67 menit




        Produksi r =                                           Bm3 // jam

        Apabila ada faktor koreksi yang lain seperti kondisi medan , alat dan operator
  dapat juga diperhitungkan

h. Clearing
        Bulldozer      adalah alat yang baik sekali untuk digunakan dalam pekerjaan-
   pekerjaan pembersihan permukaan tanah dari tumbuhan –tumbuhan , pohon –
   pohonan, sisa pohon , batuan –batuan dan puing-puingbekas bangunan . Apabila
   pohon tidak terlalu besar , pisau dimasukan sedikit dibawah permukaan tanah dan
digusur maju sehingga pohon tumbang . Hal ini juga dilakukan untuk semak-semak
belukar , untuk menumbangkan pohon yang agak besar. Blade diangkat sampai
kedudukan kira-kira setengah dari maksimal , sehingga            cutting edge blade
menyentuh batang pohon yang akan ditumbangkan . setelah blade menempel pada
batang pohon , dozer digerakan maju pada gig rendah sambil mengangkat blade
ke atas mencapai kedudukan tertinggi .Dengan demikian pohon kecuali terdorong,juga
terjebol dari kedudukannya
     Untuk pekerjaan clearing ini dapat dikatakan suatau pekerjaan yang tidak
eksak karena jumlah produksi tidak dapat dipastikan dari pekerjaan yang satu
dengan pekerjaan yang lainnya .Sebagai gambaran diberikan tabel berikut ini




                                                           Ukuran Traktor
                       Bahan



        1. Pohon–pohonkecil,semak                1000 sq-yd/jam      1200 sq-yd/jam
         2. Pohon-pohon sedang (                  3-9 mnt /jam       2-6 mnt /pohon
        3. Pohon besar (                          5-20 mnt/jam        5-20 mnt /jam

     Catatan: 1sq-yd =0.836 m




            Gambar 1.1.12 tabel produksi clearing dengan bulldozer


     Beberapa faktor yang memepengaruhi dalam pekerjaan claring antara lain
1. Kelebatan pohon yan akan mempengaruhi dalam pekerjaan clearing antara lain :
2. Penggunaan setelah dikerjakan, missal untuk Dam, jalan raya dan sebagainya
     akanmempengaruhi pada metoda clearingnya.
3.   Keadaaan dan gaya dukung tanah
4. Topografi
   5. Keadaan iklim
   6. Kekhususab pekerjaan




   Dalam melakasanakan pekerjaan pembersihan medan dibedakan dalam beberapa
metoda yang didasarkan pada start , route yang ditempuh dan akhir pekerjaan sebagai
berikut.
       1. Metode siput luar ( out crop ) alat bergerak mulai dari tengah ke arah luar
            menyusuri garis siput .
       2. Metode siput dalam ( perimeter ), alat bergerak dari luar ke arah tengah
            menyusuri garis siput.
       3. Metode pegas ulir ( harrowing ), alat bergerak sesuai dengan garis serupa
            pegas ulir
       4. Metode zig-zag, alat bergerak dari kiri ke kanan dan sebaliknya menurut
            garis lurus , sangat baik untuk tanah relative datar
       5. Metode pembakaran , tumbuhan/ tanaman dibakar dari arah lawan angin
            baris per baris
       6.   Metode countour , alat bekerja pada kontur-kontur dengan ketinggian
            tempat yang sama , biasanya untuk tanah miring
Metode       Gambar Metode




Metode out crop




 Metode Perimeter
Metode harrowing




Metode zig-zag
Metode pembakaran




Metode countour




                    Gambar 1.1.13 .Beberapa metode clearing
1.2 Scraper
       Dalam pekerjaan penggusuran tanah , scraper selain digunakan untuk menggali
juga dapat digunakan untuk mengangkut.Pada kenyataannya        scraper   ada yang
mempunyaui mesin tersendiri dan ada yang ditarik traktor,tetapi secara keseluruhan
scraper dan traktor disebut sebagai scraper saja


a. Macam-macam scraper
       Beberapa macam dan tipe scraper dibedakan sebagai berikut
1. Mesin penggerak , ada scraper bermesin tunggal yang power unitnya terletak di
  bgian depan berfungsi sebagai penarik bowel dari scrapper. Kemudian ada yang
  bermesin ganda yang power unit keduanya , ditempatkan pada bagian belakang bowl
  scraper berfungsi untuk mendorong seluruh unit scraper , sedang power unit yang
  pertama ada dibagian depan sebagai penarik dan keduanya harus terpadu bekerjanya
2. Tipe scraper dibedakan dalam dua macam , yaitu semi trailer ( dengan dua as)
  dan tipe ful, trailer (satu as)
3. Alat kendali dibedakan dalam dua macam , alat kendali hidrolis (hidroulic
  controlled) dan alat kendali kabel ( cable controlled)
4. Roda traktor yang digunakan dapat berupa :
   a. Roda rantai ( crawler tractor populled )
   b. Roda karet ( whell tractor pulled ) yang macamnya ada
           1) Single engine (mesin tunggal )
           2) Twin engine (mesin ganda)
           3) Two bowl tandem (dengan dua bowl bersama-sama)
           4)   Multi bowl multi engine
           5) Elevating scraper
GAMBAR
  JENIS SCRAPER




       Scraper




Scraper bermesin ganda
Elevating scraper




                    Gambar 1.2.1 Jenis scraper
Prinsip kerja scraper ialah dalam keadaan berjalan bowl , diturunkansampai
  cutting edge nya masuk ke dalam tanah yang akan digali/digusur .Apron ditarik ke
  atas dan ditahan pada kedudukan tertentu supaya tanah dapat masuk ke bowl , jika
  bowl belum penuh tapi tanah tidak bias masukhal ini biasanya karena kecepatan
  gerak scraper kurang untuk mendorong tanah yang terkumpulmenutup lubang dasar
  bowl     dan apron.untuk hal semacam ini kadang- kadang perlu dibantu dengan
  pushdozer ( bulldozer pendorong) . Apabila bowl sudah penuh , apron ditutup
  kemudian diangkut dan dibuang pada tempat yang diinginkan.
        Memebuang muatan dari scraper biasanya dengan membuat lapisan urugan
  yang t=rata tebalnya .untuk ini        bowl diturunkan dan kedudukannya sampai
  ketinggian yang dikehendaki diatas permukaan tanah ,kemudian apron dibuka
  secukupnya , sehingga muatan keluar oleh berat sendiri dari bowl dan juga bantuan
  dorongan ejector yang digerakan maju
        Sedangkan pola kerja yang dari scrper akan ditunjukan pada bagian berikut ini ,
  yang berupa langkah –langkah kerja mulai dari pengupasan /pengisian             bucket
  .pengangkutan hingga dumping serta kembali lagi ke titik semula



b. Fungsi scraper
        Dalam pekerjaan tanah scraper berfungsi antara lain :
   1.    Stripping top soil , ialah pengupasan tanah permukaan tanah yang jelek
   2.    Meratakan kontur sekeliling bangunan
   3. Menggali saluran
   4. Menggali atau menguruk, misalnya badan jalan


c. Produksi scraper
        Kapasitas scraper ditentukan volume material yang dapat dimuat dalam bowl ,
   dan ukuran kapasitas ini dinyatakan dalam m 3 atau cu-yd .Ukuran dibedakan dalam
   keadaan press ( struck ) dan munjung ( heaped), dan perlu diketahui bahwa ukuran
   tanah yang digali dalam keadaan bank measure , sedang tanah yang termuat dalam
   bowl dalam keadaan loose (lepas)
        Seperti halnya dengan produksi yang dapat dihitung untuk dozer , maka untuk
   scraper      dapat dilakukan hitungan-hitungan yang serupa dengan banyak
mendasarkan pada pengalaman di lapangan .Oleh pabrik pembuatannya , biasa di
   berikan dua angka untuk kapasitas scraper ,ialah kapasitas struck dan kapasitas
   heaped, sedang angka reratanya terletak diantara kedua angka tersebut , karena
   biasanya scraper dapat diisi lebih dari kapsitas struck , tetapi jarang sampai
   mencapai kapasitas heaped .
       Produksi scrape dinyatakan dalam jumlah tanah yang dapat dipindahkan tiap
   jamnya, dan untuk menghitung cycle time nya ada dua hal pokok yang harus
   dihitung ialah sebagai berikut.
          1. Waktu tetap, ialah waktu yang diperlukan untuk muat , mempercepat
              gerak , pindah gigi , membuang muatan , memutar balik , menyiapkan
              diri untuk kembali mengambil muatan
          2. Waktu tidak tetap, ialah waktu yang diperlukan untuk berjalan menuju
              tempat membuang dan kembali mengambil muatan
                      Untuk mengambil waktu tetap ( fixed time ) sebagai gambaran
          dapat diambil pada tabel dibawah ini .




Waktu tetap untuk wheel scraper (menit)




                                 Gambar 1.2.3 Fixed time
Contoh 1.2.1

          Sebuah crawler scraper tipe C100, 100HP berat 12ton , rincian DBP sebagai

berikut

     GIGI                   KECEPATAN                                DBP

          1                      2.36                                9000

          2                      3.80                                5340

          3                      4.51                                4050

          4                      6.45                                2540

          5                     10.00                                1530




          Kapasitas bowl 9.6 m, berat kosong 10 ton, panjang pisau 2.5 m.jenis tanah
kepasiran , berat 1300 kg/m3.(BM).SWEEL = 20 %,Kondisi medan datar , jalan angkut
rata , RR untuk ban karet 70 kg/ton , jarak angkut 300 m,urugan tebal tiap lapis 20 cm ,
galian tebal tiap kali muat 10 cm, jika efesiensi kerja 50 menit /jam Berapa po=roduksi
scraper
Hitungan

                       Volume scraper 9.6 m3 (Lm )               3



Jarak muat                              =             m

Jarak buang                             =

Berat scraper                           = 10 ton

Berat muatan                            = 10.40 ton

                               Total    = 20,40 ton
DBP yang dibutuhkan untuk menarik scraper + muatan = 20,4x 70 = 1.428 kg
.Sedangkan DBP untuk traktor sudah diperhitungkan .Dari tabel di atas terlihat bahwa
traktor dapat berjalan p pada gigi ke 5 , dengan kecepatan 10 km/jam .
    1. Waktu tetap

               Muat gigi 1 =

               Buang gigi 1 =

               Putar 2 kali = 2 x 0.40        = 0.80 menit

               Pindah gigi , percepatan dll= 1.00 menit

                                 T1            = 3.10 menit

    2. Waktu tidak tetap

               Waktu angkut =

               Waktu kembali =                    1.80 menit

                                          T2     = 3.60 menit



                Cycle time = 3.10 + 3.60 = 6.70 menit

                                                                  3
                Produksi scraper =                                    / Jam



d. Scrapper dengan pushdozer

        Untuk    traktor dengan roda karet , dala mmemperoleh kapasitas angkut yang
       maksimal , pada waktu menggali memerlulkan               bantuan       pushdozer   yang
       mendorong dari belakang .dalam menghitung produksi dan menghitung jumlah
       scraper yang harus dilayani oleh pushdozer sangat tergantung pada masing-
       masing cycle time yang diperlukan .Waktu yang tdiperlukan tersebut antara
       lain untuk mendorong ,angkut , buang, putar , dan waktu kontak .Berap a cycle
       time untuk pushdozer tergantung dari macam – macam operasinya seperti
       terlihat pada tabel dibawah ini
Contoh 1.2.2
       Sebuah pushdozer bekerja dengan cara back track loading, kondisi
pemutatan sedang,     scraperyang dilayani mempunyai      cycle time 8 menit
.berapakah scraper yang dapat dilayani oleh pushdozrer.
Hitungan :
Dari tabel dibawah ini diperoleh T untuk pushdozer = 25 menit
Jumlah scraper =

      a) Bila digunakan 3 buah scraper , maka waktu untuk mendorong = 3 x
         2.5 = 7.5 menit , scraper belum dating , sehingga pushdozeer harus
         menunggu
      b) Bila digunakan 4 buah scraper , maka waktu untuk mendorong = 4 x
         2.5 = 10 menit, scraper sudah dating , pushdozer belum selesai
         mendorong scraper ke 4


      cycle time untuk pushdozer




                   Gambar 1.2.4 cycle time untuk pushdozer

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampua...
Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampua...Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampua...
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampua...Reyham Reyina Gurianto
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
 
Polygon tertutup
Polygon tertutupPolygon tertutup
Polygon tertutupArif Anwar
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
desain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandaradesain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandaraDedy Novrijal
 
Alat pengolahan lahan
Alat pengolahan lahanAlat pengolahan lahan
Alat pengolahan lahanadbel Edwar
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranseed3d
 
Makalah metode pelaksanaan_konstruksi
Makalah metode pelaksanaan_konstruksiMakalah metode pelaksanaan_konstruksi
Makalah metode pelaksanaan_konstruksiMOSES HADUN
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
Contoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanContoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanSyahrul Ilham
 

Mais procurados (20)

Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampua...
Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampua...Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampua...
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampua...
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
Polygon tertutup
Polygon tertutupPolygon tertutup
Polygon tertutup
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Presentasi alat berat jenis Dump Truck
Presentasi alat berat jenis Dump TruckPresentasi alat berat jenis Dump Truck
Presentasi alat berat jenis Dump Truck
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
 
desain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandaradesain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandara
 
Alat pengolahan lahan
Alat pengolahan lahanAlat pengolahan lahan
Alat pengolahan lahan
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboran
 
Makalah metode pelaksanaan_konstruksi
Makalah metode pelaksanaan_konstruksiMakalah metode pelaksanaan_konstruksi
Makalah metode pelaksanaan_konstruksi
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
geser langsung
geser langsunggeser langsung
geser langsung
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Contoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanContoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaan
 
Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6
 

Semelhante a Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Traktor dan Bulldozer
Traktor dan BulldozerTraktor dan Bulldozer
Traktor dan Bulldozerjajankjos
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Siska Meidifra
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01anggitampan
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxAgusGede3
 

Semelhante a Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42) (11)

Traktor dan Bulldozer
Traktor dan BulldozerTraktor dan Bulldozer
Traktor dan Bulldozer
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
 
Pelajaran Alat2 Berat
Pelajaran Alat2 BeratPelajaran Alat2 Berat
Pelajaran Alat2 Berat
 
dozer.pdf
dozer.pdfdozer.pdf
dozer.pdf
 
Kupdf.net buku alat-berat
Kupdf.net buku alat-beratKupdf.net buku alat-berat
Kupdf.net buku alat-berat
 
Pertemuan 2 pesawat angkat
Pertemuan 2 pesawat angkatPertemuan 2 pesawat angkat
Pertemuan 2 pesawat angkat
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
 
Laporan setria
Laporan setriaLaporan setria
Laporan setria
 
JIg fixture 4.pptx
JIg fixture 4.pptxJIg fixture 4.pptx
JIg fixture 4.pptx
 
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
 

Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

  • 1. PERALATAN PEKERJAAN TANAH 1. ALAT- ALAT GUSUR 1.1. Bulldozer Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai tempat dudukan dengan penggerak utamanya, jadi berupa attachement .Tetapi sudah menjadi kebiasaan umum bahwa bila kita bulldozer , Dalam hal in yang disebut dozer attachment itu kemudian lebih dikenal berupa blade (pisau) yang berfungsi untuk mendorong atau memotong material yang ada didepannya, perlu dikemukaakan disini untuk memberikan pengertian bahwa ada kalanya bulldozer ini juga dipasang pada prime mover lain seperti truk-truk berat atau grader. Terutama bulldozer ukuran kecil .untuk timbangan ekonomis. a. Macam –macam pisau dozer Beberapa jenis pisau yang digunakan pada bulldozer atau angle dozer ada beberapa jenis , Antara lain sebagai berikut : 1. Universal Blade (U_Blade) , adalah pisau yang digunakan untuk efektifitas produksi .Hal ini memungkinkan bulldozer dapat mendorong / membawa muatan lebih banayak karena kehilangan muatan yang relative lebih kecil dalam jarak angkut yang cukup jauh Kebanyakan blade tipe ini dipakai untuk pekerjaan reklamasi tanah, pekerjaan penyediaan bahan (stock pilling) dan lain-lain 2. Straight Blade ( S-Blade ) ,adalah pisau yang digunakan dan cocok untuk segala jenis medan .Blade ini merupakan modifikasi dari U- Blade. Dengan pisau ini maneuver lebih mudah dan dapat membawa material lebih mudah. 3. Angling Blade ( A-Blade ), adalah pisau yang digunakan untuk posisi lurus dan menyudut 4. Cushion Blade (C-Blade), adalah Blade yang dilengkapi dengan rubber cushion (bantalan karet ) sebagai peredam tumbukan .
  • 2. 5. Bowldozer , adalah pisau yang dibuat untuk membawa/mendorong material dalam jumlah kehilangan yang sedikit mungkin .Hal ini dimungkinkan karena adanya dinding-dinding baja pada sampingan danbagian bawah . 6. Light Material U Blade , ( U Blade untuk material ringan ), adalah pisau yang direncanakan untuk pekerjaan yang nonkohesif, atau material lepas yang rinagn mialnya stock pile. 7. Straight Tilt Dozer ,adalah blade yang dapat di tinggikan sebelah, untuk mendapatkan kemiringan hasil pemotongan. Disamping itu pada medan tanah lembek, blake dengan tilt ini dapat bekerja efektif. 8. Rake Blade , Adalah blade berbentuk garpu terpasang pada bagian depan unit bulldozer. Fungsi untuk mencabut sisa akar pohon sehingga kerusakan top soil jauh lebih kecil dibandingkan dengan blade biasa. JENIS PISAU GAMBAR Universal Blade Straight Blade Angling Blade Cushion Blade
  • 3. Bowldozer Light Material U Blade Straight Tilt Dozer Rake Blade Gambar 1.1.1 Pisau dozer b. Operasi dengan Dozer Untuk meningkatkan produksi , ada beberapa cara operasi menggunakan Bulldozer, antaralain sebagai berikut . 1. Slot Dozing , ialah dengan melakukan beberapa lintasan dan membiarkan tanah yang bececeran di kiri-kanan dozer, hal ini merupakan penghalang terhadap tercecernya tanah pada lintasan – lintasan berikutnya .Cara ini akan menambah produksi hingga 20 %. 2. Side by side dozing,atau blade toblade dozing, inilah cara kerjanya dengan dua Dozer berdampingan ,sehingga ujung blade dozer yang Satu dengan yang lain hamper bersentuhan dan berjalan pada arah yang sama .Cara itu dapat menaikkan produksi yakni berkisar antara 15% - 25%. Gambar 1.1.2.Slot Dozing Gambar 1.1.3 Side by side dozing
  • 4. c. Produksi Bulldozer Untuk menghitung produksi Bulldozer ,beberapa pabrik pembuat alat berat memberikan table estimasi untuk model bulldozer tertentu.Misalnya pada gambar 3-1 adlah prakiraan produksi dozing dengan menggunakan Universal blade dan straight blade untuk bulldozer tipe D7 sampai D 10 Catterpilar .U adalah Universal blade dan S adalah Straight blade , sedangkan pada gambar tersebut pproduksi didasarkan atas kondisi sebagai berikut. a. Efisiensi kerja 100% (60 menit/ jam ) b. Fixed time (waktu tetap untuk pindah gigi )0.05 menit c. Berat volume tanah yang digusur 1790 kg/m atau 1370 kg/m3 (LM) d. Sweel 30% atau load factor = 0.769 e. Keoefisien traksi, track = 0.5 atau lebih sedangkan wheel = 0.4 f. Blade dengan hydraulic controlled Gambar 1.1.4 Grafik perkiraan produksi bulldozer Caterpillar
  • 5. Beberapa factor koreksi perlu diberikan jika kondisi kerja dan ada faktor-faktor lain yang tidak sesuai seperti pada gambar 3.2 dibawah ini No. Uraian Crawler Wheel a Baik sekali 1,0 1,0 1 Operator : b Sedang 0,75 0,75 c Buruk 0,60 0,60 a Stock pile 1,20 1,20 Sulit di’’cut’’/digusur Dengan tilt silinder 0,80 0,75 b Tanpa tilt silinder 0,70 - 2 Bahan : Dengan kabel kendali 0,60 - Keras dipotong/digusur c (kering nonchesive 0,80 0,80 soil) d Batu hasil ledakan 0,60-0,80 - 3 Dengan metode dozing (celah) 1,20 1,20 4 Dengan metode berdampingan (side by side dozing) 1,15-1,25 1,15-1,25 5 Jarak pandang terganggu (berdebu, kabut, gelap, hujan) 0,80 0,70 a 50 menit/jam 0,84 0,84 6 Efisiensi kerja : b 40 menit/jam 0,67 0,67 7 Direct drive transmission (fix time 0,1 menit) 0,80 - a A-blade 0,50-0,75 - b C-blade 0,50-0,75 0,50-0,75 8 Type bulldozer c D5 (sempit) 0,90 - d U-blade 1,20 1,20 e Bowl blade 1,30 1,30 Gambar 1.1.5 Faktor koreksi kondisi kerja Selain faktor tersebut diatas , ada satu faktor lagi yang harus dihitung ,faktor tersebut adalah grade correction , adalah koreksi yang diakibatkan oleh landainya jalan yang ditempuh yang ditunjukan dalam gambar 1.6 dibawah ini
  • 6. Gambar 1.1.6 Grafik faktor grade Untuk lebih jelasnya , ada beberapa contoh . Contoh 1.1.1 Sebuah bulldozer D8U dengan tilt slinder bekerja pada tanah lempung keras . Jarak gusur rerata 60 m ,landai naik 10%. Operasi dengan cara slot dozing Berat volume tanah 1600 kg/m3 (loose). Operator sedang , efisiensi kerja 50 menit /jam. Berapa produksi rerata /jam? Penyelesaian : Faktor-faktor koreksi : a. Lempung keras ,tilt slinder = 0.80 b. Koreksi landai = 0.84 c. Slot dozing = 1.20 d. Operator sedang = 0.75 e. Efisiensi kerja = 0.84 f. Koreksi berat tanah = 1370/1600 = 0.856 Dari gambar 1.1.4 didapat produksi ideal = 410 m3/jam (LM) Jadi produksi nyatanya adalah = 410 x 0.80 x 0.84 x 1.20 x 0.75 x 0.84 x 0,8 = 178.29 m3 ;jam (LM)
  • 7. Apabila dari pabrik tidak ada grafik / table yang dapat membantu untuk estimasi produksi .Oroduksi dapat ditentukan secara teorotis , dengan cara menghitung kapasitas blade.kemudian produksi rerata dihitung dengan estimasi jumlah lintasan per jamnya . Pada gambar 3.5 kedudukan A.Bulldozer mula-mula atau dalam keadaaan berhenti. Pisau sedikit masuk kedalam tanah dengan tujuan untukmenggali/menggusur .Dalam keduukan yang demikian ini traktor mulai dijalankan maju.biasanya harus dalam gigi rendah. Gambar 1.1.7 Cara kerja bulldozer Kedudukan B adalah menggusur/mengangkut tanah dengan kecepatan tetsp,jika dipandang perlu traktor dapat menambah kecepatan dengan pindah gigi dan hal ini memerlukan waktu tetap yang disebut dengan fixed time.Kedudukan C adalah posisi membuang muatan pada akhir jalan angkut ,pisau diangkat naik sehingga tanah dapat lewat dibawah pisau .Apabila tanah didepan pissau sudah habis tertinggal ,maka traktor dihentikan ,kemudian dlam posisi pisau masih terangkat traktor dijalankan mundur menuju ke kedudukan A. Jalan L adalah jarak angkut dozer ,sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menjalani jarak L pulang balik disebut waktu pulang balik atau cycle time
  • 8. ( roundtrip time) waktu yang dibutuhkan untuk menjalani roundtrip dirinci sebagai berikut : 1. Waktu tetap ( fixed time), adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan tindakan-tindakan yang selalu harus dijalankan , misalnya memasukan gigi ,menambah kecepatan ,dan memindah gigi. 2. Waktu tidak tetap (variable time) ,adalah waktu yang bergerak maju mendorong muatan dan waktu kembali mengambil muatan , waktu ini biasanya bergantung pada jarak dan kecepatan mgerak dari traktor. Untuk estimasi produksi dapat digunakan rumus sbb: Produksi = Keterangan : T : cycle time, menit BC : Kapasitas blade (pisau). JE : Efisiensi kerja LF : Load factor Contoh 1.1.2 Estimasikan produksi rerata bulldozer jika ditentukan tanah lempung berpasir.Volume 2700 lbs/cu-yd(BM).swell 25%.Jarak gusur 100ft .Traktor 72HP.ukuran blade panjang 9.5ft.kecepatan maju/gusur 1.5 mph,mundur 3.5mph .efisiensi kerja 50 menit /jam. Hitungan: Kapasitas blade dihitung dengan pendekatan sebagai berikut :
  • 9. 2 1 2H Gambar 1.1.8 ukuran volume blade/ isi blade Lereng tanah ditentukan 2:1 Kapasitas blade = = = 85.5 cu-ft = = 3.167cu –yd (LM) Kpapasita blade dalam BM Roundtrip time :  Dorong/maju = 0.758 menit  Kembali = 0.324 menit  Fixed time 1.382 menit Produksi =
  • 10. d. Penggunaan bulldozer Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi , terutama jalan raya,landasan pesawat terbang dan sebagainya .bulldozer bersifat serbaguna dan dapat melakukan tugas –tugas antara lain sebagai berikut in . 1. Pembersihan lapanagn pekerjaan dari pepohonan , kayu –kayu dan bingol- bonggolnya ,puing-puing bekas bangunan dan sebagainya.pekerjaan ini sering disebut clearing . 2. Pembukaan jalan-jalan kerja darurat menuju ke tempat lokasi pekerjaan 3. Pembukaan atau penggusuran tanah dalam jarak dekat (100 m) 4. Meendorong scraper pada waktu memuat (push) 5. Meratakan timbunan tanah pada daerah fill, mengisi kembali galian atau parit spreading dan sebagainya 6. Memelihara jalan kerja ,jalan angkut 7. Menyiapkan bahan –bahan dari quarry atau tempat pengambilan material 8. Mengupas tanah bagian atas yang jelek atau stripping 9. Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata(finishing) e. Mengerjakan bukit dengan bulldozer Pekerjaan pada bukit yanga tanahnya terdiri dari butir yang lepas akan sulit didaki sampai ke puncak oleh traktor ,karena tanah akan longsor .Untuk merintis jalan menuju puncak ialah dengan menghadapkan dozer ke tebing yang akan didaki dengan blade diangkat setinggi mungkin.Dengan kedudukan blade ini traktor digerakan maju sedemikian rupa sehingga blade masuk ke tebing ,kemudian traktor didigerakan mundur agar tidak tertimpa longsoran tebing akibat gerakan mundur tersebut .Bahan longsoran yang terkumpul pada kaki tebing itu kemudian diratakan dengan cara back blading ,ialah dengan meletakan blade di belakang onggokan bekas longsoran dan menarik mundur traktor yang akan menghasilkan suatu bidang rata dan mempunyai ketinggian lebih dari kedudukan semula .Kemudian pekerjaan dimulai dengan mengangkat blade tinggi-tinggi dan maju ke dapan lalu mundur lagi . Apabila bukit terdiri dari tanah keras dan berbatu , makam biasanya tidak ada jalan lain kecuali membuat jalan melingkar (side hill cut ) .Lintasan pertama
  • 11. digunakan tilt dozing. Kemudian dengan angle dozing agar tanah hasil gusurahn dapat dibuang ke jurang atau bagain tebing yang rendah .Seandainya harus terpaksa menggali melalui bukit .Misalnya untuk membuat jalan tembus , maka harus diperhatikan adanya pola galian seperti pada gambar 1.9 dibawah ini a) Pola galian Gambar 1.1.9 Penggalian tebing Hal ini untuk menghindari agar dozer tidak terjepit di antara dua tebing hasil galian .Karena pisau dozer tidak jauh lebih lebar antara letak dua track traktor. Sehingga jika tidaj hati-hati dalam memilih urutan linttasan bukan tidak mungkin dozer akan terjebak dan sulit untuk keluar. f. Meratakan timbunan tanah (spreading) Timbunan tanah yang dimaksud adalah bekas dumping dari truk untuk pengisian jarak jauh , atau stock pile dari hasil timbunan yang lain. Pekerjaan dimulai dengan memberikan kedudukan dozer blade cukup tinggi diatas tanah asal agar tidak terambil terlalu banyak muatan sekaligus .Jika di depan blade sudah tidak cukup banyak muatan , maka traktor dihentikan dan dijalankan mundur untuk mengambilMuatan baru , sissa muatan dari pass yang lalu di dorong dengan pass yang berikutnya.mendorong muatan yang maksimal .Dalam melaksanakan ini tiap kali harus pindah jalur pada waktu menjalankan masing-masing pass yang berurutan , sehingga tanggul-tanggul yang terjadi pada pada lintas-lintas sebelumnya tidak terlalu
  • 12. berat untuk diratakan kemudian .Naik turunya blade pada kebanyakan dozer adalah hal yang sukar dikendalikan terutama bagi operator yang belum cukup berpengalaman. Maka sebaiknya jika terjadi punuk-punuk diatas permukaan tanah , lebih baik dozer dihentikan dan mindur mengulangi pass yang sedang dijalani . g. Menggali tanah keras Jika dijumpai tanah keras , misalnya tanah liat kering , maka penggalian dapat dilakukan dengan pisau dozer .Khusus yang disebut ripper (pembajak ) . Alat ini pada dasarnya tidak lain seperti bajak yang gigi-giginya terbuat dari baja sehingga dapat diberikan tekanan yang cukup besar untuk dapat masuk ke dalam tanah keras . ripper ini ada yang merupakan alat trsendiri yang ditarik ( towed ) oleh traktor .ada juga yang merupakan alat pelengkap (attachement ) yang dipasang pada traktor sebagai alat penggeraknya . a) Parallelogram kaku sudut pisau tetap b) dapat diatur secara hidrolis
  • 13. c) ripper tunggal kaku d) Parallelogram dapat diatur Gambar 1.1.10 Macam-macam ripper Macam-macam ripper pada gambar 1.10 antara lain sebagai berikut : 1. Ripper yang merupakan alat tersendiri ]. 2. Ripper yang ditarik traktor a. Dengan cable controlled (kendali hidrolis ) b. Dengan hydraulic controlled (kendali hidrolis ) 3. Rippper yang merupakan attachement yang dipasang pada traktor sebagai penggeraknya. a. Adjustable parallelogram. Giginya sejajan dan dapat diatur / dilepas macamnya 1) Single shank (gig tunggal ) 2) Muliti shank (gigi banyak ) b. Parallelogram gigi sejajar dan kaku 1) Single shank 2) Multi shank c. Hinge , berbentuk piringan dengan ukuran tertentu Gigi-gigi ripper inijika aus dapat diganti, hanya harus dijaga agar kehausannya jangan sampai pada inti giginya , karena penggantinya akan lebih mahal . Beberapa jenis tanah tertentu tidak dapat dibajak dengan ripper ini untuk jelasnya dapat dilihat tabel kemampuan ripper pada gambar 1.1.11
  • 14. Gambar 1.1.11 tabel kemampuan ripper Pada table berikut terlihat bahwa clay dengan kecepatan rambat antara 3000- 5000ft/detik dapat dibajak ,sedang clay dengan kecepatan rambat suara antara 5000- 6000 ft/detik , merupakan batas kemampuan ripper yang bersangkutan .Kecepatan rambat suara ini dihuting berdasarkan penyelidikan di lapangan pada jenis material yang akan dikerjakan .Tabel tersebut tidak mutlak memberikan kepastian dapat tidaknya material dibajak, karena material dapat dibajak tanpa memperhatikan kecepatan rambat suara , terutama untuk material yang homogen.Sebaliknya kecepatan rambat suara yang rendah belum tentu menjamin dapt dibajaknya material , karena joint Fracture yang ada tidak memungkinkan untuk penetrasi gigi ripper . untuk batuan konglomerat dan beberapa jenis batuan yang lain kadang-kadang diperlukan bantuan dengan peledakan.
  • 15. Produksi dapat diestimasikan sebagai berikut . Contoj 3.3 : Sebuah ripper dengan single shank yang diarik traktor Jarak ripping : 0.915 m Dalam ripping : 0.610 m Panjang ripping : 91 m Kecepatan ripping : 1.6 km/jam atau 26.6 m/menit Waktu kembali : 0.25 menit Efesiensi kerja : 50 menit / jam Cycle time :  Waktu membajak = = 3.42 menit  Waktu kembali = 0.25 menit _______________________ T = 3.67 menit Produksi r = Bm3 // jam Apabila ada faktor koreksi yang lain seperti kondisi medan , alat dan operator dapat juga diperhitungkan h. Clearing Bulldozer adalah alat yang baik sekali untuk digunakan dalam pekerjaan- pekerjaan pembersihan permukaan tanah dari tumbuhan –tumbuhan , pohon – pohonan, sisa pohon , batuan –batuan dan puing-puingbekas bangunan . Apabila pohon tidak terlalu besar , pisau dimasukan sedikit dibawah permukaan tanah dan
  • 16. digusur maju sehingga pohon tumbang . Hal ini juga dilakukan untuk semak-semak belukar , untuk menumbangkan pohon yang agak besar. Blade diangkat sampai kedudukan kira-kira setengah dari maksimal , sehingga cutting edge blade menyentuh batang pohon yang akan ditumbangkan . setelah blade menempel pada batang pohon , dozer digerakan maju pada gig rendah sambil mengangkat blade ke atas mencapai kedudukan tertinggi .Dengan demikian pohon kecuali terdorong,juga terjebol dari kedudukannya Untuk pekerjaan clearing ini dapat dikatakan suatau pekerjaan yang tidak eksak karena jumlah produksi tidak dapat dipastikan dari pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya .Sebagai gambaran diberikan tabel berikut ini Ukuran Traktor Bahan 1. Pohon–pohonkecil,semak 1000 sq-yd/jam 1200 sq-yd/jam 2. Pohon-pohon sedang ( 3-9 mnt /jam 2-6 mnt /pohon 3. Pohon besar ( 5-20 mnt/jam 5-20 mnt /jam Catatan: 1sq-yd =0.836 m Gambar 1.1.12 tabel produksi clearing dengan bulldozer Beberapa faktor yang memepengaruhi dalam pekerjaan claring antara lain 1. Kelebatan pohon yan akan mempengaruhi dalam pekerjaan clearing antara lain : 2. Penggunaan setelah dikerjakan, missal untuk Dam, jalan raya dan sebagainya akanmempengaruhi pada metoda clearingnya. 3. Keadaaan dan gaya dukung tanah
  • 17. 4. Topografi 5. Keadaan iklim 6. Kekhususab pekerjaan Dalam melakasanakan pekerjaan pembersihan medan dibedakan dalam beberapa metoda yang didasarkan pada start , route yang ditempuh dan akhir pekerjaan sebagai berikut. 1. Metode siput luar ( out crop ) alat bergerak mulai dari tengah ke arah luar menyusuri garis siput . 2. Metode siput dalam ( perimeter ), alat bergerak dari luar ke arah tengah menyusuri garis siput. 3. Metode pegas ulir ( harrowing ), alat bergerak sesuai dengan garis serupa pegas ulir 4. Metode zig-zag, alat bergerak dari kiri ke kanan dan sebaliknya menurut garis lurus , sangat baik untuk tanah relative datar 5. Metode pembakaran , tumbuhan/ tanaman dibakar dari arah lawan angin baris per baris 6. Metode countour , alat bekerja pada kontur-kontur dengan ketinggian tempat yang sama , biasanya untuk tanah miring
  • 18. Metode Gambar Metode Metode out crop Metode Perimeter
  • 20. Metode pembakaran Metode countour Gambar 1.1.13 .Beberapa metode clearing
  • 21. 1.2 Scraper Dalam pekerjaan penggusuran tanah , scraper selain digunakan untuk menggali juga dapat digunakan untuk mengangkut.Pada kenyataannya scraper ada yang mempunyaui mesin tersendiri dan ada yang ditarik traktor,tetapi secara keseluruhan scraper dan traktor disebut sebagai scraper saja a. Macam-macam scraper Beberapa macam dan tipe scraper dibedakan sebagai berikut 1. Mesin penggerak , ada scraper bermesin tunggal yang power unitnya terletak di bgian depan berfungsi sebagai penarik bowel dari scrapper. Kemudian ada yang bermesin ganda yang power unit keduanya , ditempatkan pada bagian belakang bowl scraper berfungsi untuk mendorong seluruh unit scraper , sedang power unit yang pertama ada dibagian depan sebagai penarik dan keduanya harus terpadu bekerjanya 2. Tipe scraper dibedakan dalam dua macam , yaitu semi trailer ( dengan dua as) dan tipe ful, trailer (satu as) 3. Alat kendali dibedakan dalam dua macam , alat kendali hidrolis (hidroulic controlled) dan alat kendali kabel ( cable controlled) 4. Roda traktor yang digunakan dapat berupa : a. Roda rantai ( crawler tractor populled ) b. Roda karet ( whell tractor pulled ) yang macamnya ada 1) Single engine (mesin tunggal ) 2) Twin engine (mesin ganda) 3) Two bowl tandem (dengan dua bowl bersama-sama) 4) Multi bowl multi engine 5) Elevating scraper
  • 22. GAMBAR JENIS SCRAPER Scraper Scraper bermesin ganda
  • 23. Elevating scraper Gambar 1.2.1 Jenis scraper
  • 24. Prinsip kerja scraper ialah dalam keadaan berjalan bowl , diturunkansampai cutting edge nya masuk ke dalam tanah yang akan digali/digusur .Apron ditarik ke atas dan ditahan pada kedudukan tertentu supaya tanah dapat masuk ke bowl , jika bowl belum penuh tapi tanah tidak bias masukhal ini biasanya karena kecepatan gerak scraper kurang untuk mendorong tanah yang terkumpulmenutup lubang dasar bowl dan apron.untuk hal semacam ini kadang- kadang perlu dibantu dengan pushdozer ( bulldozer pendorong) . Apabila bowl sudah penuh , apron ditutup kemudian diangkut dan dibuang pada tempat yang diinginkan. Memebuang muatan dari scraper biasanya dengan membuat lapisan urugan yang t=rata tebalnya .untuk ini bowl diturunkan dan kedudukannya sampai ketinggian yang dikehendaki diatas permukaan tanah ,kemudian apron dibuka secukupnya , sehingga muatan keluar oleh berat sendiri dari bowl dan juga bantuan dorongan ejector yang digerakan maju Sedangkan pola kerja yang dari scrper akan ditunjukan pada bagian berikut ini , yang berupa langkah –langkah kerja mulai dari pengupasan /pengisian bucket .pengangkutan hingga dumping serta kembali lagi ke titik semula b. Fungsi scraper Dalam pekerjaan tanah scraper berfungsi antara lain : 1. Stripping top soil , ialah pengupasan tanah permukaan tanah yang jelek 2. Meratakan kontur sekeliling bangunan 3. Menggali saluran 4. Menggali atau menguruk, misalnya badan jalan c. Produksi scraper Kapasitas scraper ditentukan volume material yang dapat dimuat dalam bowl , dan ukuran kapasitas ini dinyatakan dalam m 3 atau cu-yd .Ukuran dibedakan dalam keadaan press ( struck ) dan munjung ( heaped), dan perlu diketahui bahwa ukuran tanah yang digali dalam keadaan bank measure , sedang tanah yang termuat dalam bowl dalam keadaan loose (lepas) Seperti halnya dengan produksi yang dapat dihitung untuk dozer , maka untuk scraper dapat dilakukan hitungan-hitungan yang serupa dengan banyak
  • 25. mendasarkan pada pengalaman di lapangan .Oleh pabrik pembuatannya , biasa di berikan dua angka untuk kapasitas scraper ,ialah kapasitas struck dan kapasitas heaped, sedang angka reratanya terletak diantara kedua angka tersebut , karena biasanya scraper dapat diisi lebih dari kapsitas struck , tetapi jarang sampai mencapai kapasitas heaped . Produksi scrape dinyatakan dalam jumlah tanah yang dapat dipindahkan tiap jamnya, dan untuk menghitung cycle time nya ada dua hal pokok yang harus dihitung ialah sebagai berikut. 1. Waktu tetap, ialah waktu yang diperlukan untuk muat , mempercepat gerak , pindah gigi , membuang muatan , memutar balik , menyiapkan diri untuk kembali mengambil muatan 2. Waktu tidak tetap, ialah waktu yang diperlukan untuk berjalan menuju tempat membuang dan kembali mengambil muatan Untuk mengambil waktu tetap ( fixed time ) sebagai gambaran dapat diambil pada tabel dibawah ini . Waktu tetap untuk wheel scraper (menit) Gambar 1.2.3 Fixed time
  • 26. Contoh 1.2.1 Sebuah crawler scraper tipe C100, 100HP berat 12ton , rincian DBP sebagai berikut GIGI KECEPATAN DBP 1 2.36 9000 2 3.80 5340 3 4.51 4050 4 6.45 2540 5 10.00 1530 Kapasitas bowl 9.6 m, berat kosong 10 ton, panjang pisau 2.5 m.jenis tanah kepasiran , berat 1300 kg/m3.(BM).SWEEL = 20 %,Kondisi medan datar , jalan angkut rata , RR untuk ban karet 70 kg/ton , jarak angkut 300 m,urugan tebal tiap lapis 20 cm , galian tebal tiap kali muat 10 cm, jika efesiensi kerja 50 menit /jam Berapa po=roduksi scraper Hitungan Volume scraper 9.6 m3 (Lm ) 3 Jarak muat = m Jarak buang = Berat scraper = 10 ton Berat muatan = 10.40 ton Total = 20,40 ton
  • 27. DBP yang dibutuhkan untuk menarik scraper + muatan = 20,4x 70 = 1.428 kg .Sedangkan DBP untuk traktor sudah diperhitungkan .Dari tabel di atas terlihat bahwa traktor dapat berjalan p pada gigi ke 5 , dengan kecepatan 10 km/jam . 1. Waktu tetap  Muat gigi 1 =  Buang gigi 1 =  Putar 2 kali = 2 x 0.40 = 0.80 menit  Pindah gigi , percepatan dll= 1.00 menit T1 = 3.10 menit 2. Waktu tidak tetap  Waktu angkut =  Waktu kembali = 1.80 menit T2 = 3.60 menit Cycle time = 3.10 + 3.60 = 6.70 menit 3 Produksi scraper = / Jam d. Scrapper dengan pushdozer Untuk traktor dengan roda karet , dala mmemperoleh kapasitas angkut yang maksimal , pada waktu menggali memerlulkan bantuan pushdozer yang mendorong dari belakang .dalam menghitung produksi dan menghitung jumlah scraper yang harus dilayani oleh pushdozer sangat tergantung pada masing- masing cycle time yang diperlukan .Waktu yang tdiperlukan tersebut antara lain untuk mendorong ,angkut , buang, putar , dan waktu kontak .Berap a cycle time untuk pushdozer tergantung dari macam – macam operasinya seperti terlihat pada tabel dibawah ini
  • 28. Contoh 1.2.2 Sebuah pushdozer bekerja dengan cara back track loading, kondisi pemutatan sedang, scraperyang dilayani mempunyai cycle time 8 menit .berapakah scraper yang dapat dilayani oleh pushdozrer. Hitungan : Dari tabel dibawah ini diperoleh T untuk pushdozer = 25 menit Jumlah scraper = a) Bila digunakan 3 buah scraper , maka waktu untuk mendorong = 3 x 2.5 = 7.5 menit , scraper belum dating , sehingga pushdozeer harus menunggu b) Bila digunakan 4 buah scraper , maka waktu untuk mendorong = 4 x 2.5 = 10 menit, scraper sudah dating , pushdozer belum selesai mendorong scraper ke 4 cycle time untuk pushdozer Gambar 1.2.4 cycle time untuk pushdozer