Dokumen tersebut membahas mengenai landasan dan prinsip-prinsip pengembangan metodologi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Beberapa poin penting yang diangkat antara lain delapan landasan pengembangan metodologi PAI menurut Fatah Yasin yaitu landasan filosofis, historis, sosiologis, kultural, psikologis, ilmiah-rasional, hukum dan nilai-nilai agama. Selain itu juga dijelaskan sepuluh prinsip pen
2. SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
Latar Belakang
Pendidikan merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia, karena
manusia secara alamiah pada dasarnya bersifat tumbuh dan berkembang.
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru memiliki
peranan yang besar.
Sudah selayaknya guru yang berkompeten dalam tugas dan tanggungjawabnya,
salah satunya mengetahui metodologi dalam pembelajarannya. Terlebih jika
pendidik atau guru tersebut sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
sebelum guru menggunakan metode yang dianggap baik atau tepat menurut
dirinya, baiknya seorang guru mengetahui landasan dan prinsip dasar
pengembangan metodologi, agar pembelajaran yang berlangsung tidak pasif dan
membosankan, karena guru biasanya cenderung menggunakan model
pembelaran yang konvensional dan monoton
3. SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
Landasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu dasar atau tumpuan. Sedangkan
pengembangan atau mengembangkan adalah suatu proses, cara, perbuatan mengembangkan. Hal ini berarti bahwa
awal mulanya sesuatu (baca; kurikulum) sudah ada, yang kemudian dikembangkan atau diluaskan kembali ke tingkat
yang lebih baik.
Landasan dalam pengembangan metodologi pembelajaran PAI merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
proses pembelajaran, seorang guru tidak akan mampu menggunakan metode yang tepat sebelum mengetahui
landasan atau pijakannya.
Pendidikan Islam dapat diartikan sebagai pendidikan yang bercorak islami, yakni pendidikan yang berdasarkan Islam.
Menurut Bukhari Umar dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan Islam, beliau mengatakan bahwa pendidikan
Islam adalah proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai pada diri anak didik melalui
penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup dalam
segala aspeknya, dari pengertian tersebut kemudian berkembang mempunyai lima prinsip pokok, yaitu sebagai
berikut:
Landasan Pengembangan Metodologi Pembelajaran PAI
4. SLIDESMANIA.COM
Proses
transformasi dan
internalisasi
upaya yang diarahkan pada
pemberian dan penghayatan,
serta pengalaman ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai.
Ilmu pengetahuan yang
dimaksud adalah ilmu
pengetahuan yang bercirikan
islami, yakni ilmu
pengetahuan yang memenuhi
kriteria epistemologi islami
yang tujuan akhirnya hanya
untuk mengenal dan
menyadari diri pribadi dan
relasinya dengan Allah,
sesama manusia, dan alam
semesta
Ilmu
Pengetahuan dan
nilai-nilai
Pendidikan diberikan
pada anak didik yang
mempunyai potensi-
potensi ruhani. Dengan
potensi tersebut, anak
didik dimungkinkan dapat
dididik, sehingga pada
akhirnya mereka dapat
mendidik. Konsep ini
berpijak pada konsepsi
manusia sebagai makhluk
psikis
Pada diri anak
didik
tugas pokok pendidikan
Islam menumbuhkan,
mengembangkan,
memelihara dan menjaga
potensi manusia agar ia
tumbuh dan berkembang
sesuai dengan tingkat
kemampuan, minat, dan
bakatnya. Dengan
demikian, terciptalah dan
terbentuklah daya
kreativitas dan
produktivitas anak didik.
Melalui penumbuhan
dan pengembangan
potensi fitrahnya
Guna mencapai
keselarasan dan
kesempurnaan hidup
dalam segala aspeknya
upaya Pendidikan Islam
harus dilakukan secara
bertahap, berjenjang, dan
terus menerus digelar
dengan upaya
pemindahan, penanaman,
pengarahan, pengajaran,
pembimbingan sesuatu
yang dilakukan secara
terencana, sistematis,
dan terstruktur dengan
menggunakan pola dan
sistem tertentu
tujuan akhir dari proses
pendidikan Islam adalah
terbentuknya “Insan Kamil” yaitu
manusia yang dapat menyelaraskan
kebutuhan hidup jasmani-ruhani,
struktur kehidupan dunia-akhirat,
keseimbngan pelaksanaan trilogy
hubungan manusia. Akibatnya,
proses pendidikan Islam yang
dilakukan dapat menjadiakan anak
didik hidup penuh dengan
keoptimisan, kebahagiaan, dan
kedamaian.
5. SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
Landasan Pengembangan Metodologi PAI
Fatah Yasin menjelaskan sedikitnya membagi 8 landasan yang merupakan asas atau landasan dalam
pendidikan Islam, yaitu:
Landasan Filosofis
Landasan ini mengarahkan para guru untuk mengubah sudut pandangnya, agar selalu bisa untuk mengambil
hikmah dan pelajaran dari para pendahulunya, baik dalam bersikap, bebicara, dan dalam segala hal yang berkaitan
dengan pendidikan Islam.
Landasan Historis
Landasan ini mengarahkan guru untuk menumbuhkankembangkan potensi sosial peserta didik, agar bisa saling
bekerja sama, mengayomi dan terbentuknya interaksi yang sehat ditengah-tengah peserta didik. Selain itu dengan landasan
ini, tidak terjadi kesenjangan antara guru dengan murid, antara murid dengan murid. Karena pendidikan merupakan gejala
sosial antar semua komponen sekolah baik itu guru, murid, kepala sekolah semua yang ikut berperan aktif di dalamnya.
Sehingga dimungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran yang mengarahkan pada perkembangan peserta didik baik
intelektualitasnya, spritualitasnya dan sosialitasnya.
Landasan Sosiologis
Landasan ini mengarahkan setiap guru yang menjadi aktor yang banyak memainkan peran vital dalam
proses pendidikan harus selalu mengedepankan nilai-nilai filosofis yang dalam kaitaanya ini nilai-nilai agama
(Islam) menjadi acuan utama. Karena, sebagai konsekuensinya, seluruh perilaku kehidupan manusia mutlak harus
bernilai ketuhanan
6. SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
Landasan Kultural
Guru dapat mengukur, menilai, menimbang dan mengamati setiap perkembangan peserta didiknya agar guru
tidak salah tafsir dan salah dalam menrjemahkan setiap perkembangan peserta didiknya
Landasan Psikologis
Landasan ini mengumandangkan bahwa, segala sesuatu yang dikaji dan dipecahkan melalui proses pendidikan
hendaknya direkonstrusi berdasarkan hasil-hasil kajian dan penelitian ilmiah dan pengalaman empirik dari para ahli maupun
praktisi pendidikan yang dapat diterima dan dibenarkan oleh akal manusia, termasuk penemuan teknologi modern yang terkait
dengan masalah pendidikan.
Landasan Ilmiah-Rasional
Peserta didik merupakan sekumpulan individu yang berasal dari berbagai etnis-budaya dan karakter
yang berbeda-beda sesuai dengan budaya daerah mereka masing-masing. Budaya yang “dikantonginya” ikut
mempengaruhi guru baik cara pandang, cara bersikap dan cara menilai setiap peserta didiknya. Keunikan setiap
peserta didik dengan segala adat-budayanya mampu dikembang dengan optimal sehingga mampu memfilter
hal-hal negatif yang terus berkembang dari adanya perkembangan teknologi yang semakin mengikis budaya
peserta didik.
Landasan Nilai-Nilai Agama
landasan pendidikan Islam pada hakikatnya dengan asas pendidikan Islam. yakni berdasarkan Al-Qur’an dan hadis
nabi. Artinya semua kegiatan harus mengacu dan bertitik tolak dari al-Qur’an sebagai firman Allah swt dan mencontoh sunnah
Rasulullah saw. Karena dari kedua sumber tersebut merupakan pegangang setiap muslim, untuk membimbing setiap
aktivitasnya agar selalu dan sesuai dengan tuntunan-sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
7. SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
Landasan Hukum
Rancangan undang-undang merupakan pijakan dasar dalam melaksanakan proses
pendidikan dalam skala nasional. Karena dimungkinkan pendidikan merupakan salah satu
wadah untuk membawa perubahan yang berarti untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) yang mampu berdaya saing di dunia global sekarang ini. Hal ini dipertegas
dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS) dalam pasal 1 yang mengamanatkan bahwa: “Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara".
8. SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
Prinsip-Prinsip Dalam Pengembangan Metodologi PAI
1. Motivasi, penerapan metodologi diarahkan untuk dapat memberikan dorongan agar peserta didik aktif belajar dan mengikuti
pelajaran.
2. Perhatian, penerapan metodologi diarahkan untuk dapat membangkitkan perhatian peserta didik agar tertarik terhadap persoalan-
persoalan yang disampaikan atau yang sedang dipelajari, melalui penerapan metodologi tersebut.
3. Peragaan, penerapan metodologi diarahkan untuk dapat memberi kesempatan kepada peserta didik supaya memeragakan atau
mendemostrasikan perolehan.
4. Apersepsi, penerapan metodologi diarahkan untuk dapat dijadikan sebagai sarana penghubung dengan dengan apa yang pernah
dikenal oleh peserta didik sebelumnya, berkaitan dengan persolan yang sedang dipelajari.
5. Individualitas, penerapan metodologi diarahkan untuk dapat dijadikan sebagai sarana penghubung dengan bakat dan karakter
masing-masing individu peserta didik.
6. Konsentrasi, penerapan metodologi diarahkan untuk dapat dijadikan sebagai sarana yang bisa memusatkan daya konsentrasi peserta
didik pada persoalan yang sedang dipelajari.
7. Korelasi, penerapan metodologi diarahkan untuk dapat dijadikan sebagai sarana yang bisa mengajak peserta didik agar dapat
menghubungkan mata pelajaran satu dengan lainnya.
8. Sosialisasi, penerapan metodologi diarahkan untuk dapat dijadikan sebagai sarana yang bisa mengajak peserta didik menyesuaikan
dengan keadaan lingkungan sosial.
9. Penilaian, penerapan metodologi diarahkan untuk dapat dijadikan sebagai sarana yang bisa dipakai oleh pendidik dalam memantau,
menilai, dan merekam partisipasi aktif peserta didik dalam memahami, menghayati dan berprilaku dalam belajar.
9. SLIDESMANIA.COM
SLIDESMANIA.COM
Prinsip-Prinsip Dalam Pengembangan Metodologi PAI
Sedangkan menurut Roqib, lebih spesifik lagi menjelaskan tentang prinsip dalam pengembangan metodologi
pembelajaran PAI, ada beberapa prinsip pengembangan metodologi pembelajaran PAI, yaituedan:
1. Niat dan orientasi dalam pendidikan Islam,
2. Keterpaduan (integrative, tauhid)
3. Bertumpu pada kebenaran
4. Kejujuran dan amanah (sidq-amanah)
5. Keteladanan
6. Berdasar pada nilai
7. Sesuai dengan usia dan kemampuan akal anak (biqadri uqulihim)
8. Sesuai dengan kebutuhan peserta didik (child center)
9. Mengambil pelajaran pada setiap kasus atau kejadian (ibrah)
10. Proporsional dalam memberikan janji (wa’d, tarhib)