SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 262
Baixar para ler offline
Analisis. Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
BABV
ANALISIS, PEMANTAUAN DAN
DIAGNOSA TERHADAP ALIRAN
MANUFAKTUR
5.1 PENDAHULUAN
Pemantauan merupakan observasi berkelanjutan terhadap aliran order pada
seluruh proses manufaktur melalui data kunci berupa gambar dan grafik.
Pertama akan dijelaskan bagaimana cara mengorganisasikan dan menganalisis
suatu work shop, kemudian akan dijelaskan konsep dan hasil nyata pelaksanaan
sistem pemantauan yang dilakukan secara kontinyu. Selain itu akan dijelaskan
pula luaran beberapa slstem yang dapat diinterpretasikan melalui sistem
pendiagnosaan, tafacara umum untuk memperbaiki aliran manufaktur, dan
bagaimana cara memperbaiki suatu sistem perencanaan produksi yang ada.
5.2 PEMANTAUAN ALIRAN MANUFAKTUR
Pemantauan secara kontinyu terhadap proses produksi merupakan persoalan
penting pada perusahaan maju. Proses yang dipantau merupakan suatu bentuk
dasar yang dapat dinyatakan dalam bentuk uang. Sebagai contoh kasus adalah
pemasukan order, siklus pengembalian, investasi dan pembelian pada suatu
perusahaan, yang pada akhirnya semuanya akan dijumlahkan pada akhir bulan
dan dibandingkan terhadap rencana produksi induk tahunan yang telah dibuat.
Pada tingkat pabrik, yang merupakan titik utama adalah membandingkan jumlah
jam produksi yang telah direncanakan terhadap jumlah jam .proses produksi
aktual berikut biaya yang diakibatkannya. Pada umumnya tidak selalu praktis
untuk memantau data kunci yang memiliki persamaan dengan inventory,
keterlambatan, dan flow time dan membandingkannya dengan apa yang telah
direncanakan. Sehingga akan diperlukan suatu sistem yang dapat
mengorganisasi pemantauan aliran manufaktur sebagai tambahan terhadap
sistem pemantauan kualitas dan biaya yang ada.
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 97'
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
7
Analisls, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
Sistem yang ada harus berdasarkan suatu model yang dapat menggambarkan
aliran manufaktur melalui perhitungan dan menggunakan data kunci yang telah
didefinisikan berikut keterkaitannya yang logis. Model tersebut harus juga dapat
menjelaskan terjadinya perbedaan besar antara status aktual terhadap status
ideal dengan transparan dan sangat jelas. Sehingga akan memungkinkan
dilakukannya pemilihan terhadap alat ukur pengendali manufaktur. Diagram
throughput berikut data kunci akan memenuhi semua kebutuhan tersebut,
sehingga merupakan suatu dasar yang perlu dipertimbangkan untuk
memperbaiki aliran produksi.
Suatu hal yang sangat mendasar dan telah direkomendasikan jika kita akan
mengembangkan atau memperkenalkan suatu sistem melalui tahapan yang
dijelaskan melalui gambar 5.1.
MONITORINGSYSTEM
• Actual Data
• Planned Data
• Deviation Analysis
• Measures
( CONTINUOUSPLANNING AND OPERATION PROCESS )
,
W
MANUFACTURING
ANALYSIS
• Orders
• Work Centers
• Operations
~ ~Manufacturing Process1r
Feedback Accuracy
Improvement Improvement
W
Review of Present CD @
Manufacturing Control
Technique Implementation
Sequence
Gambar 5.1 Tahapan pada saat mengimplementasikan pemantauan proses
manufaktur
Langkah pertama yang dilakukan adalah menganalisis aliran manufaktur
berdasarkan perioda pengumpulan data yang telah ditentukan, dan menganalisa
sifat throughput pada order, work center, dan operasi. Pengalaman menunjukkan
bahwa langkah tersebut akan membawa perbaikan awat terhadap kualitas data
umpan batik dan alliran manufaktur. Hanya jika setelah titik lemahnya
ditanggulangi maka suatu sistem pemantauan dapat dibangun dan
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
Sistem yang ada harus berdasarkan suatu model yang dapat menggambarkan
aliran manufaktur melalui perhitungan dan menggunakan data kunci yang telah
didefinisikan berikut keterkaitannya yang logis. Model tersebut harus juga dapat
menjelaskan terjadinya perbedaan besar antara status aktual terhadap status
ideal dengan transparan dan sangat jelas. Sehingga akan memungkinkan
dilakukannya pemilihan terhadap alat ukur pengendali manufaktur. Diagram
throughput berikut data kunci akan memenuhi semua kebutuhan tersebut,
sehingga merupakan suatu dasar yang perlu dipertimbangkan untuk
memperbaiki aliran produksi.
Suatu hal yang sangat mendasar dan telah direkomendasikan jika kita akan
mengembangkan atau memperkenalkan suatu sistem melalui tahapan yang
dijelaskan melalui gambar 5.1.
f
I i
( CONTINUOUS PLANNING AND OPERATION PROCESS )
I
eJ(
MANUFACTURING

ANALYSIS

• Orders
• Work Centers
• Operations
yJ ~Manufacturing Process]
Improvement[ Feedback Accuracy
Improvement
W

MONITORING SYSTEM
• Actual Data
• Planned Data
• Deviation Analysis
• Measures
~Review of Present
Manufacturing Control
Technique
(D....... @
Implementation
Sequence
Gambar 5.1 Tahapan pada saat mengimplementasikan pemantauan proses
manufaktur
Langkah pertama yang dilakukan adalah menganalisis aliran manufaktur
berdasarkan perioda pengumpulan data yang telah ditentukan, dan menganalisa
sifat throughput pada order, work center, dan operasi. Pengalaman menunjukkan
bahwa langkah tersebut akan membawa perbaikan awal terhadap kualitas data
umpan balik dan alliran manufaktur. Hanya jika setelah titik lemahnya
ditanggulangi rnaka suatu sistem pemantauan dapat dibangun dan
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 98
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
diperkenalkan. Yang mana sistem tersebut pada satu sisi harus diadaptasi dari
kebutuhan individu pengguna, dan pada sisi lainnya dapat dengan mudah untuk
dimodiflkasi atau diterapkan secara keseluruhan. Penggunaan sistem
pemantauan secara kontinya selama perioda yang telah ditentukan akan secara
otomatis menambah perbaikan yang diinginkan. Pada akhir dari tahapan ini akan
timbul pertanyaan apakah metoda pengendalian manufaktur yang ada telah
menjumpai suatu kebutuhan baru, atau apakah sistem tersebut perlu diperbarui
juga.
Karakteristik pada beberapa sistem pemantau atau penganalisis aliran
manufaktur harus dapat menyediakan representasi data secara grafis terhadap
aliran manufaktur dan juga data kuncinya. Selama pengguna mengusahakan
menggunakan daftar pencetak konvensiaonal dan tampilan monitor dengan
usaha yang sangat serius, maka dapat digunakan perangkat lunak dan keras
untuk menghasilkan representasi secara grafis (sebagai contoh monitor grafik
bewarna).
5.3 ANALISIS ALIRAN MANUFAKTUR
5.3.1 PROSEDUR
Suatu analisis terhadap aliran manufaktur umumnya diawali oleh kondisi
manufaktur yang tidak memuaskan atau terjadtnya perubahan situasi pasar
penjualan, atau dilakukan karena berhubungan dengan rasionalisasi kondisi
manufaktur yang telah direncanakan. suatu hal yang berguna jika proses
tersebut dilakukan berdasarkan tahapan berikut:
•	 .Mendefinisikan tujuan
•	 Menentukan ruang Iingkup dan perioda penelitian
•	 Mendefinisikan data yang telah dikumpulkan dan memeriksa ketersediaannya
•	 Menguji pencatatan ataupun pengumpulan data berikut memeriksa ketelitian
data tersebut
•	 Mencatat aliran manufaktur
•	 Mengevaluasi dan melakukan dokumentasi
•	 Melakukan dan memantau pengukuran atas langkah perbaikan yang
dilakukan.
'i~J;;total,
" '
,.
't'!) '"
~~
';,;)::Gambar 5.2 menerangkan ringkasan sederhana mengenai tahapan di atas, dan
({if:·:akan membuat jelas bahwa suatu kejadian umpan balik tunggal per operasi akan
;i,sesuai untuk kebutuhan analisis ini, yang mana akan melaporkan bagian elemen
'i,!, throughput yang dituju dan merupakan awal dari salah satu proses berikutnya.
"J;ttDisebabkan prosentase waktu operasi yang kecil bila dibandihgkan lead time
maka waktu operasi yang telah dijadwalkan masih dapat didekati dengan
aktu operasi aktual walaupun tsrjadl penyimpangan. Suatu pernyataan bahwa
teroperation time (TIO) merupakan perbedaan waktu antara lead time (TL) dan
'peration time (TOP). Jika pada kondisi khusus dimana pemisahan antara
pperation time dan interoperation time tidak sesuai, maka direkomendasikan
,yntuk melakukan penelitian secara terpisah terhadap ruanq Iingkup individu yang
·."diperlukan seperti bantuan berupa teknik pengukuran waktu kerja.
:!-.~QAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 99
;f~ND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
,
Anallsis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
Opefation ,
Milling
DrilUng
Drilling
!OetuTing
. ' ......
Order
1 Shown
QS
2
Bar Chart
3 ( Tim~
'; - 5eheOJIe )4
Tme
Throughput
Element' ..
otOM
.Ope!'atloo
(TlO) (TOP)
lnll!!'OJ)eFOtion TIIM OpI!mtionTme .
........- - - lead Timlt (TL) ----...eot
Recorded
FeedbactOate
'OPl)
l-.
~ecOl"ded
Feedtaek Oote
(OP2 )
---J
Calculation of
Operation Lead lime .
and Order
Lead Ti/rle
Release Feedback
I
Materia.ls
Staging
Order Start
~
OPl
Feecbock
OP2
Feecbxk Feedbcx;k
OP3 OP4
Order Completi<nl
TL per OP: TL0 = Feedback Oo.t~ (Mol Stag.) - Release OClle
TL1 "Fe;?(lbo(k Date (OP 1 ) - Fe~ Dale (Mat. Stag.)
Tl.2 .. Fe«b::idc Date ( OP 2) - Feedback Date (OP ')
Tl3 =Feedbo:k Date (OP 3) ~ Feedback Date (OP 2)
TL4 " Feecbxk Date (OP 4 ) -. Feedbaek Date (OP 3)
TL per Order: ~m .Feedbc1ek Oat~ (OP4) -ReteaseDate
Gambar 5.2 Mendefinisikan dan menghitung model lead time operasi dan lead
time order
Gambar 5.2 menunjukkan perhitungan sederhana untuk lead time operasi. Lea'
time order merupakan penjumlahan lead time operasi tunggal, atau perbedaa
diantara release date dan tanggal penyelesaian order. Jika diinginkan dan jik,
data tersedia maka tanggal order entry dan tanggal order exit dapat ditentukan,
Melalui cara tersebut maka berapa lama suatu order akan berada pada 'sistem
pengendali manufaktur dapat ditentukan. .
Tiga jenis evaluasi dapat dilakukan. Elemen throughput suatu order manufaktu:
dapat mengijinkan dilakukannya evaluasi yang berhubungan dengan ordei
tersebut, seperti elemen throughput pada work place tunggal, kelompek w0 1
places, suatu cost center, atau suatu job shop yang berhubungan dengan suat4
work center. Jika semua elemen throughput dievaluasi secara terpisah terhadag
order ataupun work center, maka evaluasi yang dilakukan harus berhubungal]
dengan operasi.
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 100,;
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTlIR BANDUNG) "
alls1s, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur
ambar 5.3 menunjukkan data diagram alir secara umum untuk melakukan
uatu evaluasi. Sistem tersebut berdasarkan suatu program yang merupakan
agiah dari metoda DUBAF (Durchlaufzeit-und Bestandsanalyse in der Fertigung
Flow Time and Inventory Analysis in Manufacturing), dan telah dikembangkan
leh Kettner pada Institut fur Fabrikanlagen, University of Hannover, yang
erkolaborasi dengan Deutsche Gesellschaft fur Betriebwirtschaft (German
usiness Management Society) serta beberapa industri terkenal. Sistem tersebut
elah digunakan dan diperbaiki secara berkelanjutan.
Gambar 5.3 Bagan alir umum untuk analisis data flow time dan inventory
Program tersebut dipisahkan menjadi dua blok program. Pada blok pencatat
(recording) yang dilakukan di pabrik yang diminta, maka data umpan balik yang
yang telah ditentukan sebelumnya pada saat akan diteliti akan dikumpulkan
!	 sepanjang perioda waktu yang kontinyu, dan umumnya setengah tahun dan
disimpan pada media yang sesuai (umumnya magnetic tape). Informasi berupa
kalender kerja bengkel, work center seperti jumlah work center, kapasitas, dan
biaya unit, dan jika diperlukan informasi manufaktur lainnya harus disimpan
selama perioda penelitian. Program blok evaluasi dibentuk di luar pabrik, sebagai
contoh oleh departemen yang memiliki kualifikasi yang dibantu oleh pusat
komputer atau konsultan·Iuar yang sesuai.
Langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa kebenaran data mentah.
Beberapa kesalahan atau penyimpangan yang terjadi harus dikoreksi melalui
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEsAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 101
AND CONTROL "PPC" (04 POLlTEK~IKMANUFAKTUR BANDUNG)
I
I
II
J,
Analisis, Pemantauan Dan Dlagnosa Terhadap Allran Manufaktur
otoritas pengevaluasi, atau pada perusahaan berdasarkan basis d
kesalahan. Koreksi data umpan balik yang berhubungan dengan operasi •
membentuk file umpan balik.
Data seperti kalender bengkel, kapasitas, dan lainnya akan disimpan pada ;
informasi sentral. Melalui kedua arsip tersebut akan dihasilkan arsip
evaluasi berupa arsip pengembangan umpan balik. Hasil berikutnya ad
evaluasi dalam bentuk dafiar, distribusi frekwensi berupa histogram, dan 9
(diagram throughput) yang berasal dari arsip tersebut. Kemudian sejul
aspek penting lainnya yang lebih detail akan diuji secara detail.
Pada. saat menentukan tujuan, pandangan luas harus diberikan seb
masukan terhadap aspek tunggal. Hal tersebut merupakan cara u
menemukan titik lemah pada aliran manufaktur atau untuk mengingat kapa,
bottleneck dengan kasus beserta efeknya, dan untuk menghindari b
pencatatan data yang mahal. Aspek tunggal dapat juga bersesuaian der
kondisi lalu pada biaya yang lebih rendah dan dibatasi untuk mengetahui
lemah secara individu.
Ruang Iingkup penelitian harus diorganisir dan dalam ruang Iingkup yang k
dan harus pula melingkupi semua work center yang dilalui oleh order ~
diminta. Hal tersebut berarti bahwa untuk suatu perpanjangan, operasi )
dilakukan di outside pada ruang Iingkup yang lebih kecil harus J
dipertimbangkan. Gambar 5.4 menunjukkan beberapa kasus. Selain I1.i
lingkup manufaktur mekanik (merupakan daerah kajian penelitian), maka •
center penggergajian dan bengkel pemroses logam harus juga diperhatil
sebab beberapa komponen (sebagai contoh material bubut dan sheet n»
akan mengalami operasitersebut.
SHIPPING STORE· .:-'.:. c
SEMIFINiSHED. ~STORE
SAWING SHOP'
_ MATERIAl FlCJN -"';"-INVESTlGAT1ON FIElD
Gambar 5.4 Pemilihan ruang lingkup penelitian
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 1
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
Pada prinsipnya, beberapa analisis tidak dibatasi hanya untuk proses
manufaktur, tetapi dapat juga dikembangkan terhadap proses sebelum dan
setelah proses manufaktur. Bagaimanapun juga ruang lingkup kajian yang utama
adalah proses manufaktur job shop. Referensi pelaksanaan analisis untuk jenis
proses manufaktur lainnya telah dikembangkan oleh Hackstein dan yang lainnya.
Penentuan perioda pengumpulan data harus diberikan berdasarkan
pertimbangan yang matang. Jika representasi berupa parameter bilangan pada
tingkat operasi dan order harus dievaluasi, maka dipertimbangkan bahwa
perioda waktu penelitian yang lebih panjang untuk throughput order masih
relevan. Umumnyaterdapat empat jenis order (gambar 5.5).
o ! J
OR I
I
i II
prdtr x,pe 2_
"Both the first and"
the last OP of
'on order lie
"'lthill- RP.
~mLi.
N. least the first OP
ties witNn RP the
o:$tone after RP.
Gambar 5.5 Penentuan perioda pengumpulan data
'~da gambar 5.5 terlihat bahwa hanya pada kasus-2 order telah dicatat secara
lSeluruhan. "Pada semua kasus lainnya order telah terpotong pada batas
::~Jnya (kasus-1), pada batas akhirnya (kasus-3) atau terpotong pada kedua
las sisinya (kasus-4). Pencatatan semua operasi jenis order 1, 2 dan 4, akan
unakan untuk evaluasi yang berhubungan dengan operasi dan work center.
a pendekatan untuk panjang perioda pehgumpulan data adalah dua kali
'dari harga mean flow time order. Hal tersebut diperkirakan berdasarkan nilai
ris yang diperoleh melalui pemeriksaan sample pada routing sheets, atau
lui perkiraan kasar melalui stok order dan ketersediaan kapasitas. Harga
tlut diperoleh melalui pengembangan persamaan sebelumnya (mean lead
q:mge merupakan inventory dibagi mean performance), yang juga akan
~.~, untuk semua pabrik.
Rf1}ENTED ORDER RELEASE SEBAGAI'PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 103
ONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK ~ANUFAKTUR BANDUNG)
Analisis, Pemantauan Dan Dlagnosa Temadap Aliran Manufaktur
Selama terjadi perpmdahan urutan/transposisi pemrosesan dan disebabkan
variasi yang sangat besar pada lead time, maka pada perioda pengumpulan data
akan terdapat sejumlah order yang belum selesai dikerjakan, yang pada
kenyataannya akan te~adi kesalahan yang tidak diketahui penyebabnya pada
saat menghitung lead time order. Gambar 5.6 menunjukkan distribusi nyata untuk
empat jenis order yang diperoleh melalui penelitian intensif terhadap pabrik.
.6.000
5.000
mm ~Ordors
l!!§ 0rdIrs C4mp1a1.y
Ile<onliod w1ltin
~ F-riod
," ,."
7JllJ
i"",

.;...

000
9llI 9IIlI 9!lO 'Dlll 'Il1I1 1120' tl:lO 1l'O 1l5CI 1157 1IlO DO 1l!llI t100 tnI
Tme lin SCOl
Gambar 5.6 Pengembangan luas bagian daerah berdasarkan jenis order pada
analisis inventory dan lead time
Pada awal perioda pengumpulan data, porsi jenis complete order Genis order ke
2) sangat kecil jumlahnya, kemudian akan bertambah seiring dengan waktu dan
kemudian jumlahnya menurun lag; pada akhir perioda pengumpulan data. Pada
gambar 5.6 terlihat bahwa diantara SCD 1010 dan 1070 jumlah jenis complete
order relatif konstan sehingga perioda tersebut dipilih sebagai perioda referensi
untuk penelitian yang dilakukan. Jumlah unfinished order Genis order ke 3) yang
merupakan order yang sudah mulai diproses tetapi belum selesai pada perioda
pengumpulan data akan menaik secara kontinyu, sedangkan jumlah leftover
order Genis order ke 1) yang merupakan order yang sudah mulal diproses dan
telah selesai sebelum perioda pengumpulan data akan berkurang secara
kontinyu. Porsi jenis through order Genis order ke 4) pada kasus ini lebih kurang
20% dari jumlah seluruh order yang dicatat.
Untuk mendapatkan harga mean flow time order yang dapat diandalkan, rnaka
jumlah semua jenis order digambar pada kurva unjuk kerja (perfonnance curve),
yaitu merupakan kurva output semua order yang diproses pada perioda
referensi. Hasilnya akan diperoleh kurva dynamic order-type (gambar 5.7). Dapat
dilihat dengan jelas bahwa mean flow time untuk complete order akan lebih
pendek bila dibandingkan dengan lead time seluruh stok order. Pada kasus
tersebut, harga flow time untuk complete order sebesar 27 hari kerja dan harga
untuk semua order pada inventory sebesar 44 hari kerja. Jika analisis yang
dilakukan hanya berdasarkan satu buah data tunggal saja, maka beberapa
'; I
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 104
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDU,,!G)
alisis, Pemantauan Dan Dlagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
meriksaan data diijinkan untuk menghindari ketidaktepatan dan tidak
alistiknya harga flow time order yang diperoleh.
Zl.OOO
. '-...
UOII
.; . . c•.
111" 11150 ll6lI 11110..WI. lll;a 1M,1110 ,
.":": .;~ IinscpI
Gambar 5.7 Hubungan kurva performance/unjuk kerja terhadap dynamic order
type pada analisis inventory dan lead time
~etelah perioda penelitian ditentukan, maka perlu diperhatikan kondisl atau jenis
Iata yang akan dicatat. Untuk penelitian yang dilakukan pada unsplit
hanufacfuring lots (kasus yang serinq dijumpai) maka diperlukan data seperti
~ang ditunjukkan pada gambar 5.8.
:1
r:::
0
» Order No.
~ » Operation No.
~ » Work Center No. (Actual)
:2
III
..
~
» Order Staging Date for
Gateway' Operation
» Complete Date for All the
Operation (Actual)
II>
.S
i=
» Process Time per Unit
(Planned)
» Setup Time (Planned)
~
C » Quantity (Actual). Yield
'"::I » Scrap Volume
a
II>
::I » Materials Value per Unit
~ before Processing·
• To Be Reglste",d In c ... Of Capitol n.-up Only
Gambar 5.8 Pencatatan data (minimum) untuk analisis DUBAF
3ambar 5.8 menunjukkan identifikasi yang diperlukan untuk pencatatan data
jumlah order, jumlah operasi sesuai dengan lembar operasi, jumlah work
"DAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTiON PLANNING 105
~ND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTlIR BANOUNG)
Analisls, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
centef), data tanqqal, data waktu dan data kuantitas untuk menentukan e/eme'
throughput, dan jika biaya akan dihitung pula maka nilai material per u~
pemrosesan akan diperlukan pula. Ketepatan tanggal harus berhubunga'
dengan flow time secara nyata.
Jika persyaratan di atas telah dipenuhi, maka diijinkan pula untuk melakuka,
pemeriksaan terhadap pencatatan data setelah tanggal ditentukan. Walaupu
beberapa perusahaan berkeyakinan bahwa data yang diperlukan telah tersedi
atau pada saat telah direkomendasikan oleh departemen pemroses data tamp
menjumpai hambatan, umumnya kondisi tersebut tidak berlaku pada
dilakukannya pengumpulan data. Pada beberapa kondisi harus dibuat fa
pencatatan data secara khusus. Masalah yang timbul pada penyimpanan dat
akan menjadi lebih mudah diatasi melalui penggunaan sistem pengumpul dat
produksi, tetapi pada umumnya tidak terdapat jumlah data yang sangat banyak
dan susunan khusus untuk penyimpanan data harus dibuat secara teratu
selama perioda pengumpulan data. Berdasarkan pengalaman ditunjukkan bahw'
perioda pengumpulan data secara aktual berkisar antara 6 sampai dengan 1
bulan (pabrik mekanik), dan juga berdasarkan pengalaman ditunjukkan bahw
pemeriksaan dan evaluasi pencatatan data harus dimulai hanya sekitar 4 sampa
dengan 12 minggu sehingga data bersangkutan dapat diandalkan dan tersedi
dalam form yang dibutuhkan.
,-------------...
l> All variable have to be available; values must be
greater than zero.
l> All dates have to be located within investigation
period?
l> Differences In volume between operations of the
same order?
l> Operations sequence transpositions? .
" Multiple feedback records ofthe same operations?
l> All of the work centers have to be located within
Investigation field.
l> All operations of an order must have the same
actual order release date.
" Order completeness?
Gambar 5.9 Kriterla pemeriksaan selama pengumpulan data umpan balik
Langkah penting berikutnya adalah pemeriksaan terhadap kualitas data. Secar~
jelas kondisi tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan kriteria yang akar
diperiksa kebenarannya. Kriteria pemeriksaan berdasarkan penelitian otentil
ditunjukkan pada gambar 5.9. Daftar pemeriksaan tersebut hanya menunjukkar
titik lemah akibat ketidakdisiplinan pencatatan data umpan balik, tetapi ketelitiar
pencatatan data umpan balik tidak dapat diteliti tampa membandingkan date
yang satu dengan data yang lainnya.
Gambar 5.10 menunjukkan hasil suatu pemeriksaan kualitas pencatatan date
umpan balik sejumlah 12000 operasi yang dilakukan pada pabrik pengolal
logam. Berdasarkan pemeriksaan tersebut diperoleh keterangan bahwa hany.
setengah dari data umpan balik yang dapat dievaluasi, yang mana 2,4% terjac
kesalahan pada tanggal, 12,2% tidak menunjukkan waktu pemrosesan, da
3,4% memiliki waktu antar operasi bernila' negatif.
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 10E
AND CO~TROL "PPC" (D4 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
saa
.
'I;l
,
:.i
Anallsis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur
OpemtiQnS Fed into
MagMtic Tape
56 OP: Dates before
Rei)istrotian Period
!l32 OP: Cost Centers
outside Investigation F'ield
6.149 ! 100%
6POO " ~ .149 Of': lncorr&et Oates
;';;:;--1 1U.4%!
SP41 .. ':::====J152 OR: Mi'iSma
0
Proa1'SS
I' T_ 1,12.2%f
1'-----­2f1'l OP; Ne!latiw In~ior
Time 113.4~)o "
"84 I '====:::::::::::;) 8S7 Of': FeedIiaclc oat.1168 % r- ClIJIslde Wet!!< e toWlMk 16
Pericx! l-a 14"J0'
-:;, .." ~.;
,~of Cafract Operations (OP)
...... . .:,' .; ..
Gambar 5.10 Contoh hasil pemeriksaan ketelitian data umpan ballk
Umumnya semua biaya penelitian yang dilakukan hanya bersumber darisatu
jenis evaluasi yang diakibatkan karena perusahaan yang bersangkutan percaya
bahwa data yang dicatat telah sesuai dengan kenyataannya (setelah dikenalkan
sistem production data collection). Seringkali ketidaktelitian data disebabkan oleh
data yang sama digunakan untuk perhitungan pengupahan dan untuk umpan
balik sistem shop floor control. Oleh karenanya merupakan suatu hal yang
sangat vital untuk memisahkan kedua fungsi umpan balik tersebut.
"
"
5.3.2 BENTUK EVALUASI DAN REPRESENTASINYA
Pencatatan data untuk elemen throughput harus diperiksa dan diperbaiki
kebenarannya terhadap kriteria evaluasi, data kunci, dan bentuk representasi
yang diiginkan (tabel 5.1).
Evaluation Criteria . Dates Representation Fonn
» Oreler » Order TIme » Hierarchically Structured Tables
» Operations » LeadTime » Statistical EvaluatIons of

CharacteristIc Data

» Work System » Inventory » Frequency Diagrams
• Plant » Perfonnance » Throughput Diagrams
• JobShop » Capacity » Transport Matrices
• Cost Center » Schedule Deviation » Period-Related Key Data
• Work Center
» Capital Flow• Single Work Place
Tabel 5.1 Jenis evaluasi dan representasi selama proses pengumpulan data
Pada saat menentukan kriteria evaluasi, maka terdapat tiga kemungkinan kriteria
2evaluasi yang telah dibuktikan sangat berguna. Evaluasi yang berhubungan
~-':.~}', .
~;<:'
~tq!t£') ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 107
D CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
~f;
•••
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
,f
dengan order akan memberikan informasi flow time order, jumlah operasi per '.
order, dan unjuk kerja penjadwalan (jika due date perencanaan dicatat pulaj
Evaluasi yang berhubungan dengan operasi akan memberikan weighted dan
unweighted flow time, distribusi frekwensi, dan operation time percentage pada '
flow time. Evaluasi yang berhubungan dengan work center akan
menggambarkan perilaku throughput pada work center mulai pada tingkatan
work place tunggal sampai dengan seluruh ruartq Iingkup penelitian.
Data kunci yang dievaluasi pada dasarnya berhubungan dengan inventory, flow::
time, utilization, dan lateness (yang dikembangkan melalui diagram throughput). '
Bergantung pada tUjujan penelitian, maka hasH yang diperoleh dapat
direpresentasikan dalam bentuk tabel, histogram, dan evaluasi statistik data
kunci tunggal. Pada kebanyakan kasus, proses dinamik yang terjadi pada work,
center dapat digambarkan melalui data kunci perioda tunggal dan diagram:;
throughput. .
Contoh tabel yang disaring secara hierarki terhadap data kunci work center
ditunjukkan pada tabel 5.2. Tabel tersebut menunjukkan jumlah proses, waktu
setup, waktu operasi, waktu antar operasi, lead time aktual, jumlah operasi yang
telah diproses, penambahan nilai, capital tie-up (semuanya berdasarkan
penambahan kumulatif), harga rata-rata (berhubungan dengan jumlah operasi),
deviasi standar (untuk work center 3611, 3613, 3614, 3621, 3622, 3631 dan
3641 pada job shop 36) selama perioda penelitian 7 Desember sampai dengan 5
Mei).
I'£'_"AIU Sl_'USl . ,_srI"'''. flWl'103 . IMS1'I"'"" ..-,.... '7._••• TIl .........
.- - -...rnt .... lOP .. 1'10. I~ .. IllI'CfJI T~ tIOI "'Q,II ....... fJI eAPTIIa>
C·) C'l (lTillS) cas) CIU) CSOI) CICll) CZl ' CSCDl C·) CIIII), ~)
)6 3611 lVTAI. 176109.a In.J 17116.' 44e.D $16.a 6094.' Ua.D ~.S ]110..' ••a.........lE 96.a I.' ..] 2.< S.2 . 13.1 7.a l.S sao., '7.5
ItAMDMI Gt:v. 145•• 1.1 la•• l.a 1.3 n.l S•• l.l S7II.' 47.6
....... Of VAllES TlI4 1M 1101, 1101 1M 1M 1101 1K 1101 '1M
_.., ]6] 1IlfAl. l1SOt4.a lt14.D 3161.0 IltS7.l '/34'.a 2lIti!.0 ltS36t.1 an'.1~ M:AM' vALlE 342.6 0 •• '7~:~_.. 3.9 4.' 17.' 19.2 2.9 396.9 21.0
ST.AIOIlEV; 0•• la.5 2.7 l .• 16.6 6.5 l.l 548.7 ".4
......£1 ~ V'I,UI'S 71. 7" 71. 71' 71. 119 119 719 71.
"']6.<	 lOUt,. t66U•• _.6
SQI.' 946.0 l<lI•• 91lIl.3 l<I'S.D 641.a ,,<m.3 95n••_. V'UlE
"l.1 1.7 19.6 ] .. S.2 IS.I '.. 2.] 1137.' ".JST"'UO DiY. <D.7 1.5 "'., 2.6 ].3 lI.7 6.6 ,.. ,IU7.' ".6
....IU Of volI.Ill 277 217 l77 217 l77 l77 277 217 217 .,277
3611 lOT"" 1161l9.a TSSt•• nJa.$ 16n.a 2166.a U91l.1 ]6]0.0 1S7.0 47<1l7'''' 11_.'
.... VAl,l.E <"•• 3.6 17.3' ] .. S.3 fl.7 ••5 l.O 11211.6 27.5
..tANDAIDoev. 153.s 2•• 18.1 3.0 5.$ 19•• U l.a 1137.7 ......... a' VALUEs , US <zs <zs 'zr <zs 425 .~ .~ .~ US
36ll	 'elTAl Il1lD9'1.0 .s.a ]10<.2 IltD.' 1716.' 1338G.3 2S34.a 731.0 171752•• ]]12-2
t"UIIy.u...- m.• 1.7 7.' l.' U.7 $.1 I.S 541•• 6.'_., 2.'"tamMO OEV. 1.' I.' 1.7 ' 8.6 5.6 I.' m.7' iD.!
-"':1 Of VAWII!S SOl SOl sal SOl SOl sa, SOl SOl sa, SOl
TOTAl. .IGEoQI "1a.3 14m.1 469)•• S451.a "_.0 "'SI.a lllS.0 657....a 311l!.']6]1
_VlI.lli lal.l ] .. 11.7 3.7 25.3 <.< $36.7 ].0
Sf...... aEv. 1<211.' 1.0 l.3 n~l 2.] a.a 647.1
..-. Of VAl.UU IUS 1m TUS 1225 1225 IUS 1225 1m IUS IUS
14.' ,.. ••• I.' 16.'
_..)61,1 101"" .16Eo07 _.0 1&ln.' 1695.a t6tl.a <al1lO.a 16113.a _.0 "'UG••
IE.. VAl.W $10.2 a.7 2.7 3.' 16.3 '.2 l.' Z<1.' 17.'
SlAIIDAID Ply. '.'1011•• a •• ".0 6.S 2.3 I••• 6.a 1.3 372.2 "....... Of VAlues 2161 2161 2161 216' 2161 1I61 2161 '2161 2861216'
TelT... .]SloG7 10016.' _.4 l':"U.D a<.~.o 13sm.1 .....r.e 1315<.0 .l7foOl: !1IlS01.2
" ...... v~U( 5]].' I.S '.l 3.t ] .. 2'.0 7.' 2.2 <".3 IV.6
Sf ...... IlI!V. la.... I., 13.2 '.7 l.' 20.3 5•• 1.3 67<.7 Sl.2
..... Of VAUJ[S 611l '192 611l 611l 611l ,,;z 611l 6192 6192 61ft
•••• IEV.AlIDMI:
Till'( .. Cf'IUAf10M tiME (CMPOIIEM'
.-	 ....-.......
CIJCIfO	 cast ct._ttl .... n .... ,.... ,,~ ClIOJI.'TEl

Itt ur TIliE n:1 OPE.", Ie. Jt}I)# WI ....... GI ~..tl~S C1M:LA!Eo

oP!UJlON rUIIIIE 11'0 M't:IAno.r -OVAl. QP ",ODED v~LUe" H. QPt=.....ttow

"0 OP '",£1"'0'11111 Till( 'U MUll"" CAll'lU OP wrAl n£-~

ur~n II' UU n~ II'lI oPErAlIC.

>

Tabel5.2 Contoh evaluasi data produksi menggunakan program SORTAB
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
I
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Allran Manufaktur
Program statistik akan memungkinkan penelitian dilakukan lebih teliti dan detail
untuk data kunci tunggal. Sejumlah 6192 opersasi dicatat pada tabel 5.2, dan
sebagai contoh akan dievaluasi TUOP (lead time per operasi untuk simple lead
time). Tabel S.3A menunjukkan tabel frekwensi berikut diagram frekwensinya,
dan tabel 5.38 menunjukkan karakteristik data distribusi tersebut. Akhirnya dapat
disimpulkan bahwa perhatian secara umum hanya ditujukan terhadap harga rata­
rata, median, dan standar deviasi.
A) FrtqUeflCV Tillie end Mid~r•
•• X .. 24 TL ClP (seD) It;TUAL LEAl) TIlE 'fl OPEIlATllllI ­
FilEIlUUeT TAIII£ IlISTCIGRAM OF RELATIVE VALUES
GIlOJP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
II
12­
13,
14
IS
16
17
18
19
20
21
2.2
23
!	
24
25
26
27
28
2,
3C
31
32­
33
34
35
i
36
37
38
39
40
GIlmll' ClASSIFICATI
,.01 UP TO
LESS 0
0 1
1 2
2 3
3 4
I, 5
5 6
6 7
7 a
8 9
9 10
10 11
11 12­
,,12 13,
13 14
14 1S
IS 16
16 17
17 18
Ie 19
19 2D
20 21
21 22
22 23
23 24
2-4 25
25 26
26 27
27 28
28 29
29 :0
30 31
31 32
32 33
33 J4
34 35
3S 36
36 37
37 38
38 39
39 40
GIlEATEll 011 EllUAL 40
L
'.. 10T/.L
0 o.a
0 e.e 0.0
a
,1913
la13
a:r.
5n
332
236
0.0
30.9
2'1.3
13.5
9.2
5.4
3.11
0.0
30 ..9
60.2
73.7
82.9
••J
92.1
* ,••~***.**
*******
.......,.... .
'*'*'***..
..
.
159 2.6 94.1 .....
1I2 ~.3 96.0
65 1.0 97.0 ..
64 1.0 98.1 ..
29 0.5 98.5
22 0.4 98-'9'
22 0.4 99.2
1Z 0.2 99.4
" O. I 99.5
6 0.1 99.6
0 0.0 19.6
e o.I w.e
1 0.0 99.11
I, 0.1 99.11
2 0.0 99.9
~ 0.0 9!'.9
1 0.0 99.9
3 0'.0 100.0
0 0.0 100.0
0 0.0 100.0.
0 0.0 100.0
1 0.0 '00.0
1 0.0 100.0
0 0.0 100.0
0 0.0 100.0
e 0.0 100.J
0 0.0 100.0
0 0.0 100.0
0 0.0 100.0
0 0.0 100.0
0 0.0 100.0
0 0.0 1~.0
a 0.0 L O , I
6192 100.0 100 0 5 ·10 15' 20 25
B)ClWlACTaUSTlC DATA
ClWlACTERlSTICDATA
1. NUMBEROfGROUP	 ..,
2. GROUP WIDTH	 1
3. LOWER ~~	 a
4. UPPER LIMIT	 ..,
5. NUMBERCfVALUES	 61l1<l
6. NUMBEROFVALUES LesS THEN LOWERUM~ a
7. NUMBER l)f VALUeSCREATHeR OREOUALuppeR UMtT a
•. NUMBEROFvALue WITHIN CROUPUMrTS 6162
g. MINIMUMVAlUE
10. MAXlMUMVALUE
11. RANCE of VAlUES
12. TOTAl
13. SUMOFsQUARES
1•• MeANVALUE
". VARIANCE
16. STANDARDDEVlAnctl
17. eeerFIClENT OFVARIATION
18. MEDIAN
16. LOPsIOeNESS
20. EXCESS
2
:la
~
.243E....as
.136E<06
3.8201
.661E..,
2.65
5S.G1
3M
UY
16.86
..
..
3D ~
Tabel 5.3 (A) Contoh tabel frekwensi dan histogram data kunci untuk lead time
aktual per operasl; (B) Contoh karakteristik data selama evaluasl data kunci
untuk lead time aktual peroperasi
~?A[) ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 109
i ND CONTROL "PPC"(D4 POL1TEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
"
.._~--~.~-,
Anallsis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
Tabel 5.4 menunjukkan pengembangan dasar data kunci selama perioda
penelitian. Selain harga tunggal selama perioda penelitian untuk seluruhjob sho"
36, melalui tabel 5.2 ditunjukkan pula nilai tunggal untuk delapan perioda. Yang
mana setiap perioda terdiri atas 14 hari (2 minggu) yang merupakan 10 ha"
kerja. Semua waktu operasi dan lead time dihitung dalam satuan SeD. Unju
kerja dan harga beban berhubungan dengan output dan input untuk setia:
perioda. Tabel tersebut dapat di set untuk setiap tingkatan rnulai work place
tunggal sampai dengan pabrik secara keseluruhan, dan akan mewakili suatu
hasil terpenting dari penelitian yang dilakukan.
• 'LAW! ZC5 •
PUIIlO TOTAL I 2 3 4 '5 6 7 •
• 21. • 232 • 246 • 26G • 214 • 211 • J02 .'. 316J.- Z05
•••••••••••••••••••••••••••••••••tAPAc:nf••••••••••••••••••••••••••••••••••
, '
tTL (illS) 660105 8650 1S70 7425 8400 1450 8210 1140 8140 TOTAl. CAPACITY
.................................aJTPIIf••••••••••••••••••••••••••••••••••••

m, IIllSI S6694 1190 6360 6190 806J 1011 691t> ~ '55on ,orAl. llJ1'l'UT
_ (t) IS.. "'.1 74.2 1ll.4 96.0 ".9 C.t> to.5 68.1 _ UTILlZATlOII
50 (t) Ill.. 96.3 10ll.2 112.4 114.5 120.0 126.0 131.7 93.1 Sf_ DEVIATlOOlIITlLlZAtlGll
HlS/Swe 667 96 75 73 9S ... III 17 46 WfPllf PEl IIDIlC awru
.................................SfA/lDAlO TIllES ••••••••••••••••••••••••••'••

llPllAliGlI TIM!! _ VAWE
so (MI$) 13.19 '.54 12.2t> 14.22 13.24 15.03 15.la 11.76 15.2 ClPWIIGlI liMe UUOARD OEVIAtlGll
IS (MIV) 97.01 90.73 78.n 1113.13 110.46 100.17 92.24 104.3a ".96 $I"" TIME _ VAuE
so ("'N) 91.51 91.5 83.9101.44 102." 102.67 107.41 99.3 M.m IE"" liME SfAllOAlO QfV'ATlGlI
lP (MIV) 0.85 0.'5 0.10 0.91 0.17 0.19 0••7 0.93 0.711 ~I TIM!! PEl UlllT IlEAII vq.lIE
so (MIN) 1.70 1.57 1.ll 1.10 2.04 1.U 1.53 2.11 t.u ...cJ(:EU TIllE f'£lt UIIIT IT~ DEVIAtlOII
10 lSCO) 2.R 1.t>5 2.60 3.01 2.7i 2.61 3 .16 4.12 2.l' _ATlOli TillE IlEAl! VAlUE
$II cseo) 3.4~ 1.53 3.14 3.12 2.66 2.11 3.61 5.53 3.27 _ATlOlf TillE ITAIiOAIO OfV"" IOJI·
ClPnL 6192 11~1 720 625 7aI. !>Iol, 146 730 60'5 tQlAL _ S or Oi'UATlCIIS
10 (MlSI 9.16 1.11 1.13 9.90 10." 9.53 9.27 10.09 9.24
CIP NO Sf 4l 4 4 4 4 9 12 1 5 __ or (IKlIATiGlI IIltNllJ1' 1 ' _ n""
CP/M 73 13 • 7 9 10 9 9 7 __ Of ~nOlo"$ PU SI~G1.t loOU: aNTa
.................................LOT SIU •• : ; •••••

IIUN (.) 533.9 391.3 562.9 5'2.4 510.4 ~.2 535.4 5'0.1 586.1 _ VIlU!E
so (.) t0l3.1 ~.9 1008.0 1001.6 1209.5 1296.9 1001.9 974.91117.6 IlAlllAAO oeVIATlCIIt
.................................~IAC (oIIEcn .

IT~ dillS) 54440 69Sl 56Z8 76t>1l 7511 no3 n35 6431 5716 lOtAl.
IlEAl< (::'1 U;4 80.4 65.7 103.3 19.5 16.3 ,.7.5 19.0 TO.l ME__ VALIlIE II(LAT£O TO CAP"'ln
so (:II 137.5 111.1 lU.9 141.6 1SS.1 150.0 143.5 12'5.1 131.9 IT_AID HvIATlCllt RELATED TO CAPAC,n
................................. IIIlfNTOIf ( REcn .

IVI (illS) 5_ 5506 4lM 3636 '5014 446'i' 3744 4063 3128 'NITI4, VAl.1E
IIl!AN nco) 5.ll 6.05 4_65 ~.86 5.n S.4l 5.2 5.U 4.611 11£__ VAL_ .LAIO 10 CAl'ACITf
$0 ueDI 3.76 3.51 4.61 3.58 3.92 3.75 3.70 3.42 3.09 ST~ARD IlfVIATlOII IE~ATSI to CAPACity
I L£~ JlI<liS (D'IEcn .
KIN (seo) 3.92 ~.OI 4.5. 4.00 4.12 3.11 3.47 3.60 3.6$ MUM VALliE UlIIIE'~'TED
$II lSeD) l.55 2.01 3.54 3.55 2.4'5 2. It> 2.09 2.29 1.96 srAIIOAIO OfVIATlOIi L...I.EIGll~EO
111 (Sen 5.9'5 5.26 6.43 6.40 5.~9 5.'51' 5.70 6.71 5.711 _ V6lUE IEIGMTEO
I. so UO) 4.06 2.32 4.36 5.18 3.31 3.14 3.62 5.n 3.16 STA_ OEVIATlco; If IGIlU=
IrA (SCl) 6.011 ••01 t>.91 5.64 ~.17 s.rs 6.00 6.311 6.22 MlVAllCf liME IlEAiI ~AuE
so Uell) 0.9l 1.41 0.11 0.5' 0.57 0.51 0.67 0.93 0.61 AOVAIICf TIllE ITAIlllAOi: DEV1U10llIAIlGE _ vAUE
lUll UCO) 5.93 6.'0 5.95 5.69 5.97 5.71 5.67 5.71 6.30
so (SO) '.95 9.05 .8.21 6.~ 9.41 9.16 11.21 7.66 9.10 _ sr..IOAIO OEVI&tIOli
ItC lsC!l) 0.15 0.33 0.96 0.0 0.10 0.03 0.34 0.53 0.0/1 IIIVUTOIl' "flO ~EVT
SC (SOl: 0.13 O.aD 0.41 0.76 0.02 0.15 0.30 G." 0.44 SElIUi:lIC£ COMPOIIEN'
.................................POSUIQII••••••••••••••••••••••••••••••••••

2.t Z.O 2.' 2.1 2.2 2.1 2.0 1.9 Z., _ VAUE
1.4 1.2 1.4 1.4 1.5 1.5 1.3 1.3 1.3 'STAlIlAID lltV1AtlOIl.
............. ••••• .... •••••••••• •CAPITAL FlW••••••••••••••••••••••••••••••

lIP (lOM) 5S1Z.3 839.Z 669.0 691.7 tn.4 111.1 67"1.3' 6S().9 '506.9 illloUT

GIl ,tOM) 5624.4 783.9 r39.6 531.7 109.0 767.1 114.1 643.9 m.7 Cllt""

IU (lOll) 561.1 567.1 42l.4 251.1 411•• $75.2 ]11.6 275.0 282.0 'IntAL VAlUE

1IfA.' (l,"~ 329.3 U4.V 314.2 )29.1 30'S.3 m.o 3OC.I Z'IO.5 267.5 ' IlE.uIV4,1Jl!

MAt CTCM) 549.1 1IlI.1 39.0 70.5 9Z.0 13.1 14.5 n.6 39.1 VALlE Of M1lIl1Al. tlAnt"u CIlSf)

PfV (n,!I) 2089.0 lII".1 298.1 :m.3 314.3 30.5 327.'- 3'50.3 266.2 AOOfl) Vl~UI! (IIlIl c.::srSl

Tabel 5.4 Contoh evaluasi data umpan balik salama beberapa perioda
menggunakan program BETA
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 110 ~
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
Diagram throughput berikut inventory trend pada work center 3641 ditunjukkan:,:··
. .: pada gambar 5.11, yang secara otomatis digambar melalui program pencatat
•data. Pada diagram tersebut terdapat kurva input dan output, selain
. menunjukkan inventori langsung suatu work center yang dituju diagram tersebut

akan menunjukkan pula inventori tidak langsung pada upstream work center.

Pada kurva release, perhatian ditujukan terhadap perioda kejadian untuk order

yang memiliki volume tinggi yang dlplsahkan dari kurva input pada saat order

mencapai work center. Kondisi tersebut menunjukkan dilaksanakannya lot

splitting setelah release, atau setelah satu upstream work center melakukan

pemrosesan secara bertahap. Garis horisontal pada kurva menunjukkan hari

nonproduktif, jika sumbu waktu berupa satuan kalender hari dan bukan dalam

SeD.

, .
.". :
iIiii i
Release Trend
220 240 260 zeo JOO 320
Gambar 5.11 Penggambaran diagram throughput menggunakan program
AIZPLT
Akhirnya, melalui arsip evaluasi dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi aliran
material diantara work center. Jika data disusun berdasarkanjumlah work center
dan jumlah downstream work center, maka akan dapat dilihat kuantitas aliran
material dari work center yang dituju terhadap downstream work center, dan dari
work center manakah material mengalir ke work center yang dituju. Hasil yang
diperoleh ditunjukkan pada pada tabel 5.5 (direpresentsasikan dalam bentuk
matriks). Pada kasus tersebut, harqa frekwensi berhubungan dengan
perpindahan sejumlah lots selama perioda penelitian yang merupakan jumlah
order y~g;:berpindah dari setiap work center ke work center lainnya, atau
sebaliknya. Selain jumlah lots atau jumlah komponen, maka jumlah jam atau
satuan rupiah dapat digunakan juga.
Matriks aliran material akan menjadi perangkat yang berguna untuk menemukan
titik lemah aliran material, dan digunakan sebagai awalan untuk memperbaiki
work center atau layout yang berhubungan dengan organisasi transportasi.
I
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 111
.AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
• •
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur
...., • • ,.., "''- ~.... ~ ,ft.Mf a::s... MIIUM,' ...... e.t IIBI& LDII,.
,aa.,.- ..11....... -1 .-..:r~.,.'._._""

~~~n~~~~~~~~~~~~~~~~_~'~~...
1m
..... ,,. ,,. .. • ,'n no ,. .. .. ~
, ...."" Ua I
..., ..~ .. '. " •lS , 9 ,n"
,m "Z• , •20 ,., 9 an.. , n Z , ,..... • "..II
"" • ... ., .. .. .. ..,. • , ,.. Z , •I no
,. • ..,.. ,>oz, ss,51 50 I&l
• '» U.
"
,n ...... •- 1<,5' I
• • 50 12 .. .. , , ,1<11 ........ •.. ~ ZO ....... ... , m
It
, ," , I

...'41'
• .. "U II ,,, ... • ,., Sin.
• • , ., so"1&1' .........Z , I .. , .. • .., • .. "
.... .111• • •• u
"•..... •'"' • I. • • Ss
I
.. • ....... ..
 I I. I m,". , , • , , •, " , '",".. ..• .....,. , , • 19 ., I ,. ,'no • " • • .".... I
• • • I
• " ,OO 10,... .. M2 1526
• • .. 11
• , ", , ", ~
""".... 1 ~ I , I< UO....., , , ....... • •"" , , , , • ... .. ..,...1 ~ II ~ ,$00•, ,-m' • ..... ..."OS ............
, n , ,. >
" n
'"
..... •
.... • • .. 1J 1stt ... ", .., ... ....... ... • m .. .. D" ,.. '" .......
,....~ 1.1sao
Tabel 5.5 Evaluasi aliran material berhubungan dengan perbedaan work center
menggunakan program TRAMAT. STPT: starting point, ENPT: end point, UNPT:
unknown point
Untuk tujuan tersebut, matriks harus ditransformasikan (melalui bantuan progra
komputer) menjadi representasi aliran material secara gratis. Gambar 5:
menunjukkan representasi aliran material secara gratis untuk semua harga yal
diperoleh melalui matriks tabel 5.5.
, ::. 2000 IlO I TUI
~~
Gambar 5.12 Grafik perpindahan material (diperoleh melalui data pada tabel
5.5). LO/LU: lots per time unit, STPT: starting point, ENPT: end point, UNPT:
unknown point
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNIN:G 11
AND CONTROL "PPC" (D4 POLITEKNIK MAN_UFAKTUR BANDUNG)
. . t'
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur
e
8 8
S
8 8
8
! ~ 2tU) ILO/TVI
Gambar 5.13 Evaluasi aliran material yang berhubungan dengan lebih dari 100
buah perplndahan unit (sekitar 80% dari perpindahan yang dltunJukkan pada
tabel5.5
Representasi aliran material menunjukan kecenderungan aliran secara mayor,
yang dapat dilakukan melalui penyusunan titik aliran material pada order, seperti
yang digunakan pada diagram Sangkey dan sering digunakan pada power plant
engineering. Jika setiap work center pada aliran material direpresentasikan
sebagai suatu funnel (gambar 5.14) maka dikenal lstilah funnel model yang
pertamakali dipublikasikan oleh Kettner dan Bechte.
Gambar tersebut merepresentasikan model analog aliran manufaktur, dan telah
menjadi simbol load oriented atau flow oriented manufacturing control. Selama
diagram throughput dapat disitatkan sebagai setiap funnel pada sistem secara
keseluruhan, maka model funnel tidak hanya merupakan representasi simbolis
saja tetapi juga dapat secara nyata dihitung menggunakan model aritmatis.
Kondisi tersebut akan mengijinkan kita untuk memantau dan mengendalikan
aliran manufaktur berdasarkan hubungan matematis diantara data kunci yang
dikembangkan melalui diagram thruoughput.
SUioc.e
! TfeOImenl
.._._._._._­
(
1­
Gambar 5.14 Model funnel pada produksi job shop
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 113
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
5.3.3 REPRESENTASI HASIL ANALISIS MANUFAKTUR
Hasil analisis li1anufaktur pada suatu job shop dapat diurutkan seperti yang
ditunjukkan pada tabel 5.6. Sesuai dengan tUjuan yang diharapkan rnaka basi·
data berdasarkan contoh yang telah diberikan harus ditentukan terlebih dulu.
Kesalahan data umpan balik yang dijumpai pada proses penelitian menunjukka
identifikasi pertama kemungkinan dilakukannya perbaikan dalam pengumpula
data produksi.
Evaluation result Evaluatiolllevel

Work system

Order Operation Plant Joblhop CostClCntel' Work center
Data base:
- Investigation period
Orders. operations x )c.
Investigatlon field )( x x
Feedback errors x x x )( x x
Order data
Quantities Utems. in~ oz., l< x
etc.j
- Time cCost per item. setup x x
time)
Lot size )( x
- Number or operations x
Lead times

- Weighted. unwcigh!ed )( )( )( x x x

Operation time :.< x x x
)( ,..
Interoperation time x x x x x
Operation time percentage x x x x x x
Manuracturing process

Period-related key data x x x x

- Throughput diagrams x x x
 + +
Dates
- Deviations; planned.actual x
Material flow
- Relation matrix x + +
- Material flow graph x + +
Funnel model x + +
Tabel 5.6 Hasll evaluasi melalui suatu analisis manufaktur: -. useless, x:
common practice, +: for particular work center only
Bagian data order (tabel 5.6) memberikan ciri bahwa kuantitas order diprose
selarna perioda penelitian menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Selail
digunakan form representasi, digunakan juga diagram distribusi frekwensi da~
kurva Pareto.
Gambar 5.15A menunjukkan contoh pengujian terhadap order time per operas
Grafik distribusi hasil evaluasi terhadap 7306 operasi cenderung berkumpul pad
sisi kiri yang rnerupakan ciri terhadap evaluasi yang dilakukan, sehingg
diperoleh rata-rata unweighted order time sebesar 6,1 jam. Jika jumla
kandungan kerja yang terdapat pada setiap kelompok digambar, maka aka
LOAD ORIENTED ORDER RELEASESEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 114
AND CONTROL "PPC" (04 PO~ITEKNIKMANUFAKTUR BANDUNG)
lo.
,'" '
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
:pIperoleh bentuk distribusi. y.ang agak rata dan akan naik sesuai dengan
kandungan kerja yang terdapat dalam kelompok, selain itu diperoleh juga harga
(.';~rata-rata sebesar 55,5 jam. Harga tersebut merupakan harga rata-rata weighted
time.
Related to
60 oNumber of
-Operations
'-', (;- -;;!
NUMB 7.306" -so MEO MEAN 6.1
MED 2,0
SO 17.1.
1M::>
CV 28/..6I I
I I
I I
I I
I . I
I
I
,,
I
t
Ja.Ja...N.t:Y&l:J~~~~,Ll.~:~
I I
I I
MEO~
10
o 10 10
Al - Frequency Diagram
-
IOC
90
80
70
- 20
60
50
(0
Order Time
per Operation (Hrs)
~
: Related to
mWork Content .
in Hours
NUMB 1.8.245

MEAN 55.5
MED .19.9
SO 82.6
CV 148.8
30 60 ~!o
Order Time (in Hrs)
2L~-"",4-+--+--+--; 10
' C1l
01
C
C
Gl
,v ­
~
-ID
c
8
.:x
l..
~
-+---I_..c::::::.;..L.-........._.L-~_...I.-~":-~~O

o 10 20': 30 'o.i"50 '~60 .'0" 80 90. 100
- Po' '-t : Cu' -. :::fercentag~ of OperatlCillS Number (%)­
B)
'
re 0 rve ".--, . -
Gambar 5.15 Hasil evaluasl distribusi order time per operasi pada sekumpulan
pabrik
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 115
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANOUNG)
--
Gambar 5.16 Struktur hierarki data kunci manufaktur berupa utilisasi, mean
inventory, simple dan weighted mean flow time (data berasal dari suatu pabrik
pengolah logam)
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 116
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
l ..
melal
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur
Kurva Pareto untuk distribusi frekwensi tersebut dihasilkan
penggambaran .frekw~nsi relatif jumlah operasi dan jumlah ka~?~ngan ke~
secara kumulatif (gambar 5.158). Kelompok pertama yang memilikl order tinf
sampai dengan 2 jam merupakan contoh kasus yang akan dijelaskan. Dap8
dilihat melalui gambar 5.15A bahwa 52% dari jumlah semua operasi hanya terd]
atas 8% jumtah semua kandungan kerja. Kedua parameter terseb'
menunjukkan titik pertama pada kurva Pareto yaitu sebesar 2 jam. Titik lainny'
ditentukan melalui penjumlahan kumulatif setiap individu.
Berdasarkan teori 80-20 manajemen material dinyatakan bahwa dapat dikatakan
80% jumlah distribusi material yang terdapat di gudang hanya sekitar 20% Saj~
yang perlu diperhatikan dengan cermat. Pada contoh kasus analisis yan~l'
dilakukan, dapat dinyatakan bahwa sekitar 80% jumlah operasi akan berkaita'
dengan 25% jumlah semua kandungan kerja operasi. Sekitar 15% jumla'
operasi mengandung sekitar 30% jumlah semua kandungan kerja operasi, da ~.
sekitar 5% jumlah operasi berhubungan dengan sekitar 45% jumlah semua
kandungan kerja operasi. Distribusi tersebut memberikan indikasi pertama cara'
membedakan diantara. operasi pada saat menetapkan lembaran kerjaloperationi.
sheet untuk menentukan waktu standar dan memantau jadwal.
Pada saat merepresentasikan hasil yang didapat, penekanan harus dlberlkani
terhadap flow time order, operasi dan tingkatan sistem kerja yang berbeda:
Perbandingan diantara nilai pada work center tunggal dan beberapa work center,
seringkali akan menjadikan hasil analisis yang lebih menarik. Sebagai suatu;
contoh, pada gambar 5.16 ditunjukkan penggalian lebih dalam terhadap hierarkV
data kunci yang menghubungkan setiap work center melalui suatu analisis
manufaktur.
PLANT 703
p~ : 6$96
, '9,
'...71._ : 1m
Tl m 9,10
'
. ..
,
'­
COSTC 611
-,l'E
; 1"'.. ­11..... : 13!llS
n.m : 1',&4
~,
we 6143tQ we 614385
p£  U. PE ; 714
lift ; 101
'.. : ':J<;
" TLrri­ : 1l.JO Tl._ ; 28.1J
n .. ; lUIS 1'1... ; ".f/!
.i-.»: ~,JOB SH(P
-
to57C 814
l'E : ¥n
, 113
'M11..". : 18.16
':lm : 'SOJ
V
,>JB SHOP 5 JOB.SfO' 6 )J8 SI10P 7
PE , 6130'
> 'm
, ...Tlmw : ,UI
.Tlm : 11.1.6 [
~ft ~ ~ 

I'f; 0 :un l'E
t .. J76
'MTl .... isss
1/
fl_
Tl.m
~
we 81<0J8ll
P": 0 86J
1m
';
; 100
n_ e 1&4J
flo. 0 19.'"
cosr c rrn COSH; 6tl
, 1557 Tl.m
---.:..:::
we "'389
PE ; 31l/.
I,... 80
f'- 14.1.3
[, 71.", '6.00
, 'P5'
;
:
'38'480
1lt.Q
we
Pot
'",
fl_
..... Tl.m
COSTe 631
r«
'0. Tl.mw
71.",
614460
0 403
30,"
, 1%.91
, 11.69
e 'f;rn
l$J
: U1
; 7,.31
w:
PE
'm
fl_
TI.",
Data Bas.:
'6'_"""'~
(SPeoriadS) .
12"" Opora''''''.13& Sl~te Won. Cent.,."
COST C 841

PI'; ; reg.,

I", :
11,_ :
tL",
61448'

0 380

50
o 'IUS
0 '0.61
:
%111
1&!i9
17No
we 114482
F'E : 1)24
%50'm
71._ ".45
TL", : 15:11
I
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
Belain performance dan inventory, maka harus dilakukan juga evaluasi terhadap
weighted dan unweighted mean lead time aktual. Waktu rata-rata weighted lead
time sebesar 14,3 hari kerja pada Job shop 6 diakibatkan oleh lead time yang
h9bih lama pada cost center 614 (18,8 hari kerja). Jika perhatian ditujukan
terhadap semua cost center maka akan dibuktikan bahwa harga rata-rata yang
tinggi akan dipengaruhi oleh harga pada setiap work center tunggal.
Pada suatu kasus dimana work center terdiri atas mesin-mesin NC, maka akan
tlrnbul suatu pertanyaan apakah observasi yang dilakukan terhadap lead time
akan sangat berguna sepanjang masa setelah mesin tersebut dibeli. Suatu
penjelasan diilustrasikan melalui sebaran distribusi lead time untuk seluruh cost
center 614 (gambar 5.17).
DoloBose ; Cosl Cenll!r 614
1E- Weeks
Invesligolion
(8 Periodsl
278 Operations
5,675 Hours
319
1

10

8

. tfANUNW
6 i
n4
I
~ 2 I

00 1 2 4 5 6 7' S'

MEAN =MlQn l.JrWftig~led Lead Time. Lead Tim" lin WorkdaysI
urlW
'$ MEANw • MIOI1 Welllhted '.t!Qd Time
l Gambar 5.17 Oistribusi flow time pada suatu cost center mesin NC
9 10 11 12 13 14.15.16 .17 18'19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 >31
~
Jj ..Iika kelompok lead time diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi empat prioritas
, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.20, maka dapat dilihat bahwa sekitar
I 3d8~ kandungan kerja akan berada pada dcost cenkter yang bersangkutan lebih
an 30 hari, dan hanya sekitar 13% kan ungan erja telah diproses sampai
dengan 10 hari. Melalui distribusi unweighted lead time akan ditunjukkan bahwa
sangat penting sekali artinya untuk melakukan evaluasi terhadap weighted lead
time. Jumlah order yang diproses sampai dengan 10 hari sekitar 39% dari
seluruh order. Kondisi tersebut menunjukkan suatu pengaruh bahwa order
penting Genis order normal dan express) telah diproses sesuai dengan toleransi
waktu yang diberikan. Hanya melalui suatu perbandingan terhadap harga
weighted flow time maka akan ditunjukkan terjadinya kesalahan asumsi yang
dilakukan. Untuk memperbaiki kondisi tersebut maka harus dicoba untuk
menemukan mengapa order jenis C dan D menunggu sedemikian lama,
sehingga dapat disimpulkan bahwa kemungkinan penyebabnya terletak pada
penyediaan progam NC atau penyediaan tooling.
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 117
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
tersebut
-;L­
X
.s
j pgta Base: NC Work C"nt"r 614460
. . . 16·W"~s Investigation .
.l< 1200
(8 Periods)
~ 35 Opel'(ltions
'XiO
: ,',
,I :
I800
600
I
«»
Initiat Inventory J
200
0
"''1
,
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur . './
Setelah analisis flow time berikut komponennya dilakukan sesuai deiri
distribusi frekwensinya, _maka langkah penting berikutnya adi
merepresentasikan aliran manufaktur secara periodik selama perioda penelit
Tahapan tersebut telah dituruukkan pada tabel 5.4 berikut diagram throur;/A
yang terdiri atas inventory trend, elemen throughput, dan lateness."
Gambar 5.18 menunjukkan suatu diagram throughput berikut elemen througl.
pada work center 614 460 (kepunyaan cost center 614 yang ditunjukkan p',
gambar 5.16) dan diperoleh harga rata-rata weighted lead time yang san'
tinggi (sekitar 23 hari kerja). Dapat dilihat juga terjadinya fluktuasi yang be'
pada kurva input yang disebabkan oleh besarnya variasi kandungan kerja pr
order tunggal dan diakibatkan juga oleh tanggal input yang tidak teratur uri
order tersebut. Kondisi tersebut diperburuk lagi oleh kuatnya order seque~
transposition yang mengakibatkan bertambah besarnya varian lead time. Mel~
contoh kasus tersebut, direkomendasikan untuk segera memperbaiki ka~
melalui penjagaan keseimbangan diantara input trend dan output trert
I I
.... rI
.-J

J f
L
Output. Function
~
1~~r-'
 Investigation Period - - - - o j••I
50 EO 70 80 90 100 110 120 13:) 1{,0 150 159 159 179 -189 ',.199 'lJi'
nme (in Workdoys)
Gambar 5.18 Contoh diagram throughput pada work center NC
Setelah analisis aliran manufaktur dilakukan maka harus dilakukan jug
pemeriksaan terhadap lateness order.
Representasi aliran material pada sekumpulan pabrik, job shop, dan cost cent
yang dimaksud merupakan langkah terakhir dalarn merepresentasikan ha~
evaluaisi aliran manufaktur.
Hasil yang diperoleh selama pengendalian bengkel untuk tujuan pengendaliaI
i manufaktur dan untuk tujuan manajemen material seringkali mengheranka'I
berdasarkan hasil akhir yang diperoleh, dan seringkali menjadi topt
pembicaraan mengenai apakah sesuai untuk memilih weighted lead time sebaga.
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 118;
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) 'i
)'~:(~',:"I '
/')xnallsls, Peman~uan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
'';'j:'variabel pengendali, atau apakah perioda penelitian berikut ruang Iingkup
",;:<~peneHtian yang ditentukan telah sesuai atau belum.
•'·::1:,,"
'::;;:.' ;:u- :'~.; oJ	 ___
"'. ~Pengukuran terpenting yang harus dilakukan sebagai konsekwenst pelaksanaan
'penelitian adalah melakukan pemantauan secara permanen terhadap flow time,
; inventory, utilization, dan lateness melalui sistem pemantau swatantra. Sebelum
diterapkannya suatu konsep melalui beberapa contoh sistem yang ada, maka
'secara umum disarankanbahwa yang pertamakali harus dilakukan adalah
:memperbaiki aliran manufaktur melalui tahapan yang telah dijelaskan
sebelumnya.
5.3.4 ATURAN UMUM DAN KEMUNGKINAN UNTUK

MEMPERBAIKI ALiRAN MANUFAKTUR

. Perbaikan terhadap aliran manufaktur umumnya difokuskan untuk menghindari
waktu tunggu (waiting time). Tabel 5.7 memberikan panduan dan pendekatan
umum untuk melakukan langkah perbaikan di masa yang akan datang.
Avoid waiting times by the following means:
•	 Keep number of product levels as small as possible
)0 Keep to only one pre-assembly as well as one final assembly
•	 Reduce changes in work centers in manufacturing process
)0 Provide each work center to process various operations
:> Arranged production and pre-assembly to be product oriented
•	 Keep work contents small and well balanced

)0 Cut setup times at bottlenecks

)0 Review lot size formulas

•	 Shorten queue lengths at work centers

)0 Monitor inventory

)0 Control input

Tabel5.7 Panduan untuk memperbaiki proses manufaktur
Kegiatan manufaktur dimulai dengan perancangan produk, sehingga timbul suatu
pertanyaan apakah produk tersebut dapat diproses manufaktur pada tahapan
berikutnya, yang secara ideal memiliki satu proses pre-assembly dan satu proses
assembling akhir. Hal tersebut menunjukkan terjadinya.fleksibelitas market yang
lebih besar bagi suatu perusahaan jika penyirnpanan produk hanya terjadi pada
tingkatan modul (SUb rakitan). Selain itu, disebabkan oleh tahapan proses
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 119
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANOLlNG)
----------,,--_.
Anallsls, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Allran Manufaktur
menengah yang lebih sedikit maka flow time pada pabrik akan menurun pula,
sehingga macetnya inventory produk setengah jadi akan berkurang. Pernyataan
tersebut akan berhubungan sekalidengan keeratan kerjasama diantara
departemen perancangan dan perencanaan proses pada saat merancang atau
merancang ulang produk.
Pada saat merencanakan operasi, harus dijamin bahwa perubahan pada urutan
pemrosesan sekecil mungkin terjadi pada komponen throughput dan produk
Kondisi tersebut akan memberikan banyak saran selama perencanaan layout
dan investasi. Sebagai contoh pada saat membeli mesin perkakas baru rnaka
harus dipastikan bahwa sebanyak mung kin komponen dapat diproses secara
penuh rnelalui sekali atau duakali seting, sebaliknya dapat disimpulkan bahwa
operasi individu akan mengakibatkan biaya yang kurang efektif. Sebagai contoh,
penggunaan rnesin bor dan alat perkakas mesin milling pada kepala turet mesin
bubut, Harus dipertimbangkan juga bahwa pemasangan alat bantu cekam atau
penggunaan mesin yang lebih murah selain penggunaan mesin perkakas yang
sudah ada untuk kebutuhan operasi tambahan seperti pengeboran, deburring,
pembersihan dan lain-lain, sehingga akan mengeleminasi waktu antar operasi
dan akan mendapatkan utilisasi yang lebih baik selama mesin digunakan.
Setelah dilakukannya analisis aliran material telah ditunjukkan bahwa ada
keterkaitan diantara work places tunggal, sehingga perlu dipertimbangkan untuk
membuat sel manufaktur dan sel subrakitan komponen yang berorientasi proses.
Beberapa sub bengkel pada saat melakukan pengembangan bengkel telah
melakukan pengendalian sendiri dalam menjalankan organisasinya, dan
sebagian besar mengganti sistem pengendali bengkel (shop floor control) yang
sudah ada. Kondisi tersebut dapat mengurangi lead time sekitar 30% sampai
50% atau bahkan lebih besar lagi, dan akan menjadikan pabrik lebih fleksibel.
Lot sizing merupakan faktor pentinglainnya. Diagram throughput dan weighted
lead time akan memperjelas bahwa varian waktu order work center yang besar
memiliki dampak yang buruk pada penyimpangan penjadwalan. Jika sejumlah
kecil lot sangat menyimpang dari kandungan kerja pada rata-rata kandungan
kerja suatu wott«center, maka kondisi tersebut harus dianalisis dengan lebih
teliti. Jika suatu work center merupakan tempat terjadinya bottleneck dan
kapasltas yang tersedia tidak bisa ditambah, maka untuk menanggulangi
masalah tersebut perlu dipertimbangkan teknik dan organisasi pengukuran
untuk mengurangi waktu setup. Seringkali analisis terhadap prosedur setup akan
mengungkapkan kemungkinan perbaikan yang mengejutkan. Pendekatan
lainnya adalah dengan menentukan ukuran lot optimum (optimum lot size). I
Pengujian teliti sering menunjukkan bahwa pengurangan ukuran lot sebesar 20%
sarnpai 30% akan menyebabkan naiknya biaya satuan sekitar 3% sampai 5%
atau bahkan lebih kecil. Oleh karenanya jika kapasitas work center yang tersedia
telah memadai maka dapat dilakukan pengurangan jumlah lot, bahkan
konsekwensinya akan mengakibatkan memperpanjang waktu setup.
Akhirnya, melalui diagram throughput dapat dilihat bahwa inventory pada work
center harus dijaga sekecil mungkin dan konsekwensinya akan memendekkan
antrian (queue) dan lead time. Dengan diketahuinya kapasitas maka inventory
hanya dapat ditentukan melalui release order. Konsekwensinya, inventory harus
LOAD ORIENTeD ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 120

AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANOUNG)
LPemantauan Dan Ojagnasa Terhadap Allran Man~~ktu' .
~ikendalikan dan dipantau secara pennanen. Kondisi tersebutdapa! dilakukan
relalui penggunaan fasilitas teknik seperti perlengkapan yang menghubungkan
r,tanufaktur (interlinked manufacturing equipment). Sehingga tuntutan yang ada
~apat ditanggulangi melalui inventory yang mengendalikan metoda pengendalian....

tanUfaktur.

ambar 5.19 menjelaskan usulan terhadap komponen individu lead time pada
lemen throughput yang membedakan pendekatan melalui pendekatan orientasi
dan orientasi organisasi. Urutan perbaikan pengukuran ditentukan
, erdasarkan potensi untuk memperbaiki, seperti: pengurangan waktu tunggu
erupakan prioritas tertinggi, prioritas berikutnya adalah pengurangan waktu
perasi dan waktu transit. Pemilihan antara pengukuran secara teknis atau
ecara organisisai harus mempertimbangkan aspek ekonomis berupa rasio profit
-. an pengeluaran yang ~inggi. Ak~irnya,.selain harga ~ata-r~t~ dan varian ~ndividu
IEaka komponen lead time harus Jugadipantau dan diperbaiki secara kontinyu,
•-
proses
Gambar 5.19 Pendekatan secara teknis dan secara organisasi untuk
mengurangi flow time manufaktur
: Melalui pernyataan di atas, akan menjadi jelas bahwa dalam memperbaiki aliran

manufaktur tanpa pengetahuan yang detail mengenai aliran proses yang aktual

. akan mengakibatkan bahwa perbaikan terhadap pengukuran yang dilakukan

tidak akan berhasil. Oleh karenanya, akan dikenalkan suatu sistem pemantau
- secara kontinyu yang pertamakalinya digunakan dalam ruang Iingkup manufaktur
dan secara prinsip dapat diterapkan untuk aktifitas produksi lainnya.
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 121

AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)

-------------~._-_. __ .... _-­
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
5.4	 SISTEM PEMANTAUAN ALIRAN MANUFAKTUR
SECARA KONTINYU
5.4.1	 TUJUAN DAN KONSEP
Seluruh analisis aliran manufaktur yang telah didiskusikan sebelumnya akan
memerlukan waktu dan biaya. Gambar 5.20 menunjukkan jadwal pelaksanaan
analisis manufaktur yang dilakukan pada pabrik yang memiliki sekitar 90 work
center. Proses yang dilakukan oleh mesin-mesin dicatat selama periooa 6 bulan
untuk mendapatkan data flow time order yang dapat diandalkan. Pada kasus­
kasus utama maka perbaikan dan adaptasi sejumlah besar data dibutuhkan,
bahkan pada beberapa kasus tertentu hasil yang diperoleh biasanya tidak dapat
diharapkan setelah dimulainya pencatatan data setelah satu atau satu setengah
tahun.
;; --- ~ ~ ..
¥'~~::~~j••• H •••• : ••••••• •• ••• ::~:
Al Time ComROnents
Test
&oluotion
Data Correction and Adaptcrticn
January June
,
!?l PrOcess
0010 Base:
Number of Operations
Number of Orders
: 78,295
: 14,474'
Number of Nor( ~~s : ·143
Numberof' Singlew.rl: CAtoIers -: 355
Gambar 5.20 Jadwal analisis tunggal manufaktur yang dilakukan secara detail
Pembiayaan yang dikeluarkan dapat dibenarkan melalui pengetahuan dasar
yang diperoleh dan juga melalui kemungkinan perbaikan pengukuran yang
terjadi, tetapi untuk suatu analisis tunggal sudan pasti bahwa pernyataan
tersebut tidak berlaku sehingga beberapa modifikasi dapat dilakukan untuk
menjalankan aliran rnanufaktur.
Konsekwensi logisnya adalah melakukan analisis dalam skala kedI seperti
penggunaan sistem pemantau permanen. Ide dasarnya adalah menghitung data
kunci pada job shop yang relevan dengan aliran material. dan umumnya berupa
inventory, utilisasi, flow time dan lateness yang semuanya itu dilakukan secara
periodik melalui data umpan batik di pabrik dan untuk memvisualisasikannya
dalam salah satu jenis jendela proses, Konsep pertama pelaksanaannya telah
dipublikasikan oleh Institut fur Fabrikanlagen, dan aplikasi pertamanya
direalisasikan oleh Bechte berdasarkan pengalamannya menggunakan DUBAF.
Beberapa sistem pemantau yang ada merupakan fungsi baru dalam MRD yang
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 122 '
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
I
I
nalisis, Pemantauan Dan Dlagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
arus bekerjasama ke dalam sistem pengendali shop floor yang adCl(g~mbar
.21)
• FlowTima
.I.....,tcry
• Uli1izqtion
• Lol~$
;FA• IleyDatu
· IndicoloB
• Sltllus '
lliogrcIIns
~ 'Zl~
•'.~I:.I_ss
.~eneli'i
• CC<1PQI"ison ;
......nned YI!("'"
Ai;tual Dolo
• In eoH 01 Devialicns:
Searcl> .0..Scurces .
of Errct. CII'd
Ree.,....,..ndaliotl 01
"""sibl. Moo"",""
ProdUction
POC PrOduction OoIQ Coll.ollon IoOlIT000NG AND OlAGNOSTIC SYSTEM
Gambar 5.21 Integrasi sistem diagnosa dan pemantau ke dalam proses
pengendali manufaktur
Persyaratan awal yang diperlukan untuk kebutuhan tersebut adalah suatu
operasi sistem pengumpul data produksi (production datacollectionIPOC).
Sistem pemantau pertamakalinya harus memeriksa data yang disediakan oleh
sistem untuk menguji kebenaran dan kelengkapan data menggunakan kriteria
yang dijelaskan pada gambar 5.9. Pemeriksaan data tersebut tidak hanya untuk
menjamin kebenaran data untuk sistem pemantau, tetapi juga akan menyediakan
kriteria tuluan untuk memutuskan kualitas dari sistem umpan balik. Persyaratan
penting lainnya untuk mengaplikasikan sistem pemantau adalah untuk
menghasilkan data kunci yang telah direncanakan. Jika perhitungan data kunct
hanya dilakukan untuk kondisi aktual saja maka tidak akan diketahui terjadinya
perbedaan atau penyimpangan terhadap kondisi yang diinginkan (sesuai dengan
yang telah direncanakan). Data yang telah direncanakan berasal dari status
perencanaan proses seperti yang diperoleh melalui sumber departemen
perencanaan dan pengendali manufaktur. Status proses yang - telah
direncanakan harus dapat dihasilkan kembali pada sistem pemantauan.
Sistem pemantauan memiliki beberapa sub fungsi. Sub fungsi pertama adalah
untuk menyimpan status proses aktual secara permanen dan secara periodik
diperbarui melalui data yang bersumber dari sistem POCo Melalui data tersebut,
data kuncl berupa flow time, inventory, utilisasi dan lateness harus dihitung dan
didokumentasikan. Akhirnya, data hasH perencanaan dan data aktual harus
dibandingkan untuk menjumpai penyebab terjadinya penyimpangan. Jika
memungkinkan usulan untuk perbaikan segera dibuat. Fungsi terakhir disebut
dengan jenis pendiagnosa sehingga sistem secara keseluruhan tersebut dikenal
dengan sistem pemantau dan pendignosa.
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 123
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTLIR BANDlING)
I
Analisis, Pemantauan Dan Dlagnosa Terhadap Allran Manufaktur
Gambar 5.22 memmjukkan bahwa sistem pemantau dapat digunakan untuk d
tujuan. Pada pemantauan yang berhubungan dengan work center, tUju'
dilakukannya pemantauan adalah untuk memantau aliran manufaktur pada wo
center tunggal, cost center, job shop atau bahkan semua ruang Iingk
pemantauan. Penekanan diberikan pada perilaku sistem secara keseluruha
yang digambarkan melalui data input dan data output, dan juga melalui dat
kunci berupa. inventory, output, lateness, flow time dan keterkaitannya. Diagra~
throughput akan menyediakan suatu model untuk merepresentasikan throughp
order.
MONfTORING SYSTEM
V(9RK-.eENTER-REtATED OROER-RElATm
-Scrap ...........~

-Output (Pa ia ilklt'lCQ)
-lead r1l'l'o@ . -SChedule Performance
Si:Jrr4;lIe ~ Dota
-LeodTII1K!
-OperotionTme --'-
S~:<eyDatc
-Inwnlory
-~ILoadlTime
ElcompIe: .
Key Dotum A
"
Gambar 5.22 Tingkat evaluasi pada sistem pemantau dan pendiagnosa
Pada sisi lainnya, pemantauan yang berhubungan dengan order berkenaan
dengan perpindahan order individu yang melalui work center atau akan melewati
suatu work center. Pada kondisi ini penekanan terletak pada persesuaian
diantara progress jadwal yang lalu dan yang akan datang, sehingga lead time
order, lateness, volume scrap dan lain-Iainnya merupakan kebutuhan data yang
paling sesuai. Kebalikan dengan sistem pemantau progress konvensional,'dapat
dikatakan bahwa suatu pernyataan dibuat berdasarkan kemungkinannya ada
operasi yang tidak selesai sesuai jadwal dan akan menemui tanggal pasti untuk
penyelesaiannya. Hal tersebut dapat dipenuhi berdasarkan periJaku throughput
pada downstream work center.
Sistem pemantau dan pendiagnosa yang telah dijelaskan hanya berdasarkan
order di bengkel. Bagaimanapun, sistem tersebut dapat juga digunakan untuk
pembelian order (PO) sehingga akan mengjjinkan pelanggan untuk memantau
progress order pada setiap saat.
'. .
LOAD OR/ENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCT/ON PLANNING 124
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
_ .._.__~
:'1:.;"":",,
),Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur
Rpda bab berikut akan digambarkan slstern pemantau yang.telah direalisasikan
':Qleh Bechte, dan difokuskan pada representasi proses yang telah direncanakan
::.J:lan proses aktual pada suatu pabrik berikutjob shop-nya.
'5.4.2 CONTOH SISTEM PEMANTAUAN SECARA KONTINYU
Realisasi sistem diawali dengan merepresentasikan ruang Iingkup pemantauan
melalui penjelasan/penggambaran kejadian input dan output berikut tanggal
perencanaan dan aktualnya. Melalui hal tersebut, data kunci yang diperlukan
(inventory, output, flow time dan lateness) dihitung. Untuk mengurangi jumlah
data yang tetap disimpan, maka data yang esensial disimpan secara periodik
pada tabel pemantau, yang secara konstan diperbarui sesuai dengan perubahan
yang terjadi pada perioda yang berlaku, dan disimpan pada PC. Hanya melalui
komputer tersebut akan dihasilkan laporan dan diagram yang diperlukan dalam
bentukform yang dipilih oleh pengguna.
Melalui gambar 5.23 dapat dilihat tiga komponen pada sistem pemantau secara
kontinyu, yaitu tabel pemantau yang mengandung data kunci esensial dalam
bentuk yang ringkas, diagram pemantau yang disederhanakan yang
merepresentasikan throughput order, dan dalam bentuk grafik data kunci
(pemilihan data kunci digambar dalam bentuk diagram batang). Gambar 5.23
mengilustrasikan ketiga komponen tersebut dan harga yang diperoleh berasal
dari contoh work center pada bab 4.
PERIClO 1 PERQl2 PERIOO3 PERIlXl 4 PeRm 1-4
KEY ~TA lAC1JAL1
1 2 3 4 5
, Calondczr 0a7$ tDoYI 2OS-Ztl 212·'21ll 219-225 'zz6-232 205·232
tea;.$l 7 7
" 7· 28
2 'MlrIcday<
t·SCl)1 30-34 35-3'. 40-44 . 45-49 . 30- 49 .
ISCO) 5 5 5 5 zo
3 l'1lJt~Pwiod ll-rs) 3U' 24.4 96.3 29.3 184.9
4 klpJl C"""""1fd Il'rsl 130.7 155.1 251,/. 280.7 280.7
5 Oull>ut W "-riod Itt's) 37.9 31.4 30.1 ".6 -'4i.0
6 ()"tput ~ted (HI'sI 3'1.9 li9.3 !l9.4 146.0 ·U6.0
7 Chonge.. 1nwntory ll-rsl -3.0 ·7.0 .66.2 -17..1 ·38.9
8 Moon In¥ellltrT llt'sl 10.L.1 83.7 66.3· '47.0 105.3
9 Mean Ranga 15m 13.7 13.3 14.3 1s.s 1'.4
10 ~ Meanlllladr....[$CD 165 8.1 lSS U 11.8
" Woighllld ....... tSCD - ~5 .1.2 ",15.L. -'l.3 -5.1
latoness
'1Z Moon looclina 1%1 95 79 75 1'17' !l1
SCl)
BLeak..
0Leadr....
RaOu!l>uls tnt.nezs
2~
20
-s
10
5
0
·5
c:r.oy Dot. Graph -10
'/0
so.
liCl '.
40
20
0
Gambar 5.23 Komponen sistem pemantau work center secara permanen
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 125
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
Pertamakali akan dijelaskan struktur tabel pemantau pada gambar 5.23A.
Perioda penelitian diketahui melalui tabel 4.2 (hari kalender ke 205 sampai 232)
yang dibagi penjadi empat perioda dan setiap perioda sebesar 7 hari kalenderl
1minggu (garis ke-1), atau 5 SCD (garis ke-2). Perhitungan secara detail
terhadap input, output, inventory, dan range ditunjukkan pada gambar 5.24.
Kolom-2 dan kolom-3 mengandung input dan output per SCD (yang diperoleh
melalui tabel A2.).
PERIOD 1
DAY , INPUT Cll1TPUT AREA INVENTORY
AT THE END
OF DAY
(SCO) (Hrs) (Hrs) (Hrs-SCO) (Hrs)
1 2 3 -4 5 '-­
INITIAL INVENTORY 95.8
2
.­
30 9.6 .0 95.8 105.4
31 3.8 .5 105.4 108.7
32 13.6 11.4 108.7 110.9
33 1.9 19.2 ' 110.9 ,99.6 -34 !J 6.8 99.6 92.8
-TOTAL 5' 34.9 37.9 520.4 92.8 = 3
-
MEAN INVENTORY
520.4
Im1 =--s=104.1 Hrs
MEAN RANGE R = 520.4 =137 'sa> I-­m1 37.9 .
TOTALl - 5 'I .-1 '1
~
24.4 31'.4 416.4 I 85.6 ~ 4
~
MEAN INVENTOR'!
416,4
1m2 as-=63.7 Hrs
MEAN RANGE R - 418.4 -133 SeD
m2 - 31.4 - . I---,.
TOTAl. I 5 I 96.3 I 30.1 I 431.7 l 152.0 ~
MEAN INVENTORY I =431.7_ 86 3 H
1--'
m3 5 - . rs
MEAN RANGE R =...2ll..= 143 scom3 30.1 .
TOTAL I 5 I 29;3 I 46.6 I 734.9 I 134.7
MEAN INVENTORY
734.9
Im 4 =S­='''7.0 Hrs
~
MEAN RANGE
734.9
Rm 4 =""'46.'6'"" =15.8 sco
I .. 520.4 • 418.4· 431.7·734.9 It Hrs It sec
rn1-4 lollS SeD
2105.4
'm1-4 =20=105.3 Hrs
R .. 520.4. 41a4·431.7. 734.9 firs It sec
mw. 37.9.31.4.30.1.46.6 It Hrs
2105.4
Rm l-4 =--u:s- =14.4 SCO
MEAN INV~TORV
MEAN RANGE
Gambar 5.24 Perhitungan mean inventory dan mean range per perioda pada
suatu work center
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 126
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) ,
;;~6:'
f~l)AnaIiSiS' Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
) ',Diawali melalui initial inventory, maka dapat dihitung inventorysetiap akhir hari
,'[>(kOlorn-5) melalui perbedaan diantara input (kolom-2) dan output (kolom-3) pada
. ',:: hari yang bersangkutan. Inventory area (kolom-4) untuk suatu hari kerja dihitung
melalui initial inventory hari yang bersangkutan ( :::; inventory akhir hari
sebelurnnya) dikalikan dengan satu hari keria.
,Jika inventory area untuk suatu perioda (iumlah total kolom-4) dibagi dengan
:..'furnlah hari kerja maka akan diperoleh mean inventory. Jika inventory area dibagi
dengan output pada perioda yang bersangkutan maka akan diperoleh mean
range dalam satuan SCD. Akhirnya, kedua nilai tersebut dihitung untuk semua
perioda referensi (perioda 1-4) dan dihasilkan mean inventory sebesar 105,3 jam
dan mean range sebesar 14,4 SCD.
, .Tabel pemantau mengandung perubahan Inventory (garis-7). Hal tersebut
"menandakan bahwa perubahan inventory terjadi dari suatu perioda ke perioda
berikutnya, dan dihitung sebagai perbedaan diantara harga inventory pada akhir
, periods. Initial inventory pada perioda 1 ( :::;' final inventory pada perioda
" sebelumnya) berharga 95,8 jam, dan inventory pada akhir perioda 1 berharga
92,8 jam. Terlihat terjadinya pengurangan inventory sebesar 3 jam (pada garis
ke-7 dan kolom-1 gambar 5.23A ditunjukkan bernilai -3,0).
Variabel pemantau lainnya yang penting adalah weighted mean lead time aktual
(TLM). Variabel tersebut dihitung metalui lead time area (kolom-4: order time
dikalikan dengan lead time) dan ditunjukkan pada gambar 5.25.
- '
PERIOD 1
ORDER ORDER lEAD nME AREA
NO. TIME
TO TL ~
IHrsI Isml IHrsxSCO! 2·
1 2 3 I. ..
115 .5
, 17 8.5
119 11.4 9 102.6 -3
110 15.4 28 431.2 -125 3.8 2 7.6
-120 6.8 11 74.8
TOTAL 5 37.9 624.7 7
-WEIGHTED MEAN LEAD TIME Tl.M1 ;; ~;; 16:5 sec ~,
37-9 - "-
TOTAl
" I 31.4 I I 253.1
TLM 2 • 2~.~ '"8.1 'Sec f-­
WEIGHTED MEAN LEAD TIME . ,
f-
WF.;IGHTEO MEAN LEAD TIME
TOTAL I 5 I, 30.1 I - I 467.7
iLM3", 4%X =15.5SCl
TOTAL 6 4S.6 382.6
TLM, :~=8.2 'sea. 46.6
WEIGHTED MEAN LEAD Tt.1E
'----------:------'='--.-_----'
WEIGHTED MEAN LEAD TIME TLM = 624.7. 253h 457.7.382.6 ~Hrs"SCD
1-4 146 Hrs
T:"M 1.'=~Z:·1 :11.8 seD
Gambar 5.25 Perhitungan weighted mean lead time aktual per perioda pada
suatu work center
LOAD ORIENTED ORDER RELEASESEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 127
AND CONTROL "PPC" (D4 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
-----'--- .._,--_....•_--­
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
Pada gambar 5.24 dan 5.25 ditunjukkan bahwa variabel; dibuat untuk setiap
perioda. Pada setiap perioda, lead time area ditambahkan dan kemudian dibagi
dengan output perioda yang bersangkutan sehingga akan dihasilkan weighted­
mean lead time.
Utilisasi (garis-12 gambar 5.23A, disebut dengan rata-rata beban) dapat dihitung
melalui persamaan sederhana: utilisasi sama dengan output rate dibagi
kapasitas. Pada kondisi tersebut kapasitas berharga 8 jam per SeD. Pada
perioda 4, utilisasi dipertanyakan karena bernilai 117%. Beberapa hasil
perhitungan yang dilakukan dapat saja terjadi jika output dilaporkan apabila
beberapa pemrosesan telah dilakukan pada perioda sebelumnya.
Garis-11 pada gambar 5.23A menunjukkan nilai penting lainnya pada tabel
pemantau, yaitu weighted mean lateness output. Harga tersebut menunjukkan
apakah penyelesaian order dilakukan sesuai dengan jadwal atau tidak.
Perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.26. Harga sebesar 5.8 SeD
menunjukkan bahwa suatu penambahan kapasitas sebesar 6 hari akan
diperlukan untuk mengantisipasi adanya keterlambatan.
~
PERtop 1
OROER NO. PROCESS PROCESS ORDER TI...E SCHEDUlE SCHEDU.E SCHEDULE
-- END END OF OUTPlJTS DE"'ATION DEVIATION OEVIATION
IACTUAU Itco AJJt.lCnI . AAEA-iPOSl AAEAIN€ri
. 'PE"c;I_ 'PEpbi TO SO ,TO'SO TO'SO f--
!SCD) (SCOI IHrs) (SCDl ' (Hrs.SCO) (Hn.SCD) ~
1 1 3 ~ S 6 7'
'15 31 20 .5 ·11 . 5.5
119' 32 29 11.4 • 3 - 34.2 r--
110 ' 33 13 1S.~ ·20 303.0
3
-
125 33 3' 3.'
· 6 22.8 .
120 3~ 29 6.8 · 5 . . 34.!1 i--.
5 TOTAL 37.9 33 22.S 381.7
. 22.8
ONSo.-° 3:;; "0.' sen oso",";OPSo",.;-<»ISo,.,,;"'935ClJ ,--OPS.O....:Jf.9•.&sen
,II . -N' ., '.
, -
4 I iOTAl I 31.4 I .5 I ,~~.7 I 7.7
44.7 7
OPSq",;3iT"USCO ONSq",.·~.~ -.0.2 SCO ~-ClNSOmwo·,.2 see
I T T
S TOTAL I 30.1 '~3 I 6.3 I ~70.0
. F:Fs~·.!.:L02 SCD FNSO ° "aD 15.6SCO Pso.",.°0PSq,,;.-ONSt:-'·1S.6 SCIl:ro.' . ..... 30-1 3
4
-
-
& I TOtAL 1 46.6 T • 6 I 75.0 136.2
~.:::~ '1.6 SCO~_'':~i·.2.9 s;:ofS~Orsqn,"ONSO_"1.3SCD
"
r OSDi .OUTI ,·9.5'37.9 .1.2.3U '(.1S.~1,30.'.(.1.3'o'6.6 SCD, Hrs
OSDm.. 1--4'ioJ z- • --­
;~4 OUTI 37,9· 31.' ·30.1 • '6.6 HI"S
050 J-' ° ~ •• s.a SCD
""" ~ 1'&.C·
OPSO"' 'Posit,ive Mean WeIghted SChedule Deviation <II Oulpub
ONSD N'90li..........n WeillMed Sc:hedul. [leviation, of Output..

CSo."w • Me<Jn _Weigntec! Sch"d"IE Oo;vi"Ii<ln<If Outputs ,

OU T • Outp". in Period P

i
!
I
Gambar 5.26 Perhitungan data kunci terpenting berupa schedule performance
per perioda pada suatu work center
!
.I!;
',':J
1,·1
' ~ LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 128'I·..·..·.'·
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)11',1
Ii
L
j!i!
,
nalisis. Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
(glOW" time lainnya yang bergantung pada advanced time, inventory trend
'omponent dan sequence component tidak akan dibahas, karena akan
, 'enghasilkan terlalu banyak data kunci pada pelaksanaan sistem pemantau.
Harga parameter tersebut akan lebih berguna untuk tujuan diagnosa pada
. analisa deviasi/penyimpangan.
'
itl'lMelalui garis-4 dan 6 (gambar 5.23A) dapat digambar diagram pemantau
;~((gambar 5.238). Input dan output trend tidak diberikan secara detail untuk setiap
;i'kandungan kerja tunggal, tetapi hanya merupakan garis lurus yang
L. menghubungkan dua buah titik. Telah didefinisikan sebelumnya bahwa kurva
::' output dimulai pada titik nol dan akan mengikuti harga output secara kumulatif
. (garis-6 gambar 5.23A). Kurva input dimulai pada initial inventory sebesar 95,8
jam, dan akan mengikuti harga input secara kumulatif.
Setelah perhitungan data kunci dilakukan maka data tersebut dapat
direpresentasikan dalam bentuk kolom pada grafik data kunci (gambar 5.23C).
Untuk klarifikasi, hanya parameter utilisasi, weighted lead time, dan weighted
lateness output yang akan dibahas.
Diagram pemantau dan grafik data kunci cukup memberikan pandangan yang
baik mengenai apa yang sedang terjadi pada work center selama empat perioda
yang diminta. Terjadinya input secara besar-besaran pada perioda ke-3
menyebabkan bertambahnya inventory pada perioda ke-3 (setengah kali lebih
besar dari perioda sebelumnya) sehingga akan memberi pengaruh terhadap
range pada perioda ke-4. Harga lead time absolut dan lebarnya varian lead time
menunjukkan sesuatu yang tidak memuaskan dan harus dikendalikan dengan
lebih baik.
Selanjutnya diagram throughput dapat dikembangkan untuk menjelaskan
kejadian sebelum atau sesudah work center yang dituju, dan ditunjukkan pada
gambar 5.27 (suatu pengembangan terhadap diagram pemantau).
Di$P~tCh.' 1 1I 1--.
"'dlroc!· 0 ' Ir I"o.n.
Pre- C),eroU
-
r
Oay
Entry Rc~. 1,,'Wt -outwt
_1 T hwa@'
~~I. I II I 1.,...,1c<y
~~:~'-'lPast- I
I.-...L ~J...._
'110100...
Exit·
T~
Cut:>o
Gambar 5.27 Penentuan jenis inventory dan lead time pada diagram throughput
pemantau untuk suatu work center
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE'SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 129
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
...._~-._...~
Analisis, Pemantauan Dan Dlagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
Selama kurva throughput exit dimulai dari titik nol (mencirikan tanggal
penyelesaian order yang telah diproses oleh suatu work center), maka kurva
lainnya akan berpindah sesuai dengan inventory individu diantara kurva yang
berurutan.
Proses yang diperoleh melalui pengembangan diagram throughput (gambar
5.28) direpresentasikan dalam model funnel. Diantara entry date dan release
date yang telah dijadwalkan, maka order akan membentuk dispatch inventory
yang berhubungan dengan dispatch lead time. Release order umumnya tidak
mengalir secara langsung ke work center yang dibutuhkan, hal tersebut
menunjukkan bahwa sebelum terjadinya input date akan terdapat indirect
inventory bagi work center bersangkutan dan akan mengakibatkan indirect lead
time.
._._._._.- ._....,
Order Stock i
!
........-+._._._._._._.-;I

~...."~ I
!
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
j
I !i I
! I
l-Ex-it-..... ..:.-._._.-,!.Ob ~Pj
Gambar 5.28 Flow time order pada suatu work center yang dltunjukkan melalul
model funnel .
Perbedaan antara kurva input dan kurva output merupakan direct invrntory yang
berhubungan dengan direct lead time. Untuk menemukan berapa banyak jumlah
pekerjaan untuk suatu work center yang masih berada di dalam pipeline diantara
entry dan input, maka didefinisikan harga open inventory dan open lead time,
serta harga pre-inventory dan pre lead time (gambar 5.27). Diantara output dan
exit, biasanya order melewati work center lainnya, dan exit didefinisikan sebagai
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 130
; ,
AND CONTROL "PPC" (D4 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
i..,
Processed Orders
c.'
j""'"
'Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
tanggal input ke penyimpanan lanjut atau penyimpanan perakitan. Kondisi
tersebut merupakan post inventory berikut post lead time (gambar 5.27).
Terjadinya perbedaan diantara release dan exit mencirikan in process inventory
dan in process lead time, dan perbedaan diantara entry dan exit pada order yang
melewati work centertersebut merupakan overall inventory dan overall lead time.
Re~~ In~ut 'Oulput
~tCh-'!
I
1- I r 1----.­Indirect - 0 en- I. I
~ Pre- PI Ove-roll
~I_ I I I In'....'ory
~~<ln·Tss-1
L....1. _L L
OullUl-
Exft­
T~ roil><
c...... ..

..;..;:...i~~~ ;';;"~~~.r.---"---'-'-I ~ . :

Gambar 5.27 Penentuan jenis inventory dan lead time pada diagram throughput
pemantau untuk suatu work center
Tabel dan diagram pemantau tidak hanya dibuat untuk nilai aktual saja, tetapi
dapat juga dibuat untuk kebutuhan perencanaan masa yang akan datang.
Tabel pemantauan telah dikembangkan (gambar 5.29) dan akan memungkinkan
dilakukannya suatu perbandingan diantara prosedur tahap aktual dan tahap
perencanaan pada work center yang bersangkutan. Harga lateness planned
dapat diinterpretasikan sebagai batas maximum penyimpangan yang diijinkan.
..
I JOB SHOP I
I COST ceNTER I
I PlANT i
WORK CENiER
I MONITORING PERIOOS
-f
KEY O"'T'"
PAST CURIlENT • fUTl,lRE
BEGIH ..... + -2 -1 0 1 2 ... EHD
C4PAOTY f'lANt€O xx xx xx xx xx XlI xx xx XlI
ACTUAl.. xx xx xx xx XlI xx
A'WOR- PlANlElJ xx xx XlI xx xx xx xx xx xxMANCE .-.cTUAl. xx xx xx xx xx xx
INVENTDRv Pl.4NNED xx xx xx xx xx xx xx xx xx
ACTUAL Xx xx xx xx xx xx
LO.O TIME Pl.ANNEO xx xx xx xx Xx xx xx xx· xxACTU41 xx xx xx xx XlI Xx
R4NGE ~ xx xx xx u xx xx xx .xx xxACTIJAL xx xx xx xx xx xx
LATENESS R.ANtEO xx xx xx xx xx xx xx xx
I
xx
ACW"'L 'xx xx xx xx xx I:X
_.. r--
Gambar 5.29 Prinsip struktural suatu diagram pemantau
LOAD ORIENTED ORDER RELEASESEBAGAI PENGANTARPRODUCT/ON PLANNING 131
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
-_~c .... ...__~
Analisis, Pemantauan Dan Oiagnosa Terhadap AJiran Manufaktur
Pada pelaksanaannya, tabel pemantauan disusun berdasarkan transaksi data
yang dilaporkan. Tabel 5.8 menunjukkan data perencanaan untuk sistem
pemantauan KOSYF (Kontroll-System Fertigung = Mobitoring System for
Manufacturing), yang dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian A (karakteristik
yang berhubungan dengan order) dan bagian B (karakteristik yang berhubungan
dengan operasi)
No. DesCription Remark
PART A Order.related data
1 Order no.
2 Quantity entry
3 Quantity release
4 Date entry
5 Date release (actual)
6 Date exit (actual)
7 Date release (planned)
8 Date exit (planned)
9 Lead time dispatch
10 Lead time In process
11 Lead time overall
12 Lead time dispatch (planned)
13 Lead"ime In-process (planned)
14 Lead time overall (planned)
PARTS Operation-related data
15 Operation no.
16 Operation numerator
17 Wor!<center no. (planned)
18 Setup time (planned)
19 Time per unit (planned)
20 Order time (planned)
21 Quantity input (actual) When reqUired only
22 Quantity output (actual) When required only
"23 Scrap (actual) When required only
24 Work center no. (actual) When required only
25 Setup time (actual) When required only
26 Time per unit (actual) When required only
27 Order time (actual) When required only
28 Date input (actual)
29 Date output (actual)
30 Date Input (planned)
31 Date output (planned)
32 Delay Input Planned Input ­ actual Input
33 Delay output Planned output - actual
output
34 Indirect lead time (actual) Release -Input
35 Direct lead time (actual) Input ­ output
36 Post-lead time (actual) Output ­ exit
37 Pre-lead time (actual) Release - output
38 Open lead time (actual) Entry - output
39 'ndirect lead time (planned)
40 Direct lead time (planned)
41 Post-lead time (planned)
42 Pre lead time (planned)
43 Open lead time (planned)
Planned quantity on entry
Actual quantity on release
Entry - release
Release - exit
Entry -exit
Tabel 5.8 Struktur pergerakan pencatan data yang digunakan untuk menyusun
tabel pemantau
Data yang digunakan untuk tabel pemantauan diturunkan berdasarkan daftar
pada tabel 5.9. Data order akan menggambarkan kandungan kerja yang akan
diproses atau yang sudah diproses berikut order time, lot size, dan mean position
work center pada aliran pemrosesan order. Weighted mean lateness pada input
menunjukkan unjuk kerja penjadwalan upstream work center dan sarna halnya
dengan lateness output. Output lateness pada work center terakhir merupakan
lateness untuk order secara keseluruhan.
Pergerakan data digambarkan melalui lima buah kurva throughput. Selain data
order aktualdi dalam inventory yang memberikan informasi jumlah operasi, maka
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 132
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANOUNG)
----------------
,

Ii•

I~~'
II
~Iisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur
i
~n diberikan informasi lainnya berupa jumlah komponen, jumlah total waktu
f,dar, dan data yang direncanakan (hanya memiliki satuan jam). Melalui data
~ual, tidak hanya kebuthuhan kapasitas saja yang dipenuhi, tetapi juga biaya
~atching (jumlah operasi) dan biaya transportasi&biaya inspeksi (jumlah
trasi dan kuantitsasnya). Perbandingan diantara waktu yang direncanakan
rweaktu aktual umumnya terjadi penyimpangan dan merupakjan titik lemah
~ri aliran manufaktur. Tabel pemantauan dapat diringkas sesuai dengan
;}rarki pemantauan load center, sehingga dapat digunakan untuk evaluasi
ihadap tingkat keputusan yang berbeda.
:i
Order data
• Work center no.
• Number workdays per period
• Order time
-,
Operation time

--,
• Mean lot size

~,
• Mean position
• Weighted mean lateness of input
• Weighted mean lateness of output

Movement data per period

• Work( actual)
• In number of operation
• In quantity (item, yard, Ib, .... )
• In standard time (hrs)
• Work (planned)
• in standard time (hrs) of entry, release, input, output, and exit
curve
Key data per period, and for the entire monitoring period
•	 Inventory at the end of period (actual)

In Item

In quantity

In standard hours

Mean inventory (actual)
• Mean range (actual)
• Mean lead time (actual)
For dlspatch-, indirect-, direct-, post-, open-, pre-, in process, and overall
inventory. and lead time
• Inventory at the end of period (planned)
• In standard hours

Mean Inventory (planned)

• Mean range (planned)
• Mean lead time (planned)

for direct and In-process Inventory

Tabel 5.9 Kandungan tabel pemantauan program KOSYF
Akhirnya, data kunci akan menjelaskan aktual status berupa inventory, range,
dan weighted lead time aktual untuk kedelapan jenis inventory dan lead time
secara periodik selama perioda pemantauan. Harga variabel dalam tahap
_perencanaan hanya dihitung untuk in-process, direct inventory dan lead time
karena harga tersebut merupakan dapat direncanakan dengan sangat baik
sebagai tujuan pada saat order entry.
Jika data rate capacity tersedia juga maka data tersebut dapat dengan mudah
diintegrasikan ke dalam sistem. Melalui perbandingan yang dilakukan terhadap
data output, maka utilisasi yang berhubungan dengan perioda dapat dihitung.
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCT/ON PLANNING 133
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
••
Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur
5.4.3 HASIL DAN PENGGUNAAN SISTEM PEMANTAUAN
SECARA KONTINYU
Sag; pengguna, jika pada tabel pemantau mengandung lebih dari 100 buah data
kunci per perioda maka data tersebut jumlahnya terlalu banyak. Pada sisi
lainnya, keputusan akhir dalam pemilihan data kunci pada saat menginstalasi
sistem jika memungkinkanpun akan berguna. Oleh karenanya harus disusun
pelaporan data kunci yang relevan dengan pengguna. Laporan tersebut
sebaiknya tidak lebih dari satu lembar halaman per work center, dan juga harus
berisi ringkasan data kunci yang sesuai.
Tabel 5.10 menunjukkan suatu contoh pelaporan transactions dan inventory
suatu work center selama 12 perioda yang memiliki 4 sampai hari kerja per
periodanya. Minggu 40 sampai 47 mewakili perioda yang telah lampau, minggu
48 (NOW) merupakan minggu yang sedang berlangsung, dan minggu 49 sampai
51 mewakili 3 perioda yang akan datang. Harga pada kolom END berkenaan
dengan 8 minggu sebelum minggu NOW.
"
D161116 84 .7 04 "'ACHl~!; 161116
.. TRANSACTION S & INVENTORIeS~ ~ ~ ~_~____ ___ .. _~~_~ __ .. _~~ _____._____ ____ .. _____ tr : :": ___ ~ _____ ________________ .. ___ ~_~ _____._~ ____ r _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ .. _~
WE!;K BEG • 40 ,41 42 .3 H 45 46 P NUW ,.9 50 51 END.
f01lJ( DAYS _P~S1' "'sen 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 58
~------------ --~~-- - --'- - ----------------­---'-------------- ---- - ..-- ---_.:.._----- ------ --.~- -------,--...---------­LOAD !;NT -MRS 53 ) 8 33 ," • ss 'j) 94 11 340
,.oil? -CIlM EN'T IlIIRS 248 301 ]l~ ]~~ 4" . 407 4.3 404 588 .05 605 60S 605 588
I.oAp-P"Cl,'1"1 IWt ~JlR~ 248 ]01 3)9 J!)~ 40L. ~o'l 463 494 588 605 60~ bOS- 605 ...OPERAT STOCK 35 J7 21 19 15 4 18 ae 44 44
QUANTI . STOCK "TPC 73 98· 52 29 ~5 2:a 72 ,;9 H8 148
LOAD STOCK *HRS 73 91 53 30 50 27 77 71 156 156
II-V T!ME STOCK flSCI) 5.1 4.4 6 •• 3,7 4.4 ].0 -1.7 5.7 4.0
LoAD BEL. *H'R8 ]5 56 56 29 29 6 n S 257
WAO -CUl'f REL -arts. 175 210 265 322 351 3ao 386 423 4n 432 ,432 4n 02 432
LOA.fI-P-CU~ • ·REL• -HIU 92 152 194 226 2>8 295 346 382 409 447 470 470 470 409
OPERIIT TR.MS 17 27 32 34 17 41 33 25 16 I.
QulINTI T1J.NS -TPC: 44 57 3. 7] 93' II2 94 88 .8 68
LOAD TRANS -nas (l 53 15 1l .7 106 88 78 63 63
A-L 'l'I1"I£ Tlt,.,HS *9CD 6.i 8.0 6.4 9.3 8.0 1'.0 16.7 16.9 10.8
LOAD INP 'HRa 23 34 50 )J 10 24 47 24 2 235
LOAD -CUH lNP oURS ,134 151 191 251 264 274 298 345' 369 31l 311 371 371 169
LOAD-P-CUH INP lIlHRS 74 9~ H. a. 27.6 2.5 317 346 182 409 449 470 470 )82
OPERAT ONH;"NO 32 22 27 40 J6 27 8 7 5 6
QOAJo/TI OHHANn "TfC 50 .0 50 79 70 72 16 32 20 20
LOAIJ 0""-""0 flnRS 54 41 50 72 63 65 25 )J 15 16
LOAD-P OHHAND "HitS 6 12 13 4 7 1 28 7 4 5 4
A-I. TrI<E ONHAND liSCO 8.8 9.2 7.0 7.3 9.0 8.2 U.7 2.7 7.8
A-I.T -I! ON14ANO "SCD ~.1 2.2 2.2 2.2 ~_5 2.0 2.6 2.0 2.1 2.0 2.2 ].0 2.2
1.0110 cUT lIlMRS 36 23 38 22 8 ,64 39 41 5 a73
LOAD -CUM OUT "'MRS 80 116 141 179 201 209 273 312 151 353 )58 158 358 153
LO.a..O-P-CJf'l orrr lIllUts 68 84 115 194 219 24i 289 13' 37. 40; ..4 469 470 178
OV!;RAT OOWNST 53 .0 42 50 50 4. '2 ~2 62 62
.,QJANTI OOWllST "TPC 8~ 57 71 AO F.'~ 95 110 143 143
LOAO:. OOWH$T 118·HR~ .0 71 76 bO • 6 10 • 12J 118
11-1. TIME OOl<NST -sco: 6.J 10 .• 7.7 11.0 10.7 13.4 8.5 7.4 9.1
LOAD OT 'HRS 45 20 U 3. 22 26 20 26 5 215
LOAD -CUM EXT '"MS 4~ 65 8] 121 141 169 1.9 215 220 a20 220 220 :015
LOAO"P-CtlH EXT 9 69 86 12CJ lAJ 208 23. 285 In JEiI!l 405 .. 7 470 322
-""8
Tabel 5.10 Contoh tabel pemantauan KOSYF untuk data pergerakan dan
inventory
Pada dasarnya data kunci menjelaskan lima buah kurva throughput seperti yang
ditunjukkan pada gambar 5.27 dan suatu pemilihan data kunci diantara kurva
tersebut. Untuk tujuan tersebut, seluruh pelaporan telah dibagi ke dalam lima
blok data kunci.
Slok pertama menjel:askan jalannya kurva entry dengan nilai beban per perioda
(LOAD ENT), trend aktual secara kumulatif (LOAD-CUM ENT), dan trend
perencanaan (LOAD-P-CUM ENT). Semua data tersebut memiliki satuan jam
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 134
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
'Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur
'stciridar.Kurva entry aktual dan perencanaan keduanya sarna karena order
dihasilkan pada saat order tersebut masuk (entry). Keempat blok lainnya secra
prinsip selalu sama satu dengan yang lainnya, kecuali beberpapa penambahan
terhadap harga yang direncanakan.
Siok ke-2 menerangkan apa yang terjadi diantara entry dan release order.
Pertama, 3 buah data kunci yang terakhir pada blok ini memberikan
menasndakan trend pada kurva release dengan harga yang sarna seperti yang
digunakan pada kurva entry blok pertama, yaitu LOAD REL, LOAD-CUM REL,
dan LOAD-P-CLIM REL. Kemudian, inventory diantara kurva entry dan kurva
release dihitung sebagai jumlah operasi (OPERAT STOCK), sebagai kuantitas
(QUANTI STOCK) yang terkandung di dalam operas; (dalam satuan ratusan
buahfTPC), dan jam standar (LOAD STOCK). Akhirnya, rata-rata weighted lead
time diantara entry dan release diberikan dalam unit satuan SCD (A-L TIME
STOCK).
Siok ke-3 dan ke-4 mengandung data kunci yang sama dengan blok ke-2, tetapi
blok tersebut menmberikan proses diantara kurva input dan release, kurva input
dan output, Sehingga blok tersebut akan menyediakan data inventory indirect
dan indirect, serta data lead time direct dan indirect. Selama seluruh lembaran
data kunci utamanya untuk mengendalikan work center, maka blok ke -4 akan
juga mengandung harga perencanaan untuk direct inventory (LOAD-P ONHAND)
dan rata-rata weighted lead time (A-LT-P ONHAND).
Siok ke-5 pada laporan pemantauan menunjukkan apa yang terjadi diantara
output dan exit untuk semua order yang telah diproses oleh work center yang
bersangkutan, dan menggunakan data kunci yang sarna seperti data pada blok
ke-2 dan ke-3.
Laporan pemantauan bertujuan menunjukkan karakteristik work center
bersamaan dengan proses pada upstream dan downstream work center. Untuk
pengujian yang lebih te/iti terhadap proses direct, maka tabel 5.11 memberikan
gambaran yang lebih detail terhadap direct inventory keempat blok data kunci.
Siok pertama menjelaskan input dalam jumlah operas; per perioda (OPERAT
INP), secara kumulatif (OPERAT-CUM INP), dalam ratusan item per perioda
(QUANTI INP), dan kumulatif (QUANTI-CUM INP) dan kandungan kerja (jam)
yang datang per perioda (LOAD INP). Selain input aktual kandungan kerja per
perioda, input perencanaan per perioda (LOAD-P INP) dan harga kumulatif untuk
kedua bvesaran tersebut disediakkan pula (LOAD-CUM INP dan LOAD-P-CUM
INP). Harga terakhir pada blok ini menggambarkan lateness pada kurva input
yang disebut dengan average schedule delay (A-DELAY INP).
Jika blok ke-2 menjelaskan apa yang terjadi diantara kurva input dan output,
maka blok ke-3 memberikan karakteristik kurva output menggunakan data kunci
yang sarna dengan kurva input. Pada blok ke-2, terdapat tambahan data untuk
inventory, yang disebut dengan jumlah operasi (OPERAT ONHAND), kuantitas
(QUANTI ONHAND), kandungan kerja aktual (A-LOAD ONHAND) dan
kandungan kerja perencxanaan (A-LOAD-P ONHAND). Lebih lanjut lagi, rata­
rata range aktual (A-TIME S ONHAND) dan rata-rata range perencanaan (A-LT­
LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 135
AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
----'--------_ ..
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control)  Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregatGhazy Haq
 
[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...
[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...
[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Aminullah assagaf k8 9-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k8 9-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k8 9-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k8 9-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksiguestc5111e
 
Manajemen Operasional
Manajemen OperasionalManajemen Operasional
Manajemen Operasionaljevka
 
Aminullah assagaf k10 11-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k10 11-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k10 11-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k10 11-manj oprs dan prod_2020Aminullah Assagaf
 
Manajemen produksi
Manajemen produksiManajemen produksi
Manajemen produksiadlyzth
 
Manajemen operasional
Manajemen operasionalManajemen operasional
Manajemen operasionalAtha Meidy
 
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis Puji Winarni
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi yunisarosa
 
Si&amp;pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...
Si&amp;pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...Si&amp;pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...
Si&amp;pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...wendi_bppk
 
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...MuhammadFadhly6
 
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiSatya Pranata
 
Pert6 presentasi
Pert6 presentasiPert6 presentasi
Pert6 presentasiAstra Motor
 
Manajemen Operasi dan Produktifitas Dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktifitas Dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktifitas Dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktifitas Dalam OrganisasiHendry Cahyadi
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020Aminullah Assagaf
 

Mais procurados (20)

Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregat
 
[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...
[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...
[17/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Laporan Penutup_Kord. Sistem Produksi-...
 
Aminullah assagaf k8 9-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k8 9-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k8 9-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k8 9-manj oprs dan prod_2021
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
Manajemen Operasional
Manajemen OperasionalManajemen Operasional
Manajemen Operasional
 
Aminullah assagaf k10 11-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k10 11-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k10 11-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k10 11-manj oprs dan prod_2020
 
Manajemen produksi
Manajemen produksiManajemen produksi
Manajemen produksi
 
Manpro sesi 1
Manpro sesi 1Manpro sesi 1
Manpro sesi 1
 
Manajemen operasional
Manajemen operasionalManajemen operasional
Manajemen operasional
 
5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi
 
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
 
Si&amp;pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...
Si&amp;pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...Si&amp;pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...
Si&amp;pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...
 
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018. SIKLUS: PRODUKSI SISTEM INFORMASI...
 
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
 
Pert6 presentasi
Pert6 presentasiPert6 presentasi
Pert6 presentasi
 
Manajemen Operasi dan Produktifitas Dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktifitas Dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktifitas Dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktifitas Dalam Organisasi
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
 
6. manajemen produksi
6. manajemen produksi6. manajemen produksi
6. manajemen produksi
 

Semelhante a Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control) Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]

16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574Handy Yusuf
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574Handy Yusuf
 
Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlVarindo Megatek
 
Si pi 11, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implementasi sistem informasi siklus ...
Si pi 11, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implementasi sistem informasi siklus ...Si pi 11, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implementasi sistem informasi siklus ...
Si pi 11, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implementasi sistem informasi siklus ...Sasi Ngatiningrum
 
Continous improvment
Continous improvmentContinous improvment
Continous improvmentAnggi Mukti
 
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...MinSururiAnfusina
 
Systemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningSystemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningWisnu Dewobroto
 
Modul 1 ptlf
Modul 1 ptlfModul 1 ptlf
Modul 1 ptlfSi Pink
 
Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )nurulllah
 
11, si &amp; pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi, sistem informasi siklu...
11, si &amp; pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi,  sistem informasi siklu...11, si &amp; pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi,  sistem informasi siklu...
11, si &amp; pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi, sistem informasi siklu...Mislia lia
 
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...MAYANIH
 
2013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab20012013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab2001Hendi Afriyan
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi, Sistem informa...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi,  Sistem informa...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi,  Sistem informa...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi, Sistem informa...WINDAYANI RAJAGUKGUK
 
Si pi 11, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, siklus produksi dan sistem infor...
Si pi 11, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, siklus produksi dan sistem infor...Si pi 11, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, siklus produksi dan sistem infor...
Si pi 11, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, siklus produksi dan sistem infor...Lia Sapoean
 
646_kuliah_1-3_bag2.ppt
646_kuliah_1-3_bag2.ppt646_kuliah_1-3_bag2.ppt
646_kuliah_1-3_bag2.pptdendyharyadi1
 

Semelhante a Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control) Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3] (20)

16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574
 
Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance control
 
Si pi 11, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implementasi sistem informasi siklus ...
Si pi 11, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implementasi sistem informasi siklus ...Si pi 11, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implementasi sistem informasi siklus ...
Si pi 11, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implementasi sistem informasi siklus ...
 
Continous improvment
Continous improvmentContinous improvment
Continous improvment
 
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
 
Alat alat ukur
Alat alat ukurAlat alat ukur
Alat alat ukur
 
Systemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningSystemic Layout Planning
Systemic Layout Planning
 
Modul 1 ptlf
Modul 1 ptlfModul 1 ptlf
Modul 1 ptlf
 
Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )
 
11, si &amp; pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi, sistem informasi siklu...
11, si &amp; pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi,  sistem informasi siklu...11, si &amp; pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi,  sistem informasi siklu...
11, si &amp; pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi, sistem informasi siklu...
 
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
 
Pengantar teknik industri, modul 3
Pengantar teknik industri,  modul 3Pengantar teknik industri,  modul 3
Pengantar teknik industri, modul 3
 
2013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab20012013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab2001
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi, Sistem informa...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi,  Sistem informa...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi,  Sistem informa...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi, Sistem informa...
 
Produsen
ProdusenProdusen
Produsen
 
Pengantar teknik industri, modul 2
Pengantar teknik industri,  modul 2 Pengantar teknik industri,  modul 2
Pengantar teknik industri, modul 2
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Si pi 11, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, siklus produksi dan sistem infor...
Si pi 11, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, siklus produksi dan sistem infor...Si pi 11, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, siklus produksi dan sistem infor...
Si pi 11, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, siklus produksi dan sistem infor...
 
646_kuliah_1-3_bag2.ppt
646_kuliah_1-3_bag2.ppt646_kuliah_1-3_bag2.ppt
646_kuliah_1-3_bag2.ppt
 

Mais de Ir. Duddy Arisandi, ST, MT

00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...
00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...
00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
GT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.ppt
GT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.pptGT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.ppt
GT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.pptIr. Duddy Arisandi, ST, MT
 
WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...
WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...
WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...
F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...
F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...
F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...
F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...
F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...
F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...
F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...
F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...
F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...
F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...
F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...
F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...
F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...
F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...
F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...
F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...
Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...
Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...
Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...
Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...
Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...
Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...
Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...
Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...
Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...
Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 

Mais de Ir. Duddy Arisandi, ST, MT (20)

00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...
00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...
00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...
 
GT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.ppt
GT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.pptGT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.ppt
GT-01_Gambar Teknik Dasar-1_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_11-12-2022.ppt
 
WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...
WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...
WI-01 (Rev-01)_Welding-Inspection_VST Morowali 2002_ATS_Duddy Arisandi_16-12-...
 
F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...
F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...
F[1 /17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Kuesioner dan Matriks Perbaikan Masal...
 
F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...
F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...
F[2/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Latar belakang & Tahapan Proyek_Kord. ...
 
F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...
F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...
F[4/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Meeting Report Departement Terkait Pro...
 
F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...
F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...
F[5/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Prosedur Pembelian & Konsep Pengendali...
 
F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...
F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...
F[12/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Model Fungsi Sistem Perencanaan & Pen...
 
F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...
F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...
F[14/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Surat Perintah Kerja dan Spesifikasi ...
 
F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...
F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...
F[15/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Pusat Rekayasa-Tinjauan Kontrak UPM-P...
 
F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...
F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...
F[16/17]_Proyek Sistem PPC Terintegrasi_Analisis Order Status Refused_Kord. S...
 
Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu ISO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
 
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...
 
Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...
Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...
Buku Manajemen Pemeliharaan (Perawatan)_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-IT...
 
Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...
Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...
Modul Praktik Pemakasian Perkakas Tagan_Politeknik Manufaktur Bandung_Duddy A...
 
Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...
Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...
Modul Teori Perkakas Tangan (Hand Tools)_Politeknik Manufaktur Bandung_(PMS-I...
 
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
 
Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...
Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...
Modul Praktik Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisand...
 
Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...
Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...
Modul Teori Alignment_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_...
 
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur B...
 

Último

PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 

Último (19)

PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 

Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning and Control) Mahasiswa D4_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_2001_hal 227-309 [PART 2-3]

  • 1. Analisis. Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur BABV ANALISIS, PEMANTAUAN DAN DIAGNOSA TERHADAP ALIRAN MANUFAKTUR 5.1 PENDAHULUAN Pemantauan merupakan observasi berkelanjutan terhadap aliran order pada seluruh proses manufaktur melalui data kunci berupa gambar dan grafik. Pertama akan dijelaskan bagaimana cara mengorganisasikan dan menganalisis suatu work shop, kemudian akan dijelaskan konsep dan hasil nyata pelaksanaan sistem pemantauan yang dilakukan secara kontinyu. Selain itu akan dijelaskan pula luaran beberapa slstem yang dapat diinterpretasikan melalui sistem pendiagnosaan, tafacara umum untuk memperbaiki aliran manufaktur, dan bagaimana cara memperbaiki suatu sistem perencanaan produksi yang ada. 5.2 PEMANTAUAN ALIRAN MANUFAKTUR Pemantauan secara kontinyu terhadap proses produksi merupakan persoalan penting pada perusahaan maju. Proses yang dipantau merupakan suatu bentuk dasar yang dapat dinyatakan dalam bentuk uang. Sebagai contoh kasus adalah pemasukan order, siklus pengembalian, investasi dan pembelian pada suatu perusahaan, yang pada akhirnya semuanya akan dijumlahkan pada akhir bulan dan dibandingkan terhadap rencana produksi induk tahunan yang telah dibuat. Pada tingkat pabrik, yang merupakan titik utama adalah membandingkan jumlah jam produksi yang telah direncanakan terhadap jumlah jam .proses produksi aktual berikut biaya yang diakibatkannya. Pada umumnya tidak selalu praktis untuk memantau data kunci yang memiliki persamaan dengan inventory, keterlambatan, dan flow time dan membandingkannya dengan apa yang telah direncanakan. Sehingga akan diperlukan suatu sistem yang dapat mengorganisasi pemantauan aliran manufaktur sebagai tambahan terhadap sistem pemantauan kualitas dan biaya yang ada. LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 97' AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) 7
  • 2. Analisls, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur Sistem yang ada harus berdasarkan suatu model yang dapat menggambarkan aliran manufaktur melalui perhitungan dan menggunakan data kunci yang telah didefinisikan berikut keterkaitannya yang logis. Model tersebut harus juga dapat menjelaskan terjadinya perbedaan besar antara status aktual terhadap status ideal dengan transparan dan sangat jelas. Sehingga akan memungkinkan dilakukannya pemilihan terhadap alat ukur pengendali manufaktur. Diagram throughput berikut data kunci akan memenuhi semua kebutuhan tersebut, sehingga merupakan suatu dasar yang perlu dipertimbangkan untuk memperbaiki aliran produksi. Suatu hal yang sangat mendasar dan telah direkomendasikan jika kita akan mengembangkan atau memperkenalkan suatu sistem melalui tahapan yang dijelaskan melalui gambar 5.1. MONITORINGSYSTEM • Actual Data • Planned Data • Deviation Analysis • Measures ( CONTINUOUSPLANNING AND OPERATION PROCESS ) , W MANUFACTURING ANALYSIS • Orders • Work Centers • Operations ~ ~Manufacturing Process1r Feedback Accuracy Improvement Improvement W Review of Present CD @ Manufacturing Control Technique Implementation Sequence Gambar 5.1 Tahapan pada saat mengimplementasikan pemantauan proses manufaktur Langkah pertama yang dilakukan adalah menganalisis aliran manufaktur berdasarkan perioda pengumpulan data yang telah ditentukan, dan menganalisa sifat throughput pada order, work center, dan operasi. Pengalaman menunjukkan bahwa langkah tersebut akan membawa perbaikan awat terhadap kualitas data umpan batik dan alliran manufaktur. Hanya jika setelah titik lemahnya ditanggulangi maka suatu sistem pemantauan dapat dibangun dan LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
  • 3. Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur Sistem yang ada harus berdasarkan suatu model yang dapat menggambarkan aliran manufaktur melalui perhitungan dan menggunakan data kunci yang telah didefinisikan berikut keterkaitannya yang logis. Model tersebut harus juga dapat menjelaskan terjadinya perbedaan besar antara status aktual terhadap status ideal dengan transparan dan sangat jelas. Sehingga akan memungkinkan dilakukannya pemilihan terhadap alat ukur pengendali manufaktur. Diagram throughput berikut data kunci akan memenuhi semua kebutuhan tersebut, sehingga merupakan suatu dasar yang perlu dipertimbangkan untuk memperbaiki aliran produksi. Suatu hal yang sangat mendasar dan telah direkomendasikan jika kita akan mengembangkan atau memperkenalkan suatu sistem melalui tahapan yang dijelaskan melalui gambar 5.1. f I i ( CONTINUOUS PLANNING AND OPERATION PROCESS ) I eJ( MANUFACTURING ANALYSIS • Orders • Work Centers • Operations yJ ~Manufacturing Process] Improvement[ Feedback Accuracy Improvement W MONITORING SYSTEM • Actual Data • Planned Data • Deviation Analysis • Measures ~Review of Present Manufacturing Control Technique (D....... @ Implementation Sequence Gambar 5.1 Tahapan pada saat mengimplementasikan pemantauan proses manufaktur Langkah pertama yang dilakukan adalah menganalisis aliran manufaktur berdasarkan perioda pengumpulan data yang telah ditentukan, dan menganalisa sifat throughput pada order, work center, dan operasi. Pengalaman menunjukkan bahwa langkah tersebut akan membawa perbaikan awal terhadap kualitas data umpan balik dan alliran manufaktur. Hanya jika setelah titik lemahnya ditanggulangi rnaka suatu sistem pemantauan dapat dibangun dan LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 98 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
  • 4.
  • 5. Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur diperkenalkan. Yang mana sistem tersebut pada satu sisi harus diadaptasi dari kebutuhan individu pengguna, dan pada sisi lainnya dapat dengan mudah untuk dimodiflkasi atau diterapkan secara keseluruhan. Penggunaan sistem pemantauan secara kontinya selama perioda yang telah ditentukan akan secara otomatis menambah perbaikan yang diinginkan. Pada akhir dari tahapan ini akan timbul pertanyaan apakah metoda pengendalian manufaktur yang ada telah menjumpai suatu kebutuhan baru, atau apakah sistem tersebut perlu diperbarui juga. Karakteristik pada beberapa sistem pemantau atau penganalisis aliran manufaktur harus dapat menyediakan representasi data secara grafis terhadap aliran manufaktur dan juga data kuncinya. Selama pengguna mengusahakan menggunakan daftar pencetak konvensiaonal dan tampilan monitor dengan usaha yang sangat serius, maka dapat digunakan perangkat lunak dan keras untuk menghasilkan representasi secara grafis (sebagai contoh monitor grafik bewarna). 5.3 ANALISIS ALIRAN MANUFAKTUR 5.3.1 PROSEDUR Suatu analisis terhadap aliran manufaktur umumnya diawali oleh kondisi manufaktur yang tidak memuaskan atau terjadtnya perubahan situasi pasar penjualan, atau dilakukan karena berhubungan dengan rasionalisasi kondisi manufaktur yang telah direncanakan. suatu hal yang berguna jika proses tersebut dilakukan berdasarkan tahapan berikut: • .Mendefinisikan tujuan • Menentukan ruang Iingkup dan perioda penelitian • Mendefinisikan data yang telah dikumpulkan dan memeriksa ketersediaannya • Menguji pencatatan ataupun pengumpulan data berikut memeriksa ketelitian data tersebut • Mencatat aliran manufaktur • Mengevaluasi dan melakukan dokumentasi • Melakukan dan memantau pengukuran atas langkah perbaikan yang dilakukan. 'i~J;;total, " ' ,. 't'!) '" ~~ ';,;)::Gambar 5.2 menerangkan ringkasan sederhana mengenai tahapan di atas, dan ({if:·:akan membuat jelas bahwa suatu kejadian umpan balik tunggal per operasi akan ;i,sesuai untuk kebutuhan analisis ini, yang mana akan melaporkan bagian elemen 'i,!, throughput yang dituju dan merupakan awal dari salah satu proses berikutnya. "J;ttDisebabkan prosentase waktu operasi yang kecil bila dibandihgkan lead time maka waktu operasi yang telah dijadwalkan masih dapat didekati dengan aktu operasi aktual walaupun tsrjadl penyimpangan. Suatu pernyataan bahwa teroperation time (TIO) merupakan perbedaan waktu antara lead time (TL) dan 'peration time (TOP). Jika pada kondisi khusus dimana pemisahan antara pperation time dan interoperation time tidak sesuai, maka direkomendasikan ,yntuk melakukan penelitian secara terpisah terhadap ruanq Iingkup individu yang ·."diperlukan seperti bantuan berupa teknik pengukuran waktu kerja. :!-.~QAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 99 ;f~ND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) ,
  • 6. Anallsis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur Opefation , Milling DrilUng Drilling !OetuTing . ' ...... Order 1 Shown QS 2 Bar Chart 3 ( Tim~ '; - 5eheOJIe )4 Tme Throughput Element' .. otOM .Ope!'atloo (TlO) (TOP) lnll!!'OJ)eFOtion TIIM OpI!mtionTme . ........- - - lead Timlt (TL) ----...eot Recorded FeedbactOate 'OPl) l-. ~ecOl"ded Feedtaek Oote (OP2 ) ---J Calculation of Operation Lead lime . and Order Lead Ti/rle Release Feedback I Materia.ls Staging Order Start ~ OPl Feecbock OP2 Feecbxk Feedbcx;k OP3 OP4 Order Completi<nl TL per OP: TL0 = Feedback Oo.t~ (Mol Stag.) - Release OClle TL1 "Fe;?(lbo(k Date (OP 1 ) - Fe~ Dale (Mat. Stag.) Tl.2 .. Fe«b::idc Date ( OP 2) - Feedback Date (OP ') Tl3 =Feedbo:k Date (OP 3) ~ Feedback Date (OP 2) TL4 " Feecbxk Date (OP 4 ) -. Feedbaek Date (OP 3) TL per Order: ~m .Feedbc1ek Oat~ (OP4) -ReteaseDate Gambar 5.2 Mendefinisikan dan menghitung model lead time operasi dan lead time order Gambar 5.2 menunjukkan perhitungan sederhana untuk lead time operasi. Lea' time order merupakan penjumlahan lead time operasi tunggal, atau perbedaa diantara release date dan tanggal penyelesaian order. Jika diinginkan dan jik, data tersedia maka tanggal order entry dan tanggal order exit dapat ditentukan, Melalui cara tersebut maka berapa lama suatu order akan berada pada 'sistem pengendali manufaktur dapat ditentukan. . Tiga jenis evaluasi dapat dilakukan. Elemen throughput suatu order manufaktu: dapat mengijinkan dilakukannya evaluasi yang berhubungan dengan ordei tersebut, seperti elemen throughput pada work place tunggal, kelompek w0 1 places, suatu cost center, atau suatu job shop yang berhubungan dengan suat4 work center. Jika semua elemen throughput dievaluasi secara terpisah terhadag order ataupun work center, maka evaluasi yang dilakukan harus berhubungal] dengan operasi. LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 100,; AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTlIR BANDUNG) "
  • 7. alls1s, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur ambar 5.3 menunjukkan data diagram alir secara umum untuk melakukan uatu evaluasi. Sistem tersebut berdasarkan suatu program yang merupakan agiah dari metoda DUBAF (Durchlaufzeit-und Bestandsanalyse in der Fertigung Flow Time and Inventory Analysis in Manufacturing), dan telah dikembangkan leh Kettner pada Institut fur Fabrikanlagen, University of Hannover, yang erkolaborasi dengan Deutsche Gesellschaft fur Betriebwirtschaft (German usiness Management Society) serta beberapa industri terkenal. Sistem tersebut elah digunakan dan diperbaiki secara berkelanjutan. Gambar 5.3 Bagan alir umum untuk analisis data flow time dan inventory Program tersebut dipisahkan menjadi dua blok program. Pada blok pencatat (recording) yang dilakukan di pabrik yang diminta, maka data umpan balik yang yang telah ditentukan sebelumnya pada saat akan diteliti akan dikumpulkan ! sepanjang perioda waktu yang kontinyu, dan umumnya setengah tahun dan disimpan pada media yang sesuai (umumnya magnetic tape). Informasi berupa kalender kerja bengkel, work center seperti jumlah work center, kapasitas, dan biaya unit, dan jika diperlukan informasi manufaktur lainnya harus disimpan selama perioda penelitian. Program blok evaluasi dibentuk di luar pabrik, sebagai contoh oleh departemen yang memiliki kualifikasi yang dibantu oleh pusat komputer atau konsultan·Iuar yang sesuai. Langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa kebenaran data mentah. Beberapa kesalahan atau penyimpangan yang terjadi harus dikoreksi melalui LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEsAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 101 AND CONTROL "PPC" (04 POLlTEK~IKMANUFAKTUR BANDUNG)
  • 8. I I II J, Analisis, Pemantauan Dan Dlagnosa Terhadap Allran Manufaktur otoritas pengevaluasi, atau pada perusahaan berdasarkan basis d kesalahan. Koreksi data umpan balik yang berhubungan dengan operasi • membentuk file umpan balik. Data seperti kalender bengkel, kapasitas, dan lainnya akan disimpan pada ; informasi sentral. Melalui kedua arsip tersebut akan dihasilkan arsip evaluasi berupa arsip pengembangan umpan balik. Hasil berikutnya ad evaluasi dalam bentuk dafiar, distribusi frekwensi berupa histogram, dan 9 (diagram throughput) yang berasal dari arsip tersebut. Kemudian sejul aspek penting lainnya yang lebih detail akan diuji secara detail. Pada. saat menentukan tujuan, pandangan luas harus diberikan seb masukan terhadap aspek tunggal. Hal tersebut merupakan cara u menemukan titik lemah pada aliran manufaktur atau untuk mengingat kapa, bottleneck dengan kasus beserta efeknya, dan untuk menghindari b pencatatan data yang mahal. Aspek tunggal dapat juga bersesuaian der kondisi lalu pada biaya yang lebih rendah dan dibatasi untuk mengetahui lemah secara individu. Ruang Iingkup penelitian harus diorganisir dan dalam ruang Iingkup yang k dan harus pula melingkupi semua work center yang dilalui oleh order ~ diminta. Hal tersebut berarti bahwa untuk suatu perpanjangan, operasi ) dilakukan di outside pada ruang Iingkup yang lebih kecil harus J dipertimbangkan. Gambar 5.4 menunjukkan beberapa kasus. Selain I1.i lingkup manufaktur mekanik (merupakan daerah kajian penelitian), maka • center penggergajian dan bengkel pemroses logam harus juga diperhatil sebab beberapa komponen (sebagai contoh material bubut dan sheet n» akan mengalami operasitersebut. SHIPPING STORE· .:-'.:. c SEMIFINiSHED. ~STORE SAWING SHOP' _ MATERIAl FlCJN -"';"-INVESTlGAT1ON FIElD Gambar 5.4 Pemilihan ruang lingkup penelitian LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 1 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
  • 9. Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur Pada prinsipnya, beberapa analisis tidak dibatasi hanya untuk proses manufaktur, tetapi dapat juga dikembangkan terhadap proses sebelum dan setelah proses manufaktur. Bagaimanapun juga ruang lingkup kajian yang utama adalah proses manufaktur job shop. Referensi pelaksanaan analisis untuk jenis proses manufaktur lainnya telah dikembangkan oleh Hackstein dan yang lainnya. Penentuan perioda pengumpulan data harus diberikan berdasarkan pertimbangan yang matang. Jika representasi berupa parameter bilangan pada tingkat operasi dan order harus dievaluasi, maka dipertimbangkan bahwa perioda waktu penelitian yang lebih panjang untuk throughput order masih relevan. Umumnyaterdapat empat jenis order (gambar 5.5). o ! J OR I I i II prdtr x,pe 2_ "Both the first and" the last OP of 'on order lie "'lthill- RP. ~mLi. N. least the first OP ties witNn RP the o:$tone after RP. Gambar 5.5 Penentuan perioda pengumpulan data '~da gambar 5.5 terlihat bahwa hanya pada kasus-2 order telah dicatat secara lSeluruhan. "Pada semua kasus lainnya order telah terpotong pada batas ::~Jnya (kasus-1), pada batas akhirnya (kasus-3) atau terpotong pada kedua las sisinya (kasus-4). Pencatatan semua operasi jenis order 1, 2 dan 4, akan unakan untuk evaluasi yang berhubungan dengan operasi dan work center. a pendekatan untuk panjang perioda pehgumpulan data adalah dua kali 'dari harga mean flow time order. Hal tersebut diperkirakan berdasarkan nilai ris yang diperoleh melalui pemeriksaan sample pada routing sheets, atau lui perkiraan kasar melalui stok order dan ketersediaan kapasitas. Harga tlut diperoleh melalui pengembangan persamaan sebelumnya (mean lead q:mge merupakan inventory dibagi mean performance), yang juga akan ~.~, untuk semua pabrik. Rf1}ENTED ORDER RELEASE SEBAGAI'PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 103 ONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK ~ANUFAKTUR BANDUNG)
  • 10. Analisis, Pemantauan Dan Dlagnosa Temadap Aliran Manufaktur Selama terjadi perpmdahan urutan/transposisi pemrosesan dan disebabkan variasi yang sangat besar pada lead time, maka pada perioda pengumpulan data akan terdapat sejumlah order yang belum selesai dikerjakan, yang pada kenyataannya akan te~adi kesalahan yang tidak diketahui penyebabnya pada saat menghitung lead time order. Gambar 5.6 menunjukkan distribusi nyata untuk empat jenis order yang diperoleh melalui penelitian intensif terhadap pabrik. .6.000 5.000 mm ~Ordors l!!§ 0rdIrs C4mp1a1.y Ile<onliod w1ltin ~ F-riod ," ,." 7JllJ i"", .;... 000 9llI 9IIlI 9!lO 'Dlll 'Il1I1 1120' tl:lO 1l'O 1l5CI 1157 1IlO DO 1l!llI t100 tnI Tme lin SCOl Gambar 5.6 Pengembangan luas bagian daerah berdasarkan jenis order pada analisis inventory dan lead time Pada awal perioda pengumpulan data, porsi jenis complete order Genis order ke 2) sangat kecil jumlahnya, kemudian akan bertambah seiring dengan waktu dan kemudian jumlahnya menurun lag; pada akhir perioda pengumpulan data. Pada gambar 5.6 terlihat bahwa diantara SCD 1010 dan 1070 jumlah jenis complete order relatif konstan sehingga perioda tersebut dipilih sebagai perioda referensi untuk penelitian yang dilakukan. Jumlah unfinished order Genis order ke 3) yang merupakan order yang sudah mulai diproses tetapi belum selesai pada perioda pengumpulan data akan menaik secara kontinyu, sedangkan jumlah leftover order Genis order ke 1) yang merupakan order yang sudah mulal diproses dan telah selesai sebelum perioda pengumpulan data akan berkurang secara kontinyu. Porsi jenis through order Genis order ke 4) pada kasus ini lebih kurang 20% dari jumlah seluruh order yang dicatat. Untuk mendapatkan harga mean flow time order yang dapat diandalkan, rnaka jumlah semua jenis order digambar pada kurva unjuk kerja (perfonnance curve), yaitu merupakan kurva output semua order yang diproses pada perioda referensi. Hasilnya akan diperoleh kurva dynamic order-type (gambar 5.7). Dapat dilihat dengan jelas bahwa mean flow time untuk complete order akan lebih pendek bila dibandingkan dengan lead time seluruh stok order. Pada kasus tersebut, harga flow time untuk complete order sebesar 27 hari kerja dan harga untuk semua order pada inventory sebesar 44 hari kerja. Jika analisis yang dilakukan hanya berdasarkan satu buah data tunggal saja, maka beberapa '; I LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 104 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDU,,!G)
  • 11. alisis, Pemantauan Dan Dlagnosa Terhadap Aliran Manufaktur meriksaan data diijinkan untuk menghindari ketidaktepatan dan tidak alistiknya harga flow time order yang diperoleh. Zl.OOO . '-... UOII .; . . c•. 111" 11150 ll6lI 11110..WI. lll;a 1M,1110 , .":": .;~ IinscpI Gambar 5.7 Hubungan kurva performance/unjuk kerja terhadap dynamic order type pada analisis inventory dan lead time ~etelah perioda penelitian ditentukan, maka perlu diperhatikan kondisl atau jenis Iata yang akan dicatat. Untuk penelitian yang dilakukan pada unsplit hanufacfuring lots (kasus yang serinq dijumpai) maka diperlukan data seperti ~ang ditunjukkan pada gambar 5.8. :1 r::: 0 » Order No. ~ » Operation No. ~ » Work Center No. (Actual) :2 III .. ~ » Order Staging Date for Gateway' Operation » Complete Date for All the Operation (Actual) II> .S i= » Process Time per Unit (Planned) » Setup Time (Planned) ~ C » Quantity (Actual). Yield '"::I » Scrap Volume a II> ::I » Materials Value per Unit ~ before Processing· • To Be Reglste",d In c ... Of Capitol n.-up Only Gambar 5.8 Pencatatan data (minimum) untuk analisis DUBAF 3ambar 5.8 menunjukkan identifikasi yang diperlukan untuk pencatatan data jumlah order, jumlah operasi sesuai dengan lembar operasi, jumlah work "DAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTiON PLANNING 105 ~ND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTlIR BANOUNG)
  • 12. Analisls, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur centef), data tanqqal, data waktu dan data kuantitas untuk menentukan e/eme' throughput, dan jika biaya akan dihitung pula maka nilai material per u~ pemrosesan akan diperlukan pula. Ketepatan tanggal harus berhubunga' dengan flow time secara nyata. Jika persyaratan di atas telah dipenuhi, maka diijinkan pula untuk melakuka, pemeriksaan terhadap pencatatan data setelah tanggal ditentukan. Walaupu beberapa perusahaan berkeyakinan bahwa data yang diperlukan telah tersedi atau pada saat telah direkomendasikan oleh departemen pemroses data tamp menjumpai hambatan, umumnya kondisi tersebut tidak berlaku pada dilakukannya pengumpulan data. Pada beberapa kondisi harus dibuat fa pencatatan data secara khusus. Masalah yang timbul pada penyimpanan dat akan menjadi lebih mudah diatasi melalui penggunaan sistem pengumpul dat produksi, tetapi pada umumnya tidak terdapat jumlah data yang sangat banyak dan susunan khusus untuk penyimpanan data harus dibuat secara teratu selama perioda pengumpulan data. Berdasarkan pengalaman ditunjukkan bahw' perioda pengumpulan data secara aktual berkisar antara 6 sampai dengan 1 bulan (pabrik mekanik), dan juga berdasarkan pengalaman ditunjukkan bahw pemeriksaan dan evaluasi pencatatan data harus dimulai hanya sekitar 4 sampa dengan 12 minggu sehingga data bersangkutan dapat diandalkan dan tersedi dalam form yang dibutuhkan. ,-------------... l> All variable have to be available; values must be greater than zero. l> All dates have to be located within investigation period? l> Differences In volume between operations of the same order? l> Operations sequence transpositions? . " Multiple feedback records ofthe same operations? l> All of the work centers have to be located within Investigation field. l> All operations of an order must have the same actual order release date. " Order completeness? Gambar 5.9 Kriterla pemeriksaan selama pengumpulan data umpan balik Langkah penting berikutnya adalah pemeriksaan terhadap kualitas data. Secar~ jelas kondisi tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan kriteria yang akar diperiksa kebenarannya. Kriteria pemeriksaan berdasarkan penelitian otentil ditunjukkan pada gambar 5.9. Daftar pemeriksaan tersebut hanya menunjukkar titik lemah akibat ketidakdisiplinan pencatatan data umpan balik, tetapi ketelitiar pencatatan data umpan balik tidak dapat diteliti tampa membandingkan date yang satu dengan data yang lainnya. Gambar 5.10 menunjukkan hasil suatu pemeriksaan kualitas pencatatan date umpan balik sejumlah 12000 operasi yang dilakukan pada pabrik pengolal logam. Berdasarkan pemeriksaan tersebut diperoleh keterangan bahwa hany. setengah dari data umpan balik yang dapat dievaluasi, yang mana 2,4% terjac kesalahan pada tanggal, 12,2% tidak menunjukkan waktu pemrosesan, da 3,4% memiliki waktu antar operasi bernila' negatif. LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 10E AND CO~TROL "PPC" (D4 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) saa .
  • 13. 'I;l , :.i Anallsis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur OpemtiQnS Fed into MagMtic Tape 56 OP: Dates before Rei)istrotian Period !l32 OP: Cost Centers outside Investigation F'ield 6.149 ! 100% 6POO " ~ .149 Of': lncorr&et Oates ;';;:;--1 1U.4%! SP41 .. ':::====J152 OR: Mi'iSma 0 Proa1'SS I' T_ 1,12.2%f 1'-----­2f1'l OP; Ne!latiw In~ior Time 113.4~)o " "84 I '====:::::::::::;) 8S7 Of': FeedIiaclc oat.1168 % r- ClIJIslde Wet!!< e toWlMk 16 Pericx! l-a 14"J0' -:;, .." ~.; ,~of Cafract Operations (OP) ...... . .:,' .; .. Gambar 5.10 Contoh hasil pemeriksaan ketelitian data umpan ballk Umumnya semua biaya penelitian yang dilakukan hanya bersumber darisatu jenis evaluasi yang diakibatkan karena perusahaan yang bersangkutan percaya bahwa data yang dicatat telah sesuai dengan kenyataannya (setelah dikenalkan sistem production data collection). Seringkali ketidaktelitian data disebabkan oleh data yang sama digunakan untuk perhitungan pengupahan dan untuk umpan balik sistem shop floor control. Oleh karenanya merupakan suatu hal yang sangat vital untuk memisahkan kedua fungsi umpan balik tersebut. " " 5.3.2 BENTUK EVALUASI DAN REPRESENTASINYA Pencatatan data untuk elemen throughput harus diperiksa dan diperbaiki kebenarannya terhadap kriteria evaluasi, data kunci, dan bentuk representasi yang diiginkan (tabel 5.1). Evaluation Criteria . Dates Representation Fonn » Oreler » Order TIme » Hierarchically Structured Tables » Operations » LeadTime » Statistical EvaluatIons of CharacteristIc Data » Work System » Inventory » Frequency Diagrams • Plant » Perfonnance » Throughput Diagrams • JobShop » Capacity » Transport Matrices • Cost Center » Schedule Deviation » Period-Related Key Data • Work Center » Capital Flow• Single Work Place Tabel 5.1 Jenis evaluasi dan representasi selama proses pengumpulan data Pada saat menentukan kriteria evaluasi, maka terdapat tiga kemungkinan kriteria 2evaluasi yang telah dibuktikan sangat berguna. Evaluasi yang berhubungan ~-':.~}', . ~;<:' ~tq!t£') ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 107 D CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) ~f;
  • 14. ••• Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur ,f dengan order akan memberikan informasi flow time order, jumlah operasi per '. order, dan unjuk kerja penjadwalan (jika due date perencanaan dicatat pulaj Evaluasi yang berhubungan dengan operasi akan memberikan weighted dan unweighted flow time, distribusi frekwensi, dan operation time percentage pada ' flow time. Evaluasi yang berhubungan dengan work center akan menggambarkan perilaku throughput pada work center mulai pada tingkatan work place tunggal sampai dengan seluruh ruartq Iingkup penelitian. Data kunci yang dievaluasi pada dasarnya berhubungan dengan inventory, flow:: time, utilization, dan lateness (yang dikembangkan melalui diagram throughput). ' Bergantung pada tUjujan penelitian, maka hasH yang diperoleh dapat direpresentasikan dalam bentuk tabel, histogram, dan evaluasi statistik data kunci tunggal. Pada kebanyakan kasus, proses dinamik yang terjadi pada work, center dapat digambarkan melalui data kunci perioda tunggal dan diagram:; throughput. . Contoh tabel yang disaring secara hierarki terhadap data kunci work center ditunjukkan pada tabel 5.2. Tabel tersebut menunjukkan jumlah proses, waktu setup, waktu operasi, waktu antar operasi, lead time aktual, jumlah operasi yang telah diproses, penambahan nilai, capital tie-up (semuanya berdasarkan penambahan kumulatif), harga rata-rata (berhubungan dengan jumlah operasi), deviasi standar (untuk work center 3611, 3613, 3614, 3621, 3622, 3631 dan 3641 pada job shop 36) selama perioda penelitian 7 Desember sampai dengan 5 Mei). I'£'_"AIU Sl_'USl . ,_srI"'''. flWl'103 . IMS1'I"'"" ..-,.... '7._••• TIl ......... .- - -...rnt .... lOP .. 1'10. I~ .. IllI'CfJI T~ tIOI "'Q,II ....... fJI eAPTIIa> C·) C'l (lTillS) cas) CIU) CSOI) CICll) CZl ' CSCDl C·) CIIII), ~) )6 3611 lVTAI. 176109.a In.J 17116.' 44e.D $16.a 6094.' Ua.D ~.S ]110..' ••a.........lE 96.a I.' ..] 2.< S.2 . 13.1 7.a l.S sao., '7.5 ItAMDMI Gt:v. 145•• 1.1 la•• l.a 1.3 n.l S•• l.l S7II.' 47.6 ....... Of VAllES TlI4 1M 1101, 1101 1M 1M 1101 1K 1101 '1M _.., ]6] 1IlfAl. l1SOt4.a lt14.D 3161.0 IltS7.l '/34'.a 2lIti!.0 ltS36t.1 an'.1~ M:AM' vALlE 342.6 0 •• '7~:~_.. 3.9 4.' 17.' 19.2 2.9 396.9 21.0 ST.AIOIlEV; 0•• la.5 2.7 l .• 16.6 6.5 l.l 548.7 ".4 ......£1 ~ V'I,UI'S 71. 7" 71. 71' 71. 119 119 719 71. "']6.< lOUt,. t66U•• _.6 SQI.' 946.0 l<lI•• 91lIl.3 l<I'S.D 641.a ,,<m.3 95n••_. V'UlE "l.1 1.7 19.6 ] .. S.2 IS.I '.. 2.] 1137.' ".JST"'UO DiY. <D.7 1.5 "'., 2.6 ].3 lI.7 6.6 ,.. ,IU7.' ".6 ....IU Of volI.Ill 277 217 l77 217 l77 l77 277 217 217 .,277 3611 lOT"" 1161l9.a TSSt•• nJa.$ 16n.a 2166.a U91l.1 ]6]0.0 1S7.0 47<1l7'''' 11_.' .... VAl,l.E <"•• 3.6 17.3' ] .. S.3 fl.7 ••5 l.O 11211.6 27.5 ..tANDAIDoev. 153.s 2•• 18.1 3.0 5.$ 19•• U l.a 1137.7 ......... a' VALUEs , US <zs <zs 'zr <zs 425 .~ .~ .~ US 36ll 'elTAl Il1lD9'1.0 .s.a ]10<.2 IltD.' 1716.' 1338G.3 2S34.a 731.0 171752•• ]]12-2 t"UIIy.u...- m.• 1.7 7.' l.' U.7 $.1 I.S 541•• 6.'_., 2.'"tamMO OEV. 1.' I.' 1.7 ' 8.6 5.6 I.' m.7' iD.! -"':1 Of VAWII!S SOl SOl sal SOl SOl sa, SOl SOl sa, SOl TOTAl. .IGEoQI "1a.3 14m.1 469)•• S451.a "_.0 "'SI.a lllS.0 657....a 311l!.']6]1 _VlI.lli lal.l ] .. 11.7 3.7 25.3 <.< $36.7 ].0 Sf...... aEv. 1<211.' 1.0 l.3 n~l 2.] a.a 647.1 ..-. Of VAl.UU IUS 1m TUS 1225 1225 IUS 1225 1m IUS IUS 14.' ,.. ••• I.' 16.' _..)61,1 101"" .16Eo07 _.0 1&ln.' 1695.a t6tl.a <al1lO.a 16113.a _.0 "'UG•• IE.. VAl.W $10.2 a.7 2.7 3.' 16.3 '.2 l.' Z<1.' 17.' SlAIIDAID Ply. '.'1011•• a •• ".0 6.S 2.3 I••• 6.a 1.3 372.2 "....... Of VAlues 2161 2161 2161 216' 2161 1I61 2161 '2161 2861216' TelT... .]SloG7 10016.' _.4 l':"U.D a<.~.o 13sm.1 .....r.e 1315<.0 .l7foOl: !1IlS01.2 " ...... v~U( 5]].' I.S '.l 3.t ] .. 2'.0 7.' 2.2 <".3 IV.6 Sf ...... IlI!V. la.... I., 13.2 '.7 l.' 20.3 5•• 1.3 67<.7 Sl.2 ..... Of VAUJ[S 611l '192 611l 611l 611l ,,;z 611l 6192 6192 61ft •••• IEV.AlIDMI: Till'( .. Cf'IUAf10M tiME (CMPOIIEM' .- ....-....... CIJCIfO cast ct._ttl .... n .... ,.... ,,~ ClIOJI.'TEl Itt ur TIliE n:1 OPE.", Ie. Jt}I)# WI ....... GI ~..tl~S C1M:LA!Eo oP!UJlON rUIIIIE 11'0 M't:IAno.r -OVAl. QP ",ODED v~LUe" H. QPt=.....ttow "0 OP '",£1"'0'11111 Till( 'U MUll"" CAll'lU OP wrAl n£-~ ur~n II' UU n~ II'lI oPErAlIC. > Tabel5.2 Contoh evaluasi data produksi menggunakan program SORTAB LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
  • 15. I Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Allran Manufaktur Program statistik akan memungkinkan penelitian dilakukan lebih teliti dan detail untuk data kunci tunggal. Sejumlah 6192 opersasi dicatat pada tabel 5.2, dan sebagai contoh akan dievaluasi TUOP (lead time per operasi untuk simple lead time). Tabel S.3A menunjukkan tabel frekwensi berikut diagram frekwensinya, dan tabel 5.38 menunjukkan karakteristik data distribusi tersebut. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa perhatian secara umum hanya ditujukan terhadap harga rata­ rata, median, dan standar deviasi. A) FrtqUeflCV Tillie end Mid~r• •• X .. 24 TL ClP (seD) It;TUAL LEAl) TIlE 'fl OPEIlATllllI ­ FilEIlUUeT TAIII£ IlISTCIGRAM OF RELATIVE VALUES GIlOJP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 II 12­ 13, 14 IS 16 17 18 19 20 21 2.2 23 ! 24 25 26 27 28 2, 3C 31 32­ 33 34 35 i 36 37 38 39 40 GIlmll' ClASSIFICATI ,.01 UP TO LESS 0 0 1 1 2 2 3 3 4 I, 5 5 6 6 7 7 a 8 9 9 10 10 11 11 12­ ,,12 13, 13 14 14 1S IS 16 16 17 17 18 Ie 19 19 2D 20 21 21 22 22 23 23 24 2-4 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 :0 30 31 31 32 32 33 33 J4 34 35 3S 36 36 37 37 38 38 39 39 40 GIlEATEll 011 EllUAL 40 L '.. 10T/.L 0 o.a 0 e.e 0.0 a ,1913 la13 a:r. 5n 332 236 0.0 30.9 2'1.3 13.5 9.2 5.4 3.11 0.0 30 ..9 60.2 73.7 82.9 ••J 92.1 * ,••~***.** ******* .......,.... . '*'*'***.. .. . 159 2.6 94.1 ..... 1I2 ~.3 96.0 65 1.0 97.0 .. 64 1.0 98.1 .. 29 0.5 98.5 22 0.4 98-'9' 22 0.4 99.2 1Z 0.2 99.4 " O. I 99.5 6 0.1 99.6 0 0.0 19.6 e o.I w.e 1 0.0 99.11 I, 0.1 99.11 2 0.0 99.9 ~ 0.0 9!'.9 1 0.0 99.9 3 0'.0 100.0 0 0.0 100.0 0 0.0 100.0. 0 0.0 100.0 1 0.0 '00.0 1 0.0 100.0 0 0.0 100.0 0 0.0 100.0 e 0.0 100.J 0 0.0 100.0 0 0.0 100.0 0 0.0 100.0 0 0.0 100.0 0 0.0 100.0 0 0.0 1~.0 a 0.0 L O , I 6192 100.0 100 0 5 ·10 15' 20 25 B)ClWlACTaUSTlC DATA ClWlACTERlSTICDATA 1. NUMBEROfGROUP .., 2. GROUP WIDTH 1 3. LOWER ~~ a 4. UPPER LIMIT .., 5. NUMBERCfVALUES 61l1<l 6. NUMBEROFVALUES LesS THEN LOWERUM~ a 7. NUMBER l)f VALUeSCREATHeR OREOUALuppeR UMtT a •. NUMBEROFvALue WITHIN CROUPUMrTS 6162 g. MINIMUMVAlUE 10. MAXlMUMVALUE 11. RANCE of VAlUES 12. TOTAl 13. SUMOFsQUARES 1•• MeANVALUE ". VARIANCE 16. STANDARDDEVlAnctl 17. eeerFIClENT OFVARIATION 18. MEDIAN 16. LOPsIOeNESS 20. EXCESS 2 :la ~ .243E....as .136E<06 3.8201 .661E.., 2.65 5S.G1 3M UY 16.86 .. .. 3D ~ Tabel 5.3 (A) Contoh tabel frekwensi dan histogram data kunci untuk lead time aktual per operasl; (B) Contoh karakteristik data selama evaluasl data kunci untuk lead time aktual peroperasi ~?A[) ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 109 i ND CONTROL "PPC"(D4 POL1TEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) " .._~--~.~-,
  • 16. Anallsis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur Tabel 5.4 menunjukkan pengembangan dasar data kunci selama perioda penelitian. Selain harga tunggal selama perioda penelitian untuk seluruhjob sho" 36, melalui tabel 5.2 ditunjukkan pula nilai tunggal untuk delapan perioda. Yang mana setiap perioda terdiri atas 14 hari (2 minggu) yang merupakan 10 ha" kerja. Semua waktu operasi dan lead time dihitung dalam satuan SeD. Unju kerja dan harga beban berhubungan dengan output dan input untuk setia: perioda. Tabel tersebut dapat di set untuk setiap tingkatan rnulai work place tunggal sampai dengan pabrik secara keseluruhan, dan akan mewakili suatu hasil terpenting dari penelitian yang dilakukan. • 'LAW! ZC5 • PUIIlO TOTAL I 2 3 4 '5 6 7 • • 21. • 232 • 246 • 26G • 214 • 211 • J02 .'. 316J.- Z05 •••••••••••••••••••••••••••••••••tAPAc:nf•••••••••••••••••••••••••••••••••• , ' tTL (illS) 660105 8650 1S70 7425 8400 1450 8210 1140 8140 TOTAl. CAPACITY .................................aJTPIIf•••••••••••••••••••••••••••••••••••• m, IIllSI S6694 1190 6360 6190 806J 1011 691t> ~ '55on ,orAl. llJ1'l'UT _ (t) IS.. "'.1 74.2 1ll.4 96.0 ".9 C.t> to.5 68.1 _ UTILlZATlOII 50 (t) Ill.. 96.3 10ll.2 112.4 114.5 120.0 126.0 131.7 93.1 Sf_ DEVIATlOOlIITlLlZAtlGll HlS/Swe 667 96 75 73 9S ... III 17 46 WfPllf PEl IIDIlC awru .................................SfA/lDAlO TIllES ••••••••••••••••••••••••••'•• llPllAliGlI TIM!! _ VAWE so (MI$) 13.19 '.54 12.2t> 14.22 13.24 15.03 15.la 11.76 15.2 ClPWIIGlI liMe UUOARD OEVIAtlGll IS (MIV) 97.01 90.73 78.n 1113.13 110.46 100.17 92.24 104.3a ".96 $I"" TIME _ VAuE so ("'N) 91.51 91.5 83.9101.44 102." 102.67 107.41 99.3 M.m IE"" liME SfAllOAlO QfV'ATlGlI lP (MIV) 0.85 0.'5 0.10 0.91 0.17 0.19 0••7 0.93 0.711 ~I TIM!! PEl UlllT IlEAII vq.lIE so (MIN) 1.70 1.57 1.ll 1.10 2.04 1.U 1.53 2.11 t.u ...cJ(:EU TIllE f'£lt UIIIT IT~ DEVIAtlOII 10 lSCO) 2.R 1.t>5 2.60 3.01 2.7i 2.61 3 .16 4.12 2.l' _ATlOli TillE IlEAl! VAlUE $II cseo) 3.4~ 1.53 3.14 3.12 2.66 2.11 3.61 5.53 3.27 _ATlOlf TillE ITAIiOAIO OfV"" IOJI· ClPnL 6192 11~1 720 625 7aI. !>Iol, 146 730 60'5 tQlAL _ S or Oi'UATlCIIS 10 (MlSI 9.16 1.11 1.13 9.90 10." 9.53 9.27 10.09 9.24 CIP NO Sf 4l 4 4 4 4 9 12 1 5 __ or (IKlIATiGlI IIltNllJ1' 1 ' _ n"" CP/M 73 13 • 7 9 10 9 9 7 __ Of ~nOlo"$ PU SI~G1.t loOU: aNTa .................................LOT SIU •• : ; ••••• IIUN (.) 533.9 391.3 562.9 5'2.4 510.4 ~.2 535.4 5'0.1 586.1 _ VIlU!E so (.) t0l3.1 ~.9 1008.0 1001.6 1209.5 1296.9 1001.9 974.91117.6 IlAlllAAO oeVIATlCIIt .................................~IAC (oIIEcn . IT~ dillS) 54440 69Sl 56Z8 76t>1l 7511 no3 n35 6431 5716 lOtAl. IlEAl< (::'1 U;4 80.4 65.7 103.3 19.5 16.3 ,.7.5 19.0 TO.l ME__ VALIlIE II(LAT£O TO CAP"'ln so (:II 137.5 111.1 lU.9 141.6 1SS.1 150.0 143.5 12'5.1 131.9 IT_AID HvIATlCllt RELATED TO CAPAC,n ................................. IIIlfNTOIf ( REcn . IVI (illS) 5_ 5506 4lM 3636 '5014 446'i' 3744 4063 3128 'NITI4, VAl.1E IIl!AN nco) 5.ll 6.05 4_65 ~.86 5.n S.4l 5.2 5.U 4.611 11£__ VAL_ .LAIO 10 CAl'ACITf $0 ueDI 3.76 3.51 4.61 3.58 3.92 3.75 3.70 3.42 3.09 ST~ARD IlfVIATlOII IE~ATSI to CAPACity I L£~ JlI<liS (D'IEcn . KIN (seo) 3.92 ~.OI 4.5. 4.00 4.12 3.11 3.47 3.60 3.6$ MUM VALliE UlIIIE'~'TED $II lSeD) l.55 2.01 3.54 3.55 2.4'5 2. It> 2.09 2.29 1.96 srAIIOAIO OfVIATlOIi L...I.EIGll~EO 111 (Sen 5.9'5 5.26 6.43 6.40 5.~9 5.'51' 5.70 6.71 5.711 _ V6lUE IEIGMTEO I. so UO) 4.06 2.32 4.36 5.18 3.31 3.14 3.62 5.n 3.16 STA_ OEVIATlco; If IGIlU= IrA (SCl) 6.011 ••01 t>.91 5.64 ~.17 s.rs 6.00 6.311 6.22 MlVAllCf liME IlEAiI ~AuE so Uell) 0.9l 1.41 0.11 0.5' 0.57 0.51 0.67 0.93 0.61 AOVAIICf TIllE ITAIlllAOi: DEV1U10llIAIlGE _ vAUE lUll UCO) 5.93 6.'0 5.95 5.69 5.97 5.71 5.67 5.71 6.30 so (SO) '.95 9.05 .8.21 6.~ 9.41 9.16 11.21 7.66 9.10 _ sr..IOAIO OEVI&tIOli ItC lsC!l) 0.15 0.33 0.96 0.0 0.10 0.03 0.34 0.53 0.0/1 IIIVUTOIl' "flO ~EVT SC (SOl: 0.13 O.aD 0.41 0.76 0.02 0.15 0.30 G." 0.44 SElIUi:lIC£ COMPOIIEN' .................................POSUIQII•••••••••••••••••••••••••••••••••• 2.t Z.O 2.' 2.1 2.2 2.1 2.0 1.9 Z., _ VAUE 1.4 1.2 1.4 1.4 1.5 1.5 1.3 1.3 1.3 'STAlIlAID lltV1AtlOIl. ............. ••••• .... •••••••••• •CAPITAL FlW•••••••••••••••••••••••••••••• lIP (lOM) 5S1Z.3 839.Z 669.0 691.7 tn.4 111.1 67"1.3' 6S().9 '506.9 illloUT GIl ,tOM) 5624.4 783.9 r39.6 531.7 109.0 767.1 114.1 643.9 m.7 Cllt"" IU (lOll) 561.1 567.1 42l.4 251.1 411•• $75.2 ]11.6 275.0 282.0 'IntAL VAlUE 1IfA.' (l,"~ 329.3 U4.V 314.2 )29.1 30'S.3 m.o 3OC.I Z'IO.5 267.5 ' IlE.uIV4,1Jl! MAt CTCM) 549.1 1IlI.1 39.0 70.5 9Z.0 13.1 14.5 n.6 39.1 VALlE Of M1lIl1Al. tlAnt"u CIlSf) PfV (n,!I) 2089.0 lII".1 298.1 :m.3 314.3 30.5 327.'- 3'50.3 266.2 AOOfl) Vl~UI! (IIlIl c.::srSl Tabel 5.4 Contoh evaluasi data umpan balik salama beberapa perioda menggunakan program BETA LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 110 ~ AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
  • 17. Diagram throughput berikut inventory trend pada work center 3641 ditunjukkan:,:·· . .: pada gambar 5.11, yang secara otomatis digambar melalui program pencatat •data. Pada diagram tersebut terdapat kurva input dan output, selain . menunjukkan inventori langsung suatu work center yang dituju diagram tersebut akan menunjukkan pula inventori tidak langsung pada upstream work center. Pada kurva release, perhatian ditujukan terhadap perioda kejadian untuk order yang memiliki volume tinggi yang dlplsahkan dari kurva input pada saat order mencapai work center. Kondisi tersebut menunjukkan dilaksanakannya lot splitting setelah release, atau setelah satu upstream work center melakukan pemrosesan secara bertahap. Garis horisontal pada kurva menunjukkan hari nonproduktif, jika sumbu waktu berupa satuan kalender hari dan bukan dalam SeD. , . .". : iIiii i Release Trend 220 240 260 zeo JOO 320 Gambar 5.11 Penggambaran diagram throughput menggunakan program AIZPLT Akhirnya, melalui arsip evaluasi dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi aliran material diantara work center. Jika data disusun berdasarkanjumlah work center dan jumlah downstream work center, maka akan dapat dilihat kuantitas aliran material dari work center yang dituju terhadap downstream work center, dan dari work center manakah material mengalir ke work center yang dituju. Hasil yang diperoleh ditunjukkan pada pada tabel 5.5 (direpresentsasikan dalam bentuk matriks). Pada kasus tersebut, harqa frekwensi berhubungan dengan perpindahan sejumlah lots selama perioda penelitian yang merupakan jumlah order y~g;:berpindah dari setiap work center ke work center lainnya, atau sebaliknya. Selain jumlah lots atau jumlah komponen, maka jumlah jam atau satuan rupiah dapat digunakan juga. Matriks aliran material akan menjadi perangkat yang berguna untuk menemukan titik lemah aliran material, dan digunakan sebagai awalan untuk memperbaiki work center atau layout yang berhubungan dengan organisasi transportasi. I LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 111 .AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
  • 18. • • Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur ...., • • ,.., "''- ~.... ~ ,ft.Mf a::s... MIIUM,' ...... e.t IIBI& LDII,. ,aa.,.- ..11....... -1 .-..:r~.,.'._._"" ~~~n~~~~~~~~~~~~~~~~_~'~~... 1m ..... ,,. ,,. .. • ,'n no ,. .. .. ~ , ...."" Ua I ..., ..~ .. '. " •lS , 9 ,n" ,m "Z• , •20 ,., 9 an.. , n Z , ,..... • "..II "" • ... ., .. .. .. ..,. • , ,.. Z , •I no ,. • ..,.. ,>oz, ss,51 50 I&l • '» U. " ,n ...... •- 1<,5' I • • 50 12 .. .. , , ,1<11 ........ •.. ~ ZO ....... ... , m It , ," , I ...'41' • .. "U II ,,, ... • ,., Sin. • • , ., so"1&1' .........Z , I .. , .. • .., • .. " .... .111• • •• u "•..... •'"' • I. • • Ss I .. • ....... .. I I. I m,". , , • , , •, " , '",".. ..• .....,. , , • 19 ., I ,. ,'no • " • • .".... I • • • I • " ,OO 10,... .. M2 1526 • • .. 11 • , ", , ", ~ """.... 1 ~ I , I< UO....., , , ....... • •"" , , , , • ... .. ..,...1 ~ II ~ ,$00•, ,-m' • ..... ..."OS ............ , n , ,. > " n '" ..... • .... • • .. 1J 1stt ... ", .., ... ....... ... • m .. .. D" ,.. '" ....... ,....~ 1.1sao Tabel 5.5 Evaluasi aliran material berhubungan dengan perbedaan work center menggunakan program TRAMAT. STPT: starting point, ENPT: end point, UNPT: unknown point Untuk tujuan tersebut, matriks harus ditransformasikan (melalui bantuan progra komputer) menjadi representasi aliran material secara gratis. Gambar 5: menunjukkan representasi aliran material secara gratis untuk semua harga yal diperoleh melalui matriks tabel 5.5. , ::. 2000 IlO I TUI ~~ Gambar 5.12 Grafik perpindahan material (diperoleh melalui data pada tabel 5.5). LO/LU: lots per time unit, STPT: starting point, ENPT: end point, UNPT: unknown point LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNIN:G 11 AND CONTROL "PPC" (D4 POLITEKNIK MAN_UFAKTUR BANDUNG) . . t'
  • 19. Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur e 8 8 S 8 8 8 ! ~ 2tU) ILO/TVI Gambar 5.13 Evaluasi aliran material yang berhubungan dengan lebih dari 100 buah perplndahan unit (sekitar 80% dari perpindahan yang dltunJukkan pada tabel5.5 Representasi aliran material menunjukan kecenderungan aliran secara mayor, yang dapat dilakukan melalui penyusunan titik aliran material pada order, seperti yang digunakan pada diagram Sangkey dan sering digunakan pada power plant engineering. Jika setiap work center pada aliran material direpresentasikan sebagai suatu funnel (gambar 5.14) maka dikenal lstilah funnel model yang pertamakali dipublikasikan oleh Kettner dan Bechte. Gambar tersebut merepresentasikan model analog aliran manufaktur, dan telah menjadi simbol load oriented atau flow oriented manufacturing control. Selama diagram throughput dapat disitatkan sebagai setiap funnel pada sistem secara keseluruhan, maka model funnel tidak hanya merupakan representasi simbolis saja tetapi juga dapat secara nyata dihitung menggunakan model aritmatis. Kondisi tersebut akan mengijinkan kita untuk memantau dan mengendalikan aliran manufaktur berdasarkan hubungan matematis diantara data kunci yang dikembangkan melalui diagram thruoughput. SUioc.e ! TfeOImenl .._._._._._­ ( 1­ Gambar 5.14 Model funnel pada produksi job shop LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 113 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
  • 20. Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur 5.3.3 REPRESENTASI HASIL ANALISIS MANUFAKTUR Hasil analisis li1anufaktur pada suatu job shop dapat diurutkan seperti yang ditunjukkan pada tabel 5.6. Sesuai dengan tUjuan yang diharapkan rnaka basi· data berdasarkan contoh yang telah diberikan harus ditentukan terlebih dulu. Kesalahan data umpan balik yang dijumpai pada proses penelitian menunjukka identifikasi pertama kemungkinan dilakukannya perbaikan dalam pengumpula data produksi. Evaluation result Evaluatiolllevel Work system Order Operation Plant Joblhop CostClCntel' Work center Data base: - Investigation period Orders. operations x )c. Investigatlon field )( x x Feedback errors x x x )( x x Order data Quantities Utems. in~ oz., l< x etc.j - Time cCost per item. setup x x time) Lot size )( x - Number or operations x Lead times - Weighted. unwcigh!ed )( )( )( x x x Operation time :.< x x x )( ,.. Interoperation time x x x x x Operation time percentage x x x x x x Manuracturing process Period-related key data x x x x - Throughput diagrams x x x + + Dates - Deviations; planned.actual x Material flow - Relation matrix x + + - Material flow graph x + + Funnel model x + + Tabel 5.6 Hasll evaluasi melalui suatu analisis manufaktur: -. useless, x: common practice, +: for particular work center only Bagian data order (tabel 5.6) memberikan ciri bahwa kuantitas order diprose selarna perioda penelitian menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Selail digunakan form representasi, digunakan juga diagram distribusi frekwensi da~ kurva Pareto. Gambar 5.15A menunjukkan contoh pengujian terhadap order time per operas Grafik distribusi hasil evaluasi terhadap 7306 operasi cenderung berkumpul pad sisi kiri yang rnerupakan ciri terhadap evaluasi yang dilakukan, sehingg diperoleh rata-rata unweighted order time sebesar 6,1 jam. Jika jumla kandungan kerja yang terdapat pada setiap kelompok digambar, maka aka LOAD ORIENTED ORDER RELEASESEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 114 AND CONTROL "PPC" (04 PO~ITEKNIKMANUFAKTUR BANDUNG) lo.
  • 21. ,'" ' Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur :pIperoleh bentuk distribusi. y.ang agak rata dan akan naik sesuai dengan kandungan kerja yang terdapat dalam kelompok, selain itu diperoleh juga harga (.';~rata-rata sebesar 55,5 jam. Harga tersebut merupakan harga rata-rata weighted time. Related to 60 oNumber of -Operations '-', (;- -;;! NUMB 7.306" -so MEO MEAN 6.1 MED 2,0 SO 17.1. 1M::> CV 28/..6I I I I I I I I I . I I I ,, I t Ja.Ja...N.t:Y&l:J~~~~,Ll.~:~ I I I I MEO~ 10 o 10 10 Al - Frequency Diagram - IOC 90 80 70 - 20 60 50 (0 Order Time per Operation (Hrs) ~ : Related to mWork Content . in Hours NUMB 1.8.245 MEAN 55.5 MED .19.9 SO 82.6 CV 148.8 30 60 ~!o Order Time (in Hrs) 2L~-"",4-+--+--+--; 10 ' C1l 01 C C Gl ,v ­ ~ -ID c 8 .:x l.. ~ -+---I_..c::::::.;..L.-........._.L-~_...I.-~":-~~O o 10 20': 30 'o.i"50 '~60 .'0" 80 90. 100 - Po' '-t : Cu' -. :::fercentag~ of OperatlCillS Number (%)­ B) ' re 0 rve ".--, . - Gambar 5.15 Hasil evaluasl distribusi order time per operasi pada sekumpulan pabrik LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 115 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANOUNG)
  • 22. -- Gambar 5.16 Struktur hierarki data kunci manufaktur berupa utilisasi, mean inventory, simple dan weighted mean flow time (data berasal dari suatu pabrik pengolah logam) LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 116 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) l .. melal Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur Kurva Pareto untuk distribusi frekwensi tersebut dihasilkan penggambaran .frekw~nsi relatif jumlah operasi dan jumlah ka~?~ngan ke~ secara kumulatif (gambar 5.158). Kelompok pertama yang memilikl order tinf sampai dengan 2 jam merupakan contoh kasus yang akan dijelaskan. Dap8 dilihat melalui gambar 5.15A bahwa 52% dari jumlah semua operasi hanya terd] atas 8% jumtah semua kandungan kerja. Kedua parameter terseb' menunjukkan titik pertama pada kurva Pareto yaitu sebesar 2 jam. Titik lainny' ditentukan melalui penjumlahan kumulatif setiap individu. Berdasarkan teori 80-20 manajemen material dinyatakan bahwa dapat dikatakan 80% jumlah distribusi material yang terdapat di gudang hanya sekitar 20% Saj~ yang perlu diperhatikan dengan cermat. Pada contoh kasus analisis yan~l' dilakukan, dapat dinyatakan bahwa sekitar 80% jumlah operasi akan berkaita' dengan 25% jumlah semua kandungan kerja operasi. Sekitar 15% jumla' operasi mengandung sekitar 30% jumlah semua kandungan kerja operasi, da ~. sekitar 5% jumlah operasi berhubungan dengan sekitar 45% jumlah semua kandungan kerja operasi. Distribusi tersebut memberikan indikasi pertama cara' membedakan diantara. operasi pada saat menetapkan lembaran kerjaloperationi. sheet untuk menentukan waktu standar dan memantau jadwal. Pada saat merepresentasikan hasil yang didapat, penekanan harus dlberlkani terhadap flow time order, operasi dan tingkatan sistem kerja yang berbeda: Perbandingan diantara nilai pada work center tunggal dan beberapa work center, seringkali akan menjadikan hasil analisis yang lebih menarik. Sebagai suatu; contoh, pada gambar 5.16 ditunjukkan penggalian lebih dalam terhadap hierarkV data kunci yang menghubungkan setiap work center melalui suatu analisis manufaktur. PLANT 703 p~ : 6$96 , '9, '...71._ : 1m Tl m 9,10 ' . .. , '­ COSTC 611 -,l'E ; 1"'.. ­11..... : 13!llS n.m : 1',&4 ~, we 6143tQ we 614385 p£ U. PE ; 714 lift ; 101 '.. : ':J<; " TLrri­ : 1l.JO Tl._ ; 28.1J n .. ; lUIS 1'1... ; ".f/! .i-.»: ~,JOB SH(P - to57C 814 l'E : ¥n , 113 'M11..". : 18.16 ':lm : 'SOJ V ,>JB SHOP 5 JOB.SfO' 6 )J8 SI10P 7 PE , 6130' > 'm , ...Tlmw : ,UI .Tlm : 11.1.6 [ ~ft ~ ~ I'f; 0 :un l'E t .. J76 'MTl .... isss 1/ fl_ Tl.m ~ we 81<0J8ll P": 0 86J 1m '; ; 100 n_ e 1&4J flo. 0 19.'" cosr c rrn COSH; 6tl , 1557 Tl.m ---.:..::: we "'389 PE ; 31l/. I,... 80 f'- 14.1.3 [, 71.", '6.00 , 'P5' ; : '38'480 1lt.Q we Pot '", fl_ ..... Tl.m COSTe 631 r« '0. Tl.mw 71.", 614460 0 403 30," , 1%.91 , 11.69 e 'f;rn l$J : U1 ; 7,.31 w: PE 'm fl_ TI.", Data Bas.: '6'_"""'~ (SPeoriadS) . 12"" Opora''''''.13& Sl~te Won. Cent.,." COST C 841 PI'; ; reg., I", : 11,_ : tL", 61448' 0 380 50 o 'IUS 0 '0.61 : %111 1&!i9 17No we 114482 F'E : 1)24 %50'm 71._ ".45 TL", : 15:11
  • 23. I Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur Belain performance dan inventory, maka harus dilakukan juga evaluasi terhadap weighted dan unweighted mean lead time aktual. Waktu rata-rata weighted lead time sebesar 14,3 hari kerja pada Job shop 6 diakibatkan oleh lead time yang h9bih lama pada cost center 614 (18,8 hari kerja). Jika perhatian ditujukan terhadap semua cost center maka akan dibuktikan bahwa harga rata-rata yang tinggi akan dipengaruhi oleh harga pada setiap work center tunggal. Pada suatu kasus dimana work center terdiri atas mesin-mesin NC, maka akan tlrnbul suatu pertanyaan apakah observasi yang dilakukan terhadap lead time akan sangat berguna sepanjang masa setelah mesin tersebut dibeli. Suatu penjelasan diilustrasikan melalui sebaran distribusi lead time untuk seluruh cost center 614 (gambar 5.17). DoloBose ; Cosl Cenll!r 614 1E- Weeks Invesligolion (8 Periodsl 278 Operations 5,675 Hours 319 1 10 8 . tfANUNW 6 i n4 I ~ 2 I 00 1 2 4 5 6 7' S' MEAN =MlQn l.JrWftig~led Lead Time. Lead Tim" lin WorkdaysI urlW '$ MEANw • MIOI1 Welllhted '.t!Qd Time l Gambar 5.17 Oistribusi flow time pada suatu cost center mesin NC 9 10 11 12 13 14.15.16 .17 18'19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 >31 ~ Jj ..Iika kelompok lead time diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi empat prioritas , seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.20, maka dapat dilihat bahwa sekitar I 3d8~ kandungan kerja akan berada pada dcost cenkter yang bersangkutan lebih an 30 hari, dan hanya sekitar 13% kan ungan erja telah diproses sampai dengan 10 hari. Melalui distribusi unweighted lead time akan ditunjukkan bahwa sangat penting sekali artinya untuk melakukan evaluasi terhadap weighted lead time. Jumlah order yang diproses sampai dengan 10 hari sekitar 39% dari seluruh order. Kondisi tersebut menunjukkan suatu pengaruh bahwa order penting Genis order normal dan express) telah diproses sesuai dengan toleransi waktu yang diberikan. Hanya melalui suatu perbandingan terhadap harga weighted flow time maka akan ditunjukkan terjadinya kesalahan asumsi yang dilakukan. Untuk memperbaiki kondisi tersebut maka harus dicoba untuk menemukan mengapa order jenis C dan D menunggu sedemikian lama, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemungkinan penyebabnya terletak pada penyediaan progam NC atau penyediaan tooling. LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 117 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
  • 24. tersebut -;L­ X .s j pgta Base: NC Work C"nt"r 614460 . . . 16·W"~s Investigation . .l< 1200 (8 Periods) ~ 35 Opel'(ltions 'XiO : ,', ,I : I800 600 I «» Initiat Inventory J 200 0 "''1 , Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur . './ Setelah analisis flow time berikut komponennya dilakukan sesuai deiri distribusi frekwensinya, _maka langkah penting berikutnya adi merepresentasikan aliran manufaktur secara periodik selama perioda penelit Tahapan tersebut telah dituruukkan pada tabel 5.4 berikut diagram throur;/A yang terdiri atas inventory trend, elemen throughput, dan lateness." Gambar 5.18 menunjukkan suatu diagram throughput berikut elemen througl. pada work center 614 460 (kepunyaan cost center 614 yang ditunjukkan p', gambar 5.16) dan diperoleh harga rata-rata weighted lead time yang san' tinggi (sekitar 23 hari kerja). Dapat dilihat juga terjadinya fluktuasi yang be' pada kurva input yang disebabkan oleh besarnya variasi kandungan kerja pr order tunggal dan diakibatkan juga oleh tanggal input yang tidak teratur uri order tersebut. Kondisi tersebut diperburuk lagi oleh kuatnya order seque~ transposition yang mengakibatkan bertambah besarnya varian lead time. Mel~ contoh kasus tersebut, direkomendasikan untuk segera memperbaiki ka~ melalui penjagaan keseimbangan diantara input trend dan output trert I I .... rI .-J J f L Output. Function ~ 1~~r-' Investigation Period - - - - o j••I 50 EO 70 80 90 100 110 120 13:) 1{,0 150 159 159 179 -189 ',.199 'lJi' nme (in Workdoys) Gambar 5.18 Contoh diagram throughput pada work center NC Setelah analisis aliran manufaktur dilakukan maka harus dilakukan jug pemeriksaan terhadap lateness order. Representasi aliran material pada sekumpulan pabrik, job shop, dan cost cent yang dimaksud merupakan langkah terakhir dalarn merepresentasikan ha~ evaluaisi aliran manufaktur. Hasil yang diperoleh selama pengendalian bengkel untuk tujuan pengendaliaI i manufaktur dan untuk tujuan manajemen material seringkali mengheranka'I berdasarkan hasil akhir yang diperoleh, dan seringkali menjadi topt pembicaraan mengenai apakah sesuai untuk memilih weighted lead time sebaga. LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 118; AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) 'i
  • 25. )'~:(~',:"I ' /')xnallsls, Peman~uan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur '';'j:'variabel pengendali, atau apakah perioda penelitian berikut ruang Iingkup ",;:<~peneHtian yang ditentukan telah sesuai atau belum. •'·::1:,," '::;;:.' ;:u- :'~.; oJ ___ "'. ~Pengukuran terpenting yang harus dilakukan sebagai konsekwenst pelaksanaan 'penelitian adalah melakukan pemantauan secara permanen terhadap flow time, ; inventory, utilization, dan lateness melalui sistem pemantau swatantra. Sebelum diterapkannya suatu konsep melalui beberapa contoh sistem yang ada, maka 'secara umum disarankanbahwa yang pertamakali harus dilakukan adalah :memperbaiki aliran manufaktur melalui tahapan yang telah dijelaskan sebelumnya. 5.3.4 ATURAN UMUM DAN KEMUNGKINAN UNTUK MEMPERBAIKI ALiRAN MANUFAKTUR . Perbaikan terhadap aliran manufaktur umumnya difokuskan untuk menghindari waktu tunggu (waiting time). Tabel 5.7 memberikan panduan dan pendekatan umum untuk melakukan langkah perbaikan di masa yang akan datang. Avoid waiting times by the following means: • Keep number of product levels as small as possible )0 Keep to only one pre-assembly as well as one final assembly • Reduce changes in work centers in manufacturing process )0 Provide each work center to process various operations :> Arranged production and pre-assembly to be product oriented • Keep work contents small and well balanced )0 Cut setup times at bottlenecks )0 Review lot size formulas • Shorten queue lengths at work centers )0 Monitor inventory )0 Control input Tabel5.7 Panduan untuk memperbaiki proses manufaktur Kegiatan manufaktur dimulai dengan perancangan produk, sehingga timbul suatu pertanyaan apakah produk tersebut dapat diproses manufaktur pada tahapan berikutnya, yang secara ideal memiliki satu proses pre-assembly dan satu proses assembling akhir. Hal tersebut menunjukkan terjadinya.fleksibelitas market yang lebih besar bagi suatu perusahaan jika penyirnpanan produk hanya terjadi pada tingkatan modul (SUb rakitan). Selain itu, disebabkan oleh tahapan proses LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 119 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANOLlNG) ----------,,--_.
  • 26. Anallsls, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Allran Manufaktur menengah yang lebih sedikit maka flow time pada pabrik akan menurun pula, sehingga macetnya inventory produk setengah jadi akan berkurang. Pernyataan tersebut akan berhubungan sekalidengan keeratan kerjasama diantara departemen perancangan dan perencanaan proses pada saat merancang atau merancang ulang produk. Pada saat merencanakan operasi, harus dijamin bahwa perubahan pada urutan pemrosesan sekecil mungkin terjadi pada komponen throughput dan produk Kondisi tersebut akan memberikan banyak saran selama perencanaan layout dan investasi. Sebagai contoh pada saat membeli mesin perkakas baru rnaka harus dipastikan bahwa sebanyak mung kin komponen dapat diproses secara penuh rnelalui sekali atau duakali seting, sebaliknya dapat disimpulkan bahwa operasi individu akan mengakibatkan biaya yang kurang efektif. Sebagai contoh, penggunaan rnesin bor dan alat perkakas mesin milling pada kepala turet mesin bubut, Harus dipertimbangkan juga bahwa pemasangan alat bantu cekam atau penggunaan mesin yang lebih murah selain penggunaan mesin perkakas yang sudah ada untuk kebutuhan operasi tambahan seperti pengeboran, deburring, pembersihan dan lain-lain, sehingga akan mengeleminasi waktu antar operasi dan akan mendapatkan utilisasi yang lebih baik selama mesin digunakan. Setelah dilakukannya analisis aliran material telah ditunjukkan bahwa ada keterkaitan diantara work places tunggal, sehingga perlu dipertimbangkan untuk membuat sel manufaktur dan sel subrakitan komponen yang berorientasi proses. Beberapa sub bengkel pada saat melakukan pengembangan bengkel telah melakukan pengendalian sendiri dalam menjalankan organisasinya, dan sebagian besar mengganti sistem pengendali bengkel (shop floor control) yang sudah ada. Kondisi tersebut dapat mengurangi lead time sekitar 30% sampai 50% atau bahkan lebih besar lagi, dan akan menjadikan pabrik lebih fleksibel. Lot sizing merupakan faktor pentinglainnya. Diagram throughput dan weighted lead time akan memperjelas bahwa varian waktu order work center yang besar memiliki dampak yang buruk pada penyimpangan penjadwalan. Jika sejumlah kecil lot sangat menyimpang dari kandungan kerja pada rata-rata kandungan kerja suatu wott«center, maka kondisi tersebut harus dianalisis dengan lebih teliti. Jika suatu work center merupakan tempat terjadinya bottleneck dan kapasltas yang tersedia tidak bisa ditambah, maka untuk menanggulangi masalah tersebut perlu dipertimbangkan teknik dan organisasi pengukuran untuk mengurangi waktu setup. Seringkali analisis terhadap prosedur setup akan mengungkapkan kemungkinan perbaikan yang mengejutkan. Pendekatan lainnya adalah dengan menentukan ukuran lot optimum (optimum lot size). I Pengujian teliti sering menunjukkan bahwa pengurangan ukuran lot sebesar 20% sarnpai 30% akan menyebabkan naiknya biaya satuan sekitar 3% sampai 5% atau bahkan lebih kecil. Oleh karenanya jika kapasitas work center yang tersedia telah memadai maka dapat dilakukan pengurangan jumlah lot, bahkan konsekwensinya akan mengakibatkan memperpanjang waktu setup. Akhirnya, melalui diagram throughput dapat dilihat bahwa inventory pada work center harus dijaga sekecil mungkin dan konsekwensinya akan memendekkan antrian (queue) dan lead time. Dengan diketahuinya kapasitas maka inventory hanya dapat ditentukan melalui release order. Konsekwensinya, inventory harus LOAD ORIENTeD ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 120 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANOUNG)
  • 27. LPemantauan Dan Ojagnasa Terhadap Allran Man~~ktu' . ~ikendalikan dan dipantau secara pennanen. Kondisi tersebutdapa! dilakukan relalui penggunaan fasilitas teknik seperti perlengkapan yang menghubungkan r,tanufaktur (interlinked manufacturing equipment). Sehingga tuntutan yang ada ~apat ditanggulangi melalui inventory yang mengendalikan metoda pengendalian.... tanUfaktur. ambar 5.19 menjelaskan usulan terhadap komponen individu lead time pada lemen throughput yang membedakan pendekatan melalui pendekatan orientasi dan orientasi organisasi. Urutan perbaikan pengukuran ditentukan , erdasarkan potensi untuk memperbaiki, seperti: pengurangan waktu tunggu erupakan prioritas tertinggi, prioritas berikutnya adalah pengurangan waktu perasi dan waktu transit. Pemilihan antara pengukuran secara teknis atau ecara organisisai harus mempertimbangkan aspek ekonomis berupa rasio profit -. an pengeluaran yang ~inggi. Ak~irnya,.selain harga ~ata-r~t~ dan varian ~ndividu IEaka komponen lead time harus Jugadipantau dan diperbaiki secara kontinyu, •- proses Gambar 5.19 Pendekatan secara teknis dan secara organisasi untuk mengurangi flow time manufaktur : Melalui pernyataan di atas, akan menjadi jelas bahwa dalam memperbaiki aliran manufaktur tanpa pengetahuan yang detail mengenai aliran proses yang aktual . akan mengakibatkan bahwa perbaikan terhadap pengukuran yang dilakukan tidak akan berhasil. Oleh karenanya, akan dikenalkan suatu sistem pemantau - secara kontinyu yang pertamakalinya digunakan dalam ruang Iingkup manufaktur dan secara prinsip dapat diterapkan untuk aktifitas produksi lainnya. LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 121 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) -------------~._-_. __ .... _-­
  • 28. Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur 5.4 SISTEM PEMANTAUAN ALIRAN MANUFAKTUR SECARA KONTINYU 5.4.1 TUJUAN DAN KONSEP Seluruh analisis aliran manufaktur yang telah didiskusikan sebelumnya akan memerlukan waktu dan biaya. Gambar 5.20 menunjukkan jadwal pelaksanaan analisis manufaktur yang dilakukan pada pabrik yang memiliki sekitar 90 work center. Proses yang dilakukan oleh mesin-mesin dicatat selama periooa 6 bulan untuk mendapatkan data flow time order yang dapat diandalkan. Pada kasus­ kasus utama maka perbaikan dan adaptasi sejumlah besar data dibutuhkan, bahkan pada beberapa kasus tertentu hasil yang diperoleh biasanya tidak dapat diharapkan setelah dimulainya pencatatan data setelah satu atau satu setengah tahun. ;; --- ~ ~ .. ¥'~~::~~j••• H •••• : ••••••• •• ••• ::~: Al Time ComROnents Test &oluotion Data Correction and Adaptcrticn January June , !?l PrOcess 0010 Base: Number of Operations Number of Orders : 78,295 : 14,474' Number of Nor( ~~s : ·143 Numberof' Singlew.rl: CAtoIers -: 355 Gambar 5.20 Jadwal analisis tunggal manufaktur yang dilakukan secara detail Pembiayaan yang dikeluarkan dapat dibenarkan melalui pengetahuan dasar yang diperoleh dan juga melalui kemungkinan perbaikan pengukuran yang terjadi, tetapi untuk suatu analisis tunggal sudan pasti bahwa pernyataan tersebut tidak berlaku sehingga beberapa modifikasi dapat dilakukan untuk menjalankan aliran rnanufaktur. Konsekwensi logisnya adalah melakukan analisis dalam skala kedI seperti penggunaan sistem pemantau permanen. Ide dasarnya adalah menghitung data kunci pada job shop yang relevan dengan aliran material. dan umumnya berupa inventory, utilisasi, flow time dan lateness yang semuanya itu dilakukan secara periodik melalui data umpan batik di pabrik dan untuk memvisualisasikannya dalam salah satu jenis jendela proses, Konsep pertama pelaksanaannya telah dipublikasikan oleh Institut fur Fabrikanlagen, dan aplikasi pertamanya direalisasikan oleh Bechte berdasarkan pengalamannya menggunakan DUBAF. Beberapa sistem pemantau yang ada merupakan fungsi baru dalam MRD yang LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 122 ' AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
  • 29. I I nalisis, Pemantauan Dan Dlagnosa Terhadap Aliran Manufaktur arus bekerjasama ke dalam sistem pengendali shop floor yang adCl(g~mbar .21) • FlowTima .I.....,tcry • Uli1izqtion • Lol~$ ;FA• IleyDatu · IndicoloB • Sltllus ' lliogrcIIns ~ 'Zl~ •'.~I:.I_ss .~eneli'i • CC<1PQI"ison ; ......nned YI!("'" Ai;tual Dolo • In eoH 01 Devialicns: Searcl> .0..Scurces . of Errct. CII'd Ree.,....,..ndaliotl 01 """sibl. Moo"","" ProdUction POC PrOduction OoIQ Coll.ollon IoOlIT000NG AND OlAGNOSTIC SYSTEM Gambar 5.21 Integrasi sistem diagnosa dan pemantau ke dalam proses pengendali manufaktur Persyaratan awal yang diperlukan untuk kebutuhan tersebut adalah suatu operasi sistem pengumpul data produksi (production datacollectionIPOC). Sistem pemantau pertamakalinya harus memeriksa data yang disediakan oleh sistem untuk menguji kebenaran dan kelengkapan data menggunakan kriteria yang dijelaskan pada gambar 5.9. Pemeriksaan data tersebut tidak hanya untuk menjamin kebenaran data untuk sistem pemantau, tetapi juga akan menyediakan kriteria tuluan untuk memutuskan kualitas dari sistem umpan balik. Persyaratan penting lainnya untuk mengaplikasikan sistem pemantau adalah untuk menghasilkan data kunci yang telah direncanakan. Jika perhitungan data kunct hanya dilakukan untuk kondisi aktual saja maka tidak akan diketahui terjadinya perbedaan atau penyimpangan terhadap kondisi yang diinginkan (sesuai dengan yang telah direncanakan). Data yang telah direncanakan berasal dari status perencanaan proses seperti yang diperoleh melalui sumber departemen perencanaan dan pengendali manufaktur. Status proses yang - telah direncanakan harus dapat dihasilkan kembali pada sistem pemantauan. Sistem pemantauan memiliki beberapa sub fungsi. Sub fungsi pertama adalah untuk menyimpan status proses aktual secara permanen dan secara periodik diperbarui melalui data yang bersumber dari sistem POCo Melalui data tersebut, data kuncl berupa flow time, inventory, utilisasi dan lateness harus dihitung dan didokumentasikan. Akhirnya, data hasH perencanaan dan data aktual harus dibandingkan untuk menjumpai penyebab terjadinya penyimpangan. Jika memungkinkan usulan untuk perbaikan segera dibuat. Fungsi terakhir disebut dengan jenis pendiagnosa sehingga sistem secara keseluruhan tersebut dikenal dengan sistem pemantau dan pendignosa. LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 123 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTLIR BANDlING) I
  • 30. Analisis, Pemantauan Dan Dlagnosa Terhadap Allran Manufaktur Gambar 5.22 memmjukkan bahwa sistem pemantau dapat digunakan untuk d tujuan. Pada pemantauan yang berhubungan dengan work center, tUju' dilakukannya pemantauan adalah untuk memantau aliran manufaktur pada wo center tunggal, cost center, job shop atau bahkan semua ruang Iingk pemantauan. Penekanan diberikan pada perilaku sistem secara keseluruha yang digambarkan melalui data input dan data output, dan juga melalui dat kunci berupa. inventory, output, lateness, flow time dan keterkaitannya. Diagra~ throughput akan menyediakan suatu model untuk merepresentasikan throughp order. MONfTORING SYSTEM V(9RK-.eENTER-REtATED OROER-RElATm -Scrap ...........~ -Output (Pa ia ilklt'lCQ) -lead r1l'l'o@ . -SChedule Performance Si:Jrr4;lIe ~ Dota -LeodTII1K! -OperotionTme --'- S~:<eyDatc -Inwnlory -~ILoadlTime ElcompIe: . Key Dotum A " Gambar 5.22 Tingkat evaluasi pada sistem pemantau dan pendiagnosa Pada sisi lainnya, pemantauan yang berhubungan dengan order berkenaan dengan perpindahan order individu yang melalui work center atau akan melewati suatu work center. Pada kondisi ini penekanan terletak pada persesuaian diantara progress jadwal yang lalu dan yang akan datang, sehingga lead time order, lateness, volume scrap dan lain-Iainnya merupakan kebutuhan data yang paling sesuai. Kebalikan dengan sistem pemantau progress konvensional,'dapat dikatakan bahwa suatu pernyataan dibuat berdasarkan kemungkinannya ada operasi yang tidak selesai sesuai jadwal dan akan menemui tanggal pasti untuk penyelesaiannya. Hal tersebut dapat dipenuhi berdasarkan periJaku throughput pada downstream work center. Sistem pemantau dan pendiagnosa yang telah dijelaskan hanya berdasarkan order di bengkel. Bagaimanapun, sistem tersebut dapat juga digunakan untuk pembelian order (PO) sehingga akan mengjjinkan pelanggan untuk memantau progress order pada setiap saat. '. . LOAD OR/ENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCT/ON PLANNING 124 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) _ .._.__~
  • 31. :'1:.;"":",, ),Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur Rpda bab berikut akan digambarkan slstern pemantau yang.telah direalisasikan ':Qleh Bechte, dan difokuskan pada representasi proses yang telah direncanakan ::.J:lan proses aktual pada suatu pabrik berikutjob shop-nya. '5.4.2 CONTOH SISTEM PEMANTAUAN SECARA KONTINYU Realisasi sistem diawali dengan merepresentasikan ruang Iingkup pemantauan melalui penjelasan/penggambaran kejadian input dan output berikut tanggal perencanaan dan aktualnya. Melalui hal tersebut, data kunci yang diperlukan (inventory, output, flow time dan lateness) dihitung. Untuk mengurangi jumlah data yang tetap disimpan, maka data yang esensial disimpan secara periodik pada tabel pemantau, yang secara konstan diperbarui sesuai dengan perubahan yang terjadi pada perioda yang berlaku, dan disimpan pada PC. Hanya melalui komputer tersebut akan dihasilkan laporan dan diagram yang diperlukan dalam bentukform yang dipilih oleh pengguna. Melalui gambar 5.23 dapat dilihat tiga komponen pada sistem pemantau secara kontinyu, yaitu tabel pemantau yang mengandung data kunci esensial dalam bentuk yang ringkas, diagram pemantau yang disederhanakan yang merepresentasikan throughput order, dan dalam bentuk grafik data kunci (pemilihan data kunci digambar dalam bentuk diagram batang). Gambar 5.23 mengilustrasikan ketiga komponen tersebut dan harga yang diperoleh berasal dari contoh work center pada bab 4. PERIClO 1 PERQl2 PERIOO3 PERIlXl 4 PeRm 1-4 KEY ~TA lAC1JAL1 1 2 3 4 5 , Calondczr 0a7$ tDoYI 2OS-Ztl 212·'21ll 219-225 'zz6-232 205·232 tea;.$l 7 7 " 7· 28 2 'MlrIcday< t·SCl)1 30-34 35-3'. 40-44 . 45-49 . 30- 49 . ISCO) 5 5 5 5 zo 3 l'1lJt~Pwiod ll-rs) 3U' 24.4 96.3 29.3 184.9 4 klpJl C"""""1fd Il'rsl 130.7 155.1 251,/. 280.7 280.7 5 Oull>ut W "-riod Itt's) 37.9 31.4 30.1 ".6 -'4i.0 6 ()"tput ~ted (HI'sI 3'1.9 li9.3 !l9.4 146.0 ·U6.0 7 Chonge.. 1nwntory ll-rsl -3.0 ·7.0 .66.2 -17..1 ·38.9 8 Moon In¥ellltrT llt'sl 10.L.1 83.7 66.3· '47.0 105.3 9 Mean Ranga 15m 13.7 13.3 14.3 1s.s 1'.4 10 ~ Meanlllladr....[$CD 165 8.1 lSS U 11.8 " Woighllld ....... tSCD - ~5 .1.2 ",15.L. -'l.3 -5.1 latoness '1Z Moon looclina 1%1 95 79 75 1'17' !l1 SCl) BLeak.. 0Leadr.... RaOu!l>uls tnt.nezs 2~ 20 -s 10 5 0 ·5 c:r.oy Dot. Graph -10 '/0 so. liCl '. 40 20 0 Gambar 5.23 Komponen sistem pemantau work center secara permanen LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 125 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
  • 32. Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur Pertamakali akan dijelaskan struktur tabel pemantau pada gambar 5.23A. Perioda penelitian diketahui melalui tabel 4.2 (hari kalender ke 205 sampai 232) yang dibagi penjadi empat perioda dan setiap perioda sebesar 7 hari kalenderl 1minggu (garis ke-1), atau 5 SCD (garis ke-2). Perhitungan secara detail terhadap input, output, inventory, dan range ditunjukkan pada gambar 5.24. Kolom-2 dan kolom-3 mengandung input dan output per SCD (yang diperoleh melalui tabel A2.). PERIOD 1 DAY , INPUT Cll1TPUT AREA INVENTORY AT THE END OF DAY (SCO) (Hrs) (Hrs) (Hrs-SCO) (Hrs) 1 2 3 -4 5 '-­ INITIAL INVENTORY 95.8 2 .­ 30 9.6 .0 95.8 105.4 31 3.8 .5 105.4 108.7 32 13.6 11.4 108.7 110.9 33 1.9 19.2 ' 110.9 ,99.6 -34 !J 6.8 99.6 92.8 -TOTAL 5' 34.9 37.9 520.4 92.8 = 3 - MEAN INVENTORY 520.4 Im1 =--s=104.1 Hrs MEAN RANGE R = 520.4 =137 'sa> I-­m1 37.9 . TOTALl - 5 'I .-1 '1 ~ 24.4 31'.4 416.4 I 85.6 ~ 4 ~ MEAN INVENTOR'! 416,4 1m2 as-=63.7 Hrs MEAN RANGE R - 418.4 -133 SeD m2 - 31.4 - . I---,. TOTAl. I 5 I 96.3 I 30.1 I 431.7 l 152.0 ~ MEAN INVENTORY I =431.7_ 86 3 H 1--' m3 5 - . rs MEAN RANGE R =...2ll..= 143 scom3 30.1 . TOTAL I 5 I 29;3 I 46.6 I 734.9 I 134.7 MEAN INVENTORY 734.9 Im 4 =S­='''7.0 Hrs ~ MEAN RANGE 734.9 Rm 4 =""'46.'6'"" =15.8 sco I .. 520.4 • 418.4· 431.7·734.9 It Hrs It sec rn1-4 lollS SeD 2105.4 'm1-4 =20=105.3 Hrs R .. 520.4. 41a4·431.7. 734.9 firs It sec mw. 37.9.31.4.30.1.46.6 It Hrs 2105.4 Rm l-4 =--u:s- =14.4 SCO MEAN INV~TORV MEAN RANGE Gambar 5.24 Perhitungan mean inventory dan mean range per perioda pada suatu work center LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 126 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) ,
  • 33. ;;~6:' f~l)AnaIiSiS' Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur ) ',Diawali melalui initial inventory, maka dapat dihitung inventorysetiap akhir hari ,'[>(kOlorn-5) melalui perbedaan diantara input (kolom-2) dan output (kolom-3) pada . ',:: hari yang bersangkutan. Inventory area (kolom-4) untuk suatu hari kerja dihitung melalui initial inventory hari yang bersangkutan ( :::; inventory akhir hari sebelurnnya) dikalikan dengan satu hari keria. ,Jika inventory area untuk suatu perioda (iumlah total kolom-4) dibagi dengan :..'furnlah hari kerja maka akan diperoleh mean inventory. Jika inventory area dibagi dengan output pada perioda yang bersangkutan maka akan diperoleh mean range dalam satuan SCD. Akhirnya, kedua nilai tersebut dihitung untuk semua perioda referensi (perioda 1-4) dan dihasilkan mean inventory sebesar 105,3 jam dan mean range sebesar 14,4 SCD. , .Tabel pemantau mengandung perubahan Inventory (garis-7). Hal tersebut "menandakan bahwa perubahan inventory terjadi dari suatu perioda ke perioda berikutnya, dan dihitung sebagai perbedaan diantara harga inventory pada akhir , periods. Initial inventory pada perioda 1 ( :::;' final inventory pada perioda " sebelumnya) berharga 95,8 jam, dan inventory pada akhir perioda 1 berharga 92,8 jam. Terlihat terjadinya pengurangan inventory sebesar 3 jam (pada garis ke-7 dan kolom-1 gambar 5.23A ditunjukkan bernilai -3,0). Variabel pemantau lainnya yang penting adalah weighted mean lead time aktual (TLM). Variabel tersebut dihitung metalui lead time area (kolom-4: order time dikalikan dengan lead time) dan ditunjukkan pada gambar 5.25. - ' PERIOD 1 ORDER ORDER lEAD nME AREA NO. TIME TO TL ~ IHrsI Isml IHrsxSCO! 2· 1 2 3 I. .. 115 .5 , 17 8.5 119 11.4 9 102.6 -3 110 15.4 28 431.2 -125 3.8 2 7.6 -120 6.8 11 74.8 TOTAL 5 37.9 624.7 7 -WEIGHTED MEAN LEAD TIME Tl.M1 ;; ~;; 16:5 sec ~, 37-9 - "- TOTAl " I 31.4 I I 253.1 TLM 2 • 2~.~ '"8.1 'Sec f-­ WEIGHTED MEAN LEAD TIME . , f- WF.;IGHTEO MEAN LEAD TIME TOTAL I 5 I, 30.1 I - I 467.7 iLM3", 4%X =15.5SCl TOTAL 6 4S.6 382.6 TLM, :~=8.2 'sea. 46.6 WEIGHTED MEAN LEAD Tt.1E '----------:------'='--.-_----' WEIGHTED MEAN LEAD TIME TLM = 624.7. 253h 457.7.382.6 ~Hrs"SCD 1-4 146 Hrs T:"M 1.'=~Z:·1 :11.8 seD Gambar 5.25 Perhitungan weighted mean lead time aktual per perioda pada suatu work center LOAD ORIENTED ORDER RELEASESEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 127 AND CONTROL "PPC" (D4 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) -----'--- .._,--_....•_--­
  • 34. Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur Pada gambar 5.24 dan 5.25 ditunjukkan bahwa variabel; dibuat untuk setiap perioda. Pada setiap perioda, lead time area ditambahkan dan kemudian dibagi dengan output perioda yang bersangkutan sehingga akan dihasilkan weighted­ mean lead time. Utilisasi (garis-12 gambar 5.23A, disebut dengan rata-rata beban) dapat dihitung melalui persamaan sederhana: utilisasi sama dengan output rate dibagi kapasitas. Pada kondisi tersebut kapasitas berharga 8 jam per SeD. Pada perioda 4, utilisasi dipertanyakan karena bernilai 117%. Beberapa hasil perhitungan yang dilakukan dapat saja terjadi jika output dilaporkan apabila beberapa pemrosesan telah dilakukan pada perioda sebelumnya. Garis-11 pada gambar 5.23A menunjukkan nilai penting lainnya pada tabel pemantau, yaitu weighted mean lateness output. Harga tersebut menunjukkan apakah penyelesaian order dilakukan sesuai dengan jadwal atau tidak. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.26. Harga sebesar 5.8 SeD menunjukkan bahwa suatu penambahan kapasitas sebesar 6 hari akan diperlukan untuk mengantisipasi adanya keterlambatan. ~ PERtop 1 OROER NO. PROCESS PROCESS ORDER TI...E SCHEDUlE SCHEDU.E SCHEDULE -- END END OF OUTPlJTS DE"'ATION DEVIATION OEVIATION IACTUAU Itco AJJt.lCnI . AAEA-iPOSl AAEAIN€ri . 'PE"c;I_ 'PEpbi TO SO ,TO'SO TO'SO f-- !SCD) (SCOI IHrs) (SCDl ' (Hrs.SCO) (Hn.SCD) ~ 1 1 3 ~ S 6 7' '15 31 20 .5 ·11 . 5.5 119' 32 29 11.4 • 3 - 34.2 r-- 110 ' 33 13 1S.~ ·20 303.0 3 - 125 33 3' 3.' · 6 22.8 . 120 3~ 29 6.8 · 5 . . 34.!1 i--. 5 TOTAL 37.9 33 22.S 381.7 . 22.8 ONSo.-° 3:;; "0.' sen oso",";OPSo",.;-<»ISo,.,,;"'935ClJ ,--OPS.O....:Jf.9•.&sen ,II . -N' ., '. , - 4 I iOTAl I 31.4 I .5 I ,~~.7 I 7.7 44.7 7 OPSq",;3iT"USCO ONSq",.·~.~ -.0.2 SCO ~-ClNSOmwo·,.2 see I T T S TOTAL I 30.1 '~3 I 6.3 I ~70.0 . F:Fs~·.!.:L02 SCD FNSO ° "aD 15.6SCO Pso.",.°0PSq,,;.-ONSt:-'·1S.6 SCIl:ro.' . ..... 30-1 3 4 - - & I TOtAL 1 46.6 T • 6 I 75.0 136.2 ~.:::~ '1.6 SCO~_'':~i·.2.9 s;:ofS~Orsqn,"ONSO_"1.3SCD " r OSDi .OUTI ,·9.5'37.9 .1.2.3U '(.1S.~1,30.'.(.1.3'o'6.6 SCD, Hrs OSDm.. 1--4'ioJ z- • --­ ;~4 OUTI 37,9· 31.' ·30.1 • '6.6 HI"S 050 J-' ° ~ •• s.a SCD """ ~ 1'&.C· OPSO"' 'Posit,ive Mean WeIghted SChedule Deviation <II Oulpub ONSD N'90li..........n WeillMed Sc:hedul. [leviation, of Output.. CSo."w • Me<Jn _Weigntec! Sch"d"IE Oo;vi"Ii<ln<If Outputs , OU T • Outp". in Period P i ! I Gambar 5.26 Perhitungan data kunci terpenting berupa schedule performance per perioda pada suatu work center ! .I!; ',':J 1,·1 ' ~ LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 128'I·..·..·.'· AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)11',1 Ii L
  • 35. j!i! , nalisis. Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur (glOW" time lainnya yang bergantung pada advanced time, inventory trend 'omponent dan sequence component tidak akan dibahas, karena akan , 'enghasilkan terlalu banyak data kunci pada pelaksanaan sistem pemantau. Harga parameter tersebut akan lebih berguna untuk tujuan diagnosa pada . analisa deviasi/penyimpangan. ' itl'lMelalui garis-4 dan 6 (gambar 5.23A) dapat digambar diagram pemantau ;~((gambar 5.238). Input dan output trend tidak diberikan secara detail untuk setiap ;i'kandungan kerja tunggal, tetapi hanya merupakan garis lurus yang L. menghubungkan dua buah titik. Telah didefinisikan sebelumnya bahwa kurva ::' output dimulai pada titik nol dan akan mengikuti harga output secara kumulatif . (garis-6 gambar 5.23A). Kurva input dimulai pada initial inventory sebesar 95,8 jam, dan akan mengikuti harga input secara kumulatif. Setelah perhitungan data kunci dilakukan maka data tersebut dapat direpresentasikan dalam bentuk kolom pada grafik data kunci (gambar 5.23C). Untuk klarifikasi, hanya parameter utilisasi, weighted lead time, dan weighted lateness output yang akan dibahas. Diagram pemantau dan grafik data kunci cukup memberikan pandangan yang baik mengenai apa yang sedang terjadi pada work center selama empat perioda yang diminta. Terjadinya input secara besar-besaran pada perioda ke-3 menyebabkan bertambahnya inventory pada perioda ke-3 (setengah kali lebih besar dari perioda sebelumnya) sehingga akan memberi pengaruh terhadap range pada perioda ke-4. Harga lead time absolut dan lebarnya varian lead time menunjukkan sesuatu yang tidak memuaskan dan harus dikendalikan dengan lebih baik. Selanjutnya diagram throughput dapat dikembangkan untuk menjelaskan kejadian sebelum atau sesudah work center yang dituju, dan ditunjukkan pada gambar 5.27 (suatu pengembangan terhadap diagram pemantau). Di$P~tCh.' 1 1I 1--. "'dlroc!· 0 ' Ir I"o.n. Pre- C),eroU - r Oay Entry Rc~. 1,,'Wt -outwt _1 T hwa@' ~~I. I II I 1.,...,1c<y ~~:~'-'lPast- I I.-...L ~J...._ '110100... Exit· T~ Cut:>o Gambar 5.27 Penentuan jenis inventory dan lead time pada diagram throughput pemantau untuk suatu work center LOAD ORIENTED ORDER RELEASE'SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 129 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) ...._~-._...~
  • 36. Analisis, Pemantauan Dan Dlagnosa Terhadap Aliran Manufaktur Selama kurva throughput exit dimulai dari titik nol (mencirikan tanggal penyelesaian order yang telah diproses oleh suatu work center), maka kurva lainnya akan berpindah sesuai dengan inventory individu diantara kurva yang berurutan. Proses yang diperoleh melalui pengembangan diagram throughput (gambar 5.28) direpresentasikan dalam model funnel. Diantara entry date dan release date yang telah dijadwalkan, maka order akan membentuk dispatch inventory yang berhubungan dengan dispatch lead time. Release order umumnya tidak mengalir secara langsung ke work center yang dibutuhkan, hal tersebut menunjukkan bahwa sebelum terjadinya input date akan terdapat indirect inventory bagi work center bersangkutan dan akan mengakibatkan indirect lead time. ._._._._.- ._...., Order Stock i ! ........-+._._._._._._.-;I ~...."~ I ! I I I I I I I I I I j I !i I ! I l-Ex-it-..... ..:.-._._.-,!.Ob ~Pj Gambar 5.28 Flow time order pada suatu work center yang dltunjukkan melalul model funnel . Perbedaan antara kurva input dan kurva output merupakan direct invrntory yang berhubungan dengan direct lead time. Untuk menemukan berapa banyak jumlah pekerjaan untuk suatu work center yang masih berada di dalam pipeline diantara entry dan input, maka didefinisikan harga open inventory dan open lead time, serta harga pre-inventory dan pre lead time (gambar 5.27). Diantara output dan exit, biasanya order melewati work center lainnya, dan exit didefinisikan sebagai LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 130 ; , AND CONTROL "PPC" (D4 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) i.., Processed Orders
  • 37. c.' j""'" 'Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur tanggal input ke penyimpanan lanjut atau penyimpanan perakitan. Kondisi tersebut merupakan post inventory berikut post lead time (gambar 5.27). Terjadinya perbedaan diantara release dan exit mencirikan in process inventory dan in process lead time, dan perbedaan diantara entry dan exit pada order yang melewati work centertersebut merupakan overall inventory dan overall lead time. Re~~ In~ut 'Oulput ~tCh-'! I 1- I r 1----.­Indirect - 0 en- I. I ~ Pre- PI Ove-roll ~I_ I I I In'....'ory ~~<ln·Tss-1 L....1. _L L OullUl- Exft­ T~ roil>< c...... .. ..;..;:...i~~~ ;';;"~~~.r.---"---'-'-I ~ . : Gambar 5.27 Penentuan jenis inventory dan lead time pada diagram throughput pemantau untuk suatu work center Tabel dan diagram pemantau tidak hanya dibuat untuk nilai aktual saja, tetapi dapat juga dibuat untuk kebutuhan perencanaan masa yang akan datang. Tabel pemantauan telah dikembangkan (gambar 5.29) dan akan memungkinkan dilakukannya suatu perbandingan diantara prosedur tahap aktual dan tahap perencanaan pada work center yang bersangkutan. Harga lateness planned dapat diinterpretasikan sebagai batas maximum penyimpangan yang diijinkan. .. I JOB SHOP I I COST ceNTER I I PlANT i WORK CENiER I MONITORING PERIOOS -f KEY O"'T'" PAST CURIlENT • fUTl,lRE BEGIH ..... + -2 -1 0 1 2 ... EHD C4PAOTY f'lANt€O xx xx xx xx xx XlI xx xx XlI ACTUAl.. xx xx xx xx XlI xx A'WOR- PlANlElJ xx xx XlI xx xx xx xx xx xxMANCE .-.cTUAl. xx xx xx xx xx xx INVENTDRv Pl.4NNED xx xx xx xx xx xx xx xx xx ACTUAL Xx xx xx xx xx xx LO.O TIME Pl.ANNEO xx xx xx xx Xx xx xx xx· xxACTU41 xx xx xx xx XlI Xx R4NGE ~ xx xx xx u xx xx xx .xx xxACTIJAL xx xx xx xx xx xx LATENESS R.ANtEO xx xx xx xx xx xx xx xx I xx ACW"'L 'xx xx xx xx xx I:X _.. r-- Gambar 5.29 Prinsip struktural suatu diagram pemantau LOAD ORIENTED ORDER RELEASESEBAGAI PENGANTARPRODUCT/ON PLANNING 131 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) -_~c .... ...__~
  • 38. Analisis, Pemantauan Dan Oiagnosa Terhadap AJiran Manufaktur Pada pelaksanaannya, tabel pemantauan disusun berdasarkan transaksi data yang dilaporkan. Tabel 5.8 menunjukkan data perencanaan untuk sistem pemantauan KOSYF (Kontroll-System Fertigung = Mobitoring System for Manufacturing), yang dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian A (karakteristik yang berhubungan dengan order) dan bagian B (karakteristik yang berhubungan dengan operasi) No. DesCription Remark PART A Order.related data 1 Order no. 2 Quantity entry 3 Quantity release 4 Date entry 5 Date release (actual) 6 Date exit (actual) 7 Date release (planned) 8 Date exit (planned) 9 Lead time dispatch 10 Lead time In process 11 Lead time overall 12 Lead time dispatch (planned) 13 Lead"ime In-process (planned) 14 Lead time overall (planned) PARTS Operation-related data 15 Operation no. 16 Operation numerator 17 Wor!<center no. (planned) 18 Setup time (planned) 19 Time per unit (planned) 20 Order time (planned) 21 Quantity input (actual) When reqUired only 22 Quantity output (actual) When required only "23 Scrap (actual) When required only 24 Work center no. (actual) When required only 25 Setup time (actual) When required only 26 Time per unit (actual) When required only 27 Order time (actual) When required only 28 Date input (actual) 29 Date output (actual) 30 Date Input (planned) 31 Date output (planned) 32 Delay Input Planned Input ­ actual Input 33 Delay output Planned output - actual output 34 Indirect lead time (actual) Release -Input 35 Direct lead time (actual) Input ­ output 36 Post-lead time (actual) Output ­ exit 37 Pre-lead time (actual) Release - output 38 Open lead time (actual) Entry - output 39 'ndirect lead time (planned) 40 Direct lead time (planned) 41 Post-lead time (planned) 42 Pre lead time (planned) 43 Open lead time (planned) Planned quantity on entry Actual quantity on release Entry - release Release - exit Entry -exit Tabel 5.8 Struktur pergerakan pencatan data yang digunakan untuk menyusun tabel pemantau Data yang digunakan untuk tabel pemantauan diturunkan berdasarkan daftar pada tabel 5.9. Data order akan menggambarkan kandungan kerja yang akan diproses atau yang sudah diproses berikut order time, lot size, dan mean position work center pada aliran pemrosesan order. Weighted mean lateness pada input menunjukkan unjuk kerja penjadwalan upstream work center dan sarna halnya dengan lateness output. Output lateness pada work center terakhir merupakan lateness untuk order secara keseluruhan. Pergerakan data digambarkan melalui lima buah kurva throughput. Selain data order aktualdi dalam inventory yang memberikan informasi jumlah operasi, maka LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 132 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANOUNG)
  • 39. ---------------- , Ii• I~~' II ~Iisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur i ~n diberikan informasi lainnya berupa jumlah komponen, jumlah total waktu f,dar, dan data yang direncanakan (hanya memiliki satuan jam). Melalui data ~ual, tidak hanya kebuthuhan kapasitas saja yang dipenuhi, tetapi juga biaya ~atching (jumlah operasi) dan biaya transportasi&biaya inspeksi (jumlah trasi dan kuantitsasnya). Perbandingan diantara waktu yang direncanakan rweaktu aktual umumnya terjadi penyimpangan dan merupakjan titik lemah ~ri aliran manufaktur. Tabel pemantauan dapat diringkas sesuai dengan ;}rarki pemantauan load center, sehingga dapat digunakan untuk evaluasi ihadap tingkat keputusan yang berbeda. :i Order data • Work center no. • Number workdays per period • Order time -, Operation time --, • Mean lot size ~, • Mean position • Weighted mean lateness of input • Weighted mean lateness of output Movement data per period • Work( actual) • In number of operation • In quantity (item, yard, Ib, .... ) • In standard time (hrs) • Work (planned) • in standard time (hrs) of entry, release, input, output, and exit curve Key data per period, and for the entire monitoring period • Inventory at the end of period (actual) In Item In quantity In standard hours Mean inventory (actual) • Mean range (actual) • Mean lead time (actual) For dlspatch-, indirect-, direct-, post-, open-, pre-, in process, and overall inventory. and lead time • Inventory at the end of period (planned) • In standard hours Mean Inventory (planned) • Mean range (planned) • Mean lead time (planned) for direct and In-process Inventory Tabel 5.9 Kandungan tabel pemantauan program KOSYF Akhirnya, data kunci akan menjelaskan aktual status berupa inventory, range, dan weighted lead time aktual untuk kedelapan jenis inventory dan lead time secara periodik selama perioda pemantauan. Harga variabel dalam tahap _perencanaan hanya dihitung untuk in-process, direct inventory dan lead time karena harga tersebut merupakan dapat direncanakan dengan sangat baik sebagai tujuan pada saat order entry. Jika data rate capacity tersedia juga maka data tersebut dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam sistem. Melalui perbandingan yang dilakukan terhadap data output, maka utilisasi yang berhubungan dengan perioda dapat dihitung. LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCT/ON PLANNING 133 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
  • 40. •• Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap AUran Manufaktur 5.4.3 HASIL DAN PENGGUNAAN SISTEM PEMANTAUAN SECARA KONTINYU Sag; pengguna, jika pada tabel pemantau mengandung lebih dari 100 buah data kunci per perioda maka data tersebut jumlahnya terlalu banyak. Pada sisi lainnya, keputusan akhir dalam pemilihan data kunci pada saat menginstalasi sistem jika memungkinkanpun akan berguna. Oleh karenanya harus disusun pelaporan data kunci yang relevan dengan pengguna. Laporan tersebut sebaiknya tidak lebih dari satu lembar halaman per work center, dan juga harus berisi ringkasan data kunci yang sesuai. Tabel 5.10 menunjukkan suatu contoh pelaporan transactions dan inventory suatu work center selama 12 perioda yang memiliki 4 sampai hari kerja per periodanya. Minggu 40 sampai 47 mewakili perioda yang telah lampau, minggu 48 (NOW) merupakan minggu yang sedang berlangsung, dan minggu 49 sampai 51 mewakili 3 perioda yang akan datang. Harga pada kolom END berkenaan dengan 8 minggu sebelum minggu NOW. " D161116 84 .7 04 "'ACHl~!; 161116 .. TRANSACTION S & INVENTORIeS~ ~ ~ ~_~____ ___ .. _~~_~ __ .. _~~ _____._____ ____ .. _____ tr : :": ___ ~ _____ ________________ .. ___ ~_~ _____._~ ____ r _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ .. _~ WE!;K BEG • 40 ,41 42 .3 H 45 46 P NUW ,.9 50 51 END. f01lJ( DAYS _P~S1' "'sen 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 58 ~------------ --~~-- - --'- - ----------------­---'-------------- ---- - ..-- ---_.:.._----- ------ --.~- -------,--...---------­LOAD !;NT -MRS 53 ) 8 33 ," • ss 'j) 94 11 340 ,.oil? -CIlM EN'T IlIIRS 248 301 ]l~ ]~~ 4" . 407 4.3 404 588 .05 605 60S 605 588 I.oAp-P"Cl,'1"1 IWt ~JlR~ 248 ]01 3)9 J!)~ 40L. ~o'l 463 494 588 605 60~ bOS- 605 ...OPERAT STOCK 35 J7 21 19 15 4 18 ae 44 44 QUANTI . STOCK "TPC 73 98· 52 29 ~5 2:a 72 ,;9 H8 148 LOAD STOCK *HRS 73 91 53 30 50 27 77 71 156 156 II-V T!ME STOCK flSCI) 5.1 4.4 6 •• 3,7 4.4 ].0 -1.7 5.7 4.0 LoAD BEL. *H'R8 ]5 56 56 29 29 6 n S 257 WAO -CUl'f REL -arts. 175 210 265 322 351 3ao 386 423 4n 432 ,432 4n 02 432 LOA.fI-P-CU~ • ·REL• -HIU 92 152 194 226 2>8 295 346 382 409 447 470 470 470 409 OPERIIT TR.MS 17 27 32 34 17 41 33 25 16 I. QulINTI T1J.NS -TPC: 44 57 3. 7] 93' II2 94 88 .8 68 LOAD TRANS -nas (l 53 15 1l .7 106 88 78 63 63 A-L 'l'I1"I£ Tlt,.,HS *9CD 6.i 8.0 6.4 9.3 8.0 1'.0 16.7 16.9 10.8 LOAD INP 'HRa 23 34 50 )J 10 24 47 24 2 235 LOAD -CUH lNP oURS ,134 151 191 251 264 274 298 345' 369 31l 311 371 371 169 LOAD-P-CUH INP lIlHRS 74 9~ H. a. 27.6 2.5 317 346 182 409 449 470 470 )82 OPERAT ONH;"NO 32 22 27 40 J6 27 8 7 5 6 QOAJo/TI OHHANn "TfC 50 .0 50 79 70 72 16 32 20 20 LOAIJ 0""-""0 flnRS 54 41 50 72 63 65 25 )J 15 16 LOAD-P OHHAND "HitS 6 12 13 4 7 1 28 7 4 5 4 A-I. TrI<E ONHAND liSCO 8.8 9.2 7.0 7.3 9.0 8.2 U.7 2.7 7.8 A-I.T -I! ON14ANO "SCD ~.1 2.2 2.2 2.2 ~_5 2.0 2.6 2.0 2.1 2.0 2.2 ].0 2.2 1.0110 cUT lIlMRS 36 23 38 22 8 ,64 39 41 5 a73 LOAD -CUM OUT "'MRS 80 116 141 179 201 209 273 312 151 353 )58 158 358 153 LO.a..O-P-CJf'l orrr lIllUts 68 84 115 194 219 24i 289 13' 37. 40; ..4 469 470 178 OV!;RAT OOWNST 53 .0 42 50 50 4. '2 ~2 62 62 .,QJANTI OOWllST "TPC 8~ 57 71 AO F.'~ 95 110 143 143 LOAO:. OOWH$T 118·HR~ .0 71 76 bO • 6 10 • 12J 118 11-1. TIME OOl<NST -sco: 6.J 10 .• 7.7 11.0 10.7 13.4 8.5 7.4 9.1 LOAD OT 'HRS 45 20 U 3. 22 26 20 26 5 215 LOAD -CUM EXT '"MS 4~ 65 8] 121 141 169 1.9 215 220 a20 220 220 :015 LOAO"P-CtlH EXT 9 69 86 12CJ lAJ 208 23. 285 In JEiI!l 405 .. 7 470 322 -""8 Tabel 5.10 Contoh tabel pemantauan KOSYF untuk data pergerakan dan inventory Pada dasarnya data kunci menjelaskan lima buah kurva throughput seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.27 dan suatu pemilihan data kunci diantara kurva tersebut. Untuk tujuan tersebut, seluruh pelaporan telah dibagi ke dalam lima blok data kunci. Slok pertama menjel:askan jalannya kurva entry dengan nilai beban per perioda (LOAD ENT), trend aktual secara kumulatif (LOAD-CUM ENT), dan trend perencanaan (LOAD-P-CUM ENT). Semua data tersebut memiliki satuan jam LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 134 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG)
  • 41. 'Analisis, Pemantauan Dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur 'stciridar.Kurva entry aktual dan perencanaan keduanya sarna karena order dihasilkan pada saat order tersebut masuk (entry). Keempat blok lainnya secra prinsip selalu sama satu dengan yang lainnya, kecuali beberpapa penambahan terhadap harga yang direncanakan. Siok ke-2 menerangkan apa yang terjadi diantara entry dan release order. Pertama, 3 buah data kunci yang terakhir pada blok ini memberikan menasndakan trend pada kurva release dengan harga yang sarna seperti yang digunakan pada kurva entry blok pertama, yaitu LOAD REL, LOAD-CUM REL, dan LOAD-P-CLIM REL. Kemudian, inventory diantara kurva entry dan kurva release dihitung sebagai jumlah operasi (OPERAT STOCK), sebagai kuantitas (QUANTI STOCK) yang terkandung di dalam operas; (dalam satuan ratusan buahfTPC), dan jam standar (LOAD STOCK). Akhirnya, rata-rata weighted lead time diantara entry dan release diberikan dalam unit satuan SCD (A-L TIME STOCK). Siok ke-3 dan ke-4 mengandung data kunci yang sama dengan blok ke-2, tetapi blok tersebut menmberikan proses diantara kurva input dan release, kurva input dan output, Sehingga blok tersebut akan menyediakan data inventory indirect dan indirect, serta data lead time direct dan indirect. Selama seluruh lembaran data kunci utamanya untuk mengendalikan work center, maka blok ke -4 akan juga mengandung harga perencanaan untuk direct inventory (LOAD-P ONHAND) dan rata-rata weighted lead time (A-LT-P ONHAND). Siok ke-5 pada laporan pemantauan menunjukkan apa yang terjadi diantara output dan exit untuk semua order yang telah diproses oleh work center yang bersangkutan, dan menggunakan data kunci yang sarna seperti data pada blok ke-2 dan ke-3. Laporan pemantauan bertujuan menunjukkan karakteristik work center bersamaan dengan proses pada upstream dan downstream work center. Untuk pengujian yang lebih te/iti terhadap proses direct, maka tabel 5.11 memberikan gambaran yang lebih detail terhadap direct inventory keempat blok data kunci. Siok pertama menjelaskan input dalam jumlah operas; per perioda (OPERAT INP), secara kumulatif (OPERAT-CUM INP), dalam ratusan item per perioda (QUANTI INP), dan kumulatif (QUANTI-CUM INP) dan kandungan kerja (jam) yang datang per perioda (LOAD INP). Selain input aktual kandungan kerja per perioda, input perencanaan per perioda (LOAD-P INP) dan harga kumulatif untuk kedua bvesaran tersebut disediakkan pula (LOAD-CUM INP dan LOAD-P-CUM INP). Harga terakhir pada blok ini menggambarkan lateness pada kurva input yang disebut dengan average schedule delay (A-DELAY INP). Jika blok ke-2 menjelaskan apa yang terjadi diantara kurva input dan output, maka blok ke-3 memberikan karakteristik kurva output menggunakan data kunci yang sarna dengan kurva input. Pada blok ke-2, terdapat tambahan data untuk inventory, yang disebut dengan jumlah operasi (OPERAT ONHAND), kuantitas (QUANTI ONHAND), kandungan kerja aktual (A-LOAD ONHAND) dan kandungan kerja perencxanaan (A-LOAD-P ONHAND). Lebih lanjut lagi, rata­ rata range aktual (A-TIME S ONHAND) dan rata-rata range perencanaan (A-LT­ LOAD ORIENTED ORDER RELEASE SEBAGAI PENGANTAR PRODUCTION PLANNING 135 AND CONTROL "PPC" (04 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG) ----'--------_ ..