SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
Baixar para ler offline
Beberapa Studi Kasus
yang Bisa Menjadi Bahan
Diskusi Solusi Micro-Payment
by Dony Riyanto
Case Study 1: Socfin Indonesia
• Lokasi: PSBB Bangun Bandar, Sumatera Utara
• Kantor pusat: Medan
• Website: www.socfin.com
• Beroperasi sejak: 1909
• Jenis perusahaan: Perkebunan Sawit dan Karet
• Jenis kegiatan pada unit Bangun Bandar: Pabrik Kelapa Sawit (ekstraksi) dan Pusat Pembibitan (1 diantara 2 pusat
pembibitan sawit yang dimiliki perusahaan:
• Pada saat itu hanya ada 2 perusahaan penjual bibit sawit bersertifikat di Indonesia, yaitu: Socfin Indonesia (swasta)
dan RISPA (pemerintah/PTPN)
• Jarak tempuh Medan-PSBB: 72Km, 1,5-2 jam perjalanan mobil
• Jarak tempuh PSBB-Tebing Tinggi (kota terdekat): 21Km, 40 menit perjalanan mobil (kondisi jalan aspal namun
rusak)
• Jarak dari kantor ke kebun: bervariasi tergantung blok kebun. Ada blok yang dekat ada blok yang jauh. Antara 1-10
Km jalan tanah
Problem Statement
• Ada banyak jenis pekerja disana: buruh panen, sungkup, polinator, mandor lapangan, pekerja proses bibit, pekerja
proses germinator, pekerja proses rendam/packing, dsb.
• Contoh, pada proses olah bibit ada 5 jenis buruh (sebagian besar wanita): Timbang, Rontok, Cincang, Kupas, Sortir
• Pada setiap tahap, buruh akan dibayarkan berdasarkan hasil tally. Setiap bagian ada pricelist. Misalnya: pada bagian
timbang, buruh dibayar berdasarkan berat timbangan angkut. Pada bagian kupas, tiap biji yang berhasil dikupas
sempurna akan dibayar Rp 150,- tetapi kalau pecah/cacat didenda Rp 50,-
• Setiap hari proses ini berlangsung secara manual. Setiap sore, kertas tally dikumpulkan dan di input oleh petugas
administrasi yang berjumlah 2 orang. Setelah dihitung, maka akan muncul data bayaran buruh per hari. Buruh
dibayarkan secara harian, dan upah diterima 3-4 hari setelah pekerjaan dilakukan, dikarenakan butuh waktu untuk
membaca dan imput kertas tally dan mengambil uang tunai ke kota (Tebing Tinggi)
• Buruh adalah masyarakat lokal yang tinggal dan hidup disekitar lokasi. Disana hanya ada warung kelontong kecil
(bahasa lokalnya 'kedai sampah') dan warung makan (setara/lebih kecil dari warteg). Hanya ada 1 sekolah di lokasi
(dibangun oleh PT Socfin). Masyarakat membeli kebutuhan sehari2 di sekitar lokasi, namun untuk kebutuhan
seperti: baju, perlengkapan sekolah, peralatan kerja, bengkel, dsb, harus ke kota terdekat yaitu Tebing Tinggi
Pain & Solution
• Pekerja administrasi hanya 2 orang (data entry), bekerja secara shift.
Tidak sebanding dengan jumlah buruh ada banyak (dulu sekitar 600-
700 orang)
• Ada perusahaan lokal yang membuat beberapa solusi, antara lain
untuk mempersingkat proses tally menggunakan alat khusus.
• Proses rekapitulasi dan perhitungan tally menjadi jauh lebih singkat
dan simple. Rekap bisa dihitung sore itu juga dan pembayaran
dilakukan keesokan harinya (H+1)
• Petugas kasir membayarkan upah secara harian dengan sebelumnya
mengambil uang tunai ke bank di kota terdekat
Solusi Micro Payment
• Fintech Micro Payment bisa menjadi sarana pembayaran non-cash
bagi buruh-buruh tersebut.
• Akan sangat membantu proses pembayaran di kasir (tidak butuh
antrian, dan bahkan pembayaran bisa dilakukan sore itu juga)
• Namun kendala berikutnya adalah:
• Bagaimana melakukan pencairan tunai
• Bagaimana buruh melakukan pembayaran non-tunai ke warung-warung
setempat
• Bagaimana akun duithape bisa terhubung dengan mudah ke bank/ATM
(sebagian besar buruh tidak punya rekening bank)
Case Study 2: Aquafarm Nusantara
• Merupakan sebuah perusahaan integrated aqua farming (ikan nila/tilapia). Produk akhirnya adalah berbagai
jenis/ukuran fillet ikan dalam berbagai merek (white branding) dan mengeluarkan merek sendiri juga dengan nama
Regal Spring
• Kantor pusat berada di Semarang. Operasional bertumpu pada 2 site: Jawa Tengah dan Sumatera Utara (terbesar).
• Kantor cabang di Medan, pembenihan (hatchery) pengolahan fillet berada di Naga Kisar, Serdang Bedagai (1 jam
perjalanan dari Medan, jalan aspal mulus, kecuali pada saat masuk ke site skitar 3Km dari jalan besar). Pembesaran
ikan ada di Danau Toba. Setiap harinya ada puluhan truk angkut ikan hidup dari Toba ke Naga Kisar.
• Lokasi pabrik di Naga Kisar berada di tengah hamparan persawahan (tidak ada pabrik lain di radius 7-8 km. Hanya
ada sawah, beberapa rumah penduduk dan kantor pemerintahan)
• Kota terdekat adalah Sei Rampah (kota kecil), atau Lubuk Pakam/Tebing Tinggi (kota ukuran sedang)
• Hariannya memperkerjakan sekitar 2000 buruh. Namun saat musim panen besar/banyak pengolahan, bisa sampai
5000 buruh.
• Disekitar lokasi ada beberapa toko kelontong ukuran sedang/besar dan warung makan. Sebagian besar bekerja
adalah penduduk lokal yang tinggal di sekitar Sei Rampah/Pantai Cermin.
• Aquafarm Nusantara adalah sumber penghidupan utama masyarakat sekitar, selain dari petani, warung, PNS.
Problem Statement
• Sebetulnya tidak ada problem statement yang sifatnya mendasar
(selain dalam hal operasional perusahaan).
• Namun memiliki potensi besar karena: jumlah buruh yang cukup
besar, didukung masyarakat sekitar (karena sebagai sumber
penghasilan utama), sebagian besar buruh adalah wanita/ibu-ibu
(untuk petugas timbang, bleeding, potong, sortir, cold storage, dsb)
• Pabrik bekerja secara shift 24 jam (3 shift), dan sudah ada kantin di
dalam pabrik yang dikelola oleh koperasi karyawan. Namun karyawan
juga belanja warung/makan diluar (sebelum masuk kerja/sepulang
kerja/saat dijemput kerja)
• Pada saat itu sudah bekerjasama dengan bank untuk transfer gaji.
Namun bank terdekat berjarak skitar 3-7km dari lokasi pabrik.
Pain & Solution
• Ada berbagai permasalahan penting pada operasional pabrik, salah
satunya adalah absensi. Buruh terbagi 2 jenis: buruh reguler yang
dibayar secara bulanan. Buruh lepas yang dibayar secara harian,
mingguan.
• Dulu absensi dilakukan secara manual di pos satpam. Saat ini sudah
memakai absensi otomatis menggunakan finger print.
• Dulu perhitungan gaji menggunakan Excel. Saat ini sudah
menggunakan aplikasi (custom + SAP).
Solusi Micro Payment
• Fintech micro-payment bisa menjadi sarana untuk transfer gaji dan
membayar upah buruh harian/mingguan. Dan bisa di-integrasikan
dengan warung kelontong/minimarket, maupun warung disekitar
lokasi pabrik.
Study Case 3: (Perusahaan saat ini sudah tutup)
• N adalah pabrik pembuat sarung tangan latex (medis & non medis)
• Pabrik berada di Kawasan Industri Medan (KIM)
• Jumlah buruh sekitar 2000-3000 orang
• Buruh adalah masyarakat lokal dan skitarnya
• Lokasi pabrik tidak jauh dari pusat keramaian (sekitar 7-10Km, jalan
aspal)
Problem Statement
• Pabrik bekerja 24 jam dengan 3 shift. Setiap shift pekerja dapat 1 kali jatah
makan. Kecuali shift malam dan pekerja yang lebur (tambahan jam, dan
melewati jam makan), akan mendapatkan 2x jatah kupon makan.
• Setiap bell jam istirahat, ribuan buruh antri di loket HRD untuk cek dan ambil
kupon makan. Kupon makan kemudian dalam dibelikan paket makan di lokasi
kantin (berada dalam pabrik). Di lokasi kantin ada 7-8 warung berbeda (bukan
dikelola pabrik)
• Warung akan mengumpulkan kupon makan yang sudah di redeem dan akan di
rekap untuk disetorkan ke HRD sore/esok harinya. Kemudian warung akan
mendapatkan reimbursement skitar 1-2 setelah hari H.
• HRD harus menghitung satu per satu kupon makan yang dikumpulkan warung
dan rekonsiliasi dengan budget makan harian (absensi dsb)
Pain & Solution
• Ada perusahaan lokal yang digandeng untuk melakukan efisiensi
proses, yaitu dengan cara setiap pekerja membawa name tag yang di
baliknya sudah ditempel barcode.
• Buruh tidak udah lagi mengantri kupon makan, dan langsung bisa
menuju kantin.
• Di kantin ada sebuah komputer dengan barcode scanner dan printer
struk yang akan mencetak otomatis kupon makan, setelah buruh
melakukan scan barcode. HRD langsung dapat memantau redeem
secara otomatis dan memudahkan proses reimburse ke warung
(proses reimburse warung masih menggunakan cash)
Solusi Micro Payment
• Fintech micro payment bisa menjadi sarana distribusi kupon makan
dalam bentuh uang elektronik, sehingga buruh dapat
membelanjakannya sesuai kebutuhan (tidak harus dalam nominal
paket makan yang harganya seragam)
• Buruh bisa mengatur sendiri pengeluaran makannya dan mungkin
melakukan penghematan.
• Warung dapat dimudahan dengan proses proses disbursement yang
realtime dan mudah (tidak perlu rekap kupon fisik)

Mais conteúdo relacionado

Mais de Dony Riyanto

Desain ground control & Sistem Pendukung untuk Male UAV/UCAV
Desain ground control & Sistem Pendukung untuk Male UAV/UCAVDesain ground control & Sistem Pendukung untuk Male UAV/UCAV
Desain ground control & Sistem Pendukung untuk Male UAV/UCAVDony Riyanto
 
Application Performance, Test and Monitoring
Application Performance, Test and MonitoringApplication Performance, Test and Monitoring
Application Performance, Test and MonitoringDony Riyanto
 
Cloud Service Design for Computer Vision, Image & Video Processing+Analytics
Cloud Service Design for Computer Vision, Image & Video Processing+AnalyticsCloud Service Design for Computer Vision, Image & Video Processing+Analytics
Cloud Service Design for Computer Vision, Image & Video Processing+AnalyticsDony Riyanto
 
RealNetworks - SAFR Platform Whitepaper
RealNetworks - SAFR Platform WhitepaperRealNetworks - SAFR Platform Whitepaper
RealNetworks - SAFR Platform WhitepaperDony Riyanto
 
Dl6960 Demo Software User's Guide v1.4
Dl6960 Demo Software User's Guide v1.4Dl6960 Demo Software User's Guide v1.4
Dl6960 Demo Software User's Guide v1.4Dony Riyanto
 
Review of Existing Response System & Technology.
Review of Existing Response System & Technology.Review of Existing Response System & Technology.
Review of Existing Response System & Technology.Dony Riyanto
 
Rencana Pengembangan REST API dan Microservice pada MONEVRISBANG
Rencana Pengembangan REST API dan Microservice pada MONEVRISBANGRencana Pengembangan REST API dan Microservice pada MONEVRISBANG
Rencana Pengembangan REST API dan Microservice pada MONEVRISBANGDony Riyanto
 
Implementasi Full Textsearch pada Database
Implementasi Full Textsearch pada DatabaseImplementasi Full Textsearch pada Database
Implementasi Full Textsearch pada DatabaseDony Riyanto
 
Beberapa strategi implementasi open api untuk legacy system existing app
Beberapa strategi implementasi open api untuk legacy system existing appBeberapa strategi implementasi open api untuk legacy system existing app
Beberapa strategi implementasi open api untuk legacy system existing appDony Riyanto
 
Pengenalan Big Data untuk Pemula
Pengenalan Big Data untuk PemulaPengenalan Big Data untuk Pemula
Pengenalan Big Data untuk PemulaDony Riyanto
 
Introduction to BACnet: Building Automation & Control Network
Introduction to BACnet: Building Automation & Control NetworkIntroduction to BACnet: Building Automation & Control Network
Introduction to BACnet: Building Automation & Control NetworkDony Riyanto
 
Enterprise Microservices
Enterprise MicroservicesEnterprise Microservices
Enterprise MicroservicesDony Riyanto
 
Edge Exploration of QR Code Technology Implementation
Edge Exploration of QR Code Technology ImplementationEdge Exploration of QR Code Technology Implementation
Edge Exploration of QR Code Technology ImplementationDony Riyanto
 
GUGUS-a mini program prototype
GUGUS-a mini program prototypeGUGUS-a mini program prototype
GUGUS-a mini program prototypeDony Riyanto
 
Revisiting Geolocation Tracking System
Revisiting Geolocation Tracking SystemRevisiting Geolocation Tracking System
Revisiting Geolocation Tracking SystemDony Riyanto
 
Hardware Product-Under Construction
Hardware Product-Under ConstructionHardware Product-Under Construction
Hardware Product-Under ConstructionDony Riyanto
 
Compliance Management
Compliance ManagementCompliance Management
Compliance ManagementDony Riyanto
 
Startup: Fundamental Training
Startup: Fundamental TrainingStartup: Fundamental Training
Startup: Fundamental TrainingDony Riyanto
 
Syllabus Training IoT for Sales Engineer & Business Development
Syllabus Training IoT for Sales Engineer & Business DevelopmentSyllabus Training IoT for Sales Engineer & Business Development
Syllabus Training IoT for Sales Engineer & Business DevelopmentDony Riyanto
 

Mais de Dony Riyanto (20)

Desain ground control & Sistem Pendukung untuk Male UAV/UCAV
Desain ground control & Sistem Pendukung untuk Male UAV/UCAVDesain ground control & Sistem Pendukung untuk Male UAV/UCAV
Desain ground control & Sistem Pendukung untuk Male UAV/UCAV
 
Application Performance, Test and Monitoring
Application Performance, Test and MonitoringApplication Performance, Test and Monitoring
Application Performance, Test and Monitoring
 
Cloud Service Design for Computer Vision, Image & Video Processing+Analytics
Cloud Service Design for Computer Vision, Image & Video Processing+AnalyticsCloud Service Design for Computer Vision, Image & Video Processing+Analytics
Cloud Service Design for Computer Vision, Image & Video Processing+Analytics
 
RealNetworks - SAFR Platform Whitepaper
RealNetworks - SAFR Platform WhitepaperRealNetworks - SAFR Platform Whitepaper
RealNetworks - SAFR Platform Whitepaper
 
Dl6960 Demo Software User's Guide v1.4
Dl6960 Demo Software User's Guide v1.4Dl6960 Demo Software User's Guide v1.4
Dl6960 Demo Software User's Guide v1.4
 
Review of Existing Response System & Technology.
Review of Existing Response System & Technology.Review of Existing Response System & Technology.
Review of Existing Response System & Technology.
 
Rencana Pengembangan REST API dan Microservice pada MONEVRISBANG
Rencana Pengembangan REST API dan Microservice pada MONEVRISBANGRencana Pengembangan REST API dan Microservice pada MONEVRISBANG
Rencana Pengembangan REST API dan Microservice pada MONEVRISBANG
 
Implementasi Full Textsearch pada Database
Implementasi Full Textsearch pada DatabaseImplementasi Full Textsearch pada Database
Implementasi Full Textsearch pada Database
 
Beberapa strategi implementasi open api untuk legacy system existing app
Beberapa strategi implementasi open api untuk legacy system existing appBeberapa strategi implementasi open api untuk legacy system existing app
Beberapa strategi implementasi open api untuk legacy system existing app
 
Pengenalan Big Data untuk Pemula
Pengenalan Big Data untuk PemulaPengenalan Big Data untuk Pemula
Pengenalan Big Data untuk Pemula
 
Introduction to BACnet: Building Automation & Control Network
Introduction to BACnet: Building Automation & Control NetworkIntroduction to BACnet: Building Automation & Control Network
Introduction to BACnet: Building Automation & Control Network
 
Enterprise Microservices
Enterprise MicroservicesEnterprise Microservices
Enterprise Microservices
 
Edge Exploration of QR Code Technology Implementation
Edge Exploration of QR Code Technology ImplementationEdge Exploration of QR Code Technology Implementation
Edge Exploration of QR Code Technology Implementation
 
GUGUS-a mini program prototype
GUGUS-a mini program prototypeGUGUS-a mini program prototype
GUGUS-a mini program prototype
 
Revisiting Geolocation Tracking System
Revisiting Geolocation Tracking SystemRevisiting Geolocation Tracking System
Revisiting Geolocation Tracking System
 
Hardware Product-Under Construction
Hardware Product-Under ConstructionHardware Product-Under Construction
Hardware Product-Under Construction
 
Compliance Management
Compliance ManagementCompliance Management
Compliance Management
 
Regulasi Fintech
Regulasi FintechRegulasi Fintech
Regulasi Fintech
 
Startup: Fundamental Training
Startup: Fundamental TrainingStartup: Fundamental Training
Startup: Fundamental Training
 
Syllabus Training IoT for Sales Engineer & Business Development
Syllabus Training IoT for Sales Engineer & Business DevelopmentSyllabus Training IoT for Sales Engineer & Business Development
Syllabus Training IoT for Sales Engineer & Business Development
 

Beberapa Studi Kasus Fintech Micro Payment

  • 1. Beberapa Studi Kasus yang Bisa Menjadi Bahan Diskusi Solusi Micro-Payment by Dony Riyanto
  • 2. Case Study 1: Socfin Indonesia • Lokasi: PSBB Bangun Bandar, Sumatera Utara • Kantor pusat: Medan • Website: www.socfin.com • Beroperasi sejak: 1909 • Jenis perusahaan: Perkebunan Sawit dan Karet • Jenis kegiatan pada unit Bangun Bandar: Pabrik Kelapa Sawit (ekstraksi) dan Pusat Pembibitan (1 diantara 2 pusat pembibitan sawit yang dimiliki perusahaan: • Pada saat itu hanya ada 2 perusahaan penjual bibit sawit bersertifikat di Indonesia, yaitu: Socfin Indonesia (swasta) dan RISPA (pemerintah/PTPN) • Jarak tempuh Medan-PSBB: 72Km, 1,5-2 jam perjalanan mobil • Jarak tempuh PSBB-Tebing Tinggi (kota terdekat): 21Km, 40 menit perjalanan mobil (kondisi jalan aspal namun rusak) • Jarak dari kantor ke kebun: bervariasi tergantung blok kebun. Ada blok yang dekat ada blok yang jauh. Antara 1-10 Km jalan tanah
  • 3.
  • 4. Problem Statement • Ada banyak jenis pekerja disana: buruh panen, sungkup, polinator, mandor lapangan, pekerja proses bibit, pekerja proses germinator, pekerja proses rendam/packing, dsb. • Contoh, pada proses olah bibit ada 5 jenis buruh (sebagian besar wanita): Timbang, Rontok, Cincang, Kupas, Sortir • Pada setiap tahap, buruh akan dibayarkan berdasarkan hasil tally. Setiap bagian ada pricelist. Misalnya: pada bagian timbang, buruh dibayar berdasarkan berat timbangan angkut. Pada bagian kupas, tiap biji yang berhasil dikupas sempurna akan dibayar Rp 150,- tetapi kalau pecah/cacat didenda Rp 50,- • Setiap hari proses ini berlangsung secara manual. Setiap sore, kertas tally dikumpulkan dan di input oleh petugas administrasi yang berjumlah 2 orang. Setelah dihitung, maka akan muncul data bayaran buruh per hari. Buruh dibayarkan secara harian, dan upah diterima 3-4 hari setelah pekerjaan dilakukan, dikarenakan butuh waktu untuk membaca dan imput kertas tally dan mengambil uang tunai ke kota (Tebing Tinggi) • Buruh adalah masyarakat lokal yang tinggal dan hidup disekitar lokasi. Disana hanya ada warung kelontong kecil (bahasa lokalnya 'kedai sampah') dan warung makan (setara/lebih kecil dari warteg). Hanya ada 1 sekolah di lokasi (dibangun oleh PT Socfin). Masyarakat membeli kebutuhan sehari2 di sekitar lokasi, namun untuk kebutuhan seperti: baju, perlengkapan sekolah, peralatan kerja, bengkel, dsb, harus ke kota terdekat yaitu Tebing Tinggi
  • 5. Pain & Solution • Pekerja administrasi hanya 2 orang (data entry), bekerja secara shift. Tidak sebanding dengan jumlah buruh ada banyak (dulu sekitar 600- 700 orang) • Ada perusahaan lokal yang membuat beberapa solusi, antara lain untuk mempersingkat proses tally menggunakan alat khusus. • Proses rekapitulasi dan perhitungan tally menjadi jauh lebih singkat dan simple. Rekap bisa dihitung sore itu juga dan pembayaran dilakukan keesokan harinya (H+1) • Petugas kasir membayarkan upah secara harian dengan sebelumnya mengambil uang tunai ke bank di kota terdekat
  • 6. Solusi Micro Payment • Fintech Micro Payment bisa menjadi sarana pembayaran non-cash bagi buruh-buruh tersebut. • Akan sangat membantu proses pembayaran di kasir (tidak butuh antrian, dan bahkan pembayaran bisa dilakukan sore itu juga) • Namun kendala berikutnya adalah: • Bagaimana melakukan pencairan tunai • Bagaimana buruh melakukan pembayaran non-tunai ke warung-warung setempat • Bagaimana akun duithape bisa terhubung dengan mudah ke bank/ATM (sebagian besar buruh tidak punya rekening bank)
  • 7. Case Study 2: Aquafarm Nusantara • Merupakan sebuah perusahaan integrated aqua farming (ikan nila/tilapia). Produk akhirnya adalah berbagai jenis/ukuran fillet ikan dalam berbagai merek (white branding) dan mengeluarkan merek sendiri juga dengan nama Regal Spring • Kantor pusat berada di Semarang. Operasional bertumpu pada 2 site: Jawa Tengah dan Sumatera Utara (terbesar). • Kantor cabang di Medan, pembenihan (hatchery) pengolahan fillet berada di Naga Kisar, Serdang Bedagai (1 jam perjalanan dari Medan, jalan aspal mulus, kecuali pada saat masuk ke site skitar 3Km dari jalan besar). Pembesaran ikan ada di Danau Toba. Setiap harinya ada puluhan truk angkut ikan hidup dari Toba ke Naga Kisar. • Lokasi pabrik di Naga Kisar berada di tengah hamparan persawahan (tidak ada pabrik lain di radius 7-8 km. Hanya ada sawah, beberapa rumah penduduk dan kantor pemerintahan) • Kota terdekat adalah Sei Rampah (kota kecil), atau Lubuk Pakam/Tebing Tinggi (kota ukuran sedang) • Hariannya memperkerjakan sekitar 2000 buruh. Namun saat musim panen besar/banyak pengolahan, bisa sampai 5000 buruh. • Disekitar lokasi ada beberapa toko kelontong ukuran sedang/besar dan warung makan. Sebagian besar bekerja adalah penduduk lokal yang tinggal di sekitar Sei Rampah/Pantai Cermin. • Aquafarm Nusantara adalah sumber penghidupan utama masyarakat sekitar, selain dari petani, warung, PNS.
  • 8.
  • 9. Problem Statement • Sebetulnya tidak ada problem statement yang sifatnya mendasar (selain dalam hal operasional perusahaan). • Namun memiliki potensi besar karena: jumlah buruh yang cukup besar, didukung masyarakat sekitar (karena sebagai sumber penghasilan utama), sebagian besar buruh adalah wanita/ibu-ibu (untuk petugas timbang, bleeding, potong, sortir, cold storage, dsb) • Pabrik bekerja secara shift 24 jam (3 shift), dan sudah ada kantin di dalam pabrik yang dikelola oleh koperasi karyawan. Namun karyawan juga belanja warung/makan diluar (sebelum masuk kerja/sepulang kerja/saat dijemput kerja) • Pada saat itu sudah bekerjasama dengan bank untuk transfer gaji. Namun bank terdekat berjarak skitar 3-7km dari lokasi pabrik.
  • 10. Pain & Solution • Ada berbagai permasalahan penting pada operasional pabrik, salah satunya adalah absensi. Buruh terbagi 2 jenis: buruh reguler yang dibayar secara bulanan. Buruh lepas yang dibayar secara harian, mingguan. • Dulu absensi dilakukan secara manual di pos satpam. Saat ini sudah memakai absensi otomatis menggunakan finger print. • Dulu perhitungan gaji menggunakan Excel. Saat ini sudah menggunakan aplikasi (custom + SAP).
  • 11. Solusi Micro Payment • Fintech micro-payment bisa menjadi sarana untuk transfer gaji dan membayar upah buruh harian/mingguan. Dan bisa di-integrasikan dengan warung kelontong/minimarket, maupun warung disekitar lokasi pabrik.
  • 12. Study Case 3: (Perusahaan saat ini sudah tutup) • N adalah pabrik pembuat sarung tangan latex (medis & non medis) • Pabrik berada di Kawasan Industri Medan (KIM) • Jumlah buruh sekitar 2000-3000 orang • Buruh adalah masyarakat lokal dan skitarnya • Lokasi pabrik tidak jauh dari pusat keramaian (sekitar 7-10Km, jalan aspal)
  • 13. Problem Statement • Pabrik bekerja 24 jam dengan 3 shift. Setiap shift pekerja dapat 1 kali jatah makan. Kecuali shift malam dan pekerja yang lebur (tambahan jam, dan melewati jam makan), akan mendapatkan 2x jatah kupon makan. • Setiap bell jam istirahat, ribuan buruh antri di loket HRD untuk cek dan ambil kupon makan. Kupon makan kemudian dalam dibelikan paket makan di lokasi kantin (berada dalam pabrik). Di lokasi kantin ada 7-8 warung berbeda (bukan dikelola pabrik) • Warung akan mengumpulkan kupon makan yang sudah di redeem dan akan di rekap untuk disetorkan ke HRD sore/esok harinya. Kemudian warung akan mendapatkan reimbursement skitar 1-2 setelah hari H. • HRD harus menghitung satu per satu kupon makan yang dikumpulkan warung dan rekonsiliasi dengan budget makan harian (absensi dsb)
  • 14. Pain & Solution • Ada perusahaan lokal yang digandeng untuk melakukan efisiensi proses, yaitu dengan cara setiap pekerja membawa name tag yang di baliknya sudah ditempel barcode. • Buruh tidak udah lagi mengantri kupon makan, dan langsung bisa menuju kantin. • Di kantin ada sebuah komputer dengan barcode scanner dan printer struk yang akan mencetak otomatis kupon makan, setelah buruh melakukan scan barcode. HRD langsung dapat memantau redeem secara otomatis dan memudahkan proses reimburse ke warung (proses reimburse warung masih menggunakan cash)
  • 15. Solusi Micro Payment • Fintech micro payment bisa menjadi sarana distribusi kupon makan dalam bentuh uang elektronik, sehingga buruh dapat membelanjakannya sesuai kebutuhan (tidak harus dalam nominal paket makan yang harganya seragam) • Buruh bisa mengatur sendiri pengeluaran makannya dan mungkin melakukan penghematan. • Warung dapat dimudahan dengan proses proses disbursement yang realtime dan mudah (tidak perlu rekap kupon fisik)