SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
Konsep Dasar Sosiologi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas I
Konsep Dasar IPS SD
Dosen pengampu:
Dr. Ajat Sudrajat,M,Pd.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
2015
Kata Pengantar
Segala puji kami panjatkan hanya kepada Allah SWT, yang telah
menciptakan alam semesta ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi
kita, yaitu Nabi besar Muhammad SAW yang telah mengajarkan apa yang
sebelumnya tidak diketahui oleh umat Islam. Alhamdulillah dengan izin Allah
SWT, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami penyusun mengucapkan
banyak-banyak terimah kasih kepada teman-teman dan para Dosen, atas semua
dukungan dan motipasinya sehingga makalah ini bisa kami selesaikan, namun di
dalam makalah ini tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan dan kehilafan, oleh
karnanya kami mengharapkan kritik dan sarannya dari para dosen sehingga
setidaknya kami dapat menyajikan tugas yang lebih baik kedepannya.
Besar harapan kami, agar makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat
dan dapat digunakan sebagai acuan menambah wawasan dan pengetahuan tentang
konsep dasar IPS khususnya yang di bahas makalah ini yaitu Konsep Dasar
Sosiologi.
i
Daftar isi
Kata pengantar …………………………………. i
Bab I : Pendahuluan ……………………………. 1
1. Latar belakang ……………………… 1
2. Rumusan Masalah …………………. . 1
3. Tujuan Pembuatan Makalah ………… 2
4. Manfaat …………………………….. 2
Bab II : Pembahasan
1. Pengertian sosiologi ………………… 3
2. Sejarah Istilah sosiologi …………….. 3
3. Pokok bahasan sosiologi ……………. 5
4. Cirri-ciri sosiologi …………………... 6
5. Kegunaan sosiologi …………………. 7
6. Objek sosiologi …………………….. 8
7. Ruang lingkup kajian sosiologi …….. 8
8. Metode-metode sosiologi …………… 10
9. Tujuan mempelajari ilmu sosiologi ….. 11
10. Manfaat mempelajari sosiologi ………. 11
11. Nilai-nilai moral dalam sosiologi …….. 12
Bab III : Penutup
a. Kesimpulan ………………….. 13
b. Saran ………………………….13
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia dimanapun di dunia ini tidak akan pernah lepas
dari berhubungan dengan sesama manusia lainnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Agar hubungan itu berjalan
dengan baik, maka dalam berperilaku manusia senantiasa
berpedoman pada nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat. Nilai dan norma yang dimiliki setiap masyarakat
tidak sama. Dengan menyadari persamaan dan perbedaannya,
serta keikut sertaan kita dalam hubungan sosial, maka
diciptakanlah ilmu sosiologi sebagai bekal kita untuk berinteraksi
sosial.dan sebagai manusia social kita tidak akaan bisa bertahan
hidup tanpa bantuan manusia lain dan pengaruh lingkungan di
sekitar kita.
Istilah sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste
Comte. Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin
yaitu Socius yang artinya teman dan Logos yang artinya ilmu.
Secara keseluruhan, sosiologi berarti ilmu yang mempelajari
masyarakat.
Sosiologi muncul sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu.
Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru
lahir kemudian di Eropa. Sejak awal masehi hingga abad 19,
Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia,
para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus
mempelajari kondisi dan perubahan sosial.
2. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian Sosiologi menurut pada ilmuwan?
b) Apa saja yang dibahas dalam Sosiologi?
c) Apa saja cirri-ciri yang terdapat pada Sosiologi?
d) Objek apa saja yang ada di Sosiologi?
e) Metode apa saja yang dipelajari dalam Sosiologi?
1.
3. Tujuan Pembuatan Makalah
Makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan kepada
masyarakat semua tentang pentingnya sosiologi dalam kehidupan kita.
Dengan mempelajari ilmu dasar sosiologi kita dapat meningkatkan
kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya. Dengan kita mempelajari konsep dasar
sosiologi ini pula kita dapat memahami dan mengerti berbagai peran
sosial dalam kehidupan masyarakat. Sosiologi dapat menumbuhkan
sikap, kesadaran, dan kepedulian sosial dalam bermasyarakat.
4. Manfaat Sosiologi
 Dengan ilmu sosiologi kita dapat meneliti dan
menganalisis permasalahn apa saja yang ada dalam
masyarakat.
 Mendorong masyarakat untuk saling berinteraksi dan
mengenal satu sama lain.
 Menambah pengetahuan kebhinekaan sosial seperti,
keragaman ras, suku dan agama, serta menambah
pengetahuan tentang keberagaman budaya yang
menyangkut system nilai dan norma, adat istiadat,
kesenian, dan unsur-unsur budaya lainnya.
 Menumbuhkan kepekaan terhadap toleransi sosial dalam
pergaulan sehari-hari.
 Menghindari konflik sosial, terutama konflik antar
golongan, antar suku maupun antar ras.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan,
sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan
diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie
Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang
sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang
masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan,
memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi mempelajari
masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati
perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan
pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan
dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Kelompok tersebut
mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik,
ekonomi, sosial.
2. Sejarah Istilah Sosiologi
Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh
ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal
sebagai Bapak Sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai
menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial.
Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan
ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Comte
membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum-
hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis
dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti
pembangunan. Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas,
tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi.
3.
Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim,
Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya
berasal dari Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam
pendekatan mempelajari masyarakat yang sangat berguna untuk perkembangan
Sosiologi.
a. Emile Durkheim
Ilmuwan sosial Perancis berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin
akademis. Emile memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya
menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara
keteraturan sosial.
b. Herbert Spencer
Mempublikasikan Sociology dan memperkenalkan pendekatan analogi
organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu
organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
c. Karl Marx
Memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap
konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan
masyarakat.
d. Max Weber
Memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya
menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku
manusia.
e. Piritim Sorokin
sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari:
- Hubungan dan timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial
(misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral;
hukum dengan ekonomi; gerak masyarakat dengan politik dan lain
sebagainya).
- Hubungan dan tibal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non-
sosial (misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya).
- Cirri-ciri umum semua jenis geala sosial lain.
4.
f. Selo Soemardjan & Soelaiman Soemardani
sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur
sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
g. Soerjono Soekanto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi
kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola
umum kehidupan masyarakat.
3. Pokok Bahasan Sosiologi
Pokok bahasan sosiologi ada empat:
a) Fakta sosial (Emile Durkheim) sebagai cara bertindak, berpikir, dan
berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan
mengendalikan individu tersebut.
Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu,
menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban
tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika
dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan
berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan
mengendalikan individu (murid).
b) Tindakan sosial .(Max Weber) sebagai tindakan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan perilaku orang lain.
Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan
sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga
mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
c) Khayalan sosiologi (Wright Mill) sebagai cara untuk memahami apa yang
terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright
Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat,
riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan
khayalan sosiologis adalah permasalahan dan isu . Permasalahan pribadi individu
merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di
luar jangkauan kehidupan pribadi individu.
5.
Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka
pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa
lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12
juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran
tersebut merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
d) Realitas sosial (Peter L. Berger) adalah pengungkapan tabir menjadi suatu
realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah
dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian
prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian
normatif.
4. Ciri-Ciri dan Hakikat Sosiologi
Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari
masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu
pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto,
sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.
a. Empiris, yaitu didasarkan pada observasi (pengamatan) dan akal sehat
yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
b. Teoretis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi
yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-
unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab
akibat sehingga menjadi teori.
c. Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian
diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
d. Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau
buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut
secara mendalam.
- Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.
a. Sosiologi adalah ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam atau ilmu pasti
(eksakta) karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
6.
b. Sosiologi termasuk disiplin ilmu kategori, bukan merupakan disiplin ilmu
normatif karena sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi, bukan apa yang
seharusnya terjadi.
c. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni dan dalam perkembangannya
sosiologi menjadi ilmu pengetahuan terapan.
d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu
pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola
peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
e. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta
mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat,
hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini
menyangkut metode yang digunakan.
g. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi
mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.
5. Kegunaan Sosiologi
Sosiologi berusaha menjelaskan fenomena atau fakta-fakta sosial yang
terjadi dalam masyarakat melalui berbagai penelitian sosial. Melalui penelitian
sosial tersebut Sosiologi sebagai ilmu terapan dapat berguna dalam kehidupan
sehari-hari. Adapun kegunaan sosiologi sebagai berikut:
a) Bahan Penelitian Sosial
Ilmu sosiologi diperlukan untuk mempelajari berbagai fenomena sosial
dalam masyarakat. Dengan demikian, setiap fenomena sosial yang terjadi
dapar dijelaskan secara empiris.
b) Solusi masalah sosial
Masalah sosial merupakan fenomena masyarakat yang cenderung ada
selama manusia menjalankan kehidupan dan menjalin hubungan sosial.
Pengamatan pendekatan sosiologi tentang masalah sosial diharapkan dapat
memberikan solusi kepada masyarakat.
7.
c) Bahan Perencanaan dan Pembangunan Sosial
Pembangunan sosial selalu ditujukan pada objek kjian sosiologi, yaitu
masyarakat karena tujuan program pembangunan adalah kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan secara sosiologi
dalam proses pembangunan agar sesuai kebutuhan masyarakat.
d) Bahan Pembuatan Keputusan
Pemerintah sebagai lembaga formal Negara memiliki legitimasi untuk
mengatur tata kehidupan bermasyarakat. Dalam mengatur kehidupan
bermasyarakat, pemerintah membutuhkan bantuan sosiologi untuk
melakukan penelitian sosial terhadap perilaku serta kebutuhan masyarakat
dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pembuatan undang-undang
disesuaikan kultur budaya dalam masyarakat.
6.Objek Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.
a. Objek Material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan
proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia
itu sendiri.
b. Objek Formal
Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai
makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal
sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang
timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
c. Objek budaya
Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan
satu dengan yang lain.
d. Objek Agama
Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam
hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak
yang memengaruhi hubungan manusia.
7. Ruang Lingkup Kajian Sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada
bidangnya dengan cara bervariasi.
8.
Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di
Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai
kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif
pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa
maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang
cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup
kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya. Hal ini dikarenakan ruang
lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan
kelompok di lingkungan masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika
dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain:
a. Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan
dengan produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
b. Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan
dengan apa yang dialami warganya;
c. Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya
usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.
Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai
dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan
kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian
proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam
perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara
dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara,
faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang
akan datang. Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan
manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat
memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam
kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat
bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat
kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara
manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi.
9.
8. Metode-Metode Sosiologi
- Metode Statistik : banyak dipakai untuk menunjukkan hubungan atau pengaruh
kualitas serta prasangka pribadi atau sepihak. Penerapan metode ini yang paling
sederhana adalah teknik enumerasi(penghitungan). Jawaban pertanyaan responden
disusun dalam rabel sehingga diketahui jumlahnya.
- Metode Eksperimen : dilakukan terhadap dua kelompok. Kelompok pertama
merupakan kelompok eksperimen sedangkan kelompok dua sebagai kelompok
kontrol. Metode ini membandingkan percobaan kedua kelompok tersebut. Dua
macam metode metode eksperimen: eksperimen laboratorium dan eksperimen
lapangan.
- Metode Induktif dan Deduktif : metode induktif adalah metode yang digunakan
untuk memperoleh kaidah umum dengan mempelajari gejala yang khusus.
Adapun metode deduktif adalah metode yang digunakan untuk memperoleh
kaidah khusus dengan mempelajari gejala khusus, metode deduktif adalah metode
yang digunakan untuk memperoleh kaidah khusus dengan mempelajari gejala
umum.
- Metode Studi Kasus : metode ini digunakan untuk meneliti kebenaran peristiwa
tertentu.
- Metode Survei Lapangan : metode ini digunakan untuk memperoleh data yang
hanya ada pada kehidupan masyarakat secara langsung dan diperoleh melalui
angket, wawancara, ataupun observasi secara langsung. Persiapan yang dilakukan
adalah menentukan populasi yang hendak diteliti sekaligus objek, angket, dan
bahasa yang di pahami.
- Metode Partisipasi : digunakan untuk mengadakan penelitian terhadap
kepentingan kelompok. Penelitian berbaur dalam kehidupan kelompok sambil
melakukan pengamatan atau kegiatan penelitiannya tanpa menungkapkan identitas
sebagai peneliti dan tidak boleh terlibat secara emosional terhadap kelompok yan
di telitinya.
- Metode Empiris dan Rasionalistis : metode empiris menyandarkan diri pada
fakta yang ada dalam masyarakat melalui penelitian. Metode rasionalistis
mengutamakan pemikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah-
masalah kemasyarakatan.
10.
- Metode Studi Pustaka : merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengambil data atau keterangan dari buku literature di perpustakaan.
Kelebihannya adalah memperoleh banyak sumber tanpa perlu biaya, tenaga, dan
waktu. Akan tetapi dibutuhkan kepandaian peneliti untuk mencari buku yang
relevan agar dapat dipakai sebagai sumber perolehan data dalam penelitian
tersebut.
9. Tujuan Mempelajari Imu Sosiologi
1.Untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum, karena
sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip hukum-hukum umum
dari interaksi antar manusia dan juga perihal sifat hakekat, bentuk, isi, dan struktur
masyarakat.
2.Memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok social,
struktur social, lembaga social, perubahan social, dan konflik sampai dengan
terciptanya integrasi social.
3.Memahami berbagai peran sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
4.Menumbuhkan sikap kesadaran dan kepedulian social dalam kehidupan
bermasyarakat.
10. Manfaat Mempelajari Ilmu Sosiologi
1.Dengan mempelajari sosiologi, kita akan dapat melihat dengan lebih jelas siapa
diri kita, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok atau
masyarakat.
2.Sosiologi membantu kita untuk mampu mengkaji tempat kita dalam
masyarakat, serta dapat melihat „dunia‟ atau „budaya‟ lain yang belum kita
ketahui sebelumnya.
3. Sosiologi membantu kita mendapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk
interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat, baik antarindividu, antarkelompok,
maupun antarindividu dan kelompok.
4.Sosiologi membantu mengontrol dan mengendalikan tindakan dan perilaku
sosial tiap anggota masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
11.
5.Dengan bantuan sosiologi, kita akan semakin memahami norma, tradisi,
keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain, serta memahami
perbedaan-perbedaan yang ada. Tanpa hal itu perbedaan-perbedaan yang ada
dalam masyarakat akan menjadi alasan untuk timbulnya konflik di antara anggota
masyarakat.
6.Akhirnya, bagi kita sebagai generasi penerus bangsa, mempelajari sosiologi
membuat kita lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial
dalam masyarakat yang dewasa ini semakin kompleks, serta mampu mengambil
sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita
hadapi sehari-hari.
11. Nilai-Nilai Moral Dalam Pembelajaran Sosiologi
Moral adalah nilai yang berlaku dalam suatu lingkungan sosial dan
mengatur tingkah laku seseorang. Moral berkenaan dengan norma - norma umum,
mengenai apa yang baik atau benar dalam cara hidup seseorang.
Contoh:
1.Dalam interaksi dengan teman kita bisa mengetahui mana yang baik atau pantas
dilakukan dalam bergaul.
2.Saling bertegur sapa dan tersenyum kepada teman.
3.Kalau kita menemukan tas yang berisikan dokumen penting dan juga sejumlah
uang yang terdapat dalam tas tersebut. Seandainya kita memiliki moral yang baik
maka kita akan memberikan tas itu kepada pemiliknya atau kalau tidak pada yang
berwajib.
4.Selalu berkata jujur ketika berinteraksi dengan orang lain.
5.Senantiasa membantu teman ataupun orang lain yang membutuhkan bantuan.
6.Meminta maaf ketika kita melakukan kesalahan.
7.Tidak mencuri, merampok, dan tindak kejahatan lainnya.
8.Tidak menyakiti hati orang lain.
12.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat,
hubungan individu dengan individu maupun dengan masyarakat, interaksi
sosial, permasalahan sosial, dan lain sebagainya yang terjadi di
masyarakat. Sosiologi mengkaji sebab dan akibat serta bagaimana cara
mencegah dan menanggulangi masalah-masalah yang terjadi masyarakat.
B. SARAN
Pentingnya pengetahuan tentang ilmu sosiologi bagi para mahasiswa , agar
kelak mereka dapat berinteraksi dengan baik sesuai norma-norma dan
nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat. Serta agar mereka dapat ikut serta
peran penting dilingkungan masyarakat dengan pengetahuan yang mereka
miliki.
13.
DAFTAR PUSTAKA
Murdiyatmoko, Janu dan Citra Handayani. Sociology 1 for Grade X
Senior High School. 2010. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Tumanggor, Rusmin , Kholis Ridho, dan Nurrochim. Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar. 2010. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Silalahi,
Lauren Benny Saron (2014). “Pelajar SMU Tewas ditusuk Benda Tajam
Saat Tawuran”. From www.merdeka.com/pelajar-smu-tewas-ditusuk-saat-
tawuran.html , 14 September 2014.
Anneahira (2013). “Penyebab terjadinya Tawuran antar Pelajar”. From
www.anneahira.com/tawuran-antar-pelajar.htm , 14 September 2014.
Lentera Jiwa (2013). “Cara Menanggulangi/Mengatasi Tawuran Antar
Siswa Pelajar Sekolah SD, SMP, SMA, SMK, Dll”.
From http://menengahsekolah.blogspot.com/2013/01/cara-
menanggulangimengatasi-tawuran.html , 14 September 2014.
Luth, Nursal.1995. sosiologi 1 untuk SMU kelas 3. Jakarta : Galaxy Puspa
Mega.
Iif, Sofyan.2011. Pengembangan Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta :
Prestasi Pustaka Publisher.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumUlfia Rahmi
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiDedy Wiranto
 
Konsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPSKonsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPSSiti Hardiyanti
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematiktsamarul_hizbi
 
Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran
Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat KesukaranValiditas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran
Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaranrevidiahayuindriyati
 
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didikPresentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didikharis07_slideshare
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaVina Serevina
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanAmbar Fidianingsih
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Hakikat manusia dan pengembangannya kelompok 1
Hakikat manusia dan pengembangannya kelompok 1Hakikat manusia dan pengembangannya kelompok 1
Hakikat manusia dan pengembangannya kelompok 1Ahmat Fanany
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitifMitha Ye Es
 
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedrizka_pratiwi
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
 
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranSoal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranAndy Saputra
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikTyasMommy Cozy Azalea
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Contoh laporan hasil observasi
Contoh laporan hasil observasiContoh laporan hasil observasi
Contoh laporan hasil observasiilma yuni
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 

Mais procurados (20)

Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulum
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
 
Konsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPSKonsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPS
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Konsep Pendidikan IPS
Konsep Pendidikan IPSKonsep Pendidikan IPS
Konsep Pendidikan IPS
 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
 
Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran
Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat KesukaranValiditas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran
Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran
 
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didikPresentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Hakikat manusia dan pengembangannya kelompok 1
Hakikat manusia dan pengembangannya kelompok 1Hakikat manusia dan pengembangannya kelompok 1
Hakikat manusia dan pengembangannya kelompok 1
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
 
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
 
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranSoal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Contoh laporan hasil observasi
Contoh laporan hasil observasiContoh laporan hasil observasi
Contoh laporan hasil observasi
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 

Semelhante a Konsep Dasar Sosiologi IPS

Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiAdi Noegraha
 
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanHeru Paryono
 
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdfBrown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdfAfifSusanto1
 
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada PendidikanGPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada PendidikanAtifah Ruzana Abd Wahab
 
Sosiologi sebagai ilmu dan metode
Sosiologi sebagai ilmu dan metodeSosiologi sebagai ilmu dan metode
Sosiologi sebagai ilmu dan metodeSMAN 2 Genteng
 
PENGANTAR SOSIOLOGI MENURUT PPT PARA AHLI
PENGANTAR SOSIOLOGI MENURUT PPT PARA AHLIPENGANTAR SOSIOLOGI MENURUT PPT PARA AHLI
PENGANTAR SOSIOLOGI MENURUT PPT PARA AHLIFebrinaCuchaAhmad
 
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatRizky Fatima
 
Materi Dasar - Pengantar Dasar-Dasar Sosiologi Menuju Sosiologi Pendidikan (S...
Materi Dasar - Pengantar Dasar-Dasar Sosiologi Menuju Sosiologi Pendidikan (S...Materi Dasar - Pengantar Dasar-Dasar Sosiologi Menuju Sosiologi Pendidikan (S...
Materi Dasar - Pengantar Dasar-Dasar Sosiologi Menuju Sosiologi Pendidikan (S...FarkhanWahid
 
Sociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses societySociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses societyMalik Fauzi
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Daniel Arie
 
bahanklasikal soio.docx
bahanklasikal soio.docxbahanklasikal soio.docx
bahanklasikal soio.docxChorong Park
 
Sosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptx
Sosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptxSosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptx
Sosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptxSukardian
 
Pokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologiPokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologiAbu Nihad
 
Materi Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan SosialMateri Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan SosialValentinusAdr
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiMuhamad Yogi
 
Pengantar Sosio Antrop.pptx
Pengantar Sosio Antrop.pptxPengantar Sosio Antrop.pptx
Pengantar Sosio Antrop.pptxprihma
 
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Semelhante a Konsep Dasar Sosiologi IPS (20)

Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologi
 
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptxDasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
 
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
 
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdfBrown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada PendidikanGPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
 
Sosiologi sebagai ilmu dan metode
Sosiologi sebagai ilmu dan metodeSosiologi sebagai ilmu dan metode
Sosiologi sebagai ilmu dan metode
 
PENGANTAR SOSIOLOGI MENURUT PPT PARA AHLI
PENGANTAR SOSIOLOGI MENURUT PPT PARA AHLIPENGANTAR SOSIOLOGI MENURUT PPT PARA AHLI
PENGANTAR SOSIOLOGI MENURUT PPT PARA AHLI
 
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
 
Materi Dasar - Pengantar Dasar-Dasar Sosiologi Menuju Sosiologi Pendidikan (S...
Materi Dasar - Pengantar Dasar-Dasar Sosiologi Menuju Sosiologi Pendidikan (S...Materi Dasar - Pengantar Dasar-Dasar Sosiologi Menuju Sosiologi Pendidikan (S...
Materi Dasar - Pengantar Dasar-Dasar Sosiologi Menuju Sosiologi Pendidikan (S...
 
Sociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses societySociology as a science that analyses society
Sociology as a science that analyses society
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
 
bahanklasikal soio.docx
bahanklasikal soio.docxbahanklasikal soio.docx
bahanklasikal soio.docx
 
Sosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptx
Sosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptxSosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptx
Sosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptx
 
Pokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologiPokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologi
 
Sosiologi
Sosiologi Sosiologi
Sosiologi
 
Materi Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan SosialMateri Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
 
Pengantar Sosio Antrop.pptx
Pengantar Sosio Antrop.pptxPengantar Sosio Antrop.pptx
Pengantar Sosio Antrop.pptx
 
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
 

Mais de Siti Hardiyanti

Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Siti Hardiyanti
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraSiti Hardiyanti
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanSiti Hardiyanti
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Siti Hardiyanti
 
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaDemonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaSiti Hardiyanti
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaSiti Hardiyanti
 
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaPutusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaSiti Hardiyanti
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaSiti Hardiyanti
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaSiti Hardiyanti
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifSiti Hardiyanti
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaSiti Hardiyanti
 

Mais de Siti Hardiyanti (20)

Senam Indonesia Jaya
Senam Indonesia JayaSenam Indonesia Jaya
Senam Indonesia Jaya
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga Negara
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan Pemerintahan
 
Hakikat Demokrasi
Hakikat DemokrasiHakikat Demokrasi
Hakikat Demokrasi
 
Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945
 
Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaDemonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
 
Penalaran Deduktif
Penalaran DeduktifPenalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran Logika
 
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaPutusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 
Unsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen LogikaUnsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen Logika
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran Deduktif
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 

Último

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Último (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Konsep Dasar Sosiologi IPS

  • 1. Konsep Dasar Sosiologi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas I Konsep Dasar IPS SD Dosen pengampu: Dr. Ajat Sudrajat,M,Pd. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta 2015
  • 2. Kata Pengantar Segala puji kami panjatkan hanya kepada Allah SWT, yang telah menciptakan alam semesta ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi kita, yaitu Nabi besar Muhammad SAW yang telah mengajarkan apa yang sebelumnya tidak diketahui oleh umat Islam. Alhamdulillah dengan izin Allah SWT, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami penyusun mengucapkan banyak-banyak terimah kasih kepada teman-teman dan para Dosen, atas semua dukungan dan motipasinya sehingga makalah ini bisa kami selesaikan, namun di dalam makalah ini tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan dan kehilafan, oleh karnanya kami mengharapkan kritik dan sarannya dari para dosen sehingga setidaknya kami dapat menyajikan tugas yang lebih baik kedepannya. Besar harapan kami, agar makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai acuan menambah wawasan dan pengetahuan tentang konsep dasar IPS khususnya yang di bahas makalah ini yaitu Konsep Dasar Sosiologi. i
  • 3. Daftar isi Kata pengantar …………………………………. i Bab I : Pendahuluan ……………………………. 1 1. Latar belakang ……………………… 1 2. Rumusan Masalah …………………. . 1 3. Tujuan Pembuatan Makalah ………… 2 4. Manfaat …………………………….. 2 Bab II : Pembahasan 1. Pengertian sosiologi ………………… 3 2. Sejarah Istilah sosiologi …………….. 3 3. Pokok bahasan sosiologi ……………. 5 4. Cirri-ciri sosiologi …………………... 6 5. Kegunaan sosiologi …………………. 7 6. Objek sosiologi …………………….. 8 7. Ruang lingkup kajian sosiologi …….. 8 8. Metode-metode sosiologi …………… 10 9. Tujuan mempelajari ilmu sosiologi ….. 11 10. Manfaat mempelajari sosiologi ………. 11 11. Nilai-nilai moral dalam sosiologi …….. 12 Bab III : Penutup a. Kesimpulan ………………….. 13 b. Saran ………………………….13 DAFTAR ISI
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Manusia dimanapun di dunia ini tidak akan pernah lepas dari berhubungan dengan sesama manusia lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Agar hubungan itu berjalan dengan baik, maka dalam berperilaku manusia senantiasa berpedoman pada nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Nilai dan norma yang dimiliki setiap masyarakat tidak sama. Dengan menyadari persamaan dan perbedaannya, serta keikut sertaan kita dalam hubungan sosial, maka diciptakanlah ilmu sosiologi sebagai bekal kita untuk berinteraksi sosial.dan sebagai manusia social kita tidak akaan bisa bertahan hidup tanpa bantuan manusia lain dan pengaruh lingkungan di sekitar kita. Istilah sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte. Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya teman dan Logos yang artinya ilmu. Secara keseluruhan, sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat. Sosiologi muncul sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir kemudian di Eropa. Sejak awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. 2. Rumusan Masalah a) Apa pengertian Sosiologi menurut pada ilmuwan? b) Apa saja yang dibahas dalam Sosiologi? c) Apa saja cirri-ciri yang terdapat pada Sosiologi? d) Objek apa saja yang ada di Sosiologi? e) Metode apa saja yang dipelajari dalam Sosiologi? 1.
  • 5. 3. Tujuan Pembuatan Makalah Makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat semua tentang pentingnya sosiologi dalam kehidupan kita. Dengan mempelajari ilmu dasar sosiologi kita dapat meningkatkan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Dengan kita mempelajari konsep dasar sosiologi ini pula kita dapat memahami dan mengerti berbagai peran sosial dalam kehidupan masyarakat. Sosiologi dapat menumbuhkan sikap, kesadaran, dan kepedulian sosial dalam bermasyarakat. 4. Manfaat Sosiologi  Dengan ilmu sosiologi kita dapat meneliti dan menganalisis permasalahn apa saja yang ada dalam masyarakat.  Mendorong masyarakat untuk saling berinteraksi dan mengenal satu sama lain.  Menambah pengetahuan kebhinekaan sosial seperti, keragaman ras, suku dan agama, serta menambah pengetahuan tentang keberagaman budaya yang menyangkut system nilai dan norma, adat istiadat, kesenian, dan unsur-unsur budaya lainnya.  Menumbuhkan kepekaan terhadap toleransi sosial dalam pergaulan sehari-hari.  Menghindari konflik sosial, terutama konflik antar golongan, antar suku maupun antar ras. 2.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Sosiologi Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial. 2. Sejarah Istilah Sosiologi Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Comte membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum- hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi. 3.
  • 7. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya berasal dari Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang sangat berguna untuk perkembangan Sosiologi. a. Emile Durkheim Ilmuwan sosial Perancis berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis. Emile memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial. b. Herbert Spencer Mempublikasikan Sociology dan memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain. c. Karl Marx Memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat. d. Max Weber Memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia. e. Piritim Sorokin sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari: - Hubungan dan timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral; hukum dengan ekonomi; gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya). - Hubungan dan tibal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non- sosial (misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya). - Cirri-ciri umum semua jenis geala sosial lain. 4.
  • 8. f. Selo Soemardjan & Soelaiman Soemardani sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. g. Soerjono Soekanto Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. 3. Pokok Bahasan Sosiologi Pokok bahasan sosiologi ada empat: a) Fakta sosial (Emile Durkheim) sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid). b) Tindakan sosial .(Max Weber) sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial. c) Khayalan sosiologi (Wright Mill) sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah permasalahan dan isu . Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu. 5.
  • 9. Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi. d) Realitas sosial (Peter L. Berger) adalah pengungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif. 4. Ciri-Ciri dan Hakikat Sosiologi Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut. a. Empiris, yaitu didasarkan pada observasi (pengamatan) dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga). b. Teoretis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur- unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori. c. Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama. d. Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam. - Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut. a. Sosiologi adalah ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam atau ilmu pasti (eksakta) karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan. 6.
  • 10. b. Sosiologi termasuk disiplin ilmu kategori, bukan merupakan disiplin ilmu normatif karena sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi. c. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni dan dalam perkembangannya sosiologi menjadi ilmu pengetahuan terapan. d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri. e. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia. f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan. g. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia. 5. Kegunaan Sosiologi Sosiologi berusaha menjelaskan fenomena atau fakta-fakta sosial yang terjadi dalam masyarakat melalui berbagai penelitian sosial. Melalui penelitian sosial tersebut Sosiologi sebagai ilmu terapan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kegunaan sosiologi sebagai berikut: a) Bahan Penelitian Sosial Ilmu sosiologi diperlukan untuk mempelajari berbagai fenomena sosial dalam masyarakat. Dengan demikian, setiap fenomena sosial yang terjadi dapar dijelaskan secara empiris. b) Solusi masalah sosial Masalah sosial merupakan fenomena masyarakat yang cenderung ada selama manusia menjalankan kehidupan dan menjalin hubungan sosial. Pengamatan pendekatan sosiologi tentang masalah sosial diharapkan dapat memberikan solusi kepada masyarakat. 7.
  • 11. c) Bahan Perencanaan dan Pembangunan Sosial Pembangunan sosial selalu ditujukan pada objek kjian sosiologi, yaitu masyarakat karena tujuan program pembangunan adalah kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan secara sosiologi dalam proses pembangunan agar sesuai kebutuhan masyarakat. d) Bahan Pembuatan Keputusan Pemerintah sebagai lembaga formal Negara memiliki legitimasi untuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat. Dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, pemerintah membutuhkan bantuan sosiologi untuk melakukan penelitian sosial terhadap perilaku serta kebutuhan masyarakat dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pembuatan undang-undang disesuaikan kultur budaya dalam masyarakat. 6.Objek Sosiologi Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek. a. Objek Material Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri. b. Objek Formal Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. c. Objek budaya Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain. d. Objek Agama Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia. 7. Ruang Lingkup Kajian Sosiologi Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi. 8.
  • 12. Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkungan masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain: a. Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam; b. Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami warganya; c. Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya. Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akan datang. Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi. 9.
  • 13. 8. Metode-Metode Sosiologi - Metode Statistik : banyak dipakai untuk menunjukkan hubungan atau pengaruh kualitas serta prasangka pribadi atau sepihak. Penerapan metode ini yang paling sederhana adalah teknik enumerasi(penghitungan). Jawaban pertanyaan responden disusun dalam rabel sehingga diketahui jumlahnya. - Metode Eksperimen : dilakukan terhadap dua kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok eksperimen sedangkan kelompok dua sebagai kelompok kontrol. Metode ini membandingkan percobaan kedua kelompok tersebut. Dua macam metode metode eksperimen: eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan. - Metode Induktif dan Deduktif : metode induktif adalah metode yang digunakan untuk memperoleh kaidah umum dengan mempelajari gejala yang khusus. Adapun metode deduktif adalah metode yang digunakan untuk memperoleh kaidah khusus dengan mempelajari gejala khusus, metode deduktif adalah metode yang digunakan untuk memperoleh kaidah khusus dengan mempelajari gejala umum. - Metode Studi Kasus : metode ini digunakan untuk meneliti kebenaran peristiwa tertentu. - Metode Survei Lapangan : metode ini digunakan untuk memperoleh data yang hanya ada pada kehidupan masyarakat secara langsung dan diperoleh melalui angket, wawancara, ataupun observasi secara langsung. Persiapan yang dilakukan adalah menentukan populasi yang hendak diteliti sekaligus objek, angket, dan bahasa yang di pahami. - Metode Partisipasi : digunakan untuk mengadakan penelitian terhadap kepentingan kelompok. Penelitian berbaur dalam kehidupan kelompok sambil melakukan pengamatan atau kegiatan penelitiannya tanpa menungkapkan identitas sebagai peneliti dan tidak boleh terlibat secara emosional terhadap kelompok yan di telitinya. - Metode Empiris dan Rasionalistis : metode empiris menyandarkan diri pada fakta yang ada dalam masyarakat melalui penelitian. Metode rasionalistis mengutamakan pemikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah- masalah kemasyarakatan. 10.
  • 14. - Metode Studi Pustaka : merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil data atau keterangan dari buku literature di perpustakaan. Kelebihannya adalah memperoleh banyak sumber tanpa perlu biaya, tenaga, dan waktu. Akan tetapi dibutuhkan kepandaian peneliti untuk mencari buku yang relevan agar dapat dipakai sebagai sumber perolehan data dalam penelitian tersebut. 9. Tujuan Mempelajari Imu Sosiologi 1.Untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum, karena sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan juga perihal sifat hakekat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat. 2.Memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok social, struktur social, lembaga social, perubahan social, dan konflik sampai dengan terciptanya integrasi social. 3.Memahami berbagai peran sosial dalam kehidupan bermasyarakat. 4.Menumbuhkan sikap kesadaran dan kepedulian social dalam kehidupan bermasyarakat. 10. Manfaat Mempelajari Ilmu Sosiologi 1.Dengan mempelajari sosiologi, kita akan dapat melihat dengan lebih jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok atau masyarakat. 2.Sosiologi membantu kita untuk mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat, serta dapat melihat „dunia‟ atau „budaya‟ lain yang belum kita ketahui sebelumnya. 3. Sosiologi membantu kita mendapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat, baik antarindividu, antarkelompok, maupun antarindividu dan kelompok. 4.Sosiologi membantu mengontrol dan mengendalikan tindakan dan perilaku sosial tiap anggota masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 11.
  • 15. 5.Dengan bantuan sosiologi, kita akan semakin memahami norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain, serta memahami perbedaan-perbedaan yang ada. Tanpa hal itu perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat akan menjadi alasan untuk timbulnya konflik di antara anggota masyarakat. 6.Akhirnya, bagi kita sebagai generasi penerus bangsa, mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial dalam masyarakat yang dewasa ini semakin kompleks, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari-hari. 11. Nilai-Nilai Moral Dalam Pembelajaran Sosiologi Moral adalah nilai yang berlaku dalam suatu lingkungan sosial dan mengatur tingkah laku seseorang. Moral berkenaan dengan norma - norma umum, mengenai apa yang baik atau benar dalam cara hidup seseorang. Contoh: 1.Dalam interaksi dengan teman kita bisa mengetahui mana yang baik atau pantas dilakukan dalam bergaul. 2.Saling bertegur sapa dan tersenyum kepada teman. 3.Kalau kita menemukan tas yang berisikan dokumen penting dan juga sejumlah uang yang terdapat dalam tas tersebut. Seandainya kita memiliki moral yang baik maka kita akan memberikan tas itu kepada pemiliknya atau kalau tidak pada yang berwajib. 4.Selalu berkata jujur ketika berinteraksi dengan orang lain. 5.Senantiasa membantu teman ataupun orang lain yang membutuhkan bantuan. 6.Meminta maaf ketika kita melakukan kesalahan. 7.Tidak mencuri, merampok, dan tindak kejahatan lainnya. 8.Tidak menyakiti hati orang lain. 12.
  • 16. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, hubungan individu dengan individu maupun dengan masyarakat, interaksi sosial, permasalahan sosial, dan lain sebagainya yang terjadi di masyarakat. Sosiologi mengkaji sebab dan akibat serta bagaimana cara mencegah dan menanggulangi masalah-masalah yang terjadi masyarakat. B. SARAN Pentingnya pengetahuan tentang ilmu sosiologi bagi para mahasiswa , agar kelak mereka dapat berinteraksi dengan baik sesuai norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat. Serta agar mereka dapat ikut serta peran penting dilingkungan masyarakat dengan pengetahuan yang mereka miliki. 13.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Murdiyatmoko, Janu dan Citra Handayani. Sociology 1 for Grade X Senior High School. 2010. Bandung: Grafindo Media Pratama. Tumanggor, Rusmin , Kholis Ridho, dan Nurrochim. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. 2010. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Silalahi, Lauren Benny Saron (2014). “Pelajar SMU Tewas ditusuk Benda Tajam Saat Tawuran”. From www.merdeka.com/pelajar-smu-tewas-ditusuk-saat- tawuran.html , 14 September 2014. Anneahira (2013). “Penyebab terjadinya Tawuran antar Pelajar”. From www.anneahira.com/tawuran-antar-pelajar.htm , 14 September 2014. Lentera Jiwa (2013). “Cara Menanggulangi/Mengatasi Tawuran Antar Siswa Pelajar Sekolah SD, SMP, SMA, SMK, Dll”. From http://menengahsekolah.blogspot.com/2013/01/cara- menanggulangimengatasi-tawuran.html , 14 September 2014. Luth, Nursal.1995. sosiologi 1 untuk SMU kelas 3. Jakarta : Galaxy Puspa Mega. Iif, Sofyan.2011. Pengembangan Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.