O slideshow foi denunciado.
Seu SlideShare está sendo baixado. ×

MAKALAH UNSUR UNSUR PERIODE KE 3.docx

Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
i
MAKALAH KIMIA
UNSUR-UNSUR PRIODE KETIGA
Disusun Oleh Kelompok 2 Kelas XII MIA 4 :
1. Veronika Padu
2. Yeni Ukaeni
3. The...
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga mak...
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Carregando em…3
×

Confira estes a seguir

1 de 15 Anúncio

Mais Conteúdo rRelacionado

Semelhante a MAKALAH UNSUR UNSUR PERIODE KE 3.docx (20)

Mais recentes (20)

Anúncio

MAKALAH UNSUR UNSUR PERIODE KE 3.docx

  1. 1. i MAKALAH KIMIA UNSUR-UNSUR PRIODE KETIGA Disusun Oleh Kelompok 2 Kelas XII MIA 4 : 1. Veronika Padu 2. Yeni Ukaeni 3. Theresia Tala 4. Lidya Tereza Barek Beda 5. Martina Lui Tapun 6. Roberto Romy Rayon SMA NEGERI 2 MAUMERE TAHUN PELAJARAN 2022-2023
  2. 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah unsur periode ketiga ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya. Dan penyusun juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah Unsur Periode Ketiga ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Unsur Periode Ketiga ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya. Maumere, Rabu 16 November 2022 Penyusun
  3. 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii DAFTAR ISI .........................................................................................................................iii BAB I.................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN.................................................................................................................. 4 1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 4 1.2. Tujuan....................................................................................................................... 4 1.3. Manfaat Penulisan ..................................................................................................... 4 BAB II................................................................................................................................... 5 PEMBAHASAN .................................................................................................................... 5 2.1 Unsur-unsur periode ketiga ........................................................................................ 5 2.2 Sifat-sifat Fisis ........................................................................................................... 5 2.3 Sifat pereduksi dan pengoksidasi unsur periode ketiga ................................................ 6 2.4 Sifat asam-basa hidroksida unsur periode ketiga......................................................... 7 2.5 Reaksi - reaksi pada periode ke-3................................................................................ 8 2.6 Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur periode ketiga ...................................................11 BAB III ................................................................................................................................14 PENUTUP............................................................................................................................14 3.1 Kesimpulan...............................................................................................................14 3.2 Saran........................................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15
  4. 4. 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita dalam melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain. Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB). Hal ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh unsur- unsur golongan utama, seperti sifat magnetik, warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa kompleks. Unsur transisi periode keempat terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Se). Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn). Dalam satu periode dari kiri (Sc) ke kanan (Zn), keelektronegatifan unsur hampir sama, tidak meningkat maupun menurun secara signifikan. Selain itu, ukuran atom (jari-jari unsur) serta energi ionisasi juga tidak mengalami perubahan signifikan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa semua unsur transisi periode keempat memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang serupa. 1.2. Tujuan Adapun tujuan pada makalah yang penulis buat adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sifat-sifat unsur ( sifat fisis dan sifat kimia). 2. Untuk mengetahui tentang sifat-sifat unsur periode ketiga. 1.3. Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan pada makalah yang penulis buat adalalah: 1. agar kita sebagai pelajar dapat memperoleh pengetahuan tambahan mengenai sifat fisik dan kimia unsur periode ke 3
  5. 5. 5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Unsur-unsur periode ketiga Pada sub bab ini, akan dibahas sifat-sifat unsur-unsur dalam satu periode. Unsur- unsur dalam satu periode tidaklah mempunyai sifat-sifat yang mirip, tetapi sifat-sifatnya berubah secara beraturan. Perubahan sifat unsur-unsur dalam satu periode dapat dilihat pada unsur-unsur periode ketiga. Dari kiri ke kanan sifat unsur periode ketiga berubah dari logam metaloid nonlogam dan gas mulia. 2.2 Sifat-sifat Fisis a. Titik Cair dan titik didih Seperti yang sudah kita lihat, titik cair dan titikdidih unsur-unsur periode kenga dari kiri ke kanon meningkat secara bertahap dan mencapai puncaknyapada Golongan IVA(silikum), kemudian secara drastis pada golongan VAllusions). Jadi, titik tertinggi dimiliki oleh silikon, sedangkan titik cair terendah dimiliki oleh argon . Kecenderungan titik cair dan titik didih unsur periode ketiga dapat dipahami sebagai berikut  Natrium.musestum, dan aluminium mempunyai ikatan login. Seiring dengan bertambahnya jumlah elektron valens, kekuatan ikatan logam meningkat dari matrim hingga aluminions. Cheh karena itis, titik cair dan titik didihnya meningkat,
  6. 6. 6  Silikon mempunyai sinatur kovalen raksasa seperti intan), setiap atom silikon terikat secara kovalen pada pat atom silikon Zat dengan miktar kovalen taksisa mempunyai titik leleh serta titik didih yang sangat tinggi Forfors, belerang, klorin, dan argon terdiri dari molekul-molekul nonpolar, sehingga hanya dikukuhkan oleh gaya van der Waals yang relatif lemah. Oleh karena itu titik leich dan titik didihnya relatif seralah. Gayu van der Waals bergantung pada massa molekcal reletif b. Energi ionisasi Secara umum energi ionisasi unsur periode ketiga dari kini ke kanan meningkat. Akan tetapi energi ionisasi Al lebih rendah dars energs ionesas Mg dan energi tonist S lebih rendah dari P, Hal ini disebabkan oleh susunan elektron dalam orbital yang penuh atau setengah penuh memiliki kestabilan yang lebih besar Sifat logam uma periode ketiga dan kiri ke kanan semakin berkurung, Thri Na sampai Al merupakan unsur logam dengan tink leleh, tink didih, kerapatan dan kekerasan meningkat, hal ini disebabkan pertambahan elektron valensi yang mengakibatkan ikatan logam semakin kuat. Dengan demiki daya hantar listrik (sif koedulcior) juga semakin kaut. Silikon merupakan salogam (metalood) bersafat semikonduktor, sedangkan fosfor, belerang dan klor merupakan nonlogam yang tidak menghantarian listrik. c. Sifat logam dan nonlogam Sifat leg umur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin berkurang. Dari Na sampai Al merupakan unsur logam dengan titik leleh, titik didih, kerapatan dan kekerasan meningkat, hal ini disebabkan pertambahan elektron valensi yang mengakibatkan ikatan logam) semakin kuat. Dengan demikian daya hantar listrik (sifat konduktor) jagu semakin kuat. Silikon merupakan semilogam (metaloid) bersifat semikondaktor, sedangkan fosfor, belerang dan klor merupakan nonlogan yang tidak menghantarkan listrik. 2.3 Sifat pereduksi dan pengoksidasi unsur periode ketiga Daya produksi unsur-ansur periode ketiga berkurang dari kiri ke kanan, sedangkan sebaliknya daya pengoksidasinya bertambah. Jadi, pereduksi terkuat adalah Natrium, sedangkan pengoksidasi terkuat adalah klorin, Kecenderungan tersebut sesuai dengan energi ionisasi yang cenderung bertambah dari kiri ke kanan. 2Na(s) 2Na+ (𝑎𝑞)+ 2e E°= +2,71 volt 2H2O(1) + 2e 2O𝐻− (𝑎𝑞) + 𝐻2 E°= -0,83 volt 2Na(s)+ 2H2 O(1) 2N𝑎+ + 2OH−(aq) + H2 E°= =1,88 volt Reaksi sejenis dengan logam magnesium dan alumunium dengan air mempunyai potensial standar bertunt-turut +1.54 volt dan +0,83 volt. Akan tetapi, pada kenyataannya magnesium. hanya bereaksi lambat dengan air pada suhu kamar dan sedikit lebih cepat dengan air mendidih. Mg(s) + 2H2O(1) Mg(OH)2(S) + H2(g) Natrium, magrsestum, dan alumunium tergolong pereduksi kuat, tetapi berkurung duri natrium ke alumunium. Daya pereduksi dari natrium, magnesium, dan almunium dapat dibandingkan
  7. 7. 7 dari reaksi unsur-unsur tersebut dengan air. Natrium bereaksi hebat dengan air (dengan mudan mereduksi air) membentuk natrium hidroksida dan gas hidrogen. Reaksi magnesium dengan air terhambat lapisan endapan magnesium hidrasida/ Mg(OH)2 yang menutupi permukaan logam itu, karena magnesium hidroksida sukar larut dalam air. Alumunium sama sekali tidak beraksi dengan air tetapi bereaksi dengan uap air panas membentuk (A𝑙2𝑂3) dan gas hidrogen. 2Al(s) + 3H2O(g) Al2O3(s) + 3H2(g) 2.4 Sifat asam-basa hidroksida unsur periode ketiga Hidroksida unsur periode ketiga dapat dinyatakan sebagai M(OH)x dengan M= unsur periode ketiga (kecuali argon), dan x = nomor golongan. Hidroksida unsur periode ketiga terdiri atas NaOH, Mg(O𝐻)2, Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7. Namun Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7 tidak stabil. Hidroksida-hidroksida ini melepas saru, dua atau tiga molekul air. Si(OH)4 SiO(OH2 atau H2SiO3 + H2O P(OH)5 PO(OH)3 atau H3PO4 + H2O S(OH)6 SO2(OH)2 atau H2SO4 + 2H2O CI(OH)7 CIO3OH atau HclO4 + 3H2O Sifat hidroksida unsur ketiga bergantung pada pebedaan keelektronegatan dari ansar periodeketiga dan okugen Jika perbedaan itu besar, maka iatan M-D bersifat jonikan hidroksida bersifat basa, dalam air melepus ion OH MOH M+ + OH− Sebaliknya, jika perbedaan itu kecil, maka atan on M-O akan bersifat kovalen dan tidak dapat lagi melepas ion OH− . Oleh karena ikatan O-H bersifat polar, maka ikatan itu dapat mengalami hidrolisis, sehingga melepas in H+ dan lama bersifat asam. MOH 𝑀𝑂− + H+ Dari natrium ke klorin energi ionosasi bertambah, Oleh karena itu, sifat basa berkurang dan sifat asam bertambah, Sifar asam-basa unsur periode ketiga dapat disimpulkan sbb:  Sifat asam basa hidroksida usurperiode ketiga
  8. 8. 8 2.5 Reaksi - reaksi pada periode ke-3 a. Reaksi dengan Air 1. Natrium Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin menghasilkan gas hidrogen dan larutan NaOH yang tak berwarna. Na + H2O NaOH + Haig 2. Magnesium Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi terbakar dalam uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke dalam air dingin akhirnya akan tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan lempeng magnesium ke permukaan. Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai lapisan pada lempengan magnesium dan ini cenderung akan menghentikan reaksi. Magnesium terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas membentuk larutan magnesium oksida dan gas hidrogen. Mg + H2O Mg(OH),+ H 3. Aluminium Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi. 4. Silikon Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam hampir tidak reaktif. Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen. Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama. 5. Fosfor dan sulfur Fosfor dan sulfur tidak bereaksi dengan air. 6. Klor
  9. 9. 9 Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan berwarna hijau. Terjadi reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam klorida dan asam hipoklorit. 7. Argon Argon tidak bereaksi dengan air b. Reaksi dengan Klor 1. Natrium Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk. 2. Magnesium Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida. 3. Aluminium Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah tabung saat didinginkan. 4. Silikon Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung. akan bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi. 5. Fosfor Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III) klorida dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida). Fosfor (III) klorida adalah cairan tak berwama yang berasap. Fosfor (V) klorida adalah padatan putih (hampir kuning). 6. Sulfur Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan cairan berwama jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, 7. Klor dan Argon Tidak bermanfaat bila kita membicarakan klor bereaksi dengan klor lagi dan argon tidak bereaksi dengan klor. c. Reaksi dengan Oksida Unsur-unsur periode ketiga dapat membentuk oksida melalui reaksi pembakaran dengan gas oksigen. Reaksi yang terjadi pada masing-masing unsur adalah sebagai berikut: 1. Natrium Oksida
  10. 10. 10 Natrium mengalami reaksi hebat dengan oksigen. Logam Natrium yang terpapar di udara dapat bereaksi spontan dengan gas oksigen membentuk oksida berwarna putih yang disertai nyala berwarna kuning. 4 N𝑎(𝑠)+ O2(g) → 2Na2O(s) 2. Magnesium Oksida Magnesium juga bereaksi hebat dengan udara (terutama gas oksigen) menghasilkan nyala berwarna putih terang yang disertai dengan pembentukan oksida berwarna putih. 2 Mg(s)+ O2 → 2 MgO(s) 3. Aluminium Oksida Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi. Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk. Oksida ini berwarna putih. Al(s) + 3 O2(g) → 2 AI2𝑂3(𝑠) 4. Silikon Oksida (Silika) S𝑖(𝑠) + 𝑂2(𝑔) → 𝑆𝑖𝑂2(𝑠) 5. Fosfor (V) Oksida Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida Untuk fosfor (III) oksida: Untuk fosfor (V) oksida: 6. Sulfur/Belerang Dioksida dan Belerang Trioksida Padatan Belerang mudah terbakar di udara saat dipanaskan dan akan menghasilkan gas Belerang Dioksida (SO). Oksida ini dapat direaksikan lebih lanjut dengan gas oksigen berlebih yang dikatalisis oleh Vanadium Pentaoksida (V20) untuk menghasilkan gas Belerang Trioksida (SO). Sulfur terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat. Ini menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna 𝑆(𝑠) + 𝑂2(𝑔) → 𝑆𝑂2(𝑔) 2𝑆𝑂2(𝑔) + 𝑂2(𝑔) → 2𝑆𝑂3(𝑔) 7. Klor (VII) Oksida dan Argon Walaupun memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen. 𝐶𝐼2(𝑔) + 7 𝑂2(𝑔) → 2 𝐶𝐼2𝑂7(𝑔) 8. Argon Argon tidak bereaksi dengan oksigen
  11. 11. 11 d. Reaksi dengan Hidrogen 1. Natrium Reaksinya sangat dahsyat, menghasilkan NaH 2. Magnesium Reaksinya sangat dahsyat, menghasilkan MgH2 3. Alumunium, Silikon, Fosfor, dan Argon Tidak bereaksi 4. Sulfur Reaksinya lambat, menghasilkan H2S 5. Klor Reaksinya sangat dahsyat, menghasilkan HCI e. Reaksi dengan Asam 1. Natrium Reaksinya sangat dahsyat, menghasilkan gas H₂ 2. Magnesium Reaksinya cepat, menghasilkan gas H2 3. Alumunium Reaksinya cepat, kemudian melambat, menghasilkan Al2O3 + H₂ 4. Silikon, Fosfor, Sulfur, Klor, Argon Tidak bereaksi 2.6 Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur periode ketiga 1. Natrium Kegunaan:  Dipakai dalam pembuatan ester  NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk  Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan  Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan  Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor  NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas  NaHCO dipakai sebagai pengembang kue  Memurnikan logam K, Rb, Cs  NaCO Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah Bahaya: jika natrium bercampur dengan air, akan bereaksi sangat cepat dan meledak! Jika terjadi kontak dengan natrium hidroksida dalam keadaan kulit telanjang, akan membentuk dan mulai larut melalui kulit. 2. Magnesium Kegunaan:  Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen.  Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum.
  12. 12. 12  Pemisah sulfur dari besi dan baja.  Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.  Untuk membuat lampu kilat.  Sebagai katalis reaksi organik. Bahaya: Magnesium sangat mudah terbakar. Pada waktu terbakar, ia melepaskan kalor yang sangat besar mencapai ribuan derajat. Cahaya yang dipancarkan sangat menyilaukan dan dapat membutakan mata. 3. Alumunium Kegunaan:  Banyak dipakai dalam industri pesawat  Untuk membuat konstruksi bangunan  Dipakai pada berbagai macam aloi  Untuk membuat magnet yang kuat  Tawas sebagai penjernih air  Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa  Membuat berbagai alat masak Menghasilkan permata bewarna-warni : Sapphire, Topaz, dll Bahaya: Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat meledak di udara jika dipanaskan dan dalam bentuk Al2O3 jika di reaksikan dengan karbon akan menyebabkan pemanasan global. 4. Silikon Kegunaan:  Dipakai dalam pembuatan kaca  Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor  Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga  Untuk membuat enamel Untuk membuat IC Bahaya: Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan kerusakan bentuk wajah dan melumpuhkan beberapa otot wajah. 5. Fosfor Kegunaan:  Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen.  Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum  Pemisah sulfur dari besi dan baja  Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan  Untuk membuat lampu kilat  Sebagai katalis reaksi organic Bahaya : Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan menyebabkan terjadinya limbah radioaktif.
  13. 13. 13 6. Belerang Kegunaan:  Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat  Digunakan dalam baterai  Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk  Digunakan pada korek dan kembang api Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses . Bahaya: Belerang dalam bentuk H2S sangat beracun dan dapat menyebabkan kematian, sedangkan dalam bentuk H2SO4. dapat merusak kulit dan menyebabkan korosi. 7. Klor Kegunaan:  Dipakai pada proses pemurnian air  CI2 dipakai pada disinfectan  KCI digunakan sebagai pupuk  ZnCl: digunakan sebagai solder  NHCI digunakan sebagai pengisi batere  Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas  Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum  Dipakai pada berbagai macam industry Bahaya: Klor mengiritasi sistem pernafasan. Bentuk gasnya mengiritasi lapisan lendir dan bentuk cairnya bisa membakar kulit. Baunya dapat dideteksi pada konsentrasi sekecil 3.5 ppm dan pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah terhisap dalam-dalam. 8. Argon Kegunaan:  Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu  Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya  Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses  Untuk mendeteksi sumber air tanah Dipakai dalam roda mobil mewah Bahaya : Bila argon menggantikan oksigen diudara dapat menyebabkan sesak napas karena udara yang mengandung oksigen kurang dari 16% sangat berbahaya.
  14. 14. 14 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Unsur-unsur dalam satu periode tidaklah mempunyai sifat-sifat yang mirip, tetapi sifat- sifatnya berubah secara beraturan. Perubahan sifat unsur-unsur dalam satu periode dapat dilihat pada unsur-unsur periode ketiga. cair dan titikdidih unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan meningkat secara bertahap dan mencapai puncaknyapada Golongan IVA(silikon), kemudian secara drastis pada golongan VA(fosforus), Secara umum energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan meningkat. Akan tetapi energi ionisasi Al lebih rendah dari energi ionisasi Mg dan energi ionisasi S lebih rendah dari P. Daya pereduksi unsur-unsur periode ketiga berkurang dari kiri ke kanan, sedangkan sebaliknya daya pengoksidasinya bertambah. 3.2 Saran Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang senang dengan bahan-bahan kimia, lebih baik anda lebih waspada dengan unsur-ansur yang belum anda kuasai. Ketelitian in penting dalam hal ini karna kesalahan kecil yang anda lakukan dapat membuat kerusakan besar pada anda atapan lingkungan anda. Jangan hanya membaca dari satu sumber saja, kama ilma pengetahuan terus berkembang setiap waktunya.
  15. 15. 15 DAFTAR PUSTAKA

×