SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
ANALISIS KERAGAMAN GENETIK II
Dr. Norman Arie Prayogo, M.Si
Pokok Bahasan
• PCR-RAPD
• PCR-RFLP
• PCR-ANALISIS SEKUEN
• PCR-DGGE
PCR-RAPD
• PCR-RAPD merupakan salah satu teknik molekuler
berupa penggunaan penanda tertentu untuk
mempelajari keanekaragaman genetika.
• Dasar analisis RAPD adalah menggunakan mesin PCR
yang mampu mengamplifikasi sekuen DNA secara in
vitro.
• Teknik ini melibatkan penempelan primer tertentu
yang dirancang sesuai dengan kebutuhan.
• Penggunaan teknik RAPD memang memungkinkan
untuk mendeteksi polimorfisme fragmen DNA yang
diseleksi dengan menggunakan satu primer arbitrasi,
terutama karena amplifikasi DNA secara in vitro dapat
dilakukan dengan baik dan cepat dengan adanya PCR.
Contoh PCR RAPD :
• Persilangan merupakan kegiatan pemuliaan yang dilakukan
sebagai upaya untuk meningkatkan variasi genetik.
• Semakin tinggi variasi genetik dapat meningkatkan kualitas
ikan.
• Penelitian erma et al., 2010 : Bagaimana variasi genetik
serta hubungan kekerabatan antar benih persilangan 3
strain ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan mujair (O.
mossambicus).
• Ikan yang di gunakan adalah hasil persilangan 4 strain, nila
BEST (Bogor Enhancement Strain of Tilapia), nila merah
(Red NIFI), NIRWANA (nila ras wanayasa), mujair (O.
mossambicus).
• Persilangan dilakukan secara dua arah penuh (full diallel
crossing) sehingga dihasilkan 16 populasi, tetapi yang
menghasilkan benih hanya 15 populasi
Erma et al., 2010
PCR-RFLP
• Untuk melihat polimorfisme dalam genom organisme digunakan juga
suatu enzim pemotong tertentu (restriction enzymes).
• Karena sifatnya yang spesifik, maka enzim ini akan memotong situs
tertentu yang dikenali oleh enzim ini.
• Situs enzim pemotong dari genom suatu kelompok organisme yang
kemudian berubah karena mutasi atau berpindah karena genetic
rearrangement dapat menyebabkan situs tersebut tidak lagi dikenali oleh
enzim, atau enzim restriksi akan memotong daerah lain yang berbeda.
• Proses ini menyebabkan terbentuknya fragmen-fragmen DNA yang
berbeda ukurannya dari satu organisme ke organisme lainnya.
Polimorfisme ini selanjutnya digunakan untuk membuat pohon
filogeni/dendogram kekerabatan kelompok.
PCR- ANALISIS SEKUEN
• Analisis sekuen merupakan suatu teknik yang dianggap paling
baik untuk melihat keanekaragaman hayati suatu kelompok
organisme.
• Teknik ini berkembang setelah orang menciptakan mesin DNA
sequencer.
• Pada prinsipnya polimorfisme dilihat dari urutan atau sekuen
DNA dari fragmen tertentu dari suatu genom organisme.
• Untuk melihat keanekaragaman jenis dapat dilakukan melalui
analisis sekuen gen 16S-rRNA bagi organisme prokaryota atau
18S-rRNA bagi organisme eukaryota.
• Perbandingan sekuen rRNA merupakan alat yang baik untuk
mendeduksi hubungan filogeni dan evolusi di antara
organisme bacteria, archaebacteria, dan eukaryot (Weisburg
et al., 1991).
• Gen-gen penghasil enzim tertentu misalnya
dapat juga dibandingkan berdasarkan sekuen
mereka.
• Saat ini basis data (data-base) untuk banyak
gen 16S- rRNA dan 18S-rRNA tersedia dan
disimpan misalnya dalam Gene-Bank, dan
dapat diakses misalnya melalui http:///
www.ebi.ac.uk.
• Demikian juga untuk banyak gen penghasil
enzim penting dan beberapa sekuen lainnya.
Pohon filogenetik cGnRH-II pada ikan nilem (O. hasselti C.V.)
dengan ikan lainnya. Pohon filogenetik dibuat dengan
CLUSTAL W dengan metode neightbour joining dan
ditampilkan dengan software Treeviewer version 1.5.2.
(Prayogo et al., 2011)
Pohon filogenetik sGnRH pada ikan nilem (O. hasselti C.V.)
dengan ikan lainnya. Pohon filogenetik dibuat dengan
CLUSTAL W dengan metode neightbour joining dan
ditampilkan dengan software Treeviewer version 1.5.2.
(Prayogo et al., 2011)
PCR-DGGE
• Teknik analisis ini sebenarnya mirip dengan RAPD
ataupun RFLP, hanya saja primer yang digunakan
misalnya primer GC clamp.
• Elektroforesis yang dilakukan menggunakan gel
poliakrilamida dengan gradien urea yang ditambah
dengan formamida.
• Pemisahan dilakukan tanpa enzim restriksi dan
sekuen bukan berdasarkan berat molekul. Teknik ini
menggunakan dasar perbedaan stabilitas produk
PCR. Dengan demikian sangat tergantung dari jumlah
ikatan hidrogen yang ada dalam DNA tersebut.
MFLP
• Prinsipnya semua teknik pemisahan DNA, misalnya pada RFLP dan RAPD,
menggunakan suatu teknik elektroforesis medan listrik tetap dan satu
arah (konfigurasi horizontal) dengan media agarose atau akrilamid.
• Gel agarose memiliki kapasitas pemisahan yang lebih rendah
dibandingkan dengan gel akrilamid, tetapi memilik spektrum pemisahan
yang lebih besar. Teknik elektroforesis gel agarose konvensional ini
biasanya digunakan untuk memisahkan fragmen DNA dengan ukuran
relatif kecil dengan ukuran sekitar 200 bp sampai kira-kira 50 kb.
• Fragmen dengan ukuran di atas 50 kb tidak lagi dapat dipisahkan dengan
baik dengan menggunakan teknik ini. Fragmen-fragmen ini akan bergerak
dalam kecepatan yang sama dalam gel agarosa. Batas kemampuan linier
tersebut melampaui ukuran pori- pori gel. Agar dapat terpisah fragmen
harus bergerak dari ujung ke ujung (end-on).
Analisis keragaman genetik_2

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
Afifi Rahmadetiassani
 
Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikum
Virgiana Anggi
 

Mais procurados (20)

Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)
Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)
Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Ppt materi genetika
Ppt materi genetikaPpt materi genetika
Ppt materi genetika
 
Ppt. fisiologi hewan.
Ppt. fisiologi hewan.Ppt. fisiologi hewan.
Ppt. fisiologi hewan.
 
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTINGISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
 
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi SetiyanaLaporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANGKROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
 
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangAntum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
 
Biologi udang
Biologi udangBiologi udang
Biologi udang
 
Elektroforesis
ElektroforesisElektroforesis
Elektroforesis
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Polymerase chain reaction (pcr)
Polymerase chain reaction (pcr)Polymerase chain reaction (pcr)
Polymerase chain reaction (pcr)
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikum
 
Kelompok 5 metode irisan
Kelompok 5   metode irisanKelompok 5   metode irisan
Kelompok 5 metode irisan
 

Semelhante a Analisis keragaman genetik_2

PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptxPPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
Ferdi Adji
 
Kelompok 3 biomol (presentasi)
Kelompok 3 biomol (presentasi)Kelompok 3 biomol (presentasi)
Kelompok 3 biomol (presentasi)
Dandy Prasetiyo
 
pertemuan5-230407030107-64e54517.pptx
pertemuan5-230407030107-64e54517.pptxpertemuan5-230407030107-64e54517.pptx
pertemuan5-230407030107-64e54517.pptx
yoin3
 
(09) dr. farida jr mkes, peran biomol-dlm-dx&tx
(09) dr. farida jr mkes, peran biomol-dlm-dx&tx(09) dr. farida jr mkes, peran biomol-dlm-dx&tx
(09) dr. farida jr mkes, peran biomol-dlm-dx&tx
Rio Rialdi
 

Semelhante a Analisis keragaman genetik_2 (20)

PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptxPPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
 
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptxPPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
 
Presentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptx
Presentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptxPresentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptx
Presentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptx
 
Tabm prak
Tabm prakTabm prak
Tabm prak
 
an Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptx
an Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptxan Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptx
an Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptx
 
Polymerase chain-reaction-pcr
Polymerase chain-reaction-pcrPolymerase chain-reaction-pcr
Polymerase chain-reaction-pcr
 
Analisis Materi Genetik I (DNA, RNA, PCR).pdf
Analisis Materi Genetik I (DNA, RNA, PCR).pdfAnalisis Materi Genetik I (DNA, RNA, PCR).pdf
Analisis Materi Genetik I (DNA, RNA, PCR).pdf
 
Kelompok 3 biomol (presentasi)
Kelompok 3 biomol (presentasi)Kelompok 3 biomol (presentasi)
Kelompok 3 biomol (presentasi)
 
pertemuan5-230407030107-64e54517.pptx
pertemuan5-230407030107-64e54517.pptxpertemuan5-230407030107-64e54517.pptx
pertemuan5-230407030107-64e54517.pptx
 
Pp biokim
Pp biokimPp biokim
Pp biokim
 
101 article text-6787-1-10-20151015
101 article text-6787-1-10-20151015101 article text-6787-1-10-20151015
101 article text-6787-1-10-20151015
 
(09) dr. farida jr mkes, peran biomol-dlm-dx&tx
(09) dr. farida jr mkes, peran biomol-dlm-dx&tx(09) dr. farida jr mkes, peran biomol-dlm-dx&tx
(09) dr. farida jr mkes, peran biomol-dlm-dx&tx
 
Pcr ii
Pcr iiPcr ii
Pcr ii
 
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand MagenKit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
 
Analisa dna sequencing
Analisa dna sequencingAnalisa dna sequencing
Analisa dna sequencing
 
pcr
pcrpcr
pcr
 
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptxMOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
 
Bioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka genBioteknologi 9-marka gen
Bioteknologi 9-marka gen
 
jenis PCR.docx
jenis PCR.docxjenis PCR.docx
jenis PCR.docx
 
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptxMIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
 

Mais de Dickdick Maulana

Pengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui PenguranganPengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Dickdick Maulana
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Dickdick Maulana
 
Sufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies reportSufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies report
Dickdick Maulana
 
Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water
Dickdick Maulana
 
Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup
Dickdick Maulana
 
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn. Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Dickdick Maulana
 
Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere)
Dickdick Maulana
 
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendiMetode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendi
Dickdick Maulana
 
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahSni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Dickdick Maulana
 

Mais de Dickdick Maulana (20)

Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
 
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
 
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
 
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerjaPmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
 
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarMateri  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
 
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Pengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui PenguranganPengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
 
Sufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies reportSufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies report
 
Kesling 2
Kesling 2 Kesling 2
Kesling 2
 
Water quality strategy
Water quality strategy Water quality strategy
Water quality strategy
 
Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water
 
Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn. Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
 
Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere)
 
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendiMetode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendi
 
Tetraethyl orthosilicate
Tetraethyl orthosilicateTetraethyl orthosilicate
Tetraethyl orthosilicate
 
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahSni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Último (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Analisis keragaman genetik_2

  • 1. ANALISIS KERAGAMAN GENETIK II Dr. Norman Arie Prayogo, M.Si
  • 2. Pokok Bahasan • PCR-RAPD • PCR-RFLP • PCR-ANALISIS SEKUEN • PCR-DGGE
  • 3. PCR-RAPD • PCR-RAPD merupakan salah satu teknik molekuler berupa penggunaan penanda tertentu untuk mempelajari keanekaragaman genetika. • Dasar analisis RAPD adalah menggunakan mesin PCR yang mampu mengamplifikasi sekuen DNA secara in vitro. • Teknik ini melibatkan penempelan primer tertentu yang dirancang sesuai dengan kebutuhan. • Penggunaan teknik RAPD memang memungkinkan untuk mendeteksi polimorfisme fragmen DNA yang diseleksi dengan menggunakan satu primer arbitrasi, terutama karena amplifikasi DNA secara in vitro dapat dilakukan dengan baik dan cepat dengan adanya PCR.
  • 4. Contoh PCR RAPD : • Persilangan merupakan kegiatan pemuliaan yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan variasi genetik. • Semakin tinggi variasi genetik dapat meningkatkan kualitas ikan. • Penelitian erma et al., 2010 : Bagaimana variasi genetik serta hubungan kekerabatan antar benih persilangan 3 strain ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan mujair (O. mossambicus). • Ikan yang di gunakan adalah hasil persilangan 4 strain, nila BEST (Bogor Enhancement Strain of Tilapia), nila merah (Red NIFI), NIRWANA (nila ras wanayasa), mujair (O. mossambicus). • Persilangan dilakukan secara dua arah penuh (full diallel crossing) sehingga dihasilkan 16 populasi, tetapi yang menghasilkan benih hanya 15 populasi
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. PCR-RFLP • Untuk melihat polimorfisme dalam genom organisme digunakan juga suatu enzim pemotong tertentu (restriction enzymes). • Karena sifatnya yang spesifik, maka enzim ini akan memotong situs tertentu yang dikenali oleh enzim ini. • Situs enzim pemotong dari genom suatu kelompok organisme yang kemudian berubah karena mutasi atau berpindah karena genetic rearrangement dapat menyebabkan situs tersebut tidak lagi dikenali oleh enzim, atau enzim restriksi akan memotong daerah lain yang berbeda. • Proses ini menyebabkan terbentuknya fragmen-fragmen DNA yang berbeda ukurannya dari satu organisme ke organisme lainnya. Polimorfisme ini selanjutnya digunakan untuk membuat pohon filogeni/dendogram kekerabatan kelompok.
  • 11.
  • 12. PCR- ANALISIS SEKUEN • Analisis sekuen merupakan suatu teknik yang dianggap paling baik untuk melihat keanekaragaman hayati suatu kelompok organisme. • Teknik ini berkembang setelah orang menciptakan mesin DNA sequencer. • Pada prinsipnya polimorfisme dilihat dari urutan atau sekuen DNA dari fragmen tertentu dari suatu genom organisme. • Untuk melihat keanekaragaman jenis dapat dilakukan melalui analisis sekuen gen 16S-rRNA bagi organisme prokaryota atau 18S-rRNA bagi organisme eukaryota. • Perbandingan sekuen rRNA merupakan alat yang baik untuk mendeduksi hubungan filogeni dan evolusi di antara organisme bacteria, archaebacteria, dan eukaryot (Weisburg et al., 1991).
  • 13. • Gen-gen penghasil enzim tertentu misalnya dapat juga dibandingkan berdasarkan sekuen mereka. • Saat ini basis data (data-base) untuk banyak gen 16S- rRNA dan 18S-rRNA tersedia dan disimpan misalnya dalam Gene-Bank, dan dapat diakses misalnya melalui http:/// www.ebi.ac.uk. • Demikian juga untuk banyak gen penghasil enzim penting dan beberapa sekuen lainnya.
  • 14. Pohon filogenetik cGnRH-II pada ikan nilem (O. hasselti C.V.) dengan ikan lainnya. Pohon filogenetik dibuat dengan CLUSTAL W dengan metode neightbour joining dan ditampilkan dengan software Treeviewer version 1.5.2. (Prayogo et al., 2011)
  • 15. Pohon filogenetik sGnRH pada ikan nilem (O. hasselti C.V.) dengan ikan lainnya. Pohon filogenetik dibuat dengan CLUSTAL W dengan metode neightbour joining dan ditampilkan dengan software Treeviewer version 1.5.2. (Prayogo et al., 2011)
  • 16. PCR-DGGE • Teknik analisis ini sebenarnya mirip dengan RAPD ataupun RFLP, hanya saja primer yang digunakan misalnya primer GC clamp. • Elektroforesis yang dilakukan menggunakan gel poliakrilamida dengan gradien urea yang ditambah dengan formamida. • Pemisahan dilakukan tanpa enzim restriksi dan sekuen bukan berdasarkan berat molekul. Teknik ini menggunakan dasar perbedaan stabilitas produk PCR. Dengan demikian sangat tergantung dari jumlah ikatan hidrogen yang ada dalam DNA tersebut.
  • 17. MFLP • Prinsipnya semua teknik pemisahan DNA, misalnya pada RFLP dan RAPD, menggunakan suatu teknik elektroforesis medan listrik tetap dan satu arah (konfigurasi horizontal) dengan media agarose atau akrilamid. • Gel agarose memiliki kapasitas pemisahan yang lebih rendah dibandingkan dengan gel akrilamid, tetapi memilik spektrum pemisahan yang lebih besar. Teknik elektroforesis gel agarose konvensional ini biasanya digunakan untuk memisahkan fragmen DNA dengan ukuran relatif kecil dengan ukuran sekitar 200 bp sampai kira-kira 50 kb. • Fragmen dengan ukuran di atas 50 kb tidak lagi dapat dipisahkan dengan baik dengan menggunakan teknik ini. Fragmen-fragmen ini akan bergerak dalam kecepatan yang sama dalam gel agarosa. Batas kemampuan linier tersebut melampaui ukuran pori- pori gel. Agar dapat terpisah fragmen harus bergerak dari ujung ke ujung (end-on).